ch.16 - kka - klp.2

19
KELOMPOK 2 : Rizky Utami (A31110002) Musdalifah Isnaeni (A31110004) Ahmad Syakir (A31110006) PENGAUDITAN INTERNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013 DOKUMENTASI DAN KERTAS KERJA AUDIT

Upload: titie27

Post on 13-Feb-2015

141 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2 :

Rizky Utami (A31110002)

Musdalifah Isnaeni (A31110004)

Ahmad Syakir (A31110006)

PENGAUDITAN INTERNAL

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2013

DOKUMENTASI DAN KERTAS KERJA AUDIT

Page 2: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

ABSTRAK

Kertas Kerja Audit merupakan dokumentasi yang disusun oleh auditor

dalam sebuah proses audit yang terdiri dari:

1. Prosedur audit yang dilakukan

2. Pengujian yang dilakukan

3. Sumber informasi dan bukti audit yang diperoleh

4. Kesimpulan yang diambil atas proses audit yang dilakukan

Kertas Kerja Audit (KKA) dapat meliputi skedul (daftar), analisa,

memorandum, surat konfirmasi, surat pernyataan, salinan atas dokumen dan

perjanjian penting, komentar yang dibuat atau diperoleh auditor, rekap, dan laporan

yang disiapkan oleh klien dan diperiksa oleh auditor. Dalam KKA auditor

mengungkapkan dokumen-dokumen sumber yang diperiksa, bukti bukti audit yang

diperoleh, dan prosedur-prosedur audit yang dilaksanakan, serta opini auditor untuk

masing-masing akun yang diaudit.

KKA berfungsi sebagai alat untuk membantu auditor dalam melaksanakan

pekerjaannya. Melalui penyusunan KKA, auditor dapat mendokumentasikan proses

dan hasil audit. Dokumentasi ini akan digunakan sebagai pendukung opini yang

diberikan oleh auditor. Auditor akan mengumpulkan data keuangan dari berbagai

sumber, kemudian menganalisis dan meringkas data keuangan tersebut dalam KKA,

dan berdasarkan data tersebut auditor membuat laporan audit sesuai dengan jenis

penugasannya.

Page 3: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

BAB I

PENDAHULUAN

Auditor Internal mengamati proses yang berkaitan dengan masalah atau

kesalahan data – data operasi sebagai bagian dari kajian internal audit. Namun

demikian, manajemen tidak akan sepenuhnya menyelesaikan permasalahan dan

temuan kecuali jika didukung oleh dokumen pendukung yang kuat. Auditor Internal

dapat menjelaskan ke tingkat tinggi pengendalian internal untuk ikhtisar hasil audit,

tetapi jika para manajer bertanggung jawab dalam bidang audit untuk pertanyaan

temuan, mereka akan menanggapi dengan "menunjukkan" permintaan. Audit

internal memerlukan dokumentasi yang kuat untuk mendukung temuan audit dan

observasi. Selain keefektifan laporan audit internal, seperti dibahas dalam Bab 17,

dokumentasi yang baik harus mendukung pekerjaan internal audit.

Dokumentasi yang efektif dalam bukti audit adalah sangat penting yang

merupakan salah satu persyaratan. Ada dua dimensi untuk dokumentasi ini.

Pertama, auditor internal sering terkena berbagai informasi tentang bisnis dan

operasi di sebuah situs. Dalam rangka untuk lebih memahami kekuatan dan

kelemahan pengendalian, auditor perlu mempertimbangkan informasi dalam hal

proses pendukung, yang sering tidak memadai didokumentasikan. Bab ini

membahas prosedur untuk menggambarkan dan mendokumentasikan kegiatan

melalui apa yang disebut proses pemodelan. Beberapa profesional menggunakan

teknik pemodelan proses yang menghasilkan diagram kompleks, di sini kita

mengeksplorasi pemodelan dari sebuah proses yang efektif untuk tubuh internal

auditor-umum pengetahuan kritis (CBOK) keterampilan.

