daftar isi - kabupaten lampung barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling...

138

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi
Page 2: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi
Page 3: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan

Se Kabupaten Lampung Barat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2.Tujuan Kajian ............................................................................................. 7

1.3.Sasaran ....................................................................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Agribisnis ............................................................................... 8

2.2. Teori Pembangunan dan Pengembangan Daerah ..................................... 9

2.3. Teori Pertumbuhan Daerah ..................................................................... 10

2.4. Teori Perubahan Struktur Ekonomi ......................................................... 11

2.5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ............................................. 12

2.6. Teori Pertumbuhan Ekonomi .................................................................. 12

2.7. Location Quotient (kuesion Lokasi) ....................................................... 13

2.8. Pengertian Komoditi Unggulan ............................................................... 14

BAB III. METODOLOGI

3.1. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 15

3.2. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 15

3.3. Metode Analisis ...................................................................................... 16

3.3.1. Analisis Komoditas Unggulan .............................................................. 16

3.3.2. Analisis Pengembangan Komoditas Unggulan .................................... 17

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4.1. Kondisi Fisik dan Administrasi Wilayah ................................................. 19

4.2. Kondisi Demografis ................................................................................. 24

4.3. Kondisi Perekonomian ............................................................................. 25

4.3.1. Struktur Ekonomi .................................................................................. 27

4.3.2. Pertumbuhan Ekonomi ......................................................................... 28

4.3.3. PDRB Perkapita .................................................................................... 30

4.4. Kondisi Adat Istiadat................................................................................ 33

4.5. Potensi Pertanian ....................................................................................... 35

4.5.1. Pengembangan Padi/ Sawah ................................................................. 35

4.5.2. Pengembangan Tanaman Pangan .......................................................... 35

Page 4: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan

Se Kabupaten Lampung Barat

4.5.3. Pengembangan Perkebunan .................................................................. 37

4.5.4. Pengembangan Peternakan.................................................................... 40

4.5.5. Pengembangan Perikanan .................................................................... 41

4.6. Potensi Pertambangan .............................................................................. 43

4.7. Potensi Kehutanan .................................................................................... 43

4.8. Potensi Industri ........................................................................................ 44

4.9. Potensi Pariwisata .................................................................................... 45

BAB V. KOMODITAS UNGGULAN KECAMATAN

5.1. Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Kecamatan ............................. 46

5.1.1. Komoditas Unggulan Tanaman Pangan ................................................ 46

5.1.2. Komoditas Unggulan Hortikultura ........................................................ 48

5.1.3. Komoditas Unggulan Tanaman Perkebunan ......................................... 50

5.1.4. Komoditas Unggulan Peternakan .......................................................... 50

5.1.5. Komoditas Unggulan Peternakan .......................................................... 52

5.2. Analisis Pengembangan Komoditas Unggulan Kecamatan ..................... 53

5.2.1. Komoditas Tanaman Pangan (Tabama) ............................................... 53

5.2.2. Komoditas Tanaman Hortikultura Sayuran ......................................... 64

5.2.3. Komoditas Tanaman Hortikultura Buah ............................................... 70

5.2.4. Komoditas Tanaman Perkebunan ......................................................... 78

5.2.5. Komoditas Peternakan .......................................................................... 90

5.2.6. Komoditas Perikanan ........................................................................... 92

BAB IV. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Jumlah Produksi Komoditi Pada Setiap Kecamatan Di Kabupaten Lampung

Barat

2. Location Question (LQ) Pada Setiap Kecamatan Di Kabupaten Lampung

Barat

3. Komoditas Unggulan Tahunan Setiap Kecamatan Di Kabupaten Lampung

Barat.

4. Dokumentasi Survey Lapangan

Page 5: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

1

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tujuan pembangunan nasional adalah mensejahterakan masyarakat

dengan selalu mengupayakan perbaikan taraf hidup. Untuk dapat

mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut, maka pembangunan

daerah menjadi suatu keniscayaan dilaksanakan seiring dengan

pembangunan nasional. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, pada Bab X Pasal 258 menyatakan bahwa

pembangunan daerah ditujukan untuk terwujudnya peningkatan dan

pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan

berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya

saing daerah. Selanjutnya pada Pasal 278 UU 23/2014 tersebut

menerangkan penyelenggaraan pemerintahan daerah melibatkan peran

serta masyarakat dan sektor swasta dalam pembangunan daerah. Pada

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tersebut jelas bahwa

pembangunan daerah memegang peranan yang sangat penting dalam

pembangunan nasional. Pemerintahan Pusat telah memberikan

kesempatan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus

daerahnya sendiri sesuai dengan asas Otonomi Daerah dan Tugas

Pembantuan. Asas otonomi daerah dan tugas pembantuan diarahkan

untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan, pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta

peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi,

pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah tanpa

melupakan rasa nasionalisme sebagai satu kesatuan Republik Indonesia

(Perpustakaan RI, 2014).

Page 6: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

2

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah berdasarkan

prinsip efisiensi dan efektivitas dengan memperhatikan aspek- aspek

potensi daerah dan keanekaragaman daerah dalam menghadapi

tantangan persaingan global. Indonesia merupakan negara dengan

dominasi daerah perdesaan yang banyak. Dominasi perdesaan di

Indonesia tidak hanya di tunjukan oleh luasnya area kawasan perdesaan,

tetapi juga masih ditunjukkan oleh besarnya jumlah penduduk di kawasan

perdesaan. Kawasan perdesaan memiliki bentang alam dengan dominasi

pola ruang pertanian dengan mengandalkan mata pencaharian dari sumber

daya alam yang ada. Sebagian besar perdesaan memang masih bercorak

agraris yang dicirikan oleh mata pencaharian penduduknya yang bekerja

di bidang-bidang pertanian yang terdiri pertanian bahan makanan,

perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.

Penataan ruang kawasan perdesaan dapat dilakukan berdasarkan

pertimbangan guna menciptakan keseimbangan pembangunan perdesaan-

perkotaan melalui pengembangan pusat pertumbuhan atau kawasan cepat

tumbuh di kawasan perdesaan yang salah satunya dengan kegiatan

berbasis pertanian. Dari perspektif ekonomi regional, menumbuhkan

pusat-pusat pertumbuhan pada kawasan berbasis pertanian seperti

kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi:

strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi dari

sisi permintaan (demand-side strategy).

Strategi dari sisi supply adalah strategi dengan cara menumbuhkan atau

meningkatkan produktivitas. Hal ini dapat ditumbuhkan melalui tiga

pendekatan. Pertama, melalui pengembangan komoditas/ produk/ sektor

basis pertanian yang memiliki keunggulan komperatif dan kompetitif

(comparative and competitive advantages). Kedua, melalui

Page 7: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

3

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

pengembangan komoditas/ produk/ sektor unggulan yang mampu

menciptakan multiplier effect terhadap pembangunan regional (khususnya

kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja) serta memiliki keterkaitan lintas

sektor yang tinggi. Ketiga, setiap sektor/ produk unggulan, sebisa

mungkin (sepanjang memenuhi kelayakan ekonomi) didiversifikasi hulu-

hilir sektor/ komoditas unggulan di perdesaan.

Ketiga pendekatan dalam rangka strategi sisi supply di atas akan

menciptakan akumulasi nilai tambah di kawasan perdesaan serta

mencegah terjadinya kebocoran wilayah (regional leakages). Salah satu

penyebab kawasan perdesaan menjadi relatif tidak berkembang,

disamping karena rendahnya aktivitas produksi (barang dan jasa), adalah

karena tingginya kebocoran wilayah. Syarat dasar agar kebocoran wilayah

tidak terjadi adalah penguasaan sebesar-besarnya sistem produksi oleh

penduduk di kawasan perdesaan, sehingga menjamin akumulasi nilai

tambah yang dihasilkan dan dapat dinikmati sebesar- besarnya oleh

masyarakat setempat (Rustiadi, 2009).

Strategi pembangunan yang hanya dilakukan dari sisi pendekatan pasokan

(supply), seringkali terhambat oleh adanya keterbatasan sisi permintaan

(demand trap) baik secara domestik maupun dari luar wilayah/kawasan.

Untuk itu, dalam perkembangan berikutnya, strategi pembangunan

kawasan juga harus dikembangkan berdasarkan atas dasar strategi

pengembangan sisi permintaan (demand - side startegy). Strategi demand

– side merupakan suatu strategi pengembangan kawasan yang diupayakan

melalui peningkatan sisi konsumsi rumah tangga perdesaan dan pertanian

sebagai bentuk peningkatan kesejateraannya. Strategi ini dikembangkan

melalui upaya - upaya mendorong tumbuhnya permintaan akan barang

dan jasa secara domestik melalui peningkatan kesejahteraan yang terdiri

Page 8: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

4

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

atas peningkatan pendapatan, pendidikan, sosial-budaya, dan lain-lain

masyarakat (Rustiadi, 2011).

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2014

tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan Daerah, dijelaskan

bahwa Produk Unggulan Daerah yang selanjutnya disingkat PUD

merupakan produk, baik berupa barang maupun jasa, yang dihasilkan oleh

koperasi, usaha skala kecil dan menengah yang potensial untuk

dikembangkan dengan memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki

oleh daerah baik sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya

lokal, serta mendatangkan pendapatan bagi masyarakat maupun

pemerintah yang diharapkan menjadi kekuatan ekonomi bagi daerah dan

masyarakat setempat sebagai produk yang potensial memiliki daya

saing, daya jual, dan daya dorong menuju dan mampu memasuki pasar

global (http:// bangda.kemendagri.go.id/).

Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi

Lampung dengan luas wilayah ± 3.368,14 km setara dengan 10,6 % dari

luas wilayah Provinsi Lampung. Wilayah Kabupaten Lampung Barat

merupakan daerah perbukitan punggung Bukit Barisan yang berada pada

ketinggian 50-1000 m.dpl. Letak Kabupaten Lampung Barat yang berada

di perbukitan menjadikan kabupaten ini mempunyai potensi sumber daya

alam yang melimpah terutama dibidang pertanian. Selama ini komoditi

pertanian sebagian besar dijual oleh masyarakat dalam bentuk bahan

mentah belum dalam bentuk bahan sementara atau jadi, sehingga

pendapatan yang diperoleh oleh masyarakat belum optimal. Margin profit

yang dihasilkan dari produk sementara atau jadi, belum bisa dieksplorasi

oleh masyarakat karena belum adanya kajian yang tepat untuk

merumuskan produk yang menjadi potensi daerah tersebut. Berdasarkan

Page 9: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

5

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

kondisi tersebut maka dibuatlah kajian komoditas unggulan kecamatan se-

Kabupaten Lampung Barat. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat

menginspirasi keinginan daerah yang saat ini sedang berupaya

meningkatkan pendapatan daerah dengan memanfaatkan potensi lokal

semaksimal mungkin serta dapat menunjang kebijakan percepatan

pegembangan sektor riil dan pemberdayaan UKM.

Peran pemerintah dalam membantu pola pengembangan komoditas

unggulan kecamatan dengan memfasilitasi dan membantu potensi yang

sudah ada menjadi lebih baik dan berkembang. Peran utama dalam

gerakan ini adalah para tokoh lokal daerah yang dijadikan panutan dan

juga penggerak bagi masyarakat lainnya supaya dapat membangun

daerahnya. Konsep dasar dari pengembangan kegiatan ini adalah adanya

interaksi antara pemerintah dan masyarakat, dimana peran masyarakat

sangat dominan sebagai pihak yang memiliki kemampuan dan keinginan

untuk mengembangkan produk atau potensi daerah yang dimilikinya.

Pemerintah yang memahami potensi dan kemampuan masyarakat harus

mampu memfasilitasi dengan memberikan informasi tentang potensi

pasar, membantu pengembangan produk supaya lebih menarik, membantu

memanfaatkan teknologi supaya produk yang dihasilkan dapat lebih baik

dan berkualitas serta membantu memberikan penyuluhan atau pelatihan

bagi masyarakat bagaimana seharusnya pengembangan produk dilakukan.

Satu hal lagi dan menjadi sangat penting adanya insentif serta

penghargaan yang mendukug sehingga lebih dapat memacu masyarakat

untuk menciptakan dan mengembangkan produk lainnya menjadi inovatif

dan kreatif. Konsep dasarnya dapat disampaikan dalam tiga hal, yaitu

pertama adanya konsentrasi dan kepadatan populasi di perkotaan sebagai

akibat pola urbanisasi dan menimbulkan menurunnya populasi penduduk

Page 10: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

6

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

di daerah, sehingga daerah menjadi kehilangan penggerak dan gairah

untuk bisa menumbuhkan roda kegiatan ekonomi.

Kedua, untuk dapat menghidupkan kembali gerakan dan pertumbuhan

ekonomi di daerah, maka perlu dibangkitkan suatu roda kegiatan ekonomi

yang sesuai dengan skala dan ukuran kecamatan dengan cara

memanfaatkan potensi dan kemampuan yang ada di daerah tersebut serta

melibatkan para tokoh masyarakat setempat. Ketiga, mengurangi

ketergantungan masyarakat yang terlalu tinggi terhadap pemerintah

daerah maupun pemerintah pusat, maka perlu diciptakan inisiatif dan

semangat membangun dalam masyarakat, sehingga timbul rasa memiliki

dan ingin membangun menjadi lebih baik.

Memahami mengenai prioritas perencanaan pengembangan wilayah yang

diarahkan pada pengembangan komoditas unggulan di Kabupaten

Lampung Barat, maka identifikasi terhadap komoditas unggulan pada

sektor pertanian merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Terbitnya

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 9 Tahun

2014 tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PUD),

mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk menyusun dan

menetapkan Produk Unggulan Daerah (PUD) setiap tahun (Pasal 2 Ayat

1). PUD ditetapkan berdasarkan 12 (dua belas) kriteria normatif sebagai

tolak ukur. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, oleh pengambil

kebijakan di Kabupaten Lampung Barat perlu melihat, mengkaji dan

merumuskan kembali penetapan komoditas unggulan/PUD. Berdasarkan

uraian di atas, dengan menggunakan dua belas kriteria normatif

sebagai indikator penentuan komoditas unggulan di Kabupaten

Lampung Barat, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

Page 11: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

7

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

1. Apakah yang menjadi subsektor unggulan daerah pada sektor pertanian

di Kabupaten Lampung Barat?

2. Apakah yang menjadi komoditas unggulan sektor pertanian di

Kabupaten Lampung Barat?

1.2. Tujuan Kajian

Tujuan yang ingin dicapai melalui kajian ini adalah :

1. Mengidentifikasi potensi 15 kecamatan di Kabupaten Lampung Barat;

2. Menganalisa potensi 15 kecamatan di Kabupaten Lampung Barat;

3. Merumuskan inovasi produk unggulan tiap kecamatan;

4. Menyusun dokumen kajian komoditas unggulan kecamatan.

1.3. Sasaran

Sasaran kegiatan dengan tersusunnya kajian komoditas unggulan

kecamatan, adalah sebagai berikut :

1. Teridenfikasinya potensi 15 kecamatan di Kabupaten Lampung Barat;

2. Analisa potensi 15 kecamatan di Kabupaten Lampung Barat;

3. Rumusan inovasi produk unggulan tiap kecamatan;

Page 12: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

8

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

BAB II. LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Agribisnis

Kata “agribisnis” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti usaha

yang berhubungan dengan (tanah) pertanian. Keberhasilan sektor

pertanian sangat dipengaruhi oleh kesuksesan rantai agribisnis yang

dimulai dari hulu sampai hilir. Menurut Suryanto (2004), agribisnis

atau agribusiness adalah usaha pertanian dalam arti luas mencakup semua

kegiatan mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai

pada kegiatan budidaya produksi usahatani, kegiatan pengolahan hasil

dan kegiatan pemasarannya. Kegiatan agribisnis secara utuh mencakup

: (1) subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness) yaitu kegiatan

ekonomi yang menghasilkan dan menyalurkan sarana produksi; (2)

subsistem usaha budidaya usahatani (on-farm agribusiness) yaitu kegiatan

ekonomi yang menggunakan saprodi untuk menghasilkan produksi

primer; (3) subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness) yaitu

kegiatan ekonomi yang mengolah hasil pertanian primer menjadi

produk olahan yang siap dikonsumsi; (4) subsistem pemasaran

(marketing agribusiness) kegiatan memasarkan hasil pertanian primer dan

produk olahannya.

Menurut Subyakto (1996), tujuan dari kegiatan agribisnis adalah untuk

memperoleh keuntungan dimana keseluruhan investasi terkait dengan

aktivitas dari usahatani dimana tidak hanya semata-mata dalam

konteks pemenuhan kebutuhan masyarakat pedesaan, tetapi juga dalam

rangka memperoleh nilai tambah yang lebih besar, sehingga kegiatan

off-farm seperti agroindustri dan marketing menjadi sangat penting.

Penerapan manajemen dalam agribisnis erat kaitannya dengan kegiatan

Page 13: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

9

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

operasinal pertanian. Proses inovasi teknologi sangat mendukung

penerapan teknologi yang menghasilkan produk dan jasa yang bermutu

tinggi. Teknologi adalah sumber daya buatan manusia yang bersifat

dinamis atau kompetitif, karena selalu mengalami perkembangan yang

cepat (Said dkk, 2001). Dijelaskan lebih Gaynor (1991) bahwa teknologi

adalah faktor penting satu-satunya yang mempengaruhi kinerja bisnis.

Teknologi mempunyai pengaruh sangat nyata bagi dunia agribisnis.

Selain manajemen teknologi yang baik dalam agribisnis, yang sangat

diperlukan adalah sumber daya yang merupakan komponen dalam

transformasi input menjadi output. Sumber daya yang dibutuhkan dalam

agribisnis dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk yaitu sumber daya

alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan manusia. Sumber

daya tersebut dipermukaan bumi meliputi tanah, hutan air dan

tanaman. Sumber daya tersebut perlu dilestarikan sehingga dapat

dikonsumsi dalam jangka panjang secara berkelanjutan (Said dkk,

2001).

Sumber daya manusia dalam hal ini para petani dapat ditingkatkan melalui

penyuluhan. Penyuluhan dalam bidang pertanian merupakan kegiatan

pendidikan non formal yang ditujukan kepada masyarakat tani untuk

membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan tujuan

meningkatkan taraf hidup melalui usaha tani sehingga petani mampu

meningkatkan better farming, better business dan better living

(Dwijatmiko dan Surtini, 2006).

2.2. Teori Pembangunan dan Pengembangan Daerah

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang mencakup

pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri

alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan

Page 14: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

10

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

produk barang dan jasa yang baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu

pengetahuan dan pengembangan pasar baru (Arsyad, 1999). Dijelaskan

lebih lanjut oleh Kuncoro (2000) bahwa pembangunan regional

sebaiknya lebih memperhatikan keunggulan-keunggulan dan karakteristik

khusus suatu daerah. Pembangunan juga harus dapat meningkatkan

pendapatan per kapita dari penduduk tersebut dan akan meningkatkan

daya tarik daerah untuk menarik investor-investor baru untuk

menanamkan modalnya di daerah, yang pada akhirnya akan mendorong

kegiatan ekonomi yang lebih tinggi.

Tujuan pembangunan daerah akan tercapai jika kebijaksanaan utama yang

dilakukan adalah mengusahakan semaksimal mungkin agar prioritas

pembangunan daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah

yang bersangkutan (Sjafrizal, 1997).

2.3. Teori Pertumbuhan Daerah

Menurut Djojohadikusumo (1994), bahwa pertumbuhan ekonomi ditandai

dengan tiga ciri pokok yaitu adanya laju pertumbuhan pendapatan

perkapita dalam arti nyata, persebaran angkatan kerja menurut sektor

kegiatan produksi yang menjadi sumber nafkahnya, serta pola

persebaran penduduk dalam masyarakat. Pertumbuhan suatu

perekonomian yang baik yaitu suatu perekonomian yang mampu

memberikan kesejahteraan bagi seluruh penduduk didaerah yang

bersangkutan.

Keberhasilan pembangunan ekonomi ditunjukkan oleh tiga hal pokok

yaitu (1) berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan pokoknya (basic need), (2) meningkatkan rasa harga diri (self

esteem), (3) meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih

Page 15: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

11

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

(freedom from servitude) yang merupakan salah satu dari hak manusia.

Pertumbuhan ekonomi daerah merupakan proses kenaikan pendapatan

perkapita daerah tersebut dalam jangka panjang. Sumberdaya lokal yang

merupakan potensi ekonomi harus dapat dikembangkan secara optimal

sehingga memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi suatu

daerah.

Kemampuan pemerintah daerah untuk melihat sektor yang memiliki

keunggulan/kelemahan diwilayahnya menjadi semakin penting. Sektor

yang mempunyai keunggulan memiliki prospek yang lebih baik untuk

dikembangkan dan diharapkan dapat mendorong sektor-sektor lain untuk

berkembang (Tarigan, 2005).

2.4. Teori Perubahan Struktur Ekonomi

Menurut Sukirno (1985) dalam perubahan struktur ekonomi ditandai

dengan adanya perubahan persentase sumbangan berbagai sektor dalam

pengembangan ekonomi, yang disebabkan intensitas kegiatan

manusia dan perubahan teknologi secara umum. Perubahan struktur

ekonomi ini dapat dipahami dari proses perubahan ekonomi tradisional

ke arah ekonomi modern, dari ekonomi sub sisten ke ekonomi pasar dan

dari ketergantungan ke ekonomi pasar

Transformasi struktur ekonomi lazimnya ditandai dengan peralihan dan

pergeseran dari kegiatan di sektor produksi primer pertanian dan

pertambangan ke sektor produksi sekunder industri manufaktur dan

konstruksi dan sektor-sektor tersier (jasa-jasa) (Djojohadikusumo,

1994). Perubahan struktur perekonomian akan mempengaruhi pola

pembagian pendapatan antar penduduk dan antar sektor perekonomian,

serta akan menyebabkan pemindahan alokasi tenaga kerja dari sektor

Page 16: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

12

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

yang produktivitasnya rendah ke sektor yang produktivitasnya tinggi.

2.5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh

seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah

seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit

ekonomi disuatu wilayah. Wilayah domestik suatu daerah yang

meliputi daratan dan lautan yang berada didalam batas-batas geografis

daerah tersebut. Pada PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan

nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada

setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai

tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun

tertentu sebagai dasar. Produk Domestik Bruto atas dasar harga pasar

adalah jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor

diwilayah itu (Tarigan, 2005)

2.6. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori basis ekonomi mendasarkan pandangannya bahwa laju

pertumbuhan ekonomi disuatu wilayah ditentukan oleh besarnya kegiatan

ekspor diwilayah tersebut. Kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi

kegiatan basis dan non basis. Hanya kegiatan basis yang dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi wilayah (Tarigan, 2005). Ricardson (1991)

menjelaskan bahwa Teori basis ekonomi merupakan model yang relatif

sederhana. Teori ini menyederhanakan suatu perekonomian regional

terbagi menjadi dua sektor. Sektor pertama adalah sektor basis (sektor

ekspor) dan sektor kedua adalah sektor bukan basis (sektor lokal). Model

teori ini menjelaskan struktur perekonomian suatu daerah atas dua sektor

yaitu:

Page 17: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

13

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

1. Sektor unggulan yaitu sektor atau kegiatan ekonomi yang melayani

baik pasar domestik maupun pasar luar daerah itu sendiri, ini berarti

daerah secara tidak langsung mempunyai kemampuan untuk

mengekspor barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor tersebut ke

daerah lain.

2. Sektor non unggulan yaitu sektor atau kegiatan yang hanya

mampu melayani pasar di daerah itu sendiri.

2.7. Location Quotient (Kuesion Lokasi)

Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan

kegiatan basis dan bukan basis, diantaranya adalah teknik Location

Quotient (LQ). Pendekatan ini sering digunakan untuk mengukur basis

ekonomi. Dalam teknik LQ pengukuran dari kegiatan ekonomi secara

relatif berdasarkan nilai tambah bruto atau tenaga kerja. Analisis LQ

juga dapat digunakan untuk menetukan komoditas unggulan dari sisi

produksinya.

Asumsi yang digunakan dalam teknik ini adalah semua penduduk

disetiap daerah mempunyai pola permintaan yang sama dengan pola

permintaan pada tingkat regional/nasional (pola permintaan secara

geografis sama), produktivitas tenaga kerja, dan setiap industri

menghasilkan barang yang homogen pada setiap sektor (Arsyad, 1999).

Pendekatan LQ mempunyai dua kelebihan diantaranya adalah sebagai

berikut:

a. Memperhitungkan ekspor, baik secara langsung maupun tidak

lansung (barang antara).

b. Metode ini tidak mahal dan dapat diterapkan pada data diskrit

untuk mengetahui kecendrungan.

Page 18: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

14

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Kelebihan analisis LQ yang lainnya adalah analisis ini bisa dibuat

menarik apabila dilakukan dalam bentuk time –series/trend, artinya

dianalisis selama kurun waktu tertentu. Dalam hal ini perkembangan LQ

bisa dilihat untuk suatu komoditi tertentu dalam kurun waktu yang

berbeda, apakah terjadi kenaikan atau penurunan (Tarigan, 2001).

2.8. Pengertian Komoditi Unggulan

Keunggulan komperatif suatu komoditi bagi suatu daerah adalah bahwa

komoditi itu lebih unggul secara relatif dengan komoditi lain di

daerahnya. Pengertian unggul dalam hal ini adalah dalam bentuk

perbandingan dan bukan dalam bentuk nilai tambah riil. Keunggulan

komperatif adalah suatu kegiatan ekonomi yang secara perbandingan

lebih menguntungkan bagi pengembangan daerah (Tarigan, 2001).

Sedangkan sektor unggulan menurut Tumenggung (1996) adalah sektor

yang memiliki keunggulan komperatif dan keunggulan kompetitif

dengan produk sektor sejenis dari daerah lain serta memberikan nilai

manfaat yang besar. Sektor unggulan juga memberikan nilai tambah

dan produksi yang besar, memiliki multiplier effect yang besar terhadap

perekonomian lain, serta memiliki permintaan yang tinggi baik pasar

lokal maupun pasar ekspor (Mawardi, 1997).

