case obgin-kista ovarium

Upload: student-rei

Post on 21-Jul-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Fakultas Kedokteran Kasus Obstetri dan Ginekologi Nama NIM Pembimbing : Agnes Chintami L : 11-2008-020 : Dr.H.Achmad Djaenudin, SpOG

I. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan terakhir Agama Suku Pekerjaan Masuk RS tanggal Alamat II. ANAMNESIS Diambil dari autoanamnesis pada tanggal 28 April 2009 jam 10.00 WIB Keluhan Utama Keluhan Tambahan : Haid terus-menerus 1 bulan : Mual dan pusing : Ny.F : 20 tahun : Perempuan : SMU : Islam : Sunda : Ibu rumah tangga : 27/04/2009 Pukul 19.31 : Kp. Curug RT/RW : 03/08 Sawangan-Depok

Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke RS Bhakti Yudha pada tanggal 27 April 2009 dengan diagnosa dari dokter Sp.OG di RS pamulang yang menjelaskan kepada pasien bahwa dari hasil USG di dapatkan kista pada ovarium sebesar 4cm. Pasien mengatakan bahwa sebelumnya pasien mengeluh haid terus menerus 1 bulan lamanya. Lalu setelah haidnya berhenti keluar cairan seperti keputihan dan berbau. Pasien juga mengeluh mual dan pusing.

1

Sebelumnya pasien sudah pernah ke dokter umum, namun saat itu dokter mengatakan bahwa itu hanya kelainan lambung biasa ( maag ). Karena pasien merasa keluhan tidak berkurang sehingga pasien memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter Sp.OG di RS Pamulang, saat di RS Pamulang pasien di USG dan didapatkan hasil ada kista berukuran 4cm pada ovarium kiri. Pasien lalu datang ke RS Bhakti Yudha pada tanggal 27 April 2009 dengan membawa hasil USG pasien. Berdasarkan hasil USG, dokter memberitahukan kepada pasien bahwa hasil USG benar menunjukan adanya kista pada ovarium kiri, lalu dokter menyarankan untuk dilakukan laparatomy untuk mengeluarkan kista. Riwayat kehamilan dahulu : Pasien mengaku belum mempunyai keturunan setelah menikah sudah 2 tahun. Riwayat Haid Haid pertama Lama menstruasi Panjang siklus HPHT : 13 tahun : 7 hari : 28 days : 16 Maret 2009

Pasien mengaku bahwa haidnya mulai tidak teratur sejak pasien menikah dan menggunakan KB suntik. Riwayat penyakit dahulu : Riwayat Hipertensi, DM, sakit jantung, asma, dan alergi obat disangkal oleh pasien. III. PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis Keadaan umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Suhu Pernapasan : Baik : Compos Mentis : 120 / 80 mmHg : 88x / menit : 36,7 0C : 24 x/ menit

2

Kepala Mata Cor Pulmo Abdomen Ekstremitas Status Ginekologi Periksa luar Inspeksi Palpasi Vaginal Touche Vaginal Inspeculo

: Normocephali : CA -/-, SI -/: BJ I-II Reguler murni, Murmur ( - ) , Gallop (-) : Suara Nafas Vesikuler , Ronkhi -/Wheezing-/: Nyeri tekan pada perut bawah, datar, BU (+) Normal : Edema tidak ada

: abdomen datar : Nyeri tekan perut bagian kiri bawah : Tidak dilakukan : Perdarahan ( - )

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratotium tanggal : 27 04 2009 Hematologi Hb Leukosit Ht Trombosit LED Diff Basofil Eosinofil Neutrofil Stab Neutrofil Segmen Lymphosit Monosit : 0% : 0% :5% : 55% : 35% * : 5% : 13,7 gr/dl : 15ribu/mm3 * : 43 % : 429ribu/mm3 : 25mm/jam *

3

Hemostasis Masa Perdarahan Masa Pembekuan Kimia darah Gula darah sewaktu : 102 mg/dl Protein total Albumin Globulin Ureum Golongan darah : 6,5 g/dl : 4,9 g/dl : 1,6 g/dl : 20 mg/dl :B Rh (+) positif Urine lengkap Makroskopik Warna Reaksi pH Berat jenis Protein Glukosa Bilirubin Urobilinogen Keton Blood Nitrit Mikroskopik Eritrosit Leukosit Epitel Kristal Selinder : 2-4 LPB* : 6-8 LPB* : + LPB : (-) : (-) : kuning jernih : asam :6 : 1,030 : + mg/dl* : (-)mg/dl : (-)mg/dl : (-)mg/dl : + mg/dl* : (-) sel/uL : (-) sel/uL : 4 menit : 8,3 menit

4

Bakteri Candida VI. DIAGNOSIS Suspect Kista Ovarium VII. MANAGEMENT Rencana diagnostik Rencana terapi Rencana edukasi o : : :

: (-) : (-)

