korelasi antara fasilitas, pelayanan, harga … · 2018-03-24 · win, endro, niko, matt, bayu,...
TRANSCRIPT
KORELASI ANTARA FASILITAS, PELAYANAN, DAN HARGA
TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN Studi Kasus pada pelanggan di Hotel “ BOROBUDUR” Yogyakarta
Skripsi
Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Oleh :
Lukas Budiman
NIM : 052214065
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
i
KORELASI ANTARA FASILITAS, PELAYANAN, DAN
HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN Studi Kasus pada pelanggan di Hotel “ BOROBUDUR” Yogyakarta
Skripsi
Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Oleh :
Lukas Budiman
NIM : 052214065
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
“Manusia memikir-mikir jalannya tetapi Tuhan yang menentukan arahnya“
(Amsal 16 : 9)
”Masa depan tergantung pada apa yang kita lakukan saat ini”
(The future depends on what we do in the present) (Mahatma Gandhi)
“Anda akan dikritik orang ketika melakukan sesuatu. Anda juga akan dikritik ketika tidak melakukan sesuatu.
Jadi, lakukan saja apa yang menurut anda benar” (Eleanor Roosevelt)
“Orang yang paling sempurna bukanlah orang dengan otak
yang sempurna, melainkan orang yang dapat mempergunakan sebaiknya-baiknya dari bagian otaknya
yang kurang sempurna” (Aristoteles)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ku dedikasikan buah karyaku untuk :
Tuhan Yesus Sebagai penuntun dan penyelamatku
Untuk Kuma & Ku Cang ku yang ada disurga
Untuk orang tua ku dan adik-adik ku
Untuk keluargaku
Untuk sahabat yang selalu bersamaku
vi
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
“KORELASI ANTARA FASILITAS, PELAYANAN DAN HARGA
TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN”
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pikiran penulisan lain yang saya
akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang diambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Yogyakarta, 31 Oktober 2010
Yang membuat pernyataan,
(Lukas Budiman)
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Lukas Budiman
No. Mahasiswa : 052214065
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
KORELASI ANTARA FASILITAS, PELAYANAN, DAN HARGA
TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Oktober 2010
Yang menyatakan,
Lukas Budiman
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
segala berkat, rahmat dan kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “Korelasi antara fasilitas, pelayanan dan harga
terhadap loyalitas konsumen. Studi kasus pada pelanggan Hotel BOROBUDUR,
Yogyakarta.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis juga berterimakasih atsa bantuan dari segal pihak yang telah
mendukung penlis sehingga penlisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Romo Dr. Paulus Wiryono Priyatamtama, S.J. selaku Rektor
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., Selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak V Mardi Widyadmono, SE, MBA., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Marianus M. Modesir, M.M., selaku Dosen Pembimbing I
yang dengan sabar telah memberi waktu membimbing, saran,
masukan, dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Hg. Suseno TW., M.s., selaku Dosen Pembimbing II yang
dengan sabar telah memberi waktu membimbing, saran, masukan,
dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Terima kasih kepada pihak Hotel BOROBUDUR yang telah
mengijinkan dan segala bantuannya kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
ix
8. Terima kasih kepada Kuma, Ku Cang yang disurga atas doa yang
selalu menyertaiku dalam hidupku.
9. Kedua orang tuaku atas doa, dukungan, cinta, serta semua yang terbaik
sampai saat ini.
10. Kepada Ce Aying untuk doa dan dukungannya.
11. Adikku tersayang Yakobus Andy dan Simon Hermawan untuk
dukungannya yang telah kalian berikan.
12. Semua konsumen/pelanggan Hotel BOROBUDUR Yogyakarta yang
telah membantu mengisi kuesioner yang disebarkan oleh penulis.
13. Win, Endro, Niko, Matt, Bayu, Cucu, Putri, Bintang serta temen-temen
Manajemen kelas B angkatan ‟05. Serta temen-temen Manajemen „05
lainnya yang tidak bisa disebutkan penulis satu per satu. Atas
dukungan, doa, semangat dan bantuan yang telah kalian berikan
selama ini.
14. Temen-temen KMPKS, Romo-romo dan Frater SCJ atas dukungan
semangat dan doa - doanya, yang tidak bisa saya sebutkan satu per
satu.
15. Anak kost MUGI‟S House (Wempi/Juragan, Muntul/Buncit, David,
Nala/Kopet‟s, Feby/Kentung), atas canda tawa yang kalian berikan.
16. Buat Marlisa (Far „05), Helen (P. Mat „09), Landri (MAN „08) atas
bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
17. Dan untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan dan penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu
per satu. Penulis mengucapkan terima kasih.
x
ABSTRAK
KORELASI ANTARA FASILITAS, PELAYANAN, DAN HARGA
TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
Studi Kasus Pada Pelanggan di Hotel “BOROBUDUR” Yogyakarta
Lukas Budiman
Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010
Penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara variabel fasilitas,
pelayanan, harga dan loyalitas konsumen. Penelitian ini dilakukan di Hotel
Borobudur, Yogyakarta.
Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 30 orang
konsumen hotel dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive
sampling. Uji validitas dan Reliabilitas digunakan untuk analisis keandalan dari
butir-butir pertanyaan kuesioner. Analisis Rank Spearman digunakan untuk
mengetahui apakah variabel fasilitas dan loyalitas, variabel pelayanan dan
loyalitas, variabel harga dan loyalitas tersebut berkorelasi terhadap loyalitas
konsumen hotel secara parsial. Uji korelasi berganda digunakan untuk mengetahui
apakah variabel fasilitas, pelayanan, harga berkorelasi terhadap loyalitas
konsumen secara simultan.
Penelitian ini mendapatkan bahwa variabel fasilitas, pelayanan, dan harga
terhadap loyalitas konsumen berhubungan signifikan secara parsial. Sedangkan
secara simultan dengan uji korelasi berganda didapatkan bahwa variabel fasilitas,
pelayanan, dan harga terhadap loyalitas berhubungan signifikan.
xi
ABSTRACT
CORELLATION AMONG FACILITIES, SERVICES, PRICE AND
COSTUMER LOYALTY
A Case Study on Hotel BOROBUDUR Guests Yogyakarta
Lukas Budiman
Faculty of Economic
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
The study aims to find out the corellations among the variables of
facilities, services, price and costumer loyalty. This research was conducted in
Borobudur Hotel in Yogyakarta.
The study was conducted by distributing questionaries to 30 hotel guests
by purposive sampling method. Validity and reability test was used to analize the
reability and validity of the questionnaries items. Rank Spearman analysis was
used to determine whether the variable of facilities and loyality, the variable of
services and loyality, the variable of price and loyality ware corellated with the
loyality of hotel quests partially. Multiple corellation test was used to determine
whether the variable facilities, services, price were corellated with the loyality of
hotel quest simultaneousely.
The research found out that the variable of facilities, services, price and
hotel quest loyality partially corellated to significant. While multiple
corellationtest found out that facilities, services, price and hotel quest loyality
correlated simultaneousely.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN. ................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................................ vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................ x
ABSTRACK ................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii
BAB I Pendahuluan .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4
D. Tujuan Penelitin .......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 5
xiii
BAB II Landasan Teori .......................................................................... 8
A. Manajemen Pemasaran ................................................................ 8
B. Konsep Pemasaran ...................................................................... 8
C. Manajemen Jasa .......................................................................... 9
D. Kualitas Pelayanan Jasa ............................................................... 11
E. Fasilitas Jasa ................................................................................ 14
F. Perilaku Konsumen ..................................................................... 18
G. Harga .......................................................................................... 21
H. Loyalitas Konsumen .................................................................... 22
I. Hipotesis ..................................................................................... 24
J. Kerangka Konseptual .................................................................. 25
BAB III Metode Penelitian ..................................................................... 26
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 26
B. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 26
C. Subyek dan Obyek Penelitian ...................................................... 26
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 27
E. Definisi Oprasional...................................................................... 28
F. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 29
G. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 29
H. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 30
I. Pengukuran Data ......................................................................... 31
J. Teknik Pengujian Instrumen ........................................................ 32
K. Teknik Analisis Data ................................................................... 34
xiv
L. Uji Asumsi Klasik. ...................................................................... 35
M. Uji F ............................................................................................ 38
N. Koefisien Determinasi .................................................................. 38
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan.................................................. 40
A. Sejarah Singkat Hotel Borobudur ................................................... 40
B. Struktur organisasi .......................................................................... 40
C. Personalia Perusahaan ................................................................... 41
D. Produk, Fasilitas dan Harga ............................................................ 41
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 46
A. Identitas Responden ........................................................................ 46
B. Teknik Analisis Data ....................................................................... 49
C. Korelasi Rank Spearman.................................................................. 52
D. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 55
E. Pembahasan Analisis ....................................................................... 58
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ................ 60
A. Kesimpulan ..................................................................................... 61
B. Saran ............................................................................................... 62
C. Keterbatasan .................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 64
LAMPIRAN ............................................................................................. 66
xv
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1. Room Rate Hotel Borobudur.................................................... 42
Tabel V.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 47
Tabel V.2. Responden Berdasarkan Usia. ................................................... 48
Tabel V.3. Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ................................... 48
Tabel V.4. Responden Berdasarkan Penghasilan per bulan ......................... 49
Tabel V.5. Uji Validitas Fasilitas, Pelayanan, Harga dan Loyalitas ............. 50
Tabel V.6. Uji Realibilitas Fasilitas, Pelayanan, Harga dan Loyalitas ......... 51
Tabel V.7. Uji Spearmen antara Fasilitas dan Loyalitas .............................. 52
Tabel V.8. Uji Spearmen antara Pelayanan dan Loyalitas ........................... 53
Tabel V.9. Uji Spearmen antara Harga dan Loyalitas................................... 54
Tabel V.10. Uji Simultan (Uji F).................................................................... 55
Tabel V.11. Uji Asumsi Klasik Multikolenearitas......................................... 56
Tabel V.12. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi................................................ 57
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1. Kerangka Konseptual ............................................................ 25
Gambar V.1. Asumsi Klasik Heterokedesitas ............................................. 56
Gambar V.2. Histogram ............................................................................ 58
Gambar V.3. P-Plot .................................................................................... 58
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Jawaban Kuesioner
Lampiran 3 : Olah Data SPSS (Validitas dan Relibilitas)
Lampiran 4 : Uji Spearman
Lampiran 5 : Asumsi Klasik
Lampiran 6 : Bagan Organisasi Hotel Borobudur
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan sektor pariwisata secara umum masih
menunjukkan gejala yang menggembirakan, hal itu bisa dilihat dari
pertumbuhan sektor ini yang cukup tinggi dan prospek bisnis perhotelan yang
dikatakan masih cerah.
Peningkatan arus wisatawan mancanegara dan domestik tentu saja harus
ditunjang dan diimbangi dengan berbagai fasilitas yang memadai. Salah satu
sarana yang dapat menunjang diantaranya adalah tersedianya jasa penginapan.
Semakin memadainya fasilitas ini maka semakin besar ditingkatkannya arus
wisata. Hal ini tampak telah disadari oleh berbagai pihak untuk membangun
bisnis perhotelan, yang dibuktikan dengan makin bertambahnya jumlah hotel
dari tahun ke tahun baik itu termasuk hotel berbintang maupun hotel melati.
Hotel sebagai bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan untuk setiap
orang yang menginap, makan, dan memperoleh pelayanan serta menggunakan
fasilitas lainnya dengan pembayaran. Dimyanti dalam bagus (1996 : 28),
Di Indonesia sendiri ada berbagai daerah sebagai tempat tujuan wisata,
diantaranya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan slogan
“NEVER ENDING ASIA”
Sepanjang tahun arus wisatawan yang datang ke kota ini tidak pernah
berhenti bahkan terus mengalami kenaikan terutama pada musim liburan. Hal
1
2
ini menyebabkan di Yogyakarta sendiri bisnis perhotelan banyak bermunculan
karena semakin menarik, menguntungkan dan juga sebagai salah satu sarana
pendukung bagi para wisatawan yang memerlukan jasa penginapan. Untuk
menunjang keberhasilan dari bisnis perhotelan dalam menghadapi banyak
pesaing, maka kemampuan dari hotel itu sendiri dalam memberikan
pelayanannya kepada konsumen dan juga memberikan kepuasan kepada
konsumen merupakan hal yang terpenting dan benar-benar harus diperhatikan.
