chapter iii vi

22
 Pengetahuan - jenis kelamin -tingkat pendidikan - umur BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka k onsep penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo terhadap PJK. 3.2. Definisi Operasional Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan  pengindaran terhadap suatu objek tertentu. Pengind aran terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar  pengetahuan manusia dip eroleh melalui mata dan telinga. Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk  bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan ‘pre-disposisi’ tindakan atau  perilaku. Sikap merupakan reaksi terhadap objek di li ngkungan tertentu sebagai suatu  penghayatan terhadap objek. Pengetahuan d an sikap diu kur dengan hasil jawaban kuesioner dengan skala nominal. Jenis kelamin merupakan petanda gender seseorang yaitu laki-laki dan  perempuan diukur secara nominal. Tingkat pendidikan diambil dari tingkat  pendidikan terakhir responden dan diukur secara nominal. Umur adalah usia responden yang mengikuti penelitian dikelompokkan menjadi 15-19 tahun, 20-24 Sikap - jenis kelamin -tingkat  pendidikan - umur Penyakit jantung koroner Universitas Sumatera Utara

Upload: syahid

Post on 04-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

  • Pengetahuan

    - jenis kelamin

    -tingkat pendidikan

    - umur

    BAB 3

    KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

    3.1. Kerangka Konsep Penelitian

    Kerangka konsep penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap masyarakat di

    Kelurahan Tanjung Rejo terhadap PJK.

    3.2. Definisi Operasional

    Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

    pengindaran terhadap suatu objek tertentu. Pengindaran terjadi melalui pancaindra

    manusia, yakni : indra penglihatan, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar

    pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

    Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap

    suatu stimulus atau objek. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

    bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan

    suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan pre-disposisi tindakan atau

    perilaku. Sikap merupakan reaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu

    penghayatan terhadap objek.

    Pengetahuan dan sikap diukur dengan hasil jawaban kuesioner dengan skala

    nominal. Jenis kelamin merupakan petanda gender seseorang yaitu laki-laki dan

    perempuan diukur secara nominal. Tingkat pendidikan diambil dari tingkat

    pendidikan terakhir responden dan diukur secara nominal. Umur adalah usia

    responden yang mengikuti penelitian dikelompokkan menjadi 15-19 tahun, 20-24

    Sikap

    - jenis kelamin

    -tingkat

    pendidikan

    - umur

    Penyakit jantung

    koroner

    Universitas Sumatera Utara

  • tahun, 25-29 tahun, 30-34 tahun, 35-39 tahun, 40-44 tahun dan >45 tahun. Skala

    umur responden diukur secara ordinal

    Responden yang mengikuti penelitian ini adalah orang tua di Kelurahan

    Tanjung Rejo, Medan yang dapat diwakilkan kepala keluarga atau pasangannya yang

    ada ketika peneliti ke sana. 23 pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden

    mencakup pengetahuan dan sikap yaitu 13 pertanyaan mengenai pengetahuan dan 10

    pertanyaan mengenai sikap.

    Pengetahuan yang diteliti sejauh mana pengetahuan masyarakat yang diwakili

    oleh kepala keluarga tentang apa yang dimaksudkan oleh PJK, faktor resiko PJK,

    umur yang rentan terhadap PJK, dan gejala PJK. Cara pengumpulan data dilakukan

    dengan menggunakan kuesioner. Untuk skor pengetahuan mengenai PJK, diberi

    bobot 1 pada jawaban yang benar atau jawaban YA dan 0 pada jawaban yang salah

    dan menjawab TIDAK. Pada pertanyaan bagian pengetahuan nombor 1 , 4 dan 6,

    skor diberikan pada berdasarkan jawaban A=0, B=1, dan C=2 . Pada pertanyaan

    nombor 2, nilai bobot tertinggi adalah 6 jika semuanya dicontreng pada kotak

    tersebut. Pada pertanyaan nombor 6, skor juga berdasarkan jawaban : A=3, B=2, dan

    C=1. Pengetahuan responden dikatakan baik jika jumlah skor 17 , sedang apabila

    jumlah skor 9-16 dan pengetahuan kurang apabila jumlah skor 8

    Sikap yang dinilai yaitu tanggapan atau reaksi responden terhadap PJK. Data

    diambil dengan menggunakan kuesioner. Sikap juga dinilai menggunakan teknik

    scoring. Tiap jawaban YA diberikan bobot 1 dan jawaban TIDAK diberikan

    bobot 0. Sikap responden dikatakan baik jika jumlah skor 8 , sedang apabila 4-7,

    dan kurang apabila 3

    Semua variabel yaitu pengetahuan dan sikap diukur dengan menggunakan

    sistem skor. Penilaian dibagikan kepada tingkat baik, sedang, dan kurang.

