cerita rakyat sebagai ide dasar dalam perancangan

Download CERITA RAKYAT SEBAGAI IDE DASAR DALAM PERANCANGAN

If you can't read please download the document

Upload: duongnhan

Post on 12-Jan-2017

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    CERITA RAKYAT SEBAGAI IDE DASAR DALAM PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL

    UNTUK PAKAIAN REMAJA

    PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

    Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Jurusan Kriya Tekstil

    Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

    Disusun Oleh:

    LUTHFI ALFIANA C0906021

    JURUSAN KRIYA TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

    2010

    i

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    CERITA RAKYAT SEBAGAI IDE DASAR DALAM PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL

    UNTUK PAKAIAN REMAJA

    Disusun oleh:

    LUTHFI ALFIANA

    C0906021

    Telah disetujui oleh

    Pembimbing

    Ir. Adji Isworo Josef, M.Sn NIP. 19570926 198811 1 001

    Mengetahui

    Ketua Jurusan Kriya Tekstil

    Dra. Theresia Widiastuti, M.Sn NIP. 19570923 198601 2 001

    ii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    PENGESAHAN

    CERITA RAKYAT SEBAGAI IDE DASAR DALAM PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL

    UNTUK PAKAIAN REMAJA

    Disusun oleh :

    LUTHFI ALFIANA

    C0906021

    Telah disetujui oleh Tim Penguji Tugas Akhir Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

    Pada Tanggal : 23 Agustus 2010 Panitia Penguji :

    1. Dra. Theresia Widiastuti,M.Sn Ketua NIP. 195709231986012001

    2. Dra. Tiwi Bina Affanti Sekretaris NIP. 195907091986012001

    3. Ir. Adji Isworo Josef, M.Sn Penguji I NIP. 195709261988111001 4. Drs. F. Ari Dartono, M.Sn

    Penguji II NIP. 195811201987031002

    Mengetahui Dekan

    Fakultas Sastra dan Seni Rupa

    Drs. Sudarno, M. A NIP.195303141985061001

    iii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    PERNYATAAN

    Nama : Luthfi Alfiana

    NIM : C0906021

    Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir berjudul Cerita Rakyat

    Sebagai Ide Dasar dalam Perancangan Motif Tekstil Untuk Pakaian Remaja

    adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-

    hal yang bukan karya saya sendiri dalam Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan

    ditunjukkan dalam daftar pustaka.

    Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia

    menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akhir dan gelar yang diperoleh dari

    Tugas Akhir tersebut.

    Surakarta, Yang membuat pernyataan

    Luthfi Alfiana

    iv

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    PERSEMBAHAN

    Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada :

    1. Allah Azza Wa Jalla yang telah memberikan jalan

    yang terbaik untuk hambanya.

    2. Ibu dan Bapak tercinta yang telah mencurahkan

    segalanya guna menjadi seorang anak yang

    berbakti bagi agama, guru, teman dan keluarga.

    3. Seluruh teman - teman

    4. Almamater.

    v

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    MOTTO

    Janganlah engkau memandang orang yang menyampaikan ilmu padamu, melainkan

    pandanglah ilmu itu untuk kebaikan atas dirimu

    (Penulis)

    vi

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan pengantar karya Tugas Akhir ini. Walaupun

    penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan, tetapi berkat bantuan berbagai pihak

    maka Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

    Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

    1. Drs. Sudarno, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universirtas Sebelas

    Maret Surakarta.

    2. Dra. Theresia Widiastuti, M.Sn, selaku Ketua jurusan Kriya Tekstil Fakultas Sastra

    dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku koordinator Tugas

    Akhir.

    3. Ir. Adji Isworo Josef, M.Sn selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah bersedia

    meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna memberikan bimbingan, arahan,

    dukungan serta doa terbaiknya kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir

    ini.

    4. Bapak/Ibu Dosen Penguji, serta Bapak/Ibu Dosen Seni Rupa, khususnya jurusan

    Kriya Tekstil yang selama ini telah memberikan ilmu yang berguna dan mendukung

    penulis dalam menyelesaikan kuliah di jurusan Kriya Tekstil Fakultas Sastra dan Seni

    Rupa Universirtas Sebelas Maret Surakarta.

    5. Abdul Asngadi yang telah memberikan banyak dorongan dan bantuan dalam proses

    pengerjaan tugas akhir ini.

    6. Bapak Ibu serta keluargaku tercinta.

    vii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    7. Aris Sulistyo N, S.Sn yang telah membantu sarana dan prasarana dalam penyelesaian

    Tugas Akhir ini.

    8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang telah membantu dalam

    pelaksanaan Tugas Akhir dan sampai dengan terselesaikannya pengantar karya Tugas

    Akhir ini. Semoga amal kebaikannya mendapat pahala dari Allah SWT.

    Semoga pengantar Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca

    serta bermanfaat bagi jurusan Kriya Tekstil. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam

    penyusunan pengantar Tugas Akhir ini banyak terdapat kekurangan, untuk itu diharapkan

    adanya saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna memperbaiki

    kekurangan dan kesalahan tersebut.

    Surakarta, Agustus 2010

    Penulis

    viii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii

    HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

    HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

    DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

    ABSTRAK ................................................................................................... . xii

    BAB I PENDAHULUAN ... 2

    A Latar Belakang Permasalahan.................................................................. 2

    B. Studi Pustaka............................................................................................. 2

    1. Cerita rakyat.................................................................................. 4

    2. Motif............................................................................................. 6

    3. Desain....................................................... 8

    4. Pakaian. 9

    5. Remaja. 10

    C. Fokus Permasalahan................................................................................. 12

    BAB II METODE PERANCANGAN

    A. Analisis Permasalahan................................................................... ........ 15

    B. Strategi (Langkah dan Pemecahannya) ......................................... ... ..... 16

    ix

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    C. Pengumpulan Data......................................................................... ........ 20

    D. Gagasan awal dan Alternatifnya.................................................... ........ 25

    BAB III PROSES PERANCANGAN

    A. Bagan Pemecahan Masalah............................................................. ........27

    B. Konsep Desain ................................................................................ ........28

    a. Aspek Estetis dan segmen pasar............ ..............................................29

    b. Aspek Fungsi........................................................................................30

    c. Aspek Bahan.........................................................................................31

    d. Aspek Proses.........................................................................................31

    C. Kriteria Desain ................................................................................ ........32

    D. Pemecahan Desain .......................................................................... ....... 32

    BAB IV VISUALISASI DESAIN

    A. Deskriptif ....................................................................................... .......34

    1. Desain I....................................................................................... .......35

    2. Desain II ..................................................................................... .......39

    3. Desain III .................................................................................... .......43

    4. Desain IV.................................................................................... .......46

    5. Desain V ..................................................................................... .......48

    6. Desain VI.................................................................................... .......51

    BAB V KESIMPULAN................................................................................ .......53

    DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................56

    LAMPIRAN

    x

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Bagan strategi pemecahan masalah............................................... 15

    Gambar 2. Bagan pemecahan masalah............................................................ 25

    Gambar 3. Desain motif Ajisaka....................... 37

    Gambar 4. Foto karya ...................................................................................... 38

    Gambar 5. Desain motif Timun Emas tampak depan........................... 41

    Gambar 6. Desain motif Timun Emas tampak belakang.......................... 42

    Gambar 7. Foto karya ...................................................................................... 43

    Gambar 8. Desain motif Malin Kundang ............................................. 46

    Gambar 9. Foto karya ...................................................................................... 47

    Gambar 10 Desain motif Jaka Tarub dan Dewi Nawang Wulan................... 49

    Gambar 11. Foto karya ...................................................................................... 50

    Gambar 12. Desain motif Rowo Pening tampak depan.......................... 53

    Gambar 13. Foto karya ...................................................................................... 54

    Gambar 14. Desain motif Bandung Bondowoso ........................................... 56

    Gambar 15. Foto karya ...................................................................................... 57

    xi

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    DAFTAR LAMPIRAN

    PELAKSANAAN PRODUK

    1. Proses pembuatan screen

    2. Persiapan alat dan bahan

    3. Proses pembuatan cetak saring

    4. Hasil setengah jadi

    5. Proses penjahitan baju

    xii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ABSTRAK

    Luthfi Alfiana. C0906021. 2010. Cerita Rakyat Sebagai Ide Dasar Dalam Perancangan Motif Tekstil Untuk Pakaian Remaja. Tugas Akhir : Jurusan Kriya Tekstil Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    Permasalahan yang di bahas dalam perancangan cerita rakyat sebagai ide dasar dalam peranxangan motif tekstil untuk pakaian remaja ini, yaitu : (1) Bagaimana pengolahan tema cerita rakyat dalam perancangan motif tekstil untuk pakaian remaja? (2) Bagaimana visualisasi karya dengan bahan dan teknik yang tepat?

    Tujuan dari perancangan cerita rakyat sebagai ide dasar dalam peranxangan motif

    tekstil untuk pakaian remaja ini adalah (1) Mengolah tema cerita rakyat yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang divisualisasikan dalam bentuk perancangan motif pada pakaian remaja agar dapat menjaga kelestarian dan keberadaan kebudayaan bangsa. (2) Menerapkan konsep dan memvisualisasikan hasil perancangan tersebut dengan teknik dan bahan yang tepat.

    Pengumpulan data yang digunakan dalam penciptaan karya ini adalah survei, teknis visualisasi karya. Dari hasil perancangan ini dapat disimpulkan bahwa pelestarian ini dapat dilakukan dengan mengenalkan cerita rakyat khususnya pada generasi muda melalui media yang sering dipakai oleh generasi muda pada saat ini. Hal itu dilakukan dengan cara mengolah tema cerita rakyat menjadi desain motif untuk pakaian remaja serta diterapkan pada bahan dan teknik yang tepat. Visualisasi berupa karakter imajinatif.

    xiii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang

    Setiap daerah di Indonesia ini memiliki cerita rakyat atau legenda yang menjadi

    identitas dari daerah mereka. Cerita rakyat sering kali meninggalkan suatu bentuk

    kebudayaan yang tetap dipelihara, dipercaya dan dijaga agar tidak lenyap ditelan

    perkembangan jaman. Cerita rakyat yang kita ketahui selama ini termasuk dalam

    sebuah sastra lisan karena disebarkan melalui tutur kata dari mulut ke mulut atau

    dengan gerakan isyarat agar mudah dimengerti, atau yang dimaksud dengan ekspresi

    budaya yang disebarkan dari segi ruang dan waktu melalui mulut. Karya sastra ini

    banyak ditemukan di dalam masyarakat tradisional Indonesia.

