tugas akhir karya ilmiah publikasi humas...

250
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL (Survey Deskriptif: Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016) Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh: Radita Husnaini NIM. 4123143774 PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Agustus 2017

Upload: dinhnhi

Post on 24-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH

PUBLIKASI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL (Survey Deskriptif: Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta

Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016)

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh:

Radita Husnaini

NIM. 4123143774

PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Agustus

2017

Page 2: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

ii

Radita Husnaini (4123143774), Publikasi Humas Kementerian Sosial

dalam mempublikasikan Program E-Warong Jakarta Pusat tahun 2016;

100 Hal; 30 Lampiran; 3 Sumber lain; 18 Buku (2004-2014); Tugas Akhir

Karya Ilmiah, Agustus, 2017.

ABSTRAK

Tujuan publikasi adalah untuk menciptakan hubungan yang baik dengan publik. Warung elektronik (e-warong) di luncurkan pertama kali di Malang pada tanggal 27 Juni 2016, dan di luncurkan di Jakarta Pusat pada tanggal 18 Agustus 2016. Oleh karena itu Humas Kementerian Sosial mempunyai tugas untuk mempublikasikan nya ke publik. Perumusan masalah penulis yaitu bagaimana tujuan publikasi humas Kementerian Sosial dalam mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep yang digunakan adalah manajemen humas dengan variable tujuan publikasi yang memiliki tiga dimensi yaitu mengcounter pendapat umum dengan indikator sikap positif, sikap pasif dan sikap negatif, dimensi kedua yaitu menciptakan citra positif dengan indikator komunikasi, citra, mitra, dan kepentinngan bersama, dimensi ketiga yaitu membina hubungan baik dengan publik dengan indikator komunikasi yang jujur, keterbukaan, konsistensi, langkah-langkah yang fair, komunikasi dua arah, dan evaluasi dan riset. Pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di e-warong Johar Baru, dan di Kemensos divisi humas.pada bulan Maret-Mei 2017. Penulis menggunakan kuesioner dengan skala interval. Populasinya berjumlah 100 orang, teknik analisis data menggunakan tendensi sentral mean. Hasil validitas KMO (Kaiser Meyer Olkin) yang di dapat dari penelitian ini adalah 0,767 dan hasil reliabilitas 0,959. Hasil dari penelitian ini, dimensi dengan mean tertinggi terdapat di dimensi meng-counter pendapat umum. Hal ini menunjukkan bahwa humas Kementerian Sosial mampu menerima masukan-masukan atau opini-opini publiknya dengan memberikan infomasi mengenai program e-warong. Dimensi dengan mean terendah terdapat dalam dimensi membina hubungan baik dengan publik. Indikator dengan mean tertinggi terdapat di indikator sikap positif, dan indikator dengan mean terendah terdapat di indikator keterbukaan. Humas Kementerian Sosial sebaiknya harus lebih maksimal dalam mempublikasikan berita maupun informasi mengenai program e-warong di media publikasi seperti media cetak dan media sosial kepada publiknya sehingga terjadi saling keterbukaan dan tidak adanya kesalahpahaman. Kata kunci: Manajemen Public Relations, Publikasi, Tujuan Publikasi

Page 3: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

iii

Radita Husnaini (4123143774), Ministry of Social Affairs Publication in Publishing E-Warong Program KUBE PKH is in Central Jakarta, in majalahkartini.co.id on 19 Augustus 2016 ; 100 pages; 30 attachments; 3 another sources; 18 books, 2004-2016; Scientific Research Thesis, August,2017.

ABSTRACT

Publication aims to create a good relationship with public. E-warong program was launched on June 27 2016 in Malang and also in Central Jakarta on August 18 2016. The formulation problem of this research is how the publication purposes of Ministry of Social's PR of Ministry of Social Affairs in publishing E-Warong Program in Central Jakarta 2016?

The concept which is used in this research is public relations management with the variable of publication purposes which consist of three dimensions. public opinion counter, with positive attitude, passive attitude and negative attitude as the indicators. Second dimension are creating positive image,with communication, image, partners, and common interest. commons interest. The last dimension are dimension is maintaining good relationship, with honest communication, openness, consistency, fair steps, two ways communications, evaluation and research.as the indicators.

This research uses quantitative research with descriptive method. This research was conducted in March – May 2017 at E-Warong Central Jakarta Ministry of Social Affairs. Author uses questionnaires with interval scale measurement, and the population is increased to 100 people. Data analysis technique uses mean value as the central tendency as the central tendency. The validity's result (KMO) in this research is 0,767 and the reliability's result is 0,959.

The results from this research research the dimension with the highest mean is in the public opinion's counter. This indicates that the public relations Ministry of Social Affairs is able to receive public opinion by giving information about e-warong program. The dimension with the lowest mean is in the dimension of maintaining a good relationship with public. The indicator with the highest "mean" is in the indicator of positive attitude. And the indicator with the lowest "mean" is in the indicator of openness

Public Relations Ministry of Social should be more leverage in publishing news and information about E-warong program in public media such as print media and social media, so that will be an openness and no misconception.

Keywords: Management Public Relations, Publication, Publication Purposes

Page 4: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

iv

LEMBAR ORISINALITAS

PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir Karya Ilmiah yang

berjudul PUBLIKASI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL (Survei Deskriptif:

Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat, di

majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016) adalah benar-benar karya

saya dan sudah mengikuti ketentuan penulisan yang ada. Apabila

kemudian hari tugas akhir karya ilmiah ini merupakan hasil plagiat, saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Jakarta, Agustus 2017

RADITA HUSNAINI

NIM. 4123143774

Page 5: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

v

LEMBAR PENGESAHAN HASIL PENELITIAN

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH

Nama : RADITA HUSNAINI

NIM : 4123143774

Judul : PUBLIKASI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL (Survei Deskriptif: Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016)

TIM PENGUJI

No. Nama Tanda Tangan Tanggal

1. Dr. E. Nugrahaeni ……………………. .………….. Ketua Sidang

2. Maulina Larasati P, M.I.Kom ……………………. .………….. Pembimbing

3. Marisa Puspita Sary, M.Si ……………………. .………….. Penguji Ahli

4. Dr. Dini Safitri, M.Si ……………………. .………….. Sekretaris Sidang

Lulus Sidang, Juli 2017

Page 6: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas

berkat rahmat dan hidayah yang dilimpahkanNya penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir Karya Ilmiah (TAKI) dengan baik. Tak lupa

Kedua Orang Tua penulis yang senantiasa memberikan doa serta dukungan

kepada penulis hingga dapat menyelesaikan TAKI ini.

Penulisan TAKI ini guna memenuhi syarat kelulusan dari program studi

DIII Hubungan Masyarakat. Dalam penulisan TAKI ini, penulis menyadari

masih banyak kekurangan dari segi materi maupun teknis. Dari kekurangan

itu penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, baik yang di

rasakan secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh sebab itu

pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih serta

penghhhargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Prof. Dr. H. Djaali selaku Rektor Universitas Negeri Jakarta

2. Dr. Muhammad Zid, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

3. Dr. Kinkin Yuliaty S.P selaku Kordinator Program Studi DII Hubungan

Masyarakat.

4. Maulina Larasati P, M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing yang sudah

meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penulis

menyelesaikan Tugas Akhir Karya Ilmiah ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi DIII Hubungan Masyarakat

Page 7: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

vii

vii

6. Seluruh pihak di Kementrian Sosial yang telah membantu penulis saat

melakukan penelitian

7. Semua teman-teman program studi DIII hubungan masyarakat yang

selalu membantu dan memberikan masukan kepada penulis

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu atas

segala bantuan yang diberikan kepada penulis

Untuk membalas jasa semua pihak yang telah membantu, penulis

menyampaikan terima kasih dan mendoakan semoga kebaikan dari semua

pihak kepada penulis mendapat balasan yang lebih dari Allah SWT.

Mudah-mudahan Tugas Akhir Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak, khususnya bagi para dosen dan mahasiswa Universitas Negeri

Jakarta. Penulis tetap menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari

sempurna, karena itu penulis sangat mengharapkan koreksi dari berbagai

pihak.

Jakarta, Agustus 2017

Penulis

Radita Husnaini 4123143774

Page 8: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

viii

Daftar Isi

Halaman

COVER ....................................................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................. ii

ABSTRACT ................................................................................................ iii

LEMBAR ORISINALITAS .......................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah ........................................................................ 6

1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

1.4.1. Manfaat Penelitian Akademis ........................................................... 8

1.4.2. Manfaat Penelitian Praktisi ............................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 9

2.1. Kerangka Konsep ............................................................................. 9

Page 9: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

ix

2.1.1. Manajemen Public Realations .......................................................... 9

2.2. Publikasi ........................................................................................... 10

2.3. Tujuan Publikasi ............................................................................... 11

2.3.1. Meng-counter Pendapat Umum ........................................................ 13

2.3.2. Menciptakan Citra Positif .................................................................. 15

2.3.3. Membina Hubungan Baik dengan Publik .......................................... 18

2.4. Keterkaitan Antar Konsep ................................................................. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 21

3.1. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 21

3.2. Jenis Penelitian ................................................................................. 21

3.3. Metode Penelitian ............................................................................. 22

3.4. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 23

3.5. Unit Analisis dan Observasi .............................................................. 24

3.5.1. Unit Analisis ...................................................................................... 24

3.5.2. Unit Observasi .................................................................................. 24

3.6. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ............................ 25

3.6.1. Populasi ............................................................................................ 25

3.6.2. Sampel .............................................................................................. 25

3.6.3. Teknik Penarikan Sampel ................................................................. 27

3.7. Uji Instrumen ..................................................................................... 28

3.7.1. Validitas ........................................................................................... 28

3.7.2. Hasil Uji Validitas .............................................................................. 30

3.7.3. Reliabilitas ........................................................................................ 31

Page 10: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

x

3.7.4. Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 32

3.8. Skala Pengukuran ............................................................................ 33

3.9. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 34

3.9.1. Data Primer ...................................................................................... 34

3.9.2. Data Sekunder ................................................................................. 35

3.10. Teknis Analisis Data ......................................................................... 36

3.10.1.Tendensi Sentral .............................................................................. 36

3.11. Definisi Konsep ................................................................................ 37

3.12. Operasionalisasi Konsep .................................................................. 39

3.13. Keterbatasan dan Kelemahan .......................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 41

4.1. Gambaran Umum ............................................................................. 41

4.1.1. Profil Kementerian Sosial ................................................................. 41

4.1.2. Visi dan Misi ..................................................................................... 41

4.2. Objek Kajian ..................................................................................... 44

4.3. Hasil Penelitian ................................................................................. 47

4.3.1. Dimensi Meng-counter pendapat umum ........................................... 47

4.3.1.1.Sikap Positif .................................................................................... 47

4.3.1.2.Sikap Pasif ...................................................................................... 50

4.3.1.3.Sikap Negatif ................................................................................... 53

4.3.2. Dimensi Menciptakan Citra Positif .................................................... 56

4.3.2.1.Komunikasi ..................................................................................... 56

4.3.2.2.Citra ................................................................................................ 59

Page 11: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xi

4.3.2.3.Mitra ................................................................................................ 62

4.3.2.4.Kepentingan Bersama ..................................................................... 65

4.3.3. Dimensi Membina Hubungan Baik dengan Publik ............................ 68

4.3.3.1.Komunikasi yang Jujur .................................................................... 68

4.3.3.2.Keterbukaan .................................................................................... 71

4.3.3.3.Konsistensi ...................................................................................... 74

4.3.3.4.Langkah-langkah yang fair .............................................................. 77

4.3.3.5.Komunikasi Dua Arah ...................................................................... 80

4.3.3.6.Evaluasi dan Riset ........................................................................... 83

4.4. Analisa Penelitian ............................................................................. 86

4.5. Pembahasan Penelitian .................................................................... 92

BAB V Penutup .......................................................................................... 96

5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 96

5.2. Saran .................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 99

LAMPIRAN ................................................................................................. xii

Page 12: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas ……………………….. 29

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas …...…………………………………………... 30

Tabel 3.3. Klasifikasi Reliabilitas ..………………………………………..... 31

Tabel 3.4. Case Processing Summary …..……………………………...... 32

Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas …………………………………………..... 32

Tabel 3.6. Operasional Konsep ………………………………………….... 39

Tabel 4.1. Humas Kementerian Sosial memberikan informasi mengenai

program e-warong …………………………………………….... 47

Tabel 4.2. Humas Kementerian Sosial mengadakan sosialisasi kepada

warga tentang akan adanya program e-warong …………….. 48

Tabel 4.3. Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan yang

lengkap mengenai mekanisme pelaksanaan program

e-warong ……………………………………………………….... 49

Tabel 4.4. Humas Kementerian Sosial melakukan sosialisasi program e-

warong kurang tepat waktu ……………………………………. 50

Tabel 4.5. Humas Kementerian Sosial kurang melakukan sosialisasi

kepada warga tentang akan diadakannya program

e-warong ……………………………………………………….... 51

Tabel 4.6. Humas Kementerian Sosial kurang merespon dengan cepat

setiap keluhan para anggota PKH ……………………………. 52

Tabel 4.7. Humas Kementerian Sosial lebih fokus terhadap program lain

dibandingkan program e-warong, sehingga masyarakat kurang

mengerti mekanisme pelaksanaan program e-warong ……... 53

Tabel 4.8. Humas kementerian Sosial kurang aktif dalam mempublikasikan

program e-warong ……………………………………………..... 54

Tabel 4.9. Humas Kementerian Sosial kurang terstruktur dalam

memberikan teknis mekanisme penggunaan kartu elektronik

yang di gunakan di e-warong ………………………………..... 55

Tabel 4.10. Humas Kementerian Sosial menjalin komunikasi dengan para

anggota PKH……………………………………………………... 56

Tabel 4.11. Humas Kementerian Sosial cukup komunikatif dalam

menjelaskan mekanisme pelaksanaan program e-warong … 57

Tabel 4.12. Humas Kementerian Sosial melayani angggota PKH

dengan sopan …...………………………………………………. 58

xii

Page 13: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xiv

Tabel 4.13. Humas Kementerian Sosial memberikan informasi sangat

lengkap kepada para penerima program e-warong ……........ 59

Tabel 4.14. Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan mengenai

program e-warong secara menyeluruh …………...………...... 60

Tabel 4.15. Humas Kementerian Sosial menerapkan 5S(Senyum,Salam,

Sapa,Sopan,Santun) dalam mengimplementasikan program

e-warong ……………………………………………………….... 61

Tabel 4.16. Infomasi yang diberikan Humas Kementerian Sosial

mengenai program e-warong membuat anda mengetahui

mekanisme penggunaannya ………………………………...... 62

Tabel 4.17. Program yang diberikan Humas Kementrian Sosial

membuat anda siap akan perubahan bentuk pencairan dana

yang diberikan ………………………………………………....... 63

Tabel 4.18. Anda menyambut baik mengenai program e-warong yang di

sampaikan oleh Humas Kementerian Sosial ………………... 64

Tabel 4.19. Humas Kementerian Sosial menerima keluhan dari para

anggota PKH mengenai program ……………………………... 65

Tabel 4.20. Humas Kementerian Sosial menerima saran dari para anggota

PKH guna keberlangsungan e-warong ……………………….. 66

Tabel 4.21. Humas Kementerian Sosial menerima kritik dari para anggota

PKH mengenai program e-warong ……………………………. 67

Tabel 4.22. Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan akan

mekanisme pelaksanaan program e-warong sesuai dengan apa

yang terjadi ………………………………………………………. 68

Tabel 4.23. Humas Kementerian Sosial turun tangan langsung dalam

menangani persoalan soal kartu yang belum diganti ……...... 69

Tabel 4.24. Humas Kementerian Sosial memberikan informasi yang

benar saat anda bertanya mengenai program e-warong …... 70

Tabel 4.25. Humas Kementerian Sosial memberikan informasi yang

transparan mengenai tata cara pelaksanaan program

e-warong …………………………………………………………. 71

Tabel 4.26. Humas Kementerian Sosial menjelaskan secara menyeluruh

mengenai permasalahan kartu yang belum di ganti ………… 72

Tabel 4.27. Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan tentang kartu yang belum di ganti ………………………………………. 73 Tabel 4.28. Humas Kementerian Sosial memberikan informasi program e-

warong tidak berubah-ubah sehingga dapat diterima

oleh public ……………………………………………………….. 74

Tabel 4.29. Humas Kementerian Sosial melakukan pengecekan warung

setiap sebulan sekali …………………………………………… 75

xiii

Page 14: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xv

Tabel 4.30. Humas Kementerian Sosial memantau para anggota PKH setap

tiga bulan sekali …………………………………………………. 76

Tabel 4.31. Humas Kementerian Sosial menjalin hubungan baik kepada

para anggota PKH ………………………………………………. 77

Tabel 4.32. Humas Kementerian Sosial memiliki sifat yang ramah sehingga

mudah diterima publiknya dalam pelaksanaan program e-

warong …………………………………………………………… 78

Tabel 4.33. Humas Kementerian Sosial memberikan kesan yang baik

kepada publiknya ……………………………………………….. 79

Tabel 4.34. Humas Kementerian Sosial melakukan interaksi kepada

anggota PKH ……………………………………………………. 80

Tabel 4.35. Humas Kementrian Sosial melakukan komunikasi

dua arah …………………………………………………………. 81

Tabel 4.36. Humas Kementerian Sosial melakukan kunjungan ke e-warong

guna dapat berkomunikasi secara langsung ………………... 82

Tabel 4.37. Humas Kementerian Sosial mengimplementasikan setiap

keluhan publiknya terutama mengenai pergantian kartu …… 83

Tabel 4.38. Humas Kementerian Sosial menindak lanjuti keluhan mengenai

kartu yang belum di ganti ………………………………………. 84

Tabel 4.39. Humas Kementerian Sosial mengimplementasikan setiap saran

yang diberikan oleh anggota PKH …………………………….. 85

Tabel 4.40. Mean per Dimensi ………………………………………………. 86

Tabel 4.41. Mean per Indikator ……………………………………………… 89

xiv

Page 15: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xv

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1. Mean per Dimensi……………………………………………...... 87

Diagram 4.2. Mean per Indikator……………………………………………..... 91

Page 16: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner……………………………………………………........xvii

Lampiran 2. Sumber Berita………………………………………………........xxvi

Lampiran 3. Transkrip Wawancara……………………………………….....xxxvi

Lampiran 4. Transkrip Wawancara……………………………………............ xIi

Lampiran 5. Form Bimbingan..................................................................... xIiii

Lampiran 6. Coding Sheet...........................................................................xIiv

Lampiran 7. Data Responden..................................................................... xIv

Lampiran 8. Dokumentasi …………………………………………………..... xIvii

Lampiran 9. Publikasi Melalui Youtube …………………………………...... xIviii

Lampiran 10. Curriculum Vitae ....................................................................... L

Page 17: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai seorang Public Relations (PR) atau Humas, harus dapat

menginformasikan apa yang sedang terjadi kepada publiknya, apalagi jika

dalam menjalankan programnya mengalami kendala, humas harus memiliki

komunikasi yang baik agar dapat menciptakan citra positif, mementingkan

kepentingan bersama, dan harus ada keterbukaan agar dapat membina

hubungan baik dengan publik.1

Publisitas media melalui suratkabar, radio, dan televisi merupakan

media publisitas yang mendukung kegiatan public relations untuk penyebaran

informasi, kepada publik luas dengan pemberitaan (news). Dilihat dari

perkembangannya, publisitas media dapat juga dilakukan melalui iklan

layanan masyarakat atau disebut, “Public Service Announcements”, atau

dikenal dengan singkatan populernya “PSA”.

Pemberitaan melalui publisitas media, umunya dilakukan dengan

mengadakan siaran-siaran pers atau siaran berita (press release/news

release), wawancara pers (pers interview). Publisitas yang dilakukan melalui

siaran-pers (pres release) dengan berbagai metode yang digunakan,

dirancang dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan (Ibroaden

1 Danandjaja, Perasana Humas Dalam Perusahaan, Jakarta: Graha Ilmu, 2011, hlm. 121

Page 18: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

2

knowledge) dan pemahaman positif (recognition positive) mengenai berbagai

kegiatan pribadi seseorang atau organisasi.2

Dalam mempublikasikan program e-warong humas Kemensos

menggunakan media publikasi seperti, website (https://www.kemsos.go.id/),

youtube (channel: Humas Kemsos pada tanggal 8 Agustus 2016), majalah

internal (majalah Societa) pada bulan Juni 2016, radio (RRI) pada tanggal 6

Agustus 2016, dan televisi Berita Satu TV pada tanggal 22 Agustus 2016.3

Kementerian Sosial RI hadirkan Elektronik Warong Gotong Royong

Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (e-Warong KUBE

PKH). Kota Malang menjadi daerah percontohan penerapan layanan warong

nontunai atau "e-warong" pertama Kelompok Usaha Bersama Program

Keluarga Harapan Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera nasional yang

diluncurkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansadi pada Senin 27 Juni

2016. Program bantuan sosial nontunai ini dikombinasi dengan e-warong

sehingga warga penerima bantuan bisa membeli keperluan tanpa

menggunakan dana tunai.4

Terdapat empat hal yang menjadi tujuan pembentukan e-Warong

KUBE PKH yakni menyediakan tempat pemasaran produk-produk KUBE dan

hasil usaha peserta PKH, menyediakan kebutuhan usaha dan kebutuhan

2 Ibid, hlm. 121

3 Hasil wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada 31 Maret 2017

pukul 10:00 WIB 4http://regional.kompas.com/read/2016/06/27/17052241/ewarong.pertama.diterapkan.di.mala

ng, diakses pada 10 Mei 2017 pukul 14:00 WIB

Page 19: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

3

pokok sehari-hari dengan harga murah bagi anggota KUBE dan Peserta

PKH, menyediakan transaksi keuangan secara non tunai/elektronik baik

untuk pencairan bantuan sosial maupun pembayaran lainnya, serta

menyediakan instrumen/sistem penyaluran bantuan sosial tanpa

penyelewengan didukung dengan layanan pembayaran secara nontunai.

Dalam penyediaan bahan pokok, e-Warong KUBE PKH bekerjasama

dengan Perum Bulog, sedangkan sistem penyaluran bantuan sosial

bekerjasama dengan Himpunan Bank Negara (HIMBARA) yang terdiri dari

BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara.5 Menteri Sosial Khofifah

Indar Parawansa menyampaikan pendapatnya soal warung elektronik ini,

yang dikutip oleh majalahkartini.co.id pada tanggal 19 Agustus 2016:

“Keluarga miskin yang menerima bantuan PKH bisa langsung menggunakan Kartu Combo HIMBARA untuk berbelanja kebutuhan hidup di e-Warong KUBE PKH yang didirikan para penerima PKH. Dengan adanya simbiosis ini maka para penerima bansos PKH juga bisa mendapatkan manfaat, selain bisa belanja juga bisa mendapatkan sisa hasil usaha e-Warong KUBE PKH,”6

Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo menjelaskan

penyaluran bantuan sosial melalui sistem pembayaran HIMBARA adalah

bentuk kerja nyata dan sinergi konkrit antara Pemerintah, Otoritas terkait, dan

Perbankan untuk mewujudkan penyaluran bantuan sosial dengan prinsip 6T,

5 http://majalahkartini.co.id/berita/peristiwa/program-e-warong-kube-pkh-hadir-di-jakarta-

pusat/ diakses pada 30 Maret 2017 pukul 12:00 WIB 6 Khofifah Indar Parawansa, “Keluarga miskin yang menerima bantuan PKH bisa langsung

menggunakan Kartu Combo HIMBARA untuk berbelanja kebutuhan hidup di e-Warong KUBE PKH” Majalahkartini.co.id, 19 Agustus 2016 pukul 08.00 WIB

Page 20: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

4

yaitu Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat

Kualitas, dan Tepat Administrasi,7 sesuai ungkapan beliau yang dikutip oleh

majalahkartini.co.id pada tanggal 19 Agustus 2016:

“Dengan terciptanya interoperabilitas dan interkoneksi sistem pembayaran perbankan HIMBARA menggambarkan potensi yang begitu besar dari sinpergi perbankan HIMBARA, dimana sampai Juni 2016 tercatat Bank HIMBARA telah memiliki sekitar 114.000 Agen LKD (Layanan Keuangan Digital) di seluruh Indonesia,”8

Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa berharap

pembukaan program layanan Elektronik-Warong Gotong Royong (e-Warong)

mampu mempermudah akses masyarakat dalam menerima bantuan sosial

dari pemerintah.9

Kementerian Sosial RI hadirkan Elektronik Warong Gotong Royong

Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (e-Warong KUBE

PKH) di Taman Main Anak RT 17/RW 04 Kelurahan Kampung Rawa

Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat, Kamis 18 Agustus 2016.

7 http://majalahkartini.co.id/berita/peristiwa/program-e-warong-kube-pkh-hadir-di-jakarta-

pusat/ diakses pada 30 Maret 2017 pukul 12:00 WIB 8 Agus D.W. Martowardojo, “Dengan terciptanya interoperabilitas dan interkoneksi sistem

pembayaran perbankan HIMBARA menggambarkan potensi yang begitu besar dari sinergi perbankan HIMBARA”, Majalahkartini.co.id, 19 Agustus 2016 pukul 08.00 WIB 9 https://www.arah.com/article/9270/mensos-e-warung-permudah-masyarakat-akses-bantuan-sosial.html. Diakses pada 30 Maret 2017 pukul 17:00 WIB

Page 21: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

5

“Keberadaan e-Warong KUBE PKH diharapkan memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan seperti beras, tepung, minyak goreng, gula, bawang, daging sapi, LPG 3 kg, dan pupuk bersubsidi, dengan harga yang lebih murah dari di pasaran”10

Peresmian e-Warong KUBE PKH ini dilakukan oleh Menteri Sosial RI

Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri

Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Bank Indonesia Agus

D.W. Martowardojo dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D.

Hadad.11

Program e-warong sangat menguntungkan bagi masyarakat yang

tidak mampu, karena dengan adanya program e-warong masyarakat yang

menerima bantuan tidak perlu membawa uang tunai untuk membeli

kebutuhan pokok yang ada di e-warong. Seperti yang diungkapkan oleh

salah satu anggota PKH ibu Vivi Fitriyatus Saniyyah yang dikutip dari

www.ewarung.com pada tanggal 19 Agustus 2016:

“memang baru kali pertama menggunakan kartu elektronik. Baginya, dengan tanpa memegang uang cash dari program, lebih memudahkan. Kalau sebelumnya uang-uang tersebut diterima cash, bisa saja tidak dibelikan kebutuhan tertentu karena ada suami titip beli rokok. Tapi, dengan model cashless dan kartu, dirinya memiliki uang yang tersimpan aman dan tak mungkin berkurang untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Bantuan ini bisa saya gunakan untuk meringankan kebutuhan saya. Dengan e-warong, tidak ribet.

10

Khofifah Indar Parawansa, “Keberadaan e-Warong KUBE PKH diharapkan memudahkan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan” majalahkrtini.co.id, 19 Agustus 2016 pukul 08:00 WIB 11

http://majalahkartini.co.id/berita/peristiwa/program-e-warung-kube-pkh-hadir-di-jakarta-

pusat/ diakses pada 10 Mei 2017 pukul 10:00 WIB

Page 22: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

6

Tinggal bawa kartu, saya pilih belanjaan, pencet-pencet, sudah selesai. Nggak khawatir uangnya jatuh atau hilang,”12

Namun dalam pelaksanaannya terdapat kendala, seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Hairiah anggota PKH yang rumahnya dijadikan e-

warong untuk daerah Johar Baru, pada tanggal 30 Maret 2016 beliau

mengatakan :

“Program ini membantu saya dalam memenuhi kebutuhan pangan, lumayan juga harganya lebih rumah dan gaperlu bawa uang tunai tinggal kasih kartu gula sudah bisa didapat. Tapi sekarang kendalanya, banyak masyarakat yang kartunya tidak bisa digunakan karena belum dituker dengan kartu yang baru. Ini kan bank nya banyak, nah sekarang yang ngurus bank BNI, tapi sebelumnya bank BTN, jadi masih banyak kartu yang belum bisa digunakan saat ini.”13

Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program ini yaitu

persoalan kartu yang belum di ganti dikarenakan bank yang

mengoperasikannya berbeda. Hal ini berdampak pada masyarakat yang

akhirnya tidak dapat belanja di e-warong. Kasus ini sudah sampai pada

Kementrian Sosial, mereka mengakui kendala itu memang ada, sesuai

dengan wawancara yang penulis lakukan dengan Humas Kementrian Sosial

bapak Hadiyono pada tanggal 31 Maret 2016:

12

Vivi Fitriyatus Saniyyah, “Dengan e-warung, tidak ribet. Tinggal bawa kartu, saya pilih

belanjaan, pencet-pencet sudah selesai. Nggak khawatir uangnya jatuh atau hilang”, http://www.ewarung.com, 19 Agustus 2016 13

Hasil wawancara dengan Ibu Hairiah, anggota PKH (Program Keluarga Harapan) pada 30 Maret 2017 pukul 19:00 WIB

Page 23: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

7

“Memang ada kendala soal perubahan kartu yang sekarang menjadi bank BNI yang sebelumnya dikelola oleh bank BTN. Perubahan ini bermula sejak awal Januari 2017, Ini masih menjadi pembelajaran untuk kami, karena program ini memang belum berjalan lama jadi masih butuh kesempurnaan dalam menjalankannya. Tapi hingga saat ini kami masih terus memperbaiki kendala ini agar masyarakat dapat menngunakan bantuannya di e-warong” 14

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas, penulis

mengambil judul tujuan publikasi Humas Kementrian Sosial dalam program

PKH (Program Keluarga Harapan) yang sekarang memiliki program e-warong

untuk warga fakir dan miskin, agar penulis mengetahui pentingnya tujuan

publikasi dalam mempublikasikan suatu program agar tidak terjadi kesalah

pahaman dengan publiknya.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas perumusan masalahnya

adalah bagaimana tujuan publikasi humas kementerian sosial terkait program

e-warong kube pkh hadir di Jakarta Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19

Agustus 2016 ?

14

Hasil wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada 31 Maret 2017 pukul 10:00 WIB

Page 24: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

8

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang penulis buat di atas, maka

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tujuan publikasi humas

kementerian sosial terkait program e-warong kube pkh hadir di Jakarta Pusat,

di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Penelitian Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk bidang ilmu

komunikasi khususnya bidang Public Relations mengenai tujuan publikasi di

lembaga pemerintah.

1.4.2. Manfaat Penelitian Praktisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para praktisi Public

Relations mengenai tujuan publikasi di lembaga pemerintah.

Page 25: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

9

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Konsep

2.1.1. Manajemen Public Relations

Manajemen humas berarti penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengevaluasi suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi,

mulai dari pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi

pers internasional via satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye

nasional melalui multimedia, dari menyelenggarakan acara open house

hingga kampanye politik, dari pengumuman pelayanan publik hingga

menangani kasus manajemen krisis.15

Umumnya, posisi humas meliputi penyusunan kegiatan,

keterpautan(relationship), penulisan dan penyuntingan, informasi, produksi,

peristiwa khusus, pidato, dan evaluasi dan penelitian. Informasi disini

menetapkan saluran yang tepat bagi penyebaran materi kepada surat kabar,

stasiun radio, dan majalah dagang atau majalah umum, serta mengadakan

kontak dengan mereka untuk mengetahui kepentingannya dalam

mempublikasikan berita dan feature organisasi, merupakan aktivitas humas

yang sudah umum. Aktivitas ini menuntut suatu pengetahuan tentang

15

Betty Wahyu Nilla Sari, Humas Pemerintah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, hlm. 23

Page 26: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

10

bagaimana surat kabar dan media lainnya beroperasi, bidang spesialisasi

publikasinya, dan minat dari masing-masing editor.16

Manajemen dan public relations adalah dua bidang ilmu yang

berkembang secara terpisah, akan tetapi manajemen akhirnya berhasil

meningkatkan peranannya pada hampir setiap bidang kehidupan. Seperti

pada hubungan antara manajemen dengan bidang-bidanng lainnya,

manajemen juga telah menyatu dengan public relations. Konsepsi public

relations dalam kehidupan manusia.17

2.2. Publikasi

Menurut Philip dan Herbet M. Baus, dalam bukunya Preparations for

Communication, bahwa publikasi (publication) tersebut merupakan tugas

public relations/Humas dalam menceritakan atau menyampaikan sebanyak

mungkin pesan atau informasi mengenai kegiatan perusahaan kepada

masyarakat luas, dengan kata lain publikasi merupakan kegiatan terpenting

dan menjadi ujung tombak dari kegiatan PR/Humas.