Bab ini juga menjelaskan teknik untuk mendokumentasikan pekerjaan

audit internal dalam kertas kerja audit atau bukti audit. Ini adalah bahan yang dirakit

untuk menggambarkan audit internal. Kertas kerja Audit sangat penting bagi individu

dan audit internal untuk kepentingan perusahaan. Dalam beberapa situasi, mereka

bahkan dapat menjadi sumber bukti dalam litigasi. Setelah terorganisir dalam file

berbasis kertas tebal, kertas kerja audit paling terorganisir dengan baik hari ini dalam

Page 4: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

format digital dan diposting pada komputer laptop. Bab ini membahas beberapa

praktek terbaik untuk mengelola kertas kerja audit internal.

BAB II

PEMBAHASAN

A. INTERNAL AUDIT DOCUMENTATION REQUIREMENTS

Auditor Internal menghabiskan sebagian besar waktu mereka meninjau

catatan, melakukan analisis berdasarkan catatan, dan mewawancarai orang-

orang di semua tingkatan dalam perusahaan untuk mendapatakan informasi.

Auditor menggunakan semua informasi ini untuk mengembangkan kesimpulan

audit dan membuat rekomendasi yang tepat. Namun, upaya ini merupakan

bernilai kecil kecuali pekerjaan audit didokumentasikan secara teratur baik untuk

mendukung upaya saat ini untuk mengaudit dan memberikan catatan sejarah.

Jika auditor internal tidak mencakup semua prosedur pada akhir penelaahan saat

ini, mereka selalu dapat mengandalkan pada informasi pribadi untuk mengisi

beberapa data yang hilang atau pengamatan selama mengikhtisarkan

kesimpulan.

Dokumentasi audit internal mengacu pada laporan audit yang diterbitkan,

rencana aksi, dan bahan-bahan lain yang mendukung laporan, kertas kerja audit,

menit kunci, perangkat audit dengan bantuan komputer dan teknik (CAATTs)

material, dan data lain dan informasi untuk mendukung audit internal . Tentu saja,

tidak ada dokumentasi audit internal harus dipelihara selama-lamanya, dan fungsi

audit internal harus menetapkan dan mengikuti beberapa standar minimum

penyimpanan dokumentasi. Sementara negara yang berbeda dan unit pemerintah

mungkin memiliki aturan yang berbeda, aturan untuk penyimpanan dokumen audit

internal adalah US Securities and Exchange Commission (SEC).

SEC mensyaratkan bahwa "catatan disimpan selama tujuh tahun setelah

auditor member kesimpulan audit atau review terhadap laporan keuangan." Untuk

audit internal, periode penyimpanan laporan minimal tujuh tahun setelah laporan

audit dikeluarkan. Namun, fungsi audit internal harus ditetapkan untuk

Page 5: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

memelihara semua catatan penting dari audit internal untuk periode penyimpanan

selama tujuh tahun.

Bagian berikutnya membahas tiga aspek penting dari dokumentasi audit

internal: pemodelan proses, kertas kerja audit, dan manajemen dokumen.

Dokumentasi yang dihasilkan adalah penting untuk memahami lingkungan

pengendalian internal dan untuk membuat rekomendasi konsultasi terkait jika

diperlukan.

Kertas kerja adalah topik utama kedua dari bab ini. Ini adalah dokumen

yang menggambarkan pekerjaan auditor internal dan memberikan dasar dan

pemahaman untuk audit internal. Kami telah pindah dari dokumen kertas cetak

dan tulisan tangan ke era dimana pekerjaan audit diinstal pada computer/laptop,

keamanan adalah dokumentasi yang baik dan prosedur penyimpanan yang

sangat penting. Sebuah pemahaman dasar harus berdasarkan CBOK yang

merupakan persyaratan dasar auditor internal.

B. PROCESS MODELING FOR INTERNAL AUDITORS

Model proses benar-benar suatu bentuk peta untuk membantu

menavigasi auditor internal melalui serangkaian kegiatan yang diamati. Namun,

proses pemodelan yang baik adalah yang menunjukkan bagaimana untuk

mendapatkan dari satu titik informasi ke titik lain. Menampilkan 16.1 menunjukkan

sebuah model proses yang sangat sederhana untuk proses pembuatan produk

dimana auditor internal telah diminta untuk meninjau. Berikut adalah beberapa

kelompok perusahaan untuk menerima pesanan masukan atau proses dari

pelanggan dan mengirimkan produk jadi kepada mereka. Namun, untuk

menghasilkan output, ia harus berkoordinasi dengan pemasok, dan harus ada

umpan balik sistem pengukuran untuk mempromosikan perbaikan produk.

