chapter i

4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “keluarga berkualitas tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggungjawab harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Saifuddin, 2003). Pencegahan dan penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu alasan diperlukannya pelayanan keluarga berencana. Program keluarga berencana dapat menurunkan angka kematian ibu dalam beberapa cara yaitu keluarga berencana dapat menyebabkan penurunan jumlah kelahiran, karena setiap kehamilan yang berkaitan dengan beberapa resiko dengan sendirinya dapat dihindari. Keluarga berencana juga dapat mengurangi kehamilan yang tidak tepat waktunya misalnya kehamilan pada wanita yang sangat muda dan pada wanita yang sudah tua. KB membantu menurunkan jumlah kehamilan yang tidak diinginkan karena kehamilan yang tidak diinginkan selalu menjadi ancaman bagi kesehatan wanita (World Health Organization, 2007). Untuk meningkatkan pelayanan keluarga berencana tersebut pemerintah membentuk suatu badan yang khusus menangani hal tersebut yaitu Badan 1 Universitas Sumatera Utara

Upload: bonaferrophandicka

Post on 09-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

yjryi6

TRANSCRIPT

  • BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Keluarga Berencana (KB) Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan

    Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk

    mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015. Keluarga yang berkualitas adalah

    keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal,

    berwawasan ke depan, bertanggungjawab harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan

    Yang Maha Esa (Saifuddin, 2003).

    Pencegahan dan penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu alasan

    diperlukannya pelayanan keluarga berencana. Program keluarga berencana dapat

    menurunkan angka kematian ibu dalam beberapa cara yaitu keluarga berencana

    dapat menyebabkan penurunan jumlah kelahiran, karena setiap kehamilan yang

    berkaitan dengan beberapa resiko dengan sendirinya dapat dihindari. Keluarga

    berencana juga dapat mengurangi kehamilan yang tidak tepat waktunya misalnya

    kehamilan pada wanita yang sangat muda dan pada wanita yang sudah tua. KB

    membantu menurunkan jumlah kehamilan yang tidak diinginkan karena

    kehamilan yang tidak diinginkan selalu menjadi ancaman bagi kesehatan wanita

    (World Health Organization, 2007).

    Untuk meningkatkan pelayanan keluarga berencana tersebut pemerintah

    membentuk suatu badan yang khusus menangani hal tersebut yaitu Badan

    1

    Universitas Sumatera Utara

  • Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Melalui badan inilah

    program-program keluarga berencana dilaksanakan di tiap daerah-daerah di

    Indonesia baik di pedesaan maupun di kota-kota di seluruh Indonesia yang

    kegiatannya dilaksanakan oleh petugas-petugas kesehatan yang bekerjasama

    dengan masyarakat (Hartanto, 2004). Sebagai petugas kesehatan dalam

    memberikan pelayanan keluarga berencana kepada masyarakat tentu harus

    memperkenalkan atau mempromosikan beberapa metode metode daripada

    kontrasepsi. Pada masa ini kondom yang merupakan kontrasepsi pria yang telah

    lama dikenal, kembali mendapatkan perhatian baru, baik dalam bidang keluarga

    berencana maupun bidang lain. Kondom tidak hanya dapat mencegah kehamilan,

    tetapi juga dapat mencegah Penyakit Hubungan Seksual (PHS) termasuk

    HIV/AIDS (Saifuddin, 2003).

    Fakta menunjukkan bahwa di Indonesia partisipasi laki-laki dalam

    kesehatan reproduksi masih sangat rendah. Survey Demografi Dan Kesehatan

    Indonesia (SDKI) 2002-2003 menunjukkan bahwa penggunaan kondom sebagai

    alat kontrasepsi hanya 1,3%. Artinya jika di rata-rata maka dari 100.000 orang

    laki-laki di Indonesia hanya sekitar 2 orang saja yang terlibat dalam kegiatan

    keluarga berencana. Rendahnya kesadaran akan pentingnya penggunaan kondom

    bagi kesehatan pribadi, kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat, juga

    merupakan kendala dalam mengatasi kehamilan yang tidak terencana dan

    penularan penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh hubungan seksual (Novianti,

    2007).

    Universitas Sumatera Utara

  • Kita ketahui belakangan ini penggunaan kondom memang lebih

    dipromosikan penggunaannya sebagai alat pencegah terhadap penyakit menular

    hubungan seksual. Tetapi dalam melihat keadaan ekonomi masyarakat kita

    sekarang ini kondom dapat menjadi salah satu pilihan utama untuk

    penggunaannya sebagai alat kontrasepsi khususnya bagi masyarakat ekonomi

    rendah harganya yang murah dan dapat dibeli secara umum yang sudah pasti

    terjangkau oleh masyarakat. Untuk itu peneliti ingin mengetahui bagaimana

    sebenarnya peran petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan keluarga

    berencana khususnya kontrasepsi kondom. Mengapa penggunaannya di

    masyarakat masih sangat sedikit.

    B. Masalah Penelitian

    Masih sedikitnya masyarakat yang menggunakan kondom sebagai alat

    kontrasepsi sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana peran petugas

    kesehatan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana khususnya tentang

    kontrasepsi kondom.

    C. Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya peran petugas kesehatan yang

    terdiri dari dokter, bidan dan perawat dalam memberikan pelayanan keluarga

    berencana khususnya kondom di masyarakat apakah benar-benar aktif atau tidak.

    Universitas Sumatera Utara

  • D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi praktek pelayanan

    Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh petugas kesehatan dan kader-kader

    kesehatan dalam mempromosikan kontrasepsi kondom.

    2. Bagi pendidikan

    Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa

    tentang peran petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan keluarga

    berencana khususnya kondom.

    3. Bagi peneliti

    Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk mengetahui bagaimana peran

    petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana

    khususnya kondom.

    Universitas Sumatera Utara