cb1301o

Upload: pidelis-purba

Post on 14-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 cb1301o

    1/30

  • 7/30/2019 cb1301o

    2/30

    Pendahuluan

    Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Aturan tentang Keselamatan dan Kesehatan

    Tempat Kerja

    Pakaian kerja

    Alat Pelindung Diri

    Pencegahan Perilaku Tidak Aman

    Rambu-Rambu Keselamatan dan Kesehatan

    Tindakan Keselamatan Umum

    A. Pencegahan Kebakaran

    B. Keamanan Perangkat Listrik

    C. Pencegahan Kecelakaan yang Diakibatkan Peralatan Tangan

    D. Penggunaan Tangga yang Aman

    E. Zat-Zat Berbahaya

    F. Bahaya Umum di Tempat Kerjai. Jatuh dari Ketinggian

    ii. Operasi Penanganan Manual

    iii. Bekerja di Ruang Tertutup

    iv. Larutan Organik

    v. Debu / Gas Berbahaya

    vi. Suara Bising

    Pengoperasian Mesin yang Aman

    Pengaman Mesin

    Peralatan Layar Display

    Bahaya Biologis

    Bekerja di Luar Ruangan

    Kekerasan di Tempat KerjaStres Akibat Pekerjaan

    Tanggap terhadap Situasi Darurat

    DaftarI

    si

  • 7/30/2019 cb1301o

    3/30

  • 7/30/2019 cb1301o

    4/303

    Peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    Menurut Peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, majikan, Penghuni

    (pemilik/penyewa) tempat kerja serta karyawan semuanya memiliki

    kewajiban hukum tertentu.

    Majikan harus:

    1. Menyediakan dan merawat gedung dan sistem kerja yang aman dan

    tanpa menimbulkan risiko kesehatan.

    2. Membuat pengaturan untuk memastikan keselamatan dan ketiadaan risiko

    kesehatan sehubungan dengan penggunaan, penanganan, penyimpanan

    atau perpindahan tanaman atau zat kimia.

    3. Menyediakan informasi, instruksi, pelatihan dan pengawasan sebagaimana

    diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan di tempat

    kerja.

    4. Menyediakan dan memelihara sarana yang aman untuk keluar masuk

    tempat kerja.

    5. Menyediakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan sehat.

    Penghuni tempat kerja bertanggung jawab untuk memelihara

    keselamatan dan kesehatan:

    1. Tempat kerja

    2. Sarana keluar masuk dari tempat kerja

    3. Tanaman atau zat apa pun yang disimpan di tempat kerja

    Karyawan bertanggung jawab untuk:

    1. Menjaga keselamatan dan kesehatan diri sendiri serta orang lain di

    tempat kerja.

    2. Menggunakan asilitas yang disediakan oleh majikan, dan mematuhi

    peraturan dan praktik yang ditetapkan oleh majikan.

  • 7/30/2019 cb1301o

    5/304

    Aturan tentang Keselamatan dan Kesehatan

    Hal pertama yang harus diingat karyawan di tempat kerja adalah

    mematuhi semua aturan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.

    Setiap perusahaan atau tempat kerja memiliki aturan sendiri dan setiap

    karyawan harus mematuhinya.

    Ambil contoh pemakaian helm keselamatan,

    jika karyawan tidak mematuhi aturan ini, ia

    memberikan contoh buruk kepada karyawan

    lain. Dengan demikian, aturan keselamatan dan

    kesehatan harus dipatuhi oleh semua karyawan

    tanpa kecuali.

    Karyawan harus memberlakukan aturan keselamatan dan kesehatan

    sebagai bagian tak terpisahkan dari peraturan kerja.

    Tempat Kerja

    Memiliki tempat kerja yang bersih dan rapih memberikan banyak manfaat,

    misalnya:

    1. Mengurangi biaya operasional.

    2. Mengurangi konsumsi bahan dan komponen.

    3. Meningkatkan produktivitas.

    4. Meningkatkan manajemen produksi.

    5. Menggunakan tempat kerja secara lebih

    eekti.

    6. Mengurangi angka kecelakaan.

    7. Memperkuat semangat kerja sta.

    8. Mengurangi potensi bahaya kebakaran.

    Safety Rules

  • 7/30/2019 cb1301o

    6/305

    Pakaian Kerja

    1. Jenis kerja yang berbeda memerlukan pakaian yang berbeda pula.

    Karena itu, karyawan harus mengenakan pakaian kerja yang sesuai.

    2. Pakaian kerja harus dijaga agar tetap bersih, jika tidak, pakaian dapat

    menimbulkan penyakit kulit.

    3. Lengan baju yang longgar, dasi dan syal dapat dengan mudah tersangkut

    oleh mesin, sehingga menyebabkan kecelakaan.

    4. Rambut panjang dapat mudah tersangkut mesin, menyebabkan cedera

    kepala.

    5. Jika ditentukan bahwa alat perlindung diri harus dikenakan, seperti

    gogel kacamata keselamatan, pelindung telinga, sarung tangan, serta

    respirator, maka karyawan harus mengenakannya dengan benar.

    6. Jika terdapat bahaya benda jatuh di tempat kerja, maka helm

    keselamatan dapat memberikan perlindungan hingga tingkat tertentu.

    7. Sepatu kese lamat an dapat

    m e l i n d u n g i j a r i k a k i , d a n

    mencegah alas kaki agar tidak

    tertusuk benda tajam. Sepatu

    juga dapat mencegah tergelincir

    pada lantai yang basah dan licin.

    8. Jika pakaian kerja terkontaminasi

    bahan kimia, harus segera diganti

    dan dicuci dengan seksama.

