cescescesces 3 april 2013 (1)

Upload: rosalia-budiati-utami

Post on 02-Mar-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EFEKTIFITAS BIS KUNING SEBAGAI JANTUNG TRANSPORTASI DI UNIVERSITAS INDONESIA

Descilia Pranata Amin 1106005906Dhini Paramitha Intan 1106021090Hadi Mulyanto 1106005585Sekar Mentari 1106014463Purwhita Nuansa Budi 1106006291

Dosen Pengajar : Rully AndhikaYusul LatiefFakultas TeknikProgram Studi Teknik Sipil

Departemen Teknik SipilUniversitas Indonesia2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARPertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini dengan baik, meski pun masih jauh dari kata sempurna. Sebagaimana yang telah kita ketahui, transportasi merupakan aspek pendukung dalam suatu sistem infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan mobilitas setiap orang. Pada Universitas Indonesia sendiri, unsur transportasi yang sangat vital bagi mobilisasi mahasiswa adalah Bis Kuning. Oleh karena itu kami berharap dengan adanya makalah ini, pembaca dapat mengetahui sistem operasional dari Bis Kuning itu sendiri.Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembuatan makalah ini, terutama kepada:1. Bapak Yusuf Latief dan Bapak Rully Andhika sebagai dosen mata kuliah Sistem Rekayasa Sipil di Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia, yang telah memberikan arahan dalam menyusun makalah ini.2. Orang tua kami yang secara langsung ataupun tidak langsung membantu penyelasaian makalan ini secara materiil maupun non-materiil.3. Teman-teman kami yang telah memberikan kritik dan saran serta sumbangan moral atau materiil kepada kami dalam penyelasaian makalah ini.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, begitu pun hasil makalah yang telah kami susun. Tim penulis menerima segala kritik dan saran bagi pembaca demi perbaikan dan kemajuan yang lebih baik dari makalah ini.

Depok, Maret 2013

Tim Penulis

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahUniversitas Indonesia merupakan Universitas Negeri Terbaik di Indonesia, baik dari segi kualitas pendidikan maupun kualitas dari fasilitas penunjang kegiatan civitas akademika Universitas Indonesia, khususnya dalam bidang transportasi massal. Di kampus seluas 320 hektar ini, transportasi massal mutlak sangat dibutuhkan untuk mempermudah akses transportasi seluruh civitas akademika UI. Dapat kita bayangkan bagaimana keadaan sistem transportasi di Universitas Indonesia bila seluruh civitas memiliki kendaraan pribadi masing masing untuk alat transportasi, bila kita tinjau luas wilayah yang seluas 320 hektar dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang mencampai ribuan mahasoswa jumlahnya. Tidak terbayangkan seberapa padatnya sistem transportasi di Universitas Indonesia apabila seluruh mahasiswa menggunakan kendaraan pribadi tanpa adanya transportasi masal. Saat ini, Universitas Indonesia telah memiliki beberapa pilihan alat transportasi massal yaitu bis kuning, sepeda kuning, hingga ojek kuning tersedia untuk mahasiswa dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Penulis akan meneliti lebih jauh mengenai bis kuning pada tugas besar Civil Engineering System, alasan penulis memilih bis kuning pada tugas besas Civil Engineering System karena bis kuning merupakan transportasi massal utama di Universitas Indonesia atau dengan makna konotatif penulis menyebut bis kuning sebagai jantung transportasi di Universitas Indonesia. Namun, dapat dinilai bahwa sistem transportasi bis kuning ini masih belum memenuhi tingkat efektif menurut sebagian besar mahasiswa.Masih banyak mahasiswa yang mengeluh mengenai kapasitas angkut bis kuning yang sering melebihi batas maksimal angkut penumpang. Seperti yang terjadi di pagi hari menjelang jam kuliah pertama yang biasanya diadakan pada pukul 08.00 wib. Seringkali terjadi pengangkutan penumpang yang melebihi batas dan mahasiswa yang memaksa masuk ke dalam bis dikarenakan waktu yang sempit. Akibat kelebihan kapasitas angkut, seringkali terjadi tindak kejahatan seperti pencopetan ditambah lagi situasi berdesakan yang membuat bis kuning tidak lagi nyaman dan aman. Ditambah lagi dengan jadwal bis kuning yang tidak tepat waktu sehingga membuat mahasiswa menunggu terlalu lama terutama di siang hari. Kasus sebaliknya pun sering terjadi disaat kedatangan bis kuning yang terasa sangat mepet, misalnya 3 menit sekali atau bahkan 1 menit sekali. Hal ini sangat bertentangan dengan logo bis kuning yang mengutamakan reduce air polution. Selain kapasitas angkut dan jadwal keberangkatan serta kedatangan bis kuning, rute bis kuning juga terasa sangat penting dalam sistem transportasi di UI. Maih ada tempat tempat utama bis kuning yang belum terjangkau oleh bis kuning dan ada pula halte yang terasa sangat tersia siakan atau mubazir dikarenakan letaknya sangat berdekatan sehingga menyebabkan kemacetan jalan dan memperlambat kecepatan bis kuning. Pada makalah ini penulis akan mecoba memaparkan hasil penelitian dan observasi mengenai bis kuning yang menyangkut tiga permasalahan utama yang merupakan komponen transportasi yaitu, kapasitas, jadwal dan rute. Sehingga bisa memaparkan permasalahan yang muncul dari efektifitas bis kuning serta penulis akan mencoba memberikan solusi solusi alternatif yang mungkin dapat membantu memecahkan permasalahan yang ada.1.2 Perumusan Masalaha. Apakah kapasitas angkut bis kuning untuk setiap keberangkatan sebanding dengan jumlah penumpang?b. Bagaimanakah jadwal keberangkatan dan kedatangan bis kuning di setiap halte tepat waktu serta apakah sudah efektif?c. Apakah jumlah dan lokasi halte bis kuning yang dimiliki Universitas Indonesia sudah efektif?1.3 Tujuan Penelitian a. Membandingkan jumlah kapasitas angkut bis kuning serta rata-rata penumpang yang menggunakan bis kuning pada setiap keberangkatan.b. Mengetahui ketepatan waktu jadwal keberangkatan dan kedatangan bis kuning di setiap halte dan menganalisa efektifitas jadwal yang ada.c. Mengetahui jumlah halte dan lokasi halte bis kuning serta menganalisa efektifitasnya.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 Sistem Transportasi yang baik untuk suatu kawasanKeberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peranan transportasi sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, dan politik. Sistem jaringan transportasi dapat dilihat dari segi efektifitas, dalam arti keselamatan, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancer dan cepatr, mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi, serta dari segi efisiensi dalam arti beban public rendah dan utilitas tinggi dalam suatu kesatuan system transportasi. Oleh karena itu, pengembangan transportasiu sangat penting artinya dalam menunjang dan menggerakkan dinamika pembangunan dalam suatu kawasan karena transportasi berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan suatu kawasan. Pengembangan transportasi harus didasarkan pada pengembangan berkelanjutan, yaitu melihat jauh ke depan, berdasarkan perncanaan jangka panjang yang komprehensif dan berwawasan lingkungan. Perencanaan jangka pendek harus didasarkan pada pandangan jangka panjang sehingga tidak terjadi perencanaan bongkar pasang.

