chapter iii vi

22
BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk memperjelas arah penelitian ini maka dapat digambarkan kerangka konsep. Skema 3.1 Kerangka Konsep KB AKDR Pengetahuan Sikap Pendidikan Usia Ubiversitas Sumatera Utara

Upload: reni-herdiani

Post on 10-Jul-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter III VI

BAB III

KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL

A. Kerangka Konsep

Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR.

Untuk memperjelas arah penelitian ini maka dapat digambarkan kerangka konsep.

Skema 3.1 Kerangka Konsep

KB AKDR Pengetahuan

Sikap

Pendidikan

Usia

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter III VI

B. Defenisi Operasional

Defenisi Operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana

caranya menentukan variabel dan cara pengukuran variabel. Variabel adalah objek

penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

Tabel 3.1

No Variabel Defenisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1 Pendidikan Jenjang pendidikan yang pernah diikuti oleh ibu akseptor KB sampai saat diteliti.

Kuisioner Wawancara 1: SD 2: SMP 3: SMA 4: Perguruan Tinggi

Ordinal

2 Usia Umur ibu akseptor KB yang dihitung sejak lahir hingga penelitian dilakukan

Kuesioner Wawancara < 20 tahun 20-35 tahun > 35 tahun

Ordinal

3 Pengetahuan Pengetahuan yang dimiliki ibuakseptor KB tentang AKDR

Kuesioner Wawancara Pengetahuan dikatakan: 1. Baik : nilai 8-

10

2. Cukup : nilai

4-7

3. Kurang : nilai

0-3

Ordinal

4 Sikap Respon atau reaksi ibu akseptor KB terhadap AKDR

Kuesioner Wawancara Sikap dikatakan : 1. Sikap positif

total skor

responden : 10-

25

2. Sikap negatif

total skor

responden : 26-

40

Nominal

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter III VI

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriftif, yang menggambarkan faktor- faktor yang

mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR

di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun

2012, dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian diukur satu kali saja dalam

kurun waktu yang bersamaan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh ibu akseptor KB yang tidak menggunakan

AKDR yaitu sebanyak 116 (Kantor Lurah Asam Kumbang).

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti.

a. Kriteria Sampel

Akseptor KB aktif yang tidak menggunakan AKDR.

b. Besar Sampel

Besar sampel yang menjadi objek penelitian adalah 54 orang dihitung

dengan menggunkan rumus:

n = 2)(1 dNN

+

n = 2)1,0(1161116

+

n = 54

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter III VI

Keterangan :

n : Besar Sampel

N: Jumlah Populasi = 116 orang

d: Tingkat Kesalahan yang ditolerier ( 0.1)

c. Cara pengambilan sampel

Teknik dalam pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple

random sampling.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang

Kecamatan Medan Selayang. Karena di tempat tersebut banyak terdapat ibu

akseptor KB yang tidak menggunakan AKDR.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2013.

E. Pertimbangan Etik

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin kepada

Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara dan mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Badan

Penelitian dan Pengembangan Kota Medan, kemudian izin dari Kepala Kecamatan

Medan Selayang, dan izin dari Kepala Lurah Asam Kumbang Medan, tempat

peneliti melakukan penelitian untuk mengambil data dalam bentuk penyebaran

kuesioner.

Sebelum menyebarkan kuesioner terlebih dahulu peneliti memberikan lembaran

persetujuan (Informed consent) menjadi responden dan diberikan kepada calon

responden yang akan diteliti, peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan

penelitian yang akan dilakukan serta resiko yang mungkin akan terjadi selama dan

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter III VI

sesudah penelitian, maka responden diminta untuk menandatangani dengan

pengisian lembaran persetujuan yang dilanjutkan dengan pengisian lembaran

kuisioner. Peneliti juga memberikan kesempatan kepada responden jika memilih

untuk menarik diri dari pertanyaan untuk menghargai hak- hak responden.

Untuk menjaga kerahasian, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden

pada masing- masing lembaran.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

diinformasikan oleh peneliti dan disusun secara tertutup serta berisikan pertanyaan

yang harus dijawab responden. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari 3 bagian, yaitu

kuesioner data demografi, kuesioner pengetahuan ibu akseptor KB dan kuesioner

untuk mengetahui sikap ibu akseptor KB terhadap AKDR.

