referat obgin tumor jinak ovarium

29
BAB I PENDAHULUAN A. Epidemiologi 3 Tumor jinak ovarium kira-kira 15% dari jumlah seluruh kanker epithel ovarium. Biasanya terjadi pada usia <35 tahun. Penggunaan obat-obat penyubur meningkatkan resiko terjadinya tumor ovarium. B. Anatomi Ovarium Wanita pada umumnya mempunyai 2 ovarium, yaitu kanan dan kiri, yang dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ukuran ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm. pinggir atasnya atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium. Struktur ovarium terdiri atas : 1. Korteks di sebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang berbentuk kubik, dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel primordial. 1

Upload: jazzy-tonez

Post on 05-Jul-2015

1.727 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

BAB I

PENDAHULUAN

A. Epidemiologi3

Tumor jinak ovarium kira-kira 15% dari jumlah seluruh kanker epithel

ovarium. Biasanya terjadi pada usia <35 tahun. Penggunaan obat-obat penyubur

meningkatkan resiko terjadinya tumor ovarium.

B. Anatomi Ovarium

Wanita pada umumnya mempunyai 2 ovarium, yaitu kanan dan kiri, yang

dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan

kanan. Ukuran ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan

ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm. pinggir atasnya

atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluh-

pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium.

Struktur ovarium terdiri atas :

1. Korteks di sebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang

berbentuk kubik, dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel

primordial.

2. Medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan

pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan sedikit otot polos.

Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap

bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam

perkembangannya akan menjadi folikel de Graaf. Folikel-folikel ini merupakan

bagian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak

yang beraneka-ragam dan pula dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel

telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graaf

yang matang terisi dengan likuor follikuli, mengandung estrogen dan siap untuk

berovulasi.

1

Page 2: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

Folikel de Graaf yang matang berisi ovum, stratum granulosum, teka

interna, dan teka eksterna.

C. Fisiologi Ovarium

Dalam endokrinologi reproduksi wanita, ovarium memiliki dua fungsi

utama yaitu:

1. Fungsi proliferatif (generatif), yaitu sebagai sumber ovum selama masa

reproduksi. Di ovarium terjadi pertumbuhan folikel primer, folikel de Graaf,

peristiwa ovulasi dan pembentukan korpus luteum.

2. Fungsi sekretorik (vegetatif), yaitu tempat pembentukan dan pengeluaran

hormon steroid ( estrogen, progesteron dan androgen )Fungsi ovarium yang

utama adalah menghasilkan sel telur (ovum).

Selain itu ovarium juga berperan dalam mengatur siklus haid wanita.

D. Patologi Ovarium

Di antara tumor-tumor ovarium, ada yang bersifat neoplastik dan ada yang

bersifat nonneoplastik. Tumor-tumor nonneoplastik dibagi menjadi tumor akibat

radang dan tumor lainnya, yaitu kista folikel, kista korpus luteum, kista lutein,

kista inklusi germinal, kista endometrium, dan kista Stein-Leventhal. Tumor-

tumor neoplastik dibagi dibagi atas tumor jinak dan tumor ganas, selanjutnya

tumor jinak dibagi menjadi tumor kistik dan tumor solid, sedangkan tumor ganas

dibagi menjadi tumor epitelial ovarium, tumor stroma sex-cord, tumor sel

germinal, sarkoma dan karsinoma metastatik. Dalam referat ini akan dibahas

mengenai tumor jinak ovarium.

2

Page 3: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

E. Permasalahan

Setelah mengulas secara singkat mengenai anatomi, fisiologi dan patologi

ovarium, dalam bab selanjutnya akan dibahas lebih lanjut mengenai tumor junak

ovarium. Beberapa hal penting yang kita harus ketahui yaitu apakah definisi

tumor ovarium? Apa saja yang menjadi etiologi dari tumor ovarium? Apakah

gejala dan tanda dari tumor ovarium? Apa saja jenis-jenis tumor ovarium menurut

klasifikasinya? Serta bagaimana cara pemeriksaan, penatalaksanaan, dan

terapinya.

