dasar kesling.pptx

Upload: tiara-putri-zulyana

Post on 11-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

DASAR-DASAR KESLINGLatar belakangKesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Sejarah Perkembangan Kesehatan LingkunganTahun 1901 W. Schuffer y mulai menyelidiki Anopheline fauna di Deli. Pada saat inilah permulaan pencegahan/pemberantasan malaria dimulai di Indonesia (tentu saja pada saat itu untuk kepentingan penjajah). Pada tahun 1910 diberlakukan peraturan pemerintah untuk mencegah kolera dan sampar (pes), yang kemudian dikeluarkan epidemie ordonnantie pada tahun 1911. Periode 1917-1941Pengalaman di Deli dan pengaruh-pengaruh perkembangan lainnya, membuat Pemerintah Hindia Belanda mulai memikirkan lebih sungguh-sungguh tugas Pemerintah dalam kesehatan preventif. Umpamanya sistem pencacaran yang baik yang dimulai pada tahun 1919, hingga pada tahun 1926-1948 Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar.

LajutPelopor Kesehatan Masyarakat di Indonesia adalah John Lee Hydrick, seorang penasihat ahli dalam bidang kesehatan masyarakat dari Lembaga Rockeffeller-New York. tahun 1924, kemudian menerapkan falsafah kesehatan masyarakat modern di Indonesia dengan membuat daerah proyek percontohan kesehatan di Banyumas. LanjutFalsafah yang perlu diketahui dari Hydrick adalah: bila pendidikan kesehatan dilakukan dengan baik dan berhasil, niscaya penyakit menular terberantas dengan sendirinya. Usaha-usaha proyek Banyumas ini, antara lain propaganda pemberantasan penyakit cacing tambang, pemakaian kelambu, pengobatan ibu hamil dan anak, serta hygiene sekolah.

LanjutProyek tsb kemudian diambil alih oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1937. Sampai saat jatuhnya Pemerintah Hindia Belanda baik dalam tindakan maupun orientasi pendidikan tenaga kesehatan masih cenderung ke arah usaha kesehatan kuratif, dan usaha perawatan individu. Kesehatan masyarakat dalam arti yang menyeluruh belum mendapat perhatian yang layak.Periode 1941-1950Pada masa ini usaha-usaha kesehatan tidak terurus. Kegiatan-kegiatan diarahkan sepenuhnya untuk perang, pembangunan kesehatan masyarakat baru dapat dimulai sejak kedaulatan R.I. pulih kembali pada tahun 1950, sebab pada masa 1945-1950 tersebut masih sibuk dengan perjuangan fisik mempertahankan kemerdekaan.

Periode 1950-1960Pada tahun 1950 Pemerintah mulai membangun falsafah kesehatan masyarakat. Banyak kegiatan-kegiatan kesehatan yang telah dijalankan antara lain pemberantasan penyakit framboesia dengan system sederhana, dengan pelopornya antara lain dr.R.Kodijat. Dalam system ini digunakan tenaga juru patek. Tenaga ini khusus hanya terdapat di Indonesia, tidak dikenal di negara-negara lain. Tetapi hasilnya sangat memuaskan. Prof. Dr. M. Soetopo mempelopori penyeledikan dan pemberantasan penyakit kelamin. Prof Dr. Soerono mempelopori pemberantasan penyakit malaria (12 Nopember = Hari Kesehatan Nasional). Prof. Muchtar mempelopori tindakan kesehatan lingkungan di Pasar Minggu. LanjutSejak tahun 1950 Indonesia masuk sebagai anggota WHO. Pada tahun 1956 Pemerintah mencoba menerapkan falsafah kesehatan masyarakat denga pendekatan aktif serta mengikut sertakan peran serta masyarakat. Penerapannya dilaksanakan dibeberapa daerah percontohan seperti Proyek Bekasi yaitu integrasi usaha pengobatan dan usaha kesehatan lingkungan hingga didirikan Bekasi Training Centre.

