chapter#5

23
Sistem Pengendalian Sistem Pengendalian Manajemen-Anthony & Manajemen-Anthony & Govindarajan Govindarajan Disusun oleh Rahmat Febrianto Disusun oleh Rahmat Febrianto Universitas Andalas Universitas Andalas Profit Centers Profit Centers Chapter 5 Chapter 5

Upload: rahmat-febrianto

Post on 24-Jun-2015

2.820 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Sistem Pengendalian Manajemen-Robert Anthony & Vijay Govindarajan. Happy Reading

TRANSCRIPT

  • 1. Profit Centers Chapter 5

2. Pusat Laba

  • Jika kinerja sebuah RC diukur menurut laba, yaitu menurut perbedaan pendapatan dan biaya.
  • Laba adalah indikator yang komprehensif.

3. Manajemen atas PemasaranPemanufakturan Produk B Produk A Produk B Produk A Manajer unit Manajer unit Produk B Produk A Produk A Produk B Pendelegasianotoritaskepadamanajer 4. Kondisi untuk pendelegasian tanggungjawab laba

  • Manajer harus memiliki akses ke informasi yang relevan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dimaksud.
  • Harus ada cara untuk mengukur keefektifan trade-off yang telah dibuat oleh manajer.
  • Manajemen harus memastikan titik terendah di mana kedua kondisi ini berlaku.

5. Prevalensi Pusat Laba

  • DuPont dan GM telah memiliki divisi-divisi sejak tahun 1920-an
  • Namun kebanyakan perusahaan di AS baru memilikinya setelah PDII
  • Chemical Bank: mengadopsi konsep PL dan menghapuskan program yang tidak menguntungkan dan mengukur profitabilitas cabang bank secara lebih akurat
  • Novell: bisa mengidentifikasi dan menghapus beberapa bisnis yang tidak menguntungkan
  • Nokia: memecah bisnis menjadi enam PL dengan tanggungjawab berdasarkan segmen pasar spesifik.
  • Sistem pengendalian keuangan memiliki kelemahan
    • Tapi manfaatnya tetap lebih besar
    • Analisis digabung antara keuangan dan non-keuangan.

6. Keunggulan PL

  • Kualitas keputusan karena dekat dengan titik masalah
  • Kecepatan pembuatan keputusan
  • Manajemen HQ bisa lebih fokus pada isu yang lebih luas
  • Manajer PL bisa lebih memiliki inisiatif dan imaginatif
  • Pusat pelatihan bagi manajemen umum
  • Meningkatkan kesadaran laba
  • Memberikan manajemen puncak informasi yang siap pakai
  • Lebih responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja persaingan

7. Kesulitan dengan PL

  • Manajemen puncak terpaksa mengandalkan pada laporan pengendalian.
  • Jika manajemen puncak yang lebih mampu atau paham, maka kualitas keputusan di PL bisa buruk.
  • Perselisihan bisa timbul karena harga transfer, kos bersama, dan kredit pendapatan.
  • Timbul kompetisi di antara PL.
  • Kos tambahan karena kebutuhan jumlah manajer yang lebih banyak.
  • Sulit untuk memenuhi kebutuhan manajer yang bisa menguasai manajemen secara umum.
  • Jika perputaran manajer di PL tinggi, ada tendensi untuk lebih mementingkan laba jangka pendek
  • Apakah laba yang memuaskan di PL akan menghasilkan laba yang optimum juga bagi perusahaan secara keseluruhan?

8. BU sebagai PL

  • Sebagian besar BU dibentuk sebagai PL
  • Alasannya:
    • Manajer BU bisa mengendalikan pengembangan produk, pemanufakturan, dan pemasaran.
    • Mereka ada dalam posisi yang bisa mempengaruhi pendapatan dan kos.

9. Batasan pada Otoritas BU

  • Untuk bisa mendapat manfaat penuh dari konsep PL, maka manajer BU harus seindenpenden seorang presiden sebuah perusahaan yang independen.
  • Kerugiannya: kehilangan manfaat ukuran dan sinergi
  • Jika BU sangat independen, maka manajemen senior akan melepaskan tanggungjawabnya.
  • Jadi, keefektifan organisasi BU untuk menjadi PL tergantung dari trade-off antara otonomi BU dengan batasan korporat.

10. Batasan dari BU yang lain

  • Pengelolaan PL melibatkan pengendalian atas 3 jenis keputusan:
    • Keputusan produk
    • Keputusan pemasaran
    • Keputusan pengadaan
  • Makin tinggi derajat integrasi di dalam sebuah perusahaan, makin sukar untuk memberikan tanggungjawab kepada satu PL untuk ketiga jenis aktivitas pada satu lini produk.
    • Jika sudah terintegrasi maka sulit untuk memisahkan kontribusi dari masing-masing BU terhadap kesuksesan satu lini produk.

11. Batasan dari Manajemen Korporat

  • Yang disebabkan oleh pertimbangan strategis
    • Pendanaan hanya boleh dilakukan oleh manajemen korpBU berebut dana
    • Kesepakatan antar BU untuk menentukan aktivitas produksi dan/atau pemasaran mana yang boleh dilakukan
    • Citra korp atas produk
  • Yang disebabkan oleh alasan keseragaman
    • Sistem akuntansi dan pengendalian manajemen
    • Penggajian dan kebijakan personel
    • Pemilihan vendor, peralatan kompt dan komunikasi, dan surat menyurat
  • Yang disebabkan oleh keekonomian dari sentralisasi.

