case leukorrhea fisiologis + dermatitis numular
DESCRIPTION
Case Leukorrhea fisiologis + dermatitis numularTRANSCRIPT
STATUS BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA
ATMA JAYA
Nama : An. N
Usia : 13 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal : 8 September 2014
Alamat : Panti asuhan, Tangerang
Pekerjaan : Pelajar
ANAMNESIS
Keluhan utama
Terasa keluar cairan putih dengan jumlah yang banyak dari vagina dan terdapat kehitaman pada kulit yang terasa agak gatal di tungkai kanan bagian bawah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan banyaknya cairan putih yang keluar dari vagina sejak 4 tahun yang lalu. Cairan putih tersebut dirasakan agak cair dan tidak berbau. Cairan dirasakan keluar paling banyak pada siang hari saat pasien sedang beraktivitas.Pasien tidak merasakan adanya perbedaan jumlah cairan putih yang keluar saat menjelang menstruasi ataupun setelah menstruasi. Pasien menyangkal adanya keluhan gatal atau nyeri disekitar kemaluan. Riwayat berhubungan badan disangkal. Riwayat memasukan benda ke dalam vagina juga disangkal. Selama ini pasien hanya menggunakan daun sirih apabila pasien merasakan cairan putih tersebut sedang keluar banyak, dan cairan putih tersebut akan menjadi berkurang. Pasien sering menggunakan panty liners dan hanya diganti 1x setiap hari ( diganti saat sehabis mandi sore ).
Keluhan kedua pasien adalah terdapat kehitaman pada kulit yang terasa agak gatal di tungkai kanan bagian bawah sejak 1 tahun yang lalu. Pada awalnya dibagian tersebut muncul satu buah lentingan yang terasa agak gatal. Karena terasa agak gatal, pasien menggaruk-garuk lalu lentingan tersebut pecah dan keluar sedikit cairan. Lama kelamaan daerah tersebut menjadi agak kemerahan dan semakin bertambah luas disertai rasa gatal. Tiap terasa gatal, pasien selalu menggaruknya. 2 tahun yang lalu, pasien sempat mengalami kejadian serupa di lokasi yang sama, yaitu munculnya satu buah lentingan yang akhirnya pecah dan meluas disertai gatal, namun kejadian tersebut hilang dengan sendirinya dan kulit kembali seperti semula. Untuk keluhan yang sekarang, pasien hanya menggunakan obat yang dibeli di apotik 2 minggu yang lalu, yaitu krim untuk mengeringkan kulit. Obat ini sudah dipakai pasien selama 1 minggu namun tidak ada perbaikan.
Riwayat alergi :
Pasien menyangkal adanya alergi
Riwayat Keluarga dan lingkungan :
Riwayat atopi pada ibu berupa asma
Tidak ada anggota keluarga maupun orang panti yang mengalami penyakit serupa
Tidak terdapat hewan peliharaan atau hewan ternak disekitar tempat tinggal pasien
Riwayat kebiasaan :
Pasien mandi 2x sehari dan menggunakan sabun
Pasien jarang mengenakan celana panjang dan tidak menggunakan sepatu yang menutupi mata kaki
Pasien tidak pernah main didaerah banyak tanah
Riwayat trauma :
Pasien tidak pernah mengalami luka didaerah keluhan sebelumnya.
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak tenang
Kesadaran : Compos mentis
Status Gizi : Tampak baik
Tanda-tanda vital : Tidak diukur
Berat badan : 29 kg
Status Dermatologikus dan Venerologikus
Pada pemeriksaan genitalia, terdapat sedikit sekret mukoid, berwarna putih, dan tidak berbau yang menempel pada labia mayor.
Pada regio fleksor tungkai kanan bagian bawah, terdapat lesi berupa skuama, berbentuk lonjong, berukuran plakat, berwarna gelap,permukaan agak kasar berbatas tegas dengan tepinya terdapat titik- titik darah dan kulit disekitarnya tampak kering
Pemeriksaan Penunjang
-
Resume
Pasien anak perempuan usia 13 tahun datang dengan keluhan pertamanya terasa keluar cairan putih dengan jumlah yang banyak dari vagina. Cairan putih tersebut dirasakan agak cair dan tidak berbau. Cairan dirasakan keluar paling banyak saat sedang beraktivitas. Pasien menyangkal adanya keluhan gatal atau nyeri disekitar kemaluan.
Status Venerologikus :
Pada pemeriksaan genitalia, terdapat sedikit sekret mukoid, berwarna putih, dan tidak berbau yang menempel pada labia mayor.
Keluhan kedua pasien adalah terdapat lesi berupa skuama yang terasa agak gatal di tungkai kanan bagian bawah sejak 1 tahun yang lalu. Pada awalnya lesi berupa vesikel disertai gatal yang akhirnya pecah dan menjadi eritema dan bertambah luas. Pasien sering menggaruk lesi. Terdapat riwayat muncul lesi serupa di lokasi yang sama 2 tahun lalu. Terdapat riwayat atopi pada keluarga
Status Dermatologikus
Pada regio fleksor tungkai kanan bagian bawah, terdapat lesi berupa skuama, berbentuk lonjong, berukuran plakat, berwarna gelap,permukaan agak kasar berbatas tegas dengan tepinya terdapat titik- titik darah dan kulit disekitarnya tampak kering
Diagnosis Kerja
Leukorhea fisiologis
Dermatitis numular kronik
Diagnosis Banding
-
Terapi
Mometason furoate 0,1% cream
Urea 10% cream ( digunakan 10 – 15 menit sebelum steroid topikal)
Edukasi
Hentikan penggunaan sirih untuk vagina
Jangan menggaruk – garuk lesi pada kulit, karena akan menghambat penyembuhan.
Prognosis
Quo ad Vitam : bonam
Quo ad Functionam : bonam Quo ad Sanactionam : bonam