Sukses atau tidaknya kegiatan suatu bisnis sangat tergantung pada sejauh
mana perusahaan tersebut mampu untuk menyuguhkan kepuasan bagi
konsumennya. Bisnis hotel sekarang ini untuk bertahan yang diutamakan
bukan hanya pada mengejar keuntungan saja melainkan berfokus pada
pelayanan yang bisa memberikan kepuasan yang berarti bagi konsumen.
Faktor – faktor yang menentukan keberhasilan jasa perhotelan bisa
dilihat dari kualitas dari sebuah hotel yang diukur berdasarkan kualitas
pelayanannya, lokasi hotel dan harga. Pelayanan menjadi sangat penting bagi
penentu puas atau tidaknya bagi konsumen yang menginap dihotel karena
apabila kepuasan konsumen tidak terpenuhi, maka tidak mustahil bahwa
dalam pasar yang memiliki tingkat persaingan yang tinggi keberadaannya
hotel tersebut lama kelamaan akan mengalami kemunduran dan kalah bersaing
dengan hotel – hotel lainnya.
Pelayanan hotel dapat dinilai dari keramahan petugas Front Office dalam
menyambut tamu, petugas Receptionist dalam memberikan informasi dan
melayani pemesanan kamar, petugas Bell Boy dalam membantu mengangkut
3
barang, petugas Cleaning Service dalam menjaga kebersihan kamar. Selain itu
juga pelayanan juga bisa dilihat dari penyediaan tempat parkir dimana sebuah
hotel dapat menyediakan tempat parkir yang cukup luas dan jaminan
keamanan bagi kendaraan konsumen yang menginap dihotel tersebut.
Kepuasan konsumen bergantung pada kinerja produk dalam memberikan
nilai relatif terhadap harapan pembeli. Jika kinerja produk jauh lebih rendah
dari harapan pelanggan, maka konsumen tidak terpuaskan. Jika kinerja sesuai
dengan harapan, maka konsumen akan terpuaskan. Jika kinerja melebihi apa
yang diharapkan, maka konsumen merasa lebih senang (Kottler dan
Amstrong, 2001 : 13).
Kepuasan konsumen berkaitan erat dengan kualitas pelayanan.
Pelayanan yang baik tidak hanya memberikan kepuasan bagi konsumen akan
tetapi juga dapat menjadi strategi yang terpenting untuk memenangkan
persaingan dengan jasa penginapan lainnya. Pelayanan merupakan faktor
utama yang harus diperhatikan benar oleh pengusaha jasa perhotelan agar
pelanggan dapat merasakan kepuasan. Bila konsumen merasa nyaman dengan
pelayanan yang hotel berikan maka tidak mungkin loyalitas konsumen
terhadap hotel tersebut besar.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik dan
mengadakan penelitian dengan mengambil judul “Korelasi antara Fasilitas,
Pelayanan, dan Harga terhadap Loyalitas Konsumen“ studi kasus pada
pelanggan di Hotel Borobudur.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada korelasi antara fasilitas dan loyalitas konsumen secara parsial?
2. Apakah ada korelasi antara pelayanan dan loyalitas konsumen secara
parsial?
3. Apakah ada korelasi antara harga dan loyalitas konsumen secara parsial?
4. Apakah fasilitas, pelayanan dan harga mempunyai korelasi terhadap
loyalitas konsumen secara simultan?
C. Batasan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini agar tidak terlalu luas,
maka penulis membatasinya. Berikut ini adalah batasan masalah tersebut :
1. Fasilitas internal dan eksternal hotel.
2. Harga yang ditawarkan oleh pihak hotel Borobudur berdasarkan dengan
tingkat bintang hotel Borobudur.
3. Pelayanan yang di berikan karyawan hotel borobudur terhadap konsumen.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui korelasi antara fasilitas dan loyalitas konsumen.
2. Untuk mengetahui korelasi antara pelayanan dan loyalitas konsumen.
3. Untuk mengetahui korelasi antara harga dan loyalitas konsumen.
4. Untuk mengetahui korelasi antara fasilitas, pelayanan, harga dan loyalitas
konsumen.
5
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan,
penulis, maupun pihak-pihak lain, yaitu:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
informasi tentang pengaruh loyalitas konsumen mengenai fasilitas,
pelayanan, dan harga terhadap loyalitas konsumen.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat menambah refrensi perpustakaan dan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang perilaku
konsumen.
3. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kalangan
akademis yang akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan kualitas
fasilitas, pelayanan, dan harga serta dapat menambah pengalaman dan
wawasan peneliti. Penelitian ini juga merupakan sarana untuk
mengaplikasikan pengetahuan teori yang diperoleh selama di bangku
kuliah dan diterapkan dalam praktek yang nyata.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian,manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
6
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang berhubungan
dengan masalah yang akan dibahas.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian,
definisi oprasional, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan
data, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan analisis
data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisikan tentang gambaran umum Hotel Borobudur
Yogyakarta seperti sejarah singkat, bagan organisasi, personalia,
serta harga dan fasilitas yang ditawarkan.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang identitas responden, analisis Uji validitas
dan Uji reliabilitas, Rank Spearman dan Uji F.
BAB VI : KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang telah dilakukan beserta
saran-saran yang dapat penulis simpulkan serta keterbatasan dalam
penelitian.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
Dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan perlu adanya
suatu kegiatan pokok agar perusahaan dapat menjual produk dan
memperoleh laba. Pemasaran begitu mendasarnya sehingga tidak dapat
dipandang sebagai fungsi tersendiri, sebab pemasaran merupakan
keseluruhan bisnis itu sendiri dilihat dari sudut pandang hasil akhirnya,
yakni dari sudut pandang pelanggan.
Menurut Stoner (dalam Handoko, 2001:8) :
Manajemen adalah sebagai suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunanaan sumber daya organisasi lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan manajemen pemasaran menurut Kotler (2002:3) :
Adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan
harga, promosi, serta penyaluran gagasan barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan
organisasional.
Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas, maka pemasaran
bukan hanya untuk menjual barang atau jasa yang telah diciptakan, tetapi
7
8
untuk mengikat para konsumen sebagai pembeli potensial terhadap barang
atau jasa yang ditawarkan.
B. Konsep Pemasaran
Dalam suatu perusahaan diperlukan suatu konsep untuk memasarkan
barang atau jasa agar manajer dapat mengetahui bagaimana dan apa yang
harus dilakukan sehingga pemasaran dapat berjalan sesuai rencana.
“Suatu usaha pemasaran di mana perusahaan harus meneliti kebutuhan
dan keinginan pasar sasaran yang telah ditetapkan dengan baik dan
memberikan kepuasaan kepada pasar tersebut.” (Kotler dan Armstrong,
2003:23).
Berdasarkan apa perusahaan dan organisasi melakukan kegiatan, ada 5
konsep yang dapat dilakukan (Kotler, 2005:5) yaitu :
a. Konsep produk
Konsumen akan memilih produk yang menawarkan kualitas dan
prestasi paling baik serta keistimewaan yang dapat menonjol, oleh
karena itu organisasi harus merencanakan usaha terus menerus dan
melakukan perbaikan produk.
b. Konsep produksi
Konsumen akan memakai produk yang tersedia dan sesuai dengan
kemampuan, oleh karena itu manajemen harus berkonsentrasi pada
peningkatan efisiensi produk dan distribusi.
9
c. Konsep penjualan
Konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, terkecuali
organisasi menjalankan usaha promosi dan penjualan secara agresif.
d. Konsep pemasaran
Kunci sukses untuk mencapai tujuan organisasi adalah pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan pemberian
keputusan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien pesaing.
e. Konsep pemasaran holistik
Konsep pemasaran holistik berdasarkan pada pengembangan desain
dan pelaksanaan program serta aktivitas yang mengakui keadaan
pemasaran yang saling bergantung. Konsep pemasaran holistik adalah
pendekatan untuk memasarkan usaha untuk mengakui dan menyatukan
bidang dan kesulitan dalam kerumitan aktivitas pemasaran. Pemasaran
holistik mengakui bahwa semua hal yang berhubungan dengan
pemasaran, perspektif gabungan seringkali menjadi utama.
C. Manajemen Jasa
1. Pengertian Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh
satu pihak atau lebih kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak meningkatkan kepemilikan apapun (Kotler dalam Tjiptono,
2005:11).
10
Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan
manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil
dari tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau
atas nama penerima jasa tersebut (Lovelock, 2007:5). Dari definisi yang
telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa jasa mencakup setiap
tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lainnya
yang dapat memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat
tertentu yang secara umum konsumsi dan produksinya dilakukan pada
waktu yang sama atau simultan dan nilai tambah yang diberikan dalam
bentuk yang secara prinsip intangible, yaitu: kenyamanan, hiburan,
kecepatan, pelayanan dan kesehatan bagi konsumen.
2. Karakteristik Jasa
Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk
barang (fisik). Kararteristik jasa sebagai berikut. (Rambat lumpiyoadi
dan A. Hamdani, 2006 : 6)
a) Intangibility ( tidak berwujud). Jasa tidak dapat di lihat, dirasa,
diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting
dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang di alami konsumen dalam
bentuk kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan.
b) Unstorability (tidak dapat disimpan). Jasa tidak mengenal persediaan
atau penyimpanan dari produk yang telah di hasilkan.
c) Customization (kustomisasi). Jasa sering kali didesain khusus untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
11
D. Kualitas Pelayanan Jasa
1. Pengertian Kualitas Pelayanan
Pengertian kualitas pelayanan jasa adalah ukuran seberapa bagus
tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan eskpektasi
pelanggan, (Lewis dan Booms dalam Tjiptono, 2005:121).
Kualitas pelayanan jasa adalah evaluasi kognitif jangka panjang
pelanggan terhadap penyerahan jasa suatu perusahaan (Lovelock,
2007:96).
Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan
bahwa kualitas pelayanan yang baik atau bermutu sangat penting
dilakukan dalam perusahaan karena dengan kualitas yang baik
konsumen akan terpuaskan. Oleh karena itu, baik tidaknya kualitas jasa
tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan
pelanggannya secara konsisten.
2. Kualitas Pelayanan Jasa
Konsekuensi atas pendekatan kualitas pelayanan barang atau jasa
memiliki esensi penting bagi strategi perusahaan untuk mempertahankan
diri dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi persaingan. Sepuluh
faktor utama yang menentukan kualitas jasa adalah (Fandy 1996 : 69-
70):
a. Reliability, mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kerja
(performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability).
12
b. Responsiveness, yaitu kemampuan para pelayan untuk memberikan
pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh tamu hotel.
c. Competence, yaitu setiap orang dalam suatu perusahaan atau hotel
memiliki keterampilan dan pengetahuan yang di butuhkan agar dapat
memberikan jasa tertentu.
d. Acces, yaitu kemudahan untuk dihubungi dan di temui (lokasi
fasilitas jasa mudah di jangkau, waktu menunggu tidak terlalu lama,
saluran komunikasi mudah).
e. Communication, yaitu memberi informasi dengan bahasa yang dapat
dipahami pelanggan (tamu), serta selalu mendengarkan saran dan
keluhan pelanggan (tamu).
f. Empaty, yaitu meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan
keramahan.
g. Credibility, yaitu sikap jujur dan dapat dipercaya.
h. Security, yaitu aman dari bahaya, resiko atau keragu-raguan, aspek
ini meliputi keamanan fisik (physical safety) keamanan secara
finansial (financial security) dan kerahasiaan (confidentiality)
i. Knowing that costumer atau understanding yaitu usaha untuk
memahami kebutuhan pelanggan (tamu hotel).
j. Tangible, yaitu bukti fisik dari jasa dan peralatan yang digunakan.
13
3. Pengukuran Kualitas Pelayanan Jasa
Mengukur kualitas jasa berarti mengevaluasi atau membandingkan
kinerja suatu jasa dengan seperangkat standar yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. Dalam pengukuran kepuasan konsumen, ada tiga aspek
penting yang saling berkaitan yaitu : apa yang diukur, metode
pengukuran, dan skala pengukuran.
