bab ii tinjauan pustaka · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. secara konseptual...

20
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengelolaan Pendidikan Istilah pengelolaan merupakan inti dari manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini Usman (2004: 3). Ia menyatakan bahwa “management” diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Dalam konteks administrasi keduanya mempunyai persamaan arti, dengan kandungan makna to control yang artinya mengatur dan mengurus. Istilah pengelolaan adalah suatu kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan baik bersama orang lain, atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Hersey dan Blanchard menurut Stoner dalam Sudjana (2000:17) memberi arti pengelolaan sebagai berikut “Managemen as working with and through individual and groups to accomplish organizational goals” (pengelolaan merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang-orang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan- tujuan organisasi). Sumijo Soebedjo dalam Sudjana (2000:17) mengemukakan bahwa “Management the process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organizing members and of using all other organizational resources achieve statet organizational goals”. Kalau kita simpulkan dari kedua pengertian di atas konsep manajemen atau pengelolan merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan secara inovatif terhadap segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana prasarana secara efektif dan

Upload: others

Post on 17-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengelolaan Pendidikan Istilah pengelolaan merupakan inti dari

manajemen atau administrasi. Secara konseptual

pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini Usman (2004: 3). Ia menyatakan bahwa “management”

diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Dalam konteks

administrasi keduanya mempunyai persamaan arti, dengan kandungan makna to control yang artinya mengatur dan mengurus. Istilah pengelolaan adalah

suatu kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan baik bersama orang lain,

atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.

Hersey dan Blanchard menurut Stoner dalam

Sudjana (2000:17) memberi arti pengelolaan sebagai berikut “Managemen as working with and through individual and groups to accomplish organizational goals” (pengelolaan merupakan kegiatan yang

dilakukan bersama dan melalui orang-orang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi).

Sumijo Soebedjo dalam Sudjana (2000:17) mengemukakan bahwa “Management the process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organizing members and of using all other organizational resources achieve statet organizational goals”. Kalau kita simpulkan dari kedua pengertian di atas konsep manajemen atau pengelolan merupakan

serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan secara inovatif terhadap segala

upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana prasarana secara efektif dan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

12

efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Menurut M.Manulang (2006:5) manajemen

merupakan sebuah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang

sudah ditetapkan. Terkait dengan proses pelaksanaan manajemen, Nanang Fattah (2004:1) mengemukakan

bahwa: “Dalam proses manajemen terlihat fungsi-fungsi pokok

yang ditampilkan oleh seorang manajer/pimpinan.

Perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing),

Pemimpinan (leading), dan Pengawasan (Controlling). Oleh karena itu manajemen diartikan sebagai proses

merencarakan, mengorganisasikan, memimpin, dan

mengendalikan upaya organisasi dengan segala

aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efekfit

dan efisien.”

Pengelolaan yang baik sangat diperlukan dalam keberhasilan suatu organisasi, hal senada seperti yang

disampaikan oleh (Muhroji, et al (2004) mengemukakan pengelolaan berarti mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola suatu organisasai dengan

baik untuk mencapai kriteria yang diharapkan dalam sebuah organisasi tersebut. Hal ini berarti bahwa

manajer atau pemimpin organisasi berusaha agar tujuan yang telah ditetapkan organisasi dapat tercapai.

Berdasarkan hal di atas maka pengertian

pengelolaan mengandung unsur usaha dan proses. Usaha ditunjukkan oleh kemauan kepala sekolah,

tenaga edukatif dan tenaga administratif yang terlibat, sedangkan proses ditunjukkan oleh jalannya usaha dalam rangka pencapaian tujuan disekolah. Usaha dan

proses tersebut berupa kegiatan-kegiatan pengelolaan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Berdasarkan proses-proses yang

dikedepankan oleh para ahli manajemen tersebut, maka menurut Suryobroto (2004:33) mengabstrasikan

bahwa pengelolaan/ manajemen menjadi empat proses yaitu: planning, orginizing, actuating, dan controling.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

13

Hal senada disampaikan pula oleh (Pidarta, 2004: 13) memberikan penjelasan bahwa empat fungsi pengelolaan yakni merencanakan, mengorganisasi,

memotivasi dan mengontrol. Menurut Suryobroto (2004: 35) pengelolaan pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan.

Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pemantauan. Berdasarkan Mulyono

(2008 : 25-27) proses pengelolaan meliputi; 1. Perencanaan

Perencanaan adalah proses kegiatan rasional dan sistemik

dalam menetapkan keputusan, kegiatan atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kemudian hari dalam

rangka usaha mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Perencanaan ini mengandung arti: pertama, manajer

memikirkan dengan matang terlebih dahulu sasaran dan

tindakan berdasarkan pada beberapa metode, rencana

atau logika dan bukan berdasarkan perasaan. Kedua, rencana mengarahkan tujuan organisasi. Ketiga,

disamping itu rencan merupakan pedoman

untuk:a)Organisasi memperoleh dan menggunakan

sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, b)

Anggota organisasi melaksanakan aktivitas yang konsisten dengan tujuan dan prosedur yang sudah

ditetapkan, dan c) Memonitor dan mengukur kemajuan

untuk mencapai tujuan, sehingga tindakan korektif dapat

diambil bila kemajuan tidak memuaskan.

2. Pengorganisasian

Pengorganisai adalah menyusun hubungan perilaku yang efektif dan antar personalia, sehingga mereka dapat

bekerjasama secara efisien dan memperoleh keputusan

pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas dalam situasi

lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran

tertentu.

3. Pelaksanaan Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan

rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai

tujuan secara efektif dan efisien. Rencana yang telah

disusun akan mempunyai nilai jika dilaksanakan dengan

efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan, setiap organisasi harus memiliki kekuatan yang mantap dan meyakinkan

sebab jika tidak kuat, maka proses pendidikan yang

diinginkan sulit terealisasi.

4. Pengawasan

Pengawasa dapat diartikan sebagai upaya untuk

mengamati secara sistematis dan berkesinambungan;

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

14

merekam, memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat, serta

memperbaiki kesalahan. Pengawasan meruapakn kunci

keberhasilan dalam keseluruhan proses pengelolaan,

perlu dilihat secara komprehensip, terpadu dan tidak

terbatas hal-hal tertentu.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah suatu usaha

yang dilakukan secara bersama-sama untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi

dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Manajemen

dibutuhkan setidaknya untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang

saling bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.

2.2. Supervisi Akademik 2.2.1 Konsep Supervisi Akademik

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membuat guru untuk mengembangkan kemampuannya

mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh,1989, Glickman,et al; 2007),

dalam Dirjen PMPTK(2014:164). Supervisi akademik tidak terlapas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987)

menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru dalam proses pembelajaran, antara

lain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul: Apa yang sebenarnya terjadi di dalam

kelas?apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan peserta didik di dalam kelas? Aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang

bermakna bagi guru dan peserta didik?Apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?

Apa kelebihan dan kekurangan dan bagaimana cara mengembangkannya? Berdasarkan jawaban terhadap

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

15

pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan

di sini, bahwa setelah melakuakan penilaian kinerja bukan berarti selesailah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan tindak

lanjutnya berupa pembuatan program tindak lanjut. Dalam kaitannya dengan manajemen dan

kepemimpinan kepala sekolah, supervisi lebih ditekankan pada pembinaan dan peningkatan kemampuan dan kinerja tenaga kependidikan/guru di

sekolah dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk memahami dan wawasan yang lebih luas tentang

supervisi, dalam Carter Good’s Dictionary of Education dikemukakan definisi supervisi sebagai berikut : Segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan

tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki pengajaran, termasuk mensti-mulasi, menyeleksi

pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru, menyeleksi, dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode mengajar serta

evaluasi pengajaran. Sutisna (1985) dalam Mulyasa (2013:240)

mendeskripsikan supervisi sebagai bantuan dalam

pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Dengan kata lain supervisi adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang disediakan untuk membantu para guru dalam menjalankan pekerjaannya agar lebih baik. Peran supervisor adalah mendukung, membantu dan

membagi, bukan menyuruh. Sahertian (1990) dalam Mulyasa (2013:240) mengemukakan bahwa supervisi

merupakan usaha mengalami, mengarahkan, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah, baik secara

individu maupun secara kolektif, agar labih mengerti dan lebih efetif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran sehingga dapat menstimulasi dan

membimbing pertumbuhan setiap murid secara kontinu agar lebih cepat berpartisipasi dalam

masyarakat demokrasi modern.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