1. Kuesioner data demografi Ibu Akseptor KB (identitas Ibu) di Lingkungan IV

Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang yang meliputi usia dan

pendidikan.

2. Kuesioner Data Pengetahuan

Pertanyaan untuk pengetahuan sebanyak 10 (sepuluh), dengan bentuk

pertanyaan tertutup yang terdiri dari pilihan jawaban benar salah. Jika jawaban benar

maka diberi nilai satu (skor = 1), dan jika jawaban salah maka diberi nilai nol (skor =

0). Penilaian yang digunakan tersebut ialah menurut Guttman.

KelasBanyakRgnPstatistikarumusnBerdasarka )(tanRe

=

P merupakan panjang kelas (i), R adalah rentang merupakan skor terbesar, skor

terendah, banyak kelas merupakan banyaknya kelompok/ lebar interval yang terdiri

dari 3 (tiga) kelas yakni, baik, cukup dan kurang. Untuk mendapatkan kriteria

digunakan perhitungan, menentukan skor tertinggi dan terendah.

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter III VI

Skor tertinggi = 10

Skor terendah = 0

a. Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = Skor tertinggi – skor terkecil

= 10 – 0

= 10

b. Menentukan panjang kelas (i)

Panjang kelas (i) = Rentang KelasBanyak

R)(

= 3

10

= 3,3

c. Untuk menentukan kategori pengetahuan adalah sebagai berikut :

1. Kategori kurang : 0 + 3,3 = 3,3 (jika responden menjawab 0 – 3 pertanyaan

dengan benar)

2. Kategori cukup : 3,4 + 3,3 = 6,7 (jika responden menjawab 4 – 7

pertanyaan dengan benar)

3. Kategori baik : 6,7 + 3,3 = 10 (jika responden menjawab 8 – 10

pertanyaan dengan benar)

3. Kuesioner Data Sikap

Bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap ibu akseptor KB dalam

menggunakan kontrasepsi AKDR, yang terdiri dari 10 pertanyaan. Aspek

pengukuran sikap dilakukan berdasarkan jawaban responden dari semua pertanyaan

sikap yang diberikan terdiri dari empat kategori yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Skor yang diperoleh yaitu jika

menjawab Sangat Setuju (SS) bernilai 4, Setuju (S) bernilai 3, Tidak Setuju (TS)

bernilai 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 1. Total skor diperoleh nilai

terendah 10 dan nilai tertinggi 40.

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter III VI

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus:

KelasBanyak Rentang P =

Ket : P = Panjang kelas interval

Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah

Banyak Kelas = Jumlah kategori

Di mana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban

tertinggi dikali jumlah pernyataan (4x10)dan skor minimum diperoleh dari

jumlah nilai jawaban terendah dikali jumlah pernyataan (1x10). Rentang kelas

sebesar 30 dan banyak kelas sebanyak 2 kelas maka didapatkan panjang kelas

sebesar 15. Jika skor maksimum adalah 40 dan skor minimum adalah 10 dapat

dikategorikan :

1. Positif : apabila mendapat skor : 10-25

2. Negatif : apabila mendapat skor : 26-40

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji validitas

Uji validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur

mengukur aspek yang perlu diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat test tersebut

semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya

diukur (Notoatmodjo, 2010).

Sebelum mengumpulkan data, instrument harus di konsultasikan kepada

dosen pembimbing. Uji validitas content dilakukan dengan mengonsulkan kepada

dosen ahlinya sehingga hasil dari seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

Dalam hal ini peneliti telah melakukan content validity pada bulan Februari

tahun 2013 dengan Ibu Diah Lestari Nasution, SST, M. Keb dengan score indeks

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter III VI

0,81. Tujuannya adalah untuk mendapatkan alat ukur yang dapat dilaksanakan dan

dapat diandalkan. Selain itu peneliti juga melakukan uji coba dengan uji korelasi

tiap- tiap pertanyaan dengan skors total kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan

mempunyai korelasi yang bermakna (construct validity), berarti semua item

pertanyaan dapat digunakan sebagai alat ukur.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur

memperlihatkan hasil yang relatif sama dalam beberapa kali pengukuran terhadap

sekelompok subjek yang sama. Hasil pengukuran yang relatif sama menunjukkan

bahwa ada toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali

pengukuran tersebut. Apabila dari waktu ke waktu perbedaan sangat besar, maka

hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel (Arikunto,2006).