4. Syarat-syarat Pelayanan
Kerena pelayanan itu pun adalah jasa, maka syarat-syarat yang
berlaku untuk fasilitas juga berlaku untuk pelayanan. Seperti yang sudah
diketahui, perbedaan antara fasilitas dan pelayanan disebabkan kerena
perbedaan antara unsur insturmen dan unsur aktornya
Dalam fasilitas syarat bentuk itu terutama mengenai bentuk
instrumennya, dalam pelayanan karena besarnya unsur aktornya, maka
syarat bentuk itu terutama mengenai kegiatan aktornya, mengenai apa
yang dikerjakan dalam memberi pelayanan harus dapat dipahami oleh
yang memerima jasa pelayanan.
Demikian pula syarat dari fungsi pelayanan itu terutama mengenai
perbuatan aktornya maksud pelayanan harus dapat diandalkan akan
melalui perbuatan si aktor. Selanjutnya syarat mutu pelayanan, pertama-
tama materi aktornya harus baik, antara lain ditentukan oleh ketrampilan,
sopan santun, dan pengetahuan si aktor, tergantung dari pendidikannya.
Demikian pula penampilan si aktor sangat menentukan mutu pelayanan.
Penampilan itu tidak hanya mengenai penampilan fisiknya, akan tetapi
14
juga kebersihannya, sehingga mutunya dengan sangat mudah untuk
diawasi. Bentuk-bentuk pelayanan di Hotel adalah sebagai berikut :
a. Karyawan hotel selalu bersikap ramah, sopan, selalu memberikan
salam setiap kali berjumpa dengan tamu.
b. Karyawan hotel selalu memberitahukan bahwa pesanan atau
permintaan tamu sudah siap dan selalu mengucapkan terima kasih
setiap kali proses pelayanan sudah selesai.
c. Karyawan hotel mampu memberikan pelayanan sesuai dengan
bidangnya dalam waktu yang cepat dan tetap, dan selalu menangani
setiap keluhan-keluhan para tamu serta mampu memberikan
informasi tentang seluruh fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh
hotel.
d. Karyawan hotel selalu mengucapkan selamat istirahat setiap kali
para tamu tiba dikamarnya, dan sebagainya.
E. Fasilitas Jasa
Fasilitas adalah Merupakan salah satu alat pendukung tercapainya
tujuan perusahaan yang mempunyai pengaruh besar. Fasilitas dapat
digunakan sebagai daya tarik konsumen serta sarana untuk
meningkatkan produktivitas karyawan perusahaan yang bersangkutan,
(Kotler, 1984 : 35).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
“Fasilitas adalah sarana untuk memperlancar pelaksaan fungsi.”
15
Syarat-syarat fasilitas yang terpenting yang harus dipenuhi pihak hotel
mengenai bentuk, fungsi dan mutu.
Bentuk fasilitas hotel harus dapat dikenal (recognizable) oleh
tamu-tamunya. Seperti hal-hal lain dalam praktek kepariwisataan, bentuk
fasilitas itu harus sesuai dengan gaya kepariwisataan. Misalnya, fasilitas
mandi di dalam hotel yang paling baik menurut gaya kepariwisataan ialah
bak untuk mandi rendam (bathtub).
Syarat fasilitas lain ialah fungsi, fasilitas yang disediakan harus
berfungsi seperti yang dimaksudkan, misalnya kran air harus mengeluarkan
air dengan baik, lampu harus menyala, tempat tidur harus memberikan
kenyamanan bagi orang yang tidur diatasnya. Makin baik fungsinya, makin
baik jasanya. Jasa yang baik menurut fungsi dan bentuknya juga harus
memenuhi syarat mutu.
Pertama-pertama yang termasuk mutu ialah bahan yang digunakan
untuk membuat fasilitas. Contohnya toilet yang baik mutunya berdinding
keramik begitu juga dengan lantainya. Mutu fasilitas juga tergantung kepada
kondisinya, bathtub yang retak, sendok yang bengkok, toilet yang kotor, itu
semua menurunkan mutu fasilitas.
Dalam industri jasa, lokasi fasilitas jasa dan tata letak fasilitas jasa
sangat berperan penting dalam memuaskan konsumen (Husein Umar 2003:
9-10).
16
a. Perencanaan Lokasi Fasilitas Jasa
1. Pelanggan / konsumen yang datang ke lokasi jasa, konsumen yang
mendatangi hotel / tempat penginapan.
2. Penyedia jasa mendatangi pelanggan / konsumen, seperti mobil
jumputan milik hotel yang mendatangi konsumen di bandara.
Penentuan lokasi fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal,
antara lain mudah dan dapa diakses oleh konsumen, lalu lintas orang,
kepadatan dan kemacetan lalu lintas, tempat parkir yang memadai,
dapat diekspansi, lingkungan yang mendukung usaha, kesesuaian
dengan lokasi pesaing dan izin dari pihak yang berwenang.
b. Tata Letak Fasilitas Jasa
Fasilitas jasa yang tersedia akan berpengaruh pada persepsi
pelanggan akan kualitas suatu jasa. Jadi, persepsi pelanggan terhadap
suatu jasa dapat di pengaruhi misalnya oleh suasana yang di bentuk oleh
eksterior dan interior fasilitas jasa tersebut, sehingga tata letak dan
lingkungan tempat penyampaian jasa menjadi penting untuk
diperhatikan.
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tata letak fasilitas jasa
meliputi :
1. Pertimbangan spasial
Maksudnya aspek-aspek seperti simetri, proporsi, tekstur, warna dan
lain-lain hendaknya dipertimbangkan, dikombinasikan, dan
17
dikembangkan untuk memancing respon intelektual maupun dari
pemakai atau orang yang melihatnya.
2. Perencanaan ruangan
Unsur ini mencakup perencanaan interior dan arsitektur, seperti
penempatan perabotan dan perlengkapannya dalam ruangan, desain
aliran sirkulasi dan lain-lain.
3. Perlengkapan atau perabotan
Unsur ini memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai sesuatu yang
menunjukkan status pemiliknya atau penggunanya.
4. Tata cahaya
Unsur ini selain berfungsi sebagai penerangan, hendaknya juga
diperhatikan atas aktifitas-aktifitas yang dilakukan di ruangan
tersebut agar sesuai dengan persepsi penyedia jasa dan pelanggan
mereka.
5. Warna
Warna dapat menggerakan perasaan atau emosi, sehingga pemilihan
warna di dalam ruangan menjadi penting.
6. Pesan yang disampaikan grafis
Aspek yang juga penting dan saling berkaitan dalam unsur ini adalah
visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan warna,
pencahayaan dan pemilihan bentuk perwajahan lambang atau tanda
yang digunakan untuk maksud tertentu (misalnya petunjuk
arah/tempat, keterangan/informasi dan sebagainya).
18
F. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang atau jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Philip
Kotler 1997 : 215). Berdasarkan definisi di atas ada 2 hal yang penting yaitu
proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang merupakan usaha
konsumen yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
perilaku pembelian adalah:
1. Faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen
a. Keluarga
Hubungan dengan anggota keluarga lain mempengaruhi banyak
aspek dari perilaku konsumen para anggota keluarga mungkin saling
berbagi sikap dan nilai, saling mempertimbangkan opini masing-
masing dan berbagi berbagai tugas pembelian. Status perkawinan,
usia, serta usia anak-anak ikut membentuk sifat pengaruh ini secara
bersama-sama, dimensi - dimensi ini memberitahu kita tentang tahap
siklus hidup suatu keluarga (MacCharty, 1995 :209-210).
b. Sikap dan Keyakinan
Sikap adalah sudut pandang seseorang terhadap sesuatu yang
berupa produk, iklan, wiraniaga, perusahaan atau gagasan. Sikap
merupakan topik penting bagi pemasar karena sikap mempengaruhi
19
proses selektif, pembelajaran dan akhirnya keputusan pembelian.
Yang diambil orang keyakinan adalah opini seseorang tentang
sesuatu. Karena biasanya dianggap terkait dengan rasa suka atau
tidak suka. Sikap mempunyai implikasi atas tindakan tertentu.
Keyakinan dapat membantu membentuk sikap konsumen tetapi
belum tentu menyangkut rasa suka atau tidak suka. Sikap sangat
mempengaruhi keyakinan begitu pula sebaliknya keyakinan
menentukan sikap (MacCarthy, 1995 : 206).
c. Pembelajaran (learning)
Pembelajaran adalah perubahan dalam proses berfikir seseorang
yang di sebabkan oleh pengalaman sebelumnya. Pembelajaran atau
proses belajar seringkali didasarkan pada pengalaman. Hampir
semua perilaku konsumen merupakan perilaku yang di pelajari
(MacCarthy, 1995 : 204) pengalaman belajar konsumen akan
menentukan tindakan dan pengambilan keputusan pembelian.
2. Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen.
a. Keluarga
Hubungan dengan anggota keluarga lain mempengaruhi banyak
aspek dari perilaku konsumen para anggota keluarga mungkin saling
berbagi sikap dan nilai, saling mempertimbangkan opini masing-
masing dan berbagi berbagai tugas pembelian. Status perkawinan,
usia, serta usia anak-anak ikut membentuk sifat pengaruh ini secara
20
bersama-sama, dimensi - dimensi ini memberitahu kita tentang tahap
siklus hidup suatu keluarga (MacCharty, 1995 :209-210)
b. Kelas sosial
Kelas sosial adalah sekelompok orang yang memiliki posisi
sosial yang kurang lebih sama menurut pandangan orang lain dalam
masyarakat. Hampir setiap masyarakat mempunyai struktur sosial
tertentu. Di kebanyakan negara, kelas sosial sangat erat hubungannya
dengan pekerjaan seseorang, tetapi mungkin juga dipengaruhi oleh
pendidikan, partisipasi dalam komunitas, lingkungan. Faktor-faktor
lain termasuk silsilah keluarga (MacCarthy, 1995 :212) kelas sosial
dapat di kategorikan menjadi 3 golongan yaitu golongan atas,
golongan menengah, dan golongan rendah.
c. Budaya (culture)
Budaya (MacCarthy, 1995 : 214) adalah seperangkat keyakinan,
sikap dan cara-cara melakukan sesuatu yang berlaku dalam
sekelompok orang yang lebih serupa dalam pandangan dan perilaku,
seperti : sikap, pendapat, kepercayaan, nilai, bahasa, agama atau
perumahan, produk, karya seni. Dalam kenyataannya memang
banyak perilaku manusia yang ditentukan oleh budaya dan pengaruh
akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan atau
perkembangan jaman.
21
G. Harga
1. Pengertian harga
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan praktek dalam
bidang pemasaran, membawa pengaruh pada pengertian mengenai harga.
Kalau pada masa lalu orang dapat mengatakan bahwa harga adalah nilai
barang yang dinyatakan dalam uang. Orang membeli barang bukan
hanya karena barangnya saja tetapi dengan segala pelayanan yang
diterimanya.
Pengertian harga (kamus besar bahasa Indonesia) adalah :
“Nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang.”
Pengertian harga yang kedua :
“Jumlah uang atau alat tukar yang senilai, yang harus dibayarkan
untuk produk atau jasa, pada waktu tertentu.”
Sedangkan harga sebagai berikut harga adalah jumlah uang
(kemungkinan ditambah beberapa barang yang dibutuhkan untuk
memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang
menyertainya (Stanton, 1985 : 309).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga
Dalam penetapan harga, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor yang mempengaruhinya ada dua macam yaitu faktor internal dan
eksternal (Kotler, 2001 : 440).
22
1). Faktor internal
Faktor internal meliputi :
a) Tujuan pemasaran
b) Strategi bauran pemasaran
c) Biaya
d) Pertimbangan-pertimbangan organisasi
2). Faktor eksternal
Faktor eksternal meliputi :
a) Sifat pasar permintaan
b) Persaingan
c) Faktor lingkungan lainnya (ekonomi, penjualan,
pemerintah).