2.2 Sistem Transportasi di Lingkungan UITransportasi merupakan usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain dimana di tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu (Miro, 2005). Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan (Nasution, 1996). Dalam hubungsn ini terlihat ada tiga hal sebagai berikut :a) Ada muatan yang diangkutb) Tersedia kendaraan sebagai alat angkutannya, danc) Ada jalanan yang dapat dilalui.

Di lingkungan Universitas Indonesia, tiga komponen tersebut juga merupakan konsep komponen yang penting dalam system transportasi di lingkungan kampus. Muatan yang diangkut relevan dengan Civitas Akademika Universitas Indonesia yang terdiri dari mahasiswa UI, dosen UI, pegawai UI dll. Ditambah lagi dengan masyarakat umum, dikarenakan bis kuning tidak hanya diperuntukan bagi Civitas Akademika UI saja melainkan bagi masyarakat umum. Transportasi bis kuning ini merupakan transportasi dalam kampus bagi Civitas Akademika UI untuk melakukan mobilisasi dari suatu tempat ke tempat lainnya (dalam hal ini antar Fakultas). Sedangkan kendaraan dalam kampus yang dimaksud disini adalah Bis Kuning UI yang merupakan salah satu kendaraan utama (angkutan massal) dalam kampus di Universitas Indonesia. Bikun atau bis kuning adalah salah satu sarana transportasi umum yang disediakan UI dengan tujuan memudahkan mobilitas di dalam UI sekaligus mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Bikun yang telah menemani warga UI lebih dari 10 tahun ini, banyak mengalami perkembangan. Metamorfosis bikun paling drastis terjadi pada tahun 2009, ketika mulai digunakannya bus AC kapasitas besar dengan tema Green Eco-Living.Sedangkan untuk tempat pemberhentian alat transportasi Bis Kuning ini dibutuhkan tempat pemberhentian seperti halte dalam menunjang keefektifan system transportasi dalam kampus. Halte merupakan tempat pemberhentian bis kuning dimana di halte tersebutlah tempat penurunan dna pengangkutan penumpang dari bis kuning. Dengan adanya halte pemberhentian bis kuning, maka akan meminimalisir kepadatan lalu lintas transportasi di dalam lingkungan Universitas Indonesia. Dalam penerapannya, system transportasi bis kuning dibagi menjadi dua rute, yakni rute biru dan rute merah. Pembagian rute ini dimaksudkan agar dalam mengangkut penumpang, kefektifan bis kuning ini semakin meningkat, mengingat banyaknya jumlah penumpang yang akan diangkut dan terbatasnya jumlah bis kuning yang ada. Selain itu, ada desain jalan utama di Universitas Indonesia yang melingkar sehingga memudahkan pembagian rute biru dan rute merah. Bis kuning dengan rute merah melewati halte-halte yang dimulai dari asrama UI - gerbang utama UI - stasiun UI - fakultas hukum masjid UI Balairung fakultas kesehatan masyarakat/ilmu keperawatan - fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam - pusgiwa UI kukusan kelurahan fakultas teknik fakultas ekonomi fakultas ilmu budaya fakultas ilmu sosial dan politik fakultas psikologi stasiun UI gerbang utama UI dan akan kembali lagi ke asrama UI . Sedangkan bis kuning dengan rute biru melewati halte-halte yang dimulai dari asrama UI - gerbang utama UI - stasiun UI - fakultas psikologi fakultas ilmu social dan politik fakultas ilmu budaya fakultas ekonomi fakultas teknik kukusan kelurahan pusgiwa UI fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam fakultas ilmu keperawatan/kesehatan masyarakat Balairung masjid UI fakultas hukum stasiun UI gerbang utama UI dan kembali lagi ke asrama UI.

2.3 Metode Penghitungan Kapasitas Bis KuningMetode yang digunakan dalam perhitungan kapasitas bis kuning adalah dengan metode survey. Penulis melakukan survey selama satu hari yaitu pada hari senin, 19 Maret 2013. Pertimbangan memilih hari senin dikarenakan hari senin merupakan hari pertama orang-orang melakukan kegiatan setelah libur weekend. Sehingga dapat diasumsikan bahwa hari senin akan lebih padat dibandingkan hari yang lainnya. Penulis melakukan survey di salah satu halte bis kuning yaitu di stasiun UI dengan pertimbangan halte stasiun UI merupakan akses masuk utama bagi civitas akademika UI yang memasuki kawasan UI selain Gerbatama dan Pondok Cina. Tujuan yang diinginkan penulis ialah mengetahui eketifitas bis kuning saat jam sibuk dan saat jam tidak sibuk. Maka, penulis memilih 5 rentang waktu yang berbeda. Yang pertama yaitu pukul 07.00-08.00 dikarenakan pada rentang waktu tersebut merupakan waktu sibuk menjelang jam kuliah pertama di UI, yaitu pukul 08.00. Yang kedua yaitu pukul 08.10-09.25 dikarenakan penulis ingin melihat jumlah orang memakai fasilitas bis kuning pada rentang peralihan antara jam sibuk dan jam tidak sibuk. Yang ketiga yaitu pukul 12.08-13.27 dikarenakan rentang waktu tersebut juga merupaka jam sibuk. Yang keempat yaitu pukul 14.02-15.50 dikarenakan pada rentang waktu tersebut merupakan kondisi tidak sibuk. Yang terakhir yaitu pada pukul 16.58-18.13 dikarenakan rentang waktu tersebut merupakan waktu saat civitas akademika UI selesai melakukan kegiatan.

2.4 Jadwal Keberangkatan dan Kedatangan Bis Kuning Jadwal Kedatangan dan Keberangkatan di Halte.Stasiun Universitas Indonesia

2.5 HalteTempat perhentian bus atau halte bus atau shelter adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bus, biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan bus. Di pusat kota ditempatkan pada jarak 300 sampai 500 m dan di pinggiran kota antara 500 sampai 1000 m. Semakin banyak penumpang yang naik turun di suatu tempat perhentian bus semakin besar dan semakin lengkap fasilitas yang disediakan. Untuk tempat perhentian yang kecil cukup dilengkapi dengan rambu lalu lintas saja, dan untuk perhentian yang besar bisa dilengkapi dengan atap dan tempat duduk. Jarak antar tempat perhentian tergantung kepada lokasinya dipusat kota dengan kegiatan yang tinggi disarankan 400 m ataupun kurang dari itu sedang dipinggiran kota dengan kerapatan yang rendah dapat ditempatkan pada jarak antara 600 sampai 1000 m. Untuk mendapatkan jarak antara yang optimal disarankan untuk menggunakan modelling perencanaan angkutan umum.

