perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengaruh store .../pengaruh... · partially on customer...

89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH STORE KONSUMEN DI PUTR BIDANG KEAH PROGR FAKULTAS UN i E IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEM I ASSALAAM HYPERMARKET SURAKAR TAHUN 2012 SKRIPSI Disusun Oleh : RI DYAH AYU VITHALOKA DEWI K7408042 HLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIA RAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI S KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN NIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 MBELIAN RTA AGA N

Upload: vubao

Post on 11-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH STORE IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN DI ASSALAAM HYPERMARKET SURAKARTA

TAHUN 2012

SKRIPSI

Disusun Oleh :

PUTRI DYAH AYU VITHALOKA DEWI

K7408042

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

i

PENGARUH STORE IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN DI ASSALAAM HYPERMARKET SURAKARTA

TAHUN 2012

SKRIPSI

Disusun Oleh :

PUTRI DYAH AYU VITHALOKA DEWI

K7408042

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

i

PENGARUH STORE IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN DI ASSALAAM HYPERMARKET SURAKARTA

TAHUN 2012

SKRIPSI

Disusun Oleh :

PUTRI DYAH AYU VITHALOKA DEWI

K7408042

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN TATA NIAGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGAJUAN

PENGARUH STORE IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN DI ASSALAAM HYPERMARKET SURAKARTA

TAHUN 2012

SKRIPSI

Disusun Oleh :

PUTRI DYAH AYU VITHALOKA DEWI

K7408042

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Putri Dyah Ayu Vithaloka Dewi. K7408042. PENGARUH STORE IMAGETERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI ASSALAAMHYPERMARKET SURAKARTA TAHUN 2012. Skripsi. Surakarta: FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Ada tidaknyapengaruh store image yang terdiri dari lokasi, produk, harga, pelayanankonsumen, dan fasilitas fisik secara simultan terhadap keputusan pembeliankonsumen pada Assalaam Hypermarket Surakarta tahun 2012. (2) Ada tidaknyapengaruh store image yang terdiri dari lokasi, produk, harga, pelayanankonsumen, dan fasilitas fisik secara parsial terhadap keputusan pembeliankonsumen pada Assalaam Hypermarket Surakarta tahun 2012.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.Populasi dalam penelitian adalah konsumen yang saat itu melakukan keputusanpembelian konsumen di Assalaam Hypermarket Surakarta tahun 2012. Teknikpengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dan quotasampling. Sampel pada penelitian ini adalah 100 responden. Teknik pengumpulandata yang digunakan adalah teknik kuesioner dengan skala likert. Teknik analisisdata yang digunakan adalah Regresi Berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Hasil dari ujiF diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000 ≤ 0,05, maka HO ditolak sehinggadapat disimpulkan adanya pengaruh store image yang terdiri dari lokasi, produk,harga, pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik secara simultan terhadap keputusanpembelian konsumen di Assalaam Hypermarket Surakarta tahun 2012. (2) Hasildari uji t diperoleh variabel lokasi yang memiliki tingkat signifikansi 0,008,variabel produk memiliki tingkat signifikansi 0,000, variabel harga memilikitingkat signifikansi 0,001, variabel pelayanan konsumen memiliki tingkatsignifikansi 0,010 dan variabel fasilitas fisik memiliki tingkat signifikansi 0,002.Berdasarkan hasil perhitungan uji t tersebut diketahui nilai probabilitas masing-masing variabel (lokasi, produk, harga, pelayanan kosumen, dan fasilitas fisik) ≤0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi, produk, harga, pelayanankosumen, dan fasilitas fisik berpengaruh secara parsial terhadap keputusanpembelian konsumen di Assalaam Hypermarket Surakarta tahun 2012 .

Kata Kunci: Store Image, Keputusan Pembelian Konsumen

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Putri Dyah Ayu Vithaloka Dewi. K7408042. EFFECT OF STORE IMAGE ONCUSTOMER PURCHASE DECISIONS AT ASSALAM HYPERMARKETSURAKARTA IN 2012. Thesis. Surakarta: Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, January 2013.

The purpose of this study are to determine: (1) There is the effect of storeimage that consisting of location, product, price, customer service, and physicalfacilities simultaneously on customer purchasing decisions at AssalaamHypermarket Surakarta in 2012. (2) There is the effect of store image thatconsisting of location, product, price, costomer service, and physical facilitiespartially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in2012.

This study used a descriptive quantitative research method. Thepopulation is a customer who was doing the customer purchasing decisions inAssalaam Hypermarket Surakarta in 2012. The sampling technique was usedaccidental sampling and quota sampling. The sample size in this study was 100respondents. The data collection technique was used a questionnaire with likerttechnique. Multiple regression was used as a data analysis technique

Based on these results it can be concluded that: (1) The result obtained byF test probability value of 0.000 ≤ 0.05 then Ho is rejected, so it can be concludedthat the image store variables consisting of location, product, price, customerservice, and physical facilities jointly influence the purchasing decisions ofcustomers in Assalaam Hypermarket Surakarta in 2012. (2) The result obtained byt test location variable that data have a significance level of 0.008, the productsvariable have a significance level of 0.000, the price variable has a significancelevel of 0.001, customer service variable has a significance level of 0.010 andphysical facilities variable has a significance level of 0.002. Based on the result oft test calculation, there are probabilities value of each variable (location, product,price, customer service, and physical facilities) ≤ 0.05, it can be conclude that thelocation, product, price, customer service, and physical facilities variablespartially influence the purchasing decisions of customers in AssalaamHypermarket Surakarta in 2012.

Keywords : Store Image, Customer Purchasing Decision

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu sedang

menyelesaikan sesuatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh”

(Terjemahan Qur’an Surat Al Insyiroh ayat 6-7)

“Allah mendengar lebih dari yang manusia ucapkan, menjawab lebih dari yang

manusia minta, memberi lebih dari yang manusia bayangkan dengan waktu dan

caraNya sendiri”

(Penulis)

“Image menjadi hal yang penting dalam hidup. Image menjadi ukuran pandangan

seseorang tentang diri atau suatu hal”

(Penulis)

“Dengan store image, konsumen dapat mengetahui perbedaan ritel satu dengan

ritel lainnya dan dapat memilih dengan cermat ritel yang sesuai dengan keinginan

konsumen dalam keputusan pembelian.”

(Penulis)

“Taruh mimpimu 5 cm di depan keningmu agar tetap ingat dan dapat terus di

lihat, mengantung di depan kening mu untuk dapat terus menggapainya”

(Film 5 cm)

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecil ini untuk:

Allah SWT atas semua pertolongan dan segala nikmat yang diberikan, semoga

karya ini mempunyai nilai ibadah di hadapan-Mu

Ibu dan Bapak tercinta yang selau memberi semangat, berdoa, dan berkorban

tanpa henti untuk anaknya agar hidup lebih baik

Adikku tersayang Ricky Andrian Firmanda yang selalu memberi semangat dan

dukungan tiada henti

Teristimewa kepada sahabatku Oky, Evy, Duta, Deppy, Heru, Bambang, Rohmat

terima kasih atas seluruh bantuan dan dukungan yang kalian berikan

Teman baikku Wiwit, Mita, Rosita, Widi, Atik, Dona, Ratri, Erna, Mas Aan, dan

Mas Budi terima kasih atas seluruh dukungan yang kalian berikan

Penghuni Kos Lisanda (Ririn, Mita, Rina, Nana, Amel, Lulu, Aulia, Hana, Mba

Ria, Mba Nunung, Mba Anis dan Mba Wiwit) yang selalu memberi semangat

untuk menyelesaikan skripsi ini

Teman-teman PTN 2008

Adik-adik PTN 2009

Dan Almamater kebanggaanku UNS

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT pemilik kehidupan

dan kepada-Nya saya kembali atas segala nikmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. dengan judul: ” PENGARUH STORE

IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI

ASSALAAM HYPERMARKET SURAKARTA TAHUN 2012”. Skripsi ini

disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata

Niaga.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak

lepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin

menyusun skripsi.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin menyusun

skripsi.

4. Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin

menyusun skripsi

5. Jonet Ariyanto Nugroho, SE, MM selaku Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan kuliah selama

ini.

6. Dra. Harini, M.Pd selaku Pembimbing I yang penuh kesabaran memberikan

bimbingan dan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

7. Jonet Ariyanto Nugroho, SE, MM selaku pembimbing II yang penuh

kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

8. Haryadi Nurwanto, S.Psi, Psi yang telah memberikan informasi dan ijin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian di Assalaam Hypermarket

Surakarta.

9. Seluruh staf dan karyawan Assalaam Hypermarket yang telah memberikan

informasi dan bantuan kepada penulis.

10. Seluruh pelanggan Assalaam Hypermarket yang menjadi responden dalam

penelitian ini yang telah memberi informasi kepada penulis dengan

menjawanb kuesioner yang diberikan.

11. Semua pihak yang telah memberikan semangat, dukungan dan bantuan yang

tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mambantu dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan bagi penulis. Penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi

semua pihak.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perdagangan terus mengalami peningkatan, khususnya

pada perdagangan ritel. Ritel dianggap sebagai usaha yang menguntungkan karena

masyarakat yang saat ini menginginkan untuk mendapatkan segala kebutuhan

dengan mudah, murah, cepat, dan nyaman. Hal ini membuka peluang usaha yang

potensial bagi pembisnis, terlihat dengan banyak gerai-gerai retail yang telah

dibuka di Surakarta. Ritel modern dianggap sebagai tempat belanja yang menarik

karena berubahnya pola kebutuhan manusia akan belanja dari tradisional ke

modern yang disebabkan oleh beralihnya kebutuhan berbelanja bukan sekedar

untuk memperoleh barang atau produk yang akan dikonsumsi namun juga sebagai

sarana rekreasi.

Ritel modern menawarkan tempat belanja yang nyaman, bersih, penataan

produk yang rapi, informasi yang jelas, harga bersaing, barang-barang yang

lengkap, cara pembayaran yang mudah, promosi yang menarik, tempat yang luas,

dan tempat parkir yang aman membuat konsumen nyaman sehingga betah

berlama-lama di dalam toko yang juga sebagai sarana rekreasi bagi konsumen.

Selain itu, banyak konsumen yang memilih berbelanja ke retail modern karena

retail modern mempunyai beberapa kelebihan yaitu kepraktisan dengan istilah

one stop shopping artinya semua kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dalam satu

tempat, menghemat waktu karena konsumen tidak perlu tawar menawar dalam

berbelaja, dan sebagai sarana rekreasi karana tersedianya tempat bermain bagi

anak-anak. Hal ini membuat banyak peritel di Surakarta yang membuka gerai-

garai retail dari yang berskala kecil sampai berskala besar yang berupa mini

market, supermarket dan hypermarket. Perkembangan retail di Surakarta sangat

pesat terlihat dari banyak gerai-gerai yang terdapat di pusat kota sampai pinggiran

kota. Adapun data jumlah industri retail yang ada di Surakarta sebagai berikut:

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Tabel 1.1 Jenis Perusahaan Retail di SurakartaJenis Nama JumlahH

HypermarketCarrefourHypermartAssalaam

321

Grosir Lotte Mart 1

SupermarketLuwes GroupGaint

81

MinimarketIndo Maret, Alfamart, Asgross, danmini market yang lain

35

(Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Surakarta Tahun 2011)

Perkembangan perusahan-perusahan retail di Surakarta sangat pesat, baik

perusahaan retail kecil, menengah dan besar. Semakin pesatnya pertumbuhan

jumlah perusahaan retail, maka persaingan dibidang pemasaran retail semakin

ketat. Persaingan pada perusahaan retail yang terjadi menuntut perusahaan retail

untuk dapat beradaptasi dan mengantisipasi segala perubahan yang terjadi.

Perusahaan retail diharapkan dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat

sehingga dapat bertahan dan lebih unggul dibandingkan dengan para pesaingnya.

Store Image menjadi salah satu strategi pemasaran dalam bentuk bukti

fisik yang dirasakan konsumen setelah melakukan keputusan pembelian. Store

image dapat digunakan untuk penanaman konsep toko di benak konsumen. “Store

image adalah gambaran keseluruhan yang lebih dari sekedar penjumlahan per

bagian, dimana masing-masing bagian berinteraksi satu sama lain dalam pikiran

konsumen” (Utami, 2010: 270). Store image memberikan gambaran atau konsep

toko di benak konsumen sehingga konsumen mampu mengingat toko, memiliki

kesan terhadap toko, dan dapat kembali berkunjung ke toko lagi.

Konsumen menilai sebuah toko berdasarkan pengalamanan mereka atas

toko tersebut. Sebagai hasilnya, konsumen akan tetap melakukan keputusan

pembelian suatu produk di toko tersebut walaupun di toko lain juga menyediakan

produk tersebut. Store Image menjadi faktor penting bagi keberhasilan pemasaran

suatu retail. Ketika konsumen mempunyai pengalaman yang baik terhadap toko,

maka konsumen akan mempunyai image positive pada toko sehingga saat akan

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

melakukan pembelanjaan di waktu yang berbeda, konsumen akan kembali ke toko

tersebut dan menjadi loyal. Store Image terhadap peritel berhubungan dengan

sikap yang berupa keyakinan terhadap toko atau bisnis ritel.

Peritel membentuk store image dengan menggabungkan variabel-

variabel yang mempengaruhinya, yaitu lokasi, produk, harga, pelayanan

konsumen, dan fasilitas fisik. Variabel-variabel tersebut akan menggambarkan

toko yang pada akhirnya akan membentuk store image. Store image menjadi

gambaran toko yang dilihat dan dirasakan konsumen sehingga saat konsumen

telah merasa nyaman di toko maka akan melakukan keputusan pembelian di toko

tersebut. Keputusan pembelian konsumen sebagai hasil nyata dari store image

yang terbentuk sehingga konsumen tertarik dan merasa nyaman terhadap toko.

Assalaam Hypermarket Surakarta sebagai salah satu yang berbentuk

hypermarket di Surakarta yang bergerak pada bisnis ritel, memiliki image yang

berbeda dengan ritel lainnya. Image yang ditampilkan dalam Assalaam

Hypermarket bernuansa Islami terlihat dari namanya Assalaam yang artinya

selamat dengan maksud perusahaan dan konsumen selamat dunia dan akhirat

dalam berbelanja. Selain itu image Assalaam hypermarket juga terlihat dalam

toko seperti produk-produk yang dijual halal, musik yang 75% islami, karyawan

menggunakan jilbab, dan beberapa acara-acara yang islami.

