- 27 - qanun kabupaten aceh tamiang
TRANSCRIPT
- 27 -
21T QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG
NOMOR 7 TAHUN 2020
TENTANG
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN ACEH TAMIANG 21TTAHUN 2019-2025
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
BUPATI ACEH TAMIANG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengarahkan pembangunan
kepariwisataan di Kabupaten Aceh Tamiang agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas
lingkungan alam dan budaya serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat diperlukan rencana kepariwisataan daerah;
b. bahwa berdasarkan Pasal 9 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, maka rencana induk kepariwisataan daerah diatur dengan
Qanun;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Qanun tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Aceh
Tamiang Tahun 2019-2025.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 17, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4176);
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 68);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);
5. Undang-Undang ...
SALINAN
- 28 -
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 104);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Nasional Tahun 2010-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 125);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
9. Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 11730);
10. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pembentukan Qanun (Lembaran Daerah Nanggroe
Darussalam Tahun 2011 Nomor 10, Tambahan Lembaran Aceh Nomor 38);
11. Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2013 tentang
Kepariwisataan (Lembaran Daerah Provinsi Aceh Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Aceh Nomor 52);
12. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Aceh Tamiang Tahun 2012-2032 (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 Nomor 14);
13. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 15 Tahun
2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 Nomor 15, Tambahan Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 36);
14. Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pokok-Pokok Syariat Islam (Lembaran Aceh Tahun 2014 Nomor 9, Tambahan Lembaran Aceh Nomor 68);
15. Qanun ...
- 29 -
15. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 5 Tahun 2016 tentang Kepariwisataan (Lembaran Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 43);
16. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 1 Tahun 2018
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2017-2022
(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2018 Nomor 1);
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TAMIANG
dan
BUPATI ACEH TAMIANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG TENTANG
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2019-2025.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan:
1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Tamiang.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya
disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten yang terdiri atas Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang.
3. Bupati adalah Bupati Aceh Tamiang.
4. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
5. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten, selanjutnya
disingkat SKPK adalah Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.
6. Dinas adalah perangkat Daerah sebagai unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Tamiang yang melaksanakan tugas
pokok dan fungsi di bidang kepariwisataan yang menjadi kewenangan Daerah.
7. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten, yang
selanjutnya disingkat DPRK, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Tamiang.
8. Pariwisata ...
- 30 -
8. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
9. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang
terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud
kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
pengusaha.
10. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan.
11. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan Daya Tarik Wisata yang dikunjungi dalam jangka
waktu sementara.
12. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
13. Daerah tujuan pariwisata, yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata, adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif
yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta
masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya Kepariwisataan.
14. Pemasaran pariwisata adalah serangkaian proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan produk wisata dan mengelola relasi dengan wisatawan untuk mengembangkan
Kepariwisataan dan seluruh pemangku kepentingannya.
15. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
16. Industri pariwisata adalah kumpulan Usaha Pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.
17. Kelembagaan ...
- 31 -
17. Kelembagaan kepariwisataan adalah kesatuan unsur beserta jaringannya yang dikembangkan secara
terorganisasi, meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya manusia, regulasi dan mekanisme operasional, yang
secara berkesinambungan guna menghasilkan perubahan kearah pencapaian tujuan di bidang
Kepariwisataan.
18. Fasilitas umum adalah sarana pelayanan dasar fisik suatu lingkungan yang diperuntukkan bagi
masyarakat umum dalam melakukan aktifitas kehidupan keseharian.
19. Fasilitas pariwisata adalah semua jenis sarana yang
secara khusus ditujukan untuk mendukung penciptaan kemudahan, kenyamanan, keselamatan
wisatawan dalam melakukan kunjungan ke Destinasi Pariwisata.
20. Destinasi Pariwisata Kabupaten yang selanjutnya
disingkat DPK adalah Destinasi Pariwisata yang berskala Kabupaten Aceh Tamiang.
21. Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten, yang
selanjutnya disingkat KPPK, adalah suatu ruang pariwisata yang mencakup luasan area tertentu
sebagai suatu kawasan dengan komponen Kepariwisataan, serta memiliki karakter atau tema produk pariwisata tertentu yang dominan dan
melekat kuat sebagai komponen pencitraan suatu kawasan.
22. Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten, yang selanjutnya disingkat KSPK, adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki
potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan
budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan
keamanan.
23. Perwilayahan Pembangunan Kabupaten, yang selanjutnya disingkat PPK, adalah hasil perwilayahan
pembangunan Kepariwisataan yang diwujudkan dalam bentuk DPK, KPPK dan KSPK.
24. Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten, yang selanjutnya disebut RIPPARKAB adalah dokumen perencanaan pembangunan
Kepariwisataan di Kabupaten Aceh Tamiang dalam kurun waktu sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2025.
Bagian ...
- 32 -
Bagian Kesatu Ruang Lingkup
Pasal 2
Ruang lingkup RIPPARKAB meliputi: a. pembangunan Destinasi Pariwisata;
b. pembangunan Industri Pariwisata; c. pembangunan Pemasaran Pariwisata; dan d. pembangunan Kelembagaan Kepariwisataan.
Bagian Kedua
Prinsip
Pasal 3
Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten dilaksanakan berdasarkan prinsip:
a. menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang;
b. menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman
budaya dan kearifan lokal; c. kemanfaatan;
d. kelestarian alam dan lingkungan hidup; e. pemberdayaan; f. keterpaduan;
g. keberlanjutan; h. kepatuhan terhadap kode etik Kepariwisataan yang
berlaku; dan i. memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
BAB II
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 4
(1) Pembangunan kepariwisataan Kabupaten
dilaksanakan berdasarkan Ripparkab.
(2) Ripparkab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:
a. Visi dan Misi; b. Tujuan; c. Sasaran;
d. Kebijakan; e. Strategi;
f. Rencana ...
- 33 -
f. Rencana Pembangunan Perwilayahan Pariwisata; g. Indikasi Program; dan
h. Mekanisme Pengendalian.
Bagian Kedua
Visi dan Misi Pembangunan Kepariwisataan
Paragraf 1 Visi
Pasal 5
Visi Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten adalah
Terwujudnya Kabupaten Aceh Tamiang sebagai destinasi wisata syariah berbasis alam dan budaya Tamiang yang
berdaya saing, berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat.
Paragraf 2 Misi
Pasal 6
Misi Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten meliputi: a. mengembangkan destinasi pariwisata yang aman,
nyaman, Islami, menarik, mudah dicapai,
berwawasan lingkungan dan didukung oleh partisipasi aktif segenap pemangku kepentingan,
serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan kabupaten;
b. mengembangkan industri pariwisata yang,
menggerakkan kemitraan usaha, bertanggung jawab terhadap lingkungan, dan dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian Kabupaten;
c. membangun pemasaran pariwisata yang sinergis dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan
wisatawan. d. mengembangkan kelembagaan pariwisata secara
partisipatif.
Bagian Ketiga
Tujuan Pembangunan Kepariwisataan
Pasal 7
Tujuan Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten meliputi:
a. meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata;
b. mengkomunikasikan ...
- 34 -
b. mengkomunikasikan destinasi pariwisata Kabupaten dengan menggunakan berbagai media pemasaran
secara efektif, efisien, dan bertanggungjawab; c. mewujudkan industri pariwisata yang mampu
meningkatkan mobilisasi perekonomian Kabupaten;
d. mengembangkan kelembagaan kepariwisataan dan tata kelola yang mampu mensinergikan
pembangunan destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, kelembagaan pariwisata dan industri pariwisata secara profesional, efektif dan efisien;
e. menetapkan dan mewujudkan ikon wisata syariah yang menggambarkan interaksi antara kekuatan Syariah Islam, alam dan budaya yang mencerminkan
kekuatan pariwisata Kabupaten sekaligus sebagai simbol pariwisata yang dapat mendorong calon
wisatawan untuk mengambil keputusan berwisata ke Kabupaten Aceh Tamiang.
Bagian Keempat Sasaran Pembangunan Kepariwisataan
Pasal 8
Sasaran Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten meliputi: a. peningkatan minat masyarakat setempat untuk
berwisata ke destinasi setempat dan jumlah kunjungan wisatawan nusantara;
b. terdorongnya calon wisatawan mancanegara untuk berkunjung secara reguler ke destinasi wisata Kabupaten;
c. keteraturan jumlah kunjungan masyarakat setempat untuk berwisata ke destinasi wisata, dan meningkatnya lama tinggal wisatawan nusantara;
d. berkembangnya destinasi wisata utama yang menjadi pilar pariwisata kabupaten, yang terdiri atas daya
tarik wisata prioritas di seantero wilayah Kabupaten yang diperkaya oleh berbagai macam kesenian, tradisi, dan budaya masyarakat setempat;
e. terangkat dan berkembangnya berbagai destinasi wisata alam dan budaya lain sebagai penunjang
destinasi wisata utama; f. terjadinya keseimbangan pembangunan
Kepariwisataan dan pembangunan sektor lain di
wilayah Kabupaten; g. terbangunnya destinasi ekowisata yang berkualitas di
Kabupaten yang dapat melengkapi dan bahkan
melebihi destinasi wisata lainnya di Aceh;
h. meningkatnya ...
- 35 -
h. meningkatnya jumlah penerimaan dari sektor kegiatan kepariwisataan.
Bagian Kelima
Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan
Pasal 9
Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten meliputi:
a. pengembangan pembangunan kepariwisataan kabupaten berdasarkan tiga kekuatan utama, yaitu alam, budaya/sejarah dan buatan;
b. peningkatan kualitas KPPK, DPK dan KSPK; c. diversifikasi produk wisata;
d. pengembangan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan wisatawan;
e. pengembangan fasilitas wisata di setiap daya tarik wisata sesuai dengan kebutuhan dan konsep pengembangan setiap daya tarik wisata;
f. peningkatan kualitas aksesibilitas dari pusat pelayanan menuju daya tarik wisata;
g. pengembangan industri pariwisata dalam iklim yang sehat dan berpihak pada lokal, serta bermuara pada kesejahteraan masyarakat;
h. pengembangan pemasaran pariwisata yang bertanggungjawab;
i. pengembangan penerapan prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan;
j. pembangunan pariwisata berbasis masyarakat
dengan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata;
k. peningkatan pembangunan sarana dan prasarana
pariwisata yang berbasis mitigasi bencana, dengan memperhatikan rambu-rambu dalam kawasan
lindung setempat; l. keberpihakan anggaran sektor pariwisata; dan m. mendorong pengembangan kemitraan dengan
pemangku kepentingan lainnya.