Rute Merah

No PemberhentianNama Halte

1Asrama UI

2Gerbang Utama UI

3Stasiun UI

4Barel

5Stasiun Pondok Cina

6Fakultas Ilmu Keperawatan

7Fakultas MIPA

8Politeknik

9Kukusan Kelurahan

10Kukusan Teknik

11Fakultas Ekonomi

12Fakultas Ilmu Budaya

13Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

14Fakultas Psikologi

15Stasiun UI

16Gerbang Utama UI

17Asrama UI

Rute Biru

No PemberhentianNama Halte

1Asrama UI

2Gerbang Utama UI

3Stasiun UI

4Fakultas Psikologi

5Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

6Fakultas Ilmu Budaya

7Fakultas Ekonomi

8Fakultas Teknik

9Kukusan Kelurahan

10Pusgiwa UI

11Fakultas MIPA

12Fakultas Kesehatan Masyarakat

13Balairung

14Mesjid UI

15Fakultas Hukum

16Stasiun UI

17Gerbang Utama UI

18Asrama UI

BAB IIIMETODELOGI3.1 Pengumpulan DataData yang digunakan dalam mebuat makalah dibagi menjadi dua data, yaitu:a. Data PrimerData primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber pertama. Data primer mempunyai pengertian bahwa data atau informasi tersebut diperoleh dari sumber pertama, yang secara teknis dalam penelitian disebut responden. Data primer dapat berupa data-data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu dengan menggunakan metode survei dan metode observasi.Cara pengumpulan data primer yang dilakukan adalah dengan survey dan wawancara. Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala pada suatu lingkup. Dalam makalah ini, penulis melakukan survey dengan cara mengambil sampel hitungan jumlah bikun, waktu kedatangan bikun serta kapasitas angkut penumpang dalam rentang waktu tertentu yang diharapkan dapat menggambarkan kondisi populasi secara keseluruhan.

b. Data sekunderData sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder didapatkan penulis dari studi literatur, buku pedoman mata kuliah etika serta jurnal-jurnal dan internet.

Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:a. Pemahaman MasalahData sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan penulis teliti. b. Penjelasan MasalahData sekunder sangat bermanfaat dalam memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, penulis dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi penulis untuk memahami persoalan yang akan diteliti.c. Formulasi Alternative Penyelesaian Masalah yang LayakSebelum dalam mengambil suatu keputusan, kadang penulis memerlukan beberapa alternative lain. Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang didapatkan, maka penyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.d. Solusi MasalahData sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja3.2 Metode Pemecahan MasalahMetode pemecahan masalah yang digunakan oleh penulis ialah dengan studi literatur dan melakukan survey terkait permusan masalah serta melakukan wawancara kepada dosen Departemen Teknik Sipil FTUI terkait masalah transportasi. Kemudian penulis membuat analisis dari data yang telah terkumpul, data primer maupun skunder untuk mendapatkan sebuah penyelesaian masalah, kesimpulan maupun saran.

BAB IVPENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA4.1 Pengumpulan DataDalam pengumpulan data yang dibutuhkan, penulis melakukan metode survey untuk mendapatkan data data yang dibutuhkan. Data survey tercantum di 5 tabel dibawah ini

Stasiun UISenin, 18 Maret 2013

Pagi 07.30-09.25 (75 menit)

bikun ke-JamRentang Waktu KedatanganJenis Bikunkapasitas maksimalJumlah yang naikKapasitas aktualRute

17.300besar653744Merah

27.333besar652861Biru

37.374besar653345Merah

47.403besar652336Merah

57.444besar654666Biru

67.462kecil351356Merah

77.484kecil351760Merah

87.513besar652777Biru

97.532besar653454Merah

107.574besar652164Biru

118.003besar652562Merah

128.011kecil353756Merah

138.032Kecil352241Biru

148.074besar651238Merah

158.103besar656880BIRU

168.166kecil354057BIRU

178.182kecil354246MERAH

188.224besar653541MERAH

198.256besar652028BIRU

208.357besar6503MERAH

218.416besar6537BIRU

228.476kecil3525MERAH

238.492besar6502MERAH

248.501besar651321BIRU

258.599besar655156MERAH

269.034besar654347BIRU

279.118besar653841MERAH

289.2413besar657080MERAH

299.251kecil35911BIRU

Jumlah855434525

Rata-rata572935

Tabel no 1

Stasiun UISenin, 18 Maret 2013

Siang 12.08-13.27 (79 menit)

bikun ke-JamRentang Waktu KedatanganJenis Bikunkapasitas maksimalJumlah yang naikKapasitas aktualRute

112.080besar65917MERAH

212.146besar651522BIRU

312.217besar652135MERAH

412.265besar651032BIRU

512.3610besar652241MERAH

612.459besar651933BIRU

712.473kecil35713BIRU

812.492kecil35515MERAH

912.534besar65924MERAH

1012.541kecil35410BIRU

1113.017besar652150BIRU

1213.098besar651737MERAH

1313.178besar651847BIRU

1413.247besar651126MERAH

1513.273kecil35711MERAH

855195413

571327

Tabel no.2

Stasiun UISenin, 18 Maret 2013

Siang 14.02-15.50 (50 menit)

bikun ke-JamRentang Waktu KedatanganJenis Bikunkapasitas maksimalJumlah yang naikKapasitas aktualRute

114.020besar65920MERAH

214.1210kecil35815BIRU

314.2513besar65810MERAH

414.3611besar651017BIRU

514.5115kecil351221MERAH

615.0716besar651927BIRU

715.169besar3547BIRU

815.2812besar65610MERAH

915.4214kecil35913MERAH

1015.508besar651017BIRU

53095157

539,515,7

Tabel no.3Stasiun UISenin, 18 Maret 2013

Sore 16.58-18.13 (75 menit)

bikun ke-JamRentang Waktu KedatanganJenis Bikunkapasitas maksimalJumlah yang naikKapasitas aktualRute

116.580besar653056MERAH

217.057besar653644BIRU

317.116besar652836MERAH

417.198besar654556BIRU

517.245besar652133MERAH

617.306besar653846BIRU

717.4010kecil352432BIRU

817.5111kecil353439MERAH

917.598besar653845MERAH

1018.056kecil352333BIRU

1118.138besar653756BIRU

625354476

573243

Tabel no.4Data QuisionerPertanyaan dan Jawaban

Seberapa seringkah Anda menggunakan bis kuning

a. > 5 kali seminggu76

b. 3-5 kalu seminggu19

c. 1-3 kali seminggu5

d. Tidak pernah0

Menurut Anda, bagaimanakah tingkat pelayanan bis kuning dari sisi kenyamanan (secara keseluruhan)

a. Sering memuaskan72

b. Memuaskan22

c. Kurang memuaskan6

d. Tidak memuaskan0

Faktor apakah yang membuat Anda kurang puas dengan pelayanan bis kuning selama ini? (boleh memilih lebih dari 1 jawaban)

a. Lama menunggu kedatangan bis kuning9

b. Kecepatan bis kuning yang terlalu lambat13

c. Jarangnya keberadaan bis kuning pada waktu waltu tertentu66

d. Bis kuning yang sering penuh12

Berapa waktu rata rata Anda menunggu bis kuning?

a. < 5 menit11

b. 5-10 menit68

c. 10-15 menit21

d. 15-30 menit0

e. > 30 menit0

Menurut Anda, batas waktu menunggu bis kuning yang wajar adalah

a. < 5 menit0

b. 5-10 menit93

c. 10-15 menit7

d. > 15 menit0

Pada jam berapa saja biasanya Anda sering menunggu bis kuning telalu lama?

