dampak merebaknya flu burung terhadap ekonomi indonesia...
TRANSCRIPT
RINA OKTAVIANISAHARA
EKA PUSPITAWATIDepartemen Ilmu Ekonomi
Institut Pertanian BogorFunded by ACIAR
Bogor, 22 Mei 2008
Dampak Merebaknya Flu Burung terhadap Ekonomi
Indonesia:Suatu Pendekatan model Ekonomi
Keseimbangan Umum
Pendahuluan
• Serangan flu burung pertama kali menyerang manusia di China dan Vietnam à masalah serius di banyak negara termasuk Indonesia
• Indonesia terbanyak korban kematian manusia (105 korban) dan terus meningkat
• Vietnam berhasil menurunkan korban manusia hingga tidak ada lagi korban di tahun 2006
• Di Indonesia, AI pertama kali diidentifikasi menyerang ternak unggas di area peternakan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timurà sekarang telah menyebar ke Papua dan Sulawesi.
�Korban à efek psikologis terhadap konsumsi daging ayam
�Dampak flu burung à kehilangan produktivitas sektor peternakan dan sektor pariwisata (hotel dan restoran)
�Dampak ekonomi makro Indonesia?dampak ekonomi sektoral (konsumen dan produsen)?
�Model Keseimbangan Umum (Computable General Equilibrium (CGE) flu burung : kombinasi INDOF (Oktaviani, 2000), dan WAYANG (Wittwer, 2002).
�Di dalam model, permintaan dan penawaran di tiap agen ekonomi diturunkan dari optimasi tiap aktivitas yang merefleksikan pula kendala dari anggaran dan teknologi.
�Data utama: Tabel Input-Output Tahun 2003 dan Tabel Social Accounting Matrix (SAM) 2003 atau SNSE (Sistem Neraca Sosial Ekonomi)
�Konstruksi data dasar digunakan modifikasi agregasi industri dan komoditi 24 sektor, dan modifikasi tipe rumah tangga (5 rumah tangga perdesaan, 3 perkotaan) dan tenaga kerja (skill dan unskill)
� Simulasi 1; Penurunan produktivitas sektor daging unggas dan telur masing-masing sebesar 10%
� Simulasi 2; Penurunan produktivitas di 4 sektor, yaitu daging unggas, telur, restaurant dan hotel masing-masing sebesar 10%
� Simulasi 3; Simulasi 2 ditambah penurunan selera di sektor daging unggas dan telur masing-masing sebesar 10%
�GDP Sektoral�Ekspor Utama � Impor Utama �Konsumsi dan Produksi
Lapangan Usaha
2003 2004 2005 2006 2007*
NilaiPang-sa (%) Nilai
Pangsa (%) Nilai
Pangsa (%) Nilai
Pangsa (%) Nilai
Pangsa (%)
1.Pertanian,peternakan, kehutanan,dan perikanan 240387.3 15.24 247163.6 14.92 253726.0 14.49 261296.8 14.15 213211.1 14.53
- Tanaman bahan makanan 119164.8 7.56 122611.7 7.40 125801.8 7.19 129211.2 7.00 111222.1 7.58
- Tanaman perkebunan 38693.9 2.45 38849.3 2.35 39810.9 2.27 41081.8 2.22 32585.4 2.22
- Peternakan dan hasil-hasilnya 30647.0 1.94 31672.5 1.91 32346.5 1.85 33309.9 1.80 25408.8 1.73
- Kehutanan 17213.7 1.09 17433.8 1.05 17176.9 0.98 16784.1 0.91 12284.5 0.84
- Perikanan 34667.9 2.20 36596.3 2.21 38589.9 2.20 40909.8 2.22 31710.3 2.16
GDP Sektoral Menurut Harga Konstan Tahun 2000 (Milyar Rupiah)