LanjutMetode yang diterapkan dengan sasaran penduduk pedesaan dengan pengertian sasaran utama adalah masyarakat yang sungguh-sungguh memerlukan perhatian di bidang pelayanan kesehatan. LanjutUsaha kesehatan pokok yang dijalankan meliputi 9 usaha atau kegiatan yaitu pengobatan dan perawatan, kesehatan ibu dan anak, pemberantasan penyakit menular, perawatan kesehatan rakyat, kesehatan lingkungan, pendidikan kesehatan masyarakat, usaha kesehatan sekolah, usaha kesehatan gigi sekolah, statistik.Periode 1960-1990Tahun 1960 falsafah kesehatan telah mendapat status yang kuat, dengan dituangkannya dalam Undang-undang Nomor 9/1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan (disempurnakan dengan UU Nomor 24 tahun 1993 tentang Kesehatan). Kemudian disusul Undang-undang Karantina, Undang-undang Wabah, Undang-undang Hygiene maupun Peraturan-peraturan yang lainnya. Perkembangan usaha kesehatan masyarakat berjalan dengan pesat. LanjutPada tahun 1965 didirikan Lembaga Kesehatan Nasional, menyusul Lembaga Biofarma, Lembaga Hygiene Perusahaan, Lembaga Riset Kesehatan Nasional dan lain-lainnya.

LanjutDalam Rakerkesnas (Rapat Kerja Kesehatan Nasional) pertama pada tahun 1968 diperkenalkan konsep Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Pada waktu itu Puskesmas dibedakan menjadi 4 yaitu Puskesmas tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat kawedanan, dan tingkat kabupaten.LanjutPembangian ini tidak berlangsung lama karena pada Rakerkesnas kedua tahun 1969 pembagian Puskesmas ditetapkan menjadi 3 macam yaitu puskesmas tipe A yang dipimpin oleh dokter penuh, puskesmas tipe B yang dipimpin oleh dokter tidak penuh, puskesmas tipe C yang dipimpin oleh tenaga paramedik.

LanjutPada kenyataannya Puskesmas tipe B dan C sulit untuk berkembang. Oleh karena itu pada tahun 1970 (Rakerkesnas ketiga) ditetapkan hanya ada satu macam Puskesmas, yaitu puskesmas dengan satu wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatu wilayah dengan jumlah penduduk antara 30.000-50.000 jiwa. Konsep berdasarkan wilayah kerja ini tetap dipertahankan sampai akhir pelita II tahun 1979 lalu. LanjutSejak pelita III (1979/1980) konsep wilayah Puskesmas diperkecil menjadi 30.000 jiwa. Usaha kesehatan pokokpun diperluas menjadi 12 usaha yaitu perawatan dan pengobatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit, pendidikan kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesejahteraan ibu dan anak dan keluarga berencana, perbaikan gizi, usaha kesehatan sekolah, kesehatan jiwa, kesehatan gigi, perawatan kesehatan masyarakat, laboratorium, dan statistik (pencatatan dan pelaporan).Periode 1990-sekarangUsaha kesehatan masyarakat terus berkembang sampai saat ini menjadi unsure pelayanan kesehatan primer dengan 18 usaha kesehatan yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, gizi, pengobatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, upaya kesehatan lingkungan, upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan usila, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata dan pencegahan kebutaan, upaya penyuluhan kesehatan, pembinaan peranserta masyarakat, upaya kesehatan olahraga, laboratorium sederhana, pencatatan dan pelaporan.

LanjutUpaya-upaya tersebut kemudian menurut Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor:128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas dikelompokkan menjadi dua yakni upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. LanjutUpaya kesehatan wajib terdiri dari upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, serta upaya pengobatan. LanjutSedangkan upaya kesehatan pengembangan terdiri dari upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan olahraga, upaya kesehatan perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut, upaya pembinaan pengobatan tradisional.LanjutUpaya labotarorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya tersebut merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas.