Assalaaam Hypermarket Surakarta memiliki lokasi yang berada di jalur

cepat dan dipinggiran kota Surakarta. Hypermarket biasanya berada dipusat kota

dan dijadikan tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari bagi seluruh konsumen di

kota tersebut. Namuan Assalaaam Hypermarket yang memilik lokasi dijalur cepat

dan dipinggiran kota Surakarta yang hanya menjangkau konsumen yang berada di

sekitar Assalaaam Hypermarket. Store image yang terbentuk menjadikan

Assalaaam Hypermarket menjadi toko yang berbeda dengan toko yang lain

sehingga konsumen akan tetap berbelanja di Assalaaam Hypermarket walau di

Hypermarket lain menjual produk tersebut. Keputusan pembelian pada Assalaam

Hypermarket menjadi bukti nyata dari store image yang telah bentuk.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai pengaruh store image terhadap keputusan

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

pembelian di Assalaam Hypermarket Surakarta. Adapun judul dari penelitian

adalah: “PENGARUH STORE IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN KONSUMEN DI ASSALAAM HYPERMARKET

SURAKARTA TAHUN 2012”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Apakah store image yang terdiri dari lokasi, produk, harga, pelayanan

konsumen, dan fasilitas fisik memiliki pengaruh secara simultan terhadap

keputusan pembelian konsumen pada Assalaam Hypermarket Surakarta?

2. Apakah store image yang terdiri dari lokasi, produk, harga, pelayanan

konsumen, dan fasilitas fisik memiliki pengaruh secara parsial terhadap

keputusan pembelian konsumen pada Assalaam Hypermarket Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dari

peneliti ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh store image yang terdiri dari lokasi, produk,

harga, pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik secara simultan terhadap

keputusan pembelian konsumen pada Assalaam Hypermarket Surakarta.

2. Untuk mengetahui pengaruh store image yang terdiri dari lokasi, produk,

harga, pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik secara parsial terhadap

keputusan pembelian konsumen pada Assalaam Hypermarket Surakarta.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis dan praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan ilmu

pemasaran khususnya mengenai store image dalam mata kuliah manajemen

pemasaran dan manajemen retail.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Assalaam Hypermarket Surakarta sebagai bahan pertimbangan dan

masukan berkaitan dengan store image yang terbentuk selama ini dalam

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan sebagai bahan

evaluasi terhadap store image yang telah terbentuk.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

bagi bisnis retail untuk dapat meningkatkan penjualan dalam menghadapi

persaingan yang ketat dengan store image.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Landasan teori dalam suatu penelitian berisi pengkajian terhadap

pengetahuan ilmiah yang sudah ada. Pengkajian dapat berbentuk asumsi dan

konsep dalam lingkup studi yang akan diteliti.

A. Tinjauan Pustaka dan Penelitian yang Relevan

Dalam pengkajian variable-variabel penelitian diperlukan teori-teori yang

relevan, dimana teori-teori tersebut dikaji dalam tinjauan pustaka. Tinjauan

pustaka pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang

konsep-konsep, hukum-hukum, dan prinsip-prinsip yang relevan dengan

permasalahan. Dalam permasalahan ini dilihat dari penelitian maka tinjauan

pustaka yang dikaji adalah sebagai berikut:

1. Tinjauan Tentang Pemasaran Jasa

a. Pengertian Pemasaran Jasa

Pengertian pemasaran jasa menurut William J. Stanton adalah

“Kegiatan yang dapat diidentifikasikan secara tersendiri yang pada

hakekatnya bersifat tak teraba (intangible) yang merupakan pemenuhan

kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain”

(1985: 7). Pengertian lain menurut Fandy Tjiptono menyatakan “Pemasaran

jasa adalah merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

untuk dijual” (2002: 23). Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa

merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang sifatnya tidak bisa diraba

(intangabel) yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya: ritel, bengkel, salon

kecantikan, hotel, rumah sakit, bank, kantor konsultan, kantor pengacara

dan lain sebagainya.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Karakteristik Pemasaran Jasa

Menurut Fandy Tjiptono (2008) pemasaran jasa memiliki 4

karakteristik pokok yang membedakannya dengan barang yaitu:

1) Tidak Berwujud (intangibility)

Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, diraba, dirasa atau

dicium sebelum jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi. Konsep intangible

pada jasa memiliki 2 pengertian, yaitu:

a) Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.

b) Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan dan diformulasikan atau

dipahami secara rohaniah.

Dalam hal ini untu kmengurangi ketidak pastian dalam hubungannya

dengan karakteristik tidak berwujud, maka konsumen akan

memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas jasa tersebut. Konsumen

akan menyimpulkan kualitas jasa berdasarkan tempat (place), orang

(people), peralatan (equipment), bahan komunikasi (communication

material), symbol dan harga.

2) Tidak Dapat Dipisahkan (inseparatibility)

Proses memproduksi dan konsumsi jasa terjadi dalam waktu yang

bersamaan. Dalam hal ini interaksi antara penyedia jasa dengan

konsumen merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa dan akan

mempengaruhi hasil (outcome) jasa tersebut.

3) Keberagaman (variability)

Jasa banyak memiliki variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada

siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan serta penerima jasa dan

kondisi dimana jasa tersebut diberikan.

4) Tidak Tahan Lama (perishability)

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan,

meskipun demikian ada pengecualian dalam karakteristik ini. Dalam

kasus tertentu jasa dapat disimpanya itu dalam bentuk pemesanan

(reservasi kamar), peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat

permintaan dan penun dan jasa.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

c. Retail

Retailing meliputi kegiatan yang langsung berhubungan dengan

penjualan barang dan jasa kepada konsumen akhir untuk penggunaan

pribadi dan bukan bisnis. Menurut Ma’ruf menyatakan bahwa ”Pengecer

(retailer) adalah pengusaha yang menjual barang atau jasa secara eceran

kepada masyarakat sebagai konsumen” (2005: 71). Berman dan Evans

dalam Sujana “Retailing is those business activities involved in the sale of

good and sevice to consumers for their personal, family or household use”

artinya retailing adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang menyangkut

penjualan barang atau jasa kepada konsumen untuk digunakan oleh mereka

sendiri, keluarga, atau rumah tangganya (2005: 11). Berdasarkan pendapat

yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa retailing adalah suatu

bentuk usaha menjual produk dan jasa yang langsung pada konsumen akhir

untuk dikonsumsi.

d. Karakteristik Bisnis Retailing

Berikut ini beberapa karakteristik bisnis retail yang

membedakannya dengan bisnis lainnya. Menurut Berman dan Evans dalam

Sujana (2005), karakteristik bisnis retail ada 3 yaitu :

1) Small Enough Quantity

Penjualan barang dan jasa dalam small enough quantity (partai

kecil, dalam jumlah secukupnya untuk dikonsumsi sendiri dalam

periode waktu tertentu). Meskipun retailer mendapatkan barang dari

supplier dalam bentuk kartonan(cases), namun retailer mendisplay dan

menjualnya dalam pecahan per unit (piece(s)).

2) Impulse Buying

Yaitu kondisi yang tercipta dari ketersediaan barang dalam jumlah

dan jenis yang sangat variatif sehingga dapat menimbulkan banyak

pilihan dalam proses belanja konsumen. Seringkali konsumen dalam

proses belanjanya, keputusan yang diambil untuk membeli suatu barang

adalah yang sebelumnya tidak tercantum dalam belanja barang (out of

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

purchase list). Keputusan ini muncul begitu saja tersetimulasi oleh

variasi bauran produk (assortment) dan tingkat barang yang ditawarkan.

3) Store Condition

Kondisi lingkungan dan interior dalam toko/gerai yang dipengaruhi

oleh lokasi toko, efektifitas penerangan barang, open hour (jam buka

toko) dan tingkat harga yang bersaing.

Berdasarkan karakteristik bisnis retail dapat disimpulkan terdapat

tiga karakteristik yaitu pertaman small enough quantity yaitu partai kecil

dalam jumlah secukupnya untuk dikonsumsi sendiri dalam periode waktu

tertentu. Kedua impulse buying yaitu kondisi yang tercipta dari ketersediaan

barang dalam jumlah dan jenis yang sangat variatif sehingga dapat

menimbulkan banyak pilihan dalam proses belanja konsumen sehingga

terjadi pembelian yang belum direncanakan sebelumnya. Ketiga store

condition yaitu kondisi lingkungan dan interior dalam toko/gerai.

Karakteristik bisnis retail digunakan retail untuk memuaskan kebutuhan

konsumen dalam keputusan pembelian konsumen.

e. Tipe Bisnis Retailing

Menurut Berman dan Evans dalam Sujana (2005) terdapat tipe

bisnis retail dapat di klasifikasikan menjadi empat, yaitu:

1) Tipe Bisnis Retailer Atas Kepemilikan (Ownership)a) Single Store Retailer

Merupakan tipe bisnis retail yang paling banyak jumlahnya denganukuran toko umumnya dibawah 100 m2. Mulai dari kios atau toko dipasar tradisional sampai dengan mini market moderen dengankepemilikan secara individu.

b) Rantai Toko RetailerToko retail dengan banyak (lebih dari satu) cabang dan biasanyadimiliki oleh suatu intitusi bisnis bukan perorangan, melainkandalam bentuk perseroan (company owned retail chain)

c) Toko Waralaba (Franchise Store)Toko retail yang dibangun berdasarkan kontrak kerja waralaba (bagihasil). Antara waralaba (franchisee) yakni pengusaha investorperorangan (independent business person) dengan pewaralaba(franchisor) yang merupakan pemegang lisensi.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Tipe Bisnis Retailer Atas Merchandise Categorya) Specialty Store (Toko Khas)

Merupakan toko retail yang menjual suatu jenis kategori barang atausuatu tentang kategori barang yang sempit/sedikit. Contoh: Apotek,Optik Store, Gallery.

b) Grocery Store (Toko Serba Ada)Merupakan toko retail yang menjual sebagian besar kategoribarangnya adalah barang groceries(kebutuhan sehari-hari). Contoh:Hero, Laris, Lotte Market.

c) Department StoreSebagian assortment yang dijual adalah merupakan non-basic itemsatau bukan merupakan kebutuhan pokok yang berupa produk fashiondan branded item (bermerek). Contoh: Matahari, Ramayana,Borobudur.

d) HyperstoreMenjual barang-barang dalam rentang kategori barang yang sangatluas. Menjual hampir semua jenis barang kebutuhan setiap lapisankonsumen. Mulai dari barang grocery, househoid, textile, appliance,optical, dan lainnya dengan konsep one-stop-shopping. Contoh:Assalaam, Carrefour, dan Hypermart

3) Tipe Bisnis Retailer Berdasarkan Luas Sales Areaa) Small Store/Kios

Sebuah toko kecil (kios) yang umumnya, merupakan toko retailtradisional, dioprasikan sebagai usaha kecil dengan sales areakurang dari 100 m2.

b) MinimarketDioprasikan dengan luasan sales area antara 100 m2 sampai dengan1000 m2.

c) SupermarketDioprasikan dengan luasan sales area antara 1000 m2 sampai dengan5000 m2

d) HypermarketDioperasikan dengan luasan sales area lebih dari 5000 m2

4) Non – Store Retailera) Multi-Level-Marketing (MLM)

Sebuah model penjualan barang secara langsung dengan systemkomisi penjualan berperingkat berdasarkan setatus keanggotaanperingkat distribusi. Dalam model distribusi MLM terdapat 3komponen, yaitu: rect-seller, merchandise user, dan manufacture.

b) Mail and Phone Older RetailingPerusahaan yang melakukan penjualan berdasarkan pesanan melaluisurat atau telepon.

c) Internet/Online StoreBisnis yang transaksi jual-belinya dilakukan lewat internet, mulaidari memamerkan produk, pemesanan produk, dan cara bertransaksi(hlm. 17).

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Tinjauan Pembentuk Store Image

a. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama perusahaan dalam

rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan upaya

memperoleh keuntungan. Kotler dan Armstrong berpendapat bahwa

“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan, dan pertukaran produk serta dengan pihak lain” (2006: 6).

Pengertian lain dikemukakan oleh Stanton dalam Harini bahwa “Pemasaran

sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial” (2008: 9).

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran

mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasikan

kebutuhan untuk keinginan konsumen yang ada maupun kebutuhan

konsumen potensial, menentukan produk apa yang akan diproduksi,

menentukan harga, kemudian menentukan cara-cara berpromosi dan

mendistribusikan produk tersebut kepada konsumen. Kegiatan pemasaran

akan lebih baik dan mencapai hasil yang diinginkan bila di koordinasi dan

di kelola dengan cara yang baik melalui manajemen pemasaran.

b. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengajarkan bahwa kegiatan pemasaran suatu

perusahaan harus dimulai dengan usaha mengenal, merumuskan keinginan

dan kebutuhan dari konsumen. Perusahaan harus mampu memprediksikan

hal-hal yang menjadi harapan konsumen untuk menimbulkan kepuasan

konsumen sehingga akan menciptakan kesetiaan pelanggan pada toko.

Dibawah ini akan dijelaskan mengenai tiga unsur pokok dalam

konsep pemasaran menurut Swastha dan Handoko (2011) adalah sebagai

berikut:

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1) Orientasi pada konsumen

Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus:

a) Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembelian yang

akan dilayani dan dipenuhi.

b) Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran

penjualan, karena perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi segala

kebutuhan konsumen maka perusahaan harus memilih kelompok

pembeli dengan kebutuhan tertentu. Perusahaan dalam melayani

kelompok pembeli, tidak semua kelompok pembeli mendapat

perhatian yang sama.

c) Menentukan produk dan program pemasarannya untuk kebutuhan

yang berbeda-beda dari kelompok pembeli yang dipilih sebagai

sasaran, perusahaan dapat menghasilkan barang-barang dengan tipe

model yang berbeda-beda dan dipasarkan dengan program

pemasaran yang berlainan.

d) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai,

dan menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku mereka.

e) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah

menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau

model yang menarik.

2) Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integrated marketing)

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap bagian

dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha terkoordinir

untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan

dapat direalisir dengan baik. Adanya penyesuaian dan koordinasi

bauran pemasaran yang terdiri dari variabel produk, harga, saluran

distribusi, dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang

kuat dengan konsumen. Usaha-usaha ini perlu juga dikoordinasikan

dengan waktu dan tempat yang sesuai.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Kepuasan konsumen (customer satisfaction)

Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka

panjang akan mendapatkan laba, adalah banyak sedikitnya kepuasan

konsumen yang dapat dipenuhi oleh perusahaan. Sehubungan dengan

hal ini, perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan

kepuasan kepada konsumen. Perkembangan masyarakat dan teknologi

menyebabkan perkembangan konsep pemasaran, dimana perusahaan

dituntut untuk dapat menanggapi cara-cara atau kebiasaan masyarakat

dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkan sesuai dengan selera

mereka.

