dasar - dasar reologi bahan pertanian
DESCRIPTION
UmumTRANSCRIPT
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
1/18
Bab 7
DASAR-DASAR REOLOGI BAHAN PERTANIAN
Tinjauan Instruksional Khusus:
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar tentang reologi bahan, khususnya bahan-bahan
viskoelastis, dalam kaitannya dengan perilaku sifat bahan dan rancangbangun keteknikan pertanian.
SUB-POKOK BAHASAN : SIFAT BAHAN BIOLOGIS
Pendahuluan
Perilaku bahan karena gaya-gaya mekanis dipengaruhi oleh sifat-sifat mekanisnya. Gaya-gaya
yang bekerja pada suatu bahan dapat menyebabkan perubahan bentuk (deformation dan rambatan (creep
dalam bahan, dan wujud dari gaya merupakan faktor utama yang akan menentukan respon bahan. !amun
demikian, untuk kebanyakan bahan-bahan pertanian perubahan bentuk dan rambatan tergantung tidak hanya
pada wujud gaya (tekan"tarik, tetapi juga pada fungsi waktu. #ahan-bahan demikian disebut bahan reologi
(rheological materials.
$eologi adalah kajian tentang perubahan bentuk dan rambatan bahan yang disebabkan oleh
aplikasi gaya-gaya dengan memasukkan faktor waktu. Pokok bahasan utamanya berkaitan dengan hubungan-
hubungan antara tekanan dan perubahan bentuk, fenomena rambatan dan pengurangan tekanan (stress-
relaxation, dan kajian tentang viskositas. %ebagai tambahan dari sifat-sifat reologis bahan, ada beberapa sifatmekanis lain berkaitan dengan pergerakan bahan akibat aplikasi gaya-gaya. %ifat-sifat tersebut adalah
koefisien geser (drag coefficient, kecepatan (terminal velocity, koefisien gesek (friction coefficient, sifat aliran
bahan lepas (flow characteristic, dll.
Siat-siat !ahan !iolo"is
&anaman dan produk-produk pertanian adalah benda hidup, bahan biologis, dimana komposisi,
kandungan lengas dan teksturnya berubah terus menerus selama pertumbuhan, masak bahkan dalam
penyimpanan. &ekstur bahan bereaksi sangat sensitif selama pertumbuhan dengan faktor-faktor seperti kadar
lengas, suhu, suplai oksigen dan nutrisi, dll. %ebagai akibatnya, sifat-sifat mekanis bahan biologis tergantung
banyak faktor. Mayoritas dari hubungan-hungan ini masih belum diketahui sampai saat ini, khususnya yang
berkaitan dengan sifat-sifat kuantitatifnya. 'al ini karena bahan biologis merupakan sistem biomekanik yang
konstruksinya sangat komplek, dimana perilakunya tidak dapat dikarakteristikkan dengan suatu konstanta fisik
sederhana sebagaimana bisa dilakukan pada logam misalnya.
arutan bahan biologi dapat dianggap sebagai media non-!ewtonian, dimana sifat reologinya
mengikuti hokum-hukum selain yang diterapkan pada media !ewtonian. )akta ini menambah lagi kesulitan
dalam analisis. %ebagai suatu konsekuensi, banyak asumsi-asumsi yang harus diambil dalam diskusi
terhadap proses mekanikanya, sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada kondisi yang
*+
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
2/18
diasumsikan. Metode-metode empiris harus banyak dilakukan untuk dapat menjelaskan fenomena yang
terjadi.
Pertimbangan teoritis jarang digunakan secara murni untuk suatu pengambilan kesimpulan.
nvestigasi praktis dengan demikian mempunyai peran yang sangat penting. alam evaluasi suatu hasil tes
adalah sangat penting untuk merekam secara akurat seluruh karakteristik dari bahan yang mungkin
mempengaruhi kesimpulan (bentuk, ukuran, lengas, warna, viskositas, dll. alam setiap diskusi tentang
reologi, karakteristik struktur bahan biologis diperlukan introduksi konsep-konsep dan definisi-definisi yang
tidak laim dalam mekanikan bahan elastis pada umumnya/ antara lain0
Biological yield point. #atas lelah bilogis. 1dalah titik pada kurva tegangan-regangan dimana nilai-
tegangan menurun atau tetap konstan dengan bertambahnya regangan (Gb. *2a. &itik ini menunjukkan awal
dari proses putusnya hubungan antar sel (cell rupture. #atas lelah (yield point dari bahan-bahan biologis
sangat berpengaruh pada sensitifitas bahan terhadap kerusakan0 apabila beban pada bahan tidak mencapaibiological yield point, maka sistem sel bahan tidak mengalami kerusakan, dan proses pembusukan misalnya
tidak terjadi.