Batasan Kesehatan LingkunganSehat sendiri, menurut UU No 23 / 1992 kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.Lingkungan adalah sejumlah kondisi di luar dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme. Pengaruh yang ada di atas/sekeliling organisme. Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu.

LanjutPengertian ilmu lingkungan sendiri merupakan ilmu terapan dari ekologi yaitu ilmu tentang hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan sesamanya dan dengan benda-benda mati (komponen biotik dan abiotik) di sekitarnya.Organisasi Kesehatan Sedunia WHO mendefinisikan ilmu kesehatan lingkungan sebagai ilmu dan ketrampilan untuk mengendalikan semua faktor lingkungan fisik di sekitar manusia yang diperkirakan akan menimbulkan gangguan atau akan menimbulkan kerugian pada prkembangan fisik manusia, kesehatan ataupun kelangsungan hidup manusia.LlanjutMenurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. LanjutMenurut WHO (World Health Organization) kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

Ruang Lingkup Kesehatan LingkunganMenurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu:penyediaan air minum, pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran,pembuangan sampah padat, pengendalian vektor, pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia, Lanjuthigiene makanan, termasuk higiene susu, pengendalian pencemaran udara, pengendalian radiasi, kesehatan kerja, Lanjutpengendalian kebisingan, perumahan dan pemukiman, aspek kesling dan transportasi udara, perencanaan daerah dan perkotaan, pencegahan kecelakaan,

Lanjutrekreasi umum dan pariwisata, tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk, tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

LanjutMenurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara, pengamanan limbah padat/sampah, pengamanan limbah cair, pengamanan limbah gas, pengamanan radiasi, pengamanan kebisingan, pengamanan vektor penyakit, penyehatan dan pengamanan lainnya. Sasaran Kesehatan LingkunganMenurut pasal 22 ayat (2) UU 23/1992:Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis.Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenisLingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis.

LanjutAngkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum.Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus.Konsep Hubungan antara Lingkungan dan KesehatanDalam hubungan antara lingkungan dengan manusia dikenal dengan Model Ecology yang dikemukakan oleh John Gordon. John Gordon menjelaskan hubungan antara manusia yang berperan sebagai penjamu (host), penyebab penyakit (agent), dan lingkungan (environment), dalm suatu bentuk interaksi (saling berpengaruh). LANJUTInteraksi ibarat timbangan dengan tuas bertumpu pada titik lingkungan. Seseorang dalam kondisi sehat adalah kondisi yang digambarkan oleh keadaan hubungan yang seimbang antara host, agent, dan environment.Keadaan sakit diawali dengan terjadinya ketidakseimbangan antara ketiga factor tersebut yang diawali terbentuknya stimulus. Stimulus yang timbul berpengaruh terhadap host sehingga seseorang dapat jatuh sakit, yang lebih lanjut terdapat kemungkinan mati, kronik, cacat, atau sembuh sama sekali.LANJUTHubungan ketiga faktor tersebut membuat berbagai kemungkinan terjadinya ketidak seimbangan sebagaimana contoh-contoh dan ilustrasi berikut.AGENTBiologik, nutrient, kimiawi dan mekanik. Keseimbangan ditentukan oleh alam dan sifat-sifat agent ini dalam hubungannya host dan environmentHUMAN HOSTKeseimbangan tergantung pada usia, ras, sex, kebiasaan, adat-istiadat, factor genetik, kepribadian, dan mekanisme pertahananENVIRONMENT:

Pertama yang masuk ke dalam karakteristik lingkungan adalah fisik yang berhubungan dengan air, udara, tanah, iklim, geografis, perumahan, pangan, panas, radiasi. Kedua, sosial yang berhubungan dengan status sosial, agama, adat istiadat, organisasi sosial politik, dll. Ketiga, biologis yang berhubungan dengan Mikroorganisme, serangga, binatang, tumbuh-tumbuhan.