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’s alpha

yang diolah melalui program komputerisasi. Uji reliabilitas telah dilakukan kepada

20 responden di Kelurahan Tanjung Sari yang mempunyai kriteria yang sama

dengan responden yang diteliti. Nilai koefisien dikatakan reliabel apabila koefisien

alpha ≥ 0,7. Pada uji reliabilitas yang dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil

cronbach alpha 0,797 pada kuesioner pengetahuan dan 0,769 pada kuesioner sikap.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk

mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB

menggunakan kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang.

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengajukan surat

permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 9: Chapter III VI

permohonan izin melaksanakan penelitian kepada Kepala Lurah Asam Kumbang,

setelah mendapat izin maka peneliti melaksanakan penelitian. Selanjutnya peneliti

mencari calon responden yang sesuai dengan kriteria dan menjelaskan tujuan dan

manfaat penelitian ini dan meminta persetujuan calon responden untuk menjadi

responden dengan menandatangani informed consent, setelah itu peneliti

mendampingi responden dan menjelaskan kepada responden jika ada pertanyaan

yang kurang jelas. Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan data.

Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis.

I. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data kembali dengan tahapan:

1) Editing, yaitu data diperiksa/ dicek isian kuesioner. Jika tidak lengkap maka

meminta responden untuk melakukan pengisian kembali; 2) Coding, yaitu dengan

memberikan code pada setiap jawaban responden untuk memudahkan peneliti dalam

melakukan analisa dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang

dimasukkan ke dalam bentuk tabel; 3) Entri, yaitu data yang sudah diberi kode

kemudian dimasukkan ke dalam program komputer; 4) Saving, yakni melakukan

penyimpanan data untuk siap dianalisis; 5) Tabulating, yakni menghitung data yang

telah lengkap, sesuai dengan variabelnya masing- masing, kemudian disajikan dalam

distribusi frekuensi.

Analisis data yang dilakukan adalah analisa univariat. Analisis data dalam

penelitian ini bersifat deskriptif dengan melakukan pengukuran terhadap masing-

masing jawaban responden, lalu ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi,

kemudian dicari persentase untuk masing-masing jawaban responden.

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 10: Chapter III VI

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian

mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB

menggunakan kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang

Kecamatan Medan Selayang tahun 2013. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai

bulan Februari hingga Mei 2013 di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang

Kecamatan Medan Selayang, dengan jumlah responden sebanyak 54 orang.

Untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu

akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR, peneliti menggunakan kuesioner

yang berisikan 10 (sepuluh) pertanyaan untuk pengetahuan dan 10 pertanyaan untuk

sikap, berikut ini akan dijabarkan hasil dari penelitian tersebut yaitu karakteristik

responden, pengetahuan dan sikap responden di Lingkungan IV Kelurahan Asam

Kumbang Kecamatan Medan Selayang tahun 2013.

1. Karakteristik Responden

Peneliti menggolongkan karakteristik responden berdasarkan pendidikan dan

usia. Pendidikan dan usia merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terhadap

pemilihan alat kontrasepsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan pasangan yang ikut

KB, makin besar pasangan suami istri memandang anaknya sebagai alasan penting

untuk menggunakan kontrasepsi AKDR. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat

pada Tabel5.1 berikut:

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 11: Chapter III VI

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden di Lingkungan IV Kelurahan Asam

Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

Karakteristik f (n) (%) Pendidikan

SD SMP SMA Perguruan Tinggi

13 18 17 6

24,1 33,3 31,5 11,1

Usia < 20 tahun 20-35 tahun > 35 tahun

13 29 12

24,1 53,7 22,2

Berdasarkan Tabel 5.1 diatas, karakteristik responden berdasarkan tingkat

pendidikan adalah SD sebanyak 13 orang (24,1%), SMP sebanyak 18 orang (33,3%),

SMA sebanyak 17 orang (31,5%) dan Perguruan Tinggi sebanyak 6 orang (11,1%).

Hal ini berarti mayoritas responden berpendidikan SMP sebanyak 18 orang (33,3%).

Dari hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden berdasarkan umur

adalah berumur < 20 tahun sebanyak 13 orang (24,1%), berumur antara 20-35 tahun

sebanyak 29 orang (53,7%), berumur > 35 tahun sebanyak 12 orang (22,2%). Hal ini

berarti mayoritas umur responden 20-35 tahun sebanyak 29 orang (53,7%).

