dampak perkembangan
TRANSCRIPT
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN
INDUSTRI
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Individupada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Tiga
yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.
Oleh
DIAN AYU PINANGGIH
24010114120040
JURUSAN MATEMATIKA KELAS AFAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG
2015
KATA PENGANTARPuji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat-Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Perkembangan Teknologi dan
Industri”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Diponegoro.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. H. M. Fawzan Ahmad, M.A selaku dosen pengampu pada
mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Rekan-rekan yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.
3. Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah “Dampak
Pencemaran Lingkungan Akibat Perkembangan Teknologi dan Industri”,
yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semarang, Desember 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN.........................................3
A. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.................................................3
B. Pencemaran Lingkungan...............................................................................5
C. Perkembangan Teknologi dan Industri.........................................................6
D. Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Perkembangan Teknologi dan Industri..................................................................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. Simpulan.....................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1…………………………………………………………………………6
iv
v
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangSejak manusia mengenal peradaban, ribuan tahun lalu, manusia selalu
berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Usaha peningkatan kualitas
hidup manusia dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang berupa
sandang, pangan dan papan. Manusia memanfaatkan penemuan-penemuan baru,
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengeruk hasil kekayaan yang ada
sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya. Walaupun kekayaan alam cukup
tersedia, namun karena pengambilannya jauh lebih cepat dari waktu yang
diperlukan untuk terbentuknya kekayaan alam tersebut, maka tidak mustahil
dalam waktu singkat kekayaan alam tersebut akan habis.
Perkembangan teknologi dan industri yang pesat dewasa ini ternyata
membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak positif maupun negatif.
Dampak yang bersifat positif memang diharapkan oleh manusia dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Namun dampak yang bersifat
negatif yang memang tidak diharapkan karena dapat menurunkan kualitas dan
kenyamanan hidup, harus dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.
Perkembangan teknologi dan industri yang dilaksanakan besar-besaran di
Indonesia dapat meningkatkan kemakmuran, tetapi juga dapat membawa dampak
negatif terhadap lingkungan hidup. Pencemaran di kota Tangerang, lalu lintas di
Jakarta dan kota-kota besar lainnya, pencemaran sungai Cisadane, Ciliwung, dan
sungai-sungai besar di daerah lain, pengaliran busa deterjen ke laut Jawa,
pendangkalan bendungan di Jatiluhur atau Karangkates, dan masih banyak lagi
kasus pencemaran karena ulah manusia.
Dari latar belakang di atas, penulis mengambil judul “Dampak
Pencemaran Lingkungan Akibat Perkembangan Teknologi dan Industri” dalam
makalah ini.
1
B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam dan lingkungan hidup?
2. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
3. Bagaimana perkembangan teknologi dan industri?
4. Bagaimana dampak pencemaran lingkungan akibat perkembangan teknologi
dan industri?
C. TujuanTujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Menjelaskan tentang sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2. Menjelaskan tentang pencemaran lingkungan.
3. Menjelaskan tentang perkembangan teknologi dan industri.
4. Menjelaskan tentang dampak pencemaran lingkungan akibat perkembangan
teknologi dan industri.
2
BAB IIDAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
A. Sumber Daya Alam dan Lingkungan HidupKehidupan manusia tidak dapat terlepas dari keadaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup sekitarnya. Dengan kata lain, keadaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
Menurut Amsyari (1981: 10), Sumber Daya Alam merupakan kekayaan alam
baik itu benda mati maupun benda hidup yang berada di alam atau bumi yang
bermanfaat bagi manusia.
Jadi, bisa dikatakan bahwa Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang
bersumber dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Menurut Amsyari (1981: 11), Lingkungan Hidup adalah pengetahuan dasar
tentang bagaimana makhluk hidup berfungsi dan bagaimana mereka berinteraksi
satu sama lain dengan lingkungan mereka.
