dasar hukum sistem informasi kesehatan
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
1/39
Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
Dasar hukum pengembangan sistem informasi kesehatan di Indonesia:
1. Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/200 tentang kebi!akan dan strategi desentra"isasi
bidang kesehatan
Desentra"isasi pe"a#anan pub"ik merupakan sa"ah satu "angkah strategis #ang $ukup popu"er
dianut o"eh negara%negara di &ropa 'imur da"am rangka mendukung ter$iptan#a good
governance. Sa"ah satu moti(asi utama diterapkan kebi!aksanaan ini ada"ah bah)a pemerintahan
dengan sistem peren$anaan #ang sentra"istik seperti #ang te"ah dianut sebe"umn#a terbukti tidakmampu mendorong ter$iptan#a suasana #ang kondusif bagi partisipasi aktif mas#arakat da"am
me"akukan pembangunan. 'umbuhn#a kesadaran akan berbagai ke"emahan dan hambatan #ang
dihadapi da"am kaitann#a dengan struktur pemerintahan #ang sentra"istik te"ah mendorongdipromosikann#a pe"aksanaan strategi desentra"isasi.
2. Kepmenkes *I Nomor +11 tahun 2002 tentang Kebi!akan Strategi ,engembangan SistimInformasi Kesehatan Nasiona" -SIKNS dan Kepmenkes Nomor 2/Menkes/SK/III/2002
tentang petun!uk pe"aksanaan pengembangan sistem "aporan informasi kesehatan kabupaten/kota
. Keputusan Menteri Kesehatan *I Nomor 3 tahun 2003 tentang ,engembangan aringan
Komputer 5n"ine Sistem Informasi Kesehatan Nasiona"
Ketiga Keputusan Menteri Kesehatan tersebut dikembangkan men!adi berbagai strategi6 #aitu:
1. Integrasi dan simp"ifikasi pen$atatan dan pe"aporan #ang ada
2. ,enetapan dan pe"aksanaan sistim pen$atatan dan pe"aporan
. 7asi"itasi pengembangan sistim%sistim informasi kesehatan daerah4. ,engembangan tekno"ogi dan sumber da#a
+. ,engembangan pe"a#anan data dan informasi untuk mana!emen dan pengambi"ankeputusan
8. ,engembangan pe"a#anan data dan informasi untuk mas#arakat
3. Keputusan Menteri Kesehatan *I Nomor 3 tahun 2003 tentang ,engembanganaringan Komputer 5n"ine Sistem Informasi Kesehatan Nasiona"
9erdasarkan keputusan tersebut6 diren$anakan beberapa indikator pen$apaian setiap tahunn#a6
#aitu:
1. 'erse"enggaran#a !aringan komunikasi data integrasi antara 0 dinas kesehatankabupaten/kota6 dan 100 dinas kesehatan pro(insi dengan Kementerian Kesehatan2. 'erse"enggaran#a !aringan komunikasi data on"ine terintegrasi antara 0 dinas
kesehatan kabupaten/kota6 100 dinas kesehatan pro(insi6 100 rumah sakit pusat6
100 ;nit ,e"aksana 'eknis ,usat dengan Kementerian Kesehatan. 'erse"enggaran#a !aringan komunikasi data on"ine terintegrasi antara se"uruh dinas
kesehatan kabupaten/kota6 dinas kesehatan pro(insi6 *umah Sakit dan ;,' ,usat dengan
Kementerian Kesehatan
1
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
2/39
Dari beberapa ha" tersebut6 maka pemerintah berupa#a mengembangkan sistim informasi
kesehatan #ang sesuai dengan keunikan dan karakteristikn#a. ,engembangan sistim informasi
kesehatan daerah me"a"ui perangkat "unak atau )ebsite6 seperti: SIM,;S6 SIM*S6 SIKD6 dsb.
Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
,engertian Sistem Informasi Kesehatan (SIK) ada"ah gabungan perangkat dan prosedur #ang
digunakan untuk menge"o"a sik"us informasi -mu"ai dari pengumpu"an data sampai pemberian
umpan ba"ik informasi untuk mendukung pe"aksanaan tindakan tepat da"am peren$anaan6 pe"aksanaan dan pemantauan kiner!a sistem kesehatan.
Sistem informasi kesehatan ada"ah integrasi antara perangkat6 prosedur dan kebi!akan #ang
digunakan untuk menge"o"a sik"us informasi se$ara sistematis untuk mendukung pe"aksanaan
mana!emen kesehatan #ang terpadu dan men#e"uruh da"am kerangka pe"a#anan kesehatankepada mas#arakat.
Da"am "iterature "ain men#ebutkan bah)a SIK ada"ah suatu sistem penge"o"aan data daninformasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan se$ara sistematis dan terintegrasi untuk
mendukung mana!emen kesehatan da"am rangka peningkatan pe"a#anan kesehatan kepadamas#arakat.
Menurut
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
3/39
1. Sistim informasi kesehatan -SIK merupakan subsistem dari Sistim Kesehatan Nasiona"
-SKN #ang berperan da"am memberikan informasi untuk pengambi"an keputusan di
setiap !en!ang adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat6 pro(insi6 kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pe"aksana teknis seperti *umah Sakit ataupun ,uskesmas
2. Da"am bidang kesehatan te"ah ban#ak dikembangkan bentuk%bentuk Sistem Informasi
Kesehatan -SIK6 dengan tu!uan dikembangkann#a berbagai bentuk SIK tersebut ada"ahagar dapat mentransformasi data #ang tersedia me"a"ui sistem pen$atatan rutin maupun
non rutin men!adi sebuah informasi.
IV. Manfaat Sistim Informasi Kesehatan
World Health Organisation -
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
4/39
memandang sistem informasi kesehatan dari sudut padang mene#emen
kesehatan' tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta
tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. (eknologi informasi dan
komunikasi #uga belum di#abarkan secara detail sehingga data yang
disa#ikan tidak tepat dan tidak tepat )aktu. Perkembangan Sistem
!nformasi *umah Sakit yang berbasis komputer +,omputer -ased &ospital
!nformation System di !ndonesia telah dimulai pada akhir dekade 0an.
Salah satu rumah sakit yang pada )aktu itu telah memanfaatkan
komputer untuk mendukung operasionalnya adalah *umah Sakit &usada.
epartemen Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri' #uga
berusaha mengembangkan Sistem !nformasi *umah Sakit pada beberapa
rumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari 3.
Namun' tampaknya komputerisasi dalam bidang perrumah sakitan'
kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua pihak.
Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut' lebih
disebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik' dimana
identi5kasi faktorfaktor penentu keberhasilan +critical success factors
dalam implementasi sistem informasi tersebut kurang lengkap dan
menyeluruh. Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal
#uga ter#adi di dunia pelayanan kesehatan. &al ini sematamata karena
sektor pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang lebih
luas dalam masyarakat dan pemerintahan dalam suatu negara' bahkan
lebih #auh lagi sistem yang lebih global. Perubahanperubahan di negara
lain dalam berbagai sektor mempunyai dampak terhadap sistem
pelayanan kesehatan. alam era seperti saat ini' begitu banyak sektor
kehidupan yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi
komputer' terkhusus pada bidangbidang dan lingkup peker#aan. Semakin
hari' kema#uan teknologi komputer' baik dibidang piranti lunak maupun
perangkat keras berkembang dengan sangat pesat' disisi lain #uga
berkembang kearah yang sangat mudah dari segi pengaplikasian dan
murah dalam biaya. Solusi untuk bidang ker#a apapun akan ada cara
4
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
5/39
untuk dapat dilakukan melalui media komputer' dengan catatan bah)a
pengguna #uga harus terus bela#ar untuk mengiringi kema#uan
teknologinya. Sehingga pada akhirnya' solusi apapun teknologi yang kita
pakai' sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia yang
menggunakannya. epartemen Kesehatan telah menetapkan 6isi
!ndonesia Sehat 2010 yang ditandai dengan penduduknya yang hidup
sehat dalam lingkungan yang sehat' berperilaku sehat' dan mampu
men#angkau pelayanan kesehatan yang bermutu yang disediakan oleh
pemerintah dan/atau masyarakat sendiri' serta ditandainya adanya peran
serta masyarakat dan berbagai sektor pemerintah dalam upaya upaya
kesehatan. alam upaya mencapai 6isi dan misi yang telah ditetapkan
tersebut' infrastruktur pelayanan kesehatan telah dibangun sedemikian
rupa mulai dari tingkat nasional' propinsi' kabupaten dan seterusnya
sampai ke pelosok. Setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut
men#alankan program dan pelayanan kesehatan menu#u pencapaian 6isi
dan misi epkes tersebut. Setiap #en#ang tersebut memiliki sistem
kesehatan yang yang saling terkait mulai dari pelayanan kesehatan dasar
di desa dan kecamatan sampai ke tingkat nasional. 7aringan sistem
pelayanan kesehatan tersebut memerlukan sistem informasi yang saling
mendukung dan terkait' sehingga setiap kegiatan dan program kesehatan
yang dilaksanakan dan dirasakan oleh masyarakat dapat diketahui'
dipahami' diantisipasi dan di kelola dengan sebaikbaiknya. epartemen
Kesehatan telah membangun sistem informasi kesehatan yang disebut
S!KN8S yang melingkupi sistem #aringan informasi kesehatan mulai dari
kabupaten sampai ke pusat. Namun demikian dengan keterbatasan
sumberdaya yang dimiliki' S!KN8S belum ber#alan sebagaimana mestinya.
engan demikian sangat dibutuhkan sekali dibangunnya sistem informasi
kesehatan yang terintegrasi baik di dalam sektor kesehatan +antar
program dan antar #en#ang' dan di luar sektor kesehatan' yaitu dengan
sistem #aringan informasi pemerintah daerah dan #aringan informasi di
pusat.