2. Pengetahuan Responden

Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman juga dapat diperoleh dari

informasi yang disampaikan orang lain, didapat dari buku, surat kabar atau media

massa, elektronik. Kurangnya pengetahuan pada calon akseptor sangat berpengaruh

terhadap pemakaian kontrasepsi AKDR. Pengetahuan responden pada penelitian ini

ditujukan untuk mengidentifikasi pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang

AKDR melalui beberapa pertanyaan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.2

berikut:

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 12: Chapter III VI

Tabel 5.2 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Pengetahuan

di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah f % F %

1 Kontrasepsi AKDR merupakan alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim

53 98,1 1 1,9

2 Salah satu jenis kontrasepsi AKDR tidak mengandung obat

23 42,6 31 57,4

3 Kontrasepsi AKDR dapat mencegah terjadinya kehamilan

26 48,1 28 51,9

4 Kontrasepsi AKDR hanya dapat digunakan dalam jangka waktu 10 bulan

25 46,3 29 53,7

5 Penggunaan kontrasepsi AKDR tidak mempengaruhi hubungan seksual

25 46,3 29 53,7

6 Ibu yang sudah mempunyai cukup anak dan tidak mau hamil lagi diperbolehkan menggunakan kontrasepsi AKDR

24 44,4 30 55,6

7 Ibu yang tidak cocok memakai kontrasepsi hormonal (suntik, pil, dan implant) boleh menggunakan kontrasepsi AKDR

25 46,3 29 53,7

8 Rasa nyeri saat haid pada pemakaian kontrasepsi AKDR akan hilang setelah 3 bulan

20 37,0 34 63

9 Penggunaan kontrasepsi AKDR tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI

27 50 27 50

10 Pemasangan kontrasepsi AKDR sewaktu ibu sedang haid menyebabkan rasa nyeri

29 53,7 25 46,3

Berdasarkan Tabel 5.2 diatas distribusi jawaban responden mayoritas responden

yaitu sebanyak 53 orang (98,1%) mengetahui bahwa kontrasepsi AKDR merupakan

alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim dan minoritas responden yaitu

sebanyak 20 orang (37,0%) mengetahui bahwa rasa nyeri saat haid pada pemakaian

kontrasepsi ADKR akan hilang setelah 3 bulan. Sebaliknya, mayoritas responden

sebanyak 34 orang (63%) tidak mengetahui bahwa rasa nyeri pada pemakaian

kontrasepsi ADKR akan hilang setelah 3 bulan dan hanya 1 orang (1,9%) responden

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 13: Chapter III VI

yang tidak mengetahui bahwa kontrasepsi AKDR merupakan alat kontrasepsi yang

dimasukkan ke dalam rahim.

Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan yaitu pengetahuan

dikatakan baik apabila responden dapat menjawab 8-10 pertanyaan dengan benar,

pengetahuan dikatakan cukup apabila responden dapat menjawab 4-7 pertanyaan

dengan benar dan pengetahuan dikatakan kurang apabila responden hanya menjawab

0-3 pertanyaan dengan benar. Pengetahuan responden tentang kontrasepsi AKDR

dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut :

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden

di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan

Medan Selayang Tahun 2013

Variabel f % Baik 8 14,8

Cukup 24 44,4 Kurang 22 40,8 Total 54 100

Berdasarkan Tabel 5.3 diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu

tentang kontrasepsi AKDR, yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 8 orang

(14,8%), pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (44,4%) dan pengetahuan kurang

sebanyak 22 orang (40,8%). Hal ini berarti mayoritas responden mempunyai

pengetahuan cukup yaitu sebanyak 24 orang (44,4%).