    Pengukuran skor menggunakan skala berikut :

    a. Baik, apabila jawaban responden benar 75% dari nilai tertinggi

    b. Sedang, apabila jawaban responden benar antara 40-74% dari nilai tertinggi

    Universitas Sumatera Utara

  • c. Kurang, apabila jawaban responden benar kurang 40% dari nilai tertinggi

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB 4

    METODOLOGI PENELITIAN

    4.1. Rancangan Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang

    bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan

    informasi mengenai pengetahuan dan sikap masyarakat Kelurahan Tanjung Rejo

    mengenai PJK. Penelitian ini menggunakan cross sectional study.

    4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini telah dilakukan di Kelurahan Tanjung Rejo, Medan pada

    Agustus - Oktober 2010.

    4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

    4.3.1. Populasi

    Populasi : Seluruh masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo, Medan pada Mei-Oktober

    2010 yang dapat diwakilkan kepada kepala keluarga/ pasangannya/ orang dewasa

    yang berjumlah 8251 keluarga.

    Subjek yang diteliti : Sebagian dari populasi kepala keluarga di kelurahan Tanjung

    Rejo, Medan yang dapat diwakilkan kepala keluarga/ pasangannya/ orang dewasa

    dalam keluarga

    Kriteria Inklusi :

    1) Kepala keluarga /pasangannya/ orang dewasa dalam keluarga yang tinggal di

    Kelurahan Tanjung Rejo

    2) Bersedia mengikut i penelitian.

    Kriteria Eksklusi :

    1) Penduduk yang buta atau tuli

    Universitas Sumatera Utara

  • 4.3.2. Sampel

    Dalam menentukan besarnya sampel, saya menggunakan metode

    pengambilan sampel secara accidental sampling dengan mengambil kasus atau

    responden yang kebetulan ada atau tersedia.

    Perkiraan besar sampel yang minimal pada penelitian ini diambil berdasarkan

    rumus dibawah, dimana tingkat ketepatan relative adalah 10% (Notoadmodjo, 2007)

    n= N dimana : d= 0,1

    (1+N (d) N= 8251

    = 8251

    (1+ 8251 (0,1)

    n100

    Keterangan:

    N= Besar populasi

    n= Besar sampel

    d= Tingkat kepercayaan /ketepatan yang diinginkan

    4.4. Metode Pengumpulan Data

    Peneliti meminta izin kepada lurah Tanjung Rejo dan pihak terkait untuk

    melakukan penelitian di Kelurahan tersebut. Jumlah penduduk Tanjung Rejo diambil

    dari data kantor lurah Tanjung Rejo. Responden pada penelitian ini adalah orangtua

    atau orang dewasa di Kelurahan Tanjung Rejo. Responden diminta mengisi

    kuesioner mengenai pengetahuan dan sikap, mengenai PJK. Untuk responden yang

    tidak bisa baca atau tidak memahami, peneliti membacakan pertanyaan dalam

    kuesioner yang kemudian dijawab secara lisan oleh responden. Data primer adalah

    data yang diperoleh langsung dari data kuesioner. Data sekunder adalah data yang

    diperoleh dari pemerintah setempat Kelurahan Tanjung Rejo.

    Universitas Sumatera Utara

  • 4.4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

    Uji validitas untuk kuesioner yang digunakan sebagai instrument

    pengumpulan data, telah dijalankan di lokasi yang berlainan dengan lokasi penelitian

    yaitu di Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan-Sunggal, Sumatera Utara.

    Sampel terdiri daripada 10 orang yang mempunyai karekteristik yang sama dengan

    responden yaitu kepala keluarga atau orang dewasa. Tujuan dari uji validitas ini

    adalah untuk mengetahui kesesuaian dan ketepatan bahasa khususnya perkataan dan

    struktur ayat dalam kuesioner supaya dapat dipahami oleh reponden yang terlibat.

