cbd psikotik

27
CASE BASED DISCUSSION KASUS PSIKOTIK Disusun Oleh : Ade Laksono 030.10.002 Belyn Kelvina Octaviana 030.10.052 Dietha Kusumaningrum 030.10.082 Kartika Hermawan 030.10.149 Meita Kusumo Putri 030.10.174 Riza Tafson 030.10.238 Pembimbing : dr. H. Inu Wicaksana, Sp.KJ(K), MMR KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROYO MAGELANG

Upload: meita1805

Post on 04-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Case psikotik

TRANSCRIPT

Page 1: Cbd Psikotik

CASE BASED DISCUSSION

KASUS PSIKOTIK

Disusun Oleh :

Ade Laksono 030.10.002

Belyn Kelvina Octaviana 030.10.052

Dietha Kusumaningrum 030.10.082

Kartika Hermawan 030.10.149

Meita Kusumo Putri 030.10.174

Riza Tafson 030.10.238

Pembimbing :

dr. H. Inu Wicaksana, Sp.KJ(K), MMR

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA

RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROYO MAGELANG

PERIODE 17 AGUSTUS – 12 SEPTEMBER 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

2015

Page 2: Cbd Psikotik

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. SA

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 34 tahun

Suku : Jawa

Agama : Islam

Pendidikan : D3

Pekerjaan : Tidak ada

Status Pernikahan : Belum menikah

Alamat : Perumahan Bumi Elok Mas RT04/RW07 Pancoran Mas,

Secang, Magelang.

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Alloanamnesis diperoleh dari :

Nama : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 66 tahun

Suku : Jawa

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Pemilik warung

Status Pernikahan : Menikah

Alamat : Perumahan Bumi Elok Mas RT04/RW07 Pancoran Mas,

Secang, Magelang.

Hubungan : Ibu kandung pasien

Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2015 di UPI Pria RSJ Prof. dr.

Soeroyo Magelang.

Alloanamnesis dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2015 di Wisma Baladewa RSJ

Prof. dr. Soeroyo Magelang dan pada tanggal 28 Agustus 2015 di rumah pasien.

Page 3: Cbd Psikotik

A. Keluhan Utama

Pasien marah-marah dan merusak barang sejak 4 bulan yang lalu

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Autoanamnesis :

Delapan tahun yang lalu pasien tidak bisa tidur tiga hari tiga malam karena

merasa semua teman di facebook nya menuliskan status tentang apa yang ada di

pikirannya. Sebelum mengalami kejadian ini, pasien mengaku sangat terbebani

karena selalu ditolak setiap kali melamar kerja. Kemudian pasien mencari

pertolongan ke poli psikiatri RSJS Magelang. Pasien diberi obat namun mengaku

setelah minum obat, keluhannya tidak berkurang, malah pasien merasa lemas

seharian sehingga tidak bisa melakukan aktivitas dan lebih banyak tidur. Karena

hal tersebut pasien menolak minum obat.

Setiap kali penyakitnya kambuh, pasien merasa ada yang masuk ke

pikirannya, merasa orang lain tahu apa yang ia pikirkan, dan melihat pikirannya

disiarkan di TV. Pasien mengatakan bahwa dirinya dikendalikan oleh beberapa

orang, dimana salah satunya adalah orang yang ia kenal dekat. Ketidakmampuan

pasien melawan kekuatan tersebut menjadikan pasien sering jengkel dan

mengamuk. Keinginan dan riwayat mencelakai orang lain dan diri sendiri

disangkal oleh pasien. Ketika berada di keramaian seringkali pasien merasa bahwa

orang-orang memperhatikannya dan ingin mencelakainya. Pasien mengaku pernah

mendengar suara-suara tanpa wujud di telinganya berupa suara dengingan, namun

menyangkal pernah melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh orang lain. Pasien

merasa dengan mengurung diri di kamar, gejala yang dialami lebih cepat hilang.

Kurang lebih empat bulan terakhir, pasien merasa makin kacau dan semakin

merasa bahwa pikirannya bukan milik dirinya lagi. Pasien sulit tidur, tidak nafsu

makan, jarang mandi, dan lebih sering mengamuk. Ketika marah pasien membuang

serta merusak barang yang dimiliki, bahkan pernah mendorong ibunya hingga

terjatuh. Pasien merasa jengkel karena sejak dahulu ibunya sering menjanjikan

sesuatu dan tidak pernah ditepati.