Rupture point.&itik runtuhan. 1dalah titik pada kurva tegangan-regangan dimana dalam interval setelah
titik tersebut tegangan menurun secara tajam dan nyata dengan bertambahnya regangan (Gb. *2b. nterval
ini menunjukkan rusaknya (failure sebagian volume bahan.
Gb.*2. 3urva tegangan regangan untuk bahan biologis
Rigidity. 3ekakuan. icirikan dengan nilai tangen terhadap sudut awal, lebih atau kurang linier. !ilai ini
tidak lain adalah modulus elastisitas (modulus of elasticity dari bahan. 1pabila pada interval awal kurvanya
tidak linier, maka dapat digunakan salah satu dari nilai modulus tangen awal ( initial tangent modulus, modulus
secan (secant modulus atau modulus tangen (tangent modulus pada titik yang bersangkutan (Gb. 4+.
Degree of elasticity. erajat kelenturan. 1dalah rasio dari kelenturan terhadap regangan total ketika
suatu bahan dibebani (loaded kemudian beban dilepas (unloaded (Gb. 4+. .
*5
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
3/18
Toughness. 3ekuatan. 3ekuatan didefinisikan dengan kerja yang diperlukan untuk mencapai
keruntuhan (rupture dalam bahan (m!m-6, identik dengan luas area dibawah kurva tegangan regangan.
Hardness. 3ekerasan. idefinisikan sebagai gaya tahan (resistance bahan terhadap penetrasi.
Deformation work resilience!. 3ekenyalan. Pegas. 1dalah kemampuan bahan dalam menyimpan
energi (m!m-6 dalam interval elastisitasnya. 1pabila regangan lebih atau kurang elastis, kekenyalan
dinyatakan dengan luas area dibawah kurva tegangan-regangan. 1pabila regangan tidak elastis, maka
kekenyalan biasa dinyatakan dengan membuat plot siklus loading-unloading(Gb. 4+0 dan kerja dinyatakan
dengan luas area dibawah kurva unloading7.
"echanical hysteresis. 8nergi yang diserap bahan pada siklus loading-unloading0 dan dinyatakan
dengan luasan diantara kedua kurva. !ilai ini juga menyatakan kapasitas redam (damping dari bahan.
#nergy recovery. 1dalah rasio antara energi yang kembali dalam unloading terhadap energi yang
diinvestasikan dalam loading.
Gb.4+. efinisi dasar modulus
Bahan ideal dan siat-siatn#a
9ntuk keperluan diskusi berikut, bahan-bahan dibagi dalam beberapa grup berdasarkan beberapa
sifat dasarnya. #anyak penelitian menunjukkan bahwa perilaku reologi bahan dapat dicirikan berdasarkan tiga
sifat dasarnya, yakni elastisitas, plastisitas dan viskositas. &iga bahan yang mampu menunjukkan sifat-sifat
tersebut biasa disebut bahan 'ook (Hookean body, bahan %t. :enant ($t. %enant body dan bahan!ewtonian (&ewtonian li'uid. #ahan-bahan riil tidak pernah bisa berlaku sebagai bahan elastis atau plastis
secara sempurna, sehingga ketiga bentuk ideal tersebut berlaku sebagai standar atau basis dalam
perbandingan untuk evaluasi bahan riil.
Perilaku elastik bahan ideal ditunjukkan melalui Gb 45a. #esarnya tegangan berbanding lurus
dengan regangan, sebagaimana dinyatakan dalam 'ukum 'ooke. 1pabila tegangan dihilangkan maka
regangan akan kembali (recovery, dan titik-titik tanpa pembebanan kembali pada posisi yang sama ketika
terjadi pembebanan. Perilaku demikian disebut elastisitas linier (linear elasticity.
3aret bisa kembali pada bentuk semula pada saat tanpa pembebanan, tetapi kurvanya tidak lurus
(Gb. 45b. Pada kasus demikian, kita berbicara mengenai elastisitas tidak linier (nonlinear elasticity.