3

Page 4: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Tumor ovarium adalah suatu massa yang tumbuh pada ovarium. Tumor jinak

ovarium, yang juga dikenal sebagai ‘atypical proliferating tumors’ adalah massa

yang terdiri dari kelompok tumor yang menunjukan proliferasi epitel yang

biasanya jinak dan non invasive. Diantara tumor-tumor ovarium ada yang bersifat

neoplastik dan ada yang bersifat non neoplastik.

B. Etiologi

Ada beberapa teori yang menerangkan terjadinya tumor ovarium, diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. teori ovulasi

terjadinya invaginasi kapsul epitel pasca ovulasi ke dalam stroma ovarium.

Dengan rangsangan hormone pada stroma, sel-sel epitel berpotensi untuk

menjadi kista-kista baru yang nantinya akan menjadi tumor epitel ovarium.

2. teori endokrin

epitel pada kapsul ovarium berasal dari mullerian, dan jaringan ini responsive

terhadap hormone dengan cara yang sama seperti epitel mullerian berespon

saat muncul dalam endometrium atau tuba fallopii. Menurut teori endokrin, di

lingkungan hormonal yang tidak seimbang ini dapat menyebabkan neoplasia.

3. teori substansial eksogen

teori ini menduga bahwa iritan seperti bedak merupakan factor pemicu tumor

neoplastik jinak dan ataupun ganas.

4. teori transformasi

tidak semua tumor jinak dapat menjadi ganas, namun ada kemungkinan

terjadi degenerasi maligna pada tumor tersebut.

4

Page 5: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

C. Gejala dan Tanda pada Tumor Ovarium

Banyak tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama

tumor ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari :

1. Akibat pertumbuhan

Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembenjolan

perut. Tekanan terhadap alat-alat disekitarnya disebabkan oleh besarnya

tumor atau posisinya dalam perut. Misalnya gangguan miksi, obstipasi, edema

pada tungkai, tidak nafsu makan, rasa sesak, dan lain-lainnya.

2. Akibat aktivitas hormonal

Pada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali tumor itu

sendiri yang mengeluarkan hormon. Dapat menyebabkan amenore, dan

hipermenore.

3. Akibat komplikasi

Perdarahan ke dalam kista biasanya terjadi sedikit-sedikit sehingga berangsur-

angsur menyebabkan pembesaran kista dan menimbulkan gejala yang

minimal. Akan tetapi bila perdarahan banyak akan terjadi distensi dari kista

dan menimbulkan nyeri perut mendadak.

Putaran tangkai dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm

atau lebih, akan tetapi belum amat besar sehingga terbatas gerakannya.

Kondisi yang mempermudah terjadinya torsi adalah kehamilan, karena pada

kehamilan, uterus yang membesar dapat mengubah letak tumor sehingga

terjadi perubahan mendadak dalam rongga perut

Infeksi pada tumor terjadi jika dekat tumor terdapat sumber kuman patogen

seperti appendiksitis, divertikulitis atau salpingitis akuta.

Robekan dinding kista dapat terjadi pada torsi tangkai dan trauma seperti

jatuh, pukulan pada perut, dan waktu persetubuhan. Bila kista mengandung

cairan serous, maka rasa nyeri akan segera mengurang. Tetapi bila robekan

kista disertai perdarahan yang timbul secara akut, maka dapat terjadi

perdarahan bebas yang menimbulkan rasa nyeri terus menerus disertai tanda-

tanda akut abdomen.

