case panti ibu topi
DESCRIPTION
kejiwaanTRANSCRIPT
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jln. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Presentasi Kasus :
SMF ILMU JIWA
PANTI SOSIAL BINA INSAN BANGUN DAYA I
Nama : Cathelin Stella Tanda Tangan
NIM : 112013287
Dr. Pembimbing : Dr.Elly Tania, SpKJ
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (Inisial) : Ny. A
Usia : 19 tahun (sesuai perhitungan seharusnya usia 40 tahun)
Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 26 Januari 1975
Jenis kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : Kelas 4 SD
Pekerjaan : Tukang sapu di monas dan pengamen di priuk
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Pondok Gede Nomor 28
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : 12 Febuari 2015 pukul 11.00 WIB
1
A. KELUHAN UTAMA
WBS dibawa oleh satpol PP sejak 1 bulan yang lalu.
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
WBS dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya I oleh Satpol PP sejak 1
bulan yang lalu. WBS mengatakan bahwa ia dibawa oleh bapak-bapak dengan
menggunakan mobil berwarna biru saat sedang mengamen di daerah Tanjung Priok. Ia
tidak mengetahui alasan ia di tangkap. WBS mengatakan bahwa ia tidak memiliki KTP.
Saat ditemui di PSBI BD I WBS sedang berjalan mondar mandir diruangannya
dan mengenakan topi. WBS mengatakan bahwa dirinya berasal dari Jakarta, dimana ia
bertempat tinggal di Tanjung Priok. WBS mengaku sudah 2 tahun terakhir mendengar
suara bisikan-bisikan dengan bahasa Jawa (halusinasi auditorik). Isi bisikan tersebut
mengejek dan kadang menyuruhnya, bisikan tersebut adalah “Peot”, “nyuri aja”,
“lakuin yang indah-indah saja”. Suara itu sekarang uda jarang terdengar. Selain itu
WBS juga pernah beberapa kali melihat bayangan abu-abu, yang diakui bayangan Riko
(saudara sepupu WBS) yang biasanya muncul saat tidur (halusinasi visual). Riko
tersebut diakui sepertinya aneh dan Riko sering sekali memegang ia, yaitu memegang
tangan WBS (halusinasi gustatorik). WBS juga mengaku mencium bau-bauan seperti
bau keringat (halusinasi olfaktori) saat Riko muncul dan WBS pernah 2 kali berbicara
dengan Riko (halusinasi visual).
WBS mengaku mengenal presiden Indonesia (diakui nama presiden adalah ibu
Tutut). Ia kenal presiden di stasiun dekat monas, WBS mengatakan ia kenal akrab
dengan Presiden dan sering makan bersama presiden (waham kebesaran). WBS
mengatakan ia pernah dioperasi oleh tukang masak Ibu Presiden di Pom Bensin
(waham bizzare). Hingga saat ini WBS juga masih sering bertemu Ibu Presiden di
Monas.
Selama di panti WBS mengaku lebih senang duduk dan berjalan. WBS
mengatakan ia dulu pernah mau dijahatin oleh orang lain, dimana orang itu melihat
terus ke arah WBS, dipanti kedoya pun juga ada yang mau menjahati dan
memukulinya. WBS mengatakan teman WBS yang merokok terus adalah yang jahat
dan selalu melihat ke arah WBS, WBS yakin bahwa temannya itu mau memukulnya
(waham curiga). WBS selalu menggunakan topi dan ia mengatakan topi dari
kakaknya. Sudah 2 tahun kakaknya memberikan topi tersebut, dan diyakini topi itu
2
adalah pendamping hidupnya dimana ia akan selalu dekat dengan suaminya dan hanya
akan dilepas saat ia makan dan mandi (waham bizzare).
WBS mengaku sudah menikah 1 tahun lalu dan mempunyai seorang anak berusia
15 tahun. WBS mengaku belum ada saudara yang menjenguknya hingga sekarang.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
1. Gangguan psikiatrik
Tidak ada
2. Riwayat gangguan medis
WBS mengaku tidak pernah dirawat di rumah sakit dalam waktu yang lama, tidak
menderita hipertensi, asma, diabetes melitus, tidak pernah kejang dan tidak pernah ada
trauma pada kepala. Namun WBS mengaku ia pernah keserempet motor dan
melakukan operasi kepala di Pom Bensin Tanjung Priok.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
WBS mengaku pernah merokok waktu usia 20 tahun dan sekarang sudah jarang
merokok lagi. WBS tidak menggunakan zat psikoaktif lainnya.
4. Riwayat gangguan sebelumnya
2012 2015
Keterangan :
Tahun 2012 :
WBS mulai mendengar suara bisikan-bisikan, melihat bayangan sepupunya yang
memegang tangannya dan selalu bau keringat. WBS juga mulai berbicara sendiri,
dan mulai curigaan dengan orang disekitarnya.