9
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
6/39
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
ana#emen Sistem !nformasi Kesehatan Sistem !nformasi
Kesehatan +S!K adalah integrasi antara perangkat' prosedur dan
kebi#akan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara
sistematis untuk mendukung pelaksanaan mana#emen kesehatan yang
terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. alam literature lain menyebutkan bah)a S!K adalah suatu
sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkt
pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung
mana#emen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. !nformasi kesehatan selalu diperlukan dalam
pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi' penentuan
prioritas' pembuatan alternatif solusi' pengembangan program'
pelaksanaan dan pemantauan hingga proses e6aluasi terhadap
pelaksanaan programprogram kesehatan. Sistem informasi kesehatan
merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh seluruh tingkat
pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan
kepada masyarakat. Peraturan perundangundangan yang menyebutkan
sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor
004/enkes/SK/!/200" tentang kebi#akan dan strategi desentralisasi
bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor $"2/enkes/SK/%!!!/2002
tentang petun#uk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi
kesehatan kabupaten/kota. &anya sa#a dari isi kedua Kepmenkes
mengandung kelemahan dimana keduanya hanya memandang sistem
informasi kesehatan dari sudut padang mene#emen kesehatan' tidak
memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan
dengan sistem informasi nasional. (eknologi informasi dan komunikasi
#uga belum di#abarkan secara detail sehingga data yang disa#ikan tidak
tepat dan tidak tepat )aktu.
:
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
7/39
-erikut adalah beberapa de5nisi dari system informasi mana#emen' yaitu ;
1. Sistem informasi mana#emen merupakan suatu sistem yang biasanya
diterapkan dalam suatu organisasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan informasi yang dihasilkan dibutuhkan olehsemua
tingkatan mana#emen +Kristianto'200".2. S! adalah sebuah system manusia atau mesin yang terpadu
+integrated untuk menya#ikan informasi guna mendukung fungsi
operasi' mana#emen dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi +a6is' 2002.". S! adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan'
berkumpul bersamasama dan membentuk satu kesatuan' saling
berinteraksi dan beker#asama antara satu bagian dengan lainnya
menggunakan cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data'
menerima masukan +input berupa datadata' kemudian mengolahnya
+processing dan menghasilkan keluaran +output berupa informasi
sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna danmempunyai
nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu #uga
maupun dimasa mendatang' mendukung kegiatan operasional'
mana#erial' dan strategis organisasi dengan memanfaatkan berbagai
sumber daya yang ada dantersedia bagi fungsi tersebut guna
mencapai tu#uan +Sutanta'2004
2.2 Peranan Manajemen Sistem Informasi Keseatan
enurut
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
8/39
4. &ealth system 5nancing +system pembiayaan kesehatan.9. &ealth information system +sistem informasi kesehatan.:. Aeadership and go6ernance +kepemimpinan dan pemerintah
!nformasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program
kesehatan mulai dari analisis situasi' penentuan prioritas' pembuatanalternatif solusi' pengembangan program' pelaksanaan dan
pemantauan hingga proses e6aluasi.
Subsistem dalam system informasi kesehatan secara umum meliputi ;
a. Sur6ailans epidemiologis +untuk penyakit menular dan tidak menular'
kondisi lingkungan dan factor resikob. Pelaporan rutin dari puskemas' rumah sakit' laboratorium kesehatan
daerah' gudang farmasi' praktek s)asta.
c. Pelaporan program khusus' seperti (-' lepra' malaria' K!8' imunisasi'&!%/8!S' yang biasanya bersifat 6ertical
d. System administrati6e' meliputi system pembiayaan' keuangan'
system kepega)aian' obat dan logistic' program pelatihan' penelitian
dan lainlaine. Pencatatan 6ital' baik kelahiran' kematian maupun imigrasi 7ika
dicermati' komponen tersebut tidak hanya tanggung #a)ab sector
kesehatan semata' tetapi #uga lintas sector lainnya seperti statistic
6ital kependudukan' data kelahiran' data kematian. System pelaporan
informasi kesehatan rutin dari fasilitas kesehatan pun tidak ber#alan
dengan baik. (eknologi informasi memberi berbagai kemudahan
dalam proses mana#emen di segala bidang. engan teknologi
!nformasi' data dan informasi dapat diolah dan didistribusikan secara
lebih mudah' cepat' akurat' dan Beksibel. &al ini mendorong semakin
dibutuhkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai
kegiatan.
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
9/39
b. Penguatan e6idence based dalam mengambil kebi#akan yang
efektif' e6aluasi' dan ino6asi melalui penelitian.c. Perbaikan dalam tata kelola' memobilisasi sumber baru dan
akuntabilitas' cara yang digunakan ata yang diperlukan dalam
system informasi kesehatan yang komprehensif berkisar dari data
kelahiran' morbiditas' dan mortalitas untuk #enis dan lokasi tenaga
kesehatan' dengan #enis dan kualitas pelayanan klinis yang
diberikan di tingkat nasional dan subnasional dan akhirnya dengan
indokator penduduk' seperti sebaai demogra5 dan status social
ekonomi.
Sebagaimana gambar diatas' informasi kesehatan dapat dibagi
men#adi lima domain yang berbeda' yaitu ;1. Penentu kesehatan' yang meliputi factor risiko' perilaku'
keturunan' lingkungan' social ekonomi dan demogra5.2. !nput system kesehatan' yang meliputi kebi#akan' pembiayaan'
sumber daya' dan organisasi.". =utput system kesehatan meliputi' informasi kemampuan
pelayanan dan kualitas.4. &asil system kesehatan meliputi' pemanfaatan pelayanan.9. Status kesehatan meliputi' angka kematian' kesakitan atau
ketidakmampuan' dan kese#ahteraasn. Sedangkan di dalam
tatanan Sistem Kesehatan Nasional' S!K merupakan bagian dari
sub sistem ke : yaitu pada sub sistem mana#emen' informasi
dan regulasi kesehatan. Sub sistem mana#emen dan informasi
kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsifungsi
kebi#akan kesehatan' administrasi kesehatan' informasi
kesehatan dan hokum kesehatan yang memadai dan mampu
menun#ang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar
berhasil guna' berdaya guna' dan mendukung penyelenggaraan
ke: subsistem lain di dalam SKN sebagai satu kesatuan yang
terpadu. 8dapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional
!ndonesia' yaitu;1. paya kesehatan
$
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
10/39
2. Penelitian dan pengembangan kesehatan". Pembiayaan kesehatan4. Sumber daya manusia +S kesehatan9. Sediaan farmasi' alat kesehatan dan makanan:. ana#emen' informasi' dan regulasi kesehatan
@. Pemberdayaan masyarakat.alam pengembangan Sistem !nformasi Kesehatan' harus
dibangun komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar
setiap Sistem !nformasi kesehatan ber#alan dengan baik dan yang lebih
terpenting menggunakan teknologi komputer dalam
mengimplementasikan Sistem !nformasi -erbasis Komputer +,omputer
-ased !nformation System. elalui hasil pengembangan sistem informasi
ini maka diharapkan dapa menghasilkan halhal sebagai berikut ;
1. Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan
standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah.2. engan menggunakan open system tersebut diharapkan #aringan akan
bersifat interoperable dengan #aringan lain.". Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan
mendorong pengembangan dan penggunaan Aocal 8rea Net)ork di
dalam kluster unit pelayanan kesehatan baik pemerintah dan s)asta
sebagai komponen sistem di masa depan.4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan
kemampuan dalam teknologi informasi 6ideo' suara' dan data nirkabel
uni6ersal di dalam
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
11/39
@. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan
)ebsite dan access point lain agar data kesehatan dan kedokteran
dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung #a)ab dan dalam
rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan
pengguna dapat dicapai sebaikbaiknya.. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan
pengembangan mana#emen S sistem informasi mulai dari
rekrutmen' penempatan' pendidikan dan pelatihan' penilaian
peker#aan' pengga#ian dan pengembangan karir.$. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit
organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat
yang berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi
kesehatan dan kedokteran.10. apat digunakan untuk mengubah tu#uan' kegiatan' produk'
pelayanan organisasi' untuk mendukung agar organisasi dapat meraih
keunggulan kompetitif. 11. engarah pada peluangpeluang strategis
yang dapat ditemukan.