BAB III STRATEGI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
Pasal 10
Strategi Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
meliputi:
a. Strategi ...
- 36 -
a. Strategi Pembangunan Destinasi Pariwisata; b. Strategi Pembangunan Industri Pariwisata;
c. Strategi Pembangunan Pemasaran Pariwisata; dan d. Strategi Pembangunan Kelembagaan Kepariwisataan.
Bagian Kesatu Strategi Pembangunan Destinasi Pariwisata Kabupaten
Pasal 11
Strategi Pembangunan Destinasi Pariwisata terdiri atas: a. perwilayahan pembangunan pariwisata; b. mengembangkan KSPK I, KSPK II, KSPK III dan KSPK
IV dengan keterpaduan program antar SKPK; c. mengembangkan berbagai daya tarik wisata prioritas
yang dapat menarik wisatawan di destinasi utama di sekitar Kabupaten;
d. pengembangan wisata budaya, sejarah, seni, adat,
dan tradisi yang menonjolkan keunikan Kabupaten; e. melengkapi dan melakukan pemeliharaan fasilitas di
daya tarik wisata;
f. mengembangkan daya tarik wisata yang atraktif dengan fasilitas memadai sesuai dengan tren pasar
dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan; g. meningkatkan kemudahan akses dan tersedianya
moda transportasi ke berbagai daya tarik wisata
prioritas; dan h. mengembangkan wisata petualangan dengan harga
yang kompetitif.
Pasal 12
(1) Strategi perwilayahan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 huruf a meliputi:
a. penetapan DPK; b. penetapan KPPK; dan
c. penetapan KSPK.
(2) DPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditentukan berdasarkan pertimbangan:
a. merupakan kawasan geografis dengan cakupan wilayah kecamatan atau lintas kecamatan yang di
dalamnya terdapat kawasan pengembangan pariwisata tingkat Kabupaten;
b. memiliki daya tarik wisata yang berkualitas atau
dikenal secara regional, serta membentuk jejaring produk wisata dalam bentuk pola pemaketan produk dan pola kunjungan wisatawan;
c. memiliki kesesuaian tema daya tarik wisata yang mendukung penguatan daya saing;
d. memiliki ...
- 37 -
d. memiliki dukungan jejaring aksesibilitas dan infrastruktur yang mendukung pergerakan
wisatawan dan kegiatan Kepariwisataan; dan e. memiliki keterpaduan dengan rencana sektor
terkait.
(3) KPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditentukan berdasarkan pertimbangan:
a. merupakan ruang pariwisata yang mencakup luasan area tertentu sebagai suatu kawasan dengan komponen Kepariwisataan;dan
b. memiliki karakter atau tema produk wisata tertentu yang dominan dan melekat kuat sebagai komponen pencitraan kawasan tersebut.
(4) KSPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c ditentukan berdasarkan pertimbangan:
a. memiliki fungsi utama pariwisata atau potensi pengembangan pariwisata;
b. memiliki sumber daya pariwisata potensial untuk
menjadi Daya Tarik Wisata unggulan dan memiliki citra yang sudah dikenal secara luas;
c. memiliki potensi pasar, baik skala nasional
maupun internasional; d. memiliki posisi dan peran potensial sebagai
penggerak investasi; e. memiliki fungsi dan peran strategis dalam
menjaga fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup; f. memiliki kesiapan dan dukungan masyarakat;
g. memiliki kekhususan dari wilayah; h. berada di wilayah tujuan kunjungan pasar
wisatawan utama dan pasar wisatawan potensial
nasional maupun regional; dan i. memiliki potensi kecenderungan produk wisata
masa depan.
Pasal 13
Strategi pengembangan KSPK I, KSPK II, KSPK III, dan KSPK IV sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b
meliputi: a. penyusunan rencana detail pengembangan setiap
KSPK; dan b. pembangunan setiap KSPK sesuai dengan rencana
yang disusun.
Pasal 14
Strategi pengembangan daya tarik wisata prioritas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf c meliputi:
a. penyusunan ...
- 38 -
a. penyusunan rencana detail daya tarik wisata unggulan sesuai perwilayahan pariwisata;dan
b. pengembangan rencana daya tarik wisata sesuai dengan arahan dalam rencana detail yang telah disusun.
Pasal 15
Strategi pengembangan wisata budaya, sejarah, seni, adat, dan tradisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
huruf d meliputi: a. identifikasi budaya, sejarah, seni, adat dan tradisi
serta komoditas lain yang dapat ditampilkan;
b. sinkronisasi dengan kalender kegiatan yang telah dimiliki oleh Dinas;
c. perancangan detail kegiatan untuk setiap tahun;dan d. pelaksanaan kegiatan pekan festival budaya secara
rutin.
Pasal 16
Strategi pelengkapan dan pemeliharaan fasilitas di daya tarik wisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
huruf e meliputi: a. identifikasi kondisi fasilitas wisata dan fasilitas
umum di daya tarik wisata;
b. perencanaan pengembangan fasilitas wisata dan fasilitas umum di daya tarik wisata;
c. pembangunan fasilitas wisata dan fasilitas umum sesuai arahan dalam rencana pengembangan yang disusun;
d. pengembangan homestay yang dikelola oleh masyarakat sekitar daya tarik wisata untuk
mendorong partisipasi masyarakat; e. fasilitasi camping ground di daya tarik wisata yang
telah ditentukan;
f. penyusunan rencana jangka menengah pemeliharaan fasilitas di daya tarik wisata; dan
g. pemeliharaan fasilitas di daya tarik wisata sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Pasal 17
Strategi pengembangan daya tarik wisata yang atraktif
dengan fasilitas memadai sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf f dilakukan dengan cara pengembangan
atraksi sesuai dengan rencana detail KSPK dan KPPK yang telah dibuat dengan melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal.
Pasal 18 ...
- 39 -
Pasal 18
Strategi peningkatan kemudahan akses dan tersedianya moda transportasi ke berbagai daya tarik wisata prioritas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf g meliputi:
a. pembangunan jalan sesuai dengan arahan dalam Qanun yang mengatur mengenai Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten; b. pembangunan dan peningkatan kualitas jalan di
Daya Tarik Wisata sesuai arahan pengembangan di
rencana detail KSPK dan KPPK; dan c. pembangunan dan peningkatan kualitas jalan
menuju daya tarik wisata dari setiap pusat pelayanan
di DPK yang ditetapkan dalam perwilayahan pariwisata.
Pasal 19
Strategi pengembangan wisata petualangan dengan harga yang kompetitif sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 huruf h meliputi:
a. penyusunan rencana pengembangan wisata petualangan ekowisata di DPK; dan
b. pengembangan wisata petualangan di DPK sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat
lokal.
Bagian Kedua Strategi Pembangunan Industri Pariwisata Kabupaten
Pasal 20
Strategi Pembangunan Industri Pariwisata terdiri atas:
a. mengembangkan komoditas produk wisata yang ramah lingkungan dan keluarga;
b. membentuk asosiasi usaha; c. melakukan sertifikasi usaha pariwisata; d. merancang sistem perizinan yang mudah dan
terpadu; e. menjalin kerja sama antara usaha di Kabupaten
dengan daerah sekitar; f. mengembangkan komoditas produk wisata yang
memiliki kekhasan;
g. meningkatkan kualitas akomodasi; dan h. inovasi manajemen produk dan kapasitas daya tarik
wisata.
Pasal 21...
- 40 -
Pasal 21
Strategi pengembangan komoditas produk wisata yang ramah lingkungan dan keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a meliputi:
a. identifikasi komoditas produk wisata; b. identifikasi pasar wisatawan keluarga; dan
c. pendampingan pengembangan produk ramah lingkungan dan keluarga.
Pasal 22
Strategi pembentukan asosiasi usaha sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 huruf b meliputi: a. pendataan industri pariwisata sejenis;
b. pembangunan forum dan mekanisme kerja sama antar usaha pariwisata;
c. fasilitasi pengembangan skema kerja sama antar
usaha pariwisata dalam menciptakan paket wisata; d. fasilitasi kerjasama antar usaha pariwisata dalam
memasarkan dan mempromosikan paket wisata;
e. peningkatan jaringan antar usaha pariwisata dalam memperkuat usaha pariwisata dalam berbagai skala;
f. pengembangan skema regulasi untuk menjamin keadilan dan pemerataan antar usaha pariwisata dalam berbagai skala; dan
g. pembangunan forum dan mekanisme kerjasama antar usaha pariwisata.
Pasal 23
Strategi melakukan sertifikasi usaha pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf c meliputi: a. pendataan kebutuhan sertifikasi pada Industri
Pariwisata; b. pelatihan sertifikasi bagi Industri Pariwisata; dan
c. pelaksanaan sertifikasi Industri Pariwisata.
Pasal 24
Strategi perancangan sistem perizinan yang mudah dan
terpadu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf d meliputi: a. evaluasi sistem perizinan;
b. diskusi kelompok terumpun sistem perizinan terpadu;dan
c. formulasi sistem perizinan terpadu.
Pasal 25 ...
- 41 -
Pasal 25
Strategi dalam menjalin kerja sama antar usaha di Kabupaten dengan daerah sekitar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf e dilakukan melalui
pengembangan skema kerja sama Industri Pariwisata di daerah sekitar.
Pasal 26
Strategi pengembangan komoditas produk yang memiliki kekhasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf f meliputi:
a. pelatihan inovasi produk; dan b. pendampingan pengembangan produk khas.
Pasal 27
Strategi peningkatan kualitas akomodasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf g meliputi: a. pelatihan pelayanan akomodasi; dan
b. pelatihan manajemen akomodasi.
