contoh pertanyaan keluarga binaan

8
Keluarga Binaan 1. Data anggota keluarga No . Nama Hub dgn KK Umur Jenis kelam in Pendidi kan terakhi r Pekerja an Suku 1. Sahat Situmor ang Ayah 58 Pria Sarjana Wiraswa ta Batak Toba 2. Dina Silalah i Ibu 58 Wanit a D - 1 Wiraswa sta Batak Toba 3. Melva N Situmor ang Anak 31 Wanit a Sarjana PNS Batak Toba 4. Melda S Anak 29 Wanit a Sarjana Pegawai Swasta Batak Toba 5. Michael S Anak 27 Pria Sarjana Pegawai Perkebu nan Batak Toba 6. Martin S Anak 25 Pria Sarjana PNS Batak Toba 2. Status pasien kedokteran keluarga Nama : Dina Silalahi Umur : 58 tahun Alamat : Jl. Mongonsidi Jenis kelamin : Wanita Pekerjaan : Wiraswasta Agama : Kristen Suku : Batak Toba Status pernikahan : Kawin

Upload: dhiyah-harahap

Post on 08-Dec-2015

78 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

contoh yang bisa digunakan untuk keluarga binaan

TRANSCRIPT

Keluarga Binaan 1. Data anggota keluargaNo.Nama Hub dgn KKUmur Jenis kelamin Pendidikan terakhirPekerjaan Suku

1.Sahat SitumorangAyah58PriaSarjanaWiraswataBatak Toba

2.Dina SilalahiIbu58WanitaD - 1WiraswastaBatak Toba

3.Melva N SitumorangAnak 31WanitaSarjanaPNSBatak Toba

4.Melda SAnak 29WanitaSarjanaPegawai SwastaBatak Toba

5.Michael SAnak27Pria SarjanaPegawai PerkebunanBatak Toba

6.Martin SAnak25PriaSarjanaPNSBatak Toba

2. Status pasien kedokteran keluargaNama: Dina SilalahiUmur: 58 tahunAlamat: Jl. MongonsidiJenis kelamin: WanitaPekerjaan: WiraswastaAgama: KristenSuku: Batak TobaStatus pernikahan: Kawin

Anamnesa keluhan Utama : bagian tubuh sebelah kiri tidak bisa digerakkanTelaah: Tubuh sebelah kiri tidak bisa digerakkan secara tiba- tiba ketika pasien bangun dari tidur siangnya. Pasien juga berbicara pelo, dengan bibir yang tidak simetris lagi. Sebelumnya pasien mengeluhkan kepala pusing hebat dan kebas- kebas dirasakan, maka pasien tidur dengan maksud meringankan gejala yang dirasakan. Akan tetapi bukan berkurang gejala yang dirasakan pasien, malahan sebaliknya pasien tidak mampu menggerakkan tubuh bagian kirinya ketika bangun dari istirahatnya. Pasien mengaku selama hidupnya belum pernah sakit seperti ini, dan pasien tampak cemas dan kesakitan. Keluarga sebelumnya tidak ada sakit yang seperti dialami oleh pasien.

Pemeriksaan Fisik TD: 150/100 mmHgN: 87 x/iRR: 20 x/iT: 37,0 oCBB: 66 kg

KepalaNormocephali MataSclera ikterik (-) penglihatan kabur (+) tampak menggunakan kaca mata (+) LeherTidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada bendungan vena jugularis. DadaSimetris, oedema (-), nyeri tekan (-) massa (-) EkstremitasKekuatan otot tangan kiri 3 kanan 5, kekuatan kaki kiri 3 kanan 5. Integument kebersihan cukup baik, warna kulit sawo matang, lembab dan tidak ada gangguan pada kulit.