Menurut Soedjono (2010: 19), lingkungan hidup sebagai lingkungan fisik
atau jasmani yang terdapat di alam. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa
manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dilihat dan dianggap sebagai perwujudan
fisik jasmani. Lingkungan hidup mencakup lingkungan hidup manusia, hewan dan
tumbuh-tumbuhan yang ada di dalamnya.
Menurut Wardhana (2001, 31), dibumi sendiri terdapat beragam bentuk dan
jenis dari sumber daya alam. Oleh karena itu, sumber daya alam
dikelompokan/diklasifikasikan dalam beberapa jenis antara lain sebagai berikut.
1. Jenis-jenis Sumber Daya Alam (SDA) berdasarkan kemungkinan
pemulihannya.
a. Sumber Daya Alam yang selalu ada, adalah sumber daya yang tidak
pernah habis karena mengalami siklus sepanjang masa, misalnya
energi sinar matahari, udara, energi pasang surut air laut, dan sumber
daya air.
3
b. Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui, adalah sumber daya
yang jika habis tidak dalam waktu yang lama dan cepat tersedia
kembali baik dengan reproduksi atau pengembangbiakan, seperti
hewan dan tumbuhan.
c. Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui, adalah sumber
daya yang sulit atau bahkan tidak bisa menyediakannya kembali
karena membutuhkan waktu yang sangat lama dan bahkan sampai
jutaan tahun, seperti barang-barang tambang.
2. Jenis-Jenis Sumber Daya Alam (SDA) berdasarkan jenisnya.
a. Sumber Daya Alam Hayati/Biotik, adalah sumber aya yang berupa
makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, mikroba dan manusia.
b. Sumber Daya Alam Nonhayati/Abiotik, adalah sumber daya alam
fisik yang berupa benda-benda mati. Seperti barang tambang, kincir
aingin, air dan tanah.
3. Jenis-Jenis Sumber Daya Alam (SDA) berdasarkan kegunaan atau
penggunaannya.
a. Sumber Daya Alam Penghasil Bahan Baku, adalah sumber daya alam
yang digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain denga
nilai guna yang tinggi.
b. Sumber Daya Alam Penghasil Energi, adalah sumber daya alam
sebagai penghasil energi untuk kebutuhan manusia. Salah satunya
sinar matahari yang memancarkan energi untuk manusia. begitu juga
dengan arus air yang digunakan sebagia penghasil energi dalam
penggerak turbin pembangkit listrik.
4. Jenis-Jenis Sumber Daya Alam (SDA) berdasarkan nilai kegunaannya atau
sumber daya ekonomis.
a. Sumber Daya Alam Ekonomis Tinggi, adalah sumber daya alam yang
didapatkan dengan biaya yang besar. Seperti mineral-mineral logam
mulia contohnya intan, perak dan emas.
b. Sumber Daya Alam Ekonomis Rendah, adalah sumber daya alam
yang didapatkan dengan biaya yang cukup murah dan tersedia dengan
4
jumlah yang cukup banyak. Seperti bahan-bahan bangunan.
Contohnya batu, gamping dan pasir.
c. Sumber Daya Alam Nonekonomis, adalah sumber daya alam yang
didapatkan tanpa mengeluarkan biaya, tanpa pengorbanan yang
tersedia dalam jumlah yang tidak terbatas. Contohnya sinar matahari,
suhu, udara, dan angin.
B. Pencemaran LingkunganMenurut Amsyari (1981: 51), pencemaran adalah berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air atau udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya. Pada dasarnya pencemaran mempunyai beberapa
komponen pokok untuk bisa disebut sebagai pencemaran, yaitu :
1. Lingkungan yang terkena adalah lingkungan manusia.
2. Yang terkena akibat negatif adalah manusianya.
3. Di dalam lingkungan terebut didapat bahan berbahaya yang juga disebabkan
oleh aktivitas manusia.
