chapter iii vi

32
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survei yang bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap siswa SD di Kelurahan Harjosari I tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 3.2. Lokasi dan waktu penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian berlokasi di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan. Alasan memilih lokasi ini karena sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan sikap siswa SD tentang sanitasi dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 3.2.2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari s/d Mei 2011. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD kelas 5 yang bersekolah di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas. Alasan pemilihan siswa kelas 5 merupakan kelompok umur yang mudah menerima inovasi baru dan mempunyai keinginan kuat untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi yang di terimanya kepada orang lain (Sarwono, 1997) Universitas Sumatera Utara

Upload: sus-retha-mona-ardiani

Post on 26-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mjgk

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter III VI

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah survei yang bersifat deskriptif analitik dengan

rancangan cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap

siswa SD di Kelurahan Harjosari I tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS).

3.2. Lokasi dan waktu penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian berlokasi di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

Kota Medan. Alasan memilih lokasi ini karena sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I

belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan sikap siswa

SD tentang sanitasi dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari s/d Mei 2011.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD kelas 5 yang bersekolah di

Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas. Alasan pemilihan siswa kelas 5

merupakan kelompok umur yang mudah menerima inovasi baru dan mempunyai

keinginan kuat untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi yang di terimanya

kepada orang lain (Sarwono, 1997)

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter III VI

Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas 5 SD yang Bersekolah di Kelurahan Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas dengan Data Sebagai Berikut:

No Nama SD Populasi 1 SDN 060923 45 siswa 2 SDN 060924 116 siswa 3 SDN 060925 45 siswa 4 SDN 064031 13 siswa 5 SDN 067257 63 siswa 6 SDN 064987 70 siswa 7 SDN 067691 51 siswa 8 SD Swasta Nur Hasanah 48 siswa 9 SD Swasta Alwasliyah 12 siswa 10 SD Swasta Islam Terpadu Al Fauzi 25 siswa 11 SD Washliyah 2P.Univa 39 siswa Jumlah 527 orang

Maka seluruh populasi kelas 5 di SD Kelurahan Harjosari I adalah 527 siswa.

3.2.2. Sampel

Berdasarkan Arikunto (2009), Jika populasi kurang dari 100 maka di ambil

total sampling dan jika populasi lebih dari 100 maka sampel diambil sebesar 25% -

35% dari total populasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 25% dari total

populasi.

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagaian populasi yang diperoleh

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

n = 131,75

n = 132

Maka sampel dalam penelitian ini untuk masing-masing sekolah dasar adalah

seperti tabel di bawah ini :

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter III VI

Tabel 3.2 Daftar Populasi dan Sampel Siswa SD Kelas 5 yang Bersekolah di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011 dengan Data Sebagai Berikut:

No Nama SD Populasi Sampel 1 SDN 060923 45 siswa x 25% 11 siswa 2 SDN 060924 116 siswa x 25% 25 siswa 3 SDN 060925 45 siswa x 25% 11 siswa 4 SDN 064031 13 siswa x 25% 5 siswa 5 SDN 067257 63 siswa x 25% 16 siswa 6 SDN 064987 70 siswa x 25% 18 siswa 7 SDN 067691 51 siswa x 25% 13 siswa 8 SD Swasta Nur Hasanah 48 siswa x 25% 12 siswa 9 SD Swasta Alwasliyah 12 siswa x 25% 4 siswa 10 SD Swasta Islam Terpadu Al Fauzi 25 siswa x 25% 6 siswa 11 SD Washliyah 2P.Univa 39 siswa x 25% 10 siswa Jumlah 527 siswa 132 siswa

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode random sampling yang di

ambil secara acak sesuai dengan nama siswa yang terlebih dahulu di beri penomoran,

sehingga setiap sekolah dasar akan di wakili sebanyak 25% dari jumlah siswa yang

ada.

Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel yang akan diambil dalam

penelitian ini sebanyak 132 siswa.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara kepada responden, berpedoman

pada kuesioner yang telah disiapkan dari data observasi serta pengukuran terhadap

variabel penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap responden tentang

sanitasi dasar dengan PHBS di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter III VI

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Kantor UPT Dinas Pendidikan

cabang Medan Amplas, Kantor Camat Medan Amplas kota Medan, Puskesmas

Pembantu Harjosari I, Kantor Kelurahan Harjosari I, Administrasi sekolah dan lain-

lain.

3.5. Definisi Operasional

Sesuai dengan kerangka penelitian, maka defenisi operasional dari variabel

adalah sebagai berikut :

1. Jenis Kelamin adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang sejak dia

dilahirkan yaitu laki-laki dan perempuan di SD Kelurahan Harjosari I

Kecamatan Medan Amplas Kota Medan.

2. Umur adalah usia responden sejak lahir hingga ulang tahun terakhir yang

berada di SD Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan.

3. Rangking adalah peringkat responden di dalam kelas yang berada di SD

Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan

4. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu dari siswa SD tentang sanitasi

dasar dengan PHBS di SD Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

Kota Medan.

5. Sikap (attitude) adalah reaksi atau respon dari siswa SD tentang sanitasi dasar

dengan PHBS di SD Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota

Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter III VI

6. Sanitasi dasar adalah sarana kesehatan lingkungan yang digunakan siswa SD

yang berada di Kelurahan Harjosari I sebagai pendukung untuk melakukan

PHBS meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (wc/

toilet), pembuangan air limbah dan pengelolaan sampah.

7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah adalah suatu program

kesehatan yang diterapkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran

yang menjadikan siswa sekolah dasar dapat menolong dirinya sendiri dan

berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

3.6. Aspek Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan

dan sikap tentang sanitasi dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

siswa sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota medan

Tahun 2011.