3
Tahun 2015 :
WBS kadang masih sering mendengar suara bisikan yang menyuruh maupun
mengejeknya.
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat perkembangan fisik
WBS Tumbuh dan berkembang dengan baik. WBS tidak pernah sakit-sakitan.
2. Riwayat perkembangan kepribadian
Masa anak-anak : WBS merupakan anak keempat dari tujuh saudara. WBS
memiliki 3 orang kakak laki-laki dan 3 adik perempuan.
Hubungannya sangat baik.
Masa remaja : WBS mengatakan hanya bersekolah hingga kelas 4 SD dan tidak
mau melanjutkan sekolah, karena WBS mengatakan nilainya
jelek, nilai rata-ratanya hanya 0,6 dari 10.
Masa dewasa : WBS menikah dan mulai bekerja.
3. Riwayat pendidikan
WBS sekolah hingga kelas 4 SD, ia bersekolah di SD Pangkalan I, Cimakmur.
WBS tidak melanjutkan sekolahnya karena WBS mengaku ia malu karena nilainya
jelek.
4. Riwayat pekerjaan
WBS bekerja di Monas sebagai tukang sapu dan kadang mengamen di daerah
tanjung priok sejak 10 tahun lalu.
5. Kehidupan beragama
WBS diasuh dalam ajaran agama Islam. WBS mengaku ia tidak pernah sholat
karena musholanya jauh.
6. Kehidupan sosial dan perkawinan
4
WBS sudah menikah 1 tahun dan mempunyai seorang anak perempuan bernama
Lili.. WBS mengatakan usia anaknya 15 tahun dan ia tinggal sendirian, tidak tinggal
bersama WBS dan suaminya. WBS mengatakan hubungan dengan teman dan
tetangganya baik walau ada 2 orang yang mau memukulinya.
E. RIWAYAT KELUARGA
Pohon keluarga
Keterangan :
Perempuan Menikah
Laki-laki Pasien
Meninggal
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
WBS tinggal di panti sudah 1 bulan. WBS mengaku bahwa panti adalah departemen
kebersihan. Selama 1 bulan ini tidak pernah ada kerabat atau saudara yang menjenguk
WBS. Selama di panti WBS kadang membantu menyapu. Selain itu, WBS hanya diam
atau berjalan saja. Kadang WBS ngobrol dengan temannya atau bermain dengan kucing
yang ada di panti. WBS mengatakan temannya disini yang merokok itu jahat dan itu
yang mau memukulnya.
5
III. STATUS MENTAL
Didapat dari autoanamnesis pada tanggal 12 Februari 2015 di Panti Sosial Bina Insan
Bangun Daya I .
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang wanita berusia 40 tahun sesuai dengan usianya. Menggunakan alas
kaki berwarna putih dan menggunakan topi berwarna merah putih. Penampilan
kurang rapih.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos Mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tidak tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Sebelum wawancara : WBS sedang berada diruangannya dan tampak
berjalan mondar mandir.
Selama wawancara : WBS duduk dengan tenang dan masih menggenakan
topinya. WBS menjawab pertanyaan dengan baik. Namun pelafalannya
kadang sulit dimengerti. WBS kadang suka cekikikan sendiri.
Sesudah wawancara : WBS tampak tenang dan kembali ke tempat
tidurnya.
4. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien bersikap cukup kooperatif, suara cukup dan kontak mata cukup
baik. Kadang pelafalan pasien sulit untuk dimengerti.
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : WBS kooperatif dalam menjawab semua pertanyaan yang
diajukan. WBS berbicara cepat, banyak, tidak ragu-ragu dan volume sedang
saat menjawab setiap pertanyaan walaupun beberapa pertanyaan tidak
diketahui oleh WBS.
b. Gangguan berbicara : Ada gangguan bicara. Pelafalan pasien kadang suit
untuk dimengerti.
