choerunisa febriana puspitasari (4123143822),...
TRANSCRIPT
CHOERUNISA FEBRIANA PUSPITASARI (4123143822), PELAKSANAAN
PROGRAM KERJA KEHUMASAN DI LEMBAGA PEMERINTAH DKI
JAKARTA (Survey Deskriptif: Program Penyuluhan Pengelolaan TPST
Bantargebang Oleh Seksi Penyuluhan Dan Hubungan Masyarakat Dinas
Lingkungan Hidup DKI Jakarta)
Choerunisa Febriana Puspitasari
Alamat: Komplek Polri Satwal Ciracas Blok B No.9 Rt 007/Rw 004,
Ciracas, Jakarta Timur
Email: [email protected]
Pembimbing: Marisa Puspita Sary, M.Si
ABSTRACT
In the program of counseling management of TPST Bantargebang by
Section Counseling and Public Relations of DKI Jakarta Environmental Office
do counseling to the citizen Bantargebang TPST and communicating to the
citizens by inviting people involved in management program of TPST
Bantargebang so that citizen understand garbage management system at
TPST Bantargebang done by DKI Jakarta Environment Agency. However, in
the management program of TPST Bantargebang, many people who don’t
know the existence of the program where the benefits are very useful for people
around Bantargebang TPST. So the formulation of the problem in this research
is how the implementation of public relations programs in Jakarta government
agencies about the extension program management of Bantargebang TPST
by the extension section and public relations Office of the Environment of DKI
Jakarta?
In this study the authors use the concept of work program planning
process with the implementation of public relations program variables. This
variable has four dimensions. The dimensions are research-listening, decisions
planning-decision, communication-action, and evaluation.
The research approach used is quantitative method, with descriptive
research type. The study was conducted in November 2017 - February 2018.
The authors used primary data questionnaires and secondary data interviews,
using the interval scale measurement. Populations and samples in this study
as many as 36 employees of Section Counseling and Public Relations field
Participation Society Environment Department of Jakarta. The sampling
technique used is the census. The data analysis technique used is descriptive
statistic using mean central tendency.
In this research, there is research-listening dimension with the highest
mean value, meaning that the Public Relation of Jakarta Environment Agency
prior to conducting Bantargebang TPST management program based on
opinions, attitudes, and reactions concerned have been done well because
such as receipt of complaints from citizens to the Public Relation of Jakarta
Environment Agency has done well. However, there is a dimension with the
lowest mean value that is evaluating meaning that done by Public Relation of
Jakarta Environment Department has not maximally done to Bantargebang
TPST management program like not maximal in direct jump to see place of
management of TPST Bantargebang and direct communication to local people
around TPST Bantargebang .
The conclusion of this research is in the planning of Bantargebang
TPST management program is well prepared and run well but in evaluation or
appraisal, public relation of DKI Jakarta Environmental Office still not maximal
done to the people around TPST Bantargebang.
Keywords : Counseling, Planning, Evaluation.
A. Pendahuluan
Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas
public relations atau humas di lapangan adalah cara menciptakan hubungan
harmonis antara organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya
atau stakeholder-sasaran khalayak yang terkait. Hasil yang diharapkan adalah
terciptanya citra positif (good images), kemauan baik (good will), saling
menghargai (mutual appreciation), saling timul pengertian (mutual
understanding), toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak.
Dalam melakukan program kerja, seorang PR dan sub bagian lainnya
dalam instansi dapat bekerjasama dalam menyukseskan program kerja yang
akan dilakukan. Hal tersebut terjadi di dalam Dinas Lingkungan Hidup DKI
Jakarta dimana bagian Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) bekerjasama
dengan bagian Peran Serta Masyarakat (PSM) khususnya Seksi Penyuluhan
dan Hubungan Masyarakat dalam menyukseskan program pengelolaan TPST
Bantargebang dengan baik dan benar.
Dalam program penyuluhan pengelolaan TPST Bantargebang oleh
Seksi Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI
Jakarta melakukan penyuluhan kepada warga sekitar TPST Bantargebang
serta melakukan komunikasi kepada warga dengan mengajak warga ikut
terlibat dalam program pengelolaan TPST Bantargebang agar warga
memahami sistem pengelolaan sampah di TPST Bantargebang yang
dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Namun, dalam program
pengelolaan TPST Bantargebang, banyak warga yang belum mengetahui
adanya program tersebut dimana manfaat yang ditimbulkan sangat berguna
untuk warga sekitar TPST Bantargebang.
