cold storage pps cilacap bantu serap ikan tangkapan

1
NERACA Direktur Jenderal Pe- nguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Artati Widiarti meng- ungkapkan, KKP terus me- lakukan penguatan terha- dap pelaku usaha, termasuk nelayan di sekitar PPS Cila- cap. "Salah satunya ialah dengan membangun cold storage untuk membantu nelayan-nelayan kecil yang kesulitan menjual hasil tangkapannya karena be- lum mempunyai mitra," ujar Artati di Jakarta. Senada Direktur Logis- tik, Ditjen PDSPKP, Innes Rahmania saat di Cilacap, Jawa Tengah, menyebutkan, “Di Kota Cilacap ini, me- mang sudah ada 16 cold sto- rage milik swasta, tapi mere- ka hanya menampung tang- kapan nelayan-nelayan yang sudah bermitra." Innes menambahkan, ikan layur yang diekspor dari cold storage PPS Cila- cap sejak Januari hingga Ok- tober 2020 mencapai lebih dari 900 ton. Adapun gu- dang beku yang dikelola PPS, merupakan fasilitas penyimpanan dari Ditjen PDSPKP yang dibangun pa- da tahun 2017 dan berka- pasitas 100 ton. Ke depan, Innes me- mastikan Ditjen PDSPKP akan terus berkolaborasi dengan PPS Cilacap guna melakukan pembinaan ke- pada nelayan dan juga para pekerja yang terlibat dalam operasional cold storage. "Kita ke Cilacap dalam rangka mengecek sekaligus mengevaluasi untuk kita la- porkan ke Pak Menteri," urai Innes. Sementara salah satu supplier yang menitipkan ikannya di cold storage PPS Cilacap, Bowo mengaku sangat merasakan manfaat keberadaan gudang beku. Menurutnya, sebelum ada cold storage ini, ia harus menjual ikan secara lang- sung ke Jakarta atau Sura- baya. Jaraknya yang jauh menyebabkan biaya trans- portasi membengkak. "Parahnya lagi mutu ikan turun drastis. Saya beli dari nelayan dengan harga kualitas ikan bagus, tetapi begitu sampai di tujuan har- ganya turun karena banyak ikan-ikan yang turun kuali- tasnya,“ terang Bowo. Setiap hari, Bowo men- gakui, mampu menyimpan 3-5 ton ikan layur ke gudang beku PPS Cilacap. Ikan-ikan tersebut dikumpulkan dari nelayan di daerah Cilacap, Pangandaran, Pacitan, Sa- deng dan Gombong. Bahkan, di tengah pan- demi Covid-19 sektor kelau- tan dan perikanan justru op- timis untuk mendongkrak ekspor . Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor hasil perikanan Indonesia pada Maret 2020 mencapai USD427,71 Juta atau meningkat 6,34% di- banding ekspor Februari 2020. Sementara dibanding Maret 2019 meningkat 3,92%. Volume ekspor hasil perikanan Indonesia pada Maret 2020 mencapai 105,20 ribu ton atau me- ningkat 15,37% dibanding ekspor Februari 2020. Jika dibandingkan Maret 2019 meningkat 4,89%. Artinya, secara kumu- latif nilai ekspor Indonesia selama Januari–Maret 2020 mencapai USD1,24 miliar atau meningkat 9,82% di- banding periode yang sama tahun 2019. Demikian pula volume ekspor Januari–Ma- ret 2020 mencapai 295,13 ribu ton atau meningkat 10,96% dibanding periode yang sama tahun 2019. Amerika Serikat me- nempati urutan pertama dari lima negara tujuan uta- ma ekspor selama Janu- ari–Maret 2020. Nilai ekspor ke negeri Paman Sam terse- but mencapai USD 508,67 juta (40,97%). Di peringkat kedua, Tiongkok dengan ni- lai USD173,22 juta (13,95%). Ketiga ada negara-negara di ASEAN dengan nilai USD162,29 juta (13,07%). Sebelumnya, KKP juga telah menyiapkan sejumlah jurus (skenario) jika pande- mi Covid-19 berdampak sig- nifikan terhadap produksi perikanan di Tanah Air, ter- utama perikanan budidaya dan kinerja ekspor. Hal ini lantaran tidak menutup kemungkinan bahwa serangan Covid-19 akan berpengaruh terhadap terhadap kinerja produksi dan ekspor perikanan. Men- teri Edhy mengatakan, hing- ga saat ini pihaknya terus memantau dan memasti- kan, sekaligus