Sedangkan menurut kamus Webster, publikasi adalah suatu informasi

yang bernilai dengan maksud untuk menambah perhatian kepada suatu

tempat, orang atau sebab yang biasanya dimuat dalam media cetakan atau

16

Ibid, hlm. 24 17

Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsepp dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2005, hlm.32

Page 27: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

11

penerbitan (printed material) dan selalu menyangkut kepentingan publikasi

yang dapat berbentuk berita, laporan dan opini.18

Informasi adalah segala hal yang dapat mengurangi hal ketidakpastian

atau keragu-raguan akan situasi tertentu. Bila tidak mendapatkan informasi

yang cukup, gambaran tentang perusahaan akan sepotong-sepotong.

Kegiatan menyampaikan atau menyebarkan informasi ini disebut kegiatan

publikasi. Publikasi berasal dari kata “publicare” yang artinya “untuk umum”.

Jadi, publikasi adalah kegiatan mengenalkan perusahaan sehingga umum

(publik dan masyarakat) dapat mengenalnya.19

2.3. Tujuan Publikasi

Humas di Indonesia makin menunjukkan perkembangan yang berarti.

Ini dapat dilihat dari makin beragamnya kegiatan komunikasi yang dilakukan

masing-masing lembaga kehumasan di suatu instansi atau perusahaan.

Kegiatan yang dimaksud berupa kegiatan ke dalam (internal public relations)

dan kegiatan ke luar (external public reltions).

Kedua kegiatan tersebut umunya berkaitan dengan komunikasi. Di

antara banyaknya kegiatan komunikasi yang dilakukan Humas suatu

lembaga, salah satunya menggunakan bahasa tertulis. Beberapa di

antaranya, seperti pengumuman melalui papan pengumuman, buletin untuk

18

Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations: Kiat dan Strategi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, hlm. 60 19

Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat, Jakarta: Kencana, 2008, hlm. 40

Page 28: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

12

ke dalam atau ke luar, majalah untuk ke dalam atau ke luar, siaran pers,

serta publisitas lembaga atau perusahaan (buklet, liflet, folder, selebaran, dan

sebagainya).

Kegiatan komunikasi tertulis memiliki banyak tujuan. Tujuan yang akan

dicapai dari kegiatan yang dimaksud sangat bergantung dari masing-masing

lembaga atau perusahaan, seperti :

1. Meng-counter Pendapat Umum

2. Menciptakan Citra Positif

3.dan ada yang ingin Membina Hubungan Baik dengan Publik ke dalam dank

ke luar.

Tujuan akhir tersebut kerap kali sulit diwujudkan, hanya karena pesan

atau isi pernyataan yang disampaikan tidak dipahami oleh khalayak sasaran.

Sulit kiranya membanyangkan khalayak dalam dan luar bersedia atau rela

memberi keuntungan (dukungan) bagi suatu lembaga atau perusahaan kalau

merekaa tidak memahami isi pernyataan atau pesan yang disampaikan

Humas mengenai suatu hal.

Salah satu penyebab hal tersebut terjadi karena pengelola publikasi

disadari atau tidak kuraang berorientasi pada khalayak sasaran. Pengelola

publikasi asyik sendiri dengan apa yang dipikirkannya, termasuk dalam

menulis isi pernyataan atau pesan yang akan disampaikannya kepada

Page 29: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

13

khalayak sasaran. Sementara khalayak sasaran juga asyik sendiri dengan

apa yang dipikirkannya, termasuk dalam mengintepretasikan isi pernyataan

atau pesan yang dikonsumsinya. Akhirnya, isi pernyataan tersebut

diinterpretasi oleh khalayak tidak sama (tidak konvergen) dengan apa yang

dimaksud pengelola publikasi atau Humas suatu lembaga atau perusahaan.20

2.3.1. Meng-counter Pendapat Umum

Istilah opini publik mengacu ke setiap pengumpulan pendapat yang

dikemukakan individu-individu. Menurut Santoso Sastropoetro (1990), istilah

opini publik sering digunakan untuk menunjuk ke pendapat-pendapat kolektif

sejumlah besar orang.

Berbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok-

kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Menurut definisi, public adalah

sejumlah orang yang mempunyai mint, kepentingan atau kegemaran yang

sama. Publik melakukan interaksi secara tidak langsung melalui kesatuan.

Publik melakukan interaksi secara tidak langsung melalui alat-alat

komunikasi, pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar,

radio, televise, dan film. Alat-alat penghubung ini memungkinkan publik

mempunyai pengikut yang lebih luas dan lebih besar jumlahnya.21

20

M.Jamiluddin Ritonga, Riset Kehumasan, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004, hlm. 136 21

Helena Olii dan Novi Erlita, Opini Publik, Jakarta: PT Indeks, 2011, hlm. 21

Page 30: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

14

Sikap (attitude) adalah perasaan atau suasana hati seseorang

mengenai orang, organisasi, persoalan, atau obyek. Sikap menggambarkan

predisposisi seseorang untuk mengevaluasi masalah kontroversial dengan

cara menyenangkan ataupun tidak menyenangkan.

Sikap yang mengungkapkan perasaan sukat atau tidak suka adalah

suatu produk dari sejumlah pengaruh fisik dan mental. Proses tubuh

memengaruhi sikap. Tubuh yang sehat menunjukkan sikap yang

menyenangkan sedangkan tubuh yang sakit menunjukkan sikap yang negatif.

Latar belakang kebudayaan, ras, dan agama seringkali menentukan sikap

seseorang. Sikap bersifat tersembunyi sampai ditimbulkan oleh motif-motif

yang dirangsang oleh kebutuhan, emosi, gagasan, atau keadan fisik. Motivasi

yang menimbulkan sikap biasanya diikuti dengan perasaan emosional

terhadap orang, obyek, atau kelompok. Suatu sikaap yang timbul dari diri

seseorang mungkin tertekan sebagai akibat dari pengaruh atau kekuatan dari

luar.

Individu-individu memanifestasikan tiga jenis sikap, yaitu positif, pasif,

dan negatif. Saikap positif menyebabkan seseorang bereaksi secara

menyenangkan kepada orang lain, suatu masalah, suatu kebijakan, atau

sebuah organisasi.

Page 31: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

15

Sikap pasif tidak akan memiliki opini mengenai persoalan yang

mempengaruhi kelompoknya. Sementara, sikap negatif memberi individu

suatu opini yang tidak menyenangkan. Sikap negatif biasanya diikuti dengan

perasaan-perasaan tidak suka atau tidak puas. 22

2.3.2. Menciptakan Citra Positifpubliu

Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan

prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan)

atau public relations. Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak

dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil

penilaian baik atau buruk. Seperti penerimaan dan tanggapan baik positif

maupun negatif yang khususnya dating dari publik (khalayak sasaran) dan

masyarakat luas pada umumnya.23

Sukatendel menawarkan definisinya, yaitu PR adalah salah satu

metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas

dasar menghormati kepentingan bersama.

Kesan pertama dalam definisi ini:

a. Komunikasi adalah ilmu. PR adalah bagian dari ilmu komunikasi, ilmu yang

sedang tumbuh dan mulai digandrungi. PR cukup ilmiah untuk dipelajari.

22

Betty Wahyu Nilla Sari, Humas Pemerintah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, hlm. 17-18 23

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations&Media Komunikasi, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010, hlm 77

Page 32: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

16

b. Citra adalah suatu istilah baru yang menarik. Banyak diperbincangkan

saat ini oleh masyarakat. Kita perlu memanfaatkan momentum ini, sekaligus

memasyarakatkan pengertian dari perlunya PR.

c. Mitra adalah juga istilah baru yang menarik. Memberi kesan saling

memperhatikan. Inilah model masyarakat masa depan, sehingga PR

sungguh berwawasan, sangat mendukung dalam mendukung suasana

nasional yang membangun. Sangat cocok dengan pancasila.

d. Kepentingan Bersama adalah esensi dan kepgiatan PR jelas dan

menggambarkan dua pihak (two way communication). Saat ini menjadi topic

internasional. Masalah lingkungan (sosial dan fisik) yang perlu diperhatikan

untuk keharmonisan umat manusia.24

Ada beberapa jenis citra yang dikenal di dunia aktivitas hubungan

masyarakat (public relations), dan dapat dibedakan satu dengan yang lain

sebagai berikut:

a. Citra cermin (mirror image)

Pengertian di sini bahwa citra cermin yang diyakini oleh perusahaan

bersangkutan-terutama para pimpinannya-yang selalu merasa dalam posisi

baik tanpa mengacuhkan kesan orang luar.

24

Soleh Soemirat dan Elvinaro Adriyanto, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, hlm.112

Page 33: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

17

b. Citra kini (current image)

Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang

perusahaan/organisasii atau hal yang lain berkaitan dengan produknya.

c. Citra keinginan (wish image)

Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh

pihak manajemen terhadap lembaga/perusahaan, ataiu produk yang

ditampilkan tersebut lebih dikenal (good awareness)

d. Citra perusahaan (corporate image)

Citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai

tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif.

e. Citra serbaneka (multiple image)

Citra ini merupakan citra pelengkap dari citra perusahaan di atas,

misalnya bagaimana pihak Humas/PR-nya akan menampilkan pengenalan

terhadap identitas perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam

(uniform), para front liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan

penampilan para profesionalnya.

Page 34: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

18

f. Citra penampilan (performance image)

Citra penampilan ini lebih ditunjukkan kepada subjeknya, bagaimana

kinerja atau penampilan diri (performance image) para professional pada

perusahaan bersangkutan.25

2.3.3. Membina Hubungan Baik dengan Publik

Perlu diketahui pula bahwa sifat komunikasi yang dilakukan oleh

perusahaan untuk “disukai” oleh publiknya menyangkut soal hubungan yang

harmonis. Profesor Melvin Sharpe menggunakan istilah komunikasi yabg

“harmonis” dalam hubungan jangka panjang antara perusahaan daan

publiknya. Menurut Profesor Sharpe, ada lima prinsip untuk menjalankan

hubungan yang harmonis ini :

a. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas.

b. Keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah-langkah yang diambil untuk

memperoleh keyakinan orang lain.

c. Langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan

goodwill.

d. Komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah ketersaingan

dan untuk membangun hubungan.

25

https://www.hestanto.web.id/teori-pola-kemitraan-menurut-para-ahli/, diakses pada 06 April 2017, pukul 18:23 WIB

Page 35: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

19

e. Evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau

penyesuaian yang dibutuhkan bagi social harmony. 26

2.4. Keterkaitan Antar Konsep

Posisi humas meliputi penyusunan kegiatan, keterpautan(relationship),

Penulisan dan penyuntingan, Informasi, Produksi, Peristiwa Khusus, Pidato,

dan Evaluasi dan Penelitian. Informasi disini menetapkan saluran yang tepat

bagi penyebaran materi kepada surat kabar, stasiun radio, dan majalah

dagang atau majalah umum, serta mengadakan kontak dengan mereka untuk

mengetahui kepentingannya dalam mempublikasikan berita dan feature

organisasi, merupakan aktivitas humas yang sudah umum. Aktivitas ini

menuntut suatu pengetahuan tentang bagaimana surat kabar dan media

lainnya beroperasi, bidang spesialisasi publikasinya, dan minat dari masing-

masing editor.27

Ada beberapa tujuan publikasi yaitu, Meng-counter opini publik, yang

meliputi sikap postif, sikap pasif, dan sikap negatif. Menciptakan citra positif,

yang meliputi komunikasi, citra, mitra, dan kepentingan bersama, dan yang

terakhir adalah Membina hubungan baik dengan publik yang meliputi

komunikasi yang jujur, keterbukaan, konsistensi, langkah-langkah yang fair,

komunikasi dua arah, dan evaluasi dan riset. Ketiga elemen utama ini harus

ada dalam manajemen public relations karena seorang humas harus dapat

26

Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2003, hlm. 9 27

Betty Wahyu Nilla Sari, Humas Pemerintah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, hlm. 24

Page 36: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

20

mempublikasikan kepada publiknya tentang apa yang sedang terjadi dalam

lembaga/instansi mereka. Komunikasi yang baik akan menciptakan citra

positif terhadap instansi tersebut, keterbukaan dan membina hubungan

dengan publiknya merupakan kunci kesuksesan seorang humas, seperti

halnya dalam kasus ini, komunikasi dan keterbukaan sangat diperlukan,

humas kemensos harus dapat menginformasikan alas an teknis mengapa

dalam transaksi ini masih banyak anggota pkh yang kartunya belum di ganti

menjadi kartu atm BNI, anggota pkh yang kartunya belum diganti tidak

mengetahui alasan yang jelas, ini sangat vatal terhadap citra

perusahaan/instansi karena mereka harus membina hubungaan baik dengan

publiknya.

Page 37: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

21

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan

suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak

terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih

mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap

merupakan representasi dari seluruh populasi.28

Pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena

penulis ingin menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang

hasilnya dapat digeneralisasikan dan tidak terlalu mementingkan analisis

data, mengenai penelitian yang berjudul tujuan publikasi humas Kementrian

Sosial mengenai E-Warong Program Keluarga Harapan (PKH) di

majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016.

3.2. Jenis Penelitian

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang relatif sederhana yang

tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengakuan hipotesis tertentu.

28

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta:Kencana, 2006, hlm. 55

Page 38: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

22

Metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang

keadaan-keadaan nyata yang sekarang berlangsung. 29

Penelitian deskriptif, jenis riset ini bertujuan membuat deskriptif secara

sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

objek tertentu. Penulis sudah mempunyai konsep (biasanya satu konsep) dan

kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), periset

melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variable

beserta indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang

terjadi tanpa menjelaskan hubungan antarvariable.30

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif, karena

penulis hanya mendeskriptifkan secara sistematis, faktual, dan akurat tentang

fakta-fakta dan sifat-sifat populasi mengenai tujuan publikasi humas

kementrian sosial terkait e-warong Program Keluarga Harapan (PKH) di

majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016.

3.3. Metode Penelitian

Metode penelitian kuantitatif memiliki beberapa metode yaitu, penelitia

survei, penelitian eksperimen, analisis isi, existing statistic/documents.

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian

survei.

29

Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif,Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010, hlm. 49 30

Ibid, hlm. 69

Page 39: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

23

Penelitian survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan

menggunakan pertanyaan terstruktur/ sistematis yang sama kepada banyak

orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat,

diolah, dan dianalisis. Pertanyaan terstruktur/sistematis tersebut dikenal

dengan istilah kuesioner. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang

mengukur variable-variable, hubungan di antara variable yang ada, atau juga

pengalaman atau opini dari responden.31

Dalam penelitian tentang tujuan publikasi humas kementrian sosial

mengenai media sosialisasi program e-warong di berita online

majalahkartini.co.id 19 Agustus 2016. Penulis menggunakan metode survei,

yaitu membagikan kuesioner kepada sampel penelitian yang menjadi

instrumen pengumpulan data yaitu para anggota PKH di daerah Kampung

Rawa.

3.4. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian mengenai tujuan publikasi humas kementerian sosial terkait

program e-warong kube pkh hadir di Jakarta Pusat, di majalahkartini.co.id

tanggal 19 Agustus 2016. Penulis melakukan pengumpulan data berupa

wawancara kepada anggota pkh pada tanggal 30 Maret 2017 di e-warong

Johar Baru, dan humas kemensos pada tanggal 31 Maret 2017, serta

penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada anggota PKH di daerah

Kampung Rawa.

31

Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006, hlm. 143

Page 40: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

24

3.5. Unit Analisis dan Unit Observasi

3.5.1. Unit Analisis

Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai

subjek penelitian.32 Unit Analisis adalah sesuatu yang akan di analisis. Unit

analisis merupakan keseluruhan satuan unit yang akan diteliti, unit analisis

dapat berupa individu, kelompok, organisasi atau keluarga.33

Dalam penelitian ini penulis menggunakan unit analisis individu.

Individu yang di maksud dalam penelitian ini adalah anggota Program

Keluarga Harapan (PKH) yang ada di daerah Kampung Rawa RW 04.

3.5.2. Unit Observasi

Unit Observasi merupakan unit sosial yang lebih besar dari tingkatan

unit analisis. Unit observasi atau satuan pengamatan adalah unit tempat

informasi diperoleh tentang satuan analisis.34 Unit observasi pada penelitian

kuantitatif adalah organisasi atau perusahaan dan masyarakat atau

kelompok.35

Unit observasi dalam penelitian ini adalah kelompok. Penulis meneliti

kelompok anggota PKH yang ada di Kampung Rawa, karena penulis ingin

meneliti tujuan publikasi humas kementrian sosial dalam mempublikasikan

32

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, hlm.186 33 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Jakarta: Rajawali Press, 2010, hlm. 65 34

W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grasindo, 2008, hlm. 76. 35

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 42

Page 41: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

25

program e-warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat, di majalahkartini.co.id

tanggal 19 Agustus 2016.

3.6. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi

bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek

atau obyek itu.36

Populasi yang digunakan penulis dalam penelitian tujuan publikasi

humas kementerian sosial mengenai program e-warong PKH (Program

Keluarga Harapan) adalah anggota PKH yang berada di Kampung Rawa

yang berjumlah 100 orang berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak

Hadiyono Humas Kementerian Sosial.37

3.6.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dalam penelitian tidak mungkin

36

Sugiyono, Metodelogi PeneltianKuantitatif, Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2014, hlm.80 37

Hasil wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada tanggal 31 Maret 2017 pukul 10:00 WIB

Page 42: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

26

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representative (mewakili).38

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 orang.39 Untuk

mengetahui jumlah sampel dalam penelitian ini di tentukan dengan

menggunakan rumus slovin. Rumus slovin untuk menentukan ukuran sampel

dari populasi yang diketahui jumlahnya. Rumusnya adalah :

Rumus Slovin

n=

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

dapat di tolerir, misalnya 2%, kemudian e ini dikuadratkan.

38

Sugiyono, Op Cit, hlm. 81 39

Hasil wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada 31 Maret 2017

pukul 10:00 WIB

Page 43: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

27

Batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang

1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau 10%.

Berdasarkan rumus di atas, maka sampel yang penulis dapat adalah :

n = 100

1 + 100 (0,1) ²

= 100

2

= 50 orang

Jadi, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 50

orang dari anggota PKH yang ada di kelurahan Kampung Rawa RW 04.

3.6.3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling yang digunakan penulis adalah Nonrobability

Sampling. Nonprobability sampling ialah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling

sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball.40

Adapun penulis menggunakan teknik Sampling Purposive. Teknik ini

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.41 Teknik ini

mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu

40

Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Bandung: 2013, Alfabeta, hlm. 84 41

Ibid, hlm. 84

Page 44: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

28

yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Sedangkan orang-orang dalam

populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel.42

pada penelitian yang penulis lakukan mengenai tujuan publikasi

humas kementerian sosial dalam program e-warong kube pkh hadir di

Jakarta Pusat, penulis memiliki populasi 100 orang.43 Kriteria yang penulis

ambil adalah anggota PKH yang kartunya belum di ganti dari bank BTN

menjadi bank BNI yang berjumlah 50 orang dari hasil penghitingan

menggunakan rumus slovin.

3.7. Uji Instrumen

3.7.1. Validitas

Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrumen

akan mengukur apa yang ingin diukur.44 Validitas instrument riset

digolongkan menjadi Validitas Rupa, Validitas Prediktif, Validitas Konstruksi,

Validitas Isi, dan Validitas Eksternal.45. Menurut Kriyantono validitas

konstruksi mencakup hubungan antara instrument penelitian dengan

kerangka teori untuk meyakinkan bahwa pengukuran secara logis berkaitan

dengan konsep-konsep dalam kerangka teori.46 Untuk mengetahui apakah

pernyataan dari kuesioner itu valid atau tidaknya, maka cara untuk

42

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta:Kencana, 2006, hlm. 158 43

Hasil wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada 31 Maret 2017

pukul 10:00 WIB 44

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunkasi, Jakarta:Kencana, 2006, hlm. 143 45

Ibid, hlm. 149 46

Ibid, hlm. 150

Page 45: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

29

mendapatkannya adalah melihat dari KMO (Keiser Mayer Olkin), Barlett test

dan Correlation Test dengan memakai software SPSS untuk mendapatkan

hasil yang valid. Untuk mengetahui apakah pernyataan kuesioner valid atau

tidak caranya dapat dilihat dari KMO, Barletttest, dan Correlation Test. Bila

dalam variabel itu anda dapat melihat KMOMSA (Kayser Mayer Olkin -

measure of sampling adequency) bila hasilnya lebih dari 0,5 maka dapat

melanjutkan proses analisis faktor. Pada hasil lebih dari 0,5 maka dapat

melanjutkan proses analisis faktor.

Pada hasil perhitungan diperoleh nilai KMO MSA adalah 0,5, 5 artinya

0,505 > 0,5 maka proses analisis faktor dapat dilanjutkan.47 Coefficient alpha

atau cronbach’s alpha merupakan rata-rata hasil pembagian dari berbagai

macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal penting mengenai

cronbach’s alpha adalah nilai yang terkandung akan meningkat dengan

meningkatnya nomor pada skala.48

Tabel 3.1

Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas Koefisien Validitas Tafsiran

0,8 - 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)

0,6 - 0,8 Validitas tinggi (baik)

0,4 - 0,6 Validitas sedang

0,2 - 0,4 Validitas rendah (kurang)

0,0 - 0,2 Validitas sangat rendah

0,00 Tidak valid Sumber : Wahyu Agung, 2010, hlm 95.

49

47

Riduwan, Adun Rusyana, Enas, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2011, hlm. 174 48

Naresh K. Malhotra, Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey: Pearson Education

2010, hlm. 287 49

Wahyu Agung, Panduan SPSS 17.0, Jogjakarta: Gerailmu: 2010, hlm.9

Page 46: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

30

3.7.2. Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas dalam penelitian yang dilakukan penulis, tentang

Skala pengukuran yang digunakan penulis dalam penelitian mengenai tujuan

publikasi humas Kementerian Sosial dalam mempublikasikan program e-

warong adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Validitas Variable Tujuan Publikasi Humas Kementerian Sosial

mengenai Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat, di

majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016

n= 50

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .767

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 2040.437

Df 741

Sig. .000

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan penulis dengan

menggunakan bantuan dari statistical product and service solutions (SPSS),

menyatakan bahwa seluruh pernyataan yang ada dalam kuesioner penulis

sudah valid. Dari hasil analisis tersebut diperoleh nilai KMO sebesar 0,767

atau di atas 0,5. Selain itu terdapat hasil Bartlett’s Test of Sphericity yang

menunjukan nilai signifikansi 0,000 atau kurang dari 0,5. Maka data pada

Page 47: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

31

penelitian mengenai indikator keberhasilan tujuan publikasi humas

Kementerian Sosial dapat dinyatakan valid.

3.7.3. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang

baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih

jawaban-jawaban tertentu.50

Coefficientalpha atau cronbach’s alpha merupakan rata-rata hasil

pembagian dari berbagai macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal

penting mengenai cronbach’s alpha adalah nilai yang terkandung akan

meningkat dengan meningkatnya nomor pada skala.51

Tabel 3.3

Klasifikasi Reliabilitas

Reliabilitas(r) Kriteria

0,8-1,00 Sangat Tinggi

0,6-0,79 Tinggi

0,4-0,59 Sedang

0,2-0,39 Rendah

< 0/2 Sangat Rendah Sumber : Wahyu Agung, 2005, hlm 30

52

50

Suharsimi Arikunto, PROSEDUR PENELITIAN, Suatu Pendekatan Praktit, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013, hlm. 221 51

Naresh K. Malhotra, Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey: Pearson Education

2010, hlm. 287 52

Wahyu Agung, Panduan SPSS 17.0, Jogjakarta: Gerailmu: 2010, hlm 30

Page 48: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

32

3.7.4. Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dalam penelitian yang dilakukan penulis, tentang tujuan publikasi humas Kementerian Sosial dalam mempublikasikan program

e-warong adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

Tabel 3.5

Reliabilitas Tujuan Publikasi Humas Kementerian Sosial mengenai

Program e-warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat pada 18 Agustus

2016:

Reliability Statistics

n= 50

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.959 .961 39

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan penulis dengan

menggunakan bantuan dari statistical product and service solutions (SPSS),

menyatakan bahwa seluruh pernyataan yang ada dalam kuesioner penulis

Page 49: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

33

sudah reliable. Keterangan hasil tabel realibility statistic di atas, penulis

melihat bahwa realibilitas dari 39 pernyataan yang diajukan oleh penulis

kepada 50 responden mempunyai nilai cronbach’s alpha = 0,959. Maka data

pada penelitian mengenai tujuan publikasi humas Kementerian Sosial dalam

mempublikasikan program e-warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat pada

18 Agustus 2016 dinyatakan reliable.

Dalam penelitian ini penulis menguji reliabilitas dengan suatu angka

indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam gejala yang

sama. Proses pengukuran reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan

alpha cronbach’s.

3.8. Skala Pengukuran

Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variable

yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis

data dan langkah penelitian selanjutnya. jenis-jenis skala pengukuran ada

empat yaitu, skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala ratio. 53

Skala yang digunakan penulis dalam penelitan ini adalah Skala

Interval. Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data

dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.

Penulis akan menguji variabel dari tujuan publikasi humas kementrian sosial

dengan menggunakan skala interval 1-5, yaitu :

5 = Sangat Setuju

53

Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Bandung: 2013, Alfabeta, hlm. 32

Page 50: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

34

4 = Setuju

3 = Netral

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju 54

3.9. Teknik Pengumpulan Data

3.9.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama

atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau

subjek penelitian, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, dan

observasi.55

Data primer penelitian ini diperoleh dengan memberikan kuesioner

kepada anggota PKH yang berada di kelurahan Kampung Rawa. Kuesioner

merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh penulis untuk

memperoleh data dari sumbernya langsung melalui proses komunikasi atau

dengan mengajukan pertanyaan kepada responden.

Dalam penelitian ini jenis kuesioner atau angket yang digunakan

adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah suatu angket dimana

responden telah diberikan alternative jawaban oleh periset. Responden

54

Ibid, hlm. 36 55

Rachmat Kriyantono, Op Cit, hlm. 41

Page 51: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

35

tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang

didalamnya, biasanya dengan memberikan tanda (X) atau (√).56

Penulis juga mendapatkan data yang di dapatkan dari wawancara

dengan beberapa narasumber yaitu, humas kementrian sosial Bapak

Hadiyono, dan Ibu Hairiah yang rumahnya di jadikan e-warong.

3.9.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau

sumber sekunder. Data ini juga dapat diperoleh dari data primer penelitian

terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti table,

grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga menjadi informatif bagi

pihak lain. Karena data sekunder ini bersifat melengkapi data primer, kita

dituntut hati-hati atau menyeleksi data sekunder jangan sampai data tersebut

tidak sesuai dengan tujuan riset kita atau mungkin terlalu banyak

(overload).57

Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data sekunder dari berita

online www.majalahkartini.co.id , www.arah.com , www.detk.com , dan

www.kompas.com , mengenai Program E-Warong KUBE PKH.

56

Ibid, hlm. 98 57

Ibid, hlm. 42

Page 52: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

36

3.10. Teknik Analisis Data

Pada riset kuantitatif dikenal beberapa jenis analisis. Perbedaan ini

tergantung dari banyaknya variabel yang akan di analisis. Dalam teknis

analisis data penelitian e-warong penulis menggunakan analisis univariat.

Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis ini

dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif.58

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku

atau objek tertentu lainnya. Beberapa jenis teknik yang termaksud kategori

Statistik Deskriptif yang sering digunakan antara lain: Tabel Distribusi

Frekuensi, Tendensi Sentral, dan Standar Deviasi.59

3.10.1. Tendensi Sentral

Analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

tendensi sentral, tendensi sentral bertujuan untuk mendapatkan ciri khas

tertentu dalam bentuk sebuah bilangan yang merupakan ciri khas dari

bilangan tersebut. Ada tiga bentuk tendensi sentral yang sering digunakan,

yaitu : mean, median, dan modus.

58

Ibid, hlm. 168 59

Ibid, hlm. 169

Page 53: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

37

a. Mean

Mean (nilai rata-rata) adalah nilai tengah dari total bilangan.

b. Modus

Modus merupakan jenis tendensi sentral yang menunjukkan frekuensi

terbesar pada suatu kelompok data nominal tertentu.

c. Median

Median adalah nilai tengah sebuah data. Untuk mencarinya data

terlebih dahulu di uraikan.60

3.11. Definisi Konsep

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang

dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang

diperoleh dari pengamatan.61 Dlam penelitian ini, penulis menggunakan

konsep manajemen humas yang dari konsep tersebut diturunkan menjadi

variable.

Variable yang dipakai adalah tujuan publikasi terkait Program e-

warong kube pkh hadir di Jakarta Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19

Agustus 2016, dari variable ini diturunkan menjadi tiga dimensi yaitu, Dimensi

pertama adalah meng-counter pendapat umum, yang memiliki tiga indikator,

sikap positif, sikap pasif dan sikap negatif. 60

Ibid hlm. 171 61

Ibid hlm. 17

Page 54: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

38

Dimensi yang kedua memiliki empat indikator, komunikasi, citra, mitra

dan kepentingan bersama. Dimensi ketiga memiliki enam indikator,

komunikasi yang jujur, keterbukaan, konsistensi, langkah-langkah yang fair,

dan evaluasi dan riset.

Page 55: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

39

Tabel 3.6

Operasionalisasi Konsep

PUBLIKASI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL (Survey Deskriptif: Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta

Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016)

3.12. Operasional Konsep

Konsep Variable Dimensi Indikator Skala

Manajemen

Public

Relations

Tujuan

Publikasi

Riset Kehumasan (M.Jamiluddin

Ritonga,

2005)

1. Meng-counter

pendapat

umum

1.1. Sikap Positif

1.2. Sikap Pasif

1.3. Sikap Negatif

Skala

interval

1. Sangat

Tidak

Setuju

2. Tidak

Setuju

3. Ragu-

ragu

4. Setuju

5. Sangat

Setuju

2. Menciptakan

Citra Positif

2.1. Komunikasi

2.2. Citra

2.3. Mitra

2.4. Kepentingan

Bersama

3. Membina

Hubungan Baik

dengan Publik

3.1. Komunikasi

yang jujur

3.2. Keterbukaan

3.3. Konsistensi

3.4. Langkah-

langkah yang fair

3.5. Komunikasi

dua arah

3.6. Evaluasi dan

riset

Page 56: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

40

3.13. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian

1. Keterbatasan dalam menulis penelitian ini adalah sulitnya

mendapat data PKH yang tidak dapat di berikan kepada

masyarakat luar, karena PKH khususnya program e-warong ini

dikelola oleh tiga divisi, yaitu humas, direktur jaminan sosial, dan

kantor PKH itu sendiri, sehingga penulis harus bolak-balik dalam

melakukan wawancara.

2. Kelemahan dalam penulisan penelitian ini adalah penyebaraan

kuesioner yang sedikit rumit karena penulis harus mendatangi

rumah warga satu persatu.

Page 57: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

41

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

4.1.1. Profil Kementerian Sosial

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembukaan dan Organisasi Kementerian Negara, Departemen Sosial

berubah menjadi Kementerian Sosial Republik Indonesia. Perubahan

ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja

pada Kementerian Sosial. Pada saat Renstra Kementerian Sosial di

susun, Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. SOTK

yang diusulkan tersebut menyesuaikan unsur-unsur fungsi saat ini

Menteri Sosial dijabat oleh Ibu Khofifah Indar Parawana.