Menurut Guttman, diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu:

1. Baik, apabila skor yang diperoleh ≥ Median dari seluruh skor yang ada

2. Buruk, apabila skor yang diperoleh ≤ Median dari seluruh skor yang ada

3.6.1. Pengetahuan

Pengetahuan responden diukur berdasarkan jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Pertanyaan berjumlah 15 dengan total skor

30. Adapun ketentuan pemberian skor adalah sebagai berikut:

a. Skor jawaban untuk pertanyaan nomor 1,2,3,4,6,12-15 yaitu:

- Jawaban (a) diberi skor = 2

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter III VI

- Jawaban (b) diberi skor = 1

- Jawaban (c) diberi skor = 0

b. Skor jawaban untuk pertanyaan nomor 9,10 dan 11 yaitu:

- Jawaban (b) diberi skor = 2

- Jawaban (a) diberi skor = 1

- Jawaban (c) diberi skor = 0

c. Skor jawaban untuk pertanyaan nomor 5,7,8 yaitu:

- Jawaban (c) diberi skor = 2

- Jawaban (a) diberi skor = 1

- Jawaban (b) diberi skor = 0

Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat pengetahuan responden

dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik, apabila skor yang diperoleh ≥ Median dari seluruh skor yang ada

2. Buruk, apabila skor yang diperoleh ≤ Median dari seluruh skor yang ada

3.6.2. Sikap

Pengukuran sikap responden dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan dengan alternatif jawaban “setuju” dan “tidak setuju”. Pertanyaan

berjumlah 15 dengan total skor 30.

Adapun ketentuan pemberian skor yaitu jika responden menjawab setuju

diberi skor = 2 dan jika menjawab tidak setuju diberi skor = 0

Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkatan sikap responden

dikategorikan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter III VI

1. Baik, apabila skor yang diperoleh ≥ Median dari seluruh skor yang ada

2. Buruk, apabila skor yang diperoleh ≤ Median dari seluruh skor yang ada

3.6.3 PHBS

PHBS responden diukur berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan

yang terdapat pada kuesioner. Pertanyaan berjumlah 10 dengan total skor 20. Adapun

ketentuan pemberian skor adalah untuk jawaban Ya (a) diberi skor 2 dan jawaban

Tidak (b) diberi skor 0

Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkatan PHBS responden

dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik, apabila skor yang diperoleh ≥ Median dari seluruh skor yang ada

2. Buruk, apabila skor yang diperoleh ≤ Median dari seluruh skor yang ada

3.7. Analisis Data

Data yang diperoleh dari observasi dan wawancara langsung, diolah secara

komputerisasi dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi- Squre pada tingkat

kepercayaan 95% atau α 0,05. Hasil dari pengujian disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi dan narasi dipergunakan sebagai dasar pembahasan dan penarikan

kesimpulan.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter III VI

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Keadaan Geografis Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

Kelurahan Harjosari I merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan

Medan Amplas Kota Medan. Luas wilayah kelurahan ini adalah 4,5 km. Secara

administratif, batas wilayah Kelurahan Harjosari I adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Timur : Kelurahan Rinjei Amplas Kecamatan Medan Denai

b. Sebelah Utara : Kelurahan Siterejo II Kecamatan Medan amplas

c. Sebelah Selatan : Kelurahan Harjosari II

d. Sebelah Barat : Kelurahan Suka Maju Medan denai

Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika tahun 2010, penduduk

Kelurahan Harjosari I diperkirakan telah mencapai 37.334 jiwa, dengan jumlah

penduduk usia 15-60 tahun 18.685 jiwa, Ibu rumah tangga 575 jiwa dan penduduk

yang masih sekolah 11.151 jiwa yaitu jumlah murid TK sekitar 230 siswa, jumlah

siswa SD sekitar 2.450 siswa, SLTP 500 siswa dan SLTA sekiitar 740 siswa. Sekolah

Dasar yang berada di Kelurahan Harjosari I berjumlah 11 buah yaitu SDN 06092, SDN

060924, SDN 060925, SDN 06403, SDN 067257, SDN 064987, SDN 067691, SD Swasta

Nur Hasanah, SD Swasta Alwasliyah, SD Swasta Islam Terpadu Al Fauzi, SD Washliyah

2P.Univa.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Chapter III VI

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden siswa kelas V yang berada di Kelurahan Harjosari I

Kecamatan Medan Amplas Kota Medan, seperti kelompok umur, jenis kelamin dan

rangking dapat diketahui dari table di bawah ini :

Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Asal SD dan Kelompok Umur di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

No Nama SD Umur (Tahun) Total

9 10 11 12 n % N % n % n % n %

1. SDN 060923 0 0,0 5 3,8 4 3,0 2 1,5 11 8,3 2. SDN 060924 0 0,0 9 6,8 15 11,4 1 0,8 25 18,9 3. SDN 060925 0 0,0 3 2,3 6 4,5 2 1,5 11 8,3 4. SDN 064031 0 0,0 2 1,5 1 0,8 2 1,5 5 3,8 5. SDN 067257 0 0,0 5 3,8 8 6,1 4 3,0 17 12,9 6. SDN 064987 0 0,0 8 6,1 6 4,5 4 3,0 18 13,6 7. SDN 067691 0 0,0 3 2,3 9 6,8 1 0,8 13 9,8 8. SD Swasta Nur

Hasanah 0 0,0 6 4,5 4 3,0 2 1,5 12 9,1

9. SD Swasta Alwasliyah 0 0,0 1 0,8 2 1,5 1 0,8 4 3,0 10. SD Swasta Islam

Terpadu Al Fauzi 2 1,5 2 1,5 1 0,8 1 0,8 6 4,5

11. SD Washliyah 2P.Univa

0 0,0 3 2,3 7 5,3 0 0,0 10 7,6

Total 2 1,5 47 35,6 63 47,7 20 15,2 132 100

Berdasarkan tabel 4.1 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 132

responden yang diambil dari 11 sekolah, 47,7% responden berada pada umur 11

tahun, 35,6% responden berada pada umur 10 tahun, 15,2% responden berada pada

umur 12 tahun dan 1,5% responden berada pada umur 9 tahun.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Chapter III VI

Tabel 4.2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

No Nama SD Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan n % n %

1. SDN 060923 0 0,0 11 8,3 2. SDN 060924 6 4,5 19 14,4 3. SDN 060925 6 4,5 5 3,8 4. SDN 064031 3 2,3 2 1,5 5. SDN 067257 11 8,3 6 4,5 6. SDN 064987 9 6,8 9 6,8 7. SDN 067691 1 0,8 12 9,1 8. SD Swasta Nur Hasanah 6 4,5 6 4,5 9. SD Swasta Alwasliyah 1 0,8 3 2,3 10. SD Swasta Islam Terpadu Al Fauzi 0 0,0 6 4,5 11. SD Washliyah 2P.Univa 6 6 4 3,0 Total 49 37,1 83 62,9

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 132 responden yang diambil dari

11 sekolah, 62,9% adalah responden perempuan dan responden laki-laki ada sebesar

37,1%.

