laporan critical appraisal analisis
DESCRIPTION
Critical AppraisalTRANSCRIPT
LAPORAN CRITICAL APPRAISAL
Judul Tulisan : Kesadaran dan pengetahuan tentang
HPV, kanker serviks, dan vaksin pada wanita muda primipara di Sao
Paulo, Brazil.
Penulis : Cristina Rama, Luisa V, Sonia P, et.all
Nama jurnal : BMC Women’s Health
Tahun Terbit : 2010
Analisis PICO :
Problem /patient wanita primipara (setelah kelahiran pertama)
dengan usia 15-24 tahun.
Intervension kuisioner tentang HPV, Kanker Serviks, Vaksin.
Comparison (-)
Outcome menilai tingkat kesadaran dan pengetahuan tentang
infeksi HPV (Human Papiloma Virus), pencegahan kanker serviks,
vaksin dan kesadaran terkait HPV pada wanita muda primipara.
1. Judul dan Abstrak
Judul dalam jurnal ini dapat menunjukan desain penelitian yang
digunakan yaitu metode cross sectional (hal. 1)
Pada bagian abstrak terdapat ringkasan informasi secara keseluruhan
dari penelitian ini yaitu berupa latar belakang dan tujuan penelitian, metode,
hasil, kesimpulan. (hal. 1)
1
2. Introduksi
Latar belakang (hal. 1-2)
Infeksi genital terkait virus onkogen HPV merupakan faktor penting
dalam perkembangan kanker serviks. Adapun jenis HPV yang dapat
teridentifikasi menyebabkan kanker serviks adalah genotipe 16 dan genotipe
18. Pencegahan dalam infeksi HPV (genotipe 16 &18) adalah dengan
menggunakan vaksin yang telah tersedia dimana cara pemberiannya adalah
sebelum melakukan hubungan seksual atau segera setelah melakukan
hubungan seksual untuk mendapatkan hasil vaksinasi yang optimal.
Pentingnya program vaksinasi 2 genotipe HPV risiko tinggi tersebut sudah
sangat terbukti dalam menurunkan angka kejadian kanker serviks yang
terjadi pada wanita muda.
Menurut The US Advisory Committee on Immunization Practices
(ACIP) merekomendasikan vaksinasi HPV secara rutin pada gadis berusia
9-12 tahun, wanita berusia 13-26 tahun yang belum pernah divaksinasi
sebelumnya.
Angka keberhasilan program vaksinasi HPV ditentukan oleh tingkat
kesadaran dan pengetahuan tinggi terhadap infeksi HPV , Kanker Serviks,
manfaat dari program vaksinasi tersebut dikalangan populasi tersebut.
Namun di masa yang sekarang kurang kesadaran serta pengetahuan dan
didukung oleh meningkatnya angka kehamilan usia muda pada remaja
dengan status sosial ekonomi yang rendah yang menyebabkan
meningkatnya angka kejadian kanker serviks didunia.
Tujuan (hal. 2)
Tujuan dari penelitian ini adalah menilai tingkat kesadaran dan
pengetahuan tentang infeksi HPV, pencegahan kanker serviks, dan vaksin
2
pada wanita muda yang berisiko tinggi sebagai upaya dalam menurunkan
angka kejadian kanker serviks pada wanita subur/ usia muda.
3. Metode
Study desain (hal. 2)
Penelitian ini adalah bagian dari studi cross sectional dimana
dilakukan sejak bulan juni 2006 hingga februari 2007.
Settings (hal. 2)
Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Maternidade Leonor Mendes
de Barros (HMLMB) yang merupakan rumah sakit yang memiliki
pelayanan persalin terbesar di Sao Paulo, Brazil. Penelitian ini dimulai sejak
bulan juni 2006-februari 2007 (selama 8 bulan). Perekrutan dilakukan
dengan cara mengambil pasien yaitu wanita pasca melahirkan di rumah sakit
tersebut, wanita usia subur (WUS) yang direkomendasikan/ dihubungi
terlebih dahulu oleh dokter..
