d rks mangrove aceh tamiang

5
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) KEGIATAN : REHABILITASI KAWASAN PESISIR (APBNP 1 - PL) PEKERJAAN : PENANAMAN MANGROVE / VEGETASI PANTAI KABUPATEN ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT PESISIR DAN LAUTAN JAKARTA 2015

Upload: kachie37

Post on 05-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

By Kasyie Abraham

TRANSCRIPT

  • RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)

    KEGIATAN : REHABILITASI KAWASAN PESISIR (APBNP 1 - PL)

    PEKERJAAN :

    PENANAMAN MANGROVE / VEGETASI PANTAI

    KABUPATEN ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH

    KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

    DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

    DIREKTORAT PESISIR DAN LAUTAN

    JAKARTA 2015

  • 1. JUDUL PEKERJAAN

    PENANAMAN MANGROVE/ VEGETASI PANTAI

    2. SUMBER DANA APBN TAHUN ANGGARAN 2015

    3. LOKASI TEMPAT PEKERJAAN

    Kabupaten Aceh Tamiang

    4. LINGKUP PEKERJAAN

    Ruang lingkup yang akan dilaksanakan meliputi beberapa komponen sebagai berikut : 1. Pekerjaan Persiapan

    - Koordinasi dan Sosialisasi kepada Instansi Pemerintah Kabupaten yang terkait, dan kelompok masyarakat yang akan terlibat dalam proses kegiatan.

    - Pembuatan papan nama kegiatan dan papan himbauan - Pembuatan barak kerja - Pembuatan patok batas dan pemasangannya

    2. Pekerjaan Pelaksanaan: - Fasilitasi pelibatan kelompok masyarakat pengelola - Pembuatan dan pemasangan ajir - Pengadaan dan penanaman bibit mangrove - Pengadaan dan penanaman bibit kelapa - Pemeliharaan dan penyulaman

    3. Pekerjaan Pendukung - Pembuatan As Built Drawing - Pembuatan Laporan

    5. GAMBAR-

    GAMBAR YANG HARUS DIMILIKI OLEH PENYEDIA JASA

    1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap a. Umum

    Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Barang dan Jasa haruslah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direktur penyedia barang dan jasa dan telah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen, dan apabila ada perubahan harus diserahkan kepada Direksi dan meminta persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai.

    b. Penyedia Barang dan Jasa harus menyediakan minimal 1 (satu) set gambar gambar lengkap di lapangan.

    2. Gambar-gambar sebenarnya terbangun / terpasang (as-built drawing). a. Selama masa pelaksanaan,

    Penyedia Barang dan Jasa harus menyiapkan dan menyimpan satu set gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak, sejauh gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap pengesahan.

    b. Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan oleh Direksi dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan, apabila diketemukan hal-hal yang tidak memuaskan dan tidak dilaksanakan, diperbaiki kembali selambat-lambatnya selama 6

  • (enam) hari kerja. c. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai, Penyedia

    Barang dan Jasa harus menyerahkan gambar pelaksanaan dalam 5 (lima) set cetakan yang dijilid ukuran A3 berikut 1 (satu) set negatifnya ukuran A1.

    6. PELAKSANAAN

    PEKERJAAN:

    A. Fasilitasi Pelibatan Kelompok Masyarakat

    Kelompok berasal dari masyarakat sekitar areal lokasi rehabilitasi yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan kawasan serta ditunjuk satu orang anggota yang bertugas sebagai koordinator penanaman dan pemeliharaan.

    B. Pengadaan Bibit dan Pengangkutan

    Pengadaan bibit yang dipilih harus mempunyai kriteria dan syarat sebagaimana dipersyaratkan dalam RKS ini. Bibit diprioritaskan berasal dari pembibitan oleh kelompok masyarakat di lokasi Kabupaten Aceh Tamiang.

    C. Penanaman Kegiatan penanaman dilakukan sebelum atau setelah musim gelombang besar (musim barat) berlangsung. Tahapan kegiatan penanaman mangrove dilaksanakan sebagai berikut : 1. Penanaman diawali dengan pemasangan ajir disesuaikan

    dengan jarak tanam yang disyaratkan. Tiang ajir ditancapkan cukup dalam (+/- 50 cm) dan terbuat dari bambu/kayu yang kuat.

    2. Pembuatan lubang tanam dengan ukuran lebar mata cangkul dan kedalaman minimal 30 cm.

    3. Polybag dirobek secara hati-hati agar media tidak hancur dan akar tidak rusak, kemudian bibit dimasukkan dalam lubang dan ditimbun tanah bekas galian. Polybag tidak boleh ditinggalkan di area penanaman, harus dikumpulkan dan dibuang pada tempatnya.

    4. Bibit diikat keajir menggunakan tali raffia pada satu titik agar posisi bibit tegak dan stabil.

    5. Penanaman harus melibatkan seluruh kelompok masyarakat.

    6. Pelaksanaan penanaman harus dikoordinasikan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan dan didampingi oleh tenaga pendamping serta dilakukan dibawah pengawasan Konsultan Pengawas.