  • 7/30/2019 cb1301o

    7/306

    Alat Pelindung Diri

    A. Jenis

    Jika pakaian kerja memerlukan penggunaan alat pelindung diri, semua

    karyawan harus mematuhinya.

    1. Helm keselamatan.

    2. Pelindung mata / tameng wajah

    3. Pelindung telinga

    4. Respirator

    5. Sarung tangan dan pakaian pelindung

    6. Sepatu keselamatan

    7. Harnes / sabuk keselamatan

    8. Rompi / sabuk pantul

    B. Cara Penggunaan

    Penggunaan alat pelindung diri yang benardapat mencegah kecelakaan atau mengurangi

    cedera karyawan hingga tingkat minimum,

    jika sampai terjadi kecelakaan.

    1. Pemilihan dan cara penggunaan harus

    sesuai dengan instruksi dari pabrik dan

    dari majikan.

    2. Per le ngkap an pel ind ung dir i yang

    dibagikan tidak boleh diubah tanpa izin,

    misalnya dengan membuat lubang pada

    helm keselamatan.

    3. Perhatikan juga masa berlaku perlengkapan tersebut. J ika

    perlengkapan pelindung diri cacat, majikan harus diberi tahu agar

    dapat diganti.

  • 7/30/2019 cb1301o

    8/307

    Pencegahan Perilaku Tidak Aman

    Karyawan tidak saja harus menghindari perilaku yang tidak aman di

    tempat kerja, ia juga bertanggung jawab memberi tahu karyawan lain.

    Dilarang keras melakukan perilaku tidak aman berikut.

    Menggunakan mesin secara tidak benar, menggunakan metode

    pendukung yang tidak aman, serta metode transportasi yang tidak

    benar.

    Mendekati atau memasuki zona berbahaya, misalnya area di bawah

    objek yang sedang diangkat dan area tempat mesin-mesin beroperasi.

    Membersihkan, mengisi bahan bakar, atau memperbaiki mesin yang

    sedang beroperasi.

    Melakukan tindakan berbahaya tanpa memberi tahu orang lain,

    misalnya menghidupkan mesin atau kendaraan secara mendadak.

    Salah memilih mesin yang diperlukan, atau menggunakan mesin yang

    tidak memenuhi spesifkasi atau rusak.

    Meninggalkan tempat kerja pada saat mesin masih beroperasi, atau

    menempatkan mesin atau bahan di tempat yang tidak aman.

    Merusak atau melepaskan instalasi keselamatan, misalnya peralatan

    penjaga mesin.

    Menggunakan peralatan yangtidak tepat sewaktu bekerja.

    M e n o l a k m e n g g u n a k a n

    a l a t p e r l i n d u n g d i r i , a tau

    mengenakannya secara salah,

    atau mengenakan pakaian kerja

    yang tidak sesuai.

    Bekerja di bawah pengaruh obat / alkohol, atau bermain-main sewaktu

    bekerja.

  • 7/30/2019 cb1301o

    9/308

    Rambu-Rambu Keselamatan dan Kesehatan

    Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan harus ditempatkan di area

    berbahaya, tempat penyimpanan bahan berbahaya, atau tempat-tempat di

    mana pekerja mudah mengalami kecelakaan.

    1. Rambu-rambu harus dipasang di tempat yang mudah terlihat.

    2. Pekerja harus memahami arti rambu tersebut, dan mematuhi

    persyaratan yang ditunjukkan oleh rambu tersebut.

    3. Rambu-rambu tidak boleh rusak atau dipindahkan dalam keadaan apa

    pun.

    DILARANG

    MEROKOK

    KENAKAN

    GOGEL

    PEMADAM

    APIKELUAR

    BAHAYASENGATAN

    LISTRIK

    PERTOLONGANPERTAMA PADAKECELAKAAN

  • 7/30/2019 cb1301o

    10/309

    Tindakan Keselamatan Umum

    A. Pencegahan kebakaranApi timbul apabila bahan bakar dipanaskan hingga suhu tertentu, dan

    api akan tetap menyala apabila ada pasokan oksigen yang memadai dan

    suhunya tetap pada suhu penyalaan. Nyala api akan berlangsung terus

    hingga bahan bakar habis.

    Untuk mencegah kebakaran, sangatlah penting untuk mengontrol energi

    panas dan bahan bakar.

    1. Jagalah tempat kerja agar tetap rapih, cegah penumpukan berbagai

    jenis barang dan sampah.

    2. Jumlah bahan mudah menyala yang disimpan serta tempat

    penyimpanannya harus mematuhi persyaratan hukum, dan harus

    terletak jauh dari sumber panas atau sumber penyulutan.

    3. Pastikan jalan keluar darurat untuk kebakaran bebas dari halangan.

    4. Sedi akan instalas i dan

    perlengkapan pemadam

    kebakaran yang memadai

    dan terawat dengan baik.

    5. Ikutilah latihan kebakaran.

    6. A nda harus mengena l

    karakteristik dan metode

    penggunaan alat pemadam

    kebakaran.

  • 7/30/2019 cb1301o

    11/3010

    Tindakan Keselamatan Umum

    B. Keamanan Perangkat Listrik

    Sengatan listrik terutama disebabkan oleh tubuh manusia yang

    bersentuhan dengan bagian perangkat listrik yang "bermuatan listrik."

    Biasanya, akibat yang ditimbulkan sangat serius.

    Mencegah Sengatan Listrik

    1. Instalasi, koneksi dan pemeliharaan semua perangkat listrik harus

    dilakukan oleh personel yang kompeten dan berwenang.2. Perangkat listrik harus dibumikan (diardekan).