    Cerita rakyat merupakan bagian dari kebudayaan lokal yang memuat berbagai

    cerita bermuatan moral positif. Cerita rakyat pada umumnya mengandung ajaran

    ajaran terpuji yang patut diwariskan, selain itu cerita rakyat juga mengandung informasi

    berharga sehubungan dengan asal usul tempat atau terjadinya benda yang dikeramatkan

    oleh sebagian masyarakat seperti halnya benda pusaka.

    Dari keterangan tersebut dapat dilengkapi pengertian bahwa cerita rakyat

    didasarkan pada sejarah atau peristiwa yang benar-benar terjadi yang berkaitan dengan

    cerita terjadinya sesuatu keadaan, nama suatu tempat, benda pusaka, kota atau negara,

    yang oleh penduduknya diyakini kebenarannya. Di Indonesia ada berbagai macam

    cerita rakyat yang berkembang di masyarakat, antara lain cerita Malin Kundang dari

    1

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    daerah Sumatera Barat, Roro Jonggrang dari daerah Jogja, Nyai Loro Kidul dari daerah

    Jogja, Joko Tingkir dari daerah Jawa Tengah, Ande Ande Lumut dari Jawa Tengah,

    Lutung Kasarung dari daerah Jawa Barat, Sangkuriang dari daerah Jawa Barat, Timun

    Emas dari Jawa Tengah, Legenda Batu Menangis dari Kalimantan dan lain-lain.

    Cerita rakyat yang berkembang di masyarakat selama ini banyak di angkat

    dalam sandiwara radio, film, karya lukisan, ukir dan sinetron di layar televisi. Media

    informasi seperti kanvas, kayu, radio dan televisi merupakan media yang membuat

    cerita rakyat ini dapat dilestarikan dan dijaga keberadaannya oleh masyarakat luas.

    Akan tetapi dari berbagai cara pelestarian yang sudah ada tersebut memiliki beberapa

    kekurangan yang membuat sebagian orang Indonesia tidak dapat menikmati cerita

    tersebut, antara lain cerita rakyat yang diangkat melalui sandiwara radio, film dan

    sinetron memiliki waktu siaran yang tidak tentu, adegannya hanya dapat dinikmati

    dalam beberapa waktu dan tidak berkelanjutan. Sedangkan cerita rakyat yang diangkat

    melalui media kanvas dan kayu hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu.

    Media pelestarian cerita rakyat yang telah ada saat ini cukup beragam

    bentuknya, oleh karena itu untuk menambah pelestarian cerita rakyat yang telah ada

    ditawarkan media lain yang dapat mendukung pelestarian cerita rakyat tersebut yaitu

    melalui media tekstil. Media tekstil tersebut diharapkan dapat menarik para kaum

    remaja untuk dapat mengetahui, memahami serta melestarikan keberadaan cerita

    rakyat. Melalui media ini pula penggambaran tentang cerita rakyat dapat dinikmati

    dalam jangka waktu yang lama, serta dapat dinikmati oleh semua kalangan karena

    harganya yang terjangkau.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Sumber ide ini diambil karena sebagian dari masyarakat Indonesia telah

    melupakan kebudayaan lokal seperti cerita rakyat. Tentu tidak ingin generasi penerus

    bangsa tidak mengenal kisah-kisah yang diceritakan sejak ratusan tahun yang lalu. Oleh

    karena itu, sudah menjadi kewajiban bersama sebagai bangsa yang menghargai

    budayanya, untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita-

    cerita rakyat tersebut. Pelestarian ini dapat dilakukan dengan mengenalkan cerita rakyat

    pada generasai muda melalui media yang sering dipakai oleh generasi muda pada saat

    ini. Perancangan ini mencoba melestarikan keberadaan cerita rakyat yang ada di

    masyarakat dan akan divisualisasikan dalam bentuk desain motif yang menggambarkan

    atau mewakili cerita yang menjadi sumber ide tersebut. Perancangan motif akan

    diarahkan pada pola atau motif desain sesuai kebutuhan dan permintaan.

    Perancangan motif untuk pakaian remaja yang mengambil tema cerita rakyat ini

    diarahkan untuk pakaian remaja, telah kita ketahui bahwa pakaian remaja sekarang sudah

    sangat beragam dan berkembang pesat.

    B. Studi Pustaka

    Perancangan desain untuk tugas akhir ini adalah pada perancangan motif, yaitu

    pembuatan motif yang sesuai dengan ide dasar dari cerita rakyat yang berkembang di

    Indonesia. Pada pembuatan karya ini akan difungsikan untuk pakaian remaja.

    1. Cerita Rakyat

    Bentuk atau genre cerita rakyat folklore, yang paling banyak diteliti ahli folklore

    adalah cerita prosa rakyat. Menurut William R. Bascom yang dikutip oleh Dananjaja,

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    (2002: 50-83), bahwa cerita prosa rakyat dapat dibagi dalam tiga tipe golongan besar,

    yaitu:(1) mite (myth), (2) dongeng (folktale), (3) legenda (legend).

    a. Mite (Myth)

    Mite merupakan cerita prosa rakyat, yang dianggap benar-benar terjadi serta

    dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite ditokohi oleh para dewa atau makhluk

    setengah dewa. Peristiwa terjadi di dunia lain, atau di dunia yang bukan seperti yang kita

    kenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau, sedangkan legenda adalah prosa rakyat

    yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap pernah benar-benar

    terjadi, tetapi tidak dianggap suci.

    Pengertian mite dapat dipahami sebagai suatu cerita yang benar-benar terjadi dan

    dianggap suci oleh beberapa kalangan orang, selain itu peran serta dewa yang menjadi

    tokoh dalam cerita tersebut semakin menguatkan bahwa cerita tersebut tidak terjadi

    dalam dunia nyata atau hanya terjadi dalam kahyangan.

    b. Dongeng (folktale)

    Dongeng merupakan cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi,

    diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran,

    berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran. Dongeng lebih sering dikenalkan pada

    anak-anak yang bertujuan untuk mendidik karena berisikan pesan moral.

    c. Legenda (legend)

    Legenda adalah cerita prosa rakyat, dianggap yang empunya cerita sebagai suatu

    kejadian yang benar-benar terjadi. Berbeda dengan mite, legenda bersifat sekuler

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu lampau, dan bertempat di dunia

    yang kita kenal sekarang. Legenda sering dipandang sebagai sejarah kolektif (folk

    history), walaupun sejarah itu tidak tertulis dan telah mengalami distorsi, sehingga sering

    kali cerita tersebut jauh berbeda dengan kisah aslinya.

    2. Motif

    a. Pengertian Motif

    Motif adalah suatu unit / bagian tunggal dari corak pola bahan (pattern) yang

    biasanya diulang (Goet Puspo, 2005 : 61).

    Motif sebagai kata benda dalam bahasa Inggris berarti desain atau pola dekoratif. Sebagai desain atau pola dekoratif, motif adalah satuan terkecil dari suatu ornamen. Secara lebih sempit lagi, motif adalah satuan pembentuk pola. Motif sebagai elemen dasar ornamen. Ornamen dari berbagai suku bangsa di dunia menunjukkan keragaman bentuk atau elemen dasarnya (motif). Perbedaan itu menyangkut bentuk dan jenis motif di masing-masing tempat maupun falsafah, kaidah-kaidah artistik dan estetik, dan aspek kultural yang dianut. (Guntur, 2004 : 112 113) b. Desain Motif Pada Tekstil

    Desain motif tekstil adalah salah satu upaya manusia untuk meningkatkan produk

    tekstil, agar memiliki nilai estetis dan ekonomis yang lebih tinggi. Secara garis besar

    desain tekstil dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

    1) Desain struktur

    Upaya penciptaan desain yang memanfaatkan struktur atau susunan tenunan.

    Terciptanya desain struktur dilakukan bersamaan dengan proses menenun. Desain

    struktur dapat dicapai dengan memanfaatkan kerapatan, kerenggangan, tekstur, ukuran,

    jenis bahan dan warna benang.

    2) Desain permukaan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Penciptaan desain dengan cara memberi hiasan berupa motif dan warna di atas

    permukaan kain setelah ditenun. (Nanang Rizali, 2006 : 34 36). Membuat motif desain

    tekstil ada unsur-unsur desain yang tidak dapat dipisahkan, tetapi berhubungan satu

    dengan yang lain membentuk suatu kesatuan (unity). Unsur-unsur desain tekstil menurut

    Nanang Rizali (2006 : 49 54) diantaranya :

    a. Garis (lines)

    Garis dibedakan menjadi dua, yaitu : Garis yang bersifat grafis, contohnya : garis

    lengkung, bengkok, patah, bergelombang dan lain sebagainya. Garis ini biasanya di

    manfaatkan untuk motif batik, lukisan Bali dan lain sebagainya. Dan garis yang

    bersifat/mengikat ruang, massa, warna bentuk (structural line), pada hakikatnya garis ini

    tidak jelas, secara tergambarkan tidak terlihat.

    b. Bentuk (shape)

    Keasatuan dari garis akan berwujud berbagai macam bentuk seperti bentuk-

    bentuk figuratif, natural, abstrak dan lain sebagainya. Pengertian bentuk selalu dikaitkan

    dengan motif, pola ragam hias.

    c. Warna

    Warna merupakan kesan yang diperoleh oleh mata kita pada saat melihat cahaya

    yang dipantulkan oleh benda yang dikenainya. Dalam karya seni rupa peranan warna

    sangat penting karena dapat digunakan untuk menyatakan gerak, jarak, tegangan, ruang,

    bentuk, ekspresi, dan lain-lain.

    d. Tekstur

    Dalam desain tekstil tekstur dapat dibentuk melalui penciptaan dari desain

    struktur melalui proses tenun.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Prinsip-Prinsip Desain Motif

    Menurut Nanang Rizali (2006 : 42-48) prinsip-prinsip desain antara lain :

    a. Irama / ritme / keselarasan

    Irama merupakan suatu susunan dalam keseluruhan desain. Irama dapat tercipta

    dengan pengulangan ukuran atau bentuk atau garis yang beraturan dengan jarak dan

    bentuk yang sama, perbedaan bentuk yang teratur dan berkelanjutan, serta perbedaan

    jarak yang berkelanjutan antara bidang yang selaras dalam gerak.

    b. Dominasi / daya tarik / pusat perhatian

    Dominasi merupakan bagian yang kontras dengan daerah sekitarnya yang mampu

    menarik perhatian. Apabila disebarkan dalam suatu ukuran susunan akan menciptakan

    tema pokok.

    c. Keseimbangan

    Keseimbangan merupakan kondisi yang memiliki posisi, ukuran, proporsi,

    kualitas yang sama. Dalam sebuah desain terdapat dua keseimbangan yaitu keseimbangan

    simetris dan keseimbangan asimetris. Pengertian keseimbangan simetris adalah tipe

    balans yang paling sederhana dan nyata, oleh karena itu kesatuan (unity) mudah diperoleh

    dalam keseimbangan ini. Sedangkan dalam keseimbangan asimetris hanya kepekaan

    imajinatif yang dapat membantu dalam penciptaan keseimbangan ini.