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

VISI :

TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT

a. Visi ini mengandung arti bahwa pembangunan bidang kesejahteraan

sosial yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemerintah dan

masyarakat ditujukan untuk mewujudkan suatu kondisi masyarakat

yang masuk kedalam kategori PMKS menjadi berkesejahteraan sosial

pada tahun 2014.

Page 58: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

42

b. Kondisi ini merupakan tujuan yang realistis yang dapat dicapai selama

periode lima tahun pelaksanaan RPJMN 2010-2014 sesuai dengan

target yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Kondisi dimaksud

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang

Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,

spiritual,dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

mengembangkan diri, sehingga dapat melakukan fungsi sosialnya.

c. Secara konstitusional, visi ini merupakan jawaban terhadap amanat

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 di mana Fakir Miskin dan Anak

Telantar dipelihara oleh Negara. Undang Undang Dasar 1945 tidak

memberikan penjelasan bagaimana cara mensejahterakan fakir miskin

dan anak telantar,hanya mewajibkan kepada Negara untuk

memberikan proteksi terhadap fakir miskin dan anak telantar, di mana

kedua kelompok sasaran ini termasuk kedalam PMKS. Undang

Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial

menjawab pertanyaan tentang bagaimana meningkatkan

kesejahteraan sosial PMKS termasuk di dalamnya fakir miskin dan

anak telantar. d. MDGs merupakan kesepakatan komunitas internasional terhadap

penurunan angka kemiskinan di mana Indonesia ikut

menandatanganinya. Dengan Konstitusi negara yang didukung oleh

Undang Undang Nomor 11 Tahun 2009 memperkuat Indonesia untuk

mewujudkan komitmen MDGs tersebutyang ditujukan bagi PMKS.

Page 59: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

43

Kesejahteraan sosial bagi PMKS dimaksud dapat memberikan

kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan penurunan

angka kemiskinan sesuai dengan MDGs. e. Dengan demikian, visi Kementerian Sosial sebagaimana tersebut di

atas memiliki relevansi yang kuat dengan Undang Undang Dasar

1945, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 dan Undang Undang

lainnya, serta MDGs yang harus dicapai pada tahun 2015. Oleh

karena itu perlu ada komitmen kuat dari pemangku kepentingan untuk

mewujudkan visi tersebut.

MISI :

Sebagai kementerian, Kementerian Sosial mengemban dan

melaksanakan tugas sesuai dengan visi yang telah ditetapkan

agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

Agar pelaksanaan tugas dan fungsi dapat mencapai hasil yang

optimal sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, Kementerian

Sosial menetapkan misi sebagai berikut :

a. Meningkatkan aksesibilitas perlindungan sosial untuk menjamin

pemenuhan kebutuhan dasar, pelayanan sosial, pemberdayaan

sosial, dan jaminan kesejahteraan sosial bagi PMKS.

b. Mengembangkan perlindungan dan jaminan sosial bagi PMKS

Page 60: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

44

c. Meningkatkan profesionalisme penyelenggaraan perlindungan

sosial dalam bentuk bantuan sosial, rehabilitasi, pemberdayaan,

dan jaminan sebagai metode penanggulangan kemiskinan.

d. Meningkatkan profesionalisme pelayanan sosial dalam

perlindungan, jaminan, pemberdayaan, rehabilitasi, dan

penanggulangan kemiskinan.

e. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai kepahlawanan,

keperintisan,dan kesetiakawanan sosial untuk menjamin

keberlanjutan peran serta masyarakat dalam penyelenggaran

kesejahteraan social.

f. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial.62

4.2. Objek Penelitian

Pada tanggal 18 Agustus 2016, kementerian sosial RI hadirkan

elektronik warong gotong royong kelompok usaha bersama program

keluarga harapan (e-warong kube pkh) di Taman Main Anak RT

17/RW 04 Kelurahan Kampung Rawa Kecamatan Johar Baru Jakarta

Pusat.63 Program ini merupakan peralihan bantuan sosial yang

dulunya di cairkan secara tunai melalui kantor pos, namun seiring

62

https://www.kemsos.go.id/modules.php?name=Depsos, diakses pada 16 Mei 2017 pukul 14:00 WIB 63

http://majalahkartini.co.id/berita/peristiwa/program-e-warong-kube-pkh-hadir-di-jakarta-

pusat/ diakses pada 5 Mei 2017 pukul 12:00 WIB

Page 61: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

45

berjalannya waktu pencairan ini diubah menjadi non-tunai melalui atm

sehingga responden tidak perlu mengantri lagi di kantor pos.

Terdapat empat hal yang menjadi tujuan pembentukan e-

Warong KUBE PKH yakni menyediakan tempat pemasaran Produk-

Produk KUBE dan hasil usaha peserta PKH, menyediakan kebutuhan

usaha dan kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga murah bagi

anggota KUBE dan Peserta PKH, menyediakan transaksi keuangan

secara non tunai/elektronik baik untuk pencairan bantuan sosial

maupun pembayaran lainnya, serta menyediakan instrumen/sistem

penyaluran bantuan sosial tanpa penyelewengan didukung dengan

layanan pembayaran secara nontunai.

Dalam penyediaan bahan pokok, e-warong kube pkh

bekerjasama dengan Perum Bulog, sedangkan sistem penyaluran

bantuan sosial bekerjasama dengan Himpunan Bank Negara

(HIMBARA) yang terdiri dari BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank

Tabungan Negara. Keluarga miskin yang menerima bantuan PKH

bisa langsung menggunakan kartu combo HIMBARA untuk

berbelanja kebutuhan hidup di e-warong kube pkh yang didirikan

para penerima PKH. Dengan adanya simbiosis ini maka para

penerima bansos PKH juga bisa mendapatkan manfaat, selain bisa

belanja juga bisa mendapatkan sisa hasil usaha e-warong kube

pkh.

Page 62: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

46

Namun sejak Januari 2017 bank yang menangani program ini

berubah dari bank BTN menjadi BNI, dalam proses perubahannya

belum menyeluruh sehingga masih ada responden yang kartunya

belum diganti akibatnya tidak dapat belanja di e-warong, karena hanya

bisa melakuk an transaksi dengan kartu atm tersebut. Hal ini perlu

diadakannya publikasi mengenai kartu yang diganti dan perlu adanya

keterbukaan antara instansi dengan publiknya, sehingga responden

dapat mengetahui mengapa kartu mereka belum diganti, jadi dalam

penelitian ini penulis mengammbil variable tujuan publikasi guna

mengetahui pentingnya publikasi dalam suatu instansi yang biasanya

dilakukan oleh seorang humas.

Page 63: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

47

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Dimensi Meng-counter pendapat umum

4.3.1.1. Indikator: Sikap Positif

Tabel 4.1

Humas Kementerian Sosial memberikan informasi

mengenai program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 32 64.0% 4 = (Setuju) 11 22.0% 4.42

3 = (Ragu-Ragu) 4 8.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.1 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

memberikan informasi mengenai program e-warong di peroleh nilai mean =

4,42 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju. Dari

pernyataan di atas dapat diartikan bahwa responden menerima informasi

yang diberikan Humas Kementerian Sosial.

Hal ini juga menunjukkan bahwa para responden memberikan sikap

positif akan pemberitahuan informasi mengenai program e-warong karena

humas kementerian sosial telah memberikan informasi sehingga para

responden tidak canggung dengan perubahan bantuan sosial ini.

Page 64: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

48

Tabel 4.2

Humas Kementerian Sosial mengadakan sosialisasi kepada warga

tentang akan adanya program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 27 54.0% 4 = (Setuju) 12 24.0% 4.1

3 = (Ragu-Ragu) 4 8.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 3 6.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 4 8.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan hasil Tabel 4.2 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial mengadakan sosialisasi kepada warga tentang akan adanya program

e-warong diperoleh nilai mean = 4.1 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju, ini menunjukkan bahwa para responden

memberikan sikap positif akan sosialisasi yang diberikan Humas Kemensos

kepada para responden.

Sosialisasi ini berguna untuk memberitahu perihal bantuan sosial yang

berubah menjadi nontunai dan akan ada warung elektronik yang hanya bisa

dibelanjakan menggunakan kartu atm yang dibuat oleh Kementerian Sosial.

Salah satu tujuan publikasi adalah meng-counter pendapat umum, dengan

mengadakan sosialisasi, seorang humas jadi dapat mengetahui bagaimana

pendapat atau opini publik mengenai program yang diberikan kepada

respondennya.

Page 65: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

49

Tabel 4.3

Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan yang lengkap

mengenai mekanisme pelaksanaan program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 29 58.0% 4 = (Setuju) 15 30.0% 4.34

3 = (Ragu-Ragu) 2 4.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Table 4.3 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

memberikan penjelasan yang lengkap mengenai mekanisme pelaksanaan

program e-warong diperoleh mean = 4.34 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju ini artinya dengan adanya penjelasan lengkap

mengenai mekanisme pelaksanaan program e-warong para responden tidak

bingung bagaimana cara berbelanja di e-warong, karena warung elektronik

belum ada sebelumnya.

Sesuai dengan definisi publikasi itu sendiri, publikasi itu merupakan

tugas seorang humas dalam menceritakan atau menyampaikan sebanyak

mungkin pesan atau informasi mengenai kegiatan perusahaan kepada

masyarakat luas, dengan kata lain publikasi merupakan kegiatan terpenting

dan menjadi ujung tombak dari kegiatan humas.

Page 66: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

50

4.3.1.2. Indikator: Sikap Pasif

Tabel 4.4

Humas Kementerian Sosial melakukan sosialisasi program e-

warong kurang tepat waktu

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 22 44.0% 4 = (Setuju) 11 22.0% 3.86

3 = (Ragu-Ragu) 7 14.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 8 16.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.4 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

memberikan informasi mengenai program e-warong diperoleh mean = 3,86

yang artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju bahwa Humas

Kementerian Sosial memberikan informasi mengenai program e-warong

sehingga responden mengetahui bahwa didaerah rumah mereka akan

diadakan e-warong dan bentuk pemberian bansos di ganti melalui tunai

menjadi non tunai.

Kembali lagi pada teori yang penulias ambil mengenai publikasi, jika

seorang humas telat memberikan informasi kepada publiknya, maka akan

terjadi miss komunikasi, maka dari itu penyebaran informasi harus tepat

waktu.

Page 67: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

51

Tabel 4.5

Humas Kementerian Sosial kurang melakukan sosialisasi kepada warga

tentang akan diadakannya program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 27 54.0% 4 = (Setuju) 13 26.0% 4.22

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.5 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

kurang melakukan sosialisasi kepada warga tentang akan diadakannya

program e-warong diperoleh mean = 4.22 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju bahwa Humas Kementerian Sosial kurang

melakukan sosialisasi kepada warga tentang akan diadakannya program e-

warong, ternyata masih ada responden yang telat mengetahui adanya e-

warong ini, mungkin karena sosialisasi yang di lakukan humas kemensos

kurang efektif.

Informasi adalah segala hal yang dapat mengurangi hal ketidakpastian

atau keraguan-keraguan akan situasi tertentu. Bila tidak mendapatkan

informasi yang cukup, gambaran tentang perusahaan akan sepotong-potong.

Ini berkaitan dengan kegatan sosialisasi yang seharusnya disampaikan

secara efektif.

Page 68: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

52

Tabel 4.6

Humas Kementerian Sosial kurang merespon dengan cepat setiap

keluhan para anggota PKH

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 21 42.0% 4 = (Setuju) 13 26.0% 4

3 = (Ragu-Ragu) 12 24.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 3 6.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.6 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

kurang merespon dengan cepat setiap keluhan para anggota PKH diperoleh

mean = 4 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju ini

artinya humas kementerian perlu memperbaiki kinerjanya karena

berdaasarkan hasil kuesioner bahwa humas kementerian sosial kurang

merespon dengan cepat setiap keluhan yang masuk.

Sikap (attitude) adalah perasaan atau suasana hati seseorang

mengenai orang, organisasi, persoalan, atau obyek. Sikap menggambarkan

predisposisi seseorang untuk mengevaluasi masalah kontroversial dengan

cara menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Jika humas kemensos

dapat merespon keluhan publiknya dengan cepat maka sikap yang terlihat

adalah positif.

Page 69: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

53

4.3.1.3. Indikator: Sikap Negatif

Tabel 4.7

Humas Kementerian Sosial lebih fokus terhadap program lain

dibandingkan program e-warong, sehingga masyarakat kurang mengerti

mekanisme pelaksanaan program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 23 46.0% 4 = (Setuju) 14 28.0% 4.12

3 = (Ragu-Ragu) 9 18.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.7 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

lebih fokus terhadap program lain dibandingkan program e-warong, sehingga

masyarakat kurang mengerti mekanisme pelaksanaan program e-warong

diperoleh mean = 4.12 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat

setuju bahwa Humas Kementerian Sosial lebih fokus terhadap program lain

dibandingkan program e-warong, ini berhubungan dengan perihal kartu yang

belum diganti dari bank BTN-BNI.

Informasi adalah segala hal yang dapat mengurangi hal

ketidakpastian atau keraguan-keraguan akan situasi tertentu. Bila tidak

mendapatkan informasi yang cukup, gambaran tentang perusahaan akan

sepotong-potong.

Page 70: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

54

Tabel 4.8

Humas kementerian Sosial kurang aktif dalam mempublikasikan

program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 24 48.0% 4 = (Setuju) 9 18.0% 4.02

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 6 12.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.8 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

kurang aktif dalam mempublikasikan program e-warong diperoleh mean =

4.02 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju, publikasi

disini maksudnya dalam mempublikasikan permasalahan soal kartu yang

belum di ganti, sehingga responden kurang mengetahui bahwa akan

diadakannya perubahan kartu tersebut, kembali lagi pada definisi publikasi.

Publikasi menurut Webster, publikasi adalah suatu informasi yang

bernilai dengan maksud untuk menambah perhatian kepada suatu tempat,

orang atau sebab yang biasanya dimuat dalam media cetakan atau

penerbitan (printed material) dan selalu menyangkut kepentingan publikasi

yang dapat berbentuk berita, laporan dan opini.

Page 71: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

55

Tabel 4.9

Humas Kementerian Sosial kurang terstruktur dalam memberikan teknis

mekanisme penggunaan kartu elektronik yang di gunakan di e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 27 54.0% 4 = (Setuju) 13 26.0% 4.26

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.9 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

kurang terstruktur dalam memberikan teknis mekanisme penggunaan kartu

elektronik yang di gunakan di e-warong diperoleh mean = 4.26 yang artinya

rata-rata responden menjawab sangat setuju, ternyata masih banyak warga

yang belum mengerti penggunaan kartu elektronik, karena sebelumnya

pencairan dana bantuan sosial (bansos) dicairkan secara tunai melalui kantor

pos, sehingga harus ada penjelasan secara teknis bagaimana penggunaan

kartu tersebut.

Informasi adalah segala hal yang dapat mengurangi hal ketidakpastian

atau keraguan-keraguan akan situasi tertentu. Bila tidak mendapatkan

informasi yang cukup, gambaran tentang perusahaan akan sepotong-potong.

Informasi yang disampaikan harus terstruktur karena sebagian publikn ya

kurang mengerti mengenai kartu elektronik.

Page 72: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

56

4.3.2. Dimensi: Menciptakan Citra Positif

4.3.2.1. Indikator: Komunikasi

Tabel 4.10

Humas Kementerian Sosial menjalin komunikasi dengan para anggota

PKH

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 15 30.0% 4 = (Setuju) 17 34.0% 3.7

3 = (Ragu-Ragu) 7 14.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 10 20.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.10 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menjalin komunikasi dengan para anggota PKH diperoleh mean = 3.7

yang artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju bahwa Humas

Kementerian Sosial menjalin komunikasi dengan para anggota PKH. Menjalin

komunikasi yang baik merupakan tugas seorang humas dalam membina

hubungan baik dengan para masyarakatnya, seperti yang dilakukan Humas

Kementerian Sosial mereka menjalin komunikasi dua arah dengan

mendatangi e-warong setiap sebulan sekali.

Page 73: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

57

Tabel 4.11

Humas Kementerian Sosial cukup komunikatif dalam menjelaskan

mekanisme pelaksanaan program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 18 36.0% 4 = (Setuju) 20 40.0% 4

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 6 12.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.11 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial cukup komunikatif dalam menjelaskan mekanisme pelaksanaan

program e-warong diperoleh mean = 4 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju. Cukup komunikatif dalam menjelaskan mekanisme

pelaksanaan program e-warong ini ternyata sangat efektif, karena ada

beberapa anggota PKH yang tidak mengerti bagaimana penggunaan kartu

elektronik, sehingga Humas Kemensos harus dapat menjelaskan

menggunakan Bahasa yang ringan agar dapat dimengerti para responden.

Komunikatif merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang

humas agar apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh

publiknya, dan juga dapat menciptakan citra positif.

Page 74: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

58

Tabel 4.12

Humas Kementerian Sosial melayani angggota PKH dengan sopan

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 18 36.0% 4 = (Setuju) 14 28.0% 3.84

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 6 12.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.12 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial melayani angggota PKH dengan sopan diperoleh mean = 3,84 yang

artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju ini berarti Humas

Kementerian Sosial sudah dapat diartikan mempunyai citra yang baik kepada

masyarakatnya karena salah satu tugas humas yaitu harus memiliki

komunikasi yang baik dengan publiknya agar terjalin hubungan yang

harmonis antara instansi/lembaga kepada publiknya.

Sikap yang baik akan mempengaruhi citra suatu perusahaan, karena

citra adalah suatu tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan

prestasi yang hendak dicapai, maka dari itu humas harus berlaku baik

terhadap publiknya.

Page 75: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

59

4.3.2.2. Indikator: Citra

Tabel 4.13

Humas Kementerian Sosial memberikan informasi sangat lengkap

kepada para penerima program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 19 38.0% 4 = (Setuju) 14 28.0% 3.88

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.13 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan informasi sangat lengkap kepada para penerima program

e-warong diperoleh mean = 3,88 yang artinya rata-rata responden menjawab

sangat setuju bahwa Humas Kementerian Sosial memberikan informasi

sangat lengkap kepada para penerima program e-warong sehingga para

anggota PKH megerti akan program e-warong ini. Informasi adalah segala

hal yang dapat mengurangi ketidakpastian atau keragu-raguan akan situasi

tertentu.

Page 76: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

60

Tabel 4.14

Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan mengenai program

e-warong secara menyeluruh

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 21 42.0% 4 = (Setuju) 15 30.0% 4.02

3 = (Ragu-Ragu) 8 16.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 6 12.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.14 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan penjelasan mengenai program e-warong secara

menyeluruh diperoleh mean = 4,02 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju, ini artinya humas kementerian sosial sudah

membangun citra yang baik di mata masyarakat, seperti menjelaskan

mengenai pogram e-warong ini, sehingga responden dapat mengetahuinya

secara menyeluruh. Dengan memberikan penjelasan secara menyeluruh, ini

berkaitan dengan citra kini atau current image.

Current Image adalah merupakan kesan yang baik diperoleh dari

orang lain tentang perusahaan/organisasi atau hal yang lain berkaitan

dengan produknya.

Page 77: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

61

Tabel 4.15

Humas Kementerian Sosial menerapkan 5S (Senyum,Salam,

Sapa,Sopan,Santun) dalam mengimplementasikan program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 17 34.0% 4 = (Setuju) 15 30.0% 3.8

3 = (Ragu-Ragu) 9 18.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 9 18.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.15 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menerapkan 5S (Senyum,Salam,Sapa,Sopan,Santun) dalam

mengimplementasikan program e-warong diperoleh mean = 3,8 yang artinya

rata-rata responden menjawab sangat setuju bahwa Humas Kementerian

Sosial menerupakan 5s, ini berguna untuk menaikan citra suatu instansi

kepada publiknya seperti yang sudah diterapkan humas kemensos dalam

mengimplementasikan program e-warong. Sikap (attitude) adalah perasaan

atau suasana hati seseorang mengenai orang, organisasi, persoalan, atau

obyek. Sikap menggambarkan predisposisi seseorang untuk mengevaluasi

masalah kontroversial dengan cara menyenangkan ataupun tidak

menyenangkan. Jika humas kemensos dapat merespon keluhan publiknya

dengan cepat maka sikap yang terlihat adalah positif. 5s dapat menciptakan

citra positif dalam suatu perusahaan.

Page 78: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

62

4.3.2.3. Indikator : Mitra

Tabel 4.16

Informasi yang diberikan Humas Kementerian Sosial mengenai program

e-warong membuat anda mengetahui mekanisme penggunaannya

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 24 48.0% 4 = (Setuju) 20 40.0% 4.34

3 = (Ragu-Ragu) 5 10.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 1 2.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.16 dengan pernyataan Informasi yang diberikan

Humas Kementerian Sosial mengenai program e-warong membuat anda

mengetahui mekanisme penggunaannya diperoleh mean = 4,34 yang artinya

rata-rata responden menjawab sangat setuju, artinya informasi yang

diberikan humas kemensos tidak sia-sia karena berguna untuk para anggota

PKH yang akan menggunakan warung elektronik ini sebagai pemenuh

kebutuuhan pokok mereka.

Page 79: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

63

Tabel 4.17

Program yang diberikan Humas Kementerian Sosial membuat anda siap

akan perubahan bentuk pencairan dana yang diberikan

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 25 50.0% 4 = (Setuju) 18 36.0% 4.34

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 1 2.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.17 dengan pernyataan Program yang diberikan

Humas Kementerian Sosial membuat anda siap akan perubahan bentuk

pencairan dana yang diberikan diperoleh mean = 4,34 yang artinya rata-rata

responden menjawab sangat setuju. Perubahan bentuk pencairan dana yang

awalnya tunai menjadi nontunai membutuhkan adaptasi untuk para anggota

PKH, karena mereka harus menggunakan kartu atm yang dibuat oleh Humas

Kementerian Sosial sebagai bentuk pencairan dana bantuan sosial. Ternyata

masyarakat siap akan perubahan ini karena mereka menganggap ini lebih

mudah dan tidak harus mengantri di kantor pos lagi.

Page 80: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

64

Tabel 4.18

Anda menyambut baik mengenai program e-warong yang di sampaikan

oleh Humas Kementerian Sosial

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 20 40.0% 4 = (Setuju) 14 28.0% 4.02

3 = (Ragu-Ragu) 13 26.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 3 6.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.18 dengan pernyataan Anda menyambut baik

mengenai program e-warong yang di sampaikan oleh Humas Kementerian

Sosial diperoleh mean = 4,02 yang artinya rata-rata responden menjawab

sangat setuju. Humas Kementerian Sosial telah menyampaikan dengan jelas

dan secara menyeluruh mengenai program e-warong sehingga para

responden menyambut dengan baik akan adanya program e-warong. Artinya

tugas bagi seorang humas telah tercapai Humas Kementerian Sosial.

Page 81: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

65

4.3.2.4. Indikator : Kepentingan Bersama

Tabel 4.19

Humas Kementerian Sosial menerima keluhan dari para anggota PKH

mengenai program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 18 36.0% 4 = (Setuju) 16 32.0% 3.9

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 3 6.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.19 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menerima keluhan dari para anggota PKH mengenai program e-

warong diperoleh mean = 3,9 yang artinya rata-rata responden menjawab

sangat setuju. Humas Kementerian Sosial mau menerima keluhan dari

anggota PKH.

Seorang humas harus mau menerima keluhan yang masuk karena ini

dapat membuat perusahaan/instansinya menjadi lebih baik, dan juga untuk

kepuasan publiknya karena humas harus memberikan layanan yang baik

agar dapat menciptakan citra positif dimata publiknya. Sesuai dengan

indikator pada pernyataan ini, keluhan bertujuan untuk mendapatkan

kepentingan bersama sehingga keduanya tidak ada yang dirugikan.

Page 82: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

66

Tabel 4.20

Humas Kementerian Sosial menerima saran dari para anggota PKH

guna keberlangsungan e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 20 40.0% 4 = (Setuju) 17 34.0% 3.98

3 = (Ragu-Ragu) 8 16.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 6.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan 4.20 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

menerima saran dari para anggota PKH guna keberlangsungan e-warong

diperoleh mean = 3,98 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat

setuju. Saran dari para anggota PKH dapat berguna untuk keberlangsungan

program e-warong, karena setiap masukan atau saran yang diberikan oleh

publiknya terhadap suatu instansi akan berguna untuk menjadikan program

itu lebih baik, sehingga masukan sangat diperlukan.

Adanya opini publik yang masuk dapat dijadikan pertimbangan dalam

mengambil sebuah keputusan, karena seorang humas harus dapat

memikirkan kepentingan perusahaannya dengan publiknya, sehingga tercipta

keputusan guna mempertimbangkan kepentingan bersama.

Page 83: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

67

Tabel 4.21

Humas Kementerian Sosial menerima kritik dari para anggota PKH

mengenai program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 18 36.0% 4 = (Setuju) 10 20.0% 3.68

3 = (Ragu-Ragu) 14 28.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 4 8.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.21 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menerima kritik dari para anggota PKH mengenai program e-warong

diperoleh mean = 3,68 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat

setuju. Humas Kementerian Sosial mau menerima kritik para anggota PKH

guna keberlangsungan program e-warong agar tercipta hubungan baik

dengan publiknya.

Humas Kementerian Sosial dapat memperbaiki sistem program yang

ada. Kritik dapat memperbaiki citra suatu perusahaan dan juga dapat

membina hubungan baik dengan publik, karena dengan adanya kritik dapat

memperbaiki program e-warong ini untuk menjadi lebih baik.

Page 84: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

68

4.3.3. Dimensi: Membina Hubungan Baik dengan Publik

4.3.3.1 Indikator: Komunikasi yang Jujur

Tabel 4.22

Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan akan mekanisme

pelaksanaan program e-warong sesuai dengan apa yang terjadi

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 8 16.0% 4 = (Setuju) 11 22.0% 2.9

3 = (Ragu-Ragu) 10 20.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 10 20.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 11 22.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.22 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan penjelasan akan mekanisme pelaksanaan program e-

warong sesuai dengan apa yang terjadi diperoleh mean = 2,9 yang artinya

rata-rata responden menjawab ragu-ragu. Ini artinya Humas Kementerian

Sosial belum maksimal dalam memberikan penjelasan akan mekanisme

pelaksanaan program e-warong, ini akan berkaitan dengan bagaimana

seorang humas menjalin hubungan baik dengan publiknya.

Page 85: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

69

Tabel 4.23

Humas Kementerian Sosial turun tangan langsung dalam menangani

persoalan soal kartu yang belum diganti

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 13 26.0% 4 = (Setuju) 9 18.0% 3.64

3 = (Ragu-Ragu) 25 50.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 3 6.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.23 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial turun tangan langsung dalam menangani persoalan soal kartu yang

belum diganti diperoleh mean = 3,64 yang artinya rata-rata responden

menjawab setuju.

Responden belum sepenuhnya setuju kalau humas kementerian sosial

turun tangan langsung dalam menangani persoalan kartu, sesuai dengan

hasil wawancara yang penulis lakukan oleh salah satu anggota PKH, ternyata

masih banyak anggota PKH yang belum mengetahui mengapa kartu mereka

belum diganti, ini bisa menjadi masukan untuk humas kementerian sosial

dalam mengoptimalkan kinerja kerja mereka.

Page 86: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

70

Tabel 4.24

Humas Kementerian Sosial memberikan informasi yang benar saat anda

bertanya mengenai program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 15 30.0% 4 = (Setuju) 16 32.0% 3.88

3 = (Ragu-Ragu) 17 34.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.24 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan informasi yang benar saat anda bertanya mengenai

program e-warong diperoleh mean = 3,88 yang artinya rata-rata responden

menjawab setuju.

Setiap pertanyaan yang diajukan responden kepada humas

kementerian sosial dijawab benar oleh humas kemensos, tetapi dari hasil di

atas presentasi tertinggi berada pada ragu-ragu yang artinya setengah dari

jumlah responden belum setuju pada pernyataan di atas. Berdasarkan kasus

persoalan kartu yang belum diganti, ini menjelaskan bahwa humas kemensos

belum memberikan penjelasan yang benar tentang alasan mengapa kartu

belum diganti. Berdasarkan teori yang penulis ambi, bahwa informasi

seharusnya disampaikan tepat waktu. Karena suatu pemberitaan sangatlah

penting dalam menjangkau publiknya.

Page 87: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

71

4.3.3.2. Indikator: Keterbukaan

Tabel 4.25

Humas Kementerian Sosial memberikan informasi yang

transparan mengenai tata cara pelaksanaan program e-

warong

n=50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 5 10.0% 4 = (Setuju) 13 26.0% 2.84

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 11 22.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 10 20.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.25 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan informasi yang transparan mengenai tata cara

pelaksanaan program e-warong diperoleh mean = 2,84 yang artinya rata-rata

responden menjawab ragu-ragu. Humas Kementerian Sosial dapat diartikan

belum transparan dalam menginformasikan program e-warong, hasil ini

didapat dari hasil kuesioner yang penulis sebar di kelurahan Kampung Rawa.

Keterbukaan terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh

keyakinan orang lain, maka dari itu keterbukaan sangat penting bagi publik

suatu perusahaan/instansi.

Page 88: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

72

Tabel 4.26

Humas Kementerian Sosial menjelaskan secara menyeluruh mengenai

permasalahan kartu yang belum di ganti

n=50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 1 2.0% 4 = (Setuju) 15 30.0% 2.76

3 = (Ragu-Ragu) 14 28.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 11 22.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 9 18.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.25 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menjelaskan secara menyeluruh mengenai permasalahan kartu yang

belum di ganti diperoleh mean = 2,76 yang artinya rata-rata responden

menjawab ragu-ragu, dalam table ini menjelaskan bahwa humas kementerian

sosial belum maksimal dalam menyampaikan alasan mengenai pergantian

kartu ini, sehingga anggota PKH tidak dapat mengetahui alasan mengapa

kartu mereka belum di ganti akibatnya kartu tersebut tidak dapat digunakan

untuk berbelanja di e-warong.

Dalam hal ini, publikasi sangat diperlukan guna melancarkan

programe-warong ini, publikasi harus dsampaikan secara menyeluruh agar

dapat menjangkau publiknya.

Page 89: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

73

Tabel 4.27

Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan tentang kartu yang

belum di ganti

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 13 26.0% 4 = (Setuju) 11 22.0% 3.2

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 13 26.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 7 14.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.27 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan penjelasan tentang kartu yang belum di ganti diperoleh

mean = 3,2 yang artinya rata-rata responden menjawab ragu-ragu, ini dapat

dibuktikan dari hasil wawancara yang penulis lakukan kepada beberapa

anggota PKH mengenai kartu yang belum di ganti.

Ada beberapa anggota PKH yang belum mengetahui mengapa masih

ada kartu yang belum diganti, ini artinya tujuan publikasi dalam humas

kementerian sosial ada yang belum terpenuhi secara maksimal.

Page 90: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

74

4.3.3.2. Indikator: Konsistensi

Tabel 4.28

Humas Kementerian Sosial memberikan informasi program e-warong

tidak berubah-ubah sehingga dapat diterima oleh publik

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 24 48.0% 4 = (Setuju) 19 38.0% 4.32

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 1 2.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.28 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan informasi program e-warong tidak berubah-ubah

sehingga dapat diterima oleh publik diperoleh mean = 4,32 yang artinya rata-

rata responden menjawab sangat setuju, artinya humas kementerian sosial

tidak berubah ubah dalam menyampaikan informasi mengenai program e-

warong sehingga dapat diterima dengan baik oleh publik.

Informasi yang disampaikan tidak boleh berubah-ubah, karena untyk

menciptakan langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan

publiknya, sehingga humas kemensos harus konsisten dalam menyampaikan

informasi.

Page 91: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

75

Tabel 4.29

Humas Kementerian Sosial melakukan pengecekan warung setiap

sebulan sekali

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 13 26.0% 4 = (Setuju) 9 18.0% 3.22

3 = (Ragu-Ragu) 10 20.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 12 24.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 6 12.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.29 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial melakukan pengecekan warung setiap sebulan sekali diperoleh mean

= 3,22 yang artinya rata-rata responden menjawab ragu-ragu, dari hasil

kuesioner yang di sebar oleh penulis responden ragu akan pernyataan yang

ada, yang artinya humas kementerian sosial belum maksimal dalam

melakukan pengecekan warung setiap sebulan sekali.