melakukan langkah-langkah antisipatif jika ada tren penurunan ke depan. "KKP atau negara akan terus hadir untuk memas- tikan bahwa produktivitas tetap terjaga karena saat ini produktivitas di sektor pe- rikanan budidaya kita se- dang bagus-bagusnya. Kami terus memantau untuk me- mastikan bahwa perikanan budidaya terus maju, "kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. "Memang dalam kon- disi ini ada penurunan ek- spor karena konsumsi udang/ikan di beberapa ne- gara menurun. Seperti di Amerika, Eropa dan China membatasi jumlah impor karena banyak restoran yang tutup. Namun ini saya harap tidak menjadi ken- dala dan saya harap masya- rakat tidak kendor dalam berbudidaya, harus diyakini bahwa negara tetap hadir untuk masyakarat. KKP akan terus memantau dan memastikan bahwa usaha budidaya tetap berjalan,” papar Edhy.Qagus, gro HARIAN EKONOMI NERACA SENIN, 2 NOVEMBER 2020 10 INDUSTRI & PERDAGANGAN NERACA Jakarta - Bahu-mem- bahu antar lembaga pe- merintahan, itulah yang saat ini dilakukan oleh Ke- menterian dan Lembaga untuk mendorong ekspor yang berujung pada pe- ningkatan devisa negara, termasuk sektor pertanian. Menteri Pertanian SyahruI Yasin Limpo dalam kesempatannya beberapa waktu lalu menyampaikan, bahwa gerakan bersama di- lakukan untuk mengopti- malkan potensi pertanian Indonesia dalam me- menuhi kebutuhan dalam negeri serta memenuhi pasar internasional. Disisi lain, diharapkan mampu membuka lapangan peker- jaan secara luas di seluruh Indonesia. "Saya menitipkan pe- san kepada eksportir agar kalian membuka lapangan pekerjaan secara luas. Ka- mi butuh tangan eksportir agar rakyat kita banyak yang kerja, caranya ting- katkan ekspor kalian," kata Syahrul. Seperti diketahui, Ba- dan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perda- gangan Indonesia pada Juni bulan lalu mengalami surplus sebesar USD1,27 miliar. Surplus ini terjadi karena nilai ekspor lebih besar dari impor. Adapun nilai ekspor secara keselu- ruhan pada bulan Juni 2020 mencapai USD12,03 milar. Sedangkan impor selama Juni sebesar USD10,76 miliar. Mengenai hal ini, Men- teri Perdagangan (Men- dag) Agus Suparmanto menegaskan bahwa ko- moditas pertanian memi- liki kontribusi besar dalam surplus neraca perdagan- gan Indonesia selama pamdemi Covid 19. Sur- plus tahun ini bahkan merupakan yang tertinggi selama 5 tahun terakhir, mengalahkan surplus 2017 sebesar USD 11,84 miliar. "Neraca dagang kita surplus sebesar USD 13,5 miliar. Hasil ini lebih baik dari 2019 dalam periode sama yang mengalami de- fisit sebesar USD2,24 mil- iar. Komoditas pertanian menjadi penyumbang be- sar bagi neraca dagang ki- ta selama pandemi," ujar Agus. Berdasarkan data ek- spor kumulatif dari bulan Januari hingga September 2020, sektor pertanian me- ningkat sebesar 11,5 per- sen jika dibandingkan de- ngan tahun lalu pada peri- ode yang sama. Adapun produk ekspor yang me- ningkat diantaranya ada- lah buah-buahan, kacang- kacangan, sayuran dan produk hewan. "Hal ini memberikan sinyal optimisme bagi ma- syarakat dan pelaku pasar, bahwa perekonomian In- donesia sudah on track atau di jalurnya menuju ke arah yang lebih baik," tam- bah Agus. Qiwan, gro Bersinergi Perkuat Ekspor Pertanian PENJUALAN JAMUR TIRAM ORGANIK : Petani memanen jamur tiram organik di Bagan Pete, Alam Barajo, Jambi, Rabu (28/10/2020). Usaha budi daya jamur organik dan baglog beromzet Rp65 juta per bulan tersebut sempat anjlok hingga 80 persen selama pandemi COVID-19, tapi mulai bergerak normal dalam se- bulan terakhir. Jakarta - Keberadaan gudang beku (cold stor- age) di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, terbukti mampu memberikan man- faat