Bagian Ketiga Strategi Pembangunan Pemasaran Pariwisata Kabupaten
Pasal 28
Strategi Pembangunan Pemasaran Pariwisata terdiri atas: a. membangun pusat informasi pariwisata di kabupaten
dan daerah sumber wisatawan nusantara; b. membangun sarana promosi pariwisata di destinasi
wisata di sekitar Kabupaten;
c. membuat pemerekan pariwisata Kabupaten; d. mengembangkan kanal pemasaran melalui media
digital atau media sosial; e. merancang paket wisata dengan harga yang
kompetitif;
f. mengembangkan kerja sama dengan pihak industri perjalanan wisata di daerah sekitar dengan
menawarkan harga yang kompetitif; g. membuat program promosi kunjungan wisata sehari
di Kabupaten; dan
h. meningkatkan kemampuan manajemen destinasi wisata dalam memasarkan produk wisata ke daerah sekitar.
Pasal 29 ...
- 42 -
Pasal 29
Strategi pembangunan pusat informasi pariwisata di Kabupaten dan daerah sumber wisatawan nusantara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf a meliputi:
a. pengumpulan data informasi pariwisata; b. pembuatan buku kecil dan brosur pariwisata; dan
c. pembuatan media informasi digital
Pasal 30
Strategi pembangunan sarana promosi pariwisata di destinasi wisata di sekitar Kabupaten sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 huruf b meliputi: a. identifikasi Destinasi Pariwisata;
b. pengembangan konten promosi yang berdasarkan pada keunikan potensi alam dan budaya yang dimiliki;
c. pengembangan konten promosi untuk pemasaran digital; dan
d. pengembangan peta wisata.
Pasal 31
Strategi pembuatan pemerekan pariwisata Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf c meliputi:
a. formulasi citra pariwisata Kabupaten; b. analisis kedudukan citra pariwisata Kabupaten
diantara destinasi lain secara nasional; dan c. perencanaan program pemasaran dan promosi yang
bermuara pada citra yang telah ditetapkan secara
konsisten dan berkelanjutan.
Pasal 32
Strategi pengembangan kanal pemasaran melalui media digital atau media sosial sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28 huruf d meliputi: a. identifikasi saluran promosi yang sesuai dengan
segmentasi pasar;
b. pembangunan laman pariwisata Kabupaten; dan c. pembangunan sosial media pariwisata Kabupaten.
Pasal 33
Strategi perancangan paket wisata dengan harga yang kompetitif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf e meliputi:
a. identifikasi daya tarik wisata; b. perancangan paket wisata;
c. perjalanan ...
- 43 -
c. perjalanan sosialisasi; dan d. uji paket melalui tur media atau blogger perjalanan.
Pasal 34
Strategi pengembangan kerja sama dengan pihak industri perjalanan wisata di daerah sekitar dengan
menawarkan harga yang kompetitif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf f meliputi: a. diskusi kelompok terumpun antar industri
perjalanan di sekitar Kabupaten; dan b. fasilitasi pengembangan skema kerja sama antar
usaha pariwisata dalam menciptakan paket wisata.
Pasal 35
Strategi pembuatan program promosi kunjungan wisata sehari di Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal
28 huruf g meliputi: a. pembuatan konten kunjungan wisata sehari di
Kabupaten; dan
b. promosi melalui media sosial.
Pasal 36
Strategi peningkatan kemampuan manajemen destinasi
wisata dalam memasarkan produk wisata ke daerah sekitar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf h dilakukan melalui pelatihan pemasaran pariwisata
kepada pengelola Destinasi Pariwisata.
Bagian Keempat Strategi Pembangunan Kelembagaan Kepariwisataan
Pasal 37
Strategi Pembangunan Kelembagaan Kepariwisataan
terdiri atas: a. menyusun pedoman pelaksanaan manajemen secara
jelas dan aplikatif yang dilengkapi dengan regulasi
yang tepat; b. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengembangan pariwisata; c. mencari peluang pembiayaan pengembangan
pariwisata dari pemerintah pusat dan swasta;
d. membentuk struktur organisasi yang lengkap dan kapasitas sumber daya manusia yang mumpuni pada
pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mendukung berbagai program pembangunan pariwisata;
e. menetapkan ...
- 44 -
e. menetapkan lembaga pengelolaan daya tarik wisata; f. sinergi dan kemitraan lembaga pemerintah, swasta
dan masyarakat dalam bidang kepariwisataan; g. pengembangan semua bentuk asosiasi pariwisata di
tingkat pelaku dan masyarakat;
h. pengaturan lahan untuk lokasi wisata; i. membentuk forum komunikasi pariwisata Kabupaten
yang berasal dari pemangku kepentingan terkait; j. melakukan studi banding terkait kelembagaan
pariwisata; dan
k. pengembangan regulasi lembaga swasta dan masyarakat.
Pasal 38
Strategi penyusunan pedoman pelaksanaan manajemen secara jelas dan aplikatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf a dilakukan dengan cara menyusun
Qanun dan/atau Peraturan Bupati mengenai pariwisata, desa wisata, usaha wisata, pramuwisata, dan keamanan wisata.
Pasal 39
Strategi partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf
b meliputi: a. memfasilitasi pembentukan lembaga masyarakat di
bidang pariwisata yang belum ada; dan b. memfasilitasi penguatan lembaga masyarakat di
bidang Pariwisata yang telah ada.
Pasal 40
Strategi pencarian peluang pembiayaan pengembangan pariwisata dari pemerintah pusat dan swasta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf c dilakukan dengan cara menyusun proposal pengembangan melalui APBD dan lembaga swasta
tentang pemberian bantuan permodalan dalam rangka pengembangan usaha terkait pariwisata.
Pasal 41
Strategi pembentukan struktur organisasi yang lengkap dan kapasitas sumber daya manusia yang mumpuni pada pemerintah, swasta dan masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37 huruf d meliputi:
a. pendidikan ...
- 45 -
a. pendidikan khusus kepariwisataan untuk staf Dinas; b. pelatihan kepariwisataan untuk staf Dinas, swasta,
anggota DPRK, maupun masyarakat; c. pelatihan keterampilan yang relevan dengan
pariwisata untuk masyarakat; dan
d. memfasilitasi pembentukan lembaga swasta dan masyarakat di bidang pariwisata.
Pasal 42
Strategi penetapan lembaga pengelolaan daya tarik wisata sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 huruf e dilakukan dengan cara menetapkan lembaga pengelolaan
kawasan wisata.
Pasal 43
Strategi sinergi dan kemitraan lembaga pemerintah,
swasta dan masyarakat dalam bidang kepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf f dilakukan dengan cara melakukan pembinaan
kelembagaan swasta dan masyarakat di bidang pariwisata.
Pasal 44
Strategi pengembangan semua bentuk asosiasi pariwisata di tingkat pelaku dan masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf g dilakukan dengan cara pengembangan asosiasi pariwisata yang sudah ada.
Pasal 45
Strategi pengaturan lahan untuk lokasi wisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf h
dilakukan dengan cara menyusun Qanun mengenai penguasaan lahan lokasi wisata.
Pasal 46
Strategi pembentukan forum komunikasi pariwisata Kabupaten yang berasal dari pemangku kepentingan terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf i
dilakukan dengan cara membentuk forum pemangku kepentingan pariwisata lintas pelaku di tingkat Kabupaten.
Pasal 47...
- 46 -
Pasal 47
Strategi pelaksanaan studi banding terkait kelembagaan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf j dilakukan dengan cara melakukan studi banding
lembaga pengelola wisata, kelompok sadar wisata, kelompok pengrajin, dan kelompok kuliner ke daerah
wisata yang sudah maju.
Pasal 48
Strategi pengembangan regulasi lembaga swasta dan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37
huruf k dilakukan dengan cara menyusun Qanun dan/atau Peraturan Bupati mengenai desa wisata, tanda
daftar usaha pariwisata, dan pramuwisata.
BAB IV
RENCANA PEMBANGUNAN PERWILAYAHAN PARIWISATA
Pasal 49
Rencana Pembangunan Perwilayahan Pariwisata
Kabupaten terdiri atas: a. Rencana Struktur Perwilayahan Pariwisata; b. Rencana DPK;
c. Rencana KPPK; dan d. Rencana KSPK.
Bagian Kesatu
Rencana Struktur Perwilayahan Pariwisata
Pasal 50
(1) Rencana Struktur Perwilayahan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 huruf a
meliputi: a. pusat pelayanan primer; dan b. pusat pelayanan sekunder.
(2) Pusat pelayanan primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terletak di kawasan perkotaan
Kualasimpang dan Karang Baru.
(3) Pusat pelayanan sekunder sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terletak di:
a. Pulau Tiga; b. Tualang Baro; c. Alur Cucur; dan
d. Sungai Liput.
Bagian Kedua ...
- 47 -
Bagian Kedua Rencana Destinasi Pariwisata Kabupaten
Pasal 51
(1) Rencana DPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 huruf b meliputi:
a. DPK Seruway – Banda Mulia dan sekitarnya; b. DPK Kota Kualasimpang – Karang Baru dan
sekitarnya;
c. DPK Tamiang Hulu, Bandar Pusaka dan sekitarnya; dan
d. DPK Tenggulun dan sekitarnya.
(2) Rencana DPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam peta dan tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Qanun ini.
Bagian Ketiga Rencana Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten
(KPPK)
Pasal 52
(1) Rencana KPPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal
49 huruf c meliputi:
a. KPPK Seruway – Banda Mulia dan sekitarnya; b. KPPK Kota Kualasimpang – Karang Baru dan
sekitarnya; c. KPPK Tamiang Hulu, Bandar Pusaka dan
sekitarnya; dan
d. KPPK Tenggulun dan sekitarnya.
(2) Rencana KPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam peta dan tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Qanun ini.
Bagian Keempat
Rencana Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK)
Pasal 53
(1) Rencana Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten
(KSPK) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 huruf
d meliputi: a. KSPK I Pesisir (Pesisir Pantai Ujung Tamiang dan
Pulau Rukui).
b. KSPK II Kota Kualasimpang dan Karang Baru.
c. KSPK ...
- 48 -
c. KSPK III Tamiang Hulu; Kuala Paret, Air Terjun Sangkapane dan Air Terjun Tamsar.
d. KSPK IV Tenggulun.
(2) Rencana KSPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam peta dan tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Qanun ini.
BAB V PROGRAM PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
Pasal 54
Program pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
meliputi: a. Program pembangunan Destinasi Pariwisata;
b. Program pembangunan Industri Pariwisata; c. Program pembangunan Pemasaran Pariwisata; dan d. Program pembangunan Kelembagaan
Kepariwisataan.