Page 92: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

76

Tabel 4.30

Humas Kementerian Sosial memantau para anggota PKH setap tiga

bulan sekali

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 10 20.0% 4 = (Setuju) 10 20.0% 3.1

3 = (Ragu-Ragu) 12 24.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 11 22.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 7 14.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.30 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memantau para anggota PKH setap tiga bulan sekali diperoleh mean

= 3,1 yang artinya rata-rata responden menjawab ragu-ragu, meski humas

kementerian sosial sudah menjalin hubungan baik dengan para publikya,

pada kenyataannya masih ada aggota yang merasa belum dipantau

maksimal sehingga merasa kurang ada kedekatan antar anggota satu per

satu.

Page 93: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

77

4.3.3.3. Indikator: Langkah-langkah yang fair

Tabel 4.31

Humas Kementerian Sosial menjalin hubungan baik kepada

para anggota PKH

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 16 32.0% 4 = (Setuju) 18 36.0% 3.88

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.31 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menjalin hubungan baik kepada para anggota PKH diperoleh mean =

3,88 yang artinya rata-rata responden menjawab setuju bahwa humas

kementerian sosial menjalin hubungan baik dengan para anggota PKH

terbukti dari hasil kuesioner yang penulis dapat dan dari hasil wawancara

dengan humas kementerian sosial yang penulis lakukan pada bulan Maret

2017 di Kementerian Sosial yang berlokasi di Salemba Jakarta Pusat.

Page 94: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

78

Tabel 4.32

Humas Kementerian Sosial memiliki sifat yang ramah sehingga mudah

diterima publiknya dalam pelaksanaan program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 12 24.0% 4 = (Setuju) 10 20.0% 3.4

3 = (Ragu-Ragu) 15 30.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 12 24.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.32 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memiliki sifat yang ramah sehingga mudah diterima publiknya dalam

pelaksanaan program e-warong diperoleh mean = 3,4 yang artinya rata-rata

responden menjawab setuju bahwa humas kementerian sosial memiliki sifat

yang ramah, sifat ramah dapat diartikan sifat yang wajib seorang humas miliki

agar tercipta suasana yang hangat antar instansi dengan publiknya.

Hal ini berlaku pada humas kementerian sosial yang ramah terhadap

publiknya dalam menyampaikan pelaksanaan program e-warong.

Page 95: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

79

Tabel 4.33

Humas Kementerian Sosial memberikan kesan yang baik kepada

publiknya

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 15 30.0% 4 = (Setuju) 9 18.0% 3.52

3 = (Ragu-Ragu) 15 30.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 9 18.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.33 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial Humas Kementerian Sosial memberikan kesan yang baik kepada

publiknya diperoleh mean = 3,52 yang artinya rata-rata responden menjawab

setuju. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara penulis dengan salah satu

anggota PKH yang rumahnya dijadikan e-warong daerah Johar Baru. Kesan

yang baik harus diciptakan seorang humas agar dapat membina hubungan

baik dengan publiknya, ini juga dapat menaikkan citra suatu instansi/lembaga

pemerintahan.

Page 96: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

80

4.3.3.4. Indikator: Komunikasi Dua Arah

Tabel 4.34

Humas Kementerian Sosial melakukan interaksi kepada anggota PKH

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 16 32.0% 4 = (Setuju) 15 30.0% 3.82

3 = (Ragu-Ragu) 14 28.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.34 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial melakukan interaksi kepada anggota PKH diperoleh mean = 3,82 yang

artinya rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini dapat dilihat pada

pernyataan sebelumnya mengenai bagaimana humas kementerian sosial

membina hubungan baik dengan publiknya, yaitu salah satunya dengan

menjalin interaksi kepada anggota PKH.

Page 97: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

81

Tabel 4.35

Humas Kementerian Sosial melakukan komunikasi dua arah

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 22 44.0% 4 = (Setuju) 11 22.0% 3.9

3 = (Ragu-Ragu) 8 16.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 8 16.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.35 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial melakukan komunikasi dua arah diperoleh mean = 3,9 yang artinya

rata-rata responden menjawab setuju bahwa Humas Kementerian Sosial

melakukan komunikasi dua arah diperkuat dengan hasil wawancara yang

penulis lakukan dengan humas kementerian sosial bahwa mereka melakukan

komunikasi dua arah dengan para anggota PKH, sehingga dapat mengetahui

keluh kesan para publiknya.

Page 98: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

82

Tabel 4.36

Humas Kementerian Sosial melakukan kunjungan ke e-warong guna

dapat berkomunikasi secara langsung

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 25 50.0% 4 = (Setuju) 19 38.0% 4.38

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 0 0.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.36 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial melakukan kunjungan ke e-warong guna dapat berkomunikasi secara

langsung diperoleh mean = 4,38 yang artinya rata-rata responden menjawab

sangat setuju. Guna dapat berkomunikasi secara langsung agar mengetahui

realita yang ada, humas kementerian sosial mendatangi langsung e-warong,

kunjungan ini dilakukan setiap sebulan sekali sekaligus melakukan

pengecekan.

Page 99: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

83

4.3.3.5. Indikator: Evaluasi dan Riset

Tabel 4.37

Humas Kementerian Sosial mengimplementasikan setiap keluhan

publiknya terutama mengenai pergantian kartu

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 7 14.0% 4 = (Setuju) 24 48.0% 3.58

3 = (Ragu-Ragu) 12 24.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 5 10.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.37 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial mengimplementasikan setiap keluhan publiknya terutama mengenai

pergantian kartu diperoleh mean = 4,38 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju bahwa Humas Kementerian Sosial

mengimplementasikan setiap keluhan publiknya terutama mengenai

pergantian kartu.

Evaluasi diperlukan dalam tugas seorang humas guna memperbaiki

program-program yang sedang dijalaninya, sebelum adanya evaluasi

diadakan terlebih dahulu riset lalu mengimplementasikan hasil evaluasi.

Page 100: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

84

Tabel 4.38

Humas Kementerian Sosial menindak lanjuti keluhan

mengenai kartu yang belum di ganti

n=50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 11 22.0% 4 = (Setuju) 12 24.0% 3.6

3 = (Ragu-Ragu) 24 48.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.38 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial mengimplementasikan setiap keluhan publiknya terutama mengenai

pergantian kartu diperoleh mean = 3,6 yang artinya rata-rata responden

menjawab setuju bahwa Humas Kementerian Sosial menindak lanjuti

persoalan yang ada.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan humas

kementerian sosial, beliau mengatakan bahwa mereka telah menindaklanjuti

persoalan kartu ini, mereka telah bekerjasama dengan bank BNI untuk

segera memproses pergantian kartu, yang dibutuhkan hanyalah waktu saja

karena anggota PKH memiliki jumlah yang banyak, jadi tidak dapat di proses

dengan cepat.

Page 101: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

85

Tabel 4.39

Humas Kementerian Sosial mengimplementasikan setiap saran yang

diberikan oleh anggota PKH

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 8 16.0% 4 = (Setuju) 12 24.0% 3.36

3 = (Ragu-Ragu) 20 40.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 10 20.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.38 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial mengimplementasikan setiap keluhan publiknya terutama mengenai

pergantian kartu diperoleh mean = 3,6 yang artinya rata-rata responden

menjawab setuju. Dalam hasil kuesioner yang penulis dapat, ternyata

responden ragu akan humas kementerian sosial yang mengiplementasikan

setiap saran yang ada, hal ini terlihatr dari kartu yangbelum di ganti,

responden sudah memberikan saran agar segera memberikan alasan

mengapa kartu mereka ada yang sebagian belum diganti.

Page 102: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

86

4.4. Analisa Penelitian

4.4.1. Rangkuman Dimensi dan Indikator

Tabel 4.40

Per Dimensi

n= 50

No Dimensi Rata-rata

1 Meng-counter opini publik 4.15

2 Menciptakan Citra Positif 3.96

3 Membina Hubungan Baik dengan Publik 3.52

Tabel di atas merupakan hasil per dimensi dengan jumlah responden

sebanyak 50 orang. Dari tabel mean per dimensi di atas, dapat dilihat bahwa

mean per dimensi tertinggi berada pada dimensi meng-counter pendapat

umum dengan memiliki tiga indikator yaitu sikap positif, sikap pasif, dan sikap

negatif, dan mean terendah dimiliki oleh dimensi membina hubungan baik

dengan publik dengan memiliki enam indikator yaiitu komunikasi yang jujur,

keterbukaan, konsisten, langkah-langkah yang fair, komunikasi dua arah

daan evaluasi dan riset.

Page 103: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

87

Diagram 4.1.

Mean per dimensi

PUBLIKASI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL

(Survei Deskriptif: Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta

Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016)

n= 50

Tujuan Publikasi

Dimensi

Diagram di atas adalah diagram batang yang merupakan hasil per

dimensi dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Dari diagram per

dimensi di atas, dapat dilihat bahwa dimensi tertinggi berada pada dimensi

meng-counter opini publik dengan nilai sebesar 4,15 dan terendah pada

dimensi membina hubungan baik dengan publik dengan nilai 3,52.

4.15 3.96

3.52

1

2

3

4

5

Meng-counter opini publik Menciptakan Citra Positif Membina Hubungan Baikdengan Publik

Program E –Warong

Me

an

Page 104: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

88

Dimensi tertinggi yaitu meng-counter pendapat umum yang memiliki

indikator sikap positif, sikap pasif, dan sikap negatif. Memiliki mean tertinggi

artinya Humas Kementerian Sosial memiliki nilai yang positif dimata

masyarakat. Dimensi ini berkaitan dengan bagaimana Humas Kementerian

Sosial dapat memberikan pelayanan yang baik kepada publikya sehingga

dinilai positif/baik dimata publik.

Dimensi terendah yaitu menjalin hubungan baik dengan public yang

memiliki indikator komunikasi yang jujur, keterbukaan, konsistensi, langkah-

langkah yang fair, komunikasi dua arah, dan evaluasi dan riset. Memiliki nilai

yang rendah dengan arti kurang setuju, mengarah pada hasil negatif. Dimesi

ini berkaitan dengan bagaimana Humas Kementerian Sosial membina

hubungan baik dengan publik. Ini berkaitan dengan indikator keterbukaan,

humas kementerian sosial kurang terbuka dengan persoalan kartu yang

sedang terjadi yaitu mengenai kartu, banyak responden yang tidak

mengetahui alasan mengapa kartu mereka masih ada yang belum diganti.

Publikasi mengenai masalah yang terjadi kurang dilakukan oleh Humas

Kementerian Sosial, padahal tujuan dari publikasi yaitu untuk menyebarkan

informasi mengenai apa yang sedang terjadi pada instansi tersebut.

Page 105: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

89

Tabel 4.41

Mean per indikator

PUBLIKASI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL (Survei Deskriptif : Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta

Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016)

n= 50

Dimensi Indikator Mean

1. Meng-

counter opini

publik

a. Sikap Positif 4.29

b. Sikap Pasif 4.03

c. Sikap Negatif 4.13

2.Menciptakan

Citra Positif

a. Komunikasi 3,85

b. Citra 3,90

c. Mitra 4,23

d. Kepentingan Bersama 3,85

3. Membina

Hubungan

Baik dengan

Publik

a. Komunikasi yang Jujur 3,47

b. .Keterbukaan 2,93

c. Konsistensi. 3,55

d. Langkah-langkah yang fair 3,60

e. Komunikasi Dua Arah 4,03

f. Evaluasi dan Riset 3,51

Dari table mean per indikator di atas dapat dilihat bahwa tertinggi

berada pada indikator sikap positif, sedangkan terendah berada pada

indikator keterbukaan. Indikator sikap positif merupakan isi dari dimensi

Page 106: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

90

meng-counter opini publik, pernyataan pada indikator tersebut bahwa Humas

Kementerian Sosial memiliki sikap positif/baik di mata publiknya, dapat dilihat

dari hasil kuesioner yang penulis dapatkan seperti memberikan informasi

mengenai program e-warong dan melakukan sosialisasi.

Indikator keterbukaan merupakan isi dari dimensi membina hubungan

baik dengan publik, pernyataan pada indikator tersebut bahwa Humas

Kementerian Sosial kurang terbuka pada publiknya. Humas Kementerian

Sosial kurang terbuka dalam mempublikasikan perihal perubahan kartu yang

terjadi baik publikasi media cetak maupun tulis. Hal ini menyebabkan

masyarakat khususnya anggota PKH tidak mengetahui alasan kartu yang

belum diganti.

Page 107: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

91

Diagram 4.2.

Mean per indikator

PUBLIKASI HUMAS KEMENTRIAN SOSIAL (Survei Deskriptif : Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta

Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016)

n= 50

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa indikator tertinggi sebesar

4,29 berada pada indikator sikap positif, sedangkan indikator terendah

dengan nilai 2,93 berada pada indikator keterbukaan. Pada indikator tertinggi,

yaitu sikap positif berarti Humas Kementerian Sosial berhasil memberikan

informasi dan sosialisasi secara menyeluruh mengenai program e-warong

baik melalui publikasi lewat media cetak atau tulis maupun turun langsung ke

4.29 4.03 4.13

3.85 3.90 4.23

3.85 3.47

2.93

3.55 3.60

4.03

3.51

1

2

3

4

5

Sika

p P

osi

tif

Sika

p P

asif

Sika

p N

egat

if

Ko

mu

nik

asi

Cit

ra

Mit

ra

Ke

pen

tin

gan

Ber

sam

a

Ko

mu

nik

asi y

ang

juju

r

Ke

terb

uka

an

Ko

nsi

ste

nsi

Lan

gkah

- la

ngk

ah y

ang

Fair

Ko

mu

nik

asi D

ua

Ara

h

Eval

uas

i dan

Ris

et

Program E –Warong

Me

an

Indikator

Page 108: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

92

lapangan, seperti memberikan informasi mengenai penggunaan kartu oleh

Humas Kementerian Sosial dan mau mendengarkan opini opini para

publiknya agar tercipta pandangan yang positif dimata publiknya.

Pada indikator terendah yaitu keterbukaan berarti responden setuju

bahwa Humas Keementerian Sosial kurang terbuka dengan masalah

pergantian kartu, Humas Kementeriian Sosial kurang mempublikasikan

palasan mengapa masih ada kartu yang belum diganti dari bank BTN

menjadi bank BNI, sehingga masyarakat tidak bisa berbelanja di e-warong.

Hal ini harus dapat perhatian lebih karena tugas seorang humas salah

satunya menyebarkan informasi mengenai instansinya kepada publik melalui

publikasi media cetak atau tulis, guna menghindari kesalhpahaman antar

keduanya.

4.5. Pembahasan Penelitian

Sub bab ini membahas tentang hasil dari penelitian yang telah

dilakukan dengan berlandaskan pada konsep manajemen humas.

Berdasarkan ciri khas kegiatan humas seperti yang diungkapkan oleh salah

seorang pakar humas internasional yaitu Cutlip & Centre and Canfield “fungsi

public relations dapat menunjang aktivitas utama manajemen humas dalam

mengatur arus informasi dengan melakukan publikasi dari lembaga ke

publiknya”

Page 109: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

93

Di dalam konsep manajemen humas fungsi humas adalah untuk

menunjang kegiatan manajemen mencapai tujuan organisasi, membina

hubungan masyarakat yang harmoni antara organisasi dengan publik,

menciptakan komunikasi dua arah dengan penyebaran informasi serta

organisasi kepada publik, dan menyalurkan opini publik pada organisasi.

Dalam proses penyebaran suatu informasi, humas mempunyai tujuan

publikasi yaitu untuk dapat mengcounter pendapat umum, menciptakan citra

positif dan membina hubungan baik dengan publik. Ini bisa diartikan bahwa

tujuan publikasi mampu berdampak pada hasil penerimaan pesan oleh

khalayak mengenai informasi yang disampaikan oleh seorang humas. Hal

tersebut berkaitan pada pemberitaan mengenai program e-warong yang

merupakan peralihan bantuan sosial tunai menjadi non tunai.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui tujuan publikasi

Humas Kementerian Sosial dalam mempublikasikan program e-warong tahun

2016.

Dalam penelitian ini terdapat tiga dimensi yaitu meng-counter

pendapat umum, menciptakan citra positif dan dimensi terakhir membina

hubungan baik dengan publik. Dimensi pertama memiliki indikator sikap

positif, sikap pasif dan sikap negatif. Dimensi kedua memiliki indikator

komunikasi, citra, mitra, dan kepentingan bersama. Dimensi ketiga meimiliki

indikator komunikasi yang jujur, keterbukaan, konsistensi, langkah-langkah

yang fair, komunikasi dua arah, dan evaluasi dan riset. Dimensi tertinggi

berada pada dimensi meng-counter pendapat umum, yang artinya Humas

Page 110: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

94

Kementerian Sosial mau menerima pendapat-pendapat para publiknya, ini

terlihat dari bagaimana mereka mau memberikan informasi yang jelas

mengenai program e-warong, karena program ini membantu mereka dalam

memenuhi kebutuhan pokoknya sehingga dibutuhkan informasi yang jelas

mengenai program ini.

Dimensi terendah berada pada dimensi membina hubungan baik

dengan publik. Dimensi ini berkaitan dengan bagaimana humas kementerian

sosial mau terbuka dengan para publiknya, salah satu cara humas membina

hubungan baik dengan publiknya yaitu dengan adanya keterbukaan antar

satu sama lain, ini terlihat dari bagaimana humas kemensos menangani

permasalahan yang ada yaitu persoalan kartu yang belum diganti. Humas

kemensos kurang terbuka dengan alasan mengapa mereka belum

menggantikan kartu yang akan digunakan di e-warong.

Mean indikator tertinggi pada dimensi meng-counter pendapat umum

berada pada indikator sikap positif, mean indikator tertinggi pada dimensi

menciptakan citra positif berada pada indikator mitra, dan mean indikator

tertinggi pada dimensi membina hubungan baik dengan publik berada pada

indikator komunikasi dua arah.

Mean indikator tertinggi terletak pada indikator sikap positif, yang

artinya Humas Kemensos memberikan layanan terbaik kepada para

respondennya seperti memberikan informasi yang jelas sehingga dapat

menciptakan sikap positif di mata responden. Ini berhubbungan dengan

Page 111: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

95

hummas yang harus meng-counter pendapat umum agar seorang humas

memiliki nilai positif.

Mean indikator terendah terletak pada indikator keterbukaan, yang

artinya Humas Kementerian Sosial kurang terbuka mengenai masalah yang

terjadi, seperti persoalan kartu yang belum diganti, sehingga para anggota

PKH tidak mengetahui alasan mengapa kartu mereka belum diganti yang

akibatnya mereka tidak dapat berbelanja di e-warong.

Page 112: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

96

96

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya

dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. Dimensi dengan nilai mean tertinggi dimiliki oleh meng-counter opini

publik. Hal ini merupakan bagaimana pihak Humas Kementerian

Sosial mampu menerima opini-opini publik dalam menjalankan

program e-warong ini. Karena Humas Kementerian Sosial mampu

memberikan penjelasan dan sosialisasi mengenai program e-warong.

2. Dimensi dengan nilai mean terendah dimiliki oleh membina hubungan

baik dengan publik. Hal ini di dapatkan dari hasil kuesioner yang

menyatakan bahwa masih banyak responden responden yang tidak

mengetahui alasan mengapa kartu mereka belum diganti yang

akhirnya dapat mempengaruhi hubungan baik dengan publiknya.

3. Indikator tertinggi adalah sikap positif hal ini menunjukan tercapainya

salah satu tujuan publikasi yaitu meng-counter pendapat umum yaitu

keluhan mengenai pencairan dana yang harus antri di kantor pos,

tetapi dengan adanya e-warong sekarang pencairan dana menjadi

nontunai sehingga para anggota PKH tidak perlu lagi mengantri di

Page 113: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

97

kantor pos dan dapat membelanjakan uang bantuan tersebut di e-

warong untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.

4. Indikator terendah adalah keterbukaan, yang artinya masih ada

anggota PKH yang belum mengetahui alasan kartu mereka yang

belum di ganti. Komunikasi dapat terjadi apabila adanya keterbukaan

dan kesamaan pengertian antara orang yang memberi pesan

(komunikator) dan orang yang menerima pesan (komunikan), Akan

tetapi kenyataannya masih banyak responden yang tidak mengerti

permasalahan kartu.

5. Humas Kementerian Sosial dalam mempublikasikan program e-

warong telah mampu meng-counter pendapat umum, dengan

mempublikasikan informasi mengenai pelaksanaan program e-warong.

Namun sayangnya, dalam pelaksanaan mempublikasikan program e-

warong, humas keementerian sosial masih kurang maksimal karena

masih ada responden yang tidak mengetahui pergantian kartu

sehingga belum terjadi keterbukaan antara isntansi dengan publiknya.

5.2. Saran

Dari kesimpulan di atas, saran yang penulis berikan kepada Humas

Kementerian Sosial adalah:

1. Humas Kementerian Sosial sebaiknya lebih banyak menggunakan

media publikasi humas untuk mempublikasikan informasi mengenai

program e-warong. Agar para anggota PKH lebih mengetahui dan

mengerti bagaimana cara mengoperasikan kartu atm di e-warong.

97

Page 114: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

98

2. Humas Kementerian Sosial sebaiknya terbuka dengan persoalan kartu

yang belum diganti, dan sebaaiknya humas kementerian sosial harus

mengevaluasi program yang mereka jalankan dan masukan-masukan

yang diberikan dari para anggota PKH.

3. Humas Kementerian Sosial lebih baik menggunakan media publikasi

seperti, televisi, radio, dan mengadakan kunjungan secara maksimal

ke anggota PKH untuk memastikan apakah program ini sudah berjalan

sesuai aturan yang berlaku.

98

Page 115: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

99

99

DAFTAR PUSTAKA

Buku.

Agung Wahyu, 2010, Pannduan SPSS 17.0, Jogjakarta: Gerai Ilmu.

Ardianto Elvinaro, 2010, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Arikunto Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Danandjadja, 2011, Peranan Humas Dalam Perusahaan, Jakarta: Graha Ilmu.

Gulo W, 2008, Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Kriyantono Rachmat, 2008, Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. _________________, 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Kasali Rhenald, 2005, Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Malhotra K Naresh, 2010, Marketing Research: Six Edtion. New Jersey: Pearson Education Martono Nanang, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Press. Olii Herlina dan Erlita Novi, 2011, Opini Publik, Jakarta: PT Indeks. Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Riduwan, 2013, Dasar- Dasar Statistika, Bandung: ALFABETA.. Ritongga, M. Jamiluddin, 2004, Riset Kehumasan, Jakarta: PT. Grasindo.. Ruslan Rosady, 2013, Kampanye Public Relations: Kiat dan Startegi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Page 116: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

100

Soemirat Soleh dan Adrianto Elvinaro, 2010, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sary Betty Wahyu Nila, 2012, Humas Pemerintah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Website.

http://majalahkartini.co.id/berita/peristiwa/program-e-warung-kube-pkh-hadir-di-jakarta-pusat/ diakses pada 30 Maret 2017 pukul 12:00 WIB http://www.ewarung.com, 19 Agustus 2016 https://www.arah.com/article/9270/mensos-e-warung-permudah-masyarakat-akses-bantuan-sosial.html. Diakses pada 30 Maret 2017 pukul 17:00 WIB

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/08/18/oc416l335-

kemensos-resmikan-e-warong-jakarta-pusat diakses pada 1 mei 2017 pukul

16:00 WIB

Sumber lain. Data penerima program PKH yang ada di kelurahan Kampung Rawa bulan Agustus-Januari 2016 yang didapatkan dari Humas Kementerian Sosial wawancara dengan Ibu Hairiah, anggota PKH (Program Keluarga Harapan) pada 30 Maret 2017 pukul 19:00 WIB wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada 31 Maret 2017 pukul 10:00 WIB

Page 117: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

101

Page 118: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai seorang Public Relations (PR) atau Humas, harus dapat

menginformasikan apa yang sedang terjadi kepada publiknya, apalagi jika

dalam menjalankan programnya mengalami kendala, humas harus memiliki

komunikasi yang baik agar dapat menciptakan citra positif, mementingkan

kepentingan bersama, dan harus ada keterbukaan agar dapat membina

hubungan baik dengan publik.1

Publisitas media melalui suratkabar, radio, dan televisi merupakan

media publisitas yang mendukung kegiatan public relations untuk penyebaran

informasi, kepada publik luas dengan pemberitaan (news). Dilihat dari

perkembangannya, publisitas media dapat juga dilakukan melalui iklan

layanan masyarakat atau disebut, “Public Service Announcements”, atau

dikenal dengan singkatan populernya “PSA”.

Pemberitaan melalui publisitas media, umunya dilakukan dengan

mengadakan siaran-siaran pers atau siaran berita (press release/news

release), wawancara pers (pers interview). Publisitas yang dilakukan melalui

siaran-pers (pres release) dengan berbagai metode yang digunakan,

dirancang dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan (Ibroaden

1 Danandjaja, Perasana Humas Dalam Perusahaan, Jakarta: Graha Ilmu, 2011, hlm. 121

Page 119: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

2

knowledge) dan pemahaman positif (recognition positive) mengenai berbagai

kegiatan pribadi seseorang atau organisasi.2

Dalam mempublikasikan program e-warong humas Kemensos

menggunakan media publikasi seperti, website (https://www.kemsos.go.id/),

youtube (channel: Humas Kemsos pada tanggal 8 Agustus 2016), majalah

internal (majalah Societa) pada bulan Juni 2016, radio (RRI) pada tanggal 6

Agustus 2016, dan televisi Berita Satu TV pada tanggal 22 Agustus 2016.3

Kementerian Sosial RI hadirkan Elektronik Warong Gotong Royong

Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (e-Warong KUBE

PKH). Kota Malang menjadi daerah percontohan penerapan layanan warong

nontunai atau "e-warong" pertama Kelompok Usaha Bersama Program

Keluarga Harapan Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera nasional yang

diluncurkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansadi pada Senin 27 Juni

2016. Program bantuan sosial nontunai ini dikombinasi dengan e-warong

sehingga warga penerima bantuan bisa membeli keperluan tanpa

menggunakan dana tunai.4

Terdapat empat hal yang menjadi tujuan pembentukan e-Warong

KUBE PKH yakni menyediakan tempat pemasaran produk-produk KUBE dan

hasil usaha peserta PKH, menyediakan kebutuhan usaha dan kebutuhan

2 Ibid, hlm. 121 3 Hasil wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada 31 Maret 2017 pukul 10:00 WIB 4http://regional.kompas.com/read/2016/06/27/17052241/ewarong.pertama.diterapkan.di.malang, diakses pada 10 Mei 2017 pukul 14:00 WIB

Page 120: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

3

pokok sehari-hari dengan harga murah bagi anggota KUBE dan Peserta

PKH, menyediakan transaksi keuangan secara non tunai/elektronik baik

untuk pencairan bantuan sosial maupun pembayaran lainnya, serta

menyediakan instrumen/sistem penyaluran bantuan sosial tanpa

penyelewengan didukung dengan layanan pembayaran secara nontunai.

Dalam penyediaan bahan pokok, e-Warong KUBE PKH bekerjasama

dengan Perum Bulog, sedangkan sistem penyaluran bantuan sosial

bekerjasama dengan Himpunan Bank Negara (HIMBARA) yang terdiri dari

BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara.5 Menteri Sosial Khofifah

Indar Parawansa menyampaikan pendapatnya soal warung elektronik ini,

yang dikutip oleh majalahkartini.co.id pada tanggal 19 Agustus 2016:

“Keluarga miskin yang menerima bantuan PKH bisa langsung menggunakan Kartu Combo HIMBARA untuk berbelanja kebutuhan hidup di e-Warong KUBE PKH yang didirikan para penerima PKH. Dengan adanya simbiosis ini maka para penerima bansos PKH juga bisa mendapatkan manfaat, selain bisa belanja juga bisa mendapatkan sisa hasil usaha e-Warong KUBE PKH,”6

Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo menjelaskan

penyaluran bantuan sosial melalui sistem pembayaran HIMBARA adalah

bentuk kerja nyata dan sinergi konkrit antara Pemerintah, Otoritas terkait, dan

Perbankan untuk mewujudkan penyaluran bantuan sosial dengan prinsip 6T,

5 http://majalahkartini.co.id/berita/peristiwa/program-e-warong-kube-pkh-hadir-di-jakarta-pusat/ diakses pada 30 Maret 2017 pukul 12:00 WIB 6 Khofifah Indar Parawansa, “Keluarga miskin yang menerima bantuan PKH bisa langsung menggunakan Kartu Combo HIMBARA untuk berbelanja kebutuhan hidup di e-Warong KUBE PKH” Majalahkartini.co.id, 19 Agustus 2016 pukul 08.00 WIB

Page 121: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

4

yaitu Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat

Kualitas, dan Tepat Administrasi,7 sesuai ungkapan beliau yang dikutip oleh

majalahkartini.co.id pada tanggal 19 Agustus 2016:

“Dengan terciptanya interoperabilitas dan interkoneksi sistem pembayaran perbankan HIMBARA menggambarkan potensi yang begitu besar dari sinpergi perbankan HIMBARA, dimana sampai Juni 2016 tercatat Bank HIMBARA telah memiliki sekitar 114.000 Agen LKD (Layanan Keuangan Digital) di seluruh Indonesia,”8

Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa berharap

pembukaan program layanan Elektronik-Warong Gotong Royong (e-Warong)

mampu mempermudah akses masyarakat dalam menerima bantuan sosial

dari pemerintah.9

Kementerian Sosial RI hadirkan Elektronik Warong Gotong Royong

Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (e-Warong KUBE

PKH) di Taman Main Anak RT 17/RW 04 Kelurahan Kampung Rawa

Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat, Kamis 18 Agustus 2016.

7 http://majalahkartini.co.id/berita/peristiwa/program-e-warong-kube-pkh-hadir-di-jakarta-pusat/ diakses pada 30 Maret 2017 pukul 12:00 WIB 8 Agus D.W. Martowardojo, “Dengan terciptanya interoperabilitas dan interkoneksi sistem pembayaran perbankan HIMBARA menggambarkan potensi yang begitu besar dari sinergi perbankan HIMBARA”, Majalahkartini.co.id, 19 Agustus 2016 pukul 08.00 WIB 9 https://www.arah.com/article/9270/mensos-e-warung-permudah-masyarakat-akses-bantuan-sosial.html. Diakses pada 30 Maret 2017 pukul 17:00 WIB

Page 122: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

5

“Keberadaan e-Warong KUBE PKH diharapkan memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan seperti beras, tepung, minyak goreng, gula, bawang, daging sapi, LPG 3 kg, dan pupuk bersubsidi, dengan harga yang lebih murah dari di pasaran”10

Peresmian e-Warong KUBE PKH ini dilakukan oleh Menteri Sosial RI

Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri

Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Bank Indonesia Agus

D.W. Martowardojo dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D.

Hadad.11

Program e-warong sangat menguntungkan bagi masyarakat yang

tidak mampu, karena dengan adanya program e-warong masyarakat yang

menerima bantuan tidak perlu membawa uang tunai untuk membeli

kebutuhan pokok yang ada di e-warong. Seperti yang diungkapkan oleh

salah satu anggota PKH ibu Vivi Fitriyatus Saniyyah yang dikutip dari

www.ewarung.com pada tanggal 19 Agustus 2016:

“memang baru kali pertama menggunakan kartu elektronik. Baginya, dengan tanpa memegang uang cash dari program, lebih memudahkan. Kalau sebelumnya uang-uang tersebut diterima cash, bisa saja tidak dibelikan kebutuhan tertentu karena ada suami yang titip beli rokok. Tapi, dengan model cashless dan kartu, dirinya memiliki uang yang tersimpan aman dan tak mungkin berkurang untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Bantuan ini bisa saya gunakan untuk meringankan kebutuhan saya. Dengan e-warong, tidak ribet.