untuk mempertahankan mutu ikan ekonomis penting seperti layur, tuna, tongkol, cakalang dan udang di daerah sekitar. Bahkan, komoditas yang disimpan di dalam gudang beku tersebut juga dijadikan bahan baku produk olahan di pasar Tiongkok. Cold Storage PPS Cilacap Bantu Serap Ikan Tangkapan Nelayan Kecil NERACA/Antarafoto/Wahdi Septiawan/aww NERACA Tanggerang – Menteri Perdagangan Agus Supar- manto menjelaskan, pelu- ang ekspor produk kosmetik masih terbuka lebar karena permintaan dunia untuk produk kosmetik dan par- fum pada 2019 tercatat sebe- sar USD 82,40 miliar. Sementara itu, ekspor produk kosmetik Indonesia berhasil mencatatkan nilai ekspor USD 135,67 juta pa- da periode Januari—Agus- tus 2020. Negara tujuan ek- spor utamanya yaitu Thai- land dengan pangsa 18,89 persen dari total ekspor dan Singapura (16,58 persen). Malaysia yang menjadi tu- juan kontainer ekspor kali ini berada di posisi ke-3 den- gan pangsa sebesar 10,71 persen. Selanjutnya diikuti Filipina (9 persen) dan Je- pang (6,04 persen). Astinya, masih banyak peluang yang dapat diman- faatkan untuk meningka- tkan ekspor produk kosme- tik Indonesia secara global. Hal itu ditunjukkan PT Pa- ragon Technology and Inno- vation (PTI) yang mampu menembus pasar Malaysia. “Diharapkan dengan pelepasan ekspor ini, produk kosmetik ini dapat dikenal tidak hanya pada kancah do- mestik, tapi juga pasar inter- nasional,” jelas Agus saat melakukan pelepasan enam kontainer ekspor PT Paragon Technology and Innovation (PTI) ke Malaysia periode Oktober 2020, untuk produk kosmetik dan perawatan wa- jah senilai Rp22,9 miliar. Sementara itu, berdasar- kan catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada periode Januari—Sep- tember 2020, neraca perda- gangan Indonesia surplus sebesarUSD13,51miliaryang dihasilkan dari surplus sektor nonmigas sebesar USD 18,18 miliar dan defisit neraca sek- tor migas sebesar USD 4,66 miliar. Surplus kumulatif ini bahkan sudah melampaui surplus perdagangan pada 2017yangmencapaiUSD11,8 miliar, atau yang tertinggi se- jak tahun 2012. Sehingga dalam hal ini pihaknya terus melakukan berbagai langkah untuk menjaga kinerja ekspor nonmigas agar tidak turun tajam di tengah tekanan ekonomi global dan pande- mi Covid-19. “Salah satunya dengan mengatur impor barang konsumsi secara se- lektif untuk melindungi pe- laku usaha di dalam negeri sehingga surplus neraca perdagangan dapat terjaga selama lima bulan berturut- turut,” jelas Agus. Selain pengaturan im- por, Agus megungkapkan, pihaknya juga melakukan sejumlah kebijakan lain da- lam menjaga kinerja perda- gangan luar negeri tahun ini. Kebijakan tersebut, antara lain memberi stimulus eko- nomi nonfiskal serta meng- amankan ketersediaan alat kesehatan untuk mendu- kung upaya penanganan pandemi. Kemudian men- dukung potensi kinerja ek- spor alat kesehatan, serta memanfaatkan forum kerja sama perdagangan interna- sional demi mengurangi hambatan perdagangan yang justru menguat di ma- sa pandemi. Qiwan, gro Ekspor Kosmetik Menembus Rp22,9 Miliar NERACA Jakarta - Pemerintah bertekad untuk terus men- ciptakan iklim bisnis yang kondusif di tanah air, mis- alnya dengan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam mengurus perizinan. Langkah strate- gis ini tertuang pada Pera- turan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Ber- usaha Terintegrasi Secara Elektronik. “Regulasi tersebut ber- implikasi pada ketentuan izin lingkungan di kawasan industri. Sebab, di Pasal 35, disebutkan bahwa izin lingkungan tidak dipersya- ratkan untuk lokasi usaha yang berada di kawasan in- dustri,” kata Direktur Jen- deral