2.! Konse"#Konse" Pengem$angan Sistem Informasi Keseatan
Sistem informasi kesehatan harus dibangun untuk mengatasi
kekurangan maupun ketidakkompakan antar badan kesehatan. alam
melakukan pengembangan sistem informasi secara umum' ada beberapa
konsep dasaryang harus dipahami oleh para pengembang atau pembuat
rancang bangun sistem informasi +designer. Konsepkonsep tersebut antara
lain;
a. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi
Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada
penggunaan teknologi komputer. Sistem informasi yang memanfaatkan
teknologi komputer dalam implementasinya disebut sebagai Sistem
!nformasi -erbasis Komputer +,omputer -ased !nformation System. Pada
pembahasan selan#utnya' yang dimaksudkan dengan sistem informasi
11
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
12/39
adalah sistem informasi yang berbasis komputer. !su penting yang
mendorong pemanfaatan teknologi komputer atau teknologi informasi
dalam sistem informasi suatu organisasi adalah ;1 Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.
2 !nformasi yang tersedia' tidak rele6an." !nformasi yang ada' tidak dimanfaatkan oleh mana#emen.4 !nformasi yang ada' tidak tepat )aktu.9 (erlalu banyak informasi.: !nformasi yang tersedia' tidak akurat.@ 8danya duplikasi data +data redundancy. 8danya data yang cara pemanfaatannya tidak Beksibel.
b. Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis.inamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat
ditentukan oleh dinamika perkembangan organisasi tersebut. =leh karena
itu perlu disadari bah)a pengembangan sistem informasi tidak pernah
berhenti.
c. Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup
sistemSeperti lahir' berkembang' mantap dan akhirnya mati atau berubah
men#adi sistem yang baru. =leh karena itu' sistem informasi memiliki
umur layak guna. Pan#ang pendeknya umur layak guna sistem informasi
tersebut ditentukan diantaranya oleh;1 Perkembangan organisasi tersebut2 Perkembangan teknologi informasi
d. aya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas
sistem informasi itu sendiri.Sistem informasi yang terpadu +integrated mempunyai daya guna
yang tinggi' #ika dibandingkan dengan sistem informasi yang
terfragmentasi. saha untuk melakukan integrasi sistem yang ada
didalam suatu organisasi men#adi satu sistem yang utuh merupakan
usaha yang berat dengan biaya yang cukup besar dan harus dilakukan
secara berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam
sistem informasi itu' merupakan prasyarat yang mutlak untuk dapat
12
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
13/39
mendapatkan sistem informasi yang terpadu. Sistem informasi' pada
dasarnya terdiri dari minimal 2 aspek yang harus ber#alan secara selaras'
yaitu aspek manual dan aspek yang terotomatisasi +aspek komputer.
Pengembangan sistem informasi yang berhasil apabila dilakukan dengan
mengembangkan kedua aspek tersebut. Sering kali pengembang sistem
informasi hanya memfokuskan diri pada pengembangan aspek
komputernya sa#a' tanpa memperhatikan aspek manualnya. &al ini di
akibatkan adanya asumsi bah)a aspek manual lebih mudah diatasi dari
pada aspek komputernya. Padahal salah satu faktor penentu keberhasilan
pengembangan sistem informasi adalah dukungan perilaku dari para
pengguna sistem informasi tersebut' dimana para pengguna sangat
terkait dengan sistem dan prosedur dari sistem informasi pada aspek
manualnya.
e. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada
strategi yang dipilih untuk pengembangan sistem tersebut.Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan sistem
sangat bergantung kepada besar kecilnya cakupan dan tingkat
kompleksitas dari sistem informasi tersebut. ntuk sistem informasi yang
cakupannya luas dan tingkat kompleksitas yang tinggi diperlukan tahapan
pengembangan seperti; Penyusunan *encana !nduk Pengembangan'
Pembuatan *ancangan 3lobal' Pembuatan *ancangan *inci'
!mplementasi dan =perasionalisasi.
f. Pengembangan Sistem !nformasi organisasi harus menggunakan
pendekatan fungsi dan dilakukan secara menyeluruh +holistik.Pada banyak kasus' pengembangan sistem informasi dilakukan
dengan menggunakan pendekatan struktur organisasi dan pada
umumnya mereka mengalami kegagalan' karena struktur organisasi
sering kali kurang mencerminkan semua fungsi yang ada didalam
organisasi. Sebagai pengembang sistem informasi hanya bertanggung
#a)ab dalam mengintegrasikan fungsifungsi dan sistem yang ada
didalam organisasi tersebut men#adi satu sistem informasi yang terpadu.
1"
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
14/39
Pemetaan fungsifungsi dan sistem ke dalam unitunit struktural yang ada
di dalam organisasi tersebut adalah )e)enang dan tanggung#a)ab dari
pimpinan organisasi tersebut.
g. !nformasi telah men#adi aset organisasi.alam konsep mana#emen modern' informasi telah men#adi salah
satu aset dari suatu organisasi' selain uang' S' sarana dan prasarana.
Penguasaan informasi internal dan eksternal organisasi merupakan salah
satu keunggulan kompetitif +competiti6e ad6antage'h. Pen#abaran sistem sampai ke aplikasi menggunakan struktur hirarkis yang
mudah dipahami.alam semua kepustakaan yang membahasa konsep sistem' hanya
dikenal istilah sistem dan subsistem. &al ini akan menimbulkan kesulitan
dalam melakukan pen#abaran sistem informasi yang cukup luas
cakupannya.
2.% A"likasi Manajemen Sistem Informasi Keseatan &i '(ma Sakit
Sistem informasi rumah sakit tidak dapat lepas kaitannya dengan
system informasi kesehatan karena sistem ini merupakan aplikasi dari
system informasi kesehatan itu sendiri. ntuk itu' perlu kita mengetahui
sedikit tentang sistem informasi rumah sakit yang ada di !ndonesia' mulai
dari rancang bangun +desain sistem informasi rumah sakit hingga
pengembangannya. alam melakukan pengembangan S!*S' pengembang
haruslah bertumpu dalam 2 hal penting yaitu >kriteria dan kebi#akan
pengembangan S!*S? dan >sasaran pengembangan S!*S? tersebut. 8dapun
kriteria dan kebi#akan yang umumnya dipergunakan dalam penyusunan
spesi5kasi S!*S adalah sebagai berikut;
a. S!*S harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan
Nasional dalam memberikan informasi yang rele6an' akurat dan tepat
)aktu.b. S!*S harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus
informasi dalam #a#aran *umah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu.
14
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
15/39
c. S!*S dapat menun#ang proses pengambilan keputusan dalam proses
perencanaan maupun pengambilan keputusan operasional pada berbagai
tingkatan.d. S!*S yang dikembangkan harus dapat meningkatkan dayaguna dan hasil
guna terhadap usahausaha pengembangan sistem informasi rumah sakit
yang telah ada maupun yang sedang dikembangkan.b. S!*S yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi
terhadap perubahan dan perkembangan dimasa datang.c. saha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadu
dengan biaya in6estasi yang tidak sedikit harus diimbangi pula dengan
hasil dan manfaat yang berarti +rate of return dalam )aktu yang relatif
singkat.
d. S!*S yang dikembangkan harus mampu mengatasi kerugian sedinimungkin.
e. Pentahapan pengembangan S!*S harus disesuaikan dengan keadaan
masingmasing subsistem serta sesuai dengan kriteria dan prioritas.f. S!*S yang dikembangkan harus mudah dipergunakan oleh petugas'
bahkan bagi petugas yang a)am sekalipun terhadap teknologi komputer
+user friendly.g. S!*S yang dikembangkan sedapat mungkin menekan seminimal mungkin
perubahan' karena keterbatasan kemampuan pengguna S!*S di
!ndonesia' untuk melakukan adaptasi dengan sistem yang baru.h. Pengembangan diarahkan pada subsistem yang mempunyai dampak
yang kuat terhadap pengembangan S!*S.
