nida rahmawati daur ulang kertas bekas

25
1 A. JUDUL PROGRAM “MENINGKATKAN NILAI EKONOMI KERTAS BEKAS (KB) MENJADI KERTAS ASTURO BERWARNA (KAB) DALAM MEWUJUDKAN MISI KONSERVASI” B. LATAR BELAKANG MASALAH Kertas merupakan salah satu komoditi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di dunia. Hampir setiap hari masyarakat membutuhkan kertas, baik anak-anak, dewasa maupun orang tua. Sebagian besar bahan baku kertas berasal dari serat kayu hutan. Dengan demikian bertambah banyak masyarakat memakai kertas, makin banyak pohon yang harus ditebang untuk dijadikan pulp (bubur) calon kertas. Sebagai gambaran kasar, untuk menghasilkan 1 ton serat asli pulp kimia diperlukan sekitar 1,5 ton kayu. Jadi dapat dibayangkan apabila penggunaan kertas hanya dipenuhi oleh serat asli maka akan berdampak langsung pada kelestarian lingkunganmhidup. Hal tersebut dapat memicu adanya efek rumah kaca (global warming). Kebutuhan kertas di Indonesia dalam jangka waktu sepuluh tahun dari 782.420 ton kertas mencapai angka 3.119.970 ton kertas. Dari semua kertas yang dikonsumsi tersebut hanya sebagian kecil yang kembali ke pabrik untuk didaur ulang karena terjadi benturan kepentingan dengan penggunaan lain oleh masyarakat. Namun demikian bukan berarti kertas yang tidak kembali ke pabrik kertas tersebut sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat. Kertas bekas yang tidak termanfaatkan akan bermuara ke Tempat Pembuangan Akhir