    Uji reliabilitas telah dilakukan untuk melihat indeks yang menunjukkan

    sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Kuesioner

    yang digunakan seharusnya memiliki kemampuan untuk membrerikan hasil

    pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dapat dilakukan

    apabil a seluruh butir pertanyaan dinyatakan telah valid.

    Variabel Nomor pertanyaan

    Total Pearson Correlation Status Alpha Status

    Pengetahuan 1 0,766 Valid 0,755 Reliabel

    2 0,740 Valid

    Reliabel

    3 0,740 Valid

    Reliabel

    4 0,888 Valid

    Reliabel

    5 0,683 Valid

    Reliabel

    6 0,740 Valid

    Reliabel

    7 0,821 Valid

    Reliabel

    8 0,740 Valid

    Reliabel

    9 0,740 Valid

    Reliabel

    10 0,766 Valid

    Reliabel

    11 0,821 Valid

    Reliabel

    12 0,766 Valid

    Reliabel

    13 0,821 Valid Reliabel Sikap 1 0,998 Valid 0,996 Reliabel

    2 0,998 Valid

    Reliabel

    3 0,998 Valid

    Reliabel

    4 0,998 Valid

    Reliabel

    5 0,998 Valid

    Reliabel

    6 0,839 Valid

    Reliabel

    7 0,998 Valid

    Reliabel

    Universitas Sumatera Utara

  • 8 0,998 Valid

    Reliabel

    9 0,998 Valid

    Reliabel 10 0,998 Valid Reliabel

    4.5. Metode Analisis Data

    Data dari setiap pewawancaraan akan diperiksa oleh peneliti di lapangan.

    Setiap ketidaklengkapan informasi diperbaiki sebelum meninggalkan lokasi

    penelitian. Data yang lengkap dari kuesioner tersebut dimasukkan ke dalam

    komputer. Metode pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

    program SPSS 17,0 yang dianalisa secara statistik analitik dan disajikan bentuk tabel

    distribusi frekuensi.

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB 5

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    5.1. Hasil Penelitian

    5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

    Kelurahan Tanjung Rejo berada dalam Kecamatan Medan Sunggal, Medan,

    Sumatera Utara. Kelurahan ini mempunyai luas permukaan sebesar 344 Ha. Terdapat

    24 lingkungan dan 16 buah pos kamling dengan jumlah penduduk seramai 28.646

    orang, dimana jumlah laki-laki adalah 11.861 dan perempuan adalah sebanyak

    16.785. Terdapat 25 orang penduduk di kelurahan ini mengalami cacat fisik yaitu

    tuna netral.

    Pendidikan tertinggi penduduk di kelurahan ini adalah S-3 yaitu sebanyak 74

    orang, diikuti dengan S-2 sebanyak 361 orang, S-1 sebanyak 970 orang dan lain-

    lainnya. Jumlah penduduk yang belum sekolah adalah sebanyak 3.887 orang.

    Agama yang dianut oleh penduduk di kelurahan ini adalah Islam sebanyak

    16.921 orang. Kristen sebanyak 6.439 orang, Katholik sebanyak 1.875 orang, Hindu

    sebanyak 2.474 orang dan Budha sebanyak 973 orang. Etnis terbanyak di kelurahan

    ini adalah dari suku jawa, diikuti dengan Batak, Aceh, Cina, India dan lain-lain.

    Mata pencarian pokok penduduk di sini paling banyak adalah sebagai

    pedagang yaitu sebanyak 5.497 orang, diikuti dengan buruh/swasta sebanyak 4.271

    orang, tukang kayu sebanyak 1.035 orang dan sebagainya. Jumlah tenaga dengan

    jumlah ibu rumah tangga sebanyak 675 orang dan penduduk yang masih sekolah

    sebanyak 4.223 orang.