Tabel 4.3. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Peringkat atau Rangking di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

No Nama SD Rangking (Peringkat)

Memiliki rangking

(1-10)

Tidak memiliki rangking

n % n % 1. SDN 060923 6 4,5 5 3,8 2. SDN 060924 12 9,1 13 9,8 3. SDN 060925 6 4,5 5 3,8 4. SDN 064031 5 3,8 0 0,0 5. SDN 067257 8 6,1 9 6,8 6. SDN 064987 6 4,5 12 9,1 7. SDN 067691 4 3,0 9 6,8 8. SD Swasta Nur Hasanah 4 3,0 8 6,1 9. SD Swasta Alwasliyah 4 3,0 0 0,0 10. SD Swasta Islam Terpadu Al Fauzi 2 1,5 4 3,0 11. SD Washliyah 2P.Univa 7 5,3 3 2,3 Total 64 48,5 68 51,5

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Chapter III VI

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 132 responden yang diambil dari

11 sekolah, 51,5% tidak memiliki rangking atau rangking diatas 10 besar dan 48,5%

memiliki rangking (rangking 1-10).

4.2.2. Pengetahuan Responden

Pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang

dapat memahami sesuatu gejala dan memecahkan masalah yang dihadapinya.

Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pengalaman orang lain yang disampaikan

kepadanya, dari buku, teman, orang tua, guru, radio, televise, poster, majalah dan

surat kabar.

Berdasarkan kuesioner yang telah di jawab oleh responden (siswa sekolah dasar),

dapat dipaparkan persentase jawaban dari responden atas 15 pertanyaan pengetahuan

siswa tentang sanitasi dasar di lingkungan sekolah, yang dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar tentang Sanitasi Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

No Pengetahuan Responden Jumlah (%) 1 Syarat air bersih

a. Tidak berwarna, jernih dan tidak bau b. Air yang tidak berwarna saja c. Tidak jernih

110 21 1

83,3 15,9

8 2

Air yang baik untuk kita minum a. Air PAM yang sudah dimasak b. Air PAM c. Air sumur

102 15 15

77,3 11,4 11,4

3 Apa yang harus kita lakukan sebelum makan a. Cuci tangan pakai air bersih dan sabun b. Cuci tangan pakai air saja c. Langsung makan

114 13 5

86,4 9,8 3,8

4 Penyakit apa yang timbul apabila kita minum air yang tidak di masak a. Diare, Kecacingan b. Kecacingan c. ISPA (sesak nafas)

95 25 12

72,0 18,9 9,1

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Chapter III VI

Tabel 4.4. Lanjutan ...

No Pengetahuan Responden Jumlah (%) 6 Dimana kita harus membuang sampah

a. Sembarang tempat b. Tong sampah terbuka c. Tong sampah tertutup dan tempatnya kuat

8

58 68

6,1 42,4 51,5

7 Penyakit apa yang timbul apabila kita membuang sampah sembarangan a. Sakit mata b. Kecacingan c. Diare

17 14 101

12,9 10,6 76,5

8 Apa yang terjadi apabila kita membuang sampah di parit a. Di marahi ibu guru b. Menyebabkan kotoran dimana-mana c. Saluran Pembuangan tersumbat

24 20 88

18,2 15,2 66,7

9 Pengertian Jamban/wc a. Cuma hiasan kamar mandi b. Tempat buang kotoran manusia (air besar dan air kecil) c. Tempat buang sampah

16 95 21

12,1 72,0 15,9

10 Syarat Jamban/wc yang sehat a. Bersih tapi bau b. Tidak bau dan bersih c. Bersih saja

21 89 22

15,9 67,4 15,9

11 Dimana seharusnya kita buang air besar a. Sungai b. WC tertutup c. WC terbuka

21 66 45

15,9 50,0 34,1

12 Apa yang di lakukan setelah buang air besar di jamban/wc a. Tidak di siram b. Menyiram sampai bersih c. Menyiram seadanya

15 103 14

11,4 78,0 10,6

13 Pengertian Air Limbah (air Kotoran) a. Air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung kuman b. Air limbah adalah air berwarna hitam dan kotor c. Air limbah adalah air kotor

83 19 30

62,9 14,4 22,7

14 Untuk apakah saluran pembuangan air limbah a. Menghilangkan sarang lalat, nyamuk dan tikus, mencegah

penyakit dan menciptakan lingkungan yang bersih b. Mencegah penyakit saja c. Memperindah pemandangan

104 10 18

78,8 7,6 13,6

15 Apa akibatnya jika saluran pembuangan air limbah tersumbat a. Terjadi genangan air dan menimbulkan penyakit b. Becek dan berbau tidak sedap c. Berbau tidak sedap

105 19 8

79,5 14,4 6,1

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Chapter III VI

Berdasarkan tabel di atas pengetahuan responden tentang air bersih sebagian

besar menjawab dengan benar hal ini dapat dilihat dari salah satu pertanyaan seperti

syarat air bersih 83,3% responden menjawab dengan baik. Pengetahuan responden

tentang jamban juga dapat dilihat dari salah satu pertanyaan seperti syarat jamban

yang sehat 67,4% responden menjawab dengan benar. Untuk pengelolaan sampah

dan SPAL juga menunjukan hal yang sama yang dapat dilihat dari lebih dari 50%

responden menjawab dengan benar dari setiap pertanyaan.

