presus tumor mammae

40
1

Upload: mutiana-muspita-jeli

Post on 11-Aug-2015

111 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Presus Tumor Mammae Presus Tumor Mammae Presus Tumor Mammae Presus Tumor Mammae

TRANSCRIPT

Page 1: Presus Tumor Mammae

1

Page 2: Presus Tumor Mammae

PRESENTASI KASUSPRESENTASI KASUS

2

Page 3: Presus Tumor Mammae

IDENTITAS PASIEN• Nama : Sdri. Sakti• Usia : 26 tahun• Jenis kelamin : Perempuan• Pekerjaan : Swasta• Alamat : Kedon sumbermulyo• Tanggal Masuk : 6 Maret 2012• Tanggal Periksa : 6 Maret 2012

3

Page 4: Presus Tumor Mammae

KELUHAN UTAMA Benjolan di payudara kiri

KELUHAN TAMBAHAN benjolan kadang terasa nyeri

4

Page 5: Presus Tumor Mammae

Pasien datang dengan keluhan ada benjolan pada payudara sebelah kiri. Pasien mengetahuinya sudah 1 tahun yang lalu, ukurannya tetap, kadang terasa nyeri apabila ditekan. Benjolan juga dirasakan tidak membesar. Pasien pertama kali menstruasi umur 14 tahun. Benjolan terasa nyeri setiap premenstrual.

Tidak didapatkan gejala lain seperti demam, mual, muntah dan gangguan sistem organ lainnya. Nafsu makan baik, BAB dan BAK dalam batas normal.

5

Page 6: Presus Tumor Mammae

• Pasien belum pernah mengalami gejala atau penyakit serupa.

• Riwayat penyakit jantung, HT, DM, asma, alergi, disangkal.

• Pasien pernah menjalani operasi removal ORIF union fraktur radius sinistra.

• Pasien pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosis dispepsia.

6

Page 7: Presus Tumor Mammae

• Tidak ada keluarga yang sakit serupa• Riwayat penyakit jantung, HT, DM,

asma, dalam keluarga disangkal• Riwayat operasi dalam keluarga

disangkal

7

Page 8: Presus Tumor Mammae

KEADAAN UMUM Tampak baik Kesadaran : Compos Mentis

8

Page 9: Presus Tumor Mammae

VITAL SIGN

Tekanan Darah : 90/60mmHg Nadi : 100 kali / menit

› Irama : reguler› Tegangan : cukup

Frekuensi Nafas : 23 kali / menit› Irama : reguler› Tipe : thorakoabdominal

Suhu : 36,2 oC

9

Page 10: Presus Tumor Mammae

KEPALA & LEHER Bentuk kepala: Normochepal, simetris Kulit wajah : Lembab, elastis Mata : Konjungtiva anemis

(-/-), sklera ikterik (-/-), reflek pupil (+/+)

Telinga : Othore (-), nyeri tekan (-)

Hidung : Nafas cuping hidung (-), rhinore (-/-)

Mulut , faring : Bibir sianosis (-), bibir kering (+), lidah kotor (-), tremor (-), hiperemis (-)10

Page 11: Presus Tumor Mammae

Pemeriksaan leher Trakea :Trakea ditengah

(+), Struma (-) Kelenjar tiroid : Tidak membesar Kelenjar lnn : Tidak membesar,

nyeri (-) JVP : Tidak meningkat

11

Page 12: Presus Tumor Mammae

DADAParu-Paru Inspeksi : Bentuk dada normal,

retraksi (-), simetris (+), ketinggalan gerak (-),

Palpasi : Vokal fremitus (+) N, simetris kanan kiri (+)

Perkusi : Suara sonor pada seluruh lapangan paru

Auskultasi : Vesikuler (+) N, Suara tambahan (-)

12

Page 13: Presus Tumor Mammae

Jantung• Inspeksi :

– pulsasi ictus cordis tidak terlihat• Palpasi :

– ictus cordis tidak teraba• Perkusi :

– Batas atas : SIC 3 linea midclavicularis (s)– Batas bawah :SIC 7 linea midclavikularis (s)– Batas kanan : SIC 4 linea parasternalis (s)– Batas kiri : SIC 5 linea midclavicularis (s)

• Auskultasi– S1 = S2 murni, reguler, suara tambahan S3(-)

S4(-), Gallop (-), bising (-)

Kesan : Tidak ditemukan abnormalitas pada paru dan jantung

13

Page 14: Presus Tumor Mammae

Mammae Inspeksi : Bentuk kedua payudara simetris

Puting ke arah luar Retraksi kulit (–)

Palpasi : Teraba benjolan dengan diameter 1,5 cm

Single nodul Bentuknya bulat, tepi licin, dan rata Konsistensi kenyal Terdapat mobilitas, tidak melekat pada

dasar Nyeri tekan (–) Pada puting tidak ditemukan sekret Pada axilla dan supraclavikula tak terdapat pembesaran KGB