Upload: niken-sunarsih

Post on 17-Sep-2015

38 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Kewirausahaan

TRANSCRIPT

A. JUDUL PROGRAMMENINGKATKAN NILAI EKONOMI KERTAS BEKAS (KB) MENJADI KERTAS ASTURO BERWARNA (KAB) DALAM MEWUJUDKAN MISI KONSERVASIB. LATAR BELAKANG MASALAHKertas merupakan salah satu komoditi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di dunia. Hampir setiap hari masyarakat membutuhkan kertas, baik anak-anak, dewasa maupun orang tua. Sebagian besar bahan baku kertas berasal dari serat kayu hutan. Dengan demikian bertambah banyak masyarakat memakai kertas, makin banyak pohon yang harus ditebang untuk dijadikan pulp (bubur) calon kertas. Sebagai gambaran kasar, untuk menghasilkan 1 ton serat asli pulp kimia diperlukan sekitar 1,5 ton kayu. Jadi dapat dibayangkan apabila penggunaan kertas hanya dipenuhi oleh serat asli maka akan berdampak langsung pada kelestarian lingkunganmhidup. Hal tersebut dapat memicu adanya efek rumah kaca (global warming).Kebutuhan kertas di Indonesia dalam jangka waktu sepuluh tahun dari 782.420 ton kertas mencapai angka 3.119.970 ton kertas. Dari semua kertas yang dikonsumsi tersebut hanya sebagian kecil yang kembali ke pabrik untuk didaur ulang karena terjadi benturan kepentingan dengan penggunaan lain oleh masyarakat. Namun demikian bukan berarti kertas yang tidak kembali ke pabrik kertas tersebut sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat. Kertas bekas yang tidak termanfaatkan akan bermuara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal tersebut dapat menambah volume sampah dan dapat memperpendek umur TPA itu sendiri. Padahal disisi lain, kertas bekas tersebut dapat didaur ulang menjadi usaha produk yang menghasilkan profit tinggi bagi masyarakat termasuk mahasiswa.Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru. Tujuan daur ulang untuk mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi barang yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan, dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Daur ulang dijadikan sebagai salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk atau material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dan dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama. Hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda.Daur ulang juga berarti sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Seperti kertas bekas banyak didapatkan di lingkungan masyarakat menjadi tumpukan sampah. Saat mendengar kata sampah mungkin yang ada dibenak kita adalah benda kotor yang tidak berguna. Namun anggapan seperti itu tidak selalu benar. Bahwasannya sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang yang bernilai jual dan menguntungkan. Daur ulang sampah dapat menciptakan misi konservasi yang dapat mencegah pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan adanya global warming. Salah satunya adalah daur ulang kertas bekas (KB) menjadi kertas asturo berwarna (KAB). Bahan untuk membuat kertas daur ulang dapat berupa sampah koran, kardus dan kertas bekas lainya.KAB (Kertas Asturo Berwarna) merupakan usaha yang ramah lingkungan, selain itu juga dapat menekan jumlah bahan baku asli kertas dan dapat meminimalkan jumlah penebangan pohon untuk memenuhi kebutuhan kertas itu sendiri. Usaha ini sangat menarik karena dapat menciptakan sesuatu benda baru yang bermanfaat tentunya dengan modal yang tidak terlalu besar karena bahan baku utamanya adalah sampah kertas. Program memanfaatkan dan mendaur ulang kertas ini menjadi KAB dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi masyarakat termasuk mahasiswa. Ditambah dengan tekstur daur ulang kertas yang unik dan indah menjadikan potensial dan daya tarik tersendiri bagi konsumen.KAB banyak dibutuhkan di lingkungan masyarakat terutama bagi para pelajar. KAB dibutuhkan sebagai bahan utama dalam mengerjakan tugas. Selain itu juga dapat dijadikan atau diolah lagi menjadi kreativitas lain yang lebih inovatif, seperti kerajian tangan. Oleh sebab itu proposal yang berjudul MENINGKATKAN NILAI EKONOMI KERTAS BEKAS (KB) MENJADI KERTAS ASTURO BERWARNA (KAB) DALAM MEWUJUDKAN MISI KONSERVASI diharapkan dapat terwujudnya misi konsevasi dan terutama usaha ini dapat terus berkembang menjadi peluang usaha yang bernilai ekonomis tinggi.C. RUMUSAN MASALAHDari latar belakang masalah di atas perumusan masalah yang diambil dari program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan ini adalah :1. Bagaimana mendaur ulang kertas bekas menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai tinggi.2. Bagaimana cara memasarkan produk KAB (Kertas Asturo Berwarna).3. Bagaimana analisa dari bisnis KAB.D. TUJUANTujuan dari program kreatifitas mahasiswa kewirausahhaan ini adalah sebagai berikut:1. Meminimalkan bahan baku asli kertas yang berasal dari serat pohon, sehingga dengan mendaur ulang kertas bekas dapat menekan jumlah penebangan pohon di hutan dan menyelamatkan dunia.2. Meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis kertas bekas.3. Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha mahasiswa.4. Mengembangkan kreatifitas dan ketrampilan mahasiswa dalam mendaur ulang kertas bekas.5. Menciptakan lapangan usaha baru yang berkelanjutan dan menciptakan kemandirian mahasiswa.6. Menciptakan misi konservasi