Tabel 4.5. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Sanitasi Dasar Berdasarkan Asal Sekolah dengan Tingkat Pengetahuan di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan amplas Kota Medan Tahun 2011

No Nama SD Pengetahuan

Baik Buruk n % n %

1. SDN 060923 8 6,1 3 2,3 2. SDN 060924 18 13,6 7 5,3 3. SDN 060925 6 4,5 5 3,8 4. SDN 064031 3 2,3 2 1,5 5. SDN 067257 9 6,8 8 6,1 6. SDN 064987 10 7,6 8 6,1 7. SDN 067691 7 5,3 6 4,5 8. SD Swasta Nur Hasanah 8 6,1 4 3,0 9. SD Swasta Alwasliyah 1 0,8 3 2,3 10. SD Swasta Islam Terpadu Al

Fauzi 4 3,0 2 1,5

11. SD Washliyah 2P.Univa 3 2,3 7 5,3 Total 77 58,3 55 41,7

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pengetahuan responden tentang sanitasi dasar

di 11 sekolah, berpengetahuan baik terbanyak terdapat di sekolah SDN 060924

dengan besaran 13,6%, SD 064987 dengan besaran 7,6%, SDN 067257 dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Chapter III VI

besaran 6,8%, berpengetahuan buruk seperti SD Swasta Alwasliyah dengan besaran

2,3% dan SD Wasliyah 2P.univa dengan besaran 5,3%

Berdasarkan hasil jawaban responden diatas maka pengetahuan secara total dapat

dikategorikan menjadi dua kategori yakni, baik dan buruk. Dari masing-masing

kategori tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Sanitasi Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

No Pengetahuan Jumlah %

1. Baik 77 58,3 2. Buruk 55 41,7 Total 132 100,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pengetahuan responden secara umum

tentang sanitasi dasar di lingkungan sekolah yaitu 77 responden (58,3%) sudah baik

dan 55 responden (41,7%) masih kurang atau buruk.

Tabel 4.7. Hasil Tabel Silang antara Tingkat Pengetahuan dengan Peringkat Responden di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

No Peringkat Pengetahuan

Total Baik Buruk

n % n % n % 1. Tidak Memiliki Rangking 33 25,0 35 26,5 68 51,5 2. Memiliki Rangking 44 33,3 20 15,2 64 48,5 Total 77 58,3 55 41,7 132 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden yang

tidak memilki rangking dengan pengetahuan baik sebanyak 33 responden (25,0%)

dan berpengetahuan buruk sebanyak 35(26,5 %). Responden yang memiliki rangking

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Chapter III VI

dengan pengetahuan baik sebesar 44 responden (33,3%) dan berpengetahuan buruk

sebesar 20 responden (15,2%)

4.2.3. Sikap Responden

Sikap responden adalah persepsi atau pandangan tentang sanitasi dasar. Sikap

juga merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu

stimulus atau objek, kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan juga merupakan

pelaksanaan motif tertentu.

Berdasarkan kuesioner yang telah di jawab oleh responden (siswa sekolah dasar),

dapat dipaparkan persentase jawaban dari responden atas ke-15 pertanyaan tentang

sikap siswa terhadap sanitasi dasar di lingkungan sekolah, yang dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 4.8. Distribusi Sikap Responden tentang Sanitasi Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

No Sikap Responden Setuju Tidak

Setuju Total

n % N % N % 1 Syarat air bersih yang sehat itu tidak berwarna

dan jernih 118 89,4 14 10,6 132 100

2 Air yang baik untuk kita minum adalah air yang telah di masak

131 99,2 1 0,8 132 100

3 Yang harus kita lakukan sebelum makan adalah mencuci tangan pakai air bersih dan sabun

131 99,2 1 0,8 132 100

4 Penyakit yang timbul apabila kita minum air yang tidak di masak adalah diare dan kecacingan

80 60,6 52 39,4 132 100

5 Sampah adalah semua benda yang tidak terpakai lagi dan benda yang harus dibuang

122 92,4 10 7,6 132 100

6 kita harus membuang sampah di tong sampah tertutup

89 67,4 43 32,6 132 100

7 Penyakit yang timbul apabila kita membuang sampah sembarangan adalah salah satunya diare

74 56,1 58 43,9 132 100

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Chapter III VI

8 Yang terjadi apabila kita membuang sampah di parit saluran pembuangan jadi tersumbat

43 32,6 89 67,4 132 100

9 Jamban/wc adalah Tempat buang kotoran manusia (air besar dan air kecil)

121 91,7 11 8,3 132 100

10 Syarat jamban/wc yang sehat adalah tidak berbau dan bersih

120 90,9 12 9,1 132 100

11 buang air besar dan air kecil di jamban/wc yang tertutup

81 61,4 51 38,6 132 100

12 Yang di lakukan setelah buang air besar di jamban adalah menyiramnya sampai bersih

126 95,5 6 4,5 132 100

13 yang tidak bersih dan mengandung kuman adalah air limbah/kotoran

67 50,8 65 49,2 132 100

14 Kegunaan air limbah adalah menghilangkan sarang lalat, nyamuk dan tikus, mencegah penyakit dan menciptakan lingkungan yang bersih

93 70,5 39 29,5 132 100

15 Akibat jika saluran pembuangan air limbah tersumbat adalah terjadi genangan air dan menimbulkan penyakit

50 37,9 82 62,1 132 100

Berdasarkan tabel di atas sikap responden tentang air bersih sebagian besar

responden menjawab dengan baik, hal ini dalam dilihat dari pertanyaan tentang

penyakit yang timbul apabila kita minum air yang tidak di masak adalah diare dan

kecacingan yaitu 60,6% menjawab dengan baik, tetapi terkecuali untuk pertanyaan tentang