H. Loyalitas Konsumen
1. Pengertian loyalitas konsumen
Manajemen perusahaan dituntut untuk mendesain dan
mengaplikasikan strategi pemasaran yang mampu menciptakan,
mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen, sehingga
pada akhirnya akan terciptalah loyalitas konsumen terhadap barang
atau jasa yang ditawarkan.
Loyality atau loyalitas merek adalah suatu tanggapan perilaku
cenderung untuk dinyatakan setiap waktu oleh beberapa unit pembuat
keputusan dengan perhatian pada satu atau lebih alternative merek
23
diluar merek-merek tertentu yang sejenis dan merupakan suatu proses
psikologis, (Hawkins dan Coney dalam Handoko, 2001:163).
2. Tujuh tahap menumbuhkan pelanggan yang loyal (Griffin, 2003:35),
yaitu:
a. Masyarakat adalah orang yang mungkin membeli produk atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan.
b. Konsumen adalah orang yang membutuhkan produk atau jasa dan
memilki kemampuan membeli produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan.
c. Konsumen yang diskualifikasi adalah konsumen yang telah cukup
dipelajari untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan atau
tidak memilki kemampuan membeli produk produk atau jasa.
d. Pelanggan pertama kali adalah orang yang telah membeli dari satu
kali, bisa merupakan pelanggan atau bisa menjadi pelanggan
pesaing.
e. Pelanggan berulang adalah orang yang telah membeli dua kali atau
lebih produk atau jasa yang sama.
f. Klien adalah apa pun yang dijual dan dapat ia gunakan, orang ini
membeli secara teratur.
g. Pengajur (advocate) adalah seperti klien atau pendukung membeli
apa pun yang dijual dan dapat ia gunakan serta membelinya secara
teratur. Tetapi pengajur juga mendorong orang lain untuk membeli
dari anda.
24
3. Mengukur loyalitas pelanggan
Menurut Storm dan Thiry (dalam Griffin, 2003:31) pelanggan yang
loyal:
a. Frekuensi melakukan pembelian atau kunjungan berulang secara
teratur dalam periode tertentu.
b. Membeli antar lini barang atau jasa.
c. Merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan barang
atau jasa.
d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.
I. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
hipotesis alternatif (H a ). Dengan rumusan sebagai berikut:
1. Ada hubungan antara fasilitas dan loyalitas konsumen secara parsial.
2. Ada hubungan antara pelayanan dan loyalitas konsumen secara parsial.
3. Ada hubungan antara harga dan loyalitas konsumen secara parsial.
4. Ada hubungan antara fasilitas, pelayanan, harga dan loyalitas konsumen
secara simultan.
25
J. Kerangka Konseptual
Kerangka pemikiran ini menggunakan kerangka konseptual yang
disesuaikan atau dibentuk sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dibawah ini
merupakan kerangka pemikiran teoritis yang dipakai dalam penelitian.
: Parsial
: Simultan
Gambar II. 1. Kerangka Konseptual.
Fasilitas
Pelayanan
Harga
Loyalitas
Konsumen
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus. Adalah suatu
penelitian yang terperinci mengenai suatu obyek tertentu, termasuk
lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan
menyeluruh (Husein Umar, 1997 : 29).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Waktu penelitian : Juli 2010 – Agustus 2010
2. Tempat penelitian : Hotel Borobudur Jl. Magelang km 6,3 Jombor,
DIY.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek adalah: Anggota dari sampel. Maka sebagai sampel adalah tamu
hotel yang sedang menginap di hotel pada saat penulis melakukan
penelitian (Bambang dan Nur Indriantoro, 1999 : 115).
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian adalah beberapa variabel bebas dan variabel terikat yang
akan diteliti. Maka dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian,
26
27
yaitu fasilitas, pelayanan, dan harga dan loyalitas konsumen hotel
Borobudur Yogyakarta (Bambang dan Nur Indriantoro, 1999 : 115).
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sebagai diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005 : 31).
Variabel penelitian untuk menjawab permasalahan pertama :
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbul variabel terikat (Sugiyono, 2005 : 33).
Untuk menjawab permasalahan pertama variabel bebasnya adalah :
fasilitasX1
ahX
pelayananX
arg3
2
b. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2005 : 33).
Untuk menjawab permasalahan pertama dalam penelitian ini, variabel
terikatnya adalah :
Y = loyalitas konsumen
28
E. Definisi Oprasional
1. Fasilitas adalah segala sesuatu yang disediakan guna menunjang kegiatan
pelayanan.
2. Pelayanan adalah segala aktivitas yang ditawarkan oleh suatu kelompok
kepada kelompok yang lain, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak
berakibat kepemilikan apapun.
3. Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah barang) yang
dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan
pelayanan yang menyertainya.
4. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
konsumen.
5. Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah tingkat kepuasan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang didapatkan dengan harapan.
Dengan rincian sebagai berikut :
a. Apabila kinerja dibawah standar harapan maka konsumen akan
kecewa.
b. Apabila kinerja sesuai dengan harapan maka konsumen akan puas.
c. Apabila kinerja melebihi harapan maka konsumen akan sangat puas
atau loyal.
29
6. Loyalitas Kosumen
Loyalitas konsumen adalah komitmen atau keputusan konsumen untuk
tetap setia terhadap suatu merk atau pemasok tertentu dan selalu
melakukan pembelian ulang dengan tidak berfikir untuk beralih ke merk
lain atau pemasok lainnya.
F. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama seperti
hasil dari wawancara atau hasil dari pengisian kuesioner yang biasa
dilakukan oleh penulis. Yang meliputi karakteristik responden, fasilitas,
pelayanan dan harga yang disediakan pihak hotel terhadap loyalitas
konsumen (Pabundu, 2003 : 57).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan
di sajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Pabundu,
2003 : 57).
G. Teknik Pengumpulan Data
Supaya hasil penelitian memiliki reabilitas dan validitas yang baik
diperlukan suatu metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini terdiri atas:
30
1. Kuesioner
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan
tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono,2005 : 135).
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada pihak hotel untuk memperoleh data
mengenai hotel. Wawancara adalah salah satu bagian terpenting dalam
penelitian survei. Tanpa wawancara peneliti akan kehilangan informasi
yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada
responden. Data semacam itu merupakan tulang punggung suatu penelitian
survei (Mari Singarimbun, 1982 : 145).
3. Metode observasi
Observasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengkodean
serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisasi,
sesuai dengan tujuan-tujuan empiris (Hasan, 2002:86).
H. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel adalah salah satu hal
penting dalam suatu penelitian. Apabila suatu penelitian akan meneliti semua
populasi yang ada maka tidak akan menutup kemungkinan adanya kesulitan
31
dalam memperoleh data. Oleh sebab itu untuk mempermudah jalannya suatu
penelitian maka digunakan sampel.
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan
diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang
memakai jasa hotel Borobudur.
2. Sampel
Sampel adalah data yang akan dipakai dalam suatu penelitian dan belum
tentu merupakan keseluruhan dari populasi.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik sampling dimana sekelompok subyek
dipilih atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang
memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan yaitu : orang yang pernah
menggunakan jasa hotel Borobudur, usia antara 17 tahun - 60 tahun,
terakhir membeli jasa 2 tahun terakhir.
I. Pengukuran Data
Pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert.
Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2004:87), Sebagai gambaran penulis memberikan 5 alternatif
32
jawaban kepada responden untuk analisis terhadap fasilitas, pelayanan dan
harga supaya konsumen loyal terhadap hotel Borobudur.
Pernyataan Skor
Sangat setuju (SS) 5
setuju(S) 4
Netral (N) 3
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju (STS) 1
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian yang sebenarnya,
perlu dilakukan pengujian kuesioner terlebih dahulu. Pelaksanaan
kuesioner dimaksudkan untuk mengetahui kesahihan butir (validitas).
Untuk pengujian validitas instrument digunakan teknik korelasi product
moment dengan rumus sebagai berikut (sugiyono, 2009:356) :
2222
iiii
iiii
i
YYnXXn
YXYXnr
Keterangan :
X = skor item bernomor ganjil
Y= skor item bernomor genap
n = banyaknya sampel uji coba
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya
adalah sebagai berikut :
33
a. Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen
tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen
tersebut dikatakan tidak valid.
2. Pengertian reliabilitas kuesioner
Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dilakukan uji
secara berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan data
yang sama. Pengujian reliabilitas dianalisis dengan rumus Spearman
Brown, untuk keperluan itu maka butir-butir instrumen dibelah menjadi
dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan instrumen genap.
Selanjutnya skor data tiap kelompok disusun tersendiri. Kelompok ganjil
dan skor butirnya dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total, begitu
juga dengan kelompok genap, selanjutnya antara kelompok ganjil dan
kelompok genap dicari korelasinya setelah dihitung maka akan didapat
koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini selanjutnya dianalisis dengan
rumus Spearman Brown menurut Sugiyono (2009:359) :
b
b
ir
rr
1
2
Keterangan :
ir reliabilitas internal seluruh instrumen.
br korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.
34
Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan reliabel.
b. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak reliabel.
K. Teknik Analisis Data
Langkah yang digunakan dalam membahas permasalahan adalah sebagai
berikut:
1. Rangking Spearman
Dalam korelasi rangking Spearman, sumber data untuk kedua
variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak
sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta dari kedua
data variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Jadi korelasi
rangking Spearman adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang
atau rangking, dan bebas distribusi.
)1(
61
2
2
nn
dirs
sr = rangking Spearman
di selisih rangking
n = jumlah variabel
2. Korelasi Berganda
Korelasi berganda digunakan untuk menguji hipotesis tentang
hubungan antara dua atau lebih variabel indenpenden (X1, X2, X3)
terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini
35
menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel
indenpenden (X1,..., Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y).
Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti
hubungan yang terjadi semakain kuat, sebaliknya jika nilai mendekati 0
maka hubungan yang terjadi semakin lemah (Priyatno, 2009:78).
Menurut Priyatno rumus Korelasi berganda adalah:
),...,(1
),...).().(.(2)()(.
1
11
22
1
1
n
nn
nrxrx
rxrxryxnryxryxryxxxRy
Keterangan:
Ry.x 1 x n = Korelasi variabel X 1 ,...,X n secara bersama-sama
dengan loyalitas
ryx 1 = Korelasi sederhana antara X 1 dengan Y
ryx n = Korelasi sederhana antara X n dengan Y
rx 1 x n = korelasi sedehana antara X 1 ,..., X n
L. Uji Asumsi Klasik
Menurut Ghozali (2009:13) agar model regresi menunjukkan persamaan
hubungan yang valid atau BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) model
tersebut harus memenuhi asumsi-asumsi dasar klasik Ordinary Least Square
(OLS). Asumsi-asumsi tersebut adalah :
1. Tidak terjadi Multikolinieritas (adanya hubungan antar variabel bebas).
2. Tidak terjadi Heterokedastitas (adanya variance yang tidak konstan dari
variabel pengganggu).
36
3. Tidak terdapat Autokolerasi (adanya hubungan antara masing-masing
residual observasi).
4. Nilai kesalahan terdistribusi secara normal (Normalitas).
Oleh karena itu pengujian asumsi-asumsi klasik perlu dilakukan.
1. Multikolinearitas
Istilah multikolinearitas dapat digunakan untuk menunjukkan adanya
hubungan linear diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi.
Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
multikolinearitas atau nilai VIF < 5 (Priyatno, 2009:39).
Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan:
a. Dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi.
b. Dengan membandingkan koefisien determinasi individual (r2) dengan
koefisien determinasi secara serentak (R2)
c. Dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index.
2. Heteroskedastisitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya ketidaksamaan dari residual
untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyaratnya yang harus
dipenuhi dalam model regresi harus tidak terjadi heteroskedastisitas.
Beberapa metode yang dapat digunakan: uji Park, uji Glesjer, melihat pola
grafik regresi, koefisien korelasi Spearman (Priyatno, 2009:41-42).
3. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
37
pengganggu pada periode t-1( sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi( Ghozali, 2009:79). Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari auto korelasi. Cara yang
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidak nya autokorelasi adalah Uji
Durbin Waston (DW test).