5

Page 6: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

D. Klasifikasi Tumor Jinak Ovarium

Tumor Ovarium Non Neoplastik

a. Tumor akibat peradangan

b. Tumor lain :

Kista folikel

Kista korpus luteum

Kista lutein

Kista inklusi germinal

Kista endometrium

Kista stein-leventhal

Tumor Ovarium Neoplastik Jinak

a. Kistik

Kistoma ovarii simpleks

Kistadenoma ovarii serosum

Kistadenoma ovarii musinosum

Kista endometroid

Kista dermoid

b. Solid

Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma, limfangioma

Tumor Brenner

Tumor sisa adrenal (maskulinovo-blastoma)

1. Tumor Ovarium Non Neoplastik

a. Kista Folikel

Kista ini merupakan tumor jinak ovarii paling umum dan yang

paling sering ditemukan secara kebetulan. Sebuah kista folikuler bisa

bertahan sampai beberapa siklus menstruasi dan diameternya bisa

mencapai 10cm.

6

Page 7: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak berovulasi, namun

tumbuh terus menjadi kista folikel atau dari beberapa folikel primer yang

tumbuh di bawah pengaruh hormone estrogen dan tidak mengalami

atresia. Kista ini bisa soliter maupun multiple. Dinding dalam kista terdiri

atas beberapa lapisan sel granulose, karena adanya tekanan dalam kista

terjadilah atrofi pada lapisan ini. Cairan kista jernih dan mengandung

estrogen. Oleh karena itu terkadang dapat menyebabkan gangguan haid.

Kista ini lambat laun dapat mengecil dan hilang spontan. kista ini

membutuhkan penanganan jika menimbulkan gejala atau jika belum

hilang dalam waktu 8-16 minggu.

b. Kista Korpus Luteum

Pada keadaan tertentu korpus luteum mempertahankan diri (korpus

luteum persisten). Cairan dalam kista berwarna merah coklat karena

perdarahan sering terjadi dalam kista. Dinding kista terdiri atas lapisan

sel-sel theca. Kista jenis dapat menimbulkan gangguan haid berupa

amenore maupun metroragia. Perdarahan yang terus menerus dapat

menimbulkan rupture kista dan menimbukan nyeri perut yang mendadak.

Penanganan kista ini menunggu sampai kista hilang sendiri.

c. Kista Theca Lutein

Kista ini biasanya bilateral dan biasanya akibat pengaruh hormone

hCG yang berlebihan. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi

sel-sel theca. Kista ini biasanya dijumpai pada mola hidatidosa,

koriokarsinoma, sehingga kista ini akan mengecil pula dengan hilangnya

mola atau koriokarsinoma.

d. Kista Inklusi Germinal

Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil

dari epitel germinativum pada permukaan ovarium. Kista terletak di

7

Page 8: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

bawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas 1 lapisan epitel kubik

atau torak rendah dan isinya cairan jernih dan serous.

e. Kista Stein-Leventhal

Kelainan ini terkenal dengan nama sindrom Stein-Leventhal yang

terdiri dari infertilitas, amenore dan hirsutisme tanpa maskulinisasi serta

kedua ovarium membesar. Hal ini mungkin disebabkan gangguan

keseimbangan hormonal, umumnya terdapat gangguan ovulasi.

Hyperplasia endometrium sering ditemukan pada keadaan ini. Terapinya

adalah klomifen yang bertujuan menyebabkan ovulasi. Namun wedge

resection perlu dipertimbangkan apabila terapi dengan klomifen tidak

berhasil memberikan ovulasi.

2. Tumor Ovarium Neoplasma Jinak

a. Tumor kistik

1) Kistoma ovarii simpleks

Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya

bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista

tipis dan cairan didalam kista jernih, serous dan berwarna kuning.

Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Berhubung dengan

adanya tangkai, dapat terjadi torsi (putaran tangkai) dengan gejala-

gejala mendadak. Diduga bahwa kista ini suatu jenis kistadenoma

serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan

tekanan cairan dalam kista.