Page 19: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

15

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

BAB III. METODOLOGI

3.1. Lokasi Penelitian

Kegiatan analisis komoditas unggulan sektor pertanian di wilayah

Kabupaten Lampung Barat ini lokasi penelitiannya meliputi seluruh

wilayah Kabupaten Lampung Barat yang terdiri dari 15 (lima belas)

kecamatan yaitu Lumbok Seminung, Balik Bukit, Sukau, Sekincau,

Belalau, Batu Brak, Pagar Dewa, Batu Ketulis, Suoh, Bandar Negeri

Suoh, Way Tenong, Gedung Surian, Kebun Tebu, Air Hitam, dan

Sumberjaya.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah data sekunder

yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Data sekunder tersebut

meliputi :

No Sub Sektor Data

1 Tanaman Pangan Produksi Padi, Jangung, Kedelai, Kacang Tanah,

Kacang Hijau, Ubi Kayu, dan Ubi Jalar

2 Hortikultura Buah Produksi Duku/Langsat, Durian, Jambu Biji, Jeruk,

Mangga, Manggis, Nenas, Pepaya, Pisang,

Rambutan, Salak, dan Sawo

3 Hortikultura Sayur Produksi Bawang Merah, Cabai, Kentang, Kubis,

dan Petsai

4 Perkebunan Produksi Sawit, Karet, Kepala, Kopi, Lada, Kakao,

dan Tembakau

5 Peternakan Produksi Daging Ayam Kampung, Ayam

Petelur, Ayam Pedaging, Itik/Itik Manila, Sapi,

Kerbau, Kuda, Kambing

6 Perikanan Produksi Perikanan Perairan Umum,

Budidaya, Tangkap, Tambak, Kolam, Keramba,

Jaring Apung dan Sawah

Page 20: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

16

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

3.3. Metode Analisis

3.3.1. Analisis Komoditas Unggulan

Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan komoditas unggulan yang

dimiliki oleh setiap wilayah kecamatan. Analisis yang digunakan dalam

penentuan komoditas unggulan adalah dengan cara menyajikan

perbandingan relatif antara kemampuan komoditas tertentu di suatu

wilayah dengan kemampuan komoditas yang sama pada wilayah yang

lebih luas. Adapun asumsi yang digunakan dalam metode Location

Quetion adalah :

a. Kualitas buruh yang sama pada tingkat kecamatan dan kabupaten b. Produktivitas pada sektor i sama pada tingkat kecamatan dan

kabupaten.

c. Pendapatan yang sama di tingkat kecamatan dan kabupaten

d. Setiap sektor akan menghasilkan produksi tunggal.

Selanjutnya untuk mengetahui komoditas yang unggul di setiap wilayah

kecamatan digunakan formulasi Location Quetion sebagaimana yang

pernah digunakan dalam penelitian Susanto dan Woyanti (2008). Dalam

penelitian formulasi Location Quetion adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Si = Jumlah produksi komoditi i di kecamatan i

S = Jumlah total produksi subsektor i di kecamatan i

Ni = Jumlah produksi komoditi i di kabupaten

N = Jumlah total produksi subsektor i di kabupaten

Page 21: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

17

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Keputusan yang diambil dari hasil Location Quetion (LQ) untuk

menentukan apakah suatu komoditi unggul (basis) atau tidak unggul (non

basis), maka didasarkan pada jika nilai LQ > 1 berarti komoditi tersebut

unggul (basis) dan apabila nilai LQ < 1 berarti komoditi tersebut tidak

unggul (non basis). Sedangkan untuk menentukan keunggulan suatu

komoditi pada wilayah kecamatan maka digunakan nilai rata-rata LQ

dengan formulasi sebagai berikut :

Keterangan : LQi = Nilai LQ komoditi i pada setiap kecamatan

n = Jumlah kecamatan

Kemudian untuk mengetahui keunggulan subsektor pertanian yang

dimiliki oleh setiap kecamatan pada satu wilayah kabupaten digunakan

formulasi sebagai berikut :

Keterangan : LQi = Nilai LQ komoditi i di kecamatan

n = Jumlah komoditas di kecamatan

3.3.2. Analisis Pengembangan Komoditas Unggulan

Kegiatan ini dilakukan tidak sebatas pada penentuan jenis komoditas

unggulan semata, namun setelah diketahuinya jenis komoditas unggulan

pada suatu wilayah kecamatan dalam Kabupaten Lampung Barat

selanjutnya adalah merumuskan upaya pengembangan jenis komoditas

Page 22: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

18

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

unggulan tersebut berdasarkan kondisi dan permasalah yang ada di

lapangan serta potensi dan peluang pengembangannya. Untuk maksud

dan tujuan tersebut maka teknik analisis yang digunakan adalah dengan

merumuskan strategi pengembangan berdasarkan analisis SWOT, yaitu

telaahan kondisi lingkungan internal meliputi kekuatan (strenghts) dan

kelemahan (weaknesses), serta kondisi lingkungan eksternal yaitu peluang

(opportunities), dan ancaman (threats). Dengan mengetahui keempat

faktor kondisi lingkungan tersebut, maka strategi pengembangan suatu

jenis komoditas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara dengan kekuatan (strengths) yang ada dapat

mengambil keuntungan (adventages) dari peluang (opportunities)

yang ada saat ini dan yang akan datang,

2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang

menghambat pengembangan dalam mengambil keuntungan

(adventages) dari peluang (opportunities) yang ada,

3. Bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi berbagai

hambatan atau ancaman (treaths) yang ada, dan

4. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang mampu

membuat ancaman (threats) baru.

Data kondisi lingkungan untuk digunakan dalam analisis SWOT diperoleh

secara langsung dilapangan dengan teknik survei menggunakan instrumen

kuesioner tertutup dengan sasaran responden yang mewakili unsur

produsen (hulu), industri (pengolahan), dan pasar (hilir) untuk setiap jenis

komoditas (snowball sampling). Lokasi sampel ditentukan secara sengaja

(purposive sampling) mewakili kecamatan dimana telah diketahui banyak

masyarakat melakukan aktifitas budidaya suatu jenis komoditas

berdasarkan data sekunder yang sudah ada.

Page 23: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

22

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4.1. Kondisi Fisik dan Geografis Wilayah

Sebagai daerah yang dibentuk pada tahun 1991, Kabupaten Lampung

Barat masih terus menata wilayahnya. Secara administratif sebelum tahun

2006 wilayah Kabupaten Lampung Barat terdiri dari 14 Kecamatan dan

terdiri dari 170 pekon dan 5 kelurahan dan sejak akhir tahun 2015 telah

terjadi pemekaran wilayah kecamatan menjadi 15 kecamatan. Pembagian

wilayah kabupaten berdasarkan kecamatan disajikan pada Tabel 4.1,

Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.

Tabel 4.1. Pembagian wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten

Lampung Barat

No. Nama Kecamatan Ibukota

Kecamatan

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Pekon/Kelurahan

1. Balik Bukit Liwa 17.563 10

2. Sukau Buay Nyerupa 22.310 10

3. Lumbok Seminung Lumbok 2.24 11

4. Belalau Kenali 21.793 10

5. Sekincau Pampangan 11.828 4

6. Suoh Bandar agung 17.077 7

7. Batu Brak Kegeringan 26.155 11

8. Pagar Dewa Pagar Dewa 11.019 10

9. Batu Ketulis Bakhu 10.370 10

10. Bandar Negeri Suoh Suoh 17.085 10

11. Sumber Jaya Tugu Sari 19.538 5

12. Way Tenong Mutar Alam 11.667 8

13. Gedung Surian Gedung Surian 8.714 5

14. Kebun Tebu Pura Jaya 1.485 10

15. Air Hitam Sumber Alam 7.623 10

Sumber: Lampung Barat Dalam Angka, 2017

Page 24: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

23

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Secara geografis Kabupaten Lampung Barat terletak antara 4o 47’ 16” - 5o

56’ 42” Lintang Selatan dan 103o 35’ 8” - 104o 33’ 51” Bujur Timur,

wilayah ini bervariasi antara dataran rendah dan dataran tinggi, yang

sebagian merupakan daerah berbukit sampai bergunung mengikuti lereng

Bukit Barisan, bagian Selatan meruncing dekat dengan sebuah teluk yang

besar yaitu Teluk Semangka. Potensi sumber daya alam yang dimiliki

Kabupaten Lampung Barat sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan

pertanian. Selain itu masih terdapat sumber daya alam yang potensial

untuk dikembangkan berupa bahan galian B dan bahan galian golongan

C. Di samping itu juga terdapat potensi energi gas/panas bumi yang

memungkinkan untuk dikembangkan menjadi energi listrik alternatif.

Secara morfologi wilayah Kabupaten Lampung Barat pada umumnya

merupakan daerah berbukit sampai pegunungan. Dataran ini hampir

meliputi sebagian besar wilayah kabupaten dengan ketinggian 600 - 2000

m di atas permukaan laut. Kabupaten Lampung Barat juga dialiri oleh

beberapa sungai lainnya diantaranya Way Besai dan Way Seputih. Proses

pembentukan tanah di Kabupaten Lampung Barat, sangat ditentukan oleh

faktor bahan induk dan iklim, sedangkan jenis tanahnya berkaitan erat

dengan keadaan bentuk lahan. Adapun jenis tanah yang terdapat di

Kabupaten Lampung Barat adalah entisol, inceptisol, dan ultisol. Formasi

geologi yang menyusun wilayah Lampung Barat meliputi formasi

aluvium, gamping koral, batuan gunung api kuarter, batuan gunung api,

bintuhan, ranau, semung, lemau, hulusimpang, batuan terobosan, lakitan,

simpang aur dan formasi seblat.

Page 25: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

24

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Gambar 4.1. Peta Administrasi Kabupaten Lampung Barat

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

Gambar 4.2. Distribusi luas wilayah Kabupaten Lampung Barat

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

4.2. Kondisi Demografis

Penduduk Kabupaten Lampung Barat berdasarkan hasil registrasi

penduduk tahun 2017 adalah sebesar 298.286 jiwa, yang terdiri dari

158.381 jiwa penduduk laki-laki dan 139.905 jiwa penduduk perempuan.

Kepadatan penduduk Lampung Barat pada tahun 2017 sebesar 92-93 jiwa

Page 26: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

25

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

per km2. Secara grafis kondisi demografis Kabupaten Lampung Barat per

kecamatan terlihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Distribusi penduduk menurut kecamatan

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

4.3. Kondisi Perekonomian

Pemulihan pertumbuhan ekonomi akibat krisis yang berlangsung sejak

tahun 1997 masih berjalan tersendat. Hal ini disebabkan para investor

asing masih enggan menanamkan modalnya di Indonesia karena

kurangnya jaminan stabilitas politik dan keamanan dari Pemerintah.

Disamping itu, Indonesia masih memiliki ketergantungan yang sangat

tinggi dari pihak asing untuk memperoleh pinjaman guna memenuhi

kebutuhan anggaran belanja negara. Akibat keadaan tersebut, meskipun

pertumbuhan ekonomi negara terus meningkat, namun belum mencapai

kondisi perekonomian sebelum krisis.

Page 27: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

26

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Nilai PDRB Kabupaten Lampung Barat selama periode 2012-2016

mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

dalam volume produksi barang dan jasayang dihasilkan di Kabupaten

Lampung Barat. PDRB atas dasar harga berlaku mengalami

peningkatan secara periodik. Pada tahun 2012 PDRB atas dasar harga

berlaku mencapai 3,75 triliun. Kemudian meningkat pada tahun 2013

menjadi 4,15 triliun atau meningkat sebesar 10,59 persen dari tahun 2012.

Pada tahun 2014 PDRB atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan

menjadi 4,65 triliun rupiah atau meningkat 12,07 persen dari tahun

sebelumnya. Kemudian mengalami kenaikan 10,07 persen menjadi 5,12

triliun rupiah pada tahun 2015 dan kemba li naik sebesar 10,05 persen

menjadi 5,64 triliun rupiah pada tahun 2016. Dengan demikian, terjadi

peningkatan PDRB atas dasar harga berlaku rata-rata sebesar 10,70

persen per tahun selama tahun 2013-2016.

Hal yang sama juga terlihat pada PDRB atas dasar harga konstan (PDRB

riil). Kenaikan PDRB atas dasar konstan mampu menunjukkan adanya

peningkatan volume produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh

Kabupaten Lampung Barat. Pada tahun 2013, PDRB riil menjadi 3,67

triliun rupiah, atau naik sebesar 236,31 miliyar dari tahun 2012.

Kemudian pada tahun 2014, PDRB riil meningkat menjadi 3,88 triliun

rupiah atau meningkat sebesar 204,57 miliyar rupiah. Tahun 2015,

PDRB riil menjadi 4,08 triliun rupiah dan tahun 2016 mencapai 4,29

triliun rupiah atau meningkat 5,01persen dari tahun sebelumnya.

Dengan begitu, terjadi kenaikan PDRB atas dasar harga konstan sebesar

5,69 persen per tahun selama 2013-2016.

Page 28: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

27

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Gambar 4.4. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lampung Barat 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

4.3.1. Struktur Ekonomi Besarnya peran masing-masing lapangan usaha dalam pembentukan total

PDRB mencerminkan struktur perekonomian wilayah yang bersangkutan.

Struktur perekonomian suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya

sumbangan suatu lapangan usaha dalam memproduksi barang dan jasa.

Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan masing-

masing lapangan usaha menggambarkan ketergantungan suatu daerah

terhadap kemampuan berproduksi dari masing-masing lapangan usaha.

Dengan demikian, berdasarkan peranan masing-masing lapangan usaha

terhadap total PDRB dapat mencerminkan lapangan usaha mana yang

memberikan peranan terbesar dan memiliki peran penting dalam

perkembangan perekonomian Kabupaten Lampung Barat. Struktur

perekonomian Kabupaten Lampung selama periode tahun 2012-2016

masih didominasi oleh 3 (tiga) lapangan usaha yang utama, yaitu

Page 29: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

28

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

pertanian, kehutanan dan perikanan; perdagangan besar dan eceran,

reparasi mobil dan sepeda motor dan Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Pertanian, kehutanan dan

perikanan pada tahun 2016 memiliki peranan sebesar 51,86 persen

terhadap total PDRB. Peranan terbesar kedua setelah pertanian,

kehutanan dan perikanan adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi

mobil dan sepeda motor yang mencapai 11,40 persen pada tahun 2016.

Pertanian, kehutanan dan perikanan pada tahun 2016 memiliki peranan

sebesar 51,86 persen terhadap total PDRB.

Lapangan usaha terbesar ketiga yaitu Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 6,36 persen. Real estate

merupakan lapangan usaha terbesar keempat. Pada tahun 2016, peranan

real estate sebesar 4,48 persen. Industri Pengolahan merupakan lapangan

usaha terbesar kelima yang mencapai 4,35 persen pada tahun 2016.

4.3.2. Pertumbuhan Ekonomi

Pada tahun 2016, Kabupaten Lampung Barat mengalami perlambatan laju

pertumbuhan ekonomi menjadi 5,01 persen atau menurun sebesar 0,31

persen dari tahun sebelumnya. Perlambatan ini tak luput dari

melambatnya pertumbuhan tiga kategori utama penopang perekonomian

Lampung Barat yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan;

perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib.

Page 30: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

29

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Gambar 4.5 Struktur Ekonomi Kabupaten Lampung Barat Tahun 2016

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

Pertumbuhan ekonomi tertinggi di tahun 2016 dicapai oleh kategori

pengadaan listrik dan gas sebesar 17,36 persen. Kategori yang

mengalami pertumbuhan tertinggi kedua adalah informasi dan

komunikasi sebesar 12,19 persen. Kemudian pertumbuhan tertinggi

ketiga adalah konstruksi sebesar 10,37 persen. Sedangkan kategori

ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2016 mengalami pertumbuhan

positif.

Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha

(persen), Tahun 2012-2016

Kategor

i U

r

2012 2013 2014 2015* 2016**

Page 31: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

30

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

(1

) (

2

(3

) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -34,53 6,82 4,05 5,14 4,6

7 B Pertambangan dan Penggalian -56,71 8,38 7,47 12,48 6,5

8 C Industri Pengolahan -43,66 7,84 5,60 7,35 7,3

6 D Pengadaan Listrik dan Gas -25,05 11,54 47,96 14,73 17,3

6 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang -22,17 1,72 5,14 2,37 6,5

8 F Konstruksi -44,10 5,49 7,61 2,29 10,3

7 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor -35,39 5,81 7,20 3,29 2,1

7 H Transportasi dan Pergudangan -12,38 7,83 9,26 13,95 8,1

5 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -42,18 9,65 9,34 10,90 6,1

9 J Informasi dan Komunikasi -22,73 9,75 8,57 8,55 12,1

9 K Jasa Keuangan dan Asuransi -30,73 4,69 2,35 3,61 2,7

5 L Real Estate -27,98 9,12 9,36 1,27 5,4

5 M,N Jasa Perusahaan -23,57 13,15 12,85 7,21 2,8

5 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib -30,97 5,32 5,59 5,02 4,5

4 P Jasa Pendidikan -30,07 8,76 9,19 7,03 4,3

0 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -28,35 7,61 8,02 7,21 6,1

9 R,S,T,U Jasa lainnya -30,97 3,92 7,80 9,76 3,2

8 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO -34,72 6,87 5,56 5,32 5,0

1 * Angka sementara

** Angka sangat sementara

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

4.3.3. PDRB Perkapita

Tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum bisa ditunjukkan dari

meningkatnya tingkat pendapatan per kapita suatu wilayah. Semakin

tinggi tingkat perolehan pendapatan per kapita menunjukkan semakin

tinggi pula tingkat kesejahteraannya. Sebaliknya penurunan pada tingkat

pendapatan per kapita menunjukkan tingkat kesejahteraan yang semakin

menurun. Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk

yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita.

PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per

kepala atau per satu orang penduduk.

Tabel 4.3. PDRB Per Kapita Kabupaten Lampung Barat dan Provinsi

Lampung (Juta Rupiah), 2012-2016

Pemerintahan 2012 2013 2014 2015 2016

Page 32: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

31

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

Nilai PDRB perkapita atas dasar harga berlaku masyarakat Kabupaten

Lampung Barat pada tahun 2012-2016 selalu mengalami peningkatan.

Meskipun angka perkapita ini bersifat global tanpa melihat nilai tersebut

benar-benar secara merata diterima oleh setiap individu di Kabupaten

Lampung Barat, namun dengan melihat perkembangannya dapat

diketahui adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten

Lampung Barat secara umum dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya. PDRB Per kapita Kabupaten Lampung Barat tahun 2016

adalah sebesar 19,08 juta rupiah dengan pertumbuhan sebesar 9,09

persen dibandingkan tahun 2015. Sedangkan di tahun 2015 PDRB

Perkapita Kabupaten Lampung Barat hanya sebesar 17,49 juta rupiah.

Peningkatan pendapatan perkapita di Kabupaten Lampung Barat juga

sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita Provinsi Lampung,

meskipun nilai PDRB perkapita untuk Kabupaten Lampung Barat selama

lima tahun terakhir masih berada dibawah angka PDRB perkapita

Provinsi Lampung. Pada tahun 2016, PDRB per kapita Provinsi Lampung

mencapai 34,26 juta rupiah dengan pertumbuhan sebesar 9,80 persen

dibandingkan tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2015 hanya sebesar

31,20 juta rupiah. Berikut gambaran perbandingan PDRB Perkapita

Kabupaten Lampung Barat dan Provinsi Lampung tahun 2012-2016.

Lampung Barat 13,21 14,45 16,04 17,49 19,08

Lampung 23,91 25,77 28,76 31,2 34,26

Page 33: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

32

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Gambar 4.6 Perbandingan PDRB Per Kapita Kabupaten Lampung Barat

dan Provinsi Lampung Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

Berdasarkan Gambar 4.6, dapat dilihat bahwa PDRB perkapita

Kabupaten Lampung Barat dan Provinsi Lampung selalu mengalami

peningkatan. Selama periode tahun 2012-2016, pendapatan perkapita

Kabupaten Lampung Barat masih berada dibawah pendapatan perkapita

Provinsi Lampung. Hal ini menunjukkan bahwa secara makro, rata-rata

pendapatan penduduk Lampung Barat masih berada dibawah rata-rata

Provinsi Lampung. Akan tetapi perlu diketahui bahwa indikator PDRB

per kapita tidak sepenuhnya menggambarkan tingkat kesejahteraan per

kapita penduduk. Indikator ini lebih tepat digunakan untuk menilai apakah

upaya pembangunan ekonomi di suatu wilayah mampu meningkatkan

capaian nilai tambah bagi masyarakat melalui hasil kreatifitas usaha

dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Meskipun demikian,

dengan segala keterbatasan indikator PDRB per kapita dapat

menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara makro dan tolak

ukur kemakmuran suatu daerah.

Page 34: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

33

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

4.4. Kondisi Adat Istiadat

Penduduk Kabupaten Lampung Barat memiliki berbagai ragam latar

belakang budaya, kesukuan, dan agama. Hal ini merupakan salah satu

potensi besar dalam pelaksanaan pembangunan daerah untuk mencapai

kemajuan yang dicita-citakan. Akan tetapi, apabila hal ini tidak dikelola

dengan baik akan dapat menjadi sumber konflik yang kontra-produktif

dalam pembangunan Kabupaten Lampung Barat. Penduduk Kabupaten

Lampung Barat dibagi dalam dua kelompok, yaitu: kelompok penduduk

asli Lampung yang merupakan masyarakat adat Lampung dan kelompok

pendatang yang pada umumnya merupakan kelompok masyarakat Jawa.

Keberadaa kedua kelompok tersebut dengan sendirinya membentuk suatu

struktur sosial yang berdimensi multi kultural.

Masyarakat adat Lampung sendiri terbagi dalam dua kelompok besar yaitu

Peminggir dan Pepadun. Termasuk didalamnya kelompok pertama antara

lain : masyarakat adat Krui, masyarakat adat Ranau, Masyarakat adat

Komering, Masyarakat adat Kalianda, Masyarakat adat Kota Agung, dan

masyarakat Way Ratai. Dan yang termasuk kelompok kedua diantaranya

masyarakat adat Abung Siwo Mego, Masyarakat adat Pubian, masyarakat

Menggala Mego Pak dan masyarakat Adat Buai Lima. Struktur

masyarakat adat asli ini berbeda satu dengan yang lainnya.

Pada kelompok masyarakat adat Lampung, umumnya terdapat suatu ciri

geneologis yang sangat dominan, yaitu suatu ikatan masyarakat hukum

adat yang anggota-anggotanya didasarkan atas suatu pertalian keturunan,

baik karena ikatan darah maupun karena hubungan darah. Sistem

kekerabatan yang dikenal pada kedua kelompok masyarakat tersebut

Page 35: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

34

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

adalah patrilineal, yaitu suatu sistem yang mengenal ahli waris utama

adalah anak laki-laki tertua. Pola pemilikan tanah di Kabupaten Lampung

Barat dibedakan atas tanah adat (milik marga) dan tanah milik negara.

Kedatangan kelompok masyarakat pendatang yang kemudian menetap di

daerah ini pada mulanya didahului dengan adanya perizinan perintisan

dari marga. Tetapi lama-kelamaan hubungan antara pendatang dengan

marga pemberi izin pembukaan tanah berangsur-angsur hilang. Hali ini

berdampak pada semakin meluasnya perambahan terhadap tanah adat dan

hutan negara tanpa izin.

Pada lambang Kabupaten Lampung Barat berbentuk perisai bersegi lima

menggambarkan bahwa masyarakat Kabupaten Lampung Barat sanggup

mempertahankan cita-cita Bangsa Indonesia dan melanjutkan

pembangunan serta memajukan daerah bedasarkan Pancasila. Seiring

perkembangan zaman di dalam masyarakat Lampung sudah menjadi

akulturasi budaya sejak zaman penjajahan Jepang dan hingga kini masih

terus berjalan. Proses tersebut dipercepat dengan adanya

pertukaran/perpindahan penduduk, dimana ada penduduk Lampung

pindah ke Jawa baik untuk menuntut ilmu maupun bekerja, dan sebaliknya

banyak penduduk Jawa atau daerah lain yang transmigrasi ke Lampung

dan khususnya ke Lampung Barat.

Proses akulturasi budaya mempengaruhi pembentukan pola-pola daerah

pemukiman. Perkampungan penduduk asli Lampung masih banyak di

jumpai mengikuti jalan, garis pantai, dan aliran sungai dengan pola linear

dan pola mengelompok secara sporadis pada wilayah-wilayah pertanian.

Page 36: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

35

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Sedangkan penduduk pendatang umumnya bermukim pada kantong-

kantong pemukiman yang sudah terbentuk dengan dan atau tanpa

pengaturan seperti lahan transmigrasi dan pemukiman tradisional/

perkampungan.

4.5. Potensi Pertanian

Berdasarkan analisis kesesuaian lahan, pemanfaatan lahan pertanian di

wilayah Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut :

4.5.1. Pengembangan Padi/Sawah

▪ Alokasi : Pada satuan-satuan lahan di daerah fisiografi aluvial dan

dataran tuf masam meliputi luasan 13.443 ha.

▪ Kelas kesesuaian lahan : S2 dengan faktor pembatas utama adalah

kondisi perakaran, ketersediaan dan retensi hara yang rendah.

Perkembangan luas tanam padi sawah dan padi ladang tahun 2013-

2017 disajikan pada Tabel 4.4.

4.5.2. Pengembangan Tanaman Pangan

▪ Komoditas yang dikembangkan adalah :

- Tanaman Pangan : jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah,

kedelai, kacang hijau.

- Tanaman Sayuran :Bawang merah, kentang, kubis, cabai, petsai,

- Tanaman Buah tahunan : Nanas, pepaya, pisang, durian, mangga,

dan jeruk.

Tabel 4.4. Perkembangan luas areal tanam padi di Kabupaten

Lampung Barat (dalam Hektar), 2013-2017

No. Kecamatan 2013 2014 2015 2016 2017

1 Kebun Tebu 1.514 1.229 1.456 1.408 1.458

2 Sumberjaya 944 944 907 1.003 695

3 Gedung Surian 918 881 877 882 776

4 Way Tenong 1.820 1.818 1.699 1.410 1.738

5 Air Hitam 313 431 260 398 541

6 Belalau 808 871 912 1.038 1.010

Page 37: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

36

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

▪ Alokasi : Satuan-satuan lahan didaerah fisiografi dataran dan tuf

masam.

▪ Kelas kesesuaian lahan : S2 dengan faktor pembatas utama adalah

retensi dan ketersediaan hara yang rendah, dan lereng agak curam.

Perkembangan luas tanaman pangan tahun 2013-2017 disajikan

pada Tabel 4.5, tanaman sayuran (Tabel 4.6) dan tanaman buah

(Tabel 4.7).

4.5.3. Pengembangan Perkebunan

▪ Komoditas yang dikembangkan adalah :

- Tanaman Perkebunan : Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Kopi, Lada,

Kakao, dan lainnya.