Berdasarkan konsep pemasaran diatas, dapat disimpulkan bahwa

ada tiga unsur pokok, yaitu pertama orientasi pada konsumen dengan

memenuhi kebutuhan konsumen, menentukan kelompok pembeli yang akan

menjadi sasaran penjualan, menentukan program pemasaran yang berbeda

sesuai sasaran, mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur,

menilai, menafsirkan keinginan, dan menentukan strategi yang baik bagi

konsumen. Kedua penyusunan kegiatan pemasaran secara integral yaitu

penyesuaian dan koordinasi bauran pemasaran yang terdiri dari variabel

produk, harga, saluran distribusi, dan promosi untuk menciptakan hubungan

pertukaran yang kuat dengan konsumen. Ketiga kepuasan konsumen yaitu

perusahaan harus meningkatkan kepuasan konsumen terhadap produk yang

dipasarkan untuk mendapatkan laba. Dalam perkembangannya, perusahaan

dituntut untuk dapat menanggapi cara-cara atau kebiasaan masyarakat

dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkan sesuai dengan selera mereka.

c. Strategi Pemasaran

Menurut Kotler & Amstrong (2008), strategi pemasaran adalah

logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan

mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan konsumen. Pengertian

lain menurut Lupiyoadi, strategi pemasaran adalah membagi pasar menjadi

kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau

tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

d. Bauran Pemasaran

Menurut Fandy Tjiptono (2004) bauran pemasaran adalah

seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk

karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Bauran pemasaran

jasa ada 7 P yaitu:

1. Products (produk) merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang

ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan

kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa

berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun yang tidak

berwujud) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.

2. Pricing (harga) merupakan keputusan pembelian harga berkenaan

dengan kebijakan strategi dan trik seperti tingkay harga, struktur

diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga antara

berbagai kelompok pelanggan. Biasanya karakteristik intangible jasa

menyebabkan harga menjadi indikator signifikan atas kualias.

3. Promotion (promosi) merupakan bauran promosi meliputu berbagai

metode untuk mengomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan

potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan,

promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public

relations.

4. Place (distribusi) merupakan keputusan distribusi menyangkut

kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.

Keputusan ini meliputikeputusan lokasi fisik (misalnya keputusan

mengenai dimana ritel harus didirikan), keputusan mengenai

penggunaan perantaran untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi pasa

pelanggan (misalnya pengantaran), dan keputusan nonlokasi yang

ditetapkan demi ketersediaan jasa (misalnya pemesanan barang).

5. People (orang) merupakan orang yang sebagai unsur vital dalam

pemasaran. Setiap organisasi jasa harus secara jelas menentukan apa

yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pelanggan. Untuk mencapai standar yang ditetapkan, metode-metode

rekrutmen, pelatihan, pemotivasian, dan penilaian kinerja karyawan

tidak dapat di pandang semata-mata sebagai keputusan personalia saja.

6. Physical Evidence (bukti fisik) merupakan karakteristik intangible pada

jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa

sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan resiko yang di

persepsikan konsumen dalam bauran pemasaran adalah upaya

mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti

difisik dalam karakteristik jasa. Bukti fisik ini dalam bentuk brosur,

penampilan staf yang rapi dan sopan, dekorasi internal dan eksternal

bangunan, ruang tunggu yang nyaman, dan lain sebagainya.

Unsur-unsur yang termasuk ke dalam Physical Evidence, antar lain:

1. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik (physical surrondings) merupakan aspek

fisik dan tempat yang konkrit dari lingkungan yang meliputi suatu

kegiatan konsumen. Lingkungan fisik berupa warna, suasana,

penerangan, cuaca, dan susunan ruang atau benda yang dapat

mempengaruhi perilaku konsumen. Lingkungan fisik mempengaruhi

persepsi konsumen melalui mekanisme sensor penglihatan,

pendengaran, penciuman, dan bahkan sentuhan.

Lingkungan sangat penting bagi para pengusaha ritel sebagai

pengelolaan lingkungan fisik sehingga dapat berpengaruhi perilaku,

sikap, dan keyakinan konsumen ke arah yang diinginkan. Misalnya

lingkunagn fisik mempunyai implikasi yang penting untuk

membangun store image (citra toko). Bila seorang retailer

menyadikan suatu store image yang islami maka penting lingkungan

harus sesuai dengan store image.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Lingkungan fisik dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Store image adalah gambaran keseluruhan yang lebih dari sekedar

penjumlahan per bagian, dimana masing-masing bagian

berinteraksi satu sama lain dalam pikiran konsumen.

b. Store atmospherics adalah suasana toko yang merupakan desain

bangunan, ruang interior, tata ruang lorong-lorong, teksktur

karpet, dan diding, bau, warna, bentuk, suara yang dialami para

konsumen yang mempengaruhi konsumen.

c. Store environment adalah segala sesuatu yang ada disekeliing

toko dan sangat mempengaruhi tindakan konsumen. Store

environment dalam retailer dapat menciptakan stimuli-stimuli

yang akan memicu atau menggerakkan konsumen untuk membeli

lebih banyak barang di luar yang mereka rencanakan. Store

environment yang dirancang dengan baik dan sesuai dengan

target market yang ditetapkan akan dapat menciptakan emosi-

emosi atau suasana hati yang kondusif untuk berbelanja.

2. Fasilitas-fasilitas pendukung perusahaan

Fasilitas pendukung pererusahaan merupakan sumber daya fisik

yang harus ada sebelum suatu jasa ditawarkan kepada konsumen.

Misalnya bangunan dan lapangan parkir.

7. Process (proses produksi atau operasi) merupakan faktor penting bagi

konsumen high-contact services, yang seringkali jug berperan sebagai

co-producer jasa bersangkutan.

8. Costomer Service (layanan pelanggan) merupakan layanan pelanggan

berbeda antar organisasi. Dalam sektor jasa layanan pelanggan dapat

diartikan sebagai kulaitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan.

Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur bauran pemasaran ini tidak

bisa diisolasi hanya pada departemen layanan pelanggan, tetapi menjadi

perhatian dan tanggung jawab semua personel produksi baik yang

dipekerjakan oleh organisasi jasa maupun pemasok. Manajemen

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

kualitas jasa yang ditawarkan kepada pelanggan berkait erat dengan

kebijakan desain produk dan personalia. (hlm. 31)

3. Tinjauan Tentang Store Image

a. Pengertian Store Image

Store image merupakan ciri toko yang melekat di benak konsumen

terhadap sebuah ritel. Seperti produk, sebuah toko juga memiliki

kepribadian. Beberapa toko bahkan memiliki image yang sangat jelas di

dalam benak konsumen. Dengan kata lain, image toko adalah ciri khas toko.

Kepribadian atau image toko menggambarkan apa yang dilihat dan

dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu. Bagi konsumen,

kepribadian itu juga mewakili suatu gambaran dan merancang apa yang

diinginkan, dilihat, dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu.

Menciptakan sebuah image yang baik bagi konsumen adalah pekerjaan yang

tidak mudah.” Image adalah suatu bayangan atau gambaran yang ada di

dalam benak seseorang yang timbul karena emosi atau reaksi terhadap

lingkungan sekitarnya” (Sopian dan Syihabudhi, 2008: 138).

Definisi store image menurut Peter dan Olson adalah “suatu yang

di pikirkan konsumen tentang suatu toko termasuk di dalamnya adalah

persepsi dan sikap yang dirasakan pada sensasi dari rangsangan yang

berkaitan dengan toko yang diterima melalui lima indara” (2000: 248).

Pengertian lain menurut Utami “ Store image adalah gambaran keseluruhan

yang lebih dari sekedar penjumlahan per bagian, dimana masing-masing

bagian berinteraksi satu sama lain dalam pikiran konsumen” (2010: 270).

Dengan demikian store image terbentuk dari fungsi multi atribut yang saling

berhubungan satu sama lain dengan bobot masing-masing.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa store image

adalah gambaran keseluruhan yang di pikirkan konsumen tentang suatu toko

di benak konsumen yang timbul karena persepsi dan sikap yang di rasakan

pada sensasi dari rangsangan yang berkaitan lingkungan toko. Store image

dijadikan sebagai kepribadian toko yang membedakan toko satu dengan

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

toko yang lain yang di presepsikan oleh konsumen. Konsumen dapat

mengingat dengan baik, bila suatu toko yang pernah konsumen datangi

memiliki image positive sehingga konsumen dapat kembali melakukan

keputusan pembelian di toko tersebut.

b. Faktor Store Image

Image dapat terbentuk dari dua faktor yaitu komunikasi dan

kegiatan mengkonsumsi barang atau jasa yang mereka beli. Echner dan

Ritchie dalam Suhartono dan Kusdibyo (2005) berpendapat bahwa

komunikasi yang terbentuk antara suatu organisasi dengan publik baik

berupa promosi seperti brosur, poster mau pun media informasi melalui

koran, TV, majalah, radio mempengaruhi persepsi konsumen terhadap suatu

organisasi tersebut. Selain itu dipengaruhi juga oleh promosi dan

komunikasi melaui media, persepsi konsumen juga dipengaruhi oleh

komunikasi diantara konsumen yang dikenal “word of mounth

communication”.

Faktor kedua yang mempengaruhi citra (image) adalah kegiatan

konsumen baik langsung maupun tidak langsung dalam berhubungan

dengan penyedia produk maupun jasa. Pengaruh dari pengalaman

berhubungan dengan suatu organisasi ini sangat besar pengaruhnya dalam

membentuk persepsi konsumen terhadap suatu organisasi atau toko.

Pengalaman konsumen dalam berbelanja akan memberikan kesan di benak

konsumen sehingga membentuk store image (citra toko).

c. Komponen Store Image

Menurut Berman (2001) dalam membentuk store image terdapat 5

variabel yang akan membuat persepsi konsumen terhadap sebuah toko

sebagai kepribadian toko yang berbeda dari toko lainnya sehingga

konsumen merasa senang dan puas terhadap toko tersebut dan membuat

keputusan pembelian. Komponen-konponen dalam store image yaitu :

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1) Lokasi

“Lokasi adalah tempat kedudukan penjual dari tempat

kedudukan konsumen dalam arti akses/cara yang harus ditempuh

konsumen menuju toko” (Peter dan Olson, 2002: 254). Lokasi yang tepat

akan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk menjangkau toko,

sehingga konsumen tidak perlu mengeluarkan waktu dan biaya yang

berlebihan untuk menjangkau toko. Kemudahan dalam menjangkau

lokasi toko dengan angkutan umum seperti bus, angkot, becak, dan lain

sebagainya memudahkan konsumen untuk menuju toko.

Menurut Peter dan Olson, “Lokasi adalah tepat yang baik

menjamin tersediannya akses yang cepat, dapat menarik sejumlah besar

konsumen, dan cukup kuat untuk mengubah pola berbelanja dan

pembelian konsumen.” (2002: 255) Lokasi strategis merupakan

komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat berpengaruh terhadap

masa depan serta pertumbuhan riteler, sehingga mempunyai implikasi

yang besar. Pemilihan lokasi termasuk juga kemudahan parkir maupun

jarak perjalanan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keputusan

pembelian konsumen.

Lokasi juga akan mempengaruhi store image yang terlihat dari

tempat berdirinya toko, konsumen akan mengingat tempat/daerah lokasi

toko sehingga konsumen akan mengingat toko dengan baik. Selain itu

kekuatan daya tarik toko yang membuat persepsi pada konsumen dengan

letak yang strategi dan kemudahan untuk menjangkaunya membuat

konsumen melakukan keputusan pembelian di toko tersebut. Seperti

pendapat yang di nyatakan David dalam Foster yang mengatakan bahwa

“Bila semua faktor mempunyai nilai yang hampir sama dalam

memutuskan pilihan toko, pada umumnya konsumen akan memilih toko

yang paling dekat karena hal itu akan memberikan kenyamanan yang

lebih bagi konsumen dalam hal waktu dan tenaga” (2008: 52).

Menurut Sopiah dan Syihabudhin (2008), ada beberapa faktor

yang mempengaruhi pemilihan lokasi toko agar konsumen tertarik, yaitu:

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

a) Lalu lintas kendaraan

Bagi toko perbelanjaan, informasi tentang jumlah dan

karakteristik kendaraan yang melintas penting diperoleh. Kendaraan

yang melintas merupakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum

yang mengadakan akan menjadi segmentasi pasar bagi retail tersebut.

Faktor lebar jalan, kondisi jalan, dan kemacetan akan menjadi nilai

tambah atau nilai kurang bagi pengendara. Sebaiknya, jalan yang

lebar, mulus, dan tidak begitu macet akan menjadikan potensi yang

baik bagi peritel.

b) Fasilitas parkir

Pusat perbelanjaam yang memiliki fasilitas parkir yang memadai

bisa menjadi pilihan yang lebih baik bagi peritel dibandingkan

pertokoan dan pusat perbelanjaan yang fasilita parkirnya tidak

mencukupi. Selain itu, fasilitas yang memadai mencakup area yang

luas, penataan, keamanan, pencahayaan, kebersihan, dan pintu masuk

dan keluar yang mudah akan membuat konsumen betah berbelanja di

toko tersebut.

c) Transportasi umum

Transportasi umum berupa bis dan angkot yang melintas di

depan suatu pusat perbelanjaan akan memberi daya tarik yang lebih

tinggi karena banyak konsumen yang dengan mudah masuk ke area

perbelanjaan. Pusat perbelanjaan yang menjual produk kebutuhan

pribadi atau kebutuhan rumah tangga bisa dikunjungi praktis oleh

semua lapisan masyarakat, baik yang kendaraan pribadi maupun yang

menumpang transportasi umum. Transportasi umum dijadikan alat

transportasi konsumen yang akan berbelanja, dengan adanya halte dan

waktu pemberangkatan yang tepat membuat keuntungan bagi pusat

perbelanjaan.

2) Produk

Pengertian produk menurut Kotler dan Amstrong, “Produk adalah

segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan” (2006: 266). Terkaitan dengan

store image, produk yang dijual harus berkualitas, dapat memenuhi dan

memuaskan kebutuhan konsumen, selain itu produk yang ada di dalam

toko memiliki keluasan dan kedalaman produk (product assortment) atau

bauran barang dagangan (merchandise mix). Keluasan itu menunjukan

pada keragaman produk yang ditawarkan, sedangkan kedalaman itu

menunjuk pada jumlah merek-merek yang berbeda dalam setiap ragam.

Menurut Kotler dan Amstrong, kualitas produk merupakan

karakteristik produk yang bergantung pada kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan (2006: 272). Kualitas

produk merupakan hal yang penting dalam pembentukan store image

karena konsumen datang ke toko untuk membeli produk yang di jual di

toko, dengan kualitas produk yang baik maka konsumen akan merasa

puas terhadap produk yang dijual di toko tersebut.

Selain itu, assortment menunjuk kelengkapan produk yang dijual di

toko. Keanekaragaman atau keragaman produk terdiri atas dua hal :

a) Wide (lebar) yaitu banyaknya variasi kategori produk yang dijual.

- Lebar: banyak ragam kategori produk.

- Sempit: sedikit ragam kategori produk.

b) Deep (dalam) yaitu banyaknya item pilihan dalam masing-masing

kategori produk.

- Dalam: banyak pilihan (warna, ukuran, bahan dan lain-lain) dalam

setiap kategori produk.

- Dangkal: sedikit pilihan dalam setiap kategori produk.

