cbd-tht

13
STATUS ILMU PENYAKIT THT I. IDENTITAS PENDERITA Nama : Ny.P Umur : 25 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Tembalang, Semarang Tanggal Periksa : 8 Agustus 2012 II. ANAMNESIS Keluhan Utama : Bersin berulang Riwayat Penyakit sekarang Pasien datang ke poli THT RSUD kota Semarang dengan keluhan bersin-bersin sejak 2 hari yang lalu. Keluhan bersin-bersin ini sering muncul di pagi hari, sekali serangan bersin sebanyak 5 kali. Pasien juga mengaluh keluar cairan encer dari hidung (pilek) dan hidung terasa gatal. Keluhan tersebut muncul setelah pasien bersih-bersih rumah. Pasien juga mengeluh Nafsu makan menurun dan susah tidur. Demam, batuk disangkal pasien. Nyeri tenggorok dan nyeri menelan juga di sangkal. Sebelumnya pasien belum pernah berobat. Riwayat Penyakit Dahulu Sakit sama seperti ini : (-) Riwayat alergi : makanan (-), obat (-), debu (+)

Upload: monicamartadill3898

Post on 05-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

STATUSILMU PENYAKIT THTI. IDENTITAS PENDERITANama:Ny.PUmur:25 tahunJenis Kelamin:PerempuanAlamat:Tembalang, SemarangTanggal Periksa:8 Agustus 2012 II. ANAMNESISKeluhan Utama:Bersin berulang Riwayat Penyakit sekarangPasien datang ke poli THT RSUD kota Semarang dengan keluhan bersin-bersin sejak 2 hari yang lalu. Keluhan bersin-bersin ini sering muncul di pagi hari, sekali serangan bersin sebanyak 5 kali. Pasien juga mengaluh keluar cairan encer dari hidung (pilek) dan hidung terasa gatal. Keluhan tersebut muncul setelah pasien bersih-bersih rumah. Pasien juga mengeluh Nafsu makan menurun dan susah tidur. Demam, batuk disangkal pasien. Nyeri tenggorok dan nyeri menelan juga di sangkal. Sebelumnya pasien belum pernah berobat.

Riwayat Penyakit DahuluSakit sama seperti ini: (-)Riwayat alergi: makanan (-), obat (-), debu (+)Hipertensi: (-)Diabetes Melitus: (-)Asma: (-)Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat alergi: Di keluarga ada yang sakit seperti iniHipertensi: (-)Diabetes Melitus: (-)Asma: (-)

Riwayat Sosial EkonomiPasien seorang karyawan toko dengan perekonomian keluarga cukup. III. PEMERIKSAAN FISIKA. Status Generalisata Kesadaran: composmentis Aktivitas: normoaktif Kooperatif: kooperatif Status gizi: baikB. Status LokalisKANANKIRITELINGA Auricula Oedem(-)(-) Tragus Pain(-)(-) Nyeri tarik(-)(-) Pre Auricula Nyeri tekan(-)(-) Nyeri ketok(-)(-) Retro Auricula Nyeri tekan(-)(-) Nyeri ketok(-)(-) Canalis Externa Hiperemis(-)(-) Discharge(-)(-) Serumen(-)(-) Lain-lain(-)(-) Membran Tympani Warna putih mutiaraputih mutiara Reflek cahaya(+)(+) Perforasi(-)(-) Lain-lain(-)(-)HIDUNG DAN SINUSKANAN KIRI Pemeriksaan luar Sinus Frontal Nyeri tekan(-)(-) Nyeri ketok(-)(-) Sinus Ethmoidalis Nyeri tekan(-)(-) Nyeri ketok(-)(-) Sinus Maksilaris Nyeri tekan(-)(-) Nyeri ketok(-)(-) Rhinoskopi Anterior Discharge bening,encerbening,encer Mukosa hiperemis hiperemis Konka Hipertropi (+)(-) Hyperemia (+)(+) Septum deviasi (-)(-) Tumor (-)(-) Lain-lain(-)(-) Rhinoskopi Posterior Post nasal drip:tidak dilakukan Konka superior:tidak dilakukan Torus tubarius:tidak dilakukan Fossa rossenmulleri:tidak dilakukan

FARING Orofaring Palatum: merah muda Arcus laring: simetris, merah muda Mukosa: merah muda Tonsil Ukuran: T1-T1 Warna: merah muda Permukaan: licin Kripta: tidak melebar Detritus: (-) Membran: (-) Lain-lain: (-) Peritonsil: (-) Lain-lain: (-)

IV. RINGKASANAnamnesaPasien dengan keluhan bersin-bersin sejak 2 hari yang lalu, keluhan muncul tiap pagi hari setelah bersih-bersih rumah. Pasien mengeluh pilek dan hidung terasa gatal. Hidung juga tersumbat.

