peredaran darah janin dan asfiksia

Upload: gigin-sandria

Post on 31-Oct-2015

324 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Rumusan masalah

Proses sirkulasi darah fetus

Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin

Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir

BAB IIPEMBAHASAN

A. Sirkulasi Darah Janin

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak dan orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta . Dengan tidak berfungsinya mekanisme tersebut,harus terdapat mekanisme yang berfungsi sebagaialat ganti untuk :

1. Paru JaninTerjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta sehinggga paru-paru tidak memerlukan aliran darah

2. Gastro intestinalGastro ientestinal yang belum berfungsi sebagaia alat penyerapan nutrisi,maka pembuluh darahnaya belum berfunngsi, kecuali pada janin digunakan untuk tumbuh kembang sendiri.

Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra uterineantara lain adalah :

1. Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan dialirkan menuju aorta melalui erteria duktus Bothaki2. Drah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava inferior melalui duktus venous aranthii3. Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung menuju atrium kiri melalui foramen ovale4. sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar digunakan untuk konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat jantung .

B. Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin

a. Foramen Ovale Lubang antara atrum kanan dan atrium kiri Aliran daranhnya : atrium kanan kiri Setelah janin lahir akan menutupb. Duktus Arteriosus Bothali Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta Menutup setelah lahirc. Duktus venousus Aranthii Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior Menutup setelah lahird. Vena Umbilcalis Berjumlah dua buah Membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darh ibu ( plasenta ) ke peredaran darh janine. Arteri Umbilicalis Berjumlah dua buah Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferiorf. Palsenta Jaringan yang menempel pada endometrium Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu .

C. Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus )

a. Darah janin dialirkan ke plasenta melalui aa umbilicaliesyang membawa bahan makanan ang berasal dari ibu .b. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut janin .c. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan beredar dalam hati dan kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam vena cava inferior. Dan cabang satu lagi ductus venusus aranthii,akhirnya masuk ke vena cava inferior. Sebagian O2 dalam darah vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2 menurun .d. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan darah yang berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju ventrikel kanan dan sebahagian besar menuju atrium kiri melalui foramen ovale.e. Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui ductus arteriosus Bothalli. Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh.f. Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi sebelumnya darah menuju ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu ke aa. Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta.g. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi dan O2 dari plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava inferior yang kaya akan O2 dan nutrisi .

Gambar Sirkulasi Darah Janin

D. Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir

Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi perubahan besar terhadap sirkulasi darah,diantaranya adalah :

1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi untuk pertukaran O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadi perubahan sirkulasi darah diantaranya adalah :a. Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus Bothalli akan menutup .b. Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kiri,karena drah diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang telah berfungsic. Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri.2. Pemotongan Tali Pusata. Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga akan menambah jumlah darah bayi sekitar 50 % .b. Dengan dilkaukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan sirkulasi pada bayi telah berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini diperlukan beberapa faktor untuk berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya adalah foramen ovale duktus arteriosus bothalii duktus venousus aranthii vena umbilikalis arteri umbilikalis dan plasentaJalur peredaran darah janin dapat digambarkan sebagai berikut :Plasenta - vena umbilicalis -hati - ductus venosus /vena hepatica - vena cava inferior - atrium kanan - foramen oval - Atrium kiri - ventrikel kiri - aorta - kepala, tangan/ abdomen, thorax, kaki - arteri umbilicalis - plasenta.Ini aliran darah yg kaya dengan nutrisi dan oksigen yang berasal dari sirkulasi darah ibu

Namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi darah seperti orang dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba I.BG.2007.Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Varney, Helen dkk.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, Sarwono.2005. Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Diposkan olehZikra Irhamidi06:2Perubahan pada Waktu Bayi LahirSabtu, 22 Mei 2010 23:47 |Oleh Administrator |||

Pada waktu bayi lahir, bayi akan segera menangis kuat sambil bernafas, dengan jalan ini dihisapnya udara ke paru-paru. Pada saat ini paru-paru mengembang dan terjadilah perubahan yang besar dalam tubuh bayi. Perubahan fisiologi pada bayi baru lahir.

Karena paru-paru mengembang seakan-akan menarik darah dari arteri pulmonalis sehingga duktus arteriosus botali tertutup.

Darah banyak mengalir ke paru-paru, 02yang dihisap masuk ke ruang alveoli dan CO2dikeluarkan.

Darah dari jaringan paru-paru yang sudah dibersihkan dialirkan ke vena pulmonalis, menyebabkan septum antara atrium desktra mendapat tekanan yang kuat dengan demikian tiap klep yang terdapat pada foramen ovale tertutup. Pada saat tali pusat diikat lalu dipotong, maka hubungan peredaran darah antara bayi dan ibu terputus/tidak ada lagi.