10 Khofifah Indar Parawansa, “Keberadaan e-Warong KUBE PKH diharapkan memudahkan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan” majalahkrtini.co.id, 19 Agustus 2016 pukul 08:00 WIB 11 http://majalahkartini.co.id/berita/peristiwa/program-e-warung-kube-pkh-hadir-di-jakarta-

pusat/ diakses pada 10 Mei 2017 pukul 10:00 WIB

Page 123: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

6

Tinggal bawa kartu, saya pilih belanjaan, pencet-pencet, sudah selesai. Nggak khawatir uangnya jatuh atau hilang,”12

Namun dalam pelaksanaannya terdapat kendala, seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Hairiah anggota PKH yang rumahnya dijadikan e-

warong untuk daerah Johar Baru, pada tanggal 30 Maret 2016 beliau

mengatakan :

“Program ini membantu saya dalam memenuhi kebutuhan pangan, lumayan juga harganya lebih rumah dan gaperlu bawa uang tunai tinggal kasih kartu gula sudah bisa didapat. Tapi sekarang kendalanya, banyak masyarakat yang kartunya tidak bisa digunakan karena belum dituker dengan kartu yang baru. Ini kan bank nya banyak, nah sekarang yang ngurus bank BNI, tapi sebelumnya bank BTN, jadi masih banyak kartu yang belum bisa digunakan saat ini.”13

Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program ini yaitu

persoalan kartu yang belum di ganti dikarenakan bank yang

mengoperasikannya berbeda. Hal ini berdampak pada masyarakat yang

akhirnya tidak dapat belanja di e-warong. Kasus ini sudah sampai pada

Kementrian Sosial, mereka mengakui kendala itu memang ada, sesuai

dengan wawancara yang penulis lakukan dengan Humas Kementrian Sosial

bapak Hadiyono pada tanggal 31 Maret 2016:

12 Vivi Fitriyatus Saniyyah, “Dengan e-warung, tidak ribet. Tinggal bawa kartu, saya pilih

belanjaan, pencet-pencet sudah selesai. Nggak khawatir uangnya jatuh atau hilang”, http://www.ewarung.com, 19 Agustus 2016 13 Hasil wawancara dengan Ibu Hairiah, anggota PKH (Program Keluarga Harapan) pada 30 Maret 2017 pukul 19:00 WIB

Page 124: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

7

“Memang ada kendala soal perubahan kartu yang sekarang menjadi bank BNI yang sebelumnya dikelola oleh bank BTN. Perubahan ini bermula sejak awal Januari 2017, Ini masih menjadi pembelajaran untuk kami, karena program ini memang belum berjalan lama jadi masih butuh kesempurnaan dalam menjalankannya. Tapi hingga saat ini kami masih terus memperbaiki kendala ini agar masyarakat dapat menngunakan bantuannya di e-warong” 14

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas, penulis

mengambil judul tujuan publikasi Humas Kementrian Sosial dalam program

PKH (Program Keluarga Harapan) yang sekarang memiliki program e-warong

untuk warga fakir dan miskin, agar penulis mengetahui pentingnya tujuan

publikasi dalam mempublikasikan suatu program agar tidak terjadi kesalah

pahaman dengan publiknya.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas perumusan masalahnya

adalah bagaimana tujuan publikasi humas kementerian sosial terkait program

e-warong kube pkh hadir di Jakarta Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19

Agustus 2016 ?

14 Hasil wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada 31 Maret 2017 pukul 10:00 WIB

Page 125: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

8

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang penulis buat di atas, maka

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tujuan publikasi humas

kementerian sosial terkait program e-warong kube pkh hadir di Jakarta Pusat,

di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Penelitian Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk bidang ilmu

komunikasi khususnya bidang Public Relations mengenai tujuan publikasi di

lembaga pemerintah.

1.4.2. Manfaat Penelitian Praktisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para praktisi Public

Relations mengenai tujuan publikasi di lembaga pemerintah.

Page 126: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

9

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Konsep

2.1.1. Manajemen Public Relations

Manajemen humas berarti penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengevaluasi suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi,

mulai dari pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi

pers internasional via satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye

nasional melalui multimedia, dari menyelenggarakan acara open house

hingga kampanye politik, dari pengumuman pelayanan publik hingga

menangani kasus manajemen krisis.15

Umumnya, posisi humas meliputi penyusunan kegiatan,

keterpautan(relationship), penulisan dan penyuntingan, informasi, produksi,

peristiwa khusus, pidato, dan evaluasi dan penelitian. Informasi disini

menetapkan saluran yang tepat bagi penyebaran materi kepada surat kabar,

stasiun radio, dan majalah dagang atau majalah umum, serta mengadakan

kontak dengan mereka untuk mengetahui kepentingannya dalam

mempublikasikan berita dan feature organisasi, merupakan aktivitas humas

yang sudah umum. Aktivitas ini menuntut suatu pengetahuan tentang

15 Betty Wahyu Nilla Sari, Humas Pemerintah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, hlm. 23

Page 127: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

10

bagaimana surat kabar dan media lainnya beroperasi, bidang spesialisasi

publikasinya, dan minat dari masing-masing editor.16

Manajemen dan public relations adalah dua bidang ilmu yang

berkembang secara terpisah, akan tetapi manajemen akhirnya berhasil

meningkatkan peranannya pada hampir setiap bidang kehidupan. Seperti

pada hubungan antara manajemen dengan bidang-bidanng lainnya,

manajemen juga telah menyatu dengan public relations. Konsepsi public

relations dalam kehidupan manusia.17

2.2. Publikasi

Menurut Philip dan Herbet M. Baus, dalam bukunya Preparations for

Communication, bahwa publikasi (publication) tersebut merupakan tugas

public relations/Humas dalam menceritakan atau menyampaikan sebanyak

mungkin pesan atau informasi mengenai kegiatan perusahaan kepada

masyarakat luas, dengan kata lain publikasi merupakan kegiatan terpenting

dan menjadi ujung tombak dari kegiatan PR/Humas.

Sedangkan menurut kamus Webster, publikasi adalah suatu informasi

yang bernilai dengan maksud untuk menambah perhatian kepada suatu

tempat, orang atau sebab yang biasanya dimuat dalam media cetakan atau

16 Ibid, hlm. 24 17 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsepp dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2005, hlm.32

Page 128: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

11

penerbitan (printed material) dan selalu menyangkut kepentingan publikasi

yang dapat berbentuk berita, laporan dan opini.18

Informasi adalah segala hal yang dapat mengurangi hal ketidakpastian

atau keragu-raguan akan situasi tertentu. Bila tidak mendapatkan informasi

yang cukup, gambaran tentang perusahaan akan sepotong-sepotong.

Kegiatan menyampaikan atau menyebarkan informasi ini disebut kegiatan

publikasi. Publikasi berasal dari kata “publicare” yang artinya “untuk umum”.

Jadi, publikasi adalah kegiatan mengenalkan perusahaan sehingga umum

(publik dan masyarakat) dapat mengenalnya.19

2.3. Tujuan Publikasi

Humas di Indonesia makin menunjukkan perkembangan yang berarti.

Ini dapat dilihat dari makin beragamnya kegiatan komunikasi yang dilakukan

masing-masing lembaga kehumasan di suatu instansi atau perusahaan.

Kegiatan yang dimaksud berupa kegiatan ke dalam (internal public relations)

dan kegiatan ke luar (external public reltions).

Kedua kegiatan tersebut umunya berkaitan dengan komunikasi. Di

antara banyaknya kegiatan komunikasi yang dilakukan Humas suatu

lembaga, salah satunya menggunakan bahasa tertulis. Beberapa di

antaranya, seperti pengumuman melalui papan pengumuman, buletin untuk

18 Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations: Kiat dan Strategi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, hlm. 60 19 Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat, Jakarta: Kencana, 2008, hlm. 40

Page 129: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

12

ke dalam atau ke luar, majalah untuk ke dalam atau ke luar, siaran pers,

serta publisitas lembaga atau perusahaan (buklet, liflet, folder, selebaran, dan

sebagainya).

Kegiatan komunikasi tertulis memiliki banyak tujuan. Tujuan yang akan

dicapai dari kegiatan yang dimaksud sangat bergantung dari masing-masing

lembaga atau perusahaan, seperti :

1. Meng-counter Pendapat Umum

2. Menciptakan Citra Positif

3.dan ada yang ingin Membina Hubungan Baik dengan Publik ke dalam dank

ke luar.

Tujuan akhir tersebut kerap kali sulit diwujudkan, hanya karena pesan

atau isi pernyataan yang disampaikan tidak dipahami oleh khalayak sasaran.

Sulit kiranya membanyangkan khalayak dalam dan luar bersedia atau rela

memberi keuntungan (dukungan) bagi suatu lembaga atau perusahaan kalau

merekaa tidak memahami isi pernyataan atau pesan yang disampaikan

Humas mengenai suatu hal.

Salah satu penyebab hal tersebut terjadi karena pengelola publikasi

disadari atau tidak kuraang berorientasi pada khalayak sasaran. Pengelola

publikasi asyik sendiri dengan apa yang dipikirkannya, termasuk dalam

menulis isi pernyataan atau pesan yang akan disampaikannya kepada

Page 130: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

13

khalayak sasaran. Sementara khalayak sasaran juga asyik sendiri dengan

apa yang dipikirkannya, termasuk dalam mengintepretasikan isi pernyataan

atau pesan yang dikonsumsinya. Akhirnya, isi pernyataan tersebut

diinterpretasi oleh khalayak tidak sama (tidak konvergen) dengan apa yang

dimaksud pengelola publikasi atau Humas suatu lembaga atau perusahaan.20

2.3.1. Meng-counter Pendapat Umum

Istilah opini publik mengacu ke setiap pengumpulan pendapat yang

dikemukakan individu-individu. Menurut Santoso Sastropoetro (1990), istilah

opini publik sering digunakan untuk menunjuk ke pendapat-pendapat kolektif

sejumlah besar orang.

Berbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok-

kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Menurut definisi, public adalah

sejumlah orang yang mempunyai mint, kepentingan atau kegemaran yang

sama. Publik melakukan interaksi secara tidak langsung melalui kesatuan.

Publik melakukan interaksi secara tidak langsung melalui alat-alat

komunikasi, pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar,

radio, televise, dan film. Alat-alat penghubung ini memungkinkan publik

mempunyai pengikut yang lebih luas dan lebih besar jumlahnya.21

20 M.Jamiluddin Ritonga, Riset Kehumasan, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004, hlm. 136 21 Helena Olii dan Novi Erlita, Opini Publik, Jakarta: PT Indeks, 2011, hlm. 21

Page 131: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

14

Sikap (attitude) adalah perasaan atau suasana hati seseorang

mengenai orang, organisasi, persoalan, atau obyek. Sikap menggambarkan

predisposisi seseorang untuk mengevaluasi masalah kontroversial dengan

cara menyenangkan ataupun tidak menyenangkan.

Sikap yang mengungkapkan perasaan sukat atau tidak suka adalah

suatu produk dari sejumlah pengaruh fisik dan mental. Proses tubuh

memengaruhi sikap. Tubuh yang sehat menunjukkan sikap yang

menyenangkan sedangkan tubuh yang sakit menunjukkan sikap yang negatif.

Latar belakang kebudayaan, ras, dan agama seringkali menentukan sikap

seseorang. Sikap bersifat tersembunyi sampai ditimbulkan oleh motif-motif

yang dirangsang oleh kebutuhan, emosi, gagasan, atau keadan fisik. Motivasi

yang menimbulkan sikap biasanya diikuti dengan perasaan emosional

terhadap orang, obyek, atau kelompok. Suatu sikaap yang timbul dari diri

seseorang mungkin tertekan sebagai akibat dari pengaruh atau kekuatan dari

luar.

Individu-individu memanifestasikan tiga jenis sikap, yaitu positif, pasif,

dan negatif. Saikap positif menyebabkan seseorang bereaksi secara

menyenangkan kepada orang lain, suatu masalah, suatu kebijakan, atau

sebuah organisasi.

Page 132: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

15

Sikap pasif tidak akan memiliki opini mengenai persoalan yang

mempengaruhi kelompoknya. Sementara, sikap negatif memberi individu

suatu opini yang tidak menyenangkan. Sikap negatif biasanya diikuti dengan

perasaan-perasaan tidak suka atau tidak puas. 22

2.3.2. Menciptakan Citra Positifpubliu

Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan

prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan)

atau public relations. Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak

dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil

penilaian baik atau buruk. Seperti penerimaan dan tanggapan baik positif

maupun negatif yang khususnya dating dari publik (khalayak sasaran) dan

masyarakat luas pada umumnya.23

Sukatendel menawarkan definisinya, yaitu PR adalah salah satu

metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas

dasar menghormati kepentingan bersama.

Kesan pertama dalam definisi ini:

a. Komunikasi adalah ilmu. PR adalah bagian dari ilmu komunikasi, ilmu yang

sedang tumbuh dan mulai digandrungi. PR cukup ilmiah untuk dipelajari.

22 Betty Wahyu Nilla Sari, Humas Pemerintah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, hlm. 17-18 23 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations&Media Komunikasi, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010, hlm 77

Page 133: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

16

b. Citra adalah suatu istilah baru yang menarik. Banyak diperbincangkan

saat ini oleh masyarakat. Kita perlu memanfaatkan momentum ini, sekaligus

memasyarakatkan pengertian dari perlunya PR.

c. Mitra adalah juga istilah baru yang menarik. Memberi kesan saling

memperhatikan. Inilah model masyarakat masa depan, sehingga PR

sungguh berwawasan, sangat mendukung dalam mendukung suasana

nasional yang membangun. Sangat cocok dengan pancasila.

d. Kepentingan Bersama adalah esensi dan kepgiatan PR jelas dan

menggambarkan dua pihak (two way communication). Saat ini menjadi topic

internasional. Masalah lingkungan (sosial dan fisik) yang perlu diperhatikan

untuk keharmonisan umat manusia.24

Ada beberapa jenis citra yang dikenal di dunia aktivitas hubungan

masyarakat (public relations), dan dapat dibedakan satu dengan yang lain

sebagai berikut:

a. Citra cermin (mirror image)

Pengertian di sini bahwa citra cermin yang diyakini oleh perusahaan

bersangkutan-terutama para pimpinannya-yang selalu merasa dalam posisi

baik tanpa mengacuhkan kesan orang luar.

24 Soleh Soemirat dan Elvinaro Adriyanto, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, hlm.112

Page 134: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

17

b. Citra kini (current image)

Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang

perusahaan/organisasii atau hal yang lain berkaitan dengan produknya.

c. Citra keinginan (wish image)

Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh

pihak manajemen terhadap lembaga/perusahaan, ataiu produk yang

ditampilkan tersebut lebih dikenal (good awareness)

d. Citra perusahaan (corporate image)

Citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai

tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif.

e. Citra serbaneka (multiple image)

Citra ini merupakan citra pelengkap dari citra perusahaan di atas,

misalnya bagaimana pihak Humas/PR-nya akan menampilkan pengenalan

terhadap identitas perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam

(uniform), para front liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan

penampilan para profesionalnya.

Page 135: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

18

f. Citra penampilan (performance image)

Citra penampilan ini lebih ditunjukkan kepada subjeknya, bagaimana

kinerja atau penampilan diri (performance image) para professional pada

perusahaan bersangkutan.25

2.3.3. Membina Hubungan Baik dengan Publik

Perlu diketahui pula bahwa sifat komunikasi yang dilakukan oleh

perusahaan untuk “disukai” oleh publiknya menyangkut soal hubungan yang

harmonis. Profesor Melvin Sharpe menggunakan istilah komunikasi yabg

“harmonis” dalam hubungan jangka panjang antara perusahaan daan

publiknya. Menurut Profesor Sharpe, ada lima prinsip untuk menjalankan

hubungan yang harmonis ini :

a. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas.

b. Keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah-langkah yang diambil untuk

memperoleh keyakinan orang lain.

c. Langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan

goodwill.

d. Komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah ketersaingan

dan untuk membangun hubungan.

25 https://www.hestanto.web.id/teori-pola-kemitraan-menurut-para-ahli/, diakses pada 06 April 2017, pukul 18:23 WIB

Page 136: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

19

e. Evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau

penyesuaian yang dibutuhkan bagi social harmony. 26

2.4. Keterkaitan Antar Konsep

Posisi humas meliputi penyusunan kegiatan, keterpautan(relationship),

Penulisan dan penyuntingan, Informasi, Produksi, Peristiwa Khusus, Pidato,

dan Evaluasi dan Penelitian. Informasi disini menetapkan saluran yang tepat

bagi penyebaran materi kepada surat kabar, stasiun radio, dan majalah

dagang atau majalah umum, serta mengadakan kontak dengan mereka untuk

mengetahui kepentingannya dalam mempublikasikan berita dan feature

organisasi, merupakan aktivitas humas yang sudah umum. Aktivitas ini

menuntut suatu pengetahuan tentang bagaimana surat kabar dan media

lainnya beroperasi, bidang spesialisasi publikasinya, dan minat dari masing-

masing editor.27

Ada beberapa tujuan publikasi yaitu, Meng-counter opini publik, yang

meliputi sikap postif, sikap pasif, dan sikap negatif. Menciptakan citra positif,

yang meliputi komunikasi, citra, mitra, dan kepentingan bersama, dan yang

terakhir adalah Membina hubungan baik dengan publik yang meliputi

komunikasi yang jujur, keterbukaan, konsistensi, langkah-langkah yang fair,

komunikasi dua arah, dan evaluasi dan riset. Ketiga elemen utama ini harus

ada dalam manajemen public relations karena seorang humas harus dapat

26 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2003, hlm. 9 27 Betty Wahyu Nilla Sari, Humas Pemerintah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, hlm. 24

Page 137: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

20

mempublikasikan kepada publiknya tentang apa yang sedang terjadi dalam

lembaga/instansi mereka. Komunikasi yang baik akan menciptakan citra

positif terhadap instansi tersebut, keterbukaan dan membina hubungan

dengan publiknya merupakan kunci kesuksesan seorang humas, seperti

halnya dalam kasus ini, komunikasi dan keterbukaan sangat diperlukan,

humas kemensos harus dapat menginformasikan alas an teknis mengapa

dalam transaksi ini masih banyak anggota pkh yang kartunya belum di ganti

menjadi kartu atm BNI, anggota pkh yang kartunya belum diganti tidak

mengetahui alasan yang jelas, ini sangat vatal terhadap citra

perusahaan/instansi karena mereka harus membina hubungaan baik dengan

publiknya.

Page 138: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

21

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan

suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak

terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih

mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap

merupakan representasi dari seluruh populasi.28

Pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena

penulis ingin menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang

hasilnya dapat digeneralisasikan dan tidak terlalu mementingkan analisis

data, mengenai penelitian yang berjudul tujuan publikasi humas Kementrian

Sosial mengenai E-Warong Program Keluarga Harapan (PKH) di

majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016.

3.2. Jenis Penelitian

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang relatif sederhana yang

tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengakuan hipotesis tertentu.

28 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta:Kencana, 2006, hlm. 55

Page 139: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

22

Metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang

keadaan-keadaan nyata yang sekarang berlangsung. 29

Penelitian deskriptif, jenis riset ini bertujuan membuat deskriptif secara

sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

objek tertentu. Penulis sudah mempunyai konsep (biasanya satu konsep) dan

kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), periset

melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variable

beserta indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang

terjadi tanpa menjelaskan hubungan antarvariable.30

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif, karena

penulis hanya mendeskriptifkan secara sistematis, faktual, dan akurat tentang

fakta-fakta dan sifat-sifat populasi mengenai tujuan publikasi humas

kementrian sosial terkait e-warong Program Keluarga Harapan (PKH) di

majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016.

3.3. Metode Penelitian

Metode penelitian kuantitatif memiliki beberapa metode yaitu, penelitia

survei, penelitian eksperimen, analisis isi, existing statistic/documents.

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian

survei.

29 Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif,Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010, hlm. 49 30 Ibid, hlm. 69

Page 140: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

23

Penelitian survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan

menggunakan pertanyaan terstruktur/ sistematis yang sama kepada banyak

orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat,

diolah, dan dianalisis. Pertanyaan terstruktur/sistematis tersebut dikenal

dengan istilah kuesioner. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang

mengukur variable-variable, hubungan di antara variable yang ada, atau juga

pengalaman atau opini dari responden.31

Dalam penelitian tentang tujuan publikasi humas kementrian sosial

mengenai media sosialisasi program e-warong di berita online

majalahkartini.co.id 19 Agustus 2016. Penulis menggunakan metode survei,

yaitu membagikan kuesioner kepada sampel penelitian yang menjadi

instrumen pengumpulan data yaitu para anggota PKH di daerah Kampung

Rawa.

3.4. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian mengenai tujuan publikasi humas kementerian sosial terkait

program e-warong kube pkh hadir di Jakarta Pusat, di majalahkartini.co.id

tanggal 19 Agustus 2016. Penulis melakukan pengumpulan data berupa

wawancara kepada anggota pkh pada tanggal 30 Maret 2017 di e-warong

Johar Baru, dan humas kemensos pada tanggal 31 Maret 2017, serta

penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada anggota PKH di daerah

Kampung Rawa.

31 Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006, hlm. 143

Page 141: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

24

3.5. Unit Analisis dan Unit Observasi

3.5.1. Unit Analisis

Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai

subjek penelitian.32 Unit Analisis adalah sesuatu yang akan di analisis. Unit

analisis merupakan keseluruhan satuan unit yang akan diteliti, unit analisis

dapat berupa individu, kelompok, organisasi atau keluarga.33

Dalam penelitian ini penulis menggunakan unit analisis individu.

Individu yang di maksud dalam penelitian ini adalah anggota Program

Keluarga Harapan (PKH) yang ada di daerah Kampung Rawa RW 04.

3.5.2. Unit Observasi

Unit Observasi merupakan unit sosial yang lebih besar dari tingkatan

unit analisis. Unit observasi atau satuan pengamatan adalah unit tempat

informasi diperoleh tentang satuan analisis.34 Unit observasi pada penelitian

kuantitatif adalah organisasi atau perusahaan dan masyarakat atau

kelompok.35

Unit observasi dalam penelitian ini adalah kelompok. Penulis meneliti

kelompok anggota PKH yang ada di Kampung Rawa, karena penulis ingin

meneliti tujuan publikasi humas kementrian sosial dalam mempublikasikan

32 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, hlm.186 33 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Jakarta: Rajawali Press, 2010, hlm. 65 34 W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grasindo, 2008, hlm. 76. 35 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 42

Page 142: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

25

program e-warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat, di majalahkartini.co.id

tanggal 19 Agustus 2016.

3.6. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi

bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek

atau obyek itu.36

Populasi yang digunakan penulis dalam penelitian tujuan publikasi

humas kementerian sosial mengenai program e-warong PKH (Program

Keluarga Harapan) adalah anggota PKH yang berada di Kampung Rawa

yang berjumlah 100 orang berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak

Hadiyono Humas Kementerian Sosial.37

3.6.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dalam penelitian tidak mungkin

36 Sugiyono, Metodelogi PeneltianKuantitatif, Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2014, hlm.80 37 Hasil wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada tanggal 31 Maret 2017 pukul 10:00 WIB

Page 143: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

26

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representative (mewakili).38

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 orang.39 Untuk

mengetahui jumlah sampel dalam penelitian ini di tentukan dengan

menggunakan rumus slovin. Rumus slovin untuk menentukan ukuran sampel

dari populasi yang diketahui jumlahnya. Rumusnya adalah :

Rumus Slovin

n=

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

dapat di tolerir, misalnya 2%, kemudian e ini dikuadratkan.

38 Sugiyono, Op Cit, hlm. 81 39 Hasil wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada 31 Maret 2017

pukul 10:00 WIB

Page 144: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

27

Batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang

1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau 10%.

Berdasarkan rumus di atas, maka sampel yang penulis dapat adalah :

n = 100

1 + 100 (0,1) ²

= 100

2

= 50 orang

Jadi, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 50

orang dari anggota PKH yang ada di kelurahan Kampung Rawa RW 04.

3.6.3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling yang digunakan penulis adalah Nonrobability

Sampling. Nonprobability sampling ialah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling

sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball.40

Adapun penulis menggunakan teknik Sampling Purposive. Teknik ini

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.41 Teknik ini

mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu

40 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Bandung: 2013, Alfabeta, hlm. 84 41 Ibid, hlm. 84

Page 145: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

28

yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Sedangkan orang-orang dalam

populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel.42

pada penelitian yang penulis lakukan mengenai tujuan publikasi

humas kementerian sosial dalam program e-warong kube pkh hadir di

Jakarta Pusat, penulis memiliki populasi 100 orang.43 Kriteria yang penulis

ambil adalah anggota PKH yang kartunya belum di ganti dari bank BTN

menjadi bank BNI yang berjumlah 50 orang dari hasil penghitingan

menggunakan rumus slovin.

3.7. Uji Instrumen

3.7.1. Validitas

Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrumen

akan mengukur apa yang ingin diukur.44 Validitas instrument riset

digolongkan menjadi Validitas Rupa, Validitas Prediktif, Validitas Konstruksi,

Validitas Isi, dan Validitas Eksternal.45. Menurut Kriyantono validitas

konstruksi mencakup hubungan antara instrument penelitian dengan

kerangka teori untuk meyakinkan bahwa pengukuran secara logis berkaitan

dengan konsep-konsep dalam kerangka teori.46 Untuk mengetahui apakah

pernyataan dari kuesioner itu valid atau tidaknya, maka cara untuk

42 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta:Kencana, 2006, hlm. 158 43 Hasil wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada 31 Maret 2017

pukul 10:00 WIB 44 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunkasi, Jakarta:Kencana, 2006, hlm. 143 45 Ibid, hlm. 149 46 Ibid, hlm. 150

Page 146: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

29

mendapatkannya adalah melihat dari KMO (Keiser Mayer Olkin), Barlett test

dan Correlation Test dengan memakai software SPSS untuk mendapatkan

hasil yang valid. Untuk mengetahui apakah pernyataan kuesioner valid atau

tidak caranya dapat dilihat dari KMO, Barletttest, dan Correlation Test. Bila

dalam variabel itu anda dapat melihat KMOMSA (Kayser Mayer Olkin -

measure of sampling adequency) bila hasilnya lebih dari 0,5 maka dapat

melanjutkan proses analisis faktor. Pada hasil lebih dari 0,5 maka dapat

melanjutkan proses analisis faktor.

Pada hasil perhitungan diperoleh nilai KMO MSA adalah 0,5, 5 artinya

0,505 > 0,5 maka proses analisis faktor dapat dilanjutkan.47 Coefficient alpha

atau cronbach’s alpha merupakan rata-rata hasil pembagian dari berbagai

macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal penting mengenai

cronbach’s alpha adalah nilai yang terkandung akan meningkat dengan

meningkatnya nomor pada skala.48

Tabel 3.1

Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas Koefisien Validitas Tafsiran

0,8 - 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)

0,6 - 0,8 Validitas tinggi (baik)

0,4 - 0,6 Validitas sedang

0,2 - 0,4 Validitas rendah (kurang)

0,0 - 0,2 Validitas sangat rendah

0,00 Tidak valid Sumber : Wahyu Agung, 2010, hlm 95.49

47 Riduwan, Adun Rusyana, Enas, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2011, hlm. 174 48 Naresh K. Malhotra, Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey: Pearson Education

2010, hlm. 287 49 Wahyu Agung, Panduan SPSS 17.0, Jogjakarta: Gerailmu: 2010, hlm.9

Page 147: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

30

3.7.2. Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas dalam penelitian yang dilakukan penulis, tentang

Skala pengukuran yang digunakan penulis dalam penelitian mengenai tujuan

publikasi humas Kementerian Sosial dalam mempublikasikan program e-

warong adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Validitas Variable Tujuan Publikasi Humas Kementerian Sosial

mengenai Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat, di

majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016

n= 50

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .767

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 2040.437

Df 741

Sig. .000

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan penulis dengan

menggunakan bantuan dari statistical product and service solutions (SPSS),

menyatakan bahwa seluruh pernyataan yang ada dalam kuesioner penulis

sudah valid. Dari hasil analisis tersebut diperoleh nilai KMO sebesar 0,767

atau di atas 0,5. Selain itu terdapat hasil Bartlett’s Test of Sphericity yang

menunjukan nilai signifikansi 0,000 atau kurang dari 0,5. Maka data pada

Page 148: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

31

penelitian mengenai indikator keberhasilan tujuan publikasi humas

Kementerian Sosial dapat dinyatakan valid.

3.7.3. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang

baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih

jawaban-jawaban tertentu.50

Coefficientalpha atau cronbach’s alpha merupakan rata-rata hasil

pembagian dari berbagai macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal

penting mengenai cronbach’s alpha adalah nilai yang terkandung akan

meningkat dengan meningkatnya nomor pada skala.51

Tabel 3.3

Klasifikasi Reliabilitas

Reliabilitas(r) Kriteria

0,8-1,00 Sangat Tinggi

0,6-0,79 Tinggi

0,4-0,59 Sedang

0,2-0,39 Rendah

< 0/2 Sangat Rendah Sumber : Wahyu Agung, 2005, hlm 3052

50 Suharsimi Arikunto, PROSEDUR PENELITIAN, Suatu Pendekatan Praktit, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013, hlm. 221 51 Naresh K. Malhotra, Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey: Pearson Education

2010, hlm. 287 52 Wahyu Agung, Panduan SPSS 17.0, Jogjakarta: Gerailmu: 2010, hlm 30

Page 149: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

32

3.7.4. Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dalam penelitian yang dilakukan penulis, tentang tujuan publikasi humas Kementerian Sosial dalam mempublikasikan program

e-warong adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

Tabel 3.5

Reliabilitas Tujuan Publikasi Humas Kementerian Sosial mengenai

Program e-warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat pada 18 Agustus

2016:

Reliability Statistics

n= 50

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.959 .961 39

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan penulis dengan

menggunakan bantuan dari statistical product and service solutions (SPSS),

menyatakan bahwa seluruh pernyataan yang ada dalam kuesioner penulis

Page 150: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

33

sudah reliable. Keterangan hasil tabel realibility statistic di atas, penulis

melihat bahwa realibilitas dari 39 pernyataan yang diajukan oleh penulis

kepada 50 responden mempunyai nilai cronbach’s alpha = 0,959. Maka data

pada penelitian mengenai tujuan publikasi humas Kementerian Sosial dalam

mempublikasikan program e-warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat pada

18 Agustus 2016 dinyatakan reliable.

Dalam penelitian ini penulis menguji reliabilitas dengan suatu angka

indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam gejala yang

sama. Proses pengukuran reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan

alpha cronbach’s.

3.8. Skala Pengukuran

Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variable

yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis

data dan langkah penelitian selanjutnya. jenis-jenis skala pengukuran ada

empat yaitu, skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala ratio. 53

Skala yang digunakan penulis dalam penelitan ini adalah Skala

Interval. Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data

dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.

Penulis akan menguji variabel dari tujuan publikasi humas kementrian sosial

dengan menggunakan skala interval 1-5, yaitu :

5 = Sangat Setuju

53 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Bandung: 2013, Alfabeta, hlm. 32

Page 151: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

34

4 = Setuju

3 = Netral

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju 54

3.9. Teknik Pengumpulan Data

3.9.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama

atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau

subjek penelitian, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, dan

observasi.55

Data primer penelitian ini diperoleh dengan memberikan kuesioner

kepada anggota PKH yang berada di kelurahan Kampung Rawa. Kuesioner

merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh penulis untuk

memperoleh data dari sumbernya langsung melalui proses komunikasi atau

dengan mengajukan pertanyaan kepada responden.

Dalam penelitian ini jenis kuesioner atau angket yang digunakan

adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah suatu angket dimana

responden telah diberikan alternative jawaban oleh periset. Responden

54 Ibid, hlm. 36 55 Rachmat Kriyantono, Op Cit, hlm. 41

Page 152: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

35

tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang

didalamnya, biasanya dengan memberikan tanda (X) atau (√).56

Penulis juga mendapatkan data yang di dapatkan dari wawancara

dengan beberapa narasumber yaitu, humas kementrian sosial Bapak

Hadiyono, dan Ibu Hairiah yang rumahnya di jadikan e-warong.

