cheilosis dan cheilitis

12
Cheilosis/Cheilitis Cheilosis merupakan suatu kelianan noninflamasi berupa fisur dan scale pada bibir dan dihubungkan dengan kekurangan vitamin ribovlavin dalam diet. Sedangkan Cheilitis merupakan suatu kelainan inflamasi dan menyebabkan bibir pecah-pecah Etiologi secara umum: a. Infeksi karena virus, bakteri, ataupun candida. b. Alergi dapat terjadi karena hipersensitivitas local terhadap antibiotic, makanan, kosmetik, atau bahan-bahan kimia tertentu seperti pasta gigi. c. Fotosensitivitas dapat menyebabkan cheilitis kronis. Bibir menjadi bersisik, berfisur, dan bengkak, bahkan dapat mengakibatkan prekanker atau premalignant. Klasifikasi a. Contact Cheilitis Merupakan kelainan inflamasi akut yang terjadi pada bibir. Etiologinya dapat berupa kontak langsung dengan bahan kimia. Gambaran klinis berupa mild edema dan eritema yang disertai dengan thick scaling dan iritasi pada vermilion border bibir. Diagnosis banding (DD/) berupa exfoliative cheilitis. Perawatan yang dilakukan adalah penghentian kontak dengan bahan kimia dan topical steroid

Upload: hastinefia

Post on 26-Sep-2015

89 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

cheilitis

TRANSCRIPT

Cheilosis/CheilitisCheilosis merupakan suatu kelianan noninflamasi berupa fisur dan scale pada bibir dan dihubungkan dengan kekurangan vitamin ribovlavin dalam diet. Sedangkan Cheilitis merupakan suatu kelainan inflamasi dan menyebabkan bibir pecah-pecahEtiologi secara umum:a. Infeksi karena virus, bakteri, ataupun candida. b. Alergi dapat terjadi karena hipersensitivitas local terhadap antibiotic, makanan, kosmetik, atau bahan-bahan kimia tertentu seperti pasta gigi. c. Fotosensitivitas dapat menyebabkan cheilitis kronis. Bibir menjadi bersisik, berfisur, dan bengkak, bahkan dapat mengakibatkan prekanker atau premalignant. Klasifikasia. Contact CheilitisMerupakan kelainan inflamasi akut yang terjadi pada bibir. Etiologinya dapat berupa kontak langsung dengan bahan kimia. Gambaran klinis berupa mild edema dan eritema yang disertai dengan thick scaling dan iritasi pada vermilion border bibir. Diagnosis banding (DD/) berupa exfoliative cheilitis. Perawatan yang dilakukan adalah penghentian kontak dengan bahan kimia dan topical steroid

b. Actinic CheilitisMerupakan kelainan degenerative kronis pada bibir bawah dengan etiologi berupa paparan sinar matahari jangka panjang. Hal ini merupakan masalah yang biasanya terjadi pada orang-orang dengan kulit yang sensitif dan cenderung mudah mengalami sunburn. Pekerjaan di luar ruangan jelas berhubungan dengan masalah ini, mengarah pada istilah yang umum digunakan seperti farmers lip dan sailors lip. Individu dengan paparan sinar matahari kronis dan immunocompromised, terutama penerima transplan, memiliki resiko mengembangkan kanker pada vermillion bibir bawah. Actinic cheilosis jarang terjadi pada individu yang lebih muda dari 45 tahun. Hal ini lebih sering terjadi pada pria dengan rasio pria:wanita 10:1 pada beberapa studi. Lesi tersebut berkembang sangat lambat sehingga pasien tidak sadar akan perubahannya. Perubahan klinis paling awal adalah atropi batas vermillion bibir bawah, ditandai dengan area halus dan berbintik pucat. Tanda yang paling sering terlihat adalah menjadi tidak jelasnya batas antara daerah vermillion dan daerah kutanous bibir. Seiring dengan berkembangnya lesi, daerah vermillion yang lebih kering akan menjadi kasar dan bersisik. Area ini menebal dan dapat tampak seperti lesi leukoplakia, terutama ketika meluas mendekati batas basah bibir. Pasien mungkin melaporkan bahwa material bersisik dapat dikelupas, namun akan terbentuk lagi dalam beberapa hari. Pada perkembangan yang lebih lanjut, dapat terbentuk ulserasi kronis, terutama pada tempat trauma ringan dari rokok. Ulserasi tersebut dapat bertahan selama berbulan-bulan dan sering menggambarkan perkembangan Gambaran Histopatologi actinic cheilosis biasanya ditandai oleh atropi dari stratified squamous epithelium dan sering menunjukkan produksi keratin. Dapat ditemui berbagai derajat displasia epitel. Di sekitar epitelium yang displasia, terdapat sel-sel inflamasi kronik ringan yang biasa menginfiltrasi. Jaringan konektif di bawahnya selalu menunjukkan perubahan amorphous, acelullar, dan basophilic yang dikenal sebagai solar (actinic) ekstosis, perubahan kolagen dan serat elastis yang disebabkan oleh cahaya.Perawatan dapat diberikan medikasi berupa sunscreen dengan SPF yang tinggi (>15) dan kurangi frekuensi terpapar cahaya matahari.

