chapter 4

8
Monitoring Diet Memantau asupan diet merupakan hal yang paling penting dilakukan karena apabila terdapat asam yang dihasilkan oleh karbohidrat pada plak gigi maka akan mengganggu kapasitas buffer dari saliva yang sehingga mengganggu remineralisasi. Asupan diet perlu dinilai secara seksama untuk menentukan faktor kariogenik dari individu agar dapat mencari alternatif konsumsi diet atau sekedar mengurangi frekuensinya. Asam yang biasanya terdapat pada minuman berkarbonasi, dan jus buah dapat meningkatkan konsentrasi dan kekuatan ion asam pada gigi yang memicu demineralisasi. Apabila langsung dilakukan pembersihan gigi pun akan menyebabkan erosi pada gigi yang telah mengalami demineralisasi. Asam intrinsik dapat muncul dari asam lambung, regurgitasi, muntah yang sering dan masalah lain seperti bulimia. Menjaga Oral Hygiene Untuk menjaga kebersihan mulut ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal menyikat gigi: 1. Kesesuaian dari sikat gigi dan kemungkinan kesulitan dalam menyikat gigi. Pasien dengan masalah otot dapat menggunakan sikat gigi elektrik.

Upload: nara-ghassani

Post on 28-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

chapter 4

TRANSCRIPT

Page 1: chapter 4

Monitoring Diet

Memantau asupan diet merupakan hal yang paling penting dilakukan karena apabila

terdapat asam yang dihasilkan oleh karbohidrat pada plak gigi maka akan

mengganggu kapasitas buffer dari saliva yang sehingga mengganggu remineralisasi.

Asupan diet perlu dinilai secara seksama untuk menentukan faktor kariogenik dari

individu agar dapat mencari alternatif konsumsi diet atau sekedar mengurangi

frekuensinya.

Asam yang biasanya terdapat pada minuman berkarbonasi, dan jus buah dapat

meningkatkan konsentrasi dan kekuatan ion asam pada gigi yang memicu

demineralisasi. Apabila langsung dilakukan pembersihan gigi pun akan menyebabkan

erosi pada gigi yang telah mengalami demineralisasi.

Asam intrinsik dapat muncul dari asam lambung, regurgitasi, muntah yang sering dan

masalah lain seperti bulimia.

Menjaga Oral Hygiene

Untuk menjaga kebersihan mulut ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal

menyikat gigi:

1. Kesesuaian dari sikat gigi dan kemungkinan kesulitan dalam menyikat gigi.

Pasien dengan masalah otot dapat menggunakan sikat gigi elektrik.

2. Cara menyikat gigi.

3. Waktu dan frekuensi menyikat gigi.

4. Penggunaan cairan disclosing dapat membantu pasien dan dokter gigi dalam

penilaian keberhasilan menyikat gigi,

Sikat gigi dilakukan saat pagi pada saat sebelum atau sesudah sarapan untuk

menghilangkan plak. Menyikat gigi bukan dilakukan untuk menghilangkan sisa-sisa

makanan. Apabila sarapan pagi yang dikonsumsi mengandung minuman dengan pH

rendah seperti jus jeruk dianjurkan untuk menyikat gigi sebelum sarapan untuk

mengurangi kemungkinan erosi karena demineralisasi permukaan akar gigi.

Sangat penting untuk menyikat gigi pada malam sebelum tidur karena saat tidur,

aliran saliva berkurang dan kapasitas buffer menjadi menghilang.

Page 2: chapter 4

Pembersihan gigi dapat dibantu dengan medikamen preventif seperti fluoride topikal

atau chlorhexidine.

Pada individu dengan kondisi gigi tertentu dapat dianjurkan penggunaan benang gigi

atau sikat gigi interdental dengan cara yang tepat.

Selain itu dapat juga dianjurkan penggunaan obat kumur namun dengan pengawasan

untuk menghindari pemakaian obat kumur dengan konsentrasi alcohol yang tinggi.

Studi terbaru menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur 10% povidone-iodine

pada anak-anak menyebabkan penurunan bakteri pada saliva.

Meningkatkan Kualitas Saliva

Kurangnya perlindungan saliva dapat menyebabkan penurunan sekresi saliva.

Xerostomia dapat dideteksi melalui beberapa tanda klinis dan visual seperti:

1. Tampilan visual mukosa yang kering

2. Pasien terlihat sering membasahi bibirnya.

3. Pasien mengkonsumsi cairan dalam jumlah banyak.

4. Pasien yang memiliki indeks karies yang tinggi namun memiliki diet dan

kebersihan mulut yang baik.

5. Pasien yang mengkonsumsi obat yang meyebabkan kurangnya saliva.

6. Pasien dengan keadaan medis tertentu seperti sindrom Sjorgens, rheumatoid

artritis.

Meningkatkan aliran saliva sulit apabila berkaitan dengan penyakit sistemik.