*;
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
4/18
Pemadatan yang dilakukan pada berbagai bahan pertanian menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut tidak
mengikuti sifat-sifat 'ooke. Pada akhir proses pembebanan selalu terjadi perubahan bentuk atau sisa
regangan (residual deformation (Gb.45c. 9ntuk bahan-bahan elastis, selalu mengikuti persamaan-
persamaan dasar berikut. Pada kasus tekan atau tarik, modulus elastisitas #adalah
/=E
dimana (adalah regangan relatif (strain, yang bisa dinyatakan sebagai ()*l+l. Pada kasus puntiran, sudut
rotasi penampang melintang ,, elastisitas modulus geser dinyatakan sebagai
/=G
dimana )tan,. 1pabila suatu bahan elastis berada dibawah tekanan hidrosatis, elastisitas modulus volume /
dinyatakan dengan
vpK /=
dimana p adalah tekanan, dan (v ) *%+%. 1pabila Poisson
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
5/18
+.6*+.=++.=*+.*+
;.B;.C;.26.+
5.5555.44B6.666
-
D?;*+ED?6++ED?6*+E
1ples
+.;4-+.;C+.66-+.6*+.=5-+.=6+.6B-+.=+
Gambar 4; menampilkan diagram gaya-regangan untuk suatu bahan plastis ideal/ ditunjukkan
bahwa bahan tidak mengalami Fkelelahan< (yield sampai tegangan geser mencapai Fbatas lelah
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
6/18
Gb.46. (a 3urva sifat aliran/ (b Model ideal untuk cairan
&abel 4#ahan %uhu (o7 3ekentalan
(centipoises
9dara1ir1ir%usu (skim%usu%usu7ream (;+E lemak7ream (6+E lemakMinyak kedelaiMinyak olive
;+;++
;*;++66
6+6+
+.+5C45.+5.B25.6B;.5;=.;C4.;+56.BC=+.4+C=.+
Kelakuan !ahan-!ahan #an" di$en"aruhi un"si %aktu &time dependent'( )iskoelastisitas
Perilaku bahan-bahan nyata selalu selalu menyimpang, lebih besar atau lebih kecil, dari perilaku
bahan ideal. ni berlaku khususnya pada bahan-bahan pertanian0 sifat baku bahan biologis bahwa hubungan
tegangan dengan perubahan bentuk juga tergantung pada laju perubahan bentuk. 'al ini berarti bahwa suatu
hubungan harus dijabarkan tidak hanya atas dua faktor (tegangan dan perubahan bentuk tetapi tiga faktor
(tegangan, perubahan bentuk dan waktu. #ahan-bahan yang perilakunya dipengaruhi fungsi waktu disebut
bahan viskoelastis. #ahan-bahan demikian mempunyai sebagian sifat dari padatan dan sebagian sifat dari
cairan.
9ntuk sebagian bahan pada pembebanan yang relatif rendah, rasio tegangan regangan hanya
merupakan fungsi waktu, tidak tergantung pada besarnya tegangan. ni dikategorikan sebagai bahan
viskoelastis linier. 9ntuk kebanyakan bahan pertanian, rasio tegangan regangan juga dipengaruhi oleh
magnitude tegangan disamping waktu, karenanya suatu perubahan bentuk yang besar akibat pembebanan
tidak bisa kembali ketika proses pembebanan ditiadakan. alam hal ini kita bicara mengenai viskoelastisitas
non-linier. %ayangnya, hampir sebagian besar bahan pertanian termasuk dalam kategori ini. &eori umum
tentang viskoelastisitas non-linier belum berhasil dijabarkan, sehingga untuk banyak kasus masih dilakukan
asumsi-asumsi dan kemudian digunakan teori viskoelastisitas linier.
**
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
7/18
Perilaku time-dependent bahan-bahan viskoelastis dapat dijelaskan melalui persamaan-persamaan
dengan variabel tegangan, perubahan bentuk dan waktu. Persamaan-persamaan untuk bahan viskoelastis
dapat dijelaskan melalui model reologi dengan bantuan hubungan empiris yang diperoleh dari eksperimen.
:aliditas dari model-model reologis tersebut harus juga dibuktikan dengan eksperimen. Metode-metode
percobaan Fuasistatic< yang banyak diterapkan adalah rambatan dan pengendoran (creep and relaxation
tests dan juga penambahan tegangan atau regangan pada laju konstan. 1khir-akhir ini, suatu metode dinamis
yaitu pembebanan siklis pada berbagai frekuensi juga mulai diterapkan.
*a#a$an + ra,!atan &creep'
$ayapan dipahami sebagai perubahan bentuk yang terus-menerus dari suatu bahan dibawah
pengaruh tekanan konstan. %ecara umum terdapat tiga tahapan proses rayapan (Gb. 4=. Pada rayapan
tahap pertama laju perubahan bentuk menurun, dan proses ini dinamakan rayapan primer/ pada tahap kedua
laju perubahan bentuk adalah mendekati konstan, dan pada tahap ketiga laju perubahan meningkat, dan
proses diakhiri dengan proses putus atau runtuh ( rupture. Periode waktu untuk setiap tahap rayapan sangat
tergantung pada struktur dari bahan dan besarnya tegangan.