Menurut Utami (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi produk

dalam toko yaitu:

a) Variasi produk adalah produk yang dijual bervariasi dari berbagai

jenis, ukuran, dan merek untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

b) Kelengkapan item produk adalah produk yang dijual lengkap dari

segala jenis pemenuhan kebutuhan konsumen.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

c) Kualitas produk adalah kualitas produk yang dijual toko memiliki

kualitas yang baik sesuai keinginan konsumen.

d) Ketersediaan stok produk adalah produk yang dijual memiliki stok

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen setiap kali

berbelanja.

3) Harga

Menurut Daniel, “Harga adalah sesuatu yang diserahkan dalam

penukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa” (2001: 268).

Harga pengecer merupakan faktor yang penting dalam penentuan posisi

dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasarannya. Pedagang eceran

harus memperhatikan taktik persaingan harga. Sebuah toko dapat

menjadi terkenal karena harga jual yang ditetapkan cukup murah atau

harga jual yang ditetapkan merupakn harga pasti. Berdasarkan hal itu,

pengecer harus dapat menetapkan harga yang tepat untuk barang-

barangnya, sehingga kelancaran penjualan barang akan lebih terjamin.

Semua pengecer senantiasa berkeinginan menetapkan harga yang tinggi

dengan volume penjualan yang tinggi pula, namun kedua hal ini sulit

diterapkan secara bersamaan.

Penetapan harga berkaitan dengan aspek-aspek laba, pelanggan,

pasar dan persaingan, pengadaan barang dagangan, citra kualitas merek

yang berbeda dan hukun dan peraturan, yang akan di uraikan sebagai

berikut :

a) Harga berkaitan dengan memaksimalkan laba

Setiap peritel atau perusahaan perdagangan eceran, seperti halnya

semua perusahaan , ingin memaksimalkan laba. Laba dapat dicapai

dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang. Idealnya adalah

memaksimalkan laba dicapai baik dalam jangka pendek ataupun

dalam jangka panjang. Tetapi, situasi persaingan dan kondisi pasar

sering kali membuat peritel harus memilih memaksimalkan laba

dalam jangka panjang dan membiarkan pencapaian laba jangka

pendek yang tidak maksimal.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b) Harga berkaitan dengan pelanggan

Memaksimalkan laba adalah salah satu ciri dari selembar mata uang,

sisi lainnya adalah kepuasan konsumen. Tujuan perusahaan adalah

kepuasan pelnggan melalui operasional perusahaan yang akan

member laba yang patut. Itu berarti kedua pihak sama-sama

mendapatkan manfaat dari interaksi penjual-pembeli.

c) Harga berkaitan dengan pasar dan persaingan

Faktor pasar atau persaingan merupakan faktor penting yang amat

mempengaruhi penetapan harga. Untuk semua peritel yang hendak

memperluas pembeli dalam suatu wilayah atau dalam suatu segmen

disebut sebagai penetrasi pasar, penetapan harga rendah atau harga

bersaing dilakukan.

d) Harga berkaitan dengan pengadaan barang merchandise

Barang persediaan yang masih banyak dan agak lambat

penjualannya padahal tanggal kadaluarsanya tinggal beberapa bulan

lagi, mengharuskan tindakan penjualan segara mungkin. Itu hanya

bias dilakukan dengan cara menjual dengan harga diskon, penjualan

demikian adalah penjualan untuk tujuan cuci gudang. Taktik lain

adalah membuat paket, yaitu menjual dengan harga yang amat

menarik (diskon cukup besar) untuk pembelian beberapa barang

dalam satu paket.

e) Harga berkaitan dengan citra kualitas

Harga berkaitan dengan citra kualitas, sebagian masyarakat besar

mempunyai anggapan bahwa terdapat koleksi erat antara harga dan

kualitas. Harga yang rendah dianggap pertanda kualitasnya rendah

sebaliknya harga tinggi mencerminkan kualitas tinggi.

f) Harga berkaitan dengan merek yang berbeda

Produk dari merek-merek yang berbeda dapat diberi lebel harga yang

berbeda menurut :

(1)Merek terunggul yang diberi label termahal

(2)Merek pesaing atau merek sendiri demnagn lebel harga sedang

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

(3) Merek dengan harga terendah

g) Harga berkaitan dengan hukum dan peraturan

Saat ini dapat dikatakan masih sangat minim hokum dan peraturan

yang mengatur penetapan harga barang dan jasa eceran. Ini berarti

para peritel mempunyai ruang gerak yang cukup bebas dalam

menetapkan harga. Namun patokan umum berlaku yaitu kepatutan

berdasarkan etika bisnis khususnya dari sudut pandang konsumen

yaitu value for money.

Menurut utami (2010) indikator dari variabel harga, yaitu:

a) Tingkat harga adalah pertimbangan konsumen terhadap harga

produk yang sesuai dengan kualitas produk.

b) Diskon harga adalah pemberian potongan harga dalam persentase

pada setiap pembelian produk.

c) Kemudahan cara pembayaran adalah proses transaksi pembayaran

dapat dilakukan secara mudah misalnya dengan menggunakan kartu

debit dan kartu kredit.

4) Pelayanan Konsumen

Zeithaml dan Bitner menyatakan bahwa, "Service are deeds,

processes, and performances. The services are not tangible things that

can be touched, seen, and felt, but rather are intangible deeds and

performance” artinya pelayanan adalah perbuatan, proses, dan kinerja.

Jasa tidak berwujud yang tidak dapat dipegang, dilihat, dan dirasakan

tetapi lebih dari suatu perbuatan nyata dan kinerja (2009: 4). Pengertian

lain menurut utami, pelayanan adalah suatu keinginan konsumen untuk

dilayani dan pelayanan berhubungan dengan penjualan produk yang akan

dibeli konsumen, misalanya pemberiaan fasilitas alternatif pembayaran,

pemasangan perlengkap, merubah model untuk pakaian, dan sebagainya

(2010:88).

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa layanan merupakan suatu kegiatan yang memiliki unsur ketidak

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

berwujud dan intangibility berhubungan dengannya, yang melibatkan

beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam

kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan.

Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi layanan bisa saja

berhubungan atau bisa pula tidak berhubungun dengan produk fisik

seperti tenaga penjualan yang ramah, adanya bantuaan dari tenaga

penjualan atas informasi yang terkait denga produk, dan pemberian

ungkapan-ungkapan persetujuan dan solusi atas keluhan pada tenaga

penjualan.

Menurut ma’ruf (2005), faktor dalam pelayanan konsumen

sebagai berikut:

a) Layanan pramuniaga dan karyawan yaitu bentuk pemberian pelayanan

yang dilakukan oleh pramuniaga dan staf lainnya yang terampil

dengan kesiapan membantu konsumen dalam gerai.

b) Layanan pemesanan dan pengiriman barang yaitu tersedianya layanan

pemesanan dan pengiriman barang melalui online oleh konsumen.

c) Layanan pengaduan bagi pelanggan yaitu pelayanan pengaduan yang

dikeluarkan konsumen kepada manajemen pasca melakukan

pembelian (hlm. 228).

5) Fasilitas Fisik

Menurut utami, “fasilitas fisik adalah faktor penentu dalam

mendominasi pangsa pasar yang diinginkan oleh perusahaan ritel karena

mencangkup ada fasilitas-fasilitas yang dibuat perusahaan seperti tempat

parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain-lain” (2010: 89). Fasilitas Fisik

sebagai penunjang bangunan pokok dan produk yang dijual, juga

mempunyai pengaruh yang kuat bagi konsumen. Konsumen menyukai

berbelanja pada toko retail yang memiliki fasilitas fisik yang baik, yang

mampu memberikan rasa nyaman ketika sedang berbelanja. Misalnya

pengaruh eksterior bangunan tidak kecil nilainya merupakan bagian

pertama yang dilihat oleh konsumen. Sisi dalam toko, misalnya layout

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dan display, dinding dan warna lantai, penerangan, musik, dan suhu

ruangan juga memberikan kontribusi terhadap citra toko.

Menurut Berman (2001: 604), elemen-elemen fasilitas fisik,

yaitu:

a) Exterior

Bagian luar toko mempunyai pengaruh atas citra toko. Bagian

depan store adalah keseluruhan eksterior fisik dari store itu sendiri.

Melalui bagian depan pengelola store dapat menyajikan konservatif,

mode, kemewahan, diskon, atau image lain kepada konsumen.

Eksterior dari store meliputi: storefront (bagian depan toko), marquee

(ruang teduh toko), entrance (pintu masuk), display windows

(pajangan di jendela), height of building (tingginya bangunan toko),

size of building (luas toko), surrounding stores (keliling toko),

surrounding area (keliling area), dan parking (halaman parkir).

b) Interior

Menurut Berman et al, general interior adalah suatu

department store meliputi: flooring, colors, lighting, sounds,

temperature, dan lain-lain (2001: 604). Pengertian lain menurut utami,

“interior merupakan penampilan bagian di dalam suatu toko yang

tidak kalah penting untuk menarik konsumen”(2010: 89). Faktor-

faktor interior meliputi ketinggian langit-langit, penerangan dalam

toko, dan temperatur dalam ruangan.

Internal toko amat penting karena konsumen akan melihat

internal toko dalam berbelanja. Faktor yang harus di perhatikan

merupakan pertama ketinggian langit-langit toko karena banyak

barang yang di dalam toko kesan sempit akan membuat konsumen

tidak nyaman sehingga dibutuhkan ketinggian langit-langit yang pas

agar toko tetep terlihat luas. Kedua penerangan dalam toko agar

produk-produk yang didisplay mudah di lihat dan konsumen tertarik

membelinya. Ketiga Perasaan konsumen dapat dipengaruhi oleh

temperatur ruangan toko. Konsumen akan tidak betah berbelanja pada

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

store yang panas, sebaliknya konsumen akan senang menghabiskan

waktu luangnya untuk melihat-lihat produk yang dijual karena suhu

ruangan sejuk dan bersih.

c) Store layout

Berman et al, store layout meliputi space, product grouping,

department locations, and traffic flow. Store layout adalah susunan

dari suatu ruangan (2001:611). Tata ruang mengacu pada cara-cara

penyusunan mesin-mesin, peralatan, dan perabotan sesuai ukuran,

bentuk dan fungsinya untuk memfasilitasi tercapainya tujuan

pelanggan dan karyawan. Store layout menjadikan pertama tata rak

panjang dalam toko akan mempengaruhi perilaku konsumen. Kedua

pembuatan gang atau jalur jalan akan memudahkan alur lalu lintas

pengunjung. Ketiga penetapan item produk secara kesinambungan

beradasarkan katagori produk akan juga mempengaruhi konsumen.

Alokasi space dari toko terlebih dahulu harus direncanakan

dan diatur. Masing-masing toko memiliki sejumlah luas lantai untuk

tempat penjualan, tempat barang, tempat pramuniaga, dan tempat

konsumen. Store layout juga meliputi pengelompokan barang, baik

pengelompokan barang menurut fungsinya, pengelompokan barang

menurut motivasi pembelian, pengelompokan barang menurut segmen

pasar, maupun pengelompokan barang menurut kegunaan barang.

3. Tinjauan Tentang Keputusan Pembelian Konsumen

a. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari

konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai

faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu

produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas,

harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum

konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui

beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2) pencarian

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

informasi. (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5)

perilaku pascapembelian. Pengertian lain tentang Keputusan pembelian

menurut Schiffman dan Kanuk (2000: 437) adalah “the selection of an

option from two or alternative choice”. Dapat diartikan, keputusan

pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu

dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan

pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan

pembelian sebuah produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan

pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari

beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata.

Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian

dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.

b. Peranan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian

Menurut Swastha dan Handoko (2011) berpendapat bahwa lima

peran individu dalam sebuah keputusan membeli, yaitu:

1) Pengambilan inisiatif (initiator): individu yang mempunyai inisiatif

pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau

keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.

2) Orang yang mempengaruhi (influencer): individu yang mempengaruhi

keputusan untuk membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

3) Pembuat keputusan (decider): individu yang memutuskan apakah akan

membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan

dan dimana membelinya.

4) Pembeli (buyer): individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya.

5) Pemakai (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa

yang dibeli. (Hlm.13)

Sebuah perusahaan perlu mengenai peranan tersebut karena semua

peranan mengandung implikasi guna merancang produk, menentukan

pesan dan mengalokasikan biaya anggaran promosi serta membuat

program pemasaran yang sesuai dengan pembeli.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

c. Jenis Perilaku Pembelian

Jenis perilaku pembelian konsumen, adalah:

1) Perilaku pembelian kompleks

Para konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks ketika mereka

terlibat dalam pembelian produk yang mahal, jarang dibeli, berisiko,

mempunyai ekspresi pribadi yang tinggi dan menyadari adanya perbedaan

nyata antara berbagai merek. Pemasar perlu mengembangkan strategi-

strategi yang membantu pembeli dalam mempelajari atribut produk,

kedudukan merek perusahaan yang tinggi, menjelaskan manfaat

merek tersebut, keistimewaan produk dan memotivasi personil penjual

serta kenalan pembeli untuk mempengaruhi pilihan mereka.

2) Perilaku pembelian untuk kebiasaan

Disini keterlibatan konsumen rendah dan tidak ada perbedaan merek

yang signifikan.

3) Perilaku pembelian yang mengurangi ketidaksesuaian

Konsumen sangat terlibat dalam pembelian tetapi tidak melihat banyak

perbedaan dalam merek.

4) Perilaku pembelian yang mencari informasi

Keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan merek bersifat

nyata. Konsumen banyak melakukan peralihan merek dengan alasan

variasi dan bukan karena ketidakpuasan.

d. Tahap-tahap Keputusan Pembelian

Adapun tahap-tahap pengambilan keputusan menurut Philip Kotler dan

Gary Amstrong (2006: 179) sebagai berikut :

Proses Keputusan Pembelian

Gambar 2.1 Tahap Keputusan Pembelian

PengenalanKebutuhan

Tingkah LakuPasca

Pembelian

PencarianInformasi

EvaluasiAlternatif

KeputusanMembeli

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

1) Pengenalan Kebutuhan

Di sini pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan.

Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang

diinginkan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal (dari dalam

diri) dan rangsangan eksternal (lingkungan).

Pada tahap ini pemasar perlu mengenal berbagai hal yang dapat

menggerakkan kebutuhan atau minat tertentu konsumen. Para pemasar

perlu meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban apakah kebutuhan

yang dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua

itu muncul dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan

seseorang mencari produk tersebut.

2) Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari

informasi lebih banyak informasi, tetapi mungkin juga tidak. Bila

dorongan konsumen dan produk yang dapat memuaskan ada dalam

jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak,

konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan

pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.

Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber yaitu :

a. Sumber pribadi : keluarga, teman dan tetangga.

b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.

c. Sumber publik : media massa, organisasi penilai konsumen.

d. Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, menggunakan

produk.

Dalam hal ini perusahaan harus merancang bauran pemasannya

untuk membuat calon pembeli menyadari dan mengetahui merknya.