8tas dasar dari penetapan kriteria dan kebi#akan pengembangan S!*S
tersebut di atas' selan#utnya ditetapkan sasaran pengembangan sebagai
pen#abaran dari Sasaran 7angka Pendek Pengembangan S!*S' sebagai
berikut;
1 emiliki aspek penga)asan terpadu' baik yang bersifat pemeriksaan atau
penga)asan +auditable maupun dalam hal pertanggung#a)aban
penggunaan dana +accountable oleh unitunit yang ada di lingkungan
rumah sakit.2 (erbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan'
akan tetapi cukup lengkap dan terpadu.
19
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
16/39
" (erbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan
akan informasi yang rele6an' akurat dan tepat )aktu melalui dukungan
data yang bersifat dinamis.4 eningkatkan dayaguna dan hasilguna seluruh unit organisasi dengan
menekan pemborosan.9 (er#aminnya konsistensi data.: =rientasi ke masa depan.@ Pendayagunaan terhadap usahausaha pengembangan sistem informasi
yang telah ada maupun sedang dikembangkan' agar dapat terus
dikembangkan dengan mempertimbangkan integrasinya sesuai
*ancangan 3lobal S!*S. S!*S merupakan suatu sistem informasi yang'
cakupannya luas +terutama untuk rumah sakit tipe 8 dan - dan
mempunyai kompleksitas yang cukup tinggi. =leh karena itu penerapansistem yang dirancang harus dilakukan dengan memilih pentahapan yang
sesuai dengan kondisi masingmasing subsistem' atas dasar kriteria dan
prioritas yang ditentukan. Kesinambungan antara tahapan yang satu
dengan tahapan berikutnya harus tetap ter#aga. Secara garis besar
tahapan pengembangan S!*S adalah sebagai berikut; a. Penyusunan
*encana !nduk Pengembangan S!*S' b. Penyusunan *ancangan 3lobal
S!*S' c. Penyusunan *ancangan etail/*inci S!*S' d. Pembuatan Prototipe'
terutama untuk aplikasi yang sangat spesi5k' e. !mplementasi' dalam arti
pembuatan aplikasi' pemilihan dan pengadaan perangkat keras maupun
perangkat lunak pendukung. f. =perasionalisasi dan Pemantapan.
2.) A"likasi Manajemen Sistem Informasi Keseatan &i P(sekesmas
Penyelenggara layanan kesehatan masyarakat melalui puskesmas
merupakan kegiatan yang dibutuhkan suatu system informasi yang dapat
menangani berbagai macam kegiatan operasional puskesmas mulai dari
pengelolaan registrasi pasien' data rekam medis pasien' farmasi' keuangan'
hingga berbagai laporan bulanan' tribulanan' dan tahunan. -erbagai laporan
eksekutif yang dihasilkan oleh puskesmas dengan bantuan system informasi
sangat dibutuhkan dalam penentuan kebi#akan kualitas layanan kesehatan
1:
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
17/39
masyarakat. Secara umum ' S!PS terdiri dari beberapa subsistem sebagai
berikut ;
a. *egistrasi Pasien *egistrasi merupakan subsistem yang menangani data
registrasi kun#ungan pasien' baik kun#ungan pemeriksaan umum' gigi''
giCi' K!8' imunisasi' K-. Kegiatannya meliputi ;1 Pengolahan data pasien2 Pengolahan data registrasi kun#unan pasien' terdapat beberapa macam
klasi5kasi registrasi yaitu' pemeriksaan umum' pemeriksaan gigi'
kun#ungan giCi' kun#ungan imunisasi' kegiatan K!8' kegiatan K-'
pemeriksaan laboratoriumb. Pemeriksaan/Pemberian (indakan edis &al ini merupakan subsistem
yang menangani data yang terkait dengan keiatan
pemeriksaan/pemberian tindakan terhadap pasien oleh tenaga kesehatan.
-erdasarkan #enis pemeriksaannya' subsistem ini diklasi5kasin men#adi
pemeriksaan umum' pemeriksaan gigi' kun#ungan giCi' kun#ungan
imunisasi' kegiatan K!8' kegiatan K-' pemeriksaan laboratorium.
Kegiatannya meliputi ;1 Pengolahan data kondisi pasien2 Pengolahan data anamnesis" Pengolahan data diagnosis4 Pengolahan data terapi9 Pengolahan data pemeriksaan/tindakan medis/penggunaan lab.: Pengolahan data obat@ Pengolahan data ru#ukan
c. Darmasi Darmasi merupakan subsistem yang menangani data yang terkait
dengan obat. Dungsionalitasnya meliputi ;1 Pengolahan data master obat2 Pengolahan data stok obat baru" Pengolahan data persediaan obat4 Pengolahan data pelayanan/pemberian resep pasien
d. Pemantaun ata *egister Pemantauan data register merupakan
pemantauan data yang ter#adi di puskesmas secara harian/bulanan
maupun periode tertentu. Kegiatannya meliputi ;1 *egister pemeriksaan umum2 *egister pemeriksaan gigi" *egister pemeriksaan giCi4 *egister pemeriksaan imunisasi9 *egister pemeriksaan K!8
1@
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
18/39
: *egister pemeriksaan K-e. Aaporan Aaporan merupakan subsistem untuk membuat laporan/
rekapitulasi. Aaporan mana#emen ini meliputi;1 Aaporan kun#ungan pasien2 Aaporan 10 penyakit terbanyak
" Aaporan pengguanaan obat4 Aaporan tindakan medis terbanyak9 Aaporan metode pembayaran oleh pasien: Aaporan billing
f. Pemetaan Pemetaan )ilayah meliputi kun#ungan pasien' penyakit
terbanyak' penggunaan obat' ri)ayat KA-' dan lain sebagainya. 8kan
tetapi mapping data kesehatan sangat #arang dilakukan.
2.* Sistem Keseatan &an Sistem "ela+anan Keseatan "a&a
In&i,i&( &an Mas+arakat
Sistem kesehatan +health system adalah tatanan yang bertu#uan
tercapainya dera#at kesehatan yang bermutu tinggi dan merata' melalui
upayaupaya dalam tatanan tersebut yang dilaksanakan secara e5sien dan
berkualitas serta ter#angakau.
Sistem pelayanan kesehatan terdiri atas dua bagian yang merupakan
subsistemnya' yaitu system pelayanan kesehatan +&ealht Ser6ice eli6ery
System dan system pendanaan kesehatan +&ealth Dinancing System.
System pendanaan mendanai system pelayanan.
System pelayanan kesehatan terdiri atas dua bagian yang merupakan
Subsystemnya' yaitu system pelayanan kesehatan perorangan +medical
ser6ice atau pelayanaan medis dan system pelayanan kesehatan
masyarakat +public health ser6ice.
alam system pelayanan kesehatan perorangan terdapat berbagai
upaya untuk peningkatan kesehatan perorangan +selan#utnya disebut upaya
kesehatan perorangan /KP' yaitu mulai dari promosi kesehatan'
pencegahan penyakit dan kecacatan deteksi dini penyakit/kecacatan dan
penanganannya yang lebih tepat agar tidak ter#adi komplikasi lebih lan#ut
atau kecacatan.
1
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
19/39
alam upaya pelayanan kesehatan masayarakat #uga dikenal upaya
health promotion dan speci5c protection yang dilaksanakan pada masyarakt
secara keseluruhan.
ari gambaran diatas terlihat bah)a upaya kesehatan masyarakat
+K dan upaya kesehatan perorangan KP men#adi satu kesatuan upaya
passa health promotion dan speci5c protection. ilihat dari sudut
pathogenesis penyakit' maka upayaupaya health promotion dan speci5c
protection ini adalah upaya pada masa >prepathogenesis?. Sedangkan
upayaupaya early detection ang prompt treatment' disability limitation'
rehabilitation adalah upayaupaya pada masa >pathogenesis?.
alam system pendanaanya' produk pelayanan kesehatan masyarakt
umumnya merupakan public goods sehingga didanai oleh pemerintah.