Pasal 55
Program pembangunan Kepariwisataan Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 memuat: a. strategi program pembangunan Kepariwisataan yang
mendukung implementasi strategi pembangunan Kepariwisataan Daerah;
b. indikasi program atau rencana pembangunan
Kepariwisataan Daerah; c. kegiatan atau program pembangunan Kepariwisataan
Daerah; d. tahun pelaksanaan program pembangunan
Kepariwisataan Daerah;
e. indikator capaian pembangunan Kepariwisataan Daerah; dan
f. pemangku kepentingan terkait pada pelaksanaan
program.
Pasal 56 (1) Indikasi program atau rencana pembangunan
Kepariwisataan Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 huruf b dilaksanakan sesuai dengan
tahapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten.
(2) Indikasi program atau rencana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam kurun waktu 2019-2025.
(3) Indikasi ...
- 49 -
(3) Indikasi program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat rencana, arahan program aksi, tahun
tahapan pelaksanaan, instansi pelaksana terkait, dan target sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Qanun ini.
Pasal 57 (1) Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas pokok
dan fungsi di bidang Kepariwisataan bertanggungjawab atas koordinasi pelaksanaan indikasi program pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten.
(2) Pelaksanaan indikasi program sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat melibatkan swasta dan masyarakat.
BAB VI MEKANISME PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN
Pasal 58
Mekanisme pengendalian pembangunan Kepariwisataan Kabupaten meliputi:
a. tujuan dan sasaran; b. aspek;
c. indikator dan tolak ukur; d. tim; dan e. prosedur.
Pasal 59
Tujuan dan sasaran pengendalian pembangunan Kepariwisataan Kabupaten sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 58 huruf a untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran Ripparkab.
Pasal 60
Aspek pengendalian pembangunan Kepariwisataan Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 huruf b, meliputi:
a. ketentuan zonasi; b. ketentuan perizinan; c. ketentuan pemberian insentif dan disinsentif; dan
d. arahan sanksi.
Pasal 61 ...
- 50 -
Pasal 61
Indikator dan tolak ukur pelaksanaan pengendalian pembangunan Kepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 huruf c, terdiri atas:
a. kesesuaian pembangunan Kepariwisataan Kabupaten dengan ketentuan zonasi;
b. kesesuaian pembangunan Kepariwisataan Kabupaten dengan ketentuan perizinan;
c. pemberian insentif dan disinsentif; dan
d. adanya arahan sanksi yang diberlakukan terhadap tindakan yang tidak sesuai dengan Ripparkab.
Pasal 62
Tim yang bertanggungjawab dalam pengendalian pembangunan kepariwisataan kabupaten sebagaimana dimaksud dalam pasal 58 huruf d perangkat daerah
yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi di bidang kepariwisataan.
Pasal 63
(1) Pengendalian Pembangunan Kepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 huruf e dilakukan oleh perangkat Daerah yang
melaksanakan arahan kebijakan dan strategi pembangunan Kepariwisataan.
(2) Pelaksanaan terhadap pengendalian Pembangunan Kepariwisataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Bupati.
(3) Pengendalian pembangunan kepariwisataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara:
a. pencegahan tindakan yang tidak sesuai dengan Ripparkab; dan
b. penanggulangan atas tindakan yang tidak sesuai dengan Ripparkab.
(4) Pencegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf a terdiri atas: a. sosialisasi regulasi di bidang pembangunan
Kepariwisataan Kabupaten; b. pelibatan masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan Kepariwisataan Kabupaten; dan
c. pemantauan kegiatan pembangunan Kepariwisataan.
(5) Penanggulangan ...
- 51 -
(5) Penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b terdiri atas:
a. penertiban kegiatan yang tidak sesuai dengan Ripparkab;
b. pembinaan dan penerapan sanksi sesuai
peraturan perundang-undangan; dan c. evaluasi program pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten.
Pasal 64
Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme pengendalian pembangunan kepariwisataan Kabupaten
diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 65
(1) Pembiayaan pelaksanaan Ripparkab bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK);
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA);
dan c. sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembiayaan
pelaksanaan Ripparkab diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 66
Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar ...
- 52 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
Ditetapkan di Aceh Tamiang pada tanggal, 4 Desember 2020 M
19 Rabiul Akhir 1442 H
BUPATI ACEH TAMIANG,
dto
MURSIL
Diundangkan di Aceh Tamiang
pada tanggal, 4 Desember 2020 M 19 Rabiul Akhir 1442 H
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG,
dto
BASYARUDDIN
LEMBARAN KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2020 NOMOR : 7
NOREG QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH (7/102/2020)
- 53 -
PENJELASAN ATAS
21TQANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 7 TAHUN 2020
TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
KABUPATEN ACEH TAMIANG 21TTAHUN 2019-2025
I. UMUM
Sektor pariwisata memiliki peranan yang penting bagi
pembangunan perekonomian daerah dan pemberdayaan masyarakat lokal, termasuk di Kabupaten Aceh Tamiang. Hal tersebut tercermin
dari tujuan pembangunan pariwisata, yakni untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat, serta mampu menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global. Maka dari itu, adanya perencanaan yang matang menjadi hal yang substansial dalam rangka mencapai penyelenggaraan pembangunan kepariwisataan yang sistematis,
terencana, berkelanjutan, dan bertanggung jawab.
Melihat pentingnya perencanaan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten untuk menunjang pengembangan perekonomian
daerah dan masyarakat, kehadiran sebuah rencana pembangunan kepariwisataan menjadi sebuah keniscayaan. Lebih lanjut,
Kabupaten Aceh Tamiang memiliki kewenangan untuk menyusun dan menetapkan Qanun tentang Ripparkab sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan
Kepariwisataan yang berkelanjutan di Kabupaten, yang memuat visi, misi, tujuan, kebijakan, strategi, rencana, dan program yang diperlukan dalam rangka pembangunan kepariwisataan. Beberapa
aspek pokok yang diatur dalam Qanun ini antara lain adalah destinasi pariwisata, industri pariwisata, pemasaran pariwisata, dan
kelembagaan pariwisata.
Selanjutnya, Ripparkab Aceh Tamiang ini sekaligus dapat menjadi sarana untuk melindungi dan memajukan potensi lokal,
sehingga dapat menjadi ciri khas dan daya tarik wisata yang berbeda di Kabupaten Aceh Tamiang. Berpegang pada semangat tersebut, diharapkan pula masyarakat setempat dapat turut terlibat dan
dilibatkan dalam pembangunan kepariwisataan lokal, sehingga kepariwisataan di Kabupaten Aceh Tamiang dapat semakin maju. Berkembangnya kepariwisataan di daerah tentu akan dapat
mendorong adanya kemandirian daerah kabupaten dan pemerataan kesejahteraan masyarakat setempat yang diusahakan melalui bidang
pariwisata.
II. Pasal ...
- 54 -
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas. Pasal 3
Huruf a Yang dimaksud dengan “menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang” adalah
bahwa pembangunan kepariwisataan kabupaten diselenggarakan dengan mengedepankan penerapan syariat
Islam dan nilai budaya masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang;
Huruf b
Yang dimaksud dengan “menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya dan kearifan lokal" adalah bahwa penyelenggaraan pembangunan kepariwisataan
Kabupaten harus menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan lokal yang merupakan
kekuatan dalam pembangunan kepariwisataan di kabupaten.
Huruf c Yang dimaksud dengan “kemanfaatan” bahwa
penyelenggaraan pembangunan kepariwisataan kabupaten haruslah memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat,
keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas.
Huruf d Yang dimaksud dengan “kelestarian alam dan lingkungan
hidup” adalah bahwa pelaksanaan pembangunan Kepariwisataan haruslah dilakukan dengan memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup.
Huruf e Yang dimaksud dengan “pemberdayaan” adalah bahwa
pembangunan kepariwisataan kabupaten harus dapat memberdayakan masyarakat setempat.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “keterpaduan” adalah bahwa penyelenggaraan pembangunan kepariwisataan kabupaten
harus bisa menjamin adanya keterpaduan antar sektor, antar daerah, antara pusat dengan daerah yang merupakan satu kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta
keterpaduan antar pemangku kepentingan yang terkait.
Huruf g ...
- 55 -
Huruf g Yang dimaksud dengan “kepatuhan terhadap kode etik
kepariwisataan yang berlaku” adalah bahwa pelaksanaan pembangunan kepariwisataan kabupaten harus dilaksanakan dengan mematuhi kode etik kepariwisataan yang berlaku
secara nasional maupun internasional.
Huruf h
Yang dimaksud dengan “memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia” adalah bahwa hadirnya Pariwisata di Kabupaten haruslah ditujukan untuk
memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 4 Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas. Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9 Cukup jelas.
Pasal 10 Cukup jelas.
Pasal 11 Cukup jelas.
Pasal 12 Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas. Pasal 14
Cukup jelas. Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16 ...
- 56 -
Pasal 16 Cukup jelas.
Pasal 17 Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas. Pasal 19
Cukup jelas. Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21 Cukup jelas.
Pasal 22 Cukup jelas.
Pasal 23 Cukup jelas.
Pasal 24 Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas. Pasal 26
Cukup jelas. Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28 Cukup jelas.
Pasal 29 Cukup jelas.
Pasal 30 Cukup jelas.
Pasal 31 Cukup jelas.
Pasal 32 ...
- 57 -
Pasal 32 Cukup jelas.
Pasal 33 Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas. Pasal 35
Cukup jelas. Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37 Cukup jelas.
Pasal 38 Cukup jelas.
Pasal 39 Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b Yang dimaksud dengan “lembaga masyarakat di bidang
Pariwisata” antara lain adalah kelompok sadar wisata (pokdarwis), forum komunikasi desa wisata, Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes), karang taruna, keamanan pariwisata, komunitas pecinta alam, dan komunitas fotografi.
Pasal 40 Cukup jelas.
Pasal 41
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b Yang dimaksud dengan “pelatihan Kepariwisataan” antara
lain meliputi pelatihan mengenai pariwisata berkelanjutan, sadar wisata dan sapta pesona, desa wisata, manajemen
destinasi, regulasi Kepariwisataan, promosi dan pemasaran, dan penyusunan paket wisata.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “pelatihan keterampilan yang relevan” antara lain meliputi pelatihan mengenai makanan khas, homestay, cenderamata, bahasa asing, pemandu wisata, seni
budaya, dan SAR.
