cupangg.docx

4
Pengamatan Perilaku Agonistik dan Pola Interaksi antara Ikan Cupang (Betta sp.) Jantan dengan Ikan Cupang (Betta sp.) Betina Secara morfologi ikan cupang jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan ukuran dan bentuk tubuh, bentuk sirip dan warna tubuhnya. Ikan cupang jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari ikan cupang betina, bentuk tubuh ikan cupang jantan lebih panjang dan ramping dari ikan cupang betina, sirip ikan cupang jantan lebih lebar dan lebih indah dari ikan cupang betina dan warna tubuh ikan cupang jantan lebih cerah dari ikin cupang betina. Sedangkan pada ikan cupang betina memiliki ukuran tubuh yang kecil, badannya cenderung pendek dan lebih gemuk dari ikan cupang jantan. Dari segi tingkah laku, ikan cupang jantan memiliki sifat yang lebih atraktif dari ikan cupang betina (Djuhanda, 1981). Pada pengamata perilaku agonistik antara ikan cupang jantan dengan ikan cupang betina, dilakukan beberapa perlakuan pada kedua ikan tersebut. Pada perlakuan pertama, ikan cupang jantan dan ikan cupang betina diletakkan pada tempat yang berbeda dan hasilnya kedua ikan tersebut hanya berjalan-jalan (exploration) dan terkadang diam (freezing) ditempatnya. Gambar 1: Ikan Cupang Jantan Gambar 2: Ikan Cupang Betina

Upload: yuslinda-annisa

Post on 26-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CUPANGG.docx

Pengamatan Perilaku Agonistik dan Pola Interaksi antara Ikan Cupang (Betta sp.)

Jantan dengan Ikan Cupang (Betta sp.) Betina

Secara morfologi ikan cupang jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan ukuran

dan bentuk tubuh, bentuk sirip dan warna tubuhnya. Ikan cupang jantan memiliki ukuran

tubuh yang lebih besar dari ikan cupang betina, bentuk tubuh ikan cupang jantan lebih

panjang dan ramping dari ikan cupang betina, sirip ikan cupang jantan lebih lebar dan lebih

indah dari ikan cupang betina dan warna tubuh ikan cupang jantan lebih cerah dari ikin

cupang betina. Sedangkan pada ikan cupang betina memiliki ukuran tubuh yang kecil,

badannya cenderung pendek dan lebih gemuk dari ikan cupang jantan. Dari segi tingkah laku,

ikan cupang jantan memiliki sifat yang lebih atraktif dari ikan cupang betina (Djuhanda,

1981).

Pada pengamata perilaku agonistik antara ikan cupang jantan dengan ikan cupang

betina, dilakukan beberapa perlakuan pada kedua ikan tersebut. Pada perlakuan pertama, ikan

cupang jantan dan ikan cupang betina diletakkan pada tempat yang berbeda dan hasilnya

kedua ikan tersebut hanya berjalan-jalan (exploration) dan terkadang diam (freezing)

ditempatnya.

Pada perlakuan kedua, ikan cupang jantan dan ikan cupang betina diletakkan pada tempat

yang sama tapi antara kedua ikan tersebut diberi sekat transparan sehingga kedua ikan

tersebut dapat saling melihat tapi tidak bersatu. Hasil pengamatan dari perlakuan kedua

menunjukan adanya interaksi antara ikan cupang jantan dengan ikan cupang betina, pada saat

kedua ikan berhadapan ikan cupang jantan mulai menunjukkan penampilan yang khas

(display) dengan melebarkan siripnya dan mengibaskan ekornya (tail flagging) dengan

opercullum terbuka dan berputar-putar (circle) ditempatnya, sedangkan ikan cupang betina

Gambar 1: Ikan Cupang Jantan Gambar 2: Ikan Cupang Betina

Page 2: CUPANGG.docx

hanya berjalan-jalan (exploration) ditempatnya dengan sedikit melebarkan ekornya tanpa

membuka opercullum dan tidak menunjukan perilaku seagresif ikan cupang jantan.

Pada perlakuan ketiga, ikan cupang jantan dan ikan cupang betina diletakkan pada satu

tempat yang sama tanpa diberi sekat. Hasil pengamatan dari perlakuan ketiga menunjukkan

adanya interaksi yang lebih aktif dari kedua ikan tersebut. Saat kedua ikan diletakkan pada

tempat yang sama, ikan cupang jantan kembali menunjukkan perilaku khasnya (display)

dengan melebarkan siripnya, membuka opercullum, berputar-putar (circle) dan berenang

mendekati (approach) ikan cupang betina sambil mengibaskan ekornya (tail flagging),

sedangkan ikan cupang betina mulai menunjukkan aktivitas yang lebih agresif dari

sebelumnya, ikan cupang betina mulai berenang dan berjalan-jalan (exploration) disekitar

ikan cupang betina dengan melebarkan siripnya dan juga mendekat (approach) pada ikan

cupang jantan. Setelah beberapa lama, kedua ikan tersebut saling berdekatan dan terjadi

kontak mulut (mouth to mouth contact) antara kedua ikan tersebut, tapi sesaat kemudian ikan

cupang jantan berenang menjauh dari ikan cupang betina dan hanya berenang berputar-putar

(circle) di sekitar ikan cupang betina. Hal tersebut menunjukkan tidak terjadi perkawinan

antara ikan cupang jantan dan ikan cupang betina.

Gambar 2: Ikan Cupang Jantan dan Ikan Cupang Betina yang Diberi Sekat

Page 3: CUPANGG.docx

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ikan cupang jantan memiliki perilaku yang

lebih agresif dari ikan cupang betina. Perilaku agonistik lebih dominan pada ikan cupang

jantan dibandingkan dengan ikan cupang betina.

Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Penerbit Amriko. Bandung

Gambar 3: Ikan Cupang Jantan dan Ikan Cupang Betina yang Diberi Sekat