cold chain1

48
Latar Belakang Imunisasi merupakan upaya Kesmas yang terbukti paling cost effective. Berhasil membasmi Penyakit cacar, Polio : tidak ditemukan lagi kasus polio sejak tahun 1995 s/d 2005,

Upload: adipr

Post on 26-Jun-2015

394 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cold Chain1

Latar Belakang

Imunisasi merupakan upaya Kesmas yang terbukti paling cost effective.

Berhasil membasmi Penyakit cacar,

Polio : tidak ditemukan lagi kasus polio sejak tahun 1995 s/d 2005,

Page 2: Cold Chain1

Latar Belakang

Penurunan KLB dan Jumlah Kasus Campak, Difteri, Tetanus Neonatorum.

Cakupan Imunisasi Harus Tinggi dan Merata untuk Mencapai Tingkat Population lmunity (Kekebalan Masyarakat ).

PD3I Dibasmi, Dieliminasi dan Dikendalikan’

Page 3: Cold Chain1

Jenis Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi ( PD3I)

Program Imunisasi : TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak, dan Hep B.

Meningitis Meningokokus ( HAJI),Rabies.

Jenis Penyakit yang dlm pengembangan untuk dapat dicegah dengan lmunisasi : Malaria, Demam Berdarah, HIV/AIDS, Avian lnfluenzae, JE.

Page 4: Cold Chain1
Page 5: Cold Chain1

Tujuan :Terwujudnya penurunan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat PD3I

SasaranMemberikan Pelayanan imunisasi kepada bayi umur 0 – 11 bulan, ibu hamil/wanita usia subur 15 s.d. 39 tahun, Anak SD Kls. I, II, dan Kls III.

Pengelola Imunisasi di setiap jenjang administrasi (Posyandu, POSKESDES, Puskesmas, Dinkes Kab/Kota, Provinsi)

Lintas Sektor, Swasta dan Organisasi Masyarakat terkait dalam pelayanan Imunisasi

Page 6: Cold Chain1

Sasaran berdasarkan Usia dan tingkat kekebalan yang ditimbulkan

Imunisasi Dasar :

Bayi ( Umur kurang 1 tahun) BCG 1 kl, Unijec Hb 1 kl, DPT/Hb 3 kl, Polio 4 kl, Campak 1 kl.

Imunisasi Lanjutan/Ulang :

Anak SD (Campak, DT,TT)

Wanita Usia Subur ( WUS ) usia 15 – 39 tahun, termasuk Ibu Hamil dan Calon Pengantin ( TT )

Page 7: Cold Chain1

Kebijakan

Penyelenggaraan Imunisasi dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta, dan masyarakat dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antar pihak terkait.Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi baik terhadap sasaran masyarakat maupun sasaran wilayah.

Page 8: Cold Chain1

Mengupayakan kualitas pelayanan yang bermutu.Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan program dan.Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara Geografis.

Page 9: Cold Chain1

VAKSIN & COLD CHAINVAKSIN & COLD CHAIN

Page 10: Cold Chain1

Pengertian VaksinPengertian Vaksin

VaksinVaksin

suatu produk biologik yang terbuat dari suatu produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen kuman, atau racun kuman, komponen kuman, atau racun kuman yang telah dilemahkan atau kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang dimatikan dan berguna untuk merangsang timbulnya kekebalan tubuh seseorang. timbulnya kekebalan tubuh seseorang.