    3. Gunakan perangkat dengan insulasi-ganda.

    4. Gunakan alat pemutus-arus sisa.

    5. M a t i k a n s u m b e r l i s t r i k s e b e l u m

    memindahkan perangkat listrik apa pun.

    6. Sengatan listrik juga dapat dicegah dengan menggunakan keset

    insulasi dan mengenakan sepatu but karet.

    7. Apabila menggunakan perangkat listrik, jagalah agar tubuh dan

    tempat kerja tetap kering.

    C. Pencegahan Kecelakaan yang Diakibatkan Peralatan Tangan

    1. Pilih dan gunakan peralatan tangan

    yang sesuai, lakukan pemeriksaan

    secara teratur untuk memastikan

    peralatan tangan tidak rusak.

    2. Jika peralatan tangan tersebut terkena

    ol i , harus di lap untuk mencegah

    kecelakaan akibat tergelincirnya alat.

    3. Gunakan peralatan sesuai tujuan alat

    dan bukan untuk tujuan lain.

    4. Kembalikan peralatan ke kotak alat

    setelah digunakan.

  • 7/30/2019 cb1301o

    12/3011

    Tindakan Keselamatan Umum

    D. Penggunaan Tangga yang Aman

    1. Pilih tangga yang mantap dengan ketinggian yang sesuai. Tangga

    harus memenuhi standar keselamatan yang berlaku.

    2. Gunakan tangga berinsulasi apabila mengangkut benda-benda yang

    bermuatan listrik.

    3. Pastikan tangga diletakkan pada permukaan yang kuat dan datar.

    4. Apabila menggunakan tangga lurus, jagalah posisinya pada sudut 75

    derajat dari tanah. Jika tingga tidak disangga atau dikencangkan, perluada orang lain yang membantu memegangi tangga.

    5. Apabila menggunakan tangga lipat, tangga harus dilengkapi dengan

    engsel tangga dan lipatan dibuka sepenuhnya.

    6. Sebelum mendaki tangga, selalu periksa apakah tangga mantap dan

    stabil.

    7. Buatlah "kontak tiga-titik" apabila memanjat tangga,

    yaitu Anda harus bersentuhan dengan tangga dengan

    sedikitnya 3 anggota badan pada setiap saat.

    8. Peralatan tangan harus ditempatkan di dalam kantung alat

    di pinggang apabila memanjat tangga.

    9. Kenakan alas kaki yang sesuai, misalnya sepatu anti-selip.

    10. Apabila berdiri pada tangga, selalu sediakan jarak sedikitnya dua anak

    tangga dari puncak tangga agar tangan dapat menjangkaunya.

    Dilarang keras melakukan kondisi-kondisi tidak aman berikut:Menambah ketinggian tangga dengan menempatkan tangga di atas

    boks, batu bata atau benda lain yang tidak stabil.

    Membawa benda berat sambil menaiki tangga.

    Berdiri di atas anak tangga teratas pada tangga.

    Memanjangkan tubuh secara berlebihan saat berdiri di tangga.

    Mengubah posisi tangga dengan gerakan tubuh (misalnya, dengan

    "menjepit" tangga dengan menggunakan kaki). Anda seharusnyaturun dan memindahkan tangga.

    Mengenakan sepatu sandal, sandal atau mendaki dengan kaki telanjang.

  • 7/30/2019 cb1301o

    13/3012

    Tindakan Keselamatan Umum

    E. Zat-Zat Berbahaya

    Risiko yang mungkin disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi

    tujuh kategori - mudah meledak, menimbulkan oksidasi, mudah menyala,

    beracun, menimbulkan karat, berbahaya dan menimbulkan iritasi.

    Setiap jenis risiko harus ditandai oleh simbol pada label. Wadah bahan

    kimia harus diberi label dengan simbol kategori yang sesuai, sehingga

    menunjukkan secara langsung siat bahaya yang dapat ditimbulkannya.

    Tindakan Preventif Keselamatan untuk Menangani Bahan Kimia1. Sistem keselamatan

    label yang sesuai

    lingkungan kerja yang sesuai

    pelatihan, bimbingan dan

    pengawasan bagi pengguna

    2. Penyimpanan bahan kimia

    menyimpan di tempat dengan ventilasi yang baik

    mengunci ruang penyimpanan dan diawasi oleh personel yangkompeten

    orang-orang yang tidak terlatih menangani bahan kimia tidak

    diperbolehkan masuk

    mematuhi peraturan yang terkait dengan "Peraturan

    Barang Berbahaya" dari Departemen Pemadam

    Kebakaran serta "Peraturan Kegiatan Parbrik dan

    Industri (Bahan Berbahaya)" dari Departemen Tenaga

    Kerja.3. Label Bahan Kimia dan Lembar Data Keamanan Bahan

    wadahbahankimiaharusdiberilabelyangsesuai.

    labelharusmenunjukkannamabahankimia, bahayanyaserta

    tindakan keselamatan yang diperlukan.

    Sediakan Lembar Data Keamanan Bahan (Material Safety Data Sheet

    atau MSDS) bahan kimia tersebut agar dapat digunakan pengguna untuk

    mengetahui tindakan pengamanan yang diperlukan.

    4. Persiapan untuk situasi darurat

    instalasiperlengkapandarurat,termasukpencucimata,shower

    (pancuran air), dan perlengkapan untuk menangani kebocoran

    alat pelindung diri

    kebersihan pribadi

    pembuangan bahan kimia dengan

    benar

  • 7/30/2019 cb1301o

    14/3013

    Tindakan Keselamatan Umum

    F. Bahaya Umum di Tempat Kerja

    I. Jatuh dari Ketinggian

    1 Bekerja di ketinggian harus dihindari sejauh

    mungkin.

