dasar dasar epidemiologi
DESCRIPTION
epidemiologiTRANSCRIPT
11
DASAR-DASAR DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
DEWI ARISANTI DEWI ARISANTI SKM,.M.KesSKM,.M.Kes
22
Sumber DataSumber Data
Catatan peristiwa kehidupan (vital Catatan peristiwa kehidupan (vital record)record)
Catatan dan laporan penyakit (semua Catatan dan laporan penyakit (semua yang melayani kesehatan)yang melayani kesehatan)
Catatan dan laporan instansi khusus Catatan dan laporan instansi khusus (tentara, kepolisian)(tentara, kepolisian)
Hasil survei khusus (house hold health Hasil survei khusus (house hold health survey)survey)
Hasil sensusHasil sensus
33
Penemuan Penemuan MMasalah asalah KKesehatanesehatan
SensusSensus SurveiSurvei
– Survei insidenSurvei insiden– Survei prevalenSurvei prevalen
44
Langkah-langkah Langkah-langkah SSurvei urvei 1.1. Tahap Pengumpulan DataTahap Pengumpulan Data
– Sumber data (primer, sekunder, tertier)Sumber data (primer, sekunder, tertier)– Jumlah sampleJumlah sample
a. a. Sampel jika jumlah populasi tidak diketahuiSampel jika jumlah populasi tidak diketahui
nn11 = =
n1n1 = Jumlah sampel awal= Jumlah sampel awal PP = proporsi karakteristik (Anggap 50% kalau tidak = proporsi karakteristik (Anggap 50% kalau tidak
tahu )tahu ) QQ = 1 - P= 1 - P d = derajat ketepatan (presisi)d = derajat ketepatan (presisi)b. b. Sampel jika jumlah populasi diketahuiSampel jika jumlah populasi diketahui
n2n2 = =
n2n2 = sampel sebenarnya= sampel sebenarnya NN = jumlah populasi= jumlah populasi
dZ PQx
2
2
Nn
n1
1
1
55
Contoh : Contoh : - - Jumlah populasi 1000Jumlah populasi 1000 – Angka Kesakitan Angka Kesakitan : : 30%30%– Derajat kepercayaan : 95% (Derajat kepercayaan : 95% (αα=0,05) =0,05) Z=1,96 Z=1,96– Presisi : 5%Presisi : 5%
– Jumlah Jumlah Sampel ?Sampel ?
– n1= n1= = 323 = 323
– n2=n2= = 244 = 244
05,096,1
2
2 7,03,0 xx
1000323
1
323
66
Cara pengambilan sampelCara pengambilan sampel– PurposifPurposif
JudgmentJudgment QuotaQuota AccidentalAccidental
– ProbabilistikProbabilistik SSimple random samplingimple random sampling Systematic random samplingSystematic random sampling SStratified random samplingtratified random sampling CCluster random samplingluster random sampling MMulti-stage random samplingulti-stage random sampling
Cara pengumpulan dataCara pengumpulan data– WawancaraWawancara– PemeriksaanPemeriksaan– PengamatanPengamatan– Peran sertaPeran serta
77
Pengolahan Pengolahan dan Analisis dan Analisis Data Data – EditingEditing– CodingCoding– Entry dataEntry data– CleaningCleaning– AnalysisAnalysis
– Dilakukan denganDilakukan dengan ManualManual MekanikalMekanikal ElectricalElectrical
Penyajian DataPenyajian Data– TextularTextular– TabularTabular– GrafikalGrafikal
88
Pengertian Pengertian Validitas (Accuracy)Validitas (Accuracy)
– Adalah menunjukkan eratnya hubungan observasi Adalah menunjukkan eratnya hubungan observasi dengan kejadian yang sebenarnya (Mengukur dengan dengan kejadian yang sebenarnya (Mengukur dengan alat yang sesuai).alat yang sesuai).
