case tumor mammae dr.roys

9
CASE TUMOR MAMMAE SINISTRA SUSPECT BENIGN dd/ MALIGNANT Disusun oleh: Jeremia Roy 0610107 Novarti Zahrotunisa 0710157 Agistia Lembayung 0710115 Amanda Rachel 0710197 Runy Hermawan 0710143 Devita Citra D 0710107 Preceptor : dr. Roys Pangayoman, Sp.B.,FinaCS BAGIAN ILMU BEDAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: jeremia-jerez

Post on 02-Jan-2016

103 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

CASE

TUMOR MAMMAE SINISTRA

SUSPECT BENIGN dd/ MALIGNANT

Disusun oleh:

Jeremia Roy 0610107

Novarti Zahrotunisa 0710157

Agistia Lembayung 0710115

Amanda Rachel 0710197

Runy Hermawan 0710143

Devita Citra D 0710107

Preceptor :

dr. Roys Pangayoman, Sp.B.,FinaCS

BAGIAN ILMU BEDAH

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

FAKULTAS KEDOKTERAN

RUMAH SAKIT IMMANUEL

BANDUNG

2012

CASE

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. E.RJenis Kelamin : PerempuanUmur : 37 tahunAlamat : Jl. Kompleks PLN CiateulPekerjaan : Ibu rumah tanggaTgl masuk : 16 Juli 2012Ruangan : ElisabethDiagnosis : Tumor mammae sinistra susp. benign dd/ malignant

ANAMNESIS

Keluhan utama : Benjolan di payudara kiri

Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di payudara sebelah kiri. Benjolan timbul ± 2 tahun SMRSI, berawal kecil hanya sebesar telur puyuh, kemudian lama kelamaan menjadi bertambah besar ± sebesar bola tenis. Benjolan terkadang terasa nyeri, terutama saat menstruasi. Menurut pasien benjolannya terasa kenyal sedikit keras, masih dapat digerakkan, tidak berbenjol-benjol, tidak tampak warna kemerahan di sekitarnya, tidak keluar cairan berwarna putih, kuning maupun darah dari puting susu, tidak terdapat perubahan dari bentuk puting susu. Pasien juga sering merasakan demam yang ringan saat menstruasi, namun demam hanya timbul sesaat.

Pasien tidak mengalami penurunan nafsu makan maupun berat badan. Pasien menarche usia 15 tahun, menikah usia 20 tahun dan memiliki dua orang anak (umur 16 tahun dan 11 tahun), ASI eksklusif 1 tahun. Kontrasepsi IUD (lepas IUD 3 tahun lalu), namun sekarang tidak pakai lagi.Riwayat penyakit dahulu : Pasien pernah memiliki benjolan di payudara kanannya sekitar 10 tahun yang lalu. Menurut dokternya itu hanya kelenjar susu saja dan mengecil setelah meminum obat dari dokter. Riwayat penyakit keluarga : di keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat kelainan pada payudara atau indung telur.Riwayat kebiasaan : pasien senang mengkonsumsi ayam boiler

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : baik, sakit ringan.TB/BB = 155cm – 63kg à BMI = obese 1Kesadaran CM, GCS 15.Tanda vital : TD : 110/90mmHg

N : 72x/menit, reguler, equal isi cukupR : 22x/menitS : 36,8°C

Kepala : B/U simetrisMata : conj. Anemis -/- ; sklera ikterik -/-Leher : KGB tidak teraba membesar.Thorax : B/P simetris,– palpasi mammae kiri : teraba massa ukuran Ø 8cm di lateral, konsistensi kenyal

keras, permukaan rata, mobile, nyeri tekan +, batas tegas. Sekret - ; Retraksi puting - ; kulit peau de orange -; tanda radang –

– Palpasi mammae kanan: tidak teraba massa – Palpasi KGB axilla bilateral ; tidak teraba pembesaran KGB.

Abdomen : cembung, soepel, NT -, H/L ttm, BU + normalEkstremitas : akral hangat, CRT <2”

DIAGNOSIS KERJA

Tumor mammae sinistra susp. benign dd/ malignant

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lab oratorium 18 juli 2012Hematologi

Hb : 12,8 g/dl

Ht : 36,8 %

Leukosit : 7.880/mm3

Trombosit : 240.000/mm3

Eritrosit : 4,3 juta/mm3

Nilai-nilai MC

MCV : 86 fL

MCH : 30 pg/dL

MCHC : 35 g/dL

Waktu Perdarahan (BT) : 2”

Waktu Pembekuan (CT) : 8”

Kimia Klinik

Na : 143 mEq/L

K : 3,2 mEq/L

Kreatinin : 0,8 mg/dL

Ureum : 15 mg/dL

GDS : 136 mg/dL

Imunoserologi

CEA : 0,3 ng/ml

CA 15-3 : 10,4 U/ml

Foto thorax : 16 Juli 2012

Kesan: Tidak tampak Tb paru aktif/pneumonia. Cor dalam batas normal

USG : 22 Januari 2012Kista simplek kecil pada arah jam 9 mammae dextra. Mammae sinistra tidak terlihat

kelainan.

PENATALAKSANAAN

Operatif : ekstirpasi tumor mammae + PA

HASIL PA : 19 Juli 2012Makroskopis : Sebuah jaringan berukuran 4x2,5x2,5 cm penghubung

putih homogen bersepta-septaJawaban Sediaan Beku : JinakMikroskopis : Dari VC maupun block parafin serupa, tumor mammae

terdiri dari proliferasi sel-sel epitel dalam stroma yang hiperplastis seluler. Tidak tampak tanda ganas.

Kesimpulan : Fibroadenoma mammae (kanan)

PEMBAHASAN

Wanita, Tumor payudara merupakan salah satu tumor kedua tersering pada wanita dan dapat menyebabkan kematian bila diketahui bahwa sifatnya ganas terutama pada wanita usia merupakan penyebab kematian utama akibat kanker pada wanita berusia 20-55 tahun2.

Usia 37 tahun, menurut klasifikasi ANDI (Abberations of Normal Develovment and Involution) mengenai kelainan tumor jinak usia 37 tahun termasuk kedalam kategori masa reproduksi akhir (usia 25-40 tahun) dimana bisa terdapat perubahan siklus menstruasi dan hiperplasia epitel pada kehamilan yang dapat menyebabkan gangguan berupa siklus mastalgia, nodul-nodul, atau sekret darah dari puting yang merupakan penyakit incapacitating mastalgia.7

Benjolan pada mammae yang kemungkinan adalah suatu tumor jinak terlihat dengan tanda-tanda tumor tersebut berupa benjolan bulat, konsistensi kenyal, dan sangat mobile. Tumor ini tidak nyeri tetapi kadang terasa nyeri bila ditekan dan pada saat menstruasi.1

Pembesaran benjolan pada payudara pre-menstruasi biasanya terjadi pada tumor jinak seperti fibroadenoma mammae, fibrodisplasia mammae, atau siklus menstruasi yang menyebabkan mastalgia, bukan pada tumor ganas payudara2.

Pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan USG dikarenakan pada pemeriksaan fisik kemungkinan tumor mammae ini adalah jinak (lebih condong kepada fibroadenoma) dan usia pasien yang masih tergolong muda sehingga fibroadenomanya tebal maka dipilih pemeriksaan USG dibandingkan mamografi.3

Pada pasien 2 tahun sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan USG saat pertama kali ditemukan benjolan di payudara yang hasilnya berupa kista simplek kecil, tetapi dengan adanya jarak 2 tahun dengan keluhan benjolan yang saat ini bertambah besar, USG perlu dilakukan kembali agar dapat mendukung diagnosis apakah sebuah tumor jinak atau ganas tetapi itu semua juga bergantung pada keahlian operator USG sendiri.3

Sedangkan untuk pemeriksaan immunoserologi CEA dan CA 15-3 yang pada pasien ini hasilnya negatif dapat digunakan untuk menyingkirkan tumor mammae yang ganas. 5

Tindakan yang diberikan pada kasus ini adalah ekstirpasi tumor dan pemeriksaan PA. Seharusnya tindakan yang dilakukan terhadap suatu tumor mammae harus dimulai dengan suatu biopsi untuk menentukan apakah tumor tersebut jinak atau ganas. Biopsi yang dilakukan biasanya diikuti dengan vriescoupe yaitu suatu pemeriksaan jaringan intraoperatif yang mana jaringan dibekukan dengan menggunakan freon. Pemeriksaan ini dilakukan supaya tindakan lebih lanjut dapat dilakukan apabila hasil pemeriksaan tumor adalah ganas (maligna). Pada tumor jinak, tindakan yang dilakukan hanya ekstirpasi. Namun apabila ganas, maka dilakukan Modified Radical Masctectomy (MRM). Pada hasil vries coupe pasien ditemukan jaringan tumor jinak, namun belum dapat ditentukan asal jaringan tersebut. Ekstirpasi tumor suspek benigna dilakukan karena menyebabkan perubahan fisik oleh karena pertambahan ukuran serta ketidaknyamanan fisik dan mental pasien. Tindakan terapeutik tumor suspek benigna seperti cryoablation tidak dapat dilakukan oleh karena keterbatasan fasilitas rumah sakit serta syarat pasien yang tidak memenuhi, dimana syarat tersebut adalah lesi dapat terlihat melalui sonogram (karena tindakan ini menggunakan USG 3 dimensi sebagai penuntun), diagnosis fibroadenoma

harus dipastikan secara histologis (pada pasien tidak dilakukan FNA), dan lesi berukuran kurang dari 4 cm (ukuran lesi pasien lebih dari 4 cm). Kriteria ini juga berlaku apabila dipertimbangkan eksisi perkutan. 6

Ekstirpasi tumor pada pasien dilakukan karena terdapat pertambahan ukuran benjolan, usia pasien yang sudah melebihi 35 tahun dan benjolan menetap setelah siklus menstruasi. Setelah dilakukan mammogram dan atau USG, seharusnya dilakukan FNA atau biopsi inti. Apabila tidak dapat didiagnosis, barulah seharusnya dilakukan pembedahan ekstirpasi. 5

DAFTAR PUSTAKA :

1. Sjamsuhidjat dan Wim de Jong. 2000. Payudara, dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta.

2. Schwartz’s. PRINCIPAL SURGERY. 2010. McGraw Hill, New York.3. Abernathy’s. Surgical Secrets. 2009. Mosby Elsevier, Philadelphia.4. Jefrey A. Norton, et al. 2008. Surgery Basic Science and Clinical Evidence.

Springer, New York.5. http://www.asco.org/ASCOv2/Practice+%26+Guidelines/Guidelines/ 6. http://www.breastsurgeons.org/ 7. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1933211