    Terdapat 4 buah TK, 11 buah SD/sederajat, 1 buah SLTP/sederajat, 1 buah

    SLTA/sederajat, dan 2 buah perguruan tinggi. Di kelurahan ini juga tersedia 13 buah

    mesjid, 4 buah langgar/surau/mushola, 7 buah gereja Kristen dan 2 buah gereja

    Universitas Sumatera Utara

  • katholik. Selain itu, terdapat juga prasarana olahraga seperti lapangan sepak bola

    sebanyak 2 buah, lapangan bulu tangkis 1 buah dan lapangan voli sebanyak 2 buah.

    5.1.2. Deskripsi Karekteristik Responden

    Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Jenis Kelamin n % Laki-laki 45 45 Perempuan 55 55 Jumlah 100 100

    Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak

    adalah perempuan yaitu sebanyak 55 orang (55%) berbanding laki-laki sebanyak 45

    orang (45%).

    Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Peringkat Umur

    Peringkat Umur (tahun) n % 15-19 4 4 20-24 26 26 25-29 13 13 30-34 19 19 35-39 15 15 40-44 13 13 >45 10 10 Jumlah 100 100

    Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa responden yang paling banyak terdiri dari

    peringkat umur 20-24 tahun yaitu sebanyak 26 orang (26%) diikuti peringkat umur

    30-34 tahun sebanyak 19 orang (19%) , 35-39 tahun sebanyak 15 orang (15%) , 25-

    29 tahun sebanyak 13 orang (13%) , 40-45 tahun juga 13 orang (13%) dan paling

    sedikit yaitu responden dari peringkat umur >45 tahun yaitu sebanyak 10 orang

    (10%).

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Tingkat pendidikan n % SD 6 6 SMP 9 9 SMA/ sederajat 71 71 D1/ sederajat 9 9 S1/ sederajat 5 5 Jumlah 100 100

    Tabel 3 menunjukkan distribusi frekuensi karekteristik responden

    berdasarkan tingkat pendidikan, diketahui kelompok terbesar adalah SMA/ sederajat

    yaitu 71 orang (71%) dan kelompok paling sedikit adalah S1/ sederajat sebanyak 5

    orang (5%).

    5.1.3. Pengetahuan Responden Tentang Penyakit Jantung Koroner

    Berdasarkan tabel 4 di halaman 32, terlihat bahwa pengetahuan responden

    tinggi pada pertanyaan mengenai cara pemakanan dengan menghindari makanan

    berlemak yaitu sebesar 99 orang (99%) , namun memiliki pengetahuan yang kurang

    mengenai cara yang tepat memastikan jantung sehat yaitu sebanyak 7 (7%).

    Berdasarkan pengetahuan responden tentang maksud PJK diketahui bahwa

    sebanyak 35 orang (35%) menjawab dengan benar dan 65 orang (65%) menjawab

    kurang tepat.

    Berdasarkan penelitian pengetahuan responden mengenai sumber ketahui

    PJK, diketahui 27 orang (27%) menjawab melalui 1 sumber, 40 orang (40%)

    menjawab melalui 2 sumber, 24 orang (24%) menjawab melalui 3 sumber, 7 orang

    (7%) menjawab melalui 4 sumber, 1 orang (1%) melalui 5 sumber dan 1 orang (1%)

    menjawab melalui 6 sumber.

    Pertanyaan mengenai faktor merokok menyebabkan PJK, diketahui 99 orang

    (99%) menjawab benar dan 1 orang (1%) menjawab tidak benar.

    Universitas Sumatera Utara

  • Pertanyaan mengenai umur berisiko untuk mendapat PJK, didapatkan 79

    orang (79%) menjawab dengan benar dan 21 orang (21%) menjawab dengan kurang

    tepat.

    Berdasarkan penelitian pengetahuan responden mengenai cara pemakanan

    yang bisa terhindar dari risiko PJK, diketahui 100 orang (100%) menjawab benar.

    Pertanyaan mengenai cara memastikan jantung sehat, didapatkan 7 orang (7%)

    menjawab dengan benar, 88 orang (88%) menjawab dengan kurang tepat dan 5 orang

    (5%) menjawab dengan salah.

    Pertanyaan mengenai gejala yang sering pada PJK, didapatkan 83 orang (83%)

    menjawab dengan tepat, 15 orang (15%) menjawab dengan kurang tepat dan 2 orang

    (2%) menjawab dengan salah.