16

Kata akademik dalam konteks sekolah, dipertautkan dengan segala hal yang berhubungan dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang harus

dikuasai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, sehingga yang disebut kegiatan akademik adalahkegiatan proses pembelajaran dan hal-hal lain

yang terkait misalnya penyusunan jadwal akademik pembelajaran dan silabus. Supervisi akademik adalah

menilai dan membina guru dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar kompetensi peserta didik mencapai optimal (Sujana,

2008; 3). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan

membina para guru untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi peserta didik mencapai optimal.

Tujuan supervisi akademik yaitu untuk mengembangkan kompetensi guru, mengembangkan kurikulum dan mengembangkan kelompok kerja guru

dan membimbing guru untuk menyusun penelitian tindakan kelas. Seorang kepala sekolah dalam

melakukan supervisi akademik dengan baik dan benar, sehingga sesuai dengan tujuannya untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam

perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran, maka kepala sekolah harus paham

memahami dan terampil dalam teknik supervisi. Sebagaimana diungkapkan Glickman, at al; (2007), bahwa untuk melaksanakan supervisi akademik secara

efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal.

Kimbal Wiles (dalam Maryono, 2011:18) menyatakan “Supervision is assistance in the development of a batter teaching-learning situation”. Supevisi adalah proses bantuan untuk meningkatkan situasi belajar mengajar agar lebih baik. Pengertian di

atas menunjukkan bahwa supervisi adalah proses bantuan, bimbingan, atau pembinaan supervisor kepada guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Rumusan ini merujuk bahwa layanan supervisi

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

17

meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar (goal, material, technique, method, teacher,student an envirovment). Situasi belajar inilah yang seharusnya

diperbaiki dan ditingkatkan melalui layanan kegiatan supervisi akademik. Dengan demikian layanan

supervisi akademik mencakup seluruh aspek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Konsep supervisi tidak bisa disamakan dengan inspeksi,

inspeksi lebih menekankan kepada kekuasaan dan bersifat otoriter, sedangkan supervisi lebih

menekankan kepada persahabatan yang dilandasi oleh pemberian pelayanan dan kerjasama yang lebih baik diantara guru-guru, karena bersifat demokratis.

Kegiatan supervisi adalah proses pendidikan dalam upaya peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah.

Jadi supervisi tidak lain adalah usaha memberikan layanan kepada stakeholder pendidikan, terutama guru-guru, baik secara individu maupun secara

kelompok dalam usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Seorang supervisor yang baik memiliki lima keterempilan dasar sebagai berikut: 1)

keterampilan dalam hubungan antar manusia; 2) keterampilan dalam proses kelompok; 3) keterampilan

dalam kepemimpinan pendidikan; 4) keterampilan dalam mengatur personalia sekolah; dan 5) keterampilan dalam evaluasi.

Menurut Purwanto Ngalim (2010:76) mengatakan bahwa supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai

sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Sedangkan Adam dan Dickey (1959:2)

yang dikutip oleh Sahertian (2008: 17) mengemukakan supervisi adalah program yang terencana untuk memperbaiki pengajaran. Inti dari program supervisi

pada hakekatnya memperbaiki hal belajar mengajar. Program dapat berhasil jika supervisor memiliki

keterampilan (skill) dan cara kerja yang efisien dalam kerjasama dengan guru dan petugas pendidikan lainnya. Rumusan di atas mempertegas bahwa yang

menjadi sasaran supervisi adalah memperbaiki kinerja

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

18

guru agar selalu berkembang dalam jabatan. Supervisi merupakan suatu inservice education dan usaha mengembangkan kelompok (group) secara bersama,