Perusahaan harus cermat mengenali sumber informasi konsumen dan arti

penting dari setiap sumber.

3) Evaluasi Alternatif

Pada tahap ini konsumen dihadapkan pada beberapa pilihan

produk yang akan dibelinya. Untuk itu konsumen melakukan evaluasi

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

terhadap barang mana yang benar-benar paling cocok untuk dibeli sesuai

dengan kebutuhan dan keinginannya. Bagaimana konsumen

mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-

masing individu dan situasi membeli spesifik.

Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui

bagaimana sebenarnya mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka

mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat

membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli.

4) Keputusan Membeli

Keputusan membeli merupakan tahap dari proses keputusan

membeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. Pada

umumnya, keputusan membeli yang dilakukan konsumen adalah

membeli poduk yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul

antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli yaitu sikap

orang lain dan situasi yang tidak diharapkan. Konsumen umumnya

membentuk niat membeli berdasarkan pada faktor pendapatan, harga dan

manfaat produk, akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan

bisa mengubah niat pembelian. Jadi pilihan dan niat untuk membeli tidak

selalu berakhir pada keputusan membeli barang yang sudah dipilih.

5) Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli poduk, konsumen akan merasa puas atau tidak

puas terhadap barang yang dibeli. Pembeli akan menentukan puas atau

tidak itu terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan prestasi

yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan,

konsumen akan merasa tidak puas. Kegiatan pemasar terus berlanjut

dalam menanggapi kepuasan dan ketidakpuasan ini agar daur hidup

produknya tidak menurun.

Dalam suatu pembelian produk, keputusan yang harus diambil

tidak selalu berurutan seperti di atas. Pada situasi pembelian seperti

penyelesaian ekstensif, keputusan yang diambil dapat bermula dari

penjual, karena penjual dapat membantu merumuskan perbedaan dengan

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

toko yang lain melalui pembentukan citra toko yang positif. Dengan

citra yang baik yang ditampilkan toko di mata masyarakat, khususnya

konsumen akan terciptalah kesan bahwa perusahaan itu benar-benar

memiliki kualitas yang dapat dipercaya.

e. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Sutisna ( mengutip pendapat Assael, 1992), ada tiga faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian yaitu

konsumen individu, lingkungan dan penerapan strategi pemasaran (2001).

Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen Assael (1992)

1) Konsumen Secara Individual

Pilihan untuk membeli suatu produk atau jasa dengan merek

tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen, seperti:

persepsi, karakteristik merek, sikap konsumen, kondisi geografis, gaya

hidup, dan karakteristik kepribadian. Hal tersebut akan mempengaruhi

pilihan individu terhadap berbagai alternatif merek yang tersedia.

PengaruhLingkungan

PenerapanStrategi

Pemasaran

PembuatanKeputusanPembelian

TanggapanKonsumen

Umpan Balik Bagi Pemasaran

KonsumenIndividu

Umpan Balik bagi Konsumen(Evaluasi pasca pembelian)

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2) Lingkungan yang Mempengaruhi Konsumen

Pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh lingkungan

yang mengitarinya. Ketika konsumen membeli suatu merek produk,

mungkin disadari oleh banyak pertimbangan seperti meniru teman

ataupun anggota keluarga lainnya yang telah membeli terlebih dahulu.

Jadi, interaksi sosial turut mempengaruhi pada pilihan merek produk

yang dibeli.

3) Strategi Pemasaran

Pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan

menggunakan stimuli-stimuli pemasaran seperti bauran pemasaran

agar konsumen bersedia memilih produk yang ditawarkan.

Berdasarkan ketiga faktor di atas, perusahaan hendaknya dapat

segera menganalisis tanggapan konsumen setelah mereka membuat suatu

keputusan dari tiga faktor yang mempengaruhinya. Konsumen akan

bereaksi melakukan pembelian berulang atau menghentikannya jika

merasa tidak puas, dan strategi pemasaran dalam hal ini berperan penting

sebagai ujung tombak dalam mempengaruhi keputusan konsumen.

f. Hubungan Store Image Terhadap Keputusan Pembelian

Hubungan store image terhadap keputusan pembelian konsumen terlihat

dari model peilaku konsumen yang ditemukan oleh Philip Kotler (2004:

183), adalah sebagai berikut :

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

g.h.i.j.k.l.m.n.o.p.q.r.

Gambaran 2.3 Model Perilaku Konsumen

(Sumber: Philip Kotler 2004: 183)

Berdasarkan gambar diatas keputusan pembelian di pengaruhi oleh

rangsangan pemasaran berupa bauran pemasaran, diantaranya products

(produk), ricing (harga), promotion (promosi), place (distribusi), people

(orang), physical evidence (bukti fisik), proces (proses produksi atau

operasi), dan costomer service (layanan pelanggan) dengan salah satu

atributnya physical Evidence (bukti fisik) yang memiliki 2 faktor yaitu

lingkungan fisik dan fasilitas-fasilitas pendukung perusahaan. Pada

lingkungan fisik terdapat store image, store atmospherics, dan store

environment. Oleh karena itu keputusan pembelian dapat pengaruhi oleh

store image yang dinyatakan oleh Mowen dan Minor (2001: 130) bahwa

“lingkungan toko yang berupa store image, store atmospherics, dan store

environment akan mempengaruhi perilaku konsumen untuk datang dan

membeli di sebuah toko.”

Rangsangan PemasaranBauran Pemasaran Jasa:1. Products (produk)2. Pricing (harga)3. Promotion

(promosi)4. Place (distribusi)5. People (orang)6. Physical Evidence

(bukti fisik)7. Proces (proses

produksi atauoperasi)

8. Costomer Service(layanan pelanggan)

(Fandy Tjiptono, 2000:31)

Physical Evidence(bukti fisik) :1. Lingkungan fisik

a. Store Imageb. Store

atmosphericsc. Store

environment2. Fasilitas-fasilitas

pendukungperusahaan

(Mowen dan Minor,2001: 130)

Keputusan PembelianKonsumen:1. Pengenalan

Kebutuhan2. Pencarian Informasi3. Evaluasi Alternatif4. Keputusan

PembelianKonsumen

5. Perilaku pascapembelian

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

5. Tinjauan Tentang Assalam Hypermarket

a. Assalam Hypermarket

Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang

retail. Perusahaan ini awalnya adalah merupakan usaha dari percetakan

buku Tiga Serangkai yang mencoba bisnis di bidang retail. Pada tahun 2001

perusahaan ini berdiri dengan nama Goro Batara Sakti, perusahaan ini

bertahan dalam waktu 5 tahun saja. Pada tahun 2005, kontrak kerja sama

dengan Goro Batara Sakti habis sehingga harus mengganti nama dari Goro

Assalam menjadi Assalam hypermarket. Assalam hypermarket dari tahun

2005 sampai sekarang berdiri dibawah Tiga Serangkai yang memiliki

Pondok Pesantren Assalam sehingga Assalam Hypermarket dikonsep sebagi

retail yang bernuansa islam. Assalam Hypermarket memiliki friendcise

yaitu Asgross, yang merupakan mitra yang bergerak dalam bidang retail.

Assalam Hypermarket terletak di pinggir kota Surakarta ,tepatnya

di jalan Ahmad Yani no 308 Pabelan, Kartosuro, Sukoharjo, Surakarta.

Assalam Hypermarket berada di area dengan luas tanah 30.000 m2,

sedangkan luas bangunan 10.149 m2. Assalam Hypermarket memliki store

yang luas dan exhibition hall yang luas dengan area perkulakan seluas 5.583

m2 dan luas exhibition hall 2.998 m2 yang dibuat untuk penyelengaraan

acara-acara promosi atau acara yang dibuat Assalam Hypermarket dan juga

untuk disewakan untuk beberapa kegiatan, contohnya basar buku islami

yang sering dibuat di Assalam Hypermarket.

Sistem penjualan yang dipakai pada Assalam Hypermarket ada tiga

jenis, yaitu Umum, Asgross, dan kring 33. Sistem penjualan umum

digunakan untuk melayani penjualan atau transaksi langsung melalui kasir

toko. Sistem penjualan Assgros digunakan untuk melayani transaksi

barang–barang Asgross dan Sistem penjualan dengan kring 33 yaitu sistem

penjualan yang dilakukan untuk melayani member atau perusahaan yang

bekerja sama dengan Assalam Hypermarket.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

b. Image Assalam Hypermarket

Assalam Hypermarkrt merupakan perusahaan retail yang memiliki

citra yang islami yang dimiliki oleh PT. Tiga Serangkai yang merupakan

unit perdagangan umum dari Pondok Pesantren Assalam. Assalam

Hypermarket memang menerapkan retail yang islami dengan pengelolaaan

manajemen dan sumber daya manusia yang islami terbukti dari pengelolaan

dana dengan menyumbangkan uang kembalian konsumen disalurkan pada

Solo Peduli.

Dalam pengelolaan Assalam Hypermarket juga mencitrakan islami

dengan menjual barang-barang yang halal, tidak mengandung alkohol,

musik islam 75%, karyawan yang menggunakan jilbab, dan lain-lain.

Didukung pula dengan kegiatan-kegiatan islami yang dilakukan Assalam

Hypermarket seperti Korban pada Idul Fitri dan Idul Adha, pengajian jumat,

keuntungan untuk zakat mail, dan lain-lain. Dan banyak kegiatan islami

yang dilakukan di Assalam Hypermarket seperti basar buku islam, lomba

azan, lomba ngaji dan lain-lain.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

penulis lakukan, yaitu sebagai berikut:

1. En Chi Chang, Bo Luan (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Chinese

consumers’ perception of hypermarket store image yang dilakukan di Beijing

Cina mengenai persepsi hypermarket store image pada konsumen Cina yang

dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap wawancara, survai, dan menggunakan

SPSS. Dari penelitian yang dilakukan terdapat 18 dimensi store image yang

mempengaruhi konsumen,yaitu: harga yang rendah, kualitas yang baik, luas

dan mendalamnya pilihan, nomer staf yang tersedia, kemampuan staf, layanan

sikap staf, efisiensi layanan keluar toko, lokasi nyaman, ketersediaan parkir,

jam buka, kemudahan mencari barang, eksterior/interior dekorasi, tata letak

toko, interior lingkungan, fasilitas fisik, promosi layanan, keanggotaan

layanan, dan reputasi. Hasil dari penelitian dengan sample 175 konsumen

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

menyatakan bahwa variable reputasi, kualitas yang baik, dan layanan sikap staf

mempunyai pengaruh yang paling signifikan diantara yang lain.

2. Patah Gunawan (2009) dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Citra

Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket Mandiri

Simpang Bahagia Medan menggunakan 5 variabel citra toko yaitu: lokasi toko,

produk, harga, pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik. Alat analisi

menggunakan regresi berganda dengan pengolahan SPSS. Hasil penelitian ini,

pertama adanya pengaruh antara variabel citra toko terdiri dari lokasi toko,

produk, harga, pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik secara simultan

terhadap keputusan pembelian konsumen. Kedua adanya pengaruh antara

variabel citra toko terdiri dari lokasi toko, produk, harga, pelayanan konsumen,

dan fasilitas fisik secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen.

Variabel citra toko yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen adalah variabel harga.

Pada penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu

terletak pada pokok masalah yang diangkat, pokok permasalahan yang saya teliti

adalah store image terhadap keputusan pembelian konsumen karena berdasarkan

kenyataannya Assalaam Hypermarket memiliki image yang kuat. Pada penelitian

ini variabel bebesnya terdiri dari lokasi (X1), produk (X2), harga (X3), pelayanan

konsumen (X4), dan fasilitas fisik (X5), sedangkan variabel terikatnya keputusan

pembelian konsumen. Pada alat analisis menggunakan uji validitas dan reliabelitas

dengan menggunakan uji prasyarat regresi berganda untuk menguji hipotesis

untuk mengetahui pengaruh store image terhadap keputusan pembelian konsumen

di Assalaam Hypermarket Surakarta.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alat berpikir yang dipergunakan dalam

penelitian yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah

mempunyai teori yang mendukung judul penelitian. Berdasarkan teori yang

mendukung penelitian ini, maka dibuat suatu kerangka berpikir sebagai berikut :

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Membangun image citra yang positif di mata konsumen merupakan salah

satu strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan yang ketat di

dalam bisnis retail sekarang ini. Image positive (citra positif) yang telah terbentuk

diharapkan dapat mempengaruhi perilaku konsumen khususnya dalam mengambil

keputusan pembelian, selain itu juga bagi perusahaan yang bersangkutan

perluasan lini produk atau pasar dapat dilaksanakan.

Hypermarket sebagai salah satu jenis bagian dari pengecer yang berbentuk

toko, juga menerapkan strategi ini dalam mempengaruhi keputusan konsumen.

Store Image dapat direfleksikan atau diproyeksikan ke dalam beberapa dimensi..

Dimensi-dimensi store image (citra toko) yang dimaksud adalah lokasi toko,

produk, harga, pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik.

Keputusan-keputusan yang akan diambil oleh konsumen atau pembeli

sebelum memilih toko dipengaruhi oleh perilaku konsumen itu sendiri. Perilaku

konsumen timbul karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor

tersebut meliputi faktor lingkungan, faktor perbedaan dan pengaruh individu dan

faktor psikologis. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan dalam menentukan

pengambilan keputusan pembelian konsumen dalam memilih toko. Sebelum

konsumen melakukan pembelian produk di suatu hypermarket atau toko,

konsumen mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai hypermarket atau

toko tersebut. Citra yang telah terbentuk di hypermarket diharapkan mampu

mempengaruhi keputusan pembeliannya.

Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas, maka kerangka berpikir

dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Variabel independent (X) Variabel dependent (Y)

Store Image

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang sebenarnya masih perlu dikaji secara empiris dengan melalui berbagai

pengujian. Atas dasar pengertian tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis

sebagai berikut :

1. Diduga ada pengaruh store image yang terdiri lokasi, produk, harga, pelayanan

konsumen, dan fasilitas fisik secara simultan terhadap keputusan pembelian

konsumen di Assalam Hypermarket Surakarta.

2. Diduga ada pengaruh store image yang terdiri lokasi, produk, harga, pelayanan

konsumen, dan fasilitas fisik secara parsial terhadap keputusan pembelian

konsumen di Assalam Hypermarket Surakarta.

Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Fasilitas Fisik (X5)

Pelayanan Konsumen (X4)

Harga (X3)

Produk (X2)

Lokasi (X1)

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat menunjukkan hal penting dalam suatu penelitian sebab di

tempat penelitian inilah diperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal yang

diperlukan sehubungan dengan kepentingan penelitian. Penelitian ini memilih

tempat di Assalam Hypermarket Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal sampai penulisan

laporan penelitian yang direncanakan dari bulan Febuari 2012 sampai dengan

Desember 2012.