    3. Desain

    Desain adalah sebuah rancangan / seleksi atau aransemen dari elemen formal

    karya seni, ekspresi konsep seniman dalam berkarya yang mengkomposisikan berbagai

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    elemen dan unsur yang mendukung. Atau aktivitas menata unsur unsur karya seni. (

    Susanto, 2002 : 31)

    Desain tekstil digolongkan menjadi dua yaitu desain struktur dan desain permukaan.

    Desain struktur merupakan Upaya penciptaan desain yang memanfaatkan struktur atau

    susunan tenunan. Terciptanya desain struktur dilakukan bersamaan dengan proses

    menenun. Desain struktur dapat dicapai dengan memanfaatkan kerapatan, kerenggangan,

    tekstur, ukuran, jenis bahan dan warna benang. Sedangkan desain permukaan adalah

    penciptaan desain dengan cara memberi hiasan berupa motif dan warna diatas permukaan

    kain setelah selesai ditenun, penampilan rupa dan warnanya menjadi peran utama yang

    berkaitan dengan daya tarik estetik.

    4. Pakaian

    Pakaian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang dipakai

    oleh manusia untuk menutupi tubuh. Pakaian dibagi menjadi beberapa jenis yaitu seperti:

    pakaian adat, pakaian dalam, pakaian dunia, pakaian hamil, pakaian hidup, pakaian

    ihram, pakaian kebesaran, pakaian kuda, pakaian renang, pakaian resmi, seragam,

    pakaian sipil, dan pakaian tidur. Pakaian yang kita kenakan sehari-hari merupakan segala

    sesuatu yang dipakai oleh tubuh sebagai penutup tubuh dan pemakaiannya disesesuaikan

    dengan situasi dan kondisi.

    Untuk memahami antara busana dan pakaian menurut Barnard (2007: 14) adalah Kata busana dan pakaian digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja. Semuanya mengacu pada kegiatan dan butir-butir yang digunakan dalam kegiatan maupun produk dari kegiatan tersebut. Busana sebagai kata kerja dirumuskan dalam arti membusanai diri sendiri, dengan perhatian pada efek dan relasinya dengan dandanan dan perhiasan. Misalnya seseorang mengenakan busana pengantin, disini busana sebagai orientasi untuk tujuan tertentu dan menuntut segi estetis. Sedangkan pakaian dan memakai bisa dijumpai

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    dalam bentuk kata benda dan kata kerja, keduanya dirumuskan dalam arti membusanai dan menutupi.

    Jadi pakaian dapat diartikan sebagai sesuatu yang dipakai untuk membusanai atau

    menutup tubuh. Dari pengertian busana dan pakaian di atas maka dapat dipahami

    perbedaannya yaitu: busana adalah sesuatu yang dipakai oleh manusia untuk tujuan

    kegiatan tertentu atau mencapai hasilnya, sedangkan pakaian adalah sesuatu yang dipakai

    oleh manusia dengan memiliki tujuan tertentu dan hanya bersifat praktis.

    5. Remaja

    Remaja (adolescence) dapat diartikan sebagai masa transisi atau peralihan dari

    masa kanak-kanak menuju masa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik,

    psikis, dan psikososial( Agus Dariyo, 2004:13 ).

    Remaja berdasar pembagian usianya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu

    remaja awal dan remaja akhir. Remaja awal berada pada usia 12 atau 13 sampai 17 atau

    18 tahun, sedangkan remaja akhir berada pada rentangan usia 17 atau18 hingga usia 21

    atau 22 tahun. Berdasarkan hal ini tiap-tiap fase memiliki ciri tersendiri., ciri remaja

    adalah sebagai berikut: ( Mappair, 1982 : 56 )

    1. Ciri-ciri remaja awal

    a). Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi

    Masa ini sebagai perasaan yang sangat peka, remaja mengalami badai dan

    topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya.

    b). Hal sikap dan moral, terutama menonjol menjelang akhir remaja awal

    Organ-organ seks telah matang, menyebabkan remaja mendekati lawan seks.

    c). Hal kecerdasan atau kemampuan mental

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Kemampuan mental atau kemampuan berfikir remaja awal mulai sempurna.

    d). Hal status remaja awal sangat sulit dideteksi

    Perlakuan orang tua terhadap remaja awal sering berganti-ganti antara sifat

    kekanak-kanakan dan sifat kedewasaan.

    e). Remaja awal sering mendapat masalah

    Hal ini karena sifat emosional remaja awal. Kemampuan berfikir lebih

    dikuasai oleh emosionalitasnya sehingga kurang mampu mengadakan konsensus dengan

    pendapat orang lain yang yang bertentangan dengan pendapatnya.

    f). Masa remaja awal adalah masa yang kritis

    Pada masa ini remaja akan dihadapkan pada soal apakah dia dapat

    menghadapi dan memecahkan masalahnya atau tidak.

    2. Ciri remaja akhir

    a). Stabilitas mulai timbul dan meningkat

    Remaja menunjukkan kestabilan dalam aspek-aspek fisik dan psikis, lebih

    dapat mengadakan penyesuaian dalam banyak aspek kehidupannya dibandingkan dengan

    masa-masa sebelumnya.

    b). Citra diri dan sikap pandangan lebih realistis

    c). Menghadapi masalahnya secara lebih matang.

    d). Perasaan menjadi lebih tenang

    Sesuai dengan bertambahnya usia remaja akan mengalami perkembangan.

    Perkembangan remaja menurut Agoes Dariyo ( 2004 : 59 ) pada dasarnya dipengaruhi

    beberapa faktor, antara lain faktor endogen atau faktor internal yang diturunkan oleh

    kedua orang tuanya, faktor exogen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    luar individu tersebut, dan interaksi antara faktor endogen dan exogen yang saling

    membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu tersebut.

    Emosi remaja memiliki bentuk yang berbeda. Bentuk emosi yang sering nampak

    pada remaja awal antara lain adalah marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri hati, sedih,

    gembira, kasih sayang dan ingin tahu. Sedang pada remaja akhir relatif stabil, segala

    sesuatu dinilai dengan ukuran baik atau buruk, benar atau salah. Cara berpenampilan atau

    pakaian pada remaja akhir merupakan standar yang lain. Keadaan pakaian yang tidak

    memuaskan sering kali membuat mereka menghindarkan diri dari pergaulan. Hal ini akan

    berpengaruh dalam gaya hidup atau lifestyles pada remaja, baik remaja pria maupun

    remaja wanita.

    Gaya hidup pada remaja dapat ditunjukkan pada minat dan pengeluaran untuk

    kebutuhan pada tingkat yang berbeda antara pria dan wanita. Prioritas pengeluaran antara

    remaja pria dan wanita antara lain, bahwa pria lebih menyukai hal-hal seperti olah raga,

    berkendaraan, musik dan jalan-jalan. Sedangkan remaja wanita lebih menyukai

    pengeluaran untuk pakaian dan penampilan pribadi.

    C. Fokus Permasalahan

    Fokus permasalahan dalam perancangan karya tekstil ini, dapat dirumuskan sebagai

    berikut:

    1. Pengolahan tema cerita rakyat dalam perancangan motif tekstil untuk pakaian remaja

    ?

    2. Bagaimana visualisasi karya dengan bahan dan teknik yang tepat ?

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    D. Tujuan

    Tujuan dalam mengkaji bidang utama antara lain sebagai berikut:

    1. Mengolah tema cerita rakyat yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang

    divisualisasikan dalam bentuk perancangan motif pada pakaian remaja agar dapat

    menjaga kelestarian dan keberadaan kebudayaan bangsa.

    2. Menerapkan konsep dan memvisualisasikan hasil perancangan tersebut dengan teknik

    dan bahan yang tepat.

    D. Manfaat

    1. Bagi Penulis

    a. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang cerita rakyat kepada

    masyarakat.

    b. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan penulis dalam mengolah

    tema cerita rakyat menjadi sebuah tekstil permukaan sehingga dapat berguna

    bagi penulis dan masyarakat luas.

    2. Bagi Masyarakat

    a. Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai beberapa cerita rakyat yang

    diterapkan pada karya tekstil.

    b. Diharapkan dapat memberikan pemahaman dan upaya pelestarian cerita

    rakyat yang berkembang dimasyarakat.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    3. Lembaga Pendidikan (UNS)

    a. Menambah referensi pengetahuan dan wawasan mengenai cerita rakyat yang

    diterapkan pada karya tekstil bagi para mahasiswa di jurusan Kriya Seni/

    Tekstil.

    b. Memberikan masukan, dokumentasi serta perkembangan pengajaran di

    jurusan Kriya Seni/ Tekstil.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    BAB II

    METODE PERANCANGAN

    A. Analisis Permasalahan

    Permasalahan yang diangkat dalam perancangan karya Tugas Akhir ini adalah

    berkaitan dengan perancangan motif pada pakaian remaja. Perancangan motif diambil

    dari ide dasar Cerita Rakyat. Cerita rakyat merupakan bagian dari kebudayaan lokal

    yang memuat berbagai cerita bermuatan moral positif. Cerita rakyat pada umumnya

    mengandung ajaran ajaran terpuji yang patut diwariskan, selain itu cerita rakyat juga

    mengandung informasi berharga sehubungan dengan asal usul tempat atau terjadinya

    benda yang dikeramatkan oleh sebagian masyarakat seperti halnya benda pusaka.

    Kebudayaan lokal seperti cerita rakyat kini sudah mulai dilupakan oleh sebagian

    besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bersama sebagai

    bangsa yang menghargai budayanya, untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang

    terkandung dalam cerita rakyat tersebut. Permasalahan yang dialami dalam perancangan

    ini meliputi memilih dan memahami makna dari cerita rakyat, pemahaman adegan yang

    menjadi ciri khas dari masing-masing cerita rakyat, memvisualkan hasil pemahaman

    dengan bahan dan teknik yang tepat serta disesuaikan dengan karakter remaja saat ini.

    Pelestarian ini dapat dilakukan dengan mengenalkan cerita rakyat khususnya pada

    generasai muda melalui media yang sering dipakai oleh generasi muda pada saat ini.

    Untuk memvisualisasikan gagasan tersebut dibutuhkan teknik pengerjaan dan bahan yang

    dapat menjangkau bentuk visual sesuai dengan karakter dari remaja.