Observasi tanda-tanda vital Laparatomi dan Kistektomi

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tentang keadaan

pasien sekarang dan rencana tindakan yang akan dilakukan serta resikoresiko yang mungkin terjadi. o Memberikan support kepada pasien agar pasien relaks sebelum dilakukan operasi. VIII. PROGNOSIS : Ad vitam Ad fungtionam: Dubia Ad sanationam: Dubia IX. LAPORAN LAPAROTOMI Diagnosa Pre-operasi Diagnosa Post-operasi Nama operasi Tanggal operasi Jam operasi Laporan Operasi : Anesthesia spinal, Insisi mediana Peritoneum di buka. Didapatkan Kista di sebelah kiri di ligamentum latum, dekat ke uterus, sebesar buah duku. : Suspect Kista ovarium kiri : Post laparatomi a/i kista ovarium kanan dan kista di ligamentum latum kiri. : Kistektomi : 28 April 2009 : 07.40 08.45 : Dubia

5

Didapatkan pula kista di ovarium kanan, ovarium sebelah kiri normal. Pada ovarium kanan ada bintik-bintik ( TBC ???). Pada kista di ligamentum latum kiri, dilakukan punksi cairan. Pada kista di ovarium kanan dilakukan punksi lalu jaringan capsul kista diambil untuk pemeriksaan PA. Evakuasi cairan abdomen Tutup peritoneum FOLLOW UP 28 April 2009 S : tidak ada keluhan O : Status generalis KU Kesadaran Tekanan darah Nadi Suhu Pernapasan Mata Cor Pulmo Abdomen Ekstremitas Status Ginekologi A : Suspect Kista ovarium P : Rencana Diagnostik : Obsevasi tanda-tanda vital : : Baik : Compos mentis : 120 / 80 mmHg : 83 x / menit : 35,40C : 19 x/ menit : CA -/- , SI -/: BJ I-II Reguler murni, Murmur ( - ) , Gallop ( - ) : Suara Nafas Vesikuler , Ronkhi -/Wheezing-/: Nyeri tekan pada perut bawah, datar, BU (+) Normal : Edema tidak ada : Nyeri tekan perut bagian kiri bawah Perdarahan ( - )

6

Recana terapi Rencana edukasi o

: Laparatomi dan kistektomi : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tentang keadaan

pasien sekarang dan rencana tindakan yang akan dilakukan serta resikoresiko yang mungkin terjadi. o Memberikan support kepada pasien agar pasien relaks sebelum dilakukan operasi. Instruksi pre operasi : - IVFD Asering 8 tpm - Kateter no 14 - Persiapan operasi jam 07.00 Instruksi post operasi : - Observasi ada/tidaknya perdarahan - Imobilisasi - Th/ Kaltrofen supp 2x1 Amoxan 3x1 Dolana 3x1 Becom-c 2x1 INH 1x1 29 April 2009 S : Nyeri pada luka bekas operasi O : Status generalis KU Kesadaran Tekanan darah Nadi Suhu Pernapasan Mata : : Baik : Compos mentis : 130 / 90 mmHg : 82 x / menit : 35,3 0C : 19 x/ menit : CA -/- , SI -/-

7

Cor Pulmo Abdomen Ekstremitas

: BJ I-II Reguler murni, Murmur ( - ) , Gallop ( - ) : Suara Nafas Vesikuler , Ronkhi -/Wheezing-/: Datar, BU (+) Normal : Edema tidak ada

Status ginekologi : Bekas operasi tertutup kasa steril Nyeri luka bekas operasi Perdarahan (+) minimal A : Post laparatomi + kistektomi hari ke-1 a/i Kista ovarium kanan dan Kista di ligamentum latum kiri P : 1. Bed rest 2. Mobilisasi bertahap 3. Makan makanan bergizi 4. Kateter no 14 5. Th/ IVFD Asering 28 tpm Amoxan 3x1 Becom-c 2x1 INH 1x1 Tramadol 3x1 30 April 2009 S : Kepala terasa pusing terutama saat berdiri O : Status generalis KU Kesadaran Tekanan darah Nadi Suhu Pernapasan Mata : : Baik : Compos mentis : 120 / 80 mmHg : 80 x / menit : 36,2 0C : 24 x/ menit : CA -/- , SI -/-

8

Cor Pulmo Abdomen Ekstremitas

: BJ I-II Reguler murni, Murmur ( - ) , Gallop ( - ) : Suara Nafas Vesikuler , Ronkhi -/Wheezing-/: Datar, BU (+) Normal : Edema tidak ada

Status ginekologi : Bekas operasi tertutup kasa steril Nyeri luka bekas operasi Perdarahan pervaginam (+) minimal A : Post laparatomi + kistektomi hari ke-2 a/i Kista ovarium kanan dan Kista di ligamentum latum kiri P : 1. Bed rest 2. Mobilisasi bertahap 3. Makan makanan bergizi 4. Th/ IVFD Asering 28 tpm Amoxan 3x1 Becom-c 2x1 INH 1x1 Tramadol 3x1 1Mei 2009 S : Kepala terasa pusing bila terlalu lama bardiri dan duduk Belum bisa BAB Perdarahan masih banyak, warna merah O : Status generalis KU Kesadaran Tekanan darah Nadi Suhu Pernapasan : : Baik : Compos mentis : 120 / 80 mmHg : 80 x / menit : 36,3 0C : 22 x/ menit