2) Kistadenoma ovarii musinosum

Menurut Meyer, tumor ini berasal dari suatu Teratoma, di

mana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen-

elemen lainnya. Tumor ini paling sering terdapat pada wanita berusia

antara 20-50 tahun, dan jarang sekali pada masa prapubertas. Tumor

ini lazimnya berbentuk multilokuler. Tumor ini menerima darahnya

8

Page 9: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

melalui suatu tangkai, kadang-kadang dapat terjadi torsi yang

mengakibatkan gangguan sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan

perdarahan dalam kista dan perubahan degenerative yang

memudahkan timbulnya perlekatan kista dengan omentum, usus-usu

dan peritoneum perietale. Dinding kista agak tebal dan berwarna putih

keabu-abuan, yang terakhir ini khususnya bila terjadi perdarahan atau

perubahan degenerative dalam kista. Pada pembukaan terdapat cairan

lender yang khas, kental seperti gelantin, melekat dan berwarna

kuning sampai coklat tergantung dari pencampurannya dengan darah.

Keganasan dapat terjadi dalam kira-kira 5-10% dari kistadenoma

ovarii musinosum.

3) Kistadenoma ovarii serosum

Tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal

epithelium), bentuk epitel pada papil beraneka ragam tetapi sebagian

besar epitelnya terdiri atas epitel bulu getar, seperti epitel tuba.

Ditemukan pada wanita berusia antara 20-50 tahun, dan jarang sekali

pada masa prapubertas.

Pada umumnya tumor jenis ini tak mencapai ukuran yang amat

besar dibandingkan dengan kistadenoma ovarii musinosum.

Permukaan kista biasanya licin, berbentuk multilokuler, warnanya

putih keabu-abuan, potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga

kista. Isi kista cair, kuning dan kadang-kadang coklat karena campuran

darah. Tidak jarang kistanya sendiri kecil, tetapi permukaannya penuh

dengan pertumbuhan papiler.

Pada jaringan papiler dapat ditemukan pengendapan kalsium

dalam stromanya yang dinamakan psamoma. Adanya psamoma

biasanya menunjukkan bahwa kista adalah kistadenoma ovarii

serosum papiliferum, tetapi bahwa tumor ini ganas. 30-35%

kistadenoma ovarii serosum ini mengalami perubahan menjadi ganas

9

Page 10: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

4) Kista endometrioid

Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada

dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel yang menyerupai lapisan

epitel endometrium. Kista ini tidak ada hubungannya dengan

endometriosis uteri.

5) Kista dermoid

Kista dermoid adalah satu teratoma kistik yang jinak di mana

struktur-struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna seperti

epitel kulit, rambut, gigi, dan produk glandula sebasea berwarna putih

kuning menyerupai lemak, Nampak lebih menonjol daripada elemen-

elemen entoderm dan mesoderm. Tumor ini berasal dari sel telur

melalui proses partenogenesis.

Tumor ini merupakan 10% dari seluruh neoplasma ovarium

yang kistik dan paling sering ditemukan pada wanita yang masih

muda. Tumor ini dapat mencapai ukuran yang sangat besar, sehingga

beratnya mencapai beberapa kilogram.

Dinding kista kelihatan putih, keabu-abuan dan agak tipis.

Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. Bila

dibelah Nampak satu kista besar dengan ruangan kecil-kecil dalam

dindingnya. Pada umumnya terdapat satu daerah pada dinding bagian

dalam yang menonjol dan padat. Bahan yang terdapat dalam rongga

kista ialah produk dari kelenjar sebasea berupa massa lembek seperti

lemak, bercampur dengan rambut.

Pada kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala

nyeri mendadak di perut bagian bawah. Perubahan menjadi ganas kira-

kira 1,5% dari semua kista dermoid dan biasanya pada wanita lewat

menopause.

10

Page 11: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

b. Tumor Solid

1) Fibroma ovarii

Tumor ini berasal dari elemen-elemen fibroblastik stroma

ovarium atau dari beberapa sel mesenkhim yang multipoten. Potensi

untuk menjadi ganas sangat rendah yaitu kurang dari 1%. Sering

ditemukan pada penderita dalam masa menopause dan sesudahnya.