a. 07.00 10.000

b. 10.00 12.000

c. 12.00 14.0058

d. 14.00 16.0033

e. 16.00 18.000

f. 18.00 20.009

g. 20.00 22.000

Menurut Anda. Pada jam berapa saja bis kuning sering penuh

a. 07.00 10.0094

b. 10.00 13.000

c. 13.00 16.000

d. 16.00 18.006

e. 18.00 20.000

f. 20.00 22.000

Apakah rute yang ada sudah efektif menurut Anda

a. Ya52

b. Tidak, karena . . .48

* di perpustakaan belum ada halte

* di depan kukusan teknik harusnya ada halte

* masih banyak halte yang terlalu berdekatan jadinya membuat jalanan macet

4.2 Analisa Data4.2.1 Analisa Data Kapasitas Bis KuningPengambilan data dilakukan dengan metode survey. Survey dilakukan satu hari penuh, untuk melihat antusiasme pengguna bis kuning pada hari pertama beraktivitas, yakni hari senin. Pertimbangan memilih hari senin dikarenakan hari senin merupakan hari pertama orang-orang melakukan kegiatan setelah libur weekend. Sehingga dapat diasumsikan bahwa hari senin akan lebih padat dibandingkan hari yang lainnya.Selain itu penulis mengkerucutkan survey di salah satu halte bis kuning, yakni di halte stasiun hal ini dilakukan dengan pertimbangan halte stasiun UI merupakan akses masuk utama bagi civitas akademika UI yang memasuki kawasan UI dan merupakan halte tersibuk dibandingkan halte Gerbatama dan Pondok Cina. Hal ini dikarenakan penempatan halte bis kuning ini menjadi satu dengan stasiun kereta api Universitas Indonesia, dimana banyak para mahasiswa yang berasal dari luar kota Depok yang menggunakan jasa angkutan kereta ini turun dan menunggu bis kuning di halte bis stasiun UI ini.Tujuan lain dari pemilihan waktu satu hari dan pada jam sibuk adalah penulis ingin mengetahui apakah kapasitas bis kuning yang disediakan pihak kampus telah mencukupi jumlah penumpang yang memerlukan jasa bis kuning ini. Serta penulis ingin melihat keefektifan bis kuning saat jam tidak sibuk, apakah penggunaan bis kuning ini justru meningkatkan kemacetan di lingkungan Universitas Indonesia, maupun meningkatkan tingkat polusi udara dengan terlalu banyaknya armada yang beroperasi karena mengikuti jadwal keberangkatan yang telah ditentukan walaupun saat tidak terlalu padatnya penumpang. Rentang waktu yang penulis pilih adalah pagi 07.30-09.25; siang 12.00-15.50; sore 17.00-18.15.Survey yang dilakukan saat jam sibuk pagi hari yakni pada pukul 07.30-09.25, memberikan data mengenai kapasitas maksimal, jumlah penumpang yang naik dan kapasitas aktual. Kondisi penumpang pada bis kuning ketika sampai di halte stasiun bis kuning belum terlalu padat dikarenakan halte asrama dan halte gerbatama Universitas Indonesia tidak terlalu banyak penumpang yang menaiki bis kuning. Namun saat tiba di halte stasiun Universitas Indonesia telah banyak penumpang yang antri menunggu kedatangan bis kuning, rata-rata penumpang yang menaiki bis kuning melebihi kapasitas yang tersedia contohnya pada kapasitas maksimal yang berjumlah 65 orang diisi oleh 80 orang, serta kapasitas maksimal berjumlah 35 orang diisi oleh 60 orang. Jumlah penumpang ini tentu saja akan terus bertambah seiring dengan berjalannya bis kuning hingga mencapai halte-halte berikutnya, karena estimasi kami berdasarkan hasil data angket dan hasil survey, jumlah penumpang yang naik lebih banyak dibandingkan jumlah penumpang yang turun. Untuk rute Biru hal ini terus terjadi di setiap halte hingga sampai pada halte Fakultas Teknik, setelah melewati halte Fakultas Teknik jumlah penumpang akan mulai berkurang. Sedangkan untuk rute Merah, penumpang bis kuning akan mengalami kenaikan saat melewati halte Pondok Cina hingga sampai di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, kemudian setelah melewati halte tersebut jumlah penumpang akan berkurang karena bis kuning akan berakhir di asrama.Analisa selanjutnya dilakukan pada jam siang yakni pukul 12.08-13.27 serta pukul 14.02-15.50, saat jam ini penulis melakukan survey dengan pertimbangan jam ini merupakan jam sibuk istirahat dan makan siang serta jam pergantian jam perkuliahan yang menyebabkan sibuknya aktifitas di kampus Universitas Indonesia. Berdasarkan data yang penulis dapatkan menunjukan bahwa pada jam ini kapasitas bis kuning yang beroperasi sudah mencukupi untuk seluruh penumpang, dengan salah satu contoh kapasitas maksimal berjumlah 65 orang hanya diisi oleh 22 orang, sedangkan untuk kapasitas maksimal yang berjumlah 35 orang hanya diisi oleh 9 orang.Selanjutnya analisa pada pukul 16.58-18.13, penulis mendapatkan data kapasitas maksimal pada bis kuning besar yakni 65 orang diisi oleh 45 orang, sedangkan untuk bis kuning kecil dengan kapasitas maksimal 35 orang diisi oleh 34 orang. Pada jam ini merupakan jam sibuk para civitas akademika Universitas Indonesia untuk mengakhiri kegiatan di kampus, dengan kata lain saat jam ini jam sibuk untuk pulang dan jalan serta penumpang bis kuning akan padat. 4.2.2 Analisa Data Jadwal Kedatangan dan Keberangkatan Bis KuningSeperti yang telah dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa data yang didapatkan oleh penulis ialah pada rentang waktu tertentu, yaitu pada jam sibuk saat berangkat, jam istirahat dan jam padat saat waktu pulang. Dari data yang didapatkan, penulis memilih melakukan survey di halte bis kuning stasiun Universitas Indonesia. Metode survey yang digunakan oleh penulis adalah metode sampling sehingga dengan menganalisa data pada satu halte diharapkan dapat menggambarkan sistem transportasi bis kuning di Universitas Indonesia secara keseluruhan.Universitas Indonesia telah menetapkan jadwal keberangkatan dan kedatangan bis kuning pada setiap halte yang ada di Universitas Indonesia. Yang dimaksud dengan jadwal keberangkatan ialah jadwal bis kuning berangkat dari asrama UI, sedangkan jadwal kedatangan ialah jadwal bis kuning tiba di halte yang dituju (dalam data penulis halte yang ada ialah halte bis kuning di stasiun UI). Foto jadwal kedatangan dan keberangkatan bis kuning di halte bis kuning stasiun UI dapat dilihat di bagian kajian pustaka.Dari jadwal yang telah ditetapkan oleh Universitas Indonesia, dapat diketahui bahwa keberangkatan bis kuning dari asrama ialah setiap 6 menit sekali. Dimulai dari pukul 06.54, disusul dengan bis kedua pada pukul 07.00 dan bis ke tiga pada pukul 07.06 dan seterusnya. Estimasi waktu perjalanan dari asrama ke halte bis kuning stasiun UI adalah 6 menit, sehingga jadwal kedatangan di halte bis kuning stasiun UI adalah 6 menit sekali. Namun dari data yang didapatkan oleh penulis berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, jadwal kedatangan bis kuning tidaklah sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh Universitas Indonesia. Kedatangan bis kuning bukanlah 6 menit sekali, tetapi bisa lebih lama dari 6 menit bahkan terkadang lebih cepat. Penulis melakukan survey pada tanggal 18 Maret 2013, yang dilakukan pada pagi hari yaitu pada pukul 07.30 sampai dengan 09.25. Alasan penulis melakukan survey pada rentang waktu tersebut adalah untuk mengetahui jadwal keberangkatan dan kedatangan bis kuning pada waktu sibuk. Karena mayoritas jadwal kuliah pagi ialah pada pukul 08.00 wib. Dari hasil survey pada rentang waktu tersebut, data yang didapatkan ada pada tabel no 1. Terlihat jelas sekali bahwa pada pukul 07.30 sampai dengan pukul 08.10 waktu kedatangan bis kuning kurang dari 6 menit, paling lama hanyalah 4 menit. Hal ini dapat dimaklumi dikarenakan penumpang pada pukul 07.30 sampai 08.10 sangatlah padat. Bahkan terkadang masih ada bis yang mengangkut penumpang lebih dari kapasitas maksimal. Hal ini dikarenakan mayoritas kuliah pertama biasanya diadakan pada pukul 08.00 wib. Setelah melewati jam 08.00, intensitas kedatangan bis kuning menurun secara perlahan. Rentang waktu kedatangan pada pukul 08.10 sampai dengan jam 09.25 bisa sampai 6 menit atau 7 menit bahkan pada pukul 09.24 rentang waktu kedatangan bis kuning sampai 13 menit. Hal ini sangat disayangkan karena pada jam tersebut masih banyak mahasiswa yang menggunakan transportasi bis kuning khususnya pada rentang waktu 09.00 sampai 10.00 dikarenakan mayoritas jam kuliah kedua biasanya diadakan pada pukul 10.00 sehingga paa jam 09.24, penumpang bis kuning sangat banyak namun bis kuning tidak dapat mengangkut kapasaitas penumpang yang banyak sehingga terjadi kelebihan penumpang. Seperti didata yang penulis dapatkan di no 28, kapasitas maksimal bis kuning seharusnya 65 orang, namun yang ditampung bis mencapai 80 orang. Hal ini sangatlah disayangkan.