    Berdasarkan penelitian pengetahuan responden mengenai apa itu penyakit

    kencing manis atau Diabetes Mellitus, didapatkan 94 orang (94%) menjawab ya dan

    6 orang (6%) menjawab tidak.

    Pertanyaan mengenai risiko pasien DM untuk mendapat PJK, didapatkan 79

    orang (79%) menjawab dengan benar dan 21 orang (21%) menjawab salah.

    Berdasarkan penelitian pengetahuan responden mengenai olahraga dapat

    meningkatkan mutu kesehatan jantung, didapatkan 96 orang (96%) menjawab benar

    dan 4 orang (4%) menjawab tidak benar.

    Berdasarkan penelitian pengetahuan responden tentang stress yang memicu

    kepada PJK, diketahui 99 orang (99%) menjawab dengan benar dan 1 orang (1%)

    menjawab dengan salah.

    Pertanyaan mengenai konsumsi garam boleh menyebabkan hipertensi,

    didapatkan 66 orang (66%) menjawab benar dan 34 orang (34%) menjawab salah.

    Berdasarkan penelitian pengetahuan responden mengenai orang yang obese

    lebih rentan mendapat PJK, diketahui 92 orang (92%) menjawab benar dan 8 orang

    (8%) menjawab salah.

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 4. Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Penyakit Jantung koroner

    No Pertanyaan Skor

    0 1 2 3 4 5 6 n % n % n % n % n % n % n %

    1 Maksud PJK * * 65 65 35 35 * * * * * * * *

    2 Sumber tahu PJK * * 27 27 40 40 24 24 7 7 1 1 1 1

    3 Faktor merokok 1 1 99 99 * * * * * * * * * *

    4 Umur berisiko * * 21 21 79 79 * * * * * * * *

    5 Cara pemakanan 0 0 100 100 * * * * * * * * * *

    6 Jantung sehat * * 5 5 88 88 7 7 * * * * * *

    7 Gejala PJK 2 2 15 15 83 83 * * * * * * * * 8 Diabetes

    Mellitus 6 6 94 94 * * * * * * * * * * 9 Risiko DM 21 21 79 79 * * * * * * * * * * 10 Olahraga 4 4 96 96 * * * * * * * * * * 11 Faktor

    stress 1 1 99 99 * * * * * * * * * * 12 Konsumsi

    garam 34 34 66 66 * * * * * * * * * * 13 Faktor

    obese 8 8 92 92 * * * * * * * * * * * skor tidak digunakan

    Universitas Sumatera Utara

  • 5.1.4. Tingkat Pengetahuan Responden

    Berdasarkan tabel 5, sebanyak 49 orang (49%) mempunyai pengetahuan yang

    baik dan 51 orang (51%) berpengetahuan sedang.

    Tabel 5. Tingkat Pengetahuan Responden Secara Umum

    Tingkat Pengetahuan n % Baik

    49 49

    Sedang

    51 51 Kurang

    0 0

    Jumlah 100 100

    Berdasarkan tabel 6 di bawah , daripada 45 orang responden laki-laki,

    sebanyak 24 orang (53.3%) berpengetahuan baik dan 21 orang (46.7)

    berpengetahuan sedang. Manakala daripada 55 orang responden perempuan, didapati

    25 orang (45.5%) berpengetahuan baik dan 30 orang (54.5%) berpengetahuan

    sedang.

    Tabel 6. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Tingkat Pengetahuan Baik Sedang Kurang Jumlah

    jenis kelamin

    laki-laki n 24 21 0 45 % 53.3 46.7 0 100

    perempuan n 25 30 0 55 % 45.5 54.5 0 100

    Jumlah n 49 51 0 100 % 49 51 0 100

    Berdasarkan tabel 7 di halaman 34, diketahui bahwa tingkat pengetahuan

    paling banyak dikategori baik terdapat pada kelompok umur 15-19 tahun yaitu

    sebanyak 3 orang (75%) dan pengetahuan dikategori sedang adalah kelompok 20-24

    tahun yaitu sebanyak 18 orang (69.2%).