    2 Harus tersedia platorm kerja yang aman

    untuk bekerja di ketinggian.

    3 Sarana akses yang aman seperti tangga, harus disediakan.

    4 Platorm kerja harus memiliki pagar pengaman yang sesuai (satu

    dengan tinggi antara 900 mm dan 1.150 mm; dan satu lagi antara 450

    mm dan 600 mm) serta papan pelindung jari kaki (dengan tinggi tidak

    kurang dari 200 mm).

    5 Platform kerja, termasuk menara akses bergerak, harus didirikan oleh

    petugas yang terlatih. Sementara itu, setiap platform harus diperiksa oleh

    petugas yang kompeten sebelum digunakan, sekali setiap 14 hari dan

    setelah ada perubahan. Formulir 5 harus ditandatangani.

    6 Jika akan digunakan platorm kerja gantung dan platorm kerja yang

    dinaikkan, pengguna harus terlatih dalam hal operasi dan keselamatan.

    7 Jika bekerja di ketinggian lebih dari 2 meter namun tidak praktis untuk

    memasang platorm kerja, maka pekerja harus menggunakan sabuk

    keselamatan. Sabuk keselamatan harus dihubungkan dengan kencang

    pada tali lieline tersendiri atau pada benda yang aman.

    II. Operasi Penanganan Manual

    Sebelum Menangani Objek

    1. Pertimbangkan apakah perangkat tambahan seperti troli dan perangkat

    pengangkat dapat digunakan untuk mengurangi waktu penanganan

    manual.2. Kenakan pakaian kerja yang sesuai dan gunakan alat pelindung diri yang

    memadai seperti sarung tangan dan sepatu keselamatan.

  • 7/30/2019 cb1301o

    15/3014

    3. Perkirakan bobot dan ukuran objek tersebut. Jika bentuk atau ukurannya

    terlalu berat atau sulit dipegang, mintalah bantuan orang lain.

    4. Periksa objek untuk memastikan tidak ada paku atau ujung tajam yangdapat menyebabkan cedera.

    5. Perjelas rute yang harus dilalui dan singkirkan penghalang sejauh

    mungkin.

    Apabila Menangani Objek

    6. Ketika bersiap-siap mengangkat objek, kaki harus dibuka dengan

    jarak tertentu. Satu kaki harus berada di sebelah objek, sementara

    kaki lainnya harus berada di bagian belakang objek. Tulang punggung

    harus lurus dan vertikal terhadap tanah.

    7. Objek harus dipegang dengan kuat oleh telapak tangan, bukan hanya

    oleh jari. Ini untuk menghindari objek tergelincir dari tangan.

    8. Bobot tubuh harus bertumpu pada kaki. Dekatkan objek ke tubuh

    Anda, dan angkatlah dengan menggunakan kekuatan kaki, bukan

    kekuatan punggung.

    9. Apabila memindahkan objek berat, yang harus bergerak adalah

    kaki, jangan memutar pinggang. Jika Anda harus mengangkat dan

    memindahkan objek sekaligus, kaki harus terlebih dahulu mengarah

    pada tujuan.

    10. Jangan mengangkat objek berat hingga setinggi pinggang dalamsatu gerakan. Terlebih dahulu pindahkan objek ke platorm kerja atau

    tempat yang tingginya sekitar setengah tinggi pinggang, kemudian

    sesuaikan lokasi telapak tangan, kemudian angkat lagi.

  • 7/30/2019 cb1301o

    16/3015

    Hal-hal yang harus diperhatikan:

    1. Waspadalah apabila menangani objek pada platform kerja, area yang

    miring, tangga atau tempat-tempat di mana Anda mudah kehilangankeseimbangan. Apabila memindahkan objek melalui pintu, pastikan lebar

    pintu cukup memadai sehingga tidak melukai telapak tangan atau jari.

    2. Apabila menangani objek yang relatif ringan, jangan menyepelekannya,

    karena memutar pinggang secara mendadak juga dapat menyebabkan

    cedera pinggang.

    3. Saat memindahkan objek yang panjang, bagian depan harus sedikitdiangkat agar tidak mencederai orang-orang di sekitarnya.

    4. Apabila menyerahkan objek ke orang lain, terlebih dahulu Anda harus

    memastikan bahwa ia telah memegang objek dengan kuat sebelum

    Anda melepaskan objek tersebut.

    5. Apabila dua orang atau lebih menangani objek yang sama, yang satu

    harus memberi komando untuk memastikan langkah-langkah mereka

    berbarengan dan bahwa semua orang mengangkat dan menurunkan

    objek pada saat yang sama.

    III. Bekerja di Ruang Tertutup

    Lingkungan kerja seperti manhole (lubang got) dan tangki air dalam

    bangunan termasuk ke dalam kategori ruang tertutup, dan mungkin

    mengandung gas berbahaya atau menimbulkan kondisi berbahaya seperti

    kekurangan oksigen. Oleh sebab itu pekerja harus memperhatikan hal-hal

    berikut apabila bekerja dalam ruang tertutup:

    1. Sebelum memasuki ruang tertutup, Anda harus menunjuk orang

    yang kompeten untuk melakukan penilaian risiko dan menyarankan

    tindakan keselamatan yang sesuai.

    2. Pastikan semua tindakan keselamatan yang disarankan oleh penilai

    risiko sudah diterapkan. Ini dapat mencakup menyekat/isolasi,

    menguras, menguji atmoser, ventilasi, penerangan dan penggunaan

    alat bantu pernapasan, dll.