program supervisi itu bertumpu pada suatu prinsip yang berakar mendalam pada pengakuan bahwa tiap

orang itu mempunyai potensi untuk berkembang. Potensi itu harus merealisasikan dirinya melalui dorongan dan bantuan agar dapat menemukan jati

dirinya sehingga ia mampu berpartisipasi. Usaha supervisi adalah penerepan prinsip demokrasi,

sehingga potensi-potensi manusia dapat berkembang secara kontinyu, baik secara pribadi maupun secara bersama dan berpartisipasi dalam kehidupan

masyarakat dimana ia berada. Pendapat ini sejalan dengan Boarman, at al (1953)

mengatakan supervisi suatu usaha menstimulasi, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara

individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Dengan demikian mereka dapat

menstimulasi dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinyu serta mampu dan lebih cakap

berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern (Sahertian, 2008 : 17).

Pada hakikatnya supervisi mengandung beberapa

kegiatan pokok, yaitu pembinaan yang kontinyu, pengembangan kemampuan profesional personel, perbaikan situasi belajar mengajar, dengan sasaran

akhir pencapaian tujuan pendidikan dan pertumbuhan pribadi peserta didik. Dengan kata lain, dalam

supervisi ada proses pelayanan untuk membantu atau membina guru-guru. Pembinaan ini menyebabkan perbaikan atau peningkatan kemampuan profesional

guru, kemudian selanjutnya ditransfer ke dalam perilaku mengajar sehingga terciptanya situasi belajar

mengajar yang lebih efektif dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Jadi pengertian supervisi lebih difokuskan kepada upaya

memberi layanan dan bantuan, baik secara individual

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

19

maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran, sehingga guru dan tenaga kependidikan lainnya merasakan bimbingan dari seorang supervisor,

bukan sebagai hubungan antara atasan dengan bawahan tetapi suatu hubungan kemanusiaan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa supervisi akademik adalah bantuan profesional yang diberikan kepala sekolah pada guru

yang merupakan serangkaian kegiatan pada guru untuk dapat mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran sehingga dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik

Fungsi dan tujuan supervisi, kedua hal ini cukup sulit untuk dibedakan sebab sering suatu obyek dapat

diterangkan dari fungsi dan dapat pula dari segi tujuan. Fungsi utama supervisi akademik adalah ditujukan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas

pengajaran. Senada dengan yang diungkapkan oleh Burton dan Bruckner (1955: 3) bahwa fungsi utama

supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik. Sedangkan menurut Brigg dalam

Sahertian (2008: 21) mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran saja,

tetapi juga untuk mengkoordinasikan, menstimulasi, dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru yang lebih baik. Dengan pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa fungsi dasar supervisi ialah memperbaiki situasi belajar mengajar di sekolah dapat diperbaiki bila supervisor atau kepala sekolah yang

memiliki lima keterampilan dasar supervisi. Supervisi berfungsi juga sebagai program pelayanan untuk

memajukan pengajaran, dalam situasi belajar sering terjadi masalah, baik yang dihadapi guru maupun siswa.

Guru sering menghadapi kesulitan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi

pembelajaran, karena itu supervisor memberikan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

20

bimbingan kepada guru agar dapat mengelola pembelajaran secara lebih efektif termasuk bantuan menyelesaikan masalah belajar siswa. Selain itu

supervisi berfungsi untuk meningkatkan kemampuan hubungan manusia untuk mencapai tujuan, guru ataupun kepala sekolah tidak dapat melakukan sendiri

maka perlu kerja sama dan bantuan sesama guru, kepala sekolah ataupun masyarakat. Pada

kenyatannya, tidak semua guru dan kepala sekolah mampu melaksanakan hubungan kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait, maka tugas supervisor

membantu guru mengenali diri dan mengenali tugas-tugasnya, serta bagaimana untuk menyelesaikannya.

Gambar 2.1. dibawah ini menunjukkan salah satu tujuan supervisi akademik yaitu membantu guru mengembangkan kompetensinya, mengembangkan

kurikulum, mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).