SPAL seperti akibatnya jika saluran pembuangan air limbah tersumbat adalah terjadi

genangan air dan menimbulkan penyakit sebagian besar responden menjawab dengan buruk

yaitu 62,1%. Untuk pertanyaan tentang pengelolaan sampah dan jamban menunjukan hal

yang baik yang dapat dilihat dari lebih dari 50% responden menjawab dengan benar

dari setiap pertanyaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Chapter III VI

Tabel 4.9. Distribusi Sikap Responden tentang Sanitasi Dasar Berdasarkan Asal Sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

No Nama SD Sikap

Baik Buruk Jumlah % Jumlah %

1. SDN 060923 11 8,3 0 0,0 2. SDN 060924 14 10,6 11 8,3 3. SDN 060925 7 5,3 4 3,0 4. SDN 064031 3 2,3 2 1,5 5. SDN 067257 7 5,3 10 7,6 6. SDN 064987 10 7,6 8 6,1 7. SDN 067691 9 6,8 4 3,0 8. SD Swasta Nur Hasanah 6 4,5 6 4,5 9. SD Swasta Alwasliyah 3 2,3 1 0,8 10. SD Swasta Islam Terpadu Al

Fauzi 4 3,0 2 1,5

11. SD Washliyah 2P.Univa 7 5,3 3 2,3 Total 81 61,4 51 38,6

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sikap responden tentang sanitasi dasar di 11

sekolah, Sikap baik terbanyak terdapat di sekolah SDN 060924 dengan besaran

10,6%, SD 060923 dengan besaran 8,3%, SDN 064987 dengan besaran 7,6% dan

sikap yang buruk seperti SDN 067257 dengan besaran 7,6% tetapi SDN 060923 tidak

mempunyai responden yang bersikap buruk.

Berdasarkan hasil jawaban responden diatas maka sikap secara total dapat

dikategorikan menjadi dua kategori yakni, baik dan buruk. Dari masing-masing

kategori tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Chapter III VI

Tabel 4.10. Distribusi Sikap Responden tentang Sanitasi Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

No Sikap Jumlah %

1. Baik 81 61,4 2. Buruk 51 38,6 Total 132 100,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sikap responden secara umum tentang

sanitasi dasar di lingkungan sekolah yaitu 81 responden (61,4%) dalam kategori baik

dan 51 responden (38,6%) dalam kategori kurang atau buruk.

Tabel 4.11. Hasil Tabel Silang antara Tingkat Sikap dengan Peringkat Responden di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

No Peringkat Sikap

Total Baik Buruk

N % N % n % 1. Tidak Memiliki Rangking 30 22,7 38 28,8 68 68 2. Memiliki Rangking 51 38,6 13 9,8 64 64 Total 81 61,4 51 38,6 132 132

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sikap responden yang tidak

memilki rangking dengan pengetahuan baik sebanyak 30 responden (22,7%) dan

berpengetahuan buruk sebanyak 38 (28,8%). Responden yang memiliki rangking

dengan pengetahuan baik sebesar 81 responden (61,4%) dan berpengetahuan buruk

sebesar 51 responden (38,6%)

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Chapter III VI

4.2.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Responden yang Berkaitan dengan Sanitasi Dasar

Tabel 4.12. Distribusi PHBS Responden yang Berkaitan dengan Sanitasi Dasar

di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan amplas Kota Medan Tahun 2011

No PHBS Responden Ya Tidak Total

n % n % n % 1 Apakah adik-adik mencuci tangan sebelum

dan sesudah makan dengan air bersih 91 68,9 41 31,1 132 100,0

2 Apakah adik-adik mandi 2x sehari dengan air bersih dan sabun

81 61,4 51 38,6 132 100,0

3 Apakah adik-adik mempunyai kebiasaaan menggosok gigi 2x sehari

75 56,8 57 43,2 132 100,0

4 Apakah adik-adik selalu mencuci tangan dengan air dan sabun setelah buang air besar

84 63,6 48 36,4 132 100,0

5 Apakah adik-adik meminum air yang telah di masak terlebih dahulu

68 51,5 64 48,5 132 100,0

6 Apakah adik-adik mencuci rambut dengan air bersih dan sampo minimal 2 hari sekali

69 52,3 63 47,7 132 100,0

7 Apakah adik-adik membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia di sekolah

74 56,1 58 43,9 132 100,0

8 Apakah adik-adik mempergunakan toilet sekolah untuk buang air besar dan kecil

78 59,1 54 40,9 132 100,0

9 Apakah adik-adik mencuci tangan setiap habis bermain di luar rumah dan sekolah dengan menggunakan air bersih dan sabun

76 57,6 56 42,4 132 100,0

10 Apakah adik-adik menyiram wc/toilet dengan air bersih setiap selesai menggunakannya

82 62,1 50 37,9 132 100,0

Berdasarkan tabel di atas PHBS responden tentang air bersih, SPAL,

pengelolaan sampah dan jamban menunjukan hal yang baik yang dapat dilihat dari

lebih dari 50% responden menjawab dengan benar dari setiap pertanyaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Chapter III VI

Tabel 4.13. Distribusi PHBS Responden tentang Sanitasi Dasar berdasarkan Asal Sekolah Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

No Nama SD PHBS

Baik Buruk Jumlah % Jumlah %

1. SDN 060923 5 3,8 6 4,5 2. SDN 060924 7 5,3 18 13,6 3. SDN 060925 7 5,3 4 3,0 4. SDN 064031 3 2,3 2 1,5 5. SDN 067257 5 3,8 12 9,1 6. SDN 064987 10 7,6 8 6,1 7. SDN 067691 10 7,6 3 2,3 8. SD Swasta Nur Hasanah 7 5,3 5 3,8 9. SD Swasta Alwasliyah 2 1,5 2 1,5 10. SD Swasta Islam Terpadu Al

Fauzi 4 3,0 2 1,5

11. SD Washliyah 2P.Univa 6 4,5 4 3,0 Total 66 50,0 66 50,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa tindakan responden tentang sanitasi dasar di

11 sekolah, tindakan baik terbanyak terdapat di sekolah SDN 064987 dengan besaran

7,6 %, SD 067691 dengan besaran 7,6 %, SDN 064987 dan tindakan yang buruk

seperti SDN 067257 dengan besaran 9,1 %.