Ekspor Utama Produk Peternakan Indonesia Tahun 2004-2005
NoKomoditi Volume Nilai (Juta US$)
2004 2005 2004 2005
1 Kulit samak (000 lb) 45222.8 75663.2 73.03 97.73
2 Susu (ton) 40935.1 45018.5 61.61 90.15
3 Daging babi (ton) 2770.0 6217.7 1.36 3.96
4 Daging Unggas (ton) 100.9 20.1 0.16 0.09
5 Ternak Unggas (000 ekor)
1.0 0.1 0.002 0.007
6 Ternak Babi (ekor) 402405.0 402405.0 20.42 25.90
7 Telur tetas (ton) 19.8 10.1 0.08 0.009
Sumber: BPS, 2006
Impor Utama Produk Peternakan Indonesia Tahun 2004-2005
NoKomoditi Volume Nilai (juta US$)
2004 2005 2004 2005
1 Kulit samak (000 lb) 59406.3 51818.6 91.17 66.53
2 Susu (ton) 165411.5 173084.4 329.38 399.17
3 Daging babi (ton) 179.6 3279.2 0.24 3.29
4 Daging unggas(ton)
1313.9 3978.4 1.03 3.80
5 Telur konsumsi 245.1 707.0 0.13 1.87
6 Sapi (ekor) 11772.0 21484.5 27.11 43.65
7 Telur tetas (ton) 40.4 19.5 0.24 0.35
Sumber: BPS, 2006
Konsumsi dan Produksi Daging dan Telur Tahun 2004-2006
No
Konsumsi/kapita/tahun (kg) Produksi (000 ton)
2004 2005 2006 2004 2005 2006
I Daging
1 Beef Meat 1.23 1.08 1.15 358.06 286.96 311.44
2 Bufalo Meat 0.1 0.1 0.1 32.19 30.44 31.6
3 Goat Meat 0.14 0.14 0.14 45.71 40.48 42.62
4 Mutton Meat 0.16 0.12 0.13 52.85 37.86 41.52
5 Pork Meat 0.51 0.55 0.56 176.98 157.88 163.13
6 Horse Meat 0 0 0 1.31 1.33 1.4
7 Native Chicken Meat 0.69 0.69 0.73 269.47 274.02 293.44
8 Broiler Meat 2.08 1.9 2.3 813.16 749.36 918.25
9 Duck Meat 0.05 0.05 0.05 20.19 19.41 20.27
10 All Edible Offal 1.33 1.16 1.27 250.44 219.27 246.58
II Telur
1 Native Chicken 0.57 0.57 0.58 143.15 175.43 181.1
2 Broiler 3.45 3.04 3.31 762.04 681.15 751.04
3 Duck 0.66 0.73 0.75 173.22 194.9 201.7
Sumber: Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian (2007)
Dampak Flu Burung terhadap Variabel Makro Ekonomi
�PDB riil turun�konsumsi rumah tangga dan ekspor juga
turun� Inflasi (IHK naik)� Investasi riil positif�Besaran perubahannya lihat Tabel 8
Peubah Makroekonomi Besaran Perubahan (%)Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3
PDB riil sisi pengeluaran -0.212 -0.951 -0.950Konsumsi riil rumah tangga 0.111 -0.777 -0.784Investasi riil 2.286 2.286 2.286Ekspor -1.397 -1.460 -1.430Impor 1.273 1.801 1.826Neraca perdagangan -0.619 -0.735 -0.728GDP deflator 1.233 1.952 1.915Upah nominal pekerja 1.502 1.519 1.379Upah riil pekerja 0.423 -0.576 -0.660Harga capital 0.847 0.822 0.844Harga lahan 0.186 0.119 0.054Indeks harga konsumen 1.080 2.092 2.040
Keterangan:Simulasi 1; Penurunan produktivitas di sektor daging unggas dan telur masing-masing sebesar 10%Simulasi 2; Penurunan produktivitas di 4 sektor, yaitu; daging unggas, telur, restoran dan hotel masing-masing sebesar 10%Simulasi 3; Simulasi 2 diikuti penurunan selera di sektor daging unggas dan telur masing-masing sebesar 10%
�Terhadap harga output (Tabel 9)�Secara umum harga output di masing-