Ketahanan, Perwila- yahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Ke- menterian Perindustrian (Kemenperin), Dody Widodo. Dody mengungkap- kan, sebagai ganti izin ling- kungan, pelaku usaha di dalam kawasan industri wajib menyusun secara rinci Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). “Penyusunan oleh perusa- haan industri tersebut ha- rus mendapat persetujuan dari pengelola kawasan in- dustri,” terang Dody. Selanjutnya, kata Dody, pengelola kawasan industri sebagai pemegang izin lingkungan berperan melakukan pemantauan terhadap aktivitas kegiatan usaha dari perusahaan in- dustri. Sedangkan perusa- haan industri melakukan pengelolaan dan peman- tauan lingkungan hidup berdasarkan RKL-RPL rin- ci, serta pelaporan pelak- sanaan RKL-RPL rinci ke- pada pengelola kawasan. “Sebagai tindak lanjut dari regulasi tersebut, kami telah menerbitkan Pera- turan Menteri Perindus- trian Nomor 1 Tahun 2020 tentang Penyusunan RKL- RPL Rinci Bagi Perusahaan Industri yang Berada atau akan Berlokasi di Kawasan Industri,” papar Dody. Permenperin 1/2020 bertujuan sebagai pedo- man bagi perusahaan in- dustri yang sudah berada atau akan berlokasi di ka- wasan industri, khususnya untuk memeriksa dan memberikan persetujuan RKL-RPL rinci serta dapat melakukan pemantauan pelaksanaaan RKL-RPL rinci. Dody optimistis, apa- bila aturan tersebut di- jalankan secara baik akan terjadi peningkatan nilai investasi, mengingat ber- bagai proyek infrastruktur sebagian telah selesai dan dapat beroperasi. “Selain itu, upaya pemerintah da- lam melakukan deregulasi kebijakan terkait dalam penumbuhan iklim beru- saha terus dilaksanakan salah satunya diwujudkan melalui penyediaan plat- form Online Single Sub- mission (OSS),” imbuh Dody. Dody menambahkan, Kemenperin mencatat, sepanjang tahun 2019, to- tal investasi di sektor in- dustri mencapai Rp215,9 triliun. Guna meningkat- kan realisasi penanaman modal di tanah air, Dirjen KPAII menyebutkan, perlu upaya perbaikan kondisi dalam negeri melalui pen- goptimalan harmonisasi dan sinkronisasi regulasi yang terkait investasi. “Selain itu mendorong harga energi yang semakin kompetitif. Dari sisi faktor eksternal, dipengaruhi fluktuasi nilai tukar dollar AS yang dipicu oleh kenaik- an suku bunga AS dan pen- guatan dollar AS di pasar global,” ujar Dody. Qiwan, gro Perusahaan di Kawasan Industri Tidak Perlu Susun Izin Lingkungan PENGUMUMAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk (Perseroan) Dengan ini diberitahukan kepada Para Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (“Perseroan”) bahwa Perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta pada hari Rabu tanggal 09 Desember 2020. Panggilan Rapat tersebut akan diiklankan melalui surat kabar pada tanggal 17 November 2020. Berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat 9.1 dan 9.3 Anggaran Dasar Perseroan, Panggilan untuk Rapat akan diiklankan dalam 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia pada tanggal 17 November 2020, yang mempunyai peredaran nasional dalam wilayah Indonesia, situs web Bursa Efek dan situs web Perseroan. Berdasarkan ketentuan pasal 12 ayat 15 Anggaran Dasar Perseroan, yang berhak untuk menghadiri/diwakili dalam Rapat adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 16 November 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Setiap usul Pemegang Saham akan dimasukkan dalam mata acara Rapat jika memenuhi persyaratan dalam Pasal 12 ayat 8 Anggaran Dasar Perseroan dan harus sudah diterima oleh Direksi Perseroan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal panggilan Rapat. Jakarta, 02 November 2020 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk Direksi