Participants (hal.2)
Kriteria inklusi yang dipakai adalah wanita primipara yang berusia 15-
24 tahun yang telah hidup di kota besar/metropolitan selama minimal 6
bulan dan melahirkan di rumah sakit tersebut (Maternidade Leonor Mendes
de Barros) dengan usia kehamilan minamal 32 bulan, serta memiliki jadwal
kunjunga pasca melahirkan selama 40-60 hari.
Kriteria eksklusi adalah wanita Non-Brazil (bukan penduduk asli),
menolak memberikan persetujuan (informed consent), wanita dengan
imunodefisiensi (HIV-AIDS yang terdapat pada rekam medis).
Semua calon responden (mereka yang tertarik dan memiliki jadwal
kunjungan selama 40- 60 hari setelah melahirkan) ditanyakan terlebih
3
dahulu apakah mereka tertarik mengetahui tentang studi pencegahan kanker
serviks. Responden ini harus menghadiri kunjungan pasca melahirkan dan
menandatangani formulir persetujuan untuk dimasukan dalam penelitian.
Dari data sebanyak 509 wanita diundang untuk berpartisipasi, 24
wanita menolak, 163 wanita sebelumnya tertarik untuk berpartisipasi tidak
kembali lagi pada kunjungan pasca melahirkan, 322 menghadiri kunjungan
pasca melahirkan. Dari 322 yang datang pada kunjungan, 18 wanita tidak
memenuhi syarat (11 wanita menghadiri kunjungan pasca kelahiran lebih
dari 60 hari, 1 wanita (+) serologi HIV, 1 wanita memiliki lebih dari 1
kunjungan pasca kelahiran, 5 wanita dengan usia lebih dari 24 tahun), 3
WUS dikeluarkan dari penelitian karena 1 wanita memiliki penyakit infeksi
akut, 2 wanita usia kurang 18 tahun dan tinggal di asrama dan memiliki
kesulitan dalam mendapatkan tanda tangan terkait kelegalan/surat izin
dalam masa studinya. Sehingga total wanita primipara yang masuk dalam
analisis penelitian adalah 301 wanita.
Variables (tidak didapatkan pada jurnal bagian metode).
Dalam jurnal pada bagian metode ini tidak dijelaskan outcome /hasil,
eksposur, prediksi dan pengubah efek dari metode dan hasil dari penelitian
tersebut.
Data sources/ measurement (hal. 2)
Pada sumber data/ pengumpulan data diambil selama kunjungan pasca
melahirkan selama 40-60 hari tersebut. Wanita yang terdaftar (responden)
akan diwawancarai dalam pengaturan yang tepat dan terjamin kerahasiaan
informasinya. Metode wawancara menggunkan kuisioner terstandar yang
berisi tentang karakteristik demografi, prilaku seksual, riwayat reproduksi,
penggunaan kontrasepsi, kebiasaan merokok, kesadaran dan pengetahuan
mengenai HPV/kanker serviks (penyebab dan pencegahan) /vaksinasi.
4
Hanya wanita yang menjawab tentang kesadaran dari pertanyaan afirmatif
tersebut akan diberikan pertanyaan terbuka lanjutan yaitu :
a) Dapatkah anda menjelaskan bagaimana bisa terserang infeksi
HPV dan apa masalah yang akan ditimbulkan jika terinfeksi
HPV?
b) Dapatkah anda menjelaskan apakah penyebab dari kanker
serviks?
c) Dapatkah anda menjelaskan pemeriksaan terkait pencegahan
kanker serviks? Atau pernah anda melakukan pemeriksaan
sitologi?
d) Dapatkah anda menjelaskan apa yang dimaksud dengan
vaksin?
e) Apakah anda tau / ingat apa saja vaksi yang sudah pernah
diberikan kepada anda?
Adapun semua jawaban dari pertanyaan terbuka diatas akan
dikelompokkan dalam kategori menurut kesamaan untuk dikuntifikasi.