Page 4: Cbd Psikotik

Alloanamnesis :

Menurut keterangan ibunya, pasien mulai mengurung diri di kamar pada tahun

2009. Kejadian ini didahului oleh peristiwa pasien tidak lolos ujian tahap akhir

untuk pekerjaan yang sangat diinginkannya. Pasien memang sudah seringkali

ditolak dalam mencari pekerjaan sejak tahun 2005. Pasien mengatakan bahwa ia

disantet, merasa sering diikuti orang lain dan akan dibunuh sehingga enggan keluar

dari rumah.

Pasien mulai berobat ke dokter jiwa pada tahun 2010 dan ibu pasien merasa

keluhan pasien berkurang. Namun pada tahun 2011 pasien menolak minum obat

dan kontrol ke dokter karena merasa mengantuk terus seharian bila meminum obat.

Setelah putus berobat, gejala pasien menjadi hilang timbul. Bila sedang kumat,

menurut ibunya pasien jadi lebih sering melamun, tidak peduli dengan lingkungan

sekitar, tidak mau makan, jarang mandi, mengurung diri di kamar, dan kadang-

kadang mengamuk tanpa sebab. Ibu pasien seringkali mencampur obat di dalam

makanan pasien karena pasien tidak mau minum obat. Apabila keadaan pasien

sedang membaik, pasien dapat menghasilkan uang dengan membuat iklan di blog

dan bekerja freelance sebagai penerjemah. Pasien merasa senang ketika

mendapatkan uang namun biasanya produktivitas pasien hanya bertahan sebentar

karena pasien ingin memiliki pekerjaan tetap di luar rumah.

Selama empat bulan terakhir pasien sama sekali tidak mengkonsumsi obat.

Frekuensi mengamuknya semakin sering, ditambah dengan merusak barang-barang

di rumah, membakar dan membuang baju-bajunya, tidak mau makan, jarang

mandi, tidak bisa tidur, bahkan pernah menendang ibunya hingga jatuh tanpa

alasan yang jelas. Tiga hari sebelum masuk rumah sakit pasien berkata bahwa ia

takut karena akan dibunuh dan menolak keluar dari rumahnya. Selama mengurung

diri di rumah, pasien tidak menunjukan adanya tanda-tanda sering berbicara sendiri

atau tertawa sendiri.

Page 5: Cbd Psikotik

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Riwayat Gangguan Psikiatri

Selama tahun 2010-2011 pasien kontrol rutin setiap bulan ke poli psikiatri

RSJS Magelang. Pasien diberikan obat salah satunya adalah Risperidone.

Pasien berhenti berobat karena merasa gejalanya tidak berkurang dan tidak

bisa melakukan aktivitas dan lebih banyak tidur setelah meminum obat.

2. Riwayat Gangguan Medis

Pada bulan Mei 2015 pasien pernah dioperasi patah tulang selangka kiri

akibat kecelakaan motor. Riwayat trauma kepala dan kejang disangkal.

3. Riwayat Konsumsi Alkohol dan Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)

Pasien merokok sejak kuliah. Pasien mengaku sering mengkonsumsi alkohol

semasa kuliah. Namun sudah berhenti sejak tahun 2004. Pasien belum pernah

mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Pasien merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Pasien merupakan anak

yang dikehendaki oleh ayah dan ibu pasien. Kondisi ibu saat hamil sehat dan

tidak ada kelainan. Pasien lahir cukup bulan dan ditolong oleh bidan.

2. Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 tahun)

Pasien mendapatkan ASI sampai usia 6 tahun. Pada usia 3 tahun pasien

pernah mengalami kejang demam sebanyak satu kali. Tidak ada data yang

valid mengenai perkembangan psikososial, motorik, kognitif, emosi, dan

komunikasi.

3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)

Sejak kecil pasien sering dimarahi oleh ayahnya dan dicubit oleh ibunya bila

tidak menurut. Waktu kecil pasien lebih dekat dengan ibunya, karena

ayahnya tidak pernah membimbing anak-anaknya sejak kecil. Pasien masuk

Page 6: Cbd Psikotik

sekolah dasar pada usia 6 tahun. Semasa SD pasien selalu menduduki

ranking 3 besar. Pasien memiliki banyak teman dan tidak pernah tinggal

kelas.

4. Riwayat Masa Kanak Akhir (Pubertas) dan Remaja

Pada masa ini pasien lebih senang berdiam diri di rumah dan kurang suka

terlibat dalam kegiatan di luar rumah dengan teman-temannya. Pasien

merupakan orang yang cuek dan tidak memiliki teman akrab. Pasien sering

merasa iri dengan kakak-adiknya karena merasa mereka lebih disayang oleh

orang tuanya. Saat SMA pasien selalu menduduki ranking 3 besar.