Selain itu, supervisi akademik memiliki fungsi mendasar (essential funcation) dalam keseluruhan

program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk.,1981; dan Glickman,et al;2007) karena hasil

supervisi akademik dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionlisme guru.

TIGA

TUJUAN SUPERVISI

Gambar 2.1 Tiga Tujuan Supervisi Akademik

Dari gambar di atas, maka dapat ditegaskan bahwa tujuan supervisi akademik antara lain membantu guru-guru,(1) mengembangkan proses belajar mengajar, (2)

menerjemahkan kurikulum ke dalam bahasa belajar mengajar,(3) melihat tujuan pendidikan membimbing

Pengembangan

Profesionalisme

Pertumbuhan

Motivasi

Pengawasan

Kualitas

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

21

pengalaman belajar mengajar, menggunakan sumber dan metode mengajar, memenuhi kebutuhan belajar dan menilai kemajuan siswa, membina moral kerja,

menyesuaikan diri, dan (4) membantu mengembangkan profesional guru.

2.2.3 Prinsip-prinsip Supervisi Akademik Proses pelaksanaan supervisi memiliki beberapa

prinsip antara lain: a. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai aspek-aspek

instumen.

b. Sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan program supervise yang matang dan tujuan pembelajaran.

c. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrument.

d. Realistis, artinya berdasarkan kenyatan sebenarnya.

e. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-maalah yang

mungkin akan terjadi.

f. Konstruktif, artinya mengembangkan kreatifitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran.

g. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang antara supervisor dan

guru dalam mengembangkan pembelajaran.

h. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih,

dan asuh dalam mengembangkan pembelajaran. i. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi

pelaksanaan supervisi akademik.

j. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpatisipasi.

k. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan

kemanusiaan yang harmonis,terbuka, jujur, ajeg, sabar,

antusias, dan penuh humor. l. Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara

teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah)

m. Terpadu, artinya menyatu dengan program pendidikan.

n. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi

akademik (Dodd, 1972) dalam BPSDMPK dan PMP (2013:165).

2.2.4 Teknik Supervisi Akademik

Teknik supervisi akademik terdiri atas dua

macam, yaitu teknik supervisi individual dan teknik

supervisi kelompok. Untuk lebih jelasnya berikut

disajikan pada gambar 2.2. di bawah ini.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

22

Gambar 2.2 Teknik Supervisi Akademik

2.2.5 Prosedur Supervisi Akademik

Prosedur supervisi akademik merupakan rangkaian kegiatan supervisi untuk memberikan

bantuan dan bimbingan kepada kepala sekolah dan guru agar termotifasi melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam bidang akademik dengan cara

memilih pendekatan, metode, dan teknik supervisi yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Prosedur pelaksanaan supervisi akademik terdiri atas: 1) Tahap persiapan meliputi: (a) menyiapkan instrument dan (b) menyiapkan jadwal bersama, 2)

Tahap pelaksanaan, yaitu pelaksanaan observasi supervisi baik secara langsung maupun tidak langsung, 3) Tahap pelaporan, meliputi; (a) mengidentifikasi hasil

pengamatan pada saat observasi, (b) menganalisis hasil supervisi, (c) mengevaluasi bersama antara supervisor

dengan kepala sekolah dan guru, (d) membuat catatan hasil supervisi yang didokumentasikan sebagai laporan, 4) Tahap tindak lanjut, meliputi: (a) mendiskusikan dan

membuat solusi bersama, (b) memberitahukan hasil pelaksanaan supervisi akademik, dan (c)

mengkomunikasikan hasil pelaksanaan supervisi akademik antara kepala sekolah dan guru.

Teknik

supervisi

Akademik

Supervisi

individu

Supervisi

kelompok

Kunjungan kelas

Observasi kelas

Pertemuan

individual

Kunjungan

antarkelas

Pertemuan/rapat

Diskusi kelompok

Lokakarya/konfere

nsi

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

23

2.2.6 Instrumen Supervisi Akademik

Menurut Alwi. (2002:437) kata instrument dapat

diartikan sebagai: (1) alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-alat kedokteran),(2) saran

penelitian (berupa seperangkat tes, angket). Arikunto, (1988:48-52) langkah-langkah yang harus

dilalui dalam menyusun instrument apapun, termasuk instrument supervisi akademik sekolah adalah sebagai berikut : a) merumuskan tujuan yang akan dicapai b)

membuat kisi-kisi c) membuat butir-butir instrumen d) menyusun instrument. Namun dalam penelitian ini

peneliti menggunakan model instrumen supervisi yaitu pedoman wawancara (interview), digunakan untuk memperoleh informasi yang mendalam.