Bias (tidak didapatkan dalam metode)
Pada jurnal ini bagian metode tidak dijelaskan secara pasti apa saja
sumber-sumber yang memberikan potensi bias dan upaya apa yang
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Study sizes
Kategori variabel independen maka digunakan perhitungan Chi-
Square pada ratio prevalence untuk mengelompokkan variabel independen
dan skornya. PR dan CR diperkirakan akan menggunakan generalized
linear model (GLM) with binomial distribution and log link function. Semua
analisa dilakukan dengan menggunakan STATA
5
Quantitative variables
Variabel yang dipilih dalam analisis univariat pada level 0.20
dimasukkan dalam analisis multivariat. PR dan CR diperkirakan akan
menggunakan generalized linear model (GLM) with binomial distribution
and log link function. Semua analisa dilakukan dengan menggunakan
STATA
Statistical methods
Pada statistik metode hanya menjelaskan tentang tingkat kesadaran
dan pengetahun terhadap HPV , kanker serviks dan vaksin dinyatakan
sebagai persentase. Untuk mencari hubungan kesadaran HPV dengan
selektif faktor, ratio prevalensi (PR), interval kepercayaan (CI) maka
kesadaran HPV sebagai variabel dependen dan selektif faktor, ratio
prevalensi, interval kepercayaan sebagai variabel independen. Untuk
kategori variabel independen maka digunakan perhitungan Chi-Square pada
ratio prevalence untuk mengelompokkan variabel independen dan skornya.
Adapun untuk penjelasan secara rinci tentang : bagaimana metode
untuk meneliti subgrup dan interaksinya, upaya jika kehilangan data serta
metode analisis untuk memperhitungkan strategi sampling dan analisis
sensitifitas , tidak dijelaskan atau dipaparkan secara rinci (tidak terdapat
dalam jurnal ini) sehingga metode yang ada hanya bersifat umum saja.
6
4. Hasil
Participants/ peserta (hal. 3)
Usia rata-rata peserta adalah 19,9 tahun (median 20 tahun). Lebih dari
60 % berkulit putih dan sebagian wanita 88% memiliki riwayat sekolah
selama 8 tahun. Sekitar dua pertiga melaporkan pendapatan (termasuk
semua anggota keluarga) kurang dari 4 kali upah minimum per bulan (setara
US $ 479,20).
Dekriptif data (hal. 3)
Kesadaran HPV diantara wanita muda setelah melahirkan sangat
rendah dimana hanya 1/3 dari mereka yang melaporkan bahwa pernah
mendengar tentang informasi HPV. Adapun diantara mereka yang telah
mendengar HPV tersebut hanya kurang dari ¼ yang tahu bahwa HPV dapat
menyebabkan kanker serviks, ½ tahu bahwa HPV adalah penyakit infeksi
menular seksual (IMS), 2 orang peserta tahu bahwa HPV dapat
menyebabkan kutil pada kelamin. Jadi hanya 7% ( 20 wanita) saja dari total
keseluruhan peserta yang menjawab baik bahwa HPV adalah IMS dan dapat
menyebabkan kanker serviks.
Ketika ditanya tentang penyebab kanker serviks, sangat sedikit (8%)
peserta yang mengaku mengetahui penyebab dari kanker serviks dan hanya
sekitar 6% dari wanita dalam sampel menyebutkan HPV sebagai penyebab
kanker serviks. Lebih dari ½ dari jumlah total peserta mengetahui tentang
pemeriksaan untuk mencegah kanker serviks atau tes sitologi. Namun, dari
jumlah ini hanya 27 % yang menjawab secara rinci bahwa dalam tes ini
beberapa jenis bahan yang dikumpulkan yaitu sampel sel dari leher rahim,
sek sekresi, dan cairan vagina. 74 % dari responden menyebutkan karakter
dari pencehan vaksinasi kanker serviks, dari total 74 % hanya 54% yang
menjawab dengan benar (yaitu menyebutkan nama minimal satu vaksin atau
menyebutkan penyakit yang menjadi target dari vaksin tersebut) mengenai
7
vaksin yang telah diberikan kepada mereka. Semua peserta menegaskan
bahwa mereka akan menerima vaksinasi setelah melahirkan jika vaksin
HPV telah tersedia.
Hasil data (hal. 3)
Kesadaran HPV pada responden meningkat dengan bertambahnya
usia (P untu trend = 0,003), dan bertambahnya tahun dalam mendapat
pendidikan/sekolah (P untuk trend = 0.039). tabel 3 pada jurnal
menunjukkan bahwa distribusi kesadaran HPV sesuai dengan perilaku
seksual, karakteristik reproduksi, riwayat penggunaan kontersepsi. Rasio
prevalensi 2,55 dan interval kepercayaan 95 % : 1,93-3,36.