5. Riwayat Masa Dewasa

a. Riwayat Pendidikan

Pasien menempuh pendidikan SD, SMP, SMA, dan lulus dari strata

D3 Kehutanan UGM pada tahun 2002 dengan IPK 3,06.

b. Riwayat Pekerjaan

Setelah lulus kuliah, pasien mendapatkan pekerjaan pertamanya pada

tahun 2004 di sebuah supermarket di Jakarta. Pasien bekerja selama 1

tahun kemudian kembali ke kampungnya karena tidak betah hidup di

Jakarta. Setelah resign dari pekerjaannya pasien lebih banyak diam di

rumah dan mendesain iklan di komputer dan menulis blog tentang

tanaman. Pasien juga kadang-kadang bekerja freelance sebagai

penerjemah. Pasien berusaha mencari pekerjaan tetap namun sampai

saat ini selalu ditolak.

c. Riwayat Psikoseksual dan Pernikahan

Pasien menyadari dirinya adalah seorang laki-laki dan selama ini

berpenampilan serta berperilaku sebagaimana seorang laki-laki.

Pasien jarang terlibat atau dekat dengan lawan jenis. Pasien baru

pernah satu kali berpacaran, yaitu ketika kuliah. Hubungannya

berlangsung selama 3 tahun, namun pasien ditinggal menikah oleh

pacarnya pada tahun 2006.

d. Riwayat Pelanggaran Hukum

Pasien tidak pernah berurusan dengan penegak hukum karena

melakukan pelanggaran hukum

Page 7: Cbd Psikotik

e. Riwayat Aktivitas Sosial

Sebelum timbul gangguan, pasien merupakan orang yang aktif

bersosialisasi dan sering berkumpul bersama teman-temannya.

Namun sekarang pasien hanya berdiam diri di rumah dan tidak pernah

terlibat dalam aktivitas sosial apapun di sekitar rumahnya karena

merasa orang-orang di sekitar rumahnya mengucilkan dirinya.

f. Riwayat Kehidupan Beragama

Pasien beragam Islam dan mendapatkan ilmu agama Islam pertama

kali dari orang tuanya. Pasien taat melaksanakan shalat 5 waktu, rajin

mengaji, dan melaksanakan ibadah puasa.

E. Riwayat Keluarga

Tidak ada keluarga yang memiliki gejala yang sama dengan pasien atau pernah

didiagnosis mengalami gangguan jiwa.

Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah

Page 8: Cbd Psikotik

F. Kehidupan Sosial-Ekonomi Sekarang

Pasien tinggal bersama ayah, ibu, adik, adik ipar, dan dua keponakannya.

Kebutuhan sehari-hari dibiayai oleh orang tua dan kakak-kakak pasien. Pasien

memiliki penghasilan yang tidak tetap dari menjadi jasa penerjemah dan membuat

iklan di blog. Keuangan keluarga pasien tergolong cukup untuk kehidupan sehari-

hari.

G. Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupannya

Pasien ingin sembuh dari sakitnya, ingin memiliki pekerjaan tetap, serta ingin turut

serta dalam aktivitas sosial di lingkungannya.

H. Taraf Kepercayaan

Alloanamnesis : Dapat dipercaya

Autoanamnesis : Dapat dipercaya

Grafik Perjalanan Penyakit

Status Mental

Fungsi peran

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015waktu

Page 9: Cbd Psikotik

III. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : Tidak tampak sakit

2. Kesadaran : Compos mentis

3. Tanda Vital

a. Tekanan darah : 120/80 mmHg

b. Nadi : 90x/menit

c. Respirasi : 16x/menit

d. Suhu : 36,3oC

4. Mata : Conjunctiva anemis (-)/(-). Sclera ikterik (-)/(-).

5. Leher : KGB leher dan kelenjar tiroid tidak teraba membesar.

6. Pulmo : Suara nafas vesikuler pada kedua lapang paru. Tidak terdapat

wheezing maupun ronchi.

7. Cor : Bunyi jantung 1 dan 2 reguler. Tidak terdapat murmur maupun gallop.

8. Abdomen : Supel, bising usus 3x/menit. Tidak terdapat nyeri tekan di seluruh

kuadran abdomen.

9. Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas. Tidak terdapat edema

maupun deformitas di keempat ekstremitas.