  • 7/30/2019 cb1301o

    17/3016

    3. Berdasarkan rekomendasi dari penilaian risiko, dikeluarkan "izin

    kerja" untuk membuktikan bahwa semua tindakan keselamatan yang

    diperlukan telah dilakukan, dan untuk menetapkan berapa lamapekerja dapat berada dalam ruang tertutup tersebut.

    4. Pastikan bahwa hanya pekerja yang kompeten saja yang dapat

    memasuki ruang tertutup tersebut, dan sediakan sarana keluar masuk

    yang aman.

    5. Selama periode kerja, aturlah agar sedikitnya ada satu orang yang

    berada di luar ruang tertutup yang tetap berkomunikasi dengan

    pekerja di dalam ruang.

    6. Berikan sarana penyelamatan yang sesuai, termasuk alat pernapasan

    resmi (bersertifkat), harnes keselamatan, lieline, alat bantu resusitasi,

    penerangan darurat, kotak P3K, tandu usungan (stretcher), tripod

    dan kerekan, dan tetapkan prosedur darurat serta pengaturan

    penyelamatan yang sesuai.

    7. Jika ada pekerja yang sakit atau menghadapi situasi yang tidak biasa

    ketika bekerja dalam ruang tertutup, segera evakuasi dan beri tahu

    atasan.

    8. Jika ada orang yang pingsan

    dalam ruang tertutup, segera

    jalankan prosedur darurat. JikaAnda tidak mengenakan alat

    pernapasan dan perlengkapan

    penyelamatan yang memadai

    serta belum terlatih, jangan

    sekal i -kal i memasuki ruang

    tertutup untuk melakukanpenyelamatan.

    RiskAssessment

    Work

    Permit

  • 7/30/2019 cb1301o

    18/3017

    IV. Larutan Organik

    Kebanyakan larutan organik mudah menyala, dan jika keracunan larutan ini,

    korban akan mengalami sakit kepala, pening, mual dan kehilangan kekuatan.

    Ciri-ciri:

    1. Mudah menyala atau mudah

    meledak.

    2. Bersiat membius.

    Tindakan pencegahan:

    1. Wadahnya harus ditutup.

    2. Jangan sekali-kali digunakan untuk mencuci tangan.

    3. Jangan sekali-kali menempatkannya di dekat sistem ventilasi.

    4. Harus digunakan perlengkapan pelindung yang sesuai.

    V. Debu / Gas Berbahaya

    Proses kerja seperti memotong, mengebor, menggerinda dan menggali

    akan menghasilkan debu dalam berbagai ukuran. Jika menghirup debu

    mineral dalam jumlah berlebihan selama jangka waktu yang lama dapat

    menyebabkan pneumokoniosis. Lebih jauh lagi, pengelasan juga dapat

    menimbulkan gas berbahaya.

    Tindakan pencegahan:

    1. Cobalah mengontrol sumber debu dan gas

    berbahaya.

    2. Aktikan sistem pembuangan lokal untuk

    menyingkirkan debu dan gas berbahaya.

    3. Apabila sistem ventilasi gagal mengontrol debu atau gas berbahaya

    secara eekti, pekerja harus mengenakan respirator yang memadai.

    4. Respirator dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis - jenis penyaring

    dan alat pernapasan yang dilengkapi pasokan udara.

    THINNER- Highlyfammable

    - Irritant to skin and

    respiratorytrack

    - Wear goggles, ace

    shield, chemical

    resistantglovesand

    apron

    - Exhaustventilation

    THINNER

    3. Menimbulkan iritasi pada kulit

    atau mata.

    4. Merusak hati dan ginjal.

  • 7/30/2019 cb1301o

    19/3018

    5. Saat menggunakan alat pernapasan, pastikan pasokan udara tidak

    terkontaminasi.

    6. Secara teratur pelihara kebersihan dan ungsionalitas respirator.

    VI. Suara Bising

    Jika pekerja terpapar pada lingkungan bising dalam jangka waktu yang

    berkepanjangan, pendengarannya dapat rusak permanen. Majikan harus

    melakukan penilaian pada lingkungan kerja yang bising, dan menerapkantindakan perlindungan pendengaran berdasarkan derajat pemaparan

    setiap pekerja setiap hari.

    Bagi karyawan, jika mereka perlu bekerja di

    dalam zona perlindungan telinga, merekaharus mengenakan pelindung telinga yang

    disetujui.

    Situasi bising

    Pemaparan kebisingan

    perorangan harian

    sebesar 85 hingga 89

    dB(A)

    Pemaparan kebisingan

    perorangan harian

    sebesar 90 dB(A) atau

    lebih

    Tingkat tekanan suara

    tertinggi sebesar 140

    dB atau tekanan suara

    tertinggi sebesar 200

    Pa.

    Tingkat kebisingan

    Tingkat t indakan

    pertama

    Tingkat t indakan

    kedua

    Tingkat t indakanpuncak

    Sarana pelindung pendengaran

    - terapkan tindakan pengaman untuk

    mengurangi pemaparan kebisingan

    perorangan harian para pekerja.

    - berikan inormasi, instruksi danpelatihan relevan yang memadai.

    - Atas permintaan karyawan, sediakan

    alat pelindung telinga yang disetujui

    - terapkan tindakan pengaman untuk

    mengurangi pemaparan kebisingan

    perorangan harian para pekerja.

    - berikan inormasi, instruksi dan

    pelatihan relevan yang memadai.

    - siapkan zona perlindungan telingaatau tetapkan jarak dari mesin atau

    perlengkapan yang bising tersebut,

    dan wajibkan pekerja yang bekerja

    dalam zona atau jarak tersebut untuk

    mengenakan pelindung telinga yang

    disetujui/memenuhi syarat.