Penyuluhan merupakan kegiatan yang penting bagi perusahaan atau
instansi dalam memperkenalkan dan mempersuasi khalayak terhadap
program kerja yang sedang dilaksanakan. Dalam program pengelolaan TPST
Bantargebang, banyak warga yang belum mengetahui adanya program
tersebut dimana manfaat yang ditimbulkan sangat berguna untuk warga sekitar
TPST Bantargebang.
B. Kajian Pustaka
Perencanaan, pengorganisasian, pengkomunikasian hingga
pengevaluasian suatu program kerja PR/Humas melalui berbagai aktivitas
yang dilaksanakan oleh public relations. Aktivitas praktisi humas/PR di
lapangan mencakup sebagai konseptor (conceptor), penasihat (counselor),
komunikator (communicator), dan penilai (evaluator) yang handal. Oleh karena
itu, menjadi sangat penting apabila pejabat humas/PRO dituntut untuk memiliki
kemampuan memecahkan berbagai macam masalah yang dihadapinya dalam
organisasi.
Konsep dalam penelitian ini adalah proses perencanaan program kerja
dengan variabel pelaksanaan program kerja kehumasan. Konsep ini memiliki
4 turunan dimensi dan beberapa indikator. Dimensi yang pertama yaitu
Penelitian dan Mendengarkan yang memiliki 3 indikator antara lain: opini,
sikap, dan reaksi yang berkepentingan. Dimensi yang kedua yaitu
Perencanaan dan Mengambil Keputusan yang memiliki 3 indikator antara lain:
ide-ide, reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan, dan penetapan program
kerja organisasi sejalan dengan kepentingan atau keinginan.
Dimensi yang ketiga yaitu Mengkomunikasikan dan Pelaksanaan yang
memiliki 2 indikator antara lain: pihak-pihak yang dianggap penting dan pihak-
pihak yang berpotensi untuk memberikan dukungan. Dimensi yang keempat
yaitu Mengevaluasi yang memiliki 2 indikator antara lain: efektivitas dari teknik-
teknik manajemen dan komunikasi yang telah dipergunakan.
Tiap tahapan dari keempat tahapan yang disebutkan diatas saling
berkaitan erat satu dengan yang lainya. Artinya tahapan satu dengan tahapan
yang lainya saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisah – pisahkan.
Semua konsep dikaitkan dengan pelaksanaan program kerja kehumasan di
lembaga pemerintah DKI Jakarta terkait program penyuluhan pengelolaan
TPST Bantargebang oleh seksi penyuluhan dan hubungan masyarakat dinas
lingkungan hidup DKI Jakarta.
C. Metodelogi Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif,
dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas
Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Populasi dan sampel dalam penelitian ini
sebanyak 36 pegawai Seksi Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat bidang
Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Teknik
penarikan sampel yang digunakan adalah sensus.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Konsep dalam penelitian ini adalah proses perencanaan program kerja
dengan variabel pelaksanaan program kerja kehumasan. Konsep ini memiliki
4 turunan dimensi dan beberapa indikator. Dimensi yang pertama yaitu
Penelitian dan Mendengarkan yang memiliki 3 indikator antara lain: opini,
sikap, dan reaksi yang berkepentingan. Dimensi yang kedua yaitu
Perencanaan dan Mengambil Keputusan yang memiliki 3 indikator antara lain:
ide-ide, reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan, dan penetapan program
kerja organisasi sejalan dengan kepentingan atau keinginan.
Dimensi yang ketiga yaitu Mengkomunikasikan dan Pelaksanaan yang
memiliki 2 indikator antara lain: pihak-pihak yang dianggap penting dan pihak-
pihak yang berpotensi untuk memberikan dukungan. Dimensi yang keempat
yaitu Mengevaluasi yang memiliki 2 indikator antara lain: efektivitas dari teknik-
teknik manajemen dan komunikasi yang telah dipergunakan.