Uji Durbin Waston hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first
order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept ( konstanta)
dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel
independen (Ghozali, 2009:79).
Hipotesis yang di uji adalah:
Ho = Tidak ada autokorelasi ( r = 0 )
Ha = ada autokorelasi ( r ≠ 0)
Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi :
Hipotesi Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada aotokorelasi positif
Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada autokorelasi, Positif atau
negatif
Tolak
No desicion
Tolak
No desicion
Tidak di tolak
0 < d < dl
dl ≤ d ≤ du
4 – dl < d < 4
4 – du ≤ d ≤ 4 –
dl
du < d < 4 - du
4. Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Distribusi normal akan membentuk satu
garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan
garis diagonal. Jika distribusi data residual, maka garis yang
38
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya
(Ghozali, 2009:107). Hasil uji normalitas dapat kita lihat dalam kurva
normalitas.
M. Uji F
F test digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan variabel
bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Bila Fhitung > Ftabel, maka
secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat,
sebaliknya bila Fhitung Ftabel maka secara simultan variabel bebas tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat. Menurut Priyatno (2008:83) rumus uji
F adalah:
diterima apabila: atau p value 0,05
ditolak apabila: atau p value 0,05
N. Koefisien Determinasi
Dalam uji regresi linier berganda dianalisis pula besarnya koefisien regresi
(R2) keseluruhan R
2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
regresi dalam menerangkan variasi variable dependen/variabel terikat
(Ghozali, 2009:15). R2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik
dari analisis regresi berganda. R2 mendekati satu maka dapat dikatakan
semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam
39
menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol) maka
semakin lemah variabel bebas menerangkan variasi variabel terikat.
Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 sebagai alat
untuk mengkorelasikan model yang telah dirumuskan diatas. Untuk
mengetahui hubungan variabel independen dengan hubungan variabel
dependen perlu dilakukan pengujian hipotesis baik secara simultan dan
parsial. Pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah model korelasi bebas dari
gejala-gejala asumsi klasik agar hasil penelitian ini diinterpretasikan secara
akurat, efisien, dan bebas dari kelemahan yang terjadi karena adanya gejala
tersebut.
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Hotel Borobudur
Hotel Borobudur berdiri pada tahun 1986, tetapi baru mendapatkan surat
ijin usaha pada tahun 1993 dengan sertifikat hak milik atas nama Hj. Siti
Lestari (Ny. KH. Syaiful Mudjab) yang juga merupakan pemilik CV.
Gunung Jati yang terletak di jalan HOS. Cokroaminoto, Yogyakarta.
Hotel borobudur terdiri dari lima sertifikat yaitu: A, B, C, D dan E. Hotel
Borobudur terletak di jalan Magelang km 6,3 Jombor Kidul, Sinduadi Mlati,
Sleman, Yogyakarta, dengan luas tanah 6167 m2
dan luas bangunan 2128
m2, yang terdiri dari beberapa bangunan lantai 1, lantai 2, dan lantai 3.
B. Struktur Organisasi Hotel Borobudur
Dalam keorganisasiannya, hotel borobudur dijalankan atas pengawasan
seorang general manager yang bertanggung jawab kepada pemilik, yaitu Hj.
Siti Lestari (yang juga merupakan pemilik CV. Gunung Jati) dan
membawahi bagian-bagian di bawahnya, seperti Executive asistance
manager, Front Office (FO) Supervisor, Sales and Marketing (S&M),
Accounting, Food and beverage (FB) Supervisor,Chief Engineering, House
Keeping (HK) Supervisor, dan Chief Security. Beberapa bagian tersebut juga
membawahi / mengawasi orang yang bekerja di bawahnya.
40
41
Seperti Receptionist bertanggung jawab terhadap FO Supervisor, Koki
dan pelayan bertanggung jawab kepada FB Supervisor, teknisi bertanggung
jawab kepada Chief Engineering, Room Boy dan petugas Laundry
bertanggung jawab kepada HK Supervisor, Security bertanggung jawab
kepada Chief Security.
C. Personalia Perusahaan
Dalam melaksanakan kegiatannya, Hotel Borobudur mempekerjakan
sebanyak 30 orang saat ini. Yang terdiri sebagai berikut :
-1 orang general manager -1 orang excecutive asistance
manager
- 1 orang accounting - 1 orang FO SPV
- 1 orang S & M - 1 orang FB SPV
- 1 orang chief engineering - 1 orang HK SPV
- 1 orang chief sec - 2 orang receptionist
- 3 orang cook - 4 orang waiter/s
- 3 orang technician - 6 orang room boy
- 1 orang dibagian laundry - 3 orang security
D. Produk, Fasilitas dan Harga
Ada beberapa jenis kamar yang ditawarkan oleh Hotel Borobudur, antara
lain jenis standard ada 7 kamar, deluxe ada 8 kamar, superior 7 kamar,
moderate 6 kamar, ambassador 7 kamar, dan executive ambassador 2
42
kamar. Berikut jenis kamar beserta harga dan fasilitas yang ditawarkan oleh
Hotel Borobudur :
Tabel IV. 1
Room Rate Hotel BOROBUDUR
Jenis Kamar Harga (Rp) Fasilitas
Standard 80.000 Fan / kipas angin
Deluxe 95.000 Fan / kipas angin
Superior* 150.000 Fan / kipas angin, TV
Moderate* 200.000 AC, TV
Ambassador* 270.000 AC, TV, Air panas
Executive
Ambassador*
300.000 AC, TV, Air panas, Spring bed, I-
Phone
*Makan pagi untuk 2 orang (kecuali kamar standard & Deluxe).
Selain itu, hotel Borobudur juga menawarkan ruangan dengan harga
paket yang berbeda, yaitu :
1. Paket Meeting
a). Stupa Room harganya ada yang Rp. 70.000 dan Rp. 80.000
Fasilitasnya : 1x makan siang, *1x coffee braek, **2x coffee braek
Meeting room (AC), OHP projector + screen, White board, Sound,
Back drop / spanduk, Pajak & pelayanan.
Ket : * untuk Rp. 70.000, & ** untuk Rp. 80.000
b). Mendut Room harganya ada yang Rp. 45.000 dan Rp. 55.000
Fasilitasnya : 1x makan siang, 1x coffee break, Meeting room (non
AC), OHP projector + screen, White board, Sound, Back drop /
spanduk, Pajak & pelayanan.
43
2. Paket Fullboard
a). Stupa Room (min 10 pax) terdiri dari 4 varian harga, sebagai
berikut:
1). Rp. 220.000, fasilitasnya: kamar AC untuk 2 orang, 1x
makan pagi, 1x makan siang, 1x makan malam, 2x coffee
break, Meeting room (AC), OHP projector + screen, White
board, sound, back drop / spanduk, pajak & pelayanan.
2). Rp. 180.000, fasilitasnya: kamar AC untuk 4 orang, 1x
makan pagi, 1x makan siang, 1x makan malam, 2x coffee
break, Meeting room (AC), OHP projector + screen, White
board, sound, back drop / spanduk, pajak & pelayanan.
3). Rp. 165.000, fasilitasnya: kamar non AC untuk 2 orang, 1x
makan pagi, 1x makan siang, 1x makan malam, 2x coffee
break, Meeting room (AC), OHP projector + screen, White
board, sound, back drop / spanduk, pajak & pelayanan.
4). Rp. 140.000, fasilitasnya: kamar non AC untuk 4 orang, 1x
makan pagi, 1x makan siang, 1x makan malam, 2x coffee
break, Meeting room (AC), OHP projector + screen, White
board, sound, back drop / spanduk, pajak & pelayanan.
b). Mendut Room (min 20 pax)
1). Rp. 210.000, fasilitasnya: kamar AC untuk 2 orang, 1x
makan pagi, 1x makan siang, 1x makan malam, 2x coffee
44
break, Meeting room (non AC), OHP projector + screen,
White board, sound, back drop / spanduk, pajak & pelayanan.
2). Rp. 140.000, fasilitasnya: kamar AC untuk 4 orang, 1x
makan pagi, 1x makan siang, 1x makan malam, 2x coffee
break, Meeting room (non AC), OHP projector + screen,
White board, sound, back drop / spanduk, pajak & pelayanan.
3). Rp. 160.000, fasilitanya: kamar non AC untuk 2 orang, 1x
makan pagi, 1x makan siang, 1x makan malam, 2x coffee
break, Meeting room (non AC), OHP projector + screen,
White board, sound, back drop / spanduk, pajak & pelayanan.
4). Rp. 130.000, fasilitasnya: kamar non AC untuk 4 orang, 1x
makan pagi, 1x makan siang, 1x makan malam, 2x coffee
break, Meeting room (non AC), OHP projector + screen,
White board, sound, back drop / spanduk, pajak & pelayanan.
Fasilitas yang ada di Hotel Borobudur (kelas melati 2) :
- 37 kamar tidur
- 1 ruang rapat kapasitas 20 - 100 orang
- 1 ruang pijat refleksi kapasitas 3 bed
- 1 ruang cafe dengan kapasitas 40 orang
- 1 ruang laundry
- 1 ruang tunggu Joglosemar executive shuttle bus
- Free hot spot
- IB MONEX 24 jam
45
- Terima pembayaran dengan credit card (Visa & Master Card)
- Restoran yang buka 24 jam
- Lapangan bulu tangkis & tenis meja
- Area parkir luas
- Tiap kamar dilengkapi dengan TV kabel.
46
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menganalisis data yang diperoleh selama penelitian.
Data diperoleh dari mengedarkan kuesioner kepada konsumen yang menginap di
Hotel Borobudur dan dari manajer atau yang bekepentingan mengenai fasilitas,
pelayanan dan harga di Hotel Borobudur. Adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui fasilitas mempengaruhi loyalitas secara simultan, untuk
mengetahui pelayanan mempengaruhi loyalitas secara simultan, untuk mengetahui
harga mempengaruhi loyalitas secara simultan dan untuk mengetahui fasilitas,
pelayanan, dan harga mempengaruhi loyalitas konsumen secara bersama-sama.
Responden yang diteliti dan menjadi sampel berjumlah 30 orang. Analisis yang
digunakan adalah Analisis korelasi berganda dan rangking Spearman yang
digunakan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara fasilitas, pelayanan,
harga dan loyalitas konsumen di Hotel Borobudur.
A. Identitas Responden
Penelitian dilakukan di Hotel Borobudur, Jalan Magelang km 6,3
Jombor, Yogyakarta, dimana peneliti menyebar kuesioner kepada konsumen
yang menginap atau menggunakan jasa hotel borobudur. Sampel diambil
dengan cara purposive sampling.
46
47
Sampel sebanyak 30 orang, penyebaran kuesioner dilakukan peneliti
ketika melihat konsumen berada di lingkungan Hotel Borobudur yang
memenuhi kriteria yang sudah peneliti tetapkan.
Untuk memperoleh gambaran tentang jenis kelamin, usia, pekerjaan,
pengeluaran rata-rata per bulan, penyanji akan menyajikan data sebagai
berikut:
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari 30 responden yang diteliti, jika ditinjau dari jenis kelamin di
peroleh: 17 responden (56,67%) berjenis kelamin pria, dan 13 responden
(43,33%) berjenis kelamin wanita. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden yang diteliti berjenis kelamin pria.
Kelompok data jenis kelamin responden dapat dilihat dalam tabel V.1.
Tabel V.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah (orang) Presentase (%)
Pria
Wanita
17
13
56,67
43,33
Jumlah 30 100
Sumber : data primer diolah, 2010.
2. Berdasakan Usia
Dari 30 responden yang diteliti, jika ditinjau dari usia diperoleh: 3
responden (10%) berusia 17 - 21 tahun, 5 responden (16,67%) berusia 22
- 27 tahun, 6 responden (20%) berusia 28 - 35 tahun, 6 responden (20%)
36 - 39 tahun dan 10 responden (33,33%) berusia 40 tahun. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang
48
diteliti adalah yang berusia 40 tahun. Dapat dilihat pada data usia
responden tabel V.2.