c. Angular CheilitisMerupakan kelainan pada sudut mulut dengan etiologi berupa penurunan dimensi vertical, trauma mekanis, kekurangan zat besi, kekurangan riboflavin, pengaruh Candida albicans, staphylococci, streptococci.Etiologi lain dapat berupa: Kontak iritan 22% kasus Angular Cheilitis selalu berhubungan dengan iritan. Sudut bibir merupakan tempat untuk berkumpulnya enzim saliva, sehingga pada saat berkontak dengan iritan yang cukup lama pada tempat tersebut maka akan timbul perubahan antomi dari normalnya. Angular Cheilitis yang disebabkan oleh iritasi banyak ditemukan pada pasien yang memiliki eksim karena kulitnya yang sangat sensitif.

Dermatitis kontak alergiPada saat alergen berkontak pada oral mukosa dan bibir, maka yang sering timbul hanya cheilitis. Di samping itu, dengan adanya iritan Angular Cheilitis dapat memberi kecenderungan pasien untuk terkena dermatitis kontak alergi. Hal ini dikarenakan meningkatnya penetrasi alergen di tempat tersebut. Patch test perlu dilakukan pada pasien yang tidak merespon pengobatan non-spesifik.

Infeksi PenyakitKulit membentuk fissure yang meradang biasanya diakibatkan oleh penyebab lokal seperti, candida albicans, staphylococcus aurelius dan pertumbuhan berlebih dari beta streptococci. Selain itu virus herpex simplex dapat terjadi di batas vermilion bibir setelah vesikel pecah dan hanya tersisa krusta di sekitar sudut bibir. Hal tersebut dapat terjadi selama 5-7 hari dan dapat rekuren di tempat yang sama

Gambaran klinis berupa eritema, macerasi, fissuring, erosi, dan krusta pada commisure bibir. Pasien kadang mengeluh sensasi terbakar dan kering. Pengobatan untuk Stomatitis angular termasuk penerapan salep, penggunaan obat-obatan dan juga menggunakan obat racikan. Pengobatan ditentukan berdasarkan kondisi pasien dan tingkat di mana penyakit telah menyebar. Dalam beberapa kasus, penyakit ini juga disertai oleh infeksi jamur (yang disebabkan oleh air liur yang terinfeksi candida, jika pasien sudah menderita kandidosis) sehingga dapat menggunakan krim/salep anti-jamur dan obat-obatan yang digunakan untuk hal yang sama.Pengobatan cheilosis melibatkan penghapusan infeksi kronis dan kondisi seperti yang dapat menyebabkan infeksi lebih dalam rongga mulut, restorasi tingkat vitamin dalam tubuh pasien (yang mencakup dosis obat yang mengandung tingkat tinggi Vitamin B2, Asam Folat dan beberapa bahan lainnya), aplikasi krim antijamur, salep anti-inflamasi, dll.