RealibilitasRealibilitas– Nilai atau hasil yang sama akan diperoleh bila dilakukan Nilai atau hasil yang sama akan diperoleh bila dilakukan
pemeriksaan yang berulang.pemeriksaan yang berulang.
Attributable risk (AR)Attributable risk (AR)– Perbedaan 2 angka oleh sakit yang sama.Perbedaan 2 angka oleh sakit yang sama.
Mis : - Perokok: Ca paru 188 per 100.000Mis : - Perokok: Ca paru 188 per 100.000 -- Tidak perokok: Ca Paru 19 per 100.000 Tidak perokok: Ca Paru 19 per 100.000 - AR = (188-19)=169 per 100.000- AR = (188-19)=169 per 100.000
Relative Risk – RRRelative Risk – RR– Perbandingan antara 2 angka ratio.Perbandingan antara 2 angka ratio.– Contoh di atas = RR = 188/19 = 9Contoh di atas = RR = 188/19 = 9,,9 kali9 kali
99
Penyaringan Kasus (Screening)Penyaringan Kasus (Screening)
Tahap menetapkan macam masalah kesehatan Tahap menetapkan macam masalah kesehatan yang ingin diketahui. yang ingin diketahui.
Kumpulkan berbagai keterangan yang ada Kumpulkan berbagai keterangan yang ada hubungan dengan masalah kesehatanhubungan dengan masalah kesehatan
Menetapkan kelompok masyarakat, hal ini Menetapkan kelompok masyarakat, hal ini berhubungan dengan:berhubungan dengan:– Sumber dataSumber data– Kriteria respondenKriteria responden– Jumlah sampelJumlah sampel– Cara pengambilan sampelCara pengambilan sampel
Contoh :Contoh : Ca Prostat Ca Prostat pria tua dikumpul pria tua dikumpul
1010
PPengumpulan dataengumpulan data– Baik/ buruk hasil tergantung pada Baik/ buruk hasil tergantung pada
validitas dan sensivitas datavaliditas dan sensivitas data Tahap penyaringanTahap penyaringan
– Pisahkan masyarakat yang punya Pisahkan masyarakat yang punya masalah dengan yang tidak punya masalah dengan yang tidak punya masalahmasalah
Mempertajam penyaringanMempertajam penyaringan– KKelompok masyarakat benar-benar elompok masyarakat benar-benar
bermasalahbermasalah Penyusunan laporan dan tindak lanjutPenyusunan laporan dan tindak lanjut
1111
Screening suatu penyakit dengan Screening suatu penyakit dengan menggunakan pemeriksaan tertentumenggunakan pemeriksaan tertentu
Pemerik-Pemerik-
saansaan
Penyakit (Keadaan Penyakit (Keadaan sebenarnya)sebenarnya)
JumlahJumlahPositifPositif NegatifNegatif
PositifPositif aa bb a + ba + b
NegatifNegatif cc dd c + dc + d
JumlahJumlah a + ca + c b + db + d a+b+c+a+b+c+dd
1212
PenilaianPenilaian::– SensitivitasSensitivitas = =
– SpesiviSpesivisisitas = tas =
– True PositiveTrue Positive = = aa
– False positive= False positive=
– True negativeTrue negative = d= d
– False negativeFalse negative = =
ca
a
db
d
db
b
ca
c
1313
Frekuensi Frekuensi MMasalah asalah KKesehatanesehatan
Definisi frekuensi adalah : Definisi frekuensi adalah : adanya keterangan tentang adanya keterangan tentang
banyaknya masalah kesehatan yang banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan dalam kelompok ditemukan dalam kelompok mamasyarakatsyarakat yang dinyatakan dalam yang dinyatakan dalam : :– angka mutlakangka mutlak: mulai dari 0: mulai dari 0 – raterate: : jumlah kejadian dibagi jumlah keseluruhan jumlah kejadian dibagi jumlah keseluruhan