Analisis multivariat menunjukkan bahwa hanya usia (P untuk trend =
0,021) dan riwayat IMS sebelumnya (P < 0,001) secara independen terkait
dengan kesadaran terhadap HPV. Ratio prevalensi kesadaran HPV bagi
perempuan berusia 19-21 tahun adalah 1,32 dengan CI 95% dari 0,87-2,01
dan untuk perempuan berusia 22-24 tahun itu adalah 1,63 dengan CI 95%
dari 1, 07-2,48 (kelompok acuan : wanita 15-18 tahun). Wanita yang
melaporkan IMS sebelumnya lebih cenderung untuk menyadari HPV (PR =
2,05, CI 95%: 1,46-2,87) dibanding wanita yang belum pernah IMS
sebelumnya.
Hasil utama / main result (hal.3)
Kesadaran HPV pada responden meningkat dengan bertambahnya
usia (P untu trend = 0,003), dan bertambahnya tahun dalam mendapat
pendidikan/sekolah (P untuk trend = 0.039). tabel 3 pada jurnal
menunjukkan bahwa distribusi kesadaran HPV sesuai dengan perilaku
seksual, karakteristik reproduksi, riwayat penggunaan kontersepsi. Rasio
prevalensi 2,55 dan interval kepercayaan 95 % : 1,93-3,36.
8
Semua variabel dipilih (umur, masa sekolah, pendapatan, riwayat
IMS sebelumnya) yang termasuk dalam model analisis multivariat. Namun
ketika lamanya sekolah dan pendapatan yang diikut sertakan , model
menjadi tidak konvergen kemudian, pendapatan variabel dibawa keluar dari
variabel. Dalam analisis termasuk empat variabel lainnya, tahun sekolah
(lamanya sekolah) P untuk trend = 0,307 dan status perkawinan P untuk
trend = 0,296 tidak bermakna dikaitkan dengan kesadaran terhadap HPV.
Ratio prevalensi kesadaran HPV bagi perempuan berusia 19-21 tahun
adalah 1,32 dengan CI 95% dari 0,87-2,01 dan untuk perempuan berusia
22-24 tahun itu adalah 1,63 dengan CI 95% dari 1, 07-2,48 (kelompok
acuan : wanita 15-18 tahun). Wanita yang melaporkan IMS sebelumnya
lebih cenderung untuk menyadari HPV (PR = 2,05, CI 95%: 1,46-2,87)
dibanding wanita yang belum pernah IMS sebelumnya.
Analisis lainnya (hal.3)
Wanita yang melaporkan IMS sebelumnya lebih cenderung untuk
menyadari HPV (PR = 2,05, CI 95%: 1,46-2,87) dibanding wanita yang
belum pernah IMS sebelumnya.
5. Diskusi
Key result (hal.3-5)
Kesadaran HPV diantara primipara pada wanita muda adalah rendah,
karena hanya sepertiga dari peserta melaporkan telah “pernah mendengar
tentang HPV”, meskipun fakta bahwa analisis ini dimulai 16 hari setelah
pemberitaan dan pengumuman tentang peraturan pertama persetujuan dari
salah satu vaksin HPV pada tanggal 8 juni 2006. Adapun survei yang
dilakukan sebelum pemberitaan atau pengumuman tentang peraturan dan
persetujuan vaksin HPV juga menunjukkan tingkat kesadaran yang rendah
yaitu 30-40%.
9
.