&otal regangan (perpanjangan relatif pada waktu t terdiri atas komponen-komponen tegangan
elastis dan regangan
ce +=
aju regangan diperoleh melalui diferensiasi. engan memberikan nilai (e?konstan, laju regangan
adalah
== dtddtd c //
Gb.4=. &ahapan rayapan
Pe,ulihan &recovery'
Pada tes rayapan, pada waktu t tertentu, beban dipindahkan dan secara bersamaan regangan
elastis kembali menuju dimensi awal secara penuh. $egangan rayapan menurun sebagai fungsi waktu,
misalnya seperti ditunjukkan dalam proses pemulihan sebagai fungsi waktu pada Gb. 4*. $egangan rayapan
mungkin tidak lenyap sepenuhnya selama periode pemulihan, bahkan untuk waktu t yang panjang/ sisa
*4
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
8/18
nilainya disebut sisa regangan (residual deformation.
&ingkat pemulihan mungkin berbeda untuk setiap individu bahan. isamping sifat dari struktur
bahan tingkat pemulihan juga dipengaruhi oleh besar dan proses pembebanan. Pada bahan-bahan pertanian
tingkat pemulihan menurun dengan meningkatnya beban. &ingkat pemulihan juga menurun oleh kenaikan
suhu, dimana sifat ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu keuntungan dalam pekerjaan pembutiran
(pelleting dan pembuatan tablet (wafering.
Gb.4*. :ariasi pemulihan terhadap waktu
*elaksasi &relaxation'
3arakter lain dari bahan viskoelastis adalah bahwa pada perubahan bentuk yang konstan tegangan
menurun dengan fungsi waktu (Gb.44. &ingkat dan laju pengurangan tegangan tergantung pada struktur
material dan besarnya perubahan bentuk atau regangan. Pada umumnya, penurunan tegangan berlangsung
secara asimptotis. aju kehilangan tegangan dicirikan dengan suatu waktu relaksasi, yaitu suatu periode
dimana tegangan menurun menjadi 5"e(kira-kira 6BE dari nilai awalnya.
Gb.44. Proses relaksasi
Linieritas
Perilaku bahan-bahan viskoelastis dikategorikan linier apabila rasio tegangan terhadap perubahan
bentuk tidak tergantung pada tegangan, dan prinsip superposisi linier dapat diterapkan. 3ondisi-kondisi
demikian dapat dinyatakan secara matematis sbb0
[ ] [ ])()( tctc = [ ] )()()()( 110110 tttttt +=+
#eberapa bahan pertanian mungkin dapat diperlakukan sebagai bahan viskoelastis linier, terutama
untuk pembebanan-pembebanan yang ringan atau beban bekerja sangat singkat (misal, pukulan. Pada kasus
sebaliknya, pembebanan yang besar dan lama, kebanyakan bahan pertanian menyimpang dari perilaku linier,
*B
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
9/18
yang berarti harus diperlakukan sebagai bahan non-linier. eskripsi bahan-bahan non-linier adalah sangat
komplek karena memerlukan penggunaan persamaan-persamaan nonlinier.
SUB-POKOK BAHASAN : O./L */OLOGIS BAHAN P/*TANIAN
odel-,odel reolo"is
%eperti telah dikemukakan dimuka, perilaku bahan elastis dapat digambarkan sebagai pegas,
sementara perilaku cairan dapat digambarkan sebagai elemen dashpot. engan demikian, selanjutnya, untuk
mendekati perilaku bahan viskoelastis dapat digambarkan sebagai kombinasi dari elemen pegas dan dashpot.
Model-model mekanis yang diperoleh dengan cara ini disebut model reologis.
ua kombinasi paling sederhana dari pegas dan dashpot adalah hubungan seri dan parallel0
misalnya Model MaHwell dan model 3elvin (Gb. 4B. Model-model ini masing-masing memberikan masukan
hubungan tegangan-regangan yang berbeda untuk laju regangan yang berbeda.