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cold Storage PPS Cilacap Bantu Serap Ikan Tangkapan

NERACA

Direktur Jenderal Pe-nguatan Daya Saing ProdukKelautan dan Perikanan(PDSPKP), KementerianKelautan dan Perikanan(KKP) Artati Widiarti meng-ungkapkan, KKP terus me-lakukan penguatan terha-dap pelaku usaha, termasuknelayan di sekitar PPS Cila-cap.

"Salah satunya ialahdengan membangun coldstorage untuk membantunelayan-nelayan kecil yangkesulitan menjual hasiltangkapannya karena be-lum mempunyai mitra,"ujar Artati di Jakarta.

Senada Direktur Logis-tik, Ditjen PDSPKP, InnesRahmania saat di Cilacap,Jawa Tengah, menyebutkan,“Di Kota Cilacap ini, me-mang sudah ada 16 cold sto-rage milik swasta, tapi mere-ka hanya menampung tang-

kapan nelayan-nelayanyang sudah bermitra."

Innes menambahkan,ikan layur yang diekspordari cold storage PPS Cila-cap sejak Januari hingga Ok-tober 2020 mencapai lebihdari 900 ton. Adapun gu-dang beku yang dikelolaPPS, merupakan fasilitaspenyimpanan dari DitjenPDSPKP yang dibangun pa-da tahun 2017 dan berka-pasitas 100 ton.

Ke depan, Innes me-mastikan Ditjen PDSPKPakan terus berkolaborasidengan PPS Cilacap gunamelakukan pembinaan ke-pada nelayan dan juga parapekerja yang terlibat dalamoperasional cold storage.

"Kita ke Cilacap dalamrangka mengecek sekaligusmengevaluasi untuk kita la-porkan ke Pak Menteri," uraiInnes.

Sementara salah satusupplier yang menitipkan

ikannya di cold storage PPSCilacap, Bowo mengakusangat merasakan manfaatkeberadaan gudang beku.Menurutnya, sebelum adacold storage ini, ia harusmenjual ikan secara lang-sung ke Jakarta atau Sura-baya. Jaraknya yang jauhmenyebabkan biaya trans-portasi membengkak.

"Parahnya lagi mutuikan turun drastis. Saya belidari nelayan dengan hargakualitas ikan bagus, tetapibegitu sampai di tujuan har-ganya turun karena banyakikan-ikan yang turun kuali-tasnya,“ terang Bowo.

Setiap hari, Bowo men-gakui, mampu menyimpan3-5 ton ikan layur ke gudangbeku PPS Cilacap. Ikan-ikantersebut dikumpulkan darinelayan di daerah Cilacap,Pangandaran, Pacitan, Sa-deng dan Gombong.

Bahkan, di tengah pan-demi Covid-19 sektor kelau-tan dan perikanan justru op-timis untuk mendongkrakekspor . Berdasarkan dataBadan Pusat Statistik (BPS),nilai ekspor hasil perikananIndonesia pada Maret 2020mencapai USD427,71 Jutaatau meningkat 6,34% di-banding ekspor Februari2020. Sementara dibandingMaret 2019 meningkat3,92%.

Volume ekspor hasil

perikanan Indonesia padaMaret 2020 mencapai105,20 ribu ton atau me-ningkat 15,37% dibandingekspor Februari 2020. Jikadibandingkan Maret 2019meningkat 4,89%.

Artinya, secara kumu-latif nilai ekspor Indonesiaselama Januari–Maret 2020mencapai USD1,24 miliaratau meningkat 9,82% di-banding periode yang samatahun 2019. Demikian pulavolume ekspor Januari–Ma-ret 2020 mencapai 295,13ribu ton atau meningkat10,96% dibanding periodeyang sama tahun 2019.

Amerika Serikat me-nempati urutan pertamadari lima negara tujuan uta-ma ekspor selama Janu-ari–Maret 2020. Nilai eksporke negeri Paman Sam terse-but mencapai USD 508,67juta (40,97%). Di peringkatkedua, Tiongkok dengan ni-lai USD173,22 juta (13,95%).Ketiga ada negara-negara diASEAN dengan nilaiUSD162,29 juta (13,07%).

Sebelumnya, KKP jugatelah menyiapkan sejumlahjurus (skenario) jika pande-mi Covid-19 berdampak sig-nifikan terhadap produksiperikanan di Tanah Air, ter-utama perikanan budidayadan kinerja ekspor.

Hal ini lantaran tidakmenutup kemungkinan

bahwa serangan Covid-19akan berpengaruh terhadapterhadap kinerja produksidan ekspor perikanan. Men-teri Edhy mengatakan, hing-ga saat ini pihaknya terusmemantau dan memasti-kan, sekaligus melakukanlangkah-langkah antisipatifjika ada tren penurunan kedepan.