3. Sikap Responden

Sikap dan keyakinan merupakan kunci penerimaan KB. Banyak sikap yang

dapat menghalangi KB dan penggunaan suatu alat kontrasepsi. Banyak ibu bersikap

negatif terhadap alat kontrasepsi AKDR. Hal ini karena sering mendengar rumor/

mitos yang beredar di masyarakat, misalnya rumor tentang AKDR yang dapat

berpindah- pindah tempatnya dan hilang, serta dapat menyebabkan kanker. Sikap

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 14: Chapter III VI

responden pada penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi respon atau pun

reaksi yang dimiliki oleh responden tentang AKDR melalui beberapa pertanyaan.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut:

Tabel 5.4

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Sikap di Lingkungan

IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

F % f % f % f %

1. Ibu merasa takut saat pemasangan AKDR

13 24,1 21 38,9 18 33,3 2 3,7

2. Ibu khawatir benang AKDR dapat keluar sendiri

14 25,9 19 35,2 17 31,5 4 7,4

3. Ibu tidak nyaman melakukan hubungan seksual saat menggunakan kontrasepsi AKDR

12 22,2 14 25,9 21 38,9 7 13

4. Ibu takut jika sudah menggunakan AKDR tidak bisa mempunyai anak lagi

6 11,1 21 38,9 20 37 7 13

5. Ibu merasa malu saat pemasangan AKDR

17 31,5 16 29,6 17 31,5 4 7,4

6. Ibu merasa takut karena mendengar rumor bahwa AKDR menyebabkan kanker

13 24,1 16 29,6 19 35,2 6 11,1

7. Ibu merasa AKDR kurang nyaman untuk dipakai

11 20,4 15 27,8 23 42,6 5 9,2

8. Ibu merasa risih karena harus sering memeriksa benang AKDR

8 14,8 17 31,5 23 42,6 6 11,1

9. Ibu merasa pemasangan AKDR terlalu rumit

14 25,9 14 25,9 22 40,7 4 7,4

10. Ibu takut dengan mitos AKDR dapat menimbulkan kemandulan

12 22,2 19 35,2 19 35,2 4 7,4

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 15: Chapter III VI

Berdasarkan Tabel 5.4 diatas, distribusi frekuensi jawaban responden

berdasarkan kuesioner sikap mayoritas responden sangat setuju pada saat

pemasangan AKDR menimbulkan rasa malu yaitu sebanyak 17 orang (31,5%) dan

mayoritas responden setuju saat pemasangan AKDR responden merasa takut jika

sudah memakai AKDR tidak bisa hamil lagi yaitu sebanyak 21 orang (38,9%).

Sebaliknya mayoritas responden tidak setuju dengan pernyataan yang mengatakan

bahwa kontrasepsi AKDR kurang nyaman untuk dipakai serta terasa risih

menggunakan kontrasepsi AKDR karena harus memeriksa posisi benang AKDR dari

waktu ke waktu yaitu sebanyak 23 orang (42,6%), dan mayoritas responden sangat

tidak setuju dengan pernyataan kontrasepsi AKDR dapat mengurangi kenyamanan

saat melakukan hubungan seksual dan jika sudah menggunakan kontrasepsi AKDR

tidak bisa mempunyai anak lagi sebanyak 7 orang (13%).

Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan yaitu dikatakan sikap

positif apabila mendapat skor 10-25 dan dikatakan sikap negatif apabila mendapat

skor 26-40, dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut :

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu tentang Kontrasepsi

AKDR di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang

Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013

Kategori F (%)

Positif 19 35,2

Negatif 35 64,8

Total 54 100

Berdasarkan Tabel 5.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden bersikap

negatif tentang kontrasepsi AKDR yaitu 35 orang (64,8 %) dan yang bersikap positif

yaitu 19 orang (35,2 %).

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 16: Chapter III VI

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap faktor - faktor yang mempengaruhi rendahnya

minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV

Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2013 sebagai berikut

:

1. Karakteristik Ibu

1) Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

pengetahuan dan sikap tentang metode kontrasepsi. Orang berpendidikan tinggi

akan memberikan respon yang lebih rasional daripada mereka yang

berpendidikan rendah, lebih kreatif dan lebih terbuka terhadap usaha- usaha

pembaharuan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pendidikan

dari 54 ibu yang menjadi responden ditemukan bahwa mayoritas ibu

berpendidikan SMP yaitu 18 orang (33,3%) dan minoritas Perguruan Tinggi

yaitu 6 orang (11,1 %).

Menurut hasil penelitian Haryani (2008) tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi akseptor Keluarga Berencana dalam pemilihan penggunaan jenis

kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) menyatakan ada pengaruh yang

bermakna antara faktor pendidikan terhadap pemilihan penggunaan kontrasepsi

IUD.

