dasar hukum media

Upload: lp3yorg

Post on 29-May-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Dasar Hukum Media

    1/2

    Dasar-dasar Hukum MediaPenulis : Har i Wir yawan

    Penerbit : Pustaka PelajarTahun : 2007Tebal : xxiv + 220

    Memahami Hukum

    di Tengah Belantara Media

    BICARA soal hukum tentu bakal menggiring ke dalam pemikiran tentang pasal-pasal dan konsekuensi secara hukum. Pasal itu berbicara demi pengertian yang disebut

    adil. Maka jika dalam dunia media kemudian juga masuk pasal-pasal hukum itu, akanmenjadi jamak manakala pasal itu kemudian diartikan sebagai syarat atau rambu bagi

    perjalanan keberlangsungan sebuah media.

    Namun, menurut penulis buku ini, ada anggapan umum di masyarakat, termasukkalangan media, bahwa hukum hanya sekadar suatu aspek atau faktor yang marginal

    dalam kehidupan media massa atau pers. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya karya tulisatau diskusi yang mencantumkan judul, misalnya aspek-aspek hukum pers atau aspek-

    aspek yuridis media massa. Pada umumnya masyarakat masih melihat secara parsialmasalah media dan hukum.

    Sebenarnya, demikian penulis buku ini, bagi media massa hukum akan

    menentukan berkembang tidaknya bidang ini. Hukum juga akan menentukan corakperkembangan media massa. Karena itu kedudukan hukum dalam media massa tidak

    dapat hanya disebut sebagai aspek-aspek hukum media. Hukum adalah bagian integraldan bahkan merupakan tonggak utama kehidupan media massa.

    Contoh mutakhir di Indonesia adalah perubahan kehidupan media yang sangat

    kontras antara masa Orde Baru dan masa Reformasi. Pada masa Orba, berlaku UU PokokPers No.21 tahun 1982 yang memberlakukan Surat Izin Penerbitan Pers (SIUPP).

    Sedangkan pada masa Reformasi berlaku UU Pers No.40/1999 yang menghapuskanSIUPP. Kedua hukum itu berpengaruh langsung pada kehidupan pers di Indonesia.

    Berbicara soal hukum media, masih terjadi salah kaprah pengertian bahwa hukummedia adalah hukum pidana pers cetak. Pembahasan aspek hukum media hampir selaluberujung pada delik-delik pers yang mengacu pada ketentuan hukum warisan penjajah

    yaitu Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Sangat jarang diskusi tentanghukum mengacu kepada sumber hukum media yang utama yaitu konstitusi atau Undang-

    Undang Dasar 1945.

  • 8/9/2019 Dasar Hukum Media

    2/2

    Dalam memahami hukum media, juga masih terdapat kerancuan, terutama dalammelihat pengertian kebebasan dan pengaturan hukum media. Sebagian kalangan masih

    menganggap media tetap perlu dikontrol, karena itu perlu perangkat hukum dan lembagapengontrol. Sebagian kalangan yang lain berpendapat pengaturan dan pembentukan

    lembaga pengawas media bertentangan dengan prinsip kebebasan pers.

    Pada akhirnya, memang, hukum bukan satu-satunya faktor yang bisa membuathitam putihnya media massa. Maka, oleh penulisnya buku ini dimaksudkan untuk

    mencoba mengisi kekosongan tentang hukum media, meski hanya meliputi media cetak(koran/majalah) dan penyiaran (radio/TV) dan tidak meliputi internet atau hukum

    telekomunikasi lainnya.

    Sesuai judulnya, buku ini hanya mengantarkan pembaca untuk mempelajarihukum media lebih lanjut. Ditujukan bagi mereka yang bergerak atau pelaku di bidang

    media massa juga kalangan akademisi serta mereka yang bergelut di bidang hukummisalnya jaksa, hakim, pengacara.

    Dibagi dalam lima bab, buku ini diawali dengan pengantar dalam bidang hukum.

    Membicarakan aspek ilmu hukum dan tata hukum di Indonesia. Dilanjutkan pembahasantentang media massa dilihat dari ilmu komunikasi, sejarah hukum media dan ruang

    lingkup hukum media, sumber hukum apa saja yang diatur dalam hukum media,bagaimana asasnya dan sebagainya.

    Sebagai buku teks, apa yang disajikan secara mendalam dan detil dalam buku ini

    niscaya dibutuhkan bagi mereka yang ingin memperdalam bidang hukum khususnyahukum media.

    Meski sarat dengan pemaparan teoteris ilmiah di bidang hukum, buku ini tetap

    pula memaparkan bagaimana perkembangan perjalanan sejarah hukum media di negeriini. Dengan penulisan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dilatarbelakangi

    pengalaman penulis sebagai praktisi media, tetap penting dan menarik untukdibaca.(awd)