E. LUARAN YANG DIHARAPKANa. Aspek EkonomiProgram ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis kertas bekas dan menjadi pendapatan bagi mahasiswa serta masyarakat setempat. Dengan ketersediaan bahan baku yang mudah dan harganya yang relatif murah dapat menekan harga jual produk yang ditawarkan,sehingga hal ini dapat menjadikan penghemat bagi konsumen dan potensial dalam pemasarannya.b. Aspek KetenagakerjaanProgram ini diharapkan menjadi lapangan usaha baru bagi mahasiswa dan masyarakat serta mampu merekrut tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran. Usaha ini juga sebagai pengembangan kreatifitas dan ketrampilan mahasiswa dalam memanfaatkan kertas bekas menjadi produk yang bernilai tinggi..c. Aspek lingkunganKAB (Kertas Asturo Berwarna) merupakan usaha yang ramah lingkungan, selain itu juga dapat menekan jumlah bahan baku asli kertas dan dapat meminimalkan jumlah penebangan pohon untuk memenuhi kebutuhan kertas itu sendiri. Dengan pelayanan dan motif produk yang berbeda dari kertas asturo biasanya diharapkan usaha ini dapat terus berkembang dan menimbulkan permintaan yang tinggi sehingga dapat berkembang secara terus-menerus dan membuka cabang-cabang baru di tempat lain.F. KEGUNAANDalam program ini mempunyai dua kegunaan, yaitu :1. Bagi Mahasiswa :Dengan adanya program ini mahasiswa dapat mengimplementasikan rencana bisnis yang telah dibuat untuk diterapkan dalam kehidupan nyata. Mahasiswa juga dapat mengembangkan kreatifitas dan ketrampilan mengolah kertas bekas menjadi produk yang bermanfaat dengan nilai guna yang tinggi dan menghasilkan profit.2. Bagi Masyarakat :Dengan adanya program ini diharapkan bisa menjadi lapangan usaha baru yang terus berkembang sehingga dapat merekrut banyak tenaga kerja dan mengatasi masalah pengangguran serta meningkatkan pendapatan masyarakat.G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA1. Jenis dan Nama Produk, Krakteristik ProdukProduk yang dibuat dalam program ini adalah daur ulang kertas bekas menjadi produk kertas baru yang berbeda. Kertas tersebut diberi nama KAB (Kertas Asturo Berwarna). Karakteristik produk ini berupa kertas asturo berbagai warna dan dengan motif atau corak yang berbeda-beda.2. Keunggulan KABKertas asturo berwarna yang terbuat dari daur ulang kertas bekas ini merupakan ramah lingkungan sehingga aman dikonsumsi semua kalangan yang membutuhkannya. Kertas asturo ini mempunyai keunggulan warna yang alami ramah lingkungan serta mempunyai motif dan corak yang berbeda-beda. Sehingga mempunyai daya tarik bagi konsumen tersendiri.Selain itu daur ulang kertas bekas ini mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk bergaya hidup konservasi. Produsen tidak harus mengeluarkan biaya mahal dan dapat memanfaatkan sampah kertas bekas menjadi suatu prodak yang baru dan dapat menjadi peluang usaha yang bernilai ekonomis tinggi.3. Keterkaitan dengan Produk Lain Termasuk Perolehan Bahan BakuKAB (Kertas Asturo Berwarna) ini hampir sama dengan kertas asturo lain yang sudah ada. Hal yang membedakannya hanya bahan baku pembuatan KAB. Kertas asturo biasanya menggunakan bahan baku pulp dari kayu sehingga lama kelamaan dapat merusak lingkungan akibat dari banyaknya pohon yang ditebang. Sedangkan KAB ini menggunakan bahan dasar dari sampah kertas bekas yang banyak terdapat dimanapun tempat. Program ini mempunyai banyak manfaat diantaranya dapat mengurangi sampah yang ada dilingkungan masyarakat, mencegah terjadinya global warming dan menciptakan misi konservasi.H. ANALISIS PASAR1) Profil