Sesuai dengan pendapat Purwoko (2000) yang menyatakan bahwa semakin

tinggi tingkat pendidikan pasangan yang ikut KB, makin besar pasangan suami

istri memandang anaknya sebagai alasan penting untuk melakukan KB, sehingga

semakin meningkatnya pendidikan semakin tinggi proporsi mereka yang

mengetahui dan menggunakan kontrasepsi untuk membatasi jumlah anaknya.

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 17: Chapter III VI

Pada penelitian ini karena mayoritas responden berpendidikan SMP sehingga

mempengaruhi terhadap rendahnya minat ibu menggunakan kontrasepsi AKDR.

2) Usia

Usia merupakan umur ibu akseptor KB yang dihitung sejak lahir hingga

penelitian dilakukan. Dari hasil penelitian usia ibu ditemukan bahwa mayoritas

ibu berumur 20-35 tahun sebanyak 29 orang (53,7%) dan minoritas ibu yang

berumur > 35 tahun sebanyak 12 orang (22,2%).

Menurut hasil penelitian Brambila C dan Taracena B (2003), rendahnya

penggunaan AKDR dipengaruhi oleh faktor usia. Hal ini dikaitkan dengan

pendapat Pendit (2006) bahwa usia seorang wanita dapat mempengaruhi

kecocokan dan akseptabilitas metode- metode kontrasepsi tertentu. Dua

kelompok pemakai, remaja dan wanita perimenopause perlu mendapat perhatian

khusus. Menurut Hartanto (2004), AKDR kurang dianjurkan bagi ibu yang

berumur kurang dari 20 tahun dan belum mempunyai anak. Bagi ibu yang

berumur antara 20-30/35 tahun, segera setelah anak pertama lahir dianjurkan

untuk memakai AKDR sebagai pilihan utama, sedangkan bagi ibu yang berumur

diatas 35 tahun, penggunaan kontrasepsi spiral dan norplant merupakan pilihan

utama.

Dalam penelitian ini, ibu akseptor KB yang berumur kurang dari 20 tahun

di ambil sebagai sampel/ responden karena di Lingkungan IV Kelurahan Asam

Kumbang Kecamatan Medan Selayang terdapat banyak ibu akseptor KB yang

masih berumur kurang dari 20 tahun, namun sudah mempunyai anak lebih dari 2

orang.

2. Pengetahuan Ibu tentang Kontrasepsi AKDR

Jika dilihat secara rinci dari kuesioner pengetahuan sebagian besar responden

menjawab benar pada pertanyaan tentang kontrasepsi AKDR merupakan alat

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 18: Chapter III VI

kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim sebanyak 53 orang (98,1%). Ini

menunjukkan bahwa hampir seluruh ibu mengetahui bahwa AKDR merupakan suatu

alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim ibu. Sedangkan sebagian besar

menjawab salah pada pertanyaan tentang rasa nyeri saat haid akan hilang setelah 3

bulan sebanyak 34 orang (63%). Hal ini dikarenakan masih kurangnya ibu

mendapatkan sumber informasi tentang efek samping kontrasepsi AKDR, karena

sumber informasi juga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Berdasarkan hasil penelitian faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat

ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR di Lingkungan IV Kelurahan

Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayangmenyatakan bahwa mayoritas

responden yang tidak menggunakan kontrasepsi AKDR berada dalam klasifikasi

pengetahuan cukup yaitu 24 responden (44,4%) dan minoritas responden yang tidak

menggunakan kontrasepsi AKDR berada dalam klasifikasi baik sebanyak 8

responden (14,8%).

Menurut hasil penelitian Haryani (2008) tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi akseptor Keluarga Berencana dalam pemilihan penggunaan jenis

kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) menyatakan ada pengaruh yang bermakna

antara faktor pengetahuan terhadap pemilihan penggunaan kontrasepsi IUD.

Adanya pengetahuan akan menimbulkan kesadaran seseorang yang akhirnya

memicunya untuk berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya tersebut

(Notoatmodjo, 2003). Semakin baik pengetahuan seseorang tentang suatu objek

maka akan semakin tinggi kesadarannya untuk melakukan tindakan yang sesuai

dengan pengetahuannya tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun responden

berpengetahuan cukup, tetapi responden tidak mau ikut serta menjadi akseptor

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 19: Chapter III VI

AKDR. Seharusnya responden yang memiliki pengetahuan cukup mau ikut serta

menjadi akseptor AKDR.Alasan responden tidak ikut menjadi akseptor AKDR

karena sikap negatif ibu terhadap kontrasepsi AKDR.

