cinta dalam perspektif psikologi

2
Cinta dalam perspektif Psikologi Cinta merupakan subjek sulit dipahami, sulit untuk mendefinisikan dan memahami cinta karena ada banyak jenis cinta. Meskipun demikian, psikolog telah mulai membuat beberapa kemajuan dalam studi tentang cinta. Salah satu pioneer penelitian tentang cinta, Elaine Hatfield dan Ellen Berscheid, telah mengusulkan bahwa hubungan romantis yang ditandai dengan dua jenis cinta (Weiten, 2008): 1. Passionate love merupakan cinta yang penuh kasih/nafsu merupakan pengalaman psikologis yang muncul secara biologis ketika kita menemukan seseorang yang menarik. Cinta jenis ini adalah cinta yang memiliki pasang surut, karena dikaitkan dengan perubahan besar dalam emosi positif dan negatif (Weiten, 2008). 2. Companionate love adalah cinta yang hangat, percaya, sayang, toleran bagi orang lain yang hidup bersama dengan individu. Passionate love dan companionate love dapat hidup berdampingan, tetapi mereka tidak selalu berjalan seiring. Penelitian menunjukkan bahwa, companionate love lebih kuat berhubungan dengan kepuasan hubungan daripada passionate love (Weiten, 2008). Robert Sternberg (2006, dalam Weiten, 2008) mengemukakan bahwa cinta memiliki tiga aspek bukan hanya dua. Dia membagi companionate love menjadi intimacy dan commitment. 1. Intimacy mengacu pada kehangatan, kedekatan, dan berbagi dalam sebuah hubungan. 2. Commitment adalah niat untuk menjaga hubungan terlepas dari kesulitan dan biaya yang mungkin timbul. Sternberg telah memetakan hubungan yang mungkin antara berlalunya waktu dan ketiga komponen cinta. Ia berpendapat bahwa passionate mencapai puncaknya pada fase awal cinta dan

Upload: wahyu-widodo

Post on 02-Feb-2016

43 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bagaimana psikologi melihat cinta

TRANSCRIPT

Page 1: Cinta Dalam Perspektif Psikologi

Cinta dalam perspektif Psikologi

Cinta merupakan subjek sulit dipahami, sulit untuk mendefinisikan dan memahami cinta karena ada banyak jenis cinta. Meskipun demikian, psikolog telah mulai membuat beberapa kemajuan dalam studi tentang cinta. Salah satu pioneer penelitian tentang cinta, Elaine Hatfield dan Ellen Berscheid, telah mengusulkan bahwa hubungan romantis yang ditandai dengan dua jenis cinta (Weiten, 2008):

1. Passionate love merupakan cinta yang penuh kasih/nafsu merupakan pengalaman psikologis yang muncul secara biologis ketika kita menemukan seseorang yang menarik. Cinta jenis ini adalah cinta yang memiliki pasang surut, karena dikaitkan dengan perubahan besar dalam emosi positif dan negatif (Weiten, 2008).

2. Companionate love adalah cinta yang hangat, percaya, sayang, toleran bagi orang lain yang hidup bersama dengan individu. Passionate love dan companionate love dapat hidup berdampingan, tetapi mereka tidak selalu berjalan seiring. Penelitian menunjukkan bahwa, companionate love lebih kuat berhubungan dengan kepuasan hubungan daripada passionate love (Weiten, 2008).

Robert Sternberg (2006, dalam Weiten, 2008) mengemukakan bahwa cinta memiliki tiga aspek bukan hanya dua. Dia membagi companionate love menjadi intimacy dan commitment.

1. Intimacy mengacu pada kehangatan, kedekatan, dan berbagi dalam sebuah hubungan. 2. Commitment adalah niat untuk menjaga hubungan terlepas dari kesulitan dan biaya

yang mungkin timbul.

Sternberg telah memetakan hubungan yang mungkin antara berlalunya waktu dan ketiga komponen cinta. Ia berpendapat bahwa passionate mencapai puncaknya pada fase awal cinta dan kemudian terkikis. Ia percaya bahwa intimacy dan commitment meningkat seiring waktu, meskipun pada tingkat yang berbeda.

Sebuah penelitian menarik dilakukan oleh Aron, dkk (2005) mereka melakukan pencitraan otak ketika seseorang berpikir tentang seseorang mereka cintai dengan bergairah, hasilnya pikiran-pikiran ini mengaktifkan sirkuit dopamin di otak yang dikenal untuk diaktifkan oleh kokain dan obat-obatan adiktif lainnya. Mungkin itu menjelaskan mengapa gairah cinta kadang-kadang menyerupai kecanduan (Weiten, 2008).

Daftar Pustaka

Weiten,W. (2010). Psychology: Themes and Variations 8th Edition. Toronto: Thomas