Tabel 3.1 Waktu penelitianJenisKegiatan

Feb2012

Mar2012

April2012

Mei2012

Juni2012

Agust2012

Sep2012

Okt2012

Nov2012

Des2012

Jan

Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 11. Persiapan

Penelitiana. Penyusun

an Judulb. Penyusun

anProposal

c. Perizinan2. Perencan

aanpenelitian

3. PelaksanaanPenelitian

4. PenyusunanLaporan

5. Pelaksanaan ujiandan revisi

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini

yaitu untuk mengetahui pengaruh store image terhadap keputusan pembelian

konsumen di Assalam Hypermarket Surakarta pada tahun 2012, maka rancangan

penelitian disusun sebagai berikut :

Store Image dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel yaitu lokasi

(X1), produk (X2), harga (X3), pelayanan konsumen (X4) dan fasilitas fisik (X5).

Sedangkan variabel Y adalah keputusan pembelian konsumen di Assalam

Hypermarket. Kedua variabel akan melalui proses pengolahan data untuk

diorganisasikan ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.

Kegiatan yang dilakukan adalah mengatur urutan data serta mengorganisasikan ke

dalam suatu pola dasar sehingga mudah dilakukan penafsiran. Hubungan antar

variabel diidentifikasi sebagai hubungan fungsional yaitu variabel bebas

mempengaruhi variabel terikat yang akan diuji melalui regresi linier berganda

dengan bantuan program SPSS 19 for windows.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Arikunto mengemukakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian” (2010: 173). Pengertian lain dikemukakan oleh Sugiyono,

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan” (2012: 80). Menurut dua

pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan

individu yang menjadi subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini

merupakan populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlah

populasinya secara pasti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pengunjung di Assalam Hypermarket Surakarta pada tahun 2012.

2. Sampel

Menurut Siswandari, “Sampel merupakan sebagian anggota populasi”

(2009: 5). Pengertian lain dikemukakan oleh Arikunto,“Sampel adalah

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (2010: 174). Menentukan besarnya

sampel merupakan salah satu masalah penelitian yang rumit, karena sulit

merumuskan kriteria bagi sifat representatif dan kewajaran yang ditentukan

sebagai syarat sampel. Sifat representatif penting sebagai syarat sampel sebab

data atau kesimpulan diperoleh dari sampel yang terbatas itu dipakai sebagai

dasar untuk meramalkan sesuatu di dalam populasi dan merupakan kesimpulan

penelitian.

Menurut Hair, Joseph F penentuan besarnya sampel untuk populasi

infinite atau populasi yang tidak diketahui jumlahnya secara pasti untuk

penelitian dengan analisis regresi berganda berikut ini :

In addition to its role in determining statistical power, sample size also affectsthe generalizability of results by the ratio of observations to independentvariables. A general rule is that the ratio should never fall below 5 to 1,meaning that there should be five observations are made for each independentvariable in the variate. Althought the minimum ratio is 5 to 1, desired level isbetween 15 to 20 observations for each independent variable. When this levelis reached, the result should be generalized if the sample is representative.However, if a stepwise procedure is employed, the recommended levelincreases to 50 to 1 because this technique selects only the strongestrelationship within the data set and suffers from a greater tendency to becomesample-specific. In cases for which the available sample does not meet thesecriteria, the researcher should be certain to validate the generalizability of theresults (2010 : 175).

Berdasarkan Hair, Joseph F penentuan besarnya sampel dapat

dilakukan dengan cara mengalikan jumlah variabel bebas dengan tingkatan

perkalian 15 sampai 20. Atas dasar inilah maka jumlah sampel yang akan

digunakan sebesar:===Maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 100 sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai

kriteria sampel yaitu: konsumen Assalaam Hypermarket yang telah melakukan

keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket, bersedia mengisi kuesioner

yang telah diajukan, berusia 15 tahun ke atas dengan asumsi telah mengetahui

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

keputusan pembelian yang dilakukan konsumen, berkelamin wanita atau pria,

dan bukan merupakan pramuniaga atau karyawan Assalaam Hypermarket.

D. Teknik Pengambilan Sampling

Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

adalah teknik Non Probability Sampling. Menurut Sugiyono, “Non Probability

Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel” (2010: 120). Non Probability Sampling meliputi sampling sistematis,

sampling kuota, sampling aksidental, sampling jenuh, purposive sampling, dan

snowball sampling.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan quota

sampling dan accidental sampling. Quota sampling adalah teknik untuk

menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai

dengan jumlah yang diinginkan. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

sebesar 100 orang. Accidental sampling merupakan teknik pengambilan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu

dengan peneliti dapat dijadikan sampel, bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data. Penelitian ini menggunakan teknik

accidental sampling dikarenakan tidak diketahui berapa banyak jumlah konsumen

yang saat itu melakukan keputusan pembelian di Assalam Hypermarket sehingga

pengumpulan sempel dengan memberikan angket atau instrumen pertanyaan pada

siapa saja yang ditemui peneliti dengan ketentuan saat itu melakukan keputusan

pembelian di Assalam Hypermarket.

Pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menemui subyek yang

memenuhi persyaratan ciri-ciri populasi, tanpa menghiraukan dari mana asal

subjek tersebut selama masih dalam populasi. Biasanya yang ditemui adalah

subjek yang mudah dijumpai, sehingga pengumpulan datanya mudah. Hal yang

penting untuk diperhatikan di sini adalah terpenuhinya jumlah (quotum) yang

telah ditetapkan.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

E. Pengumpulan Data

Menurut Arikunto menyatakan bahwa “Teknik pengumpulan data adalah

bagaimana peneliti menemukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data

kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu instrumen” (2010: 265). Teknik

pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan berpengaruh

terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif

karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan

hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik pengumpulan datanya maka

mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.

1. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Menurut Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi

dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam

bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan.

Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam

bentuk angka. Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif.

b. Sumber Data

Menurut Arikunto mengatakan bahwa “Sumber data dalam

penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh” (2006: 129).

Penelitian tidak mungkin diselenggarakan di sembarang tempat, melainkan

di tempat yang sudah ditentukan. Menurut Sugiyono mengatakan bahwa

“Data primer adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data,

sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumentasi” (2012: 224). Data primer dalam penelitian ini diperoleh

langsung dari konsumen selaku responden melalui daftar pertanyaan yang

berupa angket, untuk memperoleh data mengenai keputusan pembelian

konsumen atas store image atau citra toko yang ditampilkan oleh Assalam

Hypermarket. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik

Surakarta berupa data retail di Surakarta.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Metode Pengumpulan Data

Kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai

metode atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner dan

dokumentasi.

a. Pengertian Angket atau Kuesioner

Menurut Sugiyono mengatakan bahwa “Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya” (2012: 142). Pengertian lain

dikemukakan oleh menurut Arikunto berpendapat bahwa “Kuesioner

adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang diketahuinya” (2010: 193). Dari pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

b. Macam-macam Angket atau Kuesioner

Arikunto (2010) mengemukakan bahwa angket atau

kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan

beberapa sudut pandang, yaitu:

1) Dipandang dari cara menjawaba) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden

untuk menjawab dengan kalimat sendiri.b) Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih.2) Dipandang dari jawaban yang diberikan

a) Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya.b) Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang

responden.3) Dipandang dari bentuknya

a) Kuesioner pilihan ganda sama dengan kuesioner tertutup.b) Kuesioner lisan sama dengan kuesioner terbuka.c) Check list () yaitu sebuah daftar dan responden tinggal

membutuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.d) Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan yang

diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan,

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju (hlm.194).

Dalam penelitian ini, kuesioner yang peneliti gunakan yaitu

kuesioner bentuk langsung tertutup dengan model rating scale. Sedangkan

skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

Menurut Sugiyono (2010: 132) mengatakan bahwa “Skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

tentang fenomena sosial”. Menurut Sugiyono (2010: 133) jawaban setiap

instrumen yang menggunakan data likert mempunyai gradasi penilaian

sebagai berikut:

1. Sangat setuju

2. Setuju

3. Ragu-ragu

4. Tidak setuju

5. Sangat tidak setuju

Penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat

dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda dan

dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif

jawaban tersebut. Hal ini sesuai pendapat Arikunto (2010) yang menyatakan

bahwa:

Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif,karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karenadirasa paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) danalasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatifpilihannya hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju” dan “Setuju” ada diposisi kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain yaitu “Tidak Setuju”dan “Sangat Tidak Setuju” di sisi kubu akhir (atau awal). Dalam hal inidapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya beradapada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikianjuga dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah“Tidak Setuju” (hlm. 195).

Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrument mempunyai

empat alternatif jawaban. Pengukuran store image yang diciptakan dan

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

keputusan pembelian digunakan model skala likert dengan operasional

pengukurannya sebagai berikut:

1. SS : Sangat setuju bobot 4.

2. S : Setuju bobot 3.

3. TS :Tidak setuju bobot 2.

4. STS : Sangat tidak setuju bobot 1.

c. Syarat-syarat Penulisan Kuesioner yang Baik

Menurut Slamet (2006) syarat-syarat penulisan kuesioner yang baik yaitu:

1) Beri judul penelitian pada sampul kuesioner.

2) Tunjukkan surat keterangan dan surat ijin.

3) Singkirkan pertanyaan yang peka yang tidak perlu.

4) Buatlah kesan bahwa responden itu adalah “orang penting”.

5) Peneliti bermaksud memperoleh kenyataan.

6) Jawaban yang diinginkan peneliti adalah apa yang dirasakan responden

dan pendapat responden.

7) Berikan penjelasan dan contoh atau memperdalam maksud pertanyaan.

F. Validitas Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto mengatakan bahwa “Instrumen yang baik harus

memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan reliabel” (2010: 203).

Untuk lebih jelasnya akan peneliti jabarkan sebagai berikut:

1. Validitas

Menurut Arikunto “validitas adalah suatu ukuran yang

menunujukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instumen” (2010:

211). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

kita inginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Untuk menguji validitas konstruk dilakukan dengan cara

mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya.

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini

adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

= ∑ − (∑ ) (∑ ){ ∑ − (∑ ) } { ∑ − (∑ ) }Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi suatu butir

N = Cacah objek

X = Skor butir

Y = Skor total (Arikunto, 2010: 213).

Instumen dikatakan valid apabila nilai korelasi (pearson

correlation) adalah positif dan lebih besar dari 0,3 (Sugiyono, 2010)

2. Reliabilitas

Reliabilitas instrumen dapat diartikan bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasikan data yang dapat dipercaya juga. Menurut

Arikunto menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian

bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik” (2010: 221).

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha sebagai

berikut:= ( − 1) 1 − ∑Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan∑ = Jumlah varian butir

= Varian total (Arikunto, 2010: 223).

Menurut Priyatno “Suatu instrumen dapat dikatakan

reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6”

(2008: 26).

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

G. Analisi Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

mengolah data hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik statistik karena

data yang diambil peneliti merupakan data kuantitatif sedangkan teknik analisis

data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda. Arikunto

menyatakan ”Regresi berganda (multiple regression) adalah suatu peluasan dari

teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan

prediksi terhadap variabel terikat” (2007: 295) sehingga regresi ganda merupakan

analisis tentang hubungan antara satu dependent variable dengan dua atau lebih

independent variable.

Ada pun beberapa persyaratan yang harus diuji kebenarannya sebelum

melakukan analisis data adalah:

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Normalitas

Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan

dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini, data

untuk setiap variabel diuji normalitasnya. Deteksi normalitas dapat

diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada

suatu grafik. Menurut Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan

keputusan yang digunakan sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Multikolinearitas

Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah

terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel

bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-

variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk

mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi

tersebut tidak saling berkorelasi. Cara mendeteksinya adalah dengan

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), dimana

menurut Singgih Santoso dalam Aniek Hindrayani dan Salman Alfarisy

Totalia (2010: 201) jika nilai VIF di sekitar angka 1 dan angka Tolerance

mendekati 1, maka model regresi diindikasikan bebas dari

multikolinearitas.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah

terjadi penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar

observasi satu ke observasi lain. Heteroskedastisitas digunakan untuk

mengetahui apakah variabel pengganggu dalam persamaan regresi

mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk mengetahui terjadinya

heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada

scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised

Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Menurut

Santoso (2001) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan

dengan gambar tersebut adalah:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit)

maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak

terdapat masalah heterokedastisitas.

d. Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah

antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling

mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi

mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin

Watson). Menurut Santoso (2001) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:

1) Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.

2) Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada

autokorelasi.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3) Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.

e. Linearitas

Uji Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan

linier antara variabel X dan Y. Penelitian ini menggunakan plot antara X

versus Y. Menurut Siswandari, “jika plot yang bersangkutan

menggambarkan suatu garis lurus maka asumsi pertama ini sudah

terpenuhi” arti tidak berpola dengan persebaran dari kiri bawah ke kanan

atas maka dapat dikatakan tidak terjadi mispesifikasi pada fungsi regresi,

hal ini bararti bahwa hubungan antara variabal X dan Y adalah linier”

(2000: 35).

2. Uji Hipotesis

a. Menghitung Pesamaan Garis Regresi Linier Ganda

Analisis Regresi Linear Berganda adalah hubungan secara linier

antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,...Xn) dengan variabel

dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing

variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk

memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi

linear bergandanya dituliskan:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ b5X5

Ketrangan :

Y = Keputusan pembelian.

X1 = Elemen lokasi

X2 = Elemen produk

X3 = Elemen harga

X4 = Elemen fasilitas fisik

X5 = Elemen pelayanan konsumen

a = Bilangan konstanta

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

(Sudjana, 2002)

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b. Uji F

Priyatn (2008) mengatakan uji F digunakan untuk mengetahui

variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikat. Atau untuk mengetahui apakah

model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau

tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk

populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05.

Adapun langkah-langkah dari uji F adalah sebagai berikut :

1) Hipotesis

Ha : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0

Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama

variabel independen (Store Imaget) terhadap variabel dependen

(Keputusan Pembelian).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0

Berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel

independen (Store Image) terhadap variabel dependen (Keputusan

Pembelian).

2) Tingkat signifikasi ( ) = 5 %

3) Rumus uji F= ( − 1)⁄(1 − ) ( − )⁄Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah observasi

k = Jumlah variabel

4) Kriteria pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung F tabel atau probabilitas

nilai F atau signifikan 0,05.

Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung Ft abel atau probabilitas

nilai F atau signifikansi 0,05.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu

dengan melihat tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas <

0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama variabel bebas (Store Image) terhadap variabel terikat

(Keputusan Pembelian) dan model regresi bisa dipakai untuk

memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi > 0,05 maka

tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara

variabel bebas (Store Image) terhadap variabel terikat (Keputusan

Pembelian).

c. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.

Adapun langkah-langkah dari uji t adalah sebagai berikut :

1) Hipotesis

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0

Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel

independen (citra hypermarket) terhadap variabel dependen

(Keputusan Pembelian).

Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0

Berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel

independen (citra hypermarket) terhadap variabel dependen

(Keputusan Pembelian).