KonsumenTarget konsumen dari produk KAB adalah semua lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua, karena kertas banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Target konsumen utama adalah bagi konsumen yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar, karena dapat digunakan sebagai bahan utama dalam mengerjakan tugas yang membutuhkan KAB. Dapat dijadikan konsumen sebagai kreativitas lain yang lebih inovatif dari KAB, seperti kerajinan-kerajinan tangan (kartu ucapan, mading dan lain-lain).2) Potensi dan Segmen PasarDengan semakin gencarnya slogan Back to nature , masyarakat lebih tertarik untuk mengkonsumsi bahan-bahan alami demi menjaga kesehatan, hal ini bisa menjadi sebuah potensi dan peluang yang cukup besar bagi KAB untuk diterima di pasar. Usaha ini sangat menarik teksturnya cantik sehingga dikenal dengan art paper. KAB tersebut dapat digunakan sebagai bahan pengerjaan tugas dan KAB juga dapat dijadikan bahan untuk membuat kerajinan tangan. Modal pembuatan KAB tidak terlau besar karena bahan baku utamanya adalah sampah kertas.Konsumen atau pasar yang dituju untuk produk ini masih universal atau umum karena produk ini bisa dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat mulai anak-anak hingga dewasa, terutama para pelajar. Sehingga diharapkan potensi pasar terhadap KAB ini sangat besar. 3) Pesaing dan Peluang PasarPesaing dari usaha ini adalah produk kertas asturo lainnya yang lebih dahulu beredar di pasaran. Usaha ini memiliki peluang yang sangat besar mengingat semakin meningkatnya sampah kertas dilingkungan masyarakat dan semakin banyak pencemaran lingkungan juga semakin banyak pohon yang ditebang. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya daur ulang sehingga mempunyai daya tarik tersendiri terhadap KAB yang dapat menciptakan istilah go green.4) Media Promosi yang akan DigunakanTerdapat beberapa alternatif untuk mempromosikan KAB agar lebih dikenal oleh masyarakat umum dan menjadi pilihan produk konsumsi kertas asturo yang ramah lingkungan, banyak warna dan dengan motif yang berbeda-beda. Diantaranya melalui pamflet, spanduk, brosur, demonstrasi dan iklan melalui media cetak dan elektronik. Media promosi ini terlebih dahulu menyadarkan masyarakat akan pentingnya lingkungan, dan hidup konservasi. Sehingga masyarakat akan menggunakan bahan produk daur ulang yang dapat mengurangi global warming. 5) Target atau Rencana Penjualan Rencana penjualan dari KAB ini adalah sebagai berikut:1 hari= 100 unit1 bulan 30x100 unit = 3000 unit 1 tahun 12x3000 unit = 36000 unitHarga yang ditawarkan yaitu Rp.1000,00/unit Target penjualan 90% dari total produksi, yaitu 32400 unit per tahun.6) Strategi Pemasaran yang Akan DiterapkanStrategi pemasaran yang digunakan dalam usaha pengembangan KAB ini menggunakan analisis pemasaran yaitu. :a. Kebijaksanaan ProdukUsaha ini bergerak dalam produksi barang yaitu produk KAB (kertas Asturo Berwarna) yang terbuat dari KB (Kertas Bekas).b. Kebijaksanaan HargaHarga yang ditawarkan kepada konsumen yaitu Rp.1000,00/unit. c. Kebijaksanaan PromosiMedia promosi yang digunakan adalah melalui pamflet, spanduk, brosur, iklan di media massa, penyuluhan-penyuluhan lingkungan sehat dan lain-lain sebagainya. d. Kebijaksanaan DistribusiDistribusi hasil produksi kepada konsumen dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui kerjasama dengan koperasi, mini market, kos dan toko perlengkapan alat tulis disekitar tempat usaha. Dan apabila usaha ini sudah berkembang, maka jangkauan distribusi akan diperluas.