2.3 Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kepala sekolah dalam kedudukan dan tanggung

jawabnya sebagai supervisor melaksanakan program

tindak lanjut hasil supervisi dilakukan sebagaimana tercantum dalam permendikbud nomor 65 tahun 2013

tentang standar proses meliputi: (a) memberi penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi standar, (b)

memberi kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan. Pelaksanaan tindak lanjut yang dilakukan kepala

sekolah menganalisis kelemahan dan kekuatan guru dengan alat instrumen penilaian kinerja guru (IPKG),

sehingga hasil analisis catatan supervisor dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran, meningkatkan

profesional guru. Dari umpan balik itu pula tercipta suasana komunikasi yang harmonis, memberi

kesempatan untuk mendorong guru memperbaiki kinerjanya kegiatan sebagai berikut: a) Pembinaan langsung, pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal

yang bersifat khusus, yang perlu perbaikan dengan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

24

segera dari hasil analisis supervisi, pembinaan dapat dilakukan melalui pemberian contoh, diskusi, konsultasi, atau pengadakan pelatihan. b) Pembinaan

tidak langsung adalah hal-hal yang bersifat umum dari hasil analisis supervisi.

Apabila guru-guru yang performance-nya sudah

baik dapat diberikan inovasi-inovasi dengan model pengembangan coaching. Hayes (2003) menulis bahwa

coaching adalah kunci dari keberhasilan dalam suatu proses manajemen, karena coaching membawa orang-

orang selalu berkontribusi sebagai mitra kerja yang aktif, efektif dapat memaksimalkan potensi dimiliki seseorang pribadi. Hal ini selaras dengan Parsloe (1999)

yang juga mengatakan bawa coaching adalah suatu proses yang memungkinkan pembelajaran dan

pengembangan diri terjadi sehingga meningkatkan kinerjanya.

Model pelaksanaan feed back supervisi akademik

dapat digunakan coaching dengan model GROW ME. Model GROW ME berorienntasi pada pengembangan

manusia oleh Ng (2005) dengan tahapan sebagai berikut : (a) Goals (G)- Tujuan, (b) Reality(R)–Realitas (c) Options (O)-Alternatif (d) What’s Next/Will (W)- Langkah

selanjutnya (e) Monitoring (M)- dan (f) Evaluasi (E). PPTK dan PMP (2014: 37) Berikut disajikan tehnik

coaching pada gambar 2.3. di bawah ini ;

Gambar 2.3 Tehnik coaching

Tujuan

Realitas

Alternatif

Langkah selanjutnya

Monitoring

Evaluasi

Coaching

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

25

Dari gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : (1)Goals (G)- Tujuan yaitu Coachee menentukan sendiri

tujuan,Coach bertanya tentang tujuan, makna dan indikator

sukses sampai tujuan; (2)Reality (R)-Realitas yaitu Coachee/guru

menilai dirinya sendiri, bagaimana kondisi sekarang dan mengapa

begitu. Coach bertanya tentang kondisi dan alasannya, dan upaya yang pernah dilakukan; (3)Options (O) – Alternatif artinya Coachee

bertanya kepada dirinya tentang solusi untuk mencai tujuan.