masing sektor mengalami peningkatan akibat merebaknya avian influenza
�Terhadap output sektoral (Tabel 10)�kebanyakan industri mengalami
penurunan output, meski ada pula yang masih bisa tumbuh namun relatif kecil
Sektor Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3Pady 1.3144 1.0326 0.7131Jagung 1.4948 1.1312 0.4528Kacang Kedele 1.1767 1.3636 0.8348Peternakan 1.1591 0.9294 0.5668Daging Unggas 12.6339 12.4371 11.2239Telur 12.6339 12.4371 11.2239Pemotongan Hewan 2.2223 2.0839 1.7116Perikanan 0.2567 0.1680 0.1466Pertanian Lainnya 0.7525 0.5684 0.3881Pertambangan 0.0284 0.0132 0.0155Beras 1.2777 0.9977 0.7679Pakan ternak 1.2854 1.0646 0.6836Industri Makanan Lainnya 1.0368 0.8072 0.6657Industri Lainnya 0.5409 0.3659 0.3525Listrik, Gas dan Air Bersih 0.3796 0.1013 0.1617Bangunan 1.8141 1.7241 1.6569Perdagangan 0.8771 1.1825 1.3048Restauran 1.5172 14.3159 14.3692Hotel 1.4973 15.4820 15.5409Transportasi Darat 0.8332 0.6198 0.6510Transportasi Lainnya 0.7308 0.7267 0.7552Bank 0.6432 0.4818 0.6944Jasa Kesehatan 0.9831 1.7529 1.8381Jasa Lainnya 1.0351 1.2362 1.2866
Sektor Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3Pady 0.0589 0.0148 0.2124Jagung 0.2078 0.0839 -0.0229Kacang Kedele -0.0804 0.2553 0.2939Peternakan -0.3633 -0.3835 -0.1228Daging Unggas -4.3729 -4.1354 -9.7631Telur -4.3729 -4.1354 -9.7631Pemotongan Hewan -0.3531 -0.2302 0.0403Perikanan -0.4515 -0.3884 -0.2190Pertanian Lainnya -0.5608 -0.5020 -0.2409Pertambangan -0.3125 -0.2224 -0.2162Beras 0.0843 0.0405 0.2392Pakan ternak 0.8756 0.7094 -0.0391Industri Makanan Lainnya 0.1296 -0.0643 -0.1225Industri Lainnya -0.3647 -0.4905 -0.4323Listrik, Gas dan Air Bersih 0.0418 -0.1642 -0.0733Bangunan 2.0998 2.0806 2.0853Perdagangan 0.0021 -0.0649 -0.0543Restauran -0.3405 -7.5488 -7.4323Hotel -0.3690 -6.2923 -6.1654Transportasi Darat -0.1158 -0.2905 -0.2209Transportasi Lainnya -0.1345 -0.4530 -0.3978Bank -0.0640 -0.2437 -0.2061Jasa Kesehatan 0.0674 -0.3083 -0.2649Jasa Lainnya -0.0419 -0.3857 -0.3132
� flu burung berdampak negatif terhadap kinerja ekonomi makro Indonesia (PDB riil turun, inflasimeningkat, konsumsi rt turun), meski kontribusi sektor unggas terhadap perekonomian Indonesia tidak terlalu signifikan à daya saing produk Indonesia di pasar internasional turun
� Dampak flu burung terhadap performa industri di Indonesia negatif à harga output meningkat (daging unggas, telur, restoran dan hotel) danoutput sektoral umumnya terjadi penurunan
� Penurunan produksi diperparah jika diikuti dengan penurunan selera masyarakat terhadap produk unggas.
�Penanganan yang serius, sisi produksi dan sisi konsumsi à penurunan produksi tidak diikuti penurunan selera memakan produk unggas
�Peningkatan sanitasi lingkungan dan penanganan pasca produksi ayam dan telur yang hygenis àmengurangi resiko AI dan penurunan produktivitas