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 7. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Peringkat Umur

    Tingkat Pengetahuan Jumlah Baik Sedang Kurang

    umur responden

    15-19 n 3 1 0 4 % 75 25 0 100

    20-24 n 8 18 0 26 % 30.8 69.2 0 100

    25-29 n 5 8 0 13 % 38.5 61.5 0 100

    30-34 n 12 7 0 19 % 63.2 36.8 0 100

    35-39 n 8 7 0 15 % 53.3 46.7 0 100

    40-44 n 8 5 0 13 % 61.5 38.5 0 100

    >45 n 5 5 0 10 % 50 50 0 100

    Jumlah n 49 51 0 100 % 49 51 0 100

    Tabel 8. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Tingkat Pengetahuan Jumlah Baik Sedang Kurang

    Tingkat pendidikan

    SD n 3 3 0 6 % 50 50 0 100

    SMP n 3 6 0 9 % 33.3 66.7 0 100

    SMA/ sederajat

    n 33 38 0 71 % 46.5 53.5 0 100

    D1/ sederajat n 6 3 0 9 % 66.7 33.3 0 100

    S1/ sederajat n 4 1 0 5 % 80 20 0 100

    Jumlah n 49 51 0 100 % 49 51 0 100

    Universitas Sumatera Utara

  • Berdasarkan tabel 8 di halaman 34, tingkat pengetahuan baik paling banyak

    adalah responden yang mempunyai tingkat pendidikan S1/ sederajat yaitu sebanyak 4

    orang (80%). Tingkat pengetahuan sedang paling banyak adalah responden yang

    mempunyai tingkat pendidikan SMP yaitu sebanyak 6 orang (66.7%).

    5.1.5. Sikap Responden Tentang Penyakit Jantung Koroner

    Tabel 9. Distribusi Sikap Responden Tentang Penyakit Jantung Koroner

    Jawaban responden No Pertanyaan Benar Salah n % n % 1 Merokok 78 78 22 22 2 Diet seimbang 87 87 13 13 3 Berolahraga 71 71 29 29 4 Gaya hidup sehat 89 89 11 11 5 Berobat 94 94 6 6 6 Peran ketua keluarga 93 93 7 7 7 Kampanye Jantung Sehat 88 88 12 12 8 Obese 61 61 39 39 9 Pemeriksaan berkala 86 86 14 14 10 Kontrol DM 84 84 16 16

    Berdasarkan tabel 9 di atas , pertanyaan yang paling banyak dijawab

    dengan memberikan sikap yang benar adalah sikap responden terhadap kapan perlu

    berobat ke dokter yaitu sebanyak 94 orang (94%). Pertanyaan yang paling sedikit

    dijawab dengan memberikan sikap benar adalah sikap perlu mengamalkan pola

    hidup sehat jika tidak obese yaitu sebanyak 61 orang (61%).

    Universitas Sumatera Utara

  • 5.1.6. Tingkat Sikap Responden

    Tabel 10. Tingkat Sikap Responden Secara Umum

    Tingkat Sikap n % Baik 78 78 Sedang 19 19 Kurang 3 3 Jumlah 100 100

    Berdasarkan tabel 10, sebanyak 78 orang (78%) bersikap baik, 19 orang (19%)

    bersikap sedang dan 3 orang (3%) bersikap kurang.

    Tabel 11. Tingkat Sikap Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Tingkat Sikap Jumlah Baik Sedang Kurang

    Jenis Kelamin

    Laki-laki n 32 12 1 45 % 71.1 26.7 2.2 100

    Perempuan n 46 7 2 55 % 83.6 12.7 3.6 100

    Jumlah n 78 19 3 100 % 78 19 3 100

    Berdasarkan tabel 11, dapat dilihat bahwa daripada 45 orang responden laki-

    laki, 32 orang (71.1%) bersikap baik, 12 orang (26.7%) bersikap sedang dan 1 orang

    (2.2%) bersikap kurang. Manakala daripada 55 orang responden perempuan, 46

    orang (83.6%) bersikap baik, 7 orang (12.7%) bersikap sedang dan 2 orang (3.6%)

    bersikap kurang.