dikalikan dengan konstantadikalikan dengan konstanta – ratioratio : : perbandingan antara dua angkaperbandingan antara dua angka
1414
Pencarian Kasus (Case Finding)Pencarian Kasus (Case Finding) – Active case findingActive case finding
Ditemui orang yang dicurigai (Screening semua orang)Ditemui orang yang dicurigai (Screening semua orang)– backward tracingbackward tracing– forward tracingforward tracing
– Pasive case findingPasive case finding Menunggu penderita yang datangMenunggu penderita yang datang
SurveilanceSurveilance– Pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan Pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan
yang dilakukan secara yang dilakukan secara terus menerusterus menerus.. Active surveilance (turun kelapangan)Active surveilance (turun kelapangan) Pasive surveilance (Pasive surveilance (mmenunggu dari lapangan)enunggu dari lapangan)
1515
Pengukuran Frekuensi Masalah Pengukuran Frekuensi Masalah KesehatanKesehatan
PenyakitPenyakit InsidenInsidencece
– Incidence rateIncidence rate– Attack rateAttack rate– Secondary attack rateSecondary attack rate
Prevalence Prevalence – Periode prevalencePeriode prevalence– Point prevalencePoint prevalence
KematianKematian Crude death rateCrude death rate Prinatal mortality ratePrinatal mortality rate Still death rateStill death rate Neonatal mortality rateNeonatal mortality rate Infant mortality rateInfant mortality rate Under five mortality Under five mortality
raterate Maternal mortality rateMaternal mortality rate Age spesific mortality Age spesific mortality
raterate CausCausee spesific mortality spesific mortality
raterate Case fatality rateCase fatality rate
1616
1.1. InInssideniden
- - InInccidenidencece rate rate : :
- - Attack rateAttack rate : :
- - Secondary ARSecondary AR ::
beresikoyangJumlah
barukasusJumlah
sakitterkenamungkinyangJumlah
barupenderitaJumlah
pertamaseranganpenderitajumlahpendudukJumlah
keduaseranganbarupenderitaJumlah
1717
Keterangan:Keterangan:
orang sehatorang sehat
penderita serangan pertamapenderita serangan pertama
penderita serangan keduapenderita serangan kedua
orang kebalorang kebal
Secondary Attack Rate = Secondary Attack Rate =
Keluarga A Keluarga B Keluarga C
)13()25()16(
222
1818
Insiden dan PrevalenInsiden dan PrevalenJanJan FebFeb MarMar AprApr MeiMei JunJun
A
I
C
G
H
D
F
E
B
Insidence Rate Feb – Mei = A + D + E + F + G /jml pddk beresiko
Prevalence Rate Feb – Mei = A + B + D + E + F + G + H + I Jml penduduk
1919
Crude Death Rate:Crude Death Rate:
Infant Mortality Rate:Infant Mortality Rate:
Maternal Mortality RateMaternal Mortality Rate
Cause Specific Mortality Rate:Cause Specific Mortality Rate:
Case Fatality Rate:Case Fatality Rate:
xKhidup kelahiran Jumlah
bayi kematian Jumlah
xKnpertengaha penduduk Jumlah
kematian seluruh Jumlah
xKhidup kelahiran Jumlah
ibu kematian Jumlah
xKterkena mungkin yangpenduduk Jumlah
tertentu penyakit karena kematian Jumlah
%100X penyakit penderita Jumlah
X penyakit kematian Jumlahx
2020
Penyebaran PenyakitPenyebaran Penyakit1.1. Ciri-ciri manusiaCiri-ciri manusia UmurUmur
– Kaitan dengan daya tahanKaitan dengan daya tahan– Kaitan ancaman kesehatanKaitan ancaman kesehatan– Kebiasaan hidupKebiasaan hidup