Produk pelayanan kesehatan perorangan bisa didanai oleh pemerintah +kalau
dianggap public goods misalnya' pengobatan penderita ppenyakit (-,
sebagai bagian dari upaya pemberantasan penyakit (-,' bisa didanai oleh
perorangan sendiri +murni merupakan pri6at goods yang bisa langsung out of
pocket ataupun melalui asuransi pribadi/pri6at insurance. Pembiayaan
pelayanan #uga bisa campur antara pemerintah dan masyarakat +public
pri6at miF.
SISTEM KESEHATAN DAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN (UKP)
alam subsistem pelayanan kesehatan perorangan dalam kerangka
keseluruhan system kesehatan' terdapat berbagai upaya kesehatan
perorangan +KP terdapat KP yang diselenggarakan dengan ob#ek utama
adalah penanganan pada periode >pre pathogenesis? dan KP dengan ob#ek
utama penanganan pada periode >pathogenesis?. KP pertama lebih
menekankan upaya promosi kesehatan perorangan /health
promotion+misalnya menga#arkan pola hidup sehat pada pasien dan keluarga
pasien stroke/pasien penyakit #antung. paya kesehatan ini banyak
1$
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
20/39
diselenggarakan oleh perorangan secara mandiri +self care' oleh keluarga
+family care atau kelompok anggota masyarakat +misalnya' perkumpulan
#antung sehat.
KP kedua lebih menekankan pada pelayanan periode >pathogenesis?
+disability limitation' rehabilitation. paya ini dilaksanakan di institusi
pelayanan kesehatan yang disebut rumah sakit.
ntuk penyakit yang banyak ter#adi di masyarakat +common diseases
pelayanan dilaksanakan di rumah sakit ru#ukan a)al +primary hospital
system dimana penanganan secara satu disiplin ilmu dapt dilaksanakan
dengan baik.
ntuk penyakit yang penanganannya membutuhkan penanganan yang
multidisiplin sederhana' pelayanan dilaksanakan dirumah sakit ru#ukan
lan#utan +secondary hospital system.
ntuk penyakit yang penanganannya membutuhkan penanganan
multidisiplin kompleks' pelayanan dilaksanakan dilaksanakan dirumah sakit
ru#ukan lan#ut +tertiary hospital system.
ntuk Negara yang sangat ma#u ada pelayanan yang diutamakan dalam
rangka pengembangan ilmu +dengan pelayanan yang tetap berbasis pada
kebutuhan pasien' bukan berbasis pada pengembangan ilmu' pelayanan
dilaksanakan dirumah sakit untuk pengembangan ilmu +Guaternary hospital.
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Perorangan di !ndonesia dan
Aingkungannya seperti telah diutarakan diatas' pelayanan kesehatan
perorangan +medical ser6ice' pelayanan medic dapat dikategorikan dalam 4
kategori ;
a. Pelayanan medic mandiri (self care and family medical care) Hang dilaksanakan oleh pribadi kelompok masyarakatI akti5tas ini bisa
dilaksanakan oleh masingmasing indi6idu' bisa secara berkelompokI
akti5tas ini bisa dilaksanakan sebelum orang menderita sakit +misalnya'
20
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
21/39
dalam klub #antung sehat' bisa #uga setelah orang menderita penyakit
atau kecacatan +misalnya' klub stroke.b. Pelayanan medic dasar/primer (essential medical care and basic
speciality care'
8da yang menyebutnya preventife medical care atau primary medicalcare) Pelayanan ini diselenggarakan oleh pemerintah atau
s)asta/kelompok masyarakat. !dealnya pelayanan ini dilaksanakan oleh
dokter keluarga yang merupakan gate keeper dari pelayanan ru#ukan.
Pelayanan medic dasar ini dilaksanakan di puskesmas pemerintah'
balkesmas s)asta serta dokter praktek perorangan s)asta.c. Pelayanan medic skunder/ru#ukan a)al
Pelayanan ini dilaksanakan dirumah sakit dengan kemampuan
nonspesialistik/spesialiatik dasar +dulu dikenal dengan sebutan rumahsakit tipe ' sampai kerumah sakit dengan kemampuan pelayanan
spesialistik empat dasar+ dikenal dengan nama rumah sakit tipe ,
ataupun dirumah sakit dengan kemampuan pelayanan lebih dari empat
spesialisme plus beberapa spesialisme dasar +dikenal dengan nama
rumah sakit tipe -a)al. *umah sakit ru#ukan a)al ini biasanya ada di ibu
kota kabupaten dan kota madya.d. Pelayanan medic tersier/ru#ukan lan#ut
Pelayanan ini dilaksanakan dirumah sakit dengan kemampuan pelayanan
semua spesialisme plus beberapa subspesialisme+dikenal dengan nama
rumah sakit tipe- lan#ut atau dirumah sakit dengan kemampuan semua
spesialisme dengan seluruh subspesialismenya+rumah sakit tipe 8.
diindonesia rumah sakit ru#ukan lan#ut ini semuanya berfungsi sebagai
rumah sakit pendidikan.
paya keseluruhan pada butirbutir diatas yang saling berhubungan
+saling berkaitan' saling berpengaruh' saling bergantung satu sama lain'
diselengarakan dalam satu daerah/ kabupaten/kota dalam satu system
kesehatan daerah.
Keseluruhan stakeholders dalam system kesehatan tersebut dapat dilihat pada
bagan.
21
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
22/39
Bagan 1.2. Upaya kesehatan perorangan/Rumah sakit dan Berbagai
takeholder dan lingkungan!trateginya.
Rumah Sakit Sebagai Satu Sistem a!am Pe"#a$aia" EE%
System adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagianbagian +yang
dinamakan subsistem' bagian tersebut saling berkaitan +interelasi saling
berpengaruh +interaksi' serta saling bergantung +interdependensi satu
sama lain. >system? yang sempurna adalah tubuh kita. Subsistem syaraf
otak mengindra sesuatu yang menakutkan mengakibatkan tubuh bereaksi
terhadapnya. *eaksi berupa >lari?' yang dilaksanakan oleh system
musculoskeletal' sambil orang tersebut lari terkencingkencing diakibatkan
oleh subsistem urogenital' dan sebagainya.
ari sudut operasional rumah sakit sebagai satu system' dikenal
subsistem pelayanan +instalasi ra)at #alan' ra)at inap' bedah pusat' dan
lainlain' dan subsistem mana#emen/ administrasi pelayanan. ari sudut
ke)enangan +po)er' dikenal sub system pemilik' subsistem professional
kesehatan dan subsistem mana#emen. Ke)enangan yang dimiliki pemilik
22
http://var/www/apps/conversion/acer/Downloads/tugas%20baru/JAGUNG%20ODAK%20%20UPAYA%20KESEHATAN%20PERORANGAN%20DALAM%20SISTEM%20KESEHATAN%20NASIONAL_files/bagan+2.png
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
23/39
adalah merupakan ke)enangan yang diberikan olegh kekuasaan birokrasi.
Ke)enangan tersebut dinamakan ke)enangan birokrasi dan ditandai oleh
adanya SK +surat keputusan dari birokrasi diatasnya.
Ke)enangan birokrasi yang dimiliki pemilik dilaksanakan secara
operasional oleh satu intitas birokrasi yang dibentuk oleh pemilik melalui
satu surat keoutusan +SK. Ke)enangan yang dimiliki profesi didapat melalui
pendidikan yang terstruktur' ber#en#ang +sar#ana kedokteran' dokter umum'
dokter spesialis' dokter subspesialis' dan seterusnya dan ke)enangan
tersebut ditandai dengan serti5kasi kopetensi oleh asosiasi profesi/kolegium
kedokteran bidang ilmu terkait.
Secara operasional komite medic +epkes'1$$$ melaksanakan tugas
professional go6ernance dalam masalah yang berkaitan dengan profesi dan
profesionalisme' misalnya ;
a. Pengelolaan tumpang tindih ke)enangan profesi yang beker#a dirumah
sakit.b. Pengelolaan penggunaan antibiotic oleh semua spesialisasi.c. elakukan seleksi para professional yang akan beker#a dirumah sakit'
untuk menilai kemampuan profesionalnya +credentialing.d. elaksanakan monitoring dan e6aluasi mengenai kiner#a profesi para
professional yang beker#a diumah sakit.e. an lainlainnya baik yang murni berkaitan hanya dengan keprofesian'
maupun yang berkaitan dengan halhal diluar profesi.
Sebagai contoh' dalam pengelolaan profesi dirumah sakit' maka
sebagai satu system' ketergantungan dan saling berpengaruh antara satu
subsistem dengan subsistem lain dalam system rumah sakit pasti ter#adi.