Page 11: Cold Chain1

Penggolongan berdasarkanPenggolongan berdasarkanasal antigen asal antigen

1.1. Bibit penyakit yang dilemahkan (Bibit penyakit yang dilemahkan (live live attenuatedattenuated))

Virus : Polio (OPV), Campak, Yellow FeverVirus : Polio (OPV), Campak, Yellow Fever

Bakteri: BCGBakteri: BCG

2.2. Bibit penyakit yang dimatikan (Bibit penyakit yang dimatikan (inactivated)inactivated)Seluruh partikel diambil:Seluruh partikel diambil:

Virus : IPV (Inactivated Polio Vaccine),Virus : IPV (Inactivated Polio Vaccine),

RabiesRabies

Bakteri : PertusisBakteri : Pertusis

Page 12: Cold Chain1

Penggolongan berdasarkan Penggolongan berdasarkan sensitivitas terhadap suhusensitivitas terhadap suhu

FSFS(Freeze (Freeze

Sensitive)Sensitive)tidak tahan bekutidak tahan beku

gol. vaksin yang gol. vaksin yang akan rusak akan rusak terhadap suhu terhadap suhu dingin <0dingin <000C C (beku) (beku)

Hepatitis BHepatitis B

DPTDPT

DPT/HBDPT/HB

DTDT

TTTT

HSHS(Heat Sensitive)(Heat Sensitive)tidak tahan panastidak tahan panas

gol. vaksin yang gol. vaksin yang akan rusak akan rusak terhadap terhadap paparan panas paparan panas yang berlebih yang berlebih (>34(>3400C)C)

BCGBCG

POLIOPOLIO

CAMPAKCAMPAK

Page 13: Cold Chain1

JENIS – JENIS VAKSINJENIS – JENIS VAKSIN

1. BCG

2. DPT/HB

3. TT

4. DT

5. Polio

6. Campak

7. Hepatitis B

Page 14: Cold Chain1

VAKSIN BCG VAKSIN BCG

vaksin bentuk beku kering yang mengandung mycobacterium bovis hidup yang sudah dilemahkan dari strain Paris no. 1173.P2.

Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa

a.a. Vaksin BCG Strain ParisVaksin BCG Strain Paris

Page 15: Cold Chain1

vaksin hidup bentuk beku kering yang mengandung mycobacterium bovis strain Danish 1331yang sudah dilemahkan.

Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa

a.a. Vaksin BCG Strain Danish 1331Vaksin BCG Strain Danish 1331

Page 16: Cold Chain1

Indikasi : Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B

VAKSIN DPT-HBVAKSIN DPT-HB

Vaksin mengandung DPT berupa Toxoid Difteri Vaksin mengandung DPT berupa Toxoid Difteri dan Toxoid Tetanus yang dimurnikan dan dan Toxoid Tetanus yang dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin Hepatitis B pertusis yang inaktifasi serta vaksin Hepatitis B yg merupakan sub unit vaksin virus yg yg merupakan sub unit vaksin virus yg mengandung HBsAg murni dan bersifat mengandung HBsAg murni dan bersifat non non infectiousinfectious

Page 17: Cold Chain1

VAKSIN TTVAKSIN TT

Indikasi : Indikasi :

Untuk pemberian Kekebalan aktif Untuk pemberian Kekebalan aktif terhadap tetanusterhadap tetanus

Vaksin yg mengandung Toxoid Tetanus yg Vaksin yg mengandung Toxoid Tetanus yg telah dimurnikan dan terabsorbsi kedalam 3 telah dimurnikan dan terabsorbsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet.mg/ml digunakan sebagai pengawet.

Page 18: Cold Chain1

VAKSIN DTVAKSIN DT

Indikasi :Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan simultan Untuk pemberian kekebalan simultan terhadap difteri dan tetanusterhadap difteri dan tetanus

Vaksin yang mengandung toxoid difteri Vaksin yang mengandung toxoid difteri dan tetanus yg telah dimurnikandan tetanus yg telah dimurnikan

Page 19: Cold Chain1

VAKSIN POLIO (Oral Polio Vaccine)VAKSIN POLIO (Oral Polio Vaccine)

Indikasi : Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan aktif Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitisterhadap poliomyelitis

Vaksin Polio Trivalent yg terdiri Vaksin Polio Trivalent yg terdiri dari suspensi virus poliomyelitis dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yg tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yg sudah dilemahkan.sudah dilemahkan.