Jenis kelaminJenis kelamin– Perbedaan anatomiPerbedaan anatomi– Kebiasaan hidupKebiasaan hidup– Perbedaan tingkatPerbedaan tingkat– Kesadaran berobatKesadaran berobat– Kemampuan berobatKemampuan berobat– Perbedaan macam pekerjaanPerbedaan macam pekerjaan
Golongan etnikGolongan etnik AgamaAgama Status PerkawinanStatus Perkawinan PekerjaanPekerjaan Sosial ekonomiSosial ekonomi
2121
2.2. TempatTempat– Kejadian penyakit dapat berbeda antara Kejadian penyakit dapat berbeda antara
satu daerah dengan daerah lainnya satu daerah dengan daerah lainnya yang disebabkan oleh perbedaan:yang disebabkan oleh perbedaan:
GeografiGeografi TopografiTopografi Lingkungan Lingkungan
3.3. WaktuWaktu– Musim yang berbeda dapt menyebabkan Musim yang berbeda dapt menyebabkan
perbedaan kejadian penyakitperbedaan kejadian penyakit
2222
WABAH (OUT BREAK)WABAH (OUT BREAK) Definisi Definisi ::
– Adalah kejadian meningkatnya satu macam Adalah kejadian meningkatnya satu macam penyakit dalam waktu yang singkat pada penyakit dalam waktu yang singkat pada suatu tempat (suatu tempat (APHAAPHA))
Penilaian adanya wabah:Penilaian adanya wabah:1.1. Menetapkan batas wabah dengan cara:Menetapkan batas wabah dengan cara:
– menghitung rata-rata dan simpangan baku kejadian menghitung rata-rata dan simpangan baku kejadian yang lazimyang lazim
– Menghitung rata-rata kejadian yang baruMenghitung rata-rata kejadian yang baru– Membandingkan kejadian yang baru dengan yang Membandingkan kejadian yang baru dengan yang
lazimlazim– Jika kejadian yang baru lebih tinggi Jika kejadian yang baru lebih tinggi wabah wabah
2323
Cara lain menetapkan wabahCara lain menetapkan wabah– Kenaikan angka Kenaikan angka kesakitan atau kematian kesakitan atau kematian
penyakit menular tiga penyakit menular tiga kali atau lebihkali atau lebih dalam dalam waktu tiga minggu berturut-turut atau lebihwaktu tiga minggu berturut-turut atau lebih
– Penderita baru Penderita baru penyakit menular meningkat penyakit menular meningkat dua kali atau lebih dari rata-rata dua kali atau lebih dari rata-rata sebulan atau sebulan atau setahun sebelumnyasetahun sebelumnya
– Angka bulanan penyakit menular Angka bulanan penyakit menular meningkat meningkat 2 kali 2 kali atau lebih dibandingkan dengan atau lebih dibandingkan dengan bulan bulan yang sama pada yang sama pada tahun tahun sebelumnya sebelumnya
– CFR meningkat 50% atau lebih dari bulan CFR meningkat 50% atau lebih dari bulan sebelumnyasebelumnya
– Proportional Rate penyakit menular Proportional Rate penyakit menular meningkat dua kali dalam satu bulan jika meningkat dua kali dalam satu bulan jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.lalu.
2424
STRATEGI EPIDEMIOLOGISTRATEGI EPIDEMIOLOGI Strategi epidemiologi ialah suatu pola Strategi epidemiologi ialah suatu pola
pendekatan berupa suatu rangkaian pendekatan berupa suatu rangkaian kegiatan untuk mengkaji masalah kegiatan untuk mengkaji masalah kesehatan kesehatan sehingga sehingga didapat kejelasan didapat kejelasan tentang masalah kesehatan tersebut.tentang masalah kesehatan tersebut.