Dalam penelitian ini, kesadaran HPV adalah yang pertama kami
tanyakan dan kami tidak mengajukan pertanyaan terbuka mengenai
“pengetahuan tentang HPV, penyebab kanker serviks dan pencegahannya,
atau vaksin”. Ketika peserta tidak mengetahui atau menjawab dengan benar
maka kami memberikan kemudahan dengan memberikan jawaban dalam
bentuk pilihan ganda (multiple choice). Hanya 19% dan 7% dari partisipan
studi ini yang tahu bahwa HPV adalah IMS dan dapat menyebabkan kanker
serviks. Studi lain yang dilakukan di utara-timur laut Brazil, menilai bahwa
wanita muda (16-23 tahun) menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian
ini yaitu kurang dari 10% peserta mengakui bahwa HPV mungkin
menyebabkan kanker serviks, namun proporsi yang lebih tinggi juga
nampak pada wanita sebanyak 67% tahu bahwa HPV ditularkan secara
seksual. Perbedaan ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa perempuan
perempuan pada penelitian tersebut memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi
dibanding perempuan dalam penelitian dalam jurnal ini.
Dalam jurnal ini juga mempelajari hubungan antara kesadaran akan
infeksi HPV terhadap beberapa faktor. Pada analisis multivariat yang
dilakukan terdapat 2 faktor yaitu : riwayat IMS sebelumnya dan
pertambahan usia sebagai faktor yang sangat terkait terhadap kesadaran
HPV. Hal ini menyebabkan beberapa penulis melaporkan bahwa
pertambahan usia (14-24 tahun), riwayat infeksi IMS / kanker serviks
sangatlah berkaitan dengan peningkatan kesadaran HPV dan pengetahuan
tentang kanker serviks.
Setengah dari total jumlah peserta melaporkan adanya kesadaran
mengenai pencegahan kanker serviks dengan menggunkan uji sitologi,
meskipun jumlah yang lebih kecil lebih spesifik menyadari bagaimana tata
car pelaksanaan pemeriksaan tersebut. Berdasarkan data penelitian yang
ada, hanya 27% dari wanita primipara muda yang mampu mengenali
10
perbedaan dari setiap pemriksaan/uji tersebut (tes ginekologi dan tes
sitologi).
Dalam penelitian ini, kesadaran tentang vaksin hasilnya sangatlah
tinggi yaitu 74 % dari responden menyebutkan dari aspek preventif, 57%
wanita dapat mengidentifikasi salah satu dari beberapa vaksin yang pernah
diterima atau penyakit yang menjadi target dari vaksinasi tersebut.
Meskipun pengetahuan tentang HPV dan kanker serviks sangatlah rendah
tapi semua peserta melaporkan bersedia menerima vaksinasi setelah
melahirkan.
Limitations(hal. 6)
Keterbatasan utama dari studi ini adalah bahwa 32 % dari responden
yang memenuhi syarat dan sebelumnya tertarik untuk berpartisipasi tidak
kembali lagi untuk mengikuti kunjungan pasca kelahiran. Penyebab yang
paling mungkin banyaknya wanita yang tidak kembali mengikuti
kunjungantersebut adalah adanya ketersediaan layanan pasca kelahiran di
pusat pelayanan kesehatan lainnya yang terletak lebih dekat dari tempat
tinggal mereka, oleh karena itulan para wanita ini mungkin lebih tertarik
dan mendapatkan kenyamanan untuk ke tempat tersebut.
Namun, kami membandingkan responden dan non-reponden yang
menggunakan pelayanan medis di rumah sakit dan tidak terdapat perbedaan
dari beberapa faktor yaitu umur ( p=0,205), status perkawinan (p = 0,480),
kebiasaan merokok (p=0,183), ANC (perawatan kesehatan pre-natal)
(p=0,43), jumlah kunjungan pelayanan kesehatan prenatal (P = 0,214). Oleh
karena itu keterbatasan ini tidak mempengaruhi hasil penelitian ini secara
signifikan.
11
Interpretation (hal 3-6)
Kesadaran HPV diantara primipara pada wanita muda adalah rendah,
karena hanya sepertiga dari peserta melaporkan telah “pernah mendengar
tentang HPV”, meskipun fakta bahwa analisis ini dimulai 16 hari setelah
pemberitaan dan pengumuman tentang peraturan pertama persetujuan dari
salah satu vaksin HPV pada tanggal 8 juni 2006
Dalam jurnal ini juga mempelajari hubungan antara kesadaran akan
infeksi HPV terhadap beberapa faktor. Pada analisis multivariat yang
dilakukan terdapat 2 faktor yaitu : riwayat IMS sebelumnya dan
pertambahan usia sebagai faktor yang sangat terkait terhadap kesadaran
HPV. Hal ini menyebabkan beberapa penulis melaporkan bahwa
pertambahan usia (14-24 tahun), riwayat infeksi IMS / kanker serviks
sangatlah berkaitan dengan peningkatan kesadaran HPV dan pengetahuan
tentang kanker serviks.