Menurut Amsyari (1981:52), secara garis besar masalah pecemaran lingkungan
dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Pencemaran Udara
2. Pencemaran Air
3. Pencemaran Tanah
4. Pencemaran Kebudayaan
Sedangkan bahan pencemarnya dapat diklasifikasikan sebagai :
1. Pencemar Fisik
2. Pencemar Biologis
3. Pencemar Kimiawi
4. Pencemar Budaya atau Sosial
5
Bahan pencemar dan beberapa akibat dari pencemaran lingkungan bisa dilihat
dalam table 1.
Tabel 1 Bahan Pencemaran dan Akibat dari Pencemaran Lingkungan
Bahan Pencemar Lokasi Pencemaran pada
Umumnya
Akibat Terutama pada
Individu atau Masyarakat
Sulfur dioksida (SO2)
Carbon monoksida (CO)
Carbon dioksida (CO2)Nitrogen oksida (NO2)Debu (particle)Timbal (Pb)Arsen (As)
Mercuri (Hg)Flour (F)Nitrat (NO3)Cianida (CN)
Selenium (Se)Chromium (Cr)Cadmium (Cd)Barioum (Ba)Bahan radio aktifBahan biologis (kuman pathogen)
Udara
Udara
UdaraUdaraUdaraUdara-AirAir
AirAirAirAir-Udara
AirAirAirAirAir-TanahAir-Udara-Tanah
Bronchitis-alergi-mutasi selGangguan proses pernapasanGreen-House-EffectIritasi dan mutasi selBronchitisKerusakan organ visceraKerusakan organ viscera dan ototKelumpuhan sarafFluorosisMetaemoglobinaemiaGangguan metabolisme dalam selKeracunanKeracunanKeracunanKeracunanMutasi selPenyakit Infeksi
C. Perkembangan Teknologi dan IndustriDalam beberapa dasawarsa terakhir ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terasa semakin cepat, khususnya sebagai akibat berkembangnya
teknologi dalam bidang industri elektronika dan informatika, dimana daur hidup
produk (product life cycle) semakin memendek. Selain itu, perkembangan
teknologi dalam bidang tersebut yang ditandai dengan peningkatan kapasitas yang
besar dan kecepatan serta daya miniaturisasi yang mempengaruhi luas ruang
lingkup aplikasinya sehingga memberikan dampak yang sangat luas terhadap
perkembangan di sub sektor industri serta kehidupan secara menyeluruh.
6
Oleh karena itu, negara-negara industri di dunia berupaya untuk menguasai
dan mengembangkan teknologi dengan meningkatkan kegiatan penelitian &
pengembangan (research & development) dalam bidang teknologi manufaktur
(manufacturing technology) dan teknologi produk (product technology). Pada
umumnya, negara industri maju menempuh langkah ini dalam rangka
meningkatkan atau mempertahankan daya saing produknya untuk memasuki pasar
internasional (technology pushed - production).
Dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas hidup, manusia berupaya
dengan segala daya untuk mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada
demi tercapainya kualitas hidup yang diinginkan. Akibat berkembangnya
teknologi dalam bidang industri elektronika dan informatika, mesin dan peralatan
baru dalam bidang industri semakin sering digunakan untuk mendapatkan produk
berkualitas tinggi yang diharapkan akan dapat mencapai sasaran kualitas hidup
manusia yang lebih baik. Oleh karena itu, manusia dapat mengeruk kekayaan
alam secara besar-besaran dan mengakibatkan kerusakan serta pencemaran
terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
D. Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Perkembangan Teknologi dan Industri
Teknologi dan industri memang diperlukan untuk mendapatkan kualitas
hidup yang lebih baik, namun kalau dampak yang ditimbulkannya semakin
menjauhkan manusia dari pencapaian kualitas hidup yang lebih baik. Tentu hal
tersebut tidak boleh terjadi.
Menurut Wisnu (2001: 20), terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan
dicermati sehubungan dengan masalah dampak teknologi dan industri, yaitu:
1. Adanya dampak tak langsung.
Dampak tak langsung ini umumnya berhubungan dengan masalah
sosial masyarakat, atau lebih sering diungkapkan sebagai dampak
psikososioekonomi. Dampak tak langsung akibat adanya industri dan
teknologi antara lain dapat dilihat dari urbanisasi, perilaku, kriminalitas,
dan sosial budaya.