d. Cheilitis GlandularisSebuah diagnosa klinis yang menunjuk pada penyakit inflammatory lunak yang esensial, tidak umum dan belum dipahami dengan baik pada kelenjar-kelenjar sub-mukosa di bibir bawah (yang merupakan kondisi inflamasi kronis kelenjar saliva minor). Cheilitis glandularis merupakan sebuah manifestasi klinis yang tidak umum dari cheilitis yang terjadi sebagai respon terhadap 1 atau lebih sumber iritasi kronis yang berbeda.Pembesaran bibir terkait dengan inflamasi, hyperemia, edema, dan fibrosis.Penyakit ini paling sering terjadi antara usia 40an sampai 60an; akan tetapi, rentang usia cukup luas.Cheilitis glandularis kebanyakan hanya mengenai bibir bawah. Kondisi ini terlihat sebagai pembesaran yang progresif dan multinodular, penonjolan, dan pengerasan kulit.Gambaran klinis ditandai dengan pembesaran dan penonjolan mukosa labial bawah yang menyebabkan tidak jelasnya batas antara mukosa dan vermilion (bagian bibir yang berwarna merah). Dengan adanya pengaruh eksternal dan paparan kronis, membran mucus bawah yang lembut akan mengalami perubahan akibat pengaruh lingkungan, mengakibatkan erosi, pembisulan, pengerasan kulit, dan terkadang infeksi. Intinya, kerentanan terhadap injury akibat radiasi akan meningkat. Dengan demikian, Cheilitis glandularis bisa dianggap sebagai faktor predisposisi yang potensial untuk terjadinya cheilitis actinic dan squamous cell carcinoma. Diagnosis banding (DD/) berupa hyperhidrosis dan actinic cheilitis.Perawatan yang dilakukan dapat berupa pendekatan untuk pengobatan didasarkan pada informasi diagnostik yang diperoleh dari analisis histopatologi, identifikasi faktor-faktor etiologi yang kemungkinan bertanggungjawab untuk kondisi ini, dan upaya-upaya untuk menghindari atau memberantas penyebab-penyebab tersebut.

e. Cheilitis GranulomatosaKelainan kronis bibir yang jarang terjadi dengan etiologi belum diketahui. Gejala biasanya berupa lesi tidak nyeri, persisten dan bengkak menyebar. Sedangkan keadaan klinisnya bisa terdapat vesikel kecil, erosi dan luka. Diagnosis banding (DD/) berupa cheilitis glandularis, Crohn disease, sarcoidosis, cystic fibrosis, lymphangioma, angioneurotic edema. Perawatan yang dilakukan berupa pemberian topikal atau sistemik kortiksteorid dan tetrasiklin.

f. Exfoliative cheilitisExfoliative Cheilitis merupakan kelainan inflamasi kronis yang superficial dari vermilion bibir dengan ciri khas berupa persistent scaling. Etiologinya belum diketahui, namun seringkali dianggap akibat kebiasaan pasien itu sendiri, seperti menghisap-hisap bibir, menggigit-gigit bibir, dll. Mayoritas pasien mengalami personality disorder.Gambaran klinisnya berupa scaling, crusting, dan eritema di vermilion bibir berbulan-bulan hingga menahun. Pola ini bersifat repetitive, menghasilkan bibir yang kekuningan, penebalan hiperkeratosis, crusting, dan fissuring. Prosesnya bermula dari tengah-tengah bibir bawah dan menyebar hingga ke seluruh bibir bawah (atau kedua bibir). Lesi ini lebih sering terjadi pada wanita muda dan dapat menyebabkan masalah kosmetik. Chronic exfoliative cheilitis mudah sekali untuk dikontaminasi oleh candida. DDnya adalah Contact cheilitis, actinic cheilitis.Sebelum dilakukan perwawatan harus dipastikan bahwa lesi ini bukan contact cheilitis atau actinic cheilitis. Terapi biasanya simtomatik bisa diberikan pelembab, steroid, atau topical tacrolimus ointment 0,1% namun beberapa kasus dapat sembuh sendiri. Menghilangkan kekhawatiran pasien dapat membantu. Namun, beberapa pasien membutuhkan psikoterapi atau tranquilizer.