Mengunyah permen karet bebas gula dapat membantu. Pada pasien xerostomia

terdapat beberapa produk yang dapat membantu seperti saliva buatan yang memiliki

kandungan dan fungsi yang hampir mirip dengan saliva normal.

Terapi lain seperti fluoride topikal, gel chlorhexidine dan CPP dapat digunakan

sebagai kompensasi dari kehilangan faktor-faktor pelindung yang ada pada saliva.

Penggunaan Fluoride

Fluoride dapat membantu mengontrol karies pada 50-80% orang meskipun mereka

tidak mengubah kebiasaan dietnya.

Page 3: chapter 4

Fluoride bereaksi langsung pada enamel dan dentin serta menyebabkan beberapa efek

seperti:

1. Pembentukan fluorapatit yang lebih mudah larut dibandingkan dengan

hidroksiapatit

2. Menghambat demineralisasi

3. Meningkatkan remineralisasi

4. Menghambat metabolisme bakteri

5. Mengurangi kelarutan struktur gigi

6. Mengambat pembentukan plak

Penggunaan pasta gigi berfluoride (1000 ppm) telah terbukti mengurangi prevalensi

karies walaupun tanpa tambahan asupan fluoride.

Fluoride topikal lebih efektif dalam menghambat karies permukaan halus

dibandingkan dengan karies fisur atau interproksimal karena lokasinya yang lebih

sulit dijangkau.

Sediaan topikal fluoride yang paling umum tersedia adalah:

1. NaF

2. SnF2

3. APF

4. Na2FPO3

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan aplikasi fluoride:

1. Tingkat kebersihan oral

2. Konsentrasi fluoride

3. Waktu dan durasi

4. Bentuk sediaan

Dosis maksimum yang aman pada dewasa adalah 5 mg per kilogram berat badan

perhari dan pada anak-anak dosisnya harus kurang dari jumlah tersebut, apabila

tidak maka fluoride akan menjadi toksik.

Apabila pada anak yang masih dalam pertumbuhan gigi diberi dosis harian yang

lebih besar dari 0,07 mg per kilogram berat badan per hari maka akan

menyebabkan fluorosis.

Page 4: chapter 4

Panduan Terapi Fluoride

Keadaan Klinis Panduan Terapi

Untuk menjaga tingkat karies yang

rendah

Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride

pagi dan malam ditambah dengan

pemberian fluoride gel/varnish 1 tahun

sekali

Perlindungan tambahan pada pasien

ortodontik (>8 tahun), gigi tiruan

sebagian, masa kehamilan.

Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride

pagi dan malam, obat kumur NaF 0,2%

2-3 kali seminggu.

Terdapat 1-2 karies pertahun, usia >8

tahun.

Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride

pagi dan malam, obat kumur NaF 0,2%

2 kali seminggu atau gel NaF 2% per

minggu.

Terdapat 2-3 karies pertahun, usia >8

tahun.

Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride

pagi dan malam, obat kumur NaF 0,2%

setiap hari sebelum tidur dan gel NaF

2% per minggu.

Anak-anak <6 tahun dengan indeks

karies yang tinggi

Menyikat gigi 2 kali sehari dengan

pasta berfluoride rendah. 1,23% gel

APF. Oleskan dalam jumlah sedikit

oleh orang tua setiap minggu. F

Varnish 6 bulan sekali.

Mulut sangat kering atau pasien yang

menjalani terapi radiasi, operasi atau

mengkonsumsi obat yang mengganggu

kelenjar saliva

Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride

pagi dan malam.

Erosi yang parah disebabkan asam dari

saluran pencernaan, muntah, dll

Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride

pagi dan malam. Aplikasi gel APF

1,23% atau gel NaF 2% pada pagi dan

malam.

Gigi hipersensitif Menggunakan pasta gigi berfluoride 2

kali sehari dengan teknik yang benar.

Olesi gigi dengan gel NaF 2% dua kali

Page 5: chapter 4

sehari hingga masalah gigi sensitif

terkontrol setelah sebelumnya diberi F

varnish.

Individu yang tidak patuh seperti

remaja, penyandang cacat

Kontrol 6 mingguan ke dokter gigi dan

panduan untuk aplikasi 1,23% gel APF.

Penggunaan chlorhexidine

Diantara sekian banyak obat kumur anti bakteri, larutan yang mengandung

chlorhexidine gluconate merupakan yang paling efektif karena kandungan alcohol

yang tinggi pada obat kumur lain akan menyebabkan kekeringan pada mukosa

terutama pada pasien dengan pertahanan saliva yang rendah.

Chlorhexidine terbukti efektif mengatasi plak karena dapat berikatan ionik terhadap

gigi dan permukaan mukosa pada konsentrasi yang tinggi untuk waktu yang lama

sehingga frekuensi pemakaiannya tidak perlu sesering obat kumur jenis lainnya.

Penggunaan chlorhexidine 2% dua kali sehari dalam jangka waktu pendek untuk hasil

maksimum. Chlorhexidine 0,2% setiap hari untuk kontrol jangka panjang.