IV. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

1. Kaku kuduk : Tidak ditemukan

2. Saraf kranialis : Dalam batas normal

3. Motorik

Motorik Kanan KiriEkstremitas atas 5 5Ekstremitas bawah 5 5

4. Sensorik : Sensibilitas dalam batas normal

5. Refleks fisiologis

Refleks fisiologis Kanan KiriBiceps ++ ++Patella ++ ++

6. Refleks patologis

Refleks patologis Kanan KiriHoffman-Tromner (-) (-)Babinski (-) (-)

Page 10: Cbd Psikotik

IV. STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan : Pria, tampak sesuai dengan usia, berpakaian kurang rapi, dan

perawatan diri kurang

2. Kesadaran Neurologis : Compos mentis

Kesadaran Psikologis : Terganggu

Kesadaran Sosial : Terganggu

3. Pembicaran : Ide cerita sedikit, spontan, monoton, intonasi lemah, artikulasi

jelas.

4. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Pasien tampak tegang, mempertahankan

posisi membungkuk dan menunduk serta seringkali meremas-remas jarinya.

5. Sikap terhadap pemeriksa : Indifferent, tidak ada kontak mata.

B. Alam Perasaan

1. Mood : Euthym

2. Afek : Tumpul, inappropriate, stabil, pengendalian cukup, skala diferensiasi

sempit.

C. Gangguan Persepsi

1. Halusinasi : Terdapat riwayat halusinasi auditorik berupa bunyi “berdenging”

2. Ilusi : Tidak ditemukan

3. Depersonalisasi : Tidak ditemukan

4. Derealisasi : Tidak ditemukan

D. Proses Pikir

1. Arus Pikir : Produktivitas cukup, kontinyu, tidak ada hendaya berbahasa

2. Isi Pikir :

Thought insertion (+)

Thought broadcasting (+)

Delusion of control (+)

Waham curiga (+)

Idea of reference (+)

3. Bentuk Pikir : Non-realistik

Page 11: Cbd Psikotik

E. Sensorium dan Kognitif

1. Orientasi W/T/O/S : Baik/Baik/Baik/Baik

2. Daya Ingat Segera/Jangka pendek/Jangka panjang : Baik/Baik/Baik

3. Konsentrasi dan Perhatian : Mudah ditarik, mudah dicantum

4. Kemampuan Membaca dan Menulis : Baik

5. Kemampuan Visuospasial : baik

6. Pikiran Abstrak : Baik

7. Kemampuan Merawat Diri Sendiri : Perawatan diri kurang (pasien jarang

mandi, rambut gondrong dan berantakan)

F. Tilikan : Pasien merasa pikirannya sakit karena sesuatu di luar dirinya (derajat 3)

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Seorang laki-laki berusia 34 tahun dibawa ke IGD RSJ Prof. dr. Soeroyo

Magelang karena marah-marah dan merusak barang.

Selama 4 bulan terakhir pasien tidak minum obat dan sering mengamuk tanpa

sebab, tidak nafsu makan, sulit tidur, mengurung diri di kamar, membuang baju-

bajunya, bahkan menendang ibunya. Pasien mengatakan bahwa ada yang

mengendalikan dirinya dan merasa dirinya akan dibunuh.

Pasien mengaku pernah merasa ada yang masuk dalam pikirannya, melihat

pikirannya disiarkan di TV dan tertulis di status facebook teman-temannya, merasa

orang lain tahu apa yang dia pikirkan, dan sering merasa dibicarakan oleh orang lain.

Pasien juga pernah mendengar suara tanpa wujud berupa dengingan di telinganya.

Terdapat hendaya dalam fungsi peran, sosial, waktu luang, dan merawat diri

pada pasien.

Pada pemeriksaan status mental didapatkan :

Penampilan : kesan perawatan diri kurang

Afek : tumpul dan inappropriate

Gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik

Gangguan isi pikir berupa thought insertion, thought broadcasting, delusion of

control, waham curiga, dan idea of reference.

Tilikan : derajat 3.

Page 12: Cbd Psikotik

VI. FORMULASI DIAGNOSIS

Pada pasien ditemukan sindroma atau pola perilaku atau psikologis yang

bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dalam fungsi

perkerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

pasien mengalami suatu gangguan jiwa, sesuai dengan definisi yang tertera dalam

PPDGJ III.

Pada pemeriksaan status internus dan neurologis, tidak ditemukan kelainan atau

gangguan medis umum yang secara fisiologis dapat menimbulkan disfungsi otak serta

mengakibatkan gangguan mental yang diderita saar ini sehingga adanya gangguan

organik (F00-F09) pada pasien dapat disingkirkan.