Kegiatan pokokKegiatan pokok– Merumuskan hipotesMerumuskan hipotesisis
HipotesHipotesisis : formulasi konsep yang mengandung : formulasi konsep yang mengandung uraian tentang faktor-faktor yang diperkirakan uraian tentang faktor-faktor yang diperkirakan berperan sebagai penyebab ditemukan frekuensi berperan sebagai penyebab ditemukan frekuensi ataupun masalah kesehatan.ataupun masalah kesehatan.
– Menguji hipotesMenguji hipotesisis– Menarik kesimpulanMenarik kesimpulan
2525
Hipotesa Dalam EpidemiologiHipotesa Dalam Epidemiologi– Unsur pokok hipotesUnsur pokok hipotesisis
Keterangan tentang manusia yang terkena masalah Keterangan tentang manusia yang terkena masalah kesehatan (man)kesehatan (man)
Keterangan tentang sebab (agent)Keterangan tentang sebab (agent) Keterangan tentang akibat (disease)Keterangan tentang akibat (disease) Keterangan tentang dosis sebab (doses)Keterangan tentang dosis sebab (doses) Keterangan tentang waktu (time)Keterangan tentang waktu (time)
– Cara menyusun hipotesCara menyusun hipotesisis Method of differenceMethod of difference
– Peristiwa A berbeda dengan peristiwa B Peristiwa A berbeda dengan peristiwa B A ada faktor A ada faktor XX
Method of agreementMethod of agreement– Mamanfaatkan suatu faktor pada setiap kali Mamanfaatkan suatu faktor pada setiap kali
munculnya suatu penyakit Xmunculnya suatu penyakit X Method of concomitant variationMethod of concomitant variation
– Munculnya penyakit selalu berubah oleh perubahan Munculnya penyakit selalu berubah oleh perubahan faktor Xfaktor X
Method of analogyMethod of analogy– Falsafah dari cina dan india Falsafah dari cina dan india penyakit sama penyebab penyakit sama penyebab
samasama
2626
Hubungan Sebab AkibatHubungan Sebab Akibat
1.1. Prinsip hubungan sebab akibatPrinsip hubungan sebab akibat– Pengetahuan pokok dalam Pengetahuan pokok dalam
epidemiologiepidemiologi– Ada A mengakibatkan timbulnya BAda A mengakibatkan timbulnya B
A A B B
A + X A + X B + X B + X
B – Y B – Y B - Y B - Y
2727
2.2. Kondisi pada hubungan sebab akibatKondisi pada hubungan sebab akibat– Kondisi yang mutlak harus ada (neccasary Kondisi yang mutlak harus ada (neccasary
condition). B Muncul jika ada Acondition). B Muncul jika ada A– Kondisi yang cukup (sufficient condition) sama Kondisi yang cukup (sufficient condition) sama
dengan A hanya dapat diganti dengan yang dengan A hanya dapat diganti dengan yang lain.lain.
– Kondisi yang menopang (Contrybutary Kondisi yang menopang (Contrybutary condition) C diperlukan untuk membentuk condition) C diperlukan untuk membentuk BB disamping disamping AA..
– Kondisi yang memungkinkan (Contingent Kondisi yang memungkinkan (Contingent condition) B tidak ada akan terjadi walaupun A condition) B tidak ada akan terjadi walaupun A ada kalau C tidak ada.ada kalau C tidak ada.
– Kondisi pilihan (Alternative condition) kondisi Kondisi pilihan (Alternative condition) kondisi pilihan yang dapat mengganti yang mutlak C. pilihan yang dapat mengganti yang mutlak C. dapat mengganti A untuk terbentuk B.dapat mengganti A untuk terbentuk B.