Pada saat waktu istirahat siang di rentang waktu 12.08 13.27, penulis mendapatkan data seperti pada tabel no 2. Rentang waktu kedatangan bis kuning pada saat makan siang dapat dikatakan sangat jauh bila dibandingkan dengan rentang waktu kedatangan di saat pagi hari. Dapa dilihat di tabel, rentang waktunya sekitar 6, 7 8, 9 bahkan 10 menit. Jadwal pada rentang waktu siang hari sangat tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan Universitas Indonesia. Hal ini dapat dimaklumi karena pada jam siang, tidak banyak mahasiswa yang menggunaka jasa transportasi bis kuning sehingga durasi tidak perlu disamakan dengan pagi hari. Hal ini pun tercermin dari kapasitas penumpang yang menggunakan transportas bis kuning tidak begitu banyak dan tidak melewati kapasitas maksimal. Namun, bila dilihat dari sisi penumpangnya, mungkin hal ini dapat mengganggu aktifitas mereka karena harus menunggu bis kuning terlalu lama.

Pada saat siang hari di rentang waktu 14.02 15.50, data kedatangan bis kuning dapat dilihat di tabel no.3. Rentang waktu kedatangan bis kuning rata rata ialah 12 menit. Dalam durasi 108 menit, hanya 10 bis kuning yang beroperasi melewati halte stasiun UI. Ini sangatlah tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Universitas Indonesia, rentang waktu kedatangan bis kuning sampai melebihi dua kali lipat dari jadwal yang ditentukan yaitu 6 menit. Namun bila dilihat dari sisi kapasitas yang menggunakan transportasi bis kuning, hal ini dapat dimaklumi karena jumpah penumpang bis kuning sangatlah sedikit pada jam seperti ini. Namun bila dilihat dari sisi penumpang mungkin hal ini dapat menghambar aktifitas mereka dikarenakan harus menunggu bis kuning terlalu lama.

Pada saat sore hari di rentang waktu 16.58 18.13, data kedatangan bis kuning dapat dillihat di tabel no.4. intensitas kedatangan bis kuning kembali meningkat bila dibandingkan dengan rentang waktu 14.02 15.50. Namun, pelaksanaan jadwal yang ada masih tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh UI, yaiut 6 menit. Karena, rata rata rentang waktu kedatangan bis kuning pada rentang waktu ini ialah 7,5 menit. Bila dilihat dari sisi kapasitas yang menggunakna transportasi bis kuning, kapasitas nya menaik namun masih tidak melebihi kapasitas maksimum daei bis kuning. Hal ini dapat dianalisa dari waktu sore hari bahwa mungin sebagian besar mahasiswa menggunakan transportasi bis kuning dikarenakan mayoritas waktu selesai perkuliahan adalah pada rentang waktu tersebut.

4.2.3 Analisa Data Rute Bis KuningPemberhentian bis kuning selama pengoperasiannya adalah halte di asrama UI, gerbang utama UI, stasiun UI, fakultas hukum, masjid UI, Balairung, fakultas kesehatan masyarakat, fakultas ilmu keperawatan, fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, pusgiwa UI, kukusan kelurahan, kukusan teknik, fakultas teknik, fakultas ekonomi, fakultas ilmu budaya, fakultas ilmu sosial dan politik, fakultas psikologi, stasiun UI.Dari tempat-tempat pemberhentian tersebut, tempat dimana bis kuning berhenti namun tidak memiliki halte adalah di kukusan teknik. Terdapat juga tempat dimana banyak mahasiswa/i UI yang berlalu-lalang sebagai salah satu jalur keluar masuk UI namun tidak memiliki halte dan bis kuning juga tidak berhenti di tempat tersebut.4.3 Hasil Analisa Data

