critical appraisal therapi

Upload: rizki-khoirun-hafidah

Post on 05-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • CRITICAL APPRAISALJURNAL OF THERAPYCut and paste: a no suture, small incision approach to pterygium surgeryG Koranyi, S Seregard, E D KoppBr J Ophtalmol 2004; 88;911-914

  • Seorang pasien datang ke poli Mata sub div EED , dengan keluhan terdapat selaput pada bagian pinggir matanya. Setelah dilakukan pemeriksaan pasien tersebut di diagnosa sebagai pterigium. Pasien setuju untuk dilakukan eksisi. Namun pasien menanyakan apakah operasi yang dilakukan memberikan efek nyeri / kesakitan yang sangat dan lama atau tidak operasi tersebut. Bagaimanakah jawaban kita ?

  • Penelusuran melalui MedLIne dengan kata kunci : Pterygium, pain , time of surgery

    P : Insisi Pterygium I : Fibrin tissue adhesive (glued) C : absorbable suture O : Reduce pain and short time

  • Ringkasan JurnalTujuan : Mengevaluasi keuntungan dari teknik baru dalam eksisi pterygium dalam hal reaksi nyeri post operatif dan waktu pembedahan

    Metode : RCT, pada 43 pasien yang dioperasi pterygium primer nasalis. Konjungtival graft autologus di graft pada limbus superotemporal untuk menutup sklera setelah eksisi pterygium. Setelah di randomisasi, 20 graft dari 20 pasien menggunakan fibrin tissue adhesive (glued) dan 23 pasien menggunakan absorbable sutures. Nyeri post operatif diukur dengan menggunakan VAS score :0 : tidak sakit, 1-3 : sakit ringan, 4-6 : sakit sedang, 7-10 : sakit beratWaktu pembedahan dihitung dari pertama kali insisi hingga spekulum palpebra diangkat.

  • HASILRata-rata nyeri lebih rendsh secara bermakna pada kelompok yang memakai fibrin tissue edhesive (glued) p
  • Apakah hasil dari studi tentang aspek terapi ini VALID ? Apakah alokasi pasien terhadap terapi pada penelitian ini dilakukan secara acak ? dan apakah daftar randomisasi ini disembunyikan (concealed) Atau apakah pada makalah tersebut penjelasan pengambilan sample secara acak dijelaskan secara rinci dan lengkap ? Subyek penelitian merupakan penderita pterygium primer yang telah menyetujui ikut penelitian ini, 43 mata dari 43 pasien dirandomisasi dengan komputer kemudian dibagi menjadi 2 group.

    Apakah pengamatan pasien dilakukan secara cukup panjang dan lengkap ?Ya, pengamatan dilakukan hingga 7 hari setelah post operasi, dimana pada kelompok yang memakai jahitan, jahitan tersebut dilepas.

    Apakah semua pasien dalam kelompok yang diacak, dianalisis (bila drop out terlalu besar > 20 % , dilakukan intention to treat analisis dengan mengambil skenario terburuk ) ? Hanya ada satu pasien dari kelompok yang memakai benang yang tidak di hitung , karena tidak dapat mengisi kuisioner VAS.

  • Apakah pasien dan dokter tetap blind dalam melakukan terapi yang diberikan?Dalam penelitian ini hanya bisa dilakukan single blind, karena GK sebagai operator melakukan semua prosedur mulai dari awal preoperatif hingga post operatif

    Apakah semua kelompok diperlakukan sama, selain dari terapi yang diuji ?Ya.

    Apakah kelompok terapi dan kontrol sama/mirip pada awal studi ( ditunjukkan dengan tampilan data dasar? Apakah semua faktor konfounding ditampilkan ?Ya, The male/female distribution was 65%/35% in the glue group and 55%/45% in the suture group. The mean age was 44 (SD 14, range 2378) years in the glue group and 48 (16,range 2678) years in the suture group.

  • Apakah hasil valid dari penelitian tentang aspek terapi ini PENTING ? Seberapa besar NNT nya :

    CER :22,5 %RER : 12,5 %ARR = 10 %RRR = 10 %/22,5% = 0,44% NNT = 1/10% = 10

    Seberapa besar presisi estimasi nya ?The medians of the VAS values at each measurement occasion are shown (fig 5). After adjusting for individual pain sensitivity we found significantly lower pain levels in the glue group both on day 0, and at each point of time during the first postoperative week, p,0.05 (fig 6). Median surgery time was 10 minutes (range 613) in the glue group and 17 minutes (range 1230) in the suture group, p,0.001 (fig 7).

  • Apakah pada pasien kita terdapat perbedaan bila dibanding dengan yang terdapat pada penelitian sehingga hasil penelitian tersebut tidak dapat diterapkan pada pasien kita? Perbedaan dengan pasien kita pada karakteristik subyek dan demografi antara Swedia dan Indonesia. Apakah terapi tersebut mungkin dapat diterapkan pada pasien kita ?Secara umum, teknik ini dapat diterapkan di Indonesia.Apakah pasien kita mempunyai potensi yang menguntungkan dan merugikan bila terapi tersebut diterapikan ?Ya. Menguntungkan dari segi nyeri post operatif namun tidak terlalu berbeda dengan jahitan. Dari segi waktu operasi menunjukkan perbedaan yang bermakna.Apakah nilai dan pengharapan pasien kita, bila hasil akhir kita coba untuk mencegah dan mengobati kita tawarkan ?Pasien berharap bila dilakukan pembedahan terhadap pterygium maka akan mengalami rasa sakit yang minimal pada saat post operatif dan waktu operasi yang lebih singkat.