Berdasarkan nilai tabel dan diagram per dimensi dapat dinyatakan
bahwa nilai mean tertinggi terdapat pada dimensi kedua yaitu perencanaan
dan mengambil keputusan. Dimensi kedua memiliki tiga indikator yaitu ide-ide,
strategi perencanaan, dan PR melakukan penyusunan masalah. Rata-rata
jawaban tiap pernyataan yang terdapat pada setiap indikator di dalam dimensi
perencanaan dan mengambil keputusan adalah setuju.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perencanaan yang telah disusun
oleh humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sangat matang sehingga
program pengelolaan TPST Bantargebang ini berjalan lancar. Perencanaan
yang dilakukan seperti pembuatan alur pengelolaan sampah yang sesuai
dengan standar dan dapat dipahami oleh semua kalangan serta perwujudan
program pengelolaan TPST Bantargebang ini merupakan bentuk dari
kepentingan publik atau warga sekitar TPST Bantargebang dengan tujuan
menyejahterakan warga sekitar.
Dimensi yang memiliki mean terendah terdapat pada dimensi keempat
yaitu mengevaluasi. Dimensi ini memiliki dua indikator yaitu efektivitas dari
teknik-teknik manajemen dan komunikasi yang telah dipergunakan.. Rata-rata
jawaban yang ada pada setiap indikator pada dimensi penelitian dan
mendengarkan adalah netral.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa evaluasi atau penilaian yang
dilakukan oleh humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta belum maksimal
dilakukan terhadap program pengelolaan TPST Bantargebang seperti belum
maksimalnya dalam terjun langsung untuk melihat tempat pengelolaan TPST
Bantargebang dan komunikasi langsung ke warga sekitar TPST
Bantargebang. Seorang humas dalam melakukan komunikasi langsung adalah
hal yang penting dilakukan agar terhindar dari kesalahpahaman namun humas
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta belum melakukan hal tersebut dengan
baik sehingga humas tidak mengetahui tanggapan warga atau keluhan warga
secara langsung.
E. Penutup
5.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat penulis berikan berkaitan
dengan hasil penelitian pelaksanaan program kerja kehumasan di lembaga
pemerintah DKI Jakarta terkait program penyuluhan pengelolaan TPST
Bantargebang oleh seksi penyuluhan dan hubungan masyarakat Dinas
Lingkungan Hidup DKI Jakarta yaitu:
1. Dimensi tertinggi berada pada dimensi penelitian dan mendengarkan
(research-listening) mempunyai tiga indikator yaitu opini, sikap, dan reaksi
yang berkepentingan. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang
dilakukan oleh humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sebelum
melakukan program pengelolaan TPST Bantargebang berdasarkan opini,
sikap, dan reaksi yang berkepentingan telah dilakukan dengan baik karena
seperti penerimaan keluhan dari warga kepada humas Dinas Lingkungan
Hidup DKI Jakarta sudah dilakukan dengan baik.
2. Dimensi terendah berada pada dimensi mengevaluasi yang mempunyai
dua indikator yaitu efektivitas dari teknik-teknik manajemen dan
komunikasi yang telah dipergunakan. Hal ini menunjukkan bahwa evaluasi
atau penilaian yang dilakukan oleh humas Dinas Lingkungan Hidup DKI
Jakarta belum maksimal dilakukan terhadap program pengelolaan TPST
Bantargebang seperti belum maksimalnya dalam terjun langsung untuk
melihat tempat pengelolaan TPST Bantargebang dan komunikasi
langsung ke warga sekitar TPST Bantargebang. Seorang humas dalam
melakukan komunikasi langsung adalah hal yang penting dilakukan agar
terhindar dari kesalahpahaman namun humas Dinas Lingkungan Hidup
DKI Jakarta belum melakukan hal tersebut dengan baik sehingga humas
tidak mengetahui tanggapan warga atau keluhan warga secara langsung.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan
hasil penelitian pelaksanaan program kerja kehumasan di lembaga pemerintah
DKI Jakarta terkait program penyuluhan pengelolaan TPST Bantargebang oleh
seksi penyuluhan dan hubungan masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI
Jakarta yaitu:
1. Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta lebih aktif dalam mengajak
warga untuk mengikuti penyuluhan yang diadakan agar warga mengetahui
dan paham tentang program pengelolaan TPST Bantargebang beserta
manfaat yang ditimbulkan.