Berdasarkan analisa data yang telah dipaparkan selanjutnya oleh penulis pada subbab sebelumnya mengenai kapasitas penumpang bis kuning bahwa pada jam sibuk pagi ini, penulis menganalisa bahwa kapasitas yang disediakan bis kuning untuk setiap keberangkatan, saat satu bis yang datang atau bahkan dua bis belum mencukupi seluruh penumpang yang ingin menggunakan jasa ini pada pagi hari, yakni pada pukul 08.00-09.25. hal ini dapat dilihat pada tabel data hasil penelitian penulis, seringkali pada jam sibuk ini jumlah penumpang yang naik untuk setiap keberangkatan bis kuning jauh melebihi kapasitas maksimal, maka dapat dibayangkan kondisi di dalam bis tersebut yang penuh sesak jauh dari kata layak dan nyaman bagi para penumpang.Namun ternyata kapasitas maksimal bis kuning masih mencukupi untuk menampung penumpang pada jam sibuk ini. Estimasi penulis akan jumlah penumpang akan terus bertambah di setiap halte, namun karena kondisi bis kuning yang belum mencapai kapasitas maksimal, maka penulis menyimpulkan bahwa penumpang yang terdapat pada setiap halte akan tertampung pada bis kuning yang disediakan, dengan kata lain bahwa kapasitas bis kuning saat jam ini masih mencukupi. Seluruh data yang digunakan penulis dalam analisi ini diambil nilai rata-rata dari setiap pengambilan data.Dari data yang telah didapatkan oleh penulis, serta dari analisa yang telah dipaparkan oleh penulis yang tertera pada subbab analisa data mengenai jadwal keberangkatan dan kedatangan dapat diketahui bahwa ternyata jadwal kedatangan dan keberangkatan bis kuning pada keadaa aktual tidak sesuai dengan jadwal bis kuning seperti yang telah ditetapkan oleh Universitas Indonesia yang telah disosialisasikan dan di publikasikan di setiap halte di Universitas Indonesia. Jadwal yang ditetapkan oleh Universitas Indonesia ialah rentang waktu kedatangan bis kuning 6 menit di seluruh waktu operasi bis kuning yaitu dari jam 06.54 sanmpai 20.56. Namun pada kenyataannya hal ini tidak sesuai dengan keadaan aktualnya. Pada pagi hari saat jam jam sibuk, kedatangan bis kuning bisa hanya 2 menit, 3 menit atau 4 menit bahkan 1 menit. Paling lama hanyalah 4 menit. Hal ini dapat terjadi karena kapasitas penumpang yang menggunakan transportasi bis kuning ada dalam jumlah besar. Sedangkan pada saat siang hari pukul 12.08 13.27, saat makan siang, jadwal kedatangan bis kuning intensitasnya mulai berkurang bahkan intensitas kedatangan bis kuning semakin berkurang pada pukul 14.02 15.50. Namun hal ini dapat dimaklumi karena sedikitnya penumpang bis kuning yang menggunakan transportasi bis kuning. Tapi tetap saja, jadwal bis kuning jadi tidak lagi berpacu pada jadwal yang telah ditentukan oleh Universitas Indonesia dan hal ini dapar berdampak buruk bagi penumpang bis kuning. Sedangkan di sore hari, pukul 16.58 18.13, intensitas kedatangan bis kuning kembali meningkat sebanding dengan penumpang bis kuning yang juga meningkat. Namun jadwal kedatangan bis kuning masih tidak sesuai dengan jadwal yang ada seperti yang telah ditetapkan oleh Universitas Indonesia walaupun dari segi kapasitas yang menggunakan bis kuning masih tercukupi. Namun sepert yang telah dipaparkan sebelumnya, keterlambatan bis kuning dapat mengganggu aktifitas dari para penumpang pengguna transportasi bis kuning.Keefektifan halte yang terdapat di Universitas Indonesia dapat dinilai dari banyaknya jumlah halte yang ada disetiap pemberhentian bis kuning. Apakah disetiap pemberhentian bis kuning telah memiliki halte atau tidak. Apakah sudah terdapat halte di tempat dimana mahasiswa/i banyak keluar masuk UI. Apakah halte yang ada menimbulkan kemacetan karena terlalu dekatnya posisi halte yang satu dengan lainnya atau tidak. Dari pertanyaan-pertanyaan diatas, kami dapat mengambil kesimpulan apakah halte-halte untuk bis kuning ini telah efektif atau tidak.Dilihat dari data-data yang telah penulis kumpulkan, bis kuning tidak selalu berhenti di tempat yang memiliki halte. Tempat-tempat yang tidak memiliki halte namun bis kuning tetap berhenti ditempat tersebut antara lain, di depan jalan masuk kukusan teknik. Meskipun tempat tersebut tidak memiliki halte, bis kuning tetap berhenti.Data selanjutnya adalah ketika terdapat jalur keluar masuk UI yang banyak dilalui mahasiswa/i maupun pejalan kaki tetapi tidak memiliki halte serta bis kuning tidak berhenti ditempat tersebut. Tempat yang dimaksud adalah jalur kecil yang terdapat di belakang Detos, dimana lebih sering disebut dengan Gang Senggol. Hal tersebut menyebabkan para mahasiswa/i UI harus berjalan kaki cukup jauh dari halte terdekat yaitu halte yang terdapat di Fakultas Ilmu Keperawatan.Yang terakhir adalah ketika posisi halte yang satu berada cukup dekat dengan halte lainnya. Seperti halte yang berada di depan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dengan halte yang berada di depan Fakultas Ilmu Budaya. Hal tersebut dapat menyebabkan kemacetan ketika banyak juga kendaraan pribada yang melewati jalur tersebut.