Tabel 4.5. Rata-rata luas areal tanaman pangan di Kabupaten Lampung

Barat (dalam Hektar), 2013-2017

No. Kecamatan Jagung Ubijalar Ubikayu Kedelai

1 Kebun Tebu 22 12 27 10

2 Sumberjaya 0 1 1 -

3 Gedung Surian 12 13 14 2

4 Way Tenong 11 13 15 -

5 Air Hitam 5 9 14 39

6 Belalau 5 4 3 4

7 Batu Ketulis 4 4 3 3

8 Batu Brak 10 9 6 -

Page 38: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

37

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

Tabel 4.6. Perkembangan luas areal tanaman sayuran di Kabupaten

Lampung Barat (dalam Hektar), 2013-2017

Tabel 4.6. Lanjutan

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

No. Jenis Komoditas 2013 2014 2015 2016 2017

15 Ketimun 236 132 76 108 106

16 Labu Siam 82 90 84 87 74

17 Kangkung 166 83 56 81 87

18 Bayam 158 77 62 75 77

Total Luas 4.785 4.018 2.810 3.701 3.600

No. Jenis Komoditas 2013 2014 2015 2016 2017

1 Bawang Merah 1 1 1 9 13

2 Bawang Daun 289 338 191 236 229

3 Kentang 46 36 32 33 29

4 Kubis 548 566 378 525 452

5 Kembang Kol 32 34 36 36 25

6 Petsai/Sawi 451 434 344 457 420

7 Wortel 369 347 292 338 319

8 Kacang Merah 125 116 79 98 73

9 Kacang Panjang 300 149 93 137 109

10 Cabe Besar 513 436 264 384 429

11 Cabe Rawit 258 152 99 162 264

12 Tomat 519 452 311 457 460

13 Terung 309 168 116 149 116

14 Buncis 383 407 296 329 318

Page 39: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

38

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 4.7 Perkembangan luas areal tanaman buah di Kabupaten

Lampung Barat (dalam Hektar), 2013-2017

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

▪ Alokasi : Satuan-satuan lahan didaerah fisiografi dataran dan

dataran tuf masam, luas wilayah ini mencapai 65.320,98 ha. (luas

tanaman)

▪ Kelas kesesuaian lahan : S2 dengan pembatas utama retensi dan

ketersediaan hara yang rendah.

Perkembangan luas tanaman perkebunan tahun 2013-2017

disajikan pada Tabel 4.8.

No. Jenis Komoditas

1 Alpukat 258 273 164 290 180

2 Belimbing 30 12 10 9 22

3 Duku/Langsat 68 9 16 7 7

4 Durian 176 47 106 78 62

5 Jambu Biji 73 45 59 52 46

6 Jambu Air 37 52 15 50 8

7 Jeruk Siam/keprok 398 26 12 117 81

8 Jeruk Besar 2 1 2 3 5

9 Mangga 69 49 45 45 11

10 Manggis 102 86 29 25 9

11 Nangka/Cempedak 184 109 128 90 71

12 Nenas 287 123 91 87 73

13 Pepaya 2.235 2.020 1.500 1.626 1.335

14 Pisang 2.421 1.188 917 994 869

15 Rambutan 33 15 13 15 7

16 Salak 196 252 220 227 239

17 Sawo 115 91 56 57 42

18 Markisa 2 2 1 1 0

19 Sirsak 21 12 9 15 8

20 Sukun 71 11 9 30 16

21 Melinjo 179 19 13 11 12

22 Petai 138 30 51 36 21

23 Jengkol 57 19 27 18 24

Total Luas 7.152 4.490 3.494 3.885 3.148

2013 2014 2015 2016 2017

Page 40: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

39

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 4.8. Perkembangan luas areal tanaman perkebunan di Kabupaten

Lampung Barat (dalam Hektar), 2013-2017

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

4.5.4. Pengembangan Peternakan

Komoditas ternak besar yang dikembangkan meliputi Sapi perah, Sapi

potong, Kerbau, Kuda, Kambing, dan Domba. Adapun jenis ternak kecil

(unggas) yang dikembangkan meliputi ayam kampung, ayam pedaging,

ayam potong, itik, dan itik manila.

Alokasi ruangnya mengikuti areal pengembangan tanaman pangan dan

No. Jenis Komoditas 2013 2014 2015 2016 2017

I Tanaman Tahunan

1 Aren 322 339 353 373 403

2 Kelapa Dalam 524 524 525 529 513

3 Kelapa Hibrida 16 15 15 13 13

4 Karet 114 124 124 124 128

5 Kelapa Sawit 29 27 27 37 31

6 Kemiri 77 79 81 81 92

7 Lada 7.634 7.683 7.686 7.692 7.603

8 Kayu Manis 930 806 801 775 747

9 Cengkeh 502 608 608 656 886

10 Vanili 12 13 13 5 5

11 Kopi Robusta 53.560 53.601 53.606 53.612 53.977

12 Kopi Arabika 6 4 4 4 4

13 Kakao 1.229 1.231 1.231 1.211 1.187

14 Pinang 106 105 105 106 109

JUMLAH I 65.060 65.157 65.178 65.218 65.698

II Tanaman Semusim

1 Tembakau 152 38 38 10 14

2 Nilam - - - - -

JUMLAH II 152 38 38 10 14

TOTAL I + II 65.212 65.195 65.216 65.227 65.712

Page 41: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

40

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

holtikultura, karena pengembangan peternakan tidak dalam bentuk ranch,

tetapi dalam skala kecil dan dilaksanakan oleh petani, yang memanfaatkan

limbah tanaman pangan, sayuran, atau buah-buahan.

Tabel 4.9. Populasi ternak besar di Kabupaten Lampung Barat (dalam

ekor), 2017

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

Tabel 4.10. Populasi ternak unggas di Kabupaten Lampung Barat

(dalam ekor), 2017

No. KecamatanSapi

Perah

Sapi

PotongKerbau Kuda Kambing Domba

1 Balik Bukit - 1.159 12 44 4.958 627

2 Sukau - 1.619 67 56 3.663 426

3 Lumbok Seminung - 829 78 - 3.646 423

4 Belalau - 58 2 4 7.678 459

5 Sekincau 71 594 9 - 3.705 207

6 Suoh - 16 8 10 9.659 350

7 Batubrak - 82 2 6 4.731 240

8 Pagar Dewa - 233 25 - 3.703 207

9 Batu Ketulis - 253 4 - 7.678 459

10 Bandar Negeri Suoh - 114 72 - 5.594 176

11 Sumberjaya - 164 61 - 4.326 502

12 Way Tenong 5 269 6 - 5.217 411

13 Gedung Surian - 145 5 - 2.900 289

14 Kebun Tebu - 513 4 - 3.337 495

15 Air Hitam - 137 16 - 4.351 297

Lampung Barat 76 6.185 371 120 75.146 5.568

Page 42: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

41

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat, 2017

4.5.5. Pengembangan Perikanan

Potensi sektor pertanian lain yang dikembangkan di Kabupaten Lampung

Barat adalah potensi pengembangan usaha perikanan, baik perikanan

tangkap maupun budidaya (Tabel 4.11).

No. KecamatanAyam

Kampung

Ayam

Petelur

Ayam

PedagingItik

Itik

Manila

1 Balik Bukit 195.809 5.000 - 4.194 2.714

2 Sukau 74.559 - - 2.009 1.303

3 Lumbok Seminung 49.748 - - 1.651 1.070

4 Belalau 87.863 - - 1.941 1.231

5 Sekincau 176.993 - - 4.801 3.113

6 Suoh 228.837 - - 5.569 3.612

7 Batubrak 103.946 - - 2.877 1.866

8 Pagar Dewa 117.266 - - 4.026 2.847

9 Batu Ketulis 58.579 - - 1.585 1.026

10 Bandar Negeri Suoh 152.879 - - 2.781 1.700

11 Sumberjaya 171.962 - - 6.095 3.951

12 Way Tenong 170.152 7.500 - 4.290 2.782

13 Gedung Surian 64.130 10.000 - 2.025 1.267

14 Kebun Tebu 257.937 2.000 30 000 6.093 3.948

15 Air Hitam 112.725 - - 8.745 3.401

Lampung Barat 2.023.385 24.500 - 58.682 35.831

Page 43: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

42

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tab

el 4

.10.

K

erag

aan

usah

a p

erik

anan

di K

abup

aten

Lam

pun

g B

arat

201

52

01

62

01

520

16

12

34

51

23

45

1B

alik

Buk

it9

812

327

,9

2

8,4

31

20

03

06

61

81

29

,76

00

27

,21

56

,96

2S

ukau

10

811

525

,2

2

7,9

32

60

03

25

65

11

15

,87

00

28

,91

44

,77

3L

umb

ok

Sem

inun

g64

865

61

98

,3

22

6,1

46

61

52

42

24

64

,30

4,3

51

.41

7,8

8

4,3

1.4

30

,83

4B

elal

au20

710

212

,9

1

4,1

26

40

01

94

45

84

9,6

8

00

17

,26

6,8

8

5S

ekin

cau

84

88

8,7

9,1

25

80

01

79

43

74

4,8

0

00

15

,96

0,7

0

6S

uoh

27

611

521

,9

2

6,9

28

20

01

73

45

56

9,6

9

00

15

,48

5,0

9

7B

atu

Bra

k12

711

220

,8

2

3,4

28

40

01

98

48

26

9,9

7

00

17

,68

7,5

7

8P

agar

Dew

a12

69

28

,9

10

,92

92

04

16

74

63

74

,00

0

01

4,8

95

,20

9B

atu

Ket

ulis

77

94

11

,2

1

2,8

23

30

01

26

35

92

3,9

3

00

11

,23

5,1

3

10

Ban

dar

Neg

eri S

uoh

23

810

618

,3

2

2,7

27

00

01

52

42

25

9,8

0

00

13

,57

3,3

0

11

Sum

ber

Jay

a15

829

746

,6

4

9,2

48

40

01

12

59

61

.02

3,8

1

00

9,8

1.0

33

,61

12

Way

Ten

ong

94

98

9,2

9,7

28

50

01

94

47

91

47

,49

00

17

,21

64

,69

13

Ged

ung

Sur

ian

10

89

614

,6

1

6,4

23

80

01

36

37

41

42

,73

00

12

15

4,7

3

14

Kab

un T

ebu

90

10

819

,8

2

3,5

34

80

01

04

45

27

17

,56

00

9,2

72

6,7

6

15

Air

Hita

m9

47

98

,3

9,8

24

40

01

46

39

03

3,4

5

00

13

,24

6,6

5

2.5

33

2

.28

1

45

2,6

0

51

0,9

0

4.1

66

6

,00

1

56

2

.55

4

6.8

82

2

.70

6,8

4

4,3

5

1

.41

7,8

8

22

7,4

0

4.3

62

,87

1: K

ola

m

2: K

eram

ba

3: J

arin

g A

pun

g

4: S

awah

5: T

ota

l

Pro

duk

si

Per

ikan

an

Tan

gkap

(T

on)

Jum

lah

Rum

ah T

angg

a P

erik

anan

Bud

iday

aJu

mla

h P

rod

uksi

Per

ikan

an B

udid

aya

(To

n)

Lam

pun

g B

arat

Kec

amat

anN

o

Jum

lah

Rum

ah

Tan

gga

Per

ikan

an

Page 44: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

43

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

4.6. Potensi Pertambangan

Berdasarkan literatur dan peta geologi, telah diinventarisir adanya bahan-

bahan tambang (endapan mineral) yang cukup potensial dan dapat

diusahakan untuk memajukan perekonomian wilayah. Bahan tambang

yang diduga cukup berpotensi untuk digali antara lain emas, perak,

tembaga, basalt, pasir trass, andesit, perlit dan batu apung. Kegiatan

eksploitasi yang sudah dan sampai saat ini masih terus dilakukan adalah

tambang emas dan perak. Endapan emas dan perak ini terdapat pada

singkapan masa granit disebelah hulu Way Pemerihan yang mengalir ke

pantai barat (Samudera Indonesia).

Sumber panas dan gas bumi yang berupa aktifitas vulkanisme air panas

serta mengandung belerang H2S dan CO2 dijumpai di lembah Suoh dan

Way Giham. Temperatur sumber air panas di lembah Suoh mencapai

950C. Sumber gas bumi di tempat ini telah diteliti lebih lanjut oleh

Direktorat Geologi dan dijelaskan pula bahwa potensi panas bumi yang

ada cukup besar untuk diusahakan.

4.7. Potensi Kehutanan

Kabupaten Lampung Barat merupakan suatu daerah yang mempunyai

wilayah hutan yang cukup luas sekitar 126.956,27 Ha atau sebesar 61,47

% dari luas wilayah administrasi Lampung Barat. Oleh sebab itu

pembangunan kehutanan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat

diarahkan untuk dapat memberikan manfaat bagi kemakmuran rakyat

dengan tetap menjaga kelestarian dan kelangsungan fungsi hutan,

Page 45: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

44

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

memelihara tata air, serta untuk memperluas lapangan kerja dan

meningkatkan sumber pendapatan daerah.

Kawasan hutan Lampung Barat terdiri dari Taman Nasional Bukit Barisan

Selatan seluas 87.725 Ha, dan Hutan Lindung seluas 39.181,27 Ha.

Adapun pemanfaatan dari sektor kehutanan antara lain mencangkup kayu

rimba campuran yang mencapai sekitar 90%, kayu meranti, kayu indah,

rotan, bambu, madu dan gula aren.

4.8. Potensi Industri

Kabupaten Lampung Barat mempunyai potensi untuk dikembangkan

berbagai jenis industri terutama industri pengolahan hasil pertanian

(agroindustri), hal ini karena telah banyak berkembang usaha pertanian

tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan yang dapat

menyuplai bahan baku bagi agroindustri.

Sedangkan industri kecil telah menyebar di seluruh wilayah Kabupaten

Lampung Barat yang sampai tahun 2004 mencapai 331 unit usaha dengan

sebaran industri makanan 146 unit dengan jumlah tenaga kerja 439 orang,

industri pengolahan tanah liat dan perabotan kelengkapan rumah tangga

91 unit dengan jumlah tenaga kerja 363 orang, industri sandang dan bahan

dari kulit 40 unit dengan jumlah tenaga kerja 143 orang, dan industri

pengolahan lainnya 54 unit dengan jumlah tenaga kerja 111 orang.

4.9. Potensi Pariwisata

Page 46: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

45

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Wisata alam merupakan potensi pariwisata yang dapat diandalkan untuk

masa mendatang. Disamping kesenian tradisional, potensi wisata tersebut

dapat dikelompokkan atas wisata bahari, wisata buru, wisata

pegunungan/petualangan, wisata danau dan wisata kesenian.

Page 47: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

46

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

BAB V. KOMODITAS UNGGULAN KECAMATAN

5.1. Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Kecamatan

Analisis penentuan komoditas unggulan setiap kecamatan dilakukan

dengan menghitung nilai indeks LQ untuk setiap jenis komoditas pada

setiap sub sektor pertanian. Metode LQ digunakan untuk mengetahui

sektor basis atau sektor potensial suatu daerah atau wilayah tertentu.

Metode ini menyajikan perbandingan relatif antara kemampuan sektor di

daerah dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih luas

(Robinson Tarigan, 2005).

Asumsi yang digunakan dalam metode LQ adalah :

a. Kualitas buruh yang sama pada tingkat daerah dan nasional

b. produktivitas pada sektor i sama pada tingkat daerah dan nasional.

c. Pendapatan yang sama di tingkat daerah dan nasional.

d. Setiap sektor akan menghasilkan produksi tunggal.

5.1.1. Komoditas Unggulan Tanaman Pangan

Sektor pertanian memiliki peranan yang besar dalam upaya mewujudkan

ketahanan pangan terutama untuk memenuhi hak atas pangan. Indonesia

sebagai negara agraris, hampir separuh penduduknya menggantungkan

sumber pendapatannya dari sektor pertanian (Sumaryanto, 2002). Namun

demikian, pada umumnya petani tanaman pangan memiliki luas lahan

yang sempit dan ditandai ketidakmerataan struktur penguasaan lahan

Page 48: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

47

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

pertanian (Nurmanaf, 2001). Berdasarkan hasil perhitungan nilai LQ rata-

rata selama kurun lima tahun (2013-2017), diperoleh jenis komoditas

tanaman pangan yang unggul di Kabupaten Lampung Barat adalah padi

(LQ = 1,053), jagung (LQ = 1,00), dan ubikayu (LQ = 1,072).

Tabel 5.1. Rata-rata nilai Location Quetion Tanaman Pangan Menurut

Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat (2013-2017).

Sumber: Hasil analisis.

Dari tabel diatas diperoleh Kecamatan yang unggul untuk pengembangan

padi meliputi Bandar Negeri Suoh (LQ = 3,22), Suoh (LQ = 2,35),

Lumbok Seminung (LQ = 1,48), Gedung Surian (LQ = 1,04), Sumberjaya

(LQ = 1,04), dan Sukau (LQ = 1,03). Adapun kecamatan yang unggul

untuk pengembangan jagung meliputi Sekincau (LQ = 2,64), Batu Brak

(LQ = 1,64), Kebun Tebu (LQ = 1,34), Balik Bukit (LQ = 1,24), dan

Sukau (LQ = 1,22). Sedangkan kecamatan yang unggul untuk

pengembangan ubikayu adalah Sukau (LQ = 3,24), Kebun Tebu (LQ =

Page 49: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

48

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

2,27), Gedung Surian (LQ = 2,24), Batu Brak (LQ = 1,79), Air Hitam (LQ

= 1,74), Lumbok Seminung (LQ = 1,43), dan Bandar Negeri Suoh (LQ =

1,16).

5.1.2. Komoditas Unggulan Hortikultura

Setiap wilayah memiliki karateristik berbeda-beda dan menyebabkan

berbagai jenis hortikultura dapat tumbuh dengan baik. Berdasarkan hasil

perhitungan LQ untuk tanaman hortikultura di Kabupaten Lampung Barat

menunjukkan bahwa hampir seluruh wilayah di Kabupaten Lampung

Barat unggul untuk dikembangkan sebagai wilayah pengembangan

hortikultura sayuran maupun buah. Adapun kecamatan yang unggul untuk

pengembangan hortikultura sayuran dan buah tersebut di atas disajikan

pada Tabel 5.2 dan Tabel 5.3.

Tabel 5.2. Rata-rata nilai Location Quetion Komoditas Hortikultura

Sayuran menurut Kecamatan di Kabupaten Lampung

Barat (2013-2017)

Tabel 5.2. Lanjutan

Page 50: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

49

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Sumber: Hasil analisis.

Tabel 5.3. Rata-rata nilai Location Quetion Komoditas Hortikultura

Buah menurut Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat

(2013-2017)

Sumber: Hasil analisis.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai LQ rata-rata selama kurun lima tahun

(2013-2017), diperoleh jenis komoditas hortikultura sayuran yang unggul

di Kabupaten Lampung Barat adalah bawang merah (LQ = 1,51) dan cabai

(LQ = 1,01) sedangkan hortikultura buah meliputi mangga (LQ = 1,16),

jeruk (LQ = 1,57), dan pisang (LQ = 1,23).

5.1.3. Komoditas Unggulan Tanaman Perkebunan

Berdasarkan hasil perhitungan LQ komoditas perkebunan di Kabupaten

Lampung Barat yang unggul meliputi Kelapa (LQ = 1,24), Kakao (LQ =

Page 51: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

50

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

1,66), dan Kopi (LQ = 1,69). Wilayah kecamatan yang memiliki

keunggulan tersebut disajikan pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Rata-rata nilai Location Quetion Komoditas Tanaman

Perkebunan menurut Kecamatan di Kabupaten Lampung

Barat (2013-2017)

Sumber: Hasil analisis.

5.1.4. Komoditas Unggulan Peternakan

Wilayah di Kabupaten Lampung Barat yang memiliki keunggulan dalam

pengembangan ternak besar utamanya sapi pedaging/potong dengan nilai

LQ sebesar 1,16. Adapun untuk jenis ternak kecil (unggas) yang unggul

adalah itik manila dengan LQ sebesar 1,04. Sebaran kecamatan yang

memiliki keunggulan ternak besar dan unggas tersebut disajikan pada

Tabel 5.5 dan Tabel 5.6.

Tabel 5.5. Rata-rata nilai Location Quetion Komoditas Peternakan

Besar menurut Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat

Page 52: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

51

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

(2013-2017)

Sumber: Hasil analisis.

Tabel 5.6. Rata-rata nilai Location Quetion Komoditas Peternakan

Unggas menurut Kecamatan di Kabupaten Lampung

Barat (2013-2017)

Page 53: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

52

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Sumber: Hasil analisis.

5.1.5. Komoditas Unggulan Perikanan

Kabupaten Lampung Barat berdasarkan analisis LQ untuk sektor

perikanan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa sub sektor perikanan

budidaya merupakan sub sektor basis dengan nilai LQ rata-rata selama

periode 2013-2017 sebesar 2,09. Adapun wilayah kecamatan yang

memiliki keunggulan perikanan tersebut meliputi Lumbok Seminung

dengan kegiatan budidaya keramba jaring apung (KJA), dengan nilai LQ

rata-rata sebesar 15,45; Sumberjaya dengan LQ sebesar 8,31; dan Batu

Brak dengan LQ sebesar 1,01.

Tabel 5.7. Rata-rata nilai Location Quetion Komoditas Perikanan

menurut Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat (2013-

2017)

Page 54: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

53

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Sumber: Hasil analisis.

5.2. Analisis Pengembangan Komoditas Unggulan Kecamatan

5.2.1. Komoditas Tanaman Pangan (Tabama)

1. Padi

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Kegiatan budidaya padi baik padi sawah maupun padi lahan kering

sudah dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Lampung Barat secara

turun temurun dengan lama usahatani padi > 15 tahun,

2). Tingkat produktivitas padi dari tahun 2013 hingga 2017 menunjukkan

kecenderungan yang meningkat 4,80 hingga mencapai 5,24 ton/ha.

3). Kepemilikan lahan usahatani padi umumnya sudah milik sendiri

dengan luas garapan berkisar 1-2 ha, dan terletak di dalam wilayah

kecamatan sendiri (dalam pekon).

4). Kegiatan pengolahan tanah sudah dilakukan dengan menggunakan

alat mesin pertanian.

5). Penanganan hama dan penyakit tanaman sudah dilakukan secara

terstruktur.

6). Sebagian petani sudah menerapkan penggunaan pupuk organik dalam

kegiatan budidaya tanaman padinya.

NO. KECAMATANPerikanan

tangkap

Perikanan

BudidayaNO. KECAMATAN

Perikanan

tangkap

Perikanan

Budidaya

1 Balik Bukit 0,00 0,47 9 Batu Ketulis 0,00 0,88

2 Sukau 0,00 0,93 10 Bandar Negeri Suoh 0,00 0,59

3 Lumbok Seminung 0,00 15,45 11 Sumber Jaya 0,00 8,31

4 Belalau 0,00 0,68 12 Way Tenong 0,00 0,23

5 Sekincau 0,00 0,20 13 Gedung Surian 0,00 0,95

6 Suoh 0,00 0,52 14 Kebun Tebu 0,00 0,39

7 Batu Brak 0,00 1,01 15 Air Hitam 0,00 0,36

8 Pagar Dewa 0,00 0,42 Rerata 0 2,09

Page 55: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

54

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

7). Terdapat industri penggilingan padi yang dilakukan oleh masyarakat

8). Keadaan geografis Kabupaten Lampung Barat yang berada pada

ketinggian 600-2.000 m.dpl

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Kegiatan budidaya belum ditunjang dengan sistem pengairan yang

teratur (non irigasi teknis)

2). Kegiatan panen masih dilakukan secara tradisional (belum mekanis)

3). Hasil panen (pasca panen) tidak dilakukan pengolahan kecuali

pengeringan dan penyimpanan untuk tujuan pemasaran.

4). Akses kepada permodalan dari perbankan masih cukup sulit bagi

sebagian besar petani padi.

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Pertumbuhan perduduk menyebabkan konsumen/pelanggan akan

terus meningkat

2). Beras merupakan bahan pangan pokok masyarakat Indonesia, dan

permintaan beras organik semakin tahun (baik ekspor maupun dalam

negeri) semakin meningkat akibat semakin meningkatnya kesadaran

terhadap pola konsumsi dan hidup sehat.

3). Semakin meningkatnya teknologi budidaya padi pada gilirannya akan

berpengaruh pada penyediaan bahan baku gabah secara

berkesinambungan

4). Adanya kebijakan pemerintah tentang klasifikasi beras kedalam 4

(empat) tingkatan berbeda (Premium, Medium I, Medium II, dan

Page 56: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

55

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Medium III), akan memacu industri perberasan untuk berupaya

menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.

5). Pasar beras terbuka lebar, baik lokal, regional, nasional, maupun

internasional

b.2. Ancaman (Threaths)

1). Adanya kesadaran konsumen terhadap mutu beras

2). Adanya tingkat persaingan usaha yang cukup ketat

3). Daya saing dan citra produk meningkat

4). Akses permodalan petani masih lemah

5). Berkembangnya isu beras “bermasalah”

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan padi di Kabupaten Lampung

Barat, dapat dikelompokkan kedalam empat strategi pengembangan

yaitu (1) strategi berorientasi produk, (2) strategi berorientasi pasar, (3)

kombinasi strategi berorientasi produk dan pasar, dan (4) strategi

penguasaan informasi.

1. Stategi berorientasi produk

Strategi utama yang harus dilakukan dalam usaha komoditas

unggulan padi/beras adalah strategi berorientasi produk dengan

penerapan teknologi produksi untuk menghasilkan beras bermutu.

Teknologi produksi beras dimulai dari pemilihan varietas padi yang

ditanam, modifikasi lingkungan tanam, cara pengelolaan lahan, dan

perilaku pasca panen.

2. Strategi berorientasi pasar

Page 57: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

56

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Strategi yang dapat dikembangkan dalam upaya meraih peluang pasar

beras yang terbuka lebar antara lain:

(1) meningkatkan usaha kemitraan dalam menjaga ketersediaan

bahan baku gabah dari sentra produksi padi di Kabupaten

Lampung Barat, yaitu Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri

Suoh, serta daerah-daerah penghasil gabah lain di sekitarnya;

(2) melakukan usaha-usaha promosi dan perluasan promosi produk

beras unggulan Kabupaten Lampung Barat.

3. Kombinasi strategi berorientasi produk dan pasar

Strategi kombinasi orientasi produk dan orientasi pasar yang dapat

dilakukan antara lain adalah :

(1) meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) melalui jalur

informal untuk bidang produksi maupun pemasaran.

(2) Meningkatkan produksi/produktivitas untuk pemenuhan

kebutuhan pasar

4. Strategi Penguasaan Informasi

Strategi yang dapat dikembangkan dalam rangka perluasan

penguasaan informasi antara lain adalah:

(1). Mempersiapkan SDM yang berpendidikan untuk penguasaan

dan penerapan teknologi dan informasi

(2). Memperluas akses modal untuk menunjang kegiatan produksi

beras

(3). Meningkatkan kegiatan penyuluhan, pembinaan, dan

pengawasan mutu beras.

Page 58: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

57

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

2. Jagung

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Kabupaten Lampung Barat dengan ketinggian dataran berkisar 600

– 2.000 m.dpl dengan kontur lahan yang agak berbukit, curah hujan

bervariasi antara 2.000 – 2.500 mm/tahun, intensitas cahaya

matahari, suhu udara berkisar 26-32oC merupakan kondisi

agroklimat yang baik bagi komoditas jagung.