Huruf d ...
- 58 -
Huruf d
Yang dimaksud dengan “lembaga swasta dan masyarakat di bidang Pariwisata” antara lain meliputi kelompok sadar wisata (pokdarwis), forum komunikasi desa wisata, organisasi
pemandu wisata, dan organisasi biro perjalanan wisata.
Pasal 42 Yang dimaksud dengan “lembaga pengelolaan kawasan wisata” antara lain meliputi Badan Usaha Milik Kampung (BUMK),
kelompok sadar wisata (pokdarwis), komunitas masyarakat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kampung (LPMK) dan Badan Usaha Milik Daerah.
Pasal 43
Yang dimaksud dengan “kelembagaan swasta dan masyarakat di bidang Pariwisata” antara lain meliputi kelompok sadar wisata (pokdarwis), organisasi pemandu wisata, organisasi biro
perjalanan wisata, dan organisasi hotel dan restoran. Pasal 44
Yang dimaksud dengan “asosiasi pariwisata” adalah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), biro
perjalanan wisata, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)
Pasal 45 Cukup jelas.
Pasal 46
Yang dimaksud dengan “forum pemangku kepentingan
pariwisata lintas pelaku di tingkat kabupaten” meliputi pemerintah daerah, pelaku usaha, pengelola daya tarik wisata.
Pasal 47 Cukup jelas.
Pasal 48 Cukup jelas.
Pasal 49
Cukup jelas. Pasal 50
Ayat (1)
Huruf a ...
- 59 -
Huruf a
Yang dimaksud dengan “pusat pelayanan primer” adalah pusat pelayanan yang berfungsi sebagai pintu gerbang kabupaten, pusat penyediaan fasilitas pariwisata di
kabupaten, dan pusat penyebaran kegiatan wisata ke berbagai bagian wilayah kabupaten.
Huruf b Yang dimaksud dengan “pusat pelayanan sekunder” adalah pusat pelayanan yang berfungsi sebagai pusat
pertumbuhan Pariwisata di bagian wilayah tertentu dari kabupaten.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas. Pasal 51
Cukup jelas. Pasal 52
Cukup jelas.
Pasal 53 Cukup jelas.
Pasal 54 Cukup jelas.
Pasal 55 Cukup jelas.
Pasal 56 Cukup jelas.
Pasal 57
Cukup jelas. Pasal 58
Cukup jelas.
Pasal 59 Cukup jelas.
Pasal 60 Cukup jelas.
Pasal 61 ...
- 60 -
Pasal 61 Cukup jelas.
Pasal 62 Cukup jelas.
Pasal 63 Cukup jelas.
Pasal 64 Cukup jelas.
Pasal 65 Cukup jelas.
Pasal 66
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2020 NOMOR : 51
- 35 -
RENCANA DESTINASI KABUPATEN (DPK) ACEH TAMIANG
LAMPIRAN I : QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR : 7 TAHUN 2020
TENTANG : RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2019-2025
- 36 -
KAWASAN PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN (KPPK)
ACEH TAMIANG
LAMPIRAN II : QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR : 7 TAHUN 2020 TENTANG : RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2019-2025
- 37 -
RENCANA KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA KABUPATEN (KSPK)
ACEH TAMIANG
LAMPIRAN III : QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR : 7 TAHUN 2020
TENTANG : RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2019-2025
- 38 -
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN ACEH TAMIANG
ASPEK DESTINASI PARIWISATA
Misi Pembangunan Destinasi:
Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator Capaian
Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
Perencanaan dan Pembangunan Perwilayahan
Pariwisata Kabupaten Aceh Tamiang
Penyusunan Rencana Pengembangan
setiap KSPK
Penyusunan Masterplan/ Rencana Detail KSPK/DED KSPK I (Pesisir Pantai
Ujung Tamiang & Pulau Rukui) KSPK II (Kota
Kualasimpang dan Karang Baru)
KSPK III (Tamiang Hulu; Kuala Paret, Air Terjun Sangkapane, Air Terjun
Tamsar) dan KSPK IV (Tenggulun)
Tersusunnya dokumen Rencana Detail
Pengembangan KSPK I, II, III dan IV
Bappeda Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olaharaga Kab. Aceh
Tamiang
LAMPIRAN IV : QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR : 7 TAHUN 2020
TENTANG : RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2019-2025
- 39 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
Sosialisasi 3 DPK 1. DPK Seruway-Banda
Mulia dan sekitarnya 2. DPK Kota Kualasimpang-
Karang Baru dan sekitarnya
3. DPK Tamiang Hulu-
Bandar Pusaka dan sekitarnya
4. DPK Tenggulun dan sekitarnya
Sosialisasi 4 KPPK
1. KPPK Seruway-Banda Mulia dan sekitarnya Tema: ekowisata pantai dan pesisir
2. KPPK Kota
Kualasimpang-Karang Baru dan sekitarnya Tema: city tours, peninggalan sejarah, rekreasi dan belanja
3. KPPK Tamiang Hulu-Bandar Pusaka dan
Tersosialisasinya 4 DPK, 4 KPPK
dan 4 KSPK
Bappeda Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olaharaga Kab. Aceh Tamiang
- 40 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
sekitarnya Tema: petualangan alam (ekowisata)
4. KPPK Tenggulun dan
sekitarnya Tema: wisata tirta air terjun dan petualangan
Sosialisasi 4 KSPK 1. KSPK Pesisir (Pantai
Ujung Tamiang&Pulau Rukui) dan sekitarnya
2. KSPK Kota
Kualasimpang-Karang Baru dan sekitarnya
3. KSPK Tamiang Hulu
(Kuala Paret-Air Terjun Sangka Pane, Air Terjun
Tamsar) dan sekitarnya 4. KSPK Tenggulun
(Kampung Selamat) dan
sekitarnya
Pembangunan dan
penataan daya tarik wisata,
Terbangunnya
KSPK I, II, III
Kementerian
Pariwisata
- 41 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
amenitas, sarana dan prasarana pendukung
wisata, akses & moda transportasi,pemberdayaan
masyarakat, pengelolaan lingkungan di 4 KSPK
dan KSPK IV dan daya tarik
wisata
Dinas Pariwisata
Aceh Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olaharaga;
Dinas PUPR; Dinas
Perhubungan; Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Kampung, Pemberdayaan
Perempuan dan KB; Dinas
Lingkungan Hidup; Dinas Koperasi, UKM
dan Perindustrian;
Bappeda; Kecamatan
- 42 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
Kualasimpang; Kecamatan
Kota Baru; Kecamatan
Tamiang Hulu; Kecamatan Tenggulun;
Kecamatan Bendahara;
Kecamatan Banda Mulia dan
Kecamatan Seruway
Perencanaan dan pembangunan daya tarik wisata
prioritas
Pengembangan daya tarik wisata prioritas
sesuai perwilayahan
pariwisata
Penyusunan rencana detail /DED daya tarik wisata prioritas Pantai Ujung
Tamiang dan Pulau Rukui
Tersusunnya dokumen DED Pantai Ujung
dan Pulau Rukui sebagai
pedoman pengembangan.
Kementerian Pariwisata Dinas
Pariwisata Aceh
CSR Pertamina Rantau
Dinas
- 43 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
Pariwisata, Pemuda dan
Olaharaga Bappeda
Kecamatan Seruway Kecamatan
Banda Mulia
Penyusunan rencana detail
/DED daya tarik wisata prioritas Kota Kualasimpang
Tersusunnya
dokumen DED Pantai Ujung dan Pulau
Rukui sebagai arahan
pengembangan.
Kementerian
Pariwisata Dinas Pariwisata
Aceh Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olaharaga;
Bappeda, Kecamatan
Kota Kuala Simpang; Kecamatan
Karang Baru
- 44 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
Penyusunan rencana detail /DED daya tarik wisata
prioritas kawasan Kuala Paret
Tersusunnya dokumen DED
kawasan Kuala Paret sebagai
pedoman pengembangan.
Kementerian Pariwisata
Dinas Pariwisata
Aceh Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olaharaga
Bappeda Kecamatan Tamiang Hulu
Penyusunan rencana detail /DED daya tarik wisata
prioritas kawasan Air Terjun Sangkapane, Air Terjun Tamsar.
Tersusunnya dokumen DED
kawasan Air Terjun Sangkapane dan
Air Terjun Tamsar sebagai
pedoman pengembangan.
Kementerian Pariwisata
Dinas Pariwisata Aceh
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olaharaga Bappeda
Kecamatan
- 45 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
Bandar Pusaka,
Pemerintah Kampung
Terkait.
Penyusunan rencana detail
/DED daya tarik wisata prioritas Pemandian Gunung Pandan
Tersusunnya
dokumen DED kawasan Pemandian
Gunung Pandan sebagai pedoman
pengembangan.
Kementerian
Pariwisata Dinas Pariwisata
Aceh Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olaharaga;
Dinas PUPR; Dinas Perhubungan;
Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Kampung, Pemberdayaan
Perempuan
- 46 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
dan KB; Dinas Lingkungan
Hidup; Dinas Koperasi, UKM
dan Perindustrian; Bappeda;
Kecamatan Kualasimpang;
Pemerintah Kecamatan terkait dan
Pemerintah Kampung terkait
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL) pada daya tarik wisata prioritas (Air Terjun
Sangkapane, Air Terjun Tamsar, Kuala Paret, Pantai Ujung Tamiang, Pulau
Rukui, Istana Karang,
Dinas PUPR Kab. Aceh
Tamiang
- 47 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
Pemandian Gunung Pandan dan Air Terjun Tujuh
Tingkat)
Pengembangan
wisata budaya khususnya seni
dan tradisi yang menonjolkan keunikan
Kabupaten Aceh Tamiang
Pengembangan
sumberdaya budaya menjadi
salah satu atraksi unggulan
melalui pekan festival budaya yang diadakan
rutin
Identifikasi seni, Sejarah,
budaya adat dan tradisi serta komoditas lain yang
dapat ditampilkan
Tersedianya
database seni, Sejarah,
budaya, adat dan tradisi serta komoditas lain
yang dapat menjadi materi festival
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga; Pemberdayaan Masyarakat
dan Kampung, Pemberdayaan Perempuan
dan KB; Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan; Dinas
Koperasi, UKM dan
Perindustrian; pemerintah kecamatan
dan
Sinkronisasi dengan calendar of event yang telah
dimiliki oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
Jadwal yang telah sinkron
antara even tahunan dan seni, budaya
dan tradisi serta komoditas lain yang belum
masuk dalam
- 48 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
even tahunan Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
pemerintah kampung
terkait.