"KKP atau negara akanterus hadir untuk memas-tikan bahwa produktivitastetap terjaga karena saat iniproduktivitas di sektor pe-rikanan budidaya kita se-dang bagus-bagusnya. Kamiterus memantau untuk me-mastikan bahwa perikananbudidaya terus maju, "kataMenteri Kelautan danPerikanan Edhy Prabowo.

"Memang dalam kon-disi ini ada penurunan ek-spor karena konsumsiudang/ikan di beberapa ne-gara menurun. Seperti diAmerika, Eropa dan Chinamembatasi jumlah imporkarena banyak restoranyang tutup. Namun ini sayaharap tidak menjadi ken-dala dan saya harap masya-rakat tidak kendor dalamberbudidaya, harus diyakinibahwa negara tetap hadiruntuk masyakarat. KKPakan terus memantau danmemastikan bahwa usahabudidaya tetap berjalan,”papar Edhy. agus, gro

HARIAN EKONOMI NERACA SENIN, 2 NOVEMBER 2020 10

INDUSTRI & PERDAGANGAN

NERACA

Jakarta - Bahu-mem-bahu antar lembaga pe-merintahan, itulah yangsaat ini dilakukan oleh Ke-menterian dan Lembagauntuk mendorong eksporyang berujung pada pe-ningkatan devisa negara,termasuk sektor pertanian.

Menteri PertanianSyahruI Yasin Limpo dalamkesempatannya beberapawaktu lalu menyampaikan,bahwa gerakan bersama di-lakukan untuk mengopti-malkan potensi pertanianIndonesia dalam me-menuhi kebutuhan dalamnegeri serta memenuhipasar internasional. Disisilain, diharapkan mampumembuka lapangan peker-jaan secara luas di seluruhIndonesia.

"Saya menitipkan pe-san kepada eksportir agarkalian membuka lapanganpekerjaan secara luas. Ka-mi butuh tangan eksportiragar rakyat kita banyak

yang kerja, caranya ting-katkan ekspor kalian," kataSyahrul.

Seperti diketahui, Ba-dan Pusat Statistik (BPS)mencatat neraca perda-gangan Indonesia padaJuni bulan lalu mengalamisurplus sebesar USD1,27miliar. Surplus ini terjadikarena nilai ekspor lebihbesar dari impor. Adapunnilai ekspor secara keselu-ruhan pada bulan Juni2020 mencapai USD12,03milar. Sedangkan imporselama Juni sebesarUSD10,76 miliar.

Mengenai hal ini, Men-teri Perdagangan (Men-dag) Agus Suparmantomenegaskan bahwa ko-moditas pertanian memi-liki kontribusi besar dalamsurplus neraca perdagan-gan Indonesia selamapamdemi Covid 19. Sur-plus tahun ini bahkanmerupakan yang tertinggiselama 5 tahun terakhir,mengalahkan surplus 2017sebesar USD 11,84 miliar.

"Neraca dagang kitasurplus sebesar USD 13,5miliar. Hasil ini lebih baikdari 2019 dalam periodesama yang mengalami de-fisit sebesar USD2,24 mil-iar. Komoditas pertanianmenjadi penyumbang be-sar bagi neraca dagang ki-ta selama pandemi," ujarAgus.

Berdasarkan data ek-spor kumulatif dari bulanJanuari hingga September2020, sektor pertanian me-ningkat sebesar 11,5 per-sen jika dibandingkan de-ngan tahun lalu pada peri-ode yang sama. Adapunproduk ekspor yang me-ningkat diantaranya ada-lah buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran danproduk hewan.

"Hal ini memberikansinyal optimisme bagi ma-syarakat dan pelaku pasar,bahwa perekonomian In-donesia sudah on trackatau di jalurnya menuju kearah yang lebih baik," tam-bah Agus. iwan, gro

Bersinergi Perkuat Ekspor Pertanian

PENJUALAN JAMUR TIRAM ORGANIK : Petani memanen jamur tiram organik di Bagan Pete, Alam Barajo, Jambi, Rabu (28/10/2020). Usaha budi daya jamurorganik dan baglog beromzet Rp65 juta per bulan tersebut sempat anjlok hingga 80 persen selama pandemi COVID-19, tapi mulai bergerak normal dalam se-bulan terakhir.