7
2. Adanya dampak langsung
Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena
penerapan kemajuan teknologi oleh manusia guna mendapatkan kualitas
hidup yang lebih baik. Industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia
untuk mengolah kekayaan alam yang ada. Udara, air, tanah dan segala
kekayaan yang ada di dalamnya dicari, diaduk dan diolah sedemikian rupa
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dampak langsung yang bersifat
positif emang diharapkan, akan tetapi dampak langsung yang bersifat
negatif dapat mengganggu keseimbangan lingkungan sehingga
mengurangi kualitas hidup manusia. Adapun dampak langsung yang
bersifat negatif dapat dilihat dari masalah-masalah lingkungan, seperti
pencemaran udara, air dan daratan.
Pencemaran lingkungan hidup manusia pada hakekatnya bukanlah
masalah baru. Pada abad ke 13 ratu Inggris terpaksa pindah dari London ke
Nottingham karena sang ratu tidak tahan dengan udara London yang penuh
dengan asap. Hal yang sama terulang lagi dalam sejarah Inggris pada abad ke 16,
pemerintahan kerajaan mengeluarkan larangan penggunaan bahan bakar batu bara
untuk keperluan apapun, dan sebaliknya dianjurkan menggunakan kayu bakar
biasa karena batu bara menimbulkan pencemaran udara yang lebih banyak.
Namun pada abad ke 18, nampaknya masalah pencemaran udara ini
seolah-olah “dilupakan” oleh masyarakat Eropa termasuk kepala-kepala
pemerintahannya karena pada abad itu mereka melihat dan mengharapkan
kesejahteraan ekonomi yang meningkat untuk masa depan mereka dengan melalui
“revolusi” industrinya. Mereka bergembira dan “mengelu-ngelu” keluarnya asap
hitam dari cerobong-cerobong raksasa pabrik. Dari sana mereka berharap
“kemajuan” kehidupan mereka akan menjadi jauh lebih baik dibandingan dengan
masa-masa yang lampau. Dengan demikian maka berkembang pesatlah industri-
industri di Eropa, yang kemudian menjalar pula ke benua lain seperti Amerika dan
Asia.
Akhirnya manusia sampailah pada abad ke 20 ini, mereka lalu menyadari
kembali adanya sesuatu kesulitan “baru” oleh aktivitas mereka selama itu, yakni
8
timbulnya kegawatan-kegawatan di sana sini karena masalah pencemaran
lingkungan mereka.
Sebagai contoh, beberapa kasus pencemaran antara lain:
1. Terjadi asap tebal di Costa Rica-Mexico pada awal abad ke 20 yang
mengakibatkan kematian mendadak sekitar 25 orang.
2. Awan hitam yang melanda seluruh undara di “Meuse Valley” Belgia dan
mengakibatkan pengungsian besar-besaran dar daerah tersebut (terjadi pada bulan
Desember 1930). Oleh pencemaran ini telah jatuh korban kematian sebanyak
sekitar 65 orang.
3. Pada bulan Oktober 1948, sehabis perang dunia kedua, terjadi kabut tebal di
Donora, Pensylvania – USA yang mengakibatkan kematian sekitar 22 orang, pada
hal biasanya kematian hanya sebanyak 2 atau 3 orang saja.
4. London pun mengalami hal yang serupa dan tercatat paling berat pada tangal 5
sampai tanggal 9 Desember 1952, dimana disana terjadi apa yang dinamakan
“smog” yakni kombinasi antara kabut dan asap, sehingga di kota London selama
hampir 2 minggu terjadi kemacetan lalu lintas, kesakitan yang meningkat dan
kematian yang luar biasa yakni sebanyak kira-kira 4000 orang.