Tumor ini dapat mencapai diameter 2-30cm, beratnya dapat

mencapai 20 kg dengan 90% unilateral. Permukaannya tidak rata,

konsistensi keras, warnanya merah jambu keabu-abuan.

Konsistensinya ada yang benar-benar keras yang disebut fibroma

durum, dan ada yang cukup lunak yang disebut fibroma molle. Bila

tumor dibelah, permukaannya biasanya homogeny, akan tetapi pada

tumor yang agak besar, mungkin terdapat bagian-bagian yang menjadi

cair karena nekrosis. Fibroma ovarii yang besar biasanya mempunyai

tangkai, dan dapat terjadi torsi dengan gejala-gejala mendadak. Yang

penting ialah bahwa pada tumor ini sering ditemukan sindroma meigs.

2) Tumor Brenner

Tumor ini sangat jarang ditemukan, yaitu 0,5% dari semua

tumor ovarium. Biasanya pada wanita yang dekat atau sesudah

menopause. Menurut Meyer, tumor ini berasal dari sisa-sisa sel-sel

Walthard yang belum mengadakan diferensisasi, tetapi penelitian

terakhir member petunjuk bahwa sarang-sarang tumor Brenner berasal

dari epitel selomik duktus Mulleri.

Besarnya tumor beraneka ragam. Lazimnya tumor unilateral,

yang pada pembelahan berwarna kuning muda menyerupai fibroma,

denga kista-kista kecil (multikistik). Mikroskopiknya terdiri dari dua

elemen, yaitu sarang-sarang yang terdiri atas sel-sel epitel yang

dikelilingi jaringan ikat yang luas dan padat. Sarang-sarang tersebut

dapat mengalami degenerasi sehingga terbentuk ruangan yang terisi

11

Page 12: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

sitoplasma. Tumor Brenner ini menghasilkan estrogen, sehingga

terapinya terdiri dari pengangkatan ovarium.

3) Muskulinovoblastoma

Tumor ini sangat jarang, biasanya unilateral dan besarnya

bervariasi antara 0,5-16 cm diameternya. Tentang asalnya, ada 2 teori,

yang satu menyatakan bahwa tumor berasal dari sel-sel mesenkhim

folikel primordial, dan yang lain mengatakan dari sel adrenal ektopik

dalam ovarium.

Pada pembelahan warna permukaan tumor kuning, dan pada

pemeriksaan histologik sel-sel disusun dalam stroma seperti zona

glomerulosa dan zona fasikulata pada glandula suprarenalis.

Tumor ini menyebabkan gejala maskulinisasi seperti

hirsutisme, pembesaran klitoris, atrofi mammae, dan perubahan suara.

E. Pemeriksaan4

Selama usia reproduktif, kebanyakan massa di ovarium adalah jinak.

Pasien dengan gejala yang akut biasanya memerlukan operasi. Sebaliknya pasien

dengan gejala yang kronik sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

1. Riwayat Ginekologik

Meliputi tanggal haid terakir, siklus haid, kehamilan, kontrasepsi, riwayat

obat-obatan dan riwayat keluarga.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik harus ditujukan pada regio abdomen dan pelvis.

Pemeriksaan fisik ini juga diikuti dengan pemeriksaan PAP smear.

Pemeriksaan rektovaginal sangat diperlukan untuk menentukan karakteristik

fisik dari masaa tersebut. Penentuan akan ukuran tumor ovarium ini sangat

penting dalam memutuskan apakah massa ini memerlukan tindakan eksplorasi

pembedahan atau tindakan observasi dan tindakan yang bersifat non invasive.

12

Page 13: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

Bila pasien dalam keadaan gawat, perhatikan apakah ada hipovolemik. Dapat

juga menyebabkan perbesaran KGB, dan efusi pleura, tetapi jarang dijumpai

pada tumor jinak ovarium.