9

Mata Cor Pulmo Abdomen Ekstremitas

: CA -/- , SI -/: BJ I-II Reguler murni, Murmur ( - ) , Gallop ( - ) : Suara Nafas Vesikuler , Ronkhi -/Wheezing-/: Datar, BU (+) Normal : Edema tidak ada

Status ginekologi : Bekas operasi tertutup kasa steril Nyeri luka bekas operasi Perdarahan pervaginam (+) A : - Post laparatomi + kistektomi hari ke-3 a/i Kista ovarium kanan dan Kista di ligamentum latum kiri - Konstipasi P : 1. Bed rest 2. Mobilisasi bertahap 3. Makan makanan bergizi 4. Cek Hb, USG 5. Th/ Amoxan 3x1 Becom-c 2x1 INH 1x1 Tramadol 3x1 Dulcolac supp

TINJAUAN PUSTAKA DefInisi

10

Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium. Jenis-jenis kista ovarium 1. Kista fungsional Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Terdapat 2 macam kista fungsional: kista folikular dan kista korpus luteum.o

Kista folikular Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancar, sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalannya ke saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid. Kista korpus luteum Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi

o

11

(10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba. 2. Kista dermoid Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri. 3. Kista endometriosis Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama. 4. Kistadenoma Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri. 5. Polikistik ovarium Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas. Penyebab Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium, tipe

12

folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista jenis ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol. Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista. Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium. Pada beberapa kasus, kista dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi. Kista jenis ini disebut dengan Kista Dermoid. Gejala Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam.

Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila mempunyai kista ovarium:

Perut terasa penuh, berat, kembung Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil) Haid tidak teratur Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha. Nyeri sanggama Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.

Diagnosa Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan:

13

1. Ultrasonografi (USG) Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (transducer) digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) yang menembus bagian panggul, dan menampilkan gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Gambaran ini dapat dicetak dan dianalisis oleh dokter untuk memastikan keberadaan kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. 2. Laparoskopi Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi. Selain itu, MRI dan CT Scan bisa dipertimbangkan tetapi tidak sering dilakukan karena pertimbangan biaya.

Differential Diagnoses Abses Abdominal Kehamilan ektopik Komplikasi Kista ovarium tidak berbahaya selama kondisi jinak, tetapi kista dapat membesar yang menyebabkan nyeri di bagian perut. Pada beberapa kasus penyakit ini dapat mengganggu produksi hormon-hormon dari ovarium dan menghasilkan

14

perdarahan iregular dari vagina dan peningkatan rambut tubuh. Jika kista atau tumor membesar dan menekan kandung kemih, Anda akan berkemih lebih sering karena kapasitas kandung kemih berkurang. Kista ovarium dapat berbahaya bilamana kista berubah menjadi ganas, karena itu semua kista harus diperiksa oleh dokter. Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium. Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seorang wanita usia subur menggunakan metode konstrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker ovarium. Pengobatan Pengobatan yang dilakukan bergantung pada umur, jenis dan ukuran kista dan gejala-gejala yang diderita. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin disarankan: 1. Pendekatan wait & see :Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur, tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan USG ulangan secara periodik (selang 2-3 siklus haid) untuk melihat apakah ukuran kista membesar. Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi wanita pascamenopause jika kista berisi cairan dan diameternya kurang dari 5 cm. 2. Pil kontrasepsi : Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan kista.

15

3. Pembedahan : Jika kista besar (diameter > 5 cm), padat, tumbuh atau tetap selama 2-3 siklus haid, atau kista yang berbentuk iregular, menyebabkan nyeri atau gejala-gejala berat, maka kista dapat dihilangkan dengan pembedahan. Jika kista tersebut bukan kanker, dapat dilakukan tindakan kistektomi untuk menghilangkan kista dengan ovarium masih pada tempatnya. Jika kista tersebut merupakan kanker, dokter akan menyarankan tindakan histerektomi untuk pengangkatan ovarium.

Daftar pustaka 1. C William Helm.Ovarian Cysts. Avaliable from : http://emedicine.medscape.com/obstetrics_gynecologys. Last update 19 Maret 2008. [ di akses 2 Mei 2009 ] 2. Shella. Kista Ovarium. Avaliable from : http://shella.wa2n.web.id/2009/01/28/kista/ Last update 28 Januari 2009. [ di akses 2 Mei 2009 ] 3. Blog Dokter. Kista Ovarium. Avaliable from: http://www.blogdokter.net/2008/05/30/kista-ovarium/ Last update 30 Mei 2008. [ di akses 2 Mei 2009 ]

16

17