Berdasarkan hasil jawaban responden diatas maka tindakan secara total dapat

dikategorikan menjadi dua kategori yakni, baik dan buruk. Dari masing-masing

kategori tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.14. Distribusi PHBS Responden yang Berkaitan dengan Sanitasi Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

No PHBS Jumlah % 1. Baik 66 50,0 2. Buruk 66 50,0 Total 132 100,0

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Chapter III VI

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa tindakan responden secara umum

tentang PHBS yang berkaitan dengan sanitasi dasar di lingkungan sekolah yaitu 66

responden (50,0%) dalam kategori baik dan 66 responden (50%) dalam kategori

buruk.

Tabel 4.15. Hasil Tabel Silang antara Tingkat Sikap dengan Peringkat Responden di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

No Peringkat PHBS

Total Baik Buruk

N % n % n % 1. Tidak Memiliki Rangking 27 20,5 41 31,1 68 51,5 2. Memiliki Rangking 39 29,5 25 18,9 64 48,5 Total 66 50,0 66 50,0 132 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa PHBS responden yang tidak

memilki rangking dengan pengetahuan baik sebanyak 27 responden (20,5%) dan

berpengetahuan buruk sebanyak 41 responden (31,1%). Responden yang memiliki

rangking dengan pengetahuan baik sebesar 39 responden (29,5%) dan

berpengetahuan buruk sebesar 25 responden (18,9%)

4.2.5 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa SD di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

Tabel 4.16. Distribusi Hubungan Pengetahuan Responden tentang Sanitasi

Dasar dengan PHBS di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

No Tingkat

Pengetahuan PHBS Siswa SD Total p Baik Buruk

n % n % n % 1 Baik 48 36,4 29 22 77 58,4

0,001 2 Buruk 18 13,6 37 28 55 41,6 Jumlah 66 50,0 66 50,0 132 100,0

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Chapter III VI

Berdasarkan tabel di atas, dari 77 siswa yang memiliki PHBS baik sebanyak

48 siswa (36,4%) memiliki pengetahuan baik dan 29 siswa (22%) berpengetahuan

buruk. Dari 55 orang siswa yang memiliki PHBS buruk terdapat tingkat pengetahuan

baik dan buruk masing-masing sebanyak 18 orang (13,6%) dan 37 orang (28%).

Setelah dilakukan uji dengan menggunakan chi square dengan menggunakan

α =0,05 mengahasilkan nilai p =0,001. Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap PHBS siswa.

4.2.6. Hubungan Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa SD di Kelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

Tabel 4.17. Distribusi Hubungan Sikap Responden tentang Sanitasi Dasar

dengan PHBS di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

No Tingkat Sikap PHBS Siswa SD Total p Baik Buruk

n % n % n % 1 Baik 51 38,6 30 22,7 81 61,3

0,000 2 Buruk 15 11,4 36 27,3 51 38,7 Jumlah 66 50,0 66 50,0 132 100,0

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terdapat hubungan antara sikap

tentang sanitasi dasar dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Sebanyak 81 siswa

memiliki perilaku PHBS baik dan dari PHBS baik tersebut terdapat 51 siswa (38,6%)

memilik sikap baik dan 30 siswa (22,7%) memiliki sikap buruk. Keseluruhan siswa

yang memiliki PHBS buruk sebanyak 51 orang dengan rincian sikap baik dan buruk

masing–masing sebanyak 15 siswa (11,4%) dan 36 siswa (27,3%).

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Chapter III VI

Setelah dilakukan uji dengan menggunakan chi square dengan menggunakan

α =0,05 mengahasilkan nilai p =0,000. Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap PHBS siswa.

4.2.7 Hasil Observasi Kondisi Sanitasi Dasar pada 11 Sekolah Dasar di

Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011 Berdasarkan observasi terhadap kondisi sanitasi dasar yang di lakukan

terhadap 11 sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun

2011 terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.18. Kondisi Sanitasi Dasar pada 11 (sebelas) Sekolah Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011

No Nama SD Penyediaan

air bersih Jamban Pengelolaan

Sampah SPAL

1. SDN 060923 MS MS MS MS 2. SDN 060924 MS MS MS TMS 3. SDN 060925 MS MS MS MS 4. SDN 064031 TMS TMS MS TMS 5. SDN 067257 MS TMS TMS MS 6. SDN 064987 MS MS MS MS 7. SDN 067691 MS MS MS MS 8. SD Swasta Nur Hasanah TMS TMS MS TMS 9. SD Swasta Alwasliyah TMS MS MS MS 10. SD Swasta Islam Terpadu

Al Fauzi MS MS MS MS

11. SD Washliyah 2P.Univa TMS MS TMS TMS

Keterangan : MS : Memenuhi Syarat TMS : Tidak Memenuhi Syarat

Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa sebagian besar kondisi sanitasi dasar yang ada

di 11 sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Chapter III VI

Tahun 2011 tergolong baik tetapi terdapat ada sebagian sekolah yang sarana sanitasi

dasarnya tidak memenuhi syarat kesehatan.