  • 7/30/2019 cb1301o

    20/3019

    Pengoperasian Mesin yang Aman

    A. Pemeriksaan Sebelum Penggunaan

    Sebelum menggunakan mesin, penting untuk memastikan

    mesin berada dalam kondisi yang baik. Jika mesin aus,

    berubah bentuk, retak, atau terdapat kebocoran oli dan

    mengeluarkan suara yang tidak normal, Anda harus memberi

    tahu atasan agar diperbaiki. Jika masalah ini diabaikan, dapat

    menimbulkan kecelakaan.

    B. Pelatihan dan perlindungan operator

    Operator mesin harus sudah mendapatkan pelatihan yang relevan dalam

    hal pengoperasian dan keamanan mesin. Mereka juga harus mengenakan

    alat pelindung diri yang sesuai.

    C. Sinyal kontak

    Di lingkungan kerja yang penuh orang atau bising, sering kali digunakan

    sinyal manual untuk berkomunikasi. Karyawan harus paham sepenuhnya

    arti sinyal-sinyal tersebut, dan menggunakannya pada saat yang tepat.

    D. Mematuhi prosedur operasional

    Jangan menyederhanakan prosedur kerja karena ingin mempercepat

    pekerjaan, atau melanggar panduan pengoperasian aman. Banyak

    kecelakaan terjadi dalam situasi seperti itu.

    E. Masalah khusus

    Jika muncul masalah khusus sewaktu bekerja, misalnya mesin perludiperbaiki, diperiksa atau dites, Anda perlu memberi tahu atasan,

    yang akan meminta bantuan dari personel yang kompeten.

  • 7/30/2019 cb1301o

    21/3020

    Pengaman Mesin

    Bahaya mesin mencakup tubuh pekerja tertabrak atau tersangkut oleh

    bagian mesin yang bergerak dan terbawa ke zona berbahaya, atau pekerja

    terluka karena serpihan yang ditimbulkan mesin.

    Fungsi pengaman mesin adalah memisahkan tangan operator atau bagian

    lain tubuh operator dari bagian-bagian mesin yang berbahaya.

    1. Untuk memastikan pengaman mesin beroperasi dengan normal,

    jangan sekali-kali melepaskan atau merusak pengaman mesin karena

    ingin mempercepat pekerjaan.

    2. Pemeliharaan dan pemeriksaan yang teratur juga dapat memperpanjang

    masa penggunaan pengaman mesin.

    3. Jika pengaman mesin rusak, beri tahu atasan agar diperbaiki.

    4. Sebelum memperbaiki pengaman atau bagian lain dari mesin, Andaharus mematikan sumber listrik dan memastikan mesin telah benar-

    benar berhenti. Kuncilah sakelar/tombol dan pasang tanda yang sesuai

    agar orang lain tidak menghidupkan mesin secara tidak sengaja.

  • 7/30/2019 cb1301o

    22/3021

    A. Baris pertama di layar berada pada atau

    sedikit di bawah ketinggian mata

    B. Jarak pandang yang nyaman (350-650 mm)

    C. Lengan atas dan lengan bawah kurang lebih

    membentuk sudut siku-siku

    D. Ketinggian dan kemiringan sandaran

    punggung dapat disesuaikan

    E. Ketinggian kursi dapat disesuaikan sehinggapengguna dapat menumpukan pahanya pada

    bantalan kursi dan kaki bertumpu di lantai

    F. Alas kursi kokoh dengan roda yang lancar

    sehingga mudah digerakkan

    Peralatan Layar Display

    Stasiun Kerja Peralatan Layar Display

    serta Sikap Kerja yang Optimal

    Jika pekerja harus menggunakan peralatan layar display seperti komputer

    dalam jangka waktu yang panjang, tempat kerja layar display tersebut

    harus disesuaikan dengan pengguna. Jika tidak, ini dapat menyebabkan

    masalah otot punggung. Majikan harus melakukan penilaian risiko bagi

    pengguna dan perangkat kerjanya, serta memberikan inormasi danpelatihan untuk menjaga kesehatan pengguna. Pengguna juga harus

    mempertahankan postur kerja yang baik apabila menggunakan asilitas

    layar display.

    G. Sandaran kaki kokoh jika diperlukan

    H. Jarak kelonggaran kaki memadai

    I. Penyokong pergelangan tangan memadai

    J. Posisi layar membentuk sudut siku-siku dengan

    garis pandang

    K. Pemegang dokumen yang dapat disesuaikan

    L. Pergelangan tangan dijaga agar tetap sedikit

    miring

    M. Penyokong layar dapat dirotasikan dan dimiringkan

    N. Tepi bantalan kursi berbentuk bulat atau digulung

    O. Tinggi meja dapat disesuaikan, jika mungkin

  • 7/30/2019 cb1301o

    23/3022

    Bahaya Biologis

    Bunga, semak atau tempat-tempat yang mengandung air yang tidak

    bergerak dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Selain

    berdampak pada higiene lingkungan, nyamuk dapat menyebarkan radang

    otak japanese encephalitis Jepang, demam berdarah dan penyakit lainnya.

    Selain menjadi tempat berkembang biak nyamuk, tempat pengumpulan

    sampah yang tidak higienis juga dapat menarik tikus. Sentuhan dengan

    kotoran tikus dapat menyebabkan leptospirosis, dan jika digigit oleh tikus,

    manusia juga dapat terkena demam gigitan tikus. Karena itu, pekerja harus

    berusaha sebaik-baiknya untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk

    mencegah bahaya biologis.