3.9.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau

sumber sekunder. Data ini juga dapat diperoleh dari data primer penelitian

terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti table,

grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga menjadi informatif bagi

pihak lain. Karena data sekunder ini bersifat melengkapi data primer, kita

dituntut hati-hati atau menyeleksi data sekunder jangan sampai data tersebut

tidak sesuai dengan tujuan riset kita atau mungkin terlalu banyak

(overload).57

Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data sekunder dari berita

online www.majalahkartini.co.id , www.arah.com , www.detk.com , dan

www.kompas.com , mengenai Program E-Warong KUBE PKH.

56 Ibid, hlm. 98 57 Ibid, hlm. 42

Page 153: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

36

3.10. Teknik Analisis Data

Pada riset kuantitatif dikenal beberapa jenis analisis. Perbedaan ini

tergantung dari banyaknya variabel yang akan di analisis. Dalam teknis

analisis data penelitian e-warong penulis menggunakan analisis univariat.

Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis ini

dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif.58

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku

atau objek tertentu lainnya. Beberapa jenis teknik yang termaksud kategori

Statistik Deskriptif yang sering digunakan antara lain: Tabel Distribusi

Frekuensi, Tendensi Sentral, dan Standar Deviasi.59

3.10.1. Tendensi Sentral

Analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

tendensi sentral, tendensi sentral bertujuan untuk mendapatkan ciri khas

tertentu dalam bentuk sebuah bilangan yang merupakan ciri khas dari

bilangan tersebut. Ada tiga bentuk tendensi sentral yang sering digunakan,

yaitu : mean, median, dan modus.

58 Ibid, hlm. 168 59 Ibid, hlm. 169

Page 154: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

37

a. Mean

Mean (nilai rata-rata) adalah nilai tengah dari total bilangan.

b. Modus

Modus merupakan jenis tendensi sentral yang menunjukkan frekuensi

terbesar pada suatu kelompok data nominal tertentu.

c. Median

Median adalah nilai tengah sebuah data. Untuk mencarinya data

terlebih dahulu di uraikan.60

3.11. Definisi Konsep

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang

dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang

diperoleh dari pengamatan.61 Dlam penelitian ini, penulis menggunakan

konsep manajemen humas yang dari konsep tersebut diturunkan menjadi

variable.

Variable yang dipakai adalah tujuan publikasi terkait Program e-

warong kube pkh hadir di Jakarta Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19

Agustus 2016, dari variable ini diturunkan menjadi tiga dimensi yaitu, Dimensi

pertama adalah meng-counter pendapat umum, yang memiliki tiga indikator,

sikap positif, sikap pasif dan sikap negatif. 60 Ibid hlm. 171 61 Ibid hlm. 17

Page 155: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

38

Dimensi yang kedua memiliki empat indikator, komunikasi, citra, mitra

dan kepentingan bersama. Dimensi ketiga memiliki enam indikator,

komunikasi yang jujur, keterbukaan, konsistensi, langkah-langkah yang fair,

dan evaluasi dan riset.

Page 156: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

39

Tabel 3.6

Operasionalisasi Konsep

PUBLIKASI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL (Survey Deskriptif: Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta

Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016)

3.12. Operasional Konsep

Konsep Variable Dimensi Indikator Skala

Manajemen

Public

Relations

Tujuan

Publikasi

Riset Kehumasan (M.Jamiluddin

Ritonga,

2005)

1. Meng-counter

pendapat

umum

1.1. Sikap Positif

1.2. Sikap Pasif

1.3. Sikap Negatif

Skala

interval

1. Sangat

Tidak

Setuju

2. Tidak

Setuju

3. Ragu-

ragu

4. Setuju

5. Sangat

Setuju

2. Menciptakan

Citra Positif

2.1. Komunikasi

2.2. Citra

2.3. Mitra

2.4. Kepentingan

Bersama

3. Membina

Hubungan Baik

dengan Publik

3.1. Komunikasi

yang jujur

3.2. Keterbukaan

3.3. Konsistensi

3.4. Langkah-

langkah yang fair

3.5. Komunikasi

dua arah

3.6. Evaluasi dan

riset

Page 157: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

40

3.13. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian

1. Keterbatasan dalam menulis penelitian ini adalah sulitnya

mendapat data PKH yang tidak dapat di berikan kepada

masyarakat luar, karena PKH khususnya program e-warong ini

dikelola oleh tiga divisi, yaitu humas, direktur jaminan sosial, dan

kantor PKH itu sendiri, sehingga penulis harus bolak-balik dalam

melakukan wawancara.

2. Kelemahan dalam penulisan penelitian ini adalah penyebaraan

kuesioner yang sedikit rumit karena penulis harus mendatangi

rumah warga satu persatu.

Page 158: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

41

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

4.1.1. Profil Kementerian Sosial

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembukaan dan Organisasi Kementerian Negara, Departemen Sosial

berubah menjadi Kementerian Sosial Republik Indonesia. Perubahan

ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja

pada Kementerian Sosial. Pada saat Renstra Kementerian Sosial di

susun, Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. SOTK

yang diusulkan tersebut menyesuaikan unsur-unsur fungsi saat ini

Menteri Sosial dijabat oleh Ibu Khofifah Indar Parawana.

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

VISI :

TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT

a. Visi ini mengandung arti bahwa pembangunan bidang kesejahteraan

sosial yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemerintah dan

masyarakat ditujukan untuk mewujudkan suatu kondisi masyarakat

yang masuk kedalam kategori PMKS menjadi berkesejahteraan sosial

pada tahun 2014.

Page 159: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

42

b. Kondisi ini merupakan tujuan yang realistis yang dapat dicapai selama

periode lima tahun pelaksanaan RPJMN 2010-2014 sesuai dengan

target yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Kondisi dimaksud

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang

Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,

spiritual,dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

mengembangkan diri, sehingga dapat melakukan fungsi sosialnya.

c. Secara konstitusional, visi ini merupakan jawaban terhadap amanat

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 di mana Fakir Miskin dan Anak

Telantar dipelihara oleh Negara. Undang Undang Dasar 1945 tidak

memberikan penjelasan bagaimana cara mensejahterakan fakir miskin

dan anak telantar,hanya mewajibkan kepada Negara untuk

memberikan proteksi terhadap fakir miskin dan anak telantar, di mana

kedua kelompok sasaran ini termasuk kedalam PMKS. Undang

Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial

menjawab pertanyaan tentang bagaimana meningkatkan

kesejahteraan sosial PMKS termasuk di dalamnya fakir miskin dan

anak telantar. d. MDGs merupakan kesepakatan komunitas internasional terhadap

penurunan angka kemiskinan di mana Indonesia ikut

menandatanganinya. Dengan Konstitusi negara yang didukung oleh

Undang Undang Nomor 11 Tahun 2009 memperkuat Indonesia untuk

mewujudkan komitmen MDGs tersebutyang ditujukan bagi PMKS.

Page 160: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

43

Kesejahteraan sosial bagi PMKS dimaksud dapat memberikan

kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan penurunan

angka kemiskinan sesuai dengan MDGs. e. Dengan demikian, visi Kementerian Sosial sebagaimana tersebut di

atas memiliki relevansi yang kuat dengan Undang Undang Dasar

1945, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 dan Undang Undang

lainnya, serta MDGs yang harus dicapai pada tahun 2015. Oleh

karena itu perlu ada komitmen kuat dari pemangku kepentingan untuk

mewujudkan visi tersebut.

MISI :

Sebagai kementerian, Kementerian Sosial mengemban dan

melaksanakan tugas sesuai dengan visi yang telah ditetapkan

agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

Agar pelaksanaan tugas dan fungsi dapat mencapai hasil yang

optimal sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, Kementerian

Sosial menetapkan misi sebagai berikut :

a. Meningkatkan aksesibilitas perlindungan sosial untuk menjamin

pemenuhan kebutuhan dasar, pelayanan sosial, pemberdayaan

sosial, dan jaminan kesejahteraan sosial bagi PMKS.

b. Mengembangkan perlindungan dan jaminan sosial bagi PMKS

Page 161: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

44

c. Meningkatkan profesionalisme penyelenggaraan perlindungan

sosial dalam bentuk bantuan sosial, rehabilitasi, pemberdayaan,

dan jaminan sebagai metode penanggulangan kemiskinan.

d. Meningkatkan profesionalisme pelayanan sosial dalam

perlindungan, jaminan, pemberdayaan, rehabilitasi, dan

penanggulangan kemiskinan.

e. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai kepahlawanan,

keperintisan,dan kesetiakawanan sosial untuk menjamin

keberlanjutan peran serta masyarakat dalam penyelenggaran

kesejahteraan social.

f. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial.62

4.2. Objek Penelitian

Pada tanggal 18 Agustus 2016, kementerian sosial RI hadirkan

elektronik warong gotong royong kelompok usaha bersama program

keluarga harapan (e-warong kube pkh) di Taman Main Anak RT

17/RW 04 Kelurahan Kampung Rawa Kecamatan Johar Baru Jakarta

Pusat.63 Program ini merupakan peralihan bantuan sosial yang

dulunya di cairkan secara tunai melalui kantor pos, namun seiring

62 https://www.kemsos.go.id/modules.php?name=Depsos, diakses pada 16 Mei 2017 pukul 14:00 WIB 63 http://majalahkartini.co.id/berita/peristiwa/program-e-warong-kube-pkh-hadir-di-jakarta-

pusat/ diakses pada 5 Mei 2017 pukul 12:00 WIB

Page 162: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

45

berjalannya waktu pencairan ini diubah menjadi non-tunai melalui atm

sehingga responden tidak perlu mengantri lagi di kantor pos.

Terdapat empat hal yang menjadi tujuan pembentukan e-

Warong KUBE PKH yakni menyediakan tempat pemasaran Produk-

Produk KUBE dan hasil usaha peserta PKH, menyediakan kebutuhan

usaha dan kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga murah bagi

anggota KUBE dan Peserta PKH, menyediakan transaksi keuangan

secara non tunai/elektronik baik untuk pencairan bantuan sosial

maupun pembayaran lainnya, serta menyediakan instrumen/sistem

penyaluran bantuan sosial tanpa penyelewengan didukung dengan

layanan pembayaran secara nontunai.

Dalam penyediaan bahan pokok, e-warong kube pkh

bekerjasama dengan Perum Bulog, sedangkan sistem penyaluran

bantuan sosial bekerjasama dengan Himpunan Bank Negara

(HIMBARA) yang terdiri dari BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank

Tabungan Negara. Keluarga miskin yang menerima bantuan PKH

bisa langsung menggunakan kartu combo HIMBARA untuk

berbelanja kebutuhan hidup di e-warong kube pkh yang didirikan

para penerima PKH. Dengan adanya simbiosis ini maka para

penerima bansos PKH juga bisa mendapatkan manfaat, selain bisa

belanja juga bisa mendapatkan sisa hasil usaha e-warong kube

pkh.

Page 163: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

46

Namun sejak Januari 2017 bank yang menangani program ini

berubah dari bank BTN menjadi BNI, dalam proses perubahannya

belum menyeluruh sehingga masih ada responden yang kartunya

belum diganti akibatnya tidak dapat belanja di e-warong, karena hanya

bisa melakuk an transaksi dengan kartu atm tersebut. Hal ini perlu

diadakannya publikasi mengenai kartu yang diganti dan perlu adanya

keterbukaan antara instansi dengan publiknya, sehingga responden

dapat mengetahui mengapa kartu mereka belum diganti, jadi dalam

penelitian ini penulis mengammbil variable tujuan publikasi guna

mengetahui pentingnya publikasi dalam suatu instansi yang biasanya

dilakukan oleh seorang humas.

Page 164: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

47

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Dimensi Meng-counter pendapat umum

4.3.1.1. Indikator: Sikap Positif

Tabel 4.1

Humas Kementerian Sosial memberikan informasi

mengenai program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 32 64.0% 4 = (Setuju) 11 22.0% 4.42

3 = (Ragu-Ragu) 4 8.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.1 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

memberikan informasi mengenai program e-warong di peroleh nilai mean =

4,42 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju. Dari

pernyataan di atas dapat diartikan bahwa responden menerima informasi

yang diberikan Humas Kementerian Sosial.

Hal ini juga menunjukkan bahwa para responden memberikan sikap

positif akan pemberitahuan informasi mengenai program e-warong karena

humas kementerian sosial telah memberikan informasi sehingga para

responden tidak canggung dengan perubahan bantuan sosial ini.

Page 165: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

48

Tabel 4.2

Humas Kementerian Sosial mengadakan sosialisasi kepada warga

tentang akan adanya program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 27 54.0% 4 = (Setuju) 12 24.0% 4.1

3 = (Ragu-Ragu) 4 8.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 3 6.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 4 8.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan hasil Tabel 4.2 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial mengadakan sosialisasi kepada warga tentang akan adanya program

e-warong diperoleh nilai mean = 4.1 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju, ini menunjukkan bahwa para responden

memberikan sikap positif akan sosialisasi yang diberikan Humas Kemensos

kepada para responden.

Sosialisasi ini berguna untuk memberitahu perihal bantuan sosial yang

berubah menjadi nontunai dan akan ada warung elektronik yang hanya bisa

dibelanjakan menggunakan kartu atm yang dibuat oleh Kementerian Sosial.

Salah satu tujuan publikasi adalah meng-counter pendapat umum, dengan

mengadakan sosialisasi, seorang humas jadi dapat mengetahui bagaimana

pendapat atau opini publik mengenai program yang diberikan kepada

respondennya.

Page 166: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

49

Tabel 4.3

Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan yang lengkap

mengenai mekanisme pelaksanaan program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 29 58.0% 4 = (Setuju) 15 30.0% 4.34

3 = (Ragu-Ragu) 2 4.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Table 4.3 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

memberikan penjelasan yang lengkap mengenai mekanisme pelaksanaan

program e-warong diperoleh mean = 4.34 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju ini artinya dengan adanya penjelasan lengkap

mengenai mekanisme pelaksanaan program e-warong para responden tidak

bingung bagaimana cara berbelanja di e-warong, karena warung elektronik

belum ada sebelumnya.

Sesuai dengan definisi publikasi itu sendiri, publikasi itu merupakan

tugas seorang humas dalam menceritakan atau menyampaikan sebanyak

mungkin pesan atau informasi mengenai kegiatan perusahaan kepada

masyarakat luas, dengan kata lain publikasi merupakan kegiatan terpenting

dan menjadi ujung tombak dari kegiatan humas.

Page 167: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

50

4.3.1.2. Indikator: Sikap Pasif

Tabel 4.4

Humas Kementerian Sosial melakukan sosialisasi program e-

warong kurang tepat waktu

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 22 44.0% 4 = (Setuju) 11 22.0% 3.86

3 = (Ragu-Ragu) 7 14.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 8 16.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.4 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

memberikan informasi mengenai program e-warong diperoleh mean = 3,86

yang artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju bahwa Humas

Kementerian Sosial memberikan informasi mengenai program e-warong

sehingga responden mengetahui bahwa didaerah rumah mereka akan

diadakan e-warong dan bentuk pemberian bansos di ganti melalui tunai

menjadi non tunai.

Kembali lagi pada teori yang penulias ambil mengenai publikasi, jika

seorang humas telat memberikan informasi kepada publiknya, maka akan

terjadi miss komunikasi, maka dari itu penyebaran informasi harus tepat

waktu.

Page 168: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

51

Tabel 4.5

Humas Kementerian Sosial kurang melakukan sosialisasi kepada warga

tentang akan diadakannya program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 27 54.0% 4 = (Setuju) 13 26.0% 4.22

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.5 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

kurang melakukan sosialisasi kepada warga tentang akan diadakannya

program e-warong diperoleh mean = 4.22 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju bahwa Humas Kementerian Sosial kurang

melakukan sosialisasi kepada warga tentang akan diadakannya program e-

warong, ternyata masih ada responden yang telat mengetahui adanya e-

warong ini, mungkin karena sosialisasi yang di lakukan humas kemensos

kurang efektif.

Informasi adalah segala hal yang dapat mengurangi hal ketidakpastian

atau keraguan-keraguan akan situasi tertentu. Bila tidak mendapatkan

informasi yang cukup, gambaran tentang perusahaan akan sepotong-potong.

Ini berkaitan dengan kegatan sosialisasi yang seharusnya disampaikan

secara efektif.

Page 169: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

52

Tabel 4.6

Humas Kementerian Sosial kurang merespon dengan cepat setiap

keluhan para anggota PKH

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 21 42.0% 4 = (Setuju) 13 26.0% 4

3 = (Ragu-Ragu) 12 24.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 3 6.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.6 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

kurang merespon dengan cepat setiap keluhan para anggota PKH diperoleh

mean = 4 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju ini

artinya humas kementerian perlu memperbaiki kinerjanya karena

berdaasarkan hasil kuesioner bahwa humas kementerian sosial kurang

merespon dengan cepat setiap keluhan yang masuk.

Sikap (attitude) adalah perasaan atau suasana hati seseorang

mengenai orang, organisasi, persoalan, atau obyek. Sikap menggambarkan

predisposisi seseorang untuk mengevaluasi masalah kontroversial dengan

cara menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Jika humas kemensos

dapat merespon keluhan publiknya dengan cepat maka sikap yang terlihat

adalah positif.

Page 170: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

53

4.3.1.3. Indikator: Sikap Negatif

Tabel 4.7

Humas Kementerian Sosial lebih fokus terhadap program lain

dibandingkan program e-warong, sehingga masyarakat kurang mengerti

mekanisme pelaksanaan program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 23 46.0% 4 = (Setuju) 14 28.0% 4.12

3 = (Ragu-Ragu) 9 18.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.7 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

lebih fokus terhadap program lain dibandingkan program e-warong, sehingga

masyarakat kurang mengerti mekanisme pelaksanaan program e-warong

diperoleh mean = 4.12 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat

setuju bahwa Humas Kementerian Sosial lebih fokus terhadap program lain

dibandingkan program e-warong, ini berhubungan dengan perihal kartu yang

belum diganti dari bank BTN-BNI.

Informasi adalah segala hal yang dapat mengurangi hal

ketidakpastian atau keraguan-keraguan akan situasi tertentu. Bila tidak

mendapatkan informasi yang cukup, gambaran tentang perusahaan akan

sepotong-potong.

Page 171: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

54

Tabel 4.8

Humas kementerian Sosial kurang aktif dalam mempublikasikan

program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 24 48.0% 4 = (Setuju) 9 18.0% 4.02

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 6 12.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.8 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

kurang aktif dalam mempublikasikan program e-warong diperoleh mean =

4.02 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju, publikasi

disini maksudnya dalam mempublikasikan permasalahan soal kartu yang

belum di ganti, sehingga responden kurang mengetahui bahwa akan

diadakannya perubahan kartu tersebut, kembali lagi pada definisi publikasi.

Publikasi menurut Webster, publikasi adalah suatu informasi yang

bernilai dengan maksud untuk menambah perhatian kepada suatu tempat,

orang atau sebab yang biasanya dimuat dalam media cetakan atau

penerbitan (printed material) dan selalu menyangkut kepentingan publikasi

yang dapat berbentuk berita, laporan dan opini.

Page 172: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

55

Tabel 4.9

Humas Kementerian Sosial kurang terstruktur dalam memberikan teknis

mekanisme penggunaan kartu elektronik yang di gunakan di e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 27 54.0% 4 = (Setuju) 13 26.0% 4.26

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.9 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

kurang terstruktur dalam memberikan teknis mekanisme penggunaan kartu

elektronik yang di gunakan di e-warong diperoleh mean = 4.26 yang artinya

rata-rata responden menjawab sangat setuju, ternyata masih banyak warga

yang belum mengerti penggunaan kartu elektronik, karena sebelumnya

pencairan dana bantuan sosial (bansos) dicairkan secara tunai melalui kantor

pos, sehingga harus ada penjelasan secara teknis bagaimana penggunaan

kartu tersebut.

Informasi adalah segala hal yang dapat mengurangi hal ketidakpastian

atau keraguan-keraguan akan situasi tertentu. Bila tidak mendapatkan

informasi yang cukup, gambaran tentang perusahaan akan sepotong-potong.

Informasi yang disampaikan harus terstruktur karena sebagian publikn ya

kurang mengerti mengenai kartu elektronik.

Page 173: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

56

4.3.2. Dimensi: Menciptakan Citra Positif

4.3.2.1. Indikator: Komunikasi

Tabel 4.10

Humas Kementerian Sosial menjalin komunikasi dengan para anggota

PKH

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 15 30.0% 4 = (Setuju) 17 34.0% 3.7

3 = (Ragu-Ragu) 7 14.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 10 20.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.10 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menjalin komunikasi dengan para anggota PKH diperoleh mean = 3.7

yang artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju bahwa Humas

Kementerian Sosial menjalin komunikasi dengan para anggota PKH. Menjalin

komunikasi yang baik merupakan tugas seorang humas dalam membina

hubungan baik dengan para masyarakatnya, seperti yang dilakukan Humas

Kementerian Sosial mereka menjalin komunikasi dua arah dengan

mendatangi e-warong setiap sebulan sekali.

Page 174: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

57

Tabel 4.11

Humas Kementerian Sosial cukup komunikatif dalam menjelaskan

mekanisme pelaksanaan program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 18 36.0% 4 = (Setuju) 20 40.0% 4

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 6 12.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.11 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial cukup komunikatif dalam menjelaskan mekanisme pelaksanaan

program e-warong diperoleh mean = 4 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju. Cukup komunikatif dalam menjelaskan mekanisme

pelaksanaan program e-warong ini ternyata sangat efektif, karena ada

beberapa anggota PKH yang tidak mengerti bagaimana penggunaan kartu

elektronik, sehingga Humas Kemensos harus dapat menjelaskan

menggunakan Bahasa yang ringan agar dapat dimengerti para responden.

Komunikatif merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang

humas agar apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh

publiknya, dan juga dapat menciptakan citra positif.

Page 175: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

58

Tabel 4.12

Humas Kementerian Sosial melayani angggota PKH dengan sopan

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 18 36.0% 4 = (Setuju) 14 28.0% 3.84

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 6 12.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.12 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial melayani angggota PKH dengan sopan diperoleh mean = 3,84 yang

artinya rata-rata responden menjawab sangat setuju ini berarti Humas

Kementerian Sosial sudah dapat diartikan mempunyai citra yang baik kepada

masyarakatnya karena salah satu tugas humas yaitu harus memiliki

komunikasi yang baik dengan publiknya agar terjalin hubungan yang

harmonis antara instansi/lembaga kepada publiknya.

Sikap yang baik akan mempengaruhi citra suatu perusahaan, karena

citra adalah suatu tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan

prestasi yang hendak dicapai, maka dari itu humas harus berlaku baik

terhadap publiknya.

Page 176: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

59

4.3.2.2. Indikator: Citra

Tabel 4.13

Humas Kementerian Sosial memberikan informasi sangat lengkap

kepada para penerima program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 19 38.0% 4 = (Setuju) 14 28.0% 3.88

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.13 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan informasi sangat lengkap kepada para penerima program

e-warong diperoleh mean = 3,88 yang artinya rata-rata responden menjawab

sangat setuju bahwa Humas Kementerian Sosial memberikan informasi

sangat lengkap kepada para penerima program e-warong sehingga para

anggota PKH megerti akan program e-warong ini. Informasi adalah segala

hal yang dapat mengurangi ketidakpastian atau keragu-raguan akan situasi

tertentu.

Page 177: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

60

Tabel 4.14

Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan mengenai program

e-warong secara menyeluruh

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 21 42.0% 4 = (Setuju) 15 30.0% 4.02

3 = (Ragu-Ragu) 8 16.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 6 12.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.14 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan penjelasan mengenai program e-warong secara

menyeluruh diperoleh mean = 4,02 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju, ini artinya humas kementerian sosial sudah

membangun citra yang baik di mata masyarakat, seperti menjelaskan

mengenai pogram e-warong ini, sehingga responden dapat mengetahuinya

secara menyeluruh. Dengan memberikan penjelasan secara menyeluruh, ini

berkaitan dengan citra kini atau current image.

Current Image adalah merupakan kesan yang baik diperoleh dari

orang lain tentang perusahaan/organisasi atau hal yang lain berkaitan

dengan produknya.

Page 178: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

61

Tabel 4.15

Humas Kementerian Sosial menerapkan 5S (Senyum,Salam,

Sapa,Sopan,Santun) dalam mengimplementasikan program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 17 34.0% 4 = (Setuju) 15 30.0% 3.8

3 = (Ragu-Ragu) 9 18.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 9 18.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.15 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menerapkan 5S (Senyum,Salam,Sapa,Sopan,Santun) dalam

mengimplementasikan program e-warong diperoleh mean = 3,8 yang artinya

rata-rata responden menjawab sangat setuju bahwa Humas Kementerian

Sosial menerupakan 5s, ini berguna untuk menaikan citra suatu instansi

kepada publiknya seperti yang sudah diterapkan humas kemensos dalam

mengimplementasikan program e-warong. Sikap (attitude) adalah perasaan

atau suasana hati seseorang mengenai orang, organisasi, persoalan, atau

obyek. Sikap menggambarkan predisposisi seseorang untuk mengevaluasi

masalah kontroversial dengan cara menyenangkan ataupun tidak

menyenangkan. Jika humas kemensos dapat merespon keluhan publiknya

dengan cepat maka sikap yang terlihat adalah positif. 5s dapat menciptakan

citra positif dalam suatu perusahaan.

Page 179: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

62

4.3.2.3. Indikator : Mitra

Tabel 4.16

Informasi yang diberikan Humas Kementerian Sosial mengenai program

e-warong membuat anda mengetahui mekanisme penggunaannya

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 24 48.0% 4 = (Setuju) 20 40.0% 4.34

3 = (Ragu-Ragu) 5 10.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 1 2.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.16 dengan pernyataan Informasi yang diberikan

Humas Kementerian Sosial mengenai program e-warong membuat anda

mengetahui mekanisme penggunaannya diperoleh mean = 4,34 yang artinya

rata-rata responden menjawab sangat setuju, artinya informasi yang

diberikan humas kemensos tidak sia-sia karena berguna untuk para anggota

PKH yang akan menggunakan warung elektronik ini sebagai pemenuh

kebutuuhan pokok mereka.

Page 180: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

63

Tabel 4.17

Program yang diberikan Humas Kementerian Sosial membuat anda siap

akan perubahan bentuk pencairan dana yang diberikan

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 25 50.0% 4 = (Setuju) 18 36.0% 4.34

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 1 2.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.17 dengan pernyataan Program yang diberikan

Humas Kementerian Sosial membuat anda siap akan perubahan bentuk

pencairan dana yang diberikan diperoleh mean = 4,34 yang artinya rata-rata

responden menjawab sangat setuju. Perubahan bentuk pencairan dana yang

awalnya tunai menjadi nontunai membutuhkan adaptasi untuk para anggota

PKH, karena mereka harus menggunakan kartu atm yang dibuat oleh Humas

Kementerian Sosial sebagai bentuk pencairan dana bantuan sosial. Ternyata

masyarakat siap akan perubahan ini karena mereka menganggap ini lebih

mudah dan tidak harus mengantri di kantor pos lagi.

Page 181: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

64

Tabel 4.18

Anda menyambut baik mengenai program e-warong yang di sampaikan

oleh Humas Kementerian Sosial

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 20 40.0% 4 = (Setuju) 14 28.0% 4.02

3 = (Ragu-Ragu) 13 26.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 3 6.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.18 dengan pernyataan Anda menyambut baik

mengenai program e-warong yang di sampaikan oleh Humas Kementerian

Sosial diperoleh mean = 4,02 yang artinya rata-rata responden menjawab

sangat setuju. Humas Kementerian Sosial telah menyampaikan dengan jelas

dan secara menyeluruh mengenai program e-warong sehingga para

responden menyambut dengan baik akan adanya program e-warong. Artinya

tugas bagi seorang humas telah tercapai Humas Kementerian Sosial.

Page 182: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

65

4.3.2.4. Indikator : Kepentingan Bersama

Tabel 4.19

Humas Kementerian Sosial menerima keluhan dari para anggota PKH

mengenai program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 18 36.0% 4 = (Setuju) 16 32.0% 3.9

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 3 6.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.19 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menerima keluhan dari para anggota PKH mengenai program e-

warong diperoleh mean = 3,9 yang artinya rata-rata responden menjawab

sangat setuju. Humas Kementerian Sosial mau menerima keluhan dari

anggota PKH.

Seorang humas harus mau menerima keluhan yang masuk karena ini

dapat membuat perusahaan/instansinya menjadi lebih baik, dan juga untuk

kepuasan publiknya karena humas harus memberikan layanan yang baik

agar dapat menciptakan citra positif dimata publiknya. Sesuai dengan

indikator pada pernyataan ini, keluhan bertujuan untuk mendapatkan

kepentingan bersama sehingga keduanya tidak ada yang dirugikan.

Page 183: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

66

Tabel 4.20

Humas Kementerian Sosial menerima saran dari para anggota PKH

guna keberlangsungan e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 20 40.0% 4 = (Setuju) 17 34.0% 3.98

3 = (Ragu-Ragu) 8 16.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 6.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan 4.20 dengan pernyataan Humas Kementerian Sosial

menerima saran dari para anggota PKH guna keberlangsungan e-warong

diperoleh mean = 3,98 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat

setuju. Saran dari para anggota PKH dapat berguna untuk keberlangsungan

program e-warong, karena setiap masukan atau saran yang diberikan oleh

publiknya terhadap suatu instansi akan berguna untuk menjadikan program

itu lebih baik, sehingga masukan sangat diperlukan.

Adanya opini publik yang masuk dapat dijadikan pertimbangan dalam

mengambil sebuah keputusan, karena seorang humas harus dapat

memikirkan kepentingan perusahaannya dengan publiknya, sehingga tercipta

keputusan guna mempertimbangkan kepentingan bersama.

Page 184: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

67

Tabel 4.21

Humas Kementerian Sosial menerima kritik dari para anggota PKH

mengenai program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 18 36.0% 4 = (Setuju) 10 20.0% 3.68

3 = (Ragu-Ragu) 14 28.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 4 8.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.21 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menerima kritik dari para anggota PKH mengenai program e-warong

diperoleh mean = 3,68 yang artinya rata-rata responden menjawab sangat

setuju. Humas Kementerian Sosial mau menerima kritik para anggota PKH

guna keberlangsungan program e-warong agar tercipta hubungan baik

dengan publiknya.

Humas Kementerian Sosial dapat memperbaiki sistem program yang

ada. Kritik dapat memperbaiki citra suatu perusahaan dan juga dapat

membina hubungan baik dengan publik, karena dengan adanya kritik dapat

memperbaiki program e-warong ini untuk menjadi lebih baik.

Page 185: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

68

4.3.3. Dimensi: Membina Hubungan Baik dengan Publik

4.3.3.1 Indikator: Komunikasi yang Jujur

Tabel 4.22

Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan akan mekanisme

pelaksanaan program e-warong sesuai dengan apa yang terjadi

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 8 16.0% 4 = (Setuju) 11 22.0% 2.9

3 = (Ragu-Ragu) 10 20.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 10 20.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 11 22.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.22 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan penjelasan akan mekanisme pelaksanaan program e-

warong sesuai dengan apa yang terjadi diperoleh mean = 2,9 yang artinya

rata-rata responden menjawab ragu-ragu. Ini artinya Humas Kementerian

Sosial belum maksimal dalam memberikan penjelasan akan mekanisme

pelaksanaan program e-warong, ini akan berkaitan dengan bagaimana

seorang humas menjalin hubungan baik dengan publiknya.

Page 186: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

69

Tabel 4.23

Humas Kementerian Sosial turun tangan langsung dalam menangani

persoalan soal kartu yang belum diganti

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 13 26.0% 4 = (Setuju) 9 18.0% 3.64

3 = (Ragu-Ragu) 25 50.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 3 6.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.23 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial turun tangan langsung dalam menangani persoalan soal kartu yang

belum diganti diperoleh mean = 3,64 yang artinya rata-rata responden

menjawab setuju.

