ceramah nida

2
Assalamualaikum Wr.Wb. Hadirin yang dimuliakan Allah.. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karen rahmat dan hidayahnya kita bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafia Shalawat beserta salam semoga tetap terlimpah curah kepada junjunan kita abi !uhammad SAW" kepada keluarganya" para sahabatnya dan tak lupa kepada kita sekalian umatnya yang insya Allah selalu taat dan patuh kepada segala ajarannya. Amin ya #ab Hadirin yang berbahagia.. Pada kesempatan ini saya akan memaparkan sedikit ilmu saya tentang $munisasi Perspektif $slam. %ita tahu bahwa sekarang sedang maraknya kaum anti-&aksin menggem gemborkan tentang tidak perlunya $munisasi dan &aksin untuk anak" dengan berbagai m statement mereka berhasil menghasut para orangtua sehingga cakupan imunisasi kian b Akibatnya penyakit yang sudah hampir berhasil dieradikasi muncul kembali. Akhir-akh banyak kita saksikan di tele&isi kasus difteri" campak dan lainnya mewabah"ini dik orang tua belum paham dan lebih mudah percaya pada penjelasan kaum anti&aksin yang pakar ahlinya. 'anyak kaum muslim menolak &aksin dan imunisasi karena digunakannya en(yme tripsin dari babi sehingga terjadi salah kaprah akibatnya mereka banyak meny bahwa imunisasi untuk anak mereka tidak perlu karena $!) is AS$. Siapa yang salah* !ereka* %ita sebagai tenagamedis* Pemerintah* Atau kaum anti&aksin* Tak perlu saling menyalahkan" mari kita cari tahu sama-sama kebenaranny $slam memberi kebebasan dalam hal tekhnik pencegahan sesuai dengan perkembang teknologi yang ada saat itu. $slam tidak pernah membatasi kemajuan teknologi" namun memberi batasan atau rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar. Panduan terhadap pence penyakit dalam Al-+ur,an dan hadist" diantaranya perintah #asulullah SAW sebagai b aga dan perhatikan lima hal sebelum datang lima hal berikutnya. Sehat sebelum saki sebelum tua" kaya sebelum miskin" lapang sebelum sempit" hidup sebelum mati./ Sebua menyatakan"/ bila terjadi wabah di suatu tempat"maka penduduk setempatdilarang meninggalkan daerahnya dan orang luar dilarang berkunjung sampai wabah ber

Upload: nidapuspitaayu

Post on 07-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

imunisasi

TRANSCRIPT

Assalamualaikum Wr.Wb.

Hadirin yang dimuliakan Allah..Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya kita bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.Shalawat beserta salam semoga tetap terlimpah curah kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan tak lupa kepada kita sekalian selaku umatnya yang insya Allah selalu taat dan patuh kepada segala ajarannya. Amin ya Rabbalalamin.Hadirin yang berbahagia..Pada kesempatan ini saya akan memaparkan sedikit ilmu saya tentang Imunisasi dalam Perspektif Islam. Kita tahu bahwa sekarang sedang maraknya kaum anti-vaksin menggembar-gemborkan tentang tidak perlunya Imunisasi dan vaksin untuk anak, dengan berbagai macam statement mereka berhasil menghasut para orangtua sehingga cakupan imunisasi kian berkurang, Akibatnya penyakit yang sudah hampir berhasil dieradikasi muncul kembali. Akhir-akhir ini banyak kita saksikan di televisi kasus difteri, campak dan lainnya mewabah,ini dikarenakan para orang tua belum paham dan lebih mudah percaya pada penjelasan kaum antivaksin yang bukan pakar ahlinya. Banyak kaum muslim menolak vaksin dan imunisasi karena digunakannya enzyme tripsin dari babi sehingga terjadi salah kaprah akibatnya mereka banyak menyatakan bahwa imunisasi untuk anak mereka tidak perlu karena IMUN is ASI. Siapa yang salah? Mereka? Kita sebagai tenaga medis? Pemerintah? Atau kaum antivaksin? Tak perlu saling menyalahkan, mari kita cari tahu sama-sama kebenarannya. Islam memberi kebebasan dalam hal tekhnik pencegahan sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada saat itu. Islam tidak pernah membatasi kemajuan teknologi, namun hanya memberi batasan atau rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar. Panduan terhadap pencegahan penyakit dalam Al-Quran dan hadist, diantaranya perintah Rasulullah SAW sebagai berikut, Jaga dan perhatikan lima hal sebelum datang lima hal berikutnya. Sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, hidup sebelum mati. Sebuah hadist menyatakan, bila terjadi wabah di suatu tempat, maka penduduk setempat dilarang meninggalkan daerahnya dan orang luar dilarang berkunjung sampai wabah berlalu. Inilah konsep isolasi daerah wabah yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sejak dahulu. Mukmin yang kuat lebih disukai Allah SWT daripada mukmin yang lemah. Q.S 8: 60 Dan persiapkanlah kekuatan semaksimal mungkin dalam menghadapi musuh-musuhmu. Dari beberapa hadits dan ayat Al-Quran tersebut di atas kita dapat melihat bahwa Islam sangat menganjurkan aspek pencegahan terhadap penyakit. Karena biaya yang dikeluarkan untuk aspek pencegahan akan jauh lebih murah dibandingkan dengan pengobatan penyakit. Permasalahan yang menimbulkan salah kaprah tentang vaksin adalah proses pembuatannya yang dituding haram. Sebagian besar orang tua mengira bahwa proses pembuatan vaksin itu seperti orang membuat puyer. Bahan-bahan yang ada semua dicampur jadi satu, termasuk yang mengandung babi, kemudian digerus menjadi vaksin. Hal semacam ini adalah persepsi keliru mengenai proses pembuatan vaksin di era modern ini. Bila prosesnya demikian sudah tentu hokum vaksin haram. Namun sebenarnya proses pembuatan vaksin di era modern ini amatlah kompleks. Ada beberapa tahapan dan tidak ada proses seperti menggerus puyer tadi. Enzyme tripsin babi digunakan sebagai katalisator untuk memecah protein menjadi peptide dan asam amino yang menjadi bahan makanan kuman. Kuman tersebut setelah dibiakkan kemudian dilakukan fermentasi dan diambil polisakaridanya sebagai antigen bahan pembentuk vaksin. Selanjutnya dilakukan proses purifikasi, yang mencapai pengenceran 1: 67.5 milyar kali sampai akhirnya terbentuk produk vaksin. Pada hasil akhir sama sekali tidak terdapat bahan-bahan yang mengandung babi baik secara langsung maupun tidak. Dengan demikian isu bahwa vaksin mengandung babi menjadi sangat tidak relevan dan isu semacam itu muncul karena persepsi yang keliru pada tahapan proses pembuatan vaksin. Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan fatwa halal terhadap vaksin meningitis yang pada proses pembuatannya menggunakan katalisator dari enzyme tripsin babi.Hadirin yang dirahmati Allah..Berdasarkan pemaparan tadi dapat kita simpulkan bahwa sudah seharusnya kita sebagai tenaga medis Islami turun tangan,meluruskan hal-hal yang keliru tentang vaksin dan imunisasi ini, menjelaskan keraguan para orangtua tentang vaksin dan imunisasi. Ingatlah mencegah lebih baik daripada mengobati. Sekian ceramah dari saya, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf atas segala kekurangannya. Wassalamualaikum Wr.Wb.