    Universitas Sumatera Utara

  • Berdasarkan tabel 12, didapati responden mempunyai sikap yang baik paling

    banyak adalah pada kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 4 orang (100%). Sikap

    responden sedang paling banyak pada kelompok umur >45 tahun yaitu sebanyak 3

    orang (30%). Sikap responden kurang adalah pada kelompok umur 20-24 tahun dan

    25-29 tahun

    Tabel 12. Tingkat Sikap Responden Berdasarkan Peringkat Umur

    Tingkat Sikap Jumlah Baik Sedang Kurang umur responden

    15-19 n 4 0 0 4 % 100 0 0 100

    20-24 n 19 5 2 26 % 73.1 19.3 7.7 100

    25-29 n 10 2 1 13 % 76.9 15.4 7.7 100

    30-34 n 16 3 0 19 % 84.2 15.8 0 100

    35-39 n 12 3 0 15 % 80 20 0 100

    40-44 n 10 3 0 13 % 76.9 23.1 0 100

    >45 n 7 3 0 10 % 70 30 0 100

    Jumlah n 78 19 3 100 % 78 19 3 100

    Berdasarkan tabel 13 di halaman 38, diketahui responden yang mempunyai

    tingkat pendidikan SMP paling banyak bersikap baik yaitu sebanyak 8 orang

    (88.9%). Responden yang mempunyai tingkat pendidikan SD paling banyak bersikap

    sedang dan responden yang mempunyai tingkat pendidikan SMA bersikap kurang

    yaitu sebanyak 3 orang (4.2%)

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 13. Tingkat Sikap Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Tingkat Sikap Jumlah Baik Sedang Kurang

    tingkat pendidikan

    SD n 3 3 0 6 % 50 50 0 100

    SMP n 8 1 0 9 % 88.9 11.1 0 100

    SMA/ sederajat

    n 57 11 3 71 % 80.3 15.5 4.2 100

    D1/ sederajat n 6 3 0 9 % 66.7 33.3 0 100

    S1/ sederajat n 4 1 0 5 % 80 20 0 100

    Jumlah n 78 19 3 100 % 78 19 3 100

    Tabel 14. Tingkat Sikap Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

    Tingkat Sikap Jumlah Baik Sedang Kurang

    Tingkat Pengetahuan

    Baik n 43 5 1 49 % 87.8 10.2 2 100

    Sedang n 35 14 2 51 % 68.6 27.5 3.9 100

    Jumlah n 78 19 3 100 % 78 19 3 100

    Berdasarkan tabel 14, diketahui responden yang mempunyai tingkat sikap

    yang baik mempunyai tingkat pengetahun yang baik yaitu sebanyak 43 orang

    (87.8%). Tingkat sikap yang sedang paling banyak pada responden dengan tingkat

    pengetahun sedang yaitu sebanyak 14 orang (27.5%). Tingkat sikap kurang paling

    banyak adalah pada responden dengan tingkat pengetahuan sedang.

    Universitas Sumatera Utara

  • 5.2. Pembahasan

    5.2.1. Pengetahuan

    Berdasarkan analisa tingkat pengetahuan responden, maka secara umum

    dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo mempunyai

    pengetahuan yang sedang tentang Penyakit Jantung Koroner. Pada penelitian ini

    didapati bahwa daripada 100 orang responden terdapat 49 orang (49%) yang

    mempunyai pengetahuan yang baik. Hal ini mungkin karena responden kurang

    terpapar kepada informasi mengenai PJK. Menurut Meliono (2007), pengetahuan

    seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, pendidikan, media dan

    keterpaparan informasi.

    Berdasarkan tingkat pengetahuan responden mengikut kelompok jenis

    kelamin, didapati perempuan mempunyai pengetahuan yang baik berbanding laki-

    laki yang mempunyai pengetahuan yang sedang terhadap PJK. Hal ini mungkin

    karena laki-laki lebih peka terhadap PJK berbanding perempuan akibat dari

    epidemiologi yang menyatakan lelaki lebih rentan untuk mendapat PJK disebabkan

    faktor hormon. Menurut Anwar B.T. (2004), laki-laki mempunyai risiko PJK dua

    hingga tiga kali lebih besar daripada perempuan. Angka kematian pada laki-laki

    didapatkan lebih tinggi daripada perempuan akan tetapi setelah menopause hampir

    tidak didapatkan perbedaan dengan laki-laki.

    Dari tabel tingkat pengetahuan responden berdasarkan kelompok umur,

    didapati, kelompok umur 15-19 tahun mempunyai tingkat pengetahuan yang baik

    dan kelompok umur 20-24 tahun mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang..

