ct brain atropi
TRANSCRIPT
![Page 1: CT Brain Atropi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071703/55cf9ceb550346d033ab8981/html5/thumbnails/1.jpg)
CT Brain Atropi
Computed Tomography merupakan suatu metode pencitraan diagnosa yang
memanfaatkan komputer sebagai pengolah data sinar-X yang telah mengalami atenuasi dalam
tubuh pasien yang diperiksa.CT Scan mempunyai kemampuan untuk membedakan bagian-
bagian yang kecil diantara jaringan lunak dan ini lebih baik dibandingkan dengan
pemeriksaan radiologi konvensional dengan meningkatkan kontras enhancement, sehingga
berbagai jaringan lunak dan jaringan tubuh cepat dibedakan
Atropi adalah berkurangnya ukuran suatu sel atau jaringan. Atropi merupakan suatu
respon adaptif yang dapat timbul sewaktu terjadi penurunan beban kerja sel atau jaringan
( Corwin, 2000 ). Tidak terkecuali pada otak Atropi pada otak bisa menyebabkan perubahan
tingkah laku atau disfungsi organ, seperti: kejang-kejang,kelumpuhan, atau kebutaan.
Penyebab atropi bisa karena infeksi virus atau juga penyakit degeneratif. Pada kasus yang
penulis angkat kali ini adalah atropi serebri yaitu adalah penyusutan atau berkurangnya
ukuran suatu jaringan atau terdapat kelainan saraf yang ada di otak.
Pada pemeriksaan CT-Scan pada anak diperlukan ketelitian untuk keakuratan akuisisi
data apalagi pada kasus yang berhubungan dengan fungsi otak. Banyak literatur yang
menguraikan tentang protokol dan urutan pelaksanaan untuk pemeriksaan CT-Scan pada anak
yang tentu saja berbeda dengan pasien dewasa. Salah satu parameter yang digunakan untuk
keakuratan data tersebut adalah ukuran slice thickness . Semakin kecil ukuran slice maka
resolusi yang dihasilkan akan semakin tinggi ( Nesseth, 2000 ). Untuk ukuran standar
scanning otak pada anak menggunakan slice thickness 5 mm (Castillo,1998 ) pendapat
tersebut juga dikemukakan oleh seeram ( 2001 ).
Anatomi Otak
Otak merupakan jaringan yang konsistensinya kenyal menyerupai agar-agar dan
terletak di dalam ruangan yang tertutup oleh tulang, yaitu cranium (tengkorak), yang secara
absolut tidak dapat bertambah volumenya, terutama pada orang dewasa. Jaringan otak
dilindungi oleh beberapa pelindung, mulai dari permukaan luar adalah kulit kepala, tulang
tengkorak, selaput otak (meninges), dan cairan cerebrospinalis. Selaput otak terdiri atas tiga
lapisan (dari luar ke dalam) : duramater, arakhnoid, dan piamater. Di dalam tempat tertentu
![Page 2: CT Brain Atropi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071703/55cf9ceb550346d033ab8981/html5/thumbnails/2.jpg)
duramater membentuk sekat-sekat rongga cranium dan membaginya menjadi tiga
kompartemen. Tentorium merupakan sekat yang membagi rongga cranium menjadi
kompartemen supratentorial dan infratentorial, memisahkan bagian-bagian posterior-inferior
hemisfer cerebri dan cerebelum (Listiono, 1998).
Otak (encephalon) dapat dibagi dalam tiga komponen utama : hemisfer cerebri (otak
besar), batang otak, dan cerebellum (otak kecil). Cerebri adalah bagian otak terbesar (85%)
yang berasal dari pronsecephalon. Ia terdiri dari sepasang hemisfer yaang berstruktur sama,
yang dipisahkan oleh flax cerebri dan dihubungkan oleh sekumpulan serabut saraf yang
disebut corpus callosum, yang berfungsi untuk menyampaikan impuls di antara keduanya.
Cerebri dari luar ke dalam tersusun oleh korteks (massa kelabu atau subtansia grisea atau
grey matter), massa putih (subtansia alba), dan massa kelabu yang dikenal sebagai ganglia
basalis (Listiono, 1998)..
Korteks cerebri (subtansi gricea) terdiri dari sel-sel saraf. Subtansia alba cerebri berisi
serabut-serabut saraf (akson) dalam saluran-saluran yang menonjol, contoh korona radiata.
Serabut-serabut ini arahnya konvergen, membentuk kapsula interna, di sefalad otak tengah.