Berdasarkan observasi bahwa sumber air bersih yang digunakan berasal dari air

PAM. Air PAM secara fisik sudah memenuhi syarat kesehatan walaupun masih ada

sekolah yang airnya berwarna kekuning-kuningan dan menimbulkan jentik karena

tidak sering di kuras. Jamban yang digunakan yaitu menggunakan jamban leher angsa

tanpa tutup dan ada sebagian sekolah yang jamban nya tidak memenuhi syarat

kesehatan seperti tidak bersih, menimbulkan bau dan j

umlah jamban yang tidak sesuai jumlah siswa di sekolah. Pengelolaan sampah di

sebagian sekolah sudah baik tapi ada sebagian sekolah yang pengelolaan sampahnya

tidak memenuhi syarat kesehatan seperti tempat sampah yang tidak tertutup, tidak ada

pemisahan sampah organik dan an-organik dan jumlah tempat sampah yang sedikit

sehingga menyebabkan sampah bertumpuk dan menimbulkan bau dan tempat

berkembangbiakan vektor yang dapat menyebabkan penyakit. Pembuangan air

limbah di sebelas sekolah dasar menggunakan saluran terbuka dan tertutup. Saluran

pembuangan air limbah yang tertutup sangat baik karena tidak akan menjadi tempat

perkembangbiakan vektor dan tidak menimbulkan pencemaran, tetapi ada sebagian

sekolah yang menggunakan saluran pembuangan air limbah terbuka sehingga

memungkinkan tempat bersarang dan perkembangbiakan vektor.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Chapter III VI

BAB V PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap hubungan pengetahuan

dan sikap siswa Sekolah Dasar tentang sanitasi dasar dengan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) pada 11 sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I dapat dilihat

sebagai berikut :

5.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini dikelompokan berdasarkan karakteristik

umur, jenis kelamin dan rangking. Bila berdasarkan kelompok umur terlihat bahwa

sebagian besar responden berada pada kelompok umur 11 tahun (47,7 %) dan

menurut jenis kelamin terlihat bahwa sebagian besar adalah Perempuan (62,9%),

sedangkan menurut rangking sebagian besar 51,5 % responden tidak memiliki

rangking.

Pada usia tersebut sangat perlu mendapat bimbingan dan arahan dari pihak

sekolah terutama dari guru-guru sebagai bekal atau pengetahuan, setelah mereka

menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar.

5.2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang

berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa

tindakan yaitu berfikir, berpendapat, bersikap maupun aktif yaitu dengan melakukan

tindakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan

menggunakan kuesioner terhadap responden tentang PHBS yang berkaitan dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 26: Chapter III VI

sanitasi dasar di lingkungan sekolah diperoleh nilai yaitu sebesar 66 responden (50,0%)

dalam kategori baik dan 66 responden (50%) dalam kategori buruk.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan suatu program untuk

memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi siswa sekolah

dasar khususnya dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan

melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui

pendekatan pimpinan, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat (Notoadmodjo,

2007).

Penerepan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya

berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 – 12 tahun), yang

ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS.

5.3. Hubungan Pengetahuan Responden tentang Sanitasi Dasar dengan PHBS

Perilaku seseorang merupakan suatu reaksi seseorang terhadap

lingkungannnya baik dalam bentuk pengetahuan maupun sikap. Pengetahuan

merupakan hasil tahu dari seseorang dan ini terjadi setelah orang tersebut melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Seseorang yang mempunyai pengetahuan

baik akan sesuatu hal diharapkan akan mempunyai sikap yang baik terhadap

pemeliharan lingkungan yang bersih dan sehat dalam hal ini berkaitan tentang

sanitasi dasar dengan PHBS di sekolah dasar.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan

menggunakan kuesioner terhadap responden maka dapat dikatakan bahwa tingkat

pengetahuan responden yaitu siswa sekolah dasar di Kelurahan Harjosari I tentang

Universitas Sumatera Utara

Page 27: Chapter III VI

sanitasi dasar dengan PHBS telah tergolong baik, dimana hasil aspek pengukuran

yang dilakukan berjumlah 77 siswa yang memiliki PHBS baik sebanyak 48 siswa

(36,4%) memiliki pengetahuan baik dan 29 siswa (22%) berpengetahuan buruk dan

dari 55 orang siswa yang memiliki PHBS buruk terdapat tingkat pengetahuan baik

dan buruk masing-masing sebanyak 18 orang (13,6%) dan 37 orang (28%). Setelah

dilakukan uji dengan menggunakan chi square dengan menggunakan α =0,05

mengahasilkan nilai p =0,001. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara

Sanitasi dasar dengan PHBS.

Kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah

suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar

dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Berdasarkan hasil penelitian dapat

digambarkan bahwa pengetahuan anak sekolah dasar termasuk dalam kategori baik,

terlihat bahwa anak-anak sekolah dasar telah mendapatkan pengetahuan yang lebih

baik mengenai sanitasi lingkungan dari guru-guru dan tingkat kedisplinan yang tegas

terhadap peraturan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, ini membuktikan

bahwa sebagian besar responden sudah tahu dan mengerti tentang sanitasi dasar.

Meskipun dalam sistem pendidikan kita tidak diajarkan secara terprogram mengenai

pemeliharaan lingkungan yang sehat terutama pemeliharan tentang sanitasi dasar

tetapi para peserta didik memiliki tanggung jawab yang sama terhadap pemeliharaan

lingkungan karena lingkungan sekolah yang sehat merupakan suatu kondisi yang baik

untuk tumbuh kembangnya perilaku hidup sehat.(Azwar, 1995).

Universitas Sumatera Utara

Page 28: Chapter III VI

5.4. Hubungan Sikap Responden tentang Sanitasi Dasar dengan PHBS

Sikap merupakan pendapat maupun pandangan seseorang tentang suatu objek

yang mendahului tindakannya. Sikap tidak mungkin terbentuk sebelum mendapat

informasi, melihat atau mengalami sendiri suatu objek.(Gerungan, 2002)

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan

menggunakan kuesioner terhadap responden maka dapat dikatakan bahwa terdapat

hubungan antara sikap tentang sanitasi dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat, dimana hasil aspek pengukuran yang dilakukan terhadap sikap responden

tentang sanitasi dasar mempunyai hubungan dengan PHBS Sebanyak 81 siswa

memiliki perilaku PHBS baik dan dari PHBS baik tersebut terdapat 51 siswa (38,6%)

memilik sikap baik dan 30 siswa (22,7%) memiliki sikap buruk. Keseluruhan siswa

yang memiliki PHBS buruk sebanyak 51 orang dengan rincian sikap baik dan buruk

masing–masing sebanyak 15 siswa (11,4%) dan 36 siswa (27,3%). Setelah dilakukan

uji dengan menggunakan chi square dengan menggunakan α =0,05 mengahasilkan

nilai p =0,000. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara sikap tentang

sanitasi dasar dengan PHBS.