3. Sikap Ibu tentang Kontrasepsi AKDR

Jika dilihat secara rinci dari kuesioner sikap, mayoritas responden sangat setuju

pada saat pemasangan AKDR menimbulkan rasa malu yaitu sebanyak 17 orang

(31,5%). Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak ibu yang kurang tahu bahwa

pada saat pemasangan AKDR privasi ibu tetap dijaga. Kemudian, mayoritas

responden setuju saat pemasangan AKDR responden merasa takut jika sudah

memakai AKDR tidak bisa hamil lagi yaitu sebanyak 21 orang (38,9%). Hal ini

menunjukkan bahwa masih banyak ibu yang kurang mengetahui efek samping

penggunaan AKDR.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa mayoritas ibu

memiliki sikap yang negatif yaitu sebanyak 35 orang (64,8 %). Ini menunjukkan

bahwa hampir sebagian besar ibu memiliki sikap yang negatif terhadap kontrasepsi

AKDR.

Menurut hasil penelitian Haryani (2008) tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi akseptor Keluarga Berencana dalam pemilihan penggunaan jenis

kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) menyatakan ada pengaruh yang bermakna

antara faktor sikap terhadap pemilihan penggunaan kontrasepsi IUD, dari hasil

analisis statistik didapat hit > t tab (2,354 > 1,988).

Menut Pendit (2006), sikap dan keyakinan merupakan kunci penerimaan KB.

Banyak sikap yang dapat menghalangi KB dan penggunaan suatu alat kontrasepsi.

Banyak ibu bersikap negatif terhadap alat kontrasepsi AKDR. Hal ini karena sering

mendengar rumor/ mitos yang beredar di masyarakat, misalnya rumor tentang

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 20: Chapter III VI

AKDR yang dapat berpindah- pindah tempatnya dan hilang, dapat menyebabkan

kanker.

Menurut asumsi peneliti bahwa mayoritas responden memiliki sikap yang

negatif terhadap kontrasepsi AKDR sehingga banyak akseptor KB yang tidak mau

menggunakan kontrasepsi AKDR.

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 21: Chapter III VI

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang faktor- faktor yang

mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR

di Lingkungan IV Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun

2013 diperoleh :

1. Dari segi karakteristik responden diketahui bahwa mayoritas ibu

berpendidikan SMP yaitu sebanyak 18 orang (33,3%) dan minoritas

berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 6 orang (11,1 %) dan pada usia ibu

ditemukan bahwa mayoritas ibu berumur 20-35 tahun sebanyak 29 orang

(53,7%) dan minoritas ibu yang berumur >35 tahun sebanyak 12 orang

(22,2).

2. Dari segi pengetahuan tentang kontrasepsi AKDR menunjukkan bahwa

mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 24 orang (44,4 %) dan

minoritas berpengetahuan baik yaitu sebanyak 8 orang (14,8%)

3. Dari segi sikap tentang kontrasepsi AKDR menunjukkan mayoritas

responden bersikap negatif yaitu sebanyak 35 orang (64,8%) dan minoritas

bersikap positif sebanyak 19 orang (35,2%)

B. Saran

Adapun saran pada penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti

Diharapkan akan menambah pengalaman bagi penulis dalam

mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat dalam memberikan pelayanan

Ubiversitas Sumatera Utara

Page 22: Chapter III VI

kepada masyarakat, serta sebagai masukan akan pengetahuan tentang

kontrasepsi AKDR

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi setiap petugas

kesehatan di rumah sakit maupun di praktek swasta dalam meningkatkan

pemahaman dan pemberian informasi yang tepat, akurat, serta

berkesinambungan melalui penyuluhan, sehingga dapat mengubah persepsi

negatif ibu tentang kontrasepsi AKDR

3. Bagi Responden

Diharapkan untuk ibu akseptor KB dapat menambah pengetahuannya dari

berbagai sumber informasi tentang AKDR dan dapat memilih alat

kontrasepsi yang memiliki efektivitas yang tinggi dan memiliki angka

kegagalan yang rendah, terutama bagi ibu yang sudah mempunyai 2 orang

anak.

4. Bagi Peneliti Lanjut

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini

dengan melihat hubungan pengetahuan dengan sikap Akseptor KB dalam

menggunakan kontrasepsi AKDR.

Ubiversitas Sumatera Utara