Ganglia basalis yang terletak di sebelah dalam cerebri, berbatasan dengan ventrikel III,
terdiri dari nukleus kaudatus, putamen dan globus palidus. Nukleus kaudatus berjalan di
lateral ventrikel lateralis dan talamus. Talamus dan hipotalamus juga termasuk dalam
substanis gricea (Listiono, 1998; Woodruff, 1993).
Di dalam parenkim otak bagian dalam terdapat empat buah rongga yang saling
berhubungan dan berisi cairan cerebrospinalis. Rongga-rongga ini dibatasi oleh epitel
apindema, disebut ventrikel otak. Sistem ventrikel otak terdiri atas ventriel lateralis kanan dan
kiri, ventrikel III, dan ventrikel IV. Cairan cerebrospinalis dibentuk setiap hari oleh pleksus
khoroideus di dalam ventrikel dan ruang subarakhnoid (Woodruff, 1993).
Batang otak, dari sefalad ke kaudal, terdiri dari empat komponen utama :
disencephalon, mesencephalon, pons, dan medulla (Woodruff, 1993). Diencephalon terdiri
dari talamus, hipotalamus, epitalamus, dan sub talamus. Mesencephalon atau otak tengah
terdiri dari tektum, tegmentum, substansia nigra, dan pedunkulus cerebri. Saraf III dan IV
keluar dari mesensefalon. Akuaduktus silvii yang menghubungkan ventrikel III dan IV
terletak dalam otak tengah bagian dorsal. Pons merupakan penghubung antara otak tengah
dan medulla oblongata, terdiri dari bagian ventral (basis) dan bagian dorsal (tegmentum). Ia
membentuk komponen utama dari batang otak dan berlokasi di bagian fossa medio-posterior.
Saraf V-VII berasal dari pons. Permukaan dorsal pons membentuk dasar ventrikel IV.
Medulla merupakan komponen yang paling kaudad dari batang otak. Saraf VIII-XII berasal
![Page 3: CT Brain Atropi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071703/55cf9ceb550346d033ab8981/html5/thumbnails/3.jpg)
dari medula. Medula akan melanjutkan diri ke kaudal sebagai medula spinalis. Medula
meruncing ke kaudal dan bergabung dengan medula spinalis servikal pada foramen magnum
(Listiono, 1998; Woodruff, 1993).
Patologi Atropi
Menurut Himawan ( 1975 ) kelainan retrogresif / regresif yaitu proses kemunduran,
digolongkan menjadi 7 yaitu : atropi, degenerasi, infiltrasi, nekrosis, penimbunan pigmen,
mineral, gangguan metabolisme, dan defisisensi.
Atropi adalah keadaan dengan mengecilnya ( berkurangnya ukuran volume) sel-sel
jaringan alat tubuh, sebagai akibat hilangnya beberapa unsur penyusun intraseluler,
menyebabkan mengecilnya alat tubuh tersebut terjadi karena sel- sel spesifik, yaitu sel- sel
parenkim yang menjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil ( Himawan, 1979).
Berdasarkan penyebabnya atropi secara umum terbagi menjadi 2 macam yaitu atropi
patologik dan fisiologik ( Atmodjo, 1992 ).
Atropi fisiologik atau disebut involusi
Beberapa alat tubuh dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama masa
perkembangan/ kehidupan, dan jika alat tubuh tersebut sesudah masa usia tertentu tidak
menghilang maka bisa diangggap sebagai patologik ( Himawan, 1975), misal, menghilangnya
kelenjar timus pada masa pubertas : pembentukan ligamentum teres hepatis dan penutupan
foramen ovale jantung setelah anak lahir. Bila involusi ini tidak sempurna, maka akan tersisa
jaringan alat tubuh tersebut seutuhnya atau sebagian dalam keadaan samar-samar rudimenter
yang dapat pula berakibat gangguan.
Atropi Patologik dapat lokal atau sistemik mengenai beberapa sistem alat tubuh secara
serentak secara bersamaan ( atmodjo, 1992).
a. Atropi nutrisional atau kelaparan
b. Atropi vasculer oleh gangguan vascularisasi (perbekalan darah dan nutrisi)
c. Atropi payah biasanya mengenai kelenjar endokrin
d. Atropi hormonal
![Page 4: CT Brain Atropi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071703/55cf9ceb550346d033ab8981/html5/thumbnails/4.jpg)
Patologi meningitisMeningitis adalah peradangan pada meningia, yang mempunyai gejala- gejala
berupa bertambahnya jumlah dan berubahnya susunan cairan serebro- spinal (CSF).