Pada model 3elvin, ujung-ujung bebas dari komponen pegas dan dashpot bergerak bersama pada
laju yang konstan oleh suatu gaya pembebanan. 3arenanya, gaya yang terserap oleh dashpot mempunyai
nilai yang tetap, tidak tergantung pada perubahan bentuk, sementara gaya yang terserap oleh pegas naik dari
nol secara linier. %ebagaimana terlihat dalam gambar, pada model ini dashpot mengangkat garis linier dari
pegas yang merupakan fungsi dari laju regangan.
Pada model MaHwell seluruh tegangan diambil awalnya oleh pegas, dan ini menentukan sudut awal
dari kurva. Pada suatu regangan pegas tertentu, elemen dari dashpot mulai bergerak sejalan dengan lajupertambahan regangan, menambah total nilai tegangan. 3etika pegas mengalami pemampatan maksimum,
seluruh gaya diambil oleh dashpot, bergerak dengan laju konstan0 laju deformasi terhadap kurva waktu
menjadi horisontal.
Model-model mekanis diatas juga dapat digantigan dengan model kelistrikan. alam model listrik
pegas digantikan dengan resistor dan dashpot digantikan dengan kapasitor. Pengisian dan pengatusan
kapasitor berhubungan masing-masing terhadap penarikan dan penekanan pada pegas. Penyerapan energi
dalam dashpot adalah mirip dengan penyerapan tenaga listrik (yang diubah menjadi panas oleh resistor.
'ubungan seri pada model mekanis digantikan oleh model elektris yang disambung secara parallel. Pada
model elektris, voltase adalah tegangan mekanis dan arus adalah regangan.
*C
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
10/18
Gb.4B. Model-model reologi sederhana dan kurva-kurva karakteristriknya
Persa,aan-$ersa,aan reolo"is
9ntuk mendapatkan persamaan-persamaan reologis dari model-model diatas, diasumsikan bahwa
pegas mengikuti hokum 'ooke, dan dashpot mengikuti hokum !ewton, misalnya,
E=/ dan =/
engan menggunakan subscript sdan vpada nilai-nilai tegangan 2dan regangan (masing-masing
untuk pegas dan dashpot, pegas pada model MaHwell dapat dituliskan kembali sebagai
Ess = / dan Ess / =
Persamaan untuk elemen dashpotnya adalah
vv /=
Pada model MaHwell, regangan dari dua elemen adalah ditambahkan
vs += atau dalam bentuk differensial vs +=
alam substitusi nilai nilai s dan v dari persamaan diatas dan bahwa pegas dan dashpot mendapat gaya
yang sama, == vs , diperoleh kesimpulah bahwa // += E
atau dalam bentuk lain
//)/1(/ += dtdEdtd (64
1pabila suatu nilai regangan secara mendadak dibawa dalam model, maka0)/(/ =+ Edtd
dengan integrasi diperoleh
CAe Tt += /
dimana 0+#)Tadalah waktu pemulihan, dan3serta 4adalah konstanta. ntegrasi konstanta-konstanta harus
ditentukan dari nilai batas kondisinya0 pada t)56 2)25)(5#5, sementara pada t)76 2)2e)(5#e. engan nilai-nilai
tersebut maka
eeEC == 0
deEEA == )( 00
engan mensubstitusikan pernyataan3dan 4, variasi nilai tegangan 2 terhadap waktu
*2
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
11/18
dapat dituliskan dengan persamaan
e
Tt
det += /
)( (6B
Pada persamaan ini, 2d adalah tegangan yang hilang, dan 2e adalah tegangan yang
tinggal ketika system mencapai kondisi kesetimbangan kembali (Gb. 4C.
Gb.4C. 3urva karakteristik relaksasi model MaHwell
Ibservasi pada bahan-bahan pertanian menunjukkan bahwa bahkan dalam waktu yang lama sisa
regangan masih tetap terjadi, yang berarti tidak mengikuti model MaHwell diatas. 9ntuk mengeliminasi
penyimpangan ini, satu pegas dengan modulus #eharus dirangkaikan secara parallel pada model MaHwell,
sebagaimana ditunjukan pada Gb. 42. Model MaHwell juga tidak sesuai untuk mendiskripsikan linieritas bahan
viskoelastis dengan alasan lain/ misalnya, apabila asuatu bahan dibebani secara mendadak dengan suatu
tegangan dan regangannya tetap konstan sepanjang waktu (d2+dt)+, maka bahan hanya diperlakukan
sebagai cairan !ewtonian dengan persamaan (64, sedangkan hasil-hasil percobaan menunjukkan tetap
adanya kenaikan regangan yang terus menerus, mirip dengan proses pemulihan regangan. 9ntuk mengatasi
permasalahan yang demikian maka dapat dilakukan dengan membuat gabungan model MaHwell yang
dirangkai secara paralel/ model demikian disebut model MaHwell Fteratakan
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
12/18
persamaan
)/()/( dtdTdtdETEe += (6C
dimana # adalah modulus elastisitas saat t, dan )/( eEET = adalah waktu untuk pemulihan.