Ini adalah jenis bagan yang disederhanakan dimana auditor internal dapat

membuat konsep ketika mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan-

nya. Dengan menggunakan tabel ini, auditor internal dapat mengumpulkan

informasi lebih rinci, misalnya sebagai masukan yang spesifik dan kegiatan yang

Page 6: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

mengubah input menjadi output pemasok yang memenuhi persyaratan

pelanggan, dan sistem umpan balik dan pengukuran yang dibutuhkan untuk

membuat proses kerja .

C. KERTAS KERJA AUDIT INTERNAL

Kertas kerja adalah catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai

prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang

diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Kertas

kerja merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan akuntansi klien

dengan laporan audit yang dihasilkan oleh auditor. Kertas kerja disiapkan sejak

saat auditor pertama kali memulai penugasannya hingga mengakhiri proyek audit

kertas kerja berisi dokumentasi sebagai berikut :

Rencana Audit

Pemeriksaan dan Evaluasi kecukupan, efektivitas sistem control

internal

Prosedur – prosedur audit, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan.

Penelaahan kertas kerja

Laporan Audit

Tindak Lanjut dan Perbaikan

Kertas kerja biasanya harus berisi dokumentasi yang memperlihatkan:

telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama, yaitu

pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik, 

telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua, yaitu

pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk

merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup

pengujian yang telah dilakukan, dan;

telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga, yaitu bukti

audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan telah diterapkan, dan

pengujian telah dilaksanakan yang memberikan bukti kompeten yang

cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas

laporan keuangan auditan.

Page 7: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

Empat tujuan terpenting pembuatan kertas kerja adalah untuk (1)

mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan auditan, (2) menguatkan

simpulan-simpulan auditor dan kompetensi auditnya, (3) mengkoordinasi dan

mengorganisasi semua tahap audit, dan (4) memberikan pedoman dalam audit

tahun berikutnya.

Dalam hal audit dilakukan oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah,

maka Kertas Kerja Audit adalah milik Instansi Pengawasan Internal Pemerintah,

bukan milik Satuan Kerja Auditi/klien atau milik pribadi auditor. Namun, hak

pemilikan kertas kerja oleh Instansi Pengawasan Internal Pemerintah masih

tunduk pada pembatasan-pembatasan yang diatur dalam Kode Etik  APIP yang

berlaku, untuk menghindarkan penggunaan hal-hal yang bersifat rahasia oleh

auditor dalam hubungannya dengan transaksi Satuan Kerja untuk tujuan yang

tidak semestinya. Pengungkapan informasi yang tercantum dalam kertas kerja

kepada pihak ketiga dibatasi oleh Kode Etik APIP tentang Prinsip Kerahasiaan

yaitu Auditor harus menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang diterimanya

dan tidak mengungkapkan informasi tersebut tanpa otorisasi yang memadai,

kecuali diharuskan oleh peraturan perundang-undangan.

Tipe Kertas Kerja dan Pengolaan Kertas Kerja

Ada lima tipe kertas kerja: program audit, working trial balance, ringkasan

jurnal adjustment, skedul utama, dan skedul pendukung. Pelaksanaan standar

pekerjaan lapangan pertama, yang berbunyi “Audit harus direncanakan sebaik-

baiknya dan jika digunakan asisten harus dipimpin dan disupervisi semestinya”

dapat dicerminkan dari berbagai tipe kertas kerja yang dihasilkan oleh auditor.

Perencanaan audit yang baik akan terlihat dalam tipe kertas. kerja program audit

yang dibuat oleh auditor, sedangkan supervisi terhadap pekerjaan asisten dapat

tercermin dari tanda tangan reviewer yang tercantum pada setiap tipe kertas kerja

yang dihasilkan dalam audit.

Kertas kerja harus diberi indeks untuk memudahkan pencarian informasi

yang tercantum di dalamnya dan untuk memudahkan pengaitan informasi dalam

suatu kertas kerja dengan informasi dalam kertas kerja yang lain.

Page 8: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

Setelah auditor menyelesaikan tugas audit, kertas kerja diarsipkan ke

dalam dua macam arsip (1) arsip kini dan (2) arsip permanen. Arsip kini

digunakan untuk menyimpan kertas kerja yang hanya mempunyai manfaat untuk

tahun yang diaudit saja, sedangkan arsip permanen digunakan untuk menyimpan

kertas kerja yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun audit.