    14

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    B. Strategi (Langkah dan Pemecahan)

    Berdasarkan analisis permasalahan diatas maka diperlukan strategi sebelum

    melakukan perancangan motif untuk pakaian remaja. Berdasarkan ide Cerita Rakyat

    adalah bagaimana mengolah tema cerita rakyat yang berkembang dalam masyarakat

    Indonesia yang divisualisasikan dalam bentuk perancangan motif pada pakaian remaja

    agar dapat menjaga kelestarian dan keberadaan kebudayaan bangsa. Desain motif diambil

    dari penggambaran cerita yang mewakili isi dari keseluruhan masing-masing cerita,

    kemudian dikembangkan menjadi desain yang diminati oleh remaja saat ini. Pengolahan

    motif tersebut juga harus disesuaikan dengan teknik yang digunakan. Sebelum

    melakukan perancangan ini diperlukan beberapa langkah untuk mendukung pembuatan

    motif tekstil, antara lain wawancara langsung dengan remaja, studi pustaka, survey bahan

    yang akan di produksi dan observasi teknik ke beberapa tempat.

    Bagan strategi pemecahan masalah

    Pemahaman adegan yang menjadi ciri khas dari cerita rakyat Pakaian remaja

    Cerita rakyat

    Pemahaman cerita rakyat untuk pakaian remaja

    Perancangan

    Gambar 1. Bagan strategi pemecahan masalah

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Pada umumnya pemaknaan itu berupa simbol-simbol yang menggambarkan ikon

    dari sebuah makna. Dalam perancangan Tugas Akhir ini pemaknaan cerita rakyat tidak

    dipilih karena sebagian besar dari remaja saat ini kurang berminat dengan motif yang

    berbentuk simbol-simbol. Mereka lebih tertarik dengan motif ilustrasi seperti tren yang

    sedang ada saat ini.

    Pelestarian ini dapat dilakukan dengan mengenalkan cerita rakyat khususnya pada

    generasi muda melalui media yang sering dipakai oleh generasi muda pada saat ini. Hal

    itu dilakukan dengan cara mengolah tema cerita rakyat menjadi desain motif untuk

    pakaian remaja serta diterapkan pada bahan dan teknik yang tepat.

    Tampilan visual berdasarkan ide tersebut akan diwujudkan dengan perancangan

    yang memperhatikan unsur-unsur desain tekstil dan komposisi yang tepat. Dalam

    perancangan ini juga memperhatikan beberapa aspek yang mendukung untuk

    mewujudkan visual karya tekstil sebagai applied art. Aspek-aspek tersebut diantaranya

    adalah aspek cerita dan estetis, aspek fungsi, aspek bahan, dan aspek proses.

    Aspek cerita dan estetis sangat diutamakan karena dalam perancangan ide yang

    ditampilkan dalam karya desain harus menarik, terutama dalam mengolah unsur-unsur

    desain tersebut menjadi satu kesatuan (unity). Pada aspek ini berkaitan dengan pembuatan

    motif dan warna, bentuk motif yang dibuat disesuaikan dengan ide dasarnya yaitu

    perpaduan antara nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat sebagai motif utama dan

    bentuk-bentuk unsur lainnya sebagai elemen pendukungnya. Motif utama dijadikan

    sebagai pusat perhatian (center of interest), motif dapat diambil dari bagian cerita yang

    menggambarkan atau mewakili isi keseluruhan dari cerita tersebut.

    Nilainilai yang terkandung dalam cerita rakyat merupakan pendidikan moral

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    bagi penikmat cerita tersebut. Dari gambaran cerita rakyat tersebut maka dapat

    diungkapkan ke dalam bentuk dan warna. Pengungkapan tersebut berupa motif yang

    diolah dengan mempertimbangkan unsur-unsur desain tekstil, komposisi, irama, dan

    keseimbangan. Sedangkan warna yang digunakan adalah warna hangat, dingin dan terang

    karena disesuaikan dengan karakter masing-masing cerita rakyat, selain itu disesuaikan

    juga dengan karakter remaja saat ini.

    Motif dalam perancangan ini dibuat dalam bentuk ilustrasi karena bertujuan

    menyampaikan pesan dari masing-masing cerita rakyat dalam motif. Motif tersebut

    diaplikasikan ke bahan kaos katun, bahan ini digunakan karena sesuai dengan tuntutan

    pakaian remaja yang bersifat nyaman, ringan, dan tidak panas. Untuk pemilihan teknik

    serta efek dari cetak saring maka dilakukan observasi ke beberapa tempat mengenai

    produk tersebut.

    Dari hasil observasi tersebut diperoleh beberapa macam teknik serta efek dari

    cetak saring, antara lain:

    1. Sablon Rubber

    Cara ini termasuk yang paling banyak diaplikasikan dalam dunia sablon. Karena

    sifatnya yang menempel dipermukaan kain sehingga mampu menutupi serat atau rajutan

    kain. Jenis rubber sendiri ada banyak. Tergantung kualitas dan efek sablon yang

    diharapkan. Pada cara ini jika kualitas cat dan pengerjaannya baik akan tahan hingga

    bertahun-tahun.

    1 Sholeh Syaifuddin. Supervisor Matahari Dept Store Solo GrandMall , Wawancara tanggal 04 Mei 2010. 2 Buyasa. Pemilik home industri sablon. Wawancara tanggal 12 Juni 2010.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    2. Sablon Pigment Cara ini biasa digunakan untunk kaos yang berwarna putih atau muda. Cat ini

    menyerap ke dalam serat kain kaon. Kaos yang menggunakan cat jenis ini tidak

    bertambah kaku. Ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya

    yg menyerap kedalam kain.

    3. Sablon Plastisol Berbeda dengan cat rubber yang berbahan dasar air. Sablon Plastisol ini

    menggunakan minyak sebagai bahan dasarnya. Kelebihan cat ini adalah kemampuannya

    menembus dot atau titik yang yang sangat kecil. Sehingga cocok untuk mencetak desain

    raster.

    Dari keterangan tersebut maka dapat ditentukan jenis teknik serta efek yang cocok

    untuk digunakan adalah sablon pigmen karena sesuai dengan bahan yang dipilih untuk

    pakaian remaja.

    C. Pengumpulan Data

    Untuk mendukung proses perancangan ini juga dilakukan studi proses produksi,

    studi pasar, wawancara dan percobaan dengan berbagai pihak yang berkecimpung dalam

    produksi pakaian remaja. Data yang diperoleh dari hasil studi proses produksi antara lain

    terkait dengan tema cerita rakyat maka perlu diperhatikan pemilihan teknik untuk

    mendapatkan karya yang sesuai dengan konsep. Teknik yang digunakan harus tepat

    sehingga dapat memunculkan ciri khas dari cerita rakyat. Pemilihan bahan juga

    menentukan hasil maka digunakan bahan kaos katun karena bahan tidak panas, kuat,

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    nyaman, elastis, tidak kaku sehingga bisa mendukung pencapaian motif dari tema yang

    diangkat.

    Hasil yang diperoleh dari studi pasar antara lain :

    1) Mengetahui perkiraan kebutuhan bahan.

    2) Daya beli masyarakat khususnya remaja berkenaan dengan produk yang akan dibuat.

    3) Model pakaian remaja meliputi tren, bahan dan motif yang diminati remaja saat ini

    seperti :

    a. Kaos dengan motif panel dan ilustrasi, kaos dengan motif tersebut sedang

    diminati oleh kalangan remaja karena memiliki bentuk motif yang besar dan hanya ada

    satu tema. Warna yang sedang diminati di pasaran untuk jenis kaos ini adalah warna-

    warna soft, misalnya kuning gading, krem, merah muda, hijau muda, dan lain-lain.

    b. Celana pensil atau body fit, jenis celana ini sangat digemari oleh beberapa

    kalangan remaja karena memiliki model yang sesuai dengan bentuk kaki sehingga lebih

    nyaman digunakan.

    c. Short skirt adalah rok pendek yang panjangnya hanya sekitar 30 cm sampai 40

    cm, biasanya bahan yang dipakai adalah denim.

    d. Tanktop5

    Namun menurut Aryo6 pakaian yang sedang digemari oleh remaja saat ini adalah

    dress dari bahan kaos yang memiliki motif tokoh idola, selain itu hotpants4 yang dipadu

    padankan dengan bolero7 dan cardigan8.

    4) Harga yang sesuai dengan kemampuan remaja untuk membeli kebutuhan akan

    pakaian. Pada umumnya pakaian remaja memiliki harga sekitar Rp. 30.000,- sampai Rp.

    75.000,-.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Dari studi pasar diperoleh hasil bahwa produk produk yang ada dipasaran

    terbagi menjadi beberapa tingkat menurut kualitas dan desain yang berpengaruh pada

    harga jualnya. Untuk kelas menengah ke atas sudah mulai ada pertimbangan dari segi

    desain serta kualitasnya, biasanya diproduksi kurang dari 30 potong. Untuk tingkat atas,

    produk produk yang dijual pada umumnya bersifat eksklusif, desain maupun kualitas

    sangat diutamakan. Dalam hal ini, remaja selalu mencari pakaian yang dapat memenuhi

    kebutuhan dan ingin mendapatkan sesuatu yang lain dari setiap jenis busana yang

    dikenakan untuk mengaktualisasikan diri mereka yaitu yang bersifat eksklusif desain,

    yang dibuat hanya beberapa tidak diproduksi secara massal, meskipun dengan harga yang

    relatif mahal, tapi desain yang disajikan adalah special.

    Selanjutnya dilakukan percobaan mengenai sablon. Sablon merupakan proses mencetak

    gambar dengan media kain screen (monil). Kelebihan dan kelemahan menggunakan

    teknik sablon/cetak saring yaitu, kelebihannya adalah bisa mengembangkan teknik cetak

    saring secara bervariasi. Hasil cetakan sablon lebih bagus daripada menggunakan teknik

    digital printing karena cat sablon dapat meresap pada permukaan kain dan jika dipakai

    nyaman, tidak kaku, dan tidak panas. Sedangkan kelemahannya adalah prosesnya lama

    karena dilakukan secara manual, setiap warna menggunakan satu screen. Jenis bahan

    3 Zahra. Siswa SMA N 1 Kartasura, Wawancara tanggal 04 Mei 2010 4 Tanktop adalah pakaian yang diproduksi tanpa lengan dan dipakai oleh wanita. Tanktop terkenal sebagai pakaian kasual untuk cuaca panas. Namanya berasal dari Bahasa Inggris swimming tank yang merupakan ungkapan lama, yang sekarang berarti kolam renang 5 Aryo. Desainer dan pemilik distro BlackSize Bandung, Wawancara tanggal 06 Mei 2010 6 Hotpants adalah celana pendek yang memiliki ukuran maksimal 25cm 7 Bolero adalahsemacam jaket yang pas di badan dengan ukuran setengah dada dan terbuka di bagian depan, berupa lengan pendek dan lengan panjang 8 Cardigan adalah baju yang terbuka di bagian depan dan dapat diberi variasi dengan kancing atau retsleting

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    kain katun yang baik digunakan adalah katun combed dan cardet karena bahan ini

    memiliki kualitas yang baik dan memiliki karakter lembut, nyaman, tidak kaku, dan tidak

    panas.

