copy of legal memorandum
DESCRIPTION
mTRANSCRIPT
1
Kepada : Setiawan Budi
Jl. Asahan No. 55 Bengkulu
Dari : Bobby Sanjaya, SH Advokat / Penasehat Hukum
Jl. S. Parman No. 39 Bengkulu
Perihal : Hukum Pidana, Kejahatan Penganiayaan
Nama Pihak : Agung sebagai Korban
Lawan
Roni sebagai Tersangka
Tanggal : 23 Desember 2011
● Uraian Kasus Posisi :
Kasus ini bermula ketika sepeda motor yang dikendarai oleh tersangka dan temannya Rendy
bersenggolan dengan sepeda motor yang dikendarai oleh korban di Jalan W.R. Supratman
Bengkulu. Tersangka yang tidak terima sepeda motornya bersenggolan dengan sepeda motor
korban langsung menarik kerah baju korban dan memaki korban, korban yang tidak terima
diperlakukan secara kasar oleh tersangka lantas membalas makian tersangka.
Karena telah terselut emosi tersangka lantas memukul korban tetapi pukulan tersangka tidak
berhasil mengenai sasaran karena korban berhasil mengelak dan tersangka terjatuh. melihat
rekannya terjatuh Rendy kemudian mengambil kayu yang teletak di pinggir jalan dan
LEGAL MEMORANDUM
2
memberikannya kepada tersangka, tersangka lalu memukulkan kayu tersebut kearah korban
sebanyak 2 kali. Melihat Korban yang meringis kesakitan tersangka dan rekannya kemudian
meninggalkan korban, tetapi sebelum pergi korban sempat menghafalkan nomor polisi
kendaraan tersangka.
● Masalah Hukum
1. Dapatkah Roni dipersangkakan telah melakukan tindak pidana kejahatan terhadap
penganiayaan ?
2. Upaya hukum apa yang dapat dilakukan oleh Agung untuk menyelesaikan masalah
tersebut?
3. Apakah tindakan Rendy yang memberikan kayu kepada tersangka merupakan
tindakan penyertaan dalam tindak pidana?
● Jawaban Singkat
Roni dapat dijerat tindak pidana kejahatan penganiayaan dengan melihat unsur-unsur yang
ada dalam KUHP mengenai kejahatan penganiayaan. Maka dari itu, Agung dapat saja
melaporkan tindakan kejahatan penganiayaan yang dialaminya ke Kepolisian setempat dan
melakukan visum untuk memperkuat bukti tindak kejahatan penganiayaan yang diakukan
oleh Roni, Hasil visum nantinya akan membuktikan apakah penganiayaan tersebut
penganoayaan berat atau ringan. Tindakan Rendy memberikan kayu kepada Roni dapat
dikategorikan sebagai tindakan penyertaan.
● Penelusuran Bahan-Bahan Hukum
Tindakan Roni dapat digolongkan sebagai tindak pidana penganiayaan didasarkan pada
KUHP-Buku Kedua; Kejahatan Bab XIV: Kejahatan Penganiayaan.
Jika menurut hasil visum penganiayaa yang dilakukan oleh Roni termasuk dalam
penganiayaan berat, maka pasal yang dapat disangkakan kepada Roni adalah :
3
- Pasal 354
(1.) Barangsiapa sengaja melukai berat orang lain diancam, karena melakukan
penganiayaan berat, dengan pidana paling lama delapan tahun.
(2.) Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling
lama sepuuh tahun.
Dan jika menurut hasil visum penganiayaan yang dilakukan oleh Roni termasuk daam
kategori penganiayaan ringan, maka pasal yang dapat disangkakan kepada Roni adalah :
- Pasal 352
(1) Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang tidak
menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan perkara jabatan atau
pencarian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama
tiga bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah. Pidana dapat ditambah
sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja
padanya, atau menjadi bawahannya.
(2) Percobaan untuk mmelakukan kejahatan ini tidak dipidana.
Tindakan Yongky dapat dimasukkan dalam tindak pidana penyertaan, dapat dilihat dari
KUHP-Buku Pertama: Aturan Umum; Bab V: Penyertaan Dalam Tindak Pidana
- Pasal 56
Dipidana sebagai orang yang membantu melakukan kejahatan:
1. Mereka yang dengan sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan itu dilakukan;
2. Mereka dengan sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk
melakukan kejahatan itu.
Pada kasus ini Rendy dengan sengaja memberi bantuan kepada Roni untuk melakukan
penganiayaan terhadap korban.
4
● Analisis Hukum
Roni dapat dituntut oleh Jaksa Agung secara pidana berdasarkan Pasal 354 KUHP-Buku
Kedua; Kejahatan Bab XIV: Kejahatan Terhadap Penganiayaan, jika penganiayaan yang
dilakukannya tergolong dalam penganiyaan berat dan pasal 352 jika penganiayaan yang
dilakukannya tergolong dalam penganiayaan ringan. Tindak pidana di dalam Pasal 354
tersebut mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
a. Unsur Subjektif
Melukai berat orang lain
b. Unsur Objektif
Barangsiapa (kata barangsiapa menunjukkan orang, yang apabila memenuhi semua
unsur pasal 354 KUHP, maka ia dapat disebut sebagai pelaku dari tindak pidana
penganiayaan).
Hal ini dapat menjelaskan bahwa apabila seseorang telah dengan sengaja melukai berat orang
lain, maka dapat dikatakan bahwa tindakan penganiayaan telah terbukti.
Sedangkan tindak pidana dalam pasal 352 memiliki unsur :
a. Unsur Subyektif
Penganiayaan tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau pencarian merupakan penganiayaan ringan.
Tindakan Yongky dapat dimasukkan dalam tindak pidana penyertaan, dapat dilihat dari
Pasal 56 KUHP-Buku Pertama: Aturan Umum; Bab V: Penyertaan Dalam Tindak Pidana.
Yongky dengan sengaja memberi bantuan pada saat kejahatan dilakukan. Yongky
memberikan bantuan kepada Rony dengan memberikan kayu sebagai alat untuk memukul
korban.
5
● Opini Hukum
1. Perbuatan Roni terhadap Agung merupakan tindakan terhadap penganiayaan. Namun
apakah tindakan tersebut termasuk tindakan penganiayaan berat atau hanya
penganiayaan ringan sangat tergantung sekali terhadap hasil visum yang dilakukan
Agung di rumah sakit tempat ia berobat. Pengklasifikasian apakah tindak
penganiayaan tersebut termasuk penganiayaan berat atau penganiayaan ringan akan
sangat penting sekali terhadap ancaman tuntutan pidana yang akan diberikan kepada
Roni. Pengklasifikasian tersebut dapat dilihat dari memenuhi atau tidaknya unsur-
unsur yang ada dalam pasal 354 atau 352 KUHP.
2. Yongky terbukti melakukan tindakan penyertaan karena telah memenuhi unsur pasal
56 KUHP. Yongky dengan sengaja memberi bantuan pada saat kejahatan dilakukan,
yakni dengan cara memberikan kayu kepada tersangka untuk digunakan memukul
korban.
Laporan kejahatan terhadap penganiayaan ini tidak dapat diberhentikan oleh polisi/penyidik,
namun hanya dapat dilakukan pengurangan hukuman kepada Roni sebagai pelaku tindak
pidana dengan memperhatikan bahwa selama proses persidangan, Roni berkelakuan baik dan
ia mengakui kesalahan serta meminta maaf kepada korban dan keluarganya.