12. Pusat Laba yang Lain

  • Unit fungsional
    • Perusahaan multibisnis biasanya terbagi menjadi beberapa BU
    • Masing-masing BU diperlakukan sebagai unit penghasil laba.
    • Subunit di dalam BU bisa diorganisasi secara fungsional.
    • Tidak ada salahnya juga jika satu atau dua unit fungsional dijadikan sebagai PL.
    • Dasarnya adalah seberapa besar pengaruh yang dimiliki oleh manajer unit tersebut terhadap laba.

13. PL yang Lain--Pemasaran

  • Bisa diubah menjadi PL dengan cara membebankannya dengan kos barang terjual.
  • Harga transfer yang dibebankan sebaiknya berdasarkan kos standar, bukan kos aktual, agar bisa memisahkan mana kinerja bagian pemasaran dengan bagian pemanufakturan.
  • Diperlakukan sebagai PL jika bagian pemasaran ada dalam posisi untuk membuat trade-off kos/pendapatan
    • Terjadi jika kondisi berbeda pada area geografis yang berbeda, misalnya pada aktivitas pemasaran luar negeri karena sulit untuk mengendalikan secara sentral banyak keputusan.

14. PL yang LainPemanufakturan

  • Biasanya adalah pusat biaya; kinerja dihitung dari kos standar vs. kos aktual dan anggaran overhead.
  • Kelemahan pengukuran kinerja spt itu:
    • Manajer bisa mengorbankan kualitas demi kos standar.
    • Manajer menolak menyela skedul produksi untuk menghasilkan pesanan yang mendesak untuk mengakomodasi seorang pelanggan.
    • Manajer akan kehilangan insentif untuk memproduksi produk yang sulit untuk diproduksi.
  • Alternatif solusi:
    • Jadikan PL; berikan kredit atas penjualan dikurangi dengan biaya pemasaran estimasian.
  • Pendapat lain: hanya menjadi PL jika sepenuhnya menjual produk ke pihak luar.
    • Jika hanya ke pihak internal, maka hanya bisa disebut dengan PL semu.

15. PL yang LainUnit Layanan dan Dukungan

  • Yang bisa diubah menjadi PL:
    • Pemeliharaan, TI, transportasi, perekayasaan, konsultasi, CS, dll.
  • Bisa diberikan divisi atau unit lain di dalam perusahaan atau kepada pihak lain di luar perusahaan.
  • Manajer kemudian termotivasi untuk mengendalikan kos untuk mencegah pelanggan lari ke tempat lain.

16. Mengukur Profitabilitas

  • Dua jenis ukuran profitabilitas
    • Ukuran kinerja manajemen
      • Seberapa baik manajemen telah menjalankan tugasnya
      • Digunakan untuk perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian aktivitas harian dan pemberian motivasi bagi manajer.
    • Ukuran kinerja ekonomis
      • Seberapa baik PL sebagai sebuah entitas ekonomis.

17. Jenis ukuran profitabilitas

  • Margin kontribusi
  • Laba langsung
  • Laba terkendali/bisa dikendalikan
  • IBIT
  • NI

18. Margin Kontribusi

  • = Pendapatan -/- biaya variabel
  • Argumen pendukung
    • Biaya tetap tidak bisa dikendalikan manajer
  • Argumen penolak
    • Tidak semua bagian dari biaya tetap yang tidak bisa dikendalikan oleh manajer.
    • Sebagian biaya adalah bersifat diskresioner
      • Manajer masih bisa mengendalikan biaya tersebut.

19. Laba Langsung

  • = MK -/- biaya tetap yang terjadi di PL
  • Mencerminkan kontribusi PL terjadi OH umum dan laba perusahaan.
  • Biaya tersebut adalah biaya yang terjadi atau secara langsung bisa ditelusuri ke PL, lepas dari apakah biaya tersebut ada dalam kendali manajer PL.
    • Biaya yang terjadi di HQ tidak dibebankan

20. Laba yang bisa dikendalikan

  • = Laba langsung -/- beban korp yang bisa dikendalikan
  • Di antara biaya korp yang bisa dikendalikan ada yang bisa dikendalikan oleh manajer BU.
  • Pembebanan biaya ini akan menghasilkan biaya-biaya yang bisa dikendalikan oleh manajer PL.

21. Laba sebelum pajak

  • = Laba yang bisa dikendalikan -/- alokasi korp yang lain
  • Argumen penolak:
    • Manajer PL tidak seharusnya dibebankan biaya yang tidak bisa ia kendalikan
    • Sukar untuk mengalokasikan layanan staf korp agar dengan pantas mencerminkan kos yang dibebankan kepada masing-masing PL.
  • Argumen pendukung:
    • Pembebanan biaya itu bisa membuat manajer PL terus memastikan bahwa biaya tsb tidak terus menaik (agar unit layanan tidak meningkatkan terus SD-nya).
    • Kinerja PL akan lebih realistis dan bisa ditandingkan dengan kinerja pesaing yang mengeluarkan biaya yang sejenis.
    • Manajer akan lebih termotivasi untuk mengejar tujuan jangka panjang.

22. Laba bersih

  • Argumen penolak:
    • Laba setelah pajak adalah persentase konstan dari laba sebelum pajak
    • Kebanyakan keputusan yang mempengaruhi PPh dibuat oleh HQ
  • Argumen pendukung:
    • Tarif pajak efektif bervariasi antar PL.
      • Misalnya operasi di LN.

23. Pendapatan

  • Kapan pengakuan pendapatan harus dilakukan?
    • Basis kas atau akrual?
  • Siapa yang mendapat kredit jika dua PL berpartisipasi dalam penciptaan pendapatan.
    • Ada yang tidak peduli
    • Ada yang memberikan semacam kredit yang ekuivalen dengan komisi.