Responden belum sepenuhnya setuju kalau humas kementerian sosial

turun tangan langsung dalam menangani persoalan kartu, sesuai dengan

hasil wawancara yang penulis lakukan oleh salah satu anggota PKH, ternyata

masih banyak anggota PKH yang belum mengetahui mengapa kartu mereka

belum diganti, ini bisa menjadi masukan untuk humas kementerian sosial

dalam mengoptimalkan kinerja kerja mereka.

Page 187: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

70

Tabel 4.24

Humas Kementerian Sosial memberikan informasi yang benar saat anda

bertanya mengenai program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 15 30.0% 4 = (Setuju) 16 32.0% 3.88

3 = (Ragu-Ragu) 17 34.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.24 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan informasi yang benar saat anda bertanya mengenai

program e-warong diperoleh mean = 3,88 yang artinya rata-rata responden

menjawab setuju.

Setiap pertanyaan yang diajukan responden kepada humas

kementerian sosial dijawab benar oleh humas kemensos, tetapi dari hasil di

atas presentasi tertinggi berada pada ragu-ragu yang artinya setengah dari

jumlah responden belum setuju pada pernyataan di atas. Berdasarkan kasus

persoalan kartu yang belum diganti, ini menjelaskan bahwa humas kemensos

belum memberikan penjelasan yang benar tentang alasan mengapa kartu

belum diganti. Berdasarkan teori yang penulis ambi, bahwa informasi

seharusnya disampaikan tepat waktu. Karena suatu pemberitaan sangatlah

penting dalam menjangkau publiknya.

Page 188: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

71

4.3.3.2. Indikator: Keterbukaan

Tabel 4.25

Humas Kementerian Sosial memberikan informasi yang

transparan mengenai tata cara pelaksanaan program e-

warong

n=50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 5 10.0% 4 = (Setuju) 13 26.0% 2.84

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 11 22.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 10 20.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.25 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan informasi yang transparan mengenai tata cara

pelaksanaan program e-warong diperoleh mean = 2,84 yang artinya rata-rata

responden menjawab ragu-ragu. Humas Kementerian Sosial dapat diartikan

belum transparan dalam menginformasikan program e-warong, hasil ini

didapat dari hasil kuesioner yang penulis sebar di kelurahan Kampung Rawa.

Keterbukaan terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh

keyakinan orang lain, maka dari itu keterbukaan sangat penting bagi publik

suatu perusahaan/instansi.

Page 189: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

72

Tabel 4.26

Humas Kementerian Sosial menjelaskan secara menyeluruh mengenai

permasalahan kartu yang belum di ganti

n=50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 1 2.0% 4 = (Setuju) 15 30.0% 2.76

3 = (Ragu-Ragu) 14 28.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 11 22.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 9 18.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.25 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menjelaskan secara menyeluruh mengenai permasalahan kartu yang

belum di ganti diperoleh mean = 2,76 yang artinya rata-rata responden

menjawab ragu-ragu, dalam table ini menjelaskan bahwa humas kementerian

sosial belum maksimal dalam menyampaikan alasan mengenai pergantian

kartu ini, sehingga anggota PKH tidak dapat mengetahui alasan mengapa

kartu mereka belum di ganti akibatnya kartu tersebut tidak dapat digunakan

untuk berbelanja di e-warong.

Dalam hal ini, publikasi sangat diperlukan guna melancarkan

programe-warong ini, publikasi harus dsampaikan secara menyeluruh agar

dapat menjangkau publiknya.

Page 190: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

73

Tabel 4.27

Humas Kementerian Sosial memberikan penjelasan tentang kartu yang

belum di ganti

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 13 26.0% 4 = (Setuju) 11 22.0% 3.2

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 13 26.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 7 14.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.27 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan penjelasan tentang kartu yang belum di ganti diperoleh

mean = 3,2 yang artinya rata-rata responden menjawab ragu-ragu, ini dapat

dibuktikan dari hasil wawancara yang penulis lakukan kepada beberapa

anggota PKH mengenai kartu yang belum di ganti.

Ada beberapa anggota PKH yang belum mengetahui mengapa masih

ada kartu yang belum diganti, ini artinya tujuan publikasi dalam humas

kementerian sosial ada yang belum terpenuhi secara maksimal.

Page 191: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

74

4.3.3.2. Indikator: Konsistensi

Tabel 4.28

Humas Kementerian Sosial memberikan informasi program e-warong

tidak berubah-ubah sehingga dapat diterima oleh publik

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 24 48.0% 4 = (Setuju) 19 38.0% 4.32

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 1 2.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.28 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memberikan informasi program e-warong tidak berubah-ubah

sehingga dapat diterima oleh publik diperoleh mean = 4,32 yang artinya rata-

rata responden menjawab sangat setuju, artinya humas kementerian sosial

tidak berubah ubah dalam menyampaikan informasi mengenai program e-

warong sehingga dapat diterima dengan baik oleh publik.

Informasi yang disampaikan tidak boleh berubah-ubah, karena untyk

menciptakan langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan

publiknya, sehingga humas kemensos harus konsisten dalam menyampaikan

informasi.

Page 192: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

75

Tabel 4.29

Humas Kementerian Sosial melakukan pengecekan warung setiap

sebulan sekali

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 13 26.0% 4 = (Setuju) 9 18.0% 3.22

3 = (Ragu-Ragu) 10 20.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 12 24.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 6 12.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.29 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial melakukan pengecekan warung setiap sebulan sekali diperoleh mean

= 3,22 yang artinya rata-rata responden menjawab ragu-ragu, dari hasil

kuesioner yang di sebar oleh penulis responden ragu akan pernyataan yang

ada, yang artinya humas kementerian sosial belum maksimal dalam

melakukan pengecekan warung setiap sebulan sekali.

Page 193: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

76

Tabel 4.30

Humas Kementerian Sosial memantau para anggota PKH setap tiga

bulan sekali

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 10 20.0% 4 = (Setuju) 10 20.0% 3.1

3 = (Ragu-Ragu) 12 24.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 11 22.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 7 14.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.30 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memantau para anggota PKH setap tiga bulan sekali diperoleh mean

= 3,1 yang artinya rata-rata responden menjawab ragu-ragu, meski humas

kementerian sosial sudah menjalin hubungan baik dengan para publikya,

pada kenyataannya masih ada aggota yang merasa belum dipantau

maksimal sehingga merasa kurang ada kedekatan antar anggota satu per

satu.

Page 194: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

77

4.3.3.3. Indikator: Langkah-langkah yang fair

Tabel 4.31

Humas Kementerian Sosial menjalin hubungan baik kepada

para anggota PKH

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 16 32.0% 4 = (Setuju) 18 36.0% 3.88

3 = (Ragu-Ragu) 11 22.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.31 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial menjalin hubungan baik kepada para anggota PKH diperoleh mean =

3,88 yang artinya rata-rata responden menjawab setuju bahwa humas

kementerian sosial menjalin hubungan baik dengan para anggota PKH

terbukti dari hasil kuesioner yang penulis dapat dan dari hasil wawancara

dengan humas kementerian sosial yang penulis lakukan pada bulan Maret

2017 di Kementerian Sosial yang berlokasi di Salemba Jakarta Pusat.

Page 195: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

78

Tabel 4.32

Humas Kementerian Sosial memiliki sifat yang ramah sehingga mudah

diterima publiknya dalam pelaksanaan program e-warong

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 12 24.0% 4 = (Setuju) 10 20.0% 3.4

3 = (Ragu-Ragu) 15 30.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 12 24.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.32 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial memiliki sifat yang ramah sehingga mudah diterima publiknya dalam

pelaksanaan program e-warong diperoleh mean = 3,4 yang artinya rata-rata

responden menjawab setuju bahwa humas kementerian sosial memiliki sifat

yang ramah, sifat ramah dapat diartikan sifat yang wajib seorang humas miliki

agar tercipta suasana yang hangat antar instansi dengan publiknya.

Hal ini berlaku pada humas kementerian sosial yang ramah terhadap

publiknya dalam menyampaikan pelaksanaan program e-warong.

Page 196: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

79

Tabel 4.33

Humas Kementerian Sosial memberikan kesan yang baik kepada

publiknya

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 15 30.0% 4 = (Setuju) 9 18.0% 3.52

3 = (Ragu-Ragu) 15 30.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 9 18.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.33 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial Humas Kementerian Sosial memberikan kesan yang baik kepada

publiknya diperoleh mean = 3,52 yang artinya rata-rata responden menjawab

setuju. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara penulis dengan salah satu

anggota PKH yang rumahnya dijadikan e-warong daerah Johar Baru. Kesan

yang baik harus diciptakan seorang humas agar dapat membina hubungan

baik dengan publiknya, ini juga dapat menaikkan citra suatu instansi/lembaga

pemerintahan.

Page 197: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

80

4.3.3.4. Indikator: Komunikasi Dua Arah

Tabel 4.34

Humas Kementerian Sosial melakukan interaksi kepada anggota PKH

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 16 32.0% 4 = (Setuju) 15 30.0% 3.82

3 = (Ragu-Ragu) 14 28.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 4 8.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.34 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial melakukan interaksi kepada anggota PKH diperoleh mean = 3,82 yang

artinya rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini dapat dilihat pada

pernyataan sebelumnya mengenai bagaimana humas kementerian sosial

membina hubungan baik dengan publiknya, yaitu salah satunya dengan

menjalin interaksi kepada anggota PKH.

Page 198: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

81

Tabel 4.35

Humas Kementerian Sosial melakukan komunikasi dua arah

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 22 44.0% 4 = (Setuju) 11 22.0% 3.9

3 = (Ragu-Ragu) 8 16.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 8 16.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.35 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial melakukan komunikasi dua arah diperoleh mean = 3,9 yang artinya

rata-rata responden menjawab setuju bahwa Humas Kementerian Sosial

melakukan komunikasi dua arah diperkuat dengan hasil wawancara yang

penulis lakukan dengan humas kementerian sosial bahwa mereka melakukan

komunikasi dua arah dengan para anggota PKH, sehingga dapat mengetahui

keluh kesan para publiknya.

Page 199: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

82

Tabel 4.36

Humas Kementerian Sosial melakukan kunjungan ke e-warong guna

dapat berkomunikasi secara langsung

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 25 50.0% 4 = (Setuju) 19 38.0% 4.38

3 = (Ragu-Ragu) 6 12.0% Sangat Setuju

2 = (Tidak Setuju) 0 0.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.36 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial melakukan kunjungan ke e-warong guna dapat berkomunikasi secara

langsung diperoleh mean = 4,38 yang artinya rata-rata responden menjawab

sangat setuju. Guna dapat berkomunikasi secara langsung agar mengetahui

realita yang ada, humas kementerian sosial mendatangi langsung e-warong,

kunjungan ini dilakukan setiap sebulan sekali sekaligus melakukan

pengecekan.

Page 200: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

83

4.3.3.5. Indikator: Evaluasi dan Riset

Tabel 4.37

Humas Kementerian Sosial mengimplementasikan setiap keluhan

publiknya terutama mengenai pergantian kartu

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 7 14.0% 4 = (Setuju) 24 48.0% 3.58

3 = (Ragu-Ragu) 12 24.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 5 10.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 4.0% Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.37 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial mengimplementasikan setiap keluhan publiknya terutama mengenai

pergantian kartu diperoleh mean = 4,38 yang artinya rata-rata responden

menjawab sangat setuju bahwa Humas Kementerian Sosial

mengimplementasikan setiap keluhan publiknya terutama mengenai

pergantian kartu.

Evaluasi diperlukan dalam tugas seorang humas guna memperbaiki

program-program yang sedang dijalaninya, sebelum adanya evaluasi

diadakan terlebih dahulu riset lalu mengimplementasikan hasil evaluasi.

Page 201: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

84

Tabel 4.38

Humas Kementerian Sosial menindak lanjuti keluhan

mengenai kartu yang belum di ganti

n=50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 11 22.0% 4 = (Setuju) 12 24.0% 3.6

3 = (Ragu-Ragu) 24 48.0% Setuju

2 = (Tidak Setuju) 2 4.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 2.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.38 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial mengimplementasikan setiap keluhan publiknya terutama mengenai

pergantian kartu diperoleh mean = 3,6 yang artinya rata-rata responden

menjawab setuju bahwa Humas Kementerian Sosial menindak lanjuti

persoalan yang ada.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan humas

kementerian sosial, beliau mengatakan bahwa mereka telah menindaklanjuti

persoalan kartu ini, mereka telah bekerjasama dengan bank BNI untuk

segera memproses pergantian kartu, yang dibutuhkan hanyalah waktu saja

karena anggota PKH memiliki jumlah yang banyak, jadi tidak dapat di proses

dengan cepat.

Page 202: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

85

Tabel 4.39

Humas Kementerian Sosial mengimplementasikan setiap saran yang

diberikan oleh anggota PKH

n= 50

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

5 = (Sangat Setuju 8 16.0% 4 = (Setuju) 12 24.0% 3.36

3 = (Ragu-Ragu) 20 40.0% Ragu-ragu

2 = (Tidak Setuju) 10 20.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%

Total 50 100.0%

Berdasarkan Tabel 4.38 dengan pernyataan Humas Kementerian

Sosial mengimplementasikan setiap keluhan publiknya terutama mengenai

pergantian kartu diperoleh mean = 3,6 yang artinya rata-rata responden

menjawab setuju. Dalam hasil kuesioner yang penulis dapat, ternyata

responden ragu akan humas kementerian sosial yang mengiplementasikan

setiap saran yang ada, hal ini terlihatr dari kartu yangbelum di ganti,

responden sudah memberikan saran agar segera memberikan alasan

mengapa kartu mereka ada yang sebagian belum diganti.

Page 203: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

86

4.4. Analisa Penelitian

4.4.1. Rangkuman Dimensi dan Indikator

Tabel 4.40

Per Dimensi

n= 50

No Dimensi Rata-rata

1 Meng-counter opini publik 4.15

2 Menciptakan Citra Positif 3.96

3 Membina Hubungan Baik dengan Publik 3.52

Tabel di atas merupakan hasil per dimensi dengan jumlah responden

sebanyak 50 orang. Dari tabel mean per dimensi di atas, dapat dilihat bahwa

mean per dimensi tertinggi berada pada dimensi meng-counter pendapat

umum dengan memiliki tiga indikator yaitu sikap positif, sikap pasif, dan sikap

negatif, dan mean terendah dimiliki oleh dimensi membina hubungan baik

dengan publik dengan memiliki enam indikator yaiitu komunikasi yang jujur,

keterbukaan, konsisten, langkah-langkah yang fair, komunikasi dua arah

daan evaluasi dan riset.

Page 204: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

87

Diagram 4.1.

Mean per dimensi

PUBLIKASI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL

(Survei Deskriptif: Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta

Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016)

n= 50

Tujuan Publikasi

Dimensi

Diagram di atas adalah diagram batang yang merupakan hasil per

dimensi dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Dari diagram per

dimensi di atas, dapat dilihat bahwa dimensi tertinggi berada pada dimensi

meng-counter opini publik dengan nilai sebesar 4,15 dan terendah pada

dimensi membina hubungan baik dengan publik dengan nilai 3,52.

4,153,96

3,52

1

2

3

4

5

Meng-counter opini publik Menciptakan Citra Positif Membina Hubungan Baikdengan Publik

Program E –Warong

Me

an

Page 205: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

88

Dimensi tertinggi yaitu meng-counter pendapat umum yang memiliki

indikator sikap positif, sikap pasif, dan sikap negatif. Memiliki mean tertinggi

artinya Humas Kementerian Sosial memiliki nilai yang positif dimata

masyarakat. Dimensi ini berkaitan dengan bagaimana Humas Kementerian

Sosial dapat memberikan pelayanan yang baik kepada publikya sehingga

dinilai positif/baik dimata publik.

Dimensi terendah yaitu menjalin hubungan baik dengan public yang

memiliki indikator komunikasi yang jujur, keterbukaan, konsistensi, langkah-

langkah yang fair, komunikasi dua arah, dan evaluasi dan riset. Memiliki nilai

yang rendah dengan arti kurang setuju, mengarah pada hasil negatif. Dimesi

ini berkaitan dengan bagaimana Humas Kementerian Sosial membina

hubungan baik dengan publik. Ini berkaitan dengan indikator keterbukaan,

humas kementerian sosial kurang terbuka dengan persoalan kartu yang

sedang terjadi yaitu mengenai kartu, banyak responden yang tidak

mengetahui alasan mengapa kartu mereka masih ada yang belum diganti.

Publikasi mengenai masalah yang terjadi kurang dilakukan oleh Humas

Kementerian Sosial, padahal tujuan dari publikasi yaitu untuk menyebarkan

informasi mengenai apa yang sedang terjadi pada instansi tersebut.

Page 206: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

89

Tabel 4.41

Mean per indikator

PUBLIKASI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL (Survei Deskriptif : Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta

Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016)

n= 50

Dimensi Indikator Mean

1. Meng-

counter opini

publik

a. Sikap Positif 4.29

b. Sikap Pasif 4.03

c. Sikap Negatif 4.13

2.Menciptakan

Citra Positif

a. Komunikasi 3,85

b. Citra 3,90

c. Mitra 4,23

d. Kepentingan Bersama 3,85

3. Membina

Hubungan

Baik dengan

Publik

a. Komunikasi yang Jujur 3,47

b. .Keterbukaan 2,93

c. Konsistensi. 3,55

d. Langkah-langkah yang fair 3,60

e. Komunikasi Dua Arah 4,03

f. Evaluasi dan Riset 3,51

Dari table mean per indikator di atas dapat dilihat bahwa tertinggi

berada pada indikator sikap positif, sedangkan terendah berada pada

indikator keterbukaan. Indikator sikap positif merupakan isi dari dimensi

Page 207: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

90

meng-counter opini publik, pernyataan pada indikator tersebut bahwa Humas

Kementerian Sosial memiliki sikap positif/baik di mata publiknya, dapat dilihat

dari hasil kuesioner yang penulis dapatkan seperti memberikan informasi

mengenai program e-warong dan melakukan sosialisasi.

Indikator keterbukaan merupakan isi dari dimensi membina hubungan

baik dengan publik, pernyataan pada indikator tersebut bahwa Humas

Kementerian Sosial kurang terbuka pada publiknya. Humas Kementerian

Sosial kurang terbuka dalam mempublikasikan perihal perubahan kartu yang

terjadi baik publikasi media cetak maupun tulis. Hal ini menyebabkan

masyarakat khususnya anggota PKH tidak mengetahui alasan kartu yang

belum diganti.

Page 208: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

91

Diagram 4.2.

Mean per indikator

PUBLIKASI HUMAS KEMENTRIAN SOSIAL (Survei Deskriptif : Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta

Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016)

n= 50

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa indikator tertinggi sebesar

4,29 berada pada indikator sikap positif, sedangkan indikator terendah

dengan nilai 2,93 berada pada indikator keterbukaan. Pada indikator tertinggi,

yaitu sikap positif berarti Humas Kementerian Sosial berhasil memberikan

informasi dan sosialisasi secara menyeluruh mengenai program e-warong

baik melalui publikasi lewat media cetak atau tulis maupun turun langsung ke

4,294,03 4,13

3,85 3,904,23

3,853,47

2,93

3,55 3,60

4,03

3,51

1

2

3

4

5

Sika

p P

osi

tif

Sika

p P

asif

Sika

p N

egat

if

Ko

mu

nik

asi

Cit

ra

Mit

ra

Ke

pen

tin

gan

Ber

sam

a

Ko

mu

nik

asi y

ang

juju

r

Ke

terb

uka

an

Ko

nsi

ste

nsi

Lan

gkah

- la

ngk

ah y

ang

Fair

Ko

mu

nik

asi D

ua

Ara

h

Eval

uas

i dan

Ris

et

Program E –Warong

Me

an

Indikator

Page 209: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

92

lapangan, seperti memberikan informasi mengenai penggunaan kartu oleh

Humas Kementerian Sosial dan mau mendengarkan opini opini para

publiknya agar tercipta pandangan yang positif dimata publiknya.

Pada indikator terendah yaitu keterbukaan berarti responden setuju

bahwa Humas Keementerian Sosial kurang terbuka dengan masalah

pergantian kartu, Humas Kementeriian Sosial kurang mempublikasikan

palasan mengapa masih ada kartu yang belum diganti dari bank BTN

menjadi bank BNI, sehingga masyarakat tidak bisa berbelanja di e-warong.

Hal ini harus dapat perhatian lebih karena tugas seorang humas salah

satunya menyebarkan informasi mengenai instansinya kepada publik melalui

publikasi media cetak atau tulis, guna menghindari kesalhpahaman antar

keduanya.

4.5. Pembahasan Penelitian

Sub bab ini membahas tentang hasil dari penelitian yang telah

dilakukan dengan berlandaskan pada konsep manajemen humas.

Berdasarkan ciri khas kegiatan humas seperti yang diungkapkan oleh salah

seorang pakar humas internasional yaitu Cutlip & Centre and Canfield “fungsi

public relations dapat menunjang aktivitas utama manajemen humas dalam

mengatur arus informasi dengan melakukan publikasi dari lembaga ke

publiknya”

Page 210: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

93

Di dalam konsep manajemen humas fungsi humas adalah untuk

menunjang kegiatan manajemen mencapai tujuan organisasi, membina

hubungan masyarakat yang harmoni antara organisasi dengan publik,

menciptakan komunikasi dua arah dengan penyebaran informasi serta

organisasi kepada publik, dan menyalurkan opini publik pada organisasi.

Dalam proses penyebaran suatu informasi, humas mempunyai tujuan

publikasi yaitu untuk dapat mengcounter pendapat umum, menciptakan citra

positif dan membina hubungan baik dengan publik. Ini bisa diartikan bahwa

tujuan publikasi mampu berdampak pada hasil penerimaan pesan oleh

khalayak mengenai informasi yang disampaikan oleh seorang humas. Hal

tersebut berkaitan pada pemberitaan mengenai program e-warong yang

merupakan peralihan bantuan sosial tunai menjadi non tunai.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui tujuan publikasi

Humas Kementerian Sosial dalam mempublikasikan program e-warong tahun

2016.

Dalam penelitian ini terdapat tiga dimensi yaitu meng-counter

pendapat umum, menciptakan citra positif dan dimensi terakhir membina

hubungan baik dengan publik. Dimensi pertama memiliki indikator sikap

positif, sikap pasif dan sikap negatif. Dimensi kedua memiliki indikator

komunikasi, citra, mitra, dan kepentingan bersama. Dimensi ketiga meimiliki

indikator komunikasi yang jujur, keterbukaan, konsistensi, langkah-langkah

yang fair, komunikasi dua arah, dan evaluasi dan riset. Dimensi tertinggi

berada pada dimensi meng-counter pendapat umum, yang artinya Humas

Page 211: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

94

Kementerian Sosial mau menerima pendapat-pendapat para publiknya, ini

terlihat dari bagaimana mereka mau memberikan informasi yang jelas

mengenai program e-warong, karena program ini membantu mereka dalam

memenuhi kebutuhan pokoknya sehingga dibutuhkan informasi yang jelas

mengenai program ini.

Dimensi terendah berada pada dimensi membina hubungan baik

dengan publik. Dimensi ini berkaitan dengan bagaimana humas kementerian

sosial mau terbuka dengan para publiknya, salah satu cara humas membina

hubungan baik dengan publiknya yaitu dengan adanya keterbukaan antar

satu sama lain, ini terlihat dari bagaimana humas kemensos menangani

permasalahan yang ada yaitu persoalan kartu yang belum diganti. Humas

kemensos kurang terbuka dengan alasan mengapa mereka belum

menggantikan kartu yang akan digunakan di e-warong.

Mean indikator tertinggi pada dimensi meng-counter pendapat umum

berada pada indikator sikap positif, mean indikator tertinggi pada dimensi

menciptakan citra positif berada pada indikator mitra, dan mean indikator

tertinggi pada dimensi membina hubungan baik dengan publik berada pada

indikator komunikasi dua arah.

Mean indikator tertinggi terletak pada indikator sikap positif, yang

artinya Humas Kemensos memberikan layanan terbaik kepada para

respondennya seperti memberikan informasi yang jelas sehingga dapat

menciptakan sikap positif di mata responden. Ini berhubbungan dengan

Page 212: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

95

hummas yang harus meng-counter pendapat umum agar seorang humas

memiliki nilai positif.

Mean indikator terendah terletak pada indikator keterbukaan, yang

artinya Humas Kementerian Sosial kurang terbuka mengenai masalah yang

terjadi, seperti persoalan kartu yang belum diganti, sehingga para anggota

PKH tidak mengetahui alasan mengapa kartu mereka belum diganti yang

akibatnya mereka tidak dapat berbelanja di e-warong.

Page 213: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

96

96

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya

dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. Dimensi dengan nilai mean tertinggi dimiliki oleh meng-counter opini

publik. Hal ini merupakan bagaimana pihak Humas Kementerian

Sosial mampu menerima opini-opini publik dalam menjalankan

program e-warong ini. Karena Humas Kementerian Sosial mampu

memberikan penjelasan dan sosialisasi mengenai program e-warong.

2. Dimensi dengan nilai mean terendah dimiliki oleh membina hubungan

baik dengan publik. Hal ini di dapatkan dari hasil kuesioner yang

menyatakan bahwa masih banyak responden responden yang tidak

mengetahui alasan mengapa kartu mereka belum diganti yang

akhirnya dapat mempengaruhi hubungan baik dengan publiknya.

3. Indikator tertinggi adalah sikap positif hal ini menunjukan tercapainya

salah satu tujuan publikasi yaitu meng-counter pendapat umum yaitu

keluhan mengenai pencairan dana yang harus antri di kantor pos,

tetapi dengan adanya e-warong sekarang pencairan dana menjadi

nontunai sehingga para anggota PKH tidak perlu lagi mengantri di

Page 214: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

97

kantor pos dan dapat membelanjakan uang bantuan tersebut di e-

warong untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.

4. Indikator terendah adalah keterbukaan, yang artinya masih ada

anggota PKH yang belum mengetahui alasan kartu mereka yang

belum di ganti. Komunikasi dapat terjadi apabila adanya keterbukaan

dan kesamaan pengertian antara orang yang memberi pesan

(komunikator) dan orang yang menerima pesan (komunikan), Akan

tetapi kenyataannya masih banyak responden yang tidak mengerti

permasalahan kartu.

5. Humas Kementerian Sosial dalam mempublikasikan program e-

warong telah mampu meng-counter pendapat umum, dengan

mempublikasikan informasi mengenai pelaksanaan program e-warong.

Namun sayangnya, dalam pelaksanaan mempublikasikan program e-

warong, humas keementerian sosial masih kurang maksimal karena

masih ada responden yang tidak mengetahui pergantian kartu

sehingga belum terjadi keterbukaan antara isntansi dengan publiknya.

5.2. Saran

Dari kesimpulan di atas, saran yang penulis berikan kepada Humas

Kementerian Sosial adalah:

1. Humas Kementerian Sosial sebaiknya lebih banyak menggunakan

media publikasi humas untuk mempublikasikan informasi mengenai

program e-warong. Agar para anggota PKH lebih mengetahui dan

mengerti bagaimana cara mengoperasikan kartu atm di e-warong.

97

Page 215: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

98

2. Humas Kementerian Sosial sebaiknya terbuka dengan persoalan kartu

yang belum diganti, dan sebaaiknya humas kementerian sosial harus

mengevaluasi program yang mereka jalankan dan masukan-masukan

yang diberikan dari para anggota PKH.

3. Humas Kementerian Sosial lebih baik menggunakan media publikasi

seperti, televisi, radio, dan mengadakan kunjungan secara maksimal

ke anggota PKH untuk memastikan apakah program ini sudah berjalan

sesuai aturan yang berlaku.

98

Page 216: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

99

99

DAFTAR PUSTAKA

Buku.

Agung Wahyu, 2010, Pannduan SPSS 17.0, Jogjakarta: Gerai Ilmu.

Ardianto Elvinaro, 2010, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Arikunto Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Danandjadja, 2011, Peranan Humas Dalam Perusahaan, Jakarta: Graha Ilmu.

Gulo W, 2008, Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Kriyantono Rachmat, 2008, Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana. _________________, 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Kasali Rhenald, 2005, Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Malhotra K Naresh, 2010, Marketing Research: Six Edtion. New Jersey: Pearson Education Martono Nanang, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Press. Olii Herlina dan Erlita Novi, 2011, Opini Publik, Jakarta: PT Indeks. Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Riduwan, 2013, Dasar- Dasar Statistika, Bandung: ALFABETA.. Ritongga, M. Jamiluddin, 2004, Riset Kehumasan, Jakarta: PT. Grasindo.. Ruslan Rosady, 2013, Kampanye Public Relations: Kiat dan Startegi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Page 217: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

100

Soemirat Soleh dan Adrianto Elvinaro, 2010, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sary Betty Wahyu Nila, 2012, Humas Pemerintah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Website.

http://majalahkartini.co.id/berita/peristiwa/program-e-warung-kube-pkh-hadir-di-jakarta-pusat/ diakses pada 30 Maret 2017 pukul 12:00 WIB http://www.ewarung.com, 19 Agustus 2016 https://www.arah.com/article/9270/mensos-e-warung-permudah-masyarakat-akses-bantuan-sosial.html. Diakses pada 30 Maret 2017 pukul 17:00 WIB

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/08/18/oc416l335-

kemensos-resmikan-e-warong-jakarta-pusat diakses pada 1 mei 2017 pukul

16:00 WIB

Sumber lain. Data penerima program PKH yang ada di kelurahan Kampung Rawa bulan Agustus-Januari 2016 yang didapatkan dari Humas Kementerian Sosial wawancara dengan Ibu Hairiah, anggota PKH (Program Keluarga Harapan) pada 30 Maret 2017 pukul 19:00 WIB wawancara dengan Bapak Hadiyono Humas Kementrian Sosial pada 31 Maret 2017 pukul 10:00 WIB

Page 218: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xvii

Lampiran1. Kuesioner

Kuesioner

PUBLIKASI HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL

(Survei Deskriptif : Program E-Warong KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat, di majalahkartini.co.id tanggal 19 Agustus 2016 pukul 08.00 WIB) Saya Radita Husnaini mahasiswi DIII Hubungan Masyarakat,

Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2014. Dalam rangka menyelesaikan

Tugas Akhir Karya Ilmiah saya yang berjudul “Tujuan Publikasi Humas

Kementrian Sosial mengenai Program E-Warong KUBE PKH hadir di Jakarta

Pusat di majalahkaritni.co.id tanggal 19 Agustus 2016”, saya mohon

kesediaan waktu Anda untuk mengisi lembar kuesioner ini. Atas bantuan dan

kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.

Data Responden :

Nama : Usia :

PETUNJUK KUESIONER

Petunjuk Pengisian

a. Kuesioner ini diperuntukan bagi ibu ibu yang menerima program PKH

b. Berilah tanda check list (√) pada kolom yang tersedia, dan pilih sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya.

c. Terdapat lima alternatif jawaban, yaitu :

5 = Sangat Setuju (SS)

4 = Setuju (S)

3 = Ragu-Ragu (RR)

2 = Tidak Setuju (TS)

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

Page 219: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xviii

Contoh:

NO. INDIKATOR

1.a. Sikap Positif

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

memberikan pelayanan yang

baik.