Penggunaan banyak elemen MaHwell membuat akumulasi perhitungan menjadi sangat besar, dan ini hanya
dilakukan untuk pemulihan ketika d(+dt?+. Pada kasus demikian, tegangan total untuk model yang terdiri dari
nelemen, yang mengalami regangan (5pada momen waktu t?+, dinyatakan dengan
en +++++= ...321
dan reduksi tegangan terhadap waktu adalah
])(...)()[()( /
1
/
12
/
01021
e
Tt
nn
TtTtEeEEeEEeEEt n ++++=
(62
Persamaan ini menunjukkan bahwa log dari pemulihan regangan terhadap kurva waktu adalah tidaklinier, sedemikian sehingga tidak bisa dinyatakan dengan pers. (6B. 3urva harus diganti dengan sejumlah
garis lurus dengan jumlah yang memadai, dimana setiap mereka dinyatakan dengan fungsi eksponensial.
Pada model 3elvin, total tegangan didistribusikan diantara pegas dan dashpot berdasarkan
vs +=
$egangan dari kedua elemen adalah setara, yakni vs == . %ubstitusi nilai-nilai ini pada 2s dan 2v
memberikan
+= E
atau, dalam bentuk lain,
)/(/ dtdTEr += (=+
dimana ETr /= adalah waktu perlambatan (retardation time. 1ndaikata bahan dibebani sesaat dengan
suatu tegangan 25, yang tetap konstan terhadap waktu, diferensiasi dengan persamaan (=+ dan d2+dt?+,
memberikan
0=+ rT
dan, setelah integrasi,
rTt
ee et
/
0)()(
=
atau
)1()( /
0r
Tt
d et
+= (=5
dimana (d)(e-(5. Persamaan (=5 diperlihatkan secara grafis melalui Gb. B+. Pada saat t)Tr, bahan telah
mencapai kondisi 5-5"e, yaitu kira-kira 46E dari waktu perlambatan, (d)(e-(5. Jaktu perlambatan tersebut
menunjukkan laju regangan selama proses rayapan.
45
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
13/18
Gb.B+. 3arakteristik kurva rayapan untuk model 3elvin
%epertihalnya model MaHwell, model 3elvin juga tidak dapat berlaku secara umum, karena model
ini tidak dapat menjelaskan perilaku seluruh titik pembebanan secara tepat/ misalnya, ia tidak dapatditerapkan pada proses pemulihan tegangan untuk suatu proses tegangan tetap. engan demikian, model
3elvin juga mesti dikombinasikan dengan elemen lain untuk bisa menjadi model yang lebih valid.
Model paling sederhana, yang sering diterapkan, adalah model tiga elemen, dimana kedua tipe dari
model ini ditunjukkan pada Gb.B5. Model MaHwell dan model 3elvin masing-masing dikombinasikan dengan
pegas secara paralel atau seri. #erdasarkan Gb. B5, maka dapat dinyatakan
)/(/)( 211 dtdTdtdEETE ++= (=;
dimana T)0+#9 adalah waktu pemulihan. Pada kasus pembebanan singkat berdasarkan satu tahapan fungsi,
yang diikuti oleh regangan konstan (d(+dt)5, pemulihan tegangan awal 25 dapat di hitung berdasatkan
persamaan
)1()]/([)( /
0211
/
0
TtTt
eEEEt ++=
(=6
9ntuk pembebanan singkat yang diikuti oleh tegangan konstan (d2+dt?+, variasi dari deformasi
(misalnya rayapan diberikan oleh persamaan
)1)(/()]/([)( /10/
010
TtTteEeEEt ++= (==
dimana T)0+#7dan #7)#:#9+#:;#9!. alam banyak kasus, pembebanan singkat berdasarkan fungsi tahapan
tidak bisa direalisasikan dalam praktek, sedemikian hingga perhitungan mungkin justru bisa dilakukan dengan
pembebanan pada laju konstan v5, atau pembebanan yang berhubungan dengan pergerakan suatu poros
engkol (crankshaft. Pada kasus deformasi dengan laju konstanv5, nilai regangan sesaat adalah
attLv == )/( 0 dan adtd =/
dimana
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
14/18
persamaan
)1)(()()( /11/
1
TtTt etEett += (=*a
dimana 2t:! dan (t:! adalah tegangan dan regangan pada saat t:. %etelah waktu tak terbatas nilai dari
tegangan adalah 27)#:(t:!.