,ontoh lain' diluar negeri yang gencar tuntunan hukum terdapat profesi
dokter' maka tindakan profesi yang tidak benar akan berdampak pada
keuangan ruumah sakit. !tulah sebabnya resiko kesakitan ataupun resiko
kematian perlu dikaitkan #uga dengan resiko keuangan rumah sakit.
2"
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
24/39
Keseluruhan tata cara pengelolaan yang berlaku dirumah sakit ini ditetapkan
bersamasama oleh unsure profesi dengan unsure birokrasi' yang dibanyak
rumah sakit ketentuan dinamakan hospital by la).
Ma"a&eme" Rumah Sakit i I"'"esia a" Kebutuha" Data seta
I"'masi"*a
ana#emen rumah sakit berkembang dai )aktu ke )aktu. Pada
sesudah perang dunia ke2' mana#emen rumah sakit dilaksanakan dengan
sangat murni sebagai lembaga social +philanthrop. Pengambilan keputusan
mana#erial tidak pernah dilaksanakan dengan memakai asas ekonomi'
seperti membandingkan produksi dan biaya+e5siensi. Sitem informasi yang
berkembang dirumah sakit hanyalah berorientasi pada pelayanan mediknya
sa#a.
Perkembangan !P(JK kedokteran dan kesehatan berkembang pesat'
biaya pelayanan kesehatan yang dibiayai pemerintah naik dengan ta#am. !ni
menyebabkan pemerintah tidak berkemampuan untuk mendanai pelayanan
kesehatan secara penuh' sehingga diharapka masyarakat ikut mendanai
pelayanan kesehatan. &al ini dimungkinkan karena pada pelayanan medic
khususnya dirumah sakit' komponen pri6at goods cukup besar sehingga bila
dikelola menurut asas ekonomi +yang tetap bersifat social akan
mengakibatkan masyarakat dapat ikut mendanai pelayanan rumah sakit.
ana#emen rumah sakit kemudian berkembang men#adi sifat sosio
ekonomis. uncullah sistilah >rumah sakit s)adana? yang system
informasinya mulai membandingkan produksi dengan biaya produkasi.
System informasi rumah sakit #uga berkembang' tidak sa#a bertu#uan
>membelan#akan uang untuk pelayanan? tetapi dihitung biaya satuan dari
tiaptiap produkasi pelayanan.
alam pengelolaan perusahaan' maka sisa hasil usaha atau yang
dalam usaha nonsosial disebut sebagai >pro5t?' men#adi salah satu tu#uan
dan ini #uga berkaitan dengan tu#uan e5siensi rumah sakit.
Secara keseluruhan' system informasi pelayanan profesi dirumah sakit
dengan system informasi administrasi pelayanan profesi harus dikuasai
24
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
25/39
secara terpadu oleh profesi yang beker#a dibidang mana#emen informasi
kesehatan +di indonesia bernaung diba)ah organisasi P=*!K!.
Sistem I"'masi Ma"a&eme" Rumah Sakit a!am Sistem I"'masi
Kesehata" Nasi'"a! a" Ta"ta"ga" Masa De$a"
System informasi mana#emen rumah sakit merupakan salah satu
bagian dari system informasi upaya pelyanan kesehatan perorangan dan S!
KP ini merupakan bagian dari system informasi pelayanan kesehatan' yang
kemudian merupakan bagian dari system informasi kesehatan +S!K'
+Sudarmono'2001.
engan berlakunya otonomi daerah' keter paduan system
informasi kesehatan didaerah otonom dengan system informasi dipusat
merupakan syarat mutlak bagi keterpaduan %isi' isi' strategi dibidang
kesehatan didaerah dengan 6isi' misi dan strategi tingkat nasional
+Sudarmono' 2000.
engan berlakunya praktek kedokteran 2004' maka tindakan para
dokter harus bias dipertanggung #a)abkan secara hukum disamping
dipertanggung #a)abkan secara profesi +hal terakhir ini sudah dilaksanakan
para dokter sebelum tersebut. Pertanggung#a)aban penyelengaraan
profesi secara hukummemeerlukan buktibuki hukum tertulis' dan bagian
yang sangat inti dari penyelenggaraan profesi ini ada dalam *emkam edik.
enghadapi tiga hal tersebut +globalisasi' otonomi daerah dan
perkembangan teknologi informasi' disamping diperlukan kesatuan %isi dan
isi +Sudarmono'2000.
Sistem Informasi Manajemen '(ma Sakit
8. Aatar -elakang
29
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
26/39
alam men#alankan fungsi pembinaan upaya kesehatan'
Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal' tepat' cepat
dan terbarukan +up to date untuk mendukung proses pengambilan
keputusan dan penetapan kebi#akan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan' *umah Sakit sering mengalami
kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal
maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan
informasi yang e5sien' cepat' mudah' akurat' murah' aman' terpadu dan
akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan
dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem
Sistem !nformasi berbasis komputer.
Sistem !nformasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data
dan informasi dengan lebih produktif' transparan' tertib' cepat' mudah'
akurat' terpadu' aman dan e5sien' khususnya membantu dalam
memperlancar dan mempermudah pembentukan kebi#akan dalam
meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang
penyelenggaraan *umah Sakit di !ndonesia.
Pemanfaatan teknologi informasi menggunakan sistem yang baik
merupakan solusi paling tepat dalam upaya meningkatkan kualitas
pelayanan' koordinasi' e5siensi' responsibilitas' penga)asan serta
penyediaan informasi secara cepat' tepat dan akurat. Kebutuhan Sistem
!nformasi pada *umah Sakit bahkan telah ditetapkan sebagai suatu
ke)a#iban' seperti yang tertuang pada ndangndang No 44 (ahun 200$
(entang *umah Sakit' pasal 92 ayat 1; >Setiap *umah Sakit )a#ib melakukan
pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan *umah
Sakit dalam bentuk Sistem !nformasi ana#emen *umah Sakit?
-erdasarkan hal tersebut di atas' irektorat 7enderal yang
menyelenggarakan urusan di bidang -ina paya Kesehatan Kementerian
Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan ker#a
2:
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
27/39
+frame)ork dan perangkat lunak +soft)are aplikasi sistem informasi *umah
Sakit yang bersifat sumber terbuka umum +open source generic untuk
*umah Sakit di !ndonesia. engan adanya soft)are aplikasi open source
generik ini diharapkan *umah Sakit di !ndonesia dapat menggunakan'
mengembangkan' mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga
akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian
Kesehatan.
-. Strategi
(ata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi'
6isi' misi dan strategi organisasi. Secara umum sistem informasi *umah Sakit
harus selaras dengan bisnis utama +core bussines dari *umah Sakit itu
sendiri' terutama untuk informasi ri)ayat kesehatan pasien atau rekam
medis +tentang indentitas pasien' pemeriksaan' pengobatan' tindakan dan
pelayanan lain yang diberikan kepada pasien' informasi kegiatan
operasional +termasuk informasi sumber daya manusia' material' alat
kesehatan' penelitian serta bank data.
Keberhasilan implementasi sistem informasi bukan hanya ditentukan
oleh teknologi informasi tetapi #uga oleh faktor lain' seperti proses bisnis'
perubahan mana#emen' tata kelola !( dan lainlainnya. Karena itu bukan
hanya teknologi tetapi #uga kerangka ker#a secara komprehensif sistem
informasi *umah Sakit.
,. Proses -isnis
1. Pelayanan tama +Dront =ce
Setiap *umah Sakit memiliki prosedur yang unik +berbeda satu
dengan lainnya' tetapi secara umum/generik memiliki prosedur pelayanan
terintegrasi yang sama yaitu proses pendaftaran' proses ra)at +#alan atau
inap dan proses pulang +seperti pada gambar berikut.
ata yang dimasukan pada proses ra)at akan digunakan pada proses ra)at
dan pulang. Selama proses pera)atan' pasien akan menggunakan sumber
2@
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
28/39
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
29/39
1. meningkatkan un#uk ker#a dan memudahkan untuk melakukan
mana#emen lalu lintas data pada #aringan komputer' seperti utilisasi'
segmentasi #aringan' dan security.
2. membatasi broadcase domain pada #aringan' duplikasi !P address dan
segmentasi #aringan menggunakan %A8N +6irtual A8N untuk setiap gedung
dan atau lantai.
". memiliki #alur backbone 5ber optik dan backup yang berbeda #alur'
pada keadaan normal #alur backup digunakan untuk memperkuat kiner#a
#aringan/redudant' tapi dalam keadaan darurat backup #aringan dapat
mengambil alih kegagalan #aringan.
4. emanfaatkan peralatan aktif yang ada' baik untuk melengkapi ke
kurangan sumber daya maupun sebagai backup.