Berikut Indikatornya:

1. Meng-counter opini publik

NO. INDIKATOR

1.a. Sikap Positif

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

memberikan informasi

mengenai program e-warong

2. Humas Kementerian Sosial

mengadakan sosialisasi

kepada warga tentang akan

adanya program e-warong

3. Humas Kementerian Sosial

memberikan penjelasan yang

lengkap mengenai mekanisme

pelaksanaan program e-

warong

Page 220: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xix

1. Meng-counter opini publik

NO. INDIKATOR

1.b. Sikap Pasif

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

melakukan sosialisasi program

e-warong tidak tepat waktu

2. Humas Kementerian Sosial

kurang melakukan sosialisasi

kepada warga tentang akan

diadakannya program e-

warong

3. Humas Kementerian Sosial

kurang merespon dengan

cepat setiap keluhan para

anggota PKH

1. Meng-counter opini public

NO. INDIKATOR

1.c. Sikap Negatif

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

lebih fokus terhadap program

lain dibandingkan program e-

warong, sehingga masyarakat

kurang mengerti mekanisme

pelaksanaan program e-warong

2. Humas kementerian Sosial

kurang aktif dalam

mempublikasikan program e-

warong

Page 221: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xx

3. Humas Kementerian Sosial

kurang terstruktur dalam

memberikan teknis mekanisme

penggunaan kartu elektronik

yang di gunakan di e-warong

2. Menciptakan Citra Positif

NO. INDIKATOR

2.a. Komunikasi

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

menjalin komunikasi dengan

para anggota PKH

2. Humas Kementerian Sosial

cukup komunikatif dalam

menjelaskan mekanisme

pelaksanaan program e-

warong

3. Humas Kementerian Sosial

melayani angggota PKH

dengan sopan

2. Menciptakan Citra Positif

NO. INDIKATOR

2.b. Citra

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

memberikan informasi sangat

lengkap kepada para penerima

program e-warong

2. Humas Kementerian Sosial

memberikan penjelasan

mengenai program e-warong

secara menyeluruh

Page 222: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxi

3. Humas Kementerian Sosial

menerapkan 5S

(Senyum,Salam,

Sapa,Sopan,Santun) dalam

mengimplementasikan program

e-warong

2. Menciptakan Citra Positif

NO. INDIKATOR

2.c. Mitra

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Informasi yang diberikan

Humas Kementerian Sosial

mengenai program e-warong

membuat anda mengetahui

mekanisme penggunaannya

2. Program yang diberikan Humas

Kementrian Sosial membuat

anda siap akan perubahan

bentuk pencairan dana yang

diberikan

3. Anda menyambut baik

mengenai program e-warong

yang di sampaikan oleh Humas

Kementerian Sosial

2. Menciptakan Citra Positif

NO. INDIKATOR

2.d. Kepentingan Bersama

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

menerima keluhan dari para

anggota PKH mengenai

program e-warong

Page 223: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxii

2. Humas Kementerian Sosial

menerima saran dari para

anggota PKH guna

keberlangsungan e-warong

3. Humas Kementerian Sosial

menerima kritik dari para

anggota PKH mengenai

program e-warong

3. Membina Hubungan Baik

dengan Publik

NO. INDIKATOR

3.a. Komunikasi yang Jujur

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

memberikan penjelasan akan

mekanisme pelaksanaan

program e-warong sesuai

dengan apa yang terjadi

2. Humas Kementerian Sosial

turun tangan langsung dalam

menangani persoalan soal

kartu yang belum diganti

3. Humas Kementerian Sosial

memberikan informasi yang

benar saat anda bertanya

mengenai program e-warong

3. Membina Hubungan Baik

dengan Publik

NO. INDIKATOR

3.b. Keterbukaan

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

Page 224: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxiii

1. Humas Kementerian Sosial

memberikan informasi yang

transparan mengenai ta cara

pelaksanaan program e-

warong

2. Humas Kementerian Sosial

menjelaskan secara

menyeluruh mengenai

permasalahan kartu yang

belum di ganti

3. Humas Kementerian Sosial

memberikan penjelasan

tentang kartu yang belum di

ganti

3. Membina Hubungan Baik

dengan Publik

NO. INDIKATOR

3.c. Konsistensi

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

memberikan informasi program

e-warong tidak berubah-ubah

sehingga dapat diterima oleh

public

2. Humas Kementerian Sosial

melakukan pengecekan

warung setiap sebulan sekali

3. Humas Kementerian Sosial

memantau para anggota PKH

setap tiga bulan sekali

Page 225: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxiv

3. Membina Hubungan Baik

dengan Publik

NO. INDIKATOR

3.d. Langkah-langkah yang

fair

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

menjalin hubungan baik

kepada para anggota PKH

2. Humas Kementerian Sosial

memiliki sifat yang ramah

sehingga mudah diterima

publiknya dalam pelaksanaan

program e-warong

3. Humas Kementerian Sosial

memberikan kesan yang baik

kepada publiknya

3. Membina Hubungan

dengan Publik

NO. INDIKATOR

3.e. Komunikasi Dua Arah

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

melakukan interaksi kepada

anggota PKH

2. Humas Kementrian Sosial

melakukan komunikasi dua

arah

3. Humas Kementerian Sosial

melakukan kunjungan ke e-

warong guna dapat

berkomunikasi secara

langsung

Page 226: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxv

3. Membina Hubungan Baik

dengan Publik

NO. INDIKATOR

3.f. Evaluasi dan Riset

SS

5

S

4

N

3

TS

2

STS

1

1. Humas Kementerian Sosial

mengimplementasikan setiap

keluhan publiknya terutama

mengenai pergantian kartu

2. Humas Kementerian Sosial

menindak lanjuti keluhan

mengenai kartu yang belum di

ganti

3. Humas Kementerian Sosial

mengimplementasikan setiap

saran yang diberikan oleh

anggota PKH

Page 227: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxvi

Lampiran2. Sumber Berita

Majalahkartini.co.id

Program E-Warung KUBE PKH Hadir di Jakarta Pusat

Khofifah mengungkapkan e-Warung KUBE PKH adalah komitmen

Kementerian Sosial RI dalam mengentaskan kemiskinan melalui sinergi

Program Keluarga Harapan (PKH) dengan Kelompok Usaha Bersama

(KUBE).

Sabhrina Herawati, Majalah Kartini | 19/08/2016 - 08:00

MajalahKartini.co.id – Kementerian Sosial RI hadirkan Elektronik Warung

Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (e-

Warung KUBE PKH) di Taman Main Anak RT 17/RW 04 Kelurahan Kampung

Rawa Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat, Kamis (18/8).

Page 228: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxvii

Terdapat empat hal yang menjadi tujuan pembentukan e-Warung KUBE PKH

yakni menyediakan tempat pemasaran Produk-Produk KUBE dan hasil usaha

peserta PKH, menyediakan kebutuhan usaha dan kebutuhan pokok sehari-

hari dengan harga murah bagi anggota KUBE dan Peserta PKH,

menyediakan transaksi keuangan secara non tunai/elektronik baik untuk

pencairan bantuan sosial maupun pembayaran lainnya, serta menyediakan

instrumen/sistem penyaluran bantuan sosial tanpa penyelewengan didukung

dengan layanan pembayaran secara nontunai.

“Keberadaan e-Warung KUBE PKH diharapkan memudahkan masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan pangan seperti beras, tepung, minyak goreng,

gula, bawang, daging sapi, LPG 3 kg, dan pupuk bersubsidi, dengan harga

yang lebih murah dari di pasaran,” katanya.

Dalam penyediaan bahan pokok, e-Warung KUBE PKH bekerjasama dengan

Perum Bulog, sedangkan sistem penyaluran bantuan sosial bekerjasama

dengan Himpunan Bank Negara (HIMBARA) yang terdiri dari BNI, BRI, Bank

Mandiri, Bank Tabungan Negara.

“Keluarga miskin yang menerima bantuan PKH bisa langsung menggunakan

Kartu Combo HIMBARA untuk berbelanja kebutuhan hidup di e-Warung

KUBE PKH yang didirikan para penerima PKH. Dengan adanya simbiosis ini

maka para penerima bansos PKH juga bisa mendapatkan manfaat, selain

Page 229: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxviii

bisa belanja juga bisa mendapatkan sisa hasil usaha e-Warung KUBE PKH,”

ungkap Khofifah.

Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo menjelaskan penyaluran

bantuan sosial melalui sistem pembayaran HIMBARA adalah bentuk kerja

nyata dan sinergi konkrit antara Pemerintah, Otoritas terkait, dan Perbankan

untuk mewujudkan penyaluran bantuan sosial dengan prinsip 6T, yaitu Tepat

Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat Kualitas, dan

Tepat Administrasi.

“Dengan terciptanya interoperabilitas dan interkoneksi sistem pembayaran

perbankan HIMBARA menggambarkan potensi yang begitu besar dari sinergi

perbankan HIMBARA, dimana sampai Juni 2016 tercatat Bank HIMBARA

telah memiliki sekitar 114.000 Agen LKD (Layanan Keuangan Digital) di

seluruh Indonesia,” kata Agus.

Ke depannya, diharapkan interoperability dan interkoneksi ini akan diperluas

ke perbankan termasuk di luar HIMBARA.Melalui sistem pembayaran

ini, masyarakat akan langsung mendapatkan manfaat kemudahan dan

kenyamanan.

Masyarakat dapat bertransaksi menggunakan uang elektronik dan kartu

ATM/debet di e-Warong KUBE PKH sehingga secara otomatis perluasan

akses keuangan akan didapatkan oleh masyarakat. Pemberdayaan agen

Page 230: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxix

baik LKD maupun Laku Pandai melalui e-Warung KUBE PKH perlu tetap

mengedepankan prinsip kehati-hatian dan perlindungan konsumen.

Dalam hal ini BI telah mengatur lima hal yang perlu diperhatikan untuk dapat

menjadi Agen LKD yaitu memiliki kemampuan, reputasi, dan integritas;

merupakan penduduk/unit usaha setempat; memiliki usaha yang telah

berjalan minimum 2 tahun; lulus due diligence oleh bank; dan menempatkan

sejumlah deposit di bank.

Peresmian e-Warung KUBE PKH ini dilakukan oleh Menteri Sosial RI

Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri

Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Bank Indonesia Agus

D.W. Martowardojo dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Page 231: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxx

Tirto.id

TIRTO.ID » SOSIAL DAN BUDAYA » Khofifah Luncurkan "e-Warung" di

Kampung Johar Baru

Khofifah Luncurkan "e-Warung" di Kampung Johar Baru

19 Agustus, 2016

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Antara foto/Puspa

Perwitasari tirto.id - Kementerian Sosial membuka peluncuran program

layanan Electronic-Warung Gotong Royong (e-Warung) pada Kamis

(18/8/2016) di Johar Baru, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Menteri

Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan harapannya agar masyarakat

mendapat akses yang lebih mudah dalam menerima bantuan sosial dari

pemerintah.

"Mudah-mudahan ini akan menjadi proses penjangkauan yang bisa lebih

mudah dalam memberikan layanan kepada masyarakat," ujar Khofifah saat

meluncurkan" e-Warung". Kementerian Sosial merasa optimistis dengan

program layanan tersebut karena telah melalui sejumlah perumusan dan uji

coba yang dilakukan dengan baik.

Menteri Khofifah menjelaskan, pihaknya bersama dengan

Kementerian BUMN, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta

Page 232: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxxi

dukungan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan empat bank

BUMN yakin e-Warung akan berdampak positif bagi masyarakat.

"Secara bertahap juga sudah kita uji coba, empat bank BUMN sudah saling

terhubung dengan layanan ini," kata Khofifah lagi.

Selain mengandalkan jaringan yang saling terkoneksi dari BNI, Bank

Mandiri, BTN, dan BRI, kemudahan akses juga dapat terlihat dari lokasi e-

Warung yang sengaja ditempatkan di gang-gang atau di tengah

perkampungan

masyarakat.

Sebagai pilot-project, pembukaan 'e-Warung" di Kampung Johar Baru,

Jakarta Pusat itu, dinilai mampu memperluas penyaluran bantuan sosial non-

tunai untuk Program Keluarga Harapan (PKH). Menteri Khofifah

menegaskan, "e-Warung" dinilai mampu meningkatkan jumlah bantuan sosial

yang disalurkan secara non-tunai. Bantuan PKH, kata dia, memang tahun ini

baru 612 ribu masyarakat sasaran yang menerima secara non-tunai.

Namun, pada awal 2017, seiring dengan pemutakhiran teknologi dan

perluasan infrastruktur diharapkan enam juta masyarakat penerima bantuan

PKH dapat memperoleh secara non-tunai.

"Ini bagian agar amankan bansos tepat sasaran, sampai di tangan penerima.

Tidak boleh lagi bansos untuk beli rokok atau barang yang bukan pokok,"

ujarnya pula.

Page 233: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxxii

Mensos: 'E-warung' Permudah Masyarakat Akses Bantuan Sosial

Jumat, 19 Agustus 2016 | 04:07 WIB | Penulis: Muhammad Chandrataruna

Arah - Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa

berharap pembukaan program layanan Electronic-Warung Gotong Royong

(e-Warung) mampu mempermudah akses masyarakat dalam menerima

bantuan sosial dari pemerintah.

"Mudah-mudahan ini akan menjadi proses penjangkauan yang bisa lebih

mudah dalam memberikan layanan kepada masyarakat," ujar Menteri

Khofifah saat meluncurkan e-Warung, di Johar Baru, Jakarta, Kamis (18/8).

Kementerian Sosial RI selaku inisiator merasa optimistis dengan program

layanan tersebut karena telah melalui sejumlah perumusan dan uji coba yang

dilakukan dengan baik.

Page 234: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxxiii

Menteri Khofifah menjelaskan, pihaknya bersama dengan Kementerian

BUMN, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta dukungan Bank

Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan empat bank BUMN yakin e-

Warung akan berdampak positif bagi masyarakat.

"Secara bertahap juga sudah kita uji coba, empat bank BUMN sudah saling

terhubung dengan layanan ini," kata Khofifah lagi, sebagaimana dikutip

Antara.

Selain mengandalkan jaringan yang saling terkoneksi dari BNI, Bank Mandiri,

BTN, dan BRI, kemudahan akses juga dapat terlihat dari lokasi e-Warung

yang sengaja ditempatkan di gang-gang atau di tengah perkampungan

masyarakat.

Sebagai "pilot-project", pembukaan e-Warung di Kampung Johar Baru,

Jakarta Pusat itu, dinilai mampu memperluas penyaluran bantuan sosial non-

tunai untuk Program Keluarga Harapan (PKH).

Menteri Khofifah menegaskan, "e-Warung" dinilai mampu meningkatkan

jumlah bantuan sosial yang disalurkan secara non-tunai.

Bantuan PKH, kata dia, memang tahun ini baru 612 ribu masyarakat sasaran

yang menerima secara non-tunai.

Page 235: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxxiv

Namun, pada awal 2017, seiring dengan pemutakhiran teknologi dan

perluasan infrastruktur diharapkan enam juta masyarakat penerima bantuan

PKH dapat memperoleh secara non-tunai.

"Ini bagian agar amankan bansos tepat sasaran, sampai di tangan penerima.

Tidak boleh lagi bansos untuk beli rokok atau barang yang bukan pokok,"

ujarnya pula.

Page 236: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxxvi

Lampiran3. Transkrip Wawancara

Transkrip wawancara penulis dengan Bapak Hdiyono selaku Humas

Kemntrian Sosial

Tanggal : 31 Maret 2017

Tempat : Humas Kementrian Sosial

Pukul : 10.00 WIB

T : Tanya

J : Jawab (Narasumber)

T: Selamat pagi bapak, saya Radita Husnaini dari Universitas Negeri

Jakarta jurusan DIII Hubungan Masyarakat, boleh minta waktunya

sebentar pak untuk melakukan wawancaraa mengenai program e-

warung program Program Keluarga Harapan (PKH), apakah bapak

bersedia untuk diwawancarai ?

J: Selamat pagi dek, iya boleh silahkan

T: Baik pak, untuk pertanyaan pertama, boleh dijelaskan sedikit tentang

PKH pak ?

J: PKH atau Program Keluarga Harapan ini adalah bantuan sosial

pemerintah untuk warga miskin. Bantuannya berupa uang yang

diberkan sesuai jumlah anaknya. Jadi, untuk meneriima bantuan ini

syaratnya harus memiliki anak sekolah, ibu hamil dan ibu

nifas. Jadi dapat dikatakan kalau bantuan ini hanya untuk ibu- ibu

saja.

T: Apa tujuan diadakannya program PKH ini ?

J: Tujuannya untuk membantu keluarga miskin, membantu untuk

mengakses kebutuhan pokok dan pendidikan.

Page 237: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxxvii

T: Berapa jumlah dana yang didapat setiap kepala ?

J: Tergantung jumlah anaknya ya dek, Cuma untuk sementara ini

besaarannya untuk anak balita 300.000 anak SD 112.500 anak

SMP 187.500 dan anak SMA 250.000 semuanya dikeluarkan

setiap 3 bulan sekali

T: Seperti itu pak, berdasarkan berita yang saya dapat dari media online,

bahwa sekarang PKH mengeluarkan program elektronik warung

atau e-warung,program ini seperti apa ya pak ?

J: Nah, kalo program ini baru ada di tahun 2016 dek. Proogram e-warung

I ni merupakan cara untuk masyarakat agar tidak menerima bantuan

melalui tunai melainkan sekarang non tunai. Jadi yang biasanya

mereka mendapat dana dari kantor pos, sekarang kami buatkan ATM

agar dananya tinggal di transfer jadi tidak perlu ke kantor pos lagi.

Kemensos membuatkan warung di daerah yang mendapatkan

program PKH, nanti kemensos membuat warung yang berbasis

elektronik, jadi para anggota PKH dapat membelanjakan barang—

barang kebutuhan pokok seperti tepung, gula dan minyak cara

transaksi mereka menggunakan kartu ATM yang sudah kami

buatkan jadi yang bisa berbelanja di warung iini hanya yang

mempunyai ATM tersebut tidak dapat dilakukan pembayaran tunai

atau cash. E- ewarung ini bekerjasama dengan bulog, jadi nanti

setiap sebulan sekali bulog mendistribusikan barang- barang ke e-

warung lalu nanti dijual dengan harga yang lebih murah dibanding

harga di pasaran. Jadi membantu warga miskin dalam

memenuhi kebutuhan pokok mereka sehari-hari.

T: Wah, sangat membantu sekali ya pak, apalagi dijual dengan harga

yang lebih murah, sebelumnya bagaimana mekaanisme

pelaksanaannya pak ?

Page 238: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxxviii

J: Jadi pertama kami ini usulan dinas sosial lalu diajukan ke kementrian

sosial, setelah itu kami buatkan rekening untuk pencairan dananya,lalu

masyarakat tinggal menunggu bantuan itu cair.

T: Bagaimana cara mensosialisasikan program e-warung ini ke

masyarakat pak ?

J: Kementrian sosial dengan dinas sosial terjun langsung ke masyarakat

memberitahu bahwa aka nada e-warung, lalu menjelaskan teknisnya,

dan juga kami sosialisasikan di media sosial, poster dan ada buku

panduannya.

T: Mengapa di Jakarta pusat baru ada satu e-warung pak ?

J: Jadi kan program ini baru, kami masih melakukan survey, Cuma kami

mempunyai target dalam perencanannya, jadi hingga saat ini masih

banyak yang dalam proses pembuatan, dan Jakarta pusat juga sudah

masuk list pembuatan jadi nanti akan ditambah

T: Kalau peran humas sendiri dalam program e-warung ini apa pak ?

J: Peran kami yaitu mempublikasian program e-warung ini.

T: Media publikasi apa saja yang di gunakan pak ?

J: Medianya ada youtube di channel Humas Kemsos pada tanggal 8

Agustus 2016, majalah internal (majalah Societa) pada bulan Juni

2016, radio (RRI) pada tanggal 6 Agustus 2016, dan televisi Berita

Satu TV pada tanggal 22 Agustus 2016

T: Mengapa masih banyak yang tidak mengetahui program e-warung ini

pak ?

J: Sebenarnya yang mengetahui sudah banyak, tapi yang memahami

jarang, contohnya banyak yang datang dikira kami akan membuatkan

warung padahal tidak seperti itu.

Page 239: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xxxix

T: Apakah ada kendala dalam mempublikasikannya ?

J: Tidak adasih, semua lancer-lancar saja

T: Sejauh ini bagaimana tanggapan masyarakat pak ?

J: Tanggapan untuk masyarakat yang menerima PKH ini tanggapannya

positif, Cuma kalau yang non penerima pro dan kontra karena

dianggap sebagai pesaing, padahal tidak semua orang bisa belanja

di e-warung ini

T: Bik pak sekiranya sampai disini saja wawancaranya, terimakasih atas

waktunya pak. Selamat Siang

J: Ya, sama sama dek, semoga lancar sampai akhir penelitiannya.

T: Iya pak aamin terimakasih banyak pak.

Page 240: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xl

Lampiran4. Transkrip Wawancara

Transkrip wawancara penulis dengan Ibu Hairiah sebagai salah satu

anggota PKH

Tanggal : 30 Maret 2017

Tempat : e-warung Jakarta Pusat

Pukul : 19.00 WIB

T : Tanya

J : Jawab (Narasumber)

T : Selamat malam bu, maaf mengganggu, saya Radita Husnaini

dari Univeritas Negeri Jakarta jurusan DIII Hubungan

Masyarakat, ingin melakukan wawancara terkait PKH dan

program e warung, apakah ibu bersedia untuk diwawancara ?

J : Ya, silahkan dek.

T : Pertama, bisa di jelaskan sedikit bu mengenai PKH ?

J : PKH adalah singkatan dari Program Keluarga Harapan.

Program ini untuk membantu masyarakat yang tidak mampu,

karena akan mendapatkan bantuan dari Kementrian Sosial

yang sebelum diadakannya e warong ini dananya di cairkan

secara tunai melalui kantor pos setiap 3bulan sekali, tapi

sekarang dicairkan non tunai melainkan melalui atm yang

jumlah bantuannya sesuai jumlah anaknya.

T : Program ini dimulai sejak kapan bu ?

Page 241: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xli

J : Sejak 18 Agustus 2016

T : Mekanisme pencairan bantuannya seperti apa bu ?

J : Jadi kami di buatkan atm oleh kemensos, nanti dananya setiap

3 bulan sekali di transfer oleh mereka, jadi kami gaperlu ngantri

lagi di kantor pos. Trus setiap sebulan sekali mereka mengirim

sembako yang di jual di e- warung dengan harga lebih murah

dari harga pasaran, nah si penerima kartu atm tadi Cuma bisa

belanja di e warung ini dan tidak bisa transaksi dengan uang

cash.

T : Oh, jadi seperti itu bu. Sebelumnya apakah ibu sudah tau soal

program e- warung ini ?

J : Sebelumnya sudah pernah dengar, tapi belum ngerti banget

tapi pas di sosialisasiin sama kemensosnya saya jadi ngerti.

T : Bagaimana cara mensosialisasikannya ?

J : Mereka kesini trus ngasih tau gitu cara-caranya sebelumnya

ngasih tau juga aka nada e-warung trs baru dijelasin cara-cara

makenya gmna karena disini banyak yang belum ngerti sama

mesin atm jadi dikasih tau dulu disini.

T : Oh, gitu butapi sejauh ini apakah ada kendala atau masalah

yang timbul bu ?

J : Ada nih, jadi dulu kan kartunya masih dikelola sama bank BTN

ya tapi sekarang udah ganti sama bank BNI nah masih banyak

Page 242: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xlii

yang belum di ganti sama mereka, jadi tidak bisa beli barang-

barang di e-warung ini deh.

T : Sudah berapa lama bu permasalahan ini ?

J : Kira-kira awal januari ini deh

T : Apakah ibu sudah mendapat penjelasan dari kemensos perihal

masalah ini bu ?

J : Penjelasan jelasnya sih belum ada, jadi sampe sekarang saya

masih gatau kenapa belum di ganti-ganti, Cuma sih denger-

denger lagi diusahain jadi ya paling sabar aja. Paling sama

karena warungnya kecil jadi gamuat kalo dikirimin barang

akhirnya dibagi dua sama di GOR Johar Baru, tapi ini ga terlalu

bermasalah sih masih bisa diatasi.

T : Baik bu, sekian saja wawancara saya terimakasih atas

waktunya bu, selamat malam.

J :Iya malam dek.

Page 243: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xliii

Lampiran 5. Form Bimbingan

Page 244: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xliv

Me

ng

-co

un

ter

Pu

bli

kM

en

cip

tak

an

Cit

ra P

osi

tif

Me

mb

ina

Hu

bu

ng

an

Ba

ik

Sik

ap

Po

siti

fS

ika

p P

asi

f S

ika

p N

eg

ati

f K

om

un

ika

si

Cit

ra

Mit

ra

Ke

pe

nti

ng

an

Be

rsa

ma

K

om

un

ika

si y

an

g j

uju

r K

ete

rbu

ka

an

K

on

sist

en

si

Lan

ng

ka

h -

la

ng

ka

h y

an

g f

air

K

om

un

ika

si D

ua

Ara

h

Ev

alu

asi

da

n R

ise

t

No

12

34

56

78

91

01

11

21

31

41

51

61

71

81

92

02

12

22

32

42

52

62

72

82

93

03

13

23

33

43

53

63

73

83

9

13

35

43

34

54

32

33

33

55

43

33

44

54

44

54

54

34

33

43

44

25

45

24

25

45

44

55

44

55

54

45

45

54

44

54

34

44

45

53

45

35

55

52

45

55

55

45

55

44

35

55

34

32

22

34

33

34

52

35

45

45

45

25

54

44

45

54

44

55

45

55

33

45

24

43

33

33

55

54

34

55

55

12

55

55

45

44

54

44

45

44

33

44

22

43

53

23

45

54

34

62

25

51

35

52

22

22

22

43

42

55

13

44

22

51

31

11

22

52

32

75

54

15

55

55

55

45

55

55

54

45

45

55

55

55

35

45

45

54

44

83

45

21

25

55

34

53

22

55

55

52

34

55

55

54

34

34

52

45

45

95

54

55

55

55

55

35

55

55

55

45

44

44

33

44

44

34

44

43

45

10

55

55

55

55

55

45

55

55

55

55

55

55

55

55

53

44

52

45

55

4

11

55

55

55

55

55

53

55

55

55

15

55

55

55

55

53

34

55

55

45

5

12

55

45

54

54

54

55

55

55

55

44

45

55

55

55

52

44

55

55

45

2

13

55

43

54

45

53

42

32

34

43

45

52

34

42

44

25

21

23

45

43

3

14

55

45

45

55

55

54

55

55

55

44

45

55

55

55

51

34

55

55

45

2

15

55

55

55

55

42

44

55

55

55

35

54

44

43

34

44

43

44

34

34

3

16

43

55

45

43

24

44

45

44

33

53

33

32

32

54

32

32

34

55

43

4

17

55

55

55

55

45

55

55

55

55

55

54

54

43

35

54

54

55

55

45

5

18

41

35

53

32

22

42

15

25

54

31

11

34

45

34

22

13

25

35

33

3

19

55

55

45

55

45

55

54

55

55

44

44

44

55

55

45

44

44

45

34

3

20

54

54

54

43

54

43

43

34

44

54

32

33

33

24

32

22

23

45

43

3

21

54

44

34

45

44

44

44

44

44

45

32

33

44

54

25

21

23

45

43

3

22

53

44

54

43

53

43

33

34

44

43

32

33

44

14

21

22

23

45

43

3

23

55

55

45

53

45

45

54

55

55

45

53

44

44

35

42

43

45

34

54

3

24

54

33

32

32

32

22

22

23

32

22

31

22

23

24

15

11

14

24

12

2

25

55

55

55

53

55

55

54

55

55

45

54

55

55

55

51

35

55

55

45

3

26

44

23

53

25

33

33

35

24

54

34

21

33

32

35

21

12

13

33

33

2

27

44

53

53

33

33

25

33

34

43

31

31

33

33

24

12

12

13

23

23

2

28

55

55

45

55

35

45

55

55

55

54

55

55

53

55

53

44

55

55

55

4

29

44

54

35

45

54

54

43

44

44

43

33

35

54

45

34

32

34

54

43

4

30

45

54

44

43

44

35

44

45

54

33

34

43

53

55

45

44

44

45

34

3

31

55

45

45

55

55

55

55

55

55

44

55

54

44

35

52

54

54

55

45

3

32

25

55

53

33

32

35

34

34

43

34

31

33

43

35

11

12

11

24

23

2

33

55

25

53

24

42

32

22

23

43

35

11

33

44

34

24

13

23

34

33

3

34

51

55

53

33

52

24

34

43

23

23

41

23

11

23

12

11

13

24

22

2

35

55

55

54

35

42

45

34

24

43

52

22

33

33

24

34

22

24

54

43

3

36

52

55

55

55

52

53

22

25

55

55

13

35

55

55

31

33

45

54

43

5

37

53

13

53

43

43

32

34

34

43

33

31

33

33

34

22

12

13

24

23

2

38

45

42

43

54

54

43

44

42

42

45

42

33

22

43

23

21

23

44

33

3

39

55

54

44

54

44

44

55

45

55

44

44

55

55

35

51

54

54

55

45

3

40

54

52

44

44

44

44

43

44

45

55

32

33

33

34

33

22

24

54

43

4

41

45

44

44

44

54

44

45

43

33

43

42

33

33

34

23

21

23

43

43

3

42

32

44

53

32

34

43

34

33

33

34

21

35

52

32

25

23

23

34

33

3

43

41

43

33

33

54

43

44

34

33

35

32

33

43

33

24

23

22

34

33

3

44

55

52

55

55

55

55

55

55

55

54

55

54

44

45

54

44

55

55

45

3

45

44

54

45

44

54

54

43

45

54

55

43

34

32

44

34

33

45

13

54

5

46

55

42

55

55

55

55

55

55

55

55

55

44

44

45

54

44

55

55

54

4

47

44

44

34

25

54

34

45

44

44

55

34

55

55

55

55

54

55

55

45

4

48

35

43

54

32

52

43

43

44

43

44

42

34

32

54

25

21

23

44

43

3

49

11

12

51

22

21

21

15

24

44

11

11

24

33

13

12

11

32

53

11

2

50

55

55

55

42

55

55

54

54

42

54

53

33

22

23

32

33

34

54

43

4

Lampiran 6. Coding Sheet

Page 245: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xlv

Lampiran 7. Daftar Nama Responden

NO. Nama Responden Usia

1. KASTINI 45

2. HERNA SETIAWAN 30

3. SITI HAPSAH 34

4. TITI SUTIANINGSIH 25

5. ZUL KOIDAH 34

6. ROSMALA 33

7. DEVI KOMALA 30

8. JUMIRAH 40

9. ADAWIAH 44

10. TOIPAH 35

11 CASRIYAH 44

12. TUTI 34

13. LIA FAUZIAH 50

14. NERI 45

15. SUPRIHATIN 45

16. MUSLIKHA 46

17. HERNI BT SALIM 35

18. SUNARTI 36

19. YULIANTI 40

20. ANA 55

21. SUKMANA 45

22. SAYEM 46

23. SUATMI 52

24. RINA 33

25. HADMINI 32

26. ASNIMAR 29

27. SUMIATI 29

28. SUHERLINAH 26

29. SYAEFATUL KURIYAH 38

30. SUATI 42

31. LINDA UTAMI NINGSIH 51

32. DIAN 26

33. ABATUS ISNAIN 46

34. ASNIMAR 35

35. LAILAHTUL BADRIAH 37

36. SUPARTI 48

37. MERIANA 22

38. SUHERLINAH 39

Page 246: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xlvi

39. YANTI 39

40. HARYATI 44

41. DUWI CAHYANI 42

42. ETI MAHATI 45

43. ROSADAH 46

44. RUSWATI 56

45. SITI HAMILAH 33

46. HESTY RAHAYU 25

47. SAFRIZAL UDJANG 26

48. SUSANTI 33

49. SITI HASANAH 32

50. MAYANI 45

Page 247: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xlvii

Lampiran8. Dokumentasi

Page 248: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xlviii

Lampiran9. Publikasi Melalui Youtube

Page 249: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

xlix

Lampiran9. Publikasi Melalui Youtube

Page 250: TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PUBLIKASI HUMAS …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2017/08/RADITA-HUSNAINI... · mempublikasikan program e-warong di Jakarta Pusat tahun 2016? Konsep

l

Lampiran 10 :

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Radita Husnaini

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 30 September 1996

Kewarganegaraan : WNI

Alamat : JL. Arjuna no.5 RT 12 RW 05 Tanah Tinggi

Jakarta Pusat

No. HP : 082298180856

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

1. 2002-2008 : SDIT Meranti Jakarta

2. 2009-2011 : MTsN 9 Jakarta

3. 2012-2014 : SMKN 27 Jakarta

4. 2014-Sekarang : DIII Humas Universitas Negeri Jakarta