Gb.B5. Model-model tiga elemen
Persamaan differensial untuk model pada Gb. B5b adalah
)]/()[/1()/(/)/( 21211 EEEETdtdETdtd ++=+ (=4
dimana T)0+#9;#9!. Pada kasus pembebanan singkat dan deformasi konstan susulan, pemulihan tegangan
dapat dihitung dari persamaan
)1()]/([)( /0212/
0
TtTt eEEEet ++=
(=BPada bembebanan singkat yang diikuti segangan susulan tetap, rayapan dapat dihitung dari
persamaan
)1)(/(/)( /2010
TteEEt
+=
(=C
dimana T)0+#9. Pada kasus deformasi konstan dengan kecepatan v5, persamaan differensial berbentuk
atEEEETaETdtd )]/()[/1(/)/( 21211 ++=+
engan memberikan modulus asimtotis #7)#:#9+#:;#9!, persamaan pemulihan tegangan menjadi
)1)(()( /
1
TteEETaatEt
+= (=2
Persamaan (=2 valid pada interval waktu 5=t=t:, dimana t:merupakan akhir periode pembebanan. Pemulihan
susulan pada regangan atau deformasi konstan terjadi berdasarkan persamaan
)1)(()()( /
1
/
1
TtTt etEett
+= (=2a
Periode pembebanan t dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara regangan >l dan laju
pembebanan v5dan persamaan (=2 dapat dibawa dalam bentuk
)]1)()(/()[()( 0/
10
TvleEElTvEtt
+=
(=2b
Pada banyak kasus pembebanan secara periodic, seperti pembebanan dengan poros engkol, dan
46
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
15/18
regangan berubah dengan waktu berdasarkan pernyataan
)cos1( trl =
sementara laju pembebanan adalah
trv sin=Persamaan differensial untuk model seperti pada Gb.2;a, sekarang dapat ditulis dalam bentuk
tLrEEtTLrETLrETdtd sin)/)((cos)/(/// 2111 ++=+
dimana r adalah jari-jari dan ? adalah kecepatan sudut poros engkol. %olusi persamaan differensial ini
adalah@=BA
++
++++=
)1)/((cos))((
)1)/((sin)()1)/(()()2/()(
22
21
22
2
2/2
21
0
TtTEE
TtTETeTEEt
Tt
(*+
Pada titk mati atas, cos ?t?-5 dan sin ?t?+/ dengan nilai-nilai ini, besarnya tegangan adalah
{ })1)](1)/(()([2)2/()( 122210Tt
eTTEEt
++=
(*+a
dimana t:adalah waktu setengah rotasi dari poros, atau t:?5C+"4ndan (5adalah regangan terhadap langkah
(stroke poros. Persamaan (*+ dan (*+a juga valid untuk model pada Gb.2;(b, apabila #7diberikan untuk
#:dan (#:-#7untuk #9.
Model yang banyak dipakai adalah model empat elemen #urgers, seperti ditunjukkan pada Gb.B;.
Model tersusun atas model 3elvin yang disambungkan secara seri dengan sebuah elemen pegas dan sebuah
elemen dashpot. &otal regangan diberikan oleh jumlah regangan dari masing-masing elemen, yakni0
CBA ++=
#esarnya tegangan adalah sama di semua bagian, yakni0
CBA ===
!ilai tegangan masing-masing komponen adalah
AA E 0= , BBrB E += , dan CvC =
3etiga persamaan tersebut menghasilkan persamaan differensial sbb@5,==A0
])/(
/)/1//(/)[/1()/)(/1()/(
0
00
22
0
22
vr
rrrr
TE
dtdTETEEdtdEdtdTdtd ++++=+
(*5
4=
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
16/18
Gb.B;. Model empat elemen #urgers
Persamaan (*5 cocok untuk menjelaskan kedua fenomena rayapan oleh beban mati danpemulihan tegangan pada bahan-bahan viskoelastik linier. Pada beban yang tetap, persamaan (*5 menjadi
lebih sederhana, dimana d2+dt?+. Persamaan differensial dapat ditulis dalam bentuk
vrr TdtdTdtd /)/)(/1(/ 0
22=+
dimana penyelesaiannya adalah
v
Tt
r teEEt r /)1)(/(/)( 0/
000 ++=
(*;
dengan Tr)0+#r. aju regangan diperoleh dengan mendifferensialkan persamaan (*;0
00
/
0 /)/(/ +=
r
Tt
edtd
engan menggunakan persamaan ini, laju regangan pada t?+ adalah0
tan)/1/1()0( 0 =+= v
sementara pada t)7laju regangan menuju asimptotis pada nilai0
tan/)( 0 == v
1pabila tegangan 25 dipindahkan pada waktu t?t:, komponen elastik regangan berhenti dengan
segera, sementara regangan rayapan turun terhadap waktu menuju kondisi asimptotis pada nilai 25t:+0v.