2). Petani-petani jagung di Kabupaten Lampung Barat telah

mengusahakan budidaya jagung dalam waktu yang lama yaitu

selama 8 – 34 tahun, dengan rataan selama 19,6 tahun.

3). Tersedianya tenaga kerja baik tenaga kerja dalam keluarga maupun

tenaga kerja luar keluarga dalam jumlah yang banyak.

4). Bahan/barang input produksi pertanian dapat diperoleh dari toko

yang menjual input produksi pertanian di ibukota-ibukota

kecamatan.

5). Jagung hasil petani di daerah sentra produksi sangat mudah untuk

dipasarkan (pedagang pengumpul datang dan membeli hasil panen).

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Kurang optimalnya penggunaan input produksi mengakibatkan hasil

produksi dari usahatani jagung masih tergolong rendah dan belum

optimal. Tingkat capaian produktivitas hasil hingga tahun 2017rata-

rata baru mencapai 4,30 ton/ha dari tingkat produktivitas potensial

benih yang digunakan berkisar 8-10 ton/ha.

Page 59: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

58

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

2). Luas lahan usahatani jagung yang semakin sempit akibat harga

jagung yang menurun, produktivitas yang menurun, dan adanya

komoditas lain yang lebih menguntungkan.

3). Kurangnya pengetahuan petani akan manajemen usahatani yang

efisien dan baik membuat keuntungan petani menurun dan sedikit

dimana penggunaan input produksi yang telah digunakan tidaklah

efisien dan memberi hasil yang optimal.

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Permintaan terhadap jagung masih cukup tinggi baik untuk pangan

maupun bahan baku industri, dan hasil produksi petani masih belum

mampu memenuhi permintaan tersebut.

2). Hasil produksi jagung oleh petani yang bebas dari serangan hama

penyakit dan bebas bau busuk, asam atau bau asing lainnya dan lebih

dari 90% warna bijinya berwarna menjadikan produk jagung petani

yang mudah dipasarkan.

3). Komoditas jagung merupakan salah satu jenis bahan baku yang

memiliki rantai/pohon industri yang banyak sehingga dapat diolah

menjadi produk olahan jagung yang bervariasi dan nilai tambah yang

diperoleh dapat lebih tinggi.

4). Komoditas jagung selalu ditanam sebanyak 2 musim oleh petani di

hampir semua wilayah kecamatan di Kabupaten Lampung Barat.

Hal ini menjamin kontinuitas produksi jagung dan ini menjadi

penting karna untuk memenuhi permintaan jagung yang tinggi.

Page 60: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

59

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

b.2. Ancaman (Threaths)

Beberapa ancaman/tantangan yang diketahui pada usahatani jagung di

Kabupaten Lampung Barat antara ain adalah:

1). Harga jagung yang fluktuatif, dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti masa panen dan kondisi cuaca. Ketika masa panen terjadi

penurunan harga, tetapi ketika meliwati masa panen jagung

seringkali harga jauk naik. Selain itu harga jagung juga dipengaruhi

oleh sarana transportasi ke sentra produksi.

2). Adanya jenis komoditas lain yang lebih menguntungkan untuk

dibudidayakan.

3). Kurangnya lembaga pendukung usahatani jagung, seperti lembaga

permodalan, lembaga penyuluhan maupun kelompok tani tidak

berperan aktif bahkan tidak ada.

4). Perubahan kondisi iklim yang dapat memengaruhi hasil panen.

5). Prasarana dan sarana transportasi serta kondisi jalan produksi yang

buruk sangat mempengaruhi harga yang diterima oleh petani.

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan jagung di Kabupaten

Lampung Barat, dapat dilakukan dengan strategi diversifikasi dengan

beberapa kebijakan mendukung strategi tersebut antara lain:

1). Meningkatkan pendapatan dengan diversifikasi usaha. Menghadapi

tantangan perubahan iklim memang tidak mudah. Perlu usaha serius

juga kreatif untuk menyikapi banyak perubahan yang terjadi di

sektor pertanian. Mengurangi ketergatungan pada satu komoditi

melalui upaya diverifikasi usahatani menjadi salah satu cara yang

bijak untuk menyelamatkan usahatani para petani.

Page 61: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

60

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

2). Meningkatkan pendapatan petani dengan diversifikasi produk.

Diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

volume penjualan yang dapat dilakukan terutama jika usaha tersebut

telah berada dalam tahap kedewasaan. Dengan diversifikasi produk,

suatu usaha tidak akan bergantung pada satu jenis produknya saja,

akan tetapi juga dapat mengandalkan jenis produk lainnya (produk

diversifikasi).

3). Meningkatkan peran kelompok tani dan atau lembaga pendukung

usahatani jagung. Dengan aktifnya kelompok tani serta adanya

peran lemaga-lembaga pendukung usahatani jagung seperti lembaga

penyuluhan, lembaga permodalan, maka para petani dapat saling

bertukar pikiran dan membagi pengetahuan kepada petani lainnya.

Perbaikan kualitas SDM ditunjang dengan dukungan akses petani

terhadap permodalan yang bersumber dari lembaga perbankan atau

non perbankan diharapkan dapat memberikan pengaruh positif

terhadap kinerja petani jagung. Penerapan kebijakan ini dilakukan

sebagai upaya untuk meminimalkan ancaman atau tantangan yang

mungkin timbul dari adanya persaingan.

3. Ubikayu

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Kegiatan budidaya ubikayu sudah dilakukan oleh masyarakat di

Kabupaten Lampung Barat secara turun temurun dengan lama

usahatani berkisar 11-20 tahun, dengan rata-rata pengalaman

sebanyak 6,4 tahun

Page 62: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

61

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

2). Tingkat produktivitas ubikayu dari tahun 2013 hingga 2017

menunjukkan kecenderungan yang tetap (stabil) dengan rata-rata

berkisar 19.685 kg hingga mencapai 24 ton/ha.

3). Kepemilikan lahan usahatani umumnya sudah milik sendiri dengan

luas garapan berkisar 0,5 - 4,2 ha, dengan rata-rata luas 1,95 ha dan

terletak di dalam wilayah kecamatan sendiri (dalam pekon).

4). Umumnya petani ubikayu sudah menggunakan input produksi berupa

pupuk (urea, NPK, dan KCl) untuk menjaga kesuburan tanah,

herbisida untuk pengendalian gulma, dan jenis bibit atau klon ubikayu

yang baik.

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Kegiatan budidaya belum ditunjang dengan sistem pengairan yang

teratur (irigasi tadah hujan)

2). Kegiatan panen masih dilakukan secara tradisional (belum mekanis)

3). Hasil panen (pasca panen) tidak dilakukan pengolahan melainkan

langsung dijual ke pabrik atau ke pengepul.

4). Akses kepada permodalan dari perbankan masih cukup sulit bagi

sebagian besar petani ubikayu.

5). Belum ada manajemen perencanaan dan biaya usahatani yang

mengakibatkan kurang efisiennya penggunaan tenaga kerja dan biaya.

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Banyaknya investor yang menanamkan modalnya dibidang

perindustrian seperti bio fuel atau bio ethanol membutuhkan pasokan

Page 63: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

62

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

bahan baku ubikayu masyarakat menjadi peluang bagi petani ubikayu

untuk memproduksi ubikayu untuk kebutuhan industri yang lebih baik

lagi karena permintaan industri yang semakin bertambah.

2). Ubikayu merupakan salah satu bahan pangan pokok masyarakat

Indonesia, dan permintaan produk olahan ubikayu semakin meningkat

akibat semakin meningkatnya jumlah penduduk dan adanya

diversifikasi panganan masyarakat.

3). Semakin meningkatnya teknologi budidaya ubikayu pada gilirannya

akan berpengaruh pada penyediaan bahan baku bibit ubikayu yang

baik dengan produktivitas yang tinggi secara berkesinambungan

4). Pasar ubikayu dan produk olahan ubikayu terbuka lebar, baik lokal,

regional, nasional, maupun internasional

b.2. Ancaman (Threaths)

1). Adanya tingkat persaingan usaha yang cukup ketat

2). Usahatani tanaman tahunan merupakan ancaman bagi petani

ubikayu.

3). Akses permodalan petani masih lemah sementara harga ubikayu

lebih dominan ditentukan oleh pabrik atau pedagang pengepul.

4). Perubahan kondisi cuaca/iklim yang terjadi pada beberapa tahun

terakhir ini dapat memengaruhi produksi dan bahkan menyebabkan

kematian dan kegagalan panen.

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan ubikayu di Kabupaten

Lampung Barat, dapat dikelompokkan kedalam empat strategi

pengembangan yaitu (1) strategi berorientasi produk, (2) strategi

Page 64: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

63

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

berorientasi pasar, (3) kombinasi strategi berorientasi produk dan pasar,

dan (4) strategi penguasaan informasi, sebagaimana strategi yang

dikembangkan dalam upaya pengembangan komoditas unggulan padi,

yaitu:

(1). Strategi utama yang harus dilakukan dalam usaha komoditas

unggulan ubikayu adalah strategi berorientasi produk dengan

penerapan teknologi produksi untuk menghasilkan umbi bermutu.

Teknologi produksi ubikayu dimulai dari pemilihan bibit varietas

yang ditanam, modifikasi lingkungan tanam, cara pengelolaan

lahan, dan perilaku pasca panen.

(2). Meningkatkan usaha kemitraan dalam menjaga ketersediaan bahan

baku ubikayu dari sentra produksi di Kabupaten Lampung Barat,

yaitu Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh, serta daerah-

daerah penghasil ubikayu lain di sekitarnya;

(3). Melakukan usaha-usaha promosi dan perluasan promosi produk

unggulan berbasis ubikayu Kabupaten Lampung Barat.

(4). Meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) melalui jalur

informal untuk bidang produksi maupun pemasaran.

(5). Meningkatkan produksi/produktivitas untuk pemenuhan kebutuhan

pasar

(6). Mempersiapkan SDM yang berpendidikan untuk penguasaan dan

penerapan teknologi dan informasi

(7). Memperluas akses modal untuk menunjang kegiatan produksi

ubikayu dan produk olahan berbasis ubikayu

(8). Meningkatkan kegiatan penyuluhan, pembinaan, dan pengawasan

Page 65: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

64

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

mutu produk berbasis ubikayu.

5.2.2. Komoditas Tanaman Hortikultura Sayuran

1. Bawang Merah

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Kegiatan budidaya bawang merah dilakukan oleh masyarakat

khususnya di tiga wilayah kecamatan, yaitu Lumbok Seminung, Balik

Bukit, dan Way Tenong sekalipun dilakukan hanya dalam lahan yang

tidak luas (kurang dari 10 hektar) namun petani memiliki rasa

kebanggan dapat melakukan budidaya bawang merah yang mana tidak

semua petani dapat melakukannya.

2). Tingkat produktivitas bawang merah dari tahun 2013 hingga 2017

menunjukkan kecenderungan yang meningkat 1,10 hingga mencapai

1,30 ton/ha.

3). Kepemilikan lahan usahatani bawang merah umumnya sudah milik

sendiri dengan luas garapan yang sempit namun terletak di dalam

wilayah kecamatan sendiri (dalam pekon).

4). Kegiatan pengolahan tanah sudah dilakukan dengan menggunakan

alat mesin pertanian.

5). Penanganan hama dan penyakit tanaman sudah dilakukan secara

terstruktur.

6). Sebagian petani sudah menerapkan penggunaan pupuk organik dalam

kegiatan budidaya tanaman bawang merah.

7). Keadaan geografis Kabupaten Lampung Barat yang berada pada

ketinggian 600-2.000 m.dpl

Page 66: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

65

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Terbatasnya ketersediaan jumlah benih bawang merah bersertifikasi

dan kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam hal

pengadaan benih bawang merah yang baik

2). Kegiatan budidaya belum ditunjang dengan sistem pengairan yang

teratur (non irigasi teknis)

3). Kegiatan panen masih dilakukan secara tradisional (belum mekanis)

4). Hasil panen (pasca panen) tidak dilakukan pengolahan kecuali

penyimpanan untuk tujuan pemasaran.

5). Akses kepada permodalan dari perbankan masih cukup sulit bagi

sebagian besar petani bawang merah.

c. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Pertumbuhan perduduk menyebabkan konsumen/pelanggan bawang

merah akan terus meningkat

2). Bawang merah merupakan bahan pangan jenis sayuran pokok

masyarakat Indonesia, dan permintaan terhadap bawang merah tidak

akan menurun dan bahkan semakin tahun semakin meningkat karena

adanya permintaan bawang untuk kegiatan industri.

3). Semakin meningkatnya teknologi budidaya bawang merah pada

gilirannya akan berpengaruh pada penyediaan bahan baku bibit/benih

berkualitas secara berkesinambungan

4). Adanya dukungan kebijakan dari pemerintah tentang pengembangan

Page 67: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

66

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

bawang merah secara nasional akan memacu usahatani bawang merah

untuk berupaya menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.

5). Pasar bawang merah dan produk olahannya terbuka lebar, baik lokal,

regional, nasional, maupun internasional.

b.2. Ancaman (Threaths)

1). Fluktuasi harga bawang merah saat panen

2). Adanya tingkat persaingan usaha yang cukup ketat

3). Kegagalan panen akibat perubahan kondisi iklim dan cuaca yang

dapat memicu tumbuh dan berkembangnya hama dan penyakit

tanaman bawang merah utamanya ulat bawang, layu fusarium, trotol,

dan anthraknose.

Strategi pengembangan komoditas unggulan bawang merah di

Kabupaten Lampung Barat, seperti halnya dalam pengembangan padi

dan ubikayu, juga dapat dikelompokkan kedalam empat strategi

pengembangan yaitu strategi berorientasi produk, strategi berorientasi

pasar, kombinasi strategi berorientasi produk dan pasar, dan strategi

penguasaan informasi.

1) Strategi utama yang harus dilakukan dalam usaha komoditas

unggulan bawang merah adalah strategi berorientasi produk dengan

penerapan teknologi produksi untuk menghasilkan umbi bermutu.

Teknologi produksi bawang merah dimulai dari pengadaan

bibit/benih bermutu/bersertifikasi, modifikasi lingkungan tanam,

cara pengelolaan lahan, dan perilaku pasca panen.

2) Meningkatkan usaha kemitraan dalam menjaga ketersediaan

produksi dari sentra produksi di Kabupaten Lampung Barat, yaitu

Page 68: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

67

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Kecamatan Lumbok Seminung, Balik Bukit, dan Way Tenong.

3) Meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) melalui jalur

informal untuk bidang produksi maupun pemasaran.

4) Meningkatkan produksi/produktivitas untuk pemenuhan kebutuhan

pasar.

5) Mempersiapkan SDM yang berpendidikan untuk penguasaan dan

penerapan teknologi dan informasi

6) Memperluas akses modal untuk menunjang kegiatan produksi benih

bawang merah yang berkualitas serta produk umbi bawang merah

yang berkesinambungan.

7) Meningkatkan kegiatan penyuluhan, pembinaan, dan pengawasan

mutu benih dan produk bawang merah.

2. Cabai

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Kegiatan budidaya cabai baik cabai besar maupun cabai rawit sudah

dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Lampung Barat secara turun

temurun dengan pengalaman usahatani > 15 tahun dan dibudidayakan

pada hampir semua wilayah kecamatan di Kabupaten Lampung Barat,

2). Tingkat produktivitas cabai dari tahun 2013 hingga 2017 menunjukkan

kecenderungan yang meningkat dari 140,92 hingga mencapai 182,53

kuintal/ha.

3). Kepemilikan lahan usahatani padi umumnya sudah milik sendiri

dengan luas garapan berkisar 1-2 ha, dan terletak di dalam wilayah

kecamatan sendiri (dalam pekon).

4). Kegiatan budidaya cabai sudah dilakukan dengan teknik modifikasi

Page 69: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

68

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

kondisi lingkungan tanah dan air yang baik

5). Sebagian petani sudah menerapkan penggunaan pupuk organik dalam

kegiatan budidaya tanaman padinya.

6). Keadaan geografis Kabupaten Lampung Barat yang berada pada

ketinggian 600-2.000 m.dpl

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Kegiatan budidaya belum ditunjang dengan sumber daya produksi

yang memadai (masih terbatas)

2). Masih tingginya tingkat serangan OPT terhadap tanaman cabai

3). Hasil panen (pasca panen) tidak dilakukan pengolahan kecuali

penyimpanan untuk tujuan pemasaran.

4). Produk cabai bersifat mudah rusak

5). Akses kepada permodalan dari perbankan masih cukup sulit bagi

sebagian besar petani cabai.

6). Belum adanya industri pengolahan hasil cabai

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Pertumbuhan perduduk menyebabkan konsumen/pelanggan cabai

akan terus meningkat

2). Cabai merupakan bahan pangan pokok masyarakat Indonesia, dan

permintaan produk cabai (baik ekspor maupun dalam negeri) akan

semakin meningkat

3). Semakin meningkatnya teknologi budidaya cabai pada gilirannya

akan berpengaruh pada penyediaan bahan baku benih secara

berkesinambungan

Page 70: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

69

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

4). Pasar produk pertanian berbasis cabai terbuka lebar, baik lokal,

regional, nasional, maupun internasional.

b.2. Ancaman (Threaths)

1). Fluktuasi harga cabai sangat tinggi

2). Adanya tingkat persaingan usaha yang cukup ketat

3). Daya saing dan citra produk meningkat

4). Akses permodalan petani masih lemah

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan cabai di Kabupaten

Lampung Barat, juga dapat dikelompokkan kedalam empat strategi

pengembangan yaitu strategi berorientasi produk, strategi berorientasi

pasar, kombinasi strategi berorientasi produk dan pasar, dan strategi

penguasaan informasi.

1) Adanya kebijakan pemerintah dalam penyediaan sarana dan

prasarana yang menunjang kegiatan usahatani untuk meningkatkan

produksi dan produktivitas cabai sehingga mempunyai potensi dalam

pemasaran cabai dan memanfaatkan ketersediaan benih unggul untuk

memperoleh produktivitas cabai yang tinggi merupakan salah satu

strategi dalam rangka memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang

yang tersedia.

2) Adanya intervensi pemerintah daerah terhadap pembatasan luas areal

penanaman cabai guna menekan besarnya permintaan dan penawaran

yang menyebabkan jatuhnya harga cabai di pasaran (optimalisasi

penggunaan lahan).

3) Strategi untuk mengatasi sifat produk yang mudah rusak adalah

Page 71: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

70

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

dengan penanganan pasca panen dan pengolahan yang dilakukan

dalam skala industri serta menggunakan sumber daya produksi yang

ada untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi dan kualitas

cabai sehingga mampu bersaing dalam perdagangan global.

4) Keterbatasan informasi tentang harga cabai dipasaran

mengakibatkan kerugian bagi petani. Keterbatasan tersebut dapat

dimanfaatkan oleh pedagang untuk mencari keuntungan yang besar.

Untuk mengatasi keterbatasan informasi tersebut maka dibutuhkan

lembaga informasi pasar cabai. Lembaga informasi pasar cabai

tersebut juga akan dapat memperluas akses pasar cabai.

5.2.3. Komoditas Tanaman Hortikultura Buah

1. Mangga

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Kegiatan budidaya hortikultur buah mangga merupakan salah satu

jenis komoditas buah yang disukai oleh masyarakat di beberapa

wilayah kecamatan di Kabupaten Lampung Barat dan sejak tahun

2013 hingga 2017 jumlah populasi pohon mangga semakin

meningkat.

2). Tingkat produktivitas mangga dari tahun 2013 hingga 2017

menunjukkan kecenderungan yang meningkat 0,58 kw/pohon hingga

mencapai 2,03 kw/pohon.

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Tanaman mangga kurang cocok untuk tumbuh pada daerah dataran

tinggian (lebih dari 500 m.dpl)

Page 72: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

71

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

2). Kegiatan budidaya belum dilakukan secara intensif

3). Kegiatan panen masih dilakukan secara tradisional

4). Hasil panen (pasca panen) tidak dilakukan pengolahan kecuali sortasi

dan penyimpanan untuk tujuan pemasaran.

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Pertumbuhan perduduk menyebabkan kebutuhan konsumen/

pelanggan terhadap panganan ringan akan terus meningkat

2). Buah mangga termasuk jenis kelompok buah batu (drupa) yang

berdaging dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda tergantung

macamnya. Dengan bentuk yang demikian menjadikan buah mangga

ini memiliki banyak keuntungan untuk dapat dilakukan berbagai

pengolahan (pasca panen).

3). Adanya kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat

menetapkan Lampung Barat sebagai kabupaten konservasi, kabupaten

literasi, dan kabupaten siaga bencana menjadikan pohon mangga

sebagai salah satu jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk

tujuan konservasi lingkungan selain untuk memperoleh manfaat hasil

buah yang dapat digunakan oleh masyarakat.

4). Pasar panganan ringan basis komoditas buah terbuka lebar, baik lokal,

regional, nasional, maupun internasional

b.2. Ancaman (Threaths)

1). Adanya tingkat persaingan usaha yang cukup ketat

3). Daya saing dan citra produk meningkat

4). Akses permodalan petani masih lemah

Page 73: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

72

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan buah mangga di Kabupaten

Lampung Barat, dapat dikelompokkan kedalam empat strategi

pengembangan yaitu (1) strategi berorientasi produk, (2) strategi

berorientasi pasar, (3) kombinasi strategi berorientasi produk dan pasar,

dan (4) strategi penguasaan informasi.

Strategi berorientasi produk yang dapat dikembangkan adalah

meningkatkan peran masyarakat dalam upaya meningkatkan daya

dukung lingkungan kawasan konservasi dengan penanaman pohon

mangga sebagai tanaman pelindung.

Pengolahan buah mangga menjadi beragam aneka produk industri

berbasis buah mangga (sirup mangga, juice mangga, selai mangga,

tepung biji mangga, keripik mangga, manisan mangga, dan pupuk

organik) merupakan strategi meningkatkan nilai tambah buah mangga.

Melibatkan peran swasta dalam perluasan pasar industri mangga

merupakan salah satu strategi kombinasi antara orientasi produk dan

orientasi pasar.

2. Jeruk

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Kegiatan budidaya jeruk dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan

Suoh, Pagar Dewa, Sekincau, Batu Brak, Belalau, Gedung Surian,

Page 74: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

73

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Sumber Jaya, dan Kebun Tebu dalam lima tahun berturut-turut dengan

jumlah pohon yang terus meningkat dari 3.648 pada tahun 2013

hingga 5.325 pohon pada tahun 2017.

2). Tingkat produktivitas jeruk siam dari tahun 2013 hingga 2017

menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari 0,17 hingga

mencapai 0,94 kw/pohon. Adapun tingkat produktivitas jeruk besar

dalam kurun waktu yang sama meningkat dari 1,8 kw/pohon menjadi

10,11 kw/pohon. Peningkatan produktivitas tanaman jeruk tersebut

menunjukkan adanya peningkatan penguasaan teknik budidaya

tanaman jeruk oleh masyarakat.

3). Keadaan geografis Kabupaten Lampung Barat yang berada pada

ketinggian 600-2.000 m.dpl masih merupakan tempat yang cocok

untuk budidaya tanaman jeruk siam maupun jeruk besar.

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Kegiatan budidaya belum ditunjang dengan sistem pengairan yang

teratur (non irigasi teknis)

2). Kegiatan panen masih dilakukan secara tradisional (belum mekanis)

3). Hasil panen (pasca panen) tidak dilakukan pengolahan kecuali

pengemasan dan penyimpanan untuk tujuan pemasaran.

4). Akses kepada permodalan dari perbankan masih cukup sulit bagi

sebagian besar petani jeruk.

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Pertumbuhan perduduk menyebabkan kebutuhan konsumen/

pelanggan terhadap buah jeruk akan terus meningkat.

Page 75: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

74

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

2). Buah jeruk merupakan salah satu sumber vitamin C yang penting bagi

tubuh manusia, oleh karena itu permintaan terhadap sumber vitamin

C ini akan semakin meningkat akibat semakin meningkatnya

kesadaran terhadap pola konsumsi dan hidup sehat.

3). Semakin meningkatnya teknologi pengolahan bahan pangan pada

gilirannya akan berpengaruh pada penyediaan bahan baku secara

berkesinambungan

4). Pasar jeruk dan hasil industri pengolahannya terbuka lebar, baik lokal,

regional, nasional, maupun internasional

b.2. Ancaman (Threaths)

1). Adanya kesadaran konsumen terhadap mutu dan cita rasa buah dan

produk industri berbahan baku buah yang semakin membaik

2). Adanya tingkat persaingan usaha yang cukup ketat

3). Daya saing dan citra produk meningkat

4). Akses permodalan petani masih lemah

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan jeruk di Kabupaten

Lampung Barat, dapat dikelompokkan kedalam empat strategi

pengembangan yaitu (1) strategi berorientasi produk, (2) strategi

berorientasi pasar, (3) kombinasi strategi berorientasi produk dan pasar,

dan (4) strategi penguasaan informasi.

Strategi berorientasi produk dilakukan dengan meningkatkan

ketersediaan sarana dan prasarana on-farm (industri bibit unggul) serta

pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman jeruk.

Page 76: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

75

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Strategi berorientasi pasar dilakukan dengan meningkatkan teknik

penanganan pasca panen (sortasi, penyimpanan, dan pengangkutan).

Pemanfaatan sisa-sisa bahan baku jeruk hasil industri hilir (kulit dan biji)

sebagai bahan baku minyak, pakan ternak, merupakan upaya

peningkatan nilai tambah komoditas jeruk. Sedangkan segmen tanpa biji

merupakan bahan baku industri minuman segar (sari murni), konsentrat,

sari buah siap saji, jam, jelly, tepung instan, pengalengan, dan

bioessence. Untuk skala usaha rumah tangga buah jeruk dapat dijadikan

manisan jeruk.

3. Pisang

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Tanaman pisang (Musa sp) merupakan jenis tanaman yang dapat

tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan beriklim tropis panas dan

lembab, terutama di dataran rendah. Tanaman pisang juga dapat

tumbuh hingga ketinggian tempat 1.300 m.dpl. Tanaman ini dapat

berproduksi tanpa mengenal musim. Oleh sebab itu, tanaman ini

banyak dibudidaya oleh masyarakat baik secara intensif ataupun

hanya sebagai kegiatan sampingan.

2). Di Kabupaten Lampung Barat, pada tahun 2013 luas pertanaman

pisang mencapai 101.820 ha dengan produksi mencapai 38.254 ton

atau produktivitas 0,37 ton/ha. Pada tahun 2017 luas panen pisang

mengalami penurunan menjadi hanya 65.811 ha namun jumlah

produksi tercatat sebesar 82.778 ton atau produktivitas sebesar 1,26

ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa teknik budidaya pisang yang

Page 77: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

76

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Lampung Barat sudah

semakin baik.