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan studi terbaru lainnya yang
dilakukan setelah persetujuan peraturan dari vaksinasi HPV, yang
menunjukkan tingkat terbatas kesadaran HPV. Di Britania Raya dan Italia
(dimana vaksin HPV gratis untuk anak perempuan dari usia 12 tahun),
hanya sekitar 24% dan 30% dari responden, masing-masing melaporkan
kesadaran terhadap HPV
Studi lain yang dilakukan di utara-timur laut Brazil, menilai bahwa
wanita muda (16-23 tahun) menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian
ini yaitu kurang dari 10% peserta mengakui bahwa HPV mungkin
menyebabkan kanker serviks, namun proporsi yang lebih tinggi juga
nampak pada wanita sebanyak 67% tahu bahwa HPV ditularkan secara
seksual. Perbedaan ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa perempuan
perempuan pada penelitian tersebut memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi
dibanding perempuan dalam penelitian dalam jurnal ini.
12
Keterbatasan utama dari studi ini adalah bahwa 32 % dari responden
yang memenuhi syarat dan sebelumnya tertarik untuk berpartisipasi tidak
kembali lagi untuk mengikuti kunjungan pasca kelahiran. Penyebab yang
paling mungkin banyaknya wanita yang tidak kembali mengikuti
kunjungantersebut adalah adanya ketersediaan layanan pasca kelahiran di
pusat pelayanan kesehatan lainnya yang terletak lebih dekat dari tempat
tinggal mereka, oleh karena itulan para wanita ini mungkin lebih tertarik
dan mendapatkan kenyamanan untuk ke tempat tersebut
Kesimpulan secara umum dari penelitian ini adalah perempuan muda,
primipara, dengan status sosia ekonomi yang rendah memiliki tingkat
pengetahuan yang sangat rendah tentang HPV, kanker serviks
(perkembangan hingga pencegahan). Dengan demikian pentingnya
intervensi pendidikan selama masa kehamilan dan periode pasca melahirkan
sangatlah berharag untuk meningkatkan pengetahuan terhadap masalah
tersebut.
Genaralisability(hal.6)
Di Brazil vaksin HPV telah disetujui oleh pihak berwenang dalam
penggunaan terhadap wanita dengan usia 9 sampai 26 tahun, 10 sampai 25
tahun walaupun kelompok ini belum termasuk dalam program vaksinasi
secara umum.
Meskipun program pelaksanaan skrining kanker serviks secara
sitologi telah dilaksanakan namun, sekitar 20.000 kasus kanker serviks
terjadi pada setiap tahunnya. Hal ini mencerminkan bahwa sangat
diperlukannya upaya perbaikan dalam pendidikan, pencegahan, dan deteksi.
Hasil yang diharapkan adalah pengetahuan yang tinggi dari para wanita
muda ini akan risiko kejadian kanker serviks dan infeksi penyakit menular
seksual terkait HPV.
13
Penelitian ini sangat berguna terutama terhadap wanita muda dengan
status sosial ekonomi serta pendidikan yang rendah akan pengaruh dari
HPV dan kanker serviks, serta dapat memberikan gambaran bagaimana
tingkat pengetahuan dari kelompok wanita yang sangat berisiko dalam kasus
ini. Manfaat lainnya adalah menyediakan sebagian besar informasi kepada
ibu hamil selama kehamilan dan wanita dalam periode pasca melahirkan
tentang pengetahuan mengenai infeksi HPV, perkembangan kanker serviks
dan pencegahannya. Dengan demikian seluruh wanita dapat berpartisipasi
secara primer maupun sekunder terhadap program pencegahan kanker
serviks.
6. Informasi lain
Pada jurnal ini tidak terdapat info lainya mengenai sumber pendanaan,
peran penyandang dana dalam kontribusinya pada jurnal / penelitian ini.
14