14

Page 15: Presus Tumor Mammae

Pemeriksaan abdomen Inspeksi : distended (-), Darm

Countour (-), Darm Steifung (-), sikatrik (-)

Auskultasi : peristaltik usus (+) normal

Palpasi : NT (-), hepar dan lien tidak teraba

Perkusi : timpani, shifting dullness (-), undulasi (-)

Kesan : abdomen dalam batas normal15

Page 16: Presus Tumor Mammae

EKSTREMITAS

Superior : hangat (+/+), capillary refill < 2”, udem (-/-), sianosis (-/-)

Inferior : hangat (+/+), capillary refill < 2”, udem (-/-), sianosis (-/-)

Kesan : ekstremitas dalam batas normal

16

Page 17: Presus Tumor Mammae

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Rutin› Hb : 13.4 mg/dL› Hmt : 42 %› Angka Leukosit : 11.200 /µL ( )› Angka Trombosit :326.000/µL

› PPT : 11 detik (L)› APTT : 31.9 detik

17

Page 18: Presus Tumor Mammae

Patologi anatomi› Makroskopik : Jaringan bentuk tidak teratur

ukuran 2.5x1.5x1 cm, coklat kenyal› Mikroskopik : jaringan payudara dengan

proliferasi kelenjar diantara jaringan ikat yang bertambah. Epitel kelenjar berproliferasi ringan, sel-sel non atipi. Stroma jaringan ikat fibrosa dengan sedikit sebukan limfosit terutama di sekitar kelenjar.

› Kesimpulan : Lumpectomi massa di mammae sinistra kuadran medial atas : lesi fibrokistik page I (mastopati kronika kistika/mammary displasia)

18

Page 19: Presus Tumor Mammae

19

Page 20: Presus Tumor Mammae

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : tampak baik Tanda vital : TD :120/70 mmHg

Nadi :120 x/menitRR : 23 x/menit Suhu : 39 °C

Mammae teraba benjolan dengan diameter 1,5 cm, Single nodul, bentuknya bulat, tepi licin, dan rata, konsistensi kenyal, terdapat mobilitas, tidak melekat pada dasar, nyeri tekan (±), Pada puting tidak ditemukan sekret, Pada axilla dan supraclavikula tak terdapat pembesaran KGB

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Leukositosis

20

Page 21: Presus Tumor Mammae

Diagnosis KerjaDiagnosis Kerja Tumor mammae, Masthopati sinistraTumor mammae, Masthopati sinistra

DefinitifDefinitif : Eksisi : EksisiKausatif : injeksi Ceftriaxon 1g/12 Kausatif : injeksi Ceftriaxon 1g/12

jamjamSimptomatif : injeksi torasic `1a/12 Simptomatif : injeksi torasic `1a/12

jamjam21

Page 22: Presus Tumor Mammae

Kondisi tumor mammae yang benign Insidensi bermacam-macam, terkait

dengan umur› Periode mestruasi-20%› 30-50% pada periode premenopause

Sinonim› Mammary dysplasia, › Cystic disease, › Cyclic Mastopathy, › Cystic Hyperplasia

22

Page 23: Presus Tumor Mammae

Hormonal › Oestrogen & Progesteron› Prolaktin› Tiroid

23

Page 24: Presus Tumor Mammae

Estrogen & Progesteron› Jumlah estrogen lebih banyak dari

progesterone› Kadar estrogen dalam serum > › Fase luteal memendek› Kadar progesterone menurun menjadi

1/3 normal› Kekurangan corpus luteum / Anovulasi

24

PatofisiologiPatofisiologi

Page 25: Presus Tumor Mammae

Prolactin-› Kadar nya akan meningkat pada 1/3 wanita

dengan FDB› Kemungkinan dikarenakan estrogen yang

lebih dominan pada pituitari Thyroid –

› Kadar suboptimal dapat membuat epitel mammae lebih peka untuk stimulasi prolaktin

25

PatofisiologiPatofisiologi

Page 26: Presus Tumor Mammae

Estrogens menstimulasi proliferasi dari jaringan epitel dan jaringan connective. Polymorpisme dari FBD ditandai dengan fibrosis, formasi kista, proliferasi epitel, dan atrofi lobular-alveolar. FBD menyebabkan perubahan regresif da progresif secara serempak. Percabangan duktus, proliferasi epitel intraduktal (papilomatosis), hiperplasi lobular dan proliferation jaringan connectiv intralobular dapat mengalami perubahan regresif seperti adenofibrosis, srlerosing adenosis, dilatasi duktus, pembentukan kista dan kalsifikasi. Hilangnya elemen parenkim (duktus, alveoli) dengan fibrosis periduktal dan intralobular dapat ditemukan pada keadaa yang sudah kronis.

26

Page 27: Presus Tumor Mammae

Pembentukan kista merupakan konsekwensi dari penyumbatan akibat fibrosis stromal dan sekresi alveolar duktus, dimana material ditahan menyebabkan dilatasi dari duktus terminal (duct ectasia) dan alveoli.