Pemeriksaan Abdomen

Pada abdomen dapat ditemukan adanya cairan, caput medusa pada dinding

abdomen, pada palpasi dapat ditemukan adanya massa pada abdomen

bawah. Untuk mengetahui adanya akut abdomen, dapat dengan cara

mendengarkan bising usus, bila negative kemungkinan terjadi peritonitis.

Pasien juga merasa perutnya tegang, tidak nyaman, adanya tekanan pada

perut bawah, gejala urinary dan gastrointestinal.

Pemeriksaan Bimanual

Ini merupakan pemeriksaan yang penting. Dengan cara palpasi massa

antara vagina dan abdomen, dinilai apakah massa mobile dan

konsistensinya.

USG

USG dapat memperlihatkan adanya massa ovarium, walaupun tidak dapat

membedakan antara yang jinak dan ganas. Massa yang padat cenderung

ganas, dibanding dengan massa yang kistik. Selain itu dapat juga

digunakan Transvaginal USG, MRI ataupun CT Scan juga dapat

membantu.

Aspirasi Kista Ovarium dengan Bantuan USG

Tidak direkomendasikan sebagai alat bantu diagnostic karena untuk tumor

yang ganas, dapat menyebar di sepanjang jalur jarum yang digunakan

untuk aspirasi.

3. Pemeriksaan darah dan serum marker

Adanya massa di daerah pelvis disertai dengan peningkatan sel darah putih

dapat disebabkan oleh infeksi. Serum marker merupakan pemeriksaan yang

rutin dikerjakan untuk tumor ovarium. Peningkatan CA 125 dapat

mengarahkan pada karsinoma ovarium. Wanita dengan endometriosis juga

menyebabkan peningkatan level CA 125, tetapi tidak setinggi adanya

13

Page 14: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

keganasan. Konsentrasi β-hCG yang meningkat dapat disebabkan adanya

kehamilan ektopik, selain itu juga dapat disebabkan oleh tumor trophoblastik

dan germ cell tumor. Level estradiol juga dapat meningkat pada pasien

dengan kista folikular dan sex cord stromal tumor. Peningkatan androgen

dapat terjadi pada Sertoli- Leydig tumor.

Perbedaan massa jinak dan ganas 5 :

Jinak Ganas

Unilateral Bilateral

Kistik Solid

Mobile Terfiksasi

Halus Irregular

Ascites (-) Ascites (+)

Pertumbuhan lambat Pertumbuhan cepat

Sering pada usia muda Sering pada usia tua

F. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan tergantung pada berat ringannya penyakit, usia pasien,

dan keinginan pasien untuk memiliki anak.

1. Asimptomatik pasien

Bila pada pemeriksaan didapatkan tumor diameter 6 cm, CA 125 < 35 mU/ml,

vaskularisasi normal pada sekitarnya, dapat dilakukan tindakan konservatif.

Pada kasus ini, bila tumor tidak membesar dalam 3 bulan, dan tetap tidak

membesar setelah 6 bulan, disertai dengan kadar CA 125 < 35 mU/ml

biasanya akan mengalami resolusi dalam 3 – 7 tahun.

Tumor jinak dengan diameter < 10 cm dapat dilakukan laparoskopik.

Kriteria observasi tumor ovarium yang asimptomatik :

unilateral tumor atau kista tanpa adanya massa padat

wanita premenopause dengan tumor berdiameter 3-10 cm

14

Page 15: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

wanita postmenopause dengan tumor berdiameter 2-6 cm

CA 125 dalam batas normal

Tidak ada asites atau perlengketan pada omentum

2. Simptomatik pasien

a. Wanita hamil

Bila pasien menunjukan penyakit yang berat, perdarahan atau akut

abdomen diperlukan operasi segera. Pada pasien dengan kista ovarium dan

hamil, sering terjadi torsio atau perdarahan. Kista dermoid dapat rupture

dan mengakibatkan peritonitis. Kista ovarium dapat didiagnosis sebelum

kehamilan, sehingga dapat direncakan persalinan secara sectio Caesar.