6
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood) : tenang
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : biasa
b. Stabilisasi : stabil
c. Kedalaman : cukup
d. Skala diferensiasi : luas
e. Keserasian : serasi
f. Pengendalian impuls : kuat
g. Ekspresi : sesuai
h. Dramatisasi : tidak ada
i. Empati : tidak dapat dinilai
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi :
Halusinasi auditorik (mendengar bisikan yang mengejek dan menyuruhnya),
halusinasi visual (melihat bayangan abu-bu yang dikenal sebagai sepupunya
Riko), halusinasi gustatorik (dimana Riko memegang tangannya), halusinasi
olfaktorik (mencium baun keringat tiap kali Riko datang)
b. Ilusi : tidak ada
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
1. Taraf pendidikan : SD kelas 4
2. Pengetahuan umum : buruk (tidak mengetahui nama presiden sekarang dan
presiden pertama Indonesia)
3. Kecerdasan : buruk (tidak dapat menjawab pertanyaan hitungan)
4. Konsentrasi : baik (menyimak dan menjawab pertanyaan dengan baik)
5. Orientasi
a. Waktu : baik (menyebutkan waktu pagi, siang, sore, malam)
7
b. Tempat : buruk (pasien tidak tau sedang berada di panti)
c. Orang : baik (tahu sedang berbicara dengan dokter muda)
d. Situasi : baik (pasien tahu jika ada temannya yang sedang ribut)
6. Daya ingat
a. Jangka panjang : baik (mengingat tempat tinggalnya)
b. Jangka pendek : baik (mengingat pekerjaannya)
c. Segera : baik (mengingat makanan yang dimakannya tadi pagi)
7. Pikiran abstraktif : buruk (mengkategorikan jeruk dan semangka adalah
duren)
8. Visuospatial : baik (WBS dapat menggambarkan jam sesuai dengan
instruksi)
9. Bakat kreatif : tidak dapat dinilai
10. Kemampuan menolong diri sendiri : baik (mandi, berpakaian, makan sendiri)
E. PROSES PIKIR
Bentuk pikiran : autistik
1. Arus pikir
Produktivitas : cukup baik
Kontinuitas : relevan
Hendaya bahasa : tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi pikiran : tidak ada
Waham : ada (Waham Kebesaran : WBS yakin kenal baik
dengan presiden Indonesia saat ini ; waham curiga :
WBS yakin bahwa orang yang merokok jahat dan
orang yang melihatnya pasti mau memukulnya:
waham bizzare : WBS yakin ia di operasi oleh
tukang masak presiden di pom bensin)
Obsesi : tidak ada
Fobia : tidak ada
Gagasan rujukan : tidak ada
Gagasan pengaruh : tidak ada
8
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik, selama wawancara pasien berlaku tenang, dan tidak menunjukkan gejala
yang agresif.
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : kurang baik (mengatakan jika ada orang yang berantem
WBS akan diam saja melihat)
b. Uji daya nilai : baik (saat ditanyakan apa yang akan dilakukan jika
menemukan dompet berisi banyak uang di jalan, pasien
menjawab “Gak tau mungkin kasih pak polisi”)
c. Daya nilai realitas : terganggu (tidak tau sedang dimana, WBS mengatakan
sedang di departemen kebersihan)
H. TILIKAN
Tilikan derajat I penyangkalan tota terhadap penyakitnya
I. RELIABILITAS
Baik (dapat dipercaya)
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tekanan darah : 130/80 mmHg
4. Nadi : 88 x/menit
5. Suhu badan : 36,5 oC
6. Frekuensi pernapasan : 20 x/menit
7. Bentuk tubuh : astenikus
8. Sistem kardiovaskular : dalam batas normal
9. Sistem respiratorius : dalam batas normal
10. Sistem gastrointestinal : dalam batas normal
9
11. Sistem musculoskeletal : dalam batas normal
12. Sistem urogenital : tidak dilakukan
B. STATUS NEUROLOGIS
1. Saraf kranial
Saraf otak I : tidak dilakukan
Saraf otak II : tidak dilakukan
Saraf otak III : refleks pupil terhadap cahaya (+) kiri dan kanan
Saraf otak IV : gerak mata normal, tidak ada deviasi bola mata, diplopia,
maupun nistagmus
Saraf otak V : tidak dilakukan
Saraf otak VI : gerak bola mata normal, dapat melihat ke arah kanan dan kiri
tanpa menolehkan kepala
Saraf otak VII : pasien dapat tersenyum, meringis, menutup mata simetris
Saraf otak VIII : tidak dilakukan
Saraf otak IX : tidak ada deviasi uvula
Saraf otak X : tidak dilakukan
Saraf otak XI : pasien dapat mengangkat bahu simetris dan memberikan
tahanan saat pemeriksa berusaha menekan ke bawah
Saraf otak XII : posisi lidah pasien normal, tidak ada deviasi atau pun tremor,
dapat digerakan ke kiri dan ke kanan
2. Gejala rangsang meningeal : tidak dilakukan
3. Mata : sclera ikterik -/- , konjungtiva anemis -/-
4. Pupil : isokor, refleks cahaya +/+
5. Ophtalmoscopy : tidak dilakukan
6. Motorik : tidak ada keterbatasan gerak
7. Sensibilitas : tidak ada penurunan ekstrimitas
8. Sistim saraf vegetatif : tidak dilakukan
9. Fungsi luhur : baik
10. Gangguan khusus : tidak ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
10
Pemeriksaan yang dianjurkan:
Pemeriksaan darah rutin
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
WBS perempuan dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya I oleh
Satpol PP sejak 1 bulan yang lalu. WBS mengatakan bahwa ia dibawa oleh bapak-
bapak dengan menggunakan mobil berwarna biru saat sedang mengamen di daerah
Tanjung Priok. Ia tidak mengetahui alasan ia di tangkap.