BAB VPEMBAHASANBerdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan masalah mengenai kapasitas bis kuning ini merupakan masalah yang penting dan butuh perhatian khusus, karena menyangkut fungsi dari bis kuning ini sendiri. Jika jumlah penumpang yang menggunakan bis kuning ini tidak tertampung, maka fungsi pelayanan dari bis kuning itu sendiri belum berjalan dengan optimal.Masalah kapasitas yang belum mencukupi jumlah penumpang yang ingin menggunakan bis kuning penulis temukan saat survey jam pagi, yakni jam 08.00-09.25. Hal ini dapat terjadi dikarnakan jumlah aramada yang beroperasi saat jam sibuk ini belum mencukupi jumlah penumpang yang antri dalam hal ini mengunggu di halte stasiun Universitas Indonesia. Banyaknya mahasiswa yang ingin berkuliah jam 08.00 pagi menyebabkan padatnya bis kuning, karena mereka memerlukan ketepatan waktu untuk sampai fakultas masing-masing, hingga menyebabkan jumlah penumpang yang naik sanagat jauh melebihi kapasitas maksimal dari bis kuning, penumpang sampai berdiri di dekat pintu bis kuning yang dapat menghalangi pendangan pak supir kepada kaca spion bis, akibatnya dapat menyebabkan kecelakaan dan berbahaya pagi pengguna jalan lainnya.Sedangkan untuk jam siang dan jam sore yang telah penulis survey, tidak mengalami masalah yang berarti, dalam hal ini kapasitas maksimal bis kuning masih mencukupi untuk penumpang yang menggunakan bis kuning, sehingga kondisi ini sudah dapat dikatakan optimal, karena bis kuning dapat menjalankan fungsinya dengan baik.Solusi yang ditawarkan oleh penulis dan dirasakan paling visible untuk dilakukan adalah penambahan jumlah armada bis kuning untuk setiap keberangkatan, contoh mengoperasikan 4 bis secara langsung untuk sekali keberangkatan, yakni untuk rute merah 2 bis dan rute biru 2 bis. Selain itu dapat juga mempercepat jeda waktu kebernagkatan yang semula berangkat setiap 6 menit sekali dari halte asrama universitas Indonesia, menjadi setiap 4 menit. Penulis juga memperhatikan bis kuning yang beroperasi pada jam tidak sibuk, sebaiknya bis yang dioperasikan tidak butuh sebanyak bis yang dioperasikan saat jam-jam sibuk, karena jumlah penumpang yang naik pun tidak sebanyak kapasitas bis kuning yang beroperasi, hal tersebut dapat menyebabkan pemborosan bahan bakar dan meningkatkan polusi udara, hal ini sangat bertolak belakang terhadap tagline bis kuning yakni go green.Dari analisa data beserta hasil analisa yang telah di paparkan sebelumnya oleh penulis mengenai jadwal keberangkatan dan kedatangan bis kuning di halet stasiun UI, dapat diketahui secara detail sistem transportasi bis kuning di Universitas Indonesia. Ternyata ada banyak perbedaan antara sistem transportasi bis kuning yang telah ditetapkan oleh Universitas Indonesia dengan aktualisasi yang terjadi dilapangan mengenai jadwal kedatangan dan jadwal keberangkatan bis kuning. Di peraturan yang telah di tetapkan oleh Universitas Inonesia, bis kuning akan berangkat dan tiba di halte stasiun UI setiap 6 menit dari pukul 06.54 sampai 20.56 namun pada kenyataannya, pada proses pelaksanannya sendiri, hal ini tidak diterapkan. Terkadang bis kuning tiba lebih lambat bahkan lebih cepat. Di tabel no 1 dan tabel no 4, rata rata rentang waktu kedatangan bis kuning lebih cepat dari yang telah ditentukan oleh Universitas Indonesia. Tabel no 1 ialah pada saat pukul 07.00 - 08.30, pada rentang waktu ini, kedatangan bis kuning yang paling lama hanya 4 menit. Hal ini dikarenakan pada rentang waktu tersebut, penumpang yang menggunakan transportasi bis kuning sangatlah padat dikarenankan mayoritas kelas pagi di UI biasanya dilaksanakna pada pukul 08.00 sehingga operasi bis kuning diperbanyak. Namun pada rentang waktu 08.10 09.00 intensitas bis kuning menurut dan pada pukul 09.00-09.30 kembali meningkat. Ini dikarenakan, pada pukul 08.10 09.00 mungkin merupakan waktu peralihan karena kelas pagi biasanya dimulai pukul 08.00 dan kelas kedua pukul 10.00 sehingga pada rentang waktu 09.00 09.30 intensitas kembali meningkat. Sedangkan pada tabel no.4, rentang waktunya ialah pada saat sore hari pada 16.58 18.13 intensitas bis kuning meningkat namun tidak seperti pada pagi hari. Rata rata kedatangan bis kuning selama 7,5 menit, masih tidak sesuai dengan peraturan jadwal bis kuning yang telah ditetapkan oleh UI.Pada tabel no 2, tabel no 3, intensitas kedatangan bis kuning manurun. Bahkan bisa melebihi 10 menit. Hal in dikarenakan, pada siang hari merupakan waktu istirahat siang sehingga jumlah armada yang dioperasikan berkurang sehingga mempengarhuhi rentang waktu kedatangan bis kuning. Jumlah penumpang yang menggunakan transportasi bis kuning juga menurun sehingga tidak melebihi kapasitas maksimum bis kuning, namun dengan keterlambatan bis kuning hal ini dapat mengganggu aktifitas penumpang. Pada tabel no 3 di rentang waktu 14.02 -15.50 rentang waktu kedatangan bis kuning bahkan lebih lambat karena rata rata rentang waktu kedatangan bis kuning sampai dengan 12 menit. Permasalahan akan muncul, dikarenakna keterlambatan keterlambatan yang terjadi dapat menyulut kemarahan penumpang dan mengganggu aktifitas penumpang. Ditambah lagi, jadwal kedatangan bis kuning yang telah ditetapkan oleh Universitas Indonesia telah dipublikasikan secara luas dan di letakkan dan disetiap halte sehingga seluruh penumpang dapat melihat jadwal tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kekecewaan kepada pengoperasian bis kuning. Namun sebaliknya, pada jam sibuk yaitu pagi hari intensitas kedatangan bis kuning sangat cepat, paling lama ialah 4 menit. Namun, penumpang yang menggunkan transportasi bis kuning dapat dikatakan masih mencukupi. Walau ada beberapa waktu yang terpaksa bis kuning mengangkut melebihi kapasitas maksimalnya.Penulis mencoba memberikan saran atas sistem transportasi bis kuning yang ada saat ini. Seharusnya, harus ada revisi jadwal kedatangan dan kebeangkatan bis kuning yang ditetapkan oleh Universitas Indonesia. Karena bila rentang waktu yang digunakan hanyalah 6 menit dan itu terjadi secara konstan dari pukul 07.52 20.56 hal ini sangat bertentangan dengan logo bis kuning sendiri yaitu green eco living. Dengan rentang waktu 6 menit, hal ini bukannya mengurangi polusi udara tapi malah menambah polusi udara ditambah lagi penggunaaan bis kuning yang tidak efektif karena pada siang hari, dari tabel yang ada diketahui bawa kapasitas penumpang yang menggunakan transportasi bis kuning hanya sedikit bila dibandingkan pada pagi dan sore hari., Sebenarnya yang telah terjadi di aktualisasi sistem transportasi bis kuning sudah bisa dikatakan efektif namun masih ada beberapa komponen yang harus diperbaiki. Saat pagi hari, rentang waktu bis kuning sebaiknya 3 sampai 4 menit sekali. Karena kapasistas penumpang yang tinggi, namun tidak perlu ada bis kuning yang tiba berbarengan atau hanya dengan rentang wakti 1 menit. Hal ini sangat tidak efektif. Sedangkan untuk siang hari, saran penulis adalah 8 menit dikarenakna kapasitas penumpang yann berkurang dan ini merupakan waktu istirahta siang sehingga biasanya penumpang tidak dalam menjalankan aktifitas penting sehingga bisa menunggu beberapa saat untuk bis kuning. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi polusi udara yang bisa ditimbulkan bis kuning seperti logo bis kuning itu sendiri yaitu green eco living. Sedangkan pada saat sore hari, pukul 16.00 18.00 saran penulis rentang waktu kedatangan bis kuning ialah 5 menit. Dikarenakan kapasitas penumpang yang meningkat karena mayoritas pada pukul tersebut merupakan akhir dari perkuliahan sehingga banyak penumpang yang menggunakan transportasi bis kuning.Perlu di perhatikan, jadwal yang telah ditentukan oleh Universitas Indonesia haruslah sesuai dengan proses pelaksanaannya di kenyataan. Agar penumpang yang menggunakan bis kuning tidak memiliki kesalahan persepsi atas waktu kedatangan bis kuning itu sendiri. Sehingga perlunya revisi jadwal kedatangan dan keberangkatan bis kuning yang ada sesuai dengan kebutuhan penggunaan bis kuning di setiap rentang waktu dengan mempertimbangkan aktifitas aktifitas mayoritas pengguna bis kuning.Pengaturan yang buruk dalam hal banyaknya halte untuk pemberhentian bis kuning maupun pengaturan terhadap bis kuning tersebut agar tidak berhenti di tempat yang tidak terdapat halte dapat menyebabkan masalah-masalah timbul sehingga menggangu hal-hal yang bersangkutan.Masalah pertama adalah ketika bis kuning berhenti tempat yang tidak memiliki halte seperti di kukusan teknik. Padahal, seperti yang dijelaskan di bagian kajian pustaka diatas, halte memiliki definisi sebagai tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bus. Dengan berpedoman dengan definisi halte tersebut, bis kuning tidak seharusnya menaikkan ataupun menurunkan penumpang di kukusan teknik karena tidak memiliki halte.Masalah yang kedua adalah ketika suatu tempat tidak memiliki halte padahal banyak mahasiwa/i UI yang berlalu-lalang maupun keluar masuk di tempat tersebut. Dalam hal ini adalah gang senggol, jalur keluar masuk UI yang terdapat di belakang Detos. Hal ini menyebabkan banyak mahasiswa/i yang ingin keluar UI melewati jalur tersebut harus berjalan dari halte yang terdekat terlebih dahulu yaitu halte di depan Fakultas Ilmu Keperawatan. Padahal mahasiswa/i UI telah membayar uang masuk dan BOP yang cukup besar sehingga berhak mendapatkan kenyamanan selama bersekolah di kampus UI.Masalah yang terakhir adalah ketika posisi halte yang berada di depan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik berada cukup dekat dengan halte yang berada di depan Fakultas Ilmu Budaya. Ketika pagi hari sekitar pukul 07.00-08.30 dimana terdapat banyak kendaraan pribadi yang memasuki jalur Universitas Indonesia dan waktu dimana armada bis kuning paling banyak dikerahkan sehingga timbul kemacetan. Kemacetan yang timbul disebabkan akibat posisi halte FISIP dan FIB terlalu dekat. Hal ini dikarenakan, pada pukul tersebut banyak kendaraan-kendaraan pribadi baik motor maupun mobil yang melintasi jalan di Universitas Indonesia dan sebagian besar daerah padat itu merupakan jalur yang dilalui oleh bis kuning. Ukuran bis kuning yang besar dan banyaknya kendaraan roda empat yang melintas, membuat jalan disekitar halte menjadi sesak. Sehingga pada saat bis kuning berhenti di halte FISIP dan FIB, maka kendaraan lainnya yang berada di belakang bis kuning juga akan berhenti untuk waktu yang tidak cepat karena halte FISIP dan FIB dekat sekali sehingga bis kuning juga akan berhenti untuk waktu yang cukup lama.Dengan kata lain, pengaturan halte bis kuning di Universitas Indonesia belum terhitung efektif. Masih harus terdapat penambahan halte maupun pengurangan halte bis kuning agar tempat pemeberhentian bis kuning bisa menjadi lebih efektif.Untuk memperoleh data kuantitaif dari sebuah penelitian, maka dapat digunakan alat bantu seperti quisioner. Quisioner yang kami gunakan memuat pertanyaan mengenai keefektifan penggunaan bis kuning di lingkungan kampus Universitas Indonesia. Pertanyaan yang diajukan menyangkup komponen dari bis kuning itu seperti tingkat kebutuhan penumpang terhadap bis kuning, tingkat kenyamanannya, faktor-faktor yang membuat bis kuning menjadi kurang efektif, factor ketepatan waktu, tingkat kepadatan bis kuning, serta saran dan pendapat dari responden.Pertanyaan pertama yang diajukan terkait tentang frekuensi dari responden dalam menggunakan bis kuning. Angka yang terbesar terletak pada opsi lebih dari 5 kali dalam seminggu. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang mengisi questioner sebagian besar merupakan civitas akademika, yang menggunakan bis kuning dalam keperluan kegiatan kampus. Mayoritas responden menggunakan bis kuning hamper setiap hari pada hari kuliah.Untuk tingkat kenyamanan dari bis kuning ini sendiri, sebagian besar responden sudah memperoleh pelayanan yang memuaskan. Hal ini dikarenakan transportasi bikun telah memudahkan mobilisasi dari penggunanya dalam wilayah kampus.fasilitas Air Conditioner yang diberikan juga membuat penumpang nyaman.Namun untuk faktor waktu, bis kuning ini sendiri menurut opini responden kurang memenuhi kedatangannya di jam-jam tertentu. Barangkali pada waktu pagi hari ketika jam pertama perkuliahan dimulai maupun saat sebelum sesi kuliah dimulai serta sewaktu jam kuliah telah usai. Namun, rata-rata kedatangan bis kuning itu adalah sekitar 5-10 menit dan jadwal ini telah sesuai menurut responden. Dan sesuai dengan hasil questioner yang telah diberikan, ketika responden ditanyakan mengenai jadwal kedatangan bis yang lama adalah pada pukul 12.00-14.00 dimana waktu ini merupakan waktu makan siang dan pada saat berakhirnya mata kuliah di sesi kedua dan merupakan saat sebelum mata kuliah di sesi ketiga dimulai. Namun kenyataannya, pada saat ini bis kuning yang datang memiliki jeda yang panjang dan tidak sesuai dengan jumlah penumpang yang akan diangkut.Menurut pendapat responden, kondisi dimana bis kuning penuh adalah antara pukul 7 pagi sampai 10 pagi. Hal ini dikarenakan pada umumnya para civitas akademika akan memulai kegiatan di kampus sekitar waktu tersebut. Selain itu kondisi ini juga dipicu karena banyaknya mahasiswa yang menuju ke kampus dengan menggunakan commuter line dan menyebabkan padatnya penumpang di halte stasiun UI.Saran yang diperoleh dari responden terkait dengan permasalahan rute bis kuning adalah kurangnya fasilitas fisik halte itu sendiri seperti pada lokasi perpustakaan pusat UI yang hanya bisa diakses dengan halte terdekat yaitu di halte Mesjid UI yang lokasinya cukup jauh dengan pintu masuknya. Selain itu juga perlunya pengurangan jumlah lokasi pemberhentian halte yang dapat mengakibatkan kemacetan dikarenakan jaraknya yang berdekatan. Namun juga perlu diperhatikan pembangunan fisik dari halte ini karena ada beberapa pemberhentian yang tidak memiliki halte, namun jumlah calon penumpang juga banyak.