Page 20: Cold Chain1

VAKSIN CAMPAKVAKSIN CAMPAK

Indikasi : Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campakpenyakit campak

Vaksin virus hidup yang Vaksin virus hidup yang dilemahkan, setiap dilemahkan, setiap dosis mengandung tidak kurang dari 1000 dosis mengandung tidak kurang dari 1000 infectife unitinfectife unit virus strainvirus strain CAM 70 dan tdk lebih CAM 70 dan tdk lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin.residu erythromycin.

Page 21: Cold Chain1

VAKSIN HEPATITIS BVAKSIN HEPATITIS B

Indikasi : Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B. hepatitis B.

Vaksin Virus recombinan yg telah diinaktivasikan dan bersifat non – infectious berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi

Page 22: Cold Chain1

Masa Simpan VaksinMasa Simpan Vaksin

VAKSINVAKSIN SUHU SUHU PENYIMPANANPENYIMPANAN

UMUR UMUR VAKSINVAKSIN

FSFSHEP. BHEP. B

+2+200C s/d +8C s/d +800CC

26 bulan26 bulan

DPT/HBDPT/HB 2 tahun2 tahun

DPTDPT 2 tahun2 tahun

DTDT 2 tahun2 tahun

TTTT 2 tahun2 tahun

HSHSBCGBCG +2+200C s/d +8C s/d +800CC

-15-1500C s/d -25C s/d -2500CC1 tahun1 tahun

POLIOPOLIO +2+200C s/d +8C s/d +800CC-15-1500C s/d -25C s/d -2500CC

6 bulan6 bulan2 tahun2 tahun

CAMPAKCAMPAK +2+200C s/d +8C s/d +800CC-15-1500C s/d -25C s/d -2500CC

2 tahun2 tahun

Pelarut BCGPelarut BCG+2+200C s/d suhu kamarC s/d suhu kamar 4 tahun4 tahun

Pelarut CampakPelarut Campak

Page 23: Cold Chain1

Kerusakan Vaksin terhadap SuhuKerusakan Vaksin terhadap Suhu

VAKSINVAKSIN SUHUSUHU BERTAHANBERTAHAN

FSFS

Hep. BHep. B -0,5-0,500CC Max ½ jamMax ½ jam

DPT, TT, DTDPT, TT, DT -5-500C s/d -C s/d -101000CC

Max 1,5-2 Max 1,5-2 jamjam

DPTDPT

Beberapa Beberapa 00C di atas C di atas suhu kamar suhu kamar (<34(<3400C)C)

14 hari14 hari

Hep.B & TTHep.B & TT 30 hari30 hari

HSHSPolioPolio 2 hari2 hari

Campak & Campak & BCGBCG

7 hari7 hari

Page 24: Cold Chain1

SEMUA VAKSIN AKAN RUSAK BILA SEMUA VAKSIN AKAN RUSAK BILA TERKENA SINAR MATAHARI TERKENA SINAR MATAHARI

LANGSUNGLANGSUNG

PEMBEKUAN AKAN PEMBEKUAN AKAN

MERUSAK VAKSIN MERUSAK VAKSIN FSFS

Page 25: Cold Chain1

PASTIKAN PELARUT VAKSIN TIDAK PASTIKAN PELARUT VAKSIN TIDAK TERTUKAR ANTARA BCGTERTUKAR ANTARA BCG

DAN CAMPAKDAN CAMPAK

PASTIKAN VAKSIN DAN PELARUTNYA PASTIKAN VAKSIN DAN PELARUTNYA BERASAL DARI PABRIK YANG SAMABERASAL DARI PABRIK YANG SAMA

PELARUT CAMPAK DAN BCG TIDAK BOLEH BEKU

Page 26: Cold Chain1

Dosis dan Cara Pemberian VaksinDosis dan Cara Pemberian VaksinDosisDosis PemberianPemberian