Tabel V.2
Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah (orang) Presentase (%)
17 - 21 tahun
22 - 27 tahun
28 - 35 tahun
36 - 39 tahun
40 tahun
3
5
6
6
10
10
16,67
20
20
33,33
Jumlah 30 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2010.
3. Berdasarkan Pekerjaan
Dari 30 responden yang diteliti, jika ditinjau dari pekerjaan
diperoleh: 3 responden (10%) terdiri dari pelajar, 3 responden (10%)
terdiri dari mahasiswa, 6 responden (20%) terdiri dari pegawai negeri, 7
responden (23,33%) terdiri dari pegawai swasta, 11 responden (33,67%)
terdiri dari wiraswasta, dan lain-lain 0. Dapat dilihat pada data pekerjaan
responden tabel V.3
Tabel V. 3
Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Sumber : Data primer yang diolah, 2010.
Pekerjaan Jumlah (orang) Presentase (%)
Pelajar
Mahasiswa
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Lain - lain
3
3
6
7
11
0
10
10
20
23,33
33,67
0
Jumlah 30 100
49
4. Berdasarkan Penghasilan rata - rata per bulan
Dari 30 responden yang diteliti, jika ditinjau dari penghasilan rata-
rata per bulan diperoleh: 3 responden (10%) mempunyai penghasilan
rata-rata per bulan Rp. 300.000,00; 6 responden (20%) mempunyai
penghasilan rata-rata per bulan Rp. 300.001,00 – Rp. 800.000,00; 7
responden (23,33%) mempunyai penghasilan rata-rata per bulan Rp.
800.001,00 – Rp. 1.300.000,00; 6 responden (20%) mempunyai
penghasilan rata-rata per bulan Rp. 1.300.001,00 – Rp. 1.800.000,00; 8
responden (26,67%) mempunyai penghasilan rata-rata per bulan Rp.
1.800.001,00. Dapat dilihat pada data penghasilan rata-rata per bulan
responden tabel V.4.
Tabel V. 4
Responden Berdasarkan Penghasilan / bulan
Penghasilan rata-rata per bulan Jumlah
(orang)
Presentase (%)
Rp. 300.000,00
Rp. 300.001,00 – Rp. 800.000,00
Rp. 800.001,00 – Rp. 1.300.000,00
Rp. 1.300.001,00 – Rp.
1.800.000,00
Rp. 1.800.001,00
3
6
7
6
8
10
20
23,33
20
26,67
Jumlah 30 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2010.
B. Teknik Analisis Data
Berdasarkan Validitas dan Reliabilitas
1. Analisis Validitas
Dari hasil uji validitas terhadap item-item pernyataan dengan
sampel sebanyak 30 dan taraf signifikan 5% dengan menggunakan SPSS
50
17, menunjukkan semua item pernyataan variabel fasilitas, pelayanan
dan harga dinyatakan valid hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel V.5 Uji validitas Fasilitas, Pelayanan, Harga dan Loyalitas
Berikut ini tabel analisis uji validitas
No. Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
Fasilitas 1 0,797 0,374 Valid
Fasilitas 2 0,813 0,374 Valid
Fasilitas 3 0,547 0,374 Valid
Fasilitas 4 0,617 0,374 Valid
Fasilitas 5 0,557 0,374 Valid
Pelayanan 1 0,801 0,374 Valid
Pelayanan 2 0,755 0,374 Valid
Pelayanan 3 0,673 0,374 Valid
Pelayanan 4 0,700 0,374 Valid
Pelayanan 5 0,428 0,374 Valid
Harga 1 0,752 0,374 Valid
Harga 2 0,513 0,374 Valid
Harga 3 0,702 0,374 Valid
Harga 4 0,630 0,374 Valid
Loyalitas 1 0,765 0,374 Valid
Loyalitas 2 0,920 0,374 Valid
Loyalitas 3 0,840 0,374 Valid
Loyalitas 4 0,886 0,374 Valid
Loyalitas 5 0,851 0,374 Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2010.
Berdasarkan tabel V.5. bisa dilihat bahwa dari semua butir
pertanyaan yang digunakan untuk mencari data mengenai tabel variabel
fasilitas, pelayanan, harga dan loyalitas memiliki nilai Nilai r hitung Nilai
r tabel . Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk
variabel fasilitas, pelayanan, harga dan loyalitas dinyatakan valid.
51
2. Analisis Reliabilitas
Pengujian reliabilitas digunakan menunjukkan sejauh mana suatu
pengukuran dapat dipercaya. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas
yang tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Pengujian
reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach’s
Alpha. Uji signifikansi dilakukan para taraf signikikansi 5% artinya
instrument dapat dikatakan realibel bila nilai alpha lebih besar dari r-
table product moment.
Hasil uji reliabilitas kuesioner secara keseluruhan untuk variabel
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel V.6
Uji Reliabilitas Variabel Fasilitas, Pelayanan, Harga dan Loyalitas.
Variabel Koefisien Alpha Keterangan
Fasilitas 0,848 Reliabel
Pelayanan 0,853 Reliabel
Harga 0,820 Reliabel
Loyalitas 0,945 Reliabel
Sumber : data primer yang diolah, 2010.
Berdasarkan tabel V.6. diperoleh koefisien alpha untuk
variabel Fasilitas sebesar 0,848 ; untuk variabel Pelayanan sebesar
0,853 ; untuk variabel Harga sebesar 0,820 ; untuk variabel
Loyalitas sebesar 0,945. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
koefisien alpha lebih besar 0,60. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan dalam kuesioner ini
dapat digunakan karena reliabel.
52
C. Korelasi Rank Spearman
a. Untuk menjawab hipotesis pertama lihat pada tabel V.7:
Tabel V.7 Uji Spearman antara Fasilitas dan Loyalitas
Correlations
Fasilitas Loyalitas
Spearman's rho Fasilitas Correlation Coefficient 1.000 .479**
Sig. (2-tailed) . .007
N 30 30
Loyalitas Correlation Coefficient .479** 1.000
Sig. (2-tailed) .007 .
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : data primer yang diolah, 2010.
Hasil analisis menyajikan besarnya nilai koefisen korelasi rank
Spearman sebesar 0,479, dengan banyak responden n = 30 dan
probabilitas uji dua sisi sebesar 0,007. Karena nilai probabilitas lebih
kecil dari taraf nyata maka dapat disimpulkan H0ditolak dan
H a diterima yang artinya terdapat hubungan nyata antara variabel
fasilitas dan variabel loyalitas konsumen.
53
b. Untuk menjawab hipotesis kedua lihat pada tabel V.8:
Tabel V.8 Uji Spearman antara Pelayanan dan Loyalitas
Correlations
Pelayanan Loyalitas
Spearman's rho Pelayanan Correlation
Coefficient
1.000 .379*
Sig. (2-tailed) . .039
N 30 30
Loyalitas Correlation
Coefficient
.379* 1.000
Sig. (2-tailed) .039 .
N 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : data primer yang diolah, 2010.
Hasil analisis menyajikan besarnya nilai koefisen korelasi rank
Spearman sebesar 0,379, dengan banyak responden n = 30 dan
probabilitas uji dua sisi sebesar 0,039. karena nilai probabilitas lebih
kecil dari taraf nyata maka dapat disimpulkan H0ditolak dan
H a diterima yang artinya terdapat hubungan nyata antara variabel
pelayanan dan variabel loyalitas.
54
c. Untuk menjawab hipotesis ketiga lihat pada tabel V.9:
Tabel V.9 Uji Spearman antara Harga dan Loyalitas
Correlations
Harga Loyalitas
Spearman's rho Harga Correlation Coefficient 1.000 .261
Sig. (2-tailed) . .164
N 30 30
Loyalitas Correlation Coefficient .261 1.000
Sig. (2-tailed) .164 .
N 30 30
Sumber : data primer yang diolah, 2010.
Hasil analisis menyajikan besarnya nilai koefisen korelasi rank
Spearman sebesar 0,261, dengan banyak responden n = 30 dan
probabilitas uji dua sisi sebesar 0,164. karena nilai probabilitas lebih
besar dari taraf nyata maka dapat disimpulkan H0diterima dan
H a ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan nyata antara variabel
harga dan variabel loyalitas konsumen.
55
d. Untuk menjawab hipotesis keempat lihat pada tabel V.10:
Tabel V.10 Uji Simultan (Uji F) antara Fasilitas, Pelayanan dan Harga
terhadap Loyalitas
Sumber : data primer yang diolah, 2010.
D. Uji Asumsi Klasik
Menurut Sunyoto (2007:89–105), persamaan regresi yang baik adalah
persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut: tidak terjadi
Multikolinieritas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, data berdistribusi normal,
dan tidak terjadi Autokorelasi.
Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian ini
akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak
memenuhi asumsi-asumsi.
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 110.255 3 36.752 3.178 .041a
Residual 300.712 26 11.566
Total 410.967 29
a. Predictors: (Constant), Harga, Pelayanan, Fasilitas
b. Dependent Variable: Loyalitas
56
1. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas
Tabel V. 11
Tabel Collinearity Statistics
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Fasilitas .054 18.500
Pelayanan .063 15.834
Harga .389 2.571
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: Data primer diolah, 2010
Dari tabel V.11 Diperoleh angka VIF (VIF Fasilitas= 18.500, VIF
Pelayanan = 15.834, VIF Harga = 2.571). Untuk angka VIF Fasilitas dan
Pelayanan hasilnya menunjukkan > 5, sehingga bisa diduga antar variabel
indenpenden fasilitas dan pelayanan terjadi multikolinearitas. Untuk
variabel indenpenden harga hasilnya menunjukkan < 5 , sehingga bisa
diduga antar variabel indenpenden ini menunjukan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik Heterokedastisitas
Gambar V.1
57
.Sumber: Data primer diolah, 2010
Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar Scatterplot) menggunakan
SPSS 17.0 Statistics didapatkan titik-titik sampel yang menyebar di bawah
dan di atas, dan tidak mempunyai pola yang teratur. Jadi kesimpulannya
pada model korelasi tidak terjadi Heteroskedastisitas.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Tabel V. 12
Tabel Durbin-Watson
Durbin-Watson
2.450
Sumber: Data primer diolah, 2010
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 Statistics
diperoleh nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 2.450. Karena nilai DW
berada daerah antara du < DW < du, maka tidak menghasilkan
kesimpulan yang pasti karena berada didaerah keragu-raguan.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas
Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 Statistics diperoleh
grafik histogram yang menunjukkan garis kurva normal. Berarti data yang
diteliti berdistribusi normal. Demikian juga dari normal probability plots
menunjukkan berdistribusi normal juga karena garis (titik-titik) mengikuti
garis diagonal. Jadi dapat disimpulkan bahwa data variabel bebas dan
variabel terikat berdistribusi normal.
58
Gambar V.2.
Sumber: Data primer diolah, 2010
Gambar V.3
Sumber: Data primer diolah, 2010
E. Pembahasan Analisis
Berdasarkan karakteristik responden yang diteliti ternyata konsumen
pria lebih banyak yaitu 17 orang responden (56,67%) yang menggunakan
jasa hotel Borobudur. Untuk kelompok usia 40 tahun 10 responden
(33,33%) yang menggunakan jasa hotel Borobudur. Sedangkan untuk
pekerjaan yang menggunakan jasa hotel Borobudur adalah wiraswasta
dengan 11 responden (33,67%). Dan untuk penghasilan per bulan Rp.
59
1.800.001,00 sebanyak 8 responden (26,67%) yang menggunakan jasa hotel
borobudur.
Berdasarkan analisis rank Spearmen didapat nilai koefisien korelasi
rank Spearmen untuk fasilitas (X1) sebesar 0,479 dan probabilitas uji dua
sisi sebesar 0,007. Ini menunjukkan bahwa fasilitas yang disediakan oleh
Hotel borobudur yang terdiri dari halaman parkir yang luas tetapi
keamanannya terjaga, memiliki fasilitas umum lainnya (wartel, tangga)
dalam kondisi baik, lobby hotel juga luas sehingga para konsumen merasa
nyaman, kamar-kamar yang disediakan pun lengkap (dari Ac, Tv, kasur,
toilet) dan lingkungannya pun terjaga kebersihannya. Mempunyai hubungan
yang signifikan antara variabel fasilitas dengan loyalitas. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen hotel Borobudur telah mampu mengingat
akan fasilitas yang ditawarkan oleh pihak hotel Borobudur adalah baik dan
sesuai dengan apa yang mereka harapkan dari pengeluaran yang mereka
lakukan, guna menggunakan jasa penginapan hotel Borobudur.