D. FUNGSI KERTAS KERJA

Auditor internal menyiapkan kertas kerja untuk beberapa tujuan yang

berbeda:

Untuk mendukung laporan audit. kertas kerja yang instruktur dengan baik

memudahkan pengalihan dari materi yang ditulis selama audit menjadi

halaman – halaman laporan audit interim dan final. Disamping itu, auditor

internal yang berpengalaman senantiasa memikirkan laporan akhir

disepanjang keseluruhan pebugasan audit. Hal ini membuat pekerjaan

lapangan menjadi relevan dan mengikuti arah yang benar. Apapun yang tidak

layak untuk dilaporkan bisa jadi tidak relevan untuk ditelaah.

Untuk menyimpan informasi yang telah diperoleh, melalui tanya jawab,

penalaahan instruksi dan arahan, analisis sistem dan proses, pengamatan

kondisi, dan pemeriksaan transaksi.

Untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan dan mengumpulkan bukti yang

diperlukan untuk menentukan kondisi yang mengandung kelemahan.

Untuk mendukung pembahasan dengan karyawan operasi. Khususnya

apabila kesimpulan dan rekomendasi audit dipertanyakan, maka kertas kerja

dapat menjadi alat pertahanan.

Untuk memberi dukungan dan bukti untuk masalah kecurangan, tuntutan

hukum dan klaim asuransi.

Untuk menjadi sarana bagi auditor eksternal dalam mengevaluasi pekerjaan

audit internal dan kemudian menggunakannya dalam penilaian mereka sendiri

atas sistem control internal organisasi.

Untuk menjadi latar belakang dan data referensi untuk penelaahan

selanjutnya. Penugasan audit sering kali diulang atau ditindaklanjuti. Kertas

kerja yang professional membuat audit rutin lebih mudah dan lebih efisien.

Page 9: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

Untuk membantu memfasilitasi penelaahan rekan sejawat (per review). Makin

banyak organisasi audit internal yang terlibat dalam program control mutu dan

evaluasi mandiri. Baik auditor eksternal atau konsultan perlu mengevaluasi

aktivitas audit internal. Kertas kerja menjadi dasar untuk mengevaluasi

program jaminan mutu departemen audit internal, yang menunujukkan

kepatuhan dengan standard.

setiap kertas kerja umumnya berisi :

Judul deskriptif. Judul harus memuat nama perusahaan, organisasi, atau

fungsi yang diaudit, yang menunujukkan sifat data yang tercantum dalam

kertas kerja, dan menunujukkan tanggal dan periode audit.

Refesensi ke penugasan audit Hal ini mengidentifikasikan nomor referensi

dari penugasan audit.

Tanda silang atau symbol lainnya. tanda silang atau symbol – symbol lainnya

harus seragam disepanjang audit. tanda – tanda tersebut harus kecil dan

ditempatkan dengan rapi, berguna tapi tidak terlalu mencolok. Tanda – tanda

tersebut harus dijelaskan di catatan kaki.

Tanggal pembuatan dan inisial auditor. Tangggal harus menunjukkan kapan

kertas kerja diselesaikan. Inisial auditor harus muncul pada setiap lembar.

Lembar terpisah pada kertas kerja harus berisi daftar semua auditor dan staf

lainnya pada penugasan audit serta inisial mereka.

Nomor referensi kertas kerja. Kertas kerja harus dirujuk pada saat disiapkan

dan dibuat dalam pengelompokkan yang logis. Tidak ada yang lebih

mengganggu lagi bagi auditor maupun penelaah selain kertas kerja dibiarkan

tak bernomor dan tak terkendali.

Sumber – sumber data. Sumber – sumber data harus jelas diidentifikasikan.

Page 10: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

E. DOKUMENTASI

Kertas kerja harus mengikuti bentuk dan susunan yang konsisten, tidak

hanya dalam penugasan audit tetapi juga pada departemen audit internal. Jadi,

kepala audit bagian harus menetpkan kebijakan mngenai jenis – jenis kertas kerja

audit yang harus disimpan, sistem penempatan yang akan digunakan, sistem

pemberian indeks yang akan diikuti, dan hal – hal terkait lainnya.