    Menurut Purnama B (2008), pengetahuan (knowledge) merupakan terminologi

    generik yang mencakup seluruh hal yang diketahui manusia. Dengan demikian

    pengetahuan adalah kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman,

    pengamatan, dan intuisi yang mampu menangkap alam dan kehidupannya serta

    mengabstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan.

    Universitas Sumatera Utara

  • Berdasarkan tabel pengetahuan responden berdasarkan tingkat pendidikan,

    dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan S1 berpengetahuan baik dan SMP

    bepengetahuan sedang.

    5.2.2. Sikap

    Berdasarkan tabel sikap responden, didapati kebanyakan masyarakat di

    Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal mempunyai sikap yang baik

    tentang PJK. Menurut Azwar (2009), struktur sikap dibagi menjadi 3 komponen yang

    saling menunjang. Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa

    yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.Kompenen affektif menyangkut

    masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum,

    komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.

    Komponen konatif menunjukkan bagaimana kecenderungan berperilaku yang ada

    dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.

    Tabel sikap responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa

    perempuan mempunyai sikap yang baik berbanding laki-laki. Penelitian Hardiman

    (2007) menyatakan transisi epidemiologi di negara berkembang cenderung

    mengamalkan gaya hidup kebarat-baratan. Peneliti berpendapat hal ini tidak

    berlaku di masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo.

    Berdasarkan tabel sikap responden mengikut kelompok umur, didapatkan

    kelompok umur 15-19 tahun mempunyai sikap yang baik. Menurut Hadi dkk (2008),

    pertambahan usia seseorang akan berhubungan dengan perkembangan kognitif,

    penalaran moral, perkembangan psikoseksual dan perkembangan sosial. Pernyataan

    ini tidak mendukung penelitian ini. Terlihat jelas pertambahan usia belum tentu

    memberikan sikap yang baik dari masyarakat terhadap PJK.

    Tabel sikap responden berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan tingkat

    pendidikan terakhir SMP menggambarkan sikap yang baik. Hal ini mungkin karena,

    di tempat-tempat pendidikan telah diajarkan supaya bersikap baik. Menurut Azwar

    (2005), salah satu faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap objek sikap

    Universitas Sumatera Utara

  • adalah lembaga pendidikan dan lembaga agama. Hal ini dikarenakan keduanya

    meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

    Tabel sikap responden berdasarkan tingkat pengetahuan menunjukkan

    responden yang mempunyai tingkat sikap yang baik adalah yang mempnyai tingkat

    pengetahuan yang baik. Menurut Azwar (2005), sikap dapat dipengaruhi oleh faktor-

    faktor lain seperti lingkungan, kebudayaan, adat istiadat ataupun pengalaman.

    Sehingga walaupun dengan pengetahuan yang sedang mahupun baik, responden

    masih dapat memiliki sikap yang baik.

    Universitas Sumatera Utara

  • BAB 6

    KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1. Kesimpulan

    1. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang PJK

    di Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal masih ditingkat sedang.

    Daripada seluruh responden dari masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo,

    51 orang (51%) berpengetahuan sedang dan selebihnya 49 orang (49%)

    mempunyai pengetahuan yang baik.

    2. Daripada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masyarakat di

    Kelurahan Tanjung Rejo bersikap baik tentang PJK. Responden yang

    bersikap baik sebanyak 78 orang (78%), bersikap sedang 19 orang (19%)

    dan bersikap kurang sebanyak 3 orang (3%).

    6.2. Saran

    1. Diharapkan penelitian lanjutan dilakukan untuk melihat korelasi antara

    pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap PJK di Kelurahan Tanjung

    Rejo ini.

    2. Pihak Dinas Kesehatan, puskesmas dan kelurahan perlu meningkatkan

    penyuluhan mengenai pencegahan PJK.

    3. Masyarakat perlu mempunyai inisiatif dan upaya sendiri seperti

    mengamalkan gaya hidup yang sehat sebagai langkah pencegahan PJK.

    4. Diharapkan masyarakat mempelbagaikan sumber informasi mengenai

    PJK supaya tingkat pengetahuan menjadi lebih baik

    Universitas Sumatera Utara