ceremai farmakognosi
DESCRIPTION
FARMTRANSCRIPT
JURNAL ILMIAHFARMAKOGNOSI
CEREMAIPhyllanthus acidus(L.) Skeells
KELOMPOK 10
Fakultas FarmasiInstitut Ilmu KesehatanBHAKTI WIYATA KEDIRI2014
JURNAL ILMIAHFARMAKOGNOSI
CEREMAIPhyllanthus acidus(L.) Skeells
KELOMPOK 10
1. Eli Norma Sari ( 10112050 )2. Elisa Galuh Setyorini( 10112087 )3. Mega Anggun ( 10112045 )4. Tri Wahyu Ningsih ( 10112079 )
Fakultas FarmasiInstitut Ilmu KesehatanBHAKTI WIYATA KEDIRI2014
CEREMAIPhyllanthus acidus(L.) Skeells
Nama umumIndonesia:Ceremai, cereme
Inggris:Otaheite gooseberry, malay gooseberry
Melayu:Cermai
Thailand:Ma-yom
KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: EuphorbialesFamili:EuphorbiaceaeGenus:PhyllanthusSpesies:Phyllanthus acidus(L.) Skeells
Kerabat DekatSeligi,Kimalaka,Meniran
Deskripsi Pohon ini berasal dari India, dapat tumbuh pada tanah ringan sampai tanah berat dan tahan akan kekurangan sampai kelebihan air. Ceremai banyak ditanam orang di halaman, di ladang dan di tempat lain sampai ketinggian 1.000 m dpl Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi +/- 10 m. Akar tunggang. Batang aerial, berkayu, silindris, tegak, warna cokelat kotor, bagian dalam solid, kulit tebal, permukaan kasar, percabangan simpodial. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), warna hijau muda, bentuk bulat telur, panjang 2 - 7 cm, lebar 1,5 - 2 cm, helaian daun tipis tegar, ujung runcing, pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), tidak memiliki daun penumpu, permukaan halus, tidak pernah meluruh Bunga majemuk, bentuk tandan (racemus), muncul di sepanjang batang dan cabang, kelopak berbentuk bintang (stellatus), mahkota berwarna merah muda Buah batu (drupa), bulat, panjang 1,2 - 1,5 cm, warna kuning muda, bentuk dengan biji bulat pipih, berbiji 4 - 6, berwarna cokelat muda, rasanya asam Perbanyaan Generatif (biji), Vegetatif okulasi)
Metode-Metode Ekstraksi Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair (Ditjen POM, 2000). Hasil dari ekstraksi disebut dengan ekstrak yaitu sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Ditjen POM, 1995). Untuk ekstraksi Farmakope Indonesia menetapkan bahwa sebagai cairan penyari adalah air, etanol, dan etanol-air atau eter. Penyarian pada perusahaan obat tradisional masih terbatas pada penggunaan penyari air, etanol, atau etanol-air (Ditjen POM, 1986).
Ekstraksi dengan menggunakan pelarut terdiri dari 2 cara, yaitu:
a. Cara dingin Ekstraksi menggunakan pelarut dengan cara dingin terdiri dari: Maserasi Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak), terus-menerus sampai diperoleh ekstrak (perkolat).
b. Cara panas Ekstraksi menggunakan pelarut dengan cara panas terdiri dari: Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur kamar (40-50oC). Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air (bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98oC) selama waktu tertentu (15-20 menit). Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama (30 menit) dan temperatur sampai titik didih air (Ditjen POM, 2000).
Kandungan Kimia Tumbuhan Kandungan kimia daun ceremai adalah saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol (Hutapea, J.R., 1994).
Khasiat Tumbuhan Daun Ceremai berkhasiat untuk mengobati kanker (Dalimartha dan Agriwidya,1999; Saputra, K., et al, 2000; Hariana, H.A., 2007) selain itu juga berkhasiat mengobati batuk berdahak, menguruskan badan, mual, dan sariawan. Sedangkan kulit berkhasiat mengatasi penyakit asma dan sakit kulit. Biji berkhasiat untuk mengobati sembelit serta mual akibat perut kotor (Dalimartha dan Agriwidya, 1999).