Perancangan detail
kegiatan untuk setiap tahun
Tersedianya
detil kegiatan festival
Pelaksanaan kegiatan
pekan festival budaya secara reguler
Dilaksanakanny
a pekan festival budaya secara
rutin
Melengkapi dan
melakukan pemeliharaan fasilitas di DTW
Pembangunan
fasilitas di DTW
Identifikasi kondisi fasilitas
wisata dan fasilitas umum di daya tarik wisata
Tersusunnya
dokumen identifikasi kondisi fasilitas
wisata dan fasilitas umum di DTW.
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
Perencanaan pengembangan fasilitas
wisata dan fasilitas umum di daya tarik wisata.
Tersusunnya dokumen
pengembangan fasilitas wisata
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga;
- 49 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
dan fasilitas umum di DTW
Dinas Lingkungan
Hidup
Pembangunan fasilitas
wisata dan fasilitas umum sesuai arahan dalam
rencana pengembangan yang disusun (jalan masuk, tangga/titian menuju daya
tarik wisata)
Terbangunnya
fasilitas wisata dan fasilitas
umum
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga, Dinas Lingkungan,
Hidup; Dinas PUPR; pemerintah
kampung di lokasi DTW
Pengembangan homestay yang dikelola oleh masyarakat sekitar daya
tarik wisata untuk mendorong partisipasi
masyarakat
Beroperasinya homestay sesuai standar yang
berlaku
Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
Fasilitasi camping ground Tersediannya Dinas
- 50 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
di kawasan wisata Kuala Paret, Air Terjun
Sangkapane, Air Terjun Tamsar, Air Terjun 7
Tingkat, Air Terjun Seribu, Pantai Rukui dan Pantai Ujung Tamiang.
camping ground di lokasi wisata
sebagai alternatif
fasilitas wisata
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga; pemerintah
kampung di lokasi DTW; Komunitas
Pencinta Alam
Pemeliharaan
fasilitas di DTW
Penyusunan rencana
jangka menengah pemeliharaan fasilitas di daya tarik wisata
Tersusunnya
dokumen rencana jangka menengah
pemeliharaan fasilitas di daya
tarik wisata
Dinas
Pariwisata Pemuda dan Olahraga
Pemeliharaan fasilitas
sesuai dengan rencana yang telah disusun
Dilaksanakanny
a pemeliharaan fasilitas sesuai rencana.
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga;
Dinas PUPR; pemerintah desa di lokasi
DTW
- 51 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
Mengembangkan DTW yang
atraktif dengan fasilitas
memadai sesuai dengan trend pasar dengan
tetap memperhatikan
keberlanjutan
Pengembangan DTW sesuai
dengan tema-tema
pengembangan di KSPK dan KPPK
Pengembangan atraksi sesuai dengan rencana
detail KSPK dan KPPK yang telah dibuat dengan
melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal.
Tersedianya atraksi di daya
tarik wisata yang
dikembangkan oleh pemerintah,
swasta, ataupun masyarakat
lokal.
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga;
Dinas Lingkungan Hidup;
pemerintah kabupaten
melalui BumDa; pemerintah
kampung di lokasi DTW melalui
BUMDES; masyarakat
lokal melalui pengelola kawasan/desa
wisata; swasta.
Meningkatkan Pembangunan Pembangunan jalan sesuai Terbangunnya Dinas PU dan
- 52 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
kemudahan akses dan
tersedianya moda
transportasi ke DTW-DTW prioritas
aksesibilitas di DTW, antar
DTW, dan antar DTW dengan
pusat pelayanan
dengan arahan Qanun Kabupaten Aceh Tamiang
Nomor 14 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten
Aceh Tamiang 2012-2032
jalan sesuai arahan Qanun
Kabupaten Aceh Tamiang Nomor
14 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten Aceh
Tamiang 2012-2032
PR Dinas
Perhubungan Bappeda
Peningkatan kualitas jalan dari Pulau Tiga menuju Kuala Paret
Meningkatnya kualitas jalan Pulau Tiga
menuju Kuala Paret
Dinas PUPR; Dinas Perhubungan;
Bappeda
Pembangunan jalan dari Desa Pengidam menuju Air
Terjun Sangkapane
Terbangunnya jalan dari Desa
Pengidam menuju Air Terjun
Sangkapane
Dinas PUPR; Dinas
Perhubungan; Bappeda
Pembangunan Jalan dari
desa Bengkelang menuju air terjun tamsar
Terbangunnya
jalan dari Desa Bengkelang
Dinas PUPR;
Dinas Perhubungan;
- 53 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
menuju Air Terjun Tamsar
Bappeda
Pembangunan/peningkatan kualitas jalan menuju DTW
dari setiap pusat pelayanan di DPK yang ditetapkan
dalam perwilayahan pariwisata.
Terbangunnya jalan menuju
DTW dari setiap pusat pelayanan
di DPK
Dinas PUPR; Dinas
Perhubungan; Bappeda
Pembangunan jalan masuk
dan jalan setapak yang memadai di setiap DTW
sesuai arahan pengembangan di rencana detail KSPK dan KPPK
Jalan masuk
dan jalan setapak yang
memadai di setiap DTW sesuai arahan
pengembangan di rencana detail
KSPK dan KPPK
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga Pemerintah desa di lokasi
DTW Pengelola DTW
(Pokdarwis)
Mengembangkan wisata
petualangan dengan harga
yang kompetitif
Pengembangan wisata
petualangan di DPK yang
berbasis alam
Penyusunan rencana pengembangan wisata
petualangan Ekowisata Pantai Ujung Tamiang
(Tungtung Laut, Pulau Rukui)
Tersusunnya rencana
pengembangan wisata
petualangan Ekowisata
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga
- 54 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
Pesisir
Pengembangan wisata petualangan di Kuala Paret, Air Terjun Sangkapane dan
Air Terjun 7 Tingkat sesua dengan rencana yang
disusun dengan melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal.
Berkembangnya wisata petualangan di
Kuala Paret, Air Terjun
Sangkapane dan Air Terjun 7 Tingkat sesuai
dengan rencana yang disusun dengan
melibatkan pemerintah,
swasta, masyarakat lokal.
Dinas PUPR; Dinas Perhubungan
Bappeda; pemerintah
kabupaten melalui BUMDA;
pemerintah kampung di lokasi DTW
melalui BUMDES;
masyarakat lokal melalui pengelola
kawasan/desa wisata;
swasta.
Pengelolaan lingkungan dan
kebersihan
Pesan/kampanye dan aksi sapta pesona serta sadar
wisata bagi masyarakat,
Kawasan wisata yang sejuk dan
bebas sampah
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan
- 55 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
wisatawan dan pelaku usaha
Olahraga
Kegiatan pelestarian kawasan (penanaman
pohon) dan persampahan di daya tarik wisata prioritas
Fasilitasi penyediaan lahan untuk pengembangan sarana usaha pariwisata di
daya tarik wisata prioritas
Kemudahan lahan untuk investasi
Dinas PUPR, BPKD
Program bersih pantai dan
dan daya tarik wisata prioritas
Pantai dan
pulau bersih bebas sampah
Dinas
Lingkungan Hidup
Program penanaman pohon mangrove di pantai daya
tarik wisata (pantai Ujung dan Pulau Rukui)
Kawasan/daya tarik wisata
bersih dan sejuk
Dinas Lingkungan
Hidup
Peningkatan
sadar wisata bagi masyarakat,
pelaku usaha dan wisatawan
Peningkatan peran
kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dalam
pengembangan kepariwisataan dan perwujudan sadar wisata
Sadar wisata
bagi masyarakat,
pelaku wisata dan wisatawan
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
- 56 -
Misi Pembangunan Destinasi: Mengembangkan destinasi pariwisata yang berbasis pada karakter lokal Aceh Tamiang, aman, nyaman, Islami, mudah
dicapai, berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat serta bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator
Capaian
Instansi
Terkait 1 2 3 4 5 6 7
Pesan/kampanye dan aksi sapta pesona serta sadar
wisata bagi masyarakat/wisatawan dan
pelaku usaha
Sadar wisata bagi
masyarakat, pelaku wisata
dan wisatawan
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga
- 57 -
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN ACEH TAMIANG ASPEK INDUSTRI PARIWISATA
Misi Pembangunan Industri: Mengembangkan industri pariwisata yang kredibel, menggerakkan kemitraan usaha dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan serta dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian Aceh Tamiang
Strategi Rencana Indikasi
Program
Tahun
Pelaksanaan Indikator
Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
Mengembangkan komoditas
produk wisata yang ramah lingkungan dan
keluarga
Identifikasi komoditas
produk wisata Kabupaten Aceh Tamiang
Identifikasi komoditas
produk usaha kerajinan dan kuliner
Database komoditas
produk
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh
Tamiang Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Aceh
Tamiang
Identifikasi
pasar wisatawan keluarga
Identifikasi
pasar wisatawan keluarga
Database
pasar wisatawan keluarga
Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Aceh Tamiang Dinas Koperasi, UKM dan
Perindustrian Kabupaten Aceh Tamiang
Pendampingan pengembangan
produk wisata
Pendampingan pengembangan
produk ramah keluarga
Produk pariwisata
ramah keluarga
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh
Tamiang Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Aceh
Tamiang
Membentuk
asosiasi usaha (industri)
Pembaharuan
data usaha (industri)
Pendataan
Industri Pariwisata
Database
industri pariwisata
Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Aceh Tamiang
- 58 -
Misi Pembangunan Industri: Mengembangkan industri pariwisata yang kredibel, menggerakkan kemitraan usaha dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan serta dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian Aceh Tamiang
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun
Pelaksanaan Indikator Capaian
Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
pariwata sejenis
Sejenis Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Aceh Tamiang
Pembentukan asosiasi usaha
(industri) pariwisata
Pembangunan forum dan
mekanisme kerjasama antar
usaha pariwisata
Forum dan dokumen
kerjasama antar usaha
pariwisata
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh
Tamiang Dinas Koperasi, UKM dan
Perindustrian Kabupaten Aceh Tamiang
Fasilitasi
pengembangan skema
kerjasama antar usaha pariwisata
dalam menciptakan
paket wisata
Forum
kerjasama industri
pariwisata
Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Aceh Tamiang
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Aceh Tamiang
Fasilitasi kerjasama antar
usaha pariwisata
dalam memasarkan
Forum kerjasama
industri pariwisata
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; Dinas Koperasi, UKM
dan Perindustrian
- 59 -
Misi Pembangunan Industri: Mengembangkan industri pariwisata yang kredibel, menggerakkan kemitraan usaha dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan serta dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian Aceh Tamiang
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun
Pelaksanaan Indikator Capaian
Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
dan mempromosikan paket wisata
Peningkatan jaringan antar
usaha pariwisata
dalam memperkuat usaha
pariwisata dalam berbagai skala
Forum kerjasama
usaha (industri)
pariwisata
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; Dinas Koperasi, UKM
dan Perindustrian
Pengembangan skema regulasi
untuk menjamin
keadilan distributif antar usaha