2) Tingkat signifikasi ( ) = 5%

3) Rumus uji t

=Keterangan:

= Koefisien regresi

= Standar error koefisien regresi

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

4) Kriteria pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung t tabel atau probabilitas

nilai t atau signifikan 0,05.

Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung t tabel atau probabilitas

nilai t atau signifikansi 0,05.

Uji t dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 19, yaitu

dengan melihat tabel coefficients pada kolom sig. Jika probabilitas

nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat

pengaruh secara parsial antara variabel bebas (Store Image) terhadap

variabel terikat (Keputusan Pembelian). Atau jika probabilitas nilai t

atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat.

d. Koefisien Determinasi (adjusted R square)

Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau presentase

total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas

secara bersama-sama. Menggunakan Adjusted R Square karena dalam

regresi ini menggunakan lebih dari dua variabel bebas.

Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model

Summary. Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa prosentase

yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel

terikat. Dan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel

lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Store Image Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen di Assalaam Hypermarket Surakarta Tahun 2012” ini

menggunakan lima variabel bebas dan satu variabel terikat. Lima variabel bebas

tersebut yaitu lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik. Satu

variabel terikatnya adalah keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan data

induk penelitian penyebaran angket kepada pengunjung yang melakukan

keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket, maka deskripsi data variabel

lokasi (X1), variabel produk (X2), variabel harga (X3), variabel pelayanan

konsumen (X4), variabel fasilitas fisik (X5) dan variabel keputusan pembelian (Y),

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1 Deskripsi Data StatistikDescriptive Statistics

N Minimum Maximum MeanStd.

DeviationLokasi 100 9 22 16.86 2.331Produk 100 16 27 22.11 2.441Harga 100 8 15 12.07 1.506PelayananKonsumen

100 8 15 11.68 1.483

Fasilitas Fisik 100 11 24 17.55 2.341KeputusanPembelian

100 21 35 28.91 2.594

Valid N (listwise) 100

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Deskripsi data di atas menunjukkan jumlah responden dalam penelitian

pengaruh store image terhadap keputusan pembelian konsumen di Assalaam

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Hypermarket Surakarta tahun 2012 untuk 100 responden pengunjung Assalaam

Hypermarket. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat diketahui variabel lokasi

memiliki skor minimum 9, skor maksimum 22, rata-rata 16,86 dan standar deviasi

2,331. Variabel produk diperoleh skor minimum 16, skor maksimum 27, rata-rata

22,11 dan standar deviasi 2,441. Variabel harga diperoleh skor minimum 8, skor

maksimum 15, rata-rata 12,07 dan standar deviasi 1,506. Variabel pelayanan

konsumen diperoleh skor minimum 8, skor maksimum 15, rata-rata 11,68 dan

standar deviasi 1,483. Variabel fasilitas fisik diperoleh skor minimum 11, skor

maksimum 24, rata-rata 17,55 dan standar deviasi 2,341. Variabel keputusan

pembelian diperoleh skor minimum 21, skor maksimum 35, rata-rata 28,91 dan

standar deviasi 2,594.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk

analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

1. Uji Normalitas

Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat

diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu

grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji

normalitas bisa dilihat dalam gambar berikut:

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Sumber: data primer diolah (2012)Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual

Gambar di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Hal ini berarti regesi layak digunakan untuk memprediksi variabel

store image yang terdiri dari lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen, dan

fasilitas fisik.

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Cara

mendeteksinya adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance

Inflation Factor (VIF), dimana menurut Singgih Santoso dalam Aniek

Hindrayani dan Salman Alfarisy Totalia (2010: 201) jika nilai VIF di sekitar

angka 1 dan angka Tolerance mendekati 1, maka model regresi diindikasikan

bebas dari multikolinearitas.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 4.2 Uji MultikolinearitasCoefficientsa

ModelCollinearity Statistics

Tolerance VIF1 (Constant)

Lokasi .900 1.111Produk .836 1.196Harga .870 1.149Pelayanan Konsumen .741 1.350Fasilitas Fisik .865 1.156

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance

kelima variabel bebas mendekati 1 dan VIF di sekitar angka 1. Maka, dapat

disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah multikolinearitas. Hal

ini berarti tidak terjadi masalah multikolinearitas pada variabel store image

yang dapat digunakan untuk memprediksi variabel store image yang terdiri

dari lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heteroskedastisistas dalam

penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber: Data Primer Diolah (2012)Gambar 4.2 Scatterplot Regression Standardized Residual

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik menyebar secara acak, tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas

maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat

masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dapat digunakan untuk

untuk memprediksi pengaruh store image terhadap keputusan pembelian

konsumen.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel

pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Hasil

uji autokorelasi dalam penelitian ini bisa dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Uji AutokorelasiModel Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

1 .721a .520 .494 1.845 1.629Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W sebesar 1,629.

Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1,629 < 2), dengan demikian

model regresi terbebas dari masalah autokorelasi yang dapat digunakan untuk

memprediksi variabel store image yang terdiri dari lokasi, produk, harga,

pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik.

5. Uji Linearitas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Hasil uji linearitas dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

a. Lokasi (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Gambar 4.3 Plot Lokasi (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan plot antara variabel lokasi (X1) dengan variebel

keputusan pembelian (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot

menggambarkan garis lurus dan naik dari kiri bawah ke kanan atas, maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas yang

dapat digunakan untuk untuk memprediksi pengaruh store image

terhadap keputusan pembelian konsumen.

b. Produk (X2) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Gambar 4.4 Plot Produk (X2) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Berdasarkan plot antara variabel produk (X2) dengan variebel

keputusan pembelian (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot

menggambarkan garis lurus dan naik dari kiri bawah ke kanan atas, maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas yang

dapat digunakan untuk untuk memprediksi pengaruh store image

terhadap keputusan pembelian konsumen.

c. Harga (X3) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Gambar 4.5 Plot Harga (X3) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan plot antara variabel harga (X3) dengan variebel

keputusan pembelian (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot

menggambarkan garis lurus dan naik dari kiri bawah ke kanan atas, maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas yang

dapat digunakan untuk untuk memprediksi pengaruh store image

terhadap keputusan pembelian konsumen.

d. Pelayanan Konsumen (X4) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Gambar 4.6 Plot Pelayanan Konsumen (X4) dengan KeputusanPembelian (Y)

Berdasarkan plot antara variabel pelayanan konsumen (X4)

dengan variebel keputusan pembelian (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot

menggambarkan garis lurus dan naik dari kiri bawah ke kanan atas, maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas yang

dapat digunakan untuk untuk memprediksi pengaruh store image

terhadap keputusan pembelian konsumen.

e. Fasilitas Fisik (X5) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Gambar 4.7 Plot Fasilitas Fisik (X5) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Berdasarkan plot antara variabel fasilitas fisik (X5) dengan

variebel keputusan pembelian (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot

menggambarkan garis lurus dan naik dari kiri bawah ke kanan atas, maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas

yang dapat digunakan untuk untuk memprediksi pengaruh store image

terhadap keputusan pembelian konsumen.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan

yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila

hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan

ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.

1. Regresi Ganda

Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 19 for windows

diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:

Tabel 4.4 Koefisien RegresiCoefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 3.858 2.538 1.520 .132

Lokasi .226 .084 .203 2.697 .008Produk .303 .083 .285 3.648 .000Harga .448 .132 .260 3.395 .001PelayananKonsumen

.383 .145 .219 2.635 .010

Fasilitas Fisik .265 .085 .240 3.119 .002Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Berdasarkan tabel coefficients di atas, maka persamaan regresi yang diperoleh

adalah sebagai berikut:

Y = 3,858 + 0,226 X1 + 0,303 X2 + 0,448 X3 + 0,383 X4 + 0,265 X5

Keterangan:

Y : Keputusan Pembelian

X1 : Lokasi

X2 : Produk

X3 : Harga

X4 : Pelayanan Konsumen

X5 : Fasilitas Fisik

Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai

berikut:

a. Konstanta / intersep sebesar 3,858 secara matematis menyatakan bahwa

jika nilai variabel bebas X1, X2, X3, X4, dan X5 sama dengan nol maka

nilai Y adalah 3,858. Dalam penelitian ini variabel bebas X1, X2, X3 dan

X4 tidak mungkin sama dengan nol dan nilainya tidak mungkin negatif.

Nilai intersep atau konstanta tidak selalu berarti karena seringkali

jangkauan nilai variabel bebas tidak memasukkan nol sebagai salah satu

nilai yang diamati.

b. Koefisien regresi variabel lokasi (X1) sebesar 0,226 artinya lokasi

mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan

pembelian. Sedangkan koefisien 0,226 berarti bahwa peningkatan satu

satuan variabel lokasi dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan

menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,226 satuan.

c. Koefisien regresi variabel produk (X2) sebesar 0,303 artinya produk

mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan

pembelian. Sedangkan koefisien 0,303 berarti bahwa peningkatan satu

satuan variabel produk dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan

menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,303 satuan.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

d. Koefisien regresi variabel harga (X3) sebesar 0,448 artinya harga

mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan

pembelian. Sedangkan koefisien 0,448 berarti bahwa peningkatan satu

satuan variabel harga dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan

menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,448 satuan.

e. Koefisien regresi variabel pelayanan konsumen (X4) sebesar 0,383

artinya assurance mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel

keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0,383 berarti bahwa

peningkatan satu satuan variabel pelayanan konsumen dengan asumsi

variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan

pembelian sebesar 0,383 satuan.

f. Koefisien regresi variabel fasilitas fisik (X5) sebesar 0,265 artinya

fasilitas fisik mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel

keputusan pembelian. Sedangkan koefisien 0,265 berarti bahwa

peningkatan satu satuan variabel fasilitas fisik dengan asumsi variabel

bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian

sebesar 0,265 satuan.

Variabel harga memiliki nilai koefisien terbesar dibanding dengan

variabel bebas lainnya, sehingga variabel harga (X2) memiliki pengaruh

paling besar terhadap keputusan pembelian (Y).

2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-

sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

a. Hipotesis

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara store image secara

simultan terhadap keputusan pembelian konsumen di Assalaam

Hypermarket Surakarta tahun 2012.

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara store image secara

simultan terhadap keputusan pembelian konsumen di Assalaam

Hypermarket Surakarta tahun 2012.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

b. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05

Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05

c. Nilai Probabilitas

Nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang

signifikan secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat dan

model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat.

Tabel 4.5 ANOVA

ANOVAb

ModelSum ofSquares Df

MeanSquare F Sig.

1 Regression 346.245 5 69.249 20.345 .000a

Residual 319.945 94 3.404Total 666.190 99

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai probabilitas

dalam kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05.

Maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh

yang signifikan secara simultan antara variabel store image yang terdiri

dari lima sub variabel yaitu lokasi (X1), produk (X2), harga (X3),

pelayanan konsumen (X4), fasilitas fisik (X5) terhadap keputusan

pembelian di Assalam Hypermaret (Y).

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

3. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing

variabel.

a. Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh antara store image secara parsial terhadap

keputusan pembelian konsumen di Assalaam Hypermarket

Surakarta tahun 2012.

Ha : ada pengaruh store image secara parsial terhadap keputusan

pembelian konsumen di Assalaam Hypermarket Surakarta tahun

2012.

b. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05

Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05

c. Nilai Probabilitas

Tabel 4.6 CoefficientsCoefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.BStd.

Error Beta1 (Constant) 3.858 2.538 1.520 .132

Lokasi .226 .084 .203 2.697 .008Produk .303 .083 .285 3.648 .000Harga .448 .132 .260 3.395 .001PelayananKonsumen

.383 .145 .219 2.635 .010

FasilitasFisik

.265 .085 .240 3.119 .002

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berdasarkan tabel coefficients di atas bisa dilihat bahwa:

1) Nilai probabilitas lokasi (X1) adalah 0,008. Nilai probabilitas ini

lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh

yang signifikan secara parsial antara variabel lokasi (X1) terhadap

variabel keputusan pembelian (Y).

2) Nilai probabilitas produk (X2) adalah 0,000. Nilai probabilitas ini

lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh

yang signifikan secara parsial antara variabel produk (X2) terhadap

variabel keputusan pembelian (Y).

3) Nilai probabilitas harga (X3) adalah 0,001. Nilai probabilitas ini

lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh

yang signifikan secara parsial antara variabel harga (X3) terhadap

variabel keputusan pembelian (Y).

4) Nilai probabilitas pelayanan konsumen (X4) adalah 0,010. Nilai

probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga

terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

pelayanan konsumen (X4) terhadap variabel keputusan pembelian

(Y).

5) Nilai probabilitas fasilitas fisik (X5) adalah 0,002. Nilai probabilitas

ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh

yang signifikan secara parsial antara variabel fasilitas fisik (X5)

terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R Squared)

Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan proporsi atau

presentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas

secara bersama-sama. Adapun besarnya koefisien determinasi dalam

penelitian ini dapat dilihat dalah tabel berikut:

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 4.7 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square1 .721a .520 .494

Sumber: Data Primer Diolah (2012)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa besarnya koefisien

determinasi (adjusted R rquared) adalah 0,494. Hal ini berarti bahwa 49,4%

variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel store image yang

terdiri dari lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik,

sedangkan sisanya (100% – 49,4% = 50,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Hasil koefisien determinasi (adjusted R rquared) adalah 49,4%

artinya keputusan pembelian konsumen Assalaam Hypermarket berpengaruh

49,4% dari store image yang terbentuk di Assalaam Hypermarket yang

terbentuk dari lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik

yang ada di Assalaam Hypermarket. Sisanya 50,6% di pengaruhi faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu konsumen secara

individual, lingkungan yang mempengaruhi konsumen, dan strategi

pemasaran Assalaam Hypermarket. Penelitian ini memiliki pengaruh sebesar

49,6% karena store image yang terbentuk di Assalaam Hypermarket sudah

kuat dan rata-rata konsumen yang memiliki keputusan pembelian di

Assalaam Hypermarket merupakan konsumen yang sudah loyal pada

Assalaam Hypermarket.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Penafsiran Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan analisis data dalam penelitian ini melalui SPSS 19

for windows, hasil pengolahan data membuktikan bahwa seluruh variabel

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

yang ada di dalam store image yang terdiri atas lima variabel yaitu lokasi,

produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik berpengaruh signifikan

terhadap variabel keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket. Hal

tersebut dapat dilihat pada hasil analisis regresi linier berganda yang

diperoleh persamaan garis regresi

Y = 3,858 + 0,226 X1 + 0,303 X2 + 0,448 X3 + 0,383 X4 + 0,265 X5

Nilai koefisien regresi positif diartikan bahwa seluruh variabel

independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen, peningkatan

variabel independen akan meningkatkan variabel dependen.