Menurut Sari (2006), mengenai penelitiannya terhadap siswa sekolah dasar

tentang PHBS menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap

dengan PHBS. Hal ini menunjukan bahwa sikap positif responden yang ditunjukan

oleh sikap menerima, merespon, menghargai dan bertanggung jawab terhadap PHBS

akan memberi dampak yang positif juga bagi PHBS mereka.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: Chapter III VI

Meskipun sebagian besar sikap responden sudah baik namun masih tetap

perlu diberikan penyuluhan dan pengarahan secara terus-menerus bagi peserta didik

tentang sanitasi dasar untuk lebih meningkatkan perubahan sikap yang lebih baik lagi

sehingga tercipta suatu lingkungan yang sehat baik di lingkungan sekolah maupun di

lingkungan keluarga.

5.5. Sarana Sanitasi Dasar 11 (Sebelas) Sekolah Dasar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Tahun 2011.

Berdasarkan observasi terhadap sarana sanitasi dasar yang berada di SD

Kelurahan Harjosari I ternyata masih ada sebagian sekolah dasar yang sarana sanitasi

dasarnya tidak memenuhi syarat kesehatan, seperti terlihat dari syarat kualitatif

kebutuhan air yang tidak sesuai dengan jumlah murid di sekolah tersebut dan masih

banyaknya sekolah yang tempat penampungan airnya terdapat jentik-jentik dan masih

adanya sekolah yang airnya keruh.

Berdasarkan observasi untuk jamban yang digunakan di sebelas sekolah dasar

Kelurahan Harjosari I semuanya menggunakan jamban leher angsa dengan septi tank,

kondisi ini sudah memenuhi syarat, hanya saja belum memenuhi syarat kualitas

jamban yaitu keadaan jamban yang masih bau, tidak bersih, ventilasi kurang dan juga

syarat kuantitas jamban yaitu jumlah jamban yang tidak sesuai dengan banyaknya

siswa. Kondisi ini dimungkinkan karena kurangnya menjaga kebersihan sehingga

jamban kotor dan bau. Oleh karena itu perlu dilakukan penggunaan jamban yang

sehat baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Berdasarkan observasi terhadap pengelolaan sampah yang dilakukan di

sebelas sekolah dasar Kelurahan Harjosari I terdapat sekolah dasar yang tempat

Universitas Sumatera Utara

Page 30: Chapter III VI

pembuangan sampahnya belum dipisahkan antara organik dan anorganik dan masih

banyaknya tempat sampah yang tidak memenuhi syarat yaitu tempat sampah yang

tidak di tutup serta pembuangan sampah yang tidak rutin sehingga sampah

menumpuk. Pengelolaan sampah yang baik bukan saja untuk kepentingan kesehatan

tetapi juga untuk keindahan lingkungan.

Berdasarkan observasi terhadap pembuangan air limbah di sebelas sekolah

dasar Kelurahan Harjosari I menggunakan saluran terbuka dan tertutup. Kondisi

saluran air limbah tertutup sangat baik untuk kesehatan karena sistem pembuangan

air limbah yang tertutup sehingga tidak akan menjadi tempat perkembangbiakan

vektor dan tidak menimbulkan pencemaran. Sedangkan, sistem pembuangan air

limbah terbuka memungkinkan tempat bersarang dan perkembangbiakan vektor.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: Chapter III VI

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap siswa

Sekolah dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas dapat disimpulkan

bahwa :

1. Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar (SD) tentang sanitasi dasar dengan PHBS

diperoleh yaitu 77 responden (58,3 %) sudah baik dan 55 responden (41,7 %)

masih kurang atau buruk.

2. Sikap Siswa Sekolah Dasar (SD) tentang sanitasi dasar dengan PHBS

diperoleh jawaban terbanyak 81 responden (61,4 %) dalam kategori baik dan

51 responden (38,6 %) dalam kategori kurang atau buruk.

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa SD di Kelurahan Harjosari I

tentang sanitasi dasar dengan PHBS diperoleh 66 responden (50,0%) dalam

kategori baik dan 66 responden (50%) dalam kategori buruk.

4. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap tentang

sanitasi dasar dengan PHBS, hal ini dapat terlihat dari nilai p yang dihasilkan

yakni p=0,001 untuk pengetahuan dan p=0,000 untuk sikap.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: Chapter III VI

6.2 Saran

1. Diharapkan kepada guru–guru yang berada di sekolah dasar di kelurahan

Harjosari I Kecamatan medan amplas untuk lebih meningkatkan pengetahuan,

sikap peserta didik tentang sanitasi dasar dengan PHBS di lingkungan sekolah

sehingga mereka mengerti dan tahu manfaatnya bagi mereka sendiri dan bagi

lingkungannya. Kepada siswanya sendiri diharapkan dapat mengaplikasikan

ilmu-ilmu yang diberikan tentang sanitasi dasar dan PHBS di tingkat sekolah

maupun kehidupan sehari-hari.

2. Diharapkan kepada institusi pendidikan lebih mengupayakan dan

meningkatkan mutu fasilitas ataupun sarana sanitasi dasar yang ada di

lingkungan sekolah yang meliputi sarana sumber air bersih, sarana jamban,

tempat sampah dan saluran pembuangan air limbah.

3. Kepada Instansi Dinas kesehatan dalam hal ini puskesmas pembantu

Kelurahan harjosari I kecamatan medan amplas hendaknya memaksimalkan

pembinaan dokter kecil di sekoslah dan mengadakan pelatihan- pelatihan

kecil secara berkala pada guru dan Siswa SD di Kelurahan Harjosari I.

Universitas Sumatera Utara