Infeksi yang terjadi mungkin disebabkan oleh bakteri atau virus, dan diagnosa dapat
dilakukan dengan memeriksa cairan serebro spinal yang diambil melalui punksi lumbal
Prosedur pemeriksaan
Persiapan alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pemeriksaan CT-Scan kepala dengan kasus
atropi serebri di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal, yaitu : Pesawat CT-Scan Head cleam. Apron berguna sebagai proteksi radiasi Pengganjal kepala Kaser dan film CT Scan Imager
1. Petunjuk teknis pengoprasian pesawat CT-Scan a. Menghidupkan pesawat On kan semua switch yang ada di trafo ( gantry, x ray, console) On kan switch console unit Tunggu sebentar sampai ada peringatan untuk warming up Tekan switch yang ada pada navipad untuk proses warming up Proses warming up akan selesai apabila monitor sudah muncul menu ( 65 menit) CT scan siap untuk dipakai
1. Pelaksanaan pemeriksaan Click patient registration Isi data pasien sampai selesai (nama, umur, jenis kelamin, dokter pengirim dan lain-lain) Bila data benar,di ok Masukkan pasien kemudian atur posisinya dan difiksasi
2. Melengkapi data pemeriksaan
Pertama tekan tombol program yang akan diperiksa, yaitu tekan tombol HEAD. Kedua, tekan
tombol MOVE ALL untuk mengatur luas daerah penyinaran (daerah yang akan dilakukan
pemeriksaan CT-Scan kepala). Ketiga, tekan tombol SLICE untuk mengatur jumlah
slice/irisan yang akan digunakan (pada CT-Scan kepala dengan diagnosa atropi serebri ini
digunakan 13 slice/irisan). Keempat, tekan tombol OK.
![Page 5: CT Brain Atropi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071703/55cf9ceb550346d033ab8981/html5/thumbnails/5.jpg)
3. Petunjuk teknis pengoperasian pencetak radiograf Click filming Tentukan jumlah frame yang akan diambil Click sceno/ct Atur gambar yang akan di print ( WW dan WL)
Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus bagi pasien, hanya benda-benda yang dapat mengganggu radiograf dilepas, seperti kacamata, anting-anting. Pasien diberi selimut agar tidak dingin dan terasa nyaman. Komunikasi dengan keluarga pasien sangat diperlukan mengenai prosedur pemeriksaan yang dilakukan.
Teknik Pemeriksaan
Posisi pasien : Supine diatas meja pemeriksaan dengan kepala dekat dengan gantry.
Posisi objek : Kepala fleksi dan diletakan pada head holder. Kepala diposisikan sehingga Mid Sagital Plane
kepala sejajar dengan lampu indicator longitudinal dan interpupilary line sejajar dengan
lampu indicator horizontal. Selanjutnya kepala difiksasi dengan head clem. Lengan pasien
diatur disamping tubuh dan difiksasi dengan sabuk khusus. Kemudian bagian tubuh diberikan
selimut. Batas atas pemeriksaan adalah vertek dan batas bawah basis cranii.
4. Scan Parameter
Scanogram : Kepala lateral
Range : Dibuat 2 range, range 1 mulai dari basis cranii sampai pars petrosum dan range 2 di mulai
dari pars petrosum sampai verteks
Slice Thickness : slice ( 1-8) 5 mm dan slice ( 8-14) 10 mm
WW : 220
WL : 110
KV : 120
mAs : 200 mAs
Gantry tilt : - 5,5 º
5. Scan View
WW : diatas 90
WL : dibawah 20
![Page 6: CT Brain Atropi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071703/55cf9ceb550346d033ab8981/html5/thumbnails/6.jpg)
KV : 120
mAs : 200 mAs
Fungsi scan view sebagai parameter untuk mengetahui apakah posisi pasien sudah tepat
6. Scan – scan
Scan- scan di mulai dari slice 2 – slice 8
Range : Di buat 2 range, range 1 mulai dari basis cranii sampai pars petrosum dan range 2 di mulai dari
pas petrosum sampai verteks
Slice : slice ( 1-8) 5mm, slice ( 8-14) 10 mm
WW :diatas 90
WL : dibawah 20
KV : 120
mAs : 300 mAs
FOV :
Gantry tilt : - 5,5 º