9. dian#urkan pemasangan oleh 6endor #aringan yang terserti5kasi +baik
perkabelan maupun perangkat aktif.
:. dokumentasi sistem #aringan lengkap +perkabelan' kon5gurasi' u#i coba'
dan se#enisnya baik hardcopy maupun softcopy.
@. mengingat penggunaan #aringan yang komplek kedepan' maka
perangkat aktif mengharuskan pengelolaan bertingkat' seperti adanya;
a. core s)itch yang merupakan de6ice 6ital dalam local area net)ork di
*umah Sakit dimana core s)itch ini sebagai bacbone lan dan sentral s)itch
yang berperan dalam prosessing semua paket dengan memproses atau men
s)itch trac secepat mungkin.
b. distribution s)itch yang merupakan suatu de6ice antara untuk
keperluan pendistribusian akses antar core s)itch dengan access s)itch
pada masingmasing gedung' dimana antara sebaiknya distribution s)itch
dan core s)itch terhubung melalui 5ber optic.
c. acces s)itch yang merupakan suatu de6ice yang menyediakan user
port untuk akses ke net)ork.
J. 8rsitektur ata
2$
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
30/39
ntuk menghindari pulaupulau aplikasi dan memudahkan
Kementerian Kesehatan mengolah data yang homogen' maka perlu dibuat
arsitektur data yang baik' untuk mengakomodir kebutuhan informasi para
pengguna. -eberapa aspek harus diperhatikan dalam membangun arsitektur
data;
1. Kode5kasi
Kode5kasi selain keharusan untuk otomatisasi/komputerisasi' #uga
diperlukan untuk integrasi dan penglolaan lebih lan#ut seperti statistik.
2. apping
Karena sering berbeda keperluan kode5kasi data' maka diperlukan mapping
data untuk integrasi dan pengelolaan lebih lan#ut' misalnya mapping
kode5kasi antara tarif dengan kode perkiraan/chart of account' mapping
kode kabupaten/kota dengan pro6insi dan se#enisnya.
". Standar pertukaran data antar aplikasi
-eberapa soft)are aplikasi yang terpisah' membutuhkan standard
pertukaran data agar dapat berkomunikasi satu aplikasi dengan lainnya.
Seperti &eath Ae6el @ +&A@' !,=' LA dan se#enisnya.
4. atabase
esain struktur database' sebaiknya mengacu pada best practice
database *umah Sakit dan mengambil dari sumber terbuka serta
mempertimbangkan kebutuhan informasi stakeholder terkait.
D. 8rsitektur 8plikasi
engingat kompleksnya proses bisnis pada *umah Sakit'
berikut ini g ambaran arsitektur minimal S!*S yang dapat mengakomodir
kebutuhan informasi.
1. Dront =ce
ata yang dimasukan pada proses ra)at akan digunakan pada proses ra)at
dan pulang. Selama proses pera)atan' pasien akan menggunakan sumber
daya' mendapat layanan dan tindakan dari unitunit seperti farmasi'
laboratorium' radiologi' giCi' bedah' in6asi6e' diagnostic non in6asi6e dan
"0
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
31/39
lainnya. nit tersebut mendapat order/pesanan dari dokter +misalnya berupa
resep untuk farmasi' formulir lab dan se#enisnya dan pera)at.
7adi dokter dan pera)at sebagai aktor/S inti pada proses bisnis *umah
Sakit +seluruh order berasal dari mereka. Karena itu kami menyebutkan inti
sistem ini sebagai order communation system.
Dront oce meliputi;
M 8N(*!8N *J3!S(*8S!
M =A 8PP=!N(JN(
M *J3!S(*8S!
M PJA8H8N8N !ND=*8S!
M PJN388N
M P8NJA !ND=*8S! P-A!K
+dalam simrs.net' -agian Dront =ce meliputi;
1 nit ,ustomer Ser6ice +pusat informasi
2 nit pendaftaran pasien ra)at inap
" nit pendaftaran pasien ra)at #alan
4 nit pendaftaran pasien ra)at darurat
9 nit pendaftaran pasien di nit Penun#ang
2. -ack =ce
*umah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya 5sik
+manusia' uang' mesin/alat kesehatan/aset' material seperti obat' reagen'
alat tulis kantor' barang habis pakai dan se#enisnya.
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
32/39
" *emunerasi +#asa pelayanan dan #asa dokter
4 obilisasi dana +general cashier
9 nit binatu dan sterilisasi
: !n6entory medik dan non medik
@ Kepega)aian dan pengga#ian
nit pemeliharaan sarana medik
$ nit PJ / S!*S' yang meliputi fungsi2;
a. Pusat konsultasi +&elp esk
b. (rainer / Super6isor ata
c. Net)ork =peration ,entre
d. 8dministrasi ser6er +8dministrator
e. ana#emen ata
". Komunikasi dan Kolaborasi
a. Komunikasi
1. !nteroperabilitas
!nteroperabilitas adalah dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi dengan
aplikasi lainnya melalui suatu protokol yang disetu#ui bersama le)at
bermacammacam #alur komunikasi diantaranya dapat ter#adi komunikasi
data dengan aplikasi berikut;
8. Standarisasi S!8K -N +untuk *umah Sakit milik pemerintah
inimal pengkodean barang mengunakan kode yang terdapat pada
SK -N' #ika tidak harus di buat mapping antara SK -N dengan
pengkodean *umah Sakit tersebut.
-. Sistem !nformasi *umah Sakit +S!*S
apat ter#adi komunikasi data antara S!*S dengan Kementerian
Kesehatan untuk pelaporan S!*S.
,. Sistem ,asemiF +khusus yang melaksanakan program 7aminan Kesehatan
Nasional
"2
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
33/39
apat ter#adi komunikasi data antara S!*S dengan Kementerian
Kesehatan untuk pelaksanaan program 7aminan Kesehatan Nasional.
. 8plikasi yang lainnya yang mendukung Kiner#a *umah Sakit
2. =ne edic =ne Solutions for &ealth !nformation System
=ne edic =ne Solutions for &ealth !nformation System merupakan suatu
aplikasi piranti lunak yang telah dikembangkan se#ak tahun 200. Protocol
komunikasi yang tersedia telah dilengkapi dengan system keamanan
sehingga dapat menekan berbagai tindakan cyber crime oleh pihakpihak
yang tidak bertanggung #a)ab.
esain aplikasi S!*S =ne edic berbasis
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
34/39
Deature ini dapat mempersingkat proses peker#aan administrasi penagihan
sehingga dapat menekan angka piutang.
ntuk media komunikasi informasi antara unit dapat digunakan media
komputer yang sudah terintegrasi dengan #aringan A8N dengan
menggunakan aplikasi essenger atau chating' selain itu #uga sudah ada
nya telepon lokal yang membantu hubungan komunikasi antar unit.
Sedangkan untuk akses komunikasi ke luar instansi menggunakan akses
internet yang terintegrasi melalui #aringan Pemerintah Kota.
b. Kolaborasi
ari aspek pembiayaan bah)a *umah Sakit memerlukan biaya
operasional dan in6estasi yang besar dalam pelaksanaan kegiatannya'
sehingga perlu didukung dengan ketersediaan pendanaan yang cukup dan
berkesinambungan. 8palagi #ika *umah Sakit akan melakukan in6estasi
dalam bidang teknologi informasi' dimana perubahan teknologi merupakan
hal yang pasti ter#adi setiap saat' sehingga in6estasi tersebut baik dalam
bidang perangkat lunak +Soft)are' perangkat keras +hard)aremaupun
tenaga S pelaksana +-rain)are akan men#adi in6estasi yang mahal dan
berkelan#utan. =leh karena itu' *umah Sakit berada di dua sisi' yaitu harus
menerapkan teknologi informasi dalam bentuk S!*S baik &ard)are'
Soft)aremaupun -rain)are' sementara *umah Sakit #uga harus selalu upto
date baik dari segi teknologi maupun bisnis proses/kebi#akan yang
terangkum dalam bentuk soft)are.
Ker#asama dalam bentuk Ker#asama =perasional +KS= atau -uilt =perational
(ransfer +-=( merupakan salah satu solusi untuk penerapan teknologi
informasi' sehingga resiko in6estasi +&ard)are' Soft)are dan -rain)are dan
resiko pelaksanaan sistem akan berada di pihak konsultan. Sehingga *umah
Sakit tidak perlu melakukan in6estasi yang besar serta akan di#amin
keberhasilan pelaksanaan S!*S tersebut.