WBS mengaku sudah 2 tahun terakhir mendengar suara bisikan-bisikan
dengan bahasa Jawa (halusinasi auditorik).. Selain itu WBS juga pernah beberapa
kali melihat bayangan abu-abu, yang diakui bayangan Riko (saudara sepupu WBS)
yang biasanya muncul saat tidur (halusinasi visual). Riko tersebut diakui sepertinya
aneh dan Riko sering sekali memegang ia, yaitu memegang tangan WBS (halusinasi
gustatorik). WBS juga mengaku mencium bau-bauan seperti bau keringat
(halusinasi olfaktori) saat Riko muncul dan WBS pernah 2 kali berbicara dengan
Riko (halusinasi visual).
WBS mengaku mengenal presiden Indonesia (diakui nama presiden adalah ibu
Tutut). Ia kenal presiden di stasiun dekat monas, WBS mengatakan ia kenal akrab
dengan Presiden dan sering makan bersama presiden (waham kebesaran). WBS
mengatakan ia pernah dioperasi oleh tukang masak Ibu Presiden di Pom Bensin
(waham bizzare).
Selama di panti WBS mengaku lebih senang duduk dan berjalan. WBS
mengatakan teman WBS yang merokok terus adalah yang jahat dan selalu melihat ke
arah WBS, WBS yakin bahwa temannya itu mau memukulnya (waham curiga).
WBS selalu menggunakan topi dan ia mengatakan topi dari kakaknya. Sudah 2 tahun
kakaknya memberikan topi tersebut, dan diyakini topi itu adalah pendamping
hidupnya dimana ia akan selalu dekat dengan suaminya dan hanya akan dilepas saat ia
makan dan mandi (waham bizzare). WBS mengaku belum ada saudara yang
menjenguknya hingga sekarang.
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
11
Aksis I : Gangguan Klinis
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan mengalami:
1. Gangguan jiwa, karena adanya:
Halusinasi Auditorik
Halusinasi Gustatorik
Halusinasi Visual
Halusinasi Gustatorik
Waham kebesaran
Waham bizzare
Waham curiga
2. Gangguan jiwa ini merupakan GMNO karena
tidak ada gangguan kesadaran dan neurologi
tidak ditemukan penyakit organik yang diduga berkaitan dengan gangguan
jiwanya
tidak ada disorientasi
tidak ada gangguan memori
tidak ada ilusi
3. Menurut PPDGJ III, gejala ini termasuk skizofrenia, karena memenuhi kriteria
diagnostik, yaitu:
Halusinasi auditorik
Halusinasi gustatorik
Halusinasi visual
Halusinasi olfaktorik
Waham kebesaran
Waham curiga
Waham bizzare
Sudah berlangsung 2 tahun
Aksis II : Gangguan kepribadian dan retardasi mental
Pada kasus ini tidak ditemukan gangguan kepribadian dan tidak ada retardasi mental
Aksis III : Kondisi medik umum
Riwayat trauma kepala
12
Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan
Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
Aksis V : Penilaian fungsi secara global
Global Assessment of Functioning (GAF) Scale : 60-51 Beberapa gejala sedang
(moderate), disabilitas sedang
VIII. EVALUASI MULTAKSIAL
Aksis I : F20.1 Skizofren Hebefrenik
DD : F20.0 Skizofren Paranoid
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Riwayat trauma kepala
Aksis IV : Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
Aksis V : GAF scale 60-51
IX. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
X. DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologi : tidak ada
2. Psikiatri / psikologi : Halusinasi auditorik, halusinasi gustatorik, halusinasi
visual, halusinasi olfaktorik, waham kebesaran, waham bizzare dan waham curiga
3. Sosial / keluarga : ada (curiga dengan temannya)
XI. TERAPI
1. Farmakoterapi
Nama dokter : dr. Cathelin Stella
R/ Haloperidol 5 mg Tab No X
S 1 – 1 – 1 tab
13
Pro : Ny.A (40 tahun)
2. Rencana Terapi Selanjutnya
Psikoterapi
a) Terapi individual :
Memberikan informasi dan edukasi pada pasien mengenai penyakitnya.
Memberikan informasi pada pasien mengenai pentingnya minum obat dan
kontrol secara teratur.
Memotivasi pasien untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan anggota
keluarga atau teman.
b) Terapi kelompok
Menyarankan pasien untuk mengikuti setiap kegiatan di lingkungan
rumahnya bersama dengan rekan lainnya untuk menjalin sosialisasi yang
baik.
Memotivasi pasien untuk berani bersosialisasi dengan orang di sekitar.
14