    Produk-produk yang dijual di pasaran dibagi sesuai kemampuan daya beli

    masyarakat. Untuk kelas yang bawah, produk-produk yang dijual biasanya kurang

    memperhatikan segi kualitas bahan, akan tetapi model dan desain pakaiannya kadang-

    kadang ada yang bagus karena hal tersebut untuk menarik konsumen. Sedangkan untuk

    kelas menengah ke atas lebih memperhitungkan segi kualitas bahan dan desain

    pakaiannya. Biasanya produk yang tersedia hanya dalam jumlah terbatas dan lebih

    eksklusif.

    Terkait dengan perancangan motif tekstil yang akan dibuat, maka perlu dilakukan

    studi proses produksi untuk mengetahui langkah yang tepat dari bahan dasar sampai

    produk jadi siap pakai. Dalam perancangan ini studi yang dilakukan yaitu studi tentang

    desain permukaan dan lebih khusus lagi tentang sablon/cetak saring. Keunggulan

    menggunakan teknik sablon yaitu mampu mencetak desain dengan berbagai pola yang

    rumit, halus, rapat dengan garis yang tajam dan jumlah warna maksimum sebelas warna

    (Rizali, 2006: 39). Dalam perancangan ini desain diolah menggunakan photoshop dan

    corel draw.

    Untuk melengkapi data dalam perancangan ini maka dikumpulkan beberapa data

    mengenai cerita rakyat, berikut ini beberapa cerita yang diangkat dalam perancangan :

    a. Malin kundang

    Cerita ini berisi tentang anak durhaka yang tidak mau mengakui ibunya setelah

    dia menjadi orang yang sukses. Sehingga ia dikutuk oleh ibunya dan kapal yang ia

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    tumpangi dihantam badai besar sampai ke daratan, kemudian ia berubah menjadi batu.

    b. Timun Emas

    Cerita ini berisi tentang seorang janda yang ingin memiliki anak kemudian

    dikabulkan oleh raksasa dengan memberinya biji mentimun agar ditanam di belakang

    rumah dan biji mentimun itu berbuah seorang bayi cantik yang diberi nama timun emas.

    Namun pada usia enam belas tahun janda tersebut harus menyerahkan timun emas untuk

    menjadi santapannya.

    c. Asal mula huruf carakan atau huruf Jawa

    Cerita ini bermula dari seorang arif bijaksana yang bernama Aji saka yang

    berhasil membunuh Sang prabu yang gemar memakan manusia, dari kemenangan

    tersebut Aji saka meminta tanah selebar kain yang ia miliki dan hal itu dituruti oleh

    rakyat setempat. Kemanapun Aji saka pergi selalu dikawal oleh dua orang abdinya yang

    sangat jujur dan patuh kepadanya. Hingga pada kemudian hari terjadi pertarungan antar

    kedua abdi Aji saka karena mempertahankan amanat dari Aji saka.

    d. Dewi Nawang Wulan dan Jaka Tarub

    Cerita rakyat ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sangat tampan. Pada

    suatu hari ketika ia berburu binatang di hutan ia melihat beberapa bidadari yang sangat

    cantik mandi di telaga tengah hutan, kemudian muncul keisengan dari Jaka Tarub untuk

    mencuri salah satu pakaian dari bidadari tersebut. Bidadari yang kehilangan pakaiannya

    tidak bisa kembali ke kahyangan sehingga ia menetap di bumi dan menikah dengan Jaka

    Tarub yang tampan tersebut.

    e. Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang

    Dahulu kala ada seorang lelaki sakti yang bernama Bandung Bondowoso

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    mencintai seorang gadis cantik yang bernama Roro Jonggrang. Lelaki tersebut berniat

    meminang gadis tersebut, akan tetapi sang gadis mengajukan persyaratan agar dibuatkan

    candi dalam waktu satu malam, lalu Bandung Bondowoso menyanggupi persyaratan

    tersebut, dengan segala usaha ia mulai membangun candi, tapi sang gadis mulai khawatir

    karena ia tidak ingin dipinang oleh lelaki tersebut, akhirnya ia juga berusaha

    mengerahkan penduduk setempat untuk menggagalkan usaha Bandung Bondowoso,

    akhirnya usaha gadis tersebut berhasil. Bandung Bondowoso tidak dapat menyelesaikan

    pembangunan candi dalam satu malam, setelah tahu bahwa gadis tersebut yang berusaha

    menggagalkan usahanya maka ia pun marah besar dan akhirnya mengutuk gadis tersebut

    menjadi batu candi terakhir.

    f. Rowo Pening

    Cerita ini berkisah tentang seorang anak kecil bernama Baru Klinthing, yang

    memiliki kekurangan fisik, ia selalu dicaci dan dijauhi oleh penduduk setempat, namun

    ada satu orang nenek yang mau menyayangi anak tersebut. Hingga pada suatu hari ada

    adu kekuatan mencabut satu buah batang lidi, semua penduduk setempat berlomba-lomba

    mengadu kekuatan. Namun tidak ada satu pun yang dapat mencabut lidi tersebut, hanya

    Baru klinthing lah yang sanggup mencabu disiapkan lidi itu. Setelah lidi dicabut tiba-tiba

    muncul air bah besar yang menenggelamkan semua penduduk sekitar, akan tetapi hanya

    ada satu orang yang selamat yakni nenek yang menyayangi Baru Klinthing itu, ia selamat

    dengan mendayung lesung yang telah disiapkan oleh Baru Klinthing sebelumnya.

    Dari hasil pengumpulan data diatas dapat dipahami tentang ide dasar cerita rakyat,

    proses produksi pakaian yang meliputi pembuatan desain, teknik yang digunakan serta

    jenis bahan yang cocok untuk digunakan. Selain itu juga didapat pakaian yang sedang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    trend di pasaran dan jenis-jenis pakaian yang sedang diminati oleh remaja pada saat ini.

    Dari pengumpulan data tersebut dapat digunakan untuk acuan dalam perancangan ini.

    D. Gagasan Awal Perancangan dan Alternatifnya

    Pada perancangan ini penulis berkeinginan untuk menerapkan desain sesuai

    dengan ide yang diambil dari Cerita Rakyat. Dengan tampilan visual ilustrasi dari

    penggambaran cerita yang mewakili isi keseluruhan dari cerita tersebut serta gabungan

    unsur-unsur desain maka akan terbentuk satu kesatuan desain baru yang didukung dengan

    teknik penggarapan teknik cetak saring melalui media berbahan kaos katun. Ilustrasi

    adalah sesuatu yang bersifat menerangkan atau menunjukkan penghiasan dengan gambar

    (lukisan, diagram, grafik, dsb) yang membantu menjelaskan isi buku, artikel, cerita,

    karangan, bacaan, dongeng, dsb. (Poerwadarminta, 1983 :374).

    Alternatif lain terkait dengan produk yang akan dibuat adalah dengan menerapkan

    aplikasi desain motifnya untuk tas, jaket, dan kemeja. Untuk pertimbangan bentuk

    fashion dan warna disesuaikan dengan karakter remaja.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    BAB III

    PROSES PERANCANGAN

    A. Bagan Pemecahan Masalah

    Pendekatan masalah

    Kebudayaan lokal Remaja

    Cerita rakyat Pakaian remaja

    EstetisSegmen Pasar

    Konsep desain Desain motif tekstil

    Fungsi : - Pelestarian cerita rakyat

    dan penyampaian pesan moral.

    - Pakaian remaja

    Proses Bahan Visualisasi

    Gambar 2. Bagan pemecahan masalah

    25

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    B. Konsep Desain

    Dalam perancangan sebuah karya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah

    satunya konsep desain. Konsep desain harus benar-benar matang agar karya yang

    dihasilkan dapat maksimal dan tujuan dari perancangan dapat tercapai. Konsep yang

    diangkat adalah pelestarian cerita rakyat yang dikemas sesuai dengan gaya hidup

    remaja saat ini yang cenderung ingin mengeksplorasi gaya berpenampilan. Karena

    minimnya pengetahuan remaja akan kebudayaan lokal Indonesia seperti cerita rakyat

    maka salah satu caranya dengan mengenalkan beberapa cerita rakyat dan pesan moralnya

    pada generasi muda melalui media yang sering dipakai dengan cara mengolah tema cerita

    rakyat menjadi desain motif untuk pakaian remaja serta diterapkan pada bahan dan teknik

    yang tepat.

    Tujuan dari perancangan tugas akhir ini adalah membuat desain motif untuk

    pakaian remaja dengan tema cerita rakyat Indonesia. Perancangan ini juga bertujuan agar

    remaja mengetahui bahwa di Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan lokal

    seperti cerita rakyat. Selain itu para remaja diharapkan ikut serta dalam pelestarian

    kebudayaan lokal ini melalui media pakaian. Untuk mewujudkan hasil visual yang

    diinginkan maka dilakukan pengumpulan data berupa beberapa macam cerita rakyat dan

    dilakukan pengolahan motif sesuai dengan karakter remaja pada saat ini. Teknik yang

    digunakan adalah teknik cetak saring / sablon, yaitu teknik dengan acuan cetak yang

    terbuat dari kain monyl yang dilapisi obat afdruk, sehingga ketika dilakukan penyinaran,

    bagian-bagian yang tidak kena sinar secara langsung akan berlubang yang nantinya

    dilewati tinta cetak dan yang akan tercetak dalam proses pencetakan. Teknik ini dapat

    mencetak desain yang rumit, halus, dan rapat. Untuk mewujudkan pelestarian cerita

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    rakyat ini ada beberapa kendala antara lain orang dengan kalangan atas enggan memakai

    pakaian dengan harga yang murah, sulitnya mengajak beberapa komunitas remaja untuk

    membantu melestarikan kebudayaan lokal cerita rakyat karena mereka menganggap

    bahwa cerita rakyat adalan cerita kuno dan sudah tidak jaman lagi.

    Untuk mewujudkan perancangan ini perlu adanya konsep desain yang mendasari,

    konsep desain tersebut meliputi meliputi beberapa aspek antara lain:

    a. Aspek Estetis dan Segmen Pasar

    Aspek estetis merupakan aspek yang paling penting dalam perancangan ini, karena

    berkaitan dengan keindahan dan remaja. Aspek tersebut lebih mengutamakan pada

    pengolahan motif yang disesuaikan dengan ide dasar dan pemakainya, bentuk tampilan

    visual yang dimunculkan dalam perancangan ini adalah ilustrasi adegan dari cerita rakyat

    pilihan. Cerita rakyat yang dipilih dalam perancangan ini adalah Malin Kundang, Timun

    Emas, Asal mula huruf carakan (huruf Jawa), Dewi Nawang Wulan dan Jaka Tarub,

    Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang serta Rowo Pening. Sedangkan warna yang

    digunakan disesuaikan dengan karakter remaja saat ini.

