darah janin
TRANSCRIPT
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Peredaran Darah Pada Janin
Peredaran darah janin tidak dapat dipisahkan dari peredaran darah ibu. Sewaktu mudigah
tumbuh, pada permulaan yang mempunyai peranan penting dalam memberikan nutrisi ke embrio
(pembentukan dan peredaran darah janin) adalah yolk sac, yang hanya berfungsi sampai usia
kehamilan 10 minggu.
Seiring dengan perkembangan mudigah maka organ-organ tubuh fetus pun mulai
terbentuk termasuk di dalamnya plasenta dan pembuluh darah, sehingga pemberian nutrisi oleh
yolk sac pada janin diambil alih oleh plasenta.
Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intra uteri, di mana plasenta
memegang peranan penting yang menyalurkan darah dari ibu ke janin. Kegagalan fungsi
plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.
Walaupun organ-organ janin belum berfungsi, peredaran darah janin berfungsi untuk memenuhi
nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Dengan penjelasan di atas untuk pertemuan kali ini kita akan membahas tentang
peredaran darah janin. Pada sistem peredaran darah ini akan dibahas tentang : faktor-faktor
penentu dalam sistem peredaran darah janin, komponen/organ yang terlibat, mekanisme dan
faktor-faktor penting yang mengubah peredaran darah janin.
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa,
karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui plasenta.
Sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Foramen Ovale
Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan yang
memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi kiri.
Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru-paru karena telah
teroksigenisasi.
2. Duktus Arteriosus Bothalli
Merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta.
3. Duktus Venosus Arantii
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini darah
bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari tubuh bagian bawah.
4. Vena Umbilikal
Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah yang
mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan vena porta dan
masuk ke hati.
2.1.1 Komponen/Organ yang Terlibat dalam Pembuluh Darah Janin
Dalam sistem peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tetapi
juga melibatkan organ tubuh janin di antaranya sebagai berikut :
1. Plasenta
Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor.
2. Umbilikalis
Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta.
3. Hati
Terdapatnya percabangan antara vena porta dengan duktus venosus arantii.
4. Jantung
Terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium dekstra ke atrium
sinistra.
5. Paru-paru
Terdapatnya duktus arteriosus bothalli.
2.1.2 Mekanisme Peredaran Darah Janin
Darah janin didapat dari Ibu dan dialirkan dari Ibu ke janin melalui plasenta untuk
kemudian diteruskan ke seluruh tubuh janin melalui vena yang terdapat di umbilikus. Peredaran
darah janin digambarkan langsung sebagai berikut :
Gambar 1. Mekanisme Peredaran Darah Janin (Sirkulasi Darah Fetus)
Keterangan gambar :
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke
janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut yaitu :
a.Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan kemudian
diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena cava
inferior.Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah dari
atrium kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil darah dari
atrium kanan masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava
superior.
c.Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, karena
adanya tahanan dari paru-paru yang belum mengembang maka darah yang terdapat pada arteri
pulmonalis sebagian akan dialirkan ke aorta melalui duktus arteriosus bothalli dan sebagian kecil
akan menuju paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melaui vena pulmonalis.
Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri kemudian dialirkan ke ventrikel kiri
dan diteruskan ke seluruh tubuh melaui aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi tubuh
bawah. Cabang aorta bagian bawah ini menjadi 2 (dua) arteri hipograstika interna yang
mempunyai cabang arteri umbilikalis.
Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa metabolisme akan dikembalikan
ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke plasenta melalui arteri umbilikalis untuk diteruskan ke
ibu.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mengubah Peredaran Darah Janin
Setelah kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin, faktor penting yang mengubah
peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan oleh :
a. Berkembangnya paru-paru janin
Berkembangnya paru-paru janin dapat menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga
dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari udara sehingga terjadi
oblitersi pada duktus arteriosus bothalli.
Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan
yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan kini langsung
menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor
ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.
b.Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin
Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin terjadi karena dipotongnya
tali pusat sehingga terjadi peredaran darah pulmonal yang mengakibatkan terjadi pernafasan
pulmona. Dengan demikian duktus arteriosus bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami
perubahan dan menjadi ligamentum arteriosum begitu juga dengan yang lain. Vena umbilikal
menjadi ligamentum teres, duktus venosus arantii menjadi ligamentum venosum serta foramen
ovale menjadi hypogastrik arteries kecuali beberapa cm pertama yang tetap terbuka sebagai arteri
vesical superior.
Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dan tali pusat berhenti
berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml s/d 75 ml yang sangat
berarti bagi pertumbuhan janin.
c. Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A)
Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A) sehingga setelah lahir dapat menangkap oksigen dan
melepaskan CO2 melaului pernafasan sehingga terjadi pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru.
2.2 Sistim Peredaran Darah Pada Bayi Baru Lahir
Sistim peredaran darah pada bayi baru lahir berbeda dengan sistem peredaran darah pada
janin,pada bayi yang baru lahir semua pembuluh umbilikal,duktius venosus,dan duktus arteriosus
akan mengerut,pada saat itu pula akan terjadi perubahan sirkulasi,dimana terjadi pengembangan
paru dan penyempitan tali pusat.akibat peningkatan kadar oksigen pada sirkulasi paru dan vena
pulmonlis,duktus arteriosus akan menutup dalam 3 hari,dan total pada minggu kedua.Pada
situasi,dimana kadar oksigen kurang yaitu pada gagal nafas,duktus akan relatif membuka(paten).
SIRKULASI DARAH BAYI BARU LAHIR
• SISTEM KARDIOVASKULER mengalami perubahan yang mencolok setelah bayi lahir.• Foramen ovale, duktus arterious dan duktus venosus menutup.• Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligamen. • Napas pertama yg dilakukan BBL membuat paru-paru berkembang sehingga darah
paru mengalir.• Tekanan arteri pulmoner menurun, menyebabkan tekanan atrium kanan menurun.
Aliran darah pulmoner kembali meningkat ke jantung dan masuk ke jantung bagian kiri, sehingga tekanan dalam atrium kiri meningkat.
• Perubahan tekanan ini menyebabkan foramen ovale menutup.• Selama beberapa hari pertama kehidupan, tangisan dapat mengembalikan aliran
darah melalui foramen ovale untuk sementara dan mengakibatkan sianosis ringan.• Tindakan mengklem dan memotong tali pusat membuat arteri umbilikalis, vena
umbilikalis dan duktus venosus segera menutup dan berubah menjadi ligamen.• Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus
Bothalli akan menutup.• Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kiri,karena drah
diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang telah berfungsi.
• Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri
• Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus Bothalli akan menutup.
• Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kiri,karena drah diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang telah berfungsi.
• Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri Diposkan oleh Quchink di 04:32
Peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa karena paru- paru janin belum berkembang sehingga O2 diambil melalui perantara plasenta. Oleh karena peredaran darah janin ditentukan oleh:1. Foramen Ovale antara kedua atrium2. Duktus Arteriosus Bothalli antara arteri pulmonalis dengan aorta3. Duktus Venusus Arantii di dalam hepar menuju vena cava inferior.4. Pada umbilikus terdapat satu vena dan dua arteri umbilikus.
Peredaran darah janin berlangsung sebagai berikut.
1. Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui vena umbilikus menuju hati, dimana terdapat duktus venusus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin
2. Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale3. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan4. Darah yang masuk ke atrium kiri akan di pompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri
di pompa masuk ke aorta dan selanjutnya dialirkanke seluruh tubuh janin5. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai
cabang arteria umbilikalis.6. Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru- paru, tetapi karena paru- paru belum
berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Bothalli.
7. Darah yang dialirkan menuju paru- paru akan dialirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis
8. Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapat nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
9. Sisa mertabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya di buang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.
Faktor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan:
1. Berkembangnya paru- paru janin. Berkembangnya paru menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung darah, u/ melakukan pertukaran CO2 dan 02 dari udara. Dengan demikian duktus arteriosus Bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami obliterasi. Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan, kini langsung menuju paru- paru dan dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini yang menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.
2. Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin dengan dipotongnya tali pusat. Pemotongan tali pusat di lakukan setelah bayi menangis atau tali pusat berhenti berdenyut, karena dapat menambah darah sekitar 50-75 ml dari plasenta yang sangat berarti bagi pertumbuhan janin.
3. Membuat Adult hemoglobin (tipe A) sehingga siap melakukan pertukaran Co2 dan O2 melalui paru- paru. Menjelang persalinan disiapkan membuat adult hemoglobin (A)
sehingga setelah lahir langsung dapat menangkap 02 dan melepaskan CO2 melalui pernafasan.