chi kung nya

4
3.6 Patofisiologi 3.7 Penegakan Diagnosis Kriteria diagnosis demam chikungunya ditegakan berdasarkan kriteria sebagai berikut (modifikasi klasifikasi who searo, 2009) a. Kriteria klinis Demam mendadak > 38,5 dan nyeri persendian hebat (severe athralgia) dan atau di sertai ruam (rush) b. Kriteria epidemiologis Bertempat tinggal atau pernah berkunjung ke wilayah yang sedang terjangkit chikungunya dengan sekurang- kurangnya 1 kasus positif RDT/ pemeriksaan serologi lainnya, dalam kurun waktu 15 hari sebelum timbulnya gejala (onset of symptom) c. Kriteria laboratoris Sekurang-kurangnya salah satu diantara pemeriksaan berikut : - Isolasi virus - Terdeteksinya RNA virus denagn RT-PCR - Terdeteksinya antibodi IgM spesifik virus Chikungunya pada sampel serum - Peningkatan 4 kali lipat titer IgG pada pasangan sampel yang diambil pada fase akut dan fase konvalesen (interval sekurang-kurangnya 2-3 minggu)

Upload: thenewaasitumorang

Post on 08-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

3.6Patofisiologi3.7 Penegakan DiagnosisKriteria diagnosis demam chikungunya ditegakan berdasarkan kriteria sebagai berikut (modifikasi klasifikasi who searo, 2009)a. Kriteria klinisDemam mendadak > 38,5 dan nyeri persendian hebat (severe athralgia) dan atau di sertai ruam (rush)b. Kriteria epidemiologisBertempat tinggal atau pernah berkunjung ke wilayah yang sedang terjangkit chikungunya dengan sekurang-kurangnya 1 kasus positif RDT/ pemeriksaan serologi lainnya, dalam kurun waktu 15 hari sebelum timbulnya gejala (onset of symptom)c. Kriteria laboratorisSekurang-kurangnya salah satu diantara pemeriksaan berikut : Isolasi virus Terdeteksinya RNA virus denagn RT-PCR Terdeteksinya antibodi IgM spesifik virus Chikungunya pada sampel serum Peningkatan 4 kali lipat titer IgG pada pasangan sampel yang diambil pada fase akut dan fase konvalesen (interval sekurang-kurangnya 2-3 minggu)Berdasarkan kriteria diatas, diagnosis demam chikungunyah digolongkan dalam 3 kategori yaitua. Kasus tersangka (suspected case/possible case)Penderita dengan kriteria klinisb. Kasus probabel (probable case)Penderita dengan kriteria klinis + kriteria epidemiologisc. Kasus konfirm (confirmed case)Penderita dengan kriteria laboratoris

3.8Diagnosis BandingDiagnosis banding penyakit chikungunya yang paling mendekati adalah demam dengue atau demam berdarah dengue (WHO SEARO, 2009)Tanda dan gejala klinisDemam chikungunyaDemam dengue

Onset demamakutgradual

Lama demam1-2 hari5-7 hari

Ruam makulopapularseringjarang

Timbul syook dan perdarahan masifTidak lazimlazim

Nyeri sendiSering dan bisa lebih dari 1 bulanJarang dan berlangsung singkat

Parameter laboratorium

leukopeniaseringjarang

trombositopeniajarangsering

3.9PenatalaksanaanChikungunya merupakan self limiting disease, sampai saat ini penyakit ini belum ada obat ataupun vaksinnya, pengobatan hanya bersifat simptomatis dan suportif.1. SimtomatisAntipiretik : paracetamol atau asetaminofen (untuk meredakan demam), analgetik : ibuprofen, naproxen, dan obat anti inflamasi non streroid (OAINS), aspirin tidak dianjurkan karena adanya risiko perdarahan pada sejumlah penderita dan risiko timbulnya reyes syndrome pada anak-anak dibawah 12 tahun.2. Suportif Tirah baring, batasi pergerakan Minum banyak untuk mengganti kehilangan cairan tubuh akibat muntah, keringat dan lain-lain fisioterapi3. pencegahan penularanpenggunaan kelambu selama masa viremia, sejak timbul gejala (onset of illness) sampai 7 hari.

3.10 PrognosisPenyakit ini bersifat self limiting disease, tidak pernah dilaporkan adanya kematian. Keluhan mungkin berlangsung lama. Brighton meneliti pada 107 kasus infeksi chikungunya 87,9 % sembuh sempurna, 3,7 % mengalami kekakuan sendi atau mild discomfort, 2,8 % mempunyai persistent residual joint stiffness, tetapi tidak nyeri, dan 5,6 % mempunyai keluhan sendi yang persistent, kaku dan sering mengalami efusi sendi (Kemenkes RI, 2012).