    Warna yang sering digunakan oleh remaja saat ini antara lain sebagai berikut :

    1. Merah muda, memiliki makna: menarik, pengorbanan, berani, kekuatan, cinta, dan

    kebahagiaan.

    2. Kuning, memiliki makna: cerah, bijaksana, bahagia, hangat, kemuliaan cinta serta

    pengertian yang mendalam dalam hubungan antara manusia, keceriaan, dan

    kelincahan.

    3. Hitam, memiliki makna: kuat dan berani.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    4. Hijau, memiliki makna: persahabatan, kehangatan, baru, muda, belum dewasa,

    pertumbuhan, kehidupan dan harapan.

    5. Krem, memiliki makna hangat, bersahabat, dan kebersamaan.

    Selain menggunakan warna-warna tersebut juga menggunakan warna yang lain

    sebagai unsur pendukungnya seperti: hitam dan abu-abu. Sedangkan aspek pasar lebih

    mengutamakan kebutuhan remaja akan adanya pakaian, kemampuan daya beli remaja,

    jenis dan model yang sedang diminati oleh remaja saat ini. Hal-hal tersebut sangat

    penting dalam menentukan sebuah produk massal karena akan sangat berpengaruh dalam

    laku atau tidaknya suatu produk.

    Produk ini mempunyai segmen dari berbagai segi dan tingkat ekonomi. Untuk

    pangsa pasar, produk ini ditujukan untuk kalangan remaja dan tidak dibatasi pada

    komunitas tertentu. Tetapi dari segi pesan yang ingin disampaikan produk ini ditujukan

    untuk semua golongan masyarakat

    b. Aspek Fungsi

    Perancangan awal produk ini bertujuan untuk melestarikan cerita rakyat yang ada di

    Indonesia agar generasi muda tetap paham akan pesan-pesan yang terkandung dalam

    cerita rakyat tersebut. Perancangan ini arahan fungsinya sebagai pakaian untuk remaja

    karena remaja saat ini cenderung lebih konsumtif dalam hal fashion. Selain itu remaja

    juga memiliki sifat cenderung lebih aktif dan dinamis sehingga mudah berkeringat, untuk

    itu dibutuhkan pakaian yang nyaman, ringan, dan menyerap keringat. Disamping itu juga

    untuk menunjukkan identitas remaja yang berbeda dengan yang lainnya.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    b. Aspek Bahan

    Agar tercapai bentuk visual yang diinginkan dan dapat mendukung aspek estetis,

    dibutuhkan bahan yang tepat dan sesuai dengan perancangan tekstil. Bahan utama yang

    digunakan adalah cotton combed dan cotton cardet, dengan pertimbangan cotton combed

    dan cotton cardet merupakan jenis kain katun yang baik, menyerap keringat, nyaman,

    dan praktis, mengingat banyaknya aktifitas remaja saat ini. Katun combed dan cardet

    terbuat dari benang kapas sisir yang biasa digunakan untuk benang kualitas halus dan

    penampilannya lebih lembut, rata, tidak kaku, dan lebih kuat. Jenis Kaos katun combed

    dan cardet yang sering digunakan untuk pakaian remaja adalah katun combed 20S dan

    30S

    c. Aspek Proses

    Teknik yang digunakan dalam perancangan ini adalah teknik cetak saring / sablon,

    yaitu teknik dengan acuan cetak yang terbuat dari kain monyl yang dilapisi obat afdruk,

    sehingga ketika dilakukan penyinaran, bagian-bagian yang tidak kena sinar secara

    langsung akan berlubang yang nantinya dilewati tinta cetak dan yang akan tercetak dalam

    proses pencetakan, teknik ini dapat mencetak desain yang rumit, halus, dan rapat. teknik

    ini dapat menjangkau detail detail yang rumit. Teknik cetak saring yang nampaknya

    hanya merupakan penimbulan gambar atau tulisan dari balik screen tetapi bila

    diperhatikan secara keseluruhan ternyata melibatkan berbagai unsur kegiatan satu sama

    lain berkaitan. Selain itu teknik cetak saring memunculkan kesan modern, teknik tersebut

    dipilih dengan pertimbangan untuk menghemat waktu dan biaya produksi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Hal pertama yang dilakukan adalah membuat sketsa di atas kertas, kemudian

    dilakukan proses scan. Proses selanjutnya sketsa diolah kembali di komputer (mengolah

    warna dan memperbaiki bentuk sketsa) dengan menggunakan program corel draw dan

    photoshop. Kemudian dilakukan proses pecah warna yaitu memisahkan antara warna satu

    dengan warna lainnya, setelah itu cetak film yang sudah final diatas kertas kalkir atau

    mika agar motifnya tampak lebih tajam dan proses selanjutnya adalah pengerjaan teknik

    tersebut.

    C. Kriteria Desain

    Dalam perancangan produk ini lebih mengarah kepada produk masal, karena

    pasar yang dituju adalah pasar umum, yang berfungsi sebagai penyampai pesan berdasar

    sebuah tema serta untuk melestarikan cerita rakyat Indonesia. Produk yang diciptakan

    menampilkan desain yang berbeda dari desain yang ada di pasar saat ini. Dengan

    mengolah karakter visual dengan disertai kalimat pesan dari cerita tersebut dapat

    membuat produk ini memiliki nilai lebih dari produk lain.

    Dengan pertimbangan proses perancangan yang matang, diharapkan produk ini

    bisa diterima di masyarakat dan menjadi alternatif pilihan dalam berpenampilan, tidak

    hanya untuk saat ini tapi untuk saat-saat yang akan datang.

    D. Pemecahan Desain

    1. Bentuk visual

    Setelah konsep desain dan kriteria desain ditentukan maka perlu adanya

    pemecahan desain yang tepat. Secara visual bentuk perancangan tekstil akan dibuat

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    dengan desain yang lebih imajinatif. Bentuk tampilan visual berupa motif ilustrasi dan

    panel yang menggambarkan makna atau nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat.

    Desain terdiri dari terdiri dari motif utama yang mewakili isi dari cerita dan disertai

    dengan elemen pendukungnya, motif utama ditampilkan sebagai pusat perhatian (center

    of interest), sedangkan elemen pendukungnya untuk menyeimbangkan motif utama.

    Warna yang digunakan untuk perancangan produk ini disesuaikan dengan masing-masing

    cerita yang diangkat. Pada perancangan ini juga memperhatikan komposisi yang

    seimbang antara motif dan warnanya. Motif di diaplikasikan pada bahan kain kaos katun

    dan menggunakan teknik cetak saring / sablon.

    2. Penjelasan teknik

    Teknik yang digunakan dalam perancangan ini adalah teknik cetak saring /

    sablon, yaitu teknik dengan acuan cetak yang terbuat dari kain monyl yang dilapisi obat

    afdruk, sehingga ketika dilakukan penyinaran, bagian-bagian yang tidak kena sinar secara

    langsung akan berlubang yang nantinya dilewati tinta cetak dan yang akan tercetak dalam

    proses pencetakan, teknik ini dapat mencetak desain yang rumit, halus, dan rapat. Teknik

    ini dipilih dengan pertimbangan untuk menghemat waktu dan biaya.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    BAB IV

    VISUALISASI DESAIN

    Perancangan desain dibuat berdasarkan ide dasar dari cerita rakyat dan lebih

    mengutamakan unsur estetik dan cerita. Perancangan desain 1 sampai 6 merupakan

    perwujudan dari ide dasar yang diolah dengan mempertimbangkan unsur-unsur desain

    dan komposisi. Desain dibuat dalam bentuk ilustrasi karena ingin menampilkan suatu

    adegan utama dalam sebuah cerita, motif tersebut kemudian diterap pada pakaian remaja.

    Berdasarkan pengumpulan data maka dapat di analisa tentang kendala dan

    pemecahannya. Kendala yang dihadapi adalah proses cetak saring dilakukan secara

    manual karena setiap warna pada motif harus dicetak satu per satu sesuai dengan warna

    yang digunakan, cat sablon mudah pecah, motif blok penuh akan membuat kain menjadi

    lebih kaku, dan hasil cetakan kadang tidak rapi. Kendala lain yang dihadapi adalah proses

    produksi pakaian yang membutuhkan waktu lebih lama karena membuat pakaian dengan

    model dan jenis yang berbeda-beda sehingga tidak semua konveksi pakaian mampu

    mengerjakan dengan cepat. Pemecahan kendala tersebut dapat diatasi dengan

    menghindari penggunaan banyak warna untuk teknik blok agar tidak boros screen,

    menggunakan obat-obatan sablon yang berkualitas agar tidak mudah pecah, selektif

    terhadap motif yang diblok atau menggunakan teknik raster; perlu ketelitian dan kehati-

    hatian dalam mencetak gambar agar hasil cetakan pas dan rapi dan untuk produksi

    pakaian membuat model dan jenis yang hampir sama agar menghemat waktu.

    32

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    A. Desain 1 ASAL MULA HURUF JAWA

    Pada suatu hari datanglah seorang arif bernama Aji Saka dari Hindustan. Aji

    Saka disertai dua orang abdinya pergi melawat ke tanah Jawa menjelajahi masuk kota

    dan desa. Kedatangannya ke tanah Jawa bermaksud menyebarkan ilmu pengetahuan.

    Suatu ketika ia bersama kedua abdinya ke negara Medang, tetapi dalam

    perjalanannya mereka bertiga singgah ke pegunungan Kendeng. Aji Saka berkata pada

    Sembada, abdinya :Sembada!!! Besok saya akan ke Medang dan keris ajiku ini saya

    tinggal disini. Kupercayakan keris ini kepadamu. Siapapun yang datang meminta, jangan

    kau beri. Bila aku memerlukan akan ku ambil sendiri, ingatlah pesanku ! hati-hatilah!

    Tinggalah kau disini! Jangan pergi, sebelum aku kembali. Bantulah aku dengan doa!

    Saya ke Medang tidak untuk berperang tetapi untuk bersilaturahmi.

    Sesampainya Aji Saka di negeri Medang ia ingin bertemu dengan Sang Prabu dan

    mengabdi kepadanya. Akan tetapi keinginan Aji Saka diragukan oleh sang patih, karena

    Sang Prabu gemar makan daging manusia dan ditakuti oleh seluruh penduduk, hingga

    seluruh penduduk banyak yang mengungsi. Namum pada akhirnya sang patih tertegun

    melihat sikap baik Aji Saka. Memang Aji Saka seorang pemuda yang bijaksana, lagi

    tampan.