2828
3.3. Macam hubunganMacam hubungana.a. Hubungan statistikHubungan statistik
Ada assosiasi statistik Ada assosiasi statistik perbedaan perbedaan yang yang berbermaknamakna
Tak ada assosiasi Tak ada assosiasi perbedaan tidak perbedaan tidak bermaknabermakna
Tidak semua hubungan statistik Tidak semua hubungan statistik bermakna bermakna adalah adalah benar.benar.
b.b. Hubungan CausalHubungan Causal Ada hubungan kausalAda hubungan kausal Tidak ada hubungan causalTidak ada hubungan causal
Dilakukan dengan penelitian eksperimentalDilakukan dengan penelitian eksperimental
2929
c.c. Hubungan langsung dan tidak Hubungan langsung dan tidak langsunglangsung
Tidak langsungTidak langsung Langsung Langsung
Rabun senja terjadi Rabun senja terjadi karena tidak makan karena tidak makan sayursayur
Rabun senja terjadi Rabun senja terjadi karena tidak karena tidak memakan makanan memakan makanan yang mengandung yang mengandung vitamin Avitamin A
Hepatitis B terjadi Hepatitis B terjadi karena menggunakan karena menggunakan alat suntik yang alat suntik yang tercemartercemar
Hepatitis B terjadi Hepatitis B terjadi karena mengunakan karena mengunakan alat suntik yang alat suntik yang mengandung virus mengandung virus hepatitis Bhepatitis B
3030
SKEMA HUBUNGANSKEMA HUBUNGAN AA BB
Uji Statistik
Asosiasi (-)Asosiasi (-) Asosiasi (+)Asosiasi (+)
Kausal (-)Kausal (-) KausalKausal (+)
Kausal tdk langsungKausal tdk langsung Kausal langsungKausal langsung
Eksperimen
Kajian lanjut
3131
Penelitian Penelitian EEpidemiologipidemiologi 1.1. Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
– Meliputi penentuan :Meliputi penentuan : InsidenceInsidence PrevalencePrevalence Mortality menurut ciri dasar kelompokMortality menurut ciri dasar kelompok
– UsiaUsia– Jenis kelaminJenis kelamin– RasRas– GeografiGeografi
2.2. Penelitian analitikPenelitian analitik– Menerangkan terjadinya penyakitMenerangkan terjadinya penyakit– DDidahului oleh penelitian deskriptifidahului oleh penelitian deskriptif
3232
PENELITIAN ANALITIK
OBSERVASIONAL INTERVENSI
EKSPERIMENTALKOHOR KASUS KELOLA
3333
Masalah kesehatan Masalah kesehatan yang diteliti jarang yang diteliti jarang ditemukanditemukan
Bermaksud menyelidiki Bermaksud menyelidiki hubungan sebab akibathubungan sebab akibat
Melaksanakan Melaksanakan penelitian tidak penelitian tidak ditemukan hambatan ditemukan hambatan etika penelitianetika penelitian
Diketahui akibat yang Diketahui akibat yang ditemukan tidak ditemukan tidak berbahayaberbahaya
Ingin mengetahui ada Ingin mengetahui ada tidaknya hubungan tidaknya hubungan kausal yang sebenarnyakausal yang sebenarnya
Masalah kesehatan yang Masalah kesehatan yang diteliti sering ditemukanditeliti sering ditemukan
Bermaksud untuk Bermaksud untuk mencari penjelasan mencari penjelasan pertama hubungan pertama hubungan sebab akibatsebab akibat
Tidak mungkin dilakukan Tidak mungkin dilakukan penelitian intervensi penelitian intervensi karena aspek etika karena aspek etika penelitian.penelitian.
Diduga akibat yang Diduga akibat yang ditimbulkan terlalu ditimbulkan terlalu berbahayaberbahaya
Ingin mengetahui Ingin mengetahui tendensi hubungan tendensi hubungan kausal sajakausal saja
INTERVENSIINTERVENSI OBSERVASIONALOBSERVASIONAL
3434
Diketahui adalah Diketahui adalah penyebab dan yang penyebab dan yang ingin dicari akibat.ingin dicari akibat.
Akibat yang ingin Akibat yang ingin diketahui banyak diketahui banyak ditemukan.ditemukan.