5. Akhirnya di Los Angeles, kota industri yang terkenal di USA mengalami pula
masalah yang serupa bahkan sampai sekarang ini yakni hampir tiap hari dilanda
kabut yang memdihkan mata penduduk dan merubah segala sesuatnya menjadi
tampak seolah-olah kecoklatan. Begitu pula bila seseorang mulai memasuki kota
Rotterdam, yakni daerah industri di negeri Belanda, akan terbau sesuatu bau yang
“menusuk” hidungnya karena produk industri di sana.
Selain kasus-kasus pencemaran udara di atas, terjadi pula banyak peristiwa
pencemaran air. Tiga peristiwa besar dalam masalah ini yang masih banyak
menjadi pembicaraan umum ialah:
1. Terjadinya pencemaran air di danau Minamata – Jepang oleh buangan pabrik yang
mengandung unsur mercury (Hg), sehingga kadar mercury di dalam tubuh ikan
yang hidup di danau tersebut sedemikian tingginya dan mengakibatkan
kelumpuhan pendudukan yang memakan ikan tadi. Hingga saat ini, kasus
9
penyakit tersebut dikenal dengan sebutan penyakit Minamata, (sekitar tahun
1973).
2. Penemaran minyak di selat Malaka oleh kebocoran kapal tangki Jepang “Show-
Maru” pada tahun 1974, jelas mengakibatkan kerugian alamiah bagi perairan
Indonesia dan Malaysia.
3. Pada bulan Juli minggu pertama tahun 1975 yang lalu terjadi pencemaran di kali
Brantas Surabaya, yang mengakibatkan banyak ikan mati, orang yang diduga
menjadi keracunan, serta air leideng di kota tersebut menjadi keruh dan berbau
busuk. Oleh hasil penelitian yang dilaksanakan team dari Kotamadya Surabaya
diketemukan penyebab dari pencemaran tersebut, yakni sebuah pabrik bumbu
masak di daerah pengaliran sungai Brantas.
10
BAB IIIPENUTUP
A. SimpulanDari pembahasan materi diatas dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Sumber Daya Alam merupakan kekayaan alam baik itu benda mati maupun
benda hidup yang berada di alam atau bumi yang bermanfaat bagi manusia.
Sedangkan, lingkungan hidup merupakan bagian dari kehidupan manusia.
Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu
sendiri. Lingkungan hidup sangat penting bagi keberlangsungan hidup
manusia.
2. Pencemaran adalah berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh
kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air atau udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
3. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
semakin pesat pula perkembangan industri yang ditandai dengan pemakaian
mesin-mesin yang dapat memenuhi kebutuhan manusia.
4. Kemajuan industri dan teknologi berdampak positif bagi manusia karena
meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun di sisi lain menimbulkan
dampak negatif karena adanya pencemaran lingkungan.
B. Saran1. Untuk menjaga kelangsungan hidup, sebaiknya manusia memanfaatkan
kekayaan alam yang berlimpah ini dengan bijaksana dan tidak berlebihan.
2. Dalam memanfaatkan alam, manusia seharusnya memperhatikan dampak
yang akan terjadi, seperti pencemaran. Selain itu, manusia juga harus
menanggulangi dan mencegah agar dampak negatif tersebut bisa
diminimalisir.
3. Untuk menghadapi perkembangan teknologi dan industri yang semakin pesat,
sebaiknya manusia lebih bijak dalam penggunaan mesin industri.
11
4. Sebagai pelaku industri, sebaiknya manusia tetap memperhatikan dampak
negatif yang ditimbulkan terhadap alam agar kelangsungan hidup manusia
tetap terjaga.
12
DAFTAR PUSTAKA
Amsyari, Fuad. 1981. Prinsip-Prinsip Masalah Pecemaran Lingkungan. Surabaya: Ghalia Indonesia.
Soedjono, Edi. 2010. Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi. Jakarta: Tim Teknis Pembangunan Sanitasi.
Wardhana, Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
13