Jalannya Peredaran Darah JaninSabtu, 22 Mei 2010 23:27 |Oleh Administrator |||

Peredaran darah pada janin. Dari plasenta melalui vena umbilikalis darah yang dialirkan mengandung O2dan zat-zat makanan masuk kedalam tubuh melalui vena inferior dan vena porta menuju atrium dekstra. Dari atrium dekstra masuk ke atrium sinistra melalui foramen ovale.

Darah dari ventrikel sinistra diedarkan ke seluruh tubuh dan dari ventrikel dekstra melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru. Karena paru-paru belum bekerja, maka darah arteri pulmonalis tersebut melalui duktus botali masuk ke aorta dan diedarkan keseluruh tubuh.

Darah yang dipergunakan oleh janin (banyak mengandung sisa-sis pembakaran/CO2) diedarkan melalui arteri iliaka interna terus ke arteri umbilikalis melalui duktus umbilikalis masuk ke plasenta. Vena umbilikalis dan arteri umbilikalis terdapat pada satu saluran yang disebut duktus umbilikalis (tali pusat).

Peredaran Darah pada Janin dalam KandunganSabtu, 22 Mei 2010 23:04 |Oleh Administrator |||

Peredaran darah yang terjadi pada bayi yang masih dalam kandungan, agak berlainan dengan peredaran darah orang yang telah dilahirkan atau orang dewasa. Keistimewaan peredaran darah janin dalam kandungan, yaitu oksigen dan zat makanan yang diperlukan diambil dari darah ibu.

Hal ini dimungkinkan karena adanya :

1. Foramen ovale. Lubang antara atrium dekstra dan atrium sinistra, lobang ini akan tertutup sesudah bayi dilahirkan.

2. Duktus arterisus botali. Pembuluh darah yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta.

3. Duktus venosus. Pembuluh darah yang menghubungkan umbilikalis dengan vena kava infedor.

4. Plasenta. Jaringan dinding rahim yang banyak mempunyai jonjot yang mengandung banyak pembuluh darah, merupakan tempat pertukaran zat dimana zat yang diperlukan diambil dari darah ibu dan yang tidak berguna dikeluarkan. Terbentuk kira-kira minggu ke 8 kehamilan merupakan bagian konsepsi yang menempel pada endometrium uterus daul terikat kuat sampai bayi lahir.Fungsi plasenta. Menyediakan makanan untuk fetus yang diambil dari darah ibu. Bekerja sebagai paru-paru fetus dengan Menyediakan oksigen darah fetus (janin dalam kandungan). Menyingkirkan sisa pembakaran dari fetus. Penghalang mikro organisme penyakit masuk ke dalam fetus.

5. Vena umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari plasenta kepererdaran darah janin, darah yang dibawahnya banyak mengandung zat makanan dan O2.

6. Arteri umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah janin ke plasenta banyak 2 buah. Kedua arteri dan vena umbilikalis tersebut terbungkus dalam suatu saluran yang disebut duktus umbilikalis/tali pusat

Mekanismesirkulasiyang terjadi pada placenta

Sistim Cardiovascular ialah sistim organ pertama yang berfungsi dalam perkembangan manusia.

Pembentukan pembuluh darah dan sel darah di mulai dari minggu ke-3 yang bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrisi dari ibu.

Sikulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada anak. Didalam rahim, paru-paru janin tidak berfungsi sebagai alat pernafasan dan pertukaran gas, karena paru-paru dipenuhi oleh cairan, sehingga janin dalam bernafas dibantu dengan plasenta.

Selain itu, plasenta juga berfungsi untuk sirkulasi darah yang didalamnya terdapat oksigen dan nutrisi makanan dari ibu.

Kemudian setelah lahir darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan.

Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan di luar rahim harus terjadi dua perubahan besar yaitu :

a.Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.

Foramen ovale memungkinkan lewatnya sebagian darah yang mengalami oksigenasi dalam ventrikulus dekstra untuk menuju atrium sinitra,

dari sini darah melewati valvula mitralis ke ventrikulus sinister dan kemudian melalui aorta melalui cabang ascendensnya untuk memasok darah bagi kepala dan extremitas superior.

Dengan demikian hepar, jantung dan serebrum menerima darah baru yang mengalami oksigenasi.

b.Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta.

Duktus arteriosus mengalirkan sebagian besar darah dari vena ventriculus dexter ke dalam aorta descendens untuk memasok darah bagi abdomen, pelvis dan ekstremitas inferior.

Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistim pembuluh.

Oksigen menyebabkan sistim pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi atau meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah aliran darah.

Dua peristiwa yang merubah tekanan dalam sistem pembuluh darah antara lain :

1.pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut.

Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri.

Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.