    Sewaktu makan, Aji Saka mengubah dirinya menjadi seorang anak-anak yang

    cantik. Sang Prabu sangat sangat melihat penampilan Aji Saka seperti itu. Anak-anak itu

    ditimangnya. Saat menimang tersebut, Sang Prabu sangat bernafsu untuk melahapnya.

    Tetapi Aji Saka yang sakti dengan cekatan memegang bibir atas dan bibir bawah Sang

    Prabu, lalu disobeklah mulut raja Medang hingga meninggal. Setelah itu Ajisaka diangkat

    menjadi pemimpin negara Medang.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Di bawah pemerintahan raja Aji Saka, negara Medang mengalami masa kejayaan.

    Rakyat hidup dengan tenteram. Di kemudian hari teringatlah Aji Saka akan kerisnya.

    Kemudian ia menyuruh Dora untuk mengambil keris yang dititipkan kepada Sembada di

    pegunungan Kendeng. Sesampai ditempat, keduanya asyik berbicara melepas rindu.

    Kemudian Dora menyampaikan maksud kedatangannya yaitu diperintah Aji Saka untuk

    mengambil kerisaji milik tuannya tersebut. Mendengar maksud Dora, dengan tegas

    Sembada menolaknya, dan berkata :Pesan tuanku Aji Saka,bahwa keris aji ini tidak

    boleh diberikan kepada siapapun. Bila tuanku memerlukan ia pasti akan datang sendiri

    untuk mengambilnya. Dan lagi aku tidak boleh meninggalkan tempat ini sebelum tuanku

    datang!. Demikian pula Dora merasa bahwaia mendapat tugas dari tuannya Aji Saka. Ia

    tidak mengada-ada. Kedua abdi tersebut saling mempertahankan perintah Aji Saka,

    keduanya tidak mau mengalah. Maka terjadi percekcokan. Salah paham menjadi berlarut-

    larut, akhirnya terjadilah baku hantam diantara keduanya. Kedua abdi tersebut adu

    kekuatan, kepandaian dan kesaktian. Namun dari adu kesaktian tersebut mengakibatkan

    keduanya tewas. Mereka masing-masing mempertahankan perintah tuannya. Lebih baik

    mati daripada mengkhianati perintah tuannya.

    Dengan kematian kedua abdi setia tersebut, Aji Saka menciptakan huruf-huruf

    untuk mengabadikan kesetiaan dua abdi dalam melaksanakan tugas. Huruf Jawa tersebut

    dikenal dengan Carakan. Susunan huruf Jawa tersebut sebagai berikut :

    ha na ca ra ka

    da ta sa wa la

    pa dha ja ya nya nga

    ma ga ba tha nga

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Hana caraka = ada utusan

    Data sawala = pada bertengkar

    Padha jayanya = sama saktinya

    Maga bathanga = mati bersama

    Tulisan Jawa tersebut mempunyai makna : ada dua orang utusan, mereka terlibat dalam

    pertengkaran. Keduanya sama-sama sakti dan akhirnya keduanya mati.

    Berdasarkan cerita diatas maka tampilan visual desain 1 menampilkan tentang

    pertengkaran dua orang abdi Ajisaka dalam mempertahankan amanat dari tuannya. Aji

    Saka kemudian menciptakan huruf-huruf untuk mengabadikan kesetiaan dua abdi dalam

    melaksanakan tugas.

    Motif utama berupa perkelahian dua orang abdi dalam mempertahankan amanat

    tuannya. Sedangkan elemen pendukungnya huruf aksara Jawa yang disusun mengelilingi

    motif utama agar terkesan kejadian tersebut terbingkai. Warna yang ditampilkan yaitu:

    hitam dan abu-abu. Untuk desain ini menggunakan bahan cardet 20S. Penerapan motif

    utama dan unsur pendukungnya ditempatkan di depan (bagian dada), karena motif ini

    dibuat besar maka membutuhkan tempat yang lebih lebar untuk penerapannya.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Desain 1

    Gambar 3. Desain depan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Gambar 4. Foto karya

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    B. Desain 2 TIMUN EMAS

    Dahulu kala di Jawa Tengah ada seorang janda yang sudah tua. Mbok Rondo

    namanya. Pekerjaannya hanya mencari kayu di hutan. Sudah lama sekali mbok Rondo

    ingin memiliki seorang anak. Tapi dia hanya seorang janda miskin, lagipula sudah tua.

    Mana mungkin bisa mendapatkan anak.

    Pada suatu hari sehabis mencari kayu di hutan, mbok Rondo duduk beristirahat

    sambil mengeluh seandainya ia memiliki anak, beban hidunya akan menjadi agak ringan

    karena ada yang membantunya bekerja. Tiba-tiba bumi bergetar, seperti ada gempa. Di

    depan mbok Rondo muncul raksasa bertubuh besar dan wajahnya menyeramkan, mbok

    Rondo sangat takut melihatnya. Kemudian raksasa tersebut berkata pada mbok Rondo

    :Hai mbok Rondo, apa kamu menginginkan anak ? aku bisa mengabulkan

    keinginanmu, kata raksasa itu dengan suara keras. Mbok rondo masih bingung namun

    ketakutannya sudah mulai menghilang.

    Raksasa tersebut dapat mengabulkan permintaan mbok Rondo untuk memberinya

    anak akan tetapi ketika usia anak tersebut sudah enam belas tahun mbok Rondo harus

    segera menyerahkan anak tersebut kepada raksasa dan akan dijadikan santapannya.

    Karena mbok Rondo sangat ingin menginginkan anak maka ia pun tanpa pikit panjang

    menyetujui syarat dari raksasa tersebut.

    Biji mentimun diberikan kepada mbok Rondo dan memintanya untuk segera

    menanam benih tersebut di halaman belakang rumahnya. Setiap hari mbok Rondo harus

    menyirami biji mentimun tersebut. Dan setelah dua minggu kemudian, tanaman tersebut

    berbuah dan buahnya sangat lebat. Diantara sekian banyak buah mentimun yang tumbuh,

    ada satu buah yang sangat besar dan warnanya kekuningan. Apabila tertimpa sinar

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    matahari buah tersebut mengkilau seperti emas. Mbok Rondo sangat tertarik dengan buah

    mentimun yang besar itu, ia memetiknya dan membawanya pulang. Sesampainya

    dirumah, mbok Rondo mengambil pisau dan dengan hati-hati ia membelahnya. Lalu

    muncullah seorang bayi perempuan yang cantik. Mbok Rondo sangat gembira dan

    menamakan bayi mungil itu Timun Emas.

    Suatu hari ketika mbok Rondo sedang menjahit baju untuk Timun Emas, tiba-tiba

    bumi berguncang pertanda raksasa datang. Dan benar saja raksasa itu muncul utnuk

    meminta Timun Emas dijadikan santapannya. Kemudian mbok Rondo menyuruh Timun

    Emas untuk pergi lewat pintu belakang dengan membawa bungkusan dari sang pertapa.

    Akhirnya raksasa tersebut sangat marah dan melihat Timun Emas yang sedang melarikan

    diri. Tanpa berkata-kata lagi raksasa itu langsung mengejar Timun Emas. Karena terus

    menerus berlari maka Timun Emas mulai merasakan lelah. Dalam keadaan terdesak ia

    teringat akan bungkusan yang ia bawa, dengan cepat ia taburkan jarum dan terasi

    disekitarnya. Akhirnya Timun Emas pun berhasil lolos dari kejaran raksasa tersebut.

    Berdasarkan cerita diatas maka tampilan visual desain 2 menampilkan tentang

    adegan pengejaran si Timun Emas oleh raksasa ditengah hutan. Sedangkan elemen

    pendukungnya berupa siluet pohon dan daun yang menggambarkan kejadian di hutan.

    Warna yang ditampilkan yaitu: hitam, hijau, coklat dan kuning. Untuk desain ini

    menggunakan bahan cardet 20S. Penerapan motif ditempatkan di depan dan belakang,

    motif (motif utama dan unsur pendukungnya) diletakkan didepan karena menggambarkan

    kejadian pengejaran timun emas oleh raksasa. Sedangkan penempatan motif di belakang

    berupa visual raksasa dan timun emas tanpa elemen pendukung siluet pohon dan daun.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Desain 2

    Gambar 5. Desain bagian depan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Gambar 6. Desain bagaian belakang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Gambar 7. Foto karya

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    C. Desain 3 MALIN KUNDANG

    Dahulu di Padang Sumatera Barat tepatnya di perkampungan Pantai Air Manis

    ada seornag janda bernama Mande Rubayah. Ia memiliki seorang anak laki-laki bernama

    Malin Kundang. Malin sangat disayang oleh ibunya, karena sejak kecil Malin Kundang

    sudah ditinggal mati oleh ayahnya.

    Malin dan ibunya tinggal di perkampungan nelayan. Ibunya sudah tua dan ia

    hanya bekerja sebagai penjual kue. Pada suatu hari Malin jatuh sakit, tubuhnya mendadak

    panas sekali. Mande sangat bingung karena Malin tidak pernah jatuh sakit seperti itu.

    Mande berusaha untuk mengobati Malin dengan mendatangkan tabib. Nyawa Malin

    hampir melayang waktu itu dan akhirnya dapat diselamatkan berkat usaha keras ibunya.

    Ketika sudah dewasa Malin pamit kepada ibunya untuk pergi merantau. Pada saat

    itu memeang ada kapal besar yang merapat di Pantai Air Manis. Dengan berat hati

    Mande Rubayah mengijinkan anaknya pergi. Malin dibekali dengan nasi berbungkus

    daun pisang sebanyak tujuh bungkus. Hari-hari berlalu terasa lambat bagi Mande

    Rubayah. Setiap pagi dan sore Mande memandang ke laut dengan berdoa agar Malin

    Kundang selamat dalam bekerja. Jika ada kapal yang datang merapat ia selalu

    menanyakan kabar tentang anaknya. Tetapi semua awak kapal atau nahkoda tidak pernah

    memberikan jawaban yang memuaskan. Malin tak pernah menitipkan barang atau pesan

    apapun kepada ibunya. Itulah yanng dilakukan Mande Rubayah setiap hari selama

    bertahun-tahun. Tubuhnya semakin tua dimakan usia.

    Pada suatu hari Mande mendapat kabar dari nahkoda yang dulu membawa Malin,

    bahwa sekarang Malin telah menikah dengan seorang gadis cantik putri seorang

    bangsawan kaya raya. Ia turut gembira mendengar kabar itu. Ia selalu berdoa agar

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    anaknya selamat dan segera kembali menjenguknya. Namun hingga berbulan-nulan sejak

    ia mendengar kabar tersebut Malin belum juga datang menengoknya. Namun ia yakin

    bahwa pada suatu hari Malin akan kembali.