2. Humas lebih peduli dengan warga sekitar TPST Bantargebang dengan
melakukan komunikasi langsung secara kontinu. Komunikasi seperti
menanyakan keluhan kepada warga secara langsung agar hubungan
antara Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta semakin harmonis dan
terciptanya pandangan positif untuk Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
3. Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta lebih memperhatikan
keinginan warga pada program pengelolaan TPST Bantargebang karena
dapat meminimalisir terjadinya konflik dan hubungan antara instansi
dengan pihak eksternal semakin harmonis.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Agung, Wahyu. 2010. Panduan SPSS 16.0. Yogyakarta: Gerai Ilmu.
Ardianto, Soleh Soemirat dan Elvinaro. 2007. Dasar-Dasar Public Relations.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta.
Arsyad, Soeratno dan Lincolin. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi
dan Bisnis. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN.
Birks, Naresh K. Malhotra dan David F. 2006. Marketing Research An Applied
Approach. New Jersey: Pearson Education.
Cameron, Dennis L. Wilcox dan Glen T. 2006. Public Relations Strategies and
Tactics. New York: Pearson.
Hasan, M. Iqbal. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Satistik Deskriptif) Edisi
Kedua. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Jefkins, Frank. 2004. Public Relations, terj. Haris Munandar (edisi kelima).
Jakarta: Erlangga.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group.
Malhotra, Naresh K. 2015. Marketing Research: Sixth Edition. New Jersey:
Pearson Education.
Martono, Nanang. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder Edisi Revisi 2 . Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations, Bagaimana PR Menangani Krisis
Perusahaan. Jakarta: Grasindo.
Parimita, Widya dan Rochyati. 2008. Public Relations. Jakarta: UNJ Press
Putri, Kinkin Yuliaty Subarsa. 2010. Manajemen Public Relations . Jakarta: Laboraturium
Sosial Publik Press.
Putri, Kinkin Yuliaty Subarsa, dkk. 2015. Riset Public Relations. Jakarta: Lembaga
Pengembangan Pendidikan UNJ.
Rhenald Kasali. 2003. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti.
Riduwan. 2013. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Riduwan, Adun Rusyana, dkk. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi
Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi . Jakarta:
Rajawali Pers.
Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi . Jakarta:
Rajawali Pers.
Scot M. Cutlip, Allen H. Center, dkk. 2006. Effective Public Relations. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Setyaningrum, Shanti. 2008. I am a Public Relations Living it & Loving it. Jakarta: Sunray
Book.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Manual &
SPSS . Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Peneltian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Combination). Bandung: Alfabeta.
Sunarto dan Riduwan. 2013. Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,
Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Umam, Kadar Nurjaman dan Khaerul. 2012. Komunikasi dan Public Relations. Bandung:
CV Pustaka Setia.
Umar, Husen. 2007. Metode Riset Bisnis . Jakarta: Gramedia Pustaka
Sumber Lain
Dikelola DKI Pencemaran Dari TPST Bantar Gebang Makin Meluas.
https://metro.sindonews.com/read/ (diakses 22 September 2017) pukul 11.24
WIB.
DKI Akui Belum Penuhi Janji Untuk Warga Bantar Gebang.
http://wartakota.tribunnews.com/ (diakses September 22, 2017) pukul 18.43 WIB.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Nomor 63 Tahun 2003.
Nursyamsiah, Wina Puspita Sari dan Indah. “STRATEGI HUMAS TVRI DALAM
MEMPERBAIKI CITRA TVRI DI MATA PUBLIK.” Communicology: Jurnal
Komunikasi, 2013: 1-2.
Pergub Provinsi DKI Jakarta. Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dina Lingkungan
Hidup. Nomor 284 Tahun 2016.
Profil TPST Bantargebang.
https://upst.dlh.jakarta.go.id/tpst (diakses Desember 10, 2017) pukul 08.00 WIB.
Profil Unit Pengelola Sampah terpadu.
https://lingkunganhidup.jakarta.go.id/upst (diakses Desember 10, 2017) pukul
7.54 WIB.
Undang-Undang. Tentang Pengelolaan Sampah. Nomor 18 Tahun 2008.