pariwisata dalam berbagai skala
Regulasi kerjasama
usaha (industri)
pariwisata
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; Dinas Koperasi, UKM
dan Perindustrian
Pembangunan Forum Dinas Pariwisata, Pemuda dan
- 60 -
Misi Pembangunan Industri: Mengembangkan industri pariwisata yang kredibel, menggerakkan kemitraan usaha dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan serta dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian Aceh Tamiang
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun
Pelaksanaan Indikator Capaian
Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
forum dan mekanisme kerjasama antar
usaha pariwisata
kerjasama usaha (industri)
pariwisata
Olahraga; Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
Melakukan sertifikasi
industri (usaha) pariwisata
Identifikasi kebutuhan
sertifikasi
Pendataan kebutuhan
serfitikasi pada industri pariwisata
Data kebutuhan
sertifikasi
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; Dinas Koperasi, UKM
dan Perindustrian
Penguatan kompetensi
industri
Pelatihan sertifikasi bagi
industri pariwisata
Pelatihan sertifikasi
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; Dinas Koperasi, UKM
dan Perindustrian
Sertfikasi Usaha
Sertifikasi industri pariwisata
Jumlah usaha (industri)
tersertifikasi
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
Merancang
sistem perijinan yang mudah dan terpadu
Evaluasi
sistem perijinan
Evaluasi sistem
perijinan
Hasil
evaluasi
Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga; Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
Perancangan sistem perijinan
FGD sistem perijinan terpadu
Rancangan sistem perijinan
- 61 -
Misi Pembangunan Industri: Mengembangkan industri pariwisata yang kredibel, menggerakkan kemitraan usaha dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan serta dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian Aceh Tamiang
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun
Pelaksanaan Indikator Capaian
Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
terpadu FGD mengenai sanksi dan keringanan
dalam perijinan
Sanksi dan keringanan perijinan
Formulasi
sistem perijinan
Sistem
perijinan terpadu
Menggagas kerjasama antara usaha di
Kabupaten Aceh Tamiang dengan
daerah sekitar
Menguatkan kerjasama antara industri
pariwisata
Pengembangan skema kerjasama
industri pariwisata di
daerah sekitar
Skema kerjasama industri
antar daerah
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
Mengembangkan
komoditas produk wisata yang memiliki
kekhasan
Peningkatan
inovasi produk wisata
Pelatihan
inovasi produk
Pelaku
usaha (industri) yang
terlibat
Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga; Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
Pendampingan
pengembangan produk khas
Produk
pariwisata khas Kabupaten
Aceh Tamiang
Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga; Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
- 62 -
Misi Pembangunan Industri: Mengembangkan industri pariwisata yang kredibel, menggerakkan kemitraan usaha dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan serta dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian Aceh Tamiang
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun
Pelaksanaan Indikator Capaian
Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatkan kualitas akomodasi
Peningkatan pelayanan akomodasi
Pelatihan pelayanan akomodasi
Peserta pelatihan akomodasi
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
Peningkatan kualitas
manajemen akomodasi
(hotel dan restoran)
Pelatihan manajemen
akomodasi (hotel dan
restoran)
Peserta pelatihan
akomodasi
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; Dinas Koperasi, UKM
dan Perindustrian
- 63 -
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN ACEH TAMIANG ASPEK PEMASARAN PARIWISATA
Misi Pembangunan Pemasaran: Membangun pemasaran pariwisata yang sinergis, unggul dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan dan lama tinggal wisatawan.
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator Capaian
Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
Membangun
Pusat Informasi Pariwisata di
Kabupaten Aceh Tamiang
Pembaharuan
informasi pariwisata
Pengumpulan data
informasi pariwisata
Infomasi
pariwisata terbaru
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
Produksi media
informasi pariwisata
Pembuatan booklet dan
brosur pariwisata
Media
promosi cetak
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
Pembuatan media informasi digital tourism
(e-tourism)
Media promosi
digital
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga; Dinas
Komunikasi, Informatika
dan Persandian
Membangun
sarana promosi pariwisata di
destinasi di kawasan sekitar
Mengidentifikasi
destinasi pariwisata yang
memiliki segmen wisatawan yang
Identifikasi destinasi
pariwisata
Data destinasi
sejenis
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
- 64 -
Misi Pembangunan Pemasaran: Membangun pemasaran pariwisata yang sinergis, unggul dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan dan lama tinggal wisatawan.
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator Capaian
Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
Kabupaten Aceh
Tamiang
sama
Produksi media promosi
Pengembangan konten promosi yang berdasarkan
pada keunikan potensi alam dan budaya yang dimiliki Aceh Tamiang
Konten promosi
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga
Pengembangan konten promosi untuk pemasaran
digital
Konten promosi
digital
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga
Pengembangan/peningkatan peta wisata
Peta wisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
Membuat
branding pariwisata
Kabupaten Aceh Tamiang
Pembuatan
branding pariwisata
Kabupaten Aceh Tamiang
Formulasi citra pariwisata
Kabupaten Aceh Tamiang berdasarkan kekuatan
utama meliputi:
a) Karakter geografis b) Nilai sejarah
c) Nilai adat istiadat d) Ikon yang dikenal luas e) Keunikan alam dan
budaya
Citra
pariwisata
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
Program analisis posisi citra Analisis posisi Dinas
- 65 -
Misi Pembangunan Pemasaran: Membangun pemasaran pariwisata yang sinergis, unggul dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan dan lama tinggal wisatawan.
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator Capaian
Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
Kabupaten Aceh Tamiang
diantara destinasi lain secara nasional.
citra
pariwisata
Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga
Perencanaan program pemasaran dan promosi yang bermuara pada citra
yang telah ditetapkan secara konsisten dan berkelanjutan
Strategi promosi
Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
Mengembangkan kanal pemasaran
melalui media digital dan sosial
media
Pembangunan kanal promosi
Identifikasi saluran promosi yang sesuai dengan segmentasi pasar
Database saluran promosi
Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
Pembangunan website
pariwisata
Website
pariwisata
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga; Dinas Komunikasi,
Informatika dan Persandian
Pembangunan sosial media Sosial media pariwisata
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga;
- 66 -
Misi Pembangunan Pemasaran: Membangun pemasaran pariwisata yang sinergis, unggul dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan dan lama tinggal wisatawan.
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator Capaian
Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
Dinas
Komunikasi, Informatika dan
Persandian
Merancang
paket bundling wisata dengan
harga yang kompetitif
Perancangan
paket
Identifikasi obyek wisata Daftar daya
tarik wisata yang akan
dibuat paket
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
Perancangan paket wisata Paket wisata
Familiarization Trip Familiarization Trip
Media Tours, Travel Blogger (uji paket)
Jumlah wisatawan
Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
Mengembangkan
kerjasama dengan pihak industri
perjalanan wisata di daerah
sekitar dengan menawarkan harga yang
Inisiasi
Kerjasama antar industri
FGD Antar industri
perjalanan di sekitar Aceh Tamiang
Peserta FGD Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
Fasilitasi pengembangan skema kerjasama antar
usaha pariwisata dalam menciptakan paket wisata
Skema kerjasama
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga
- 67 -
Misi Pembangunan Pemasaran: Membangun pemasaran pariwisata yang sinergis, unggul dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan dan lama tinggal wisatawan.
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan
Indikator Capaian
Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
kompetitif
Membuat program promosi
kunjungan wisata sehari di
Aceh Tamiang
Pembuatan program
kunjungan “Sehari di Aceh
Tamiang”
Pembuatan konten Konten promosi
wisata
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga
Promosi melalui sosial media
Penyebaran materi
promosi
Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga; Dinas
Komunikasi, Informatika dan
Persandian
Meningkatkan
kemampuan manajemen
destinasi dalam memasarkan produk wisata
ke daerah sekitar
Peningkatan
kemampuan pemasaran
Pelatihan pemasaran
pariwisata kepada pengelola destinasi
Pelatihan
pemasaran pariwisata
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga
- 68 -
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN ACEH TAMIANG ASPEK KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN
Misi Pembangunan Kelembagaan: Meningkatkan profesionalisme pelayanan pariwisata melalui peningkatan kualitas
kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun
Pelaksanaan Indikator Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
Menyusun pedoman pelaksanaan
manajemen secara jelas
dan aplikatif yang dilengkapi
dengan regulasi yang
tepat
Penyusunan peraturan tentang
perencanaan manajemen di
bidang pariwisata
Penyusunan Qanun dan/atau
Peraturan Bupati tentang:
Qanun tentang Pariwisata Qanun tentang
Desa Wisata Qanun tentang
Tanda Daftar Usaha Pariwisata
(TDUP) Qanun tentang Pramuwisata
Qanun tentang keamanan
wisatawan
Tersusunnya Qanun dan/atau Peraturan Bupati
• Sekretariat Daerah
• DPRK
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Bappeda
• Satpol PP
Meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam
Pembentukan
dan penguatan lembaga
Memfasilitasi
pembentukan lembaga masyarakat
Terbentuknya
lembaga masyarakat yang kuat di bidang
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Bappeda
- 69 -
Misi Pembangunan Kelembagaan: Meningkatkan profesionalisme pelayanan pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan Indikator Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
pengembang
an pariwisata
masyarakat
bidang pariwisata
yang belum ada
dan penguatan lembaga:
• Pokdarwis.