    Harapannya Mande Rubayah terkabul karena pada suatu hari yang cerah dari

    kejauhan tampak sebuah kapal yang indah berlayar menuju pantai. Kapal itu sangat

    megah dan bertingkat-tingkat. Orang kampung mengira kapal itu milik seorang sultan

    atau seorang pangeran. Mereka menyambutnya dengan sangat gembira. Ketika kapal itu

    mulai merapat, tampak sepasang muda mudi berdiri di anjungan. Pakaian mereka

    berkilauan terkena sinar matahari. Wajah mereka cerah dihiasi senyum, dan mereka

    nampak bahagia karena disambut dengan meriah.

    Mande Rubayah ikut berdesakan melihat dan mendekati kapal. Jantungnya

    berdebaran keras. Dia sangat yakin sekali bahwa lelaki muda itu adalah anak

    kesayangannya, Malin Kundang. Lalu Mande Rubayah dengan cepat menghampiri Malin

    dan langsung memeluk Malin erat-erat seolah takut kehilangan anaknya lagi. Namun

    Malin kundang tidak mau mengakui bahwa wanita itu Ibunya. Tersentaklah hati ibunya

    hingga ia berdoa pada sang kuasa agar ditunjukkan kebesaranNya. Tak berselang

    beberapa lama ditengah lautan kapal yang ditumpangi Malin Kundang tersebut dihempas

    angin badai yang sangat besar hingga memporak-porandakan seisi kapal beserta

    penumpangnya.

    Tampilan visual desain 3 menampilkan tentang kutukan seoranng ibu kepada

    anaknya yang durhaka, yang tidak mau mengakui keberadaan ibunya. Visual kapal yang

    diterjang ombak besar menjadi motif utama dan visual siluet tokoh seorang ibu tua

    sebagai background dari keadaan yang terjadi. Warna yang ditampilkan yaitu: biru tua,

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    biru muda, merah, hitam dan abu-abu. Untuk desain ini menggunakan bahan cardet 20S.

    Penerapan motif ditempatkan di depan bagian bawah.

    Desain 3

    Gambar 8. Desain bagian depan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Gambar 9. Foto karya

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    D. DESAIN 4 JAKA TARUB DAN DEWI NAWANG WULAN

    Jaka Tarub adalah seorang pemuda gagah yang memiliki kesaktian. Ia sering

    keluar masuk hutan untuk berburu maupun menimba ilmu. Ketika suatu hari di malam

    bulan purnama ia memasuki hutan, dari kejauhan ia mendengar sayup-sayup suara wanita

    yang sedang bercanda. Terdorong oleh rasa penasaran, Jaka Tarub berjalan mencari arah

    menuju suara-suara itu. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah danau yang sangat indah

    di tengah hutan, beserta 7 orang wanita yang sangat cantik sedang mandi dan bercanda

    ria. Dengan mengendap-ngendap, Jaka Tarub berjalan mendekat. Kemudian ia

    menemukan pakaian wanita-wanita tersebut yang tergeletak berserakan. Setelah memilih,

    ia mencuri salah satunya dan menyembunyikannya.

    Beberapa saat pun berlalu dan para bidadari sudah hendak kembali ke khayangan.

    6 dari mereka memakai pakaian dan kain mereka, lalu terbang ke langit malam. Barulah

    Jaka Tarub mengerti kalau wanita-wanita itu adalah para bidadari khayangan. Namun

    seorang bidadari tertinggal di danau. Karena kehilangan pakaiannya ia tidak bisa kembali

    ke langit dan kemudian menangis tersedu-sedu di tengah danau yang sepi tersebut.

    Tampilan visual desain 4 menampilkan tentang adegan Jaka Tarub sedang

    mencuri baju seorang bidadari kahyangan yang bernama Nawang Wulan. Dalam adegan

    tersebut Jaka tarub bersembunyi dibalik pohon untuk mengawasi kegiatan para bidadari

    yang kebingungan mencari salah satu selendang milik Nawang Wulan yang hilang.

    Kemudian ke enam bidadari pergi terbang ke kahyangan dengan meninggalkan Nawang

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Wulan sendirian di danau. Warna yang ditampilkan yaitu: hijau, merah, hitam dan biru.

    Untuk desain ini menggunakan bahan cardet 20S. Penerapan motif ditempatkan di depan

    bagian tengah.

    Desain 4

    Gambar 10. Desain bagian depan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Gambar 11. Foto karya

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    E. DESAIN 5 ROWO PENING

    Konon, hiduplah seorang bocah yang karena kesaktiannya di kutuk seorang

    penyihir jahat. Akibatnya, bocah itu memiliki luka di sekujur tubuh dengan bau yang

    sangat tajam dan amis. Luka itu tak pernah kering. Jika mulai kering, selalu saja muncul

    luka-luka baru, disebabkan memar. Baru Klinting berubah menjadi seorang anak kecil

    yang mempunyai luka disekujur tubuhnya, dan lukanya menimbulkan bau amis. Baru

    Klinting berjalan-jalan di desa tersebut, dan melihat anak-anak didesa itu sedang

    bermain. Muncullah keinginan dihatinya untuk bergabung, namun anak-anak tersebut

    menolak kehadiran Baru Klinting dan memaki-makinya dengan ejekan. Baru Klinting

    pun pergi. Ditengah jalan, perutnya mulai lapar, dan Baru Klinting mendatangi salah satu

    rumah dan meminta makan. Saat itu Baru Klinting pun kembali di tolak bahkan di maki-

    maki.

    Desa tersebut adalah desa yang makmur, namun penduduk di Desa itu sangatlah

    angkuh. Sampai suatu hari ada seorang Janda tua (Nyai) yang baik dan mau menampung

    dan memberi makan Baru Klinting. Setelah selesai makan, Baru Klinting berterimakasih

    kepada Nyai, sambil berkata, "Nyai, kalau Nyai mendengar suara kentongan, Nyai harus

    langsung naik ke perahu atau lisung ya?", kemudian Nyai tersebut menjawab "Iya".

    Ketika Baru Klinting sedang di perjalanan meninggalkan komunitas tersebut,

    Baru Klinting bertemu dengan anak-anak yang sering menghinanya dan langsung

    mengusir Baru Klinting dengan kata-kata kasar. Tak terima dengan perlakuan itu, ia pun

    langsung menancapkan sebatang lidi yang kebetulan ada di sana. Lalu dengan wajah

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    berang ia pun bersumpah, bahwa tak ada seorang pun yang sanggup mengangkat lidi ini,

    kecuali dirinya.

    Satu persatu mulai berusaha mencabut lidi yang di tancapkan Baru Klinting,

    namun anak-anak tidak ada yang bisa mencabutnya. Sampai akhirnya orang-orang

    dewasa yang berusaha mencabut lidi tersebut. Namun hasilnya TETAP TIDAK BISA!

    Akhirnya Baru Klinting sendiri yang menarik lidi tersebut, karena hanya dia yang bisa

    mencabutnya (mengingat bahwa dia sakti). Saat itupun keluarlah air dari tanah bekas lidi

    itu menancap, airnya sangat deras keluar dari tanah, dan terjadilah banjir bandang di Desa

    Rawa Pening dan menewaskan seluruh masyarakat di desa itu, kecuali Nyai.

    Setelah lidi tersebut lepas, Baru Klinting langsung membunyikan kentongan

    untuk memperingati Nyai. Akhirnya Nyai yang sedang menumbuk padi segera masuk ke

    lesung, dan selamatlah dia. Nyai menceritakan kejadian ini kepada penduduk2 desa

    tetangganya dan Baru Klinting kembali menjadi ular dan menjaga desa yang telah

    menjadi rawa tersebut.

    Tampilan visual desain 5 menampilkan tentang adegan nenek tua yang menaiki

    lesung ketika terjadi banjir bandang. Banjir bandang tersebut terjadi setelah Baru Klinting

    berhasil mencabut sebatang lidi yang ditancapkan di tanah. Warna yang ditampilkan

    yaitu: biru, hijau, hitam dan coklat. Untuk desain ini menggunakan bahan cardet 20S.

    Penerapan motif ditempatkan di depan dan belakang bagian bawah.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Desain 5

    Gambar 12. Desain bagian depan dan belakang.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Gambar 13. Foto karya

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    F. DESAIN 6 BANDUNG BONDOWOSO

    Ada seorang putri Jawa yang cantik bernama Roro Jonggrang. Roro Jonggrang

    dengan kecantikan yang sangat terkenal di daratan adalah anak perempuan dari Prabu

    Baka, seorang raja yang jahat.

    Suatu hari, seorang pemuda tampan dengan kekuatan super alami bernama

    Bandung Bondowoso mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Saat melihat kecantikan

    Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso langsung jatuh cinta dan ingin menikahinya.

    Sementara, Roro Jonggrang masih merasa sedih atas kematian ayahnya. Ia tidak

    ingin menikahi Bandung karena Bandung telah membunuh ayahnya. Tetapi ia sangat

    takut dengan Bandung. Jadi ia menolaknya dengan ramah, ia membuat suatu cara. Saya

    akan menikahimu tetapi kamu harus membangun seribu candi dalam satu malam sebagai

    hadiah pernikahan. pinta Roro Jonggrang. Bandung pun menyetujuinya.

    Dengan bantuan dari kekuatan gaib, Bandung Bondowoso mulai membangun

    candi. Mendekati tengah malam, pekerjaannya hampir terselesaikan. Roro Jonggrang

    mengetahui hal tersebut dan berfikir,Apa yang harus saya lakukan? Bandung lebih

    pintar daripada saya. Saya akan kalah melawannya.

    Tiba-tiba ia mendapat sebuah ide. Ia membangunkan semua wanita di istana dan

    meminta mereka untuk membuat suara berisik menggiling padi supaya ayam-ayam jantan

    akan berfikir ini telah pagi.

    Bandung bondowoso frustasi karena ia gagal menyelesaikan candi ke seribu.

    Putri itu menipuku! dengan murka ia mengutuk Roro Jonggrang,Kamu telah berbuat

    curang. Sekarang candi ke seribu adalah kau!

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    Seketika, putri itu berubah menjadi sebuah patung. Mengetahui hal ini, Bandung

    Bondowoso kecewa dan ia pergi ke negeri yang jauh. Kemudian, orang-orang menyebut

    Candi Prambanan dan patung sang putri, Patung Roro Jonggrang.

    Tampilan visual desain 6 menampilkan tentang adegan Bandung Bondowoso

    yang sangat marah karena keberhasilan Roro Jonggrang menggagalkan usahanya

    mendirikan seribu candi dalam satu malam. Warna yang ditampilkan yaitu: abu-abu,

    hitam, merah dan coklat. Untuk desain ini menggunakan bahan combed 30S. Penerapan

    motif ditempatkan di d