b. Wanita pubertas

Jarang ditemukan kista ovarium, dan biasanya jinak. Yang paling sering

adalah teratoma dan kista folikular. Gejalanya meliputi nyeri abdomen,

distensi abdomen, pubertas prekoks. Penatalaksanaan tergantung pada

beratnya penyakit

G. Terapi

1. Aspirasi kista dengan bantuan USG

Keuntunagn dari tekni ini adalah tidak perlu dilakukan operasi, dengan syarat

kista yang diaspirasi tidak membentuk cairan kembali. Setelah cairan

diaspirasi perlu pemeriksaan sitologi. Tidak dianjurkan untuk tumor ganas.

Calon terbaik untuk aspirasi adalah wanita muda dengan kista yang unilateral,

unilokular, diameter <10 cm. Dapat diterapkan pada pasien yang memiliki

resiko yang besar jika dilakukan operasi.

2. Laparoskopi

Indikasi laparoskopi :

Massa abdomen yang meragukan

Usia < 35 tahun

USG menunjukan tidak ada massa padat

15

Page 16: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

Simple ovarian cyst

Keuntungan laparoskopi yaitu nyeri post operatif sedikit, mempersingkat

lamanya perawatan, dapat cepat kembali beraktifitas, memperkecil

kemungkinan terjadinya perlengketan dibanding dengan laparotomi.

Kerugiannya antara lain, eksisi yang tidak lengkap dari dinding kista,dan

kemungkinan adanya keganasan yang tidak diprediksi dapat terjadi.

3. Laparotomi

Kista dermoid sebaikya dilakukan laparotomi, karena kemungkinan cairannya

bocor dan mengakibatkan komplikasi yang serius. Pada wanita < 35 tahun,

tumor ovarium jarang yang menyerupai keganasan. Laparotomi penting

mengeksplorasi seluruh abdomen dan melihat keadaan kedua ovarium. Pada

wanita <35 tahun tumor ovarium sering kelihatan tidak ganas, bahkan

mungkin massa tersebut adalah tumor ganas, yang tampak seperti germ tumor

yang responsif terhadap kemoterapi. Maka kistektomi atau oophorectomy

merupakan terapi yang cocok dan aman untuk massa ovarium pada kelompok

usia ini.

H. Diagnosa Banding

Nyeri :

KET

Spontaneous abortion

Pelvic inflammatory disease

Appendicitis

Meckel's diverticulum

Diverticulitis

Pembesaran Abdomen :

Kehamilan

Fibroid uterus

Full bladder

Distended bowel

16

Page 17: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

Ovarian malignancy

Colorectal carcinoma

Efek Tekanan :

Urinary tract infection

Constipation

Efek Hormonal

Semua hal yang menyebabkan gangguan menstruasi, pubertas prekoks

dan perdarahan postmepousal.

17

Page 18: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

BAB III

KESIMPULAN

18

Page 19: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo, Sarwono. Tumor Jinak Pada Alat Genital. Dalam Ilmu Kandungan

edisi kedua, cetakan kelima.

2.

3. R. James, S. Ronald, Y. Beth. Neoplasm of the Ovarian and Fallopian Tube.

Dalam : Danforth’s Obstretics and Gynecology, ed 9. California : Lippincott

Williams & Wilkins Publishers.

4. Monga, Ash. Benign tumors of the ovary. Dalam : Ginecology By Ten Teachers,

ed 18. New York : Edward Arnold Publishers.

5. A. John, W. Howard. Surgery for benign gynecologic conditions. Dalam : Te

Linde's Operative Gynecology, 10th Edition. California : Lippincott Williams &

Wilkins Publishers.

19

Page 20: Referat Obgin Tumor Jinak Ovarium

20