Berdasarkan analisis rank Spearmen didapat nilai koefisien korelasi
rank Spearmen untuk pelayanan (X2) sebesar 0, 379 dan probabilitas uji dua
sisi sebesar 0,039. Mempunyai hubungan yang signifikan antara variabel
fasilitas dengan loyalitas. Ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan
oleh karyawan hotel Borobudur sudah memenuhi harapan konsumen dimana
para karyawan hotel mengerti dan memberikan apa yang diinginkan oleh
konsumen. Selain itu, karyawan hotel Borobudur juga mempunyai kelebihan
di mana mereka menguasai bahasa inggris yang nantinya sangat berguna
60
bagi wisatawan asing yang akan menginap di hotel Borobudur. Dengan
memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen, konsumen akan
mendapatkan kepuasan sesuai apa yang mereka harapkan.
Berdasarkan analisis rank Spearmen didapat nilai koefisien korelasi
rank Spearmen untuk harga (X3) sebesar 0,261 dan probabilitas uji dua sisi
sebesar 0,164. Tidak mempunyai hubungan yang signifikan antara variabel
fasilitas dengan loyalitas. Ini menunjukkan bahwa harga yang meliputi unsur
harga dan loyalitas konsumen serta kemampuan bersaing dengan hotel
sejenis tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam menentukan
atau menggunakan hotel mana yang akan mereka pilih. Karena harga hotel
Borobudur dengan hotel yang sejenis lainnya hampir sama atau bahkan
sama.
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara
simultan variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dapat dicari dengan
melihat F hitung dari tabel Anova output SPSS atau signifikan dari F, selain
itu juga membandingkan probabilitas value.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai F signifikannya 0,041 dan
nilai p value = 0,005. Nilai p value = 0.005 < 0,05 sehingga 0H ditolak dan
aH diterima. Atas dasar hasil ini dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan
secara simultan dari variabel bebas yaitu variabel bebas Fasilitas, Pelayanan,
dan Harga terhadap varibel terikat Loyalitas Konsumen.
61
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data mengenai fasilitas, pelayanan, harga dan
loyalitas konsumen hotel Borobudur dan hasil korelasi rank spearman untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan antara fasilitas, pelayanan, harga dan
loyalitas konsumen diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari analisis variabel fasilitas dengan loyalitas konsumen, diperoleh nilai
Spearman sebesar 0,479, dan probabilitas uji dua sisi sebesar 0,007.
Karena nilai probabilitas lebih kecil dari taraf nyata maka dapat
disimpulkan H0ditolak dan H a diterima yang artinya terdapat hubungan
nyata antara variabel fasilitas dengan variabel loyalitas konsumen.
2. Dari analisis variabel pelayanan dengan loyalitas konsumen, diperoleh
nilai Spearman sebesar 0,379, dan probabilitas uji dua sisi sebesar 0,039.
Karena nilai probabilitas lebih kecil dari taraf nyata maka dapat
disimpulkan H0ditolak dan H a diterima yang artinya terdapat hubungan
nyata antara variabel pelayanan dengan variabel loyalitas konsumen.
3. Dari analisis variabel harga dengan loyalitas konsumen di peroleh
besarnya nilai koefisen korelasi Spearman sebesar 0,349, dan
probabilitas uji dua sisi sebesar 0,059. Karena nilai probabilitas lebih
besar dari taraf nyata maka dapat disimpulkan H0diterima dan
61
62
H a ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan nyata antara variabel
harga dan variabel loyalitas konsumen.
4. Hasil penelitian uji secara simultan (Uji F) yaitu signifikansi F 0,041 <
0,05. Maka dapat diketahui bahwa fasilitas, pelayanan dan harga secara
simultan berhubungan terhadap loyalitas konsumen.
B. Saran
Setelah menganalisa data variabel fasilitas, pelayanan, harga dan
loyalitas konsumen di Hotel Borobudur, maka pihak pemasaran hotel bisa
memperhatikan hal-hal berikut ini untuk dijadikan bahan pertimbangan
untuk menjaga kelangsungan perusahaan, yaitu :
1. Bagi pihak hotel Borobudur, penulis menyarankan agar terus
meningkatkan fasilitas sehingga loyalitas konsumen tetap terjaga atau
bahkan terus meningkat dengan terciptanya hubungan baik antara
konsumen dan pihak hotel.
2. Tetap menjaga atau meningkatkan pelayanan para karyawan seperti
credibility, competence, dan performance (misalkan dari segi cara
berpakaian, tingkah laku), agar konsumen dapat tetap loyal terhadap
hotel ini.
3. Serta dari segi pendapatan hotel akan mendapatkan pemasukan yang
lebih dari sebelumnya karena harga dapat bersaing dengan hotel-hotel
yang sejenis, bila semua fasilitas ditambah atau tidak ada lagi kamar-
63
kamar yang rusak atau kurang lengkap barang-barang yang ada didalam
kamar dan pelayanan tetap dijaga maupun ditingkatkan.
4. Untuk peneliti yang akan datang, bila mau meneliti judul yang sama agar
memperhatikan buku panduan yang ada dan jangan lupa memasukkan
variabel kepuasan sebelum ke variabel loyalitas.
C. Keterbatasan
1. Faktor internal
Keterbatasan peneliti dalam hal kemampuan dan pengalaman, karena
peneliti masih dalam taraf belajar dan baru pertama kali mengadakan
penelitian, sehingga peneliti tidak dapat mengungkapkan semua fakta
yang ada dalam penelitian ini dengan tepat. Dengan demikian,
kesimpulan yang diambil hanya berlaku terbatas pada pengolahan data.
Selain itu peneliti juga menyadari keterbatasan akan waktu serta biaya
dalam melakukan penelitian.
2. Faktor eksternal
Keterbatasan kemampuan responden untuk membagi waktu dalam
mengisi atau memahami isi pertanyaan serta kejujuran untuk menjawab
kuesioner yang diberikan peneliti. Oleh karena itu kemungkinan
kesalahan jawaban bisa saja terjadi, sehingga analisis yang dihasilkan
kurang akurat. Selain itu keterbatasan penelitian dalam hal minimnya
data perusahaan yang didapatkan, misalnya: mengenai pemasaran,
personalia, penggajian dan lain sebagainya.
64
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Jill. 2003. Customer Loyality : How to Earn, How to keep it. Jakarta :
Erlangga.
Handoko, T.H. 2001. Manajemen Personalia. Yogyakarta : BPFE.
Kotler, Philip, dan Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jilid 2.
Jakarta : Salemba Empat.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium. Jakarta : PT
Prenhalindo.
Kotler, Philip, dan Amstrong, Gary. 2003. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi 9. Jakarta :
PT Indeks.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran ; alih bahasa, Maan, Benyamn. Jakarta :
PT Indeks.
Lovelock, dan Wright. 2007. Manajemen Perusahaan Jasa, Jilid 2. Jakarta : PT
Indeks.
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Jakarta : Media Komputer.
Santoso, Purbayu Budi dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Ms. Excel dan
SPSS. Yogya. Andi.
Sugiyono. 2000. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2003. Statiska Untuk Penelitian. CV Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2009. Statiska Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Swatha DH, dan Handoko, Tani, T. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
Konsumen. Jilid 1. Edisi Pertama. Cetakan ketiga.
Tika, Pabundu, Moh, H, Drs, M.M. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : Aksara.
Tjiptono, Fandy. 1996. Manajeman Jasa. Yogyakarta. Andi Offset.
65
Tjiptono, Fandy. 2005. Service, Quality&Satisfaction. Yogyakarta : Andy Offset.
Umar, Husein.2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan Pertama.
Jakarta; Ghalia Inadah.
Umar, Husein. 2007. Metode Penelititan untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PR
Raja Grafindo Persada.
Wijaya, IR. 2000. Statistika Non Parametrik. Bandung. Alfabeta
LAMPIRAN 1
KUESIONER
KUESIONER
Petunjuk :
1. Mohon bantuan dan kesediaan anda untuk menjawab seluruh pertanyaan yang
ada.
2. Berilah tanda (√) pada kolom yang akan anda pilih, sesuai dengan pengalaman
(kesan) anda setelah menginap di hotel BOROBUDUR.
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Jenis Kelamin
( ) Pria ( ) Wanita
2. Usia anda saat ini
( ) 17 – 21 tahun
( ) 22 – 27 tahun
( ) 28 – 35 tahun
( ) 36 - 39 tahun
( ) ≥ 40 tahun
3. Pekerjaan anda
( ) Pelajar
( ) Mahasiswa
( ) Pegawai Negeri
( ) Pegawai Swasta
( ) Wiraswasta
( ) Lain - lain
4. Penghasilan anda per bulan
( ) ≤ Rp. 300.000,00
( ) Rp. 300.001,00-Rp. 800.000,00
( ) Rp. 800.000,00-Rp. 1.300.000,00
( ) Rp. 1.300.000,00-Rp. 1.800.000,00
( ) ≥ Rp. 1.800.000,00
II. PERSEPSI KONSUMEN
Petunjuk : Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pilihan anda untuk variabel
Fasilitas, Pelayanan, dan Harga dengan memberi tanda silang (√ ) pada alternatif
jawaban yang telah tersedia.
a. Fasilitas Hotel
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Meskipun tempat parkir hotel / halaman
hotel ini luas, keamanan di lingkungan
hotel tetap terjaga.
2. Meskipun hotel ini memiliki fasilitas-
fasilitas umum, tetapi tetap terawat
dengan baik (telpon umum, tangga).
3. Walaupun hotel ini mempunyai Lobby
luas sehingga membuat anda merasa
nyaman saat berada di lobby hotel ini.
4. Hotel ini memiliki fasilitas yang lengkap
disetiap kamar hotelnya dan berfungsi
dengan baik (ada Tv, bell kamar, Ac,
kasur, toilet) .
5. Lingkungan disekitar hotel maupun diluar
hotel kebersihannya tetap terjaga sehingga
membuat anda nyaman berada dihotel ini.
b. Pelayanan Hotel
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Karyawan hotel ini mengerti apa yang
anda mau atau yang anda minta.
2. Karyawan hotel (Petugas Receptionist)
memberikan informasi dengan bahasa
yang dapat / mudah dipahami anda / tamu
lainnya yang sedang memakai jasa hotel
hotel ini.
3. Hotel ini memiliki karyawan yang banyak
dan sebagian besar mempunyai credibility
yang dapat diandalkan.
4. Karyawan hotel ini (Bellboy)
membawakan barang tamu (anda) dengan
sopan, teliti, hati-hati dan mengantar ke
kamar dengan cepat (competence).
5. Setiap karyawan hotel ini memberikan
pelayanan yang maksimal (performance).
c. Harga Hotel
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Ketika anda membeli suatu produk (jasa
penginapan) anda yakin bahwa anda
mendapatkan produk yang sepadan
dengan pengeluaran anda.
2. Anda tidak akan menginap atau memakai
jasa hotel lain selain hotel BOROBUDUR
hanya untuk mencari harga hotel yang
lebih murah.
3. Ketika anda memakai jasa penginapan
anda biasanya membandingkan secara
detail informasi tentang hotel-hotel yang
lainnya.
4. Ada pepatah yang mengatakan bahwa
“ada harga ada kualitas” pada dasarnya
merupakan hal yang benar.
III. LOYALITAS KONSUMEN
Petunjuk : Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pilihan anda untuk variabel
Loyalitas Pelanggan dengan memberi tanda silang (√ ) pada alternatif jawaban
yang telah tersedia.
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya tetap menggunakan hotel
BOROBUDUR karena halamannya luas
dan keamanannya terjaga.
2. Saya tetap menggunakan hotel
BOROBUDUR karena karyawan hotel
BOROBUDUR sopan, teliti, dan dapat
diandalkan.
3. Saya memakai hotel BOROBUDUR ini
karena jasa yang ditawarkan sepadan
dengan harga yang dibayarkan.