I. METODE PELAKSANAANa. Tahap Persiapan1. Persiapan tempatUsaha pengolahan kertas bekas ini dilaksanakan di gang Cokro No.7 RT 04 RW 03, Banaran, Gunung Pati, Semarang2. Persiapan alat dan bahana. Bahan Baku, Bahan Penolong dan Peralatan yang Digunakan16

Bahan baku dan penolong yang digunakan adalah :1. 2. Kertas bekas3. Pewarna4. Air5. Daun6. Kelopak bunga7. Cat hias Peralatan yang digunakan adalah :1. 2. Blender3. Bingkai cetakan dengan screen kain kasa4. Bingkai cetakan tanpa screen5. Ember6. Papan kayu7. Kain katun8. Spons9. Meja10. Baskom11. Batako/batu12. Setrikab. c. Pasokan Bahan BakuPerolehan bahan baku yaitu kertas bekas tergolong mudah karena kertas banyak digunakan dilingkungan masyarakat. Perolehan bahan baku diperoleh dari daerah Kudus, Semarang dan daerah lainnya. Adanya faktor lokasi bahan baku yang dekat dengan tempat usaha memungkinkan tersedianya bahan baku selama proses produksi berlangsung. 3. Tahap persiapan danaDana yang dibutuhkan adalah dana untuk penggunaan peralatan, bahan-bahan, dana sewa dan membeli tempat. Gambaran umum perolehan dana diperoleh dari: Dana dari dikti: Rp. 12.500.000.00 Dana dari sronsor: Rp.-b. Tahap pelaksanaanPelaksanaan pengolahan dilaksnakan ditempat yang sudah ditetapkan. Waktu pelaksanaan dilakukan di waktu kosong atau waktu dimana tidak ada jadwal kuliah agar tidak mengganggu proses belajar.Proses pembuatan daur ulang KB menjadi KAB adalah sebagai berikut :1. Robek kecil-kecil kertas bekas dan kemudian rendam di air yang sudah diberi pewarna alami selama satu hari2. Setelah direndam kemudian blender kertas sampai seperti bubur3. Tuangkan kedalam baskom yang sudah berisi air kemudian diaduk4. Letakan spons diatas meja, lalu taruh kain katun yang sudah dibasahi diatasnya5. Saring campuran (jangan terlalu tebal) dibaskom dengan memakai bingkai cetakan dengan screen.6. Setelah itu letakan diatas spons yang sudah dilapisi kain dengan pisisi terbalik, kemudisn gosok sedikit screenya dan angkatlah dengan hati hati.7. Tutup dengan kain yang sudah dibasahi.8. Sesudah beberapa lapis, press dengan menaruh papan besar diatasnya dan beri pemberat batako atau batu9. Biarkan selama sekitar satu jam agar airnya berkurang. Sebelum diangkat pastikan sudah cukup kering.10. Angkatlah sepasang demi sepasang dan jemur di tempat yang panas11. Kemudian sepasang demi sepasang disetrikadan dibuka innya pelan-pelan.Proses pemberian motif dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:1. Cara tempelanSebelum menutup campuran bubur kertas dengan kain yang sudah dibasahi, tempelkan bunga-bunga atau daun-daun diatasnya.2. Cara campuranKetika memblender kertas rendaman , tambahkan bunga, rumput atau bahan alami lain yang akan memberikan warna dan pola khusus.3. Cara pressKetika sedang mengepress kertasnya, taruhlah daun atau sesuatu yang bermotif bagus. Taruhlah papan diatasnya dan berilah pemberat.c. Tahap pemasaranPemasaran produk dilaksanakan dengan mempromosikan di toko perlengkapan sekolah, di koprasi, di kost dan tempat yang memungkinkan terdapat banyak konsumen.d. EvaluasiSetelah melaksanakan program selama jangka waktu yang ditetapkan maka diadakannya evaluasi agar dapat memperbaiki program-program yang sudah ada.J. JADWAL KEGIATANJadwal kegiatan Program Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan telah dirinci dan ditetapkan sebagai berikut :Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu dibagi menjadi perminggu mulai bulan Januari hingga bulan Mei.Nama KegiatanBulan Ke-1Bulan Ke-2Bulan Ke-3Bulan Ke- 4Bulan Ke-5

12341234123412341234

Persiapan Tempat

Persiapan Peralatan

Persiapan Bahan

Pembuatan Produk

Evaluasi produk

Promosi

Pemasaran

Evaluasi kegiatan

K. RANCANGAN BIAYA1. Investasi Awal yang DiperlukanNama BahanBanyakHarga Satuan(Rp)Jumlah(Rp)Umur ekonomisPenyusutan/Tahun (Rp)

Biaya investasi

Peralatan:

Blender2500.000.001.000.000.005 tahun 200.000

Ember430.000.00120.000.005 tahun 24.000

Baskom420.000.0080.000.00 5 tahun 16.000

Meja2200.000.00400.000.004 tahun 100.000

Papan kayu430.000.00120.000.001 tahun 120.000

Pembuatan Bingkai cetakan dengan screen dan tanpa screen4 50.000.00200.000.001 tahun 200.000

Batako atau batu25000.0010.000.0010 tahun 1000

Setrika2300.000.00600.000.0010 tahun60.000

Kain katun10100.000.00 1.000.000.001 tahun 1.000.000

Spons210.000.0020.000.001 tahun20.000

Total investasi Awal3.550.000

Total penyusutan1.741.000

Biaya Produksi perbulan:

Kertas bekas 50 kg10.000.00500.000

Pewarna Alami 20 kg 20.000.00400.000

Air30 kg2000.0060.000

Kelopak bunga10 kg5000.0050.000

Daun10 kg 3000.0030.000

Cat hias5 pack10.00050.000

Pengemas300.000

Biaya BBM --200.000

Beban pemasaran500.000

Beban lain-lain200.000

Total Biaya Produksi Perbulan :2.290.000

Total biaya investasi4.031.000

2. Penentuan Harga Pokok PenjualanKertas bekas 500.000.00

Pewarna alami400.000.00

Air 60.000.00

Kelopak bunga Daun 50.000.00 30.000.00

Cat hiasPengemas Biaya BBM 50.000,00300.000.00200.000.00

Jumlah 1.590.000.003. Laporan Laba/RugiRencana Laporan Laba Rugi perbulanTotal Penjualan= Rp. 3.000.000.00HPP = Rp. 1.590.000.00 Laba Bersih = Rp. 1.410.000,00

Analisis Kelayakana. Break Event Point (BEP)BEP dalam satu bulan dapat dihitung sebagai berikut : BEP Harga Produksi =Total Biaya Volume Produksi = 3.990.000 3000= 1.330Artinya, pada tingkat harga sebesar Rp 1.330 usaha ini berada pada titik impas.