Jarak waktu antara Jarak waktu antara adanya penyebab dan adanya penyebab dan timbulnya akibat timbulnya akibat singkatsingkat
Ingin lebih mengetahui Ingin lebih mengetahui hubungan sebab akibat hubungan sebab akibat (tindak lanjut penelitian (tindak lanjut penelitian kasus kontrol).kasus kontrol).
Angka drop out Angka drop out diperkirakan rendah. diperkirakan rendah.
Diketahui adalah akibat Diketahui adalah akibat dan ingin diketahui dan ingin diketahui adanya penyebab.adanya penyebab.
Akibat yang telah Akibat yang telah diketahui tsb. Jarang diketahui tsb. Jarang ditemukan.ditemukan.
Jarak waktu antara Jarak waktu antara adanya penyebab dan adanya penyebab dan timbulnya akibat terlalu timbulnya akibat terlalu lama.lama.
Ingin mengetahui Ingin mengetahui hubungan awal sebab hubungan awal sebab akibat.akibat.
Angka drop out Angka drop out diperkirakan tinggi.diperkirakan tinggi.
KOHORKOHOR KASUS KELOLAKASUS KELOLA
3535
Penelitian KohorPenelitian Kohor
Adalah penelitian epidemiologi analitik Adalah penelitian epidemiologi analitik yang bersifat observasi dimana yang bersifat observasi dimana dilakukan perbandingan antara dilakukan perbandingan antara sekelompok orang yang terkena sekelompok orang yang terkena penyebab (terpapar) dengan penyebab (terpapar) dengan sekelompok lainnya yang tidak terkena sekelompok lainnya yang tidak terkena penyebab (tidak terpapar), kemudian penyebab (tidak terpapar), kemudian dilihat akibat yang ditimbulkannya.dilihat akibat yang ditimbulkannya.
3636
Penelitian Kasus KontrolPenelitian Kasus Kontrol Adalah penelitian epidemiologi analitik Adalah penelitian epidemiologi analitik
yang bersifat observasi dimana yang bersifat observasi dimana dilakukan perbandingan antara dilakukan perbandingan antara sekelompok orang yang sekelompok orang yang penyakit penyakit tertentutertentu dengan dengan sekelompok lainnya sekelompok lainnya yang tidak terkena penyyang tidak terkena penyakit, akit, kemudian kemudian dilihat dilihat faktor resiko yang faktor resiko yang menyebabkannya.menyebabkannya.
Biasanya penelitian ini adalah Biasanya penelitian ini adalah retrospektifretrospektif
3737
KeuntunganKeuntungan Tidak Tidak
memerlukan memerlukan wwaktuaktu, biaya dan , biaya dan tenaga yang tenaga yang banyak.banyak.
Tidak ada drop Tidak ada drop outout
DDapat dilakukan apat dilakukan dengan kasusdengan kasus yangyang sedikit sedikit
KerugianKerugian Ada kemungkinan Ada kemungkinan
data tak lengkapdata tak lengkap CCara pencatatan ara pencatatan
tidak samatidak sama Hasil kurang Hasil kurang
dipercaya, maka dipercaya, maka dilanjutkan dilanjutkan dengan penelitian dengan penelitian kohor atau kohor atau eeksksperimenperimen
3838
Penelitian EksperimenPenelitian Eksperimen BatasanBatasan
Yang dimaksud dengan penelitian Yang dimaksud dengan penelitian eeksperimen ialah salah satu dari ksperimen ialah salah satu dari penelitian epidemiologi analitik yang penelitian epidemiologi analitik yang membandingkan data dari membandingkan data dari sekelompok manusia yang dengan sekelompok manusia yang dengan sengaja dilakukan sesuatu dengan sengaja dilakukan sesuatu dengan kelompok lainnya yang sama, tetapi kelompok lainnya yang sama, tetapi tidak dilakukan apa-apatidak dilakukan apa-apa..
3939