Hep. BHep. B 0,5 mL0,5 mL intra muskularintra muskular

BCGBCG 0,05 mL0,05 mL intra kutanintra kutan

PolioPolio 2 tetes2 tetes oraloral

DPTDPT 0,5 mL0,5 mL intra muskularintra muskular

DPT/HBDPT/HB 0,5 mL0,5 mL intra muskularintra muskular

DTDT 0,5 mL0,5 mL intra muskularintra muskular

TTTT 0,5 mL0,5 mL intra muskularintra muskular

CampakCampak 0,5 mL0,5 mL sub kutansub kutan

Page 27: Cold Chain1

Penggunaan vaksin yang telah dibuka Penggunaan vaksin yang telah dibuka di pelayanan statisdi pelayanan statis

VAKSINVAKSIN MASA PEMAKAIANMASA PEMAKAIAN

HEP. B (Uniject)HEP. B (Uniject) Satu dosisSatu dosis

BCGBCG 3 jam3 jam

POLIOPOLIO 2 minggu2 minggu

DPTDPT 4 minggu4 minggu

DPT/HBDPT/HB 4 minggu4 minggu

CAMPAKCAMPAK 6 jam6 jam

DTDT 4 minggu4 minggu

TTTT 4 minggu4 minggu

Page 28: Cold Chain1

LatihanLatihan

FSFS HSHS

Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku

Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas

BCGBCG

Hepatitis BHepatitis B

PolioPolio

DPT/HBDPT/HB

CampakCampak

DTDT

TTTT

Page 29: Cold Chain1

LatihanLatihan

FSFS HSHS

Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku

Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas

BCGBCG

Hepatitis BHepatitis B

PolioPolio

DPT/HBDPT/HB

CampakCampak

DTDT

TTTT

Page 30: Cold Chain1

LatihanLatihan

FSFS HSHS

Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku

Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas

BCGBCG

Hepatitis BHepatitis B

PolioPolio

DPT/HBDPT/HB

CampakCampak

DTDT

TTTT

Page 31: Cold Chain1

LatihanLatihan

FSFS HSHS

Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku

Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas

BCGBCG

Hepatitis BHepatitis B

PolioPolio

DPT/HBDPT/HB

CampakCampak

DTDT

TTTT

Page 32: Cold Chain1

LatihanLatihan

FSFS HSHS

Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku

Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas

BCGBCG

Hepatitis BHepatitis B

PolioPolio

DPT/HBDPT/HB

CampakCampak

DTDT

TTTT

Page 33: Cold Chain1

LatihanLatihan

FSFS HSHS

Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku

Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas

BCGBCG

Hepatitis BHepatitis B

PolioPolio

DPT/HBDPT/HB

CampakCampak

DTDT

TTTT

Page 34: Cold Chain1

LatihanLatihan

FSFS HSHS

Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku

Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas

BCGBCG

Hepatitis BHepatitis B

PolioPolio

DPT/HBDPT/HB

CampakCampak

DTDT

TTTT

Page 35: Cold Chain1

LatihanLatihan

FSFS HSHS

Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku

Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas

BCGBCG

Hepatitis BHepatitis B

PolioPolio

DPT/HBDPT/HB

CampakCampak

DTDT

TTTT

Page 36: Cold Chain1

LatihanLatihan

FSFS HSHS

Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku

Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas

BCGBCG

Hepatitis BHepatitis B

PolioPolio

DPT/HBDPT/HB

CampakCampak

DTDT

TTTT

Page 37: Cold Chain1

LatihanLatihan

FSFS HSHS

Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku

Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas

BCGBCG

Hepatitis BHepatitis B

PolioPolio

DPT/HBDPT/HB

CampakCampak

DTDT

TTTT

Page 38: Cold Chain1

LatihanLatihan

FSFS HSHS

Vaksin tidak tahan bekuVaksin tidak tahan beku

Vaksin tidak tahan panasVaksin tidak tahan panas

BCGBCG

Hepatitis BHepatitis B

PolioPolio

DPT/HBDPT/HB

CampakCampak

DTDT

TTTT

Page 39: Cold Chain1

PERALATAN DAN PERALATAN DAN PERAWATAN RANTAI PERAWATAN RANTAI

VAKSINVAKSIN

Page 40: Cold Chain1

A. PERALATAN RANTAI VAKSINA. PERALATAN RANTAI VAKSIN

1. Pengertian1. Pengertianadalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan. suhu yang telah ditetapkan.

2. Fungsi2. FungsiAdalah untuk untuk menyimpan/membawa vaksin pada suhu yang Adalah untuk untuk menyimpan/membawa vaksin pada suhu yang telah ditetapkan sehingga potensi vaksin dapat terjamin.telah ditetapkan sehingga potensi vaksin dapat terjamin.

3.3. Peralatan Rantai VaksinPeralatan Rantai VaksinAlat menyimpan vaksin : Cold room, Lemari es, FreezerAlat menyimpan vaksin : Cold room, Lemari es, FreezerAlat membawa vaksin : Cold box, Vaccine carrierAlat membawa vaksin : Cold box, Vaccine carrierAlat mempertahankan suhu : Cool pack, Cold packAlat mempertahankan suhu : Cool pack, Cold pack

Page 41: Cold Chain1

System penyimpanan vaksinSystem penyimpanan vaksinProvinceProvince

DistricsDistrics

Health centerHealth center

3 + 1

2 + 1

1 + 1 mg

Page 42: Cold Chain1

Model lemari es standar WHO / UNICEFModel lemari es standar WHO / UNICEFLEMARI ES TINGKAT PUSKESMAS YANG SUDAH TERDAFTAR DI WHO / UNICEF (PIS 2000)

RCW 42 EK FCW 20 EK RCW 50 EK TCW 2000

(PIS E3/22 -M) (PIS E3/73-M) (PIS E3/91-M) (PIS E3/111-M)

Vestfrost MK 144 (PIS E3/57-M) Vestfrost MK 204 (PIS E3/81-M) Dovline (PIS E3/110-M)

Page 43: Cold Chain1

Bentuk Pintu Lemari Es/FreezerBentuk Pintu Lemari Es/Freezer

Buka dari depan (front opening)Buka dari depan (front opening)– Lemari es rumah tanggaLemari es rumah tangga– Tidak dianjurkan untuk menyimpan vaksinTidak dianjurkan untuk menyimpan vaksin

Buka ke atas (top opening)Buka ke atas (top opening)– Untuk menyimpan vaksinUntuk menyimpan vaksin– Contoh: RCW 42 EK, RCW 50 EKContoh: RCW 42 EK, RCW 50 EK

Page 44: Cold Chain1

Tempat penyimpanan vaksinTempat penyimpanan vaksin

Buka atasBuka depan

Page 45: Cold Chain1

Hasil test lemari es buka depanHasil test lemari es buka depanData suhu lemari es Rumah Tangga.

21Fr 22Sa 23Su 24Mo 25Tu 26We 27Th 28Fr

Time (starting 20/02/2003)

0

4,0

8,0

12,0

16,0

Temp

eratur

e °C

Minimun area

Medium area Maximun area

1

2

3

1

2

3

TTM diletakan diatas

TTM diletakan ditengah

TTM diletakan dibawah

Page 46: Cold Chain1

Hasil test lemari es buka atasHasil test lemari es buka atas

Page 47: Cold Chain1

RCW 42 EK: suhu dekat evaporator bisa < 0°CJauh dari evaporator suhu +2°C – +8°C

PENATAAN VAKSINPENATAAN VAKSIN

Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan

Page 48: Cold Chain1

RCW 50 EK: kompartmen kanan dan kiri suhu +2°C – +8°Cbagian tengah freezer

PENATAAN VAKSINPENATAAN VAKSIN

Jarak antar vaksin miniman 1- 2 cm atau 1 jari tangan