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Kegiatan budidaya belum ditunjang dengan sistem pengairan yang

teratur (non irigasi teknis)

2). Hasil panen (pasca panen) tidak dilakukan pengolahan kecuali

pengemasan untuk tujuan pemasaran.

3). Industri rumah tangga yang mengolah bahan baku pisang menjadi

produk olahan masih sedikit.

4). Akses kepada permodalan dari perbankan masih cukup sulit bagi

sebagian besar petani pisang.

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Tanaman pisang merupakan salah satu jenis tumbuhan yang mana

semua bagian-bagian tanamannya (akar, hati, batang, pelepah, daun,

bunga/jantung, daging buah, dan kulit buah) dapat dipergunakan

untuk kepentingan kehidupan manusia maupun lingkungan.

2). Semakin meningkatnya teknologi budidaya pisang pada gilirannya

akan berpengaruh pada penyediaan sarana produksi secara

berkesinambungan.

3). Pasar buah segar dan industri berbahan baku buah pisang terbuka

lebar, baik lokal, regional, nasional, maupun internasional.

b.2. Ancaman (Threaths)

1). Adanya kesadaran konsumen terhadap mutu

2). Adanya tingkat persaingan usaha industri basis pisang yang cukup

Page 78: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

77

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

ketat

3). Daya saing dan citra produk meningkat

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan pisang di Kabupaten

Lampung Barat, dapat dikelompokkan kedalam empat strategi

pengembangan yaitu (1) strategi berorientasi produk, (2) strategi

berorientasi pasar, (3) kombinasi strategi berorientasi produk dan pasar,

dan (4) strategi penguasaan informasi.

Strategi pengembangan berorientasi produk dilakukan dengan

menerapkan teknik budidaya tanaman pisang yang sesuai dengan

anjuran, dimulai dari penyediaan bibit tanaman dengan varietas yang

unggul (toleran atau tahan terhadap hama dan penyakit penting pisang,

mampu berproduksi tinggi, serta mempunyai kualitas buah yang bagus

dan disukai masyarakat); pengolahan media tanam, pemeliharaan,

pengendalian OPT, pengendalian gulma, penanganan panen dan pasca

panen.

Strategi pengembangan yang berorientasi pasar didasarkan pada

pemikiran bahwa pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan

per kapita yang cukup tinggi akan mendorong permintaan pisang. Hal

ini menunjukkan bahwa pasar dalam negeri memiliki prospek cerah

dalam pengembangan pisang. Harga pisang ditingkat produsen terus

meningkat, sementara harga ekspor cenderung fluktuatif mengikuti

situasi perdagangan dunia. Perkembangan produksi dan ekspor pisang

dunia ternyata sedikit lebih rendah jika dibandingkan impor dan

konsumsinya. Hal ini merupakan peluang pasar bagi Indonesia.

Page 79: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

78

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

5.2.4. Komoditas Tanaman Perkebunan

1. Kelapa

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Tanaman kelapa merupakan salah satu jenis tanaman yang sudah

dikenal lama dan banyak disukai serta ditanam oleh masyarakat baik

pada skala usaha budidaya maupun sekedar pengisi lahan pekarangan.

2). Tingkat produktivitas padi dari tahun 2013 hingga 2017 menunjukkan

kecenderungan yang meningkat dari 1,2 ton/ha menjadi 1,23 ton/ha.

3). Tanaman kelapa umumnya sudah ditanam pada lahan milik sendiri

dengan luas garapan berkisar 1-2 ha, dan terletak di dalam wilayah

kecamatan sendiri (dalam pekon).

4). Terdapat industri rumah tangga yang dilakukan oleh masyarakat untuk

mengolah kelapa menjadi kopra.

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Kegiatan budidaya kelapa masih dilakukan dengan sistem monokultur

2). Kegiatan peremajaan tanaman kelapa yang sudah tua (tidak produktif)

masih jarang dilakukan oleh masyarakat

3). Masih banyak juga petani yang menjual hasil panen (pasca panen)

dalam bentuk buah kelapa.

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

Page 80: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

79

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

1). Pertumbuhan perduduk menyebabkan permintaan pasar buah kelapa

akan terus meningkat.

2). Tanaman kelapa memiliki banyak kegunaan, setiap bagian dari

tanamannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia baik secara

langsung maupun setelah melalui suatu proses industri atau

pengolahan.

3). Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada

gilirannya akan berpengaruh pada penyediaan bahan baku kelapa

secara berkesinambungan

4). Pasar industri hasil olahan berbahan baku kelapa terbuka lebar, baik

lokal, regional, nasional, maupun internasional

b.2. Ancaman (Threaths)

1). Adanya tingkat persaingan usaha yang cukup ketat

2). Daya saing dan citra produk meningkat

3). Akses permodalan petani dan industri rumah tangga pengolahan

hasil kelapa masih lemah

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan kelapa di Kabupaten

Lampung Barat, dapat dikelompokkan kedalam dua strategi

pengembangan yaitu (1) strategi berorientasi produk, dan (2) strategi

berorientasi pasar. Strategi berorientasi produk dalam upaya

meningkatkan produktivitas dan kualitas buah kelapa dapat dilakukan

dengan mendorong petani untuk meremajakan kembali tanaman kelapa

yang sudah tidak produktif dengan tanaman baru. Merubah sistem

pertanian kelapa monokultur ke pertanian kelapa polikultur

(diversifikasi) selain akan berpengaruh baik pada tanaman kelapa juga

Page 81: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

80

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

akan menambah penghasilan dari penjualan produk sela tanaman kelapa.

Adapun strategi pengembangan berorientasi pasar adalah dengan

mendorong dan memfasilitasi masyarakat petani kelapa untuk dapat

memanfaatkan semua bagian dari tanaman kelapa untuk dapat diolah

menjadi produk yang bermanfaat untuk kehidupan manusia.

Aneka produk olahan dapat dibuat dari bagian tanaman kelapa. Daging

buah kelapa merupakan sumber bahan pangan yang mudah dicerna.

Buah yang sudah mengandung kalori, lemak, vitamin A dan mencapai

maksimal. Kandungan zat daging kelapa ini dapat diolah menjadi

produk kebutuhan rumah tangga berupa bumbu dapur, santan, kopra,

minyak kelapa dan kelapa parut kering.

Minyak kelapa dapat diolah sehingga dapat menghasilkan bioenergi dan

produk-produk oleokimia seperti fatty alcohol, fatty acid dan methyl

ester. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan untuk margarin, es

krim, bahan pelumas, kembang gula, shampoo, cuci, dan minyak

rambut. Minyak kelapa kasar memiliki keunggulan dibandingkan

dengan CPO yang terletak dari hasil pemrosesan yaitu oleokimia

menjadi asam lemak (fatty acid), alkohol berlemak (fatty alkohol), dan

glicerin.

Bunga kelapa (mayang), bunga kelapa yang belum mekar dapat disadap

untuk menghasilkan nira kelapa. Nira ini digunakan sebagai bahan baku

produk antara lain gula kelapa, asam cuka, ragi, minuman beralkohol

dan juga untuk industri kerajinan hiasan dinding dan dekorasi. Pelepah

kelapa dapat dibuat sebagai industri kerajinan, seperti topi, kipas, gabus

dan bahan bakar. Air kelapa, selain dapat diminum langsung dapat

Page 82: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

81

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

diolah menjadi sirop, nata de coco, kecap, minuman isotonik dan lain-

lain.

Tempurung kelapa dapat dimanfaatkan berbagai industri seperti arang

dan karbon yang berfungsi untuk mengabsorbsi gas selain sebagai

barang kerajinan, alat rumah tangga dan barang-barang seni lainnya,

seperti ikat pinggang, gelang, sendok, asbak, kancing dan hiasan

dinding. Sabut kelapa dapat dijadikan sebagai bahan baku aneka

industri, seperti karpet, sikat, bahan pengisi jok mobil, tali dan lain-lain.

Sabut gabus kelapa dapat dibuat pot bunga dan mulsa. Sabut berkaret

bisa dibuat batako, kasur, dan mebeler. Sabut kelapa juga dapat dibuat

pupuk dengan cara dibakar terlebih dahulu.

Akar kelapa telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku karya seni,

mebeler dan barang kerajinan. Akar kelapa ini juga dapat menghasilkan

obat-obatan dan zat warna. Batang kelapa yang sudah tua dapat

digunakan untuk bahan bangunan, jembatan, kerangka papan perahu,

atau kayu bakar. Daya tahan bahan bangunan dari batang kelapa ini

mencapai puluhan tahun. Batang kelapa juga dapat digunakan sebagai

bahan industri kerajinan seperti gagang cangkul, patung, tempat buah,

asbak, hiasan dinding dan mebeler rumah tangga. Daun kelapa yang

muda biasanya untuk kemasan masakan tradisional (ketupat) atau hiasan

janur. Daun kelapa yang sudah tua dimanfaatkan sebagai atap, sapu lidi,

tusuk sate dan berbagai manfaat lainnya, seperti tikar, topi, janur, dan

keranjang (Wagu 2007).

Industri pengolahan kelapa tersebut umumnya berupa industri

pengolahan tradisional dengan kapasitas industri yang masih sangat

Page 83: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

82

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

kecil dibandingkan dengan potensi yang tersedia. Produksi buah kelapa

rata-rata dari 15,5 juta butir per tahun, total bahan ikutan yang dapat

diperoleh 3,75 juta ton air kelapa, 0,75 juta ton arang tempurung, 1,8

juta ton serat sabut dan 3,3 juta ton debu sabut. Angka-angka tersebut

menunjukkan bahwa potensi ketersediaan bahan baku untuk

membangun industri masih sangat besar (Sudjarmoko 2007).

Sekitar 90% dari bahan baku daging kelapa digunakan untuk

menghasilkan minyak kelapa kasar/ crude coconut oil dan sisanya dibagi

untuk produk lainnya, namun kecenderungan tersebut semakin

menurun, dan produk lainnya semakin meningkat. Sesuai dengan

dinamika pasar produk, kecenderungan untuk menghasilkan produk

oleokimia turunan dari crude coconut oil ini juga tampak semakin tinggi

(Sudjarmoko 2007).

2. Kopi

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Kopi robusta ditetapkan sebagai produk unggulan daerah (PUD)

berdasarkan SK bupati Lampung Barat No B/336/KPTS/ III.2/2014

tanggal 11 September 2014 tentang produk unggulan daerah (PUD)

Kabupaten Lampung Barat. Selain itu perkebunan kopi robusta

Lampung Barat juga ditetapkan menjadi salah satu kawasan

perkebunan nasional oleh Menteri Pertanian melalui keputusan

menteri pertanian No.46/KPTS/PD.300/1/2015 tanggal 16 januari

2016 tentang penetapan kawasan perkebunan nasional.

Page 84: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

83

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

2). Kopi robusta Lampung Barat telah mendapat Sertifikasi Indikasi

Geografis dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang di keluarkan ada

Tanggal 13 Mei 2014 dengan nama Kopi Robusta Lampung bersama

dengan kabupaten Way Kanan dan Tanggamus. Lampung Barat

merupakan produsen kopi robusta terbesar di Provinsi Lampung.

3). Usaha kopi robusta menjadi kekuatan ekonomi di Kabupaten

Lampung Barat (Kontribusi PDRB subsektor perkebunan terhadap

sektor pertanian sebesar 29%), usaha tani kopi obusta telah dilakukan

masyarakat Lambar secara turun temurun dan menyerap sekitar 70%

dari jumlah penduduk usiakerja di Lampung Barat.

4). Selanjutnya berdasarkan dari data ciri khas kopi robusta Lambar yaitu

perkebunan kopi rakyat yang dibudidayakan pada ketinggian 600

Sampai dengan 1.200 M dari permukaan laut (m dpl). Kondisi iklim

relatif basah dengan bulan kering hanya 2-3 bulan dan curah huhjan

2000-3000 mm pertahun, kondisi tanah mendukung cita rasa yang

khas , kategori very Good sampai Excellent, pola penanganan yang di

kelola oleh rakyat merupakan pola tradisional dengan ikatan

emosional teradap sosial dan budaya sangat melekat di masyarakat.

5). Potensi perkebunan kopi robusta di Kabupaten Lambar di luas

komoditas perkebunan di Kabupaten Lambar secara keseluruhan

65.125 Ha. Luas perkebunan kopi robusta 53.606 Ha (82% dari total

luas Komoditas Perkebunan), Jumlah Petani kopi 35.737 KK, jumlah

kelompok tani 995 kelompok (355 Kelompok telah bermitra dengan

eksportir).

Page 85: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

84

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

6). Produktivitas rata-rata kopi tahun 2014 sebesar 853 kg/Ha/tahun,

produktivitas rata-rata tahun 2015 meningkat menjadi 1,050 ton/Ha,

beberapa petani dapat mencapai 3,5 ton/Ha. Pada tahun 2017

produktivitas kopi robusta masih relatif sama dengan tahun 2015,

yaitu sebesar 1,015 ton/ha.

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Dalam budidaya kopi tingkat serangan hama penyakit tanaman kopi

terutama penggerek buah masih cukup tinggi,

2). Pada umumnya petani kopi di Lampung Barat dalam usaha budidaya

kopi belum sepenuhnya menerapkan GAP (good Agricultural

Practices).

3). Mutu produksi sebagian besar masih rendah (baik dari segi grading

maupun citarasa).

4). Pendapatan petani kopi sebagian besar masih rendah disebabkan

rendahnya produktivitas dan kurang optimalnya pemanfaatan lahan

(penerapan Diversifikasi komoditas dan integrasi dengan ternak),

5). Minimnya modal usaha yang dimiliki petani, dan sarana prasarana

pendukung perkebunan serta kelembagaan petani kopi belum kuat.

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Adanya kemitraan pemasaran kopi dari 5 perusahan dengan jumlah

kelompok tani Mitra 355 kelompok dengan kuota pembelian Suria

sebanyak 5.300 ton, yang tersebar di wilayah Kabupaten Lampung

Barat meliputi PT. Nestle (area Sumberjaya, Kebun Tebu, Gedung

Page 86: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

85

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Surian, Air Hitam, Sukau, Batu Brak, Pagar Dewa, Belalau), PT.

Indocafco (area Sumber Jaya, Kebun Tebu, Gedung Surian, Air

Hitam, Sekincau, Way Tenong, Batu Ketulis, Pagar Dewa, Balik

Bukit), PT. Louis Dreyfus (area Batu Brak dan Belalau), PT.

Nedcoffe (area Sumberjaya dan Way Tenong), dan PT. Lampung

Robusta Coffe (area Batu Ketulis dan Belalau).

b.2. Ancaman (Threaths)

1). Kendala dan permasalahan produktivitas belum optimal disebabkan

karena cuaca ekstrim yaitu curah hujan tinggi menyebabkan

kerontokan bakal buah karena sebagian besar umur kopi di Lampung

sudah berumur tua.

2). Tofografi atau tingkat kelerengan cukup tinggi, sementara tingginya

degragasi lahan belum seimbang dengan perbaikan fungsi lahan, dan

pola budidaya petani.

3). Mata rantai pemasaran produk green bean sebagian besar masih

panjang dan pemasaran produk olahan kopi belum optmal.

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan kopi di Kabupaten

Lampung Barat, dapat dikelompokkan kedalam empat strategi

pengembangan yaitu (1) strategi berorientasi produk, (2) strategi

berorientasi pasar, (3) kombinasi strategi berorientasi produk dan pasar,

dan (4) strategi penguasaan informasi. Strategi pengembangan

berorientasi produk dalam rangka peningkatan produksi dan

produktifitas dilakukan dengan peremajaan kopi, intensifikasi lahan,

Page 87: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

86

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

konservasi lahan dan antisipasi anomali iklim penyiapan bibit unggul

bantuan alsintan dan penerapan GAP.

Peningkatan pendapatan melalui diversifikasi tanaman dan optimalisasi

lahan kopi (dengan komoditas lada, pala, cengkeh, pisang, cabe jawa),

serta mendorong adanya integritasi dengan ternak. Peningkatan mutu dan

nilai tambahan produk perkebunan dengan anjuran petik merah,

penanganan pasca panen dengan teknologi peralatan yang maju serta

pengembangan produk sekunder, pengembangan infrastruktur pertanian

seperti embung, jalan produksi dan bangunan konservasi lahan,

pemberdayaan dan penguatan kelembagaan kelompok tani melalui

pelatihan dan pendampingan.

Peningkatan kapasitas dan profesionalisme petugas perkebunan dalam

menjalankan peran dan tufoksinya terutama dalam membina kelompok

tani, mendorong minat investasi dan kemitraan usaha melalui promosi

yang intensif dan dukungan iklim usaha yang kondusif, peningkatan

keseimbangan ekositem dan pengendalian hama penyakit tanaman secara

terpadu.

Strategi pengembangan berorientasi pasar dapat dilakukan melalui

penguatan kelembagaan sistem informasi pasar, serta pengembangan

kemitraan dengan exportir dan pelaku usaha lainnya. Selanjutnya

mendukung pembangunan kawasan komoditas unggulan terpadu dengan

penerapan usaha tani produktif berbasis lembaga ekonomi masyarakat

yang berdaya saing tinggi di pasar lokal maupun inetrnasional serta

peningkatan dan penerapan manajemen pembangunan perkebunan yang

akuntabel dan Good Governance.

Page 88: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

87

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Perluasan kemitraan dengan melibatkan sebanyak-banyaknya industri

kopi UMKM dalam menyerap produk kopi olahan yaitu kopi Biji (Green

Bean), Produk olahan (Kopi Bubuk robusta organik dan non organik, kopi

luwak mampu memproduksi 617 Kg/bulan dalam bentuk kopi bubuk).

Jumlah industi kopi meliputi industri Kopi bubuk 15 UKM, industri kopi

organik 2 UKM, industri Kopi luwak 20 UKM.

3. Kakao

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Jumlah SDM yang terlibat dalam usaha komoditas kakao cukup

besar

2). Kegiatan budidaya kakao sudah dilakukan oleh masyarakat di

Kabupaten Lampung Barat secara turun temurun dengan lama

usahatani > 15 tahun,

3). Kepemilikan lahan usahatani padi umumnya sudah milik sendiri

dengan luas garapan berkisar 1-2 ha, dan terletak di dalam wilayah

kecamatan sendiri (dalam pekon).

4). Keadaan geografis Kabupaten Lampung Barat yang berada pada

ketinggian 600-2.000 m.dpl

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Kepemilikan lahan pertanian yang relatif sempit dan isu

pengalihfungsian lahan pertanian ke nonpertanian yang menyebabkan

semakin rentannya peningkatan produksi;

Page 89: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

88

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

2). Tingkat produksi, produktivitas, dan mutu biji kakao kering yang

masih rendah; Tingkat produktivitas kakao (biji kering) dari tahun

2013 hingga 2017 menunjukkan kecenderungan yang menurun 0,927

hingga mencapai 0,882 ton/ha/tahun.

3). Diseminasi dan transfer teknologi fermentasi oleh petani masih

lamban;

4). Rendahnya akses petani pada sumber daya produktif, antara lain,

permodalan dan informasi;

5). Kelembagaan petani, termasuk penyuluhan, yang belum berkembang

baik;

6). Penanganan organisme pengganggu tanaman yang masih harus terus

ditingkatkan;

7). Hasil panen (pasca panen) tidak dilakukan pengolahan kecuali

pengeringan dan penyimpanan untuk tujuan pemasaran.

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Komitmen pemerintah daerah dan pusat yang kuat dalam rangka

meningkatkan produksi kakao nasional dan industrialisasi kakao

dengan menerapkan Bea Keluar (BK) untuk komoditi kakao.

2). Permintaan dan kebutuhan biji kakao fermentasi sebagai bahan baku

industri di beberapa negara termasuk Indonesia yang semakin

meningkat

3). Pasar kakao dan industri berbasis kakao terbuka lebar, baik lokal,

regional, nasional, maupun internasional

b.2. Ancaman (Threaths)

Page 90: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

89

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

1). Harga sarana produksi dan hasil pertanian masih fluktuatif;

2). Infrastruktur pertanian yang belum baik dan masih banyak yang perlu

diperbaiki;

3). Semakin tingginya frekuensi dan risiko bencana alam, yang antara lain

disebabkan oleh perubahan iklim yang berdampak pada produksi,

produktivitas, dan mutu hasil pertanian;

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan kakao di Kabupaten

Lampung Barat, yang dapat dilakukan antara lain:

1) Insentif bagi pengembangan investasi industri pendukung pertanian

2) Peningkatan kualitas SDM petani kakao

3) Pengamanan produksi dan peningkatan produktivitas

4) Penguatan kelembagaan dan pembiayaan

5) Pengembangan infrastruktur pertanian

6) Mengembangkan industri pengolahan (fermentasi)

7) Investasi Integrated Farming antara peternakan sapi dengan

perkebunan kakao

5.2.5. Komoditas Peternakan

1. Sapi

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Ketersediaan Tenaga kerja

2). Tersedianya lahan berupa padang rumput dan padang pengembalan

3). Tersedianya teknologi peternakan yang aplikatif (IB, ET, dll)

Page 91: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

90

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

4). Fasilitas pendukung (kelembagaan)

5). Keadaan geografis Kabupaten Lampung Barat yang berada pada

ketinggian 600-2.000 m.dpl sangat mendukung untuk usaha ternak

sapi.

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Keterbatasan modal dan jangkauan pelayanan sistem kelembagaan

keuangan bagi masyarakat

2). Terbatasnya sumber daya manusia (SDM) peternakan (paramedis,

medis, dan penyuluh peternakan baik dari segi kuantitas maupun

kualitasnya.

3). Rendahnya pengetahuan dan keterampilan peternak

4). Kurangnya diversifikasi produk pengolahan hasil (penanganan pasca

panen)

5). Terbatasnya prasarana (poskeswan, pasar ternak, TPH, dan PPL) dan

sarana pendukung peternakan

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Pertumbuhan perduduk menyebabkan permintaan akan daging sapi

segar akan terus meningkat

2). Daging sapi merupakan bahan pangan pokok masyarakat Indonesia,

dan permintaan akan daging semakin tahun (baik ekspor maupun

dalam negeri) semakin meningkat akibat semakin meningkatnya

kesadaran terhadap pola konsumsi dan hidup sehat.

3). Pasar ternak terbuka lebar, baik lokal, regional, nasional, maupun

internasional

Page 92: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

91

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

b.2. Ancaman (Threaths)

1). Adanya penyakit SE (ngorok) pada hewan ternak sapi dan kerbau

yang bisa menjangkit secara sporadis

2). Adanya tingkat persaingan usaha yang cukup ketat

3). Akses permodalan peternak masih lemah

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan ternak sapi potong di

Kabupaten Lampung Barat, dapat dikelompokkan kedalam empat

strategi pengembangan yaitu (1) strategi berorientasi produk, (2) strategi

berorientasi pasar, (3) kombinasi strategi berorientasi produk dan pasar,

dan (4) strategi penguasaan informasi.

1). Mengoptimalkan fungsi lahan yang tersedia untuk pengembangan

ternak sapi potong

2). Menciptakan usaha peternakan dengan memanfaatkan tenaga kerja

yang tersedia,

3). Menerapkan kawasan peternakan terpadu (cluster) yang ditunjang

oleh tersedianya subsistem-subsistem dalam usaha peternakan sapi

potong dari hulu hingga hilir serta jasa penunjang. Pengembangan

dan peningkatan kawasan peternakan terpadu sapi potong ini

dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, sehingga

mengarah kepada wilayah yang berkembang, mandiri dan memiliki

nilai ekonomis.

4). Mempermudah jangkauan pelayanan sistem kelembagaan keuangan

bagi masyarakat (peternak)

5). Menambah sarana dan prasarana

Page 93: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

92

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

6). Pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam penguasaan

teknologi, kewirausahaan, dan kemampuan team work.

7). Mengatasi gangguan kesehatan ternak

8). Memanfaatkan potensi lahan tidur/tidak produktif sebagai lahan

pengembalaan bagi ternak rakyat.

5.2.6. Komoditas Perikanan

Keramba Jaring Apung

a. Kondisi lingkungan Internal

a.1. Kekuatan (Strenghs)

1). Kegiatan budidaya perikanan air tawar dengan keramba jaring apung

di perairan Danau Ranau sudah dilakukan oleh masyarakat di

Kabupaten Lampung Barat khususnya Kecamatan Lumbok Seminung

sejak sebelum tahun 2010 silam.

2). Tingkat produksi keramba rata-rata dari tahun 2014 hingga 2017

menunjukkan kecenderungan yang meningkat 30 ton/bulan hingga

mencapai 35,24 ton/bulan.

3). Kepemilikan keramba umumnya sudah milik sendiri dengan luas

keramba berkisar 0,01-0,4 ha dan terletak di dalam wilayah kecamatan

sendiri (dalam pekon).

4). Penanganan hama dan penyakit ikan sudah dilakukan secara

terstruktur.

6). Sebagian petani ikan sudah menerapkan penggunaan pakan organik

dalam kegiatan perikanannya namun pada umumnya masih

menggunakan pakan anorganik yang dibeli dari suplier.

Page 94: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

93

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

a.2. Kelemahan (Weakness)

1). Kegiatan budidaya perikanan keramba jaring apung belum ditunjang

dengan sistem pengelolaan keramba yang modern (masih tradisional)

2). Kegiatan panen masih dilakukan secara tradisional (belum mekanis)

3). Hasil panen (pasca panen) tidak dilakukan pengolahan kecuali sortir

untuk tujuan pemasaran.

4). Akses kepada permodalan dari perbankan masih cukup sulit bagi

sebagian besar petani ikan.

b. Kondisi lingkungan Eksternal

b.1. Peluang (Opportunities)

1). Pertumbuhan perduduk menyebabkan permintaan pasar ikan akan

terus meningkat

2). Ikan merupakan salah bahan pangan pokok masyarakat Indonesia, dan

permintaan terhadap ikan semakin tahun (baik ekspor maupun dalam

negeri) akan semakin meningkat akibat semakin meningkatnya

kesadaran terhadap pola konsumsi dan hidup sehat.

3). Semakin meningkatnya teknologi perikanan pada gilirannya akan

berpengaruh pada penyediaan bahan baku dan sarana/prasarana

perikanan secara berkesinambungan.

4). Pasar perikanan budidaya terbuka lebar, baik lokal, regional, maupun

nasional.

b.2. Ancaman (Threaths)

1). Penggunaan pakan ikan anorganik secara terus menerus pada

gilirannya akan menimbulkan ancaman terhadap pencemaran dan

pendangkalan danau.

Page 95: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

94

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

2). Adanya tingkat persaingan usaha yang cukup ketat

4). Akses permodalan petani masih lemah

Berdasarkan analisis keempat kondisi lingkungan tersebut di atas, maka

strategi pengembangan komoditas unggulan perikanan budidaya di

Kabupaten Lampung Barat, dapat dikelompokkan kedalam strategi

pengembangan berorientasi produk, dan strategi pengembangan

berorientasi pasar.