Begitu mereka terbiasa dengan satu format, auditor internal tidak harus

berpikir banyak mengenai susunan kertas kerja, tetapi lebih kepada kebutuhan

apa yang akan dicapai. Kertas kerja bisa mencakup susunan antara lain :

Perencanaan audit dan program audit

Kuesioner induk, bagan alir, daftar pemeriksaan, dan hasil – hasil evaluasi

control.

catatan wawancara

bagan organisasi, pernyataan kebijakan dan prosedur,serta deskripsi kerja

salinan kontrak – kontrak dan perjanjian penting

surat konfirmasi dan representasi

foto, diagram dan tampilan grafis lainnya

uji dan analisis transaksi

hasil – hasil prosedur penelaahan analitis

laporan audit dan jawaban manajemen

korespondensi auditor yang relevan

secara umum auditor internal harus mengupayakan kertas kerja yang

rapi, seragam, dapat dipahami, relevan, ekonomis, lengkap secara wajar,

sederhana dan disusun secara logis.

Page 11: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

F. RINGKASAN KERTAS KERJA

Proses pembuatan ringkasan menyediakan pandangan menyeluruh yang

objektif. Ringkasan dapat mengembalikan ingatan ke fakta – fakta yang ada.

Ringkasan membantu menempatkan temuan dalam perspektif yang wajar.

Ringkasan memfokuskan pada hal yang penting dan relevan secara tepat.

auditor yang secara periodic meringkas temuan mereka, yang buruk maupun

yang baik, memegang kendali atas penugasan audit mereka.

Ringkasan juga bermanfaat dalam menghubungkan kelompok –

kelompok kertas kerja yang terkait dengan satu hal tertentu. Ringkasan dapat

memberikan alur yang berurutan dan logis untuk berbagai kertas kerja yang saling

terkait dan dapat memfasilitasi penelaahan atas bagaian – bagian tertentu.

Berikut ini beberapa bentuk ringkasan yang dapat memberi manfaat :

1. Ringkasan segmen – segmen audit

2. Ringkasan statistic

3. Ringkasan rapat

4. Ringkasan program audit

5. Ringkasan temuan

Page 12: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kertas kerja adalah catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai

prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang

diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Kertas

kerja merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan akuntansi klien

dengan laporan audit yang dihasilkan oleh auditor.

Ada lima tipe kertas kerja: program audit, working trial balance, ringkasan

jurnal adjustment, skedul utama, dan skedul pendukung. Pelaksanaan standar

pekerjaan lapangan pertama, yang berbunyi “Audit harus direncanakan sebaik-

baiknya dan jika digunakan asisten harus dipimpin dan disupervisi semestinya”

dapat dicerminkan dari berbagai tipe kertas kerja yang dihasilkan oleh auditor.

Perencanaan audit yang baik akan terlihat dalam tipe kertas. kerja program audit

yang dibuat oleh auditor, sedangkan supervisi terhadap pekerjaan asisten dapat

tercermin dari tanda tangan reviewer yang tercantum pada setiap tipe kertas kerja

yang dihasilkan dalam audit.

Page 13: ch.16 - KKA - Klp.2

KELOMPOK 2KERTAS KERJA AUDIT

DAFTAR PUSTAKA

Moeller Robert, 2009, Brink’s Modern Internal Auditing : A Commond Body of Knowledge,

Seven Edition, Jhon Willey and Sons, New Jersey

http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=10&ved=0CGUQFjAJ&url=http

%3A%2F%2Fpksm.mercubuana.ac.id%2Fnew%2Felearning%2Ffiles_modul

%2F32018-7-211852768046.doc&rct=j&q=standar%20kertas%20kerja%20audit

%20internal&ei=unWzTajbLpCovQPGqOmiBw&usg=AFQjCNEOP2S3zf2cov1Zo4Jo

-sT_EUD7Ag&cad=rja

http://auditorinternalpemerintah.blogspot.com/2010/11/bukti-audit-dan-kertas-kerja-

audit.html

http://stdln.blogspot.com/2011/02/perencanaan-audit-dan-dokumentasi.html

http://www.keuanganlsm.com/2011/03/14/apa-fungsi-kertas-kerja-audit/