BAB VIPENUTUPAN6.1 Kesimpulan6.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

QUISIONER BIS KUNING

1. Usia2. Jurusan / Angkatan3. Seberapa seringkah Anda menggunakan bis kuninga. > 5 kali seminggub. 3-5 kalu semingguc. 1-3 kali seminggud. Tidak pernah4. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat pelayanan bis kuning dari sisi kenyamanan (secara keseluruhan)a. Sering memuaskanb. Memuaskanc. Kurang memuaskand. Tidak memuaskan5. Faktor apakah yang membuat Anda kurang puas dengan pelayanan bis kuning selama ini? (boleh memilih lebih dari 1 jawaban)a. Lama menunggu kedatangan bis kuningb. Kecepatan bis kuning yang terlalu lambatc. Jarangnya keberadaan bis kuning pada waktu waltu tertentud. Bis kuning yang sering penuh6. Berapa waktu rata rata Anda menunggu bis kuning?a. < 5 menitb. 5-10 menitc. 10-15 menitd. 15-30 menite. > 30 menit7. Menurut Anda, batas waktu menunggu bis kuning yang wajar adalaha. < 5 menitb. 5-10 menitc. 10-15 menitd. > 15 menit8. Pada jam berapa saja biasanya Anda sering menunggu bis kuning telalu lama?a. 07.00 10.00b. 10.00 12.00c. 12.00 14.00d. 14.00 16.00e. 16.00 18.00f. 18.00 20.00g. 20.00 22.009. Menurut Anda. Pada jam berapa saja bis kuning sering penuha. 07.00 10.00b. 10.00 13.00c. 13.00 16.00d. 16.00 18.00e. 18.00 20.00f. 20.00 22.0010. Apakah rute yang ada sudah efektif menurut Andaa. Yab. Tidak, karena . . .

Foto-foto Halte

Halte Mesjid UI

Halte Barel

Halte BalairungHalte Pondok Cina

Halte Fakultas Ilmu Keperawatan

Gang Senggol

Pemberhentian Kukusan TeknikHalte Kukusan KelurahanHalte Sebrang KukelHalte PusgiwaHalte PoliteknikHalte Sebrang FMIPAHalte FMIPAHalte Fakultas Kesehatan Masyarakat

Halte PsikologiHalte FISIPPemberhentian Sebrang FISIPHalte Fakultas Ilmu BudayaHalte Fakultas EkonomiHalte Sebrang Fakultas EkonomiHalte Fakultas Teknik