Jakarta - Keberadaan gudang beku (cold stor-age) di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)Cilacap, terbukti mampu memberikan man-faat untuk mempertahankan mutu ikanekonomis penting seperti layur, tuna, tongkol,cakalang dan udang di daerah sekitar.Bahkan, komoditas yang disimpan di dalamgudang beku tersebut juga dijadikan bahanbaku produk olahan di pasar Tiongkok.

Cold Storage PPS Cilacap Bantu SerapIkan Tangkapan Nelayan Kecil

NERACA/Antarafoto/Wahdi Septiawan/aww

NERACA

Tanggerang – MenteriPerdagangan Agus Supar-manto menjelaskan, pelu-ang ekspor produk kosmetikmasih terbuka lebar karenapermintaan dunia untukproduk kosmetik dan par-fum pada 2019 tercatat sebe-sar USD 82,40 miliar.

Sementara itu, eksporproduk kosmetik Indonesiaberhasil mencatatkan nilaiekspor USD 135,67 juta pa-da periode Januari—Agus-tus 2020. Negara tujuan ek-spor utamanya yaitu Thai-land dengan pangsa 18,89

persen dari total ekspor danSingapura (16,58 persen).Malaysia yang menjadi tu-juan kontainer ekspor kaliini berada di posisi ke-3 den-gan pangsa sebesar 10,71persen. Selanjutnya diikutiFilipina (9 persen) dan Je-pang (6,04 persen).

Astinya, masih banyakpeluang yang dapat diman-faatkan untuk meningka-tkan ekspor produk kosme-tik Indonesia secara global.Hal itu ditunjukkan PT Pa-ragon Technology and Inno-vation (PTI) yang mampumenembus pasar Malaysia.

“Diharapkan dengan

pelepasan ekspor ini, produkkosmetik ini dapat dikenaltidak hanya pada kancah do-mestik, tapi juga pasar inter-nasional,” jelas Agus saatmelakukan pelepasan enamkontainer ekspor PT ParagonTechnology and Innovation(PTI) ke Malaysia periodeOktober 2020, untuk produkkosmetik dan perawatan wa-jah senilai Rp22,9 miliar.

Sementara itu, berdasar-kan catatan KementerianPerdagangan (Kemendag)pada periode Januari—Sep-tember 2020, neraca perda-gangan Indonesia surplussebesar USD 13,51 miliar yangdihasilkan dari surplus sektornonmigas sebesar USD 18,18miliar dan defisit neraca sek-

tor migas sebesar USD 4,66miliar. Surplus kumulatif inibahkan sudah melampauisurplus perdagangan pada2017 yang mencapai USD 11,8miliar, atau yang tertinggi se-jak tahun 2012.

Sehingga dalam hal inipihaknya terus melakukanberbagai langkah untukmenjaga kinerja ekspornonmigas agar tidak turuntajam di tengah tekananekonomi global dan pande-mi Covid-19. “Salah satunyadengan mengatur imporbarang konsumsi secara se-lektif untuk melindungi pe-laku usaha di dalam negerisehingga surplus neracaperdagangan dapat terjagaselama lima bulan berturut-

turut,” jelas Agus.Selain pengaturan im-

por, Agus megungkapkan,pihaknya juga melakukansejumlah kebijakan lain da-lam menjaga kinerja perda-gangan luar negeri tahun ini.Kebijakan tersebut, antaralain memberi stimulus eko-nomi nonfiskal serta meng-amankan ketersediaan alatkesehatan untuk mendu-kung upaya penangananpandemi. Kemudian men-dukung potensi kinerja ek-spor alat kesehatan, sertamemanfaatkan forum kerjasama perdagangan interna-sional demi mengurangihambatan perdaganganyang justru menguat di ma-sa pandemi. iwan, gro

Ekspor Kosmetik Menembus Rp22,9 Miliar

NERACA

Jakarta - Pemerintahbertekad untuk terus men-ciptakan iklim bisnis yangkondusif di tanah air, mis-alnya dengan memberikankemudahan bagi pelakuusaha dalam mengurusperizinan. Langkah strate-gis ini tertuang pada Pera-turan Pemerintah Nomor24 Tahun 2018 tentangPelayanan Perizinan Ber-usaha Terintegrasi SecaraElektronik.