Ker#asama =perasional +KS= adalah per#an#ian antara dua pihak atau lebih
dimana masingmasing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama
"4
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
35/39
dengan menggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki dengan
menanggung keuntungan dan kerugian secara bersamasama.
KS= didasarkan atas )aktu ker#asama +by time' sehingga masa berakhirnya
KS= adalah setelah masa ker#asama yang disepakati berakhir' bukan pada
-reak J6ent Point +-JP dari besarnya in6estasi yang ditanamkan oleh
in6estor. an prinsip KS= berbeda dengan pola >,icilan/Kredit? maupun
>Aeasing/Se)a Pakai?
-entuk -angun' Serah' Kelola +-uild' (ransfer' and =perate/-(=.
!n6estor membangun aset dan mencatatnya sebagai >8set KS= pada
Kas/&utang.? Kemudian menyerahkan aset yang telah dibangunnya ke
Pemilik 8set dan mencatatnya sebagai >&ak -agi Pendapatan pada 8set
KS=? +Nominal -ase dan aset diamortisasi selama masa Konsensi. Selama
masa Konsensi' in6estor menerima bagi hasil dari pemilik aset dan
mencatatnya sebagai >Kas/Piutang pada Pendapatan KS=.?
Pemilik 8set dapat menyerahkan aset dan dicatat sebagai >8set KS=
pada Kas/&utang/8set (etap? kemudian Pemilik 8set menggelola 8set KS=
secara Periodik membagi pendapatan dan mencatat sebagai >-eban KS=
pada Kas/&utang.? an Pemilik 8set bisa mendapatkan seluruh aset +Sesuai
Per#an#ian dari !n6estor diakhir masa Konsensi.
-entuk tersebut bisa dikombinasikan dengan Per#an#ian -agi &asil
+P-& atau Per#an#ian -agi Pendapatan +P-P dengan cara tertentu. &ak milik
aset yang digunakan untuk Ker#asama =perasional +KS= adalah &ak milik
Penyerta aset selama periode per#an#ian KS=. 8set yang disetrakan dalam
KS= tidak terkena transaksi #ualbeli' sehingga tidak dipungut PPN. 8set
tersebut #uga disusutkan berdasarkan masa manfaatnya. Pada akhir masa
Konsensi +masa KS= aset dapat dipindah tangankan meru#uk pada
per#an#ian kedua belah pihak.
8set yang diserahkan pemilik aset untuk diusahakan dalam
per#an#ian Ker#asama =perasi +KS= harus dicatat oleh pemilik aset sebagai
aset KS= sebesar biaya perolehannya. 8pabila yang diserahkan untuk
diusahakan dalam per#an#ian KS= adalah hak penyelenggaraan usaha yang
"9
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
36/39
tidak memiliki biaya perolehan' maka pemilik aset hanya perlu
mengungkapkan keberadaan transaksi tersebut.
4. !nfrastruktur
Konsep sistem infrastruktur yang dita)arkan untuk memperbaiki dan
penyempurnakan sistem infrastruktur yang telah dimiliki oleh *umah Sakit'
yaitu berupa penambahan pada sistem Net)ork =perational ,enter / ata
,enter
Konsep yang dita)arkan dalam memperbaiki dan menyempurnakan sistem
infrastruktur *umah Sakit meliputi perbaikan dan penyempurnaan pada ;
M Kon5gurasi Sistem Ser6er
M Kon5gurasi sistem A8N +Aocal 8rea Net)ork
M Kon5gurasi sistem
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
37/39
kepada masyarakat. engan demikian maka pelayanan kesehatan yang
diberikan dapat lebih fokus dan spesi5k untuk suatu daerah. &al ini akan
meningkatkan efekti5tas dan e5siensi dari ker#a puskesmas. ntuk itu perlu
ditingkatkan ke6alidan data yang terdapat pada masukan input dimana hasil
yang diinginkan nantinya dapat ter#amin ke6alidannya sehingga keputusan
yang diambil oleh para pengambil keputusan dapat tepat pada sasaran.
-(j(an Pengem$angan Sistem Informasi Keseatan SIK/
Puskesmas adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui
sistem informasi yang terintegrasi di semua unit pelayanan Puskesmas
sehingga dapat meningkatkan kecepatan proses pada pelayanan'
mempermudah akses data' pelaporan dan akurasi data sehingga men#adi
lebih baik.
Manfaat Pengem$angan Sistem Informasi P(skesmas SIK/
Puskesmas adalah dapat meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada
asyarakat melalui penerapan Sistem informasi Kesehatan Puskesmas yang
terintegrasi dari semua unit pelayanan. emikian pula dapat menya#ikan
informasi secara cepat' tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang
disa#ikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan di
berbagai tingkat sistem kesehatan dan berbagai #enis mana#emen kesehatan
baik untuk mana#emen pasien' unit dan sistem kesehatan sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan inas Kesehatan kepada masyarakat.
Prototi"e SIK P(skesmas ter&iri &ari 0 S($ Sistem +ait(
Sub Sistem Kependudukan' yang berfungsi untuk mengelola data
kependudukan terdiri dari family folder' pencatatan mutasi lahir' mutasi
)afat dan mutasi pindah.
Sub Sistem Ketenagaan' yang berfungsi untuk mengelola data
ketenagaan. ata yang diolah adalah data pribadi' anak' ri)ayat
kepangkatan' ri)ayat #abatan' ri)ayat pendidikan' ri)ayat pen#en#angan'
"@
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
38/39
ri)ayat latihan teknis/fungsional' data ri)ayat penghargaan serta data
penugasan pega)ai.
Sub Sistem Sarana dan Prasarana' yang berfungsi mengelola data sarana
dan prasarana' seperti peralatan medis' kendaraan' gedung' tanah dan
peralatan lainnya.
Sub Sistem keuangan' yang berfungsi untuk mengelola data keuangan
secara garis besar sa#a yaitu mencakup besar pembiayaan menurut kegiatan
dan sumber biaya.
Sub Sistem Pelayanan Kesehatan' yang berfungsi mengelola data
pelayanan kesehatan' terdiri dari pelayanan dalam gedung yaitu sub sistem
ra)at #alan yang meliputi pelayanan dasar +-P'3!3!' K!8'!munisasi'
Aaboratorium dan pelayanan puskesmas keliling' ra)at inap' rekam medis
dan mana#emen obat. Pelayanan luar gedung meliputi sub sistem K!8 dan
3!O!' Kesling dan ((' Pemberantasan Penyakit enular' PK' PS' dan
PJ*KJS8S.
Sub Sistem Pelaporan' yang berfungsi untuk menyediakan laporan
laporan' meliputi laporan SP2(P +A-1' A-2' A-" dan A-4 dan laporan
program.
Sub Sistem Penun#ang' yang menyediakan layanan penun#ang sistem
seperti; membuat backup dan restore data' data reco6ery' user list and right
assignment' user shortcut' short message o6er net)ork.
Ham$atan#am$atan "enera"an SIK Sistem Informasi
Keseatan/ &i In&onesia.
elihat Sistem !nformasi Kesehatan yang ada di !ndonesia' maka kita bisa
menilai bah)a penerapannya masih cukup kurang. Khususnya untuk
Sur6eilans yang berfungsi untuk menggambarkan segala situasi yang ada
khususnya perkembangan penyakit sehingga berpengaruh terhadap dera#at
kesehatan setiap indi6idu di dalam populasi yang ada.
"
-
8/20/2019 Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan
39/39
Sebagai contoh misal gambaran Sistem !nformasi Pada inas Kesehatan
Kabupaten Kutai (imur' Propinsi Kalimantan. (imbul berbagai permasalahan
tetrkait penerapan Sistem !nformasi kesehatan' disana digambarkan bah)a
masih ditemukannya beberapa puskesmas yang tidak sesuai dalam proses
pencatatan dan pendataan. (erbukti dengan masih adanya 9 Puskesmas
yang tidak menggunakan komputer dari 1$ Puskesmas yang ada.
(idak hanya masalah tersebut sa#a' yang men#adi penghambat atas
penerapan S!K +Sistem !nformasi Kesehatan di inas Kesehatan Kabupaten
Kutai (imur' Propinsi Kalimantan. elainkan masih banyak sekali masalah
yang timbul' yaitu ;
a. ntuk mengakses data sulit karena terpisah antara program.
b. 8danya perbedaan data antar bagian dengan data yang sama'
misalnya #umlah bayi.
c. Sulitnya menyatukan data karena format laporan yang berbedabeda.
d. 8danya pengambilan data yang sama berulangulang dengan format
yang berbedabeda dari masingmasing bagian.
e.