4. Saya merasa puas dengan fasilitas,
pelayanan, dan harga yang diberikan oleh
hotel BOROBUDUR ini.
5. Untuk kedepannya bila saya datang ke
Yogyakarta, saya tetap menginap dihotel
BOROBUDUR.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Lukas Budiman
Status : Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan dalam rangka
menyusun skripsi dengan judul “Korelasi antara Fasilitas, Pelayanan, Harga
dan Loyalitas konsumen (Studi Kasus pada konsumen Hotel Borobudur
Yogyakarta)“, maka saya mohon anda untuk menjadi responden dan mengisi
kuesioner dibawah ini. Atas perhatian dan kesedian anda, saya mengucapkan
terima kasih.
Yogyakarta, July 2010
Hormat saya,
Lukas Budiman
LAMPIRAN 2 :
TABEL JAWABAN KUESIONER
RESPONDEN
FASILITAS
No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Total
1 5 4 4 4 4 21
2 5 5 5 5 4 24
3 5 5 5 4 4 23
4 3 3 3 2 2 13
5 4 4 4 3 2 17
6 5 5 4 5 4 23
7 5 5 5 4 4 23
8 5 5 5 4 3 22
9 5 4 4 4 4 21
10 5 5 5 5 5 25
11 4 3 3 5 4 19
12 5 5 5 5 4 24
13 5 4 4 5 5 23
14 5 4 4 3 3 19
15 4 5 5 4 4 22
16 4 4 5 5 4 22
17 5 5 5 5 3 23
18 5 5 4 5 5 24
19 5 5 5 5 5 25
20 5 5 5 3 3 21
21 3 3 3 3 2 14
22 5 5 5 5 5 25
23 5 5 4 5 5 24
24 4 4 4 5 4 21
25 5 5 4 5 5 24
26 4 4 4 4 5 21
27 4 4 2 5 5 20
28 2 2 2 3 3 12
29 4 4 3 5 4 20
30 5 5 5 4 3 22
PELAYANAN
No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Total
1 4 4 4 4 4 20
2 5 5 4 5 5 24
3 4 4 4 5 5 22
4 2 2 2 3 3 12
5 3 3 2 4 4 16
6 5 5 4 5 4 23
7 5 4 4 5 5 23
8 3 4 3 5 5 20
9 4 4 4 4 4 20
10 5 5 5 5 5 25
11 4 5 4 3 3 19
12 5 5 4 5 5 24
13 5 5 5 4 4 23
14 3 3 3 4 4 17
15 5 4 4 5 5 23
16 5 5 4 4 5 23
17 5 5 3 5 5 23
18 4 5 5 5 4 23
19 5 5 5 5 5 25
20 3 3 3 5 5 19
21 3 3 2 3 3 14
22 5 5 5 5 5 25
23 5 5 5 5 4 24
24 4 5 4 4 4 21
25 5 5 5 5 4 24
26 5 4 4 4 4 21
27 5 5 5 4 2 21
28 2 3 3 2 2 12
29 5 5 4 4 3 21
30 3 4 3 5 5 20
HARGA
No Q1 Q2 Q3 Q4 Total
1 4 4 4 4 16
2 5 5 5 5 20
3 5 5 4 4 18
4 3 3 2 2 10
5 4 4 3 3 14
6 5 4 5 5 19
7 5 5 5 4 19
8 5 5 3 4 17
9 4 4 4 4 16
10 5 5 5 5 20
11 3 3 3 5 14
12 5 5 5 5 20
13 4 4 5 5 18
14 4 4 3 3 14
15 5 5 5 4 19
16 4 5 5 5 19
17 5 5 5 5 20
18 5 4 4 5 18
19 5 5 5 5 20
20 5 5 3 3 16
21 5 3 3 3 14
22 3 5 5 5 18
23 5 4 5 5 19
24 5 4 4 5 18
25 5 4 5 5 19
26 4 4 5 4 17
27 4 2 5 5 16
28 2 2 2 3 9
29 4 3 5 5 17
30 5 5 3 4 17
LOYALITAS KONSUMEN
No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Total
1 5 4 4 4 4 21
2 5 5 5 5 5 25
3 3 3 4 3 3 16
4 3 3 3 3 3 15
5 3 5 5 5 5 23
6 4 4 5 4 4 21
7 4 4 4 5 4 21
8 5 5 5 5 5 25
9 4 4 4 4 4 20
10 5 5 4 4 5 23
11 4 3 3 3 3 16
12 4 5 4 4 4 21
13 5 5 5 5 4 24
14 3 3 3 3 3 15
15 4 4 4 4 3 19
16 4 4 5 4 5 22
17 3 3 2 3 3 14
18 5 5 5 5 5 25
19 4 4 4 4 4 20
20 5 5 4 5 5 24
21 3 2 3 3 3 14
22 5 5 5 5 5 25
23 5 5 5 5 4 24
24 4 4 4 4 3 19
25 5 5 5 4 5 24
26 4 4 4 4 4 20
27 3 3 3 3 2 14
28 4 4 4 4 4 20
29 5 5 5 5 5 25
30 4 5 5 5 5 24
LAMPIRAN 3 :
VALIDITAS
DAN
REALIBILITAS
Lampiran Validitas Fasilitas
Correlations
VAR0000
1
VAR0000
2
VAR0000
3
VAR0000
4
VAR0000
5 Fasilitas
Spearman's
rho
VAR0000
1
Correlation
Coefficient
1.000 .760** .608
** .304 .372
* .746
**
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .103 .043 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0000
2
Correlation
Coefficient
.760** 1.000 .784
** .357 .355 .838
**
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .053 .055 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0000
3
Correlation
Coefficient
.608** .784
** 1.000 .151 .088 .667
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .426 .644 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0000
4
Correlation
Coefficient
.304 .357 .151 1.000 .762** .661
**
Sig. (2-tailed) .103 .053 .426 . .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0000
5
Correlation
Coefficient
.372* .355 .088 .762
** 1.000 .687
**
Sig. (2-tailed) .043 .055 .644 .000 . .000
N 30 30 30 30 30 30
Fasilitas Correlation
Coefficient
.746** .838
** .667
** .661
** .687
** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Pelayanan
Correlations
VAR0000
7
VAR0000
8
VAR0000
9
VAR0001
0
VAR0001
1 Pelayanan
Spearman's
rho
VAR0000
7
Correlation
Coefficient
1.000 .768** .720
** .437
* .303 .852
**
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .016 .104 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0000
8
Correlation
Coefficient
.768** 1.000 .762
** .357 .151 .773
**
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .053 .426 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0000
9
Correlation
Coefficient
.720** .762
** 1.000 .355 .088 .776
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .055 .644 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0001
0
Correlation
Coefficient
.437* .357 .355 1.000 .784
** .710
**
Sig. (2-tailed) .016 .053 .055 . .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0001
1
Correlation
Coefficient
.303 .151 .088 .784** 1.000 .553
**
Sig. (2-tailed) .104 .426 .644 .000 . .002
N 30 30 30 30 30 30
Pelayanan Correlation
Coefficient
.852** .773
** .776
** .710
** .553
** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Harga
Correlations
VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 Harga
Spearman's rho VAR00013 Correlation
Coefficient
1.000 .784** .437
* .357 .781
**
Sig. (2-tailed) . .000 .016 .053 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00014 Correlation
Coefficient
.784** 1.000 .303 .151 .708
**
Sig. (2-tailed) .000 . .104 .426 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00015 Correlation
Coefficient
.437* .303 1.000 .768
** .805
**
Sig. (2-tailed) .016 .104 . .000 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00016 Correlation
Coefficient
.357 .151 .768** 1.000 .705
**
Sig. (2-tailed) .053 .426 .000 . .000
N 30 30 30 30 30
Harga Correlation
Coefficient
.781** .708
** .805
** .705
** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Loyalitas Konsumen
Correlations
VAR0001
8
VAR0001
9
VAR0002
0
VAR0002
1
VAR0002
2 Loyalitas
Spearman's
rho
VAR0001
8
Correlation
Coefficient
1.000 .774** .634
** .697
** .685
** .840
**
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0001
9
Correlation
Coefficient
.774** 1.000 .803
** .869
** .849
** .928
**
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0002
0
Correlation
Coefficient
.634** .803
** 1.000 .804
** .791
** .884
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0002
1
Correlation
Coefficient
.697** .869
** .804
** 1.000 .778
** .899
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
VAR0002
2
Correlation
Coefficient
.685** .849
** .791
** .778
** 1.000 .899
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 . .000
N 30 30 30 30 30 30
Loyalitas Correlation
Coefficient
.840** .928
** .884
** .899
** .899
** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran Realibel Fasilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.848 .855 5
Lampiran Realibel Pelayanan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.853 .854 5
Lampiran Realibel Harga
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.820 .824 4
Lampiran Realibel Loyalitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.945 .945 5
LAMPIRAN 4 :
UJI
SPEARMAN
Lampiran Spearman
Correlations
Fasilitas Loyalitas
Spearman's rho Fasilitas Correlation Coefficient 1.000 .479**
Sig. (2-tailed) . .007
N 30 30
Loyalitas Correlation Coefficient .479** 1.000
Sig. (2-tailed) .007 .
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Pelayanan Loyalitas
Spearman's rho Pelayanan Correlation Coefficient 1.000 .379*
Sig. (2-tailed) . .039
N 30 30
Loyalitas Correlation Coefficient .379* 1.000
Sig. (2-tailed) .039 .
N 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Harga Loyalitas
Spearman's rho Harga Correlation Coefficient 1.000 .349
Sig. (2-tailed) . .059
N 30 30
Loyalitas Correlation Coefficient .349 1.000
Sig. (2-tailed) .059 .
N 30 30
LAMPIRAN 5 :
ASUMSI KLASIK
Linier Fasilitas dan loyalitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Loyalitas *
Fasilitas
Between
Groups
(Combined) 224.533 10 22.453 2.288 .058
Linearity 92.181 1 92.181 9.394 .006
Deviation from
Linearity
132.353 9 14.706 1.499 .218
Within Groups 186.433 19 9.812
Total 410.967 29
Linier Pelayanan dan loyalitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Loyalitas *
Pelayanan
Between
Groups
(Combined) 187.943 10 18.794 1.601 .181
Linearity 73.063 1 73.063 6.224 .022
Deviation from
Linearity
114.880 9 12.764 1.087 .416
Within Groups 223.024 19 11.738
Total 410.967 29
Linier Harga dan loyalitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Loyalitas *
Harga
Between
Groups
(Combined) 87.217 8 10.902 .707 .682
Linearity 33.225 1 33.225 2.155 .157
Deviation from
Linearity
53.992 7 7.713 .500 .824
Within Groups 323.750 21 15.417
Total 410.967 29
Uji Heteroskedastisitas
Uji Normalitas
Uji Mulitkolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Fasilitas .054 18.500
Pelayanan .063 15.834
Harga .389 2.571
a. Dependent Variable: Loyalitas
Lampiran Uji t Fasilitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.588 3.933 2.438 .021
Fasilitas .523 .183 .474 2.852 .008
a. Dependent Variable: Loyalitas
Pelayanan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.457 3.781 3.030 .005
Pelayanan .441 .178 .423 2.471 .020
a. Dependent Variable: Loyalitas
Harga
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.717 4.409 3.111 .004
Harga .433 .271 .289 1.595 .0122
a. Dependent Variable: Loyalitas
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 110.255 3 36.752 3.178 .041a
Residual 300.712 26 11.566
Total 410.967 29
a. Predictors: (Constant), Harga, Pelayanan, Fasilitas
b. Dependent Variable: Loyalitas
Model Summaryb
Mod
el R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .518a .268 .184 3.401 .268 3.178 3 26 .041 2.450
a. Predictors: (Constant), Harga, Pelayanan, Fasilitas
b. Dependent Variable: Loyalitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.457 4.297
Fasilitas 1.418 .797 1.284
Pelayanan -.670 .697 -.642
Harga -.366 .404 -.244
a. Dependent Variable: Loyalitas
LAMPIRAN 6 :
TABEL ORGANISASI
HOTEL BOROBUDUR