    Tahapan kegiatan penanaman kelapa dilaksanakan sebagai berikut : 1. Penanaman diawali dengan pembuatan lubang tanam

    40x40x50 cm. 2. Penanaman harus melibatkan seluruh kelompok

    masyarakat. 3. Pelaksanaan penanaman harus dikoordinasikan dengan

    Dinas Kelautan dan Perikanan dan didampingi oleh tenaga pendamping serta dilakukan dibawah pengawasan Konsultan Pengawas.

  • D. Pemeliharaan Pemeliharaan penanaman mangrove dan kelapa harus dilaksanakan untuk melindungi mangrove dan kelapa dari kerusakan dan gangguan gulma, sampah ataupun hama sehingga menjaga kelangsungan hidup dan pertumbuhannya. Pemeliharaan harus dilakukan selama 6 (enam) bulan terhitung setelah masa kontrak selesai. Pemeliharaan disesuaikan dengan kondisi setempat meliputi kegiatan penyulaman yang bertujuan untuk mengganti tanaman yang mati atau tidak tumbuh sehat. Kegiatan pemeliharaan melibatkan kelompok masyarakat.

    7. SPESIFIKASI PERSONEL

    Tenaga ahli yang harus dilibatkan dalam kegiatan ini adalah Ahli Kehutanan atau Ahli Perikanan Kelautan dengan kualifikasi Minimal S1 Kehutanan/ Perikanan Kelautan sebanyak 1 orang dengan pengalaman kerja di bidang keahlian yang relevan 5 tahun. Tenaga ahli ini disediakan dan dibiayai oleh perusahaan dalam kegiatan ini.

    8. SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN / MATERIAL

    Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, dapat dikelompokkan menjadi bahan utama dan bahan penunjang. Bahan utama berupa bibit mangrove dan kelapa. Bahan penunjang meliputi : - Alat angkut bibit. - Parang untuk persiapan lahan penanaman. - Cangkul. - GPS untuk menentukan titik penanaman. - Tali raffia digunakan untuk mengikat tanaman pada ajir. - Bambu/kayu keras digunakan untuk pembuatan ajir. - Kayu keras untuk patok batas penanaman. - Barak kerja untuk tempat istirahat para pekerja dengan

    ukuran 4x6 m. - Papan nama kegiatan terbuat dari plat besi dengan ukuran

    0,8x1,2 m (1 unit). - Papan himbauan terbuat dari plat besi dengan ukuran

    0,8x1,2 m (3 unit).

    9. PERSYARATAN BIBIT TANAMAN

    Kriteria bibit untuk penanaman sebagai berikut: 1. Bibit Mangrove - Umur bibit 3-4 bulan - Jumlah daun minimal 4 - Keadaan bibit sehat, segar, batang lurus, tidak terserang

    hama penyakit, dan akar tidak tembus Polybag. - Bibit berpolybag dengan ukuran 12x17 cm - Tinggi minimal bibit adalah 40 cm. 2. Bibit Kelapa - Umur 3-4 bulan - Jumlah daun minimal 4 - Keadaan bibit sehat - Tinggi minimal bibit adalah 50 cm

    10. PERSYARATAN

    BAHAN / MATERIAL

    Seluruh material / bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan harus tersedia dengan cukup dan mempunyai persyaratan kualitas untuk kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman.

  • - Panjang ajir 150 cm, dibuat dari bambu atau kayu keras yang dibelah dengan lebar 2,5 cm.

    - Pengangkutan bibit dihindari guncangan yang terlalu kuat sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada perakaran, batang dan daun tanaman.

    - Wadah pengangkutan bibit dapat menggunakan kotak atau kantong plastik dan disusun sedemikian rupa sehingga tidak merusak bibit selama pengangkutan.

    - Sebelum diangkut, bibit terlebih dahulu disiram dan bila perlu dibuat tempat penampungan sementara yang berfungsi sebagai tempat penyegaran bibit agar pada saat dilakukan penanaman, bibit sudah dalam keadaan segar.

    11.PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

    Segera setelah kegiatan selesai, harus dilakukan pemberesan lokasi yang meliputi : - Pembersihan material bambu/kayu keras sisa-sisa

    pembuatan ajir dan polybag bibit mangrove. - Pembersihan bekas lokasi kegiatan. - Penyerahan hasil kegiatan harus segera dilakukan setelah

    kegiatan selesai. - Hasil pekerjaan juga memuat dokumentasi sebelum proses

    penanaman dilakukan, setelah penanaman dan setelah proses pemeliharaan (6 bulan setelah penanaman).

    12. PENUTUP Segala sesuatu yang tercantum dalam RKS ini yang merupakan lingkup pelaksanaan pekerjaan, pelaksana harus menyelesaikannya sesuai dengan petunjuk dari direksi pekerjaan baik sesudah atau selama berjalannya pekerjaan, serta perubahan- perubahan di dalam Berita Acara Aanwijzing (apabila ada). Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akan diatur oleh Konsultan Pengawas yang dituangkan dalam Berita Acara yang disahkan oleh Pihak Pelaksana.