• Pembentukan Forum Komunikasi
Desa Wisata.
• BUMDES
• Karang Taruna
• Keamanan pariwisata
• Komunitas Pencinta Alam
• Komunitas Fotografi
pariwisata • Pokdarwis
• LSM/Masyarakat
• Satpol PP
Mencari
peluang pembiayaan
pengembang an pariwisata dari
Pemerintah (pusat) dan Swasta
Mencari
peluang anggaran
pemerintah/ stimulant dari Pemerintah
dan Swasta
Penyusunan
proposal pengembangan
melalui APBD dan lembaga swasta tentang
pemberian bantuan permodalan
Terbukanya
peluang dan dukungan
anggaran pemerintah dan swasta untuk
pengembangan pariwisata
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Bappeda
• Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
• Masyarakat/LSM
• Pokdarwis
- 70 -
Misi Pembangunan Kelembagaan: Meningkatkan profesionalisme pelayanan pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan Indikator Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
dalam rangka
pengembangan usaha terkait pariwisata
Memperkuat kapasitas
SDM untuk mendukung
program-program pembangun
an pariwisata
Peningkatan tingkat
pendidikan dan
keterampilan
Pendidikan khusus
kepariwisataan untuk staf
Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga (S1, S2, S3)
Terlaksananya program
pendidikan kepariwisataan
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Bappeda
• Perguruan Tinggi
• Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
• Masyarakat/Pelaku
Pelatihan kepariwisataan untuk Staf
Dinas, Swasta, Anggota DPRK,
maupun masyarakat pelaku yang
meliputi:
• Pariwisata berkelanjutan.
• Sadar wisata
Terlaksananya pelatihan
• Kementerian Pariwisata
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Bappeda
• Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
• Perguruan Tinggi
• Masyarakat/Pelaku
- 71 -
Misi Pembangunan Kelembagaan: Meningkatkan profesionalisme pelayanan pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan Indikator Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
dan Sapta
Pesona.
• Desa Wisata.
• Manajemen Destinasi.
• Regulasi kepariwisata
an.
• Promosi dan pemasaran
• Penyusunan paket wisata.
Pelatihan
keterampilan yang relevan dengan
pariwisata untuk
masyarakat:
• Pengelolaan kuliner
• Pengelolaan Homestay
• Kerajinan
• Bahasa Asing
Peningkatan
kualitas layanan • Kementerian Pariwisata
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Bappeda
• Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
• Perguruan Tinggi
• Masyarakat/Pelaku
- 72 -
Misi Pembangunan Kelembagaan: Meningkatkan profesionalisme pelayanan pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan Indikator Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
• Pemandu wisata (guide)
• Seni budaya
• SAR
Pelatihan standar halal
dan higienis bagi pelaku usaha kuliner
Peningkatan kualitas layanan
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
Pelatihan standar
pelayanan hotel/penginapan syariah
Peningkatan kualitas layanan
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
Menetapkan Lembaga
Pengelolaan Kawasan
Penetapan lembaga
Pengelolaan kawasan wisata
Menetapkan lembaga
Pengelolaan kawasan wisata:
• BUMDesa
• Pokdarwis
• Komunitas Masyarakat
• BUMD
Terbentuknya Lembaga Pengelola
yang legal dalam pengelolaan kawasan wisata
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Bappeda
• Pengelola Wisata
• Pelaku Usaha
Sinergi dan Peningkatan Pembinaan Terbinanya • Kementerian Pariwisata.
- 73 -
Misi Pembangunan Kelembagaan: Meningkatkan profesionalisme pelayanan pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan Indikator Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
kemitraan
lembaga pemerintah, swasta dan
masyarakat dalam bidang
kepariwisata an.
peran dan
sinergi lembaga swasta dan
masyarakat bidang
pariwisata
kelembagaan
swasta dan masyarakat (asosiasi):
• Pokdarwis
• Forum Komunikasi
Desa Wisata
• Organisasi Pemandu Wisata
• Organisasi Biro Perjalanan
Wisata
• Organisasi Hotel
lembaga (asosiasi)
swasta dan masyarakat dalam bidang pariwisata
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Perguruan tinggi
Perlunya
pengembang an asosiasi pariwisata di
tingkat pelaku dan
masyarakat
Pengembang
an asosiasi pariwisata
Pengembangan
Asosiasi pariwisata yang sudah ada
seperti: PHRI dan Biro
Perjalanan Wisata (ASITA).
Berkembangnya
asosiasi pariwisata, sebagai wadah koordinasi
antar pemangku kepentingan dan
pelaku industri dalam
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Bappeda
• Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
• Masyarakat/Pelaku wisata
- 74 -
Misi Pembangunan Kelembagaan: Meningkatkan profesionalisme pelayanan pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan Indikator Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
Pembentukan
Asosiasi pariwisata yang belum ada:
ASITA dan HPI.
pengembangan
pariwisata
Pengaturan
lahan untuk lokasi wisata
(Kepastian status lahan /Clear and clean)
Pembentukan
regulasi untuk kepastian
lahan di lokasi wisata
Penyusunan
Qanun tentang penguasaan
lahan lokasi wisata
Penetapan
peraturan dan model perjanjian
kerjasama tentang kepastian status lahan lokasi
wisata
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Camat
• Kepala Kampung/Lurah
• Pokdarwis
• Masyarakat Pemilik Lahan
Membentuk
forum Komunikasi Pariwisata
Kabupaten
Pembentukan
forum komunikasi antar
stakeholder di tingkat
Kabupaten
Pembentukan
forum stakeholder pariwisata
lintas pelaku: Pemkab,
Pelaku Usaha dan
Pengelola Objek
Terbentuknya
forum komunikasi antar stakeholders pariwisata tingkat
Kabupaten
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Pelaku pariwisata
• Pelaku Usaha Pariwisata
• Bappeda
Melakukan Studi banding
terkait kelembagaan
Penyusunan program studi
banding terkait sektor
Studi banding lembaga
pengelola wisata,
Terlaksananya studi banding
terkait kelembagaan ke
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Pelaku pariwisata
- 75 -
Misi Pembangunan Kelembagaan: Meningkatkan profesionalisme pelayanan pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan Indikator Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
pariwisata kelembagaan
pariwisata
kelompok sadar
wisata, kelompok pengrajin,
kelompok kuliner ke
daerah wisata yang sudah maju
kawasan wisata
yang sudah maju • Pengelola wisata, dsb
Membentuk struktur
organisasi yang lengkap dan kapasitas
SDM yang mumpuni
pada pemerintah, swasta dan
masyarakat
Peningkatan tingkat
pendidikan dan keterampilan
(Skill)
Pendidikan kepariwisataan
untuk staf dinas pariwisata
(S1/S2/S3)
Terlaksananya program
pendidikan kepariwisataan.
Perguruan tinggi
Pelatihan
kepariwisataan untuk staf
dinas, pelaku usaha/swasta, maupun
masyarakat:
• Pariwisata berkelanjut an
Terlaksananya
pelatihan.
• Kementerian Pariwisata.
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
• Perguruan tinggi
- 76 -
Misi Pembangunan Kelembagaan: Meningkatkan profesionalisme pelayanan pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan Indikator Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
• Sadar wisata dan Sapta Pesona
• Desa Wisata
• Manajemen destinasi
• Regulasi kepariwisata an
• Promosi dan pemasaran
• Penyusunan paket wisata
Pelatihan ketrampilan
yang relevan dengan
pariwisata untuk masyarakat:
• Pengelolaan kuliner
• Pengelolaan homestay
• Cenderamata
Terlaksananya pelatihan.
• Kementerian Pariwisata.
• Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
• Perguruan tinggi
- 77 -
Misi Pembangunan Kelembagaan: Meningkatkan profesionalisme pelayanan pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan Indikator Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
• Bahasa Asing
• Pemandu wisata
• Seni budaya
• SAR
Pembentukan
lembaga swasta dan
masyarakat bidang pariwisata
Memfasilitasi
pembentukan lembaga swasta
dan masyarakat (asosiasi):
• Pokdarwis
• Forum Komunikasi Desa Wisata
• Organisasi Pemandu Wisata
• Organisasi Biro
Perjalanan Wisata
Terbentuknya
lembaga swasta dan masyarakat
dalam bidang pariwisata.
• Kementerian Pariwisata.
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• Perguruan tinggi
Pengembangan regulasi lembaga
swasta dan
Penyusunan peraturan tentang
lembaga
Penyusunan Qanun/Perbup tentang:
Tersusunnya Qanun dan/atau Peraturan Bupati.
• Kementerian Pariwisata
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan
- 78 -
Misi Pembangunan Kelembagaan: Meningkatkan profesionalisme pelayanan pariwisata melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia
Strategi Rencana Indikasi Program
Tahun Pelaksanaan Indikator Capaian Instansi Terkait
1 2 3 4 5 6 7
masyarakat swasta dan
masyarakat di bidang pariwisata
• Qanun tentang Desa Wisata.
• Qanun tentang
Tanda Daftar Usaha
Pariwisata.
• Qanun tentang Pramuwisata
• Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
• DPRK
• Perguruan tinggi
Penguatan
organisasi kelembagaan
dan SDM kepariwisata an
Penguatan
organisasi kelembagaan
dan SDM kepariwisata an
(pemerintah/ Dinas
Pariwisata,
Kebijakan
pemkab atas kewenangan
penuh dan dukungan anggaran
pembangunan pariwisata
Keberpihakan
anggaran pada sektor pariwisata
Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olahraga
- 79 -
organisasi swasta dan
asosiasi pelaku masyarakat)
Pembentukan, penguatan dan
pembinaan asosiasi-asosiasi
industri pariwisata,
Misal: PHRI, ASITA dan HPI
Terbentuknya asosiasi pariwisata
seperti PHRI, ASITA dan HPI
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
Pembentukan, penguatan dan pembinaan
kelompok sadar wisata, pengelola desa
wisata dan pengelola
objek/daya tarik wisata
Terbentuknya lembaga pengelolaan di
tingkat daya tarik wisata/objek dengan dukungan
pembinaan dari pemkab dan
swasta
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
BUPATI ACEH TAMIANG,
dto
MURSIL