Strategi berorientasi produk yang dapat dikembangkan antara lain:

1). Meningkatkan kuantitas dan kualitas benih ikan, memelihara jenis

ikan yang beragaman (tidak satu jenis), menggunakan jenis pakan

ikan bermutu baik, serta menggunakan teknologi jaring apung

berlapis. Jaring apung berlapis dimaksud adalah sistem jaring yang

terdiri dari dua lapis ruang pemeliharaan ikan yang mana lapis dalam

untuk jenis ikan utama seperti ikan mas sedangkan jaring lapis luar

yang berukuran lebih luas untuk memelihara jenis ikan yang mampu

memanfaatkan atau mendapat sisa pakan dari jaring lapis dalam atau

pun yang dapat memakan lumut dan atau organisme yang menempel

di jaring. Ikan yang dipelihara dalam jaring lapis luar ini seperti ikan

nila.

2). Kegiatan budidaya ikan dalam keramba jaring apung pada perairan

terbuka seperti Danau Ranau, selain dapat ditingkatkan produksinya

melalui peningkatan jumlah keramba namun akan berdampak pada

penurunan kualitas air danau akibat masuknya bahan-bahan

anorganis dari pakan ke dalam lingkungan air, utamanya nitrogen

dan fosfor (Siagian, 2010). Unsur nitrogen dan fosfor tersebut akan

menjadi hara bagi fitoplankton. Dengan semakin tingginya intensitas

Page 96: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

95

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

budidaya ikan di danau ini berarti akan semakin banyak nitrogen dan

fosfor yang masuk dan larut dalam perairan danau sehingga akan

semakin subur yang akhirnya akan mengalami penyuburan

(eutrofikasi). Hal ini akan memberi dampak negatif terhadap ikan

yang dibudidayakan dalam KJA. Agar budidaya ikan dalam KJA

dapat berkelanjutan maka dilakukan penyebaran ikan pemakan

fitoplankton secara rutin di sekitar areal KJA tersebut sehingga dapat

memanfaatkan fitoplankton dan mengkonversinya menjadi protein

ikan. Melalui cara ini akan diperoleh manfaat ganda yang positif

terhadap produksi perikanan tangkap di perairan danau.

3). Dalam hal pakan ikan bermutu atau kualitas baik adalah pakan yang

komponen utama penyusunnya terdiri dari protein (tepung ikan),

lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang dapat menunjang

pertumbuhan ikan yang baik. Pakan ikan bermutu baik tidak harus

berhubungan dengan harga pakan yang mahal. Pengembangan

pakan ikan bermutu baik namun murah dapat dilakukan dengan

memanfaatkan limbah protein asal tumbuhan dan memanfaatkan

minyak nabati dalam pembuatan pakan ikan ramah lingkungan

(Siagian, 2010).

Strategi berorientasi pasar yang dapat dikembangkan antara lain:

1). Meningkatkan kualitas dan kuantitas benih ikan bermutu baik. Agar

kebutuhan benih ini baik kuantitas mau pun kualitas terpenuhi, perlu

adanya pengadaan sarana dan fasilitas pembenihan oleh dinas

perikanan Kabupaten Lampung Barat, karena kebutuhan benih saat

ini banyak didatangkan dari luar Lampung Barat.

2). Membentuk kelompok tani ikan dan mengembangkan pola

Page 97: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

96

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

kemitraan antara kelompok tani ikan dengan investor bidang

perikanan. Hal ini karena pada umumnya masyarakat petani ikan

tidak memiliki modal usaha yang cukup dan terbatasnya akses

pemasaran. Dengan adanya kelompok tani ikan juga dapat

memudahkan untuk melakukan pembinaan/penyuluhan dalam upaya

peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam teknologi

budidaya yang ada.

Page 98: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

97

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

BAB VI. KESIMPULAN

6.1. Komoditas Unggulan Kecamatan

Berdasarkan hasil analisis penentuan komoditas unggulan menggunakan

pendekatan LQ (Location Question) dan jumlah produksi dari tahun

2013-2017 serta hasil survei lapangan di setiap kecamatan, dapat

disimpulkan jenis komoditas unggulan yang menjadi basis pada masing-

masing kecamatan di Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut:

1. Kecamatan yang memiliki jenis komoditas unggulan (LQ > 1,0)

meliputi:

1). Kecamatan Balik Bukit dengan komoditas unggulan Cabai,

Kubis dan Kentang.

2). Kecamatan Sukau dengan komoditas unggulan Pepaya dan

Padi.

3). Kecamatan Lumbok Seminung dengan komoditas unggulan

Perikanan Budidaya (KJA).

4). Kecamatan Belalau dengan komoditas unggulan Kopi,

Lada, Kentang dan Kambing.

5). Kecamatan Sekincau dengan komoditas unggulan Kopi,

Sapi Potong dan Kubis.

6). Kecamatan Suoh dengan komoditas unggulan Padi dan

Kakao.

7). Kecamatan Batu Brak dengan komoditas unggulan Kopi,

Page 99: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

98

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Ubi kayu.

8). Kecamatan Pagar Dewa dengan komoditas unggulan Kopi

dan Lada.

9). Kecamatan Batu Ketulis dengan komoditas unggulan Kopi,

Pisang dan Kambing.

10). Kecamatan Bandar Negeri Suoh dengan komoditas

unggulan Padi dan Kakao.

11). Kecamatan Sumber Jaya dengan komoditas unggulan Kopi

dan Perikanan Budidaya.

12). Kecamatan Way Tenong dengan komoditas unggulan Kopi

dan Mangga..

13). Kecamatan Gedung Surian dengan komoditas unggulan

Kopi dan Jeruk.

14). Kecamatan Kebun Tebu dengan komoditas unggulan Kopi

dan Jagung.

15). Kecamatan Air Hitam dengan komoditas unggulan Kopi

dan Pisang.

2. Jenis komoditas unggulan di Kabupaten Lampung Barat (LQ > 1,0)

meliputi:

1). Sub Sektor Tanaman Pangan: Padi, Jagung, dan Ubikayu

2). Sub Sektor Hortikultura Sayur: Cabai, Kentang dan Kubis.

3). Sub Sektor Hortikultura Buah: Mangga, Jeruk, Pepaya dan

Pisang

4). Sub Sektor Perkebunan: Kopi, Lada dan Kakao

5). Sub Sektor Peternakan: Sapi potong dan Kambing.

6). Sub Sektor Perikanan: Budidaya Air tawar Dan Keramba

Page 100: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

99

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Jaring Apung

6.2. Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan

Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor lingkungan internal (kekuatan

dan kelemahan) serta faktor lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)

dalam upaya pengembangan komoditas unggulan menggunakan

pendekatan SWOT, strategi yang dapat digunakan pada umumnya dapat

dikelompokkan kedalam:

1) Strategi berorientasi produk

2) Strategi berorientasi pasar

3) Kombinasi strategi berorientasi produk dan pasar, dan

4) Strategi penguasaan informasi.

Strategi pengembangan komoditas unggulan berdasarkan keempat

orientasi pengembangan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pengembangan komoditas Padi melalui peningkatan produksi

melalui optimalisasi sumber daya pertanian; Penyebarluasan inovasi

budidaya untuk meningkatkan produktifitas dan mutu; Peningkatan

modal sosial melalui penggiatan kelompok tani dan pendampingan

intensif untuk mengurangi resistensi petani terhadap inovasi;

Membangun kemitraan dan memasyarakatkan Lumbung Desa/Pekon

Modern untuk meningkatkan manajemen stok dan posisi tawar

petani; Penguatan kelembagaan petani untuk meningkatkan kapasitas

dan produktifitas petani.

2) Pengembangan komoditas jagung melalui meningkatkan kualitas

dan kuantitas produk dengan meningkatkan keahlian SDM yang ada

Page 101: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

100

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

melalui pembinaan dan pelatihan dalam pengelolaan lahan, input

dan teknik budidaya, serta meningkatkan hubungan antara kelompok

tani dengan perusahan mitra untuk memperluas pasar, meningkatkan

hubungan dengan berbagai pihak terutama dengan perusahaan mitra

dan pemerintah untuk memenuhi permodalan petani dan sarana

prasarana, serta meningkatkan manajemen usaha tani dengan

pembinaan secara berkelanjutan dengan perusahan mitra,

meminimalkan biaya yang dikeluarkan dengan masih memperhatikan

kualitas produk, diversivikasi pasar dengan mengoptimalkan kualitas

produk, mengadakan pertemuan rutin intra kelompok tani guna

mengantisipasi perubahan iklim, perhatikan waktu penanaman serta

pelatihan teknologi, manajemen, controling serta evaluasi secara

berkala setiap musim tanam untuk mengantisipasi perubahan iklim,

serta mengatur permodalan yang digunakan dalam usahatani.

3) Pengembangan komoditas ubikayu melalui meningkatkan kualitas

dan kuantitas produk untuk benih, meningkatkan keahlian SDM

petani ubikayu, pembinaan dan pelatihan dalam pengelolaan

usahatani ubikayu terutama teknik budidaya dan pasca panen, serta

meningkatkan hubungan antara kelompok tani dengan perusahan

mitra untuk memperluas pasar, meningkatkan hubungan dengan

perusahaan mitra/pengrajin berbasis ubikayu dan kebijakan

pemerintah untuk memenuhi permodalan dan sarana prasarana,

pembinaan secara berkelanjutan, meminimalkan biaya produksi dan

peningkatan kualitas produk, memperhatikan waktu penanaman yang

sering gagal karena kurangnya air di awal tanam terkait untuk

antisipasi perubahan iklim, serta mengatur permodalan yang

digunakan dalam usahatani.

Page 102: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

101

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

4) Pengembangan komoditas bawang merah dan cabai melalui

meningkatkan kualitas dan kuantitas produk untuk benih/bibit,

meningkatkan keahlian SDM petani (bawang dan cabai), pembinaan

dan pelatihan dalam pengelolaan usahatani terutama teknik budidaya

dan pasca panen, serta meningkatkan hubungan antara kelompok tani

dengan perusahan mitra untuk memperluas pasar, kebijakan

pemerintah untuk memenuhi permodalan dan sarana prasarana,

pembinaan secara berkelanjutan, meminimalkan biaya produksi dan

peningkatan kualitas produk, memperhatikan waktu penanaman yang

sering gagal karena kurangnya air di awal tanam terkait untuk

antisipasi perubahan iklim, serta mengatur permodalan yang

digunakan dalam usahatani.

5) Pengembangan komoditas hortikultur buah (mangga, jeruk, dan

pisang) dilakukan dengan diversifikasi produk olahan berbahan baku

mangga, jeruk, dan pisang; Pengembangan budidaya secara intensif;

Peningkatan kinerja agroindustri olahan dan pengelolaan pasca panen

untuk menjaga mutu komoditi mangga, jeruk, dan pisang.

6) Pengembangan komoditas perkebunan kelapa dalam, kopi, dan

kakao dilakukan dengan peningkatan nilai tambah melalui

pengembangan ragam produk turunan, perbaikan kualitas SDM petani

untuk meningkatkan produktivitas, introduksi inovasi produk dan

teknologi produksi untuk meningkatkan mutu dan produktifitas, serta

optimalisasi dukungan pemerintah untuk meningkatkan mutu industri

hilir berbasis kelapa, kopi, dan kakao.

7) Pengembangan komoditas sapi potong dilakukan dengan

meningkatkan kualitas komoditi sapi dengan peningkatan kapasitas

peternak, perbaikan asupan pakan ternak melalui adopsi inovasi pakan,

Page 103: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

102

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

meningkatkan kinerja peternakan dangan menjalin kemitraan dengan

pihak eksternal, memasyarakatkan Rumah Pintar Petani sebagai upaya

alternatif pemenuhan kebutuhan pakan dan peningkatan produksi,

meningkatan produksi untuk meningkatkan daya saing komoditi sapi,

meningkatan usaha breeding (pembibitan) untuk meningkatkan mutu

komoditi sapi.

8) Pengembangan komoditas perikanan melalui budidaya keramba

jaring apung dilakukan dengan pengembangan produk pakan ikan

yang murah dan berwawasan lingkungan, introduksi teknik jaring

apung berlapis, zonasi kawasan danau, dan pengembangan

kemitraan dalam permodalan dan pemasaran produk perikanan.

Page 104: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

103

DAFTAR PUSTAKA

Ahdan 2015. Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian

Di Kabupaten Tolitoli. Pascasarjana Universitas Tadulako.

Annisah, K. 2007. Identifikasi Sektor Pertanian Dalam Penentuan

Sektor Unggulan di Kabupaten Cirebon. Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Al Alusi, A. 2005. Peranan Sektor Bahan Makanan Dalam

Perekonomian Wilayah Kabupaten Pemalang (Dengan

Pendekatan analisis Input-Output). Skripsi Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Arief, D. dan Yundy, H. 2010. Model-Model Kuantitatif. PT IPB

Press. Bogor.

Arsyad, L. 2005. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Daerah. BPFE UGM. Yogyakarta.

A. Suresti dan R. Wati. 2013. Strategi Pengembangan Usaha

Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Pesisir Selatan.

Jurnal Peternakan Indonesia. Padang.

Darsono, 2008. Peran Investasi dalam Kinerja Pertumbuhan Sektor

Pertanian. Jurnal Agribisnis dan Industri Pertanian,

Vol. 7 No. 3, Oktober 2008 (Terakreditasi Nasional).

Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Ernan, R. Juli – Agustus, 2009. Penataan Ruang Kawasan Perdesaan dan

Agropolitan Sebagai Strategi Pembangunan Perdesaan.

Tata Ruang: 28-33.

Ernan, R., Sunsun, S. dan Dyah R. P. 2011. Perencanaan dan

Pengembangan Wilayah. Jakarta. Crestpent Press dan

Page 105: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

104

Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Anggota IKAPI DKI

Jakarta.

Jefri Leo, 2014. Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian dengan

Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Jurnal Saintia

Matematika, Volume 02, Nomor 03 (2014), ISSN : 2337-

9197.

H er u Susanto. 2014. Kajian Komoditas Unggulan, Andalan Dan

P otensial Di Kabupaten Grobogan. Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Grobogan.

Iyan Ritayani. 2014. Analisis Komoditas Unggulan Sektor Pertanian di

Wilayah Sumatera. Fakultas Ekonomi Universitas Riau.

Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan. Riau.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria

Majemuk. Edisi Ketiga. PT Gramedia Widiasarana

Indonesia. Jakarta

Wulandari Nur I. 2010. Penentuan Agribisnis Unggulan Komoditi

Pertanian Berdasarkan Nilai Produksi Di Kabupaten

Grobogan. Universitas Diponegoro Semarang.

Semarang.

Istiqomah, 2005. Analisis Sektor Industri, Pertanian, dan Pariwisata

(INTANPARI) dalam Penentuan Sektor Unggulan di

Wilayah Kabupaten Karanganyar dengan Pendekatan

Ekonomi Basis. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Maret Surakarta. (Tidak Dipublikasikan).

Rangkuti, F. 2000. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis.

PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Umar, Husein. 2002. Strategic Management In Action. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Widjaja, HAW. 2004. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. PT.

Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Page 106: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

105

Widodo, T. 2006. Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer (Era

Otonomi Daerah). UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Wiranto, T. 2007. Pembangunan Wilayah Pesisir dan Laut dalam

Kerangka Pembangunan Perekonomian Daerah.

http://www.bappenas.go.id. Diakses pada tanggal 9

September 2008 .

Page 107: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

106

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

LAMPIRAN

Page 108: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

107

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Lampiran 1. Jumlah Produksi Komoditi Pada Setiap Kecamatan Di Kabupaten

Lampung Barat

Tabel 1. Jumlah Produksi Komoditi Pada Setiap Kecamatan Tahun 2013

Balik bukit Sukau Lumbok seminung Belalau Sekincau Suoh Batu brak Pagar Dewa Batu ketulis

1

B a wa n g merah 0 0 6 0 0 0 0 0 0

Cabai 24066 20440 1210 6550 13315 781 1852 337 566

Kentang 0 1010 0 480 4250 250 0 0 240

Kubis 38419 31500 2650 1000 25425 0 0 0 810

Petsai chinese 23135 20700 2540 500 11455 0 170 0 630

2

Padi 1153 3616 1517 808 112 4335 439 542 334

Jagung 167 319 25 25 98 53 45 20 20

Kedelai 8 0 0 3 14 0 0 0 3

Kacang tanah 43 90 12 4 24 12 12 0 4

Kacang hijau 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ubi kayu 42 914 187 21 0 62 145 0 0

Ubi jalar 1908 830 49 20 217 0 49 0 20

Mangga 0 25 351 0 3 52 85 8 0

Durian 0 300 298 0 135 560 410 0 0

Jeruk 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pisang 645 1200 1605 1155 2533 7140 1680 600 1204

Pepaya 2835 1000 4216 17 2623 127 1286 28 75

Nanas 15 1060 0 0 1 6 0 0 0

3

Karet 0 0 0 0 0 0 0 2 0

Kelapa 5 55 59 1 5 214 2 1 1

Kelapa sawir 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kopi 1410 2581 1763 4518 5417 1573 2335 7573 4185

Lada 93 16 12 467 356 124 99 401 551

kakao 22 36 33 28 28 101 58 20 28

4

Sapi perah - - - - - - - - -

Sapi potong - - - - - - - - -

Kerbau - - - - - - - - -

Kuda - - - - - - - - -

Kambing - - - - - - - - -

Domba - - - - - - - - -

Ayam kampung - - - - - - - - -

Ayam petelur - - - - - - - - -

Ayam pedaging - - - - - - - - -

Itik - - - - - - - - -

Itik manila - - - - - - - - -

- - - - - - - - -

5

Perikanan laut - - - - - - - - -

Perikanan umum - - - - - - - - -

93966 85691 16533 15596 66010 15391 8668 9533 8670Jumlah

HORTIKULTUR

TANAMAN PANGAN

PERKEBUNAN

PETERNAKAN

PERIKANAN

NO komuditiJumlah Produksi (Ton)

Page 109: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

108

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 2. Lanjutan

Bandar Negeri suoh Sumber Jaya Way tenong Gedung surian Kebun Tebu Air hitam

1

B a wa n g merah 0 0 0 0 0 0 6

Cabai 53 730 8520 590 1150 473 80633

Kentang 0 0 0 0 0 0 6230

Kubis 0 0 4915 0 620 0 105339

Petsai chinese 0 0 2820 0 1400 0 63350

2

Padi 7203 944 1820 918 1514 313 25568

Jagung 69 8 65 12 82 0 1009

Kedelai 4 0 0 0 38 68 138

Kacang tanah 2 0 0 2 7 4 216

Kacang hijau 2 0 0 0 0 0 2

Ubi kayu 291 0 104 187 395 228 2576

Ubi jalar 30 0 89 89 178 69 3548

Mangga 0 0 2400 348 57 0 3329

Durian 78 410 1050 317 276 493 4327

Jeruk 0 67 0 84 26 0 177

Pisang 7054 9901 6040 2459 9500 9981 62697

Pepaya 69 251 9300 1089 43 0 22959

Nanas 3 5 2 60 20 0 1172

3

Karet 0 0 0 0 0 3 5

Kelapa 2 4 4 7 7 1 368

Kelapa sawir 0 0 0 0 0 0 0

Kopi 4206 1383 4266 2669 2828 4612 51319

Lada 527 54 536 110 56 488 3888

kakao 36 32 41 64 41 26 594

4

Sapi perah - - - - - - 0

Sapi potong - - - - - - 0

Kerbau - - - - - - 0

Kuda - - - - - - 0

Kambing - - - - - - 0

Domba - - - - - - 0

Ayam kampung - - - - - - 0

Ayam petelur - - - - - - 0

Ayam pedaging - - - - - - 0

Itik - - - - - - 0

Itik manila - - - - - - 0

5

Perikanan laut - - - - - - 0

Perikanan umum - - - - - - 0

19629 13790 41972 9006 18237 16760 439450

TANAMAN PANGAN

HORTIKULTUR

Jumlah Produksi (Ton) Jumlah Produksi

Kabupaten

Jumlah

PERIKANAN

PETERNAKAN

PERKEBUNAN

komuditiNO

Page 110: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

109

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 3. Jumlah Produksi Komoditi Pada Setiap Kecamatan Tahun 2014

Balik bukit Sukau Lumbok seminung Belalau Sekincau Suoh Batu brak Pagar Dewa Batu ketulis

1

B a wa n g merah 0 0 6 0 0 0 0 0 0

Cabai 35453 20256 1271 4494 12512 1614 231 544 715

Kentang 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kubis 232 283 240 266 275 0 0 0 270

Petsai chinese 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 TANAMAN PANGAN

Padi 7368 17184 7690 4181 379 21211 3797 2578 1310

Jagung 117 275 13 25 142 38 88 29 29

Kedelai 9 6 0 2 0 15 0 0 5

Kacang tanah 70 99 7 7 18 17 12 6 5

Kacang hijau 0 0 0 0 0 4 0 0 0

Ubi kayu 251 1922 104 125 522 146 167 104 125

Ubi jalar 1333 1217 68 48 763 19 116 39 48

Mangga 0 80 233 6 4 120 145 0 0

Durian 0 620 0 175 0 525 107 0 346

Jeruk 0 0 750 0 3 369 285 0 0

Pisang 380 2300 2764 652 2560 11165 1525 324 660

Pepaya 2055 8350 2761 24 1045 265 2065 67 138

Nanas 9 600 0 0 1 52 2 0 0

3 PERKEBUNAN

Karet 0 0 0 0 1 0 0 2 0

Kelapa 4 65 70 1 8 214 4 3 2

Kelapa sawir 0 0 0 0 0 56 0 0 0

Kopi 960 1918 2066 4518 6404 1255 2912 8638 4250

Lada 43 16 21 467 358 100 96 390 686

kakao 22 27 78 28 29 121 47 22 29

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - - - - -

Sapi potong - - - - - - - - -

Kerbau - - - - - - - - -

Kuda - - - - - - - - -

Kambing - - - - - - - - -

Domba - - - - - - - - -

Ayam kampung - - - - - - - - -

Ayam petelur - - - - - - - - -

Ayam pedaging - - - - - - - - -

Itik - - - - - - - - -

Itik manila - - - - - - - - -

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - - - - -

Perikanan umum - - - - - - - - -

48306 55219 18142 15019 25024 37306 11599 12745 8619Jumlah

HORTIKULTUR

NO komuditiJumlah Produksi (Ton)

Page 111: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

110

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 4. Lanjutan

Bandar Negeri suoh Sumber Jaya Way tenong Gedung surian Kebun Tebu Air hitam

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0 0 0 0 0 0 6

Cabai 384 465 3770 1182 1515 1340 85746

Kentang 0 0 0 0 0 0 0

Kubis 0 0 176 0 198 22 1961

Petsai chinese 0 0 0 0 0 0 0

2 TANAMAN PANGAN

Padi 34642 4531 7872 4229 5904 2069 124944

Jagung 54 0 46 4 100 13 972

Kedelai 11 0 0 0 0 2 50

Kacang tanah 10 0 2 14 2 3 274

Kacang hijau 3 0 0 11 0 0 17

Ubi kayu 439 21 188 439 501 272 5326

Ubi jalar 97 10 58 155 116 126 4213

Mangga 15 0 2100 677 40 0 3420

Durian 108 300 1350 66 12 0 3609

Jeruk 0 195 0 1101 26 0 2728

Pisang 5804 2684 5850 5124 11517 14567 67877

Pepaya 171 213 4200 1650 86 1926 25017

Nanas 1 9 22 98 291 0 1084

3 PERKEBUNAN

Karet 0 1 0 1 2 3 10

Kelapa 227 13 9 14 635 3 1271

Kelapa sawir 0 0 0 0 56 0 112

Kopi 1336 1610 6215 3968 42748 6755 95552

Lada 120 57 580 113 351 515 3913

kakao 78 57 45 69 1231 26 1907

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - - 0

Sapi potong - - - - - - 0

Kerbau - - - - - - 0

Kuda - - - - - - 0

Kambing - - - - - - 0

Domba - - - - - - 0

Ayam kampung - - - - - - 0

Ayam petelur - - - - - - 0

Ayam pedaging - - - - - - 0

Itik - - - - - - 0

Itik manila - - - - - - 0

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - - 0

Perikanan umum - - - - - - 0

43498 10165 32483 18913 65332 27641 430010

Jumlah Produksi (Ton) Jumlah Produksi

Kabupaten

Jumlah

komuditiNO

Page 112: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

111

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 5. Jumlah Produksi Komoditi Pada Setiap Kecamatan Tahun 2015

Balik bukit Sukau Lumbok seminung Belalau Sekincau Suoh Batu brak Pagar Dewa Batu ketulis

1

B a wa n g merah 7 0 0 0 0 0 0 0 0

Cabai 3439 403 124 36 402 83 9 12 34

Kentang 19 99 0 60 155 0 0 0 60

Kubis 4815 3100 155 147 1324 0 0 0 131

Petsai chinese 2708 1590 220 72 591 0 0 0 71

2 TANAMAN PANGAN

Padi 7282 18898 7376 4785 529 21540 3275 2858 1974

Jagung 150 225 21 17 171 29 29 13 21

Kedelai 59 0 238 6 12 8 0 0 4

Kacang tanah 43 90 12 4 24 12 12 0 4

Kacang hijau 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ubi kayu 42 914 187 21 0 62 145 0 0

Ubi jalar 1908 830 49 20 217 0 49 0 20

Mangga 0 5 13 0 1 8 9 4 0

Durian 8 20 21 2 5 154 25 35 1

Jeruk 0 0 0 0 6 15 1 0 0

Pisang 20 30 50 28 48 212 4 28 29

Pepaya 72 50 9 1 12 3 12 1 3

Nanas 1 25 0 0 0 2 0 0 0

3 PERKEBUNAN

Karet 0 0 0 0 1 0 0 2 0

Kelapa 4 60 67 3 8 210 3 1 2

Kelapa sawir 64 0 0 0 0 0 0 0 0

Kopi 839 1662 1755 4078 5944 1083 2618 7519 3723

Lada 43 16 23 468 361 103 96 395 693

kakao 32 32 78 29 28 126 47 21 29

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - - - - -

Sapi potong - - - - - - - - -

Kerbau - - - - - - - - -

Kuda - - - - - - - - -

Kambing - - - - - - - - -

Domba - - - - - - - - -

Ayam kampung - - - - - - - - -

Ayam petelur - - - - - - - - -

Ayam pedaging - - - - - - - - -

Itik - - - - - - - - -

Itik manila - - - - - - - - -

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - - - - -

Perikanan umum - - - - - - - - -

21552 28048 10399 9776 9839 23648 6334 10888 6799Jumlah

HORTIKULTUR

NO komuditiJumlah Produksi (Ton)