“Regulasi tersebut ber-implikasi pada ketentuanizin lingkungan di kawasanindustri. Sebab, di Pasal 35,disebutkan bahwa izinlingkungan tidak dipersya-ratkan untuk lokasi usahayang berada di kawasan in-dustri,” kata Direktur Jen-deral Ketahanan, Perwila-yahan dan Akses IndustriInternasional (KPAII) Ke-menterian Perindustrian(Kemenperin), DodyWidodo.

Dody mengungkap-kan, sebagai ganti izin ling-kungan, pelaku usaha didalam kawasan industriwajib menyusun secararinci Rencana PengelolaanLingkungan Hidup (RKL)dan Rencana PemantauanLingkungan Hidup (RPL).“Penyusunan oleh perusa-

haan industri tersebut ha-rus mendapat persetujuandari pengelola kawasan in-dustri,” terang Dody.

Selanjutnya, kataDody, pengelola kawasanindustri sebagai pemegangizin lingkungan berperanmelakukan pemantauanterhadap aktivitas kegiatanusaha dari perusahaan in-dustri. Sedangkan perusa-haan industri melakukanpengelolaan dan peman-tauan lingkungan hidupberdasarkan RKL-RPL rin-ci, serta pelaporan pelak-sanaan RKL-RPL rinci ke-pada pengelola kawasan.

“Sebagai tindak lanjutdari regulasi tersebut, kamitelah menerbitkan Pera-turan Menteri Perindus-trian Nomor 1 Tahun 2020tentang Penyusunan RKL-RPL Rinci Bagi PerusahaanIndustri yang Berada atauakan Berlokasi di KawasanIndustri,” papar Dody.

Permenperin 1/2020bertujuan sebagai pedo-man bagi perusahaan in-dustri yang sudah beradaatau akan berlokasi di ka-wasan industri, khususnyauntuk memeriksa danmemberikan persetujuanRKL-RPL rinci serta dapatmelakukan pemantauanpelaksanaaan RKL-RPLrinci.

Dody optimistis, apa-bila aturan tersebut di-jalankan secara baik akanterjadi peningkatan nilaiinvestasi, mengingat ber-bagai proyek infrastruktursebagian telah selesai dandapat beroperasi. “Selainitu, upaya pemerintah da-lam melakukan deregulasikebijakan terkait dalampenumbuhan iklim beru-saha terus dilaksanakansalah satunya diwujudkanmelalui penyediaan plat-form Online Single Sub-mission (OSS),” imbuhDody.

Dody menambahkan,Kemenperin mencatat,sepanjang tahun 2019, to-tal investasi di sektor in-dustri mencapai Rp215,9triliun. Guna meningkat-kan realisasi penanamanmodal di tanah air, DirjenKPAII menyebutkan, perluupaya perbaikan kondisidalam negeri melalui pen-goptimalan harmonisasidan sinkronisasi regulasiyang terkait investasi.

“Selain itu mendorongharga energi yang semakinkompetitif. Dari sisi faktoreksternal, dipengaruhifluktuasi nilai tukar dollarAS yang dipicu oleh kenaik-an suku bunga AS dan pen-guatan dollar AS di pasarglobal,” ujar Dody. iwan, gro

Perusahaan di Kawasan Industri TidakPerlu Susun Izin Lingkungan

PENGUMUMANKEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk(Perseroan)

Dengan ini diberitahukan kepada Para Pemegang Saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (“Perseroan”) bahwa Perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta pada hari Rabu tanggal09 Desember 2020. Panggilan Rapat tersebut akan diiklankan melalui surat kabar pada tanggal 17 November 2020.Berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat 9.1 dan 9.3 Anggaran Dasar Perseroan, Panggilan untuk Rapat akan diiklankan dalam 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia pada tanggal 17 November 2020, yang mempunyai peredaran nasional dalam wilayah Indonesia, situs web Bursa Efek dan situs web Perseroan.Berdasarkan ketentuan pasal 12 ayat 15 Anggaran Dasar Perseroan, yang berhak untuk menghadiri/diwakili dalam Rapat adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal16 November 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB.Setiap usul Pemegang Saham akan dimasukkan dalam mata acara Rapat jika memenuhi persyaratan dalam Pasal 12 ayat 8 Anggaran Dasar Perseroan dan harus sudah diterima oleh Direksi Perseroan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal panggilan Rapat.

Jakarta, 02 November 2020PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk

Direksi

Pengumuman RUPST BMSR_Neraca-2x80-BW_2 November 2020