chapter i

3

Click here to load reader

Upload: dini-nanami

Post on 12-Aug-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter I

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang

umum terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Gambaran klinis sering

berupa komedo, papul, pustule, nodul dan jaringan parut yang terjadi akibat

kelainan aktif tersebut (Wasitaatmadja, 2008).

Akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang paling umum di derita oleh

masyarakat. Saat ini tidak begitu banyak sumber yang memuat mengenai

prevalensi akne vulgaris di seluruh penjuru dunia. Di Amerika Serikat, 85 % dari

penduduk usia 12-24 tahun menderita akne vulgaris. Dan data yang hampir

serupa didapati pada sebagian besar dunia barat. Di Afrika sendiri, menurut

Husein (2009) melalui sebuah studi cross sectional, didapati prevalensi akne

vulgaris pada remaja sebesar 90,7%. Untuk Asia, beberapa data yang bisa

diperoleh menunjukkan prevalensi yang cukup tinggi juga. Contohnya sebuah

penelitian epidemiologi di Jepang oleh Nobukazu dkk pada tahun 2001

memperoleh prevalensi sebesar 58,6% remaja menderita akne vulgaris. Di Cina,

tepatnya distrik Zhou Hai provinsi Guangdong, Wu TQ dkk pada tahun 2007

mendapati prevalensi sebesar 53,5% remaja. Di Indonesia sendiri belum banyak

data mengenai prevalensi akne vulgaris di tengah mayarakat Indonesia.

Etiologi pasti akne vulgaris sampai saat ini belum diketahui, dan

patogenesisnya multi faktorial. Namun faktor utama yang berperan adalah

genetik. Selain itu ada beberapa faktor yang memperburuk seperti : produksi

sebum yang berlebihan, adanya Propionibacterium acnes, dan inflamasi.( Fulton,

2004)

Menurut Sjarif M. Wasitaatmadja (2008), faktor-faktor yang juga berkaitan

dengan pathogenesis akne vulgaris adalah : terjadinya respons hospes berupa

pembentukan circulating antibodies, hormonal, dan stres psikis.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter I

Durasi tidur yang kurang (< 7 jam per 24 jam) kemungkinan merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi timbulnya jerawat secara tidak langsung.

Seseorang yang kurang tidur kemungkinan akan mengalami hal-hal seperti :

meningkatnya faktor-faktor inflamasi, meningkatkan resistensi insulin dan juga

meningkatkan stress. Dimana hal-hal tersebut di atas dapat berpengaruh dalam

patogenesis akne vulgaris (Vgontzas2004; Cauter, 2005).

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan/keterkaitan kualitas dan kuantitas tidur terhadap

timbulnya akne vulgaris pada dokter muda di RSUP H Adam Malik.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Menilai pengaruh kualitas dan kuantitas tidur terhadap timbulnya akne

vulgaris pada dokter muda di RSUP H Adam Malik.

Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran prevalensi akne vulgaris pada populasi dokter muda

di RSUP H Adam Malik

2. Mengetahui gambaran durasi tidur dokter muda di RSUP H Adam Malik

3. Mengetahui proporsi akne vulgaris dengan durasi tidur sebagai faktor yang

mempengaruhi timbulnya akne vulgaris pada populasi dokter muda di

RSUP H Adam Malik.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Sebagai informasi tambahan bagi peneliti, subyek penelitian, dan pembaca

mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya akne

vulgaris.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter I

2. Membantu memberi informasi tambahan mengenai pencegahan akne

vulgaris.

3. Sebagai pembelajaran bagi penelitian-penelitian mengenai akne vulgaris

berikutnya secara lebih mendalam.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Akne Vulgaris

2.1.1. Definisi Akne Vulgaris

Akne vulgaris adalah penyakit peradangan folikel menahun dengan

gambaran klinis berupa komedo, papul, pustule, nodus dan jaringan parut yang

umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Tempat predileksi

adalah di muka, bahu, dada bagian atas dan punggung. (Wisataatmaja,2008).

Meskipun dapat sembuh sendiri, namun sekuel bisa seumur hidup, yaitu berupa

formasi jaringan parut hipertropis ataupun berlubang (Zaenglein,2008).

Penyakit ini paling sering didapati pada usia remaja, dan hampir semua

remaja terkena penyakit ini. Meskipun begitu, penyakit ini juga didapati atau

Universitas Sumatera Utara