    1. Jagalah lingkungan agar tetap bersih dan berventilasi baik.

    2. Singkirkan air yang tidak bergerak dari tempat kerja. Untuk wadah

    yang menyimpan air seperti vas bunga, air di dalamnya harus diganti

    sedikitnya sekali seminggu.

    3. Buanglah sampah sesegera mungkin agar tidak menjadi tempat

    berkembang biak nyamuk.

    4. Jaga kebersihan diri dengan mencuci tangan dengan saksama setelah

    bekerja dan sebelum makan.

    5. Gunakan perlengkapan alat diri yang sesuai, seperti krim pengusir

    nyamuk, masker, serta pakaian berlengan panjang.

    6. Jika nyamuk berkembang biak, atau terlihat adanya tikus, sewalahperusahaan kontrol hama proesional untuk mengatasi situasi tersebut.

    Jika pekerja perlu bekerja di tempat di mana pasien penyakit menular

    (seperti inluenza) dirawat (misalnya bangsal rumah sakit dan ruangan

    karantina), tindakan pencegahan berikut perlu dilakukan untuk mencegah

    menularnya penyakit melalui ineksi:

    1. Harus digunakan perlengkapan pelindung diri yang sesuai. Ini termasuk

    masker, gogel/tameng wajah, pakaian pelindung, sarung tangan,

    penutup sepatu, dll.

  • 7/30/2019 cb1301o

    24/3023

    2. Hindari kontak dengan mata, hidung atau mulut selama bekerja.

    3. Hindari kontak fsik dengan pasien kecuali jika perlu.

    4. Alat pelindung diri harus dibuang dengan benar

    atau dibersihkan dan disterilkan (jika bukan jenis

    sekali-pakai) setelah digunakan.

    5. Setelah bekerja, gunakan metode cuci tangan

    yang benar untuk membersihkan tangan dengan

    saksama.

    6. Jika muncul gejala ineksi, beri tahu atasan dancarilah bantuan medis.

    Bekerja di Luar Ruangan

    Jika pekerja perlu bekerja di luar ruang untuk jangka waktu yang lama, ia

    harus melakukan tindakan untuk mencegah sengatan panas dalam cuaca

    yang sangat terik.

    1. Ubah prosedur kerja: pertimbangkan kemungkinan untuk mengubah

    lingkungan kerja, seperti bekerja di dalam ruang atau di tempat yang

    sejuk dan terlindung dari sinar matahari, untuk mencegah terkena sinar

    matahari yang berkepanjangan.

    2. Berikan tempat bernaung: dirikan tempat bernaung di tempat kerja untuk

    mengurangi kemungkinan pekerja terkena cahaya matahari langsung.

    3. Ubah giliran kerja atau jenis pekerjaan: hindari bekerja saat matahari

    sedang panas-panasnya atau sedang terang-terangnya. Atau, ubah jenis

    pekerjaan pekerja untuk mencegah ia bekerja di luar ruang dalam waktuyang lama.

    4. Beristirahatlah di tempat yang sejuk pada saat yang tepat.

  • 7/30/2019 cb1301o

    25/3024

    5. Minumlah lebih banyak air.

    6. Gunakan alat pelindung diri: kenakan

    pakaian kerja yang sesuai, kaca mata

    hitam, topi dan gunakan losion/cairan

    pelindung kulit, dll.

    Selain itu, pekerja harus waspada terhadap

    ular, anjing liar atau binatang berbahaya

    lain di lingkungan tersebut. Jika terlihat ada

    binatang tersebut, segera berhenti bekerja

    dan mintalah bantuan dari departemen

    yang sesuai.

    Jika muncul cuaca buruk (seperti angin kencang dan hujan badai)

    sewaktu bekerja, pekerja harus mengikuti panduan yang sesuai dengan

    yang dikeluarkan pemerintah atau perusahaan, atau tanyakan kepada

    atasan untuk menentukan apakah akan melanjutkan pekerjaan atau

    tidak. Jika ditentukan bahwa pekerjaan akan dihentikan sementara,

    segera berlindung di tempat aman, dan pastikan bawah sebelum

    meninggalkan area kerja, tindakan pengamanan telah dilakukan

    (misalnya, mengamankan rak bergerak, menurunkan benda berat yang

    masih tergantung, dll.). Jangan sekali-kali mengambil risiko melanjutkan

    pekerjaan dalam lingkungan berbahaya walaupun pekerjaan mendesak

    untuk diselesaikan.

  • 7/30/2019 cb1301o

    26/3025

    Kekerasan di Tempat Kerja

    Karyawan dapat terlibat konlik dengan sesama karyawan atau klien di

    tempat kerja. Insiden ini dapat berupa pertengkaran yang menimbulkan

    masalah emosional, atau dalam situasi yang lebih serius menjadi insiden

    kekerasan yang menimbulkan cedera. Karena itu, karyawan harus selalu

    tetap tenang selama bekerja. Apabila terjadi konlik antara rekan kerja

    dan pelanggan, Anda harus tetap tenang dan menangani insiden secara

    objekti, dengan tujuan memecahkan masalah dengan baik. Jangan sekali-

    kali bersikap emosional. Jika pihak lain menolak untuk menyelesaikan

    insiden, Anda dapat mempertimbangkan keterampilan berikut untuk

    menenangkan orang tersebut atau mengurangi ketegangan insiden:

    1. Nyatakan bahwa Anda memahami perasaan pihak tersebut;

    2. Tekankan bahwa wewenang Anda terbatas;

    3. Gunakan "tekanan orang banyak";4. Dengan terbuka akui kesalahan Anda;

    5. Lakukan tindak lanjut segera di hadapan

    orang yang bersangkutan;

    6. Cobalah berpikir dari sudut pandang

    kepentingan orang yang bersangkutan;

    7. Ingatkan orang yang bersangkutan tentang insiden serupa yang sudah

    terjadi;

    8. Terangkan kebijakan perusahaan kepada yang bersangkutan; atau

    9. Mintalah atasan untuk menangani insiden.

    Jika karyawan merasa bahwa ia tidak dapat memecahkan masalah sendiriatau situasi terlihat akan berkembang hingga di luar kendali (dapat

    menjadi insiden kekerasan), segera minta bantuan.

  • 7/30/2019 cb1301o

    27/3026

    Stres Akibat Pekerjaan

    Stres akibat pekerjaan adalah masalah umum dalam keselamatan dan

    kesehatan kerja, karena dapat terjadi dalam berbagai proesi. Masalah

    stres pekerjaan sering kali diabaikan, walaupun sebenarnya dapat

    menimbulkan berbagai dampak negati pada karyawan. Dalam kasus yang

    serius, dapat menyebabkan masalah kesehatan.

    1. Masalah psikologis - kecemasan, ruam kulit, mudah tersinggung,depresi, hilang konsentrasi, mudah lupa dan bingung.

    2. Masalah perilaku - tidak suka kehidupan sosial, hilangnya rasa damai

    dalam diri, hilang nasu makan / makan tak terkendali, perilaku kasar,

    sulit tidur dll.

    3. Masalah kesehatan - sakit kepala, sakit perut / mual, konstipasi / diare,kenaikan tekanan darah, nyeri otot, dan sering merasa lelah.

    Karyawan dapat mencegah dan mengelola stres pekerjaan dalam cara

    berikut:

    1. Terapkan gaya hidup sehat dan diet seimbang.

    2. Kembangkan kesejahteraan psikologis dan nilai-nilai positi. Bersikap

    optimis dan mempelajari cara menghadapi kesuksesan dan kegagalan,

    dan menghindari mengejar materi secara berlebihan.

    3. Jagalah suasana hati (mood) yang bahagia, dan jangan buang waktu

    memelihara rasa khawatir yang tidak perlu.

  • 7/30/2019 cb1301o

    28/3027

    4. Sampaikan pendapat Anda kepada manajemen, hilangkan atau

    kurangi sumber tekanan, dan bahas bersama atasan serta rekan kerja

    bagaimana cara memecahkan masalah.

    5. Rencanakan pekerjaan Anda dan tetapkan prioritas, kemudian perbaiki

    manajemen waktu Anda.

    6. Relaks, tenang dan luangkan waktu untuk rehat sejenak jika mungkin.

    7. Bina hubungan yang baik dengan rekan kerja, anggota keluarga dan

    teman, kemudian buatlah jaringan dukungan sosial.

    8. Apabila terkena masalah atau bingung, ungkapkan perasaan Anda

    kepada orang yang Anda percayai, atau cari konseling proesional.

    9. Jika Anda memiliki gejala kecemasan dan depresi, segera cari bantuan

    medis.

  • 7/30/2019 cb1301o

    29/3028

    Tanggap terhadap Situasi Darurat

    1. Tetaplah tenang, dan beritahukan atasan tentang perincian kecelakaan,

    seperti lokasi dan jumlah korban cedera.

    2. Beri tahu polisi sesegera mungkin dan telepon ambulans.

    3. Jangan memindahkan korban cedera kecuali jika di lokasi ada petugas

    yang terlatih dalam pertolongan pertama pada kecelakaan.

    4. Jaga kondisi asli lokasi sedapat mungkin untuk memudahkan investigasi

    selanjutnya.

    5. Walaupun tidak ada korban cedera dalam insiden, Anda tetap harus

    melaporkannya ke kepala departemen sehingga dapat dilakukan

    penyelidikan untuk menghindari terulangnya insiden. Insiden tanpa

    korban cedera dapat berubah menjadi kecelakaan dengan korban

    cedera serius jika tidak ditangani.

    6. Harus ada rencana terperinci untuk menangani kebakaran.

    Apabila ada kebakaran1. Berteriaklah sekuat-kuatnya.

    2. Beri tahu Unit Darurat Kebakaran Perusahaan.

    3. Dalam situasi yang aman, gunakan alat pemadam api dan selang pemadam api dll.untuk memadamkan api.

    4. Jika api tidak dapat dipadamkan, Unit Darurat Kebakaran harus menekan alarm dan

    memutar "999" untuk memberi tahu Departemen Layanan Pemadam Kebakaran.

    Apabila mendengar alarm kebakaran1. Tutup semua pintu dan jendela.

    2. Matikan semua perangkat listrik yang beroperasi. Unit Darurat Kebakaran harusmematikan sakelar listrik utama (namun penerangan harian harus tetap menyala).

    3. Ikuti petunjuk Unit Darurat Kebakaran untukk mengevakuasi bangunan melaluirute yang ditentukan, dan berkumpul di pintu keluar XXX.

    4. Melapor ke Unit Darurat Kebakaran.

    Perhatikan:JANGAN menggunakan lift.

    JANGAN berkeliaran untuk mengumpulkan barang-barang Anda

    JANGAN memasuki lagi bangunan hingga pihak berwenang mengumumkan bahwabangunan sudah dapat dimasuki dengan aman.

    Unit Darurat Kebakaran petugas yang bertanggung jawab: XXX

    Anggota: XXX XX

    Alamat: XX XXXX XX

    INSTRUKSI KESELAMATAN JIKA ADA KEBAKARAN

  • 7/30/2019 cb1301o

    30/30