BEP Volume produksi= Total Biaya Harga = 3.990.000 2000= 1.995Artinya, pada jumlah volume produksi 1.995 bungkus kemasan perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugianb. B/C Ratio B/C Ratio = Hasil penjualan Total biaya Operasional = 5.400.000 3.990.000= 1,353B/C Rasio>1 maka usaha ini layak untuk dijalankan. Artinya, setiap satuan biaya yang dikeluarkan diperoleh hasil penjualan sebesar 1,353 kali lipat.

c. Return on Investment (ROI)ROI= Keuntungan Total Biaya

= 1.410.000,00 3.990.000,00=35,33%Artinya, usaha ini layak untuk dikembangkan karena setiap pembiayaan sebesar Rp 100,00 diperoleh keuntungan sebesar Rp 35,33

d. Payback Period (PP)PP= Keuntungan +Penyusutan x 100% Jumlah Modal Investasi = 1.410.000 + 1.741.000 x 100% 3.550.000= 88,76%Berdasarkan analisis kelayakan di atas, maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan. Jadi gambaran usaha yang direncanakan benar-benar menjadi profit untuk menjamin peluang usaha.

L. LAMPIRAN1. Biodata Ketua Pelaksana ProgramNama Lengkap: Nida RahmawatiTempat, Tanggal Lahir: Kudus, 13 November 1993NIM: 6411412096Fakultas/Jurusan/Prodi: FIK/ Ilmu Kesehatan Masyarakat/ S - 1Perguruan Tinggi: Universitas Negeri SemarangAlamat Rumah: Kaliwungu RT 07 RW 01 Kaliwungu KudusAlamat email: [email protected] No. HP: 085741266277Ketua Pelaksana,

Nida RahmawatiNIM 64114121142. Biodata Anggota Pelaksana ProgramAnggota Pelaksana INama Lengkap: Lailatul QodriyahTempat, Tanggal Lahir: Semarang, 08 Maret 1994NIM: 6411412117Fakultas/Jurusan/Prodi: FIK/ Ilmu Kesehatan Masyarakat/ S - 1Perguruan Tinggi: Universitas Negeri SemarangAlamat Rumah: Pongangan RT:01/01,Gunungpati,Semarang.Alamat email: [email protected]. HP: 085727495449

Anggota I,

Lailatul QodriyahNIM 4211410013Anggota Pelaksana IINama Lengkap: Niken SunarsihTempat, Tanggal Lahir: Sragen, 04 Agustus 1994NIM: 6411412114Fakultas/Jurusan/Prodi: FIK/ Ilmu Kesehatan Masyarakat/ S - 1Perguruan Tinggi: Universitas Negeri SemarangAlamat Rumah: Jenggrik Rt 24 Purwosuman Sidoharjo SragenAlamat email: [email protected]. HP: 085741132832

Anggota II,

Niken SunarsihNIM 6411412114Anggota Pelaksana IIINama Lengkap: Agung Ifnu PrakosoTempat, Tanggal Lahir: Pemalang, 03 Desember 1991NIM: 6101410007Fakultas/Jurusan/Prodi: FIK/ PJKR/S-1Perguruan Tinggi: Universitas Negeri SemarangAlamat Rumah: jln. Bandwasa No.6, Pemalang 52354Alamat email: [email protected]. HP: 085742498808

Anggota III,

Agung Ifnu PrakosoNIM 61014100073. Biodata Dosen PembimbingNama Lengkap: Mardiana, S.KM, M.SiNIDN: 0020048004TTL: Bogor, 20 April 1980Alamat Rumah: Perum Puri Gemah Sentosa, Jl. Pandan Wangi IIA SemarangAlamat e-mail: [email protected]. HP: 081225206480Jabatan/ Golongan: Penata Muda/ IIIAKeahlian: Kesehatan MasyarakatRiwayat Pendidikan:1. S1 Kesehatan Masyarakat UNDIP Tahun 20042. S2 Magister Ilmu Gizi Tahun 2011

Mengetahui,

Mardiana, S.KM, M.SiNIDN 0020048004