Page 113: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

112

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 6. Lanjutan

Bandar Negeri suoh Sumber Jaya Way tenong Gedung surian Kebun Tebu Air hitam

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0 0 15 0 0 0 22

Cabai 7 31 168 22 79 110 4957

Kentang 0 0 0 0 0 0 393

Kubis 0 0 549 0 0 0 10220

Petsai chinese 0 0 143 0 0 0 5395

2 TANAMAN PANGAN

Padi 32593 4942 10397 4780 7020 1309 129558

Jagung 17 0 29 0 50 33 805

Kedelai 2 0 0 0 0 126 455

Kacang tanah 2 0 0 2 7 4 216

Kacang hijau 2 0 0 0 0 0 2

Ubi kayu 291 0 104 187 395 228 2576

Ubi jalar 30 0 89 89 178 69 3548

Mangga 0 0 50 19 4 0 114

Durian 37 38 105 13 5 0 468

Jeruk 0 16 0 9 47 0 94

Pisang 369 495 300 255 185 135 2187

Pepaya 1 15 250 105 1 122 655

Nanas 0 1 1 3 0 0 33

3 PERKEBUNAN

Karet 0 2 0 1 3 3 12

Kelapa 230 13 6 14 9 1 630

Kelapa sawir 0 0 0 0 0 0 64

Kopi 1164 2026 5894 3816 4092 6436 52648

Lada 121 60 570 113 63 521 3644

kakao 79 33 44 69 42 25 713

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - - 0

Sapi potong - - - - - - 0

Kerbau - - - - - - 0

Kuda - - - - - - 0

Kambing - - - - - - 0

Domba - - - - - - 0

Ayam kampung - - - - - - 0

Ayam petelur - - - - - - 0

Ayam pedaging - - - - - - 0

Itik - - - - - - 0

Itik manila - - - - - - 0

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - - 0

Perikanan umum - - - - - - 0

34944 7671 18714 9497 12180 9122 219408

Jumlah Produksi (Ton) Jumlah Produksi

Kabupaten

Jumlah

komuditiNO

Page 114: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

113

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 7. Jumlah Produksi Komoditi Pada Setiap Kecamatan Tahun 2016

Balik bukit Sukau Lumbok seminung Belalau Sekincau Suoh Batu brak Pagar Dewa Batu ketulis

1

B a wa n g merah 0 0 6 0 0 0 0 0 0

Cabai 37158 10860 1170 90 8218 102 445 0 80

Kentang 0 1010 0 480 4250 250 0 0 240

Kubis 38419 31500 2650 1000 25425 0 0 0 810

Petsai chinese 23135 20700 2540 500 11455 0 170 0 630

2 TANAMAN PANGAN

Padi 7295 8611 6819 5386 626 25711 4998 2766 2114

Jagung 129 223 60 9 155 43 17 0 9

Kedelai 8 0 0 3 14 0 0 0 3

Kacang tanah 43 90 12 4 24 12 12 0 4

Kacang hijau 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ubi kayu 42 914 187 21 0 62 145 0 0

Ubi jalar 1908 830 49 20 217 0 49 0 20

Mangga 0 25 351 0 3 52 85 8 0

Durian 0 300 298 0 135 560 410 0 0

Jeruk 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pisang 645 1200 1605 1155 2533 7140 1680 600 1204

Pepaya 2835 1000 4216 17 2623 127 1286 28 75

Nanas 15 1060 0 0 1 6 0 0 0

3 PERKEBUNAN

Karet 0 0 0 0 1 0 0 2 0

Kelapa 4 65 70 1 8 214 4 3 2

Kelapa sawir 0 0 0 0 0 56 0 0 0

Kopi 960 1918 2066 4518 6404 1255 2912 8638 4250

Lada 43 16 21 467 358 100 96 390 686

kakao 22 27 78 28 29 121 47 22 29

4 PETERNAKAN

Sapi perah 0 0 0 0 71 0 0 0 0

Sapi potong 1159 1619 829 58 594 16 82 233 253

Kerbau 12 67 78 2 9 8 2 25 4

Kuda 44 56 0 4 0 10 6 0 0

Kambing 4958 3663 3646 7678 3705 9659 4731 3703 7678

Domba 627 426 423 459 207 350 240 207 459

Ayam kampung 195809 74559 49748 87863 176993 228837 103946 117266 58579

Ayam petelur 5000 0 0 0 0 0 0 0 0

Ayam pedaging 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Itik 4194 2009 1651 1941 4801 5569 2877 4026 1585

Itik manila 2714 1303 1070 1231 3113 3612 1866 2847 1026

5 PERIKANAN

Perikanan laut 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Perikanan umum 28 28 226 14 9 27 23 11 13

327206 164079 79870 112948 251980 283899 126130 140774 79753Jumlah

HORTIKULTUR

NO komuditiJumlah Produksi (Ton)

Page 115: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

114

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 8. Lanjutan

Bandar Negeri suoh Sumber Jaya Way tenong Gedung surian Kebun Tebu Air hitam

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0 0 0 0 0 0 6

Cabai 0 360 2495 49 378 396 61801

Kentang 0 0 0 0 0 0 6230

Kubis 0 0 4915 0 620 0 105339

Petsai chinese 0 0 2820 0 1400 0 63350

2 TANAMAN PANGAN

Padi 37047 4729 6157 4599 7295 2149 126302

Jagung 9 0 30 4 95 17 800

Kedelai 4 0 0 0 38 68 138

Kacang tanah 2 0 0 2 7 4 216

Kacang hijau 2 0 0 0 0 0 2

Ubi kayu 291 0 104 187 395 228 2576

Ubi jalar 30 0 89 89 178 69 3548

Mangga 0 0 2400 348 57 0 3329

Durian 78 410 1050 317 276 493 4327

Jeruk 0 67 0 84 26 0 177

Pisang 7054 9901 6040 2459 9500 9981 62697

Pepaya 69 251 9300 1089 43 0 22959

Nanas 3 5 2 60 20 0 1172

3 PERKEBUNAN

Karet 0 2 0 1 3 3 12

Kelapa 227 13 9 14 8 3 644

Kelapa sawir 0 0 0 0 0 0 56

Kopi 1336 2150 6215 3968 4324 6755 57668

Lada 120 60 580 113 63 515 3628

kakao 78 33 45 69 41 26 693

4 PETERNAKAN

Sapi perah 0 0 5 0 0 0 76

Sapi potong 114 164 269 145 513 137 6185

Kerbau 72 61 6 5 4 16 371

Kuda 0 0 0 0 0 0 120

Kambing 5594 4326 5217 2900 3337 4351 75146

Domba 176 502 411 289 495 297 5568

Ayam kampung 152879 171962 170152 64130 257937 112725 2023385

Ayam petelur 0 0 7500 10000 2000 0 24500

Ayam pedaging 0 0 0 0 30000 0 30000

Itik 2781 6095 4290 2025 6093 8745 58682

Itik manila 1700 3951 2782 1267 3948 3401 35831

5 PERIKANAN

Perikanan laut 0 0 0 0 0 0 0

Perikanan umum 23 49 10 16 24 10 511

209689 205091 232892 94229 329118 150388 2788045

Jumlah Produksi (Ton) Jumlah Produksi

Kabupaten

Jumlah

komuditiNO

Page 116: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

115

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 9. Jumlah Produksi Komoditi Pada Setiap Kecamatan Tahun 2017

Balik bukit Sukau Lumbok seminung Belalau Sekincau Suoh Batu brak Pagar Dewa Batu ketulis

1

B a wa n g merah 15 0 0 0 15 0 0 0 0

Cabai 7210 2277 213 27 1637 88 72 1 27

Kentang 0 138 12 24 160 0 0 0 36

Kubis 4296 2925 136 60 1248 0 0 0 80

Petsai chinese 2868 1810 236 40 331 0 0 0 30

2 TANAMAN PANGAN

Padi 8307 19444 11023 5411 844 26336 4496 2520 3241

Jagung 95 249 99 13 116 60 30 0 13

Kedelai 14 0 5 3 5 3 0 0 3

Kacang tanah 49 75 42 2 7 13 10 0 2

Kacang hijau 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ubi kayu 249 1080 125 0 0 208 187 0 0

Ubi jalar 2105 949 59 20 168 0 79 0 20

Mangga 0 40 251 0 0 235 0 0 0

Durian 0 1260 0 85 10 755 542 0 170

Jeruk 0 0 0 310 1035 2585 0 0 0

Pisang 115 120 60 167 116 1378 97 243 234

Pepaya 134 320 502 3 204 22 62 3 21

Nanas 0 74 0 0 0 5 0 0 0

3 PERKEBUNAN

Karet 0 0 0 0 1 28 0 5 0

Kelapa 2 65 78 5 6 200 7 3 3

Kelapa sawir 49 0 0 0 0 24 0 0 0

Kopi 976 1547 2249 2944 4876 855 3265 7793 2528

Lada 43 9 22 217 345 94 85 379 494

kakao 19 27 80 28 27 122 36 22 34

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - - - - -

Sapi potong - - - - - - - - -

Kerbau - - - - - - - - -

Kuda - - - - - - - - -

Kambing - - - - - - - - -

Domba - - - - - - - - -

Ayam kampung - - - - - - - - -

Ayam petelur - - - - - - - - -

Ayam pedaging - - - - - - - - -

Itik - - - - - - - - -

Itik manila - - - - - - - - -

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - - - - -

Perikanan umum - - - - - - - - -

26548 32409 15190 9358 11152 33010 8968 10969 6935Jumlah

HORTIKULTUR

NO komuditiJumlah Produksi (Ton)

Page 117: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

116

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 10. Lanjutan

Bandar Negeri suoh Sumber Jaya Way tenong Gedung surian Kebun Tebu Air hitam

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0 0 0 0 0 0 30

Cabai 10 91 120 11 118 84 11985

Kentang 0 0 0 0 0 0 369

Kubis 0 0 281 0 180 0 9206

Petsai chinese 0 0 127 0 162 0 5604

2 TANAMAN PANGAN

Padi 38023 3724 9310 4156 7808 2896 147539

Jagung 9 0 52 4 107 17 864

Kedelai 3 0 0 0 25 9 70

Kacang tanah 6 0 0 5 11 4 226

Kacang hijau 0 0 0 0 0 0 0

Ubi kayu 125 42 42 228 602 291 3179

Ubi jalar 0 20 59 109 247 20 3855

Mangga 47 0 0 520 60 0 1153

Durian 921 410 0 271 772 503 5699

Jeruk 3 101 365 378 485 0 5262

Pisang 575 955 605 85 1470 2060 8278

Pepaya 91 25 640 77 56 0 2160

Nanas 1 1 0 2 5 0 89

3 PERKEBUNAN

Karet 0 4 0 1 3 1 43

Kelapa 1487 12 7 14 9 3 1901

Kelapa sawir 0 0 0 0 0 0 73

Kopi 840 2156 6016 3530 4608 6768 50950

Lada 593 59 496 127 66 464 3491

kakao 755 37 42 71 44 27 1370

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - - 0

Sapi potong - - - - - - 0

Kerbau - - - - - - 0

Kuda - - - - - - 0

Kambing - - - - - - 0

Domba - - - - - - 0

Ayam kampung - - - - - - 0

Ayam petelur - - - - - - 0

Ayam pedaging - - - - - - 0

Itik - - - - - - 0

Itik manila - - - - - - 0

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - - 0

Perikanan umum - - - - - - 0

43488 7636 18160 9589 16837 13146 263394

Jumlah Produksi (Ton) Jumlah Produksi

Kabupaten

Jumlah

komuditiNO

Page 118: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

117

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

2. Location Question (LQ) Pada Setiap Kecamatan Di Kabupaten

Lampung Barat

Tabel 11. Location Question (LQ) Pada Setiap Kecamatan Tahun 2013

Balik bukit Sukau Lumbok seminung Belalau Sekincau Suoh Batu brak Pagar Dewa Batu ketulis

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0.0000 0.0000 26.5809 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Cabai 1.3958 1.3000 0.3989 2.2889 1.0993 0.2766 1.1645 0.1927 0.3558

Kentang 0.0000 0.8314 0.0000 2.1710 4.5415 1.1458 0.0000 0.0000 1.9525

Kubis 1.7057 1.5335 0.6687 0.2675 1.6068 0.0000 0.0000 0.0000 0.3897

Petsai chinese 1.7079 1.6757 1.0658 0.2224 1.2038 0.0000 0.1361 0.0000 0.5040

2 TANAMAN PANGAN

Padi 0.2109 0.7253 1.5771 0.8905 0.0292 4.8410 0.8705 0.9772 0.6621

Jagung 0.7763 1.6195 0.6457 0.6845 0.6469 1.5027 2.2579 0.9332 1.0260

Kedelai 0.2711 0.0000 0.0000 0.6126 0.6754 0.0000 0.0000 0.0000 1.1018

Kacang tanah 0.9310 2.1368 1.4767 0.5218 0.7397 1.5862 2.8167 0.0000 0.9386

Kacang hijau 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Ubi kayu 0.0763 1.8196 1.9296 0.2297 0.0000 0.6872 2.8539 0.0000 0.0000

Ubi jalar 2.5150 1.1997 0.3671 0.1588 0.4072 0.0000 0.7002 0.0000 0.2857

Mangga 0.0000 0.0385 2.8026 0.0000 0.0060 0.4460 1.2945 0.1108 0.0000

Durian 0.0000 0.3556 1.8306 0.0000 0.2077 3.6952 4.8041 0.0000 0.0000

Jeruk 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Pisang 0.0481 0.0982 0.6805 0.5191 0.2690 3.2516 1.3585 0.0000 0.9733

Pepaya 0.5775 0.2234 4.8811 0.0209 0.7606 0.1579 2.8399 0.0562 0.1656

Nanas 0.0599 4.6382 0.0000 0.0000 0.0057 0.1462 0.0000 0.0000 0.0000

3 PERKEBUNAN

Karet 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 15.0326 0.0000

Kelapa 0.0572 0.7692 4.2414 0.1072 0.0849 16.6179 0.2974 0.1704 0.0902

Kelapa sawir 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kopi 0.1285 0.2579 0.9133 2.4804 0.7027 0.8754 2.3072 6.8032 4.1329

Lada 0.1113 0.0210 0.0805 3.3815 0.6093 0.9137 1.2895 4.7488 7.1767

kakao 0.1748 0.3091 1.4902 1.3188 0.3093 4.8554 4.9698 1.5798 2.3934

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - - - - -

Sapi potong - - - - - - - - -

Kerbau - - - - - - - - -

Kuda - - - - - - - - -

Kambing - - - - - - - - -

Domba - - - - - - - - -

Ayam kampung - - - - - - - - -

Ayam petelur - - - - - - - - -

Ayam pedaging - - - - - - - - -

Itik - - - - - - - - -

Itik manila - - - - - - - - -

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - - - - -

Perikanan umum - - - - - - - - -

NO komuditiNILAI LQ

Page 119: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

118

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 12. Lanjutan

Bandar Negeri suoh Sumber Jaya Way tenong Gedung surian Kebun Tebu Air hitam

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Cabai 0.0147 0.2885 1.1063 0.3571 0.3437 0.1538

Kentang 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kubis 0.0000 0.0000 0.4885 0.0000 0.1418 0.0000

Petsai chinese 0.0000 0.0000 0.4661 0.0000 0.5325 0.0000

2 TANAMAN PANGAN

Padi 6.3072 1.1766 0.7453 1.7520 1.4268 0.3210

Jagung 1.5409 0.2580 0.6782 0.5927 1.9511 0.0000

Kedelai 0.6489 0.0000 0.0000 0.0000 6.6351 12.9201

Kacang tanah 0.2073 0.0000 0.0000 0.4518 0.7809 0.4856

Kacang hijau 22.3883 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Ubi kayu 2.5291 0.0000 0.4227 3.5424 3.6949 2.3207

Ubi jalar 0.1893 0.0000 0.2626 1.2241 1.2089 0.5099

Mangga 0.0000 0.0000 7.5483 5.1011 0.4126 0.0000

Durian 0.4036 3.0196 2.5407 3.5750 1.5370 2.9874

Jeruk 0.0000 12.0631 0.0000 23.1583 3.5395 0.0000

Pisang 2.5189 5.0326 1.0087 1.9139 3.6511 4.1741

Pepaya 0.0673 0.3484 4.2411 2.3146 0.0451 0.0000

Nanas 0.0573 0.1360 0.0179 2.4982 0.4112 0.0000

3 PERKEBUNAN

Karet 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 17.6701

Kelapa 0.1204 0.3429 0.1152 0.8817 0.4681 0.0962

Kelapa sawir 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kopi 1.8347 0.8589 0.8702 2.5379 1.3280 2.3566

Lada 3.0334 0.4426 1.4425 1.3856 0.3458 3.2936

kakao 1.3450 1.7329 0.7267 5.2762 1.6429 1.1350

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - -

Sapi potong - - - - - -

Kerbau - - - - - -

Kuda - - - - - -

Kambing - - - - - -

Domba - - - - - -

Ayam kampung - - - - - -

Ayam petelur - - - - - -

Ayam pedaging - - - - - -

Itik - - - - - -

Itik manila - - - - - -

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - -

Perikanan umum - - - - - -

komuditiNILAI LQ

NO

Page 120: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

119

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 13. Location Question (LQ) Pada Setiap Kecamatan Tahun 2014

Balik bukit Sukau Lumbok seminung Belalau Sekincau Suoh Batu brak Pagar Dewa Batu ketulis

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0.0000 0.0000 23.7021 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Cabai 3.6806 1.8396 0.3513 1.5006 2.5075 0.2170 0.0999 0.2141 0.4160

Kentang 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kubis 1.0531 1.1223 2.9004 3.8867 2.4083 0.0000 0.0000 0.0000 6.8685

Petsai chinese 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

2 TANAMAN PANGAN

Padi 0.5249 1.0710 1.4587 0.9580 0.0522 1.9568 1.1266 0.6960 0.5233

Jagung 1.0712 2.2055 0.3051 0.7371 2.5071 0.4451 3.3408 1.0134 1.4987

Kedelai 1.6650 0.9301 0.0000 1.1399 0.0000 3.5034 0.0000 0.0000 4.9661

Kacang tanah 2.2912 2.8258 0.6001 0.7248 1.1601 0.7295 1.5643 0.7118 0.8421

Kacang hijau 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2.4267 0.0000 0.0000 0.0000

Ubi kayu 0.4189 2.8096 0.4647 0.6737 1.6847 0.3164 1.1631 0.6616 1.1740

Ubi jalar 2.8175 2.2505 0.3805 0.3283 3.1136 0.0529 1.0204 0.3095 0.5722

Mangga 0.0000 0.1821 1.6139 0.0502 0.0201 0.4044 1.5717 0.0000 0.0000

Durian 0.0000 1.3377 0.0000 1.3882 0.0000 1.6767 1.1012 0.0000 4.7831

Jeruk 0.0000 0.0000 6.5154 0.0000 0.0189 1.5579 3.8726 0.0000 0.0000

Pisang 0.0498 0.2639 0.9653 0.2750 0.6481 1.8960 0.8329 0.1611 0.4851

Pepaya 0.7312 2.5993 2.6162 0.0275 0.7178 0.1221 3.0603 0.0904 0.2752

Nanas 0.0739 4.3092 0.0000 0.0000 0.0158 0.5528 0.0684 0.0000 0.0000

3 PERKEBUNAN

Karet 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1.0615 0.0000 0.0000 5.2106 0.0000

Kelapa 0.0259 0.4000 1.3070 0.0315 0.1041 1.9386 0.1196 0.0770 0.0903

Kelapa sawir 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 5.7376 0.0000 0.0000 0.0000

Kopi 0.0894 0.1563 0.5124 1.3536 1.1517 0.1514 1.1298 3.0502 2.2190

Lada 0.0976 0.0316 0.1296 3.4140 1.5721 0.2934 0.9133 3.3626 8.7467

kakao 0.1036 0.1090 0.9733 0.4174 0.2569 0.7315 0.9139 0.3822 0.7510

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - - - - -

Sapi potong - - - - - - - - -

Kerbau - - - - - - - - -

Kuda - - - - - - - - -

Kambing - - - - - - - - -

Domba - - - - - - - - -

Ayam kampung - - - - - - - - -

Ayam petelur - - - - - - - - -

Ayam pedaging - - - - - - - - -

Itik - - - - - - - - -

Itik manila - - - - - - - - -

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - - - - -

Perikanan umum - - - - - - - - -

NO komuditiNILAI LQ

Page 121: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

120

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 14. Lanjutan

Bandar Negeri suoh Sumber Jaya Way tenong Gedung surian Kebun Tebu Air hitam

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Cabai 0.0443 0.2294 0.5820 0.3134 0.1163 0.2431

Kentang 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kubis 0.0000 0.0000 1.1879 0.0000 0.6628 0.1745

Petsai chinese 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

2 TANAMAN PANGAN

Padi 2.7409 1.5342 0.8341 0.7695 0.3110 0.2576

Jagung 0.5515 0.0000 0.6249 0.0976 0.6778 0.2003

Kedelai 2.0801 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.6194

Kacang tanah 0.3754 0.0000 0.1117 1.1512 0.0555 0.1969

Kacang hijau 1.5609 0.0000 0.0000 14.3594 0.0000 0.0000

Ubi kayu 0.8141 0.1659 0.4672 1.8724 0.6195 0.7931

Ubi jalar 0.2267 0.0970 0.1822 0.8343 0.1812 0.4639

Mangga 0.0436 0.0000 8.1279 4.5027 0.0770 0.0000

Durian 0.2958 3.5163 4.9517 0.4158 0.0219 0.0000

Jeruk 0.0000 3.0234 0.0000 9.1716 0.0627 0.0000

Pisang 0.8453 1.6728 1.1409 1.7163 1.1168 3.3388

Pepaya 0.0676 0.3609 2.2225 1.4992 0.0226 1.1980

Nanas 0.0068 0.3316 0.2686 2.0559 1.7664 0.0000

3 PERKEBUNAN

Karet 0.0000 4.4107 0.0000 3.2772 1.4231 4.9653

Kelapa 1.7614 0.4196 0.0885 0.2540 3.2889 0.0355

Kelapa sawir 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 3.3056 0.0000

Kopi 0.1382 0.7128 0.8611 0.9441 2.9446 1.0997

Lada 0.3042 0.6134 1.9615 0.6565 0.5909 2.0478

kakao 0.4034 1.2646 0.3110 0.8204 4.2494 0.2081

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - -

Sapi potong - - - - - -

Kerbau - - - - - -

Kuda - - - - - -

Kambing - - - - - -

Domba - - - - - -

Ayam kampung - - - - - -

Ayam petelur - - - - - -

Ayam pedaging - - - - - -

Itik - - - - - -

Itik manila - - - - - -

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - -

Perikanan umum - - - - - -

komuditiNILAI LQ

NO

Page 122: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

121

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 15. Location Question (LQ) Pada Setiap Kecamatan Tahun 2015

Balik bukit Sukau Lumbok seminung Belalau Sekincau Suoh Batu brak Pagar Dewa Batu ketulis

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 3.2393 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Cabai 7.0617 0.6365 0.5278 0.1607 1.8079 0.1550 0.0650 0.0468 0.2226

Kentang 0.4926 1.9621 0.0000 3.4292 8.8131 0.0000 0.0000 0.0000 4.9307

Kubis 4.7960 2.3728 0.3200 0.3217 2.8898 0.0000 0.0000 0.0000 0.4136

Petsai chinese 5.1103 2.3054 0.8604 0.2995 2.4427 0.0000 0.0000 0.0000 0.4247

2 TANAMAN PANGAN

Padi 0.572210242 1.1411 1.201264693 0.828939 0.0910519 1.54258 0.8756322 0.444543822 0.491696363

Jagung 1.8970 2.1865 0.5504 0.4740 4.7369 0.3342 1.2479 0.3254 0.8419

Kedelai 1.3201 0.0000 11.0369 0.2960 0.5881 0.1631 0.0000 0.0000 0.2837

Kacang tanah 2.0267 3.2594 1.1722 0.4156 2.4777 0.5155 1.9244 0.0000 0.5976

Kacang hijau 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Ubi kayu 0.1660 2.7756 1.5317 0.1830 0.0000 0.2233 1.9498 0.0000 0.0000

Ubi jalar 5.4747 1.8300 0.2914 0.1265 1.3639 0.0000 0.4784 0.0000 0.1819

Mangga 0.0000 0.3440 2.4867 0.0395 0.1961 0.6283 2.7419 0.7090 0.0000

Durian 0.1782 0.3340 0.9460 0.1054 0.2380 3.0505 1.8488 1.5058 0.0344

Jeruk 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1.4234 1.4806 0.3685 0.0000 0.0000

Pisang 0.0927 0.1073 0.4825 0.2823 0.4895 0.8975 0.0634 0.2581 0.4280

Pepaya 1.1115 0.5972 0.2932 0.0274 0.4018 0.0383 0.6347 0.0154 0.1478

Nanas 0.2179 5.9806 0.0000 0.0000 0.0682 0.4540 0.1059 0.0616 0.0000

3 PERKEBUNAN

Karet 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1.1436 0.0000 0.0000 2.5836 0.0000

Kelapa 0.0565 0.7447 2.2262 0.0997 0.2795 3.0898 0.1539 0.0448 0.1178

Kelapa sawir 10.1805 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kopi 0.1622 0.2469 0.7033 1.7387 2.5175 0.1908 1.7225 2.8781 2.2821

Lada 0.1196 0.0337 0.1355 2.8800 2.2115 0.2610 0.9097 2.1838 6.1352

kakao 0.4510 0.3487 2.3162 0.9188 0.8785 1.6428 2.2922 0.5848 1.3165

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - - - - -

Sapi potong - - - - - - - - -

Kerbau - - - - - - - - -

Kuda - - - - - - - - -

Kambing - - - - - - - - -

Domba - - - - - - - - -

Ayam kampung - - - - - - - - -

Ayam petelur - - - - - - - - -

Ayam pedaging - - - - - - - - -

Itik - - - - - - - - -

Itik manila - - - - - - - - -

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - - - - -

Perikanan umum - - - - - - - - -

NO komuditiNILAI LQ

Page 123: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

122

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 16. Lanjutan

Bandar Negeri suoh Sumber Jaya Way tenong Gedung surian Kebun Tebu Air hitam

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0.0000 0.0000 7.9940 0.0000 0.0000 0.0000

Cabai 0.0089 0.1789 0.3966 0.1021 0.2871 0.5313

Kentang 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kubis 0.0000 0.0000 0.6292 0.0000 0.0000 0.0000

Petsai chinese 0.0000 0.0000 0.3108 0.0000 0.0000 0.0000

2 TANAMAN PANGAN

Padi 1.5796 1.0910 0.9409 0.8524 0.9761 0.2430

Jagung 0.1326 0.0000 0.4224 0.0000 1.1189 0.9860

Kedelai 0.0276 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 6.6607

Kacang tanah 0.0581 0.0000 0.0000 0.2139 0.5838 0.4454

Kacang hijau 6.2789 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Ubi kayu 0.7093 0.0000 0.4734 1.6771 2.7623 2.1289