3ehilangan regangan dapat dihitung dengan menggunakan prinsip superposisi sedemikian sehingga suatu
tegangan 2)-25diangkat (superimposed pada t?t:. engan cara ini, pemulihan regangan selama periode t@t:
menjadi
rr TtTt
rv eeEtt
//
010 )1)(/()/()( 1 +=
Gambar B6 menunjukkan kurva perilaku model empat elemen. 8lemen-elemen dari model dapat
ditentukan dari kurva pembebanan-pembongkaran (loading-unloading, dengan menggunakan nilai-nilai tan A,
tan dan perpotongan pada sumbu vertical.
Persamaan-persamaan model 3elvin dan #urgers yang telah didiskusikan dimuka mengandung satu
fungsi eksponensial. 1pabila regangan (digambar dengan menggunakan system koordinat logaritma, maka
fungsi eksponensial akan diwakili oleh suatu garis lurus. !amun demikian, hasil-hasil percobaan menunjukkan
4*
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
17/18
bahwa hubungan ()ft!untuk jumlah yang signifikan dari bahan-bahan biologis tidak menghasilkan garis lurus
meskipun sudah menggunakan sistem logaritma. Problem ini dapat dipecahkan dengan cara yang sama
seperti pada kasus model MaHwell dimuka (lihat kembali Gb.42. 3urva dinyatakan dengan suatu bilangan
terbatas persamaan dan persamaan dengan demikian akan mengandung beberapa bentuk eksponensial,
dengan variasi waktu perlambatan Tr:6 Tr96 C6 Trn.
Gb.B6. Perilaku model empat elemen
Model mekanis yang cocok untuk kebutuhan tersebut diatas bisa didapat dengan cara
penggabungan beberapa model 3elvin secara seri. Model demikian dinamakan model 3elvin teratakan
(generali8ed /elvin model (Gb.B=. Model 3elvin teratakan tersusun atas nmodel 3elvin serta sebuah pegas
dan dashpot yang dirangkaikan secara seri. Pegas pertama mengambil segera regangan elastis dari bahan,dan akhirnya ke elemen viskous sesuai dengan aliran tetap. Persamaan (*; sehubungan dengan model
3elvin teratakan dapat ditulis sebagai
v
Tt
rn
Tt
r
Tt
r teEeEeEEt
n /)1)(/1(...)1)(/1()1)(/1(/1)( //
2
/
10021
+++++=
(*6
dimana T:6 T96 C6 Tnadalah waktu perlambatan. Persamaan (*6 dapat ditulis dalam bentuk pendek
sebagai berikut0
++=
= vTtn
i
i teEt i /)1(/1)(
/
1
00 (*6a
dimana i):+#iadalah modulus terbalik. 1pabila jumlah model 3elvin tidak terbatas, simbol Edapat
ditulisk dalam bentuk integralnya/ meniadakan #5dan 0v
=0
/
0 )1)(( dTeT Tt
dimana T!adalah fungsi distribusi perlambatan, atau spektrum perlambatan.
44
-
5/21/2018 Dasar - Dasar Reologi Bahan Pertanian
18/18
Gb.B=. Model 3elvin teratakan (generali8ed /elvin model
4B
Pengamatan terhadap rayapan padaberbagai bahan menunjukkan bahwa pada banyak kasushasil percobaan dapat didekati dengan baik dengan suatupersamaan yang dinyatakan dalam bentuk
)/1()( 000nn mtEtmt +=+=
(*=engan membandingkan persamaan (*= dan (*6a, dapat
dilihat bahwa.
=0
/ )1)(( dTeTmt Ttn
imana )1(/)( 1 nmnTT n =
Pernyataan untuk fungsi Fyang muncul dalam denominator
adalah
=0
/ )/()/()1( TtdeTtn Ttn
Pada kebanyakan bahan eksponen
atau pangkat n lebih kecil dari satu, sehingga dalam sistemlogaritma dengan koordinat-koordinat T!-Tdiperoleh suatugaris lurus dengan sudut kemiringan negatif.