Untuk menguji persamaan garis tersebut digunakan uji F dan uji t

sebagai alat prediksi. Berdasarkan perhitungan diperoleh :

a. Pengaruh Store Image Secara Simultan terhadap Keputusan

Pembelian

Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji F, nilai probabilitas

pada kolom sig sebesar 0,000 ≤ 0,05. Hasil penelitian membuktikan bahwa

store image yang terdiri dari lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen,

dan fasilitas fisik terhadap keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket

Surakarta tahun 2012. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa jika store

image yang terdiri dari lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen, dan

fasilitas fisik bila ditingkatkan satu tingkatan, maka akan diikuti dengan

meningkatnya keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket, dan

sebaliknya apabila variabel store image yang terdiri dari lokasi, produk,

harga, pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik menurun satu tingkatan

maka akan diikuti dengan menurunnya keputusan pembelian di Assalaam

Hypermarket. Dengan demikian agar keputusan pembelian lebih

meningkat, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Assalaam

Hypermarket khususnya bagian harga adalah dengan meningkatkan harga

yang murah, diskon harga pada hari tertentu, dan kemudahan cara

pembayaran.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

b. Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang

signifikan dari variabel lokasi terhadap keputusan pembelian di Assalaam

Hypermarket Surakarta tahun 2012 dengan nilai probabilitas lokasi adalah

0,008. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak,

sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

lokasi (X1) terhadap variabel keputusan pembelian di Assalaam

Hypermarket (Y).

Koefisien regresi untuk variabel lokasi menunjukkan nilai positif

sebesar 0,226. Nilai positif berarti bahwa lokasi memberikan pengaruh

positif terhadap keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket. Nilai

koefisien sebesar 0,226 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat

variabel lokasi dengan asumsi variabel store image lainnya berupa produk,

harga, pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik konstan akan menyebabkan

kenaikan keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket sebesar 0,226.

c. Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang

signifikan dari variabel produk terhadap keputusan pembelian di Assalaam

Hypermarket Surakarta tahun 2012 dengan nilai probabilitas produk

adalah 0,000. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk yang ada di Assalaam

Hypermarket berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Assalaam

Hypermarket .

Koefisien regresi untuk variabel produk menunjukkan nilai positif

sebesar 0,303. Artinya produk memberikan pengaruh positif terhadap

keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket . Nilai koefisien sebesar

0,303 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat variabel produk

dengan asumsi variabel store image lainnya berupa lokasi, harga,

pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik konstan akan menyebabkan

kenaikan tingkat keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket sebesar

0,303.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

d. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang

signifikan dari variabel harga terhadap keputusan pembelian di Assalaam

Hypermarket Surakarta tahun 2012 dengan nilai probalitas 0,001 lebih

kecil dari 0,05. Hal ini berarti harga secara signifikan berpengaruh dalam

membentuk keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa harga yang ada di Assalaam Hypermarket

berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket .

Koefisien regresi untuk variabel harga menunjukkan nilai positif

sebesar 0,448. Artinya harga memberikan pengaruh positif terhadap

keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket. Nilai koefisien sebesar

0,448 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat variabel harga

dengan asumsi variabel store image lainnya berupa lokasi, produk,

pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik konstan akan menyebabkan

kenaikan keputusan pembelian konsumen di Assalaam Hypermarket

sebesar 0,448.

e. Pengaruh Pelayanan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang

signifikan dari variabel pelayanan konsumen terhadap keputusan

pembelian di Assalaam Hypermarket Surakarta tahun 2012 dengan nilai

probalitas 0,010 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti pelayanan konsumen

secara signifikan berpengaruh dalam membentuk keputusan pembelian di

Assalaam Hypermarket. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelayanan

konsumen yang diciptakan Assalaam Hypermarket berpengaruh terhadap

keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket.

Koefisien regresi untuk variabel pelayanan konsumen

menunjukkan nilai positif sebesar 0,373. Artinya pelayanan konsumen

memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian di Assalaam

Hypermarket. Nilai koefisien sebesar 0,373 berarti bahwa dengan

meningkatkan satu tingkat variabel pelayanan konsumen dengan asumsi

variabel store image lainnya berupa lokasi, produk, harga, dan fasilitas

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

fisik konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian konsumen

di Assalaam Hypermarket sebesar 0,373.

f. Pengaruh Fasilitas Fisik Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil analisis uji t terbukti bahwa ada pengaruh yang

signifikan dari variabel fasilitas fisik terhadap keputusan pembelian di

Assalaam Hypermarket Surakarta tahun 2012 dengan nilai probalitas

0,002 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti fasilitas fisik secara signifikan

berpengaruh dalam membentuk keputusan pembelian di Assalaam

Hypermarket. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fasilitas fisik yang

diciptakan Assalaam Hypermarket berpengaruh terhadap keputusan

pembelian di Assalaam Hypermarket .

Koefisien regresi untuk variabel fasilitas fisik menunjukkan nilai

positif sebesar 0,202 Artinya fasilitas fisik memberikan pengaruh positif

terhadap keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket. Nilai koefisien

sebesar 0,265 berarti bahwa dengan meningkatkan satu tingkat variabel

fasilitas fisik dengan asumsi variabel store image lainnya berupa lokasi,

produk, harga, dan pelayanan kosumen konstan akan menyebabkan

kenaikan keputusan pembelian konsumen di Assalaam Hypermarket

sebesar 0,265.

2. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Pada tabel 4.5 ANOVA dilihat bahwa nilai probabilitas dalam kolom Sig.

adalah 0.000, dimana bila nilai Sig. 0,000 ≤ 0,05 maka bisa disimpulkan

Ho di tolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan positif antara

store image yang terdiri dari lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen

dan fasilitas fisik secara simultan terhadap keputusan pembelian

konsumen di Assalaam Hypermarket.

b. Pada tabel 4.6 Coefficients dilihat bahwa nilai probabilitas dalam kolom

Sig. lokasi adalah 0.008, dimana bila nilai Sig. 0,008 ≤ 0,05 maka bisa

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

disimpulkan Ho di tolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan

positif antara lokasi secara parsial terhadap keputusan pembelian

konsumen di Assalaam Hypermarket.

c. Pada tabel 4.6 Coefficients dilihat bahwa nilai probabilitas dalam kolom

Sig. produk adalah 0.000, dimana bila nilai Sig. 0,000 ≤ 0,05 maka bisa

disimpulkan Ho di tolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan

positif antara produk secara parsial terhadap keputusan pembelian

konsumen di Assalaam Hypermarket.

d. Pada tabel 4.6 Coefficients dilihat bahwa nilai probabilitas dalam kolom

Sig. harga adalah 0.001, dimana bila nilai Sig. 0,001 ≤ 0,05 maka bisa

disimpulkan Ho di tolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan

positif antara harga secara parsial terhadap keputusan pembelian

konsumen di Assalaam Hypermarket.

e. Pada tabel 4.6 Coefficients dilihat bahwa nilai probabilitas dalam kolom

Sig. pelayanan konsumen adalah 0.010, dimana bila nilai Sig. 0,010 ≤

0,05 maka bisa disimpulkan Ho di tolak yang artinya terdapat pengaruh

yang signifikan positif antara variabel pelayanan konsumen secara parsial

terhadap keputusan pembelian konsumen di Assaalam Hypermarket.

f. Pada tabel 4.6 Coefficients dilihat bahwa nilai probabilitas dalam kolom

Sig. fasilitas fisik adalah 0.002, dimana bila nilai Sig. 0,002 ≤ 0,05 maka

bisa disimpulkan Ho di tolak yang artinya terdapat pengaruh yang

signifikan positif antara variabel fasilitas fisik secara parsial terhadap

keputusan pembelian konsumen di Assaalam Hypermarket.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

E. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Pengaruh Store Image terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen di Assalaam Hypermarket Surakarta Tahun

2012” dapat diambil kesimpulan bahwa store image yang terdiri dari lokasi (X1),

produk (X2), harga (X3), pelayanan konsumen (X4), dan fasilitas fisik (X5)

berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) secara simultan maupun parsial.

Variabel store image yang terdiri dari lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen

dan fasilitas fisik mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 49,4% dan sisanya

sebesar 50,6% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar yang diteliti berupa

faktor yang memperngaruhi keputusan pembelian.

Hasil koefisien determinasi (adjusted R rquared) adalah 49,4% artinya

keputusan pembelian konsumen Assalaam Hypermarket berpengaruh 49,4% dari

store image yang terbentuk di Assalaam Hypermarket yang terbentuk dari lokasi,

produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik yang ada di Assalaam

Hypermarket. Sisanya 50,6% di pengaruhi faktor yang mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen yaitu konsumen secara individual, lingkungan yang

mempengaruhi konsumen, dan strategi pemasaran Assalaam Hypermarket.

Penelitian ini memiliki pengaruh sebesar 49,6% karena store image yang

terbentuk di Assalaam Hypermarket sudah kuat dan rata-rata konsumen yang

memiliki keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket merupakan konsumen

yang sudah loyal pada Assalaam Hypermarket.

Hal ini menunjukkan bahwa store image menjadi bahan pertimbangan

bagi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian karena store image

menjadi suatu bayangan atau gambaran dalam benak konsumen terhadap

Assalaam Hypermarket yang di pengaruhi oleh emosi atau reaksi dari lingkingan

sekitar yang berupa pengaruh lokasi, produk, harga, pelayanan komsumen, dan

fasilitas fisik di Assalaam Hypermarket.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Melalui uji hipotesis didapatkan hasil bahwa variabel store image

berpengaruh positif dan signifikan dalam membentuk keputusan pembelian.

Terlihat darin kelima sub variabel store image terdiri dari lokasi, produk, harga,

pelayanan konsumen dan fasilitas fisik yang paling dominan dalam

mempengaruhi keputusan pembelian di Assalaam Hypermarket Surakarta adalah

variabel harga (X3).

F. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh store image terhadap keputusan

pembelian konsumen di Assalaam Hypermarket Surakarta terdapat implikasi yang

dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di Assalaam

Hypermarket. Hal ini menunjukan bahwa lokasi sebagai tempat berdirinya

Assalaam Hypermarket memberikan dampak terhadap keputusan pembelian

di Assalaam Hypermarket yang berupa lalu lintas kendaraan, fasilitas parkir,

dan transportasi umum menuju Assalaam Hypermarket. Untuk itu Assalaam

Hypermarket tetap memperhatikan faktor eksternal dari lokasi berupa lalu

lintas kendaraan dan transportasi umum.

2. Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di Assalaam

Hypermarket. Hal ini menunjukan bahwa produk yang di jual di Assalaam

Hypermarket memberikan dampak terhadap keputusan pembelian di

Assalaam Hypermarket yang berupa variasi produk yang beragam, memiliki

kelengkapan item produk, memiliki kualitas produk yang baik, dan

ketersediaan stok produk sehingga konsumen dapat memenuhi kebutuhan

berbelanja dalam satu tempat dan hemat waktu bisa disebut One Stop

Shopping.

3. Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di Assalaam

Hypermarket. Hal ini menunjukan bahwa harga yang tertera di Assalaam

Hypermarket memberikan dampak terhadap keputusan pembelian di

Assalaam Hypermarket yang berupa tingkat harga di Assalaam Hypermarket,

dikon harga yang diberikan oleh Assalaam Hypermarket, dan kemudahan

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

cara pembayaran di kasir Assalaam Hypermarket. Untuk itu Assalaam

Hypermarket memberikan harga yang bersaing dari Hypermarket lain agar

mempunyai kesan tingkat harga yang berimbang, dan membeikan diskon

harga untuk hari tertentu seperti hari jumat, sabtu, dan minggu.

4. Pelayanan konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen di Assalaam

Hypermarket. Hal ini menunjukan bahwa pelayanan konsumen yang ada di

Assalaam Hypermarket memberikan dampak terhadap keputusan pembelian

di Assalaam Hypermarket berupa sikap karyawan dan pramuniaga yang siap

membantu konsumen saat berbelanja, layanan pemesanan barang dan

pengiriman barang yang memudahkan konsumen untuk berbelanja dalam

partai besar dan layanan pengaduan bila ada hal yang tidak diinginkan

konsumen terjadi. Untuk itu Assalaam Hypermarket memberikan pelayanan

konsumen siap membantu konsumen saat berbelanja untuk memudahkan

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian konsumen.

5. Fasilitas fisik terhadap keputusan pembelian konsumen di Assalaam

Hypermarket. Hal ini menunjukan bahwa fasilitas fisik yang ada di Assalaam

Hypermarket memberikan dampak terhadap terhadap keputusan pembelian

konsumen di Assalaam Hypermarket berupa fasilitas fisik dari exterior

(tampilan luar Assalaam Hypermarket) yang mudah diingat oleh konsumen,

interior (tampilan dalam Assalaam Hypermarket) berupa penerangan yang

memadai, layout toko yang rapi, dan display (penataan produk) yang

menarik. Untuk itu Assalaam Hypermarket memberikan efek nyaman dan

menarik bagi konsumen yang berbelanja dengan menciptakan eksterior

maupun interior yang semenarik mungkin agar memberikan suatu kesan yang

positif bagi konsumen dalam berbelanja.

G. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh store image terhadap keputusan

pembelian konsumen di Assalaam Hypermarket Surakarta dapat mengajukan

saran-saran sebagai berikut:

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH STORE .../Pengaruh... · partially on customer purchasing decisions at Assalaam Hypermarket Surakarta in ... mini market yang lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

a. Bagi Assalaam Hypermarket

a. Pada variabel lokasi sebaiknya Assalaam Hypermarket memberikan

informasi jalur transportasi umum untuk menuju Assalaam Hypermarket

dari berbagai tempat berupa nomer angkot, tujuan mini bus, dan tujuan

bus yang dapat diberikan pada brosur bulanan Assalaam Hypermarket.

b. Pada variabel produk sebaikanya Assalaam Hypermarket memberikan

informasi stok produk yang ada di Assalaam Hypermarket agar

konsumen dapat mengetahui stok produk bila ingin membeli produk

dengan partai besar.

c. Pada variabel harga sebaiknya Assalaam Hypermarket memberikan

informasi produk yang di diskon pada pintu masuk Hypermarket agar

konsumen tertarik membeli produk-produk yang didiskon.

d. Pada variabel pelayanan konsumen sebaiknya Assalaam Hypermarket

memberikan informasi pemesanan dan pengiriman barang secara gratis

pada pengunjung agak memudahkan pengunjung yang membeli dengan

partai besar.

e. Pada variabel fasilitas fisik sebaiknya Assalaam Hypermarket

memberikan efek nyaman dan menarik bagi konsumen yang berbelanja

dengan menciptakan eksterior maupun interior yang menarik agar

memberikan kesan bagi konsumen dalam berbelanja.

b. Bagi Penelitian Lainnya

a. Bagi peneliti yang lain di bidang yang sama, sebaiknya peneliti

menerapkan pada objek yang berbeda, misalnya pada instansi pemerintah

atau pendidikan.

b. Bagi peneliti yang lain di bidang yang sama, sebaiknya peneliti perlu

menambahkan beberapa variabel, misalnya variabel promosi dan variabel

store atmosfer.