Dari anamnesis tidak ditemukan adanya riwayat penggunaan zat psikoaktif yang

dapat menstimulasi atau mendepresi susunan saraf pusat. Ditemukan riwayat

mengkonsumsi alkohol, namun sudah berhenti sejak tahun 2004. Dapat disimpulkan

kemungkinan gangguan mental akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-F19) ;l;dapat

disingkirkan.

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status mental, pada pasien ini didapatkan

beberapa sindrom yaitu :

Sindrom skizofrenia : thought insertion, thought broadcasting, delusion of

control

Sindrom paranoid : waham curiga, idea of reference

VII. DIAGNOSIS BANDING

a. F20.3 Skizofrenia Tak Terinci

Pedoman Diagnosis (PPDGJ III) Gejala pada PasienMemenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia TerpenuhiTidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik, atau katatonik

Tidak terpenuhi

Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca skizofrenia

Terpenuhi

b. F20.0 Skizofrenia Paranoid

Pedoman Diagnosis (PPDGJ III) Gejala pada PasienMemenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia :A. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :

a. thought echo

Terpenuhi

Page 13: Cbd Psikotik

thought insertion atau withdrawalthought broadcasting

b. delusion of controldelusion of influencedelusion of passivitydelusional perception

c. halusinasi auditorikd. waham – waham menetap jenis lainnya, yang

menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil.

B. Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas :

e. halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus;

f. arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan, yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;

g. perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu, atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor;

h. gejala-gejala “negatif”, seperti sikap sangat apatis, berbicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;

C. Adanya gejala-gejala khas tersebut di atas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebihD. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial.Halusinasi dan atau waham harus menonjol :

a. Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi peluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing).

b. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang

Terpenuhi

Page 14: Cbd Psikotik

menonjol.c. Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi

waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau ‘passivity’ dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas.

Gangguan afektif, dorongan kehendak, dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol

Terpenuhi

VII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

AKSIS I : F20.0 Skizofrenia paranoid

AKSIS II : Ciri kepribadian skizoid

AKSIS III : Tidak ada diagnosis

AKSIS IV : Tidak ada stressor yang bermakna selama 1 tahun terakhir

AKSIS V : GAF 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang)

VIII. PENATALAKSANAAN

1. Farmakoterapi

a. Untuk fase akut :

Inj. Haloperidol 2x5mg IM

b. Untuk maintenance :

Risperidone tab 1x2 mg PO

2. Psikoterapi

Psikoterapi diberikan setelah pasien sudah mencapai tahapan dimana

kemampuan menilai realitas sudah kembali pulih dan tilikan sudah baik.

Psikoterapi yang diberikan meliputi :

a. Terapi suportif

Menjelaskan bahwa gangguan yang terdapat pada pasien dapat

dikontrol dengan obat-obatan, dan pasien dapat berfungsi dan

bekerja layaknya orang normal.

Memberikan semangat kepada pasien agar pasien tidak putus

asa dalam mencapai mimpinya untuk bisa bekerja lagi.

Memotivasi pasien untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial di

sekitar rumahnya, dan menjelaskan bahwa dengan beraktivitas

maka kekambuhan penyakitnya akan menurun.

Page 15: Cbd Psikotik

b. Psikoterapi keluarga

Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang

keadaan pasien dan rencana terapi yang akan diberikan kepada

pasien.

Memotivasi keluarga untuk memberikan dukungan dan

perhatian kepada pasien dalam menghadapi masalah.

Memberikan penjelasan mengenai obat yang akan diminum

pasien, waktu pemberian, efek samping.

Mengedukasi keluarga untuk mengawasi pasien meminum obat

dan kontrol rutin.

Mengedukasi keluarga untuk mendukung pasien agar lebih aktif

dan tidak berdiam diri saja di rumah, dengan memberikan

pekerjaan yang dapat dikerjakannya, mengajak pasien dalam

kegiatan sosial di lingkungan rumahnya.

IX. PROGNOSIS

Premorbid

Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga : tidak ada Baik

Dukungan keluarga dan lingkungan : ada Baik

Status sosial ekonomi : cukup Baik

Stressor : tidak jelas Buruk

Kepribadian premorbid : schizoid Buruk

Morbid

Onset usia : < 25 tahun Buruk

Perjalanan penyakit : kronis Buruk

Jenis penyakit : psikotik Buruk

Regresi : mengalami kemunduran Buruk

Respon terapi

Kepatuhan minum obat : tidak patuh Buruk

Kesimpulan : Dubia ad malam