Coach meminta coachee mengeksplorasi berbagai alternativi dan menawarkan saran-saran dengan hati-hati; (4)What’s Next? -

Langkah Selanjutnya. Coachee mengungkapkan rencana

alternativi pemecahan masalah berikut tahapan, serta potensi

hambatan dan pemecahannya, serta alokasi waktunya. Coach

meminta coachee memegang teguh pilihan rencana tindakan dan

mengidentifikasi langkah, hambatan, dukungan,cara mengatasi, serta waktu yang diperlukan. Coach dan Coachee membuat

komitmen tentang rencana tersebut dan didokumentasikan; (5) Monitoring (M) artinya Coachee mengecek dan mereview kemajuan

pencapaian tujuan tahapan GROW, Coach bertanya tentang proses

mencapai tujuan, posisi, konsistensi waktu, dukungan yang dibutuhkan.Coachee dan Coach berbagi pengalaman tentang hasil

pengamatannya. Coach member umpan balik yang kreatif, akurat, konstruktif dan memotivasi; (6) Evaluasi ( E ) yang artinya

Coachee pengevaluasi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

dan alasannya. Coach bertanya tentang hasil evaluasi pencapaian

tujuan dan alasannya, bagian yang signifikan, serta komentar. Coach memberiksn hasil evaluasi, bila mana hasil evaluasi jauh

berbeda diperlukan penyamaan persepsi dan kreteria. Coachee

merayakan kesuksesan dan Coach menyatakan dukungan atas

usaha-usaha yang telah dilakuakan coachee, dalam BPSDMK dan

PMP (2013: 39)

Berdasarkan uraian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa tindak lanjut supervisi akademik

adalah tindakan yang dilakukan kepala sekolah setelah

hasil pengamatan, pemantauan dari pelaksanaan

supervisi pembelajaran yang dilakukan seorang

supervisor dengan tujuannya untuk memperbaiki

kekurangan dan kelemahan guru yang diperoleh dari

proses pembelajaran yang dilakukan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

26

2.4 Kompetensi Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan jabatan karir yang

diperoleh seseorang setelah sekian lama sebagai guru.

Seseorang diangkat dan dipercaya menduduki jabatan

kepala sekolah. Tanggungjawab dan tugas pokok

kepala sekolah di sekolah dasar mengalami

perkembangan dan perubahan. Kepala sekolah tidak

hanya bertanggungjawab atas kelancaran di satuan

pendidikan secara teknis akademis saja. Sebagai

pemimpin di satuan pendidikan, kepala sekolah

merupakan orang yang paling bertanggungjawab

terhadap keberhasilan pendidikan di sekolah dan

membangun kerjasama dengan tim kerja yang solid

untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan dalam

penyelenggaraan program kegiatan sekolah.

Menurut Pidarta (2009: 13) bahwa kepala sekolah

mempunyai lima macam posisi yaitu sebagai manajer,

administrator, motor penggerak, hubungan dengan

masyarakat, pemimpin, dan sebagai supervisor. Salah

satu kompetensi kepala sekolah adalah melaksanakan

supervisi akademik.Dalam hal ini sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi kepala sekolah, ada konsep untuk

memudahkan diingat yaitu EMASLIM (Educator,

Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Innovator,

Motivator) di sekolah. Berkaitan dengan kemampuan

profesional, tugas dan fungsi kepala sekolah menurut

Supriadi,D (1998) yang dikutip dalam Wahyudi (2009

:64) berpendapat bahwa pekerjaan profesi menuntut

keterampilan tertentu yang diperoleh melalui

pendidikan dan latihan yang lama dan intensif pada

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

27

lembaga yang mendapat pengakuan dan dapat

dipertanggungjawabkan.

2.5 Penelitian Relevan

Hasil penelitian terdahulu yang relevan dangan

pelaksanaan supervisi akademik untuk meningkatkan

mutu pembelajaran dan profesionalisme guru di

sekolah sebagai bahan untuk membandingkan dengan

penelitian ini. Hasil penelitian yang pernah dilakukan

oleh peneliti sebelumnya dan yang terkait dengan

peleksanaan supervisi akademik kepala sekolah, yaitu

sebagai berikut:

1. Penelitian Hamadi (FISIPUI, 2011:113) dengan

tesisnya berjudul “ Pelaksanaan Supervisi Akademik

Kepala Sekolah dalam Upaya Meningkatkan

Profesionalisme Guru Sekolah Dasar Kecamatan

Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur”.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

dengan metode deskriptif. Dalam penelitian ini

dapat ditarik kesimpulkan untuk menjawab

permasalahan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan

oleh kepala sekolah tidak banyak memberikan

manfaat untuk perbaikan pembelajaran dan

meningkatkan profesional guru. Karena kepala

sekolah sendiri tidak memahami tentang

pengertian, fungsi, tujuan prinsip dan teknik

serta pendekatan supervisi dalam melaksanakan

supervisi di sekolah. Untuk program supervisi

saja belum semua kepala sekolah mampu

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

28

menyusunnya, apalagi melaksanakannya secara

terprogam dan kontinyu, sehingga membuat guru

kurang termotivasi untuk mempersiapkan diri

dalam melaksanakan tugas, karena hasil

supervisi belum dimanfaatkan untuk dapat

membina dan mengembangkan potensi guru.

Pada hal supervisi akademik bertujuan

memberikan layanan dan bantuan untuk

memperbaiki proses pembelajaran dan

meningkatkan kompetensi guru.

b. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan supervisi akademik yaitu, fator yang

mendukung antara lain program supervisi yang

telah disusun, komitmen terhadap tugas dan

tanggungjawab, motivasi serta penilaian terhadap

kinerja kepala sekolah. Sedangkan faktor yang

menghambat pelaksanaan supervisi akademik

yaitu, kompleksitas dan beban tugas yang tinggi,

rendahnya kompetensi, kurangnya komunikasi

dan wawasan ilmu pengetahuan serta penguasan

teknologi. Hal ini sangat menjadi kendala dalam

pelaksanaan supervisi terhadap guru di sekolah,

apalagi kompetensi yang dimiliki sangat rendah

dan berdampak terhadap pengelolaan sekolah

secara keseluruhan.

c. Pelaksanaan supervisi akademik yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap guru-

guru belum tercapai secara efektif. Sehingga

supervisi akademik belum memiliki dampak yang

besar untuk membantu guru dalam memperbaiki

dan meningkatkan kualitas pengajaran. Secara

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

29

administratif, masih ada kepala sekolah yang

tidak mampu menyusun program supervisi, tidak

melaksanakan supervisi, melaksanakan supervisi

hanya sebagai tugas saja ,sehingga belum ada

umpan balik bagi guru untuk perbaikan dalam

pembelajaran.

2. Jurnal internasional berjudul Supervision as

Profesional Development: Compatible or Strange

bedfellows in the Policy Quest for Increased Student

Achievement oleh Rucinski and Hazi (2007: 3)

bahwa supervisi merupakan usaha evaluasi guru

yang berguna untuk meningkatkan kualifikasi guru

sebagai tenaga pengajar. Prosesnya berlangsung

secara berjangka atau bertahap yang dilakukan

dalam rangka peningkatan pembelajaran siswa di

kelas melalui guru yang disupervisi.

2.6 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Perencanaan supervisi akademik adalah proses

kegiatan rasional dan sistemik dalam menetapkan

keputusan, kegiatan atau langkah-langkah yang akan

dilaksanakan nantinya dalam rangka usaha mencapai

tujuan secara efektif dan efisien pada proses supervisi

akademik untuk meningkatkan proses pembelajaran

guru.

Pelaksanaan supervisi akademik adalah tahap

dimana proses kegiatan dari supervisi akademik

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · merupakan inti dari . manajemen atau administrasi. Secara konseptual pengelolaan sama dengan manajemen. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Husnaini

30

berlangsung dengan perencanaan yang sudah disusun

sebelumnya.

Tindak lanjut supervisi akademik adalah tindakan

yang dilakukan kepala sekolah setelah hasil dari

supervisi akademik dilakukan yang tujuannya untuk

memperbaiki kekurangan dan kelemahan guru yang

diperoleh dari proses pembelajaran yang dilakukan.

Gambar 2.4

Kerangka Berpikir

PENGELOLAAN

SUPERVISI

AKADEMIK

KEPALA

SEKOLAH

PERENCANAAN

SUPERVISI

AKADEMIK

KEPALA

SEKOLAH

PELAKSANAAN

SUPERVISI

AKADEMIK

KEPALA

SEKOLAH

TINDAK LANJUT

SUPERVISI

AKADEMIK

KEPALA

SEKOLAH