2.pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksigen pada pernafasan ini menimbulkan relaksasi dan terbukanya system pembuluh darah paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini dan penurunan pada atrium kiri, foramen kanan ini dan penusuran pada atrium kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup. Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.

Sehinggaperubahan secara umum pada saat lahiryaitu :

1.penghentian pasokan darah dari plasenta

2.pengembangan dan pengisian udara pada paru-paru

3.penutupan folamen ovalen

4.fibrosis, antara lain ;

a.Vena umbulicalis :membawa darah yang kaya oksigen dari plasenta ke permukaan dalam hepar. Vena hepatica meninggalkan hepar dan mengembalikan darah ke vena cava inferiorb.Ductus Venosusc :adalah cabang cabang dari vena umbilicalis dan mengalirkan sejumlah besar darah yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava inferiorc.Arteria hypogastrica :merupakan lanjutan dari arteria illiaca interna, membawa darah kembali ke plasenta dengan mengandung leih banyak oksigen dan nutrien yang dipasok dari peredaran darah maternald.Ductus arteriosus :mengalirkan sebagian besar darah dari vena ventriculus dexter ke dalam aorta descendens untuk memasok darah bagi abdomen, pelvis dan ekstremitas inferior

Asfiksia Neonatorumadalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan danteratur segera setelah lahir, sehingga dapat menurunkan O2 dan mungkin meningkatkan C02 yang

menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.

Atas dasar pengalaman klinis, Asfikia Neonaiorum dapat dibagi dalam :a. "Vigorous baby'' skor apgar 7-10, dalam hal ini bayi dianggap sehat dan tidak memerkikanistimewa.b. "Mild-moderate asphyxia" (asfiksia sedang) skor apgar 4-6 pada pemeriksaan fisis akan terlihatfrekuensi jantung lebih dari lOOx/menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, refickiritabilitas tidak adac.

Asfiksia berat: skor apgar 0-3. Pada pemeriksaan fisis ditemukan' frekuensi jantung kurangdari l00x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat dan kadang-kadang pucat, reflek iritabilitas tidakadaAsfiksia berat dengan henti jantung yaitu keadaan :

1. Bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10 menit sebelu lahir lengkap.

2.Bunyi jantung bayi menghilang post partum.

II. ETIOLOGI

1.Asfiksia intra uterin

2.Bayi kurang bulan

3.Obat-obat yang diberikan/diminum oleh ibu

4.Penyakit neuromuscular bawaan (congenital)5.Cacat bawaan

6.Hipoksia intrapartumIII.Asfiksia janin atau neonatus akan terjadi jika terdapat gangguan perlukaran gas atau pengangkutangO2 dari ibu kejanin. Gangguan ini dapat timbul pada masa kehamilan, persalinan atau segera setelahlahir. Hampir sehagian hes;ir asfiksia bayi baru lahir meriip;ik;in kcltiniutan asfiksia janin, karenaitu penilaian janin selama kehamilan dan persalinan. memegang peran penting untuk keselamatanbayi atau kelangsungan hidup yang sempurna tanpa gejala sisa.

Pengolongan penyebab kegagalan pernafasan pada bayi terdiri dari:

1. Faktor Ibu

a. Hipoksia ibu

Terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetika atau anestesia dalam. Hal ini akan

menimbulkan hipoksia janin.

b. Gangguan aliran darah uterus

Mengurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan berkurangnya pengaliran oksigen keplasenta dan kejanin. Hal ini sering ditemukan pada :-Ganguan kontraksi uterus, misalnya hipertoni, hipotoni atau tetani uterus akibat penyakit atau obat.- Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan.

Hipertensi pada penyakit akiomsia dan lain-lain.

2. Faktor plasenta

Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta. .Asfiksia janin akanterjadi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta, misalnya solusio plasenta, perdarahanplasenta dan lain-lain.

3. Faktor fetus

Kompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalam pcmbuluh darahumbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin. Gangguan aliran darah ini dapatditemukan pada keadaan : tali pusat menumbung, tali pusat melilit leher kompresi tali pusat antarjanin dan jalan lahir dan lain-lain.

4. Faktor Neonatus

Depresi pusat pernapasan pada bayi baun lahir dapat terjadi karena :1. Pemakaian obat anestesia/analgetika yang berlebihan pada ibu secara langsung dapatmenimbulkan depresi pusat pernafasan janin.2. Trauma yang terjadi pada persalinan, misalnya perdarah intrakranial. Kelainan konginental padabayi, misalnya hernia diafrakmatika atresia/stenosis saluran pernafasan, hipoplasia paru dan lain-lain.

III. PATOFISIOLOGIPernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada masa kehamilan danpersalinan. Proses kelahiran sendiri selalu menimbulkankan asfiksia ringan yang bersifat sementarapada bayi (asfiksia transien), proses ini dianggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptorpusat pernafasan agar lerjadi Primarg gasping yang kemudian akan berlanjut dengan pernafasan.Bila terdapat gangguaan pertukaran gas/pengangkutan O2 selama kehamilan persalinan akan terjadiasfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fugsi sel tubuh dan bila tidak teratasiakan menyebabkan kematian. Kerusakan dan gangguan fungsi ini dapat reversibel/tidak tergantungkepada berat dan lamanya asfiksia. Asfiksia yang terjadi dimulai dengan suatu periode apnu(Primany apnea) disertai dengan penurunan frekuensi jantung selanjutnya bayi akanmemperlihatkan usaha bernafas (gasping) yang kemudian diikuti oleh pernafasan teratur. Padapenderita asfiksia berat, usaha bernafas ini tidak tampak dan bayi selanjutnya berada dalam periodeapnu kedua (Secondary apnea). Pada tingkat ini ditemukan bradikardi dan penurunan tekanan darah.Disamping adanya perubahan klinis, akan terjadi pula G3 metabolisme dan pemeriksaankeseimbangan asam basa pada tubuh bayi. Pada tingkat pertama dan pertukaran gas mungkin hanyamenimbulkan asidoris respiratorik, bila G3 berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi metabolismeanaerobik yang berupa glikolisis glikogen tubuh , sehingga glikogen tubuh terutama pada jantungdan hati akan berkuang.asam organik terjadi akibat metabolisme ini akan menyebabkan tumbuhnyaasidosis metabolik. Pada tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan kardiovaskuler yangdisebabkan oleh beberapa keadaan diantaranya hilangnya sumber glikogen dalam jantung akanmempengaruhi fungsi jantung terjadinya asidosis metabolik akan mengakibatkan menurunnya seljaringan termasuk otot jantung sehinga menimbulkan kelemahan jantung dan pengisian udaraalveolus yang kurang adekuat akan menyebabkan akan tingginya resistensinya pembuluh darahparu sehingga sirkulasi darah ke paru dan kesistem tubuh lain akan mengalami gangguan. Asidosisdan gangguan kardiovaskuler yang terjadi dalam tubuh berakibat buruk terhadap sel otak.Kerusakan sel otak yang terjadi menimbuikan kematian atau gejala sisa pada kehidupan bayiselanjutnya.

IV. MAN1FESTASI KLINISAsfiksia biasanya merupakan akibat dari hipoksi janin yang menimbulkan tanda:- DJJ lebih dari 1OOx/mnt/kurang dari lOOx/menit tidak teratur- Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala

- Apnea

- Pucat '

- sianosis

penurunan terhadap stimulus.

V. PENATALAKSANAAN KLINIS

a. Tindakan Umum- Bersihkan jalan nafas : kepala bayi dileakkan lebih rendah agar lendir mudah mengalir, bila perludigunakan larinyoskop untuk membantu penghisapan lendir dari saluran nafas ayang lebih dalam.- Rangsang reflek pernafasan : dilakukan setelah 20 detik bayi tidak memperlihatkan bernafasdengan cara memukul kedua telapak kaki menekan tanda achiles.- Mempertahankan suhu tubuh.b. Tindakan khusus

- Asfiksia berat

Berikan O2 dengan tekanan positif dan intermiten melalui pipa endotrakeal. dapat dilakukan dengantiupan udara yang telah diperkaya dengan O2. Tekanan O2 yang diberikan tidak 30 cm H 20. Bilapernafasan spontan tidak timbul lakukan message jantung dengan ibu jari yang menekanpertengahan sternum 80 100 x/menit.

- Asfiksia sedang/ringan

Pasang relkiek pernafasan (hisap lendir, rangsang nyeri) selama 30-60 detik. Bila gagal lakukanpernafasan kodok (Frog breathing) 1-2 menit yaitu : kepala bayi ektensi maksimal beri Oz 1-21/mnt melalui kateter dalam hidung, buka tutup mulut dan hidung serta gerakkan dagu ke atas-bawah secara teratur 20x/menit- Penghisapan cairan lambung untuk mencegah regurgitasi

VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK- Pemeriksaan darah Kadar As. Laktat. kadar bilirubin, kadar PaO2, PH- Pemeriksaan fungsi paru- Pemeriksaan fungsi kardiovaskuler- Gambaran patologi

DAFTAR PUSTAKA

- Manuaba, I. 1997.- Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana UntukPendidikan Bidan Kedokteran. Jakarta. EGC- Purwadianto. A. 2000. Kedaruralan Medik. Bina Rupa Aksara Jakarta- Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas. 1998, Edisi 1. Kedokteran Jakarta. EGC.- Wong. L Donna. 2004. Keperawatan Pediatrik. Edisi 1. Kedokteran. Jakarta. EGC.