Ubi jalar 0.0531 0.0000 0.2941 0.5795 0.9038 0.4678

Mangga 0.0110 0.0000 5.1559 3.9012 0.6338 0.0000

Durian 0.4893 2.3204 2.6283 0.6412 0.1923 0.0000

Jeruk 0.0000 4.8684 0.0000 2.2120 9.0072 0.0000

Pisang 1.0608 6.4752 1.6087 2.6912 1.5201 1.4851

Pepaya 0.0048 0.6420 4.4757 3.7182 0.0275 4.4770

Nanas 0.0192 0.4373 0.3585 2.2608 0.1653 0.0000

3 PERKEBUNAN

Karet 0.0000 5.1337 0.0000 2.7644 4.6191 6.3729

Kelapa 2.2922 0.5990 0.1116 0.4948 0.2572 0.0534

Kelapa sawir 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kopi 0.1388 1.1006 1.3127 1.6745 1.4003 2.9403

Lada 0.2080 0.4694 1.8352 0.7145 0.3090 3.4401

kakao 0.6910 1.3192 0.7167 2.2380 1.0582 0.8430

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - -

Sapi potong - - - - - -

Kerbau - - - - - -

Kuda - - - - - -

Kambing - - - - - -

Domba - - - - - -

Ayam kampung - - - - - -

Ayam petelur - - - - - -

Ayam pedaging - - - - - -

Itik - - - - - -

Itik manila - - - - - -

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - -

Perikanan umum - - - - - -

komuditiNILAI LQ

NO

Page 124: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

123

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 17. Location Question (LQ) Pada Setiap Kecamatan Tahun 2016

Balik bukit Sukau Lumbok seminung Belalau Sekincau Suoh Batu brak Pagar Dewa Batu ketulis

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0.0000 0.0000 34.9074 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Cabai 0.0009 2.9859 0.6609 0.0359 1.4713 0.0162 0.1592 0.0000 0.0453

Kentang 0.0000 2.7547 0.0000 1.9018 7.5480 0.3941 0.0000 0.0000 1.3467

Kubis 3.1077 5.0812 0.8782 0.2343 2.6706 0.0000 0.0000 0.0000 0.2688

Petsai chinese 3.1117 5.5523 1.3996 0.1948 2.0007 0.0000 0.0593 0.0000 0.3477

2 TANAMAN PANGAN

Padi 0.4921 1.1585 1.8846 1.0526 0.0548 1.9991 0.8747 0.4337 0.5851

Jagung 1.3740 4.7365 2.6181 0.2777 2.1438 0.5279 0.4697 0.0000 0.3933

Kedelai 0.4940 0.0000 0.0000 0.5366 1.1225 0.0000 0.0000 0.0000 0.7600

Kacang tanah 1.6963 7.0800 1.9393 0.4571 1.2294 0.5456 1.2280 0.0000 0.6474

Kacang hijau 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Ubi kayu 0.1389 6.0290 2.5340 0.2012 0.0000 0.2364 1.2442 0.0000 0.0000

Ubi jalar 4.5822 3.9750 0.4821 0.1391 0.6767 0.0000 0.3053 0.0000 0.1971

Mangga 0.0000 0.1276 3.6805 0.0000 0.0100 0.1534 0.5644 0.0476 0.0000

Durian 0.0000 1.1781 2.4041 0.0000 0.3452 1.2710 2.0945 0.0000 0.0000

Jeruk 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Pisang 0.0877 0.3252 0.8936 0.4547 0.4470 1.1184 0.5923 0.4486 0.6713

Pepaya 1.0522 0.7401 6.4101 0.0183 1.2641 0.0543 1.2381 0.0242 0.1142

Nanas 0.1091 15.3683 0.0000 0.0000 0.0094 0.0503 0.0000 0.0000 0.0000

3 PERKEBUNAN

Karet 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.5674 0.0000 0.0000 2.5391 0.0000

Kelapa 0.0489 1.7219 3.7973 0.0536 0.1322 3.2583 0.1406 0.0891 0.1248

Kelapa sawir 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 9.8206 0.0000 0.0000 0.0000

Kopi 0.1418 0.5652 1.2505 1.9337 1.2287 0.2138 1.1162 2.9667 2.5762

Lada 0.1008 0.0745 0.2059 3.1748 1.0919 0.2696 0.5874 2.1291 6.6105

kakao 0.2728 0.6543 3.9418 0.9896 0.4548 1.7137 1.4983 0.6169 1.4469

4 PETERNAKAN

Sapi perah 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 10.3366 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Sapi potong 1.5967 4.4479 4.6788 0.2315 1.0626 0.0254 0.2931 0.7461 1.4300

Kerbau 0.2756 3.0686 7.3390 0.1331 0.2684 0.2118 0.1192 0.9822 0.3769

Kuda 3.1243 7.9296 0.0000 0.8228 0.0000 0.8184 1.1052 0.0000 0.0000

Kambing 0.5622 0.8283 1.6937 2.5221 0.5455 1.2623 1.3916 0.9759 3.5719

Domba 0.9595 1.3000 2.6519 2.0349 0.4113 0.6173 0.9528 0.7363 2.8818

Ayam kampung 0.8246 0.6261 0.8583 1.0719 0.9679 1.1107 1.1356 1.1478 1.0121

Ayam petelur 1.7389 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Ayam pedaging 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Itik 0.6090 0.5817 0.9821 0.8165 0.9052 0.9320 1.0837 1.3588 0.9442

Itik manila 0.6454 0.6179 1.0424 0.8480 0.9613 0.9900 1.1512 1.5736 1.0010

5 PERIKANAN

Perikanan laut 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Perikanan umum 0.4737 0.9279 15.4484 0.6812 0.1971 0.5171 1.0124 0.4225 0.8758

NO komuditiNILAI LQ

Page 125: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

124

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 18. Lanjutan

Bandar Negeri suoh Sumber Jaya Way tenong Gedung surian Kebun Tebu Air hitam

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Cabai 0.0000 0.0792 0.4833 0.0235 0.0518 0.1188

Kentang 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kubis 0.0000 0.0000 0.5586 0.0000 0.0499 0.0000

Petsai chinese 0.0000 0.0000 0.5329 0.0000 0.1872 0.0000

2 TANAMAN PANGAN

Padi 3.9000 0.5090 0.5836 1.0774 0.4893 0.3154

Jagung 0.1496 0.0000 0.4489 0.1479 1.0060 0.3940

Kedelai 0.3854 0.0000 0.0000 0.0000 2.3327 9.1352

Kacang tanah 0.1231 0.0000 0.0000 0.2740 0.2745 0.3433

Kacang hijau 13.2961 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Ubi kayu 1.5020 0.0000 0.4833 2.1479 1.2990 1.6409

Ubi jalar 0.1124 0.0000 0.3003 0.7422 0.4250 0.3605

Mangga 0.0000 0.0000 8.6306 3.0930 0.1450 0.0000

Durian 0.2397 1.2881 2.9050 2.1676 0.5403 2.1123

Jeruk 0.0000 5.1458 0.0000 14.0417 1.2444 0.0000

Pisang 1.4959 2.1468 1.1533 1.1604 1.2836 2.9513

Pepaya 0.0400 0.1486 4.8493 1.4034 0.0159 0.0000

Nanas 0.0340 0.0580 0.0204 1.5147 0.1446 0.0000

3 PERKEBUNAN

Karet 0 2.439980387 0 3.54042554 2.1721216 4.912049

Kelapa 4.673451913 0.265807919 0.157909535 0.65199776 0.110426294 0.083431

Kelapa sawir 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kopi 0.3081 0.5068 1.2903 2.0357 0.6351 2.1714

Lada 0.4413 0.2252 1.9133 0.9216 0.1462 2.6323

kakao 1.4918 0.6528 0.7735 2.9357 0.5058 0.6818

4 PETERNAKAN

Sapi perah 0 0 0.787592137 0 0 0

Sapi potong 0.245070057 0.360459974 0.520663982 0.693651915 0.702629537 0.410646

Kerbau 2.58038014 2.235161086 0.193607555 0.398757979 0.091334493 0.799527

Kuda 0 0 0 0 0 0

Kambing 0.989786891 0.782588658 0.831112719 1.141840442 0.376182926 1.073421

Domba 0.420279827 1.225624385 0.883664799 1.53571953 0.753103583 0.988881

Ayam kampung 1.004602862 1.155332163 1.006707936 0.937769287 1.079900792 1.032829

Ayam petelur 0 0 3.664714436 12.07667021 0.691532591 0

Ayam pedaging 0 0 0 0 8.471274241 0

Itik 0.630116984 1.411957762 0.875179921 1.021018031 0.879579325 2.762751

Itik manila 0.630834006 1.498997826 0.92948665 1.046239174 0.933398194 1.759683

5 PERIKANAN

Perikanan laut 0 0 0 0 0 0

Perikanan umum 0.590765409 1.309127972 0.227290242 0.949776099 0.389655402 0.355612

komuditiNILAI LQ

NO

Page 126: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

125

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 19. Location Question (LQ) Pada Setiap Kecamatan Tahun 2017

Balik bukit Sukau Lumbok seminung Belalau Sekincau Suoh Batu brak Pagar Dewa Batu ketulis

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 4.9608 0.0000 0.0000 0.0000 11.8093 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Cabai 5.9689 1.5441 0.3074 0.0629 3.2262 0.0589 0.1767 0.0018 0.0846

Kentang 0.0000 3.0284 0.5639 1.8306 10.2091 0.0000 0.0000 0.0000 3.7054

Kubis 4.6301 2.5823 0.2562 0.1834 3.2009 0.0000 0.0000 0.0000 0.3301

Petsai chinese 5.0783 2.6251 0.7287 0.2009 1.3968 0.0000 0.0000 0.0000 0.2033

2 TANAMAN PANGAN

Padi 0.558621302 1.071075 1.295509437 1.0322363 0.1351102 1.42431 0.8950328 0.410151146 0.834317039

Jagung 1.090912657 2.342215 1.986868211 0.423485 3.1710046 0.55412 1.0198281 0 0.57146354

Kedelai 1.9843 0.0000 1.2386 1.2062 1.6870 0.3420 0.0000 0.0000 1.6277

Kacang tanah 2.1511 2.6971 3.2225 0.2491 0.7315 0.4590 1.2996 0.0000 0.3361

Kacang hijau 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Ubi kayu 0.7771 2.7611 0.6818 0.0000 0.0000 0.5221 1.7277 0.0000 0.0000

Ubi jalar 5.4176 2.0007 0.2654 0.1460 1.0293 0.0000 0.6019 0.0000 0.1970

Mangga 0.0000 0.2819 3.7748 0.0000 0.0000 1.6263 0.0000 0.0000 0.0000

Durian 0.0000 1.7969 0.0000 0.4198 0.0414 1.0571 2.7933 0.0000 1.1329

Jeruk 0.0000 0.0000 0.0000 1.6581 4.6456 3.9199 0.0000 0.0000 0.0000

Pisang 0.1376 0.1178 0.1246 0.5688 0.3321 1.3278 0.3442 0.7035 1.0718

Pepaya 0.6175 1.2043 4.0299 0.0430 2.2354 0.0805 0.8432 0.0311 0.3605

Nanas 0.0336 6.7986 0.0000 0.0000 0.0799 0.4588 0.0000 0.0271 0.0000

3 PERKEBUNAN

Karet 0 0 0 0 0.3303289 5.17071 0 2.742767612 0

Kelapa 0.010961323 0.279202 0.715199576 0.0666323 0.0770385 0.84041 0.1066184 0.037899637 0.057945604

Kelapa sawir 6.6597 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2.6233 0.0000 0.0000 0.0000

Kopi 0.1901 0.2468 0.7654 1.6260 2.2604 0.1339 1.8822 3.6730 1.8848

Lada 0.1228 0.0214 0.1068 1.7520 2.3335 0.2139 0.7135 2.6057 5.3714

kakao 0.1405 0.1584 1.0076 0.5671 0.4724 0.7089 0.7719 0.3927 0.9483

4 PETERNAKAN

Sapi perah

Sapi potong

Kerbau

Kuda

Kambing

Domba

Ayam kampung

Ayam petelur

Ayam pedaging

Itik

Itik manila

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - - - - -

Perikanan umum - - - - - - - - -

NO komuditiNILAI LQ

Page 127: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

126

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 20. Lanjutan

Bandar Negeri suoh Sumber Jaya Way tenong Gedung surian Kebun Tebu Air hitam

1 HORTIKULTUR

B a wa n g merah 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Cabai 0.0050 0.2625 0.1447 0.0250 0.1539 0.1401

Kentang 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kubis 0.0000 0.0000 0.4427 0.0000 0.3059 0.0000

Petsai chinese 0.0000 0.0000 0.3290 0.0000 0.4509 0.0000

2 TANAMAN PANGAN

Padi 1.5609 0.8706 0.9152 0.7738 0.8279 0.3933

Jagung 0.0631 0.0000 0.8729 0.1272 1.9374 0.3942

Kedelai 0.2596 0.0000 0.0000 0.0000 5.5871 2.5761

Kacang tanah 0.1608 0.0000 0.0000 0.6077 0.7614 0.3546

Kacang hijau 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Ubi kayu 0.2382 0.4557 0.1916 1.9701 2.9625 1.8341

Ubi jalar 0.0000 0.1790 0.2220 0.7767 1.0023 0.1040

Mangga 0.2469 0.0000 0.0000 12.3884 0.8141 0.0000

Durian 0.9788 2.4816 0.0000 1.3062 2.1192 1.7685

Jeruk 0.0035 0.6621 1.0061 1.9732 1.4419 0.0000

Pisang 0.4205 3.9783 1.0592 0.2831 2.7785 4.9856

Pepaya 0.2555 0.4009 4.2983 0.9769 0.4020 0.0000

Nanas 0.0478 0.1944 0.0000 0.7123 0.9171 0.0000

3 PERKEBUNAN

Karet 0 3.216193445 0 0.896420678 1.130447068 0.51376

Kelapa 4.738135728 0.221392483 0.051124082 0.205207412 0.069956542 0.028461

Kelapa sawir 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

Kopi 0.0999 1.4595 1.7125 1.9029 1.4148 2.6616

Lada 1.0288 0.5820 2.0591 0.9985 0.2949 2.6615

kakao 3.3383 0.9216 0.4426 1.4138 0.5059 0.3891

4 PETERNAKAN

Sapi perah - - - - - -

Sapi potong - - - - - -

Kerbau - - - - - -

Kuda - - - - - -

Kambing - - - - - -

Domba - - - - - -

Ayam kampung - - - - - -

Ayam petelur - - - - - -

Ayam pedaging - - - - - -

Itik - - - - - -

Itik manila - - - - - -

5 PERIKANAN

Perikanan laut - - - - - -

Perikanan umum - - - - - -

komuditiNILAI LQ

NO

Page 128: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

127

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

3. 3. Komoditas Unggulan Tahunan Setiap Kecamatan Di Kabupaten

Lampung Barat.

Tabel 21. Komoditas Unggulan Pada Setiap Kecamatan Tahun 2013

No Kecamatan Komoditi Unggulan

1 Balik bukit Cabai, Kubis, Petsai Chinese,

2 Sukau Cabai, Kubis, Petsai chinese, Jagung, Kacang

tanah, Ubi kayu, Ubi jalar, Nanas,

3 Lumbok seminung

Bawang merah, Petsai chinese, Padi, Kacang

Tanah, Ubi Kayu, Mangga, Durian, Pepaya,

Kelapa, Kakao,

4 Belalau cabai, Kentang, Kopi, Lada, kakao

5 Sekincau Cabai, Kentang, Kubis, petsai chinese, Kopi,

Lada, kakao

6 Suoh kentang, Padi, jagung, kacang tanah, Durian,

Pisang, Kelapa, Kakao,

7 Batu brak cabai, jagung, kacang tanah, ubi kayu, mangga,

durian, pisang, pepaya, Kopi, lada, Kakao

8 Pagar Dewa Karet, Kopi, Lada, kakao.

9 Batu ketulis Kentang, jagung, kedelai, Kopi, Lada, Kakao,

10 bandar negeri suoh Padi, jagung, Kacang hijau, Ubi kayu, Pisang,

kopi, lada, Kakao,

11 Sumber Jaya padi, Durian, Jeruk, Pisang, kakao.

12 Way tenong cabai, Mangga, Durian, Pisang, Pepaya, Lada.

13 Gedung surian

Padi, Ubi kayu, ubi jalar, Mangga, Durian,

Jeruk, Pisang, Pepaya, Nanas, Kopi, lada,

Kakao.

14 Kenun Tebu padi, Jagung, Kedelai, Ubi kayu, ubi jalar,

durian, Jeruk, Pisang, kopi, kakao,

15 Air hitam kedelai, Ubi kayu, Durian, Pisang, Karet, Kopi,

Lada, kakao.

Page 129: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

128

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 22. Komoditas Unggulan Pada Setiap Kecamatan Tahun 2014

No Kecamatan Komoditi Unggulan

1 Balik bukit Kubis, Jagung, kedelai, Kacang tanah, Ubi jalar,

2 Sukau Cabai, Kubis, Padi, Jagung, Kacang tanah, Ubi

kayu, Ubi jalar, Durian, pepaya, Nanas.

3 Lumbok seminung Bawang merah, kubis, Padi, Mangga, jeruk,

Pepaya, Kelapa.

4 Belalau cabai, kubis, kedelai, durian, Kopi, Lada,

5 Sekincau Cabai, Kubis, Jagung, Kacang tanah,ubi kayu, ubi

jalar, karet , Kopi, Lada,

6 Suoh Padi, kedelai, kacang hijau, Durian, jeruk, Pisang,

Kelapa, Kelapa sawit,

7 Batu brak padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar,

mangga, durian, jeruk, pepaya, kelapa sawit,

8 Pagar Dewa jagung, Karet, Kopi, Lada,

9 Batu ketulis kubis, jagung, kedelai, ubi kayu, durian, Kopi,

Lada,

10 bandar negeri suoh Padi, kedelai, Kacang hijau, Kelapa,

11 Sumber Jaya Durian, Jeruk, Pisang, Karet,kakao,

12 Way tenong kubis, Mangga, Durian, Pisang, Pepaya, Kopi,

13 Gedung surian kacang tanah, kacang hijau, Ubi kayu, Mangga,

Jeruk, Pisang, Pepaya, Nanas, Karet,

14 Kenun Tebu Pisang, nanas, Karet, kelapa, kelapa sawit, kopi,

kakao

15 Air hitam Pisang, pepaya Karet, Kopi, Lada,

Page 130: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

129

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 23. Komoditas Unggulan Pada Setiap Kecamatan Tahun 2015

No Kecamatan Komoditi Unggulan

1 Balik bukit

bawang merah cabai, Kubis, Petsai Chinese,

Jagung, kedelai, Kacang tanah, Ubi jalar, Pepaya,

kelapa sawit

2 Sukau Kentang, Kubis, Petsai chinese, Padi, Jagung,

Kacang tanah, Ubi kayu, Ubi jalar,

3 Lumbok seminung Padi,kedelai, Kacang Tanah, Ubi Kayu, Mangga,

Kelapa, Kakao,

4 Belalau Kentang, Kopi, Lada,

5 Sekincau Cabai, Kentang, Kubis, petsai chinese, Jagung,

Kacang tanah, ubi jalar, jeruk, karet, Kopi, Lada,

6 Suoh Padi, Durian, jeruk, Kelapa,

7 Batu brak jagung, kacang tanah, ubi kayu, mangga durian,

Kopi, Kakao,

8 Pagar Dewa durian, Karet, Kopi, Lada,

9 Batu ketulis Kentang, Kopi, Lada, Kakao

10 bandar negeri suoh Padi, Kacang hijau, Pisang, Kelapa,

11 Sumber Jaya padi, Durian, Jeruk, Pisang, Karet, kelapa, kopi

kakao

12 Way tenong bawang merah, padi, Mangga, Durian, Pisang,

Pepaya, Kopi, Lada

13 Gedung surian ubi kayu, Mangga, Durian, Jeruk, Pisang, Pepaya,

Nanas, Karet, , Kakao,

14 Kenun Tebu Jagung, Kedelai, Ubi kayu, Pisang, Karet, kopi

kakao

15 Air hitam kedelai, Ubi kayu, Pisang, pepaya, Karet, Kopi,

Lada,

Page 131: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

130

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 24. Komoditas Unggulan Pada Setiap Kecamatan Tahun 2016

No Kecamatan Komoditi Unggulan

1 Balik bukit Kubis, Petsai Chinese, Jagung, Kacang tanah, Ubi

jalar, Pepaya, Sapi potong, Kuda, Ayam petelur

2 Sukau

Cabai, Kentang, Kubis, Petsai chinese, Padi,

Jagung, Kacang tanah, Ubi kayu, Ubi jalar, Durian,

Nanas, Kelapa, Sapi potong, Kerbau, Kuda, Domba,

3 Lumbok

seminung

Bawang merah, Petsai chinese, Padi, Jagung,

Kacang Tanah, Ubi Kayu, Mangga, Durian, Pepaya,

Kelapa, Kopi, Kakao, Sapi potong, Kerbau,

Kambing, Domba, Itik, Itik manila, Perikanan

umum

4 Belalau Kentang, Padi, Kopi, Lada, Kambing, Domba,

Ayam kampung,

5 Sekincau

Cabai, Kentang, Kubis, petsai chinese, Jagung,

Kedelai, Kacang tanah, Pepaya, Kopi, Lada, Sapi

perah, Sapi potong,

6 Suoh Padi, Durian, Pisang, Kelapa, Kelapa sawit, Kakao,

Kambing, Ayam Kampung, Itik manila

7 Batu brak Kentang, Kopi, Kakao, Kuda, Kambing, Ayam

kampung, Itik, Itik manila, Perikanan umum.

8 Pagar Dewa Karet, Kopi, Lada, Ayam kampung, Itik, Itik

manila.

9 Batu ketulis Kentang, Kopi, Lada, Kakao, Sapi potong,

Kambing, Domba.

10 bandar negeri

suoh

Padi, Kacang hijau, Ubi kayu, Pisang, Kelapa,

Kakao, Kerbau, Kambing, Ayam kampung.

11 Sumber Jaya Durian, Jeruk, Pisang, Karet, Kerbau, Domba,

Ayam kampung, Itik, Itik manila.

12 Way tenong Mangga, Durian, Pisang, Pepaya, Kopi, Lada,

Ayam kampung, Ayam petelur.

13 Gedung surian

Padi, Ubi kayu, Mangga, Durian, Jeruk, Pisang,

Pepaya, Nanas, Karet, Kopi, Kakao, Kambing,

Domba, Ayam Petelur, Itik, Itik manila.

14 Kenun Tebu Jagung, Kedelai, Ubi kayu, Jeruk, Pisang, Karet,

Ayam kampung.

15 Air hitam Ubi kayu, Durian, Pisang, Karet, Kopi, Lada,

Kambing, Ayam kampung, Itik, Itik manila.

Page 132: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

131

Kajian Komoditas Unggulan Kecamatan Se Kabupaten Lampung Barat

Tabel 25. Komoditas Unggulan Pada Setiap Kecamatan Tahun 2017

No Kecamatan Komoditi Unggulan

1 Balik bukit

Bawang merah, Cabai, Kubis Petsai chinese,

Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Ubi JalarKelapa

Sawit

2 Sukau

Kentang, Kubis, Petsai chinese, Padi, Jagung,

Kacang tanah, UbimKayu, Ubi jalar, Durian,

Pepaya, Nanas.

3 Lumbok

seminung Mangga, Pepaya,Kakao.

4 Belalau Kentang, Padi, Kedelai, Jeruk, Kopi, Lada.

5 Sekincau

Bawang merah, Cabai, Kentang, Kubis, petsai

chinese, Jagung, Kedelai,Ubi Jalar, Jeruk, Pepaya,

Kopi, Lada.

6 Suoh Padi, Mangga, Durian, Jeruk, Pisang, Karet

7 Batu brak Jagung, Kacang Tanah, Ubi Kayu, Durian, Kopi.

8 Pagar Dewa Karet, Kopi, Lada.

9 Batu ketulis Kentang, Kedelai, Durian, Pisang, Kopi, Lada.

10 bandar negeri

suoh Padi, Kelapa, Lada, Kakao

11 Sumber Jaya Durian, Kelapa, Lada, Kakao

12 Way tenong Jeruk, Pisang, Pepaya, Kopi, Lada

13 Gedung surian Ubi Kayu, Mangga, Durian, Jeruk, Kopi, Kakao

14 Kenun Tebu Jagung, Kedelai, Ubi kayu, Ubi Jalar, Durian Jeruk,

Pisang, Karet, Kopi

15 Air hitam Kedelai, Ubi Kayu, Durian, Pisang, Kopi, Lada

Page 133: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

NO JENIS

KEGIATAN

FOTO KEGIATAN

1 Survei Produsen

Tanaman Pangan

Padi di Sukau

2 Survei Pengepul

Tanaman Pangan

Padi Kecamatan

Suoh

3 Survei Produsen

Tanaman

Hortikultura

Kecamatan

Sekincau.

Lampiran 4. Dokumentasi Survei Lapangan

Page 134: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

Survei Produsen

Tanaman

Hortikultura pisang

Kecamatan Air

Hitam.

4 Survei Pengepul

Tanaman

Hortikultur di

Kecamatan

Sekincau.

5 Survei Industri

Tanaman

Hortikultur Pisang

di Kecamatan Air

Hitam

6 Survei Produsen

Tanaman

Perkebunan kopi

di Kecamatan

Sumber Jaya

Page 135: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

7 Survei Pengepul

Tanaman

Perkebunan kopi

di Kecamatan Way

Tenong

8 Survei Industri

Tanaman

Perkebunan kopi di

Kecamatan Way

Tenong

9 Survei Produsen

Keramba Jaring

Apung Perikanan

Budidaya di

Kecamatan

Lumbok Seminung

Page 136: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

10 Survei Pengepul

Keramba Jaring

Apung Perikanan

Budidaya di

Kecamatan

Lumbok Seminung

11 Survei Industri

Keramba Jaring

Apung Perikanan

Budidaya di

Kecamatan

Lumbok Seminung

12 Survei Produsen

Peternakan Sapi

Potong di

Kecamatan

Sekincau

Page 137: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi

13 Survei Industri

Tanaman

Perkebunan kopi di

Kecamatan Sumber

Jaya.

14 Survei Produsen

Potensial Getah

Pepaya di

Kecamatan Sukau.

15 Survei Produsen

Tanaman

Hortikultura Buah

Pepaya menjadi

Produk Olahan

Dodol Pepaya di

Kecamatan Sukau.

Page 138: DAFTAR ISI - Kabupaten Lampung Barat · kawasan agropolitan terjadi karena dua strategi yang saling melengkapi: strategi dari sisi supply/ produksi (supply- side strategy) dan strategi