Pemeriksaan penunjang yang di usulkan : Darah rutin LFT RFT EKG Kolesterol

Penatalaksanaan :a. Farmakologi : amlodipin 10 mg b. Non farmakologi : hindari konsumsi garam berlebihan, hindari stress dan beban pikiran yang terlalu berat. Konsumsi buah dan sayur.Analisis kunjungan rumah :Kunjungan rumah pasien pertama kali dilakukan pada tanggal 29 juli 2015. Keluhan pasien saat kunjungan rumah pertama sudah berkurang dibandingkan dengan pasien saat diperiksakan di puskesmas. Bagian tubuh sebelah kiri yang tidak bisa diangkat sama sekali kini bisa diangkat, akan tetapi belum bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.Pada saat kunjungan selanjutnya pasien sedang melayani pembeli di kedai rumahnya yang sederhana, pasien sedang memotong ikan yang hendak dibeli pelanggan. Dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/100 mmHg. Penurunan tekanan darah ini kemungkinan disebabkan pasien telah mengkonsumsi obat yang diberikan dokter dan keadaan pasien sedang dalam keadaan tenang. Sebelumnya pasien mengaku sering memendam masalah, karena memikirkan nasib anaknya yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, dan ada salah satu anak pasien yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga.3. Keadaan rumaha. Letak / lokasi: Jl. Mongonsidi jarak anatar satu rumah dengan rumah yang lainnya berdekatan dengan lebar gang lebih kurang 2,5 meter.b. Bentuk rumah: bentuk rumah tidak bertingkat, bangunan bersifat permanen, dinding tembok dari kayu dan lantai rumah terbuat dari semen, atap rumah dari seng, status kepemilikan rumah merupakan milik pasien.c. Lantai rumah: terbuat dari semen, sebagian retak dan tidak lembabd. Ruang rumah: ruang rumah yang ditempati pasien terdapat 5 ruangan, ruang depan dengan ukuran 1,51 m, 2 ruang kamar tidur dengan ukuran 42 m, ruang makan dan ruang tv berukuran 62,5 m dan 1 kamar mandi sekaligus dapur berukuran 6,61 m.e. Ventilasi: hanya 1 ventilasi dari depan rumah. Rumah ini tidak mendapati cahaya yang cukup dan pertukaran udara yang baik.f. Sanitasi dasar: Sumber air: menggunakan air dari PDAM. Digunakan untuk masak, makan, dan minum. Jamban: Sudah menggunakan WC akan tetapi pembungannya tidak menggunakan septic tank. Tempat menampung airnya tidak ada. Ruangan sempit dan lantau kamar mandinya agak ambruk. Kesan WC tidak bersih dan tidak mencukupi syarat. Pembuangan: air limbah langsung dibuang ke sungai belakang rumah. Tempat sampah: tidak terdapat tempat sampah, sampah biasanya langsung dibakar atau dibuang ke sungai.

4. Analisis kedokteran keluarga Nilai Apgar keluargaAdalah suatu penentu sehat tidaknya suatu keluargga yang dikembangkan dengan Rosan, Guyman, dan Leyton, dengan menilai 5 fungsi pokok keluarga, antara lain :1. AdaptasiPenilaian : dari tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan yang dibutuhkan.2. KemitraanPenilaian: tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap komunikasi dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.3. PertumbuhanPenilaian: tingkat kepuasan angota keluarga terhadap kebebasanyang diberikan keluarga dalam mematangkan pertumbuhan dan kedewasaan semua anggota keluarga.4. Kasih sayangPenilaian: tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih saying serta interaksi emosional yang berlangsung.5. KebersamaanPenilaian: tingkatkepuasan anggota keluarga terhadap kebersamaan membagi waktu, kekayaan dan ruang atas keluarga.Skor:8-10: fungsi keluarga sehat4-7: fungsi keluarga kurang sehat0-3: fungsi keluarga sakitDari table Apgar keluarga diatas total nilai skoringnya adalah @, ini menunjukkan fungsi kemitraan keluarga sakit.

5. Family ScreemAspek sumber daya PatologiSocial pasien dapat hidup bermasyarakat dengan baik. Cultural pasien percaya dengan hal berbau jin-jin dan tenaga dalam.Religious pasien selalu berdoa.Ekonomi pasien merasa ekonomi kurang terpenuhiPendidikan pasien tidak pernah sekolah. Kesehatan pasien menggunakan pelayanankesehata di puskesmas dan mempunyai ASKES.6. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)A. Perilaku Kebiasaan merokok Pasien tidak merokokB. PersalinanSaat pasien melahirkan 4 anaknya ditolong oleh bidan.C. Asi ekslusifAsi ekslusif himga 6 bulan dilanjutkan makanan pendamping seperti bubur nasi.D. ImmunisasiPasien mengatakan bahwa tidak pernah melakukan imunisasiE. Balita ditimbangPasien lupa pernah menimbang anaknya.F. Sarapan pagi Makanan yang dikonsumsi di pagi hari seperti nasi, dan telurG. Buah dan sayurKeluarga tidak mempunyai kebiasaan makan buah setelah makan dan makan sayur sebagai makanan pelengkap.H. Jaminan kesehatanSaat ini pasien mempunyai jaminan kesehatanI. Cuci tanganKeluarga pasien mempunyai kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, jg setelah BAB mencuci tanpa menggunakan sabun.J. Gosok gigiMenggosok gigi pada saat mandi pagi dan sore.K. Olahraga Pasien jarang olahraga.

7. Fungsi keluarga Fungsi afektifAdanya sedikit kepercayaan anggota dengan anggota keluarga yang lain. Fungsi sosialisasiSosialisasi antar keluarga terjalin kurang baik. Tetapi baik pada lingkungan luar Fungsi perawatan keluargaPaisen mengeteahui tentang sehat sakit. Kemampuan keluarga dalam pengambilan keputusan apabila keluarga sedang sakit, terlebih dahulu melakukan pengobatan dirumah tetapi jika tidak bias tiangani langsung dibawa ke perawat atau bidan terdekat. Cara penanggulangan penyakit kurang karna tingkat kesadaran kesehatan yang minim mereka ketahui dan penggunaan pelayanan kesehatan digunakan dengan baik. Kondisi stress dan kopling keluargaterjadi perselisihan dan konflik pada keluarga karna keluarga tidak menyelesaikan masalah tersebut dan terkadang hanya memendam sehingga masalah tersebut menjadi jangka panjang.