Pemeriksaan fisik Telinga: dbnHidung:Discharge bening, encer (kanan-kiri)Mukosa hiperemis (kanan-kiri)Konka hipertrofi kanan (+) kiri (-)Konka hiperemis kanan (+) kiri (-)

V. DIAGNOSIS BANDINGDD anatomi hidungDD patologi Radang

VI. DIAGNOSISRhinitis Alergi

VII. TERAPINon medikamentosa: menghindari kontak dengan alergen penyebabMedikamentosa: antihistamin generasi 2 (non sedatif) Dekongestan (tidak untuk jangka panjang)

VIII. PROGNOSISQuo ad vitam: ad bonam Quoa ad fungsionam: ad bonamQuo ad sanationam : ad bonam

IX. DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN

PengertianRhinitis Alergi adalah penyakit peradangan yang di sebabkan oleh reaksi alergi pada pasien-pasien yang memiliki atopi, yang sebelumnya sudah tersensitisasi atau terpapar dengan alergen.Rhinitis Alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin, keluarnya cairan dari hidung, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hiung terpapar dengan alergen yang mekanisme ini di perantarai oleh IgE (WHO ARIA tahun 2001).

Etiologi Rhinitis Alergi adalah penyakit peradangan yang diawali oleh dua tahap sensitasi yang diikuti oleh reaksi alergi, reaksi alergi terdiri dari dua tahap : Immediate phase allergic reactionBerlangsung sejak kontak dengan alergen hingga 1 jam setelahnya. Late phase allergic reactionReaksi yang berlangsung pada 2 hingga 4 jam dengan puncak 6-8 jam setelah pemaparan dan dapat berlangsung hingga 24 jam. Berdasarkan masuknya alergen dibagi atas : Alergen inhalan, yang masuk bersama dengan udara pernafasan, misalnya debu, tungau, serpihan epitel dari bulu binatang sert jamur. Alergen kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa, misalnya bahan kosmetik atau perhiasan.

Manifestasi klinis Bersin berulang-ulang, terutama setelah bangun tidur pada pagi hari (umumnya bersin lebih dari 6 kali) Hidung tersumbat Hidung meler, cairan yang keluar dari hidung meler yang di sebabkan alergi biasanya bening dan encer, tetapi dapat menadi kental dan putih keruh atau kekuning-kuningan jika berkembang menjadi infeksi hidung atau infeksi sinus. Hidung gatal dan juga sering disertai gatal pada mata, telinga, tenggorok. Badan menjadi lemah dan tidak bersemangat.

Pemeriksaan DiagnostikDiagnosis rinitis alergika berdasarkan pada keluhan penyakit, tanda fisik dan uji laboratorium. Keluhan pilek berulang atau menetap pada penderita dengan riwayat keluarga atopi atau bila ada keluhan tersebut tanpa adanya infeksi saluran nafas atas merupakan kunci penting dalam menegakan diagnosis rinitis alergika. Uji laboratorium yang penting adalah pemeriksaan in vivo dengan uji kulit goresan (prick test), IgE total, IgE spesifik dan pemeriksaan eosinofil pada hapusan mukosa hidung. Penatalaksanaan Terapi yang paling ideal adalah dengan menghindari kontak dengan alergen penyebab Penggunaan obat antihistamin atau dengan dekongestan oral. Tidakan operasi (konkotomi) dilakukan jika tidak berhasil dengan cara diatas. Penggunaan imunoterapi. Komplikasi Polip hidung Otitis media Sinusitis kronikPembahasan : Gejala klinis yang khas adalah terdapatnya serangan bersin yang berulang-ulang terutama pada pagi hari, atau bila terdapat kontak dengan sejumlah debu. Sebenarnya bersin adalah mekanisme normal dari hidung untuk membersihkan diri dari benda asing, tetapi jika bersin sudah lebih dari lima kali dalam satu serangan maka dapat di duga ini adalah gejala rhinitis alergi. Gejala lainya adalah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak. Hidung tersumbat dan gatal.

Kesimpulan :Rhinitis Alergi adalah penyakit peradangan yang di sebabkan oleh reaksi alergi pada pasien-pasien yang memiliki atopi, yang sebelumnya sudah tersensitisasi atau terpapar dengan alergen. reaksi alergi terdiri dari dua tahap : Immediate phase allergic reactionBerlangsung sejak kontak dengan alergen hingga 1 jam setelahnya. Late phase allergic reactionReaksi yang berlangsung pada 2 hingga 4 jam dengan puncak 6-8 jam setelah pemaparan dan dapat berlangsung hingga 24 jam. Alergen yang dihirup di endapkan di mukosa hindung. Alergen yang larut dalam air berdifusi kedalam epitel, dan pada individu-individu yang kecenderungan atopik secara genetik, memulai produksi imunoglobulin lokal (Ig)E. Pelepasan mediator sel mast yang baru, dan selanjutnya penarika neutrofil, eosinofil, basofil serta limfosit bertanggung jawab atas terjadinya reaksi awal dan reaksi fase lambat terhadap alergen hirupan. Peradangan yang lambat dapat turut serta menyebabkan hiperresponsivitas hidung terhadap rangsangan nonspesifik.

CASE BASED DISCUSSION RHINITIS ALERGI

Di susun oleh : Monica Martadilla 01.208.5718Satya Bayu Dewantara 01.208.5778

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG2012