Macrokista (D >1 cm) menunjukkan bentuk dari FBD yang telah lanjut.

27

Page 28: Presus Tumor Mammae

Gambaran Histopatologi dari FBD

28

Page 29: Presus Tumor Mammae

29

FBD menimbulkan gejala klinis pada pasien sekitar 30%.

Terutama mengenai : Perempuan dengan gangguan menstruasi

nullipara

Pasien dengan riwayat aborsi

Bukan pengguna kontrasepsi oral

Pasien dengan menarche awal dan menopouse akhir. Manifestasi fibrokistik awal dapat terjadi diantara

umur 20 dan 25 tahun, tetapi terutama pada pertengahan umur 30 –40 tahun (70% to 75%)

Page 30: Presus Tumor Mammae

30

Incidence of FBD

10%20%

50%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Under 21 Years Menstrual years Pre-menopausal

Page 31: Presus Tumor Mammae

Secara klinis 3 fase dari FBD dapat dikenali : C› Fase I- Fibrosis stromal sedang, jaringan

mammae terasa mengeras dan nyeri pada saat premenstrual

› Fase II- fibrosis progresif fibrosis, keras dan nyeri yang meningkat, pembentukan kista

› Fase III- Fibrosis dan nyeri lebih bertambah, pembentukan makrokista

31

Page 32: Presus Tumor Mammae

FBD memilliki riwayat dari beberapa bulan sampai tahun.

FBD jarang pada perempuan yang sedang dalam masa ovulasi, multipara, dan pasien yang menggunakan kontrasepsi oral

Nyeri payudara (mastodinia) sering muncul sebagai gejala utama› 40% - 60% pasien juga disertai menstruasi yang

iregular, dysmenorrhea, menometrorrhagia, atau kista ovari

32

Gejala dan tanda

Page 33: Presus Tumor Mammae

Nyeri payudara (mastodinia) sering muncul sebagai gejala › Mastodynia dapat dirasakan beberapa hari atau 1-2

minggu sebelum menstruasi, biasanya berkurang selama peroide mens

Pembengkakan payudara premenstrual, mastodinia,dan mens yang iregular dapat dijumpai pada lebih dari 50% pasien dengan mazoplasia

Nyeri atau benjolan limfonodi yang membesar dapat dijumpai pada sekitar 20% pasien

33

Gejala dan tanda

Page 34: Presus Tumor Mammae

Sekresi pada puting susu› Pada 1/3 pasien dengan FBD, sekresi atau disharge dapat

secara spontan keluar dari puting susu. Gambaran sitologis nya kemangkinan terdiri dari materi seperti lemak, protein, sel duktal, ataupun eritrosit. Cairan nya dapat berwarna kuning muda, ataupun kehijauan.

Sekresi darah pada puting :› 50-60% karena proliferasi intra duktal (Papilloma)

› 30-40% karena karsinoma ( 64% setelah umur 50).

34

Page 35: Presus Tumor Mammae

Aspirasi sitologi (6 atau 8 ml) kuning pudar sampai hitam,

Mammografi dan ultrasonografi membantu dalam penegakkan diagnosis tetapi pemeriksaan ini tidak begitu penting bagi pasien yang simptomatik.Massa soliter dengan dilatasi dari duktus retroareolar merupakan gambaran yang bisa terlihat pada mammografi atau ultrasonografi

35

DiagnosisDiagnosis

Page 36: Presus Tumor Mammae

Pemeriksaan galaktografi memberikan gambaran filling defect atau complete obstruction bagi aliran retrograd dari kontras.

MRI terlihat lesi berbatas tegas dengan duktus berisi cairan.

FNA tidak begitu bermakna pada penyakit ini.

Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan adalah eksisi massa dan diperiksa dengan teknik histopatologi konvensional.

36

DiagnosisDiagnosis

Page 37: Presus Tumor Mammae

Tujuan :› Menghentikan

progresivitas› Mengurangi nyeri› Mengembalikan

perubahan› Melunakkan jar

payudara Diindikasikan jika :

› Ukuran tidak membesar› Tidak ada sekresi puting› Secara psikis tidak

terganggu

Diindikasikan jika› Ukuran membesar› Terjadi discharge

Serous / Serosanguineous / darah

› Secara psikis terganggu

37

Bedah

Page 38: Presus Tumor Mammae

38

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Hormon

› Estrogen rendah dikombinasikan dengan pil kontrasepsi

› Progestogen pada fase luteal

› Antiestrogen- Tamoxifen

› Androgen-Danazol

Danazol› Supresi

ovarian-basis› Dosis 200-

600mg/hari

Page 39: Presus Tumor Mammae

Efficacy of Danazol

47%

75%81,40%

90%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

200mg